DEFINISI KONSEPTUAL & OPERASIONAL

21
METODOLOGI PENELITIAN Politeknik Kementerian Kesehatan Jakarta III Jurusan Fisioterapi Dr. Suranto, MM

description

DEFINISI KONSEPTUAL & OPERASIONAL

Transcript of DEFINISI KONSEPTUAL & OPERASIONAL

PowerPoint Presentation

METODOLOGI PENELITIANPoliteknik Kementerian Kesehatan Jakarta IIIJurusan FisioterapiDr. Suranto, MM TEKNIK MENULIS INSTRUMEN Variabel X1a. Definisi Konseptualb. Definisi Operasionalc. Kisi-kisi Instrumend. Validasi Instrumen 1) Uji Validitas 2) Perhitungan Reliabilitas2. Variabel X2a. Definisi Konseptualb. Definisi Operasionalc. Kisi-kisi Instrumend. Validasi Instrumen 1) Uji Validitas 2) Perhitungan Reliabilitas2Variabel Y atau X3

a. Definisi Konseptualb. Definisi Operasionalc. Kisi-kisi Instrumend. Validasi Instrumen 1) Uji Validitas 2) Perhitungan ReliabilitasPENGUKURAN VARIABELPengukuran variabel merupakan tahap awal dari kegiatan pengukuran dalam penelitian.

Tujuan pengukuran variabel ini baru pada tahap menjawab pertanyaan "bagaimana cara untuk mengukur variabel tersebut"?

Selanjutnya muncul pertanyaan lanjutan; "apa yang diukur" atau "bagaimana cara merubah konsep, dan "apa alat ukurnya".

Mengukur adalah sebuah proses kuantifikasi, karena itu setiap kegiatan pengukuran berkaitan dengan jumlah, dimensi atau taraf dari sesuatu obyek/gejala yang diukur.

Hasil dari pengukuran itu biasanya dilambangkan dalam bentuk bilangan.

PENGUKURAN VARIABELLanjutanProsedur pengukuran variabel dimulai dari pembuatan definisi operasional konsep variabel.

Pembuatan definis operasional dapat dilakukan dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mengukur suatu konsep variabel.

Definisi operasional juga merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel atau memanipulasikannya.

Suatu contoh definisi operasional yang sederhana (kasar) dari konsep inteligensi adalah skor yang dicapai pada tes intelegensi X.

PENGUKURAN VARIABELLanjutanD E F I N I S IKonsep yang terdapat dalam suatu teori memiliki makna yang dapat diidentifikasi dan biasanya dinyatakan dalam definisi.

Jenis definisi dibedakan dalam 2 jenis:1. Definisi konstitutif/teoretis2. Definisi operasional Definisi konseptual /teoretis.Rumusan dalam bentuk kalimat pernyataan yang memuat identifikasi dimensi-dimensi dan variabel-variabel yang terkandung dalam makna sebuah konstruk/konsep, yang sekaligus memberikan batasan atas luasnya makna yang terkandung di dalam sebuah konstruk/konsep.Definisi OperasionalRumusan yang menjelaskan bagaimana sebuah variabel diukur.

Definisi dibuat spesifik sesuai dgn kriteria pengujian atau pengukuran, sehingga pembaca memiliki pengertian yang sama dengan peneliti dalam memahami variabel yang diukur.DEFINISI OPERASIONAL penegasan ada tidaknya suatu realitas tertentu sebagaimana digambarkan menurut konsepnya. merupakan salah satu tahap dalam proses penelitian yang sangat penting guna meningkatkan kegunaan konsep.

Mungkin tidaknya membuat definisi operasional suatu konsep ditentukan oleh kenyataan apakah konsep tersebut memiliki rujukan empiris ataukah tidak. 10Kapan suatu konsep dinyatakan sudah didefinisikan secara operasional?Menurut Bernard S. Philips Apabila konsep itu sudah menyatakan secara eksplisit dan spesifik konsekuensi metode observasinya, yaitu tentang apa yang akan/ harus diobservasi dan dihitung atau diukur; bilamana serta bagaimana caranya.

11LanjutanMenurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi.definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu konsep atau variable

definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang dapat dan sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variable yang sama. Dengan kata lain, konsep yang telah operasional adalah menunjukkan indikator-indikatornya12CONTOH DEFINISI KONSEPTUALKepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi anggota organisasi dalam mencapai hasil kerja yang di harapkan. Aktivitas tersebut dapat berupa: (1) pemberian tugas, (2) pendelegasian wewenang, (3) hubungan antar anggota, dan (4) pemberian penghargaan.CONTOH DEFINISI OPERASIONALKepemimpinan adalah penilaian guru terhadap aktivitas mempengaruhi kepala sekolah dalam mencapai hasil kerja yang di harapkan diperoleh dari skor jawaban responden yang mengukur tentang: (1) pemberian tugas, (2) pendelegasian wewenang, (3) hubungan antar anggota, dan (4) pemberian penghargaan.CONTOH DEFINISI KONSEPTUALPengetahuan Kepemimpinan adalah kemampuan kognisi seseorang berupa aspek mengetahui, memahami, dan mengaplikasi untuk mempengaruhi anggota organisasi dalam mencapai hasil kerja yang di harapkan dengan indikator: (1) pemberian tugas, (2) pendelegasian wewenang, (3) hubungan antar anggota, dan (4) pemberian penghargaan.CONTOH DEFINISI OPERASIONALPengetahuan Kepemimpinan adalah penilaian terhadap kemampuan kognisi mengetahui, memahami, dan mengaplikasi yang dimiliki kepala sekolah dalam mempengaruhi guru dan staf administasi untuk mencapai hasil kerja yang di harapkan diukur dengan indikator: (1) pemberian tugas, (2) pendelegasian wewenang, (3) hubungan antar anggota, dan (4) pemberian penghargaan.DEFINISI OPERASIONAL

NoVariabelDefinisi OperasionalCara ukurHasil ukurskala1

2.

Pendidikan

Sehat/kesehatanJenjang pendidikan formal yang telah diselesaikan

Kondisi kesehatan responden pada saat penelitian dilakukan yang mencakup (indikator) atau *)KuesionerSDSMPSMAPTNominalCatatan: *)Indikator diletakkan setelah DO, diperlukan untuk variabel yg akan diteliti utk mengarahkan penyusunan kuesioner. Variabel : sehat-> *) indikator: tanda vital, kes fisik dan kes mental (Short Form Health survey dengan 36 atau 12 pertanyaanND: 2 dan 417CONTOH MERUMUSKAN SINTESA PENELITIANDrs. Effiyaldi, MM

A. TINJAUAN BEBERAPA TEORI MOTIVASI DAN MOTIVASI KERJAMotivasi berasal dari kata dasar Motif. Motivasi adalah keinginan bekerja untuk mencapai suatu tujuan, di mana keinginan tersebut dapat merangsang dan membuat seseorang mau melakukan pekerjaan atau apa yang mengakibatkan timbulnya motivasi kerja. Motivasi merupakan dorongan / kekuatan yang dapat menimbulkan semangat untuk oleh seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Motivasi juga merupakan modal utama bagi setiap orang untuk dapat melaksanakan pekerjaannya. Tanpa motivasi sangat tidak mungkin, seseorang akan berhasil melaksanakan tugas atau pekerjaannya dengan baik. sebagai konsekuensinya, maka apa yang menjadi harapannya tidak akan tercapai.Motivasi adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau gerak hati dalam diri individu (Hersey, Blanchard dan Johnson, 1996 dalam H. Veithzal Rivai, 1999). Dengan kata lain sesuatu yang menggerakkan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu, atau sekurang-kurangnya mengembangkan tertentu (Hoodgetts, 1996 dalam H. Veithzal Rivai, 1999). Menurut Wlodkowski yang dikutip oleh Irawan dkk (1997:41) dalam Trimo (2007), menjelaskan bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Menurut Terence R. Mitchell dalam bukunya "Motivation New Directions for Theory", yang dikutip oleh Winardi dalam Trimo (2007), mengatakan bahwa motivasi adalah mewakili proses-proses psykologikal, yang menyebabkan timbul dan terjadinya kegiatan-kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu (Winardi, 2001:1) dalam Trimo (2007).Selanjutnya, John Campbell dalam bukunya "Managerial Behaviour Performance and Effectiveness" yang dikutip oleh Winardi dalam Trimo (2007), mendefinisikan motivasi meliputi pengarahan perilaku, berkaitan dengan perilaku dan kinerja, pengarahan ke arah tujuan, faktor-faktor fisiologis, psikologikal dan lingkungan, sebagai faktor-faktor yang penting (Winardi, 2001:4) dalam Trimo (2007).Proses motivasi kerja diawali dengan rasa kekurangan kebutuhan, yang menggerakkan untuk mendapatkan sehingga timbul suatu proses pencarian. Kemudian orang memilih rangkaian tindakan tertentu. Proses motivasi ini sebuah model dari James C. Gibson dalam bukunya "Organizations Behaviour Structure-Process" yang dikutip oleh Winardi (2001:88) dalam Trimo (2007). Wahjosumidjo (1994:11) dalam Trimo (2007), mengatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang dirasakan sangat sulit, karena ada beberapa alasan: (1) motivasi sesuatu yang penting (important subject), karena peran pemimpin berkaitan dengan bawahan, (2) motivasi sebagai hal yang sulit (puzzling subject) karena motivasi tidak bisa diamati (Wahjosumidjo,1994:173) dalam Trimo (2007),Abraham Sperling (1987:183) dalam Trimo (2007), mengemukakan bahwa "Motive is defined as a tendency to activity, started by a drive and ended by an adjustment. The adjustment is said to satisfy the motive" (motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktifitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif).Maslow dalam Trimo (2007), berpendapat bahwa dalam setiap manusia terdapat suatu hirarkhi yang terdiri dari lima kebutuhan. Pemenuhan kelima kebutuhan tersebut dilakukan secara bertahap dari yang paling rendah basic phisiological needs bergerak menuju self-actualization. Selanjutnya Maslow menerangkan lima tingkatan kebutuhan manusia itu sebagai beriku t: a. Kebutuhan-kebutuhan fisiolgis (Phisiological needs).b. Kebutuhan akan keselamatan (Safety needs).c. Kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta (social affilliation needs).d. Kebutuhan akan harga diri (Esteen needs).e. Kebutuhan akan perwujudan diri (The needs of self-actualization).Selanjutnya, Herzberg (dalam Owens 1987:125 dan dalam Trimo (2007), Dalam penilitiannya menyimpulkan bahwa kepuasan pekerjaan (job content), dan ketidakpuasan bekerja selalu disebabkan karena hubungan pekerjaan tersebut dengan aspek-aspek disekitar/lingkungan yang berhubungan dengan pekerjaan (job context). Kepuasan-kepuasan dalam bekerja oleh Herzberg diberi nama motivator, adapun ketidakpuasan disebut faktor higiene. Kedua faktor ini kemudian dikenal dengan teori motivasi dua faktor dari Herzberg.

HASIL PENELITIAN YANG RELEVANPenelitian Rad dan Yarmohammaddin memperhatikan bahwa kepemimpinan memiliki hubungan dengan kepuasan kerja karyawan . Hasil penelitian Menaker dan Bahn juga menunjukkan bahwa pemimpin yang sering memperlihatkan kejujuran memiliki hubungan kuat dengan kepuasan kerja para dokter. Hal ini mengisyaratkan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja.Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan terhadap kepuasan Kerja18Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap kepuasan kerja

Penelitian terdahulu membuktikan bahwa komunikasi merupakan bagian penting yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja , Hal ini sebagaimana dibuktikan dalam penelitian Nobile dan McCormick yang hasilnya menyimpulkan bahwa aspek aspek dalam komunikasi organisasi memiliki hubungan signifikan dengan kepuasan kerja.

19Pengaruh Efektivitas kepemimpinan dengan Iklim OrganisasiAdanya pengaruh efektivitas kepemimpinan terhadap iklim organisasi dapat ditelusuri dari studi yang dilakukan oleh Litwin dan Stringer . Dalam penelitiannya ditemukan bahwa gaya kepemimpinan tertentu dapat menghasilkan iklim organisasi yang positif dan stabil yang selanjutnya menimbulkan pengaruh terhadap motivasi dan kinerja. Hasil studi ini memperlihatkan bahwa efektivitas kepemimpinan memberikan kontribusi penting dalam menciptakan iklim organisasi yang kondosif. 20Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Penelitian terdahulu terkait pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dilakukan oleh Adenike. Penelitiannya dilakukan terhadap staf akademis universitas di Negeria . Temuannya menunjukkan bahwa iklim organisasi memiliki hubungan kuat dengan kepuasan kerja. Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Schyns, Veldhoven dan Wood dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa aspek-aspek iklim organisasi seperti kepemimpinan suportif dan iklim psikologis memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja.21