perbedaan pedagogi

11
dalam segi fisik, teknik, maupun mental orang menolak manfaat atau nilai positif dari penjas kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intektual dan sosial architecture articles february 2009 tranportasi modern secara luas dan serentak dapat didistribusikan, dan diterima semua lapisan masyarakat, terlepas dari perbedaan kekayaan, pendidikan, dan tingkat sosial atau segi pb cipta prima utama june 2007 Yang pasti, masih banyak guru penjas yang sangat jauh dari menyadari Perbedaan atau kesenjangan antara apa yang kita Dari segi skil permainan, mereka tiada masalah

Transcript of perbedaan pedagogi

Page 1: perbedaan pedagogi

dalam segi fisik, teknik, maupun mental orang menolak manfaat atau nilai positif dari penjas

kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intektual dan sosial

architecture articles february 2009

tranportasi modern secara luas dan serentak dapat didistribusikan, dan diterima semua lapisan

masyarakat, terlepas dari perbedaan kekayaan, pendidikan, dan tingkat sosial atau segi

pb cipta prima utama june 2007

Yang pasti, masih banyak guru penjas yang sangat jauh dari menyadari Perbedaan atau

kesenjangan antara apa yang kita Dari segi skil permainan, mereka tiada masalah

Page 2: perbedaan pedagogi

Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga

1. Pengertian

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota

masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam

rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan

pembentukan watak

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,

mental, serta emosional.

2. Tujuan Pendidikan Jasmani

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan

pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas

jasmani dan olahraga yang terpilih

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang

terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya

diri dan demokratis

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan

lingkungan

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai

informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan

kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani

1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak,

keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders,

kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis,

dan beladiri, serta aktivitas lainnya

Page 3: perbedaan pedagogi

2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran

jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,

ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya

4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta

aktivitas lainnya

5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air,

dan renang serta aktivitas lainnya

6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,

berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari,

khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan

yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat

cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K

dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke

dalam semua aspek.

4. Gerak sebagai kebutuhan anak

Dunia anak-anak adalah dunia yang segar, baru, dan senantiasa indah, dipenuhi keajaiban dan

keriangan. Demikian Rachel Carson dalam sebuah ungkapannya. Namun demikian, menurut

Carson, adalah kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia yang cemerlang itu terenggut

muram dan bahkan hilang sebelum kita dewasa.

Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman yang

mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan . Bila guru

masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan

pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta memperkaya keterampilannya.

Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anak

adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga

mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarang.

Page 4: perbedaan pedagogi

5. Perbedaan Makna Pendidikan Jasmani Dan Pendidikan Olahraga

Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru penjas belakangan ini adalah :

“Apakah pendidikan jasmani?” Pertanyaan yang cukup aneh ini justru dikemukakan oleh

yang paling berhak menjawab pertanyaan tersebut.

Hal tersebut mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan

sebagai guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan pandangan itu terjadi

menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan di Indonesia,

dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984,

menjadi pelajaran “pendidikan jasmani dan kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.

Perubahan nama tersebut tidak dilengkapi dengan sumber belajar yang menjelaskan makna

dan tujuan kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru menganggap bahwa

perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap sama. Padahal

muatan filosofis dari kedua istilah di atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun berbeda

pula. Pertanyaannya, apa bedanya pendidikan olahraga dengan pendidikan jasmani ?

Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di

dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang

dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Mendidik apa ? Paling tidak fokusnya pada

keterampilan anak. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan

berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan

sosial.

Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih

penting dari pada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan

anak, berinteraksi dengan murid serta merangsang interaksi murid dengan murid lainnya,

harus menjadi pertimbangan utama

Page 5: perbedaan pedagogi

Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Pedagogi Olahraga

A. Pedagogi olahraga dan Pendidikan Jasmani

Meskipun rumusan lingkup unsur pedagogi olahraga (sport pedagogy) beragam pada

berbagai negara, karena terkait dengan perbedaan budaya, akar sejarah, dan standar

metodologi,namun pada tingkat internasional, terdapat persamaan pemahaman yaitu

pendidikan jasmani dipahami sebagai sebuah bidang studi (mata pelajaran) di sekolah, dan

pedagogi olahraga dipandang sebagai sebuah subdisipIin iImu dalam kerangka iImu

keolahragaan. Di berbagai negara di seluruh dunia, perkembangan pendidikan jasmani dan

pedagogi olahraga terkait dengan sejarah, yang mencerminkan perbedaan perkembangan

secara nasional dan perbedaan konsep, seperti juga perbedaan teori dan paradigma. Meskipun

perspektif sejarah tampak merupakan bagian terpadu dari semua Subdisiplin ilmu ke

olahraggaan (misalnya, sport medicine, sport psychology), namun ada elemen sejarah yang

amat khusus yang mengaitkan kedua subdisiplin ilmu keolahragaan, pedagogi olahraga, dari

sejarah olahraga (sport history).

Elemen elemen sejarah yang menjadi cakupan kajian sejarawan olahraga dan ahli pedagogi

olahraga, secara umum ditekankan pada:

Semua aktivitas jasmani dan olahraga yang dilakukan siswa di dalam dari di luar

sekolah

Dampak gerakan olimpiade modern terhadap pendidikan jasmani

Kebijakan pendidikan suatu negara tentang penyelenggaraan pendidikan jasmani

Perbedaan tipe program intra dan ekstrakurikuler

Perubahan latar belakang falsafah dan ilmu sosial yang melandasi program dari tujuan

pendidikan jasmani dan olahraga

Tujuan program studi dan lingkup mala kuliah lembaga pendidikan tenaga

kependidikan (guru) dan perkembangan lembaga tersebut

Sejarah perkembangan struktur kurikulum dan silabi

Metode pengajaran, evaluasi dan pengukuran tradisional dari sebagian sudah

terlupakan;

Bentuk bentuk latihan terpilih, termasuk fasilitas, perlengkapan, dan lain lain.

B. Pengertian Olahraga

Page 6: perbedaan pedagogi

Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh

satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s

New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan

kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic

games di Amerika Serikat).

Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala

kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi

jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk

permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia

Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus

bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai

karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d.

Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai

karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi,

kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.

Tujuan utama olahraga bukanlah pembangunan fisik saja melainkan juga

pembangunan mental dan spiritual. Olahraga (Lama) ialah merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan atas pilihan sendiri yang bermaksud menguatkan diri baik phisik maupun psychis

tanpa mengharapkan suatu hasil materiil tetapi mengharapkan kenaikan prestasi. Olahraga

(baru) ialah membentuk manusia Indonesia Pancasila yang fisik kuat-sehat berprestasi tinggi,

yang memiliki kemampuan mental dan ketrampilan kerja yang kritis kreatif dan sejahtera.

Jadi Olahraga ialah suatu usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan

membina kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah pada tiap manusia. Lebih tegas dikatakan

bahwa olahraga untuk mempertahankan existensi kemanusiaan dan untuk melakukan cita-cita

hidup bangsa. Olahraga merupakan pembentukan fisik dan mental

Olahraga adalah suatu pengertian yang bersifat persaingan yang macam-macam

bentuk, dan kegiatannya beraneka ragam. Kalau ke aneka ragaman ini diletakkan pada suatu

garis lurus, maka pada ujung yang satu terletak sejumlah olahraga yang macam dan

bentuknya bersifat permainan sedangkan pada ujung yang lain terdapat berbagai macam

olahraga yang sifatnya dipengaruhi baik oleh yang bersifat permainan maupun yang bersifat

profesi, yang besar kecilnya pengaruh kedua sifat ini bervariasi menurut macam danbentuk

olahraganya.

Suatu kegiatan olahraga biasanya merupakan suatu antar kegiatan sosial yang menyangkut

Page 7: perbedaan pedagogi

lebih dari satu orang atau kelompok. Kegiatan kegiatan ini biasanya bertujuan untuk

mendapatkan suatu imbalan atau hadiah bagi orang atau kelompok yang menang didalam

konteks yang diadakan dalam kegiatan olahraga tersebut. Tingkat atau jenis dari imbalan atau

hadiah bagi pemenang inilah yang menentukan sifat dan macam dari kegiatan olahraga

tersebut. Imbalan atau hadiah bagi pemenang suatu pertandingan olahraga itu bisa berupa

penghargaan biasa, atau uang dan kekayaan materil, atau juga berupa penghargaan dan

kedudukan sosial didalam masyarakat dan uang serta kekayaaan materil.

Pada hakekatnya, inti suatu kegiatan olahraga adalah suatu kegiatan pertandingan atau

konteks dimana team-team olahraga atau individu-individu yang bersangkutan bertanding

atau bersaing untuk menunjukkan keunggulan mereka. Keunggulan didalam suatu

pertandingan olahraga, biasanya ditentukan oleh suatu kombinasi dari ketrampilan, strategi

didalam pertandingan yang sedang berlaku, dan situasi sosial budaya pada saat dan tempat

mana pertandingan dilakukan.

Suatu pertandingan olahraga dapat dilihat sebagai sautu konflik social yang teratur

yang terjadi didalam batas-batas tertentu yang terdapat didalam suatu jaringan keseimbangan

yang relative terbatas dan tetap. Dalam hal ini, suatu pertandingan olahraga tidak hanya

dikontrol oleh, peraturan-peraturan yang berlaku yang harus ditaati oleh mereka yang

bertanding dan yang pengawasan atas ketaatan mereka yang turut dalam suatu pertandingan

dilakukan oleh wasit dan pembantu-pembantunya, tetapi juga oleh respon dari penonton dan

semua yang turut berpartisifasi didalam pertandingan tersebut, yang merupakan suatu pola

asosiasi atau pengelompokan. Ada dua hal yang menonjol yang terdapat didalam setiap

pertandingan olahraga.

Adanya suatu komplik yang teratur, terjadi atara team-team atau individu-individu yang

sedang bertanding, dan bersamaan dengan itu adanya suatu ko-operasi yang terjadi diantara

anggota-anggota team yang sama secara bersama-sama bertujuan untuk mengalahkan team

lawan dalam pertandingan guna memenangkan dan menunjukkan keunggulan mereka

didalam arena pertandingan (Lueschen, 1997).

Sebagai suatu pranata sosial, olahraga mempunyai hubungan yang erat dan saling

berkaitan dengan pranata-pranata sosial dan budaya yang ada didalam masyarakat yang

bersangkutan (Loy JW, 1987). Umpamanya dengan pranata-pranata ekonomi, politik,

pendidikan, agama, dan media massa komunikasi. Sebagai suatu bagian yang integral dari

masyarakat sebetulnya dapat juga dilihat sebagai suatu refleksi atau pencerminan dari pola

kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Karena, pola-pola, begitu juga tingka laku

mereka yang sedang bertanding didalam mentaati aturan-aturan pertandingan, sebenarnya

Page 8: perbedaan pedagogi

berasal dari dan telah menggunakan model-model yang terdapat pada proses-proses sosial

dan sistim-sistim sosial budaya yang ada didalam masyarakat yang bersangkutan.