Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

25
Struktur Baja dan Detailling 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan baut dan mur sangat banyak digunakan,sebab fungsi dari baut adalah sebagai alat penyambungatau pengikat komponen yang satu dengan yang lainnya,agar menjadi satu kesatuan yang kokoh dan terbentuksesuai dengan keinginan perancangnya. Teknik penyambungan dengan menggunakan baut dan murrelatif lebih aman, karena lebih mudah dipasang dandibongkar kembali apabila diperlukan untuk melakukanhal-hal seperti perawatan, perbaikan dan lain-lain.Pemilihan baut-mur sebagai alat pengikat dalamindustri transportasi, misalnya pacta kapallaut, mobil ataupun pesawat terbang, harus dilakukan secara cermat dan seksama untuk mendapatkan mutu atau kekuatan baut yang sesuai dengan konstruksi yang akan disambung. Pemilihan ini tentunya hams dilandasi dengan pengujian dan penelitian agar didapatkan hasil yang optimal. Akan tetapi teknik penyambungan dengan baut walaupun telah melalui pengujian dan penelitian,penurunan kekuatan tetap saja terjadi pacta bagian yang disambung terutama pada daerah lubang dan bagian ulir dan baut, hal ini disebabkan karena ulir baut mempakan bentuk takikan yang dapat memperlemah konstruksi. Baut dan mur sepertinya hanya sekadar benda berulir. Di balik rupanya, ternyata menyimpan beragam fakta dan

Transcript of Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Page 1: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan baut dan mur sangat banyak digunakan,sebab fungsi dari baut adalah

sebagai alat penyambungatau pengikat komponen yang satu dengan yang lainnya,agar

menjadi satu kesatuan yang kokoh dan terbentuksesuai dengan keinginan perancangnya.

Teknik penyambungan dengan menggunakan baut dan murrelatif lebih aman, karena

lebih mudah dipasang dandibongkar kembali apabila diperlukan untuk melakukanhal-hal

seperti perawatan, perbaikan dan lain-lain.Pemilihan baut-mur sebagai alat pengikat

dalamindustri transportasi, misalnya pacta kapallaut, mobil ataupun pesawat terbang,

harus dilakukan secara cermat dan seksama untuk mendapatkan mutu atau kekuatan baut

yang sesuai dengan konstruksi yang akan disambung. Pemilihan ini tentunya hams

dilandasi dengan pengujian dan penelitian agar didapatkan hasil yang optimal. Akan

tetapi teknik penyambungan dengan baut walaupun telah melalui pengujian dan

penelitian,penurunan kekuatan tetap saja terjadi pacta bagian yang disambung terutama

pada daerah lubang dan bagian ulir dan baut, hal ini disebabkan karena ulir baut

mempakan bentuk takikan yang dapat memperlemah konstruksi.

Baut dan mur sepertinya hanya sekadar benda berulir. Di balik rupanya, ternyata

menyimpan beragam fakta dan cerita yang harus dikenali. Salah aplikasi bisa timbul

masalah saat berkendara.

Perkembangan zaman yang disertai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK) yang pesat dewasa ini menciptakan era globalisasi dan keterbukaan yang

menuntut setiap individu untuk ikut serta didalamnya,sehingga sumber daya manusia

harus menguasai IPTEK serta mampu mengaplikasikannya dalam setiap

kehidupan.Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan

industri karena memegang peran utama dalam rekayasa dan reparasi produksi

logam.Hampir tidak mungkin pembangunan suatu pabrik tanpa melibatkan unsur

pengelasan.Pada era industrialisasi dewasa ini teknik pengelasan telah

banyak dipergunakan secara luas pada penyambungan batang-batang pada

konstruksi bangunan baja dan konstruksi mesin.

Page 2: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 2

Luasnya penggunaan teknologi ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang

dibuat dengan teknik  penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses

pembuatannya.Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam bidang konstruksi sangat

luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, pipa saluran dan lain sebagainya.Di

samping itu proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi

lubang-lubang pada coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian-

bagian yang sudah aus dan lain-lain.Pengelasan bukan tujuan utama dari konstruksi,

tetapi merupakan sarana untuk mencapai pembuatan yang lebih baik.Karena itu

rancangan las harus betul-betul memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat las yaitu

kekuatan dari sambungan dan memperhatikan sambungan yang akan dilas, sehingga

hasil dari pengelasan sesuai dengan yang diharapkan.Dalam memilih proses pengelasan

harus dititik beratkan pada proses yang paling sesuai untuk tiap-tiap sambungan las yang

ada pada konstruksi.Dalam hal ini dasarnya adalah efisiensi yang tinggi, biaya yang

murah, penghematan tenaga dan penghematan energi sejauh mungkin.Mutu dari hasil

pengelasan di samping tergantung dari pengerjaan lasnya sendiri dan juga sangat

tergantung dari persiapan sebelum pelaksanaan pengelasan, karena pengelasan adalah

proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi

panas.

B. Rumusan Masalah

1.      Pengertian dan Macam - Macam Baut dan las

2.      Bagaimanakah Terjadinya Kerusakan pada baut dan las

3. Bagaimana konstruksi pengelasan pada rangka baja

4. Bagaimana penyambungan menggunakan baut pada rangka baja

Page 3: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 3

C. Tujuan dan Manfaat

1.     Mampu menggunakan atau mengoperasikan mesin-mesin las.

2.     Mengetahui jenis-jenis elektroda yang digunakan dalam pengelasan.

3.     Mengenal dan dapat memahami mesin las listrik.

4.   Mahasiswa dapat mengetahui teori-teori tentang pengelasan.

5. Untuk mengetahui penjelaskan dan Macam - Macam Baut (Bolts) dan Mur (Nuts).

6. Untuk mengetahui Terjadinya Kerusakan BautPada Sistem Transportasi Alat Angkat

BAB 2

LANDASAN TEORI

A. Definisi Mur dan Baut

Mur dan Baut merupakan alat pengikat yang sangat penting. Untuk mencegah

kecelakaan atau kerusakan pada mesin, sebab fungsi dari mur & baut adalah sebagai alat

penyambung atau pengikat komponen yang satu dengan yang lainnya, agar menjadi satu

kesatuan yang kokoh dan terbentuk sesuai dengan keinginan perancangnya. Teknik

penyambungan dengan menggunakan baut dan mur relatif lebih aman, karena lebih

mudah dipasang dan dibongkar kembali apabila diperlukan untuk melakukan hal-hal

seperti perawatan, perbaikandan lain-lain.

Pemilihan Mur dan Baut sebagai alat pengikat harus dilakukan dengan seksama

untuk mendapatkan ukuran yang sesuai.Untuk menentukan ukuran Mur dan baut,

berbagai faktor harus diperhatikan seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, syarat kerja,

kekuatan bahan, kelas ketelitian dan lain sebagainya.

B. Definisi Las

Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), " adalah penyambungan besi

dengan cara membakar. Dalam referensi-referensi teknis, terdapat beberapa definisi dari

Las, yakni sebagai berikut :

Page 4: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 4

Berdasarkan defenisi dari Deutche Industrie Normen (DIN) dalam Harsono

dkk(1991:1), mendefinisikan bahwa " las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam

paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair ". Sedangkan menurut maman

suratman (2001:1) mengatakan tentang pengertian mengelas yaitu salah satu cara

menyambung dua bagian logam secara permanen denaga menggunakan tenaga panas.

Sedangkan Sriwidartho, Las adalah suatu cara untuk menyambung benda padat

dengan dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerja las adalah

menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunkan energi panas.

BAB 3

PEMBAHASAN

A. Pengertian Baut

Baut digunakan secara luas dalam industri kendaraan bermotor. Pada kendaraan

bermotor terdapat banyak sekali komponen yang dibuat secara terpisah, kemudian

disatukan menggunakan baut dan mur agar memudahkan dilakukan pelepasan kembali

saat diperlukan, misalnya untuk melakukan pekerjaan perbaikan atau penggantian

komponen. Baut biasanya digunakan berpasangan dengan mur. Bagian batang baut yang

berulir dimaksudkan untuk menepatkan dengan celah lubang mur.

Untuk mengurangi efek gesekan antara kepala baut dengan benda kerja dapat

ditambahkan ring/washer di antara kepala baut dan permukaan benda kerja. Washer

berbentuk spiral dapat digunakan pada baut untuk membantu mencegah kekuatan

sambungan berkurang yang disebabkan baut mengendor akibat getaran.

Konstruksi baut terdiri atas batang berbentuk silinder yang memiliki kepala pada

salah satu ujungnya, dan terdapat alur di sepanjang (ataupun hanya di bagian ujung)

batang silinder tersebut. Baut terbuat dari bahan baja lunak, baja paduan, baja tahan karat

ataupun kuningan. Dapat pula baut dibuat dari bahan logam atau paduan logam lainnya

untuk keperluankeperluan khusus.

Bentuk kepala baut yang umum digunakan adalah :

a.       segi enam (hexagon head)

Page 5: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 5

Kepala baut berbentuk segi enam merupakan bentuk yang paling banyak

digunakan.

b.      segi empat (square head).

Baut dengan kepala berbentuk segi empat pada umumnya digunakan untuk

industri berat dan pekerjaan konstruksi.

B. Pengertian Las dan Pengelasan

Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu

akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari

metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom.Sebelum atom-atom

tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang

terserap atau oksida-oksida.Berdasarkan klasifikasinya pengelasan di bagi dalam 2 kelas

utama yaitu:

a. Pengelasan cair: cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair

dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas yang terbakar.

b. Pengelasan tekan: cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan kemudian ditekan

hingga menjadi satu

Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi

perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.

Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya

untuk mengisi lubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas

mempertebal bagian-bagian yang sudah aus dan macam-macam reparasi lainnya.

C. Jenis-Jenis Baut

Page 6: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 6

1. Carriage bolts

Atau juga disebut plow bolts banyak digunakan pada kayu. Bagian kepala

carriage bolts berbentuk kubah dan pada bagian leher baut berbentuk empat persegi.

Pada saat baut dikencangkan, konstruksi leher baut yang berbentuk empat persegi

tersebut akan menekan masuk ke dalam kayu sehingga menghasilkan ikatan yang

sangat kuat.

Carriage bolts dibuat dari berbagai bahan logam dan terdapat berbagai ukuran

yang memungkinkan penggunaannya dalam berbagai pekerjaan.

2. Flangebolts

Merupakan jenis baut yang pada bagian bawah kepala bautnya terdapat bubungan

(flens). Flens yang terdapat pada bagian bawah kepala baut didesain untuk

memberikan kekuatan baut seperti halnya bila menggunakan washer. Dengan

Page 7: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 7

kelebihannya tersebut maka penggunaan flange bolts akan memudahkan mempercepat

selesainya pekerjaan.

3. Hexbolts

Merupakan baut yang sangat umum digunakan pada pekerjaan konstruksi maupun

perbaikan. Ciri umum dari hex bolts adalah bagian kepala baut berbentuk segi enam

(hexagonal). Hex bolts dibuat dari berbagai jenis bahan, dan setiap bahan memiliki

karakter dan kemampuan yang berbeda. Cara terbaik yang dapat dilakukan dalam

memilih hex bolts yang akan digunakan adalah dengan memilih bahan hex bolts

disesuaikan dengan persyaratan persyaratan teknis dari konstruksi yang akan dikerjakan.

Beberapa bahan yang digunakan untuk hex bolts diantaranya : stainless steel, carbon

steel, dan alloy steel yang disepuh cadmium atau zinc untuk mencegah karat.

4. Lag bolts

Page 8: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 8

Merupakan baut dengan ujung baut berbentuk lancip, menyerupai konstruksi

sekrup. Lag bolts kebanyakan digunakan pada pekerjaan konstruksi lapangan.

5. Shoulder bolts

Merupakan baut yang pada umumnya digunakan sebagai sumbu putar. Konstruksi

shoulder bolts memungkinkan digunakan pada sambungan maupun aplikasi yang dapat

bergerak, bergeser, bahkan berputar. Shoulder bolts dapat digunakan pada berbagai

komponen yang terbuat dari logam, kayu, dan bahan-bahan lainnya. Dikarenakan sering

digunakan sebagai sumbu tumpuan, maka shoulder bolts dibuat dari bahan logam yang

memiliki ketahanan terhadap gesekan.

D. Jenis-Jenis Las

1. Las Listrik Dengan Elektroda Karbon (Arc Welding)

Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau

diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang

akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda

yang berselaput fluksi.

Arc Welding

Page 9: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 9

2. Las Listrik Dengan Ekktroda Berselaput ( SMAW )

Las tistrik ini menggunakan alektroda berselaput sebagai bahan tambah. Busur

listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung

elektroda dan sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan

mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah Ias, busur

Iistri dan daerah Ias di sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan

selaput elektroda yang membeku akan menutupi permukaan Ias yang juga berfungsi

sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.

Gbr. Dibawah ini adalah sirkuit Ias listrik dengan elektroda berselaput dimana G

adalah sumber tenaga arus searah dan elektroda dihubungkan ke terminal negetif

sedang bahan ke terminal positif.

 

 Sirkuit Las Listrik

Dalam Gbr. Dibawah ini ditunjukkan pemindahan cairan logam dari elektroda

ke bahan dasar dimana gas dari pembakaran selaput elektroda melindungi daerah ini.

 

Pemindahan Cairan Logam dari Elektroda ke Base Metal

Page 10: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 10

Las Iistrik TIG menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan

bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan

dasar adalah marupakan sumber panas untuk pengelasan. Titik cair dari alektroda

wolfram sedemikian tingginya sampai 3410o sehingga tidak ikut mencair pada saat

terjadi busur listrik. Tangkai Ias dilengkapi dangan nosel keramik untuk penyembur

gas pelindung yang melindungi daerah Ias dari pengaruh luar pada saat pangelasan.

Sebagai bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang digerakkan dan

didekatkan ke busur lirtrik yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.

Sebagai gas pelindung dipakai argon, helium ateau campuran dari kedua gas tersebut

yang pemekaiannya tergsntung dari jenis logem yang akan dilas. Tangkai las TIG

biasanya didinginkan dengan air yang bersirkulasi. Proses Ias listrik TIG ditunjukkan

pada Gbr dibawah ini

 

Las SMAW

3. Las Listrik GMAW / MIG

Las listrik GMAW / MIG adalah las busur listrik dimana panas yang

ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena

adanya Arus Listrik.

Elektrodanya adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang

gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motorl listrik. \

Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai

Ias dilengkapi dengan nosal logam untuk menyemburkan gas pelindung yang

dialirkan dari botol gas malalui selang gas. Gas yang dipakai adalah C02 untuk

Page 11: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 11

pengelasan baja lunak dan baja, argon atau campuran argon dan helium untuk

pengelasan Aluminium dan baja tahan karat

Proses pengelasan MIG ini dapat secara semi otomatik atau otomatik. Semi

otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah

pengelasan di mana seluruh pekerjaan Ias dilaksanakan secara otomatik. Proses Ias

MIG ditunjukkan pada Gbr. di bawah ini. dimana elektroda keluar melalui tangkai

las bersama dengan gas pelindung.

 

Las GMAW

4. Las Listrik Submerged

Las listrik submerged yang umumnya otamatik atau semi otomatik

menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik

diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk

sehingga tidak terjadi sinar las keluar separti biasanya pada Ias listrik lainnya.

Dalam hal ini operator Ias tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm

Ias).

Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan membeku menutup

Iapisan Ias. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah

dibersihkan dari terak-terak Ias.

Page 12: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 12

Elektroda yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk gulungan (rol)

digerakkan maju oleh pasangan roda gigi. pasangan roda gigi yang diputar oleh

motor listrik dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan .

Las Submerged

Page 13: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 13

E. Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan Sambungan Baut dan Las Pada

Konstruksi Sambungan Baja.

1. Keuntungan Menggunakan Sambungan Baut

a) Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.

b) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.

c) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d ( tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ).

d) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk konstruksi berat /jembatan.

2. Kekurangan Menggunakan Sambungan Baut

a) Baut mudah mengakibatkan baja menjadi pecah karena kuat tekannya terlalu tinggi.

b) Baut mudah mengalami pencicilan leher pada kepala bautnya (Necked Out).c) Berbicara mengenai tenaga pemasangan yang dilakukan manual, sangat mudah

mengalami kesalahan teknis, mulai dari pengencangan baja sampai kelonggaran baut pada sambungan.

Berikut ini gambar pemasangan sambungan baut pada kuda-kuda baja:

Page 14: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 14

Page 15: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 15

3. Keuntungan Menggunakan Sambungan Las

a) Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan

menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna).

b) Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.

c) Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan.

d) Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi,

sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari berat konstruksi.

e) Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubanglubang

pk/baut, tak perlu memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan

sebagainya ).

f) Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga

kekuatannyautuh.

4. Kekurangan Menggunakan Sambungan Las.

a) Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika

pengelasannya baik maka keuatan sambungan akan baik, tetapi jika

pengelasannya jelek/tidak sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak baik

bahkan membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu sambungan las cacat

lambat laun akan merembet rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya

bangunan dapat runtuh yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit

bahkan juga korban jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi bangunan berat seperti

jembatan jalan raya / kereta api di Indonesia tidak diijinkan menggunakan

sambungan las.

b) Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.

Page 16: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 16

Berikut ini gambar sambungan las:

Page 17: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 17

BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sambungan berfungsi menyatukan elemen-elemen dan menyalurkan beban dari satu bagian ke bagian yang lain.

Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci.

Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali.

Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut penggerak atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain.

Las adalah menyambung dengan cara memanaskan baja hingga mencapai suhu lumer (meleleh) dengan ataupun tanpa bahan pengisi, yang kemudian setelah dingin akan menyatu dengan baik.

Suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagaiikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom.

B. Saran

1. Bagi dosen

a. Agar lebih meningkatkan mutu pembelajaran.

b. Agar lebih sering memberikan tugas-tugas yang bermanfaat bagi mahasiswa.

1. Bagi Penulis

a. Dapat dijadikan sebagai sarana latihan dalam menuangkan gagasan dan ide ke

dalam bentuk tulisan.

b. Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan atau mempelajari

teknik-teknik sambungan baja menggunakan baut maupun las

Page 18: Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan

Struktur Baja dan Detailling 18

DAFTA R PUSTAKA

Construction Material, their Nature and Behavior. Edited by. J.M. ILLSTON, E&FN Spon An Imprint of Chapman& Hall.

Structure, Daniel L. Schoedeck

Konstruksi Baja, Podma