administrasi perbekalan

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengadaan perbekalan merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen perbekalan. Fungsi ini pada hakikatnya me rupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan perbekalan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah maupun tempat, dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Serangkaian kegiatan pengadaan perbekalan dari kegiatan perencanaan dan penentuan kebutuhan sampai dengan penerimaan perbekalan. Setiap tahap dan langkah kegiatan pengadaan perbekalan tersebut harus mendapat perhatian secara proporsional guna mendukung kinerja setiap unit kerja maupun mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan. Dalam kegiatan pengadaan perbekalan terdapat berbagai macam alternatif maupun sistem yang dapat ditempuh. Di sisi lain, ada berbagai macam pertimbangan yang harusdiperhatikan untuk menentukan dan menetapkan pilihan atas cara dan sistem yang hendak dilaksanakan. Di samping itu, terdapat beberapa 1

description

Membahas tentang Administrasi Perbekalan

Transcript of administrasi perbekalan

Page 1: administrasi perbekalan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengadaan perbekalan merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen

perbekalan. Fungsi ini pada hakikatnya me rupakan serangkaian kegiatan untuk

menyediakan perbekalan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan

spesifikasi, jumlah maupun tempat, dengan harga dan sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan. Serangkaian kegiatan pengadaan perbekalan dari kegiatan

perencanaan dan penentuan kebutuhan sampai dengan penerimaan perbekalan. Setiap tahap

dan langkah kegiatan pengadaan perbekalan tersebut harus mendapat perhatian secara

proporsional guna mendukung kinerja setiap unit kerja maupun mendukung efektivitas dan

efisiensi organisasi secara keseluruhan.

Dalam kegiatan pengadaan perbekalan terdapat berbagai macam alternatif maupun

sistem yang dapat ditempuh. Di sisi lain, ada berbagai macam pertimbangan yang

harusdiperhatikan untuk menentukan dan menetapkan pilihan atas cara dan sistem yang

hendak dilaksanakan. Di samping itu, terdapat beberapa pertimbangan yang harus

diperhatikan untuk menentukan dan menetapkan tindakan dalam rangka pengadaan

perbekalan. Pengadaan perbekalan dengan cara pembelian merupakan cara yang paling

sering dilakukan oleh suatu organisasi pada umumnya.

Dalam setiap usaha kerjasama mencapai tujuan selalu terdapat seorang yang benar-

benar bertanggung jawab agar tujuan tercapai dengan seefisien mungkin. Setiap orang yang

terlibat di dalamnya haruslah memperhitungkan dirinya supaya menunaikan tugas masing-

masing dengan baik (tepat guna dan daya guna)

1

Page 2: administrasi perbekalan

Peranan pimpinan adalah menggerakan orang-orang agar melakukan perbuatan yang

menuju kea rah tercapainya tujuan, serta mengerahkan fasilitasnya untuk menyelesaikan

pekerjaan dalam usaha kerjasama tersebut agar tercapai daya guna setinggi-tingginya.

Pimpinan harus memilki pengetahuan dalam masalah perbekalan, dan yang pokok adalah

bahwa material harus tersedia apabila dibutuhkan dan ditempat dimana barang tersebut

digunakan. jika tidak tersedia maka akan mengalami kebangkrutan.

Fungsi administrasi perbekalan mencakup pelbagai segi administrasi dan khususnya

manajemen untuk mengurus hal ikhwal perbekalan atau material (supply). Manajer sendiri

dibagi beberapa tingkatan yaitu : manajer atas, manajer tengah, manajer terendah. Ada

beberapa alternatif cara dalam pengadaan perbekalan. Beberapa alternatif cara pengadaan

perbekalan tersebut adalah sebagai berikut :

Membeli

Membeli merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan organisasi

membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier untuk mendapatkan

sejumlah perbekalan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Setelah transaksi

jual-beli ini selesai, barang/perbekalan yang telah dibeli menjadi hak rnilik organi sasi.

Pengadaan perbekalan dengan cara pembelian ini merupakan cara yang dominan

dilakukan oleh organisasi.

Meminjam

Meminjam merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan yang diperoleh dari pihak

lain dengan tanpa memberikan kontra prestasi (imbalan) dalam bentuk apapun.

Pemenuhan kebutuhan dengan cara ini hendaknya dilakukan hanya untuk memenuhi ke

2

Page 3: administrasi perbekalan

butuhan perbekalan yang sifatnya sementara dan harus mempertimbangkan citra baik

suatu organisasi.

Menyewa

Menyewa merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan yang diperoleh dari pihak

lain dengan memberikan kontraprestasi (imbalan) sesuai kesepakatan kedua belah

pihak. Pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila

kebutuhan perbekalan bersifat sementara dan temporer.

Membuat Sendiri

Membuat sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan

membuat sendiri yang dilakukan oleh pegawai atau suatu unit kerja tertentu. Pemilihan

cara ini harus memper hatikan tingkat efektivitas dan efisiensinya apabila dibanding kan

dengan cara pengadaan perbekalan yang lain.

Menukarkan

Menukarkan merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan

menukarkan perbekalan yang dimiliki dengan perbekalan yang dibutuhkan organisasi

dari pihak lain. Pemilihan cara peng adaan perbekalan ini harus mempertimbangkan

adanya saling meng untungkan di antara kedua belah pihak, dan perbekalan yang

ditukar kan harus merupakan perbekalan yang sifatnya berlebihan atau perbekalan yang

dipandang dan dinilai sudah tidak berdaya guna maupun ber nilai guna lagi.

Substitusi

Substitusi merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan cara mengganti

material lain yang memiliki fungsi sama untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu.

Pemberian/Hadiah

3

Page 4: administrasi perbekalan

Pemberian (hadiah) merupakan cara pemenuhan kebutuhan dengan menggunakan

perbekalan yang merupakan pemberian/hadiah dari pihak lain.

Perbaikan/Rekondisi

Perbaikan merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan perbaiki

perbekalan yang telah mengalami ke rusakan, baik dengan perbaikan satu unit

perbekalan maupun dengan jalan penukaran instrumen yang baik di antara instrumen

perbekalan yang rusak sehingga instrumen-instrumen yang baik tersebut dapat

disatukan dalam satu unit atau beberapa unit perbekalan, data pada akhirnya satu atau

beberapa unit perbekalan tersebut dapat dioperasikan, dan kebutuhan perbekalan dapat

dipenuhi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum tentang administrasi perbekalan di Indonesia.

2. Bagaimana mengahadapi masalah yang dibutuhkan oleh administrasi perbekalan di

Indonesia.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang administrasi perbekalan di Indonesia.

2. Untuk mengetahui cara menghadapaimasalah yang dibutuhkan oleh administrasi

perbekalan di Indonesia.

4

Page 5: administrasi perbekalan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran umum tentang administrasi perbekalan di Indonesia

Pengertian Dasar

Administrasi perbekalan membutuhkan pikiran kreatif yang digolongkan sebagai

seni. Hal ini dapat berlaku apabila diterapkan pada dua orang dengan tingkat pendidikan

sama, hasilnya akan berbeda. Analisa selanjutnya berksimpulan bahwa berhasil atau

gagalnya suatu pekerjaan adalah tergantung dari kepribadian si manajer itu. Dalam

administrasi dibutuhkan lebih banyak praktek dalam memecahkan persoalan daripada

pekerjaan lain.

A. Hubungan Diantara Fungsi Perbekalan

Fungsi perbekalan merupakan perpaduan dari bidang-bidang perkiraan

kebutuhan, anggaran, pengadaan, penimbunan, distribusi, pemeliharaan, dan

penghapusan. Perkiraan kebutuhan berdasarkan kenyataan dari berbagai tempat kerja,

bahkan merupakan hasil dari penelitian dan pengembangan. Oleh karena itu,

petugasnya dapat memecahkan masalah dan menentukan tindakan demi keuntungan

instansi yang bersangkutan. Tindakan pengadaan ini menimbulkan penimbunaan,

pemeliharaan dan pemberian kepada pemakai.

Kegiatan pengadaan sebagai lanjutannya mencakup pembelian barang bekal

yang ditentukan sebagai jumlah yang dibutuhkan, serta penyerahan barang sesuai

syarat yang ditetapkan oleh petugas dan pihak yang terkait. Dengan sendirinya harus

ada koordinasi yang sempurna atau kerjasama diantara yang membeli dan

membutuhkan, untuk tercapainya daya guna sebesar-besarnya.

B. Perencanaan pengadaan dan penentuan kebutuhan

Perencanaan pengadaan perbekalan merupakan kegiatan pemikiran,

penelitian, perhitungan dalam upaya untuk mengadakan kebutuhan berkaitan dengan

penentuan kebutuhan, cara-cara pengadaan/prosedur pengadaan, maupun aturan-

aturan yang harus diperhatikan dan dipatuhi dalam pelaksanaan peng adaan

5

Page 6: administrasi perbekalan

perbekalan. Sebagaimana kegiatan perencanaan pada umumnya, dalam perencanaan

perbekalan pun senantiasa merujuk pada pertanyaan what (apa), why (mengapa),

when (kapan), where (di mana), who (siapa), dan how (bagaimana). Sehubungan

dengan hal itu, dalam perencanaan perbekalan harus senantiasa dikembangkan dan

diperhatikan beberapa pertanyaan berikut ini:

Barang apa yang akan diadakan?

Mengapa barang tersebut diadakan?

Kapan barang tersebut akan dibutuhkan?

Kapan barang tersebut akan diadakan?

Di mana barang tersebut akan diperoleh?

Siapa yang akan menggunakan barang tersebut?

Siapa yang akan mengadakan barang tersebut?

Berapa banyak barang yang akan diadakan?

Berapa harga barang-barang yang akan diadakan?

Bagaimana cara pengadaan barangnya?

Bagaimana prosedur pengadaan barang tersebut?

Bagaimana aturan-aturan pengadaan barang tersebut?

Dengan bantuan beberapa pertanyaan tersebut akan dapat di peroleh berbagai

pemikiran akan jenis dan spesifikasi barang yang akan diadakan, alasan-alasan yang

kuat atas pengadaan barang, waktu pengadaan barang, sumber/tempat barang akan

diperoleh, pihak-pihak yang bertanggung jawab dan berwenang dalam pengadaan

barang, jumlah barang, harga barang, cara pengadaan barang, prosedur pengadaan

barang, dan aturan-aturan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pengadaan barang.

Dengan berbagai macam pemikiran dan pertimbangan, akhir nya dapat

ditentukan dan ditetapkan beberapa dan berbagai macam kebutuhan perbekalan.

Penentuan dan penetapan kebutuhan perbekalan adalah kegiatan perumusan daftar

nama-nama barang yang pasti akan diadakan oleh suatu organisasi dalam periode

waktu tertentu. Daftar nama-nama barang tersebut biasa disebut dengan istilah Daftar

Nominasi Barang. Penyusunan dan perumusan Daftar Nominasi Barang ini harus

melibatkan beberapa pihak yang kompeten, antara lain pimpinan puncak, penanggung

jawab keuangan (misalnya manajer keuangan), dan penanggung jawab dalam

6

Page 7: administrasi perbekalan

operasionalisasi perbekalan, pengawasan perbekalan, dan pelaksanaan pengadaan

perbekalan (misalnya kepala bagian perbekalan dan atau kepala bagian rumah

tangga). Daftar Nominasi Barang inilah yang dijadikan pedoman bagi pimpinan

puncak, penanggung jawab keuangan, dan penanggung jawab pengadaan perbekalan

untuk menyetujui maupun melaksanakan kegiatan operasional pengadaan perbekalan.

Dalam Daftar Nominasi Barang ini selain memuat gambar an informasi mengenai

nama dan spesifikasi barang serta jumlah barang yang akan diadakan, juga harus

memuat gambaran informasi mengenai harga per satuan dan harga total guna

memperhitungkan anggaran yang yang dibutuhkan. Secara teknis ada beberapa tahap

dalam penentuan kebutuhan perbekalan, khususnya untuk kebutuhan perbekalan

nonrutin. Beberapa tahap dalam penentuan kebutuhan perbekalan tersebut adalah

sebagai berikut :

menyusun seluruh nama-nama barang (perbekalan) yang di butuhkan dengan

selalu mempertimbangkan relevansi usul an perbekalan dengan fungsi unit

kerja tertentu yang mengusulkan, pertimbangan biaya dan manfaat, maupun

kepentingan dan tujuan organisasi secara keseluruhan.

menyusun daftar nama-nama kebutuhan perbekalan tersebut ber dasarkan skala

prioritas : mutlak-penting-perlu

- Mutlak, dalam arti bahwa pemenuhan kebutuhan perbekalan tersebut sifatnya

sangat mendesak dan harus ada.

- Penting, dalam arti pemenuhan kebutuhan perbekalan tersebut sifatnya

mendesak.

- Perlu, dalam arti pemenuhan kebutuhan perbekalan tersebut sifat nya kurang

mendesak.

Perlu dicatat bahwa ukuran skala prioritas (mutlak, penting, dan perlu) ini

sifatnya relatif dan dinamis sejalan dengan per kembangan, kondisi finansial,

dan kebijakan organisasi.

Menetapkan perbekalan yang pasti akan diadakan yang dituang kan dalam

Daftar Nominasi Barang (daftar nama-nama barang yang pasti akan diadakan

setelah diurutkan berdasarkan skala prioritas). Karena dalam penentuan

kebutuhan perbekalan yang dituangkan

7

Page 8: administrasi perbekalan

C. Organisasi Bagian Perbekalan

Dapat dibagi dalam pembagian tugas sebagai berikut :

a. Bagian Perbekalan

Bertugas dalam bidang pengembangan dan pengawasan terhadap system

perbekalan

Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan dan evaluasi kegiatan menyangkut

material

Mengembangkan dan mengawasi rencana perbekalan

Mengordinasikan pengembangan dari kebijaksanaan dan rencana perbekalan

serta pengawasannya.

Menatalaksanakan anggaran pengadaan bagi hal yang rutin dan khusus

Menatalaksanakan bantuan dari luar negeri serta mengadakan penelaahan

periodic atas bantuan tersebut

b. Bagian Penggunaan / Pemeliharaan

Bertugas mengawasi tatakerja perbekalan instansi setelah barang bekal

diterima dari penjual (leveransir)

Mengembangkan dan menambah kebijaksanaan perbekalan

Mengawasi kegiatan tempat-tempat penyimpanan dan gudang, tatakerja

distribusi barang bekal.

Mengembangkan, menyempurnakan dan mengawasi kegiatan angkutan dan

kegiatan pembangunan.

Bagian pemeliharaan bertugas mengkoordinasi dalam soal mengembangkan

dan mengawasi implementasi ( perlengkapan).

Mengawasi implementasi dari penyiaran petunjuk pemeliharaan dan tatakerja

pemeliharaan.

Mengawasi barang yang sudah tidak digunakan dan atau tidak diperbaiki lagi

untuk dihapuskan dari pertanggungjawaban perbendaharaan instansi

Mengidentifikasikan barang yang dianggap kelebihan (surplus).

Menatalaksanakan penghapusan dengan sempurna serta dibuatkan statistiknya

tentang jumlah barang tersebut.

8

Page 9: administrasi perbekalan

Menatalaksanakan hasil penjualan ataupun penukaran barang kelebihan serta

barang yang sudah tidak terpakai dan rusak.

Menelaah unsur kepercayaan pekerja terhadap sesuatu barang dan

kemungkinan untuk merevisinya.

Mengembangkan system nomor katalog untuk mencapai satu bahasa dalam

penyebutan suatu barang.

Merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan

mendadak guna memeriksa kesiap-siagaan karyawan.

FUNGSI PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN PERBEKALAN

A. Pencatatan dan pengurusan pencatatan atas benda-benda

Keharusan mengadakan pencatatan atas benda milik pemerintah tercantum

pada Perpu no. 5/1962 pasal 2 ayat b yang berbunyi “Mengadakan administrasi yang

rapih mengenai barang yang masuk dan keluar gudang dan sebagainya”. Benda milik

Negara harus dapat dipertanggungjawabkan maka dari itu petugas selalu

menginventarisasi, berapa jumlah, keadaaan, dan tempatnya. Terkadang petugas juga

mengadakan penggolongan barang misalnya menjadi verbruikbare zaken (barang

akan musnah setelah digunakan) dan onverbruikbare zaken (barang dapat digunakan

berkali-kali).

Bagi suatu industri, penggolongan barang menurut Charles F. Philips yaitu

business goods (industrial) dapat digolongkan menjadi beberapa barang berdasarkan

persamaan dalam pemakaian barang itu, antara lain :

Raw materials (bahan-bahan baku)

Fabricating materials part (barang produksi setelah mengalami beberapa

proses pengolahan)

Operating supplies (barang yang membantu kelancaran produksi)

Installation (alat-alat produksi yang utama dari proses produksi)

Accessory equipment (alat-alat pembantu utama instalasi)

B. Prosedur pemakaian benda

9

Page 10: administrasi perbekalan

Benda Negara harus dipertanggungjawabkan pemakaiannya secara maksimal.

Bagi benda yang habis pakai, karyawan yang menggunakannya harus memakai

setepat mungkin. Maka harus disusun pedoman dalam pemakaian benda tersebut.

Kehilangan atas benda milik negara karena kelengahan karyawan harus diganti

seharga barang yang hilang. Bagi petugas agar jangan sampai lupa dengan persediaan

barang tidak habis.

C. Teknik menyimpan dan merawat benda

Penyimpanan dan perawatan benda dimaksudkan agar benda dapat digunakan

dalam jangka waktu yang lebih maksimal. Oleh karena itu, dikenalah istilah gudang

yaitu suatu ruangan tidak bergerak yang dapat ditutup, tidak dapat dikunjungi umum

melainkan untuk penyimpanan barang perniagaan.

Dari segi perawatan atas benda-benda perlu diperhatikan :

Penggunaan yang hati-hati oleh karyawan.

Adanya spare-part untuk penggantian kerusakan bagian barang dengan

segera agar tidak berlarut-larut kerusakannya.

Pemeriksaan serta penggantian bagian barang tertentu menurut jangka

waktu yang telah ditentukan.

Pemakaian zat lain dan penggantiannya harus diatur.

Pengiriman benda harus memperhatikan pengepakannya, untuk

meminimalisasi kerusakan dalam perjalanan.

D. Prosedur penyingkiran benda

Benda-benda milik pemerintah harus diadakan penyingkiran apabila benda

tersebut telah rusak ataupun tua serta ongkos pemeliharaannya jauh lebih besar dari

penggunaan benda tersebut, dan benda itu ternyata merupakan benda kelebihan

walaupun bendanya masih baru. Untuk itu perlu diadakan tindakan apabila ditemukan

barang dengan keadaan diatas, antara lain sebagai berikut :

Penjualan atau pelelangan

Penukaran barang antar instansi

Penghancuran atas benda-benda itu

10

Page 11: administrasi perbekalan

Perbaikan atas benda itu

B. Mengahadapi Masalah yang dibutuhkan oleh administrasi perbekalan di Indonesia

Cabang ilmu administrasi perbekalan mempelajari segenap rangkaian kegiatan

penataan, pengadaan, pencatatan, pengaturan, pemakaian, pemeliharaan, dan penyingkiran

benda dalam kerjasama kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan begitu

beberapa pokok administrasi perbekalan yang dipersoalkan antara lain adalah Penentuan

kebutuhan perbekalan kerja, Pembukuan dan perincian benda perbekalan, Proses

pembelian barang, Penawaran barang, Perundingan barang, Pembuatan kontrak barang,

Pembayaran barang, Prosedur pemakaian barang, Pencatatan penggunaan barang

perbekalan, Perawatan, pemeliharan, penyimpanan barang, Penyingkiran barang yang tidak

diperlukan, Pengurusan dan pemeliharaan gedung, Pengurusan pengangkutan dan

kendaraan, Penyusunan tata ruang kantor .

Dari semua persoalan tersebut telah terhimpun kelompok – kelompok pengetahuan

yang cukup luas, diantaranya administrasi harta benda yang tidak hanya mengurusi barang

–barang tetapi sampai pada terjadinya korupsi dan kolusi diantara pejabat dan pengusaha.

Begitu juga administrasi tata ruang kantor tidak hanya meja dan kursi, tetapi juga mengisi

faktor lain yang mempengaruhi ruang kerja kerja seperti cahaya, warna. Udara, dan suara.

Jadi perbekalan yang mengelola pengadaan barang ini dalam suatu kantor memang

amat penting keberadaanya. Karena kegiatan produksi tidak akan berjalan lancar bila

bahan yang diperlukan tidak tersedia, peralatan rusak, atau tidak siap digunakan. Oleh

karena itu, sebelum instruksi memulai pekerjaan diberikan perlu dipersiapkan semua

bahan yang diperlukan. Bahan baku harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan mutu

yang terpilih

Begitu pentingnya bagian penyediaan perbekan ini sehingga pada suatu kantor

( organisasi ) pembiayaannya dipersiapkan khusus, hal ini yang membuat kemungkinan

terjadinya korupsi dan kolusi misalnya :

Apabila bagian keuangan dan bagian perbakalan berkonsentrasi atau

dikepalai oleh satu pihak, maka dapat terjadi manipulasi fakta melalui

11

Page 12: administrasi perbekalan

faktur dan kuitansi pembayaran tentang harga, biaya, dan honor yang

sebenarnya.

Apabila kepala bagian yang posisinya menentukan, sering menerima

komisi, pemberian parcel, hadiah, dan sejenisnya dari pengusaha yang

pada giliran berikutnya sang pengusaha dapat menekan memenangkan

tender jual beli dan penyetoran barang yang tidak diinginkan mutunya.

Dari penjelasan di atas, terlebih dahulu kita pisahkan kejelasan korupsi dan kolusi

tersebut sebagai berikut. Untuk pertama kalinya korupsi menjadi masalah yuridis dalam

peraturan penguasa militer PRT/PM/06/1957 tentang pemberantasan korupsi. Di dalam

peraturan ini korupsi diartikan sebagai “perbuatan-perbuatan yang merugikan keuangan

dan perekonomian Negara” selanjutnya dirumuskan pola-pola tindakan-tindakan yang

dikategorikan sebagai korupsi yaitu :

Setiap perbuatan yang dilakukan siapapun juga untuk kepentingan diri

sendiri, kepentingan orang lain, atau untuk kepentingan suatu badan yang

langsung menyebabkan kerugian bagi keuangan dan perekonomian suatu

negara.

Setiap perbuatan yang dilakukan oleh pejabat yang menerima gaji atau

upah keuangan negara atau suatu badan yang menerima bantuan dari

keuangan negara atau daerah yang dengan mempergunakan kesempatan,

kewenangan, atau kekuasaan yang diberikan kepadanya untuk jabatan

langsung atau tidak langsung membawa keuntungan keuangan atau

material baginya.

Selain disebutkan di atas, undang-undang korupsi yang sekarang ini yaitu UU No.

3/1971 itupun sudah diperbaiki, karena bagaimanapun yang ditekankan adalah untuk

menanggulangi bocornya uang negara ke tangan pribadi. Korupsi perlu dianggap sebagai

pengurangan dana dan materi yang seharusnya oleh negara untuk kesejahteraan ekonomi

masyarakat. Selain itu ada pula uang dan barang yang tidak hilang dari negara, tetapi

negara mengalami kerugian karena mestinya memperoleh hasil pembangunan yang lebih

baik tetapi tidak diterima secara utuh misalnya karena adanya pejabat yang memperoleh

12

Page 13: administrasi perbekalan

komisi dari pengusaha. Sehingga pada suatu ketika nanti, apabila pada penyediaan barang-

barang, pembelanjaan perbekalan dan bangunan yang dilakukan pemborong ternyata tidak

memenuhi syarat. Oleh karena itu, para pejabat birokrasi mempunyai kewajiban untuk

memprotesnya.

BAB III

13

Page 14: administrasi perbekalan

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi perbekalan membutuhkan pikiran kreatif yang digolongkan sebagai seni.

Hal ini dapat berlaku apabila diterapkan pada dua orang dengan tingkat pendidikan sama,

hasilnya akan berbeda. Analisa selanjutnya berksimpulan bahwa berhasil atau gagalnya

suatu pekerjaan adalah tergantung dari kepribadian si manajer itu. Dalam administrasi

dibutuhkan lebih banyak praktek dalam memecahkan persoalan daripada pekerjaan lain.

Cabang ilmu administrasi perbekalan mempelajari segenap rangkaian kegiatan

penataan, pengadaan, pencatatan, pengaturan, pemakaian, pemeliharaan, dan penyingkiran

benda dalam kerjasama kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan begitu

beberapa pokok administrasi perbekalan yang dipersoalkan antara lain adalah Penentuan

kebutuhan perbekalan kerja, Pembukuan dan perincian benda perbekalan, Proses pembelian

barang, Penawaran barang, Perundingan barang, Pembuatan kontrak barang, Pembayaran

barang, Prosedur pemakaian barang, Pencatatan penggunaan barang perbekalan, Perawatan,

pemeliharan, penyimpanan barang, Penyingkiran barang yang tidak diperlukan, Pengurusan

dan pemeliharaan gedung, Pengurusan pengangkutan dan kendaraan, Penyusunan tata ruang

kantor .

Begitu pentingnya bagian penyediaan perbekan ini sehingga pada suatu kantor

( organisasi) pembiayaannya dipersiapkan khusus, hal ini yang membuat kemungkinan

terjadinya korupsi dan kolusi.

B. Saran

Pentingnya mengetahui gambaran umum tentang administrasi perbekalan di Indonesia

beserta masalahnya agar kita bisa mengetahui cara mengatasi masalah administrasi

perbekalan yang terjadi di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 15: administrasi perbekalan

Westra, Pariata, dkk. 1980. Aneka Sari Ilmu Administrasi. Yogyakarta :

Balai Pembinaan Administrasi, Akademi Administrasi Negara

Soeprapto, Ch. 1962. Pengetahuan Administrsi Kantor. Jakarta :

CV Muria Baru

www.google.com/search/administrasi/administrasi_perbekalan_modern/php/pdf

15