PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW...

20
i PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PPKN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMPEL SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Jurnal Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Oleh : Risma Lutvy Prahesty (172013003) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

Transcript of PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW...

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

i

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW

DENGAN METODE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN PPKN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMPEL

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Jurnal

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Gelar Sarjana Pendidikan Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana

Oleh :

Risma Lutvy Prahesty

(172013003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

ii

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

iii

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

iv

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

v

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

vi

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

1

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN PPKN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMPEL SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Risma Lutvy Prahesty (172013003) Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh penggunaan metode Jigsaw dengan metode Learning Cell terhadap hasil belajar mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel Tahun Pelajaran 2016/2017. Desain penelitian ini adalah “Quasi Eksperimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design”. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel Tahun Pelajaran 2016/2017 terdiri dari 7 kelas. Sampel penelitian meliputi siswa kelas VIII C sebagai kelas eksperimen, kelas VIII F sebagai kelas kontrol dan kelas VIII E sebagai kelas uji validitas. Pengumpulan data meliputi tes (aspek kognitif) dan non tes (aspek afektif). Teknik analisis data meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan Uji-T dihitung dengan SPSS 16.00. Hasil analisis Uji-T menujukkan signifikansi 0.000 < 0.05, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan metode Jigsaw dengan metode Learning Cell terhadap hasil belajar aspek kognitif mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel Semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 namun, pada aspek afektif tidak terdapat perbedaan berdasarkan hasil analisis Uji-T menunjukkan signifikansi 0.553 > 0.05. Peneliti menyarankan kepala sekolah dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk bahan supervisi pada guru tentang hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Jigsaw dan Learning Cell untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Jigsaw, Learning Cell dan Hasil Belajar.

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

2

PENDAHULUAN

Pendidikan hendaknya

memiliki sistem pembelajaran yang

menekankan pada proses dinamis

yang didasarkan pada upaya

meningkatkan keingintahuan siswa

tentang dunia. (Ihsan, 2010: 11) Oleh

karena itu pembelajaran harus

didesain dengan tepat agar minat,

aktivitas sosial serta hasil belajar

siswa terus meningkat. Menurut

Sanjaya, (2010: 257) Hasil belajar

merupakan sesuatu yang diperoleh

siswa sebagai akibat dari usaha yang

telah dilakukan sehingga

menimbulkan perubahan perilaku

dalam aspek kognitif, afektif,

maupun psikomotorik.

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn)

merupakan salah satu dari berbagai

mata pelajaran yang dapat

mengembangkan sikap sosial siswa.

PPkn menitikberatkan siswa pada

kemampuan penalaran ilmiah

kognitif serta afektif tentang bela

negara dalam rangka Ketahanan

Nasional sebagai arahan tentang

bagaimana merancang strategi

pembangunan dalam rangka

mewujudkan masa depan yang lebih

baik, aman, dan sejahtera. (Bakry,

2009: 2). Sehingga, dalam

pembelajaran PPKn menuntut siswa

agar memiliki kepribadian atau sikap

yang baik, kreatif, dan bertanggung

jawab.

Pembelajaran kooperatif

(cooperatif learning) diyakini

sebagai praktik pedagogis untuk

meningkatkan proses pembelajaran,

gaya berpikir tinggi, perilaku sosial,

sekaligus kepedulian terhadap siswa-

siswa yang memiliki latar belakang

kemampuan, penyesuaian, dan

kebutuhan yang berbeda-beda.

Bahkan, Johnson, dkk dalam Huda

(2012: 27) menegaskan bahwa

kecuali pembelajaran kooperatif

tidak ada satu pun praktik pedagogis

yang secara simultan mampu

memenuhi tujuan yang beragam.

Pembelajaran kooperatif

memiliki berbagai jenis metode

pembelajaran namun, peneliti

mengambil metode pembelajaran

Jigsaw dan Learning Cell. Jigsaw

merupakan salah satu dari

pembelajaran kooperatif yang paling

fleksibel (Slavin, 2005: 246). Jigsaw

telah dikembangkan dan diuji

cobakan oleh Eliot Aronson dan

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

3

kemudian diadaptasi oleh Slavin.

Dalam penerapan Jigsaw, siswa

dibagi berkelompok dengan lima

atau enam anggota kelompok belajar

heterogen. Setiap anggota

bertanggungjawab untuk

mempelajari, menguasai bagian

tertentu bahan yang diberikan

kemudian menjelaskan pada anggota

kelompoknya. Para anggota dari

kelompok lain yang bertugas

mendapat topik yang sama

berkumpul dan berdiskusi tentang

topik tersebut. Kelompok ini disebut

kelompok ahli. Kemudian anggota

tim ahli kembali ke kelompok asal

dan mengajarkan apa yang telah

dipelajarinya dan didiskusikan

didalam kelompok ahlinya untuk

diajarkan kepada teman

kelompoknya sendiri. Menurut Huda

(2011: 149) metode Jigsaw cocok

untuk semua kelas, dapat

mengembangkan tingkah laku

kooperatif siswa, dapat

mengembangkan kemampuan

akademis siswa dan memberi banyak

kesempatan kepada siswa untuk

mengolah informasi serta

meningkatkan keterampilan

berkomunikasi.

Sementara itu menurut Zaini

dkk (2005: 90) Learning Cell

merupakan salah satu dari beberapa

pembelajaran kooperatif untuk

membantu pasangan siswa belajar

dengan lebih efektif. Learning Cell,

yang dikembangkan oleh

Goldschmid pada tahun 1971

menunjuk pada suatu bentuk belajar

kooperatif dalam bentuk

berpasangan, dimana siswa bertanya

dan menjawab pertanyaan secara

bergantian berdasar pada materi

bacaan yang sama. Menurut Barkley

(2012: 211) selain membangun

penguasaan materi, metode ini dapat

memotivasi siswa mempraktekkan

berbagai keterampilan interpersonal

seperti memberi umpan balik dengan

cara yang tidak mengancam,

mempertahankan fokus, dan

mengembangkan serta menjaga

kelangsungan tugas-tugas bersama.

Siswa belajar mempertanyakan,

menjelaskan, mengakui

kebingungan, dan mengungkapkan

kesalahan persepsi sesuatu yang

cenderung lebih sukar mereka

lakukan bersama teman mereka

ketimbang dengan pengajar.

Terakhir, pasangan yang efektif

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

4

dapat menjadi model peran untuk

strategi-strategi pembelajaran yang

sangat bermanfaat.

Berdasarkan keunggulan dari

kedua metode tersebut maka, dapat

disimpulkan bahwa siswa yang

memiliki kesiapan dalam mengikuti

pelajaran, bekerja dalam kelompok

yang dibentuk secara heterogen dan

tidak selalu permanen, dan saling

memberikan pengetahuan akan

membantu siswa lebih memahami

materi pelajaran sehingga akan

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Untuk mengetahui apakah

ada perbedaan pengaruh penggunaan

metode Jigsaw dan Learning Cell

terhadap hasil belajar mata pelajaran

PPKn pada jenjang SMP, maka

peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian eksperimen dengan judul

Perbedaan Pengaruh Penggunaan

Metode Jigsaw dengan Metode

Learning Cell terhadap Hasil Belajar

Mata Pelajaran PPKn Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 1 Ampel Semester

I Tahun Pelajaran 2016/2017.

Penelitian tersebut dilakukan

di SMP Negeri 1 Ampel dikarenakan

sekolah tersebut sudah menerapkan

kurikulum 2013, sehingga guru

sudah terbiasa menerapkan metode

pembelajaran kooperatif dan siswa

pun sudah terbiasa mengikuti

pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan latar belakang

diatas maka masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Adakah perbedaan

pengaruh penggunaan

metode Jigsaw dengan

metode Learning Cell

terhadap hasil belajar

aspek kognitif mata

pelajaran PPKn siswa

kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel semester I tahun

pelajaran 2016/2017?

2. Adakah perbedaan

pengaruh penggunaan

metode Jigsaw dengan

metode Learning Cell

terhadap hasil belajar

aspek afektif mata

pelajaran PPKn siswa

kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel semester I tahun

pelajaran 2016/2017?

Sesuai rumusan masalah yang

telah diuraikan, maka tujuan

penelitian ini adalah :

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

5

1. Untuk menguji ada

tidaknya perbedaan

pengaruh penggunaan

metode Jigsaw dengan

metode Learning Cell

terhadap hasil belajar

kognitif mata pelajaran

PPKn siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Ampel

semester I tahun

pelajaran 2016/2017

2. Untuk menguji ada

tidaknya perbedaan

pengaruh penggunaan

metode Jigsaw dengan

metode Learning Cell

terhadap hasil belajar

afektif mata pelajaran

PPKn siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Ampel

semester I tahun

pelajaran 2016/2017

Manfaat penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil

penelitian ini diharapkan

dapat menambah kajian

mengenai bukti

efektifitas metode

pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw dan Learning

Cell dalam mata

pelajaran PPKn

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian

diharapkan dapat

memberikan manfaat

bagi guru dan kepala

sekolah. Guru diharapkan

dapat menerapkan

metode Jigsaw dan

Learning Cell dalam

pembelajaran PPKn

untuk meningkatkan hasil

belajar siswa. Selain itu

kepala sekolah

diharapkan dapat

menggunakan hasil

penelitian untuk bahan

supervisi pada guru

tentang pembelajaran

PPKn atau berbagi

informasi kepada guru-

guru lain mengenai

adanya peningkatan hasil

belajar siswa dengan

menggunakan metode

Jigsaw dan Learning

Cell.

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

6

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah

penelitian eksperimen. Desain

penelitian adalah “Quasi

Eksperimental Design atau desain

eksperimental semu dengan bentuk

Nonequivalent Control Group

Design”. Kelompok eksperimen

dengan menggunakan metode Jigsaw

dan kelompok kontrol dengan

menggunakan metode Learning Cell.

Gambar 3.1

Nonequivalent Control

Group Design

(Sugiyono, 2015: 116)

Keterangan:

X : Perlakuan

O1 : Pretest hasil belajar

kelompok eksperimen

O2 : Pos test hasil belajar

kelompok eksperimen

O3 : Pretest hasil belajar

kelompok kontrol

O4 : Pos test hasil belajar

kelompok kontrol

---- : Penentuan sampel

tidak dilakukan secara

random

Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Ampel Tahun Pelajaran

2016/2017 terdiri dari 7 (tujuh) kelas.

Sampel penelitian adalah siswa kelas

VIII C berjumlah 32 siswa sebagai

kelas eksperimen (metode Jigsaw),

siswa kelas VIII F berjumlah 32

siswa sebagai kelas kontrol (metode

Learning Cell) dan siswa kelas VIII

E berjumlah 32 siswa sebagai kelas

uji validitas.

Dalam penelitian ini teknik

yang digunakan untuk memperoleh

data adalah dengan tes (pilihan

ganda) untuk memperoleh data hasil

belajar kognitif dan non tes (skala

penilaian sikap) untuk memperoleh

data hasil belajar aspek afektif, yang

dilaksanakan sebelum dan setelah

penerapan metode Jigsaw dan

Learning Cell. Dalam hal ini

instrumen penelitian harus

memenuhi syarat sebagai instrumen

yang baik, sebelum digunakan untuk

mengambil data hasil belajar pada

kelas sampel yaitu melalui uji

validitas dan uji reliabilitas dengan

O1 X O2

O3 O4

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

7

bantuan program komputer

Statistical Package for the Social

Science (SPSS) versi 16.00.

Hasil uji validitas dari 50 soal

tes pilihan ganda terdapat 22 soal

valid, 28 soal tidak valid dan soal

yang digunakan sebanyak 20 soal.

Dalam penelitian ini uji validitas

hanya digunakan untuk soal tes hasil

belajar aspek kognitif. Sebagai

persyaratan pokok kedua dari

instrumen pengumpulan data adalah

reliabilitas. Menurut Sugiyono,

(2014: 121) Instrumen yang reliabel

adalah instrumen yang bila

digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama. Hasil

uji reliabilitas dalam penelitian ini

nilai Cronbach’s Alpha sebesar

0.802, karena diatas 0.6 maka dapat

disimpulkan alat ukur dalam

penelitian ini dapat diterima. Teknik

analisis data yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu berupa uji

persyaratan analisis dengan uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji

hipotesis dengan menggunakan T-

test Independent Sample T-test

dihitung dengan menggunakan SPSS

16.00.

Dalam penilaian kompetensi

sikap menggunakan skala Sangat

Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan

Kurang (K), sesuai dengan

permendikbud No. 81 A Tahun 2013

kriteria penilaian kompetensi sikap

peserta didik adalah sebagai berikut

(Majid, 2014: 178) : Sangat Baik

(SB) : apabila memperoleh skor

3,33-4,00, Baik (B) : apabila

memperoleh skor 2,33-3,33, Cukup

(C) : apabila memperoleh skor 1,33-

2,33, Kurang (K) : apabila

memperoleh skor < 1,33.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Data dari penelitian ini terdiri

dari data postest aspek kognitif dan

afektif. Data tersebut meliputi kelas

eksperimen yang diberi perlakuan

dengan metode Jigsaw dan kelas

kontrol yang diberi perlakuan dengan

metode Learning Cell.

Berdasarkan hasil Pretest

tidak terdapat perbedaan rata-rata

hasil belajar aspek kognitif dan

afektif. Berdasarkan hasil postest

setelah mendapat perlakuan di kelas

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

8

eksperimen dan kontrol, data

dianalisis menggunakan Uji

Independent Sample T-Test yang

bertujuan untuk melihat ada atau

tidaknya perbedaan rata-rata antara

dua kelompok sampel yang tidak

berhubungan. Sehingga dapat

diketahui perbedaan pengaruh

penggunaan metode Jigsaw dan

metode Learning Cell terhadap hasil

belajar mata pelajaran PPKn siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel

semester 1 Tahun Pelajaran

2016/2017. Karena menggunakan uji

dua sampel maka signifikansi dapat

dilihat pada sig. (2-tailed). Adapun

kriteria pengujian berdasarkan

signifikansi Uji Independent Sample

T-Test adalah sebagai berikut :

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

Tabel 4.17

Uji Independent Sample T-Test Hasil Belajar Aspek Kognitif

(Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol)

Group Statistics

Postest N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Nilai Postest Eksperimen 32 8,7344 ,95870 ,16948

Postest Kontrol 32 7,4844 ,80807 ,14285 Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean Differen

ce

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Nilai Equal variances assumed

1,926 ,170 5,640 62 ,000 1,25000 ,22165 ,80693 1,69307

Equal variances not assumed

5,640 60,273 ,000 1,25000 ,22165 ,80668 1,69332

Sumber: Data penelitian diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.00

Dari tabel diatas terlihat

bahwa signifikansi Sig. (2-tailed)

kognitif (postest) kelas eksperimen

dan kelas kontrol adalah sama yaitu

0.000. Dengan signifikansi 0.000

kurang dari 0.05 (0.000 < 0.05) maka

dapat disimpulkan bahwa Ho (Tidak

terdapat perbedaan pengaruh

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

9

penggunaan metode Jigsaw dengan

metode Learning Cell terhadap hasil

belajar aspek kognitif mata pelajaran

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

2016/2017) ditolak dan Ha

(Terdapat perbedaan pengaruh

penggunaan metode Jigsaw dengan

metode Learning Cell terhadap hasil

belajar aspek kognitif mata pelajaran

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

2016/2017) diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh penggunaan

metode Jigsaw dengan metode

Learning Cell terhadap hasil belajar

aspek kognitif mata pelajaran PPKn

siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

2016/2017.

Tabel 4.33

Uji Independent Sample T-Test Hasil Belajar Aspek Afektif (Postest

Kelas Eksperimen dan Kontrol)

Group Statistics

Postest N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Nilai Sikap Postest Eksperimen 32 3,3203 ,30396 ,05373

Sikap Postest Kontrol 32 3,3634 ,27355 ,04836

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-tailed)

Mean Differen

ce

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Nilai Equal variances assumed

,024 ,878 -,597 62 ,553 -,04312 ,07229 -,18763 ,10138

Equal variances not assumed

-,597 61,324 ,553 -,04312 ,07229 -,18766 ,10141

Sumber: Data penelitian diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.00

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

10

Dari tabel diatas terlihat

bahwa signifikansi Sig. (2-tailed)

hasil penilaian afektif (postest) kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah

sama yaitu 0.553. Dengan

signifikansi 0.553 lebih dari 0.05

(0.553 > 0.05) maka dapat

disimpulkan bahwa Ho (Tidak

terdapat perbedaan pengaruh

penggunaan metode Jigsaw dengan

metode Learning Cell terhadap hasil

belajar aspek afektif mata pelajaran

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

2016/2017) diterima dan Ha

(Terdapat perbedaan pengaruh

penggunaan metode Jigsaw dengan

metode Learning Cell terhadap hasil

belajar aspek afektif mata pelajaran

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

2016/2017) ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan pengaruh penggunaan

metode Jigsaw dengan metode

Learning Cell terhadap hasil belajar

aspek afektif mata pelajaran PPKn

siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel Semester 1 tahun pelajaran

2016/2017.

Adanya perbedaan pengaruh

penggunaan metode Jigsaw dan

metode Learning Cell terhadap hasil

belajar aspek kognitif mata pelajaran

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel semester 1 Tahun Pelajaran

2016/2017 dan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan hasil

belajar aspek afektif mata pelajaran

PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel semester 1 Tahun Pelajaran

2016/2017 dikarenakan beberapa

faktor sebagai berikut.

Pembahasan

Secara teoritis metode Jigsaw

merupakan metode pembelajaran

yang mendorong siswa beraktivitas

untuk saling membantu dalam

menguasai mata pelajaran sehingga

mencapai hasil belajar yang lebih

baik. (Slavin, 2005: 246). Kelebihan

metode ini yaitu cocok untuk semua

tingkatan kelas, dapat

mengembangkan tingkah laku

kooperatif siswa, dapat

mengembangkan kemampuan

akademis siswa, memberi banyak

kesempatan kepada siswa untuk

mengolah informasi dan

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

11

meningkatkan keterampilan

berkomunikasi. (Miftahul Huda,

2011: 149). Sedangkan secara teoritis

metode Learning Cell merupakan

metode kooperatif untuk membantu

pasangan siswa belajar dengan lebih

efektif. (Zaini dkk, 2005: 90).

Kelebihan metode Learning Cell

yaitu dapat membangun penguasaan

materi pada siswa, dapat memotivasi

siswa mempraktekkan berbagai

keterampilan interpersonal seperti

memberi umpan balik dengan cara

yang tidak mengancam,

mempertahankan fokus, dan

mengembangkan serta menjaga

kelangsungan tugas-tugas bersama.

(Barkley, 2012: 212).

Apa yang dijelaskan secara

teoritis diatas juga terjadi di SMP

Negeri 1 Ampel karena proses

pembelajaran dengan metode Jigsaw

telah terlaksana sesuai dengan

sintaks. Dapat disimpulkan

berdasarkan hasil penelitian di SMP

N 1 Ampel, kelas eksperimen yang

menggunakan metode Jigsaw lebih

baik hasil belajarnya dibanding kelas

kontrol yang menggunakan metode

Learning Cell. Keungggulan kelas

eksperimen yang menggunakan

metode Jigsaw yaitu dapat

melibatkan seluruh siswa dalam

belajar dan sekaligus mengajarkan

kepada orang lain. Mengakibatkan

setiap siswa memiliki rasa tanggung

jawab yang tinggi terhadap materi

yang diperoleh untuk dirinya sendiri

(dalam kelompok asal) dan juga

untuk orang lain (dalam kelompok

ahli).

Sementara pada kelas kontrol

yang menggunakan metode Learning

Cell pembelajaran juga berlangsung

sesuai sintaks namun hasilnya kurang

baik karena ada beberapa siswa yang

kurang berusaha dengan maksimal

terhadap tugas yang diberikan oleh

guru untuk mempelajari materi yang

sudah diberikan dan dalam proses

tanya jawab serta koreksi, siswa

masih sungkan untuk mengakui

kebingungan dan siswa juga kurang

peduli ketika melakukan koreksi

tidak memberikan tambahan

informasi. Siswa belum dapat

mengembangkan materi dan

terhambat dalam mencari tambahan

informasi baik dari buku sumber lain

maupun dari internet.

Meskipun terdapat perbedaan

hasil belajar asepk kognitif postest

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

12

kelas eksperimen (VIII C) dan kelas

kontrol (VIII F) namun pada aspek

afektif tidak terdapat perbedaan hasil

belajar. Dapat dilihat pada hasil

Pretest dan Postest siswa

memperoleh nilai terendah, tertinggi

dan rata-rata yang hampir sama.

Sehingga dapat dikatakan khusus

aspek afektif tidak terdapat

perbedaan hasil belajar. Berdasarkan

hasil wawancara dengan guru PPKn

SMP Negeri 1 Ampel mengenai

sikap diri siswa. Guru mengatakan

bahwa kelas eksperimen dan kelas

kontrol sama-sama memiliki sikap

disiplin seperti masuk kelas tepat

waktu, memiliki sikap percaya diri

seperti tidak mudah putus asa,

memiliki sikap toleransi seperti tidak

memaksakan pendapat atau

keyakinan diri pada orang lain,

memiliki sikap gotong-royong

seperti bersedia melakukan tugas

sesuai dengan kesepakatan, serta

memiliki sikap sopan/santun seperti

menghormati guru dan teman karena

penilaian pencapaian kompetensi

sikap tersebut telah ditanamkan oleh

pihak sekolah melalui tata tertib dan

terlaksana dengan baik sehingga

setelah diberi perlakuan dengan

menggunakan metode Jigsaw dan

Learning Cell hasilnya menunjukkan

bahwa siswa kelas eksperimen (VIII

C) dan kelas control (VIII F)

memang memiliki sikap yang tidak

jauh berbeda.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian,

analisis data serta pembahasan

tentang penggunaan metode

pembelajaran Jigsaw dan metode

Learning Cell yang sudah dilakukan

di SMP N 1 Ampel pada mata

pelajaran PPKn pokok bahasan Bab

II “Menyemai Kesadaran

Konstitusional dalam Kehidupan

Bernegara” khususnya pada materi

”Sistem Pemerintahan sesuai dengan

UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945” dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar kognitif mata

pelajaran PPKn yang diajar dengan

metode Jigsaw dan yang diajar

dengan metode Learning Cell siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel

semester I tahun pelajaran

2016/2017. Sementara hasil penilaian

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

13

afektif menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan

hasil belajar afektif yang diajar

dengan menggunakan metode Jigsaw

dan yang diajar dengan

menggunakan metode Learning Cell

siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Ampel semester I tahun pelajaran

2016/2017.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian

yang diperoleh dan simpulan seperti

yang disebutkan di atas, maka dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah

diharapkan dapat

menggunakan hasil

penelitian ini untuk

bahan supervisi pada

guru tentang

pembelajaran PPKn atau

berbagi informasi kepada

guru-guru lain mengenai

adanya peningkatan hasil

belajar siswa dengan

menggunakan metode

Jigsaw dan Learning

Cell.

2. Bagi Guru

Guru PPKn SMP N 1

Ampel dan Guru PPKn

lainnya diharapkan dapat

menggunakan metode

pembelajaran Jigsaw

dalam pembelajaran

PPKn untuk

meningkatkan hasil

belajar siswa.

3. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan hasil

penelitian ini dapat

memberikan referensi

untuk melakukan

penelitian serupa dengan

variabel yang berbeda,

sehingga diperoleh

informasi yang lebih luas

mengenai keefektifan

penggunaan metode

pembelajaran, namun

sebaiknya untuk metode

Learning Cell diterapkan

pada sekolah yang

memungkinkan siswa

dengan mudah

mengakses informasi

melalui internet.

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14187/2/T1_172013003_Full... · PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE JIGSAW DENGAN METODE LEARNING

14

DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor MS. 2009. Pendidikan

Kewarganegaraan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barkley, Elizabert E, dkk. 2012. Collaborative Learning Techniques. Bandung: Nusa Media.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

---------------------2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ihsan, Fuad. 2010. Dasar-Dasar Kependidikan (Komponen MKDK). Jakarta: Rineka Cipta.

Majid, Abdul. 2014. Penelitian

Autentik Proses dan Hasil

Belajar. Bandung: Pt Remaja

Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi

Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Slavin. 2005. Cooperative Learning Teori Risert dan Praktek. Jakarta: Nusamedia.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

------------. 2015. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Zaini, Hisyam, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Central for Teaching Staff Development Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga.