PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf ·...

20
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DI PUSKESMAS DAWE KABUPATEN KUDUS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh : DWI AYU METASARI J500120093 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Transcript of PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf ·...

Page 1: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA DAN

MULTIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DI PUSKESMAS DAWE

KABUPATEN KUDUS

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh :

DWI AYU METASARI

J500120093

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

HAI.AMAN PENSMTUJUAN

PERBEDAAN IINGKAI xncTftIAsAH AIImf,RA PRIMIGRAVIDA DANMTILIIGNAVIDA TRIMDSIER. IGIIGA DI }UStrESIIASI IDAWE

KABTIPATEITXT'IXIS

N'BLIKASII"TilAE

Ymgdi4ir*moleto

DWIAYUMEIASARI

J500 tnurt

Toffi dipcrilaa dam dbehrjui oleh

dr. Rl,h&i Mrtirb. Sb.Ki!EP/NIK200.1541

Page 3: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

-

NASKAH PI]BLIKASI

PERBEDAANT TINGKAT KECEMASAI\I AI\TTARA PRIMIGRAVIDA DAI\I

MT]LTIGRAVII}A TRIMESTER KETIGA DI PUSKESMAS DAWE

KABUPATEN KUDUS

Yang diajukan oleh:

Ilwi Ayu Metasari

J s0012 0093

Telah dewan penguji skripsiFakultas

Padahari

. EM. Sufisna M. Kes

t4

w

..ilr.,.llt"i.r -'S"'q,

NIPAIIK.9l9

Page 4: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

PEAI$YATAAT{

D€Bgan ini sa,ya mel{ffik;n bqhma dcrbsi itri tidak todapu krya yang penrah

diqinkm u&* mempe,roleh gclar kcslsffin di suatu Pergtrnran Tlnggt.

Sepmjaag peog€f;ahuo saya ddak tffdryd karya eu peodapat yang pernah

ditutis atandite6itkm obh ry lain" keffiti d&lm rck& ini disebutkan dslmprsaka.

Surakarta Fcbruari 2016

lnlhflIhnri Ayn Metasad

ul

r

Page 5: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

1

ABSTRAK

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA DAN

MULTIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DI PUSKESMAS DAWE

KABUPATEN KUDUS

Dwi Ayu Metasari, Rh. Budhi Muljanto, M. Shoim Dasuki

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kehamilan merupakan hal yang menggembirakan karena menjadi

ekspresi rasa perwujudan diri dan identitas sebagai seorang wanita. Namun juga

menjadi masa yang menegangkan dan menimbulkan kecemasan. Kecemasan

terjadi karena berbagai masalah dari trimester satu ke trimester berikutnya. Pada

trimester ketiga kecemasan yang terjadi berhubungan dengan kelahiran bayi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemaan antara

primigravida dan multigravida trimester ketiga di Puskesmas Dawe Kabupaten

Kudus. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 60 orang, masing-masing

30 orang untuk primigravida dan multigravida. Dipilih dengan teknik accessible

population. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengisi Kuesioner

LMMPI dan kuesioner TMAS. Data analisis menggunakan uji t tidak

berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan quesioner tmas pada

primigravida 21 orang cemas, 9 orang tidak cemas. Sedangkan multigravida 23

orang tidak cemas dan 7 orang cemas. Setelah dilakukan uji t tidak berpasangan,

ibu hamil primigravida mempunyai nilai rata-rata 24,40 dan pada multigravida

17,23. Hasil analisis ststistik menunjukkan nilai p<0,001. Terdapat perbedaan

tingkat kecemasan antara primigravida dan multigravida trimester ketiga di

Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus.

Kata Kunci: Kecemasan, Kehamilan, Primigravida, Multigravida, Trimester

ketiga

Page 6: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

ABSTRACT

THE DIFFERENCES BETWEEN ANXIETY LEVEL OF PRIMIGRAVIDA

AND MULTIGRAVIDA IN THIRD TRIMESTER OF PREGNANCY IN

THE PUSKESMAS DAWE KUDUS

Dwi Ayu Metasari, Rh. Budhi Muljanto, M. Shoim Dasuki

Faculty of Medicine Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pregnancy is an interest thing because it becomes the expression of self-

realization and identity as a woman. However, pregnancy can cause strained and

anxiety. Anxiety occurs due to a variety of problems from first trimester to the

next trimester. Third trimester of anxiety that occur related to childbirth. This

study aims to determine the difference between anxiety level on third trimester of

primigravid and multigravida in Puskesmas Dawe Kudus. This study used

analytic observational research with cross sectional approach. Total sample of this

study are 60 people, 30 people with primigravida and multigravida. That choosen

by use the technique accessible population. The data collect by using LMMPI and

TMAS questionnaires. Data analysis using unpaired t test. The results showed in

primigravida is more likely to anxiety that 21 people with primigravida are

anxious and 7 people with multigravida are anxious. The unpaired t test of

primigravida have an average value 24.40 and 17.23 on multigravida. That

statistic show the value of p is <0.001. There is a difference between anxiety level

on third trimester of primigravida and multigravida in Puskesmas Dawe Kudus.

Keywords: Anxiety, Pregnancy, Primigravida, Multigravida, Third Trimester

PENDAHULUAN

Masalah kesehatan jiwa yang dialami ibu hamil merupakan masalah

yang belum dapat teratasi dengan baik di negara dengan pendapatan rendah.

Prevalensi kesehatan jiwa prenatal berkisar 10% - 15% tergantung tempat, metode

penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu

penyakit umum yang sering dijumpai pada saat kehamilan. Banyak wanita hamil

yang mengalami masalah kecemasan tidak terdiagnosis dan tidak terobati.

Page 7: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

Kecemasan atau anxiety adalah suatu sinyal yang menyadarkan,

memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang

mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman dari perubahan dan pengalaman

dari sesuatu yang baru yang belum pernah dicoba (Kaplan & Sadock, 2010).

Kecemasan selama kehamilan adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama

karena prevalensinya tinggi. World Health Organization (WHO) memperkirakan

bahwa gangguan depresi dan anxiety akan menjadi penyebab utama beban

penyakit global pada tahun 2020 (Sukandar, 2008 ; Niloufer et al, 2012).

Kehamilan adalah penyatuan ovum dan sperma saat terjadi proses

fertilisasi yang selanjutnya terjadi proses implantasi embrio di dalam dinding

rahim (Cunningham et al, 2013). Hal ini juga disebutkan di dalam Al-Qur’an surat

Al. Mukminun ayat 12-14 yang artinya: “Dan sesungguhnya, Kami telah

menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami

menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu

Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang

belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami

menjadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah,

Pencipta yang paling baik.” (Al-Qur’an).

Wanita yang sedang hamil mungkin akan mengalami kecemasan

tentang berbagai masalah dari satu trimester ke trimester berikutnya. Selama

kehamilan khususnya pada kehamilan pertama atau biasanya disebut dengan

primigravida. Seorang ibu primigravida mengingat kembali tentang masa awal

perkembangannya sendiri. (Kaplan & Sadock, 2011; Cunningham et al, 2013).

Saat kehamilan memasuki trimester ketiga menjelang persalinan

kecemasan berhubungan dengan kelahiran bayi. Dengan lahirnya seorang bayi,

maka orang tua harus dapat mempersiapkan diri dan dapat melakukan perawatan

pasca kelahiran. Pada umumnya primigravida akan cenderung lebih cemas

dibandingkan multigravida. Multigravida adalah wanita yang telah mengalami

kehamilan lebih dari satu kali. Hal ini terjadi karena multigravida sudah memiliki

Page 8: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

pengalaman yang cukup tentang persalinan, sehingga sudah mengetahui tanda-

tanda persalinan (Jeyanthi & Kavitha, 2008; Putranti, 2014).

Terdapat hubungan yang kuat antara ibu dengan kecemasan pada

kehamilan trimester ketiga dan berbagai masalah perkembangan janin seperti

oligohidramnion, IUGR, berkurangnya plasenta perfusi, dan persalinan

premature. Efek dari kecemasan yang tinggi dirasakan oleh wanita hamil

trimester ketiga. Wanita yang mengalami kecemasan berat dapat melahirkan bayi

yang lebih kecil (Sabria et al, 2015; Hosseini et al, 2009).

Dari latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah ada

perbedaan tingkat kecemasan antara primigravida dan multigravida trimester

ketiga di Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus. Peneliti mengambil sampel pada

daerah tersebut karena berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah

dilaksanakan, didapatkan jumlah kelahiran yang tinggi dan luas wilayah yang

cukup besar yaitu terdapat 9 kecamatan. Maka dari itu peneliti memilih wilayah

tersebut untuk dilakukan penelitian, karena menurut peneliti akan didapatkan hasil

yang representatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan

tingkat kecemasan antara primigravida dan multigravida pada kehamilan trimester

ketiga di Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian observassional analitik dengan

pendekatan cross sectional. Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas

Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada bulan Desember hingga Januari.

Populasi pada penelitian ini adalah pasien padien primigravida dan multigravida

di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Sampel dan

tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Berdasarkan rumus

besar sampel analitik korelatif untuk penelitian cross sectional didapatkan sampel

minimal sebanyak 48 orang. Kriteria sampel yang memenuhi syarat (inklusi)

adalah primigravida dan multigravida dengan jumlah kelahiran ≤3, yang berusia ≤

28 tahun, responden dengan pendidikan terakhir minimal SMP. Kriteria sampel

yang tidak memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian (eksklusi) adalah

Page 9: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

yang mengaalami cacat fisik, tidak mempunyai suami. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah kehamilan primigravida dan multigravida 2. Variabel

terikatnya adalah tingkat kecemasan pada primigravida dan multigravida. Variabel

perancu adalah usia, jenis kelamin, lingkungan tempat tinggal, dan ras. Tehnik

pengambilan data dalam penelitian ini adalah pengambilan data secara langsung

dari quesioner T-MAS.

Analisis data menggunakan program SPSS 22.0. Uji yang dilakukan

adalah uji t tidak berpasangan jika distribusi data normal. Jika tidak, maka

diupayakan untuk melakukan transformasi data agar terdistribusi normal. Bila

data hasil transformasi berdistribusi tidak normal maka digunakan uji alternatif

yaitu uji korelasi Mann Whitney. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan

rumus Shapiro-wilk.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian

Penelitian dilakukan pada pasien primigravida dan multigrafida trimester

ketiga di Puskesmas Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, pada 19 Desember

2015, 2 - 3 Januari 2016. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 60 orang,

yaitu masing-masing 30 pasien primigravida dan multigravida yang telah

memenuhi syarat dan didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Menurut Usia

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur

Usia Ibu Primigravida Multigravida

Frekuensi % Frekuensi %

20-22 Tahun 14 46,7 5 16,7

23-25 Tahun

25-28 Tahun

10

6

33,3

20,0

10

15

33,3

50,0

Jumlah 30 100,0 30 100,0

Data dari tabel 1 menunjukkan distribusi responden berdasarkan usia

menunjukkan primigravida usia 20-22 tahun dengan jumlah terbanyak yaitu 14

orang (46,7%). Pada pasien multigravida jumlah paling banyak pada usia 25-28

Page 10: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

tahun dengan jumlah 15 orang (50%). Pada usia tersebut diharapkan para ibu

telah siap secara psikologis.

2. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Primigravida Multigravida

Frekuensi % Frekuensi %

Bekerja 14 46,7 11 36,7

Tidak Bekerja 16 53,93 19 63,3

Jumlah 30 100,0 30 100,0

Data dari tabel 2 menunjukkan distribusi frekuensi responden menurut

pekerjaan, yaitu pada primigravida paling banyak yaitu tidak bekerja dengan

jumlah 14 orang (46,7%). Dan pada multigravida sebagian besar bekerja

dengan jumlah 19 orang (63,3%).

3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Primigravida Multigravida

Frekuensi % Frekuensi %

Tamat SMP 17 56,7 19 63,3%

Tamat SMA 13 43,3 11 36,7%

Jumlah 30 100,0 30 100,0

Data dari tabel 3 menunjukkan primigravida dan multigravida paling

banyak dengan pendikan terakhir SMP, primigravida sebanyak 17 orang

(56,7%) dan multigravida sebanyak 19 orang (63,6%).

Page 11: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

4. Karakteristik responden menurut tingkat kecemasan pada trimester ketiga

berdasarkan hasil quesioner TMAS

Tabel 4. Distribusi responden menurut tingkat kecemasan pada trimester ketiga

berdasarkan hasil quesioner TMAS

Primigravida Multigravida

Frekuensi % Frekuensi %

Cemas 21 70 7 23,3

Tidak Cemas 9 30 23 76,7

Jumlah 30 100,0 30 100,0

Data dari tabel 4 menunjukkan primigravida terbanyak mengalami

cemas sebanyak 21 orang (70%). Dan pada multigravida terbanyak tidak cemas

yaitu sebanyak 23 orang (76,7%).

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Data Kecemasan Pasien Primigravida dan

Multigravida

N Statistik P

Primigravida 30 0,972 0,589

Multigravida 30 0,943 0,112

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui sebaran data

penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan

Shapiro-Wilk. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 5

Berdasarkan uji normalitas di atas diketahui variabel tingkat

kecemasan pasien primigravida dan multigravida nilai p > 0,05. Selanjutnya

dilakukan uji t tidak berpasangan, karena data berdistribusi normal.

1. Uji Univariat

Uji univariat digunakan untuk memberikan gambaran tentang data

penelitian dalam bentuk tabel. Berikut adalah hasil uji univariat data

penelitian.

Page 12: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

a. Tingkat Kecemasan Pasien Primigravida dan Multigravida

Tabel 6. Tingkat Kecemasan Pasien Primigravida dan Multigravida

N Mean Minimum Maximum

Primigravida

Multigravida

30

30

24,40

17,73

15

10

33

23

Data dari tabel 6 menunjukkan tingkat kecemasan pasien

primigravida rata-rata (mean) sebesar 24,40. Pada pasien multigravida rata-

rata (mean) sebesar 17,23.

2. Uji Bivariat

Uji bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan antara tingkat

kecemasan pasien primigravida dan multigravida trimester ketiga. Penelitian

ini menggunakan Uji t tidak berpasangan yang dapat dilihat pada tabel 7

sebagai berikut.

Tabel 7. Hasil uji t tidak berpasangan pasien primigravida dan multigravida

n Mean SD Mean

Difference P CI 95%

Primigravida 30 24,40 4,789

3,997 7,167 <0,001 4,710-9,690

Multigravida 30 17,23

Berdasarkan Uji t tidak berpasangan di atas diketahui rata-rata

tingkat kecemasan primigravida sebesar 24,40. Pada multigravida sebanyak

17,23 dan diperoleh nilai p<0,001 sehingga dapat disimpulkan terdapat

perbedaan yang signifikan antara pasien primigravida dan multigravida

trimester ketiga di Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus.

B. Pembahasan

Penelitian ini adalah penelitian tentang perbedaan tingkat kecemasan

antara pasien primigravida dan multigravida pada trimester ketiga di

Puskesmas Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus yang menggunakan desain

penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan di Puskesmas Dawe

Page 13: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

Kabupaten Kudus, telah didapatkan data yang sudah dicantumkan dalam tabel

di atas.

Tabel 1 menunjukkan distribusi usia pasien, pada primigravida

distribusi usia terbanyak adalah antara 20-22 tahun (46,7%) terdapat

sebanyak 14 orang. Dan distribusi terendah adalah antara 25-28 tahun

sebanyak 6 orang (20%). Sedangkan pada pasien multigravida jumlah

terbesar pada usia 25-28 tahun sebanyak 15 orang (50%), dan distribusi usia

terendah pada usia 20-22 tahun sebanyak 5 orang (16,7%). Usia merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan, biasanya kecemasan lebih

sering dialami oleh orang yang berusia muda dibandingkan pada usia tua.

Masa reproduksi sehat yang aman untuk hamil dan menjalani persalinan

adalah pada usia 20-30 tahun, karena pada masa muda jarang terjadi resiko

(Utomo, 2008).

Tabel 2 menunjukkan distribusi responden berdasarkan pekerjaan,

pada primigravida yang bekerja sebanyak 16 orang (53,93%) dan yang tidak

bekerja sebanyak 14 orang (46,7%). Sedangkan pada multigravida terbanyak

bekerja sebanyak 19 orang (63,3%) dan yang tidak bekerja sebanyak 11 orang

(36,67%), Salah satu yang mempengaruhi stressor yaitu pekerjaan. Status

pekerjaan merupakan salah satu faktor penyebab kecemasan yang terjadi pada

ibu hamil. Seorang ibu hamil yang bekerja akan mempunyai tingkat

kecemasan yang lebih rendah dibandingkan yang tidak bekerja. Seseorang

yang mempunyai aktivitas di luar rumah akan mendapat pengaruh dari

banyak teman dan dapat berbagi informasi dari pengalaman orang lain. Hal

ini dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap suatu hal. Sehingga

pengetahuan akan semakin bertambah dan kecemasan menurun pada saat

hamil (Stansfeld, et al. 2003).

Tabel 3 menunjukkan distribusi responden berdasarkan tingkat

pendidikan, menunjukkan responden primigravida menurut pendidikan

terakhir paling banyak yaitu SMP sebanyak 17 orang (56,7%), SMA

sebanyak 13 orang (43,3%). Sedangkan pada multigravida jumlah paling

banyak yaitu SMP sebanyak 19 orang (63,3%), SMA sebanyak 11 orang

Page 14: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

(36,7%). Dengan pendidikan yang lebih tinggi maka tingkat pengetahuan

kesehatan lebih baik, karena dapat menyelesaikan masalahnya. Dalam

penelitian WHO menyatakan tingkat pendidikan menengah ke bawah lebih

tinggi mengalami kecemasan dibandingkan tingkat pendidikan menengah ke

atas (Kaplan dan Sadock, 2011).

Tingkat pendidikan merupakan faktor yang cukup berpengaruh

terhadap kecemasan seseorang. Karena mempengaruhi dalam perkembangan

jiwa, jasmani dan perasaan. Sehingga tingkat pendidikan yang berbeda akan

memberikan variasi pengalaman serta nilai hidup yang berbeda pada tiap

individu. Dengan demikian proses pendidikan akan mempengaruhi

pengetahuan, sikap dan tingkah laku.

Tabel 4 menunjukkan distribusi responden menurut menurut hasil

quesioner TMAS, pada primigravida mengalami cemas sebanyak 21 orang

(70%), tidak cemas 9 orang (30%). Sedangkan pada multigravida yang

mengalami cemas sebanyak 7 orang (23,3%), dan jumlah terbesar tidak

cemas sebanyak 23 orang (76,7%).

Berdasarkan Uji t tidak berpasangan menunjukkan tingkat

kecemasan pasien primigravida lebih tinggi dibandingkan multigravida

dengan rata-rata (mean) sebesar 24,40. Dengan SD 4,789. Sedangkan nilai

terendah sebesar 15 dan nilai tertinggi sebesar 33. Sedangkan tingkat

kecemasan pada pasien multigravida rata-rata (mean) sebesar 17,23, dengan

SD 3,997, sedangkan nilai terendah sebesar 10 dan nilai tertinggi sebesar 23.

Perbedaan kecemasan pada primigravida dan multigravida ini

karena primigravida mengalami suatu hal baru yang belum pernah dialaminya

dan pengalaman baru tersebut yang membuat tidak nyaman pada kondisi

fisiknya. Seluruh sistem kardiovaskular, ginjal, pulmonal, gastrointestinal,

penambahan berat badan, dan sesak nafas pada saat beraktivitas. Kehamilan

pertama merupakan hal yang sangat dinantikan dalam hidup dan penuh teka-

teki, kebahagiaan, dan pengharapan (Kaplan & Sadock, 2011).

Seorang multigravida sudah memiliki pengalaman dalam

menghadapi kehamilan dan pernah mengalami proses persalinan. Sehingga

Page 15: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

mereka cenderung lebih tidak cemas. Kecemasan yang muncul pada

multigravida bisa disebabkan oleh pengalaman persalinan terdahulu.

Misalnya kesulitan persalinan yang diakibatkan oleh kondisi fisik atau

panggul sempit, kurangnya dukungan sosial, ataupun masalah ekonomi

(Jeyanthi & Kavitha, 2008).

Kecemasan pada saat akhir kehamilan, khususnya pada primigravida

adalah muncul pertanyaan bagaimana tanda persalinan dimulai? Bagaimana

rasa sakitnya? Pertanyaan itu sering ada dalam fikiran calon ibu, khususnya

seorang primigravida. Mereka berkhayal apabila terjadi hal-hal yang tidak

baik mengenai dirinya atau anaknya. Calon ibu akan sibuk mempersiapkan

diri untuk menghadapi persalinan dan mengasuh anaknya nanti (Kaplan &

Sadock, 2011).

Dengan melakukan ANC (Antenatal Care) secara teratur dapat

mengurangi angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak. ANC (Antenatal

Care) yang memadai dapat mengurangi resiko yang tidak diinginkan pada

saat persalinan, karena jika kesehatan ibu hamil dipantau oleh tenaga

kesehatan, resiko buruk yang mengancam jiwa calon ibu dan janinnya dapat

terdeteksi lebih awal (Komariyah, 2008).

Kelemahan penelitian ini adalah peneliti tidak mengetahui kehidupan

sehari-hari pasien, peneliti tidak mengetahui adanya masalah dalam rumah

tangga pasien, dan peneliti tidak mengetahui adanya masalah psikologis yang

terjadi pada pasien. Sehingga masih sulit untuk mengendalikan faktor-faktor

yang mempengaruhi munculnya kecemasan saat kehamilan karena penyebab

kecemasan multifaktorial.

Faktor luar yang mungkin berpengaruh yaitu masalah ekonomi,

hubungan suami istri yang kurang harmonis, peristiwa mendadak yang terjadi

pada ibu hamil. Namun faktor-faktor tersebut tidak terdapat pada responden

penelitian ini. Hal ini disebabkan terbatasnya waktu penyusunan.

Page 16: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan terdapat

perbedaan antara tingkat kecemasan antara primigravida dan multigravida

trimester ketiga di Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus.

Saran

1. Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai pedoman di dalam

penelitian selanjutnya dengan menggunakan sampel yang lebih banyak dan

menggunakan biodata responden yang lengkap supaya mengetahui

karakteristik reponden.

2. Ibu hamil primigravida dan multigravida trimester ketiga diharapkan

mempersiapkan kelahiran dengan hati yang tenang agar dapat mengurangi

kecemasan.

3. Selalu melakukan ANC dengan teratur supaya kondisi ibu dan calon bayi

selalu dipantau oleh tenaga kesehatan. Sehingga kemungkinan hal-hal buruk

yang akan terjadi dapat dicegah.

DAFTAR PUSTAKA

Al- Qur’an

Anwar, R., Endokrinologi Kehamilan dan Persalinan. 2005. Subbagian Fertilitas

dan Endokrinologi Reproduksi Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas

Kedokteran Unpad Bandung (Disampaikan pada pertemuan Fertilitas

Endokrinologi Reproduksi bagian Obstetri dan Ginekologi RSHS/FKUP

Bandung,tanggal 08 Mei 2005) http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

content/uploads/2010/05/endokrinologi_kehamilan.pdf

APA, American Psychiatric Association. 2015.

http://www.psychiatry.org/patients-families/anxiety-disorders

Page 17: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

Arsenault. L., Cannon. M., Fisher. H., Polanczyk. G., et al. 2011. Childhood

trauma and children’s emerging psychotic symptoms, a genetically sensitive

longitudinal cohort study. American Journal of Psychiatry 2011. 68 (6): 6

Aslam, N., 2012. Management of Panic Anxiety with Agoraphobia by Using

Cognitive Behavior Therapy. Indian Journal Medicine 34:1

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3361850/diakses: 20

September 2015

Brook. C. A., Schmidt, L. A., 2008. Social anxiety disorder: A review of

environmental risk factors. McMaster University, Hamilton, Ontario,

Canada, (4):140:1

Butcher. James N. A. 2005. Beginner’s Guide To The MMPI – 2.2nd

ed. American

Psychological Association.

Chan,C. Y., Lee, A. M., Lam, S. K., Lee, C. P., Kwok, Y. L., Woen, K. Y., Kum,

T. C. S., Antenatal anxiety in the first trimester: Risk factors and effects on

anxiety and depression in the third trimester and 6-week postpartum. Open

Journal of Psychiatry, 2013, 3, 301-310: PP 1

Cunningham, F.G., Leveno, K.J., Bloom, S.L., Hauth, J.C., Gilstrap III, L.,

Wenstrom, K.D 2010. Obstetri Williams. Ed. 21. Jakarta : EGC. Pp15-25

Dahlan, M. Sopiyudin, 2001. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba

Medika: Jakarta Departemen Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2012.

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVIN

SI_2012/13_Profil_Kes.Prov.JawaTengah_2012.pdf

Dorland. W. A. Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31. EGC.

Jakarta.

Gourounti, K., M., Agnoston S., Nea, A., Greece. 2015. Anxiety and depression

of high risk pregnant women hospitalized in two public hospital settings in

Greece. iMedPub Journals. 8(25): 5

Hashima, E., Nasreen, K., Zarina N., Yvonne F. and Edhborg, M., 2011.

Prevalence and associated factors of depressive and anxiety symptoms during

pregnancy: A population based study in rural Bangladesh. BMC Women’S

Health 2011. 11(22): 5

Hawari. D. dr. Dr. Prof. 2008. Manajemen Stress, Cemas dan Depresi. Balai

Penerbit FKUI: Jakarta. Pp. 3-78

Page 18: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

Heffner. L.J. Schust, D.J. 2008. At A Glance Sistem Reproduksi. Penerbit

Erlangga: Jakarta

Hosseinia, S. M., Biglanb, Minhnoi, W., L., C., Brooksd, M. M., Gorine, Michael

B., and Dayc, Nancy L., 2009. Trait anxiety in pregnant women predicts

offspringbirth. Departments of aPhysical Medicine and Rehabilitation,

bPsychiatry and cEpidemiology, University of California at Los Angeles, Los

Angeles, CA, USA 2009.23 (2)564

Http: //www.ebookkedokteran.com/pdf/skala-kecemasan-tmas.html

Jeyanthi, I., Kavitha, R., 2008. Anxiety and Stress Among The Primigravida and

The Multigravida. Department of Social Work, Cauvery College for Women,

Trichy, 1.(2):128

Kaplan. H. I, Sadock B. J., 2011. Sinopsis Psikiatri Jilid 1. Binarupa Aksara

Publisher: Tangerang. PP:51-68

Kaplan. H. I, Sadock B. J., 2011. Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Binarupa Aksara

Publisher: Tangerang. PP:17-59

Kollur. L. R., Pratinidhi. A. K., Satish. V. K., 2013. Pubertal Change in

Adolescent Girls : A Community Based Cross-Sectional Study. National

Journal of Community Medicine. 4 (2): 3.

http//:www.njcmindia.org/uploads/4-4_640-643.pdf.

Komariyah, S., 2008. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Hamil

Tentang Pemeriksaan Kehamilan Dengan Kunjungan Pemeriksaan

Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorame Mojoroto Kediri.

Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Ptogram Magister Kedokteran

Keluarga. Tesis

Lovibond, S.H., Lovibond, P.F. 2005. Manual for the Depression Anxiety &

Stress Scales (Second edition). Psychology Foundation. PubMed US National

Library of Medicine National Institues of Health.

Maramis, W. F., Maramis. A.A., 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2. A

Airlangga University Press: Surabaya

Marquesim, N. A., Cavassini A. C., Morceli, G., Magalhães, C. G., Rudge, M. V,.

Calderon, I. M., Kron, M. R., Lima, S. A., 2015. Depression and Anxiety In

Pregnant Women with Diabetes or Mild Hyperglycemia. Arch Gynecology

Obstetri. 40.(5):1

Maslim, R., 2003. Tuntunan Praktis Diagnosis & Terapi Sindrom Cemas (Anxiety

Syndrom). Jakarta: Hoechtst Pharmaceuticals of Indonesia P.T.

Page 19: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

Mochtar, R., 2005. Sinopsis Obstetri jilid 1 Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi

Jakarta: EGC

Niloufer, S., Ali, I. S., Azam, B. S., Ali, G. T., and Sana S., 2012. Frequency and

Associated Factors for Anxiety and Depression in Pregnant Women: A

Hospital-Based Cross-Sectional Study Moin The ScientificWorld Journal

2012(10):1

Noor, N.C., Samani, L.N., Jahdi, F., 1 and Hoseini, Agha, F., 2013. The

Relationship between Anxiety in The Third Trimester of Pregnancy and

Obstetric Outcomes within Miandoab County in 2013. Department of

Management and Information, Medical Sciences Iran University, Tehran,

Iran. 7(2):298

Notoadmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Asdi Mahasatya:

Jakarta

Primiano S.,et al. 2004. The Effect of a Combined Versus a Conventional

Cognitive-Behavioral Therapy on Quality of Life for Comorbid Panic

Disorder With Agoraphobia and Generalized Anxiety Disorder: Preliminary

Results. Behavior Modification. 38(1):3

Putranti, V. T. P., 2014. Hubungan Pengetahuan daan Sikap Tentang Persalinan

Dengan Kesiapan Primigravida Menghadapi Persalinan. Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Magister Kedokteran Keluarga Thesis

Sabria, Y., Nabelb, H., 2015. The impact of anxiety and depression during

pregnancy on fetal growth and the birth outcome. Departments of Psychiatry,

Gynecology and Obstetric, Faculty of Medicine, Mansoura University,

Mansoura, Egypt.. 36(2): 95

Sastroasmoro. S., Ismael. S., 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.

Sagung Seto: Jakarta

Schetter, C. D., Tanner, L., 2015. Anxiety, depression and stress in

pregnancy:implications for mothers, children, research, and practice. Current

Opinian In Psychiatry. 25(2): 142

Simon, 2013. Anxiety Disorder. http://umm.edu/health/medical/reports/articles/

anxiety-disorders. Diakses 20 September 2015

Stansfeld SA, Clark C, Rogers B, Caldwell T, Power C., 2008. Childhood and

Adultthood Socio-Economic Position and Midlife Depresive Anxiety

Fdisorder. British Journal Of Psychiatry. 192:152-153

Sukandar, A., 2009. Keefektifan Cognitif Behavior Therapi (CBT) Untuk

Menurunkan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit PKU

Page 20: PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA …eprints.ums.ac.id/42766/52/naskah.pdf · penelitian dan alat ukur yang digunakan. Masalah kecemasan merupakan suatu penyakit umum

Muhammadiyah Surakarta. Universitas Sebelas Maret. Program Spesialis

Kedokteran Jiwa. Tesis

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012

Utomo, S.S.B., 2008. Pengaruh Konseling Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien

Seksio Sesarea. Program Magister Kedokteran Keluarga. Tesis