Perbedaan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
description
Transcript of Perbedaan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
PERBEDAAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
DENGAN AKUNTANSI SEKTOR KEMERSIL
No Perbedaan Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Komersil
1. Perbedaan Tujuan 1. Tidak ada perhitungan laba rugi, yang ada
surplus atau defisit
2. Tidak ada revaluasi aset
3. Tidak ada penyusutan aset tetap
4. Perbandingan anggaran terhadap realisasi
dari pendapatan dan belanja
1. Terdapat perhitungan laba rugi
2. Dimungkinkan adanya revaluasi aset
3. Adanya penyusutan aset tetap
4. Perbandingan antara pendapatan dan beban
2. Masalah Pendapatan 1. Pendapatan tidak bersifat resolusing artinya
tidak dapat diputar lagi untuk belanja tahun
yang akan datang
2. Sebagian pendapatan diperoleh dari
pemaksaan (contoh pajak)
3. Penerimaan pinjaman dijadikan pendapatan
1. Pendapatan tahun berjalan dpt disimpan untuk
digunakan pada tahun yang akan datang
2. Pendapatan diperoleh dari pihak lain yg sukarela
membeli barang/jasa
3. Penerimaan pinjaman dijadikan kewajiban
3. Masalah Beban Menggunakan istilah expenditure (belanja),
dimana didalamnya termasuk :
1. Expense (beban/biaya)
2. Pembayaran angsuran
3. Pelunasan utang
4. Pembelian aset tetap
Menggunakan istilah expense (beban/biaya) dimana
cakupannya lebih sempit daripada expenditure
4. Masalah
Penganggaran
1. Terdapat akuntansi anggaran (budgetory
accounting)
1. Tidak terdapat akuntansi anggaran (budgetory
accounting)
2. Terdapat rekening-rekening anggaran
3. Perbandingan antara anggaran dan
realisasinya dilakukan secara
intrakompatable (dalam pembukuan)
2. Tidak terdapat rekening- rekening anggaran
3. Perbandingan antara anggaran dan realisasinya
dilakukan diluar pembukuan
5. Masalah
Kepemilikan
Tidak terdapat tanda kepemilikan, yang
bertindak sebagai pemegang kebijakan adalah
rakyat selaku pemegang kedaulatan tertinggi
Terdapat tanda kepemilikan, yang diwujudkan dlam
modal saham, pemegang saham mayoritas dapat
bertindak selaku pemegang kebijakan perusahaan
6. Masalah Basis
Akuntansi
Basis kas untuk pengakuan pendapatan dan
beban, basis akrual untuk pengakuan aset,
kewajiban dan ekuitas
Basis akrual baik untuk pengakuan pendapatan, beban,
aset, kewajiban dan ekuitas (modal)
7. Masalah Sistem
Entry yang
Digunakan
Paralel antara single entry dan double entry:
1. Single entry untuk pencatatan pembukuan
pada bendahara
2. Double entry untuk pencatatan dengan
komputerisasi pada Sistem Akuntansi
Pemerintahan
Double entry
8. Karakteristik
Kualitatif
1. Dapat dipahami
2. Relevan
a. Bernilai prediktif
b. Bernilai umpan balik
c. Tepat waktu
3. Handal (Reliabel)
a. Dapat diverifikasi
b. Tidak memihak (netral)
1. Pembuatan keputusan dan kepahaman
2. Kualitas utama informasi akuntansi
1) Relevan
(1) Nilai Prediksi (prediktif value)
(2) Nilai balikan (feedback value)
(3) Ketepatan waktu (timelines)
2) Dapat dipercaya
(1) Memiliki daya uji (verifiability)
c. Dilaporkan secara jujur
4. Dapat dibandingkan
5. Materialitas
(2) Tidak memihak (neutrality)
(3) Disajikan apa adanya (representational
faithufulness)
3. Kualitas kedua
1) Daya Banding (comparability)
2) Konsisten (consistency)
9. Elemen - Elemen
Laporan Keuangan
dan Jenis Laporan
Keuangannya
aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, biaya
– biaya, arus kas serta dana cadangan dan
transfer
Aktiva, Equity,Distribusi, Biaya, Kerugian, Kewajiban,
Investasi, Pendapatan, dan keuntungan.
10. Jenis Laporan 1. Laporan pelaksanaan anggaran (budgetary
reports)
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih.
2. Laporan financial
a. Neraca
b. Laporan Operasional,
c. Laporan Perubahan Ekuitas
d. Laporan Arus Kas
3. Catatan atas Laporan Keuangan
1. Laporan Laba-Rugi
2. Laporan perubahan Modal
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas laporan keuangan