Percobaan III

download Percobaan III

of 15

description

asam karboksilat

Transcript of Percobaan III

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Asam yang paling penting adalah asamasam karboksilat denghan rumus molekul RCOOH. Banyak dari asam ini mulamula diperoleh dari lemak sehingga sering disebut sebagai asamasam lemak. Asam karboksilat membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya atau dengan molekul yang lain. Karena itu titik didihnya lebih tinggi dibandingkan alkohol yang bubuk molekulnya hampir sama. Asam karboksilat dapat dinetralkan oleh basa membentuk garam. Kebanyakan asam yang larut dalam basa, larut dalam air, selanjutnya asam-asam yang tidak larut dalam air larut dalam basa, karena diubah ke garam-garam ionik. Penyebab dari hal ini adalah bahwa asam-asam biasanya berada sebagai dimer, dimana gugus hidroksil dari molekul yang satu terikat pada gugus karbonil dari molekul yang lain dalam bentuk ikatan hidrogen.

Asam karboksilat dapat diubah menjadi turunannya yaitu ester dan amida melalui reaksi esterifikasi, untuk mengenali ester, umumnya mempunyai bau yang enak dan banyak terdapat pada buahbuah atau bungabungaan. Dalam segi komersial ester-ester dipakai dalam jumlah besar sebagai pelarut. Ester merupakan senyawa yang netral, kurang larut dalam air dan mendidih pada suhu yang jauh lebih rendah dari asam-asam yang sama bobot molekulnya, karena untuk pembentukan ikatan hidrogen tidak lagi terdapat gugus hidroksil dari karboksil.Untuk menguji kebenaran teori di atas dilakukanlah percobaan ini.

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini yaitu mengetahui beberapa sifat asam karbolsilat dan garamnya serta mengetahui reaksi esterifikasi asam karboksilat dengan alkohol.1.2.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu:

1. Untuk mengetahui reaksi garam dari asam karboksilat dengan air dan CaCl22. Untuk mengetahui reaksi asam karboksilat dengan basa ( NaOH )

3. Untuk mengetahui reaksi esterifikasi asam karboksilat.1.3 Prinsip Percobaan

Sifat garam dari asam karboksilat ( natrium format dan natrium asetat ) dapat diketahui dengan mereaksikannya terlebih dahulu dengan air kemudian dideteksi dengan CaCl2, dan juga sifat asam karboksilat ( HCOOH dan CH3COOH ) dapat diketahui dengan mereaksikannya dengan basa ( NaOH ) melalui pemanasan. Turunan dari asam karboksilat dapat dibuat melalui reaksi esterifikasi dengan mereaksikannya dengan alkohol dan ditandai dengan bau yang harum.BAB II

TIJAUAN PUSTAKAAsam kuat seperti asam sulfat, asam nitrat hidroklorida disebut juga asam mineral sebab senyawa tersebut berasal dari bahan anorganik.Banyak dari asam lemah mengandung karbon ini adalah asam-asam organik.Kelompok fungsional dari asam organik disebut karboksil Porlasi (Burns, 1992).

Kelompok asam disebut sebagai asam karboksilat dapat diwakili oleh rumus umum RCOOH.Asam karboksilat paling sederhana yang disebut asam format.Ini pertama kali diperoleh dengan distilasi semut.Semut smars menyuntikkan asam format seperti gigitan.Sengatan dari WAP dan lebah juga mengandung asam format dengan bahan beracun lainnya (Burns, 1992).

Asam asetat dapat dibuat dengan fermentasi aerobik dari campuran sari apel dan madu.Ini menghasilkan larutan cuka yang mengandung asam sekitar 4 sampai 10% asetat, ditambah sejumlah senyawa lain yang memberikan cuka rasa.Asam asetat merupakan salah satu asam lemah yang paling akrab digunakan dalam pendidikan dan industri laboratorium kimia (Burns, 1992).Anggota ketiga dari seri homolog asam adalah asam propionat.Hal ini jarang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, setidaknya dengan bau nya.Jika Anda pernah berbau tengik mentega atau buttermilk, Anda tahu asam butirat. Bau sepertiini adalah salah satu yang paling berbagai zat berbau busuk dibayangkan.Sejumlah kecil asam butirat hadir dalam keju yang kuat dan dapat diisolasi dari lemak susu atau sintetis di laboratorium.Hal ini juga salah satu komponen bau badan.Jumlah yang sangat kecil ini dan kimia lainnya memungkinkan anjing pelacak untuk melacak buronan (Burns, 1992).

Asam dengan gugus asam karboksilat terikat langsung pada sebuah cincin benzen disebut asam benzoat (Burns, 1992).

Seperti asam mineral, asam karboksilat dari garam.Kalsium propionat, natrium benzoat, dan garam karboksilat lainnya yang banyak digunakan sebagai aditif makanan untuk mencegah cetakan.Asam karboksilat cukup umum di alam.Banyak homolognya lebih tinggi diperoleh dari lemak (Burns, 1992).Ester yang berasal dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol.Reaksi asam-katalis umum melibatkan membelah sebuah molekul air untuk setiap molekul asam dan alkohol yang bereaksi (Burns, 1992).

Meskipun beberapa asam karboksilat memiliki bau yang tidak menyenangkan, ester umumnya memiliki bau yang menyenangkan.Mereka sering bertanggung jawab atas aroma karakteristik buah-buahan dan bunga.Misalnya, berbau busuk asam butirat bereaksi dengan etanol untuk menghasilkan etil butirat dan ester yang hadir dalam nanas dan digunakan dalam bumbu buatan (Burns, 1992).Banyak reaksi asam karboksilat melibatkan perpindahan dari kelompok alkohol dengan atom lain atau kelompok atom.Empat kelas yang penting turunan asam dibentuk oleh penggantian atom kelompok hidroksil atom.Masing-masing dari derivatif ini mengandung gugus asil (Davis, 1988).

Anhidrida diberi nama dengan mengganti asam kata dalam nama asam induk dengan anhidrida kata.Contoh (Davis, 1988).

Tiga cara umum dapat diapakai untuk membuat sintesis dari asam-asam karboksilat sederhana dalam laboratorium adalah; oksidasi, hidrolisis suatu sianaida dan reaksi dari suatu pereaksi Grinard (Tim dosen kimia, 2014).Oksidasi merupakan cara yang paling disenangi untuk tujuan-tujuan industri, terutama jika oksigen dalam udara dapat dipakai sebagai oksidator. Gugus-gugus hidrokarbon alifatik lebi mudah teroksidasi daripada gugus-gugus aromatik, bila satu gugus alkil biarpun bagaimana panjangnya, terikat pada cincin benzen, proses oksidasi mengubah gugus itu dan membentuk asam benzoat sehingga mudah untuk diubah (Tim Dosen Kimia, 2014).

Oksidasi keras dari suatu alkena dengan KMnO4, memecahkan molekul pada ikatan rangkap dua. Gugus karboksil terbentuk dari suatu ujung ikatan rangkap dua monosubtitusi, suatu keton dari ujung disubtitusi dan karbon dioksida dari suatu ujung yang tidak tersubtitusi, dengan demikian, oksidasi dari suatu alkena siklik akan memberikan asam di karboksilat. Alkohol-alkohol primer dan aldehida juga dengan mudah diubah menjadi asam dengan jalan oksidasi (Tim Dosen Kimia, 2014).Cara paling umum dalam pembuatan suatu asam dalam laboratorium adalah reaksi antara suatu pereaksi Grignard dengan karbon dioksida. Karena hampir tiap halida dapat diubah menjadi pereaksi Grignard, reaksi ini sangat bersifat umum dan hasilnya biasanya tinggi. Garam magnesium dari asam yang mula-mula terbentuk harus diasamkan untuk melepaskan asam bebas (Tim Dosen Kimia, 2014).

Asam formiat terdapat pada berbagai tanaman dan serangga yang menggigit dan menyengat. Zat yang menyebabkan rasa pedis pada waktu terjadi sengatan mengandung asam formiat karena senyawa tersebut ada dalam beberapa jenis semut. Secara industri, asam formiat dapat dibuat dengan mudah oleh reaksi dari karbon monoksida dengan natrium hidroksida dan penyulingan akan menghasilkan asam formiat murni. Karena asam ini leih kuat daripada asam asetat dan begitu mudah menguap sehingga tiap kelebihannya (dalam pemakaian) dapat disingkirkan dengan jalan penguapan (Tim Dosen Kimia, 2014).Asam salisilat merupakan suatu unsur aktif dari salisilat dan asam salisilat itu sendiri adalah obat penawar dan pembunuh rasa sakit, pemakaiannya dapat melalui mulut, tetapi merupakan asam yang sangat kuat mengiritasi perut. Aspirin, esternya dengan asam asetat, kurang bersifat asam dan kurang mengiritasi. Kandungan perut itu sendiri bersifat asam, aspirin melewatinya tanpa perubahan tetapi, pada kondisi basa seperti dalam usus, aspirin dihidrolisis menjadi natrium, salisilat diserap melalui dinding usus. Metal salisilat dapat juga dipakai sebagai obat dalam atau melalui penyerapan via kulit dan dengan demikian memberikan pemakaiannya yang lebih luas dalam obat-obatan gosok dan pemakaian pada tempat-tempat tertentu yang sakit (Tim Dosen Kimia, 2014).Mekanisme reaksi esterifikasi dapat dijelaskan melalui beberapa tahap reaksi berikut (Prasetyo, dkk., 2012):1. Pembentukan senyawa proton pada asam karboksilat. Pada proses ini terjadi perpindahan proton dari katalis asam atom oksigen pada gugus karbonil. 2. Alkohol nukleofilik menyerang karbon positif, dimana atom karbon karbonil kemudian diserang oleh atom oksigen dari alkohol, yang bersifat nukleofilik sehingga terbentuk ion oksonium. Pada proses ini terjadi pelepasan proton atau deprotonasi dari gugus hidroksil milik alkohol, menghasilkan senyawa kompleks teraktivasi.

3. Protonasi terhadap salah satu gugus hidroksil yang diikuti pelepasan molekul air menghasilkan esterGugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik untuk asam karboksilat. Asam-asam karboksilat penting secara biologis maupun komersial misalnya aspirin, asam oleat dan prostaglandin. Karena gugus karboksil bersifat polar dan tak terintangi, maka reaksinya tidak terlalu dipengaruhi oleh sisa molekul. Gugus karboksil dalam aspirin, asam oleat dan asam karboksilat lain bereaksi serupa (Fessenden dan Fessenden, 1994).

Secara ideal struktur gugus karbonil sesuai untuk membentuk dua ikatan hidrogen antara sepasang molekul. Sepasang asam karboksilat yang berikatan hidrogen seringkali dirujuk sebagai dimer asam karboksilat. Karena kuatnya ikatan hidrogen ini (kira-kira 10 kkal/mol untuk dua ikatan hidrogen), asam karboksilat dijumpai dalam bentuk dimer (Fessenden dan Fessenden, 1994).

Sifat fisis asam karboksilat mencerminkan ikatan hidrogen yang kuat antara molekul-molekulnya. Titik leleh dan titik didih relatif lebih tinggi. Spektra inframerah asam-asam karboksilat juga menunjukkan efek pengikatan hidrogen. Asam-asam yang berbobot molekul rendah larut dalam air maupun dalam pelarut organik. Suatu sifat yang perlu dicatat dari asam karboksilat berbobot molekul rendah ialah baunya. Asam formiat dan asam asetat berbau merangsang. Asam propionat berbau merangsang yang mengingatkan bau lemak tengik. Bau mentega tengik sebagian ditimbulkan oleh asam butirat. Asam kaproat berbau kambing (kebetulan keringat kambing memang mengandung asam kaproat). Asam valerat (dari kata latin valere, yang berarti menjadi kuat) bukanlah asam kuat,namun berbau kuat antara mentega tengik dan keringat kambing (Fessenden dan Fessenden, 1994).

Esterifikasi dapat dilakukan dengan katalis asam seperti HCl dan H2SO4 namun dengan pertimbangan kemudahan pemisahan dan ekonomis maka perlu dicari katalis alternatif menggunakan katalis heterogen. Katalis heterogen yang dapat digunakan dalam pembuatan biodiesel seperti clay dan zeolit. Penelitian terdahulu menggunakan tiga tipe zeolit yaitu; H-ZSM-5, zeolit Y, dan zeolit beta sebagai katalis untuk esterifikasi asam laurat (dodecanoic acid) dengan 2-etilheksanol dihasilkan konversi lebih tinggi 1-4% dibandingkan tanpa katalis. sebagai katalis esterifikasi untuk mengkonversi asam oleat menjadi biodiesel dengan konversi 80% menggunakan katalis zeolit Al-MCM-41 mesopori untuk reaksi esterifikasi asam palmitat dengan metanol menghasilkan metil palmitat dengan konversi 79% (Kartika dan Widyaningsih, 2011).BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN3.1 Alat dan Bahan Percobaan

3.1.1 Alat Percobaan

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, rak tabung, gelas piala 50ml, pipet tetes, penjepit tabung, kaki tiga, kasa, spiritus dan gelas aqua.

3.1.2 Bahan Percobaan

Bahan-bahan yang digunakan dalm percobaan ini yaitu HCOOH, CH3COONa, HCOONa, NaOH 1 M, CaCl2 5 M, CH3COOH I M dan glasial, H2SO4 pekat, C2H5OH, Amyl alkohol, aquades dan tissue roll.3.2 Prosedur PercobaanA. Percobaan A

Prosedur untuk percobaan A yaitu disiapkan 2 buah tabung reaksi, tabung (1) diisi dengan natrium format dan tabung (2) dengan natrium asetat masing-masing 1 mL, dipanaskan 10-15 menit (hingga keluar gelembung), didinginkan kemudian ditambahkan 5 mL air kedalam masing-masing tabung, dipanaskan kembali kemudian didiamkan, supernatannya atau fasa atas diambil dan dideteksi dengan CaCl2 5 M kemudian dicatat perubahan yang terjadi.B. Percobaan B

Prosedur untuk percobaan B yaitu disiapkan 2 buah tabung reaksi, tabung (1) diisi dengan HCOOH 1M dan tabung (2) dengan CH3COOH 1 M masing-masing 3 ml, selanjutnya ditambahkan NaOH dengan jumlah yang sama, kedua tabung dipanaskan hingga airnya menguap, didinginkan dan selanjutnya dikerjakan sama dengan A yang di atas.C. Percobaan C

Prosedur untuk percobaan C yaitu dimasukkan 1 mL etanol dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 mL asam asetat glasial dan 1 mL H2SO4 pekat, dipanaskan selama kurang lebih 5 menit, didinginkan kemudian dituangkan ke dalam gelas piala yang berisi air dingin 50 mL, diaduk kemudian dicium baunya dan dicatat, ulangi 1 s/d 5 etanol diganti dengan amyl alcohol4.3 Pembahasan

A. Percobaan Garam Karboksilat

Pada percobaan menganalisa terhadap sifat garam asam karboksilat di peroleh bahwa natrium formiat sebanyak 1gram saat dipanaskan akan mencair, kemudian ketika ditambahkan air 5 ml dan CaCl2 bereaksi menghasilkan endapan putih dan terdapat supernatanya. Untuk natrium asetat 1gram saat dipanaskan juga akan mencair, ketika ditambahkan air 5ml akan terionisasi dan ditambahkan CaCl2 akan terbenruk endapan putih. Hal ini sesuai dengan teori dimana HCOONa dan CH3COOH yang dipanaskan dan ditambahkan air dan CaCl2 mengalami reaksi dan menghasilkan endapan Ca(OH)2.B. Percobaan Asam Karboksilat

Pada percobaan ini diperoleh bahwa asam asetat yang direaksikan NaOH mengalami reaksi, ketika dipanaskan menghasilkan gelembung dan menguap kemudian mengendap membentuk garam dan ditambahkan air terbentuk supernatan. Hal ini tentunya sesuai dengan teori, dimana asam asetat yang direaksikan dengan NaOH menghasilkan masing-masing natrium asetat dan air. Dan setelah dipanaskan hingga airnya menguap kemudian didinginkan dan ditambahkan air dan CaCl2 menghasilkan endapan.

C. Esterifikasi Asam KarboksilatPada percoabaan reaksi esterifikasi asam karboksilat dengan alkohol (etanol dan amyl alkohol). Untuk etanol 1ml ditambahkan dengan asam asetat glasial dan H2SO4 pekat menjadi bau yang wangi dan itu sudah sesuai dengan teori. yang ada, kemudian antara amyl alkohol dengan asam asetat glasial dan katalis (H2SO4) menghasilkan bau pisang itu juga sudah seuai dengan teori.BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah:

1. Garam dari asam karboksilat dapat menghasilkan endapan Ca(OH)2 melalui penambahan air dan CaCl2 5 M.

2. Asam karboksilat dapat dinetralkan oleh basa NaOH membentuk garam, dan garam yang terbentuk dapat dipisahkan dengan menguapkan airnya.

3. Reaksi antara asam karboksilat dan alkohol dengan katalis asam sulfat (H2SO4) menghasilkan senyawa ester yang memiliki bau yang harum sesuai dengan jenis alkoholnya, reaksi ini dinamakan esterifikasi.5.2 Saran

5.2.1 Laboratorium

Diharapkan untuk kerang air yang ada difungsikan agar tidak dijadikan sebagai tempat sampah.5.2.2 Praktikum

Diharapakan kedepannya agar percobaan yang dilakukan lebih kreatif lagi dan pastinya menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2014, Tim Dosen Kimia, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Burns. Ralph A., 1992, Fundamental of chemistry. Prenticle-Hall. America.

Davis, Gailey dan Whitten. 1988, General chemistry whith Qualitative Analysis fourth Edition. Los Alamos National Laboratory. America.

Fessenden, J. S., dan Fessenden, R. J., 1994, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.Kartika, D., dan Widyaningsih, S., 2012, Konsentrasi Katalis dan Suhu Optimum pada Reaksi Esterifikasi menggunakan Katalis Zeolit Alam Aktif (ZAH) dalam Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah, Jurnal Natur Indonesia, 14(3): 220. EMBED ChemDraw.Document.6.0

EMBED ChemDraw.Document.6.0

EMBED ChemDraw.Document.6.0

EMBED ChemDraw.Document.6.0

_1459628002.unknown

_1459628006.unknown

_1459628008.unknown

_1459628010.unknown

_1459628012.unknown

_1459628009.unknown

_1459628007.unknown

_1459628004.unknown

_1459628005.unknown

_1459628003.unknown

_1459628000.unknown

_1459628001.unknown

_1459627999.unknown