DEFINISI OPERASIONAL DTPK

24
DEFINISI OPERASIONAL TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH TERTINGGAL, PERBATASAN DAN KEPULAUAN SUBDIT BPK DTPK DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR

description

tahun anggaran 2012

Transcript of DEFINISI OPERASIONAL DTPK

Page 1: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

DEFINISI OPERASIONAL

TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN DI

DAERAH TERTINGGAL, PERBATASAN

DAN KEPULAUAN

SUBDIT BPK DTPK

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR

Page 2: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

DEFINISI OPERASIONAL

Daerah Tertinggal

Kabupaten yang relatif kurang berkembang

dibandingkan daerah lain dalam skala nasional dan

berpenduduk relatif tertinggal .

Kriteria Penetapan oleh KPDT dengan 6 kriteria

besar yaitu perekonomian masyarakat, sumber daya

manusia, prasarana, kemampuan keuangan lokal,

aksesibilitas dan karakeristik daerah.

Tertuang dalam RPJMN 2010-2014 dinyatakan

terdapat 183 kabupaten tertinggal yang berada di 27

provinsi

Page 3: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

DEFINISI OPERASIONAL

Kawasan Perbatasan

Bagian dari wilayah negara yang terletak pad sisi dalamsepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal batas wilayah negara di darat kawasanperbatasan berada di Kecamatan

Penetapan oleh BNPP melalui Keputusan Kepala BNPP no 1, 2 dan 3 tahun 2011

Ditetapkan terdapat 111 kecamatan di 38 Kabupaten di 12 provinsi yang menjadi sasaran BNPP tahun 2010-2014

Page 4: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

DEFINISI OPERASIONAL

Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT)

Pulau-pulau dengan liuas area kurang atau sama dengan 2000 km2 yang memilliki titikdasar koordinat geografis yang menhubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuaihukum internasional dan nasional

Diperapkan berdasarkan Perpres 78/2005 dimana terdapat 92 PPKT yang berada di 45 kab

Pulau Pulau Kecil Terluar Berpenduduk (PPKTB)

Pulau-pulau kecil terluar yang berpenduduk yang memerlukan pelayanan dasar

Data Tim Toponomi Perpres 78/2005, terdapat 34 PPKTB di 21 kab/kota yang terletak di11 provinsi )

Page 5: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

DEFINISI OPERASIONAL

Daerah Bermasalah Kesehatan

Kab/Kota yang memiliki IPKM dibawah rerata dan

proporsi penduduk miskinnya lebih tinggi dari rerata

atau keb/kota yang memiliki masalah kesehatan

khusus

Penetapakan berdasarkan data Riskesdas 2007

berdasarkan 24 Indikator . Ditetapkan terdapat 130

kab/kota DBK di 27 provinsi

Page 6: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

DEFINISI OPERASIONAL

KRITERIA TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL

Kriteria yang dicantumkan dalam Perm,enkes N0 949

dan 1239 Tahun 2007 sebagai dasar penetapan

sarana yankes (Puskesmas dan RS) biasa, terpencil

dan sangat tertepncil yang ditetapkan oleh

Bupati/Walikota

Dasar penetapan : kondisi geogarfi, akses trensporatsi

serta sosial ekonomi

Page 7: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

DASAR PEMIKIRAN

Pelayanan kesehatan di Indonesia sudah menunjukan hasil

yang baik tetapi masih ada kelompok masyarakat yang belum

menerima pelayanan sesuai kebutuhan mereka khususnya di

DTPK

Hal ini disebabkan karena keterbatasan akses akibat kondisi

geografi dan iklim. Pendekatan yang perlu dilakukan dalam

mempertahankan NKRI di DTPK adalah Pendekatan Prosperity

dan Souvereignity

Hal ini sejalan dengan apa yang termuat dalam RPJMN 2010-

2014 maupun Renstra Kemenkes yaitu meningkatkan

pelayanan pada masyarakat di DTPK

Page 8: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

DASAR PEMIKIRAN

Kebijakan Otonomi Daerah mengamanatkan bahwa kesehatan

merupkan salah satu kewenangan wajib kab/kota, termasuk

pelayanan kesehatan di DTPK.

Pelayanan kesehatan di DTPK umumnya kurang terperhatikan

karena terbatasnya akses dan transporatsi, jumlah penduduk

yang relatif kecil, kondisi geografi dan iklim, serta kebutuhan

biaya operasional yang besar

Untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat di DTPK perlu

adanya dukungan pemerintah provinsi dan pusat yang akan

peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

Page 9: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

POLA PELAYANAN

Pola kegiatan pelayanan :

1. Dukungan Pelayanan Kesehatan Dasar

Kab – Kecamatan atau Kab – Kecamatan – Desa

untuk Kecamatan /desa yang terpencil /sangat

terpencil dan tidak mendapat pelayanan kesehatan

dasar

2. Dukungan Pelayanan spesialistik :

Provinsi – kabupaten (untuk kabupaten yang terpencil

dan tidak memiliki dokter spesialis)

Page 10: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

TUJUAN

1. UMUM

Meningkatkan akses pelayanan bagi masyarakatdi DTPK

2. Khusus

a. Adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat diDTPK

b. Adanya dukungan operasional bagi pelaksanaanpelayanan kesehatan di DTPK

c. Terlayaninya kasus-kasus berat atau gawatdaruratyang terjadi pada masyarakat di DTPK

Page 11: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

Prov

Rujukan dr Ahli:

1 Tim – 3 orang

Hr Kerja - maks 5 hr

Frekwensi …. /tahun

Kegiatan :

- Pengobatan

- Tindakan medis

PROVINSI – KABUPATEN

Kab

Pesawat Terbang

Kab

Kab

Page 12: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

Kab4 x sethn

4 x sethn

4 x sethn

Tim Mobile:

1 Tim – 5 orang

Hr Kerja - maks 7-10 hr

Kegiatan :

- Pengobatan

- Penyuluhan

- Pelatihan Kader

POLA KEGIATAN PENINGKATAN AKSES DI DTPK

KABUPATEN – KECAMATAN

Kec

Desa

Desa

Desa

Kec

Kec

Pesawat Terbang

Sesuai kondisi

Darat, air, dll

Page 13: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

Kab

Detasering :

1 Tim – 5 orang

Hr Kerja – 1 bln/Kec

Kegiatan :

- Pengobatan

- Penyuluhan

- Pemberadayaan

-Survailance

POLA KEGIATAN PENINGKATAN AKSES DI DTPK

KABUPATEN – KECAMATAN

Kec

Desa

Desa

Desa

Kec

Kec

Pesawat Terbang

Sesuai kondisi

Darat, air, dll

Page 14: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

POLA PELAYANAN

Jenis Pelayanan yang diberikan :

1. Pelayanan Kesehatan Dasar

Pelayanan Promotif dan preventif

Pelayanan Kuratif termasuk gadar Pemberdayaan Masyarakat (pembinaan Kader)*)

Pengembangan Toga Survailance *)

*) untuk pola detasering akan lebih

2. Pelayanan Spesialistik

Pelayanan dokter spesialitik

Tindakan operasi

Page 15: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

JENIS PELAYANAN

1. Pada Pelayanan Kesehatan dasar

6 program wajib dgn kegiatan minimal diarahakn

dasa sasaran Ibu, Bayi dan anak (MDGS)

Pengobatan dan gadar

Spesifik daerah (Malaria, HIV, dll)

Pemberdayaan Masyarakat (Kader, Toga, dll

Survailance *)

2. Pelayanan Spesialistik

Page 16: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

SARANA TRANSPORATSI

Sarana Transporatsi yang digunakan :

1. Kendaraan Roda 4

2. Perahu

3. Pesawat Terbang

4. Kombinasi antara :

1. Pesawat dgn Kendaraan Roda 4/Roda 2

2. Perahu dgn kendaraan Roda 4/Roda 2

3. Pesawat/Perahu dgn jalan kaki

Page 17: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

FUNGSI PESAWAT/PUSLING AIR

1. Mengantar danm menjemput Tim

2. Menjemput dan mengantar pasien (Elektif, dan gadar)

3. Membawa obat dan logistik

Karena kasus yang dapat dilayani melalui FHC umumnya kasus elektif.

Pada KLB dapat dilakukan pemanfaatan FHC

Page 18: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

POLA KETENAGANA

1. Tim Detasering (3 – 10 hr)

Lokasi di Kabupaten atau kecamatan

2. Tim Detasering (1 bulan) di Lokasi

a. Lokasi di kecamatan tetapi berjalan ke desa

b. Tim bergerak dari satu lokasi (kabupaten/ kecamatan) ke lokasi lainnya

Page 19: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

PEMBIAYAAN

1. Pemda Provinsi

2. Pemda Kabupaten

3. Pusat - Stimulus

4. Swasta - CSR

Page 20: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

POLA PEMBIAYAANKAB - KEC KEC - DESA

PESAWAT (PP) Transporatsi lain

‘- Speed Boat, Roda 4, Jalankaki dll

Petugas

‘- Uang Harian

‘-Uang akomodasi

‘- Asuransi

Petugas

‘- Uang Harian

‘-Uang akomodasi

‘- Asuransi

Perbekalan

‘- Bama

“- Obat-dan Bahan

‘- Bahan Kontak

Perbekalan

‘- Bama

“- Obat-dan Bahan

‘- Bahn Kontak

Lain2

Porter

Personal Kit

Page 21: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

POLA PEMBIAYAANKAB – KEC KEC - DESA

PESAWAT Transporatsi lain

‘- Speed Boat, Roda 4, Jalankaki dll

Petugas

‘- Uang Harian

‘-Uang akomodasi

‘- Asuransi

Petugas

‘- Uang Harian

‘-Uang akomodasi

‘- Asuransi

Perbekalan

‘- Bama

“- Obat-dan Bahan

‘- Bahan Kontak

Perbekalan

‘- Bama

“- Obat-dan Bahan

‘- Bahn Kontak

Lain2

Porter

Personal Kit

Page 22: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

PRINSIP PELAKSANAAN

Pusat

Menyusun pedoman dan regulasi

Pendamping dan penguat

Pemda

Implementator sesuai semangat otonomi, dan untuk keberlangsungan program

Page 23: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

HAL LAIN YANG HARUS

DISIAPKAN

1. Organisasi (Pusat, Prov, Kab, Puskesmas)

2. Dukungan :

Kebijakan pendukung (ternasuk pola pembiayaan)

Radiokomunikasi

Asuransi

Transporatsi lokal

Peningkatan kemampuan teknis petugas (tim & di lokasi) seperti Pelatihan PPGD, PONED dll

Peningkatan sarana & prasarana (Puskesmas, RS)

Peningkatan Program Khusus

Konsep Gugus wilayah/Pulau

Page 24: DEFINISI OPERASIONAL DTPK

TERIMA KASIH