percobaan 5
Transcript of percobaan 5
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu mengubah
bilangan biner (BCD) kedalam bentuk desimal yang bisa dilihat dengan mata kita.bentuk
desimal ini dapat dinyatakan dengan 7 (seven) segmen LED, NICIE TUBE,kristal cair
dan lain-lain.
Counter ( rangkaian logika sekuensial yang di bentuk dari flip-flop ) Mencacah
dapat diartikan menghitung, hampir semua sistem logika menerapkan pencacah.
Komputer digit menerapkan pencacah guna mengemudikan urutan dan pelaksanaan
langkah – langkah dalam program. Fungsi dasar pencacah adalah untuk “mengingat”
berapa banyak pulsa detak yang telah dimasukkan kepada masukkan; sehingga pengertian
paling dasar pencacah adalah system memori.
Sebuah rangkaian sekuensial yang mengeluarkan urutan state-state tertentu,yang
merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya Pulsa input dapat berupa pulsa clock atau
pulsa yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan muncul pada interval waktu tertentu
Counter banyak digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan teknologi digital,
biasanya untuk menghitung jumlah kemunculan sebuah kejadian/event atau untuk
menghitung pembangkit waktu Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan
Biner Counter Sebuah n-bit binary counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat menghitung
dari 0 sampai 2n – 1.
Ada beberapa pertanyaan dan permintaan yang ditujukan kepada ElectronicLab
agar membahas rangkaian counter yang akan digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai
dari aplikasi sederhana penghitung botol di ban berjalan, display nomer antrian di sebuah
praktek dokter, display timer untuk lomba renang, sampai yang agak rumit untuk
menampilkan jumlah rotasi dalam satu menit putaran mesin. Ada juga pertanyaan yang
cukup punya alasan, yaitu permintaan konsultasi dari seorang siswa yang ingin membuat
penghitung jumlah orang yang keluar masuk sebuah kelas. Lampu kelas akan segera
menyala jika ada orang pertama masuk kelas dan lampu mati dengan sendirinya jika
orang terakhir sudah keluar. Pada kesempatan ini, ElectronicLab akan membahas
rangkaian counter up/down tersebut secara umum. Pembaca sekalian tentu dapat
memodifikasi bagian-bagian tertentu dari rangkaian ini untuk disesuaikan dengan aplikasi
yang sedang anda buat.
I.2 Ruang Lingkup
Pada laporan ini kami akan membahas mengenai dekade counter, yang mana akan
dibahas mengenai pengubahan angka-angka digital menjadi desimal dengan
menggunakan sefen segmen.
I.3 Tujuan Percobaan
1. membuat rangkaian IC TTLtype 7490 sebagai dekade counter
2. membuat digital frekuensi meter sederhana
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Counter ( rangkaian logika sekuensial yang di bentuk dari flip-flop )Mencacah dapat
diartikan menghitung, hampir semua sistem logika menerapkan pencacah. Komputer digit
menerapkan pencacah guna mengemudikan urutan dan pelaksanaan langkah – langkah dalam
program. Fungsi dasar pencacah adalah untuk “mengingat” berapa banyak pulsa detak yang telah
dimasukkan kepada masukkan;sehingga pengertian paling dasar pencacah adalah system
memori.
Terdapat 2 jenis pencacah (counter), yaitu :
1. Pencacah sinkron (synchronous counters), (yang beroperasi serentak dengan pulsa clock )yang
kadang – kadang disebut juga pencacah deret (series counters),atau pencacah jajar.
2. Pencacah tak sinkron (asynchronuous counters) ( yg beroperasi tidak serentak dengan pulsa
clock )atau pencacah kerut (ripple counters).Pencacah juga memiliki karakteristik yang
penting, yaitu :
1. Sampai berapa banyak ia dapat mencacah (modulo pencacah);
2. Mencacah maju, ataukah mencacah mundur;
3. Kerjanya sinkron atau tak sinkron;
Beberapa kegunaan pencacah :
1. Menghitung banyaknya detak pulsa dalam satu periode waktu
2. Membagi frekuensi
3. Pengurutan alamat
4. Beberapa rangkaian aritmatika.
Pencacah Sinkron BinerPencacah sinkron dinamai juga pencacah jajar. Masukkan untuk
denyut – denyut sulut (triager pulses) yang juga disebut denyut – denyut lonceng yang
dikendalikan secara serempak
Pencacah Tak Sinkron
Pencacah tak sinkron (ripple trough counter/special counter). Dinamakan juga serial counter
karena output yang dihasilkan masing – masing flip flop yang digunakan akan berubah kondisi
dari 0 ke 1, atau sebaliknya dengan secara berurutan . Hal ini disebabkan karena hanya flip – flop
yang paling ujung saja yang dikendalikan
oleh sinyal clock, sedangkan clock untuk flip – flop yang lainnya diambil dari masing – masing
flip flop sebelumnya.
Terdapat 2 jenis pencacah (counter), yaitu :
1. Pencacah sinkron (synchronous counters), ( yang beroperasi serentak dengan pulsa
clock )yang kadang – kadang disebut juga pencacah deret (series counters), atau
pencacah jajar.
2. Pencacah tak sinkron (asynchronuous counters) ( yg beroperasi tidak serentak dengan
pulsa clock )atau pencacah kerut (ripple counters).
Pencacah juga memiliki karakteristik yang penting, yaitu :
1. Sampai berapa banyak ia dapat mencacah (modulo pencacah);
2. Mencacah maju, ataukah mencacah mundur;
3. Kerjanya sinkron atau tak sinkron;
Beberapa kegunaan pencacah :
1. Menghitung banyaknya detak pulsa dalam satu periode waktu
2. Membagi frekuensi
3. Pengurutan alamat
4. Beberapa rangkaian aritmatika.
Sebuah rangkaian sekuensial yang mengeluarkan urutan state-state tertentu,yang
merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya Pulsa input dapat berupa pulsa clock atau pulsa
yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan muncul pada interval waktu tertentu Counter
banyak digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan teknologi digital, biasanya untuk
menghitung jumlah kemunculan sebuah kejadian/event atau untuk menghitung pembangkit
waktu Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan Biner Counter Sebuah n-bit binary
counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat menghitung dari 0 sampai 2n – 1.
Data sit 7490
Komponen-komponen penting pada rangkaian yang akan
dibuat adalah 74LS192, lalu ada driver display IC 74LS47 (BCD to 7
segment driver) dan indikator display LED 7 segment common anode. Sebenarnya ada pencacah
lain, seperti 4 bit binary counter yang bisa mencacah sampai 16, tetapi di sini yang digunakan
adalah pencacah 10 (decade counter) karena yang hendak dibuat adalah alat pencacah bilangan
desimal. Komponen utama IC 74LS192 adalah sebuah up/down decade counter, yaitu sebuah
komponen yang dapat melakukan pencacahan sampai 10 (0 sampai 9) naik dan turun.
Agar dapat dimengerti oleh orang yang melihatnya, kode biner ini diubah untuk men-drive LED 7 segment dengan menggunakan komponen IC 74LS47. Dengan demikian, rangkaian ini dapat menampilkan angka desimal yang sesuai. Pada rangkaian ini dipakai LED 7 segment Common Anoda, dimana semua anoda dari masing-masing LED segment-nya terhubung menjadi satu dan mendapat suplai Vcc. Untuk menyalakan satu segmentnya, pin LED 7 segment yang bersangkutan harus di-sink (short) ke ground melalui sebuah resistor. Resistor yang digunakan adalah 100 Ohm dan ini sudah cukup terang untuk menyalakan segment LED ini. Untuk lebih jelas, diagram LED 7 segment itu ditunjukkan pada kedua gambar di atas.
Rangkain Memori
Rangkaian memori berguna untuk menyimpan sementara informasi-informasi biner
sebagai hassil perhitungan rangkaian dekade counter. Rangkaian ini juga berfungsi untuk
menghindari berkedipnya angka yang di tunjukkan display dengan tepat pada saat dekade
menghitung pulsa-pulsa yang di berikan terhadap masukannya. Untuyk mengatasi hal tersebut,
maka keluaran dekade counter dihubungkan melalui sebuah rangkaian memori, misalnya IC tipe
SN7475.
Dengnan adanya rangkaian memori pada sebuah rangkaian conter diantara dekoder
denagan dekade counter. Selama terjadi dekoder dan conter terhadap pulsa masukan, informasi-
informasi yang keluar dari dekade conter yang ditahan oleh memori tadi. Maka pulsa setrobe
diberikan ke memori dan memori tersebut memindahkan hasil dekade conter ke dekoder yang
langsung dapat menyalakan display.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
a. Papan rangkaian
b. Catudaya 5 Volt
c. IC 7490
d. IC 7475
e. Dekoder drever IC 7447
f. Seven segmen
g. Kabel penghubung
III.2 Prosedur Percobaan
a. Dengan memakai sakelar bebas nois dari sumber serbaguna sebagai masukkan amatilah
operasi IC 7490 sebagai dekade conter. terlebih dahulu amatilah LED pada operasi IC
7447kemudian tentukanlah tabel kebenarannya. Setelah itu keluaran pada IC 7490
dihubungkan pada masukan IC 7447. Amatilah operasinya. Rangkaian yang digunakan
adalah :
- Pengamatan LEDpada operasi IC 7447
- Operasi IC7490 sebagai dekade conter
b. Pasanglah IC 7475 denagn keluaran IC 7490 dimasukkan ke makukan IC 7475 dan
keluaran IC7475 kemasukkan IC 7447dan dihubungkan ke 7-segmen. Amatilah efek
LED bila masukkan clok keduanya low (0).
c. Frekuensi meter sederhana.
Dalam percobaan ini, dekade conter yang telah dibuat sebelumnya akan digunakan untuk
mencacah frekuensi dari osilator TTL.
- Amatilah frekuensi meter sederhana dari suatu osilator TTL, seperti pada percobaan
diatas dengan menggunakan osilator.
- Hitunglah jumlah frekuensi dan perioda yang diperoleh
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
a. Pengamatan LED pada operasi 7447
b. Operasi IC 7490 ssebagai dekade counter
A B C D Display 0 0 0 0 00 0 0 1 10 0 1 0 20 0 1 1 30 1 0 0 40 1 0 1 50 1 1 0 60 1 1 1 71 0 0 0 81 0 0 1 9
Keluaran 0123456789
IV.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan konversi dari angka digitan menjadi angka desimal, dengan menggunakan IC 7447, IC 7490, dan IC 7475 dengan keluaran atau display menggunakan seven segmen. Pada pengamatan LEDpada operasi 7447 dihubungkan antara IC 7447 dengan seven segmen dimana kaki IC 7447 dihubungkan dengan setiap kaki seven segmen pada kaki 1,2,6, dan 7 merupakan masukkan yang nantinya menentukan masukkan A,B,C, dan D. Kaki 15-f, 14-g,13-a,12-b,11-c,10-d, dan 9-e. Dimana hasilnya sesuai antara masukkan dengan keluarannya. Yaitu pada saat digitalnya 0000 maka desimal yang terlihat pada displayadalah 0 dan seterusnya hingga display 9.
Pada operasi IC 7490 sebagai dekoder counter masukkannya hannyalah satu yang di hubungkan pada kaki 14 pada IC 7490 masukannya berupa clok, jadi padatiap detak akan memunculkan angka yangberbeda, namun pada percobaan yang kami lakukan angkak yang muncul tidak berurutan walaupun angka itu menunjukkan semuabilangan desimal dari 0 sampai 9.
Padarangkaian yang menngunakan tigag IC yaitu IC7490, IC7475 dan IC 7447 masukkannya juga hanya satu yang berupa clok. Jadi pada tiap detak akan muncul display yang berbeda-beda yang akan memunculkan angka dari 0 sampai dengan 9. Namun pada percobaan yang kami lakukan kami belum dapat memunculkan semua display dengan baik dimana angka 8 dan 1 belum dapat muncul padarangkaian kami.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang kami lakukan kami dapat mmenarik kesimpulan, bahwa angka-angka digital dapat di konfersi menjadi angka desimaldengan menggunakan bantuan IC dan dengan menggunakan display berupa seven segmen.
V.2 Saran
a. untuk laboraturium
Sebaiknya alat-alat yang akan di gunakan sebagai bahan praktikum harus dipastikan terlebih dahulu dipastikan masih dapat berfungsi dengan baik agar tidak mengganggu jalanya praktikum. Sebaiknya papan rangkaian yang saat ini ada di perbaharui karena ada beberapa yang tidak berfungsi dengan baik
b.untuk asisten
bila mana ada ujian sebaiknya praktikum dilakukan lain waktu agar praktikum dapat berjalan dengan lancar, dan praktikan tidak merasa kesulitan bila mendapatkan kesulitan karena dapat bertanya langsung pada asisten.
- DAFTAR PUSTAKA
DRS. Arifin, M.T . “Penuntun Praktikum Elektronika Digital”. Unhas, Makassar.