Percobaan 5 Lada

download Percobaan 5 Lada

of 21

Transcript of Percobaan 5 Lada

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    1/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 1

    PERCOBAAN V

    Judul : Isolasi Piperin dari Lada Hitam

    Tujuan : 1. Memahami prinsip dasar dan teknik isolasi dengan metode

    ekstraksi kontinu

    2. Mengetahui cara pemisahan dan pemurnian hasil isolasi

    Hari/Tanggal : Selasa, 12 April 2011

    Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin

    I. DASAR TEORI1.1 Lada

    Tumbuhan lada (Piper ningrum L) termasuk tumbuhan semak atau perdu

    dan sering kali memanjat dengan akar-akar pelekat. Tumbuhan lada ini dikenal

    dengan beberapa nama antara lain piper, lada, merica, dan sakang. Dari perlakuan

    terhadap buah lada dapat diperoleh lada hitam atau lada putih. Lada hitam di

    peroleh dari buah lada yang belum masak, dikeringkan bersama kulitnya hingga

    kulitnya berkeriput dan berwarna hitam .Lada putih berasal dari buah yang masak

    dan kulitnya sudah dihilangkan dan dikeringkan sehingga warnanya putih

    (Anwar,dkk.1994).

    Lada hitam hidup subur di kawasan beriklim tropika yang panas dan

    lembab. Lazimnya, lada hitam dibiak daripada keratan batang dan pembiakan

    menggunakan biji jarang dilakukan. Sistem akar berkembang daripada akaradventitius yang terbentuk pada bahagian buku keratan batang yang ditanam.

    Daun akan keluar pada setiap buku semasa peringkat tumbesaran keratan pucuk

    utama. Akar adventitius juga akan berkembang untuk membantu pucuk melekat

    pada tiang sokongan. Pada setiap buku, mata tunas aksil tumbuh menjadi dahan

    sisi dan seterusnya akan mengeluarkan sulur buah.

    Bunga lada keluar pada buku yang bertentangan dengan setiap daun di

    dahan sisi. Kebanyakan kultivar lada mempunyai bunga dwiseks yang

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    2/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 2

    kebiasaannya mengalami pendebungaan sendiri. Buah lada yang lebih dikenali

    sebagai beri, berwarna hijau dan berkeadaan lembut di peringkat awal

    pembentukan. Ia bertukar ke warna hijau tua dan menjadi keras apabila matang.

    Kulit luar (eksokarpa) berwarna kuning dan merah cerah dan menjadi lembut

    apabila masak. Setiap beri lada mengandung biji tunggal yang diselaputi isi buah

    (mesokarpa). Lada hitam terdiri daripada keseluruhan beri yang telah dikeringkan

    manakala lada putih adalah biji lada.

    Rasa pedas buah lada adalah disebabkan oleh kehadiran alkaloid piperine,

    chavisine dan piperettine manakala minyak pati menghasilkan aroma lada. Kedua-

    dua sebagian tersebut membentuk oleoresin yang dapat diperoleh melalui proses

    ekstraksi pelarut. Kepedasan lada juga dipengaruhi oleh varieti dan persekitaran

    penanaman lada.

    Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan

    pohon betina. Daun berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti

    lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandungminyak atsiri pada daging buahnya. Bila masak daging dan kulit buahnya

    membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah

    menghasilkan biji yangt berwarna coklat.

    Biji lada mengandung minyak atsiri 7-14 %. Bubuk lada dipakai sebagai

    penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran. Minyak juga dipakai sebagai

    campuran parfum atau sabun.

    1.2 Klasifikasi Tanaman Lada

    Berdasarkan sistem klasifikasi dari Cronquist dalam Pasuki (1994),

    klasifikasi tanaman lada adalah sebagai berikut:

    Divisi : Magndrophyta.

    Kelas : Magnolipisida.

    Anak Kelas : Magnolidae.

    Bangsa : Piperales.

    Suku : Piperaceae.

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    3/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 3

    Marga : Piper.

    Spesies : Piper ningrumL.

    Piperin (1piperilpiperidin ) C17H19O3N merupakan alkaloid dengan inti

    piperidin. Piperin berbentuk kristal berwarna kuning dengan titik leleh 127-

    129,50C, merupakan basa yang tidak optis aktif, dapat larut dalam alkohol,

    benzena, eter, dan sedikit larut dalam air (Anwar,dkk.1994).

    Piperin terdapat dalam beberapa spesies piper dan dapat dipisahkan baik

    dari lada hitam maupun lada putih perdagangan piperin juga dapat ditemukan

    pada cabe jawa. Kandungan piperin biasanya berkisar antara 5-92%

    (Anwar,dkk.1994).

    Struktur piperin adalah sebagai berikut :

    N

    CO CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2

    Piperin merupakan amida (R-CONH2). Reaksi hidrolisis amida dapat

    dilakukan baik dalam suasana asam maupun suasana basa. Dalam kedua kondisi

    ini, asam dan basa berfungsi sebagai pereaksi dan bukan sebagai katalis. Dalam

    suasana asam, terjadi penyelangan air terhadap amida sedangkan dalam suasana

    basa terjadi penyerangan ion hidroksil terhadap atom karbon karbonil amida.

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    4/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 4

    O

    O

    H

    H

    H

    H

    O

    N

    Isochavisin

    O

    O

    H

    O

    N

    Isopiperin

    H

    H

    H

    O

    O

    H

    H

    N

    Chavisin

    H

    H O

    O

    O

    H

    H

    H

    H

    O

    N

    Piperin

    Reaksi hidrolisis amida dalam suasana basa digambarkan sebagai berikut :

    R C

    O

    NH2

    + -

    OH R C

    O-

    NH2

    OH R C

    O

    O-

    NH3+

    Reaksi hidrolisis dalam suasana asam digambarkan sebagai berikut :

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    5/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 5

    R C

    O

    NH2

    + H+

    R C

    OH

    NH2

    R C

    OH

    NH2

    HOH+ OH2 R C

    O

    OH

    + NH4

    +

    Hidrolisis piperin dapat dilakukan dengan menggunakan larutan 10%

    KOH-etanol menjadi asam piperat.

    Reaksi hidrolisis piperin digambarkan sebagai berikut :

    N

    CO CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2KOH

    CH3OH N

    H

    Piperidin

    +

    CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2HO2C

    Asam Piperat

    Oksidasi asam piperat dengan memutuskan ikatan rangkap didekat cincin

    akan menghaasilkan senyawa piperonal yang merupakan bahan dasar pembuatan

    parfum.

    CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2

    HO2C

    Asam Piperat

    KMnO4 COOH

    COOH

    Asam Oksalat

    +

    O

    H2C

    O

    CH

    O

    +

    O

    H2C

    O

    CH

    O

    Piperonal Asam Piperonilat

    Piperin dapat mengalami foto-isomerisasasi oleh sinar membentuk isomerisochavisin (trans-cis), isopiperin (cis-trans) chavisin (cis-cis) dan piperin (trans-

    trans).

    Timing dari London mengadakan penelitian bahwa lada hitam ternyata

    bukan saja bermanfaat sebagai rempah penyedap makanan. Menurut sebuah

    penelitian lada hitam juga memiliki potensi menjadi obat baru penyakit pigmen

    kulit yang disebut vetiligo. Dalam istilah medis, vetiligo dikenal sebagai kondisi

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    6/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 6

    dimana sebagian wilayah kulit kehilangan pigmen normal, sehingga permukaan

    kulit memutih.

    Seperti yang dipublikasikan dalam British Journal of Dernatoligy. Para

    peneliti dari Kings Collage London berhasil mengungkapkan manfaat piperin,

    kandungan utama yang membuat lada hitam terasa pedas dan gurih dalam

    merangsang pigmentasi dalam kulit.

    Vetiligo sendiri merupakan jenis penyakit kulit prevalensinya diperkirakan

    cukup besar yakni menyerang satu diantara seratus orang. Sejauh ini, para dokter

    mengobati vitiligo dengan menggunakan korti kosteroid yang dioleskan pada

    kulit. Pengobatan lainnya yakni dengan teknik foto terapi yakni menggunakan

    radiasi ultriviolet untuk menciptakan kembali pigmen kulit.

    Namun begitu, dua metode pengobatan tersebut tingkat keberhasilannya

    masih rendah. Menurut penelitian hanya kurang dari seperempat pasien saja yang

    memiliki respon positif pada kortikosteroid. Sementara itu, tegangan radiasi UV

    untuk menciptakan pegmentasi dalam jarak panjang dikhawatirkan memperbesar

    resiko terkena kanker kulit.

    Lada hitam merupakan suatu zat yang memiki kemampuan untuk

    melindungi tubuh kita dari penyakit seperti jantung, kanker kolon (usus besar),

    sampai mencegah penuaaan.

    II. ALAT DAN BAHAN

    2.1 Alat-alat yang digunakan adalah :

    1.Seperangkat alat destilasi 1 set2.Evaporator 1 set3.Rangkaian alat refluks 1 set4.Corong Buchner 1 buah5.Erlenmeyer 1 buah6.Gelas ukur 250ml 1 buah7.Gelas kimia 2 buah8.Pepet Volum 1 buah9.Neraca analitik 1 buah

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    7/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 7

    10.Gelas ukur 100ml 1 buah11.Pipet tetes 2 buah12.Kaca arloji 2 buah13.Batang pengaduk 1 buah14.Labu pengenceran 1 buah15.Penjepit 1 buah16.Penangas minyak 1 buah17.Hot plate 1 buah18.Spatula 1 buah19.Statif+klem 1 buah

    2.2 Bahan-bahan yang digunakan adalah :

    1.Serbuk lada hitam2.KOH3.Etanol 95%4.HCl 6 M5.Vaselin6.Kertas saring lebar untuk membungkus7.Kertas saring untuk menyaring8.Larutan 10 % KOH- Etanol9.Batu didih10.Es batu11.Aquadest12.Etanol Absolut13.Kapas14.Kertas lakmus merah dan biru

    III. PROSEDUR KERJA

    3.1 Pemisahan piperin

    1.Membersihkan lada hitam perdagangan dari kotoran dan mengeringkannya.2.Melakukan penggilingan sehingga menjadi serbuk lada yang halus.3.Membungkus 90 gram lada dengan kertas saring, dan kemudian.

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    8/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 8

    4.Memasukkannya ke dalam alat ekstraksi Soxhlet.5.Melakukan ekstraksi selama 5 jam dengan menggunakan pelarut absosut.6.Menyaring ekstraktan dan melakukan evaporasi untuk memisahkan pelarut

    etanol absolut 150ml.

    7.Memasukkan 30 mL larutan 10 % KOH- Etanol ke dalam rsidu. Danmelakukan penyaringan.

    8.Mendiamkan larutan basa etanol selama satu malam, sampai terbentukKristal

    9.Memisahkan kristal yang terbentuk dari endapannya. Akan diperolehkristal-kristal yang berwarna kuning.

    10.Melakukan rekristalisasi dengan pelarut etanol 95 % .11.Melakukan uji titik leleh dan mengidentifikasi struktur dengan IR dan H1

    NMR.

    3.2. Hidrolisis piperin

    1. Merefluks 1 gram peperin dengan 20 ml larutan 10 % KOH- etanol selama 3jam.

    2. Melakukan penguapan etanol dan residu yang diperoleh.3. Mensuspensikan dengan air panas dan melakukan penetralan dengan HCl 6

    M.

    4. Menyaring larutan dengan penyaring Buchner.5. Mencuci padatan dengan air dingin.6. Merekristalisasi dengan pelarut etanol sampai diperoleh titikleleh yang

    konstan.

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    9/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 9

    IV. HASIL PENGAMATAN

    4.1Isolasi Piperin.No. Variabel yang Diamati Hasil Pengamatan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    Massa lada hitam

    Mengekstraksi selama 3 jam

    menggunakan pelarut etanol

    absolute (mensoxhletasi)

    Siklus 1

    Siklus 2

    Siklus 3

    Siklus 4

    Siklus 5

    Siklus 6

    Siklus 7

    Siklus 8

    Siklus 9

    Siklus 10

    Siklus 11Siklus 11

    Siklus 8

    Siklus 9

    Siklus 10

    Siklus 11

    Siklus 12

    Siklus 13

    Siklus 14

    Siklus 15

    Siklus 16

    Hasil Soxhletasi

    Mengevaporasi

    Hasil evaporasi (residu) + (5 g

    KOH + etanol 50 mL)

    Menyaring

    90 gr

    30 menit

    10 menit

    5 menit

    3 menit

    4 menit

    5 menit

    4 menit

    4 menit

    5 menit

    4 menit

    4 menit 4 menit

    8 menit

    10 menit

    11 menit

    10 menit

    10 menit

    10 menit

    11 menit

    10 menit

    10 menit

    37,5 mL

    Larutan berwarna hijau bening

    Larutan hijau pekat + Kristal jarum

    Larutan cokelat kehijau-hijauan

    Filtrat

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    10/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 10

    7.

    8.

    9.

    Mendinginkan filtrate dalam air es

    Menyaring dengan seperangkat

    alatBuchner

    Massa padatan berwarna cokelat

    Larutan hijau kehitam-hitaman +

    Kristal

    Padatan berwarna cokelat

    1, 73 g

    4.2Hidrolisis piperinNo. Variabel yang Diamati Hasil Pengamatan

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    0,8 g piperin + 10% KOH 30 mL

    Merefluks selama 3 jam

    Mendinginkan hasil refluks,

    kemudian mengupkan etanol

    dengan evaporator.

    Memanaskan aquades

    Mencampurkan ekstrak dengan

    aquades

    Membuat HCl 6 M

    Mencampurkan HCl 6 M dengan

    ekstrak secara perlahan hingga pH

    ekstrak mendekati netral.

    Uji dengan kertas lakmus merah

    dan biru

    Mendiamkan

    Massa kristal

    Larutan berwarna kuning keruh

    Larutan bercampur secara merata

    Larutan menjadi setengahnya, yaitu

    15 mL

    30 mL

    Putih keruh

    12 mL HCl dan 14 mL aquades

    Larutan sedikit bening

    Merah = merah

    Biru = biru

    Terbentuk endapan putih

    1,81 g

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    11/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 11

    V. ANALISIS DATA5.1 Isolasi Piperin

    Pada percobaan ini, menggunakan metode ekstraksi continue untuk

    memperoleh senyawa piperin dari lada hitam. Metode ekstraksi continue yang

    dilakukan bertujuan untuk memperoleh hasil ekstrak yang lebih murni lagi. Lada

    hitam yang digunakan dibersihkan dan dihaluskan hingga terbentuk serbuk lada

    yang halus. Tujuan penghalusan lada hitam adalah agar zat-zat yang terkandung di

    dalam lada hitam mudah melarut dalam pelarut yang digunakan. Hal ini karena

    semakin halus serbuk, maka kelarutan akan meningkat karena semakin banyak

    terjadi kontak dengan pelarut, sehingga semakin banyak zat yang dapat terbentuk

    dan semakin efisien proses pemisahan atau ekstraksi yang terjadi.

    Karena sampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah lada hitam yang

    berupa padatan, sehingga metode ekstraksi continue yang digunakan dengan cara

    soxhletasi. Sebelum melakukan soxhletasi, dilakukan tahap preparasi atau

    persiapan, yaitu membungkus sampel serbuk lada hitam yang digunakan dengan

    kertas saring sedemikian rupa sehingga berbentuk lonjong. Lalu diikat denganbenang gandir agar serbuk tidak pecah atau keluar dari kertas saring pada saat

    proses ekstraksi berlangsung. Kertas saring digunakan sebagai pembungkus

    karena kertas saring mempunyai dinding yang tipis dan berpori yang dapat

    memperudah pelarut untuk menyerap piperin yang terkandung di dalam sampel.

    Dalam proses soxhletasi pada percobaan ini, menggunakan pelarut berupa

    etanol. Pelarut etanol digunakan untuk melarutkan zat yang diinginkan dari dalam

    lada hitam. Etanol digunakan karena baik piperin maupun etanol memiliki

    kepolaran yang sama yaitu bersifat polar sehingga etanol mampu melarutkan

    piperin sesuai dengan prinsip like dissolved like. Dari literature diperoleh bahwa

    piperin merupakan senyawa alkaloid yang dapat larut dalam alcohol yaitu etaol,

    dimana antara piperin dengan etanol mampu untuk membentuk ikatan hydrogen.

    Gambar ikatan hydrogen antara piperin dan etanol adalah sebagai berikut:

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    12/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 12

    N

    CO CH

    CH CH

    CH3 O

    CH2

    O

    HOCH2CH3

    ikatan hidrogen

    Selanjutnya memasukkan kertas saring yang sudah berisi serbuk lada hitam ke

    dalam alat soxhlet, kemudian memasukkan etanol absolute ke dalam labu bundar

    dan merangkai alat soxhlet serta melakukan proses ekstraksi selama beberapa jam

    ( 3 jam). Pada saat proses ekstraksi juga digunakan batu didih pada labu pelarut

    yang bertujuan untuk menjaga tekanan dan suhu larutan supaya tetap stabil dan

    tidak terjadi letupan selama proses ekstraksi berlangsung. Disamping itu,

    digunakan penangas minyak karena suhu yang diperlukan untuk memperoleh

    piperin cukup tinggi (lebih dari 100oC), sehingga tidak cocok bila menggunakan

    penangas air. Hal ini karena titik didih air kurang dari titik didih piperin sehingga

    ditakutkan justru piperin yang akan ikut menguap jika menggunakan penangas air.

    Proses yang terjadi selama soxhletasi adalah pelarut etanol dipanaskan dalam

    labu bundar sehingga menguap dan didinginkan menggunakan kondensor,

    sehingga jatuh berupa cairan ke sample (lada hitam) untuk melarutkan zat aktif di

    dalam sampel lada hitam dan jika cairan pelarut telah mencapai permukaan sifon

    maka seluruh cairan pelarut etanol yang membawa solute telah mencapai

    permukaan sifon akan keluar melalui pipa kecil menuju labu bundar datar dan

    proses ini terjadi secara terus menerus atau continue sehingga terjadi proses

    soxhletasi. Dari proses soxhletasi dihasilkan ekstrak lada hitam sebanyak 37,5 mL

    dan dalam proses pada alat soxhlet ini mengalami 16 siklus yang continue

    menghasilkan larutan lada hitam atau ekstraktan yang berwarna hijau bening.

    Hasil tadi kemudian dievaporasi yang bertujuan untuk memisahkan hasil

    ekstrak dengan pelarutnya, yakni etanol. Dalam evaporator akan terjadi pemisahan

    ekstrak dari pelarutnya (etanol) dengan prinsip pemanasan yang dipercepat oleh

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    13/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 13

    putaran labu bundar, pelarut dapat menguap 5-10oC di bawah titik didih

    pelarutnya disebabkan adanya perubahan tekanan. Dengan bantuan pompa vakum,

    uap larutan pelarut etanol akan menguap naik ke kondersor dan mengalami

    kondensasi menjadi molekul-molekul cairan pelarut etanol murni yang ditampung

    dalam labu bundar sebagai penampung pelarut. Sehingga diperoleh ekstrak larutan

    hijau pekat dengan krital jarum.

    Selanjutnya, ekstrak yang pekat tadi ditambahkan dengan larutan KOH dalam

    etanol dan diperoleh larutan berwarna cokelat kehijau-hijauan. Penambahan

    larutan KOH dalam etanol bertujuan untuk memperoleh piperin dari ekstrak pekat

    tersebut, dimana di dalam ekstrak tersebut terdapat komponen lain ketika

    ditambahkan KOH-etanol yang menyebabkan piperin yang ada dalam ekstrak

    tersebut bereaksi menjadi garam asam piperat dan dengan penambahan KOH-

    etanol dapat mengeliminasi senyawa lainnya, karena dalam ekstak tersebut masih

    ada zat pengotor. Masih terdapatnya zat pengotor ini disebabkan senyawa piperin,

    merupakan senyawa alkaloid golongan amida yang dapat mengalami reaksi

    hidrolisis baik dalam suasana asam maupun basa. Jadi penambahan larutan KOH-

    etanol ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa piperin dalam bentuk garamnya,

    karena berdasarkan literature dinyatakan bahwa senyawa golongan alkaloid sering

    kali diisolasi dalam bentuk garamnya yaitu garam asam piperat.

    Lalu filtrate yang ada disaring. Proses penyaringan bertujuan agar filtrate

    dapat terpisah dari zat-zat pengotornya. Kemudian filtrate didiamkan dalam

    larutan es selama satu malam agar terjadi pembentukan Kristal piperin yang

    sempurna. Hasil yang terbentuk tersebut disaring dengan corong Buchner

    sehingga dapat dihasilkan Kristal yang sudah terpisah dari filtratnya.

    Kristal yang diperoleh direkristalisasi menggunakan etanol, rekristalisasi ini

    didasarkan pada prinsip perbedaan dalam kelarutan pada suatu pelarut tertentu dan

    suhu tertentu. Pada suhu kamar, senyawa piperin dalam bentuk kristalnya yang

    memang bersifat polar akan dapat melarut dalam etanol yang juga bersifat polar.

    Ketika ditambahkan etanol sebagai pelarut, maka piperin yang ada akan melarut

    dalam filtratnya, sedangkan zat pengotor seperti piperin yang bersifat nonpolar

    atau kurang polar tidak larut dalam etanol akan tertinggal di dalam residunya.

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    14/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 14

    Selanjutnya, Kristal yang diperoleh tadi ditimbang dan ditentukan titik

    lelehnya. Berdasarkan percobaan dapat diperoleh massa Kristal yang didapat

    sebesar 1,73 g dan dari hasil perhitungan diperoleh persentase rendemen sebesar

    1,92%. Hal ini sangat jauh dari literature yang menyatakan bahwa piperin yang

    terkandung dalam lada hitam sebanyak 5-92%.

    Dilihat dar warna Kristal yang dihasilkan, yaitu berwarna cokelat, agak

    berbeda dengan literature yang menyatakan bahwa Kristal piperin merupakan

    kristal berwarna kuning. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Kristal yang diperoleh di

    percobaan masih belum murni.

    Kristal yang dihasilkan masih sangat rendah atau tidak murni 100%. Hal ini

    dapat disebabkan karena proses rekristalisasi yang masih kurang sempurna atau

    ketika mensoxhlet waktunya lama, sehingga piperin yang dalam sampel lada

    hitam tidak dapat diekstrak seluruhnya, tetapi hanya terekstrak seluruhnya, tetapi

    hanya terekstrak sebagian sehingga persentase rendemen Kristal yang diperoleh

    kecil.

    Dari literature, titik leleh piperin adalah 127-129,5oC, dalam percobaan

    kemungkinan akan diperoleh titik didih yang lebih rendah karena piperin yang

    dihasilkan masih belum murni.

    5.2. Hidrolisis Piperin

    Dalam percobaan ini bertujuan untuk menghidrolisis piperin menjadi asam

    piperat. Pada proses hidrolisis sebanyak 0,8 g piperin direaksikan dengan 10%

    KOH. Larutan KOH digunakan agar reaksi berlangsung dalam suasana basa.

    Untuk menghomogenkan larutan maka piperin yang sudah dicampur direfluks

    selama 3 jam, dan suhu yang digunakan tidak boleh melebihi titik didih etanol,

    karena jika melebihi titik didih etanol maka etanol akan menguap dan

    dikhawatirkan etanol habis sebelum proses refluks. Refluks ini bertujuan agar

    terjadi reaksi hidrolisis secara sempurna.

    Proses yang terjadi yaitu pelarut yakni KOH dimasukan bersama piperin ke

    dalam labu bundar, lalu memanaskan. Uap pelarut akan terkondensasi oleh

    kondensor menjadi molekul pelarut sehingga turun kembali menuju labu bundar

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    15/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 15

    N

    C CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2

    -OOC CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2

    garam Asam piperatPiperidin

    Piperin

    +

    N

    OH-adisi

    N

    C CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2OO

    OH

    eliminasi

    serah terimaelektron

    -OOC CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2

    garam Asam piperat

    H+

    HOOC CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2

    asam piperat

    dan akan melarutkan kembali piperin yang berada dalam labu hingga dasar dan

    seluruhnya secara berkesinambungan sehingga reaksi berlangsung secara

    sempurna.

    Pada proses ini terjadi reaksi sebagai berikut:

    Pada saat merefluks digunakan batu didih yang berfungsi untuk menjaga suhu

    dan tekanan dalam ruang alat refluks agar tetap konstan atau stabil, sehingga tidak

    terjadi letupan-letupan ketika proses refluks berlangsung. Adapun hasil refluks

    adalah larutan berwarna kuning keruh. Warna kuning ini menunjukan bahwa pada

    ekstrak tersebut mengandung piperin yang dihidrolisis.

    Setelah melakukan refluks selama 3 jam, lalu melakukan penguapan

    sehingga etanol menguap, kemudian memanaskan dengan akuades sehingga

    menghasilkan larutan putih keruh.

    Kemudian menetralkan dengan larutan HCl 6 M karena hidrolisis ini

    berlangsung dalam keadaan basa sehingga harus dinetralkan. Adapun reaksi yang

    terjadi setelah penambahan HCl 6 M adalah sebagai berikut:

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    16/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 16

    Jadi penambahan HCl 6 M bertujuan untuk memperoleh proton sehingga

    dapat membentuk asam piperat melalui reaksi hidrolisis selanjutnya larutan

    didiamkan dan diperoleh endapan berwarna putih.

    Berdasarkan percobaan ini diperoleh massa endapan atau kristal sebesar 1,81

    g dan melalui perhitungan rendemen diperoleh persentase yang dihasilkan sebesar

    226,25%.

    Dilihat dari persentase endapannya yang melebihi 100% menunjukan bahwa

    percobaan yang dilakukan tidak berhasil karena tidak mungkin persentase kristal

    lebih dari 100%. Kemurnian yang terlalu tinggi atau diluar batas normal ini dapat

    terjadi karena beberapa faktor yaitu:

    1. Endapan masih jauh dari murni karena terdapat zat-zat pengotor dalamkristal yang dihasilkan, adapun zat pengotor seperti piperidin.

    2. Pada saat melakukan penimbangan, padatan yang dihasilkan masih belumkering atau agak basah.

    Karena kristal yang dihasilkan masih belum murni, maka diperkirakan

    titik leleh asam piperat yang diperoleh akan lenih rendah dari literatur

    yang adda yaitu 150C.

    VI. KESIMPULAN

    1. Isolasi piperin dari lada hitam pada percobaan ini menggunakan prosesekstraksi soxhletasi dengan pelarut etanol karena piperin dan etanol sama-

    sama bersifat polar.

    2. .....................

    VII. DAFTAR PUSTAKAAnwar, Chairil. Dkk, 1996. Pengantar Praktikum Kimia Oganik. Jakarta :

    Depdikbud

    Fessenden and Fessenden. 1982.Kimia Organik Jilid I. Jakarta : Erlangga.

    Fessenden and Fessenden. 1991.Kimia Organik Jilid II. Jakarta : Erlangga.

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    17/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 17

    Lisnawati, 2004. Isolasi dan Karakterisasi Piperin dan Lada Hitam. Skripsi

    sarjana. BanjarmasIN : FKIP UNLAM.

    Syahmani dan Rilia Iriani. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia Organik.

    Banjarmasin : FKIP UNLAM.

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    18/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 18

    LAMPIRAN

    PERHITUNGAN

    A. Perhitungan persentase piperin yang dihasilkan dari ekstraksi lada hitamsebagai berikut.

    % Piperin %100xHitamLadaMassa

    piperinMassa

    = %10090

    73,1xgram

    gram

    = 1,92 %

    B. Persentase kristal asam% Kristal Piperidin %100x

    piperinMassa

    kristalMassa

    = %1008,0

    819,1x

    gram

    gram

    = 226,25 %

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    19/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 19

    N

    C CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2

    -OOC CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2

    garam Asam piperatPiperidin

    Piperin

    +

    N

    OH-adisi

    N

    C CH

    HC CH

    HC

    O

    O

    CH2OO

    OH

    eliminasi

    serah terimaelektron

    JAWABAN PERTANYAAN

    Mekanisme reaksi hidrolisis piperin :

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    20/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 20

    - Membersihkan dari kotorannya- Mengeringkan- Melakukan penggilingan

    FLOWCHART

    a. Pemisahan piperinLada Hitam perdagangan

    serbuk lada

    90 gram serbuk lada

    - Membungkus dengan kertas saring- Memasukkan ke dalam alat ekstraksi- Mengekstraksi selama 5 jam dengan

    menggunakan pelarut etanol absolut

    - Menyaring ekstraktan- Melakukan evaporasi untuk memisahkan

    pelarut etanol

    Residu + 30 ml larutan10% KOH- EtanolFiltrat

    Kristal piperin berwarna kuning

    - Mencampurkan- Menyaring- Mendiamkan larutan basa etanol selama

    semalam

    - Memisahkan kristal dari larutannya.

    Larutan sisa

  • 5/26/2018 Percobaan 5 Lada

    21/21

    Isolasi Piperin dari Lada Hitam 21

    - Merefluks selama 3 jam

    - Melakukan penguapan etanol

    - Mensuspensikan

    - mencuci

    - merekristalisasi

    Catatan :

    1. Melakukan rekristalisasi dengan pelarut etanol 95%2. Menguji titik lelehnya3. Mengidentifikasi struktur dengan IR dan H1NMRb. Hidrolisis piperin

    Catatan : Mengidentifikasi struktur dengan IR dan H1NMR

    Residu + air dingin

    - Menyaring dengan corong Buchner

    0,8 gram piperin + 20 ml larutan 10% KOH- Etanol

    larutan

    Larutan + HCl 6 M

    larutan

    Filtrat

    Padatan + etanol

    Kristal