Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi...

31
PERBEDAAN PENGUNGKAPAN DIRI DALAM MEDIA SOSIAL ONLINE (FACEBOOK) DITINJAU DARI JENIS KELAMIN OLEH RATIH TRI YULININGSIH 802010107 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi...

Page 1: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

PERBEDAAN PENGUNGKAPAN DIRI DALAM MEDIA SOSIAL

ONLINE (FACEBOOK) DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

OLEH

RATIH TRI YULININGSIH

802010107

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam
Page 3: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam
Page 4: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam
Page 5: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam
Page 6: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam
Page 7: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online (Facebook)

ditinjau Dari Jenis Kelamin

Ratih Tri Yuliningsih

Jusuf Tjahjo Purnomo, MA. Psi dan Heru Astikasari SM., S. Psi, M. A

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengungkapan diri dalam media sosial

online (Facebook) ditinjau dari jenis kelamin. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 200

orang. Sampel penelitian adalah anak-anak SMA yang berumur 16-18 tahun di Ambarawa.

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala self disclosure dengan model skala

Linkert yang terdiri dari 4 alternatif pilihan jawaban. Skala self disclosure yang digunakan

diadaptasi dan diterjemahkan berdasarkan 5 aspek perilaku self disclosure menurut Leung

(2001) yaitu: Depth, Accuracy, Amount, Valence, dan Intent. Metode analisis data yang

digunakan adalah Accidental Sampling. Analisa data menggunakan uji beda t-test yang

dilakukan dengan uji hipotesis one-tailed menunjukkan t- tes sebesar 4, 153 dan nilai

signifikansi sebesar 0,000 dengan kriteria penerimaan hipotesis penelitian adalah P < 0,05.

Hal tersebut menunjukkan ada perbedaan pengungkapan diri dalam media sosial online

(Facebook) antara laki-laki dan perempuan.

Keyword: Sefl Disclosure, Facebook, Jenis kelamin

Page 8: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

Difference of Self-Disclosure in Online Social Media Facebook Which in

Terms of Gender

Ratih Tri Yuliningsih

Jusuf Tjahjo Purnomo, MA. Psi dan Heru Astikasari SM., S. Psi, M. A

Faculty of Psychology Satya Wacana Christian University

ABSTRACT

This Present Study was aimed to investigate the difference of self-disclosure in online social

media Facebook which in terms of gender. The sample of this study are 200 senior high

school children in Ambarawa with the age of 16 – 18 years old range. The data collection

which was used in this study was a self-disclosure scale, Linkert scale model, which consist

of four choices of alternative answer. The self-disclosure scales were adapted and translated

based on five behavior aspects of self-disclosure according to Leung (2001): Depth,

Accuracy, Amount, Valence, and Intent. An accidental sampling method is used to analyze

the data. The data analysis used a difference test, T-test, which was conducted with the

hypothesis test, one-tailed, showed T-test for 4.153 and the significance value for 0.000 with

the acceptance criteria research hypothesis is P<0.005. It showed there is a difference of

self-disclosure in online social media Facebook between men and women.

Keyword: Sefl Disclosure, Facebook, Gender

Page 9: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

1

PENDAHULUAN

Dunia ini dijuluki sebagai the big village, yaitu sebuah dunia yang besar,

dimana melalui internet masyarakat bisa saling kenal dan saling menyapa satu

dengan yang lainnya (Bugin,2006). Internet menyediakan berbagai media sosial

untuk memuaskan kebutuhan masyarakat dalam persahabatan dan rasa saling

memiliki (Morahan-Martin & Schumacher, 2003). Di sebagian besar

negaraBarat,internettelah menjadisarana pentinguntuk komunikasi antarateman-

teman dekat (Lenhart, Madden, &Hitlin, 2005;Valkenburg&Peter, 2007).

Remaja saat ini menghabiskan lebih banyak waktu di internet daripada kegiatan

lain (Lenhart & Madden, 2007). Mereka juga sering mengungkapkan informasi

pribadi dan mengembangkan hubungan melalui Internet (Peter, Valkenburg, &

Schouten, 2005; Schouten et al., 2007). Hal ini sesuai dengan penelitian

Wartella, O'Keefe, & Scantlin (2000), anak-anak dan remaja sangat menyukai

media online dan menghabiskan banyak waktu luang mereka di internet,

mencari informasi, bermain game, dan berbicara dengan teman-teman setiap

hari. Mereka menikmati membuat teman online, kemampuan untuk

menyamarkan identitas dalam komunikasi tekstual, dan berbicara sepanjang

waktu dengan beragam jenis orang (Leung, 2001). Tidak hanya anak-anak,

survei mengindikasi hampir 10% dari pengguna internet orang dewasa sebagai

pecandu internet (Cooper, Morahan-Martin, Mathy, & Maheu, 2002).

Kebanyakan remaja menggunakan internet, dan pesan singkat (IM) dan situs

jejaring sosial (SNSs) untuk mempertahankan persahabatan mereka, berbagi

pikiran intim, perasaan, dan pengalaman dengan teman-teman (Boneva, Quinn,

Page 10: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

2

Kraut, Kiesler, & Shklovski, 2006; Grinter & Palen, 2002; Gross, 2004;

Schouten, Valkenburg, & Peter, 2007).

Media-media sosial online menawarkan berbagai pilihan untuk bertemu

orang baru, berkomunikasi, dan mengembangkan hubungan dekat dengan orang

lain (Pornsakulvanich,2005). Facebook sebagai salah satu produkjejaring sosial,

menyajikan daftar pengguna lain yang secara individu terhubung dengan mereka

dan memudahkan individu menavigasi daftar koneksi mereka dengan koneksi

yang dimiliki pengguna lain. Intinya, individu yang menggunakan situs jejaring

sosial mampu menciptakan profil dan menghubungkan profil mereka kepada

pengguna lain untuk membentuk jaringan personal (Melcombe, 2011). Secara

global, facebook kini memiliki 1,28 miliar pengguna aktif setiap bulan. Jumlah

pengguna facebook di Indonesia kini mencapai 69 juta orang. Indonesia diakui

sebagai salah satu pasar terbesar bagi facebook. Pernyataan resmi tersebut

dikeluarkan kepala facebook Indonesia, Anand Tilak, seperti

dikutip VentureBeat.

Facebook sangat interaktif dan luas mencakup berbagi informasi dan

pengalaman. Selain itu, proses menulis online merangsang seseorang untuk

melakukan pengungkapan diri (McKenna & Bargh, 2000). Pengungkapan diri

mengacu pada informasi tentang diri bahwa seseorang berkomunikasi kepada

orang lain (Joinson, 2001a, 2001b; Joinson & Paine, 2007). Berbagi informasi

pribadi dengan orang lain sangat penting untuk pembentukan hubungan dekat

(Altman & Taylor, 2001). Dari beberapa penelitian (Lenhart, Madden, &Hitlin,

2005;Valkenburg&Peter, 2007, Fehr, 2004) menunjukkan bahwa banyak pra-

remaja dan remaja menggunakan internet untuk mengungkapkan informasi

Page 11: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

3

pribadi kepada teman-teman mereka, dan bahwa secara online dapat mendorong

mereka melakukan pengungkapan diri dari waktu ke waktu.

Penggunaan perangkat komputer dan jaringan internet untuk

berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional

sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam konteks online. Barak &

Suler (2008 dalam Blau, 2011) menjelaskan bahwa pengungkapan diri online

mirip dengan pengungkapan diri offline dalam beberapa aspek penting yaitu

mempunyai hubungan timbal-balik, pengungkapan diri yang dilakukan secara

personal, sensitif dan intim. Keintiman pengungkapan diri secara langsung atau

tatap muka berdampak pada pengungkapan diri online dimana interaksi yang

terjadi memiliki implikasi dalam membangun hubungan antar pribadi

(Valkenberg & Peter, 2009a, 2009b dalam Schiffrin & Falkenstern, 2010).

Penelitian ini juga telah menunjukkan bahwa pengungkapan diri lebih dalam dan

terjadi lebih cepat pada online dibandingkan dengan lingkungan offline (Barak &

Bloch, 2006; McCoyd & Schwaber Kerson, 2006).Hal tersebut

dikarenakanlingkungan mempengaruhi seseorang dalam mengungkapkan dirinya

(Werner, Altman &Brown, 1992 dalam Greene, Derlega & Matthews 2003). Saat

dalam kondisi onlineseseorang melakukan pengungkapan diri lebih banyak

daripada kondisi tatap muka(Suler, 2004).

Pengungkapan diri merupakan salah satu bentuk komunikasi

interpersonal yang dalam praktiknya dipengaruhi oleh jenis kelamin (Devito,

2011). Perbedaan komunikasi antara pria dan wanita telah dinyatakan (Tannnen

dalam Santrock 2003), bahwa pria dan wanita diperlakukan berbeda sehingga

cara berbicaranya pun menjadi berbeda dan perbedaan budaya pada pria dan

Page 12: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

4

wanita juga mencakup perbedaan peran dalam komunikasi yang terjadi saat

berhubungan dengan orang lain. RosedanRudolph(2006) menyatakan bahwa ada

perbedaan pengungkapan diri yang konsisten dari jenis kelaminkepada teman-

temanremaja putrimengungkapkan dirilebih darianak laki-laki. Perbedaanjenis

kelamindalampengungkapan diriini sesuai denganberbagai penelitian lainyang

menyelidikiperbedaan gender dalamkeintiman danpersahabatan(Galambos,

2004). Misalnya, telah diterima secara luasbahwa anak perempuanlebih terfokus

padaintimdekatpersahabatan, sedangkananak laki-lakimenghabiskanlebih

banyak waktu dikelompok yang lebih besardan dasarpersahabatanmereka adalah

kegiatanbersama. (Lenhart, Madden, &Hitlin, 2005;Valkenburg&Peter, 2007)

Menurut Papu (2002), dengan mengungkapakan diri kepada orang lain,

akan membantu seseorang memecahkan berbagai konflik dalam masalah

interpersonal dan meringankan diri dari beban pikiran yang mengakibatkan

ketegangan dan stres. Namun di sisi lain pengungkapan diri memiliki dampak

buruk seperti Indefference. Loss of Control, Betrayal, Rejection Valerian

Derlega (dalam Taylor 2000).

Media sosial saat ini menjadi tempat untuk meluapkan segala macam

unek-unek atau kekesalan hati. Baik kepada seseorang, maupun kepada daerah

tertentu. Ketika unek-unek ini menjadi muncul dan menjadi booming serta

menjadi bahan pembicaraan dikalangan masyarakat, maka unek-unek tersebut

bukan lagi unek-unek pribadi. Malah menjadi sebuah tontonan yang berubah

sebuah boomerang dan tentunya menjadi fenomena sosial.Contohnya saja

seperti kasus Florence Sihombing marah-marah di media sosial karena tidak

mau antre di SPBU.

Page 13: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

5

Penelitian yang dilakukan oleh Savicki (dalam Huffaker & Calvert 2005)

tentang 2,692 pesan dalam kelompok diskusi internet menemukan bahwa

kelompok yang didominasi oleh perempuan cenderung untuk terbuka dan

menghindari ataupun mengurangi konflik. Sedangkan kelompok diskusi yang

didominasi oleh laki-laki cenderung kurang memperhatikan kesopanan dan

berbicara secara terus terang. Dalam temuan serupa, Herring dalam Huffaker

dan Calvert (2005) menemukan bahwa perempuan lebih sering berterimakasih,

menghargai dan meminta maaf.Penelitian yang dilakukan Jaffe, Lee, Huang dan

Oshagan (2004) mengindikasikan perempuan lebih banyak menyembunyikan

identitas sebenarnya dibandingkan laki-laki. Dengan penyembunyian identitas

ini, perempuan mempunyai ruang untuk mengekspresikan dirinya secara jujur

dan akrab. Menurut Kramarae (dalam Griffin, 2003),internet memungkinkan

perempuan berinteraksi dengan banyak orang dan membentuk komunitas global.

Dari penelitian Nugroho (2013) dan Tannen (dalam Santrock, 2003,)

bahwa pria dan wanita memiliki tipe pembicaraan yang berbeda. Pria lebih

menguasai kemampuan verbal seperti bercerita, bercanda dan berceramah

tentang informasi, sedangkan wanita lebih menyenangi percakapan pribadi.

Stereotip tentang pria yang mengatakan bahwa pria harus bersikap tidak

emosional, mampu menyembunyikan emosinya dan objektif membuat pria

cenderung menghindari perilaku mengungkapkan diri. Hal ini bertentangan

dengan penelitian (Derlega, dalam Barry, Rhonda, Karen 2011) hasilnya

mengatakan bahwa pada awal perkenalan laki-laki cederung lebih terbuka.

Sedangkan Penelitian Seung (2007) dan Prasetya (2010), antara laki-laki dan

perempuan tidak ada perbedaan yang signifikan karena perbedaan

Page 14: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

6

pengungkapan diriantara laki-laki dan perempuan sangat tergantung kepada

bidang / hal yang menjadi topik pengungkapan dirimereka.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengungkapan Diri Dengan Facebook

Situs jejaring sosial dapat diakses dengan berbagai koneksi internet ya

ng dapat meningkatkan partisipasi dalam kehidupan dunia maya (Ofcom, 200

8). Boyd dan Ellison dalam jurnalnya Social Network Sites: Definition,

History, and Scholarship (2007) mengatakan bahwa situs jaringan sosial

mengijinkan orang untuk membangun profil dirinya untuk umum serta

membuat daftar orang-orang yang menjadi temannya serta melihat profil

orang lain. Situs jejaring sosial yang belakangan

ini paling banyak diminati adalah facebook. Dimana hampir semua orang

memiliki akunnya. Saat ini, siapa yang tidak mengetahui facebook. Individu

masa kini menganggap facebook sebagai santapan sehari-hari. Kecanggihan

teknologi komunikasi membuat facebook dapat diakses kapan saja, dimana

saja, dan melalui apa saja.

Jumlah pengguna facebook di Indonesia kini mencapai 69 juta orang.

Pernyataan resmi tersebut dikeluarkan kepala facebook Indonesia, Anand

Tilak, seperti dikutip VentureBeat. Padahal, enam bulan sebelumnya,

jumlah pengguna facebook di Indonesia hanya 65 juta orang. Ini artinya ada

kenaikan sekitar 6 persen. Indonesia diakui sebagai salah satu pasar terbesar

bagi facebook. Secara global, facebook kini memiliki 1,28 miliar pengguna

aktif setiap bulan. Selain Indonesia, India dan Brasil juga merupakan negara

Page 15: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

7

dengan pertumbuhan pengguna yang cukup tinggi. Dari jumlah tersebut, 34

persen di antaranya mengakses facebook dari perangkat bergerak. Menurut

lembaga riset Forester Reasearch, kebanyakan pengguna facebook adalah

mereka yang tergolong usia remaja (Firman, 2014).

Melalui facebook, terciptalah sebuah komunikasi antar pribadi

dengan para pemilik akun facebook yang telah “berteman”. Komunikasi

antarpribadi tersebut berupa sebuah self disclosure atau proses

mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain atau sebaliknya.

Salah satu tipe komunikasi dimana informasi mengenai diri (self) yang

biasanya disembunyikan diri orang lain, kini dikomunikasikan kepada orang

lain (Rakhmat, 2004).Pengungkapan diri mengarahkan individu pada sebuah

hubungan yang lebih intim. Proses peningkatan pengungkapan dan

keintiman dalam sebuah hubungan, dimaknai sebagai sebuah penetrasi

sosial. Dalam teori Penetrasi Sosial yang diungkapkan oleh Irwin Altman

dan Dalmas Taylor (2001), disebutkan bahwa semakin hubungan

berkembang maka komunikasi bergerak dari tingkat relatif dangkal dan

tidak intim sampai pada tingkat yang lebih dalam dan pribadi. Sebuah teori

yang telah diterapkan pada konteks komunikasi melalui komputer (CMC)

dan sangat mendukung untuk menjelaskan pengungkapan diri dan keintiman

hubungan dalam situs facebook.

Menurut Schouten (2007), facebook merupakan salah satu media

yang dapat menstimuli terjadinya pengungkapan diri. Semakin sering

seseorang membuka facebook, semakin banyak teman dalam interaksi

sosialnya. Hadirnya facebook sepertinya telah membangkitkan kebutuhan

Page 16: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

8

dasar manusia untuk dapat bersosialisasi dengan mengungkapkan diri

mereka kepada orang-orang dilingkungan sekitarnya. Individu dengan

mudah dan bebas mengungkapkan apa saja mengenai diri mereka melalui

facebook tanpa harus bertatap muka langsung dengan orang lain. Individu

seperti menjadi seorang selebriti didunia maya dimana mereka menjelaskan

dirinya melaluistatus, foto, komentar tentang kegiatannya sehari-hari.

2. Pengungkapan Diri Dengan Jenis Kelamin

Menurut Devito (2011), pengungkapan diri adalah jenis komunikasi

dan informasi tentang diri sendiri, tentang pikiran, perasaan dan perilaku

seseorang atau tentang orang lain yang sangat dekat dan yang sangat

dipikirkan. Pengungkapan diri menyangkut informasi yang biasanya dan

secara aktif disembunyikan. Pengungkapan diri melibatkan orang lain.

Menurut (Wrightsman, dalam Dayaksini 2006), pengungkapan diri

adalah proses menghadirkan diri yang diwujudkan dalam kegiatan membagi

perasaan dan informasi dengan orang lain. Lebih lanjut menurut (Marton,

dalam Dayaksini 2006) pengungkapan diri, merupakan kegiatan membagi

perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain. Informasi di dalam

pengungkapan diri ini bersifat deskriptif atau evaluatif. Deskriptif artinya

individu melukiskan berbagai fakta mengenai diri sendiri yang mungkin

belum diketahui oleh pendengar seperti, jenis pekerjaan, alamat dan usia.

Sedangkan evaluatif artinya individu mengemukakan pendapat atau perasaan

pribadinya seperti tipe orang yang kita sukai atau hal-hal yang kita sukai atau

kita benci. Pengungkapan diri ini dapat berupa berbagai topik seperti

Page 17: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

9

informasi perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi dan ide yang sesuai

dan terdapat di dalam diri orang yang bersangkutan.

Menurut Papu (2002), manfaat pengungkapan diri seperti

meningkatkan kesadaran diri (self-awarenes), membangun hubungan yang

lebih dekat dan mendalam, saling membantu dan lebih berarti bagi kedua

belah pihak, mengembangkan keterampilan berkomunikasi, mengurangi rasa

malu dan meningkatkan penerimaan diri (self acceptance), memecahkan

berbagai konflik dalam masalah interpersonal, memperoleh energi tambahan

dan menjadi lebih spontan. Meringankan diri dari beban pikiran yang

mengakibatkan ketegangan dan stres.

Fungsi-fungsi pengungkapan diri menurut (Derlega dan Grzelak

dalam Dayaksini 2006), ekspresi, penjernihan diri, keabsahan sosial, kendali

sosial, perkembangan hubungan (relationship development). Faktor-faktor

yang mempengaruhi pengungkapan diriDevito(2011) adalah besar

kelompok, perasaan yang menyukai, efek diadik, kompetensi, kepribadian,

topik dan jenis kelamin.

Jenis kelamin merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi

pengungkapan diri. Umumnya, pria lebih kurang terbuka daripada wanita.

Judy Pearson dalam Devito (2011) berpendapat bahwa peran Seks-lah (seks

role) dan bukan jenis kelamin dalam arti biologis yang menyebabkan

perbedaan dalam hal Pengungkapan diri. “ Wanita yang maskulin,” misalnya

kurang membuka diri daripada wanita yang nilai dalam skala

maskulinitasnya lebih. Selanjutnya ,”pria feminim” membuka diri lebih

besar daripada pria yang nilai dalam skala feminitasnya lebih rendah. Pria

Page 18: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

10

dan wanita juga mengemukakan alasan yang berbeda untuk penghindaraan

mereka terhadap pengungkapan diri.

Jenis kelamin yang dimiliki individu dapat mempengaruhi

pengungkapan dirinya kepada orang lain. Pengaruh jenis kelamin terhadap

pengungkapan diri bermula dari perbedaan perlakuan orang tua terhadap

anak yang disebabkan karena perbedaan jenis kelaminnnya. Pola pengasuhan

yang berbeda tersebut misalnya berupa perbedaan cara orang dewasa

berbicara dengan anak laki-laki dan perempuan. Orang tua, saudara kandung,

teman sebaya, guru dan orang dewasa lain berbicara kepada anak laki-laki

dan perempuan dengan cara yang berbeda karena mereka memiliki harapan

dan kriteria peran yang tidak sama bagi keduanya (Santrock, 2003).

Peran yang dikenakan pada pria dan wanita pada akhirnya bisa

menjadi sebuah stereotip gender, yaitu keyakinan mengenai sekumpulan arti

yang dihubungkan dengan laki-laki dan perempuan (Hurluck, 2005). Arti

tersebut berkaitan dengan penampilan, bentuk tubuh yag sesuai, cara

berperilaku, caramencari nafkah dan cara berbicara yang sesuai. Perbedaan

cara berkomunikasi antara pria dan wanita juga dinyatakan Tannen (dalam

Santrock, 2003) bahwa pria dan wanita memiliki tipe pembicaraan yang

berbeda. Pria lebih menguasai kemampuan verbal seperti bercerita, bercanda

dan berceramah tentang informasi, sedangkan wanita lebih menyenangi

percakapan pribadi.

Stereotip gender bagi pria dan wanita yang telah terbentuk dan

berkembang dalam masyarakat menjadi acuan bagi individu untuk

berperilaku, seperti yang dinyatakan Hurlock (2005) bahwa stereotip gender

Page 19: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

11

mengharapkan setiap individu mampu menerima kenyataan bahwa mereka

harus menyesuaikan diri dengan stereotip peran gender yang telah disetujui

bila ingin mendapatkan penerimaan sosial yang baik. Berdasarkan pendapat

tersebut, maka tingkah laku termasuk perilaku mengungkapkan diri pada pria

dan wanita harus disusuaikan juga dengan stereotip gendernya sehingga

pengungkapan diri pria dan wanita akan menunjukkan perbedaan.

Stereotip tentang pria yang mengatakan bahwa pria harus bersikap

tidak emosional, mampu menyembunyikan emosinya dan objektif membuat

pria cenderung menghindari perilaku mengungkapkan diri. Perbedaan

pengungkapan diri pada pria dan wanita dijelaskan oleh Jourard (dalam

Devito 2011), bahwa wanita telah dibiasakan untuk mengungkapkan diri.

Stereotip yang menyatakan wanita lebih banyak bicara dari pria

menunjukkan bahwa wanita pada dasarnya menyenangi pembicaraan dengan

orang lain. Wanita dapat memanfaatkan waktu dengan bercakap-cakap

bersama orang lain dan dalam percakapan tersebut juga terkandung

penyampaian pendapat, perasaan, keinginan, dan ketakutan terhadap sesuatu.

METODE PENELITIAN

Adapun kriteria subjek dalam populasi penelitian ini adalah siswa

siswi SMA dan mempunyai akun facebook dan masih aktif menggunakan

jejaring sosial facebook sampai sekarang. Teknik sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling. Accidental

Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan terhadap

responden yang secara kebetulan ditemui pada obyek penelitian ketika

observasi sedang berlangsung. (Azwar, 2012). Jumlah sampel yang

Page 20: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

12

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 200. Terdiri dari 100 laki-laki dan

100 perempuan

Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan jenis kuesioner

Revised Self-disclosure Scale. Alat ukur ini dikembangkan oleh Leung

(2011). Dalam penelitian Leung tersebut alat ukur ini memiliki lima dimensi

yang digunakan untuk mengukur self-disclosure online yaitu depth;(contoh:

Aku biasanya berbicara tentang diriku sendiri di FB untuk jangka waktu

yang cukup panjang), accuracy; (contoh: Persepsi diriku tentang perasaan,

emosi dan pengalaman yang aku katakan selalu benar), amount;(contoh:

Aku jarang atau hanya memiliki sedikit waktu ketika aku menceritakan

tentang diriku di FB), valent; (contoh: Secara umum, aku mengungkapkan

tentang diriku sendiri lebih mengarah ke hal negatif daripada positif di

FB)dan intent; (contoh: Ketika aku curhat/ mengungkapakan perasaan

pribadiku di FB, aku selalu sadar tentang apa yang aku lakukan dan aku

katakana). Dalam penelitian ini peneliti mengadaptasi alat ukur yang di buat

oleh Leung dimana dimensi depth ada 12 item pertanyaan, accuracy ada 6

item, amount ada 8 item, valence 11 item dan intent 6 item.Sehingga total

item pada alat ukur ini berjumlah 43 item.

Diukur dengan menggunakan skala Likert dengan empat pilihan

jawaban berkisar dari sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak

setuju. Pernyataan mendukung (favorable) menggunakan urutan penilaian

jawaban 4 untuk Sangat sesuai, 3 untuk Sesuai, 2 untuk Tidak sesuai, dan

penilaian 1 untuk pernyataan Sangat Tidak sesuai. Sebaliknya untuk

pernyataan tidak mendukung (unfavorable) menggunakan urutan penilaian

Page 21: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

13

jawaban 1 untuk pernyataan Sangat sesuai, 2 untuk Sesuai, 3 untuk Tidak

sesuai, dan 4 untuk pernyataan Sangat tidak sesuai.

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur menunjukan bahwa

jumlah item valid dalam skala self disclosure sebanyak 30 item dengan nilai

reliabilitas sebesar 0,862. 13 item dalam skala tersebut memiliki nilai

validitas ≤0,25 sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini.

HASIL PENELITIAN

Pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan teknik korelasi

Product Moment yang diuji dengan menggunakan program SPSS for

Windows 16. Pada pengujian validitas dan reliabilitas skala perilaku

pengungkapan diri yang digunakan dalam penelitian ini dari total 43 item

penyataan terdapat 13 item pernyataan yang tidak valid dengan koefisien

korelasi ≤ 0,25 (Azwar, 2012) sehingga ke 13 item tersebut tidak dapat

digunakan dalam penelitian ini. Nilai validitas skala perilaku pengungkapan

diri bergerak dari angka 0,260 sampai dengan 0,635, dengan nilai reliabilitas

sebesar α = 0, 862.

Penelitian ini juga menggunakan uji normalitas dan homogenitas data

untuk mengetahui normal atau tidaknya data dalam penelitian ini, serta

untuk mengetahui apakah data penelitian ini berasal dari satu variasi

populasi yang homogen. Pengujian normalitas data menggunakan rumus

one sample Kolmogorov-Smirnov dan diketahui memiliki koefisien

normalitas sebesar 0,330 (P>0,05). Sedangkan pengujian homogenitas data

diketahui memiliki koefisen korelasi sebesar 0,088 (P>0,05). Dengan

Page 22: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

14

kriteria penerimaan >0,05 maka dapat dikatakan data dalam penelitian ini

berdistribusi normal dan berasal dari satu variasi populasi yang homogen.

Kemungkinan pembagian skor tertinggi dan terendah dari

variabelperilaku pengungkapan diriadalah sebagai berikut:

Skor tertinggi : 4 x 30 = 120

Skor terendah : 1 x 30 = 30

kategorijumlah

terendahskorjumlahtertinggiskorjumlahi

4

30-120i

i = 22,5

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat ditentukan kategori sebagai

berikut:

1. Sangat Tinggi : 97,5≤ x ≤120

2. Tinggi : 75 ≤ x < 97,5

3. Rendah : 52,5 ≤ x <75

4. Sangat Rendah : 30 ≤ x <52,5

Page 23: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

15

Tabel. 1

Kategori perbedaan pengungkapan diri pada laki-laki dan perempuan

No Interval Kategori Frekuensi

Laki-laki

% Mean Frekuensi Perempuan

% Mean

1 97,5≤x<120 Sangat Tinggi

4 4%

68

5 5%

74,6

2 75 ≤ x< 97,5 Tinggi 27 27% 47 47%

3 52,5 ≤ x <75 Rendah 60 60% 47 47%

4 30 ≤ x <52,5 Sangat Rendah

9 9% 1 1%

Hasil dari data yang diperoleh mean atau rata-rata untuk laki-laki

adalah 68. Sedangkan mean yang diperoleh untuk perempuan adalah 74,6.

Hal ini menunjukkan bahwa antara laki-laki dan perempuan sama-sama

memiliki rata-rata pengungkapan diri yang rendah. Namun jika dilihat dari

kategori tinggi, perempuan memiliki nilai presentase sebanyak 47% lebih

tinggi dari pada laki-laki yang hanya memiliki nilai 27%.

Tabel. 2

Mean dan Standar Deviasi Pengungkapan Diri Melalui Media Sosial Facebook Ditinjau

Dari Jenis Kelamin

Group Statistics

Jenis

Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Self-

disclosur

e

Wanita 100 105.42 10.822 1.082

Laki-laki 100 98.05 14.066 1.407

Page 24: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

16

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Lower Upper

Lower Upper Lower Upper Lower

Self disclosure

Equal variances assumed

2,948 ,088 4,153 198 ,000 7,370 1,775 3,870 10,870

Equal variances not assumed

4,153 185,79

,000 7,370 1,775 3,889 10,871

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengungkapan diri

melalui media sosial online facebook ditinjau dari jenis kelamin, maka

digunakanlah rumus Independent Sample Test. Analisis data dengan bantuan

SPSS 16 for windows, menemukan hasil perhitungan Independent Sample

Test menunjukan bahwa nilai signifikansi untuk perbedaan pengungkapan

diri ditinjau dari jenis kelamin,memiliki nilai t-test sebesar 4, 153 dengan

signifikansi 0,000 ( p < 0,05) yang berarti terdapat perbedaan pengungkapan

diri melalui media sosial online facebook ditinjau dari jenis kelamin

meskipun dalam kategori yang rendah.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang perbedaan pengungkapan diri

melalui media social online facebook ditinjau dari jenis kelamin didapatkan

hasil perhitungan Independent Sample Test sebesar 4,153 dengan

signifikansi 0,000 (p < 0,05). Dengan demikian, maka hasil penelitian ini

Page 25: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

17

sejalan dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat

perbedaan pengungkapan diri ditinjau dari jenis kelamin. Hal ini

menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, artinya ada perbedaan

pengungkapan diri antara laki-laki dan perempuan.

Jika dilihat dari penggolongan kategori perilaku pengungkpan diri

berdasarkan jenis kelamin. Pada siswa laki-laki dan perempuan

menunjukkan perilaku pengugkapan diri dalam prosentase kategori rendah

sebesar 53,5%. Perempuan memiliki kategori rendah 47 % dan laki-laki

sebanyak 60 %. Hal ini bisa terjadi karena para siswa yang menggunakan

facebook masih banyak yang tidak menampilkan identitas mereka yang

sebenarnya seperti nama, jenis kelamin, alamat, foto, dan sebagainya. Hal

ini sesuai dengan penelitian Penelitian yang dilakukan Jaffe, Lee, Huang

dan Oshagan (2004) mengindikasikan perempuan lebih banyak

menyembunyikan identitas sebenarnya dibandingkan laki-laki. Dengan

penyembunyian identitas ini, perempuan mempunyai ruang untuk

mengekspresikan dirinya secara jujur dan akrab. Mereka juga tidak

mengungkapkan yang sedang mereka pikirkan dan rasakan. Mereka masih

menginginkan privasi. Mereka masih bisa mengontrol hal apa dan kepada

siapa saja mereka mengungkapkan diri mereka.

Namun dalam kategori tinggi siswa laki-laki menunjukkan perilaku

pengungkapan diri sebesar 27% sedangkan perempuan menunjukkan

perilaku pengungkapan diri sebesar 47%. Artinya bahwa perempuan

memiliki pengungkapan diri lebih tinggi dari pada laki-laki. Perbedaan cara

berkomunikasi antara pria dan wanita juga dinyatakan Tannen (dalam

Page 26: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

18

Santrock, 2003,) bahwa pria dan wanita memiliki tipe pembicaraan yang

berbeda. Perbedaan pengungkapan diripada pria dan wanita dijelaskan oleh

Jourard (dalam Devito 2011) bahwa wanita telah dibiasakan untuk

mengungkapkan diri. Stereotip yang menyatakan wanita lebih banyak bicara

dari pria menunjukkan bahwa wanita pada dasarnya menyenangi

pembicaraan dengan orang lain. Wanita dapat memanfaatkan waktu dengan

bercakap-cakap bersama orang lain dan dalam percakapan tersebut juga

terkandung penyampaian pendapat, perasaan, keinginan, dan ketakutan

terhadap sesuatu.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitianRosedanRudolph(2006)

menyatakan bahwa ada perbedaan pengungkapan diri yang konsisten dari

jenis kelaminkepada teman-temanremaja putrimengungkapkan dirilebih

darianak laki-laki. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Nugroho

(2013) dan Tannen (dalam Santrock, 2003) bahwa pria dan wanita memiliki

tipe pembicaraan yang berbeda. Bahwa wanita lebih terbuka dari pada pria.

Pria lebih menguasai kemampuan verbal seperti bercerita, bercanda dan

berceramah tentang informasi, sedangkan wanita lebih menyenangi

percakapan pribadi. Stereotip tentang pria yang mengatakan bahwa pria

harus bersikap tidak emosional, mampu menyembunyikan emosinya dan

objektif membuat pria cenderung menghindari perilaku mengungkapkan

diri.

Page 27: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

19

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas tentang perbedaan

perilaku asertif remaja awal ditinjau dari jenis kelamin, maka dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan pengungkapan diri melalui media sosial

online (facebook) ditinjau dari jenis kelamin.

SARAN

1. Pengguna internet khususnya Facebook, sekarang ini tidak hanya

pada remaja melaikan digunakan semua kalangan. Oleh sebab itu,

diharapkan kepada peneliti pengungkapan diri selanjutnya tidak

hanya dilakukan pada kalangan remaja SMA namun dikalangan

perguruan tinggi dan kalangan pekerja.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan positif bagi

orang tua dan guru dalam melakukan interaksi kepada remaja

karena tidak semua remaja bisa mengungkapkan secara langsung

apa yang dipikirkan.

3. Implikasi dari penelitian ini diharapkan bagi peneliti selanjutnya

yang akan melakukan penelitian terkait dengan variable

pengungkapan diri, dapat ditinjau dengan variable lain misalnya

pola asuh, tipe kepribadian, dan konsep diri.

Page 28: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

Daftar Pustaka

Altman, I. & Taylor, D. (2001). Social Penetration: Development of Interpersonal

Relationships. New York: Holt, Rinehart and Winston. Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar Offset. Barak, A., & Gluck-Ofri, O. (2007). Degree and reciprocity of self-disclosure in online

forums. CyberPsychology & Behavior, 10, 407-417. Berta E. A Prasetya. (2010). Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Tingkat Pengungkapan

diri Pada Mahasiswa di Salatiga. Universitas Kristen Satya Wacana.

Bugin, Burhan.( 2007). Sosiologi Komunikasi Bandung : Kencana

Blau, Ina. (2011). Application use, online relationship types, pengungkapan diri, and internet abuse among children and youth : implikations for education and internet safety programs. J. Educational Computing Research, University of Haifa, Vol 45 (5-116).

Cooper, A., Morahan-Martin, J., Mathy, R., & Maheu, M. (2002). Toward an increased

understanding of user demographics in online sexual activities. Journal of Sex andMarital Therapy, 28, 105-129.

Dayakisni, Tri & Hudaniah. (2006). Psikologi sosial. Malang: UMM Press.

Devito, Joseph A. (2011). Komunikasi Antarmanusia. Jakarta: Professional Book

Dindia, K. (2002). Self-disclosure research: Knowledge through meta-analysis. In M. Allen, R. W. Preiss, B. M. Gayle, &N. Burrell (Eds.), Interpersonal communicationresearch: Advances through meta-analysis (pp. 169-186). Mahwah, NJ: Erlbaum.

Ditya Ardi Nugroho. (2013). Pengungkapan Diri Terhadap Pasangan Melalui Media

Facebook Ditinjau Dari Jenis. Jurnal Online Psikologi Vol. 01 No. 02, http://ejournal.umm.ac.id

Emeritus, B.R., Brandt, R., & Howie K.F. (2011). Effecive Human Relations.

Interpersonal and organizational Application: South Western Galambos, N. L. (2004). Gender and gender role development in adolescence. In R. M.

Lerner & L. Steinberg (Eds.), Handbook of adolescent psychology (pp. 233–262). Hoboken, NJ: Wiley.

Hoffman, A. (2008). The social media gender gap. Bloomberg Businessweek. Retrieved

from http://www.businessweek.com/technology/content/ may2008/tc20080516_580743.htm, September 2012.

Page 29: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

Huffaker,D.A., and Calvert,S.L (2005).Gender, Identity, and Language use in teenage blogs,http://jcmc.indiana.edu/vol 10/issue2/huffaker.html.Griffin, Em, 2003, A First Look at Communicatin Theory, New York: Mc.Graw-Hill.

Jaffe, J.Michael et.al, Gender, Pseudonyms,and CMC: Masking Identities and Baring

Souls, ,http://nembers.iworld.net/yesunny/genderps.html.tanggal akses 21 XP November 2013.

Joinson, A. N. (2001a). Knowing me, knowing you: Reciprocal pengungkapan diri and

Internet-based surveys. CyberPsychology & Behavior, 4, 587-591. Joinson, A. N. (2001b). Self-disclosure in computer-mediated communication: The role

of self-awareness and visual anonymity. European Journal of Social Psychology, 31, 177-192.

Joinson, A. N., & Paine, C. B. (2007). Self-disclosure, privacy and the Internet.

In A. Joinson, K. Y. A. McKenna, T. Postmes, & U. D. Reips (Eds.), Oxfordhandbook of Internet psychology (pp. 237-252). Oxford, UK: Oxford University Press.

Leung, L. (2001). College student motives for chatting on “ICQ.” New Media and

Society,3, 1-19. Lenhart, A., Madden, M., Macgill, A., & Smith, A. (2007). Teens & social media.

Washington, DC: Pew Internet & American Life Project. Melcombe, Melissa. (2011).Women’s perceptions of identity construction on Facebook.

A Thesis. Presented to the Faculty in Communication and Leadership Studies School of Professional Studies. Gonzaga Universit.

Pastika Wayan. 2013. Bahasa Media Televisi, Internet dan Surat Kabar. Denpasar Bali: Udayana University Press

Patti M. Valkenburg , Sindy R. Sumter and Jochen Peter (2010). Jurnal Gender differences in online and offline self-disclosure in pre-adolescence and adolescence. Amsterdam School of Communication Research ASCoR, University of Amsterdam.

Papu, J. (2002). Pengungkapan Diri. http://www.epsikologi.com/sosial/ 120702.htm.

Pornsakulvanich, V. (2005). Testing a uses and gratifications model of online relationships. Doctoral dissertation. College of Communication and Information, KentState University.

Rose, A. J., & Rudolph, K. D. (2006). A review of sex differences in peer relationship

processes: Potential trade-offs for the emotional and behavioral development of girls and boys. PsychologicalBulletin, 132, 89–131.

Page 30: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

Santrock, J.W. (2003). Adolescence perkembangan remaja. Alih Bahasa: Adelar dan Saragih. Jakarta: Erlangga.

Seung, H.C. (2007). Effects of motivations and gender in adolescents’ self-dislosure in on line chatting. Cyber Psychology& Behavior, 10, 339-359.

Scwartz, M. & Scott, B. (2001). Marriages and Family: Diversity and Change. Available on line: http: cwx.prenhall?com.bookbind/pubbooks/schrz/medialib/schsc04.hatml (18 Juli 2014).

Sprecher,Susan,(2004). Self-Disclosure In Intimate Relationships: Associations With Individual And Relationship Charakteristics Over Time. Journal of Social and Clinical Psychology, Vol. 23, No. 6, pp. 857-877

Suara Merdeka Rabu, 12 Februari 2014 06:04

Suler, J. (2004). The online disinhibition effect. CyberPsychology & Behavior, 7,321-326.

Tempo Jakarta, 29 Juni 2014

Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2007a). Preadolescents’ and adolescents’ online

communication and their closeness to friends. Developmental Psychology, 43, 267–277.

Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2007b). Adolescents’ online communication and their

well-being:Testing the stimulation versus the displacement hypothesis. Journal of Computer mediatedcommunication, 12 (4), article 2. Retrieved from http://jcmc.indiana.edu/vol12/issue4/ valkenburg.html

Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2008). Adolescents’ identity experiments on the

Internet:Consequences for social competence and self-concept unity. Communication Research, 35,208–231.

Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2009). Social consequences of the Internet for

adolescents: A decade of research. Current Directions in Psychological Science, 18, 1–5.

Valkenburg, P. M., Peter, J., & Schouten, A. (2006). Friend networking websites and their relationship to adolescents’ social self-esteem and well-being. CyberPsychology & Behavior, 9, 585–590.

Wittkower , D. E. 2010. Facebook and Philosophy. Chicago and la salle illinois

http://tekno.kompas.com/read/2013/10/31/1426203/Facebook.Tembus.1.19.Miliar.Pengguna.Aktif

http://bebmen.com/4027/statistik-internet-sosial-media-dan-mobile-di-indonesia.html

Page 31: Perbedaan Pengungkapan Diri Dalam Media Sosial Online … · 2017. 1. 23. · berkomunikasi mengalahkan bentuk komunikasi tradisional sehinggapengungkapan diri kini berkembang dalam

http://www.infoskripsi.com/2013/01/accidental-sampling.html

https://mhs.blog.ui.ac.id/dennie.atika/2012/01/20/pengukuran-perceived-credibility-berdasarkan-profil-facebook/

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/4588/baca-artikel

http://spssindo.blogspot.com/2014/01/uji-normalitas-kolmogorov-smirnov-spss.html

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/09/03/kasus-florence-sihombing-mengingatkanku-akan-iip-wijayanto-kasus-keperawanan-mahasiwi-di-kota-jogja-676930.html