percobaan 5

15
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu mengubah bilangan biner (BCD) kedalam bentuk desimal yang bisa dilihat dengan mata kita.bentuk desimal ini dapat dinyatakan dengan 7 (seven) segmen LED, NICIE TUBE,kristal cair dan lain-lain. Counter ( rangkaian logika sekuensial yang di bentuk dari flip-flop ) Mencacah dapat diartikan menghitung, hampir semua sistem logika menerapkan pencacah. Komputer digit menerapkan pencacah guna mengemudikan urutan dan pelaksanaan langkah – langkah dalam program. Fungsi dasar pencacah adalah untuk “mengingat” berapa banyak pulsa detak yang telah dimasukkan kepada masukkan; sehingga pengertian paling dasar pencacah adalah system memori. Sebuah rangkaian sekuensial yang mengeluarkan urutan state-state tertentu,yang merupakan aplikasi dari pulsa- pulsa inputnya Pulsa input dapat berupa pulsa clock atau pulsa yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan muncul pada interval waktu tertentu Counter banyak digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan teknologi digital, biasanya untuk menghitung jumlah kemunculan sebuah kejadian/event atau untuk menghitung pembangkit waktu

Transcript of percobaan 5

Page 1: percobaan 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu mengubah

bilangan biner (BCD) kedalam bentuk desimal yang bisa dilihat dengan mata kita.bentuk

desimal ini dapat dinyatakan dengan 7 (seven) segmen LED, NICIE TUBE,kristal cair

dan lain-lain.

Counter ( rangkaian logika sekuensial yang di bentuk dari flip-flop ) Mencacah

dapat diartikan menghitung, hampir semua sistem logika menerapkan pencacah.

Komputer digit menerapkan pencacah guna mengemudikan urutan dan pelaksanaan

langkah – langkah dalam program. Fungsi dasar pencacah adalah untuk “mengingat”

berapa banyak pulsa detak yang telah dimasukkan kepada masukkan; sehingga pengertian

paling dasar pencacah adalah system memori.

Sebuah rangkaian sekuensial yang mengeluarkan urutan state-state tertentu,yang

merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya Pulsa input dapat berupa pulsa clock atau

pulsa yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan muncul pada interval waktu tertentu

Counter banyak digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan teknologi digital,

biasanya untuk menghitung jumlah kemunculan sebuah kejadian/event atau untuk

menghitung pembangkit waktu Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan

Biner Counter Sebuah n-bit binary counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat menghitung

dari 0 sampai 2n – 1.

Ada beberapa pertanyaan dan permintaan yang ditujukan kepada ElectronicLab

agar membahas rangkaian counter yang akan digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai

dari aplikasi sederhana penghitung botol di ban berjalan, display nomer antrian di sebuah

praktek dokter, display timer untuk lomba renang, sampai yang agak rumit untuk

menampilkan jumlah rotasi dalam satu menit putaran mesin. Ada juga pertanyaan yang

cukup punya alasan, yaitu permintaan konsultasi dari seorang siswa yang ingin membuat

penghitung jumlah orang yang keluar masuk sebuah kelas. Lampu kelas akan segera

menyala jika ada orang pertama masuk kelas dan lampu mati dengan sendirinya jika

Page 2: percobaan 5

orang terakhir sudah keluar. Pada kesempatan ini, ElectronicLab akan membahas

rangkaian counter up/down tersebut secara umum. Pembaca sekalian tentu dapat

memodifikasi bagian-bagian tertentu dari rangkaian ini untuk disesuaikan dengan aplikasi

yang sedang anda buat.

I.2 Ruang Lingkup

Pada laporan ini kami akan membahas mengenai dekade counter, yang mana akan

dibahas mengenai pengubahan angka-angka digital menjadi desimal dengan

menggunakan sefen segmen.

I.3 Tujuan Percobaan

1. membuat rangkaian IC TTLtype 7490 sebagai dekade counter

2. membuat digital frekuensi meter sederhana

Page 3: percobaan 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Counter ( rangkaian logika sekuensial yang di bentuk dari flip-flop )Mencacah dapat

diartikan menghitung, hampir semua sistem logika menerapkan pencacah. Komputer digit

menerapkan pencacah guna mengemudikan urutan dan pelaksanaan langkah – langkah dalam

program. Fungsi dasar pencacah adalah untuk “mengingat” berapa banyak pulsa detak yang telah

dimasukkan kepada masukkan;sehingga pengertian paling dasar pencacah adalah system

memori.

Terdapat 2 jenis pencacah (counter), yaitu :

1. Pencacah sinkron (synchronous counters), (yang beroperasi serentak dengan pulsa clock )yang

kadang – kadang disebut juga pencacah deret (series counters),atau pencacah jajar.

2. Pencacah tak sinkron (asynchronuous counters) ( yg beroperasi tidak serentak dengan pulsa

clock )atau pencacah kerut (ripple counters).Pencacah juga memiliki karakteristik yang

penting, yaitu :

1. Sampai berapa banyak ia dapat mencacah (modulo pencacah);

2. Mencacah maju, ataukah mencacah mundur;

3. Kerjanya sinkron atau tak sinkron;

Beberapa kegunaan pencacah :

1. Menghitung banyaknya detak pulsa dalam satu periode waktu

2. Membagi frekuensi

3. Pengurutan alamat

4. Beberapa rangkaian aritmatika.

Pencacah Sinkron BinerPencacah sinkron dinamai juga pencacah jajar. Masukkan untuk

denyut – denyut sulut (triager pulses) yang juga disebut denyut – denyut lonceng yang

dikendalikan secara serempak

Pencacah Tak Sinkron

Pencacah tak sinkron (ripple trough counter/special counter). Dinamakan juga serial counter

karena output yang dihasilkan masing – masing flip flop yang digunakan akan berubah kondisi

dari 0 ke 1, atau sebaliknya dengan secara berurutan . Hal ini disebabkan karena hanya flip – flop

yang paling ujung saja yang dikendalikan

Page 4: percobaan 5

oleh sinyal clock, sedangkan clock untuk flip – flop yang lainnya diambil dari masing – masing

flip flop sebelumnya.

Terdapat 2 jenis pencacah (counter), yaitu :

1. Pencacah sinkron (synchronous counters), ( yang beroperasi serentak dengan pulsa

clock )yang kadang – kadang disebut juga pencacah deret (series counters), atau

pencacah jajar.

2. Pencacah tak sinkron (asynchronuous counters) ( yg beroperasi tidak serentak dengan

pulsa clock )atau pencacah kerut (ripple counters).

Pencacah juga memiliki karakteristik yang penting, yaitu :

1. Sampai berapa banyak ia dapat mencacah (modulo pencacah);

2. Mencacah maju, ataukah mencacah mundur;

3. Kerjanya sinkron atau tak sinkron;

Page 5: percobaan 5

Beberapa kegunaan pencacah :

1. Menghitung banyaknya detak pulsa dalam satu periode waktu

2. Membagi frekuensi

3. Pengurutan alamat

4. Beberapa rangkaian aritmatika.

Sebuah rangkaian sekuensial yang mengeluarkan urutan state-state tertentu,yang

merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya Pulsa input dapat berupa pulsa clock atau pulsa

yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan muncul pada interval waktu tertentu Counter

banyak digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan teknologi digital, biasanya untuk

menghitung jumlah kemunculan sebuah kejadian/event atau untuk menghitung pembangkit

waktu Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan Biner Counter Sebuah n-bit binary

counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat menghitung dari 0 sampai 2n – 1.

Page 6: percobaan 5

Data sit 7490

Komponen-komponen penting pada rangkaian yang akan

dibuat adalah 74LS192, lalu ada driver display IC 74LS47 (BCD to 7

Page 7: percobaan 5

segment driver) dan indikator display LED 7 segment common anode. Sebenarnya ada pencacah

lain, seperti 4 bit binary counter yang bisa mencacah sampai 16, tetapi di sini yang digunakan

adalah pencacah 10 (decade counter) karena yang hendak dibuat adalah alat pencacah bilangan

desimal. Komponen utama IC 74LS192 adalah sebuah up/down decade counter, yaitu sebuah

komponen yang dapat melakukan pencacahan sampai 10 (0 sampai 9) naik dan turun.

Agar dapat dimengerti oleh orang yang melihatnya, kode biner ini diubah untuk men-drive LED 7 segment dengan menggunakan komponen IC 74LS47. Dengan demikian, rangkaian ini dapat menampilkan angka desimal yang sesuai. Pada rangkaian ini dipakai LED 7 segment Common Anoda, dimana semua anoda dari masing-masing LED segment-nya terhubung menjadi satu dan mendapat suplai Vcc. Untuk menyalakan satu segmentnya, pin LED 7 segment yang bersangkutan harus di-sink (short) ke ground melalui sebuah resistor. Resistor yang digunakan adalah 100 Ohm dan ini sudah cukup terang untuk menyalakan segment LED ini. Untuk lebih jelas, diagram LED 7 segment itu ditunjukkan pada kedua gambar di atas.

Rangkain Memori

Rangkaian memori berguna untuk menyimpan sementara informasi-informasi biner

sebagai hassil perhitungan rangkaian dekade counter. Rangkaian ini juga berfungsi untuk

menghindari berkedipnya angka yang di tunjukkan display dengan tepat pada saat dekade

menghitung pulsa-pulsa yang di berikan terhadap masukannya. Untuyk mengatasi hal tersebut,

maka keluaran dekade counter dihubungkan melalui sebuah rangkaian memori, misalnya IC tipe

SN7475.

Dengnan adanya rangkaian memori pada sebuah rangkaian conter diantara dekoder

denagan dekade counter. Selama terjadi dekoder dan conter terhadap pulsa masukan, informasi-

informasi yang keluar dari dekade conter yang ditahan oleh memori tadi. Maka pulsa setrobe

Page 8: percobaan 5

diberikan ke memori dan memori tersebut memindahkan hasil dekade conter ke dekoder yang

langsung dapat menyalakan display.

Page 9: percobaan 5

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Alat dan Bahan

a. Papan rangkaian

b. Catudaya 5 Volt

c. IC 7490

d. IC 7475

e. Dekoder drever IC 7447

f. Seven segmen

g. Kabel penghubung

III.2 Prosedur Percobaan

a. Dengan memakai sakelar bebas nois dari sumber serbaguna sebagai masukkan amatilah

operasi IC 7490 sebagai dekade conter. terlebih dahulu amatilah LED pada operasi IC

7447kemudian tentukanlah tabel kebenarannya. Setelah itu keluaran pada IC 7490

dihubungkan pada masukan IC 7447. Amatilah operasinya. Rangkaian yang digunakan

adalah :

- Pengamatan LEDpada operasi IC 7447

- Operasi IC7490 sebagai dekade conter

b. Pasanglah IC 7475 denagn keluaran IC 7490 dimasukkan ke makukan IC 7475 dan

keluaran IC7475 kemasukkan IC 7447dan dihubungkan ke 7-segmen. Amatilah efek

LED bila masukkan clok keduanya low (0).

c. Frekuensi meter sederhana.

Dalam percobaan ini, dekade conter yang telah dibuat sebelumnya akan digunakan untuk

mencacah frekuensi dari osilator TTL.

- Amatilah frekuensi meter sederhana dari suatu osilator TTL, seperti pada percobaan

diatas dengan menggunakan osilator.

- Hitunglah jumlah frekuensi dan perioda yang diperoleh

Page 10: percobaan 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

a. Pengamatan LED pada operasi 7447

b. Operasi IC 7490 ssebagai dekade counter

A B C D Display 0 0 0 0 00 0 0 1 10 0 1 0 20 0 1 1 30 1 0 0 40 1 0 1 50 1 1 0 60 1 1 1 71 0 0 0 81 0 0 1 9

Keluaran 0123456789

Page 11: percobaan 5

IV.2 Pembahasan

Pada percobaan kali ini dilakukan konversi dari angka digitan menjadi angka desimal, dengan menggunakan IC 7447, IC 7490, dan IC 7475 dengan keluaran atau display menggunakan seven segmen. Pada pengamatan LEDpada operasi 7447 dihubungkan antara IC 7447 dengan seven segmen dimana kaki IC 7447 dihubungkan dengan setiap kaki seven segmen pada kaki 1,2,6, dan 7 merupakan masukkan yang nantinya menentukan masukkan A,B,C, dan D. Kaki 15-f, 14-g,13-a,12-b,11-c,10-d, dan 9-e. Dimana hasilnya sesuai antara masukkan dengan keluarannya. Yaitu pada saat digitalnya 0000 maka desimal yang terlihat pada displayadalah 0 dan seterusnya hingga display 9.

Pada operasi IC 7490 sebagai dekoder counter masukkannya hannyalah satu yang di hubungkan pada kaki 14 pada IC 7490 masukannya berupa clok, jadi padatiap detak akan memunculkan angka yangberbeda, namun pada percobaan yang kami lakukan angkak yang muncul tidak berurutan walaupun angka itu menunjukkan semuabilangan desimal dari 0 sampai 9.

Padarangkaian yang menngunakan tigag IC yaitu IC7490, IC7475 dan IC 7447 masukkannya juga hanya satu yang berupa clok. Jadi pada tiap detak akan muncul display yang berbeda-beda yang akan memunculkan angka dari 0 sampai dengan 9. Namun pada percobaan yang kami lakukan kami belum dapat memunculkan semua display dengan baik dimana angka 8 dan 1 belum dapat muncul padarangkaian kami.

Page 12: percobaan 5

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang kami lakukan kami dapat mmenarik kesimpulan, bahwa angka-angka digital dapat di konfersi menjadi angka desimaldengan menggunakan bantuan IC dan dengan menggunakan display berupa seven segmen.

V.2 Saran

a. untuk laboraturium

Sebaiknya alat-alat yang akan di gunakan sebagai bahan praktikum harus dipastikan terlebih dahulu dipastikan masih dapat berfungsi dengan baik agar tidak mengganggu jalanya praktikum. Sebaiknya papan rangkaian yang saat ini ada di perbaharui karena ada beberapa yang tidak berfungsi dengan baik

b.untuk asisten

bila mana ada ujian sebaiknya praktikum dilakukan lain waktu agar praktikum dapat berjalan dengan lancar, dan praktikan tidak merasa kesulitan bila mendapatkan kesulitan karena dapat bertanya langsung pada asisten.

Page 13: percobaan 5

- DAFTAR PUSTAKA

DRS. Arifin, M.T . “Penuntun Praktikum Elektronika Digital”. Unhas, Makassar.