PERCOBAAN 7
-
Upload
nora-asteria -
Category
Documents
-
view
219 -
download
3
description
Transcript of PERCOBAAN 7
BAB VIIHUKUM KIRCHOFF DAN SUPERPOSISI
7.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum, adalah sebagai berikut:
1. Power supply : 2 buah
2. Multimeter analog : 2 buah,
3. Multimeter digital : 2 buah,
4. Kabel power supply : 2 buah,
5. Kabel banana to banana : 6 buah,
6. Modul rangkaian hukum kirchoff dan superposisi : 1 buah,
7. Software simulasi (multisim/lifewire).
7.2 Teori Dasar
7.2.1 Hukum Ohm
Jika sebuah penghantar (resistansi atau hantaran) dilewati oleh sebuah arus maka pada
kedua ujung penghantar tersebut akan terdapat beda potensial. Hukum Ohm menyatakan bahwa
tegangan pada berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus dengan arus yang
mengalir melalui bahan tersebut. Secara matematis dinyatakan: V = I.R.
7.2.2 Hukum Kirchoff I / Kirchoff’s Current Law (KCL)
Hukum Kirchoff I menyatakan bahwa jumlah arus yang memasuki suatu percabangan
atau node atau simpul sama dengan arus yang meninggalkan percabangan atau node atau simpul,
dengan kata lain jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah percabangan atau node atau
simpul sama dengan nol. Secara matematis dinyatakan: Σ Arus pada satu titik percabangan = 0.
Σ Arus yang masuk percabangan = Σ Arus yang keluar percabangan
Hukum kirchoff I diilustrasikan bahwa arus yang mengalir sama dengan aliran sungai,
dimana pada saat menemui percabangan maka aliran sungai tersebut akan terbagi sesuai
proporsinya pada percabangan tersebut, artinya bahwa aliran sungai akan terbagi sesuai dengan
jumlah percabangan yang ada, dimana tentunya jumlah debit air yang masuk akan sama dengan
jumlah debit air yang keluar dari percabangan tersebut.
7.2.3 Hukum Kirchoff II / Kirchoff’s Voltage Law (KVL)
Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup sama
dengan nol, atau penjumlahan tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang
membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai sama dengan nol. Secara matematis dinyatakan:
ΣV = 0
7.3 Gambar Rangkaian
Gambar 7.1 adalah rangkaian yang digunakan dalam praktikum.
Gambar 7.1 Rangkaian hukum kirchoff dan superposisi
7.4 Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum rangkaian hukum kirchoff dan superposisi, adalah sebagai berikut:
7.4.1 Hukum Kirchoff
Prosedur praktikum rangkaian hukum kirchoff menggunakan Gambar 7.1.
1) Bahan dan alat disiapkan.
2) Power supply dihubungkan pada Vs (12 Volt) dan Vs (6 Volt).
3) Amperemeter dihubungkan dengan resistor secara seri untuk mengukur arus, A1
dihubungkan dengan R1, A2 dihubungkan dengan R2, A3 dihubungkan dengan R3.
4) Voltmeter dihubungkan dengan resistor secara paralel untuk mengukur tegangan, V1
dihubungkan dengan R1, V2 dihubungkan dengan R2, V3 dihubungkan dengan R3.
5) Nilai arus dan tegangan yang diukur dan dicatat dalam Tabel 7.1.
7.4.2 Superposisi
Prosedur praktikum rangkaian superposisi menggunakan Gambar 7.2.
1) Bahan dan alat disiapkan.
2) Power supply 1 dihubungkan dengan tegangan sumber (Vs = 12 V) dan sumber tegangan
6 Volt di-short (Gambar 7.2a).
3) Tegangan (V) dan arus (I) diukur pada masing-masing resistor dan dicatat dalam Tabel
7.2.
4) Power suppy 2 dihubungkan dengan tegangan sumber (Vs = 6 V) dan tegangan sumber
(Vs = 12 V) di-short (Gambar 7.2b).
5) Tegangan (V) dan arus (I) diukur pada masing-masing resistor dan dicatat dalam Tabel
7.2.
6) Nilai V dan I dihitung pada masing-masing resistor dari rangkaian Gambar 7.2a dan
Gambar 7.2b, dan dicatat dalam Tabel 7.2.
7) Nilai resistor masing-masing pada rangkaian superposisi dihitung menggunakan simulasi
software (Gambar 7.2a dan Gambar 7.2b).
Gambar 7.2a Rangkaian pengukuran superposisi
Gambar 7.2b Rangkaian pengukuran superposisi
7.5 Tabel Hasil Praktikum
Hasil praktikum rangkaian Gambar 7.1 diisikan dalam Tabel 7.1 dan Gambar 7.2 diisikan
dalam Tabel 7.2.
Tabel 7.1 Hasil praktikum rangkaian hukum kirchoff
Perhitungan Simulasi software Pengukuran
Tegangan (V)
Arus (mA)
Tegangan (V)
Arus (mA)
Tegangan (V)
Arus (mA)
VR1= 4,95 IR1= 2,25 VR1= 4,707 IR1= 2,139 VR1= 4,70 IR1= 2,14VR2= 1,54 IR2= 0,7 VR2= 1,293 IR2= 0,58 VR2= 1,28 IR2= 0,59VR3= 7.28 IR3= 1,55 VR3= 7,293 IR3= 1,553 VR3= 7,30 IR3= 1,55
Tabel 7.2 Hasil praktikum rangkaian superposisi
Perhitungan
Tegangan (Volt) Arus (mA)
Rangkaian a Rangkaian bTotal
TeganganRangkaian a Rangkaian b Total Arus
VR1= 7,3 VR1= 2,44 9,74 IR1= 3,3 IR1= 1,105 4,405
VR2= 4,7 VR2= 3,56 8,26 IR2= 2,1 IR2= 1,622 3,722
VR3= 4,7 VR3= 2,44 7,14 IR3= 1 IR3= 0,519 1,519
Simulasi software
Tegangan (Volt) Arus (mA)
Rangkaian a Rangkaian bTotal
TeganganRangkaian a Rangkaian b Total Arus
VR1= 7,138 VR1= 2,431 9,569 IR1= 3,244 IR1= 1,105 4,349
VR2= 4,862 VR2= 3,569 8,431 IR2= 2,21 IR2= 1,622 3,832
VR3= 4,862 VR3= 2,431 7,293 IR3= 1,035 IR3= 0,517 1,552
Pengukuran
Tegangan (Volt) Arus (mA)
Rangkaian a Rangkaian bTotal
TeganganRangkaian a Rangkaian b Total Arus
VR1= 7,12 VR1= 2,413 9,533 IR1= 3,2 IR1= 1,05 4,25
VR2= 4,85 VR2= 3,57 8,42 IR2= 2,05 IR2= 1,55 3,6
VR3= 4,85 VR3= 2,421 7,271 IR3=1,1 IR3= 0,5 1,6
7.6 Analisis Hasil Praktikum
7.6.1 Perhitungan Hk. Kirchoff
Vs1=12 v R1=2,2 K Ω
Vs1=6 v R2=2,2 K Ω
R3=4,7 K Ω
Σ Imasuk = Σ Ikeluar
I1 + I2 = I3 atau I1 = I3 − I2 atau I2 = I3 − I1 ............. (1)
Berdasarkan Hukum II Kirchhoff untuk loop I atau loop C-A-B-D-C:
Σ Vs + Σ IR = 0
Vs1 + R1 I1 + I3 R3 = 0
−12 + 2,2 I1 + 4,7 I3 = 0 ............ (2)
Berdasarkan hukum II kirchhoff untuk loop II atau loop F-E-A-B-F:
Σ s + Σ IR = 0
Vs2 + R2 I2 + I3 R3 = 0
−6 +2,2 I2 + 4,7 I3 = 0 ............ (3)
* Subtitusikan persamaan 1, 2 :
- 12 + 2,2 (I3 − I2) + 4,7 I3 = 0
- 12 - 2,2 I2 + 2,2 I3 + 4,7 I3 = 0
- 12 - 2,2 I2 + 6,9 I3 = 0 …………… (4)
*Eliminasikan persamaan 3 & 4 :
−6 + 2,2 I2 + 4,7 I3 = 0 2,2 I2 + 4,7 I3 = 6
- 12 - 2,2 I2 + 6,9 I3 = 0 - 2,2 I2 + 6,9 I3 = 12 +
11,6 I 3 = 18
I 3 = 18
11,6 = 1,55 mA
*Subtitusi ke persamaan 2:
−12 + 2,2 I1 + 4,7 I3 = 0
−12 + 2,2 I1 + 4,7 (1,5) = 0
−12 + 2,2 I1 + 7,05 = 0
-4,95 + 2,2 l1 = 0
I1 = 4,952,2
= 2,25 mA
* I2 = I3 − I1
= 1,55 – 2,25
= - 0,7 mA ( tanda negatif diabaikan)
Menentukan Tegangan (Hk.Kirchoff)
VR1 = I1 . R1 = 2,25 . 2,2 = 4,95 V VR2 = I2 . R2 = 0,7 . 2,2 = 1,54 V
VR3 = I3 . R3 = 1,55 . 4,7 = 7,28 V
7.6.2 Perhitungan Teorema Superposisi
* Saat V = 12 V *Saat V = 6 V
Rpararel =
R2× R3
R2+R3
=2,2 × 4,72,2+4,7
=10,346,9
=1,4 KΩ Rpararel =
R1× R3
R1+R3
=2,2 × 4,72,2+4,7
=1,4 K
Rtotal = R1 + Rpararel = 2,2 + 1,4 = 3,6 KΩ Rtotal = R1 + Rp = 2,2 + 1,4 = 3,6 KΩ
I1 = VR
= 123,6
=3,33 mA I2 = VR
= 6
3,6=1,622 mA
V1 = I1 . R1 = 3,33 . 2,2 = 7,3 v V2 = I2 . R2 = 1,622 . 2,2 = 3,56 v
V2 = Vtot – V1 = 12 – 7,3 = 4,7 v V3 = Vtot – V2 = 6 – 3,56 = 2,44 v
V3 = Vtot – V1 = 12 – 7,3 = 4,7 v V1 = Vtot – V2 = 6 – 3,56 = 2,44 v
I2 = v2
R2
=4,22,2
=2,13 mA I3 = v3
R3
=2,444,7
=0,519 mA
I3 = v3
R3
=4,74,7
=1 mA I1 = v1
R1
=2,442,2
=1,105 mA
7.8 Kesimpulan
Apabila E1 > E2 arus I mengalir searah dengan putaran jarum jam, yaitu : a-b-c-
d-a
Prinsip Superposisi dikatakan bahwa “Kontribusi suatu sumber pada keluaran
rangkaian dapat dicari dengan memetikan sumber sumber yang lain .
a. Mematikan sumber tegangan berarti membuat tegangan sumber itu
menjadi nol, artinya sumber ini menjadi hubungan singkat
b. Mematikan sumber arus adalah membuat arus sumber menjadi nol,
artinya sumber ini menjadi hubungan terbuka.
7.9 Referensi
- Modul belajar “Rangkaian Listrik 1” (materi semester ganjil 2013).
LAPORAN PRAKTIKUM VIIRANGKAIAN LISTRIK
“HUKUM KIRCHOFF DAN SUPERPOSISI”
DosenPengajar :MA Anshori, MMT,
Oleh :Kelompok 1
AFRIJAL DIFAUL K.G 2M. ROBITH ZAKI A 5M. ISKANDAR. Z 9 PRISMA VERNINDA 14
JTD 1-B
TEKNIK ELEKTROJARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL
POLITEKNIK NEGERI MALANG