Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

24
JUDUL MAKALAH PERBEDAAN INOVASI DI SEKTOR PUBLIK & SEKTOR BISNIS MATA KULIAH : DIFUSI INOVASI DALAM PEMERINTAHAN Nama : KAS FITRIANTI NPM : 0814000301 Kelas/ Semester : Rindam Jaya/ VII Nama Dosen : Yogi Suwarno, MA

Transcript of Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

Page 1: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

JUDUL MAKALAH

PERBEDAAN INOVASI DI SEKTOR PUBLIK & SEKTOR BISNIS

MATA KULIAH : DIFUSI INOVASI DALAM PEMERINTAHAN

Nama : KAS FITRIANTINPM : 0814000301Kelas/ Semester : Rindam Jaya/ VIINama Dosen : Yogi Suwarno, MA

STIA LAN JAKARTA

Page 2: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

2011

ii

Page 3: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disampaikan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi guna

mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Adapun judul makalah yang penulis pilih adalah

“PERBEDAAN INOVASI DI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS”. Penulis

menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah serupa di

kemudian hari..

Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, penulis ucapkan

terima kasih.

Depok, April 2011

KAS FITRIANTI

i

Page 4: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1

I.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

I.2. Tujuan .......................................................................................... 4

BAB II PERBEDAAN INOVASI DI SEKTOR PUBLIK

DAN SEKTOR BISNIS. ......................................................................... 2

II.1. Pengertian Sektor Publik dan Sektor Bisnis …………………… 2

II.2. Pengertian Inovasi dan Difusi Inovasi ………………………… 2

II.3. Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis ................ 3

BAB III SIKLUS INOVASI SEKTOR BISNIS

DAN SEKTOR PUBLIK ........................................................................ 8

III.1. Siklus Inovasi Sektor Bisnis …………………………………… 8

III.2. Siklus Inovasi Sektor Publik…………………………………… 10

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………….. 12

IV.1. Kesimpulan ……………………………………………………… 12

IV.2. Saran …………………………………………………………… 9

ii

Page 5: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

BAB I

PENDAHULAN

I.1. Latar Belakang

Sejak bergulirnya tuntutan reformasi di Indonesia yang ditandai dengan berbagai

perubahan, dari perubahan kepemimpinan, perubahan Undang-undang hingga perubahan

peraturan-peraturan dalam pemerintahan, hingga saat ini berbagai inovasi terus diupayakan

guna memenuhi tuntutan reformasi tersebut.

Salah satu tuntutan reformasi adalah adanya perubahan dalam pelayanan terhadap

masyarakat (sektor publik) yang selama ini dirasa masih belum memenuhi keinginan

masyarakat.

Untuk memenuhi keinginan masyarakat terhadap sektor publik ini inovasi pelayanan

publik yang mengarah kepada perbaikan pelayanan tersebut.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan

Publik merupakan payung hukum guna melakukan berbagai inovasi guna meningkatkan

pelayanan publik.

I.2. Tujuan

Dengan mengetahui perbedaan inovasi antara sektor bisnis dengan sektor publik

diharapkan mudah bagi kita untuk memilih dan mengaplikasikan inovasi-inovasi yang sesuai

dengan karakteristik sektor publik sehingga dapat memenuhi keinginan masyarakat akan

pelayanan sektor publik yang baik.

1

Page 6: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

BAB II

PERBEDAAN INOVASI

DI SEKTOR PUBLIK & SEKTOR BISNIS

II.1. Pengertian Sektor Publik & Sektor Bisnis

Sektor publik sering didefinisikan sebagai suatu kelompok yang aktivitasnya

melayani kebutuhan dan hak publik (masyarakat)

Sektor binis didefinisikan sebagai suatu kelompok yang aktivitasnya berhubungan

dengan penyediaan barang dan jasa untuk mencari keuntungan guna memenuhi tuntutan

pemodal/pemegang saham.

II.2. Pengertian Inovasi dan Difusi Inovasi

Istilah inovasi memang sering didefinisikan secara berbeda, walaupun pada umumnya

memiliki makna yang serupa. Menurut Drucker Inovasi adalah : alat yang digunakan untuk

mengeksploitasi perubahan sebagai sebuah kesempatan untuk bisnis yang berbeda atau

layanan yang berbeda

Inovasi terdiri dari tiga jenis,

a. Penemuan : Kreasi baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

b. Pengembangan. : Pengembangan dari suatu hal yang sudah ada.

c. Sintesis. : Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru.

Berkaitan dengan proses difusi inovasi National Center for the Dissemination of

Disability Research (NCDDR), 1996, menyebutkan ada 4 (empat) dimensi pemanfaatan

pengetahuan (knowledge utilization), yaitu

2

Page 7: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

1. Dimensi Sumber (SOURCE) diseminasi, yaitu insitusi, organisasi, atau individu yang

bertanggunggung jawab dalam menciptakan pengetahuan dan produk baru.

2.  Dimensi Isi (CONTENT) yang didiseminasikan, yaitu pengetahuan dan produk baru

dimaksud yang juga termasuk bahan dan informasi pendukung lainnya.

3.  Dimensi Media (MEDIUM) Diseminasi, yaitu cara-cara bagaimana pengetahuan atau

produk tersebut dikemas dan disalurkan.

4.  Dimensi Pengguna (USER), yaitu pengguna dari pengetahuan dan produk dimaksud.

II.3. Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

Pelayanan masyarakat (sektor publik) selama ini dianggap tertinggal dibanding

dengan sektor bisnis. Sehingga terkesan bahwa sektor publik kurang memenuhi harapan

masyarakat karena cenderung birokratis, kaku, hierarkhis dan kurang modern.

Sedangkan sektor bisnis telah banyak melakukan inovasi dengan mengadopsi

berbagai disiplin ilmu yang ditunjukkan dengan meningkatnya berbagai sektor bisnis

sehingga sektor publik jauh tertinggal dari sektor bisnis yang dirasa lebih modern dari sektor

publik.

Untuk mengejar ketertinggalannya dari sektor bisnis maka sektor publik harus

melakukan inovasi agar dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi, perubahan tatanan

internasional (globalisasi) serta memenuhi tuntutan masyarakat.

II.3.1. Organisasi

Organisasi dalam Sektor publik berkaitan erat dengan dinamika lingkungan

(politik, sosial & budaya). Perubahan yang terjadi di sektor publik terkesan kaku

karena lebih didasarkan pada pertimbangan politik. Sedangkan organisasi pada sektor

bisnis dirasa lebih dinamis karena dituntut untuk harus bisa memenuhi keinginan

3

Page 8: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

pasar yang terus berubah dengan berbagai inovasi yang dilakukan guna menyesuaikan

dengan keinginan pasar maka sektor bisnis dapat bertahan dan meraih keuntungan

yang optimal.

Perbedaan karakteristik organisasi sektor publik dengn sektor bisnis antara

lain :

Sektor Bisnis Sektor Publik

Struktur Organisasi Fleksibel Birokratis, kaku, hierarkhis

Tujuan Organisasi Profit Non Profit

Kepemilikan Pemegang saham Dimiliki oleh pemerintah/ secara

kolektif oleh masyarakat

Pertanggungjawaban Ke Pemegang Saham Ke Masyarakat dan pemerintah

II.3.2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi yang kompleks dalam pemerintahan mengakibatkan

sering terjadinya konflik antara sektor publik yang satu dengan sektor yang lain.

Tumpang tindihnya peraturan/kebijakan serta kurangnya koordinasi antara satu

departemen dengan departemen yang lain, ditambah dengan minimnya sumber daya

manusia (SDM) yang memadai untuk mengaplikasikan kebijakan dan aturan yang

telah ditetapkan.

Tuntutan organisasi kadang-kadang tidak bisa dipenuhi karena lingkungan

(politik, sosial & budaya) yang tidak kondusif seperti peraturan-peraturan yang

menghambat kepentingan/tradisi golongan.

Sedangkan struktur organisasi sektor bisnis cenderung lebih ramping

sehingga lebih mudah bagi sektor bisnis dalam berinovasi guna kepentingan bisnis.

Inovasi dalam struktur organisasi yang lebih berorientasi bagi kepentingan

publik diyakini akan dapat lebih merampingkan organisasi di sektor pelayanan publik

4

Page 9: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

agar mampu menghasilkan output yang memiliki relevansi dengan kebutuhan

masyarakat.

II.3.3. Indikator dan Target Kinerja

Terlalu banyaknya target kinerja dan indikator yang harus dicapai oleh

sektor publik mengakibatkan sulitnya mengukur keberhasilan suatu pelayanan publik.

Inovasi sektor publik terkadang harus menghadapai situasi yang dilematis, di satu sisi

harus bisa memenuhi keinginan masyarakat di sisi lain harus dapat memanfaatkan

anggaran seefektif mungkin. Berbeda dengan sektor bisnis target keuntungan adalah

target utama sehingga inovasi yang dilakukan lebih mengarah kepada besarnya

keuntungan.

Untuk mengukur keberhasilan suatu inovasi dalam pelayanan publik

diperlukan suatu indikator pokok (utama) yang menggambarkan keberhasilan sektor

publik dalam mencapai target kinerja. Indikator pokok (utama) itu adalah :

kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat untuk mengakses informasi dan

mendapatkan pelayanan dengan pemanfaatan anggaran yang efisien serta kegiatan

yang efektif.

II.3.4. Manajemen

Manajemen adalah salah satu faktor penting menyangkut keberhasilan suatu

pelayanan. Inovasi sektor bisnis dalam hal manajemen telah berhasil meningkatkan

kinerjanya, ini disebakan manajemen sektor bisnis lebih fokus pada target meraih

keuntungan financial guna memenuhi tuntutan pemegang saham (shareholder).

Banyaknya tenaga kerja yang diserap oleh pemerintah dan tingginya

ketergantungan terhadap pemerintah pusat serta faktor dinamika lingkungan (politik,

5

Page 10: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

sosial & budaya) berdampak pada sulitnya mengaplikasikan inovasi manajemen pada

sektor publik.

II.3.5. Sasaran

Sasaran yang menjadi tujuan dalam inovasi sektor bisnis adalah pasar

(konsumen) sedangkan sasaran yang menjadi tujuan dalam sektor publik adalah

masyarakat (warga Negara). Inovasi yang dibangun oleh sektor bisnis termotivasi

oleh kebutuhan konsumen. Semestinya sektor publik juga bisa menjadikan kebutuhan

masyarakat (warga Negara) akan pelayanan publik sebagai sasaran sehingga

kebutuhan masyarakat tersebut dapat menjadi pendorong dalam berinovasi.

II.3.5. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Teknologi

Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi merupakan faktor penting guna

menghasilkan produk yang berkualitas baik dalam sektor bisnis maupun sektor

publik. Peningkatan SDM dan teknologi pada sektor bisnis lebih bermotifkan pada

keuntungan karena semakin baik SDM dan teknologi yang dimiliki akan semakin

besar keuntungan yang akan diraih oleh sektor bisnis. Pesatnya kemajuan teknologi

saat ini hendaknya menjadi pendorong bagi sektor publik untuk berinovasi guna

mengimbangi kemajuan, untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat

beradaptasi dengan kemajuan teknologi sehingga sektor publik tidak akan tertinggal

oleh sektor publik bisnis yang telah lebih dahulu memanfaatkan kemajuan teknologi

guna pengembangan sektor bisnis ini.

Rendahnya SDM dan teknologi yang dimiliki di sektor publik menyebabkan

rendahnya mutu pelayanan sektor publik terhadap masyarakat. Terkadang SDM dan

6

Page 11: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

teknologi dianggap sebagai suatu ancaman bagi tradisi yang telah berlaku dalam suatu

lingkungan sektor publik.

II.3.6. Sarana dan Prasarana

Ketersediaan sarana dan prasana merupakan faktor pendukung yang

dibutuhkan oleh sektor publik dalam melakukan berbagai inovasi. Dengan semakin

majunya teknologi di berbagai bidang mengharuskan sektor publik untuk

meeningkatkan sarana dan prasana guna menunjang berbagai kegiatan pelayanan

terhadap masyarakat.

Sektor bisnis telah lebih dahulu memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga

sarana dan prasana di sektor bisnis dirasakan lebih maju dan modern.

Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana inilah sektor publik

berhubungan secara langsung dengan sektor bisnis sebagai penyedia barang dan jasa

yang dibutuhkan oleh sektor publik.

7

Page 12: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

BAB III

SIKLUS INOVASI SEKTOR BISNIS

DAN SEKTOR PUBLIK

III.1. Siklus Inovasi Sektor Bisnis

Siklus inovasi sektor bisnis digambarkan dalam diagram berikut ini.

III.1.1. Generating Ideas

Fase Generating ideas (membangun ide) akan mendorong tumbuhnya

gagasan baru antara lain:

Penelitian dan pengembangan (R&D) yang berbasis ilmiah

Memanfaatkan pengalaman pelangggan

Memanfaatkan pengalaman pensuplai

Eksperimentasi “what-if”

Pembelajaran melalui kemitraan dan kluster inovasi, serta

Mengidentifikasi ruang pasar yang baru

8

Page 13: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

III.1.2. Managing innovation

Fase pengelolaan Inovasi antara lain:

Keterampilan individu

Budaya organisasi

Kepemimpinan

Kolaborasi

Pemahaman teoritis tentang proses perubahan kompleks

Pengujian

III.1.3. Diffusion

Difusi inovasi akan berdampak pada faktor-faktor antara lain:

Komunikasi

Penyediaan sumberdaya secara tepat waktu dan tempat untuk mendukung inovasi

Mengatasi penolakan

Mengidentifikasi keberhasilan

Mendiseminasi bukti-bukti keberhasilan

Mengelola resiko

9

Page 14: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

III.2. Siklus Inovasi Sektor Publik

Siklus inovasi sektor publik digambarkan dalam diagram berikut ini.

III.2.1. Generating Ideas

Fase Generating ideas (membangun ide) pada sektor publik harus disertai

dengan adanya kebijakan/peraturan yang berfungsi sebagai payung hukum terkait

dengan inovasi yang nantinya mendorong tumbuhnya gagasan-gagasan baru yang

didahului dengan tahapan-tahapan antara lain:

Memanfaatkan pengalaman masyarakat (warga Negara) pengguna

Pembelajaran melalui kemitraan dengan sektor lain (sektor bisnis misalnya)

Penelitian dan pengembangan (Studi banding → Studi kelayakan → Perencanaan)

10

Kebijakan(Peraturan & Perundangan)

Pemilihan Teknologi dan SDM yang tepat

Mengaplikasikan Ide

Evaluasi

Membangun Ide

Managing Innovation

Diffusion

Page 15: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

III.2.2. Managing innovation

Fase pengelolaan Inovasi dengan meningkatkan beberapa faktor pendukung

seperti :

Sumber Daya Manusia & Teknologi

Sarana dan prasarana

Budaya organisasi (etos kerja)

Kepemimpinan (Manajerial)

Uji coba inovasi

III.2.3. Diffusion

Dalam fase difusi inovasi dibutuhkan tindakan-tindakan antara lain:

Perubahan peraturan yang berdampak pada perubahan anggaran

Perbaikan komunikasi

Pengelolaan sumberdaya secara tepat.

Mengatasi penolakan

Mengidentifikasi keberhasilan

Mengelola resiko

Mengidentifikasi kekurangan

Evaluasi terhadap difusi inovasi kemudian dikaji untuk kemudian dilakukan

perbaikan.

11

Page 16: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. Kesimpulan

Faktor-faktor yang menjadi penghambat difusi inovasi pada Sektor publik yaitu faktor

internal & eksternal merupakan tantangan bagi sektor publik dalam berinovasi sehingga

difusi inovasi yang dijalankan haruslah bersifat komprehensif mulai dari fase

mengembangkan ide, manajemen inovasi dan evaluasi menyeluruh pada setiap tahapan difusi

inovasi.

IV.2. Saran

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kunci keberhasilan difusi inovasi

sehingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan faktor

penentu bagi keberhasilan difusi inovasi sektor publik.

12

Page 17: Perbedaan Inovasi Di Sektor Publik & Sektor Bisnis

DAFTAR PUSTAKA

Yogi Suwarno dalam INOVASI DI SEKTOR PUBLIK, Makalah Inovasi sektor publik : 2009

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Hesselbein, Francis & Rob Johnston., 2002. On Creativity, Innovation and Renewal, (tentang kreativtas, inovasi, dan pembaruan). The Drucker Foundation. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta

Mardiasmo, Pengertian sektor publik dan sektor bisnis. Jakarta, 2004

Joseph Schumpeter, Inovasi dalam organisasi, Rahardjo, PT. Elex Media Komputindo.

Jakarta 2001

13