Percobaan Vii Molimod

45
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN VII “STRUKTUR MOLEKUL DAN REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MOLEKUL ” OLEH : NAMA STAMBUK KELOMPOK ASISTEN LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM : BENI SAPUTRA : F1C1 14 003 : V (LIMA) : ANUGRAH PRATAMA

Transcript of Percobaan Vii Molimod

Page 1: Percobaan Vii Molimod

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

PERCOBAAN VII

“STRUKTUR MOLEKUL DAN REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MOLEKUL ”

OLEH :

NAMA

STAMBUK

KELOMPOK

ASISTEN

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015

: BENI SAPUTRA

: F1C1 14 003

: V (LIMA)

: ANUGRAH PRATAMA

Page 2: Percobaan Vii Molimod

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kimia organik adalah salah satu bidang ilmu kimia yang mempelajari

struktur, sifat dan komposisi suatu senyawa. Kimia organik juga sering disebut

sebagai kimia karbon, karena unsur yang dipelajari dalam kimia organik adalah

unsur yang mengandung karbon, hidrogen, oksigen, biasanya dengan tambahan

nitrogenm belerang, dan fosfor. Salah satu contoh senyawa organik adalah TNT

(trinitrotoluena) yang digunakan sebagai bahan peledak. TNT tersusun atas atom-

atom karbon, hidrogem, oksigen dan nitrogen. Setiap makhluk hidup tersusun atas

senyawa organik karena dahulu kala banyak senyawa yang disintesis dari

makhluk hidup, seperti selulosa, pati, lemak, dll.

Molekul adalah bagian terkecil yang tidak terpecah dari suatu senyawa

kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan sifat fisika yang unik.

Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang satu sama lain. Sebagai

contoh dituliskan dalam rumus kimia. Rumus kimia suatu molekul tersebut

menunjukan banyak jenis dan jumla atom yang menyusun molekul tersebut.

Memvisualisasikan struktur molekul agar mendekati keadaan sebenarnya,

dapat menggunakan model molekul sederhana (molymod), yang kemudian

dilukiskan dengan rumus baji (dimensional), rumus bola pasak, dan proyeksi

Newman. Perkembangan dewasa ini visualisasi melalui pemodelan molekul

menggunakan software Hyperchem agar mudah memahami interaksi antar

molekul atom. Pada senyawa alkana dan sikloalkana dapat terjadi konformasi

Page 3: Percobaan Vii Molimod

susunan atom/gugus akibat rotasi bebas pada ikatan sigma. Keadaan ini dapat

dilukiskan melalui proyeksi Newman. Jika ikatan karbon-hidrogen terdapat pada

pendekatan yang paling rapat dalam suatu susunan kerutaangan maka disebut

sebagai konformasi eklips, tetapi jika ikatan karbon-hidrogen pada suatu gugus

metil terdapat sejauh mungkin dari ikatan lain yang sejenis dengannya maka

disebut konformasi anti (staggered).

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan praktikum

mengenai struktur molekul dan reaksi-reaksi kimi organik dengan menggunakan

model molekul.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah adalah sebagai

berikut.

1. Bagaimana bekerja dengan menggunakan model molekul ?

2. Bagaimana memvisualisasi senyawa-senyawa organik dalam tiga dimensi ?

3. Bagaimana mengilustrasikan reaksi-reaksi kimia ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui cara bekerja dengan menggunakan model molekul.

2. Untuk memvisualisasi senyawa-senyawa organik dalam tiga dimensi.

3. Untuk mengilustrasikan reaksi-reaksi kimia.

Page 4: Percobaan Vii Molimod

D. Manfaat

Adapun manfaat dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Dapat mengetahui cara bekerja dengan menggunakan model molekul.

2. Dapat memvisualisasi senyawa-senyawa organik dalam tiga dimensi.

3. Untuk mengilustrasikan reaksi-reaksi kimia.

Page 5: Percobaan Vii Molimod

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kimia organik didefenisikan sebagai kimia dari senyawa yang datang dari

benda hidup sehingga timbul istilah organik. Suatu pengetahuan mengenai kimia

organik tak dapat diabaikan bagi kebanyakan ilmuwan. Misalnya, karena system

kehidupan terutama terdiri dari air dan senyawa organik, hampir semua bidang

yang berurusan dengan tanaman, hewan, atau mikroorganisme bergantung pada

prinsip kimia organik (Fessenden, 1997).

Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya

mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat dan oksida karbon. Studi

mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak diantara senyawaan

organik seperti protein, lemak dan karbohidrat merupakan komponen penting

dalam biokimia(Petrucci, 1978).

Model ball-and-stick merupakan model tiga dimensi yang sering

digunakan dalam pembelajaran bentuk molekul. Kelebihan model ini yaitu

representasi 3D yang bagus, jumlah ikatan pada tiap atom ditunjukkan dengan

tepat, panjang dan sudut ikatan juga ditunjukkan dengan tepat. Kelemahannya

adalah tidak tampaknya overlap awan elektron dari atom yang membentuk ikatan

kovalen(Ardiansyah, 2013).

Stereokimia mempelajari susunan atom 1 gugus dari suatu molekulyang

terjadi karena reaksi kimia (stereokimia dinamik) ikatan dalam senyawa C. Atom

C adalah tetravalen dan pada senyawa jenuh keempat ikatan tersebut kira-kira

identik. Penataan (konformasi) senyawa rantai terbuka dapat digunakan   beberapa

cara yakni proyeksi newman, fischer, saw horse, dan wedge line(Respati, 1986).

Page 6: Percobaan Vii Molimod

Bagian komputasi kimia tentang studi struktur molekul, yang mempelajari

tentang struktur, sifat, karakteristik dan kelakuan suatu molekul. Pemodelan

molekul dapat digunakan untuk merancang suatu molekul sebelum dibuat di

laboratorium sehingga dapat diperoleh molekul yang diinginkan secara efisien,

sebagai contoh pemodelan molekul untuk merancang struktur zeolit sebelum

dilakukan sintesis zeolit yang dikehendaki. Senyawa organik dapat digunakan

untuk menciptakan rongga dan ukuran senyawa zeolit yang dibuat. Bentuk dan

ukuran senyawa organik bersifat khas, sehingga dapat dijadikan template untuk

mendapatkan rongga rongga optimum sesuai kebutuhan (Endrias, dkk. 2013).

Page 7: Percobaan Vii Molimod

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tanggal

Praktikum Kimia Organik I ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 Oktober

2015, pada pukul 07.30-10.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Riset Kimia,

Fakutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Alat

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah busur derajat, molimod

(Darling Models).

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerj pada praktikum percobaan “Struktur Molekul dan Reaksi-

Reaksi Kimia Organik dengan Menggunakan Model Molekul” yaitu :

Page 8: Percobaan Vii Molimod

a. Penyusunan bentuk molekul

Disusun dalam bentuk molekul sp3 (tetrahedral), sp2 ( segitiga planar), sp (linear), dsp3 (segitiga bipiramida), dan d2sp3 (oktahedral)

Digambar bentuk molekulnya

Sp3 Sp2 Sp

dsp3 d2sp3

Molimod

Page 9: Percobaan Vii Molimod

b. Menyusun dan menggambar beberapa senyawa

Disusun dalam bentuk 2-metilheksana, 2-butanol, 2-butena, 1-propanol dan metiletileter.

Digambar bentuk molekulnya

2-metilheksana 2-butanol 2-butena

1-propanol metiletileter

Molimod

Page 10: Percobaan Vii Molimod

c. Menyusun dan menggambar senyawa aromatic

Disusun dalam bentuk senyawa aromatic benzena dan nafatalena

Digambar bentuk molekulnya

Benzena naftalena

d. Menyusun, menggambar dan menyimpulkan kestabilan senyawa siklik

Disusun dalam bentuk 3 atom C sp3, 4 atom C sp3, 5 atom C sp3, 6 atom C sp3, 7 atom C sp3, dan 8 atom C sp3.

Digambar bentuk molekulnya

Disimpulkan kestabilannya

Molimod

Molimod

Page 11: Percobaan Vii Molimod

3 atom C sp3 4 atom C sp3 5 atom C sp3 6 atom C sp3

, 7 atom C sp3 8 atom C sp3

e. Menyusun dan menggambar struktur etanol dengan menggunakan proyeksi

Disusun dalam bentuk proyeksi garis titik dan taji padat, proyeksi fisher, proyeksi newman dan proyeksi shawhorse

Digambar bentuk molekulnya

proyeksi garis titik proyeksi fisher proyeksi newmanproyeksi shawhorse

Molimod

Page 12: Percobaan Vii Molimod

f. Menyusun dan menggambar proyeksi newman pada konformasi sikloheksana

Disusun dalam bentuk proyeksi newman untuk konformasi sikloheksana bentuk kursi, setengah perahu dan perahu

Digambar bentuk molekulnya

Kursi setengah perahuperahu

g. Menyusun dan menggambar stereoisomer

Disusun struktur isomer dari 2-butena dan 1,2-diklorosikloheksana

Digambar bentuk molekulnya

Cis 2-butena Trans 2-butena Equatorial-equatorial

Molimod

Molimod

Page 13: Percobaan Vii Molimod

Equatorial-aksial Aksial-aksial Aksial-equatorial

h. Menyusun dan menggambar reaksi

Disusun struktur dari brominasi E-3-metil-2-pentena dan propena + HCl

Digambar bentuk molekulnya

brominasi E-3-metil-2-pentena

propena + HCl

Molimod

Page 14: Percobaan Vii Molimod

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

NONama senyawa Gambar 3D

1.

sp3 (tetrahedral)

sp2 (segitiga planar)

sp (linier)

dsp3 (segitiga bipiramida)

d2sp3 (oktahedral)

Page 15: Percobaan Vii Molimod

2-metilheksana

2-butanol

2-butena

Page 16: Percobaan Vii Molimod

1-propanol

Metil, etil, eter

3.

Benzena

Naftalena

Page 17: Percobaan Vii Molimod

4.

3 atom C sp3

4 atom C sp3

5 atom C sp3

6 atom C sp3

7 atom C sp3

Page 18: Percobaan Vii Molimod

8 atom C sp3

5.

Proyeksi titik padat

Proyeksi fisher

Newman

(eklips)

Page 19: Percobaan Vii Molimod

(staggerd)

Sawhorse

6. Bentuk kursi

Bentuk setengah perahu

Page 20: Percobaan Vii Molimod

Bentuk perahu

7.

Isomer 2 butena

(cis-2-butena)

(trans-2-butena)

(cis-2-butena)

(trans-2-butena)

Isomer 1,2-diklorosikloheksa

na equatorial-equatorial

Page 21: Percobaan Vii Molimod

Aksial-equatorial

Equatorial-aksial

8.Brominasi E-3-metil-2-pentana

Propena + HCl

Page 22: Percobaan Vii Molimod

B. Pembahasan

Variasi struktur molekul organik sangat tergantung pada kondisi atom

karbon. Kondisi yang dimaksud salah satunya adalah orbital hibrid atom karbon.

Pada pengamatan pertama yang dilakukan, yaitu penyusunan bentuk molekul sp3,

sp2, sp, dsp3 dan d2sp3. Orbital hibrid pada sp3 membentuk 4 ikatan kovalen antara

atom C-H seingga membentuk suatu molekul senyawa yang disebut metana.

Molekul ini memiliki bentuk geometri tetrahedral dan membentuk sudut 109,5°.

Orbital hibrid pada sp2 membentuk 1 ikatan rangkap dua antar atom C-C dan dan

4 ikatan kovalen antar atom C-H sehingga membentuk suatu molekul senyawa

yang disebut etena. Molekul ini memiliki bentuk geometri segitiga planar dan

membentuk sudut 120°. Orbital hibrid sp membentuk 1 ikatan rangkap tiga antar

atom C-C dan 2 ikatan kovalen antar atom C-H sehingga membentuk suatu

molekul senyawa yang disebut etuna. molekul ini memiliki bentuk geometri linear

dan membentuk sudut 180°. Pada hibridisasi dsp3, contohnya adalah PCl5 yang

memiliki bentuk geometri segitiga bipiramida dan membentuk sudut 90° dan 120°

. Dan yang terakhir adalah hibridisasi d2sp3 yang memiliki bentuk geometri

oktahedral dan membentuk sudut 90°.

Page 23: Percobaan Vii Molimod

Pengamatan kedua yang dilakukan adalah menyusun dan menggambarkan

senyawa 2-metilheksana dimana paada pengamatan tersebut menunjukkan

kestabilan dari senyawa 2-metilheksana dikarenakan bentuk molekulnya dapat

bergerak bebas untuk mencari posisi yang paling stabil. Begitu juga yang terjadi

pada senyawa 2-butanol, 1-propanol dan metiletileter. Sedangkan pada senyawa

2-butena, tidak stabil karena bentuk molekulnya kaku sehingga tidak dapat

bergerak bebas untuk mencari posisi yang paling stabil. Hal itu dikarenakan

adanya ikatan rangkap dua yang dimiliki oleh senyawa 2-butena.

Pengamatan ketiga yang dilakukan adalah menyusun dan menggambarkan

senyawa aromatik benzena dan naftalena. Senyawa benzena terdiri dari 6 atom C

dan 6 atom H yang saling berikatan membentuk cincin dengan 3 ikatan rangkap

dua atom C-C yang terletak selang seling antara ikatan kovalen atom C-C. setiap 1

atom C mengikat 1 atom H. keenam ikatan karbon mempunyai panjang ikatan

yang sama dengan membentuk sudut 120°. Pada senyawa benzena terjadi

peristiwa resonansi dimana ikatan rangkap dua dapat berpindah-pindah secara teru

menerus sehingga menyebabkan ikatan cincin pada benzena susah terputus.

Naftalena menunjukkan rangkaian yang lebih kokoh dari benzena. Senyawa yang

merupakan turunan benzena ini juga dapat mengalami delokalisasi elektron phi

dimana banyaknya elektron yang mengalami resonansi ini menunjukkan

kesatbilan yang lebih besar daripada benzene.

Pengamatan keempat yang dilakukan adalah menyimpulkan kestabilan

senyawa siklik pada 3 atom C sp3, 4 atom C sp3, 5 atom C sp3, 6 atom C sp3, 7

atom C sp3, dan 8 atom C sp3. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa 6 atom C

Page 24: Percobaan Vii Molimod

sp3 lah yang paling stabil. Hal itu dikarenakan pada penyusunan siklik 6 atom C

sp3 bentuk molekulnya tidak kaku dan dapat bergerak bebas sehingga mampu

mencari posisi yang paling stabil. Berbeda dengan 6 atom C sp3, senyawa siklik 3

atom C sp3 dan 4 atom C sp3 bentuk molekulnya sangat kaku dan terlihat mudah

patah. Sedangkan pada senyawa siklik 5 atom C sp3 memang tidak terlihat mudah

patah, namun masih belum bisa bergerak secara bebas molekul-molekulnya.

Pengamatan kelima yag dilkukan adalah menggambarkan struktur etanol

menggunakan proyeksi garis titik dan taji padat, proyeksi fisher, proyeksi

newman, dan proyeksi sawhorse. Dimana pada proyeksi garis titik dan taji padat

molekul senyawa etanol diamati (dipandang) dan sisi samping molekul dengan

pusat perhatian 2 atom karbon yang berdekatan dan ikatan diletakkan sejajar

dengan bidang gambar. Selanjutnya, 2 atom karbon yang berdekatan tersebut

kemudian dilengkapi tangan-tangannya sesuai aturan sp3. Pada proyeksi ini

terdapat adanya garis ikatan tebal yang menunjukkan posisi mendekati pengamat

(pembaca), sedangkan garis ikatan yang berupa garis putus-putus menunjukkan

posisi menjauhi pengamat (pembaca). Pada proyeksi fisher posisi molekul tidak

ditegakkan, akan tetapi direbahkan. Pada proyeksi ruang ini, gugus OH diletakkan

pada posisi ujung molekul. Garis ikatan yang tegak (vertikal), terutama yang

terletak pada ujung-ujung rantai, posisinya adalah menjauhi pengamat, sedangkan

garis ikatan yang mendatar atau horizontal, posisinya adalah mendekati pengamat.

Jadi, proyeksi ruang Fischer sebenarnya sama dengan proyeksi ruang garis titik

dan taji padat yang diposisikan tegak (vertikal). Pada proyeksi newman, dua buah

atom karbon yang bertetangga menjadi pusat perhatian, sedangkan molekul yang

Page 25: Percobaan Vii Molimod

akan digambarkan diamati dari sisi depan atau dari sisi belakang. Atom karbon

yang terletak di depan pengamat digambarkan sebagai bulatan, dan pada bulatan

tersebut digambar tangan-tangannya sesuai dengan kaidah sp3. Di lain pihak,

posisi atom karbon yang menjadi atom tetangga akan ditutupi oleh atom karbon

yang terletak di depan pengamat. Atom karbon yang bertetangga tersebut juga

harus dilengkapi dengan tangan yang sesuai dengan kaidah sp3. Berdasarkan

gambaran ruang Newman etanol, akan dihasilkan dua bentuk molekul, yaitu

bentuk staggered (anti), dan eclipsed (syn),. Bentuk staggered merupakan bentuk

yang paling stabil karena gugus OH dan atom H letaknya saling berjauhan.

Sedangkan bentuk eclipsed adalah bentuk yang paling tidak stabil karena gugus

OH dan atom H terletak saling menutupi. Dan yang terakhir adalah pada proyeksi

sawhorse, molekul dipandang dari sisi samping molekul dan yang menjadi titik

perhatian. Dua buah atom karbon yang bertetangga. Akan tetapi, pada proyeksi

ruang horse saw, ikatan antara dua buah atom yang bertetangga tersebut

diletakkan tidak sejajar dengan bidang gambar, tetapi dimiringkan.

Pengamatan selanjutnya adalah penyusunan molekul sikloheksana dengan

molimod dalam tiga bentuk proyeksi newman yaitu bentuk kursi, setengah perahu,

dan perahu. Pada ketiga proyeksi newman tersebut, menunjukan perbedaan

kondisi kestabilan pada molekul sikloherksana. Proyeksi newman bentuk kursi

merupakan kondisi yang paling stabil karena letak gugus saling berseberangan

sehingga interaksi yang terjadi sangat kecil. Sedangkan pada proyeksi newman

bentuk perahu dan setengah perahu kurang stabil karena letak gugus yang saling

berdekatan.

Page 26: Percobaan Vii Molimod

Selanjutnya adalah pembentukkan stereoisomer. Stereoisomer adalah cara

menggambarkan penyusunan atom dalam ruang yang berbeda dari suatu senyawa

dengan struktur yang sama. Misalnya pada 2-butena dan 1,2-diklorosikloheksana,

dapat membentuk dua isomer cis dan trans. Pada 2-butena, dalam isomer cis, dua

gugus metil berada pada bidang yang sama dan sejajar, sedangkan dalam isomer

trans, satu gugus metil berada di atas bidang dan gugus metil lainnya berada di

bawah bidang atau saling berseberangan. Kondisi yang paling stabil adalah

molekul pada posisi trans karena letak gugus metilnya saling berjauhan sehingga

interaksinya menjadi kecil. Sedangkan pada posisi cis, kedua gugus metilnya

saling berdekatan sehingga posisi tersebut tidak stabil. Kemudian, pada senyawa

1,2-diklorosikloheksana, isomer yang terjadi adalah isomer cis dan trans, dimana

dalam keadaan cis gugus Cl terletak pada posisi equatorial-aksial dan aksial-

equatorial. Sedang pada isomer trans, dua gugus Cl terletak pada posisi aksial-

aksial dan equatorial-equatorial. Molekul dari senyawa ini yang paling stabil

adalah dalam posisi trans karena gugus Cl terletak berseberangan dan saling

berjauhan sedangan pada posisi cis tidak stabil karena gugus Cl terletak saling

berdekatan.

Perlakuan terakhir adalah brominasi E-3-metil-2-pentena yang merupakan

suatu proses reaksi senyawa dengan halogen Br2 yang menghasilkan 2,3-dibromo-

3-metil pentana. Reaksi ini merupakan reaksi adisi (pemutusan ikatan rangkap)

yang kemudian tangan ikatannya digunakan untuk mengikat dua gugus Br.

Sedangkan pada reaksi halogenasi propena yang direaksikan dengan Cl2

menghasilkan 1,2-dikloropropana. Reaksi ini juga merupakan reaksi adisi dimana

Page 27: Percobaan Vii Molimod

ikatan rangkap pada propena putus dan atom Cl masuk ke atom karbon nomor

satu dan dua.

Page 28: Percobaan Vii Molimod

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari percobaan ini, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Melalui model molekul (molimod) dapat mempermudah dalam memahami

struktur tiga dimensi suatu molekul, baik isomer maupun struktur dari molekul

itu sendiri.

2. Visualisasi atau penggambaran senyawa-senyawa organik dengan

menggunakan molimod jauh lebih memudahkan kita untuk mengetahui posisi

stabil yang dapat dibentuk oleh suatu senyawa.

3. Reaksi-reaksi kimia dapat dipelajari dari molimod adalah pemutusan ikatan

rangkap dan pembentukan kembali ikatan yang baru, dengan sifat senyawa

yang berbeda.

Page 29: Percobaan Vii Molimod

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah,M., 2013. “Keefektifan Gambar Statis, Gambar Dinamis Ball-and-Stick, dan Model Molekul Sederhana Dibuat dari Jarum Pentul pada Pembelajaran Bentuk dan Kepolaran Molekul”. Jurnal Pendidikan Sains, 1 (3).

Endrias, H.K., Prasetya, A.T., 2013. “Pengaruh Rasio Si/Al, Kation dan Template Organik Terhadap Ukuran Rongga Zeolit Zsm-5”. Indonesian Journal of Chemical Science. ISSN NO 2252-6951.

Fessenden J., S., 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Bina Aksara: Jakarta.

Petrucci, Ralp H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Respati. 1986. Pengantar Kimia Organik. Jakarta: Aksara Baru.

Page 30: Percobaan Vii Molimod

TUGAS SETELAH PRAKTIKUM

1. Simpulkan hubungan sudut ikatan dengan kestabilan senyawa (data pada

prosedur 4) !

2. Simpulkan kestabilan konformasi sikloheksana pada prosedur 6 !

3. Tuliskan isomer dari 1,2,3-trifluorosikloheksana !

4. Jelaskan plastik adalah senyawa organik atau anorganik !

5. Tuliskan 1-50 (nama kimia) !

JAWAB

1. Siklopentana memiliki energi tarikan yang lebih rendah dibandingkan

siklopropana dan siklobutana, jika siklopentana datar maka sudut

ikatannya akan mndekati optimal yakni 108o, tetapi jika sedikit agak

terlipat pada karbon cincin bersifat goyang. Siklopentana lebih stabil

dibandingkan dengan siklobutana, semakin tinggi energi tarikan yang

memiliki senyawa siklik, maka senyawanya makin tidak stabil. Senyawa

yang tersusun dari 6 atom C sp3, membentuk sikloheksana merupakan

bentuk yang paling stabil dibandingkan dengan senyawa siklik yang lain

yang terdiri dari 7 atom C sp3 yang merupakan sikloheptana karena sudut

tolakan steriknya besar dan sudut ikatannya tidak sama besar. Begitupula

dengan siklooktana yang tersusun dari 8 atom C sp3, merupakan bentuk

yang tidak stabil karena sudut tolakan steriknya besar.

Page 31: Percobaan Vii Molimod

2. suatu cincin sikloheksana dapat memiliki banyak bentuk dan molekul

sikloheksana tunggal manasaja terus-menerus berada dalam keadaan

membengkok menjadi beraneka ragam bentuk seperti bentuk kursi, bentuk

setengah perahu dan perahu. Tidak satupun dari konformasi lain, memiliki

strujtur hidrogen goyang yang diinginkan seperti struktur dari bentuk

konformasi kursi. Hidrogen-hidrogen eklips seperti dalam bentuk perahu,

menambah energi molekul. Bentuk konformasi kursi mempynyai sudut

ikatan tetrahedral dan memiliki energi rendah sehingga konformasi kursi

merupakan konformasi sikloheksana yang paling stabil dibanding yang

lainnya. Oleh kerena itu, senyawa sikloheksana dengan konformasi kursi

paling banyak dijumpai dialam.

3. Isomer dari 1,2,3-trifluorosikloheksana adalah

4. Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain.

Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer".

Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen,

Page 32: Percobaan Vii Molimod

nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat

komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari

rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi

kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan

"bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian

dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk

membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah

membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21

dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.

Proses manufaktur plastic:

Injection molding

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung

yang berpemanas diinjeksikan ke dalam cetakan.

Ekstrusi

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung

yang berpemanas secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga

menghasilkan penampang yang kontinyu.

Thermoforming

Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.

Blow molding

Page 33: Percobaan Vii Molimod

Biji plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung

yang berpemanas secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison)

kemudian ditiup di dalam cetakan.

5. Deret homolog alkana tidak bercabang

Nama Jumlah C

Nama Jumlah C

Metana 1 Heksakoana 26

Etana 2 Heptakosana 27

Propana 3 Oktakosana 28

Butana 4 Nonakosana 29

Pentana 5 Triakontana 30

Heksana 6 Hentriakontana 31

Heptana 7 Etakontana 32

Oktana 8 Propakontana 33

Nonana 9 Butakontana 34

Dekana 10 Pentakontana 35

Undekana 11 Heksakontana 36

Dodekana 12 Heptakontana 37

Tridekana 13 Oktakontana 28

Tetradekana 14 Nonakontana 29

Pentadekana 15 Tetrakontana 40

Heksadekana 16 Metatrakontana 41

Heptadekana 17 Etatrakontana 42

Page 34: Percobaan Vii Molimod

Oktadekana 18 Propatrakontana 43

Nonadekana 19 Butatrakontana 44

Eikosana 20 Penttrakontana 45

Heneikosana 21 Heksatrakontana 46

Dokosana 22 Heptatrakontana 47

Trikosana 23 Oktatrakontana 48

Butakosana 24 Nonatrakontana 49

Pentakosana 25 Pentakontana 50