Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis
-
Upload
ferryfasya5497 -
Category
Documents
-
view
867 -
download
12
Transcript of Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis
JUDUL MAKALAH
PERBEDAAN INOVASI DI SEKTOR PUBLIK & SEKTOR BISNIS
MATA KULIAH : DIFUSI INOVASI DALAM PEMERINTAHAN
Nama : KAS FITRIANTINPM : 0814000301Kelas/ Semester : Rindam Jaya/ VIINama Dosen : Yogi Suwarno, MA
STIA LAN JAKARTA
2011
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disampaikan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi guna
mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Adapun judul makalah yang penulis pilih adalah
“PERBEDAAN INOVASI DI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS”. Penulis
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah serupa di
kemudian hari..
Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, penulis ucapkan
terima kasih.
Depok, April 2011
KAS FITRIANTI
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
I.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
I.2. Tujuan .......................................................................................... 4
BAB II PERBEDAAN INOVASI DI SEKTOR PUBLIK
DAN SEKTOR BISNIS. ......................................................................... 2
II.1. Pengertian Sektor Publik dan Sektor Bisnis …………………… 2
II.2. Pengertian Inovasi dan Difusi Inovasi ………………………… 2
II.3. Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis ................ 3
BAB III SIKLUS INOVASI SEKTOR BISNIS
DAN SEKTOR PUBLIK ........................................................................ 8
III.1. Siklus Inovasi Sektor Bisnis …………………………………… 8
III.2. Siklus Inovasi Sektor Publik…………………………………… 10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………….. 12
IV.1. Kesimpulan ……………………………………………………… 12
IV.2. Saran …………………………………………………………… 9
ii
BAB I
PENDAHULAN
I.1. Latar Belakang
Sejak bergulirnya tuntutan reformasi di Indonesia yang ditandai dengan berbagai
perubahan, dari perubahan kepemimpinan, perubahan Undang-undang hingga perubahan
peraturan-peraturan dalam pemerintahan, hingga saat ini berbagai inovasi terus diupayakan
guna memenuhi tuntutan reformasi tersebut.
Salah satu tuntutan reformasi adalah adanya perubahan dalam pelayanan terhadap
masyarakat (sektor publik) yang selama ini dirasa masih belum memenuhi keinginan
masyarakat.
Untuk memenuhi keinginan masyarakat terhadap sektor publik ini inovasi pelayanan
publik yang mengarah kepada perbaikan pelayanan tersebut.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik merupakan payung hukum guna melakukan berbagai inovasi guna meningkatkan
pelayanan publik.
I.2. Tujuan
Dengan mengetahui perbedaan inovasi antara sektor bisnis dengan sektor publik
diharapkan mudah bagi kita untuk memilih dan mengaplikasikan inovasi-inovasi yang sesuai
dengan karakteristik sektor publik sehingga dapat memenuhi keinginan masyarakat akan
pelayanan sektor publik yang baik.
1
BAB II
PERBEDAAN INOVASI
DI SEKTOR PUBLIK & SEKTOR BISNIS
II.1. Pengertian Sektor Publik & Sektor Bisnis
Sektor publik sering didefinisikan sebagai suatu kelompok yang aktivitasnya
melayani kebutuhan dan hak publik (masyarakat)
Sektor binis didefinisikan sebagai suatu kelompok yang aktivitasnya berhubungan
dengan penyediaan barang dan jasa untuk mencari keuntungan guna memenuhi tuntutan
pemodal/pemegang saham.
II.2. Pengertian Inovasi dan Difusi Inovasi
Istilah inovasi memang sering didefinisikan secara berbeda, walaupun pada umumnya
memiliki makna yang serupa. Menurut Drucker Inovasi adalah : alat yang digunakan untuk
mengeksploitasi perubahan sebagai sebuah kesempatan untuk bisnis yang berbeda atau
layanan yang berbeda
Inovasi terdiri dari tiga jenis,
a. Penemuan : Kreasi baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
b. Pengembangan. : Pengembangan dari suatu hal yang sudah ada.
c. Sintesis. : Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru.
Berkaitan dengan proses difusi inovasi National Center for the Dissemination of
Disability Research (NCDDR), 1996, menyebutkan ada 4 (empat) dimensi pemanfaatan
pengetahuan (knowledge utilization), yaitu
2
1. Dimensi Sumber (SOURCE) diseminasi, yaitu insitusi, organisasi, atau individu yang
bertanggunggung jawab dalam menciptakan pengetahuan dan produk baru.
2. Dimensi Isi (CONTENT) yang didiseminasikan, yaitu pengetahuan dan produk baru
dimaksud yang juga termasuk bahan dan informasi pendukung lainnya.
3. Dimensi Media (MEDIUM) Diseminasi, yaitu cara-cara bagaimana pengetahuan atau
produk tersebut dikemas dan disalurkan.
4. Dimensi Pengguna (USER), yaitu pengguna dari pengetahuan dan produk dimaksud.
II.3. Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis
Pelayanan masyarakat (sektor publik) selama ini dianggap tertinggal dibanding
dengan sektor bisnis. Sehingga terkesan bahwa sektor publik kurang memenuhi harapan
masyarakat karena cenderung birokratis, kaku, hierarkhis dan kurang modern.
Sedangkan sektor bisnis telah banyak melakukan inovasi dengan mengadopsi
berbagai disiplin ilmu yang ditunjukkan dengan meningkatnya berbagai sektor bisnis
sehingga sektor publik jauh tertinggal dari sektor bisnis yang dirasa lebih modern dari sektor
publik.
Untuk mengejar ketertinggalannya dari sektor bisnis maka sektor publik harus
melakukan inovasi agar dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi, perubahan tatanan
internasional (globalisasi) serta memenuhi tuntutan masyarakat.
II.3.1. Organisasi
Organisasi dalam Sektor publik berkaitan erat dengan dinamika lingkungan
(politik, sosial & budaya). Perubahan yang terjadi di sektor publik terkesan kaku
karena lebih didasarkan pada pertimbangan politik. Sedangkan organisasi pada sektor
bisnis dirasa lebih dinamis karena dituntut untuk harus bisa memenuhi keinginan
3
pasar yang terus berubah dengan berbagai inovasi yang dilakukan guna menyesuaikan
dengan keinginan pasar maka sektor bisnis dapat bertahan dan meraih keuntungan
yang optimal.
Perbedaan karakteristik organisasi sektor publik dengn sektor bisnis antara
lain :
Sektor Bisnis Sektor Publik
Struktur Organisasi Fleksibel Birokratis, kaku, hierarkhis
Tujuan Organisasi Profit Non Profit
Kepemilikan Pemegang saham Dimiliki oleh pemerintah/ secara
kolektif oleh masyarakat
Pertanggungjawaban Ke Pemegang Saham Ke Masyarakat dan pemerintah
II.3.2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang kompleks dalam pemerintahan mengakibatkan
sering terjadinya konflik antara sektor publik yang satu dengan sektor yang lain.
Tumpang tindihnya peraturan/kebijakan serta kurangnya koordinasi antara satu
departemen dengan departemen yang lain, ditambah dengan minimnya sumber daya
manusia (SDM) yang memadai untuk mengaplikasikan kebijakan dan aturan yang
telah ditetapkan.
Tuntutan organisasi kadang-kadang tidak bisa dipenuhi karena lingkungan
(politik, sosial & budaya) yang tidak kondusif seperti peraturan-peraturan yang
menghambat kepentingan/tradisi golongan.
Sedangkan struktur organisasi sektor bisnis cenderung lebih ramping
sehingga lebih mudah bagi sektor bisnis dalam berinovasi guna kepentingan bisnis.
Inovasi dalam struktur organisasi yang lebih berorientasi bagi kepentingan
publik diyakini akan dapat lebih merampingkan organisasi di sektor pelayanan publik
4
agar mampu menghasilkan output yang memiliki relevansi dengan kebutuhan
masyarakat.
II.3.3. Indikator dan Target Kinerja
Terlalu banyaknya target kinerja dan indikator yang harus dicapai oleh
sektor publik mengakibatkan sulitnya mengukur keberhasilan suatu pelayanan publik.
Inovasi sektor publik terkadang harus menghadapai situasi yang dilematis, di satu sisi
harus bisa memenuhi keinginan masyarakat di sisi lain harus dapat memanfaatkan
anggaran seefektif mungkin. Berbeda dengan sektor bisnis target keuntungan adalah
target utama sehingga inovasi yang dilakukan lebih mengarah kepada besarnya
keuntungan.
Untuk mengukur keberhasilan suatu inovasi dalam pelayanan publik
diperlukan suatu indikator pokok (utama) yang menggambarkan keberhasilan sektor
publik dalam mencapai target kinerja. Indikator pokok (utama) itu adalah :
kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat untuk mengakses informasi dan
mendapatkan pelayanan dengan pemanfaatan anggaran yang efisien serta kegiatan
yang efektif.
II.3.4. Manajemen
Manajemen adalah salah satu faktor penting menyangkut keberhasilan suatu
pelayanan. Inovasi sektor bisnis dalam hal manajemen telah berhasil meningkatkan
kinerjanya, ini disebakan manajemen sektor bisnis lebih fokus pada target meraih
keuntungan financial guna memenuhi tuntutan pemegang saham (shareholder).
Banyaknya tenaga kerja yang diserap oleh pemerintah dan tingginya
ketergantungan terhadap pemerintah pusat serta faktor dinamika lingkungan (politik,
5
sosial & budaya) berdampak pada sulitnya mengaplikasikan inovasi manajemen pada
sektor publik.
II.3.5. Sasaran
Sasaran yang menjadi tujuan dalam inovasi sektor bisnis adalah pasar
(konsumen) sedangkan sasaran yang menjadi tujuan dalam sektor publik adalah
masyarakat (warga Negara). Inovasi yang dibangun oleh sektor bisnis termotivasi
oleh kebutuhan konsumen. Semestinya sektor publik juga bisa menjadikan kebutuhan
masyarakat (warga Negara) akan pelayanan publik sebagai sasaran sehingga
kebutuhan masyarakat tersebut dapat menjadi pendorong dalam berinovasi.
II.3.5. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Teknologi
Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi merupakan faktor penting guna
menghasilkan produk yang berkualitas baik dalam sektor bisnis maupun sektor
publik. Peningkatan SDM dan teknologi pada sektor bisnis lebih bermotifkan pada
keuntungan karena semakin baik SDM dan teknologi yang dimiliki akan semakin
besar keuntungan yang akan diraih oleh sektor bisnis. Pesatnya kemajuan teknologi
saat ini hendaknya menjadi pendorong bagi sektor publik untuk berinovasi guna
mengimbangi kemajuan, untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat
beradaptasi dengan kemajuan teknologi sehingga sektor publik tidak akan tertinggal
oleh sektor publik bisnis yang telah lebih dahulu memanfaatkan kemajuan teknologi
guna pengembangan sektor bisnis ini.
Rendahnya SDM dan teknologi yang dimiliki di sektor publik menyebabkan
rendahnya mutu pelayanan sektor publik terhadap masyarakat. Terkadang SDM dan
6
teknologi dianggap sebagai suatu ancaman bagi tradisi yang telah berlaku dalam suatu
lingkungan sektor publik.
II.3.6. Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasana merupakan faktor pendukung yang
dibutuhkan oleh sektor publik dalam melakukan berbagai inovasi. Dengan semakin
majunya teknologi di berbagai bidang mengharuskan sektor publik untuk
meeningkatkan sarana dan prasana guna menunjang berbagai kegiatan pelayanan
terhadap masyarakat.
Sektor bisnis telah lebih dahulu memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga
sarana dan prasana di sektor bisnis dirasakan lebih maju dan modern.
Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana inilah sektor publik
berhubungan secara langsung dengan sektor bisnis sebagai penyedia barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh sektor publik.
7
BAB III
SIKLUS INOVASI SEKTOR BISNIS
DAN SEKTOR PUBLIK
III.1. Siklus Inovasi Sektor Bisnis
Siklus inovasi sektor bisnis digambarkan dalam diagram berikut ini.
III.1.1. Generating Ideas
Fase Generating ideas (membangun ide) akan mendorong tumbuhnya
gagasan baru antara lain:
Penelitian dan pengembangan (R&D) yang berbasis ilmiah
Memanfaatkan pengalaman pelangggan
Memanfaatkan pengalaman pensuplai
Eksperimentasi “what-if”
Pembelajaran melalui kemitraan dan kluster inovasi, serta
Mengidentifikasi ruang pasar yang baru
8
III.1.2. Managing innovation
Fase pengelolaan Inovasi antara lain:
Keterampilan individu
Budaya organisasi
Kepemimpinan
Kolaborasi
Pemahaman teoritis tentang proses perubahan kompleks
Pengujian
III.1.3. Diffusion
Difusi inovasi akan berdampak pada faktor-faktor antara lain:
Komunikasi
Penyediaan sumberdaya secara tepat waktu dan tempat untuk mendukung inovasi
Mengatasi penolakan
Mengidentifikasi keberhasilan
Mendiseminasi bukti-bukti keberhasilan
Mengelola resiko
9
III.2. Siklus Inovasi Sektor Publik
Siklus inovasi sektor publik digambarkan dalam diagram berikut ini.
III.2.1. Generating Ideas
Fase Generating ideas (membangun ide) pada sektor publik harus disertai
dengan adanya kebijakan/peraturan yang berfungsi sebagai payung hukum terkait
dengan inovasi yang nantinya mendorong tumbuhnya gagasan-gagasan baru yang
didahului dengan tahapan-tahapan antara lain:
Memanfaatkan pengalaman masyarakat (warga Negara) pengguna
Pembelajaran melalui kemitraan dengan sektor lain (sektor bisnis misalnya)
Penelitian dan pengembangan (Studi banding → Studi kelayakan → Perencanaan)
10
Kebijakan(Peraturan & Perundangan)
Pemilihan Teknologi dan SDM yang tepat
Mengaplikasikan Ide
Evaluasi
Membangun Ide
Managing Innovation
Diffusion
III.2.2. Managing innovation
Fase pengelolaan Inovasi dengan meningkatkan beberapa faktor pendukung
seperti :
Sumber Daya Manusia & Teknologi
Sarana dan prasarana
Budaya organisasi (etos kerja)
Kepemimpinan (Manajerial)
Uji coba inovasi
III.2.3. Diffusion
Dalam fase difusi inovasi dibutuhkan tindakan-tindakan antara lain:
Perubahan peraturan yang berdampak pada perubahan anggaran
Perbaikan komunikasi
Pengelolaan sumberdaya secara tepat.
Mengatasi penolakan
Mengidentifikasi keberhasilan
Mengelola resiko
Mengidentifikasi kekurangan
Evaluasi terhadap difusi inovasi kemudian dikaji untuk kemudian dilakukan
perbaikan.
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. Kesimpulan
Faktor-faktor yang menjadi penghambat difusi inovasi pada Sektor publik yaitu faktor
internal & eksternal merupakan tantangan bagi sektor publik dalam berinovasi sehingga
difusi inovasi yang dijalankan haruslah bersifat komprehensif mulai dari fase
mengembangkan ide, manajemen inovasi dan evaluasi menyeluruh pada setiap tahapan difusi
inovasi.
IV.2. Saran
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kunci keberhasilan difusi inovasi
sehingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan faktor
penentu bagi keberhasilan difusi inovasi sektor publik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Yogi Suwarno dalam INOVASI DI SEKTOR PUBLIK, Makalah Inovasi sektor publik : 2009
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Hesselbein, Francis & Rob Johnston., 2002. On Creativity, Innovation and Renewal, (tentang kreativtas, inovasi, dan pembaruan). The Drucker Foundation. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta
Mardiasmo, Pengertian sektor publik dan sektor bisnis. Jakarta, 2004
Joseph Schumpeter, Inovasi dalam organisasi, Rahardjo, PT. Elex Media Komputindo.
Jakarta 2001
13