PERBEDAAN PENGETAHUAN GIZI , SIKAP DAN ASUPAN ZAT … · Usia, jenis kelamin, status ... protein,...
Transcript of PERBEDAAN PENGETAHUAN GIZI , SIKAP DAN ASUPAN ZAT … · Usia, jenis kelamin, status ... protein,...
PERBEDAAN PENGETAHUAN GIZI
ZAT
( Studi Kasus pada mahasiswi Lembaga Pendidikan Profesi Graha Wisata Semarang
mahasiswi Program Studi Sastra Inggris Universitas Diponegoro Semarang
disusun s
studi pada Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran
PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
ERBEDAAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP DAN ASUPAN
ZAT GIZI PADA DEWASA AWAL
( Studi Kasus pada mahasiswi Lembaga Pendidikan Profesi Graha Wisata Semarang
mahasiswi Program Studi Sastra Inggris Universitas Diponegoro Semarang
Artikel Penelitian
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi pada Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Disusun oleh :
RIZKI PUTRI ANJANI
G2C006051
PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
DAN ASUPAN
( Studi Kasus pada mahasiswi Lembaga Pendidikan Profesi Graha Wisata Semarang dan
mahasiswi Program Studi Sastra Inggris Universitas Diponegoro Semarang)
PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ......................................................................................... 3
HASIL PENELITIAN ............................................................................................. 4
A. Karakteristik Sampel ................................................................................ 4
B. Pengetahuan Gizi ...................................................................................... 5
C. Sikap ......................................................................................................... 6
D. Asupan Zat Gizi ........................................................................................ 6
PEMBAHASAN......................................................................................................8
A. Pengetahuan Gizi ...................................................................................... 8
B. Sikap ......................................................................................................... 9
C. Asupan Zat Gizi ...................................................................................... 10
SIMPULAN...........................................................................................................14
SARAN…………………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
LAMPIRAN……………………………………………………………………..19
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian ................................................................. 4
Tabel 2. Status Gizi Sampel Penelitian .................................................................... 5
Tabel 3. Tingkat Pengetahuan Gizi .......................................................................... 5
Tabel 4. Sikap Sampel Penelitian ............................................................................ 6
Tabel 5. Tingkat Kecukupan Asupan Zat Gizi ........................................................ 6
Tabel 6. Kategori Tingkat Asupan Zat Gizi ............................................................. 7
PERBEDAAN PENGETAHUAN GIZI, SIKAP DAN ASUPAN ZAT GIZI PADA DEWASA AWAL (MAHASISWI LPP GRAHA WISATA DAN
SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG) Rizki Putri Anjani*, Apoina Kartini**
ABSTRAK Latar Belakang : Gizi pada dewasa awal lebih dibutuhkan untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan. Perubahan yang terjadi pada masa ini salah satunya adalah perubahan komposisi tubuh dan kebutuhan energi. Dewasa awal terutama wanita mempunyai kepedulian yang lebih besar terhadap masalah penampilan fisik. Pengetahuan gizi membuat mereka lebih mengetahui tentang asupan zat gizi dan prakteknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan gizi, sikap dan asupan zat gizi pada dewasa awal. Metode : Studi cross sectional pada 50 mahasiswi di LPP Graha Wisata dan Sastra Inggris Universitas Diponegoro Semarang. Sampel diambil secara simple random sampling. Data yang dikumpulkan adalah data identitas yang diukur dengan menggunakan kuesioner, data berat badan dan tinggi badan diukur dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, asupan energi, lemak, protein, cairan dan serat diukur dengan menggunakan formulir food recall selama tiga hari, pengetahuan gizi dan sikap diukur dengan menggunakan kuesioner pengetahuan gizi dan sikap. Analisis data untuk asupan zat gizi dengan uji independent t-test dan untuk pengetahuan gizi dan sikap dengan uji mann whitney dengan bantuan SPSS 17.0 for windows. Hasil : Pengetahuan gizi dewasa awal termasuk kategori kurang. Asupan energi kategori defisit
(48%). Asupan lemak kategori baik (40%). Asupan protein kategori defisit (70%). Asupan cairan
kategori defisit (90%). Asupan serat kategori defisit (100%). Tidak terdapat perbedaan asupan energi, lemak, protein, serat dan sikap (p=0,771; p=0,628; p=0,778; p=0,923; 0,344), tetapi ada perbedaan pengetahuan gizi dan asupan cairan pada kedua kelompok (p=0,048 dan p=0,000).
Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan asupan energi, lemak, protein, serat dan sikap, tetapi ada perbedaan pengetahuan gizi dan asupan cairan antara mahasiswi LPP Graha Wisata dan Sastra Inggris Universitas Diponegoro Semarang.
Kata Kunci : dewasa awal, energi, protein, lemak, cairan, serat, pengetahuan gizi, sikap * Mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ** Dosen Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang
DIFFERENCE IN NUTRITIONAL KNOWLEDGE, ATTITUDE AND NUTRIENT INTAKE
IN EARLY ADULTHOOD (FEMALE STUDENTS OF LPP GRAHA WISATA AND OF ENGLISH LITERATURE IN
DIPONEGORO UNIVERSITY SEMARANG) Rizki Putri Anjani*, Apoina Kartini**
ABSTRAK Backgrounds : Nutrition in early adulthood is needed to promote health. In early adulthood, particularly female, there are more attentions to physical appearance. Knowledge, attitude influenced nutrient intake and the practice. The purpose of this study is to find out difference in nutritional knowledge, attitude and nutrient intake in early adulthood. Methods : Cross-sectional study of 50 female students in LPP Graha Wisata and English Literature of Diponegoro University Semarang. Sample was collected using simple random sampling method. The data collected were identity data measured using questionnaire, data about body weight and height obtain using measurement of body weight and height, intake of energy, fat, protein, liquid and fiber measured using three-days food recall form, nutritional knowledge and attitude measured using questionnaire about nutritional knowledge and attitude. Data analyses for energy, protein, fat, and liquid intake using independent t-test whereas for fiber intake, nutritional knowledge and attitude using Mann-Whitney test. Result : The nutritional knowledge in female students of early adulthood are categorized as inadequate (58%). The energy intake are categorized as deficit (48%). The fat intake are categorized as good (40%). The protein intake are categorized as deficit (70%). The liquid intake are categorized as deficit (90%). The fiber intake are categorized as deficit (100%). There are no difference in intake of energy, fat, protein, fiber and attitude (p=0,771; p= 0,628; p=0,778; p=0,923; p=0,344 repectively), but there are difference in nutritional knowledge and in liquid intake between the two groups (p=0,048; p=0,000 respectively). Conclusion : There are no differences in intake of energy, fat, protein, fiber and attitude, but the are differences in nutritional knowledge and intake of liquid between female students of LPP Graha Wisata and female students of English Literature of Diponegoro University Semarang. Keywords : Early adulthood, energy, protein, fat, liquid, fiber, nutritional knowledge, attitude. *Female Students of Study Program in Nutritional Science, Faculty of Medicine, Diponegoro University Semarang **Lecturer of Study Program in Nutritional Science, Faculty of Medicine, Diponegoro University Semarang
PENDAHULUAN
Pada masa dewasa zat gizi lebih dibutuhkan untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan.1 Individu sering kali mulai merasa
sadar tentang arti kesehatan tubuhnya ketika ia sedang mengalami sakit,
tak terkecuali untuk orang yang memasuki masa dewasa muda. Dewasa
muda adalah mereka yang berusia 19-24 tahun, dimana seseorang sedang
mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua.2
Perubahan yang terjadi pada masa ini salah satunya adalah
perubahan komposisi tubuh dan kebutuhan energi.3 Adanya perubahan
komposisi tubuh menyebabkan kebutuhan akan zat gizi meningkat.
Asupan zat gizi tertentu yang tidak adekuat dan berlebih atau tidak
seimbang dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang buruk.4
Seseorang memiliki asupan zat gizi yang adekuat atau tidak,
tergantung dari perilaku makan orang tersebut.5 Berdasarkan data ADA
(The American Dietetic Assosiation), asupan gizi dewasa meningkat dari
tahun 2000 sebanyak 10% menjadi 38% pada tahun 2002, ini dikarenakan
faktor gaya hidup sehingga mempengaruhi perilaku makan individu
tersebut.6
Departemen Kesehatan Amerika Serikat dan Pelayanan Kesehatan
(DHHS) tahun 2010, mengakui pentingnya faktor gaya hidup dalam
mencapai tujuan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup sehat orang
Amerika. Faktor gaya hidup dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang
termasuk perilaku makan.1
Manusia membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk
mempertahankan hidup guna menunjang pertumbuhan dan melakukan
aktivitas harian. Usia, jenis kelamin, status kesehatan, pengetahuan,
pendapatan, agama dan budaya merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi asupan makan seseorang.7,8 Asupan makan harus sesuai
dengan kebutuhan gizi seseorang, bila tidak terjadi kesesuaian antara
makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan gizi seseorang, akan
menimbulkan masalah kesehatan.9
Kebiasaan makan yang baik yang diberlakukan mulai dari awal
kehidupan akan meningkatkan kualitas kesehatan pada masa dewasa.3
Penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa UNDIP pada tahun 2010
menyebutkan bahwa tingkat asupan energi 60,5% tergolong defisiensi
tingkat berat jika dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Hal ini dipengaruhi oleh faktor body image10 dan faktor ekonomi serta
akses terhadap makanan.11
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
asupan makan seseorang.12 Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain pendidikan, media massa, sosial budaya, ekonomi, lingkungan
dan pengalaman.13 Sikap dan perilaku dalam memilih makanan secara
tidak langsung dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan gizi seseorang, yang
menentukan mudah tidaknya seseorang memahami manfaat kandungan
gizi dari makanan yang dikonsumsi.14 Pengetahuan gizi yang baik
diharapkan mempengaruhi konsumsi makanan yang baik. Pengetahuan
gizi juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan
kebiasaan makan seseorang.15,16
Pengamatan awal yang dilakukan terhadap mahasiswi LPP Graha
Wisata Semarang dan mahasiswi Program Studi Sastra Inggris Undip
menunjukkan bahwa pada waktu kuliah mahasiswi LPP Graha Wisata
Semarang mengenakan pakaian seragam dan sangat memperhatikan
penampilan, sedangkan mahasiswi Program Studi Sastra Inggris
Universitas Diponegoro Semarang tidak diharuskan mengenakan seragam.
Mahasiswi LPP Graha Wisata Semarang dan mahasiswi Sastra Inggris
Universitas Diponegoro Semarang tidak mendapatkan pendidikan
mengenai ilmu gizi pada perkuliahan. Berdasarkan karakteristik dan latar
belakang tersebut, peneliti akan melakukan penelitian untuk mengetahui
perbedaan pengetahuan gizi, sikap dan asupan zat gizi pada dewasa awal,
studi kasus pada mahasiswi LPP Graha Wisata Semarang dan mahasiswi
Program Studi Sastra Inggris Universitas Diponegoro Semarang.
METODE
Penelitian dilaksanakan di kampus LPP Graha Wisata Semarang
dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Program Studi Sastra
Inggris. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari dan Maret 2012.
Penelitian ini termasuk dalam lingkup keilmuan gizi masyarakat dan
merupakan studi observasional dengan desain cross sectional.
Sampel penelitian diambil dengan cara simple random sampling,
yaitu dengan dilakukan survey dahulu kemudian dipilih yang sesuai
dengan kriteria penelitian. Berdasarkan hasil survey, sebanyak 55 sampel,
28 sampel berada di LPP Graha Wisata dan 27 sampel terdapat di Sastra
Inggris Universitas Diponegoro yang sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan. Kemudian masing-masing kampus diambil 25 subyek
sehingga jumlah keseluruhan 50 sampel. Kriteria inklusi : bersedia
menjadi sampel, mahasiswi usia 18-20 tahun, tidak sedang sakit, tidak
sedang puasa, tidak sedang menjalankan program diet tertentu.
Variabel yang diteliti meliputi pengetahuan gizi, sikap dan asupan
zat gizi. Pengetahuan gizi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ilmu
tentang gizi yang diketahui subyek, meliputi energi, protein, lemak, serat
dan cairan. Pengukuran dilakukan dengan angket. Pertanyaan berbentuk
correct-answer multiple choice, skor satu (1) untuk jawaban benar dan nol
(0) untuk jawaban yang salah. Pengetahuan gizi dikategorikan baik ( >
80% jawaban benar ), cukup ( 60-80% jawaban benar ), dan kurang ( <
60% jawaban benar ).17 Sikap adalah cara pemahaman individu terhadap
makanan atau asupan zat gizi yang diwujudkan melalui suatu tindakan.
Pengukuran dilakukan dengan pengisian angket tentang sikap. Pertanyaan
berbentuk best-answer multiple choice. Penilaian menggunakan skala
Likert yaitu skor 5 apabila jawaban sangat setuju, skor 4 apabila jawaban
setuju, skor 3 bila jawaban tidak tahu, skor 2 bila jawaban tidak setuju, dan
skor 1 bila jawaban sangat tidak setuju. Responden dikatakan mempunyai
sikap tidak mendukung asupan makan yang bergizi bila jawaban yang
diberikan < 49,9 dan dikatakan mendukung asupan makan yang bergizi
bila jawaban yang diberikan ≥ 49,9.18 Angket pengetahuan gizi dan sikap
yang digunakan pada penelitian ini telah diujicoba di lapangan dan
dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya dengan Alpha Cronbach sebesar
0,754 ( angket pengetahuan ) dan 0,881 ( angket sikap ). Asupan zat gizi
adalah jumlah rerata asupan energi, lemak, protein, serat dan cairan yang
dikonsumsi selama tiga hari kemudian dihitung rata-rata per hari. Asupan
zat gizi diukur dengan formulir food recall 3x24 jam. Data yang diperoleh
(ukuran rumah tangga) dikonversikan ke dalam satuan gram kemudian
dihitung nilainya. Jumlah asupan energi, protein, lemak, cairan dan serat
dibandingkan dengan kebutuhan zat gizi sehari setiap individu dan
dikategorikan menjadi baik : 100-120%, sedang: 80-99%, kurang: 70-
80%, defisit: < 70%.17
Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan
program Computer for Window. Analisis data univariat digunakan untuk
mendeskripsikan masing-masing variabel. Analisis bivariat menggunakan
independent sample t-test untuk menganalisis perbedaan asupan energi,
lemak, protein dan cairan, mann whitney untuk menganalisis perbedaan
pengetahuan gizi, sikap dan asupan serat.
HASIL
Karakteristik Sampel
Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian
Karakteristik Total ( n = 50 )
LPP Graha Wisata ( n = 25 )
Sastra Inggris ( n= 25 )
Umur (tahun) 19,3 ± 0,5 19,2 ± 0,4 19,4 ± 0,5 Berat Badan (kg) 49,2 ± 7,8 45,9 ± 5,4 52,5 ± 1,7
Tinggi Badan (cm) 156,9 ± 6,6 153,8 ± 6,3 159,9 ± 1,1 IMT (kg/ m2) 19,9 ± 2,7 19,4 ± 2,2 20,5 ± 3,1
Kisaran IMT sampel di LPP Graha Wisata Semarang adalah 16
kg/m2 – 25,53 kg/m2, sedangkan sampel di Sastra Inggris Undip adalah
16,3 kg/m2 – 28,44 kg/m2. Sampel dengan nilai IMT paling tinggi berada
di Sastra Inggris Undip. Jumlah sampel yang memiliki status gizi normal
lebih banyak terdapat di Sastra Inggris Undip dibanding di LPP Graha
Wisata Semarang.
Table 2. Status Gizi Sampel Penelitian
Status Gizi Total ( n = 50 )
LPP Graha Wisata ( n = 25 )
Sastra Inggris ( n= 25 )
Normal (18,5 – 22,9) 21 (62%) 14 (56%) 17 (68%) Kurang (<18,5) 15 (30%) 9 (36%) 6 (24%) Lebih (>22,9) 4 (8%) 2 (8%) 2 (8%)
Pengetahuan Gizi
Jawaban dari pertanyaan tentang pengetahuan gizi masih banyak
yang salah. Terdapat 5 pertanyaan yang dijawab salah oleh sebagain besar
sampel, antara lain sumber makanan tinggi lemak, akibat dari kurangnya
asupan cairan, pengertian makanan selingan, apa yang dimaksud dengan
anorexia nervosa dan gangguan asupan gizi. Sampel yang berpengetahuan
gizi baik terdapat di Sastra Inggris Undip sebanyak 4 sampel dari
keseluruhan sampel. Pengetahuan gizi yang dimiliki mahasiswi Sastra
Inggris Undip lebih baik daripada pengetahuan gizi yang dimiliki
mahasiswi LPP Graha Wisata Semarang. Secara statistik, terdapat
perbedaan tingkat pengetahuan gizi antara 2 kelompok sampel (p = 0,048).
Table 3. Skor Pengetahuan Gizi Sampel Penelitian
Pengetahuan Gizi LPP Graha Wisata ( n = 25 )
Sastra Inggris ( n= 25 )
p
Baik 0 (0%) 4 (16%) Cukup 8 (32%) 9 (36%) Kurang 17 (68%) 12 (48%)
Rerata Pengetahuan Gizi 7,8±1,58 9,08±2,05 0,048
Sikap
Penilaian sikap sampel dinilai dari jawaban sampel untuk
menjawab kuesioner dengan nilai jawaban 1 sampai dengan 5. Sebagian
besar sampel tidak mendukung sikap terhadap asupan zat gizi. Dari 50
sampel ada 13 sampel yang mendukung sikap terhadap asupan zat gizi, 5
sampel berada di LPP Graha Wisata Semarang dan 8 sampel berada di
Sastra Inggris Undip. Skor sikap yang dimiliki mahasiswi LPP Graha
Wisata Semarang antara 40 – 53 sedangkan di Sastra Inggris Undip antara
41 – 53. Secara statistik, tidak terdapat perbedaan sikap terhadap asupan
zat gizi antara mahasiswi LPP Graha Wisata Semarang dan Sastra Inggris
Undip (p = 0,396).
Table 4. Perbedaan Sikap Sampel Penelitian
Sikap LPP Graha Wisata ( n = 25 )
Sastra Inggris ( n= 25 )
p
Mendukung 5 (20%) 8 (32%) Tidak mendukung 20 (80%) 17 (68%) Rerata Skor Sikap 47,8 ±2,85 46,8±3,98 0,396
Asupan Zat Gizi
Tabel 5 menggambarkan asupan zat gizi diantara dua kelompok
sampel. Berdasarkan hasil recall 3 x 24 jam, asupan energi diantara 2
kelompok memiliki tingkat asupan energi yang defisit. Rerata TKE sampel
LPP Graha Wisata lebih tinggi (75,4%) dibanding Sastra Inggris Undip
(69,9%).
Table 5. Perbedaan Tingkat Kecukupan Asupan Zat Gizi
Rerata Tingkat Kecukupan Asupan
Zat Gizi
LPP Graha Wisata Semarang (n=25)
Sastra Inggris Undip (n=25)
Mean ± SD
% AKG
Mean ± SD
% AKG
p
Tingkat Energi (kkal) 1240,9±298,9 75,4 1263,4±239,8 69,9 0,77 Tingkat Lemakn (g) 40,6±15,4 87,9 42,6±14,2 84,7 0,63 Tingkat Protein (g) 40±11,8 70,4 39,2±9,5 57,2 0,78 Tingkat Serat (g) 6,3±2,4 31,6 6,4±1,8 31,9 0,44 Tingkat Cairan (g) 1620±159,3 64,8 1317,3±194,4 52,7 0,00
Tingkat kecukupan asupan lemak antara kedua kelompok sampel
sama baiknya. Namun berdasarkan Tabel 5, sampel yang berada di LPP
Graha Wisata Semarang (87,9%) tingkat asupan lemak lebih baik daripada
sampel yang berada di Sastra Inggris Undip (84,7%). Pada tingkat asupan
protein, untuk kedua kelompok sampel berbeda. Namun mahasiswi LPP
Graha Wisata Semarang (70,4%) lebih baik daripada tingkat asupan
protein mahasiswi Sastra Inggris Undip (57,2%). Berdasarkan Tabel 6
terdapat 4 sampel di LPP Graha Wisata Semarang yang memiliki tingkat
asupan protein baik. Tingkat kecukupan asupan serat dan cairan tidak
Table 6. Kategori Tingkat Asupan Zat Gizi
Kategori Tingkat Asupan Zat Gizi
LPP Graha Wisata
(n=25)
Sastra Inggris
(n=25) Kategori Asupan Energi
Baik 1 (4%) 0 (0%) Sedang 10 (40%) 10 (40%) Kurang 3 (12%) 2 (8%) Defisit 11 (44%) 13 (52%)
Kategori Asupan Lemak Baik 11 (44%) 9 (36%)
Sedang 2 (8%) 5 (20%) Kurang 2 (8%) 3 (12%) Defisit 10 (40%) 8 (32%)
Kategori Asupan Protein Baik 4 (16%) 0 (0%)
Sedang 2 (8%) 1(4%) Kurang 1 (4%) 8 (28%) Defisit 18 (72%) `17 (68%)
Kategori Asupan Serat Baik 0 (0%) 0 (0%)
Sedang 0 (0%) 0 (0%) Kurang 0 (0%) 0 (0%) Defisit 25 (100%) 25 (100%)
Kategori Asupan Cairan Baik 0 (0%) 0 (0%)
Sedang 1 (4%) 0 (0%) Kurang 4 (16%) 0 (0%) Defisit 20 (80%) 25 (100%)
berbeda jauh. Kedua kelompok sampel memiliki asupan serat dan cairan
yang tergolong defisit. Asupan serat sampel yang berada di Sastra Inggris
Undip (31,6%) tidak berbeda jauh dari sampel yang berada di LPP Graha
Wisata Semarang (31,9%), sedangkan tingkat asupan cairan untuk
mahasiswi LPP Graha Wisata Semarang (64,8%) lebih baik daripada
mahasiswi Sastra Inggris Undip (52,7%).
Hasil uji independent t-test untuk asupan energi, protein, lemak
dan cairan, sedangkan uji mann whitney untuk asupan serat. Hasil uji
menyatakan bahwa terdapat perbedaan tingkat asupan cairan antara kedua
kelompok sampel (p = 0,00), untuk tingkat asupan energi, lemak, protein
dan serat tidak terdapat perbedaan (p = 0,77 ; p = 0,63 ; p = 0,78 ; p =
0,44).
PEMBAHASAN
Pengetahuan Gizi
Pengetahuan gizi adalah ilmu yang mempelajari semua hal tentang
gizi. Pengetahuan untuk memilih makanan yang patut dikonsumsi atau
tidak, perlu dimiliki oleh setiap individu.6 Pengetahuan gizi dapat
dipengaruhi beberapa hal, salah satunya adalah pendidikan mengenai
gizi.13,16 Dalam penelitian ini, sebagian besar sampel mempunyai
pengetahuan gizi yang kurang, hal ini mungkin dikarenakan mereka
kurang memahami informasi yang diberikan baik secara sosial atau media
masa yang berhubungan dengan makanan. Hal lain yang mungkin
menyebabkan sampel mempunyai pengetahuan gizi yang kurang adalah
kedua kelompok sampel tidak menerima pendidikan mengenai gizi di
tempat perkuliahan. Mahasiswi LPP Graha Wisata diharapkan lebih
memahami pengetahuan tentang gizi karena diketahui bahwa pada
perkuliahan, penampilan adalah hal terpenting, sehingga pengetahuan
tentang gizi dapat mempengaruhi mereka untuk mengkonsumsi makanan
yang bergizi. Keadaan ini sama dengan penelitian sebelumnya tahun 2011
pada mahasiswa di Amerika sebanyak 68,4% mempunyai pengetahuan
gizi yang kurang. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang tidak diberikan
pendidikan mengenai gizi, pengetahuan gizinya rendah.19
Secara statistik terdapat perbedaan pengetahuan gizi antara
mahasiswi LPP Graha Wisata Semarang dan mahasiswi Sastra Inggris
Undip, dan sampel yang berada di Sastra Inggris Undip mempunyai
pengetahuan gizi yang lebih baik daripada sampel yang berada di LPP
Graha Wisata Semarang dengan skor tingkat pengetahuan yang tidak jauh
berbeda 46,2% dan 53,8%. Seseorang dengan pendidikan tinggi
diharapkan luas pula pendidikannya dalam hal ini mengenai gizi.
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal
dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga
menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan tentang gizi.12,13,16
Dengan adanya pengetahuan gizi, seseorang menjadi tahu apa yang
seharusnya mereka makan dan tidak seharusnya mereka makan, sehingga
pengetahuan gizi dapat mempengaruhi sikap manusia terhadap makanan.
Sikap
Sikap dalam penelitian ini adalah cara pemahaman individu terhadap
makanan atau asupan zat gizi yang diwujudkan melalui suatu tindakan. Sikap
yang mereka tunjukkan kurang mendukung. Sebanyak 13 (26%) sampel
dari 50 sampel yang mendukung sikap terhadap asupan zat gizi dan 37
(74%) sampel tidak mendukung sikap terhadap asupan zat gizi. Hal ini
mungkin dikarenakan, kurangnya pengetahuan mereka terhadap makanan
atau asupan zat gizi. Walaupun pengetahuan gizi mahasiswi Sastra Inggris
lebih baik daripada mahasiswi LPP Graha Wisata, namun belum tercermin
dalam sikap mereka. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian pada
mahasiswa UNJ menunjukkan bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi
sikap mahasiswa terhadap asupan zat gizi.20 Hal lain yang mempengaruhi
sikap mereka pada penelitian ini adalah tempat, waktu dan uang. Karena
terbatasnya waktu membuat mereka cederung malas untuk mencari
makanan yang bervariasi. Tempat makan yang terdekat dan murah
menjadi andalan konsumsi makan mereka. Padahal belum tentu makanan
yang dijual di warung yang terletak dekat dengan rumah atau kos-kosan
dan harganya murah itu sehat dan bergizi.
Asupan Zat Gizi
Asupan makanan adalah informasi tentang jumlah dan jenis
makanan yang dimakan atau dikonsumsi oleh seseorang atau kelompok
orang pada waktu tertentu.21 Dalam penelitian ini, recall asupan makanan
berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh sampel.
Berdasarkan hasil recall 3 x 24 jam menunjukkan bahwa dari keseluruhan
sampel terdapat 24 sampel mempunyai asupan energi devisit dan lebih
banyak di Sastra Inggris.
Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup guna
menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas harian. Berdasarkan
penelitian sebelumnya, bahwa asupan zat gizi dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, aktivitas fisik22 dan gaya hidup.23 Kesibukan mereka sebagai
mahasiswi menyebabkan mereka lupa waktu untuk makan, sehingga rata-
rata sampel mempunyai asupan gizi yang defisit. Hal lain yang mungkin
menyebabkan kurangnya asupan energi adalah penyediaan makanan di
rumah. Berdasarkan data yang diperoleh tentang penyediaan makanan,
sebagian besar sampel menjawab asupan makanan disediakan dirumah
oleh ibu, dan hanya beberapa sampel menjawab makanan diperoleh
dengan cara membeli dan memasak sendiri. Asupan zat gizi yang tidak
seimbang antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan yang digunakan
untuk keperluan proses pertumbuhan, aktivitas dan lainnya berlangsung
dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan masalah kesehatan.
Mahasiswi ikut berperan sebagai sumber daya manusia yang produktif
bagi suatu negara. Menurunnya kualitas sumber daya manusia disuatu
negara dapat menurunkan kualitas suatu negara.24
Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat
gizi apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum (baik kuantitas
maupun kualitas) menyebabkan gangguan pada proses – proses
pertumbuhan, produksi tenaga berkurang menyebabkan produktivitas kerja
menurun, daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang virus,
kemampuan berpikir menurun, dan terjadi perubahan perilaku menjadi
tidak tenang dan mudah tersinggung.25
Pada tingkat asupan lemak menunjukkan kategori baik lebih
banyak di LPP Graha Wisata Semarang yaitu sebanyak 44% sampel
daripada di Sastra Inggris Undip. Hal ini sesuai dengan tuntutan sebagai
mahasiswi LPP GRaha Wisata, bahwa mereka diharapkan dapat menjaga
penampilan mereka salah satunya dengan asupan lemak yang sesuai
dengan kebutuhan. Berdasarkan interview terhadap asupan makanan yang
berlemak, mereka banyak menjawab tidak begitu menghindari makanan
berlemak, mereka makan seadanya. Sebagian besar sampel di LPP Graha
Wisata Semarang mempunyai kebiasaan makan makanan selingan yang
cara pembuatannya dengan digoreng, seperti tempe goreng, ayam goreng
dan pisang goreng. Lemak yang dikonsumsi dengan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan dapat membantu penyerapan vitamin larut lemak,
menjadi sumber energi yang kedua setelah karbohidrat, memberi rasa
kenyang dan lezat pada makanan, memelihara suhu tubuh dan sebagai
pelindung organ tubuh.25 Penelitian sebelumnya, jika asupan lemak kurang
dapat menghambat pertumbuhan dan gangguan fungsi organ tubuh.
Sedangkan bila asupan lemak berlebih dapat menyebabkan kegemukan
dan penyakit jantung koroner dan kanker.26
Tingkat asupan protein menunjukkan bahwa kategori devisit
terdapat pada kedua kelompok. Hal ini dikarenakan asupan makanan yang
kurang mencukupi kebutuhan gizi terutama makanan yang mengandung
protein hewani. Protein hewani seperti ikan, daging, susu, dan telur jarang
sekali dikonsumsi oleh mahasiswi di LPP Graha Wisata Semarang dan
Sastra Inggris Undip. Sedangkan, asupan protein nabati seperti tahu, tempe
dan kacang-kacangan sering dikonsumsi oleh sampel. Protein sebagai
sumber energi ketiga setelah karbohidrat dan lemak, jika asupan protein
tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh akan berdampak pada fungsi tubuh.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya. Hasil
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa asupan protein pada saat
dewasa lebih tinggi berkisar antara 20-30% asupan protein per hari.27
Kurangnya asupan protein dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh, pembentukan ikatan-ikatan
esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh,
pembentukan antibodi dan mengangkut zat – zat gizi, serta bila dalam
jangka waktu yang lama dapat menyebabkan KEP (Kekurangan Energi
Protein).
Tingkat kecukupan serat dan cairan kedua kelompok menunjukkan
hasil yang sama. Keseluruhan sampel dengan kategori devisit pada asupan
serat dan 45 (90%) sampel dengan kategori devisit pada asupan cairan. Hal
ini dikarenakan, makanan sumber serat seperti buah-buahan dan sayuran
jarang dikonsumsi oleh kedua kelompok sampel.
Menurut Sunita, anjuran kebutuhan serat sehari 20-30 gram,
sedangkan rata-rata asupan serat kedua kelompok berkisar antara 6 gram
sehari.8 Penelitian yang dilakukan pada mahasiswi bahwa terdapat
hubungan antara kurangnya asupan serat terhadap gangguan fungsi sistem
pencernaan tubuh dan dapat mengakibatkan meningkatnya kejadian
kanker kolon.28,29
Tingkat asupan cairan kategori devisit lebih banyak di Sastra
Inggris Undip daripada di LPP Graha Wisata Semarang. Hal ini
dikarenakan, kurangnya kesadaran mereka akan asupan cairan. Rata-rata
asupan cairan kedua kelompok berkisar antara 1300 ml sampai dengan
1600 ml, sedangkan menurut Health and Nutrition Examination Survey III
(NHANES III) menetapkan bahwa asupan cairan untuk wanita 2,5 liter air
sehari, hal ini dikarenakan asupan cairan devisit dapat dipengaruhi oleh
usia, pendidikan atau pengetahuan dan aktivitas fisik. Penelitian tahun
2006 pada orang Amerika bahwa asupan cairan pada orang dewasa baik
laki-laki maupun perempuan adalah 3,18 liter. Tiga puluh tiga persen dari
air mineral, 48% dari minuman olahan dan 18% dari makanan.30
Air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, yaitu :
(1) air sebagai pelarut dan alat angkut, air dalam tubuh berfungsi sebagai
pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin dan
mineral serta bahan-bahan lain yang diperlukan tubuh seperti oksigen dan
hormon-hormon, (2) sebagai katalisator, air berperan sebagai katalisator
dalam berbagai reaksi biologik dalama sel, termasuk didalam saluran
cerna. Air diperlukan pula untuk memecah atau menghidrolisis zat gizi
kompleks menjadi bentuk-bentuk lebih sederhana, (3) sebagai pelumas, air
berperan sebagai pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh, (4) sebagai
fasilitator pertumbuhan, air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan
untuk pertumbuhan. Dalam hal ini air berperan sebagai zat pembangun, (5)
sebagai pengatur suhu, karena kemampuan air untuk menyalurkan panas,
air memegang peranan dalam mendistribusikan panas didalam tubuh, (6)
sebagai peredam benturan, air dalam mata, jaringan saraf tulang belakang
dan dalam kantung ketuban melindungi organ-organ tubuh dari benturan.
Aktivitas tubuh akan selalu mengeluarkan cairan dalam bentuk keringat,
urin, feses dan nafas.
Tubuh akan kehilangan cairan sekitar 2,5 liter setiap hari. Untuk
menjaga agar kondisi dan fungsi cairan tubuh tidak terganggu, kehilangan
tersebut harus diganti. Jika tubuh tidak cukup mendapat air atau
kehilangan air sekitar 5% dari berat badan (pada anak, remaja dan dewasa)
maka keadaan ini telah membahayakan kehidupan seseorang atau dikenal
sebagai dehidrasi berat. Dehidrasi akan mengakibatkan menurunnya
volume plasma sehingga menimbulkan gangguan termoregulasi dan kerja
jantung. Selanjutnya akan mempengaruhi kinerja tubuh secara
keseluruhan. Dehidrasi juga menurunkan kemampuan sistem
kardiovaskuler dan pengaturan suhu tubuh. Dehidrasi berat menyebabkan
kerja otak terganggu sehingga cenderung mengalami halusinasi.31
SIMPULAN
Sebagian besar sampel mempunyai pengetahuan gizi yang kurang,
hanya empat sampel yang mempunyai pengetahuan gizi yang baik terdapat
di Sastra Inggris Undip. Sebagian besar sampel mempunyai sikap yang
tidak mendukung asupan makan yang baik. Terdapat perbedaan
pengetahuan gizi (p=0,048) antara mahasiswi LPP Graha Wisata
Semarang dan mahasiswi Sastra Inggris Undip, namun tidak terdapat
perbedaan sikap (p=0,396) antara kedua kelompok sampel.
Sebagian besar sampel mempunyai asupan zat gizi yang kurang
antara lain asupan energi, protein, serat dan cairan, sedangkan asupan
lemak kedua kelompok sampel termasuk cukup. Rerata keseluruhan
tingkat kecukupan asupan zat gizi mahasiswi LPP Graha Wisata lebih baik
daripada mahasiswi Sastra Inggris Undip. Tidak terdapat perbedaan
asupan energi (p=0,771), lemak (p=0,628), protein (p=0,778) dan serat
(p=0,438), tetapi terdapat perbedaan asupan cairan (p=0,00).
SARAN
1. Perlu adanya peningkatan pengetahuan gizi dan pemahaman
tentang asupan zat gizi baik melalui pendidikan formal maupun
non formal sehingga dapat mewujudkan perilaku makan yang baik.
2. Perlu adanya peningkatan asupan serat dan cairan dengan jumlah
sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kimberly M. Nutrition in the Adult Years. In: Mahan K, Escott-Stump S.
Krause’s food, Nutrition and Diet Therapy. 11th edition. Philadelphia:
Saunders; 2004: p.22; 24; 303.
2. Agoes Dariyo. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta : PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia : 2003.
3. Arya P. Pengertian Remaja Menurut Para Ahli. [Online]. 11 Maret 2010.
[dikutip pada tanggal 31 Maret 2011]. Tersedia dari:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/
4. Erna Franein P. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC; 2004: hal:
7.
5. Marie EB. At-a-Glance Ilmu Gizi. Jakarta: Erlangga; 2009.
6. Soekidjo Notoatmojo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta; 2007.
7. Judith L. Dodd. Nutrition in the Adult. Krause Food and Nutrition Therapy.
Philadelphia, USA: Saunders; 2008; p.270.
8. Sunita Almatsier. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama; 2007.
Hal : 12.
9. Fatma Zuhrotun N. Korelasi Antara Asupan Makanan, Tingkat Pengetahuan
Gizi, Pelayanan Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan Dengan Status Gizi Di
Pesantren X Yogyakarta. [Online]. 3 Agustus 2007. [dikutip pada tanggal 9
November 2011]. Tersedia dari: http://fatmanisa.wordpress.com/
10. Catherine G, Hilary P. Human Nutrition Eleven Edition. New York:
Edinburgh; 2005: p. 10-6.
11. Pramadavita Andini. Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Asupan Zat Gizi
Makro dan Mikro Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi FK UNDIP. [Skripsi].
Program Studi Mahasiswa Ilmu Gizi FK UNDIP; 2010.
12. Hastri Royyani. Pentingnya Pengetahuan Gizi bagi Masyarakat. [Online]. 19
Maret 2010. [dikutip pada tanggal 20 November 2010]. Tersedia dari:
http://www.itb.ac.id/news/2754.xhtml
13. Dunia Baca. Definisi Pengetahuan dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pengetahuan. [Online]. 17 April 2010. [dikutip pada tanggal 4 Desember
2011]. Tersedia dari : http://duniabaca.com/definisi-pengetahuan-serta-faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-pengetahuan.html
14. Nanik Kristianti. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Frekuensi Konsumsi Fast
Food dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta. [Online]. 8 Oktober
2009. [dikutip pada tanggal 26 Maret 2011]. Tersedia dari :
http://etd.eprints.ums.ac.id/4021/1/J310040004.pdf
15. Lawrence E. Green. Educational and Organization Diagnosis: Factor
Affecting Health-Related Behaviour and Environtments. In Health Promotion
Planning. USA: Mayfield Publishing Company; 1991.
16. Isobel R. Contento. Nutrition Education. Canada: Jones and Barlett Publisher;
2007.
17. Khomsan A. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor: IPB; 2000: 30;
34.
18. Saifuddin Azwar. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar; 2009.p.156.
19. Douglas L. T. Effect of an integrated nutrition curriculum on medical
education, student clinical performance, and student perception of medical-
nutrition training. Am J Clin Nutr 2001;73:1107–12.
20. Rahma Boedi. Sikap Mahasiswa Terhadap Pemenuhan Gizi Seimbang.
[Online] Universitas Negeri Jakarta. 2001. [dikutip pada tanggal 9 Juni 2012].
Tersedia dari : http//: sikap-mahasiswa-terhadap-pemenuhan-gizi-
seimbang.html
21. Maretha Resnaeny P. Perbedaan Tingkat Asupan Energi, Protein, dan Status
Gizi Anak Asuh di Panti Asuhan Desa dan Kota. Mahasiswa Program Studi
Ilmu Gizi FK UNDIP. [Skripsi]. Program Studi Mahasiswa Ilmu Gizi FK
UNDIP; 2009.
22. Amy Luke. Activity energy expenditure and adiposity among black adults in
Nigeria and the United States. Am J Clin Nutr 2002;75:1045–50.
23. Kopertis IV. Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi. [Online]. Dosen
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cimahi. [dikutip pada tanggal 25 Mei 2012].
Tersedia dari : http//: konsep-dasar-timbulnya-masalah-gizi.html
24. PK Newby. Food patterns measured by factor analysis and anthropometric
changes in adults. Am J Clin Nutr 2004;80:504–13.
25. Sutrisno Koswara. Konsumsi Lemak Yang Ideal Bagi Kesehatan. [Online].
[dikutip pada tanggal 4 Desember 2011]. Tersedia dari : http//:
ebookpangan.com.
26. Na Zhu. Fat mass modifies the association of fat-free mass with symptom-
limited treadmill duration in the Coronary Artery Risk Development in
Young Adults (CARDIA) Study. Am J Clin Nutr 2011;94:385–91.
27. Jane E Kerstetter. Dietary protein, calcium metabolism, and skeletal
homeostasis revisited. Am J Clin Nutr 2003;78(suppl):584S–92S.
28. Huaidong Du. Dietary fiber and subsequent changes in body weight and waist
circumference in European men and women. Am J Clin Nutr 2010;91:329–
36.
29. Praseptia Gardiarini. Hubungan Antara Asupan Serat, Asupan Cairan dan
Aktifitas Fisik Terhadap Kejadian Konstipasi. [Skripsi]. Mahasiswa Program
Studi Ilmu Gizi FK UNDIP; 2010.
30. Ashima K Kant. Intakes of plain water, moisture in foods and beverages, and
total water in the adult US population—nutritional, meal pattern, and body
weight correlates: National Health and Nutrition Examination Surveys 1999–
2006. Am J Clin Nutr 2009;90:655–63.
31. Yuniastuti, Ari. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta. Graha Ilmu. 2008.
FORMULIR
PERNYATAAN KESEDIAAN SEBAGAI SUBJEK
PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Alamat :
No. Telp/ Hp :
Bersedia berpartisipasi sebagai subjek dalam penelitian yang berjudul “Perbedaan
Pengetahuan Gizi, Sikap dan Asupan Gizi pada Mahasiswi LPP Graha Wisata
Semarang” yang dilakukan oleh :
Nama : Rizki Putri Anjani
NIM : G2C006051
Fakultas : Kedokteran
Program Studi : Ilmu Gizi
Universitas : Diponegoro Semarang
Semarang, Februari 2012
…………………………….
KUESIONER PENYARINGAN
I. IDENTITAS
Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat/ Tanggal Lahir :
Umur : tahun
Alamat :
No telp./ Hp :
II. DAFTAR PERTANYAAN 1. Apakah anda alergi terhadap makanan/ minuman tertentu?
a. Ya b. Tidak
Jika ya sebutkan…………………………
2. Apakah anda menderita penyakit tertentu? a. Ya b. Tidak
Jika ya sebutkan…………………………
3. Apakah anda saat ini sedang menjalani program diet? a. Ya b. Tidak
Jika ya sebutkan…………………………
4. Apakah anda rutin menjalankan puasa sunah tiap minggu? (bagi yang muslim) a. Ya b. Tidak
KUESIONER PENGETAHUAN GIZI
Silang (X) salah satu jawaban yang tepat.
1. Contoh makanan yang berfungsi sebagai zat tenaga adalah…
a. ikan dan daging
b. sayur dan buah
c. ubi dan roti
d. tempe dan tahu
2. Berikut sumber makanan tinggi karbohidrat…
a. Nasi, roti, gandum, mie
b. Nasi, tempe, tahu, daging
c. Nasi, wortel, tomat, daging
d. Nasi, ikan, daging, tempe
3. Sumber lemak omega-3 adalah…
a. Daging
b. Sayur-sayuran
c. Minyak ikan
d. Buah-buahan
4. Berikut ini merupakan sumber makanan tinggi lemak…
a. Daging ayam
b. Susu
c. Otak sapi
d. Daging sapi
5. Contoh makanan sumber protein adalah…
a. Kacang-kacangan, bayam, kentang
b. Kacang-kacangan, daging ayam, tempe
c. Kacang-kacangan, tahu, anggur
d. Kacang-kacangan, roti, jagung
6. Kekurangan asupan protein pada saat dewasa menyebabkan…
a. Penyakit ginjal
b. Penyakit jantung
c. Kekurangan energi protein (KEP)
d. Gizi buruk
7. Beberapa keuntungan dari serat…
a. Membantu mengontrol berat tubuh
b. Membuat kita merasa lapar
c. Menyebabkan sering buang air besar
d. Meningkatkan berat badan
8. Air dibuang dari tubuh melalui….
a. Air seni
b. Keringat
c. Pernafasan
d. Semua jawaban benar
9. Akibat dari dehidrasi atau kurangnya asupan cairan adalah…
a. Gangguan tidur
b. Halusinasi
c. Demam
d. Semua jawaban benar
10. Frekuensi makan yang baik yaitu….
a. 3x makan besar dan 2-3x selingan
b. 3x makan besar tanpa selingan
c. 3x makan besar dan cemilan sesuai keinginan
d. 3x makan besar dan 1x selingan
11. Makanan selingan adalah…
a. Makanan camilan yang bisa dimakan sesuai keinginan
b. Makanan yang porsinya lebih besar dari makan utama
c. Makanan kecil yang dimakan diantara dua waktu makan utama
d. Makanan ringan yang dimakan pada malam hari
12. Anorexia nervosa adalah…..
a. Gangguan makan dengan membatasi makanan secara berlebihan
b. Memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap kenaikan berat badan
c. Memiliki pandangan yang menyimpang mengenai bentuk dan ukuran
badan
d. Semua jawaban benar
13. Bulimia nervosa adalah…
a. Makan banyak lalu dimuntahkan
b. Makan banyak disertai aktivitas yang berlebihan
c. Makan banyak disertai penggunaan laxative (obat pencahar)
d. Semua jawaban benar
14. Berikut ini yang termasuk gangguan asupan gizi adalah…
a. Sakit maag
b. Binge eating
c. Diare
d. Semua jawaban benar
KUESIONER SIKAP MAHASISWI TENTANG ASUPAN ZAT GIZI Berilah tanda cek (√) sesuai jawaban yang anda inginkan. Keterangan : SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TT (Tidak Tahu), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
NO. PERTANYAAN SS S TT TS STS
1. Menurut saya, semakin saya dewasa
kebutuhan energi saya semakin meningkat.
2. Menurut saya, memperhatikan pola makan,
perlu untuk menjaga kesehatan.
3. Menurut saya, makan harus 3 kali sehari dan
2 kali selingan.
4. Menurut saya, makanan harus aman dan
bersih dari kotoran.
5. Menurut saya, konsumsi buah-buahan dapat
membantu untuk menurunkan berat badan.
6. Menurut saya, beraktivitas dapat membantu
menjaga kesehatan saya.
7. Saya lebih menyukai makanan cepat saji.
8. Menurut saya, makanan sumber karbohidrat adalah daging sapi.
9. Menurut saya, beraktivitas membuat saya merasa lelah.
10. Bila saya lupa sarapan, saya akan makan dua porsi makan siang.
11 Menurut saya, susu tidak perlu untuk wanita gemuk.
12. Menurut saya, makan malam dua porsi karena untuk menghindari rasa lapar pada malam sampai pagi hari.
FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
Hari/ Tanggal :
Waktu
Makan
Nama Hidangan
Bahan Makanan
Jenis
Banyaknya
URT
(Ukuran Rumah Tangga)
g
Pagi :
Camilan :
Siang
Camilan :
Malam
FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
Hari/ Tanggal : Minggu, 12 Februari 2012
Waktu
Makan
Nama Hidangan
Bahan Makanan
Jenis
Banyaknya
URT
(Ukuran Rumah Tangga)
g
Pagi :
Camilan :
Siang
Camilan :
Malam
Uji Statistik
Karakteristik Sampel
Descriptive Statistic
mahasiswi usia responden berat badan tinggi badan indeks massa
tubuh
LPP Graha Wisata Mean 19.16 45.8840 153.8360 19.3970
Minimum 19 36.00 143.00 16.00
Maximum 20 54.00 170.00 25.53
Std. Deviation .374 5.42115 6.29582 2.15042
% of Total Sum 49.7% 46.6% 49.0% 48.6%
Sastra Inggris Undip Mean 19.40 52.4880 159.9640 20.4913
Minimum 19 41.30 150.00 16.30
Maximum 20 73.40 169.20 28.44
Std. Deviation .500 8.54997 5.46617 3.06639
% of Total Sum 50.3% 53.4% 51.0% 51.4%
Total Mean 19.28 49.1860 156.9000 19.9442
Minimum 19 36.00 143.00 16.00
Maximum 20 73.40 170.00 28.44
Std. Deviation .454 7.83105 6.60519 2.67877
% of Total Sum 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Status Gizi
mahasiswi * status gizi Crosstabulation
status gizi
Total kurang normal lebih
mahasiswi LPP Graha Wisata Count 9 14 2 25
% within mahasiswi 36.0% 56.0% 8.0% 100.0%
Sastra Inggris Undip Count 6 17 2 25
% within mahasiswi 24.0% 68.0% 8.0% 100.0%
Total Count 15 31 4 50
% within mahasiswi 30.0% 62.0% 8.0% 100.0%
Pengetahuan Gizi dan Sikap
Descriptive Statistic
mahasiswi
skor
pengetahuan gizi skor sikap
LPP Graha Wisata Mean 7.8000 47.8400
Minimum 4.00 40.00
Maximum 11.00 53.00
Std. Deviation 1.58114 2.85307
% of Total Sum 46.2% 50.5%
Sastra Inggris Undip Mean 9.0800 46.8000
Minimum 6.00 41.00
Maximum 13.00 53.00
Std. Deviation 2.05994 3.98957
% of Total Sum 53.8% 49.5%
Total Mean 8.4400 47.3200
Minimum 4.00 40.00
Maximum 13.00 53.00
Std. Deviation 1.92894 3.47257
% of Total Sum 100.0% 100.0%
mahasiswi * kategori pengetahuan gizi
Crosstab
kategori pengetahuan gizi
Total kurang cukup baik
mahasiswi LPP Graha Wisata Count 17 8 0 25
% within mahasiswi 68.0% 32.0% .0% 100.0%
Sastra Inggris Undip Count 12 9 4 25
% within mahasiswi 48.0% 36.0% 16.0% 100.0%
Total Count 29 17 4 50
% within mahasiswi 58.0% 34.0% 8.0% 100.0%
mahasiswi * kategori sikap
Crosstab
kategori sikap
Total mendukung tidak mendukung
mahasiswi LPP Graha Wisata Count 5 20 25
% within mahasiswi 20.0% 80.0% 100.0%
Sastra Inggris Undip Count 8 17 25
% within mahasiswi 32.0% 68.0% 100.0%
Total Count 13 37 50
% within mahasiswi 26.0% 74.0% 100.0%
Asupan Zat Gizi
Descriptive Statistic
mahasiswi
rata-rata asupan
lemak hari 1, 2
dan 3
rata-rata asupan
protein hari 1, 2
dan 3
rata-rata asupan
air hari 1, 2 dan
3
rata-rata asupan
serat hari 1, 2
dan 3
rata-rata asupan
energi hari 1, 2
dan 3
LPP Graha Wisata Mean 40.5653 40.0320 1620.00 6.3173 1240.9440
Minimum 15.97 23.60 1367 3.93 639.90
Maximum 64.07 65.03 2033 12.97 1941.33
Std. Deviation 15.39265 11.79734 159.281 2.36939 298.92274
% of Total Sum 48.8% 50.5% 55.2% 49.8% 49.6%
Sastra Inggris Undip Mean 42.6040 39.1733 1317.33 6.3747 1263.4227
Minimum 13.73 19.40 967 3.83 740.37
Maximum 69.47 58.27 1733 10.70 1699.50
Std. Deviation 14.16541 9.50115 194.394 1.76121 239.77875
% of Total Sum 51.2% 49.5% 44.8% 50.2% 50.4%
Total Mean 41.5847 39.6027 1468.67 6.3460 1252.1833
Minimum 13.73 19.40 967 3.83 639.90
Maximum 69.47 65.03 2033 12.97 1941.33
Std. Deviation 14.67622 10.60996 233.033 2.06636 268.43020
% of Total Sum 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
kategori kecukupan lemak * mahasiswi Crosstab
mahasiswi
Total
LPP Graha Wisata Sastra Inggris
Undip
kategori kecukupan lemak devisit Count 10 8 18
% within mahasiswi 40.0% 32.0% 36.0%
kurang Count 2 3 5
% within mahasiswi 8.0% 12.0% 10.0%
sedang Count 2 5 7
% within mahasiswi 8.0% 20.0% 14.0%
baik Count 11 9 20
% within mahasiswi 44.0% 36.0% 40.0%
Total Count 25 25 50
% within mahasiswi 100.0% 100.0% 100.0%
kategori kecukupan protein * mahasiswi
Crosstab
mahasiswi
Total
LPP Graha Wisata Sastra Inggris
Undip
kategori kecukupan protein devisit Count 18 17 35
% within mahasiswi 72.0% 68.0% 70.0%
kurang Count 1 7 8
% within mahasiswi 4.0% 28.0% 16.0%
sedang Count 2 1 3
% within mahasiswi 8.0% 4.0% 6.0%
baik Count 4 0 4
% within mahasiswi 16.0% .0% 8.0%
Total Count 25 25 50
% within mahasiswi 100.0% 100.0% 100.0%
kategori kecukupan air * mahasiswi
Crosstab
mahasiswi
Total
LPP Graha Wisata Sastra Inggris
Undip
kategori kecukupan air devisit Count 20 25 45
% within mahasiswi 80.0% 100.0% 90.0%
kurang Count 4 0 4
% within mahasiswi 16.0% .0% 8.0%
sedang Count 1 0 1
% within mahasiswi 4.0% .0% 2.0%
Total Count 25 25 50
% within mahasiswi 100.0% 100.0% 100.0%
kategori kecukupan serat * mahasiswi
Crosstab
mahasiswi
Total
LPP Graha Wisata Sastra Inggris
Undip
kategori kecukupan serat devisit Count 25 25 50
% within mahasiswi 100.0% 100.0% 100.0%
Total Count 25 25 50
% within mahasiswi 100.0% 100.0% 100.0%
kategori kecukupan energi * mahasiswi
Crosstab
mahasiswi
Total
LPP Graha Wisata Sastra Inggris
Undip
kategori kecukupan energi devisit Count 11 13 24
% within mahasiswi 44.0% 52.0% 48.0%
kurang Count 3 2 5
% within mahasiswi 12.0% 8.0% 10.0%
sedang Count 10 10 20
% within mahasiswi 40.0% 40.0% 40.0%
baik Count 1 0 1
% within mahasiswi 4.0% .0% 2.0%
Total Count 25 25 50
% within mahasiswi 100.0% 100.0% 100.0%
Tests of Normality
mahasiswi
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skor pengetahuan gizi LPP Graha Wisata .150 25 .148 .961 25 .436
Sastra Inggris Undip .180 25 .036 .936 25 .121
skor sikap LPP Graha Wisata .184 25 .028 .925 25 .067
Sastra Inggris Undip .149 25 .155 .922 25 .057
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
mahasiswi
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
rata-rata asupan lemak hari
1, 2 dan 3
LPP Graha Wisata .157 25 .116 .924 25 .063
Sastra Inggris Undip .113 25 .200* .975 25 .782
rata-rata asupan protein hari
1, 2 dan 3
LPP Graha Wisata .139 25 .200* .931 25 .090
Sastra Inggris Undip .124 25 .200* .955 25 .321
rata-rata asupan air hari 1, 2
dan 3
LPP Graha Wisata .111 25 .200* .956 25 .340
Sastra Inggris Undip .067 25 .200* .981 25 .912
rata-rata asupan serat hari 1,
2 dan 3
LPP Graha Wisata .245 25 .000 .820 25 .001
Sastra Inggris Undip .192 25 .019 .927 25 .074
rata-rata asupan energi hari
1, 2 dan 3
LPP Graha Wisata .107 25 .200* .973 25 .713
Sastra Inggris Undip .153 25 .132 .961 25 .445
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Ranks
mahasiswi N Mean Rank Sum of Ranks
skor pengetahuan gizi LPP Graha Wisata 25 21.48 537.00
Sastra Inggris Undip 25 29.52 738.00
Total 50
skor sikap LPP Graha Wisata 25 27.24 681.00
Sastra Inggris Undip 25 23.76 594.00
Total 50
Ranks
mahasiswi N Mean Rank Sum of Ranks
rata-rata asupan serat hari 1, 2
dan 3
LPP Graha Wisata 25 23.90 597.50
Sastra Inggris Undip 25 27.10 677.50
Total 50
nn-Whitney Test
Test Statisticsa
skor pengetahuan
gizi skor sikap
Mann-Whitney U 212.000 269.000
Wilcoxon W 537.000 594.000
Z -1.980 -.849
Asymp. Sig. (2-tailed) .048 .396
a. Grouping Variable: mahasiswi
Test Statisticsa
rata-rata asupan
serat hari 1, 2 dan
3
Mann-Whitney U 272.500
Wilcoxon W 597.500
Z -.776
Asymp. Sig. (2-tailed) .438
a. Grouping Variable: mahasiswi
T- Test
Group Statistics
mahasiswi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
rata-rata asupan lemak hari 1, 2 dan 3
LPP Graha Wisata 25 40.5653 15.39265 3.07853
Sastra Inggris Undip 25 42.6040 14.16541 2.83308
rata-rata asupan protein hari 1, 2 dan 3
LPP Graha Wisata 25 40.0320 11.79734 2.35947
Sastra Inggris Undip 25 39.1733 9.50115 1.90023
rata-rata asupan air hari 1, 2 dan 3
LPP Graha Wisata 25 1620.00 159.281 31.856
Sastra Inggris Undip 25 1317.33 194.394 38.879
rata-rata asupan energi hari 1, 2 dan 3
LPP Graha Wisata 25 1240.9440 298.92274 59.78455
Sastra Inggris Undip 25 1263.4227 239.77875 47.95575
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Std. Error Difference Lower Upper
rata-rata asupan lemak hari 1, 2 dan 3
Equal variances assumed .910 .345 -.487 48 .628 -2.03867 4.18374 -10.45065 6.37331
Equal variances not assumed
-.487 47.672 .628 -2.03867 4.18374 -10.45214 6.37481
rata-rata asupan protein hari 1, 2 dan 3
Equal variances assumed 1.028 .316 .283 48 .778 .85867 3.02951 -5.23258 6.94991
Equal variances not assumed
.283 45.914 .778 .85867 3.02951 -5.23974 6.95707
rata-rata asupan air hari 1, 2 dan 3
Equal variances assumed 1.020 .318 6.022 48 .000 302.667 50.263 201.606 403.727
Equal variances not assumed
6.022 46.213 .000 302.667 50.263 201.505 403.828
rata-rata asupan energi hari 1, 2 dan 3
Equal variances assumed .862 .358 -.293 48 .771 -22.47867 76.64167 -176.57708 131.61974
Equal variances not assumed
-.293 45.842 .771 -22.47867 76.64167 -176.76470 131.80736