PERCOBAAN VII OKE.pdf

16
VII-1 PERCOBAAN VII STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA 7.1 PENDAHULUAN 7.1.1 Tujuan Percobaan Tujuan percobaan ini adalah : 1. Melakukan pembuatan media 2. Melakukan sterilisasi dengan autoclave. 7.1.2 Latar Belakang Salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan yang bersinggungan dengan aktivitas mikrobiologi adalah proses sterilisasi. Tujuan utama sterilisasi adalah meminimalisir atau mentiadakan potensi kontaminasi mikroba yang tidak diinginkan. kontaminasi yang timbul dari mikroba yang tidak diharapkan dikhawatirkan dapat menghambat aktivitas mikroba yang ditumbuhkan. Metode sterilisasi yang dilakukan diupayakan dapat berlangsung secara cepat dan dapat meminimalkan atau menghilangkan kontaminasi mikroba seselektif mungkin. Untuk membutuhkan dan mengembangbiakkan mikroba yang ditumbuhkan diperlukan suatu subtrat yang disebut medium. Medium yang digunakan harus terkandung unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan. Dalam praktikum ini akan dipraktikan bagaimana cara membuat media pertumbuhan mikroba dan melakukan sterilisasi pada bahan dan alat. Sehingga praktikan dapat mengetahui fungsi dari sterlilisasai dan pembuatan media.

Transcript of PERCOBAAN VII OKE.pdf

Page 1: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII-1

PERCOBAAN VII

STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA

7.1 PENDAHULUAN

7.1.1 Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah :

1. Melakukan pembuatan media

2. Melakukan sterilisasi dengan autoclave.

7.1.2 Latar Belakang

Salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan yang bersinggungan dengan

aktivitas mikrobiologi adalah proses sterilisasi. Tujuan utama sterilisasi adalah

meminimalisir atau mentiadakan potensi kontaminasi mikroba yang tidak

diinginkan. kontaminasi yang timbul dari mikroba yang tidak diharapkan

dikhawatirkan dapat menghambat aktivitas mikroba yang ditumbuhkan. Metode

sterilisasi yang dilakukan diupayakan dapat berlangsung secara cepat dan dapat

meminimalkan atau menghilangkan kontaminasi mikroba seselektif mungkin.

Untuk membutuhkan dan mengembangbiakkan mikroba yang

ditumbuhkan diperlukan suatu subtrat yang disebut medium. Medium yang

digunakan harus terkandung unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan.

Dalam praktikum ini akan dipraktikan bagaimana cara membuat media

pertumbuhan mikroba dan melakukan sterilisasi pada bahan dan alat. Sehingga

praktikan dapat mengetahui fungsi dari sterlilisasai dan pembuatan media.

Page 2: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 2

7.2 DASAR TEORI

Sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan

seperti medium pertumbuhan mikroba atau peralatan laboratorium dari semua

bentuk kehidupan (Hadioetomo, 1993). Sterilisasi dapat dilakukan dalam tiga cara

utama yang umum dipakai yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan kimia dan

penyaringan (filtrasi), selain itu juga dapat digunakan radiasi sinar ultraviolet. Jika

panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas

lembab atau basah. Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam aoutoklaf

dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 °C selama 15

menit. Karena naiknya titik didih air menjadi 121 °C itu disebabkan oleh tekanan

1 atm maka daur sterilisasi tersebut seringkali juga dinyatakan : 1 atm selama 15

menit. Namun hal ini hanya berlaku untuk tempat-tempat dengan ketinggian yang

sama dengan permukaan laut. Jika sterilisasi dilakukan tanpa kelembapan maka

disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering dan jika dilakukan dengan

menggunakan gas atau bahan-bahan kimia maka disebut sterilisasi kimiawi.

Adapun pemilihan metode apa yang akan digunakan dalam suatu sterilisasi

ditentukan berdasarkan sifat bahan yang akan disterilkan. Metode sterilisasi yang

umum digunakan di laboratorium mikrobiologi secara rutin adalah sterilisasi

dengan menggunakan panas (Volk, 1993).

Medium pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri

dari campuran nutrien yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.

Dengan menggunakn bahan medium pertumbuhan, aktivitas mikroorganisme

dapat dipelajari dan dengan menggunakan medium tumbuh dapat dilakukan

isolasi mikroorganisme menjadi biakan murni. Pada dasarnya bahan-bahan untuk

pertumbuhan medium dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :

1. Bahan dasar yang meliputi air seperti agar yang bersifat tidak diuraikan oleh

mikroorganisme, gelatin yang merupakan protein yang dapat diuraikan oleh

mikroorganisme, dan silica gel yaitu bahan yang mengandung natrium silikat

khusus untuk menumbuhkan mikroorganisme yang bersifat obligat autotrof.

Page 3: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 3

2. Unsur-unsur nutrien yang bisa diambil dari bahan alam, meliputi karbohidrat,

lemak dan asam-asam organic, sumber nitrogen yang mencakup pepton dan

protein, garam-garam kimia (K, Na, Fe, dan Mg), vitamin, sari buah, ekstrak

sayuran dan susu.

3. Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam

medium dengan tujuan tertentu seperti indicator maupun antibiotic (Schlegel,

1993).

Berdasarkan komposisi kimiawi medium, dikenal beberapa medium antara

lain medium sintetik, medium semi sintetik, dan medium non sintetik atau

komplek. Komposisi kimiawi medium sintetik diketahui dengan pasti dan

biasanya dibuat dari bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan

dengan tepat. Medium semacam ini dapat diulangi pembuatannya kapan saja dan

akan diperoleh hasil yang sama. Komposisi zat kimia medium semi sintetik hanya

diketahui sebagian saja, sedangkan komposisi non-sintetik tidak diketahui dengan

pasti komposisinya (Lay, 1992).

Konsistensi medium dapat dibuat bermacam-macam tergantung dari

keperluannya. Misalnya medium cair seperti kaldu nutrien atau kaldu glukosa

dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembiakan organisme dalam

jumlah besar, penelaahan fermentasi dan berbagai macam uji. Bila diinginkan

medium padat ditambahkan bahan pemadat ke dalam kaldu. Medium padat

biasanya digunakan untuk mengamati penampilan atau morfologi koloni dan

mengisolasi biakan murni. Sedangkan medium dengan konsistensi pertengahan

medium setengah padat. Kegunaannya antara lain untuk menguji ada tidaknya

motilitas dan kemampuan fermentasi. Medium setengah padat seringkali

mengandung baik gelatin maupun agar-agar namun dalam konsentrasi yang lebih

kecil daripada medium padat (Hadioetomo, 1993).

Menurut Pelgzar (1996), klasifikasi media berdasarkan fungsinya

digolongkan menjadi 7 golongan, yaitu sebagai berikut :

Page 4: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 4

1. Media umum

Media umum yaitu media yang ditambahnkan bahan-bahan yang bertujuan

menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh Nutrient Agar

(NA) untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri, Potato Dextrose Agar (PDA)

untuk mentimulir pertumbuhan fungi.

2. Media khusus

Media khusus merupakan media untuk menentukan tipe pertumbuhan

mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahanperubahan kimia

tertentu misalnya, media tetes tebu untuk Saccharomyces.

3. Media diperkaya (encrichment medium)

Media diperkaya atau enrichment medium merupakan media yang

ditambahkan bahan-bahan tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba

yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba

yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran berbagai mikroba, contoh

Chocolate media dan Yeast-Extract-Poptasium Nitrat Agar.

4. Media selektif

Media selektif merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu

yang akan menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan yang

ada dalam suatu spesimen. Inhibior yang digunakan berupa antibiotik, garam

dan bahan-bahan kimia lainnya.

5. Media diferensial

Media diferensial merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan kimia

ata reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba yang tumbuh

memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat dibedakan

dengan jenis lainnya.

6. Media penguji (assay medium)

Media penguji atau assay medium merupakan media dengan susunan tertentu

yang digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu dengan bantuan

bakteri misalnya media untuk menguji vitamin-vitamin, antibiotik dan lain-

lain.

Page 5: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 5

7. Media perhitungan

Media perhitungan jumlah mikroba adalah media spesifik yang digunakan

untuk perhitungan jumlah mikroba dalam suatu bahan, misalnya media untuk

menghitung jumlah bakteri E. Coli air sumur.

Dalam kegiatan penelitian mikroba, digunakan alat dan media yang steril,

maka sterilisasi ini adalah usaha untuk membebaskan alat atau bahan-bahan dari

segala macam kehidupan atau kontaminasi oleh mikroba. Sterilisasi ini dapat

dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : (Anonim, 2009)

1. Fisik yang dibagi menjadi beberapa bagian:

a. Dengan hot air sterilisation oven, bahan dari gelas dibungkus dengan

aluminium foil, dengan suhu 1700-250

0C selama 2 jam.

b. Panas basah dengan tekanan suhu 1210C selama 15 menit. Alat yang

digunakan adalah autoclave.

c. Pressure Cooker, panaskan air mendidih, biarkan klep uap terbuka agar

keluar uap kemudian klep uap ditutup, lihat suhu dan tekanan, bila suhu

telah 1210C dengan tekanan 1,5 atm, dijaga konstan selama 15 menit.

Kemudian buka klep uap hingga tercapai tekanan nol, dan seelah suhu

mencapai suhu kamar, alat dan bahan di keluarkan.

2. Kimia dengan menggunakan zat-zat kimia seperti desinfektan, antiseptik.

3. Radiasi dengan sinar ultraviolet, biasanya digunakan pada ruangan dan alat-

alat plastik.

4. Filter dengan membran filter dan vacum pump.

Alat-alat yang digunakan untuk pengembangan mikroba, harus dalam

keadaan steril. Alat-alat logam dan gelas dapat disterilkan dengan pembakaran

atau dengan pemanasan dalam bacticinerator (Irianto, 2006).

1. Pemanasan meliputi:

a. Sterilisasi dengan pemijaran (pembakaran alat-alat di atas lampu spiritus

sampai pijar).

b. Sterilisasi dengan udara panas (kering). Temperatur yang digunakan 1700-

1800C selama 2 jam.

Page 6: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 6

c. Sterilisasi dengan uap panas bertekanan, menggunkana otoklaf dengan

suhu 1210C selama 12-30 menit.

2. Penyaringan

Dilakukan terhadap bahan cair yang sangat peka terhadap pemanasan (misal:

serum darah, toksin, larutan garam fisiologis) dan tidak dapat disterilkan

dengan pemanasan tinggi. Utnuk itu digunakan filter bakteri, misalnya

Berkeled filter, Chamberland filter.

3. Sterilisasi Bahan Makanan

Sterilisasi bahan makanan dapat dilakukan dengan cara memasukkan ke

dalam uap air panas selama 1 jam dengan suhu 1000C cara ini dapat

disterilkan dengan menggunakan autoklaf

Bakteri biasanya dapat bertahan hidup dalam keadaan sekitar netral. Oleh

karena itu sebelum digunakan biasanya pH medium disesuaikan menjadi sekitar

7. Hanya sedikit bakteri yang dapat hidup dalam lingkungan ekstrim yang kisaran

pH-nya 8,5 atau 2,2 karenanya pH harus disesuaikan dengan jenis mikroba yang

ditumbuhkan (Volk &Wheeler, 1993).

Faktor-faktor yang menyebabkan berhentinya pertumbuhan mikroba antara lain :

1. Penyusutan konsentrasi nutrisi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan mikroba

karena habis terkonsumsi.

2. Produk akhir metabolisme yang menghambat pertumbuhan mikroba karena

terjadinya inhibisi dan represi (Banyu, 2010).

Medium yang digunakan dalam fermentasi harus memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut :

a. Mengandung nutrisi yang dibutuhkan bagi pertumbuhan sel.

b. Mengandung nutrisi yang dapat digunakan sebagai sumber energi bagi sel.

c. Tidak mengandung zat yang menghambat pertumbuhan sel.

d. Tidak terdapat kontaminan yang dapat meningkatkan persaingan dalam

penggunaan substrat.

Hal yang perlu ditekankan pada sterilisasi medium ini adalah larutan nutrisi

tidak boleh disterilisasi bersamaan dengan larutan glukosa agar tidak terjadi

proses karamelisasi yang disebut juga proses reduksi maillard. Proses ini terjadi

Page 7: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 7

karena gugus karbonil pada glukosa bereaksi dengan gugus ammonium atau

protein dari medium sehingga membentuk nitrogen hitam. Senyawa ini tidak

dapat dioksidasi oleh mikroba dan disebut unfermented substrate.

Mikroorganisme dapat dibiakan dalam air yang sudah ditambah dengan

nutrien yang sesuai. Medium biakan adalah larutan encer yang mengandung

nutrien penting, yang menyediakan kebutuhan bagi sel mikroba supaya dapat

tumbuh dan menghasilkan banyak sel yang serupa. Di samping sumber energi

berupa senyawa organik dan anorganik atau cahaya, medium biakan harus

memiliki sumber karbon, nitrogen dan nutrien penting lainnya. Medium biakan

dapat disiapkan dalam keadaan cair maupun gel (semi padat). Dari cair dapat

diubah menjadi padat dengan penambahan agar. Medium biakan yang

mengandung agar dapat disimpan dalam bentuk lempeng pada cawan Petri

tertutup, dimana sel mikroba dapat tumbuh dan membentuk massa yang terlihat

sebagai koloni sel. Disamping itu medium biakan yang mengandung agar dapat

pula disimpan dalam tabung reaksi dengan kemiringan tertentu, dimana sel

mikroba dapat tumbuh dengan memberikan karakteristik pertumbuhan yang khas

(Kusnadi et al, 2003)

Sterilisasi sangat diperlukan dalam proses pembuatan media. Karena

media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, pemperbanyak jumlah,

menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba dan menerapkan

metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. Nutrient agar adalah

media umum yang digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme

yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme pepton, dan agar. NA

merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi

seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur,

untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme

dalam kultur murni dengan cara disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 120°C

selama 15 menit (Fathir, 2009).

Sterilisasi dilakukan terhadap bahan dan alat sehingga terbebas dari

kontaminasi mikroorganisme lain. Sterilisasi perlu dilakukan karena kontaminasi

Page 8: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 8

mikroba lain akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan sebagai

berikut :

1. Kontaminan meningkatkan persaingan di dalam mengkonsumsi substrat

sehingga akan mengurangi perolehan.

2. Kontaminan dapat menghambat turbiditas sehingga dapat mengacaukan

pengukuran terhadap jumlah sel setiap saat.

3. Kontaminan dapat menghambat proses metabolisme sel sehingga akan

mengurangi perolehan (Volk & Wheeler, 1993).

Page 9: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 9

7.1 METODOLOGI PERCOBAAN

7.3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Cawan Petri

2. Gelas beker

3. Gelas ukur

4. Autoclave

5. Plastik wrap

6. Pengaduk

7. Timbangan

8. Hot plate

7.3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Aquadest

2. Media NA

7.3.3 Cara Kerja

7.3.3.1 Sterilisasi Alat

1. Cuci cawan petri dengan aquadest , kemudian tutupi dengan plastik wrap

2. Disterilisasi dengan autoclave 1210C, selama 15 menit.

7.3.3.2 Pembuatan Media

1. Ditimbang media NA sebanyak 3 gr.

2. Dilarutkan medium dengan aquadest sebanyak 500 ml ke dalam gelas

ukur.

3. Setelah larutan dicampur homogen, dipanaskan dengan suhu 100 °C

4. Dibagi kedalam cawan petri dan dibiarkan memadat

5. Untuk membuat media agar miring, setelah alat disterilisasi selesai

dimasukkan media dimiringkan dengan kemiringan 60°C dan biarkan

memadat.

Page 10: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 10

7.2 HASIL DAN PEMBAHASAN

7.4.1 Hasil pengamatan

Tabel 7. 1. Sterilisasi Alat

No Percobaan Pengamatan

1.

2.

Dicuci cawan petri dengan

aquadest , kemudian tutupi dengan

plastik wrap

Disterilisasi dengan autoclave

Ditutupi plastik wrap

- Suhu 121°C

- Tekanan 15 psi

- ±15 menit.

Tabel 7.2 Pembuatan Media

No Percobaan Pengamatan

1.

2.

3.

4.

5.

Ditimbang media NA

Dilarutkan medium dengan

aquadest

Dicampur homogen, kemudian

dipanaskan.

Dibagi kedalam cawan petri dan

dibiarkan memadat

Dibuat media agar miring dan

biarkan memadat.

Agar 3 gr

Aquadest 500 ml

100 °C

Setengah volume alat.

Kemiringan 60°.

7.4.2 Pembahasan

Pada percobaan ini yaitu Sterilisasi dilakukan untuk membebaskan bahan

seperti media pertumbuhan mikroba atau peralatan laboratorium dari semua jasad

renik. Proses sterilisasi dapat dibedakan menurut teknik pengerjaannya, namun

Page 11: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 11

dalam praktikum ini sterilisasi yang dilakukan menggunakan teknik pemanasan

basah. Sterilisasi pemanasan basah menggunakan alat yang disebut autoclave,

dimana alat seperti cawan petri yang akan disterilisasikan dibungkus dengan

plastik wrap. Tujuan pembungkusan alat agar uap panas tidak masuk dalam alat

atau bahan yang disterilisasikan. Kemudian dipanaskan dengan suhu 1210C,

dengan tekanan 15 psi, selama kurang lebih 15 menit. Pemanasan dilakukan agar

bakteri dalam alat atau bahan mati sehingga alat yang digunakan sebelum

membuat media dalam keadaan steril.

Media pertumbuhan mikroba adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran

nutrien yang diperlukan mikroba untuk pertumbuhannya. Untuk memberikan

kondisi hidup yang cocok bagi pertumbuhan bakteri maka media harus

mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba serta tidak

mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, dan harus

berada dalam kondisi yang steril sebelum digunakan.

Dalam percobaan ini menggunakan media NA, berdasarkan susunan

kimiannya merupakan medium non sintetik/semi alamiah, berdasarkan

konsistensinya merupakan medium padat. Media ini digunakan membuat NA

sebesar 3 gram bubuk agar, dan aquadest 500 ml. Penambahan agar berfungsi

sebagai pemadat medium, dan aquadest berfungsi sebagai pelarut. Media yang

dibuat kemudian dipanaskan dengan suhu 100°C. Kemudian media dicetak pada

cawan petri dan tabung reaksi yang sudah disterilisikan. Pencetakkan media

dilakukan dalam keadaan miring tujuannya untuk memudahkan penanaman

mikroba, selain itu medianya lebih lebar sehingga lebih mudah untuk mikroba

berkembang (jika dilakukan penaman mikroba).

Page 12: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 12

7.3 PENUTUP

7.5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :

1. Sterilisasi merupakan proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan

seperti medium pertumbuhan mikroba atau peralatan laboratorium.

2. Metode sterilisasi yang digunakan yaitu pemanasan basah dengan uap air

panas dan autoclave.

3. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrien yang

diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya

4. Media NA digunakan berdasarkan susunan kimiannya merupakan medium

non sintetik/semi alamiah, berdasarkan konsistensinya merupakan medium

padat.

7.5.2 Saran

Sebaiknya dilakukan perbaikan pada autoclave agar kualitas autoclave tidak

menurun sehingga strerilisasi dapat berjalan dengan cepat.

Page 13: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Universitas Indonesia. Jakarta

Banyu. 2010. Fermentasi

http://banyublogz.blogspot.com/2010_01_01_archive.html

Diakses pada tanggal 20 Desember 2015

Fathir, Fuad. 2009. Media Pertumbuhan Mikroba.

http://fuadfathir.multiply.com/journal/item/2.

Diakses pada tanggal 20 Desember 2015.

Harditomo, Rs. 1993. Mikrobiologi dalam praktik. Gramedia pustaka. Jakarta.

Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Jilid 1. Yrama Widya. Bandung.

Kusnaidi, P. 2003. Mikrobiologi. Erlangga. Jakarta.

Lay, B.W & S, Hastowo. 1992. Mikrobiologi. Rajawali pers. Jakarta

Pelgzar dan Reid. 1958. Mycrobiology. Mc Graw-Hill Compan. Tokyo.

Schlegel, Hans G.1993.General Microbiology.Cambridge University Press.

Australia.

Volk & Wheeler, 1993. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Page 14: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 14

LAMPIRAN

DAFTAR PERTANYAAN

1. Jelaskan jenis-jenis media ?

2. Jelaskan jenis-jenis sterilisasi ?

3. Apakah sterilisasi terhadap lingkungan dan alam sekitar ?

4. Apakah fungsi utama media ?

JAWABAN :

1. Jenis-jenis media yaitu sebagai berikut berikut :

a. Media umum

Media umum yaitu media yang ditambahnkan bahan-bahan yang bertujuan

menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh Nutrient Agar

(NA) untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri, Potato Dextrose Agar

(PDA) untuk mentimulir pertumbuhan fungi.

b. Media khusus

Media khusus merupakan media untuk menentukan tipe pertumbuhan

mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahanperubahan

kimia tertentu misalnya, media tetes tebu untuk Saccharomyces.

c. Media diperkaya (encrichment medium)

Media diperkaya atau enrichment medium merupakan media yang

ditambahkan bahan-bahan tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan

mikroba yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi

pertumbuhan mikroba yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran

berbagai mikroba, contoh Chocolate media dan Yeast-Extract-Poptasium

Nitrat Agar.

d. Media selektif

Media selektif merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu

yang akan menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan yang

Page 15: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 15

ada dalam suatu spesimen. Inhibior yang digunakan berupa antibiotik,

garam dan bahan-bahan kimia lainnya.

e. Media diferensial

Media diferensial merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan kimia

ata reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba yang tumbuh

memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat dibedakan

dengan jenis lainnya.

f. Media penguji (assay medium)

Media penguji atau assay medium merupakan media dengan susunan

tertentu yang digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu

dengan bantuan bakteri misalnya media untuk menguji vitamin-vitamin,

antibiotik dan lain-lain.

g. Media perhitungan

Media perhitungan jumlah mikroba adalah media spesifik yang digunakan

untuk perhitungan jumlah mikroba dalam suatu bahan, misalnya media

untuk menghitung jumlah bakteri E. Coli air sumur.

2. Jenis-jenis sterilisasi yaitu sebagai berikut :

a. Pemanasan meliputi:

1) Sterilisasi dengan pemijaran (pembakaran alat-alat di atas lampu

spiritus sampai pijar).

2) Sterilisasi dengan udara panas (kering). Temperatur yang digunakan

1700-180

0C selama 2 jam.

3) Sterilisasi dengan uap panas bertekanan, menggunkana otoklaf dengan

suhu 1210C selama 12-30 menit.

b. Penyaringan

Dilakukan terhadap bahan cair yang sangat peka terhadap pemanasan

(misal: serum darah, toksin, larutan garam fisiologis) dan tidak dapat

disterilkan dengan pemanasan tinggi. Utnuk itu digunakan filter bakteri,

misalnya Berkeled filter, Chamberland filter.

Page 16: PERCOBAAN VII OKE.pdf

VII - 16

c. Sterilisasi Bahan Makanan

Sterilisasi bahan makanan dapat dilakukan dengan cara memasukkan ke

dalam uap air panas selama 1 jam dengan suhu 1000C cara ini dapat

disterilkan dengan menggunakan autoklaf.

3. Fungsi sterilisasi terhadap lingkungan dan alam sekitar adalah untuk

membunuh semua jasad renik yang terdapat pada suatu alat atau bahan agar

suatu medium steril dan dapat digunakan sebagai media perkembangbiakan

mikroba yang diinginkan.

4. Fungsi utama media adalah sebagai tempat pertumbuhan dan

perkembangbiakan mikroba yang diinginkan, juga untuk menjaga kondisi

lingkungan hidup mikroba dan mempercepat pertumbuhnya.