Perbedaan Muhkam Dengan Mutasyabih

5
PERBEDAAN MUHKAM DENGAN MUTASYABIH Allah menurunkan Qur’an kepada hamba-Nya agar ia menjadi memberi peringatan bagi semesta alam. Ia menggariskan bagi makhluknya itu akidah yang benar dan prinsip-prinsip yang lrus dalam ayat-ayat yang tegas keterangannya dan cirri-cirinya. Itu semua merupakan karunia-Nya pada umat manusia, di mana ia menetapkan bagi mereka pokok-pokok agama yang menyelamatkan akidah mereka dan menerangkan jalan lurus yang arus mereka tempuh. Ayat-ayat tersubut adalah Ummul Kitab yang tidak di perselisihkan lagi pemahamannya dan menyelamatkan umat Islam dan menjaga eksistensinya. Firman-Nya: ‘’Kitab yang di jelaskan ayat-ayatnya yakni bacaan dalam bahasa arab, untuk kaum yang mengetahui’’ (Fussilat [41]:3) Muhkan dan Mutasyabih dalam Arti Umum Menurut bahasa muhkam berasal dari kata-kata: yang artinya saya menahan binatang itu. Kata al-hukm berarti memutuskan antara dua hal atau perkara. Maka hakim adalah orang yang mencegah yang zalim dan memisahkan antara dua pihak yang bersengketa, serta memisahkan antara yang hak dan yang batil dan antara kebenaran dan kebohongan. Dikatakan: artinya saya memegang kedua tangan orang dungu. Jua di katakan: , artinya saya memasang ‘’hikmah’’ pada binatang itu.Hikmah dalam ungkapan ini berarti kendali yang di pasang pada leher, ini mengingat bahwa ia berfungsi untuk mencegahnya agar tidak bergerak secara liar. Dari pengertian inilah lahir kata hikmah,

description

free

Transcript of Perbedaan Muhkam Dengan Mutasyabih

Page 1: Perbedaan Muhkam Dengan Mutasyabih

PERBEDAAN MUHKAM DENGAN MUTASYABIH

Allah menurunkan Qur’an kepada hamba-Nya agar ia menjadi memberi peringatan bagi semesta alam. Ia menggariskan bagi makhluknya itu akidah yang benar dan prinsip-prinsip yang lrus dalam ayat-ayat yang tegas keterangannya dan cirri-cirinya. Itu semua merupakan karunia-Nya pada umat manusia, di mana ia menetapkan bagi mereka pokok-pokok agama yang menyelamatkan akidah mereka dan menerangkan jalan lurus yang arus mereka tempuh. Ayat-ayat tersubut adalah Ummul Kitab yang tidak di perselisihkan lagi pemahamannya dan menyelamatkan umat Islam dan menjaga eksistensinya. Firman-Nya:

‘’Kitab yang di jelaskan ayat-ayatnya yakni bacaan dalam bahasa arab, untuk kaum yang mengetahui’’ (Fussilat [41]:3)

Muhkan dan Mutasyabih dalam Arti UmumMenurut bahasa muhkam berasal dari kata-kata:

yang artinya saya menahan binatang itu. Kata al-hukm berarti memutuskan antara dua hal atau perkara. Maka hakim adalah orang yang mencegah yang zalim dan memisahkan antara dua pihak yang bersengketa, serta memisahkan antara yang hak dan yang batil dan antara kebenaran dan kebohongan. Dikatakan: artinya saya memegang kedua tangan orang dungu. Jua di katakan: , artinya saya memasang ‘’hikmah’’ pada binatang itu.Hikmah dalam ungkapan ini berarti kendali yang di pasang pada leher, ini mengingat bahwa ia berfungsi untuk mencegahnya agar tidak bergerak secara liar. Dari pengertian inilah lahir kata hikmah, karena ia dapat mencegah pemiliknya dari hal-hal yang tidak pantas.

Muhkam berarti (sesuatu) yang di kokohkan. Ihkam al-kalam berarti mengokohkan perkataan dengan memisahkan berita yang benar dari yang salah, dan urusan yang lurus dari yang sesat. Jadi, kalam muhkam adalah perkataan yang seperti itu sifatnya.

Dengan pengertian inilah Allah mensifati Qur’an bawa seluruhnya adalah muhkam sebagaimana ditegaskan dslsm firman-Nya :

Page 2: Perbedaan Muhkam Dengan Mutasyabih

STUDI ILMU-ILMU QUR’AN

“Alif lam Ra” inilah sebuah kitab yang ayat ayat nya dimubamkan, dikokohkan serta dijelaskan secara rinci, diturun kan dari sisi (Allah) yang maha bijak sanaa lagi mahatahu (Hud [11]:1)

“Alif lam Ra’ inilah ayat ayat Qur’an yang mengandung hikmah .Qur’an itu seluruhnya muhkam maksudnya Qur’an itu kata-katanya kokoh, fasih indah

dan jelas dan membedakan antara yang hak dengan yang batil dan antara yang benar dengan dan dusta. Inilah yang dimaksud dengan al-ikham al-‘anum atau mukham dalam arti umum . Muntasyabih secara bahasa berarti tasyabuh, yakni bil salah satu dari dua hal serupa dengan yang lain. Dan syubha ialah keadaan dimana salah satu dari dua hal itu tidak dapat dibedakan dari yang lain karena adanya kemiripan di antara kedua nya secara konkrit mau pun abstrak . Allah berfirman:

Maksud nya sebagian buah buahan surga itu serupa dengan sebagian yang lain dalam hal warna, tidak dalam hal rasa dan hakikat. Dikatakan pula mutasyabih adalah mutamasil (sama) dalam perkataan dan keindahan. Jadi tasyabuh al-kalam adalah kesamaa dan kesesuaaian perkataan, karena sebagian nya membetulkan sebagian yang lain. Dengan pengertia n inilah Allah mensifati Qur’an bahwa seluruh nya adalah mutasyabih, sbagaimana ditegaskan dalam ayat; Dengan demekian, maka Qur’an itu seluruh nya mutasyabih, maksud ya Qur’an itu sebagian kandungannya serupa dengan sebagian yang lain dalam kesempurnaan dan keindahannya, dan sebagiannya membenarkan sebagian yang lain serta sesuai pula maknanya. Inilah yang dimaksud dengan at-tasyabuh al-ammu atau mutasyabih dalam arti umum.

Masing masing muhkam dan mutasyabih dengan pengertian secara mutlak atau umum sebagaimana diatas ini tidak menafikkn atau kontradiksi satu dengan yang lain. Jadi, penyataan Qur’an itu seluruhnya muhkam adalah dengan pengertian itkon (koko,indah), yakni ayat ayat nya serupa dan sebagiannya membenarkan sebagian yang lain hal ini karena kalam yang muhkam dan mutqon berarti berarti makna - makna nya sesuai sekalipun lafaz-lafaznya berbeda beda. Jika Qur’an memerintahkan sesuatu hal maka ia tidak akan memerintahkan kebalikannya ditenpat lain , tetapi ia akan memerintahkan nya pula atau yang serupa dengan nya. Demikian pula dalam hal larang dan berita. Tidak ada pertentangan dan perselisihan dalam Qur’a n. Firmannya;

“Dan seandainya Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka akan mendapatkn pertentangan didalamnya”. (An-nisa’ [4]: 82)

Muhkam dan Mutasyabih dalam arti kusus

Page 3: Perbedaan Muhkam Dengan Mutasyabih

Dalam Qur’an terdapat ayat-ayat yang muhhkam dan mutasyabih dalam arti kusus sebagaimana disinyalir dalam firman Allah:

“Dialah yang menurunkan al-Kitab (Qur’an) kepadamu. Di antara isi-Nya ada ayat ayat muhkarat, itulah pokok pokok isi Qur’an dan ayat ayat mutasyabihat. Adapun orang orang yang dalam artinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti ayat ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencaricari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang yang mendalami ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat ayat mutasyabihat . Semuanya itu dari sisi tuhan kami “( ali-imbran [3]:7)

Mengenai pengertian muhkam dan mutasyabih terdapat banyak perbedaan pendapat. Yang terpenting diantaranya sebagia berikut:

1. Muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksdunya, sedang mutasyabih hamyalah diketahui maksd nya oleh Allah sendiri .

2. Muhkam adalah ayat yang hanya mengandung satu wajah sedang mutasyabih mengandung banyak wajah.

3. Muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara langsung,tanpa memerlukan keterangan lain,sedang mutasyabih tidak demikian; ia memerlukan penjelasan dengan berujuk kepada ayat – ayat lain.

Para ulama memberikan contoh ayat-ayat muhkam dalam quran dengan ayat-ayat nashid,ayat-ayat tentang halal,haram,hudud (hukuman),kewajiban,janji dan ancaman. Sementara untuk ayat-ayat mutasyabih mereka mencontohkan dengan ayat-ayat mansukh dan ayat-ayat tentang asma allah dan sifat-sifatnya,antara lain :