Perbekalan Farmasi Dan Distribusi

5
Apoteker di instalasi farmasi mempunyai peran yaitu : 1. Pharmaceutical care 2. Managemen logistik Supervisi : melakukan visite yang berfungsi untuk pengendalian perbekalan farmasi meliputi cara penyimpanan obat yang benar, bagaimana pendistribusiannya , bagaiman cara menangani obat yang benar. Instalasi farmasi : IPAL Pemusnahan limbah padat termasuk resep di rumah sakit marzoeki mahdi sudah tidak dilakukan di incinerator rumah sakit sejak bulan January 2015. Dikarenakan rumah sakit belum mempunyai izin mengoperikan alat insinerator alat dan petugas /operator untuk alat insenerator Seminimal mungkin melakukan pemusnahan dengan inserator karena dampak negative terhadap lingkungan. Pada saat ini yang memusnahkan limbah padat dilakukan oleh pihak ketiga yaitu PT wastek. Yang diangkut oleh PT jalan hijau dan semua harus terdokumentasi. Senin, rabu, jumat. Sampah di masukan ke dalam palstik kuning dan gerobak sampahnya juga harus berwarna kuning kemudian===dilakukan pemilahan botol infuse untuk membuang cairannya agar tidak terlalu berat == pemberian label yang berisi berat/neto sampah== dimasukin ke dalam ruangan B3 ===== pihak ketiga ( PT JALAN HIJAU melakukan pengangkutan sampah ) === (KSO) ( PT JALAN HIJAU -WASTEC- PPLI ) Jadi protapnya : ada yang mengirim dari pihak instalasi farmasi ---- ke insenerator.

description

perbekalan farmasi

Transcript of Perbekalan Farmasi Dan Distribusi

Page 1: Perbekalan Farmasi Dan Distribusi

Apoteker di instalasi farmasi mempunyai peran yaitu :

1. Pharmaceutical care

2. Managemen logistik

Supervisi : melakukan visite yang berfungsi untuk pengendalian perbekalan farmasi meliputi cara penyimpanan obat yang benar, bagaimana pendistribusiannya , bagaiman cara menangani obat yang benar.

Instalasi farmasi :

IPAL

Pemusnahan limbah padat termasuk resep di rumah sakit marzoeki mahdi sudah tidak dilakukan di incinerator rumah sakit sejak bulan January 2015. Dikarenakan rumah sakit belum mempunyai izin mengoperikan alat insinerator alat dan petugas /operator untuk alat insenerator

Seminimal mungkin melakukan pemusnahan dengan inserator karena dampak negative terhadap lingkungan.

Pada saat ini yang memusnahkan limbah padat dilakukan oleh pihak ketiga yaitu PT wastek. Yang diangkut oleh PT jalan hijau dan semua harus terdokumentasi. Senin, rabu, jumat.

Sampah di masukan ke dalam palstik kuning dan gerobak sampahnya juga harus berwarna kuning kemudian===dilakukan pemilahan botol infuse untuk membuang cairannya agar tidak terlalu berat == pemberian label yang berisi berat/neto sampah== dimasukin ke dalam ruangan B3 ===== pihak ketiga ( PT JALAN HIJAU melakukan pengangkutan sampah ) === (KSO) ( PT JALAN HIJAU -WASTEC- PPLI )

Jadi protapnya : ada yang mengirim dari pihak instalasi farmasi ---- ke insenerator.

Limbah Cair hasil dari obat racik , atau hasil limbah dari kegiatan rumah sakit bermuara/beakhirnya masuk Bak pengumpul air(BPA) di IPAL ----dialirkan spiral spring yang berfungsi untuk menyaring sampah sehingga air yang akan diolah sudah terbebas dari sampah-----------pengelolaan secara biologi, metode yang di gunakannya sequensi dext reactor-------- Buper tank (mixer/diaduk) ----------SBR (sequensi Bets Reactor) selama 4 jam 1 cycle diolah sehingga kadar koliform nol sehingga menghasilkan air yang jernih. (bisa digunakan untuk hidran) ---- tapi kalu di RS MM dibuang ke badan air dengan kondisi aman ( koliform nol 0 )tetapi harus mempunyai izin yang berlaku 2 tahun yang mengeluarkan BPLH ( badan pengelola lingkungan hidup ) begitu juga untuk pembuangna B3 harus mempunyai izin

Page 2: Perbekalan Farmasi Dan Distribusi

Proses didalam SBR = Filling - mixing (proses Anaerob)- aerasi (prose aerasi) membutuhkan 60 menit aerasi dan 5 menit istirahat – sedimentasi( pengendapan) – decanting ( proses penuangan air )- sterilisasi (pemberian klor cair) ecolinya hasrus di bawah 10.000

Utk setiap alat pasti berbeda siklus (cycle ) berbeda tergantung kelembaban suhu, daerah.

Resep saat ini hanya di Rajang potongan kecil2 dan diaduk2 sehingga tidak dapat dibaca dan digunakan kembali hasil sampah tersebut masuk ke kategori limbah non medis yang masuk ke plastic hitam. Seblumnya di bakar di dalam insenerator.

Pretreatment harus dilakukan sebelum masuk BAK penampungan IPAL agar tidak menganggu pengolaan IPAL

pada dapur gizi dilakukan pretretment (untuk penjaring lemak jagn sampe masuk ke pengelolaan IPAL ---- kalau di laboratorium dilakukan netralisasi PH sebelum masuk ke BAK penmpungan air IPAL ---------yang bellum di bangun pretreatment pada laundry sedang proses pembangunan pretreatment (karena mengandung fosfat, logam berat yang tinggi, keasaman tinggi juga)

Untuk BOX obat seharusnya masuk ke limbah khusus atau limbah spesifik karena dapat berbahaya atau reuse oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab harus masuk ke limbah medis

Limbah rumah tangga (limbah non medis)masuk ke dalam plastic hitam dilakukan oleh cleaning service, kemudian dibuang ke tps pny rumah sakit, yaitu TPA galuga.

Limbah medis masuk ke dalam plastic kuning

Untuk alkes disposible jarum suntik (limbah padat tajam ) masuk ke safety box berwarna kuning.

Untuk Gas medis (Ruang OKA, ICU, ) yang diatur adalah ventilasinya , berada di bawah posisi tekanan positif. Di ukur 6 bln sekali. Di ukur emisinya memenuhi ketentuan atau tidak, di cerobong asapnya.

CSSD di bawah Instalasi Kesehatan Masyarakat

CSSD masih pada sebatas laundry, belum melakukan sterlisasi lini

Page 3: Perbekalan Farmasi Dan Distribusi

Rekam Medis

TUPOKSI : menyajikan data informasi kesehatan , status pasien untuk keperluan pasien

Keterkaitan dengan kefarmasian :

- Jumlah pasien- Diagnosa penyakit ( tingkat 10 besar diagnosa penyakit ) /trend

Yang dibutuhkan instalasi farmasi dari rekam medis adalah pelaporannya setiap bulanKeterkaitan menghitung kebutuhan obat rumah sakit. Rawat jalan ,inap dan UGD.

Kesulitan dalam pengadaan obat : karena penundaan pembayaran , obat kosong, obat kosong nasional, pending obat.

Triwulan, dan semester.

PFT : Anngota :

Instalasi Farmasi sebagai sekretarisSMFDokter anaestesi, dokter THT, dokter penyakit dalam, dokter psikiater, radiologi.

Mengadakan rapat 1 bulan sekali. Tugasnya : Memantau penggunaan obat, Masalah aturan pada penggunaan obat Formularium diganti 2 tahun sekali :

Evaluasi 6 bulan sekali