PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai,...

115
PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA PUTRA BERDASARKAN URUTAN KELAHIRAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Stepanus Budi Raharjo NIM : 049114033 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai,...

Page 1: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA

PUTRA BERDASARKAN URUTAN KELAHIRAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Stepanus Budi Raharjo

NIM : 049114033

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA PUTRA

BERDASARKAN URUTAN KELAHIRAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Stepanus Budi Raharjo

NIM : 049114033

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

Karya yang telah aku susun dengan penuh perjuangan ini, aku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus yang menjadi ANDALAN hidupku

Alm. Bapak Aloysius Yitno Diharjo

&

Alm. Ibu Theresia Mursini di Surga

Semua Keluargaku

Semua sahabat-sahabatku

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

Motto Hidupku

Hidup Sekali Harus Berarti

karena

Aku Diciptakan-Nya Untuk Menjadi Individu yang Berguna

maka

Aku Harus Selalu Berusaha

untuk

Meraih Kebahagiaan dan Menggapai Semua Mimpiku

buat

KELUARGA

&

SAHABAT

Yang Menjadi Mutiara Hidupku

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

ABSTRAK

PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA PUTRA BERDASARKAN URUTAN KELAHIRAN

Stepanus Budi Raharjo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kecenderungan bullying pada remaja awal berdasarkan urutan kelahirannya. Remaja adalah usia yang paling rentan untuk melakukan bullying. Dalam keluarga setiap remaja mendapat perbedaan perlakuan dari orangtua berdasarkan urutan kelahiran mereka. Urutan kelahiran terdiri dari anak sulung, anak tengah dan anak bungsu. Perbedaan perlakuan ini menimbulkan terjadinya karakteristik kepribadian tertentu pada setiap urutan kelahiran. Kepribadian adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku bullying. Bullying terdiri dari tiga aspek yaitu; adanya perbedaan kekuasaan, perilaku menyakiti yang berulang dan perilaku yang dilakukan dengan sengaja. Subjek penelitian ini berjumlah 129 orang remaja putra yang terdiri dari 43 anak sulung, 43 anak tengah dan 43 anak bungsu. Semua subjek tersebut merupakan remaja yang memenuhi kriteria berikut; berusia antara 13-16 tahun, memiliki dua orang saudara kandung, dan bersekolah di SMP yang terletak di Kabupaten Sleman. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala yaitu skala kecenderungan bullying. Koefisien reliabilitas dari skala ini adalah 0,900. Hasil yang diperoleh dari data yang diolah dengan anava satu jalur adalah F hitung = 2,811 yang lebih kecil dari F tabel = 3,07 serta nilai signifikansinya yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,064. Hal ini menunjukkan hipotesis pada penelitian ini ditolak, yang berarti tidak ada perbedaan kecenderungan bullying pada remaja putra berdasarkan urutan kelahiran.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

ABSTRACT

THE DIFFERENCES OF BULLYING TENDENCY ON BOY TEENAGERS BASED ON THEIR BIRTH ORDER

Stepanus Budi Raharjo Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The aim of this research was to find out the differences of bullying tendency on boy teenagers based on their birth order. Teenagers were the most susceptible group to do bullying behavior. In their family, every teenager gots different treatment from their parents. The parents usually treated them differently according to their order of birth. Different treatment can created certain personality to every order of birth. Birth order consists of the first born, the middle born and the last born. Personality is one of the factors which causes bullying behavior. There are three aspects of bullying, that are the difference of authority, repeated and in purpose violence attitudes. The subject of this research were about 129 boy teenagers, consist of 43 first born, 43 middle born and 43 last born. The subjects to be observed were based on the writer’s criteria. The criteria are: first, 13-16 years old students; second, they had two siblings and the last, students must Junior High School students in Sleman Regency. The method of data collection was done by giving a scale. The scale of this research was the scale of bullying tendency. The reliability of this scale were 0,900. The result from processed data with anava was F count = 2,811 less than F table = 3,07. This result showed that hypothesis on this research was refused. It means that there was no difference on bullying tendency seeing from the birth order point of view.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus yang selalu menyertai

dan membimbing penulis selama pengerjaan skripsi ini. Penulis juga berterimakasih

atas perlindungan dan terang pikiran yang selalu Bunda Maria limpahkan kepada

penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini adalah sebuah proses yang

panjang, dimana penulis harus berusaha, bekerja keras dan menghadapi berbagai

kesulitan yang ada. Proses yang panjang ini tidak akan selesai bila tidak ada mereka

yang membantu. Oleh karena itu, penulis secara tulus ingin mengucapkan terimakasih

kepada mereka yang telah berperan dalam proses pengerjaan skripsi ini dan kehidupan

penulis:

1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bimbingan dan kemudahan

dalam perijinan penelitian.

2. Ibu Sylvia Carolina M.Y.M., S.Psi,. M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang

dengan sabar memberi arahan, memberi masukan, merevisi skripsi dan memberi

semangat yang sangat membantu proses pengerjaan skripsi ini.

3. Ibu Passchedona Henrietta P.D.A.D.S., S.Psi. dan Bapak P. Eddy Suhartanto,

S.Psi., M.Si. selaku dosen penguji skripsi.

4. Ibu Dra. L. Pratidarmanastiti, MS. selaku dosen pembimbing akademik yang

senantiasa memberi dukungan dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi

ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

5. Bapak Heri dan Ibu Dewa yang telah memberi masukan berkaitan dengan

penghitungan statistik sehingga memperlancar pengerjaan skripsi ini.

6. Bapak Ibu dosen yang telah memberi ilmu kepadaku untuk masa depan dan

hidup saya.

7. Bapak dan Ibu di SURGA yang selalu mendoakan dan memberkati. Terimakasih

atas semua yang boleh saya terima.

8. Kakak-kakak saya: Mas Jefrey, Mbak Yuni, Mas Narto, Mbak Parti, Mbak Santi

atas semua dukungan dan biaya kuliah selama ini.

9. Ponakan saya: Yani, Rudi dan Alfon.

10. Saudara angkat saya Bernand, yang membantu mencarikan buku referensi,

meskipun gak dapat.

11. Mas Gandung dan Mbak Nanik yang telah membantu kelancaran administrasi

akademik selama ini.

12. Pak Gi…yang ramah dan membantu sekali dalam perijinan penelitian.

13. Mas Muji yang sudah berbagi pengalaman menjadi asisten. Mas Doni yang telah

meminjami buku-buku.

14. Pak Priyo yang telah menerima di P2TKP.

15. Br. Pius selaku Kepala Sekolah SMPK ST. Aloysius Turi, Para Kepala Sekolah:

SMP Kanisius Pakem, SMPN II Turi, SMPN I Ngaglik, SMPK Aloysius

Denggung, SMP Kanisius Sleman, SMPN III Turi, Bapak Siswanto selaku guru

SMPN II Tempel dan Ibu Yani selaku guru SMPN 4 Sleman yang telah

membantu dalam proses pengambilan data.

16. Ratih yang memberi banyak referensi.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

17. Irai, Andre, Ika, Desy, Tika, Lina, Tiara yang mau membantu mencari data.

18. Teman-teman P2TKP, tempat berbagi koreksian, pekerjaan dan bermain BI---:

Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni,

Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

19. Badai (pasti berlalu) teman seperjuangan bimbingan.

20. Rm. Yatno & Rm. Eltus atas beasiswanya.

21. Tiara yang sudah membantu menerjemahkan abstrak.

22. Adik-adik CAS CIS yang telah membantu dalam skoring kuesioner : Dik Theo,

Natalia, Ningrum, Swilla dan lain-lain.

23. D’Berto, Fendi, Calvin, Oki, Peni, Adit, Satriya, Danur, Wulan, Ruri, Yaya,

Jalung yang …….. membantu dengan doa.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi

penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua yang membaca dan bagi ilmu

pengetahuan kita.

Penulis

Stepanus Budi Raharjo

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 9

A. Bullying ........................................................................................ 9

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

1. Pengertian Bullying .................................................................. 9

2. Kategori Perilaku Bullying ....................................................... 10

3. Aspek-Aspek Bullying ............................................................. 12

4. Kategori Perilaku Bullying ....................................................... 13

5. Pelaku Bullying ........................................................................ 14

6. Dampak Perilaku Bullying ....................................................... 14

B. Urutan Kelahiran .......................................................................... 15

1. Asumsi Urutan Kelahiran mempengaruhi Kepribadian............ 15

2. Anak Sulung ............................................................................ 17

3. Anak Tengah ............................................................................ 19

4. Anak Bungsu ............................................................................ 20

C. Remaja .......................................................................................... 23

D. Hubungan antara Bullying dengan Urutan Kelahiran pada

Remaja ......................................................................................... 25

E. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 29

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 30

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 30

B. Subjek Penelitian ........................................................................ 30

C. Identifikasi Variabel ................................................................... 30

D. Definisi Operasional ................................................................... 31

1. Urutan Kelahiran ............................................................. 31

2. Bullying ........................................................................... 31

E. Prosedur Penelitian ..................................................................... 33

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

F. Alat Pengumpulan Data .............................................................. 34

G. Uji Validitas, Reliabilitas dan Seleksi Aitem ............................. 35

H. Teknik Analisis Data .................................................................. 36

BAB IV. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 37

A. Persiapan Penelitian .................................................................... 37

1. Uji coba skala bullying ................................................... 37

2. Hasil uji coba skala bullying ........................................... 37

3. Uji reliabilitas ................................................................. 38

B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 39

C. Hasil Penelitian ........................................................................... 39

1. Deskripsi data penelitian ................................................. 39

2. Uji asumsi ....................................................................... 41

3. Uji hipotesis .................................................................... 42

D. Pembahasan ................................................................................ 43

BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 49

A. Kesimpulan ................................................................................. 49

B. Saran ........................................................................................... 49

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 52

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 56

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Ciri Kepribadian Menurut Urutan Kelahiran 22

Tabel 2 : Spesifikasi Skala Kecenderungan Bullying Sebelum Ujicoba 34

Tabel 3 : Subjek Try Out 37

Tabel 4 : Spesifikasi Skala Bullying setelah uji coba 38

Tabel 5 : Spesifikasi Skala Bullying untuk penelitian 38

Tabel 6 : Subjek Penelitian 39

Tabel 7 : Hasil Penelitian 39

Tabel 8 : Kriteria Kategori Bullying 41

Tabel 9 : Hasil pengujian Uji Homogenitas 42

Tabel 10 : Hasil penghitungan one way anova 42

Tabel 11 : Homogeneous Subsets 43

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Skala Bullying

Lampiran B : Skor Penelitian Bullying

Lampiran C : Reliabilitas Skala Bullying

Lampiran D : Hasil analisis uji normalitas

Hasil analisis uji homogenitas

Hasil analisis anova

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan tempat bagi anak untuk mempelajari nilai-nilai moral

sejak usia dini. Hubungan yang kurang dekat dengan orangtua membuat anak kurang

mengalami proses belajar tentang perbedaan perilaku yang dapat diterima dan yang

tidak dapat diterima oleh lingkungan. Setelah anak menginjak usia remaja seringkali

mereka tidak memiliki kontrol diri dan mengabaikan norma-norma yang berlaku di

masyarakat (Kartono, 1998), sehingga timbullah bentuk pelanggaran yang dilakukan

remaja.

Selain keluarga, sekolah juga memiliki peranan yang penting dalam proses

sosialisasi anak. Sekolah dituntut untuk menciptakan suasana yang nyaman untuk

proses pembelajaran dan perkembangan anak. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa di

sekolah pun juga terjadi masalah. Bullying adalah salah satu diantara masalah yang ada

dan umumnya bersifat tersembunyi (Neser, Ovens, Merwe dan Morodi, 2002).

Remaja mulai melepaskan ketergantungan dengan orang tua dan mulai

mengembangkan kemandirian. Di lain pihak, remaja juga mulai menjalin kedekatan

dengan teman sebaya di luar lingkungan keluarga. Teman sebaya dijadikan pedoman

dan tolak ukur dalam berperilaku (Diener dan Larson, dalam Hoffman, Paris dan Hall,

1994).

Dalam siklus hidup manusia setiap orang mengalami beberapa tahap

perkembangan yaitu mulai dari bayi, anak-anak, remaja dan dewasa. Dari sekian tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

2

tersebut, masa remaja merupakan masa yang penting karena banyak tugas

perkembangan yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Remaja berusaha mencari

identitas diri dan menemukan jati dirinya. Remaja mulai mencari otonomi diri,

kebebasan dan mengurangi kelekatan dengan orangtua. Selain itu, masa remaja

merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi.

Perkembangan emosi remaja menunjukkan sifat yang sensitif, reaktif dan

temperamental.

Dalam pencarian identitas diri, remaja melakukan serangkaian upaya dan

tindakan untuk menunjukkan jati dirinya. Dalam pencarian jati diri tidak sepenuhnya

remaja melakukan dengan cara dan tujuan yang positif. Tidak sedikit remaja yang

salah dan gagal dalam membentuk jati diri. Begitu pula ketika remaja harus

bersosialisasi dengan orang lain, sering pula remaja mengambil tindakan yang salah

dan tidak sesuai dengan aturan yang ada, salah satunya adalah dengan melakukan

bullying.

Menurut Indarini (2007) bullying adalah penggunaan kekuasaan atau kekuatan

untuk menyakiti seseorang atau sebuah kelompok, sehingga korban merasa tertekan,

trauma, dan tidak berdaya. Peristiwa bullying sangat mungkin terjadi berulang.

Bullying terbagi menjadi tiga. Pertama: fisik, seperti memukul, menampar, dan

memalak atau meminta dengan paksa apa yang bukan miliknya. Kedua: verbal, seperti

memaki, menggosip, dan mengejek. Ketiga: psikologis, seperti mengintimidasi,

mengucilkan, mengabaikan, dan mendiskriminasikan.

Di Indonesia, sejak lima tahun terakhir gejala bullying di sekolah mulai

diperhatikan media massa walaupun dengan istilah yang beragam (Ratna, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

3

Dalam bahasa pergaulan sering disebut dengan istilah “gencet-gencetan” atau juga

senioritas. Selain itu ada bentuk bullying lainnya misalnya siswa yang dikucilkan,

difitnah, dipalak dan lainnya.

Dalam sebuah penelitian disebutkan juga bahwa korban mempunyai persepsi

jika pelaku melakukan bullying karena tradisi, balas dendam karena ia dulu

diperlakukan sama, ingin menunjukkan kekuasaan, marah karena korban tidak

berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, mendapat kekuasaan dan iri hati

(Riauskina, Djuwita dan Soesetio, 2005). Menurut Purnama (2007) alasan yang paling

utama adalah bahwa pelaku merasa puas apabila ia berkuasa di antara teman-

temannya. Selain itu dengan melakukan bullying, ia akan dapat memperoleh sanjungan

teman-temannya karena dianggap punya selera humor yang tinggi, keren, serta

populer. Pelaku bullying kemungkinan sekedar mengulangi apa yang pernah dilihat

atau dialaminya sendiri. Selain itu, juga kerena ia pernah ditindas oleh sesama siswa di

masa lalunya.

Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi (dalam Aulia,

2007) mengatakan selama Januari-April 2007 terdapat 417 kasus kekerasan terhadap

anak. Rinciannya adalah kekerasan fisik 89 kasus, kekerasan seksual 118 kasus, dan

kekerasan psikis 210 kasus. Umumnya dari sekian kasus tersebut 226 terjadi di

sekolah.

Kasus bullying salah satunya menimpa Fifi yang duduk di kelas 2 SMP. Fifi

rela mengakhiri hidupnya dengan melilitkan kabel televisi ke lehernya lalu

menggantungkan diri karena teman-teman yang mengejeknya dengan sebutan anak

tukang penjual bubur. Kekerasan yang dialami Fifi di sekolah ini bukanlah kekerasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

4

fisik melainkan kekerasan terhadap mental yang jarang disadari oleh banyak orang.

Kasus serupa menimpa Hendra Saputra, seorang taruna Akademi Kepolisian

Semarang. Dia harus kehilangan cita-citanya akibat kekerasan fisik yang dialaminya.

Sejumlah senior di akademi itu melakukan kekerasan di luar batas kewajaran dan

akhirnya membuat Hendra harus dirawat selama hampir empat bulan di rumah sakit

(Samhadi, 2007). Muhamad Fadhil Harkaputra Sirath siswa SMU 34 yang masih

duduk di kelas 1 mengalami penganiayaan oleh kakak kelasnya (Sujadi, 2007).

Dari ketiga kasus di atas, peneliti bermaksud mengemukakan bahwa kasus

bullying terjadi di usia remaja, mulai dari usia remaja awal hingga remaja akhir. Hal

ini seturut dengan pernyataan Milsom dan Gallo (2006) yang menyatakan bahwa

perilaku bullying semakin memuncak ketika seseorang berada di akhir masa kanak-

kanak atau di awal masa dewasa.

Menurut Haryana (2007), bullying yang ada di Indonesia dianggap wajar oleh

sebagian orang. Sedikit sekali pihak yang menyadari dampak panjang yang

ditimbulkan baik bagi para korban ataupun pelaku. Akibatnya bullying terus terjadi

dan menimbulkan korban jiwa berkepanjangan.

Berdasarkan penelitian Nansel pada tahun 2001 (dalam Milsom dan Gallo,

2006) disebutkan bahwa laki-laki lebih sering menjadi pelaku ataupun korban bullying.

Hal ini didukung oleh Seals dan Young pada tahun 2003 (dalam Milsom dan Gallo,

2006) dimana laki-laki secara signifikan lebih sering menjadi pelaku ataupun korban

bullying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

5

Haryana (2007) menyebutkan bahwa bullying terjadi di kota ataupun di

pedesaan dengan perbedaan geografis yang ada. Remaja dan anak-anak umumnya

melakukan bullying dalam bentuk fisik, verbal ataupun dalam bentuk pemisahan

sosial. Berdasarkan survey yang ada disebutkan jika bullying lebih sering terjadi di

lingkungan sekolah.

Greene (2006) menyatakan bahwa bullying adalah salah satu bentuk agresi

yang nyata di sekolah dan mendapatkan banyak perhatian di dunia internasional. Hal

ini menjadikan kasus bullying di sekolah menarik dan perlu untuk diteliti lebih jauh

lagi, terutama berkaitan dengan siapakah yang umumnya menjadi pelaku bullying.

Pelaku bullying umumnya memiliki karakter seperti dominan, berkuasa, disegani oleh

orang lain, berjiwa pemimpin (Yayasan Sejiwa, 2008). Karakter tersebut hampir

serupa dengan karakter yang ada pada anak sulung jika dihubungkan dengan urutan

kelahiran anak dalam keluarga. Selain anak sulung, terdapat juga urutan kelahiran lain

yaitu anak tengah dan anak bungsu yang juga memiliki karakter berlainan satu sama

lain.

Noviasari (2002) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa ada perbedaan yang

sangat signifikan antara anak sulung, tengah dan anak bungsu dilihat dari kematangan

emosionalnya. Hal ini didukung oleh Maslichah (2002) yang dalam penelitiannya

berpendapat bahwa perlakuan orangtua yang berbeda terhadap anak akan berakibat

panjang terhadap perkembangan kepribadian dan perkembangan kreativitasnya,

sehingga terdapat perbedaan yang sangat signifikan jika ditinjau dari urutan kelahiran

anak dalam suatu keluarga. Hal tersebut semakin memperjelas bahwa urutan kelahiran

membawa dampak adanya perbedaan karakter di setiap posisi urutan kelahiran pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

6

remaja. Dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya, mungkin sekali remaja

melakukan bullying.

Eckstein pada tahun 2000 (dalam Schiller, 2007) melakukan survey terhadap

151 penelitian, dimana hasilnya ditemukan secara statistik bahwa ada hubungan yang

signifikan antara urutan kelahiran dan kepribadian. Hal ini semakin memperkuat

bahwa kepribadian seseorang terkait dengan urutan kelahirannya.

Perlakuan dan pengasuhan dari orangtua menjadikan masing-masing posisi

anak memiliki kecenderungan yang berbeda-beda. Anak sulung adalah anak yang

diharapkan dan diberi limpahan kasih sayang. Biasanya kerap terbebani dengan

keinginan orangtua, sehingga akan memunculkan karakter sebagai anak yang percaya

diri, bertanggungjawab, suka menjadi pusat perhatian, kompetitif, otoriter, egois,

emosional, perfeksionis, berjiwa pemimpin dan superior (Sulloway, 2007).

Anak tengah adalah anak yang lahir ketika orangtuanya telah siap menjadi

orangtua. Orang tua sudah tidak sekhawatir ketika melahirkan anak sulung. Ketika

anak bungsu lahir, anak tengah harus melepaskan sebagian perhatian orangtuanya.

Karakter dari anak tengah umumnya lebih sering menjaga kedamaian dalam keluarga,

mandiri, mediator penghubung dalam keluarga, berjiwa seni, tidak rapi, kurang tegas,

kurang terbuka karena tidak memiliki kelekatan seperti anak sulung ataupun anak

bungsu.

Anak bungsu seringkali lahir di luar perencanaan. Anak bungsu seringkali

diperlakukan dengan manja oleh orangtuanya karena merupakan anak terkecil.

Gunarsa (2000) menyebutkan bahwa anak bungsu menjadi pusat perhatian dari kakak-

kakaknya dan orangtua sehingga menjadi kekanak-kanakan, cepat putus asa, inferior.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

7

Herera dan Zonjanc (dalam Schiller, 2007) mengungkapkan bahwa anak bungsu

adalah anak yang kreatif, emosional dan terbuka. Akan tetapi di sisi lain anak bungsu

kurang patuh dan tidak bertanggungjawab.

Bertolak dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

guna membuktikan apakah perlakuan dan kebiasaan-kebiasaan yang diterima oleh

anak sulung, tengah dan bungsu dari orangtua dan lingkungannya sejak masa kanak-

kanak akan mempengaruhi kecenderungan remaja dalam melakukan bullying. Apakah

urutan kelahiran tertentu akan menunjukkan kecenderungan bullying yang lebih tinggi

atau lebih rendah.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan kecenderungan melakukan bullying pada remaja putra

berdasarkan urutan kelahirannya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan kecenderungan bullying

pada remaja putra berdasarkan urutan kelahiran.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai perilaku

bullying yang masih dianggap biasa oleh sebagian orang di Indonesia dan bagi

berkembangnya Ilmu Pengetahuan di bidang Psikologi pada umumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

8

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat mengetahui perbedaan kecenderungan bullying pada remaja

putra dilihat dari urutan kelahirannya.

b. Dengan penelitian ini para pendidik atau guru dapat memantau peserta didiknya

apakah melakukan bullying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bullying

1. Pengertian Bullying

Menurut Indarini (2007) bullying adalah penggunaan kekuasaan atau

kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang, sehingga korban

merasa tertekan, trauma, dan tidak berdaya. Peristiwanya sangat mungkin terjadi

berulang.

Pengertian bullying lainnya yang sedikit berbeda dengan pendapat di atas

adalah penyerangan dengan sengaja yang tujuannya melukai korban secara fisik

atau psikologis, atau keduanya. Para pelaku umumnya bertindak sendirian atau

dalam kelompok kecil (Lipkins, 2008).

Pengertian di atas didukung oleh Papalia et al. (2004) yang menyatakan

bahwa bullying adalah perilaku agresif yang disengaja dan berulang untuk

menyerang target atau korban, yang secara khusus adalah seseorang yang lemah,

mudah diejek dan tidak bisa membela diri.

Neser et al. (2002) memberikan definisi yang hampir sama dimana bullying

adalah perilaku yang disengaja, perilaku menyakiti yang berulang, berupa kata-kata

atau perilaku lainnya, seperti mengejek memberi julukan mengancam dan lainnya.

Olweus et al. (dalam Greene, 2006) menyebutkan definisi yang lebih

lengkap tentang bullying. Bullying adalah salah satu bentuk agresi yang ditujukan

untuk menyakiti atau menyebabkan gangguan pada korban. Hal ini terjadi akibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

10

adanya perbedaan kekuasaan antara pelaku dengan korban. Perilaku bisa dikatakan

bullying bila hal itu terjadi secara berulang. Perilaku bullying muncul bukanlah

karena hasil provokasi melainkan muncul dari keinginan pelakunya.

Riauskina et al. (2005) memberikan pengertian yang lebih spesifik

mengenai bullying di sekolah dimana mereka menyebutkan bahwa school bullying

adalah perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau sekompok

siswa yang memiliki kekuasaan terhadap siswa atau siswi lain yang lebih lemah

dengan tujuan menyakiti orang tersebut.

Definisi bullying menurut peneliti sendiri adalah penggunaan kekuasaan,

kekuatan dengan sengaja secara berulang untuk menyakiti, menyerang seseorang

atau sekelompok orang yang lemah dan tidak dapat membela diri, sehingga korban

merasa tertekan, trauma, dan tidak berdaya.

2. Kategori Perilaku Bullying

Bullying terbagi menjadi tiga bagian, pertama: fisik, seperti memukul,

menampar, dan memalak atau meminta dengan paksa apa yang bukan miliknya.

Kedua: verbal, seperti memaki, menggosip, dan mengejek. Ketiga: psikologis,

seperti mengintimidasi, mengucilkan, mengabaikan, dan mendiskriminasikan

(Indarini, 2007).

Riauskina et al. (2005) mengatakan bahwa perilaku bullying terdiri dari

lima kategori, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

11

a. Kontak fisik langsung meliputi: memukul, mendorong, menggigit, menjambak,

menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga

termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain.

b. Kontak verbal langsung meliputi: mengancam, mempermalukan, merendahkan,

mengganggu, memberi panggilan nama, sarkasme, mencela/mengejek,

mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip.

c. Perilaku non-verbal langsung meliputi: melihat dengan sinis, menjulurkan

lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau

mengancam, biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.

d. Perilaku non-verbal tidak langsung meliputi: mendiamkan seseorang,

memanipulasi persahabatan sehingga retak, sengaja mengucilkan atau

mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.

e. Pelecehan seksual meliputi: kadang dikategorikan perilaku agresif fisik atau

verbal.

Yayasan Sejiwa (2008) menyebutkan bahwa praktik bullying dapat

dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu:

a. Bullying fisik: ini adalah jenis bullying yang kasat mata dan dapat dilihat oleh

siapa pun karena terjadi sentuhan fisik antara pelaku bullying dengan

korbannya. Contoh bullying fisik antara lain: menampar, menimpuk, menginjak

kaki dan lain-lain.

b. Bullying verbal: jenis bullying ini bisa terdeteksi karena bisa tertangkap oleh

indra pendengaran kita. Contohnya: memaki, menghina, menebar gosip dan

lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

12

c. Bullying mental/ psikologis: ini adalah jenis bullying yang paling berbahaya

karena tidak tertangkap mata atau telinga jika tidak dideteksi secara cermat.

Contohnya: memandang sinis, mendiamkan, mengucilkan, memelototi dan lain-

lain.

3. Aspek-Aspek Bullying

Bullying memiliki tiga aspek yang terkait satu sama lain (Sulhin, 2008 &

Aulia, 2008) yaitu:

a. Perbedaan kekuasaan

Pelaku bullying memiliki kekuasaan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan korban bullying. Perbedaan kekuasaan ini dikarenakan oleh pelaku yang

dominan dan umumnya mengajak temannya untuk melakukan bullying.

Sedangkan di pihak korban, dia tidak memiliki teman sehigga timbulah

tindakan pengeroyokan.

b. Perilaku menyakiti yang dilakukan berulang-ulang.

Bullying dilakukan dengan dalih humor. Pelaku sering tidak menyadari

bahwa humor yang dilontarkan atau perilakunya merupakan hal yang tidak

disukai oleh korbannya bahkan menyakitkan. Karena ketidaksadaran ini

menjadikan perilaku tersebut diulang-ulang.

c. Dilakukan dengan sengaja

Pelaku dengan sengaja menyakiti orang lain karena mereka pernah

mengalami hal yang sama dan ingin menunjukkan kekuasaan mereka. Selain itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

13

juga karena pelaku merasa marah sebab korban berperilaku tidak sesuai dengan

yang diharapkan

4. Faktor Penyebab Bullying

Pelaku bullying (Purnama, 2007) kemungkinan sekedar mengulangi apa

yang pernah dilihat atau dialaminya sendiri. Ia menganiaya orang lain karena

mungkin ia sendiri dianiaya oleh orang tuanya di rumah. Selain itu dapat juga

karena ia pernah ditindas oleh sesama siswa di masa lalunya. Dari sinilah siklus

kekerasan akan terus berlanjut, turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya.

Pelaku bullying tidak menyadari bahwa ia telah menjadi seorang pelaku serta tidak

mengetahui dampak-dampak buruk yang bisa disebabkan oleh perilaku tersebut.

Riauskina (2005) dan Yayasan Sejiwa (2008) menjelaskan bahwa korban

memiliki persepsi bahwa pelaku melakukan bullying karena:

a. Diawali dengan adanya tradisi inisiasi (hazing) yang akhirnya menurun dari

generasi ke generasi selanjutnya

b. Balas dendam karena dia dulu diperlakukan sama (menurut korban laki-laki)

c. Ingin menunjukkan kekuasaan

d. Ingin diakui

e. Ingin menunjukkan eksistensi

f. Senioritas

g. Marah karena korban tidak berlaku sesuai dengan yang diharapkan

h. Menutupi kekurangan diri

i. Mencari perhatian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

14

j. Ikut-ikutan

k. Mendapatkan kepuasan (menurut korban perempuan).

l. Iri hati ( menurut korban perempuan)

5. Pelaku Bullying

Menurut Milsom dan Gallo (2006) perilaku bullying semakin memuncak

ketika seseorang berada di akhir masa kanak-kanak atau di awal masa dewasa.

Sesuai dengan pendapat Olweus (dalam Banks, 1997) bahwa perilaku bullying

paling banyak terjadi di usia remaja.

Berdasarkan penelitian Nansel pada tahun 2001 (dalam Milsom dan Gallo,

2006) disebutkan bahwa laki-laki lebih sering menjadi pelaku ataupun korban

bullying. Hal ini didukung oleh Seals dan Young pada tahun 2003 (dalam Milsom

dan Gallo, 2006) dimana laki-laki secara signifikan lebih sering menjadi pelaku

ataupun korban bullying. Selain itu, remaja putra umumnya melakukan bullying

yang secara langsung atau kelihatan sehingga lebih mudah untuk diteliti (Batsche

& Knoff, 1994; Nolin & Davies, 1995 dalam Banks, 1997).

6. Dampak Perilaku Bullying

Seorang yang menjadi korban bullying akan menjadi anak yang gelisah,

kurang popular serta kurang aman dan nyaman. Korban merasakan banyak emosi

negatif seperti marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, terancam, namun

tidak berdaya menghadapi. Dalam jangka panjang emosi-emosi ini memicu pada

munculnya perasaan rendah diri. Dampak yang lebih ekstrim lagi, korban akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

15

putus asa dan lebih banyak mengurung diri. Dampak lain yang kurang terlihat

namun berefek jangka panjang adalah menurunnya kesejahteraan psikologis

(psychological well-being) dan penyesuaian sosial yang buruk. Sedangkan dampak

psikologis yang paling ekstrim adalah kemungkinan gangguan psikologis seperti

depresi, ingin bunuh iri, dan gejala stres (Riauskina, 2005 & Hafidzi, 2008).

Menurut Riauskina (2005), dampak dari perilaku bullying yang jelas

terlihat adalah kesehatan fisik. Beberapa dampak fisik yang biasanya ditimbulkan

bullying adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk, bibir pecah-pecah, dan

sakit dada. Bahkan dalam kasus ekstrim dampak fisik bisa mengakibatkan

kematian.

Para korban juga memiliki kelemahan dalam pergaulan, tidak mendapatkan

dukungan dari guru ataupun teman sebayanya. Mereka ingin pindah sekolah atau

keluar dari sekolahnya. Sekalipun mereka masih berada di sekolah itu, prestasi

akademik mereka akan terganggu atau menjadi sengaja sering tidak masuk sekolah

(Riauskina , 2005 & Hafidzi, 2008).

B. Urutan Kelahiran

1. Asumsi bahwa Urutan Kelahiran mempengaruhi Kepribadian

Menurut Hadibroto dkk. (2002), konsep urutan kelahiran atau birth order

bukan didasarkan semata-mata oleh nomer urutan kelahiran menurut diagram

keluarga, melainkan yang lebih tepat adalah berdasarkan persepsi psikologis yang

terbentuk dari pengalaman seseorang di masa kecilnya, terutama sejak ia berusia

dua sampai lima tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

16

Adkins (2003) memberikan definisi lain mengenai urutan kelahiran. Dia

berpendapat bahwa urutan kelahiran didefinisikan sebagai urutan posisi seseorang

dari beberapa saudara mereka dalam hal rangkaian kelahiran.

Allport (dalam Syed, 2004) menyebutkan bahwa apa yang individu pelajari

tentang diri mereka dalam keluarga mencerminkan bagaimana mereka memahami

diri mereka sendiri dalam lingkungan. Cara individu berinteraksi dengan

lingkungan mencerminkan keunikan pribadi mereka, yang juga disebut sebagai

kepribadian mereka. Syed (2004) juga menyatakan bahwa pengalaman pertama

dalam keluarga memainkan peran yang penting dalam perkembangan kepribadian.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh Frank (1996) yang berpendapat bahwa

urutan kelahiran anak dalam sebuah keluarga akan mempengaruhi bagaimana

orang tua merawat dan mengasuh mereka. Pengasuhan dan perawatan ini nantinya

akan menimbulkan perbedaan kepribadian.

Eckstein (2000) juga mendukung bahwa urutan kelahiran mempengaruhi

kepribadian individu, dimana ada 151 penelitian yang secara statistik menyatakan

ada hubungan yang signifikan antara urutan kelahiran dan kepribadian. Penelitian

ini semakin memperkuat bahwa urutan kelahiran berpengaruh terhadap

kepribadian seseorang.

Santrock (1995) menyatakan bahwa perbedaan dalam urutan kelahiran

disebabkan oleh adanya variasi dalam interaksi dengan orangtua dan saudara

kandung. Hal ini diasosiasikan dengan pengalaman unik pada suatu posisi tertentu

dalam keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

17

Sulloway (dalam Angela Haris, 2007) meyakini bahwa urutan kelahiran

memainkan peranan penting dalam pembentukan kepribadian seseorang, dimana

urutan kelahiran mempengaruhi lima sifat kepribadian yang utama yaitu

kecemasan, keterbukaan, sikap berterus terang, keramah-tamahan dan sikap

berhati-hati.

Pada relasi saudara kandung juga ditemui sesuatu yang unik. Agresi dan

dominansi terjadi lebih besar dalam relasi-relasi saudara kandung yang jenis

kelaminnya sama dibandingkan dengan relasi saudara kandung yang jenis

kelaminnya berbeda (Santrock, 1995). Selain itu Santrock (1995) juga menyatakan

bahwa perlakuan yang berbeda oleh orangtua kepada anak-anak, berpengaruh

terhadap bagaimana saudara kandung tersebut cocok satu sama lain. Anak-anak

yang diperlakukan relatif sama oleh orang tua cenderung cocok satu sama lain

begitu pula sebaliknya.

Menurut Saroglou dan Fiasse (2003), umumnya penelitian mengenai urutan

kelahiran hanya membandingkan antara anak sulung dengan anak bungsu,

sedangkan anak tengah jarang diikutkan dalam penelitian. Selain itu, disebutkan

bahwa jumlah saudara memang perlu dikontrol dalam penelitian mengenai urutan

kelahiran.

2. Anak Sulung

Anak sulung (Hadibroto, 2002) adalah anak tunggal hingga tiba saat

adiknya hadir dalam keluarga. Perhatian dari orang tua cenderung membuat anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

18

sulung memiliki perasaan mendalam untuk menjadi superior atau kuat, kecemasan

tinggi dan terlalu dilindungi.

Anak sulung mulai menyadari bahwa ia tidak disayangi lagi semenjak

memiliki adik. Ia mencoba mengkompensasikan kehilangan tersebut dengan

mencari kasih sayang pengganti dalam bentuk-bentuk lain, misalnya perasaan

dihormati, dikagumi dan disetujui. Ia bertindak hati-hati untuk tidak menyinggung

perasaan orang di sekelilingnya agar tidak sampai kehilangan lagi kasih sayang

orangtuanya.

Orangtua memberi tanggungjawab kepada anak sulung untuk menjaga

adiknya. Anak sulung belajar bertanggung jawab dan mandiri melalui kegiatan

sehari-hari. Mereka memiliki karakter kerap terbebani dengan harapan atau

keinginan orangtua dan didorong untuk mencapai standar pendidikan ataupun

pekerjaan yang tinggi sebagai representasi orangtua. Salah satunya dengan

perlakuan orangtua yang cenderung lebih memperhatikan pendidikan anak sulung,

dimana biasanya mereka adalah seorang high achiever. Hal ini menjadikan anak

sulung cenderung tertekan.

Di lain sisi anak sulung senang menjadi pusat perhatian, dan dengan

perhatian tersebut perkembangan kepribadiannya menjadi lebih baik. Anak sulung

secara umum dapat diandalkan, cenderung terikat pada aturan-aturan, dominan,

kompeten, konservatif, otoriter, mempunyai pemikiran yang tajam dan lebih

sensitif (Alwisol, 2004 & Roslina, 2006). Selain itu Santrock (1995) menambahkan

bahwa anak yang lahir duluan lebih berorientasi dewasa, suka menolong, dapat

menyesuaikan diri, cemas dan dapat mengendalikan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

19

3. Anak Tengah

Anak tengah yaitu anak kedua, anak ketiga dan seterusnya yang masih

mempunyai adik. Anak tengah merasa dirinya serba kekurangan dalam segi

kemampuan mengerjakan sesuatu dibandingkan kakaknya. Untuk itu dia berusaha

menunjukkan prestasi yang lebih baik untuk menarik perhatian orangtuanya.

Situasi yang terabaikan menjadikan anak tengah cenderung mempunyai motivasi

tinggi, bisa dalam hal prestasi maupun sosialisasi.

Anak tengah cenderung lebih mandiri dan lebih bebas dari harapan orangtua

sehingga dapat membentuk karakternya sendiri. Ia lebih pandai melihat situasi dan

aturan yang diterapkan kepadanya lebih longgar sehingga diperbolehkan

melakukan hal-hal tertentu dengan sedikit batasan. Anak tengah suka berteman

dan hidup berkelompok sehingga lebih bebas mengekspresikan kepribadiannya

yang unik dan menjadi lebih ekspresif. Dia memiliki bakat seni sehingga dalam

berpakaian kadang tidak rapi.

Pada tahap tertentu, kepribadian anak tengah dibentuk melalui

pengamatannya terhadap sikap kakaknya. Jika sikap kakaknya penuh kemarahan

dan kebencian, anak tengah mungkin menjadi sangat kompetitif, atau menjadi

penakut dan sangat kecil hati. (Hadibroto dkk., 2002; Alwisol, 2004 & Roslina

2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

20

4. Anak Bungsu

Anak bungsu yaitu anak kedua, anak ketiga dan seterusnya yang tidak

punya adik lagi (Alam, 2002). Anak bungsu tumbuh menjadi sosok yang merasa

serba tidak mampu dalam mengerjakan sesuatu dengan baik. Mereka tergolong

anak yang sulit karena mempunyai kakak yang dijadikan model sehingga kerap

merasa inferior (rendah diri) dan merasa tidak sehebat kakak-kakaknya. Dengan

demikian, anak bungsu berupaya membentengi dirinya dengan mengabaikan sikap

kakaknya.

Dalam pengasuhan anak bungsu kerap dibantu orang sekitar, sehingga tidak

terlalu sadar dengan potensi dirinya. Anak bungsu cenderung dimanjakan dan

mendapat kasih sayang banyak sehingga cenderung tidak dewasa. Mereka hanya

diberi sedikit tanggung jawab dan tugas dalam keluarga. Anak bungsu umumnya

lebih spontan dan mempunyai jiwa yang lebih bebas dan empatik (Alwisol, 2004 ;

Roslina, 2006 & Eckstein 2000).

Alfred Adler dalam penelitiannya pada tahun 1920 (dalam Sulloway, 2008)

mendalilkan pengaruh urutan anak terhadap kepribadiannya. Ia mengamati, anak-anak

sesuai urutan kelahirannya dalam keluarga memegang posisi kekuasaan yang berbeda.

Pencarian identitas dan perhatian dipengaruhi oleh posisi urutannya. Perbedaan

lingkungan yang hadir pada anak pertama, tengah, dan bungsu juga bisa membawa

mereka pada kepribadian yang berbeda. Dalam dalilnya disebutkan bahwa dalam

pandangan Adler semua anak berusaha menjadi superior dan berjuang demi mendapat

perhatian, serta kasih sayang orangtuanya. Mereka umumnya berkompetisi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

21

menarik perhatian. Kondisi ini membentuk kepribadian mereka berbeda dan

mencerminkan usaha mencari perhatian.

Menurut peneliti, anak sulung adalah anak yang superior dan dominan dalam

keluarga. Anak sulung ingin menjadi pemimpin bagi adik-adiknya dan menjadi

panutan. Kecenderungan ini terkait dengan karakternya yang otoriter. Anak tengah

adalah anak yang kurang mendapat kasih sayang seperti anak sulung ataupun anak

bungsu. Situasi ini menjadikannya lebih mandiri, lebih bebas dan kreatif. Sebagai

kompensasinya anak tengah menjadi lebih suka bergaul dengan teman seusianya. Anak

bungsu adalah anak yang mendapat kasih sayang dari berbagai pihak. Kadangkala

menjadikan anak bungsu terlihat manja. Hal ini menjadikan anak bungsu kurang

mandiri, kurang dewasa dan sedikit mendapat tanggungjawab dari orang yang lebih

tua.

Untuk memperjelas pemahaman mengenai karakteristik anak sulung, anak

tengah dan anak bungsu kita dapat menyimak pada tabel ciri kepribadian berdasarkan

urutan kelahiran (Alwisol, 2004) di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

22

Tabel 1. Ciri Kepribadian Menurut Urutan Kelahiran

Anak Sulung Anak Tengah Anak Bungsu

Situasi Dasar

Menerima perhatian

tidak terpecah dari orang

tua

Turun tahta akibat

kelahiran adik dan harus

berbagi perhatian

Memiliki model atau

perintis, yakni

kakaknya

Harus berbagi

perhatian sejak awal

Memiliki banyak

model perhatian,

walaupun berbagi,

tidak berubah sejak

awal

Sering dimanja

Dampak Positif

Bertanggungjawab,

melindungi dan

memperhatikan orang

lain

Organisator yang baik

Motivasinya tinggi

Memiliki interes sosial

Lebih mudah

menyesuaikan diri

dibandingkan

kakaknya.

Kompetisi yang sehat

Sering mengungguli

semua saudaranya.

Ambisius yang

realistik

Dampak Negatif

Merasa tidak aman,

takut tiba-tiba

kehilangan nasib

baiknya.

Pemarah, pesimistik

konservatif, perhatian

pada aturan dan hukum

Berjuang untuk diterima

Tidak kooperatif, sering

mengkritik orang lain

Pemberontak dan

pengiri permanen,

cenderung berusaha

untuk mengalahkan

orang lain

kompetitif berlebihan

Mudah kecil hati

Sukar berperan

sebagai pengikut

Merasa inferior

dengan siapa saja

Tergantung pada

orang lain

Ambisi yang tidak

realistik

Gaya hidup manja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

23

C. Remaja

Utamadi (2007) mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa "belajar"

untuk tumbuh dan berkembang dari anak menjadi dewasa. Masa belajar ini disertai

dengan tugas perkembangan. Istilah tugas perkembangan digunakan untuk

menggambarkan harapan masyarakat terhadap suatu individu untuk melaksanakan

tugas tertentu pada masa usia tertentu sehingga individu itu dapat menyesuaikan diri

dengan masyarakat.

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa

yang berjalan antara umur dua belas sampai dua puluh satu tahun (Lumansupra, 2008).

Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan fisik yang begitu pesat. Remaja

mengalami pubertas yang berarti suatu periode di mana kematangan, kerangka dan

seksual terjadi secara pesat (Santrock, 1995).

Secara kognitif, remaja mulai mengembangkan pemikiran operasional formal,

dimana pemikiran mereka menjadi lebih abstrak atau tidak terbatas pada pengalaman

konkret aktual sebagai dasar pemikirannya. Remaja sering berpikir tentang ciri-ciri

ideal diri mereka sendiri, orang lain dan dunia (Santrock, 1995). Hal ini didukung oleh

pendapat Yudhi (2008) yang menyebutkan bahwa remaja dengan citra dirinya mulai

menilai diri sendiri dan menilai lingkungannya terutama lingkungan sosial mereka.

Remaja menyadari adanya sifat-sifat sikap sendiri yang baik dan yang buruk. Mereka

belajar perilaku manakah yang sesuai dengan standar agama dan lingkungan sosial.

Hal ini juga didukung oleh Dariyo (2004) yang mengatakan bahwa remaja mulai

memperhatikan sifat baik yang disenangi dan diharapkan orang lain. Mereka ingin

menjadi goodboy/ goodgirl. Agar dikatakan sebagai anak yang baik, maka individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

24

akan melakukan tindakan-tindakan yang menyenangkan orang lain. Tujuannya agar

dirinya mudah diterima dalam lingkungan sosialnya. Remaja harus patuh terhadap

aturan yang berlaku di masyarakat dan mulai memegang prinsip-prinsip kebenaran.

Remaja juga mengalami perubahan berkaitan dengan kognisi sosial mereka.

David Elkind (dalam Santrock, 1995) yakin bahwa egosentrisme remaja memiliki dua

bagian: penonton khayalan dan dongeng pribadi. Penonton khayalan ialah keyakinan

remaja bahwa orang lain memperhatikan dirinya sebagaimana halnya dengan dirinya

sendiri. Perilaku ini misalnya akan mengundang perhatian yang umum terjadi pada

remaja. Selain itu ada juga keinginan untuk tampil di depan umum, diperhatikan dan

dilihat.

Dari segi sosio emosional, menurut Havighurst (dalam Dariyo, 2004) remaja

mulai menuntut akan otonomi, tanggungjawab dan kebebasan emosional yang semakin

besar dari orangtua mereka. Remaja lebih suka menghabiskan waktu untuk bergaul

bersama dengan teman sebaya. Hal ini kadang diikuti dengan perilaku melawan

keinginan orangtua. Selain itu masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu

perkembangan emosi yang tinggi. Perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang

sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atas situasi sosial,

emosinya negatif dan temperamental. Dalam menghadapi ketidaknyamanan emosional

remaja awal akan bereaksi secara defensif dan berusaha melindungi kelemahan.

Akhirnya sikap agresiflah yang muncul. Sedangkan di pihak orangtua, mereka juga

melakukan pengendalian yang semakin erat. Kedua hal tersebut dapat memicu

timbulnya konflik diantara kedua belah pihak dan akhirnya menjadikan remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

25

menjadi lebih percaya pada teman-teman yang senasib dengannya (Lumansupra, 2008

& Santrock, 1995).

Menurut Erikson (dalam Rice, 1996), salah satu tugas perkembangan yang

utama pada masa remaja adalah pembentukan identitas diri yang koheren. Tugas

pembentukan identitas digambarkan Erikson sebagai kemampuan pembuatan

keputusan dengan mengeksplorasi alternatif dan komitmen berdasarkan peran tertentu.

Remaja tertarik untuk mengetahui siapa dirinya, bagaimana dirinya dan kemana

mereka akan menuju ke masa depannya. Remaja yang berhasil mengatasi identitas

yang saling bertentangan pada masa ini akan memunculkan suatu kepribadian yang

menarik dan dapat diterima. Sedangkan remaja yang tidak berhasil mengatasi krisis

identitas, menjadi bingung dan menderita, sehingga perilaku mereka akan cenderung

menarik diri atau kehilangan identitas mereka dalam kelompok (Santrock, 1995).

Menurut Erikson (Santrock, 1995) kenakalan remaja terjadi karena anak remaja

gagal mengalami identitas diri. Tidak jarang pula mereka berperilaku menyimpang

seperti membolos, melalaikan tugas dan mogok belajar. Selain itu, juga mengalami

hambatan dalam proses sosialisasi di sekolah, bahkan tindakan agresif terkadang

muncul dalam pergaulan.

D. Hubungan antara Bullying dengan Urutan Kelahiran pada Remaja

Remaja adalah sebuah tahap perkembangan dengan berbagai tugas yang

menyertainya. Dari segi sosio emosional kondisi emosi anak remaja menuntut

otonomi, tanggungjawab dan kebebasan emosional yang lebih besar. Selain itu masa

remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

26

Perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat

terhadap berbagai peristiwa atas situasi sosial, emosinya negatif dan temperamental.

Dalam menghadapi ketidaknyamanan emosional, remaja awal akan bereaksi secara

defensif dan berusaha melindungi kelemahan. Akhirnya sikap agresiflah yang sering

muncul. Sedangkan di pihak orangtua, pengontrolan terhadap remaja menjadi semakin

ketat. Kedua hal yang bertolak belakang ini akhirnya menimbulkan konflik dan remaja

memutuskan untuk bergabung dengan teman-teman sebayanya.

Dilihat dari segi kognitifnya anak remaja mulai berpikir operasional formal dan

sudah bisa berpikir abstrak. Pemikiran mereka idealis dan menerapkan standar-standar

kehidupan yang tinggi. Hal ini bisa memicu adanya ketidakpuasan apabila realita yang

mereka jumpai tidak seperti yang ada dengan pemikiran mereka yang idealistis.

Remaja juga harus menyelesaikan tugas perkembangannya mencari identitas diri.

Dalam tugas ini, remaja mencari kemampuannya dan kekurangannya. Mereka

mengeksplorasi diri, mencari tahu siapa dan bagaimana dirinya. Selain itu, remaja

merasa ingin diperhatikan dan tampil di depan umum. Mereka merasa diperhatikan

oleh orang lain.

Di lain sisi setiap remaja dengan keluarga yang berbeda dan pengasuhan yang

berbeda membawa mereka kepada perbedaan karakter. Hal ini terkait dengan posisi

urutan kelahiran dimana orang tua memberi perlakuan yang berbeda kepada setiap

posisi sehingga karakter yang dihasilkan pun berbeda. Anak sulung memiliki karakter

yang superior dan dominan dalam keluarga. Mereka ingin menjadi pemimpin bagi

adik-adiknya dan menjadi panutan. Kecenderungan ini terkait dengan karakternya

yang otoriter. Anak tengah berkarakter lebih mandiri, lebih bebas dan kreatif. Mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

27

lebih suka bergaul dengan teman seusianya. Anak bungsu memiliki karakter sebagai

anak yang manja. Hal ini menjadikan anak bungsu kurang mandiri, kurang dewasa dan

sedikit mendapat tanggungjawab dari orang yang lebih tua.

Remaja akhirnya memiliki karakter yang berlainan sebagai hasil dari

penyelesaian tugas perkembangan yang ada. Di lain sisi, remaja yang memiliki posisi

urutan kelahiran yang juga berbeda-beda baik sebagai anak sulung, tengah ataupun

bungsu memiliki karakter yang berlainan. Dengan karakter-karakter yang berlainan itu

tentunya akan membawa ke sebuah kecenderungan perilaku salah satunya

kecenderungan bullying. Bullying adalah perilaku menyakiti yang dilakukan dengan

sengaja dan berulang. Perilaku ini muncul karena ada perbedaan kekuasaan antara

pelaku dengan korbannya. Pelaku bullying secara umum memiliki karakter seperti

otoriter, suka memerintah, dominan, menjadi penentu keputusan dan memiliki

kekuasaan. Karakter ini hampir serupa dengan karakter yang ada pada anak sulung.

Anak bungsu karakternya berlaianan dengan karakter pelaku bullying. Anak bungsu

dikenal dengan karakter yang bebas, manja, inferior dan mandiri. Sedangkan anak

tengah juga memiliki karakter yang berlainan dengan karakter pelaku bullying, dimana

anak tengah suka bersosialisasi, dan menjadi mediator dalam pergaulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

29

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan kecenderungan bullying

berdasarkan urutan kelahiran/ birth order pada remaja putra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian yang bertujuan

untuk melihat perbedaan dengan cara membandingkan kecenderungan bullying

(Variabel Tergantung) ditinjau dari urutan kelahiran yang meliputi anak sulung, anak

tengah dan anak bungsu (Variabel Bebas) (Purwanto, 2008).

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anak remaja yang dibatasi pada remaja

awal yaitu mulai dari usia 13 sampai 16 tahun (Santrock, 1995). Subjek secara umum

memiliki kriteria:

1. Berada dalam batas usia 13-16 tahun.

2. Berpendidikan SLTP.

3. Jenis kelamin laki-laki.

4. Mempunyai 2 saudara kandung yang masih hidup, sehingga dalam keluarga subjek

masih ada pengasuhan terhadap anak sulung, tengah dan bungsu.

C. Identifikasi Variabel

Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu yang pertama disebut sebagai

variabel bebas. Variabel bebas merupakan sebuah aspek dari lingkungan yang diteliti

secara empiris dengan tujuan untuk menentukan apakah ini akan mempengaruhi suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

31

perilaku (Purwanto, 2008). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah urutan

kelahiran (birth order).

Jenis variabel yang kedua adalah variabel tergantung. Variabel tergantung

merupakan respon yang diteliti atau diukur dalam penelitian yang dilakukan

(Purwanto, 2008). Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah bullying

D. Definisi Operasional

1. Birth order/ Urutan kelahiran

Anak sulung adalah anak tunggal hingga tiba saat adiknya lahir. Anak tengah

yaitu anak kedua dan seterusnya yang masih mempunyai adik. Anak bungsu yaitu

anak kedua, anak ketiga dan seterusnya yang tidak punya adik lagi.

Urutan kelahiran subjek penelitian diperoleh dengan cara: ketika proses

pengisian kuesioner penelitian, subjek diminta untuk mengisikan urutan kelahiran

mereka dengan menggaris bawahi ketiga pilihan urutan kelahiran yang terdiri dari

anak sulung, tengah dan bungsu. Dengan pengisian tersebut peneliti akan

memperoleh subjek penelitian yang termasuk dalam kategori anak sulung, anak

tengah dan anak bungsu.

2. Bullying

Definisi bullying menurut peneliti sendiri adalah penggunaan kekuasaan,

kekuatan dengan sengaja secara berulang untuk menyakiti, menyerang seseorang

atau sekelompok orang yang lemah dan tidak dapat membela diri, sehingga korban

merasa tertekan, trauma, dan tidak berdaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

32

Bullying memiliki tiga aspek yang terkait satu sama lain yaitu:

a. Perbedaan kekuasaan

Pelaku bullying memiliki kekuasaan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan korban bullying. Perbedaan kekuasaan ini dikarenakan oleh pelaku yang

agresif dan dominan. Umumnya pelaku mencari dan mengajak temannya untuk

membentuk kelompok dan kemudian melakukan bullying.

b. Perilaku menyakiti yang dilakukan berulang-ulang.

Bullying dilakukan dengan dalih humor. Pelaku sering tidak menyadari

bahwa humor yang dilontarkan atau perilakunya merupakan hal yang tidak

disukai oleh korbannya bahkan menyakitkan. Karena ketidaksadaran ini

menjadikan perilaku tersebut diulang-ulang. Perilaku tersebut terdiri dari lima

kategori yaitu sebagai berikut:

i. Kontak fisik langsung

ii. Kontak verbal langsung

iii. Perilaku non-verbal langsung

iv. Perilaku non-verbal tidak langsung

v. Pelecehan seksual

c. Dilakukan dengan sengaja

Pelaku dengan sengaja menyakiti orang lain karena mereka ingin

menunjukkan kekuasaan mereka. Selain itu juga karena pelaku merasa marah

sebab korban berperilaku tidak sesuai dengan yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

33

Masing-masing subjek akan mendapat skor pada tiap aitem yang mereka isi.

Skor pada tiap-tiap aitem kemudian dijumlahkan sehingga akan diketahui skor total

subjek. Kecenderungan bullying diketahui dengan melihat skor total subjek

tersebut. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek menunjukkan bahwa

kecenderungan bullyingnya tinggi. Begitu pula sebaliknya semakin rendah skor

total yang diperoleh subjek, semakin rendah pula kecenderungan bullyingnya.

E. Prosedur Penelitian

1. Peneliti membuat skala pengukuran kecenderungan bullying dengan metode rating

yang dijumlahkan (summated rating).

2. Melakukan ujicoba skala pada kelompok subjek yang memiliki kriteria yang sama

dengan subjek penelitian sesungguhnya.

3. Peneliti melakukan uji kesahihan aitem dan reliabilitas skala untuk mendapat

aitem yang sahih dan data yang reliabel.

4. Menentukan subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria dan kemudian meminta

subjek untuk mengisi skala kecenderungan bullying yang telah diuji kesahihannya

dan kereliabelnya.

5. Menganalisa data yang masuk dengan uji statistik dengan analisis varian satu jalur

untuk melihat ada tidaknya perbedaan kecenderungan bullying dari ketiga

kelompok urutan kelahiran.

6. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

34

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah skala kecendrungan

bullying yang dibuat berdasarkan metode penskalaan Likert (Azwar, 2005). Skala ini

dibuat berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sulhin (2008) dan Aulia (2008)

bahwa kecenderungan bullying terdiri dari tiga aspek yaitu adanya perbedaan

kekuasaan, perilaku menyakiti yang berulang, dan perilaku yang disengaja.

Adapun skala kecenderungan bullying ini berisi pernyataan yang favorable dan

unfavorable. Terdapat empat alternatif pilihan jawaban yaitu: Sangat Tidak Sesuai

(STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS). Pemberian skor

dibedakan berdasarkan pada derajat favorable atau unfavorable masing-masing butir.

Pemberian Skor Favorable : STS TS S SS

1 2 3 4

Pemberian Skor Unfavorable : STS TS S SS

4 3 2 1

Tabel 2. Spesifikasi Skala Kecenderungan Bullying Sebelum Ujicoba

No. Aspek Nomer aitem Jumlah

1 Perbedaan kekuasaan

4, 5, 12, 16, 21, 22, 27, 28, 29, 43, 44, 45, 46, 47, 53, 54, 57, 62, 63, 64, 66, 68, 69, 78, 80, 81, 85, 86, 87, 90

30

2 Perilaku menyakiti

1, 6, 7, 10, 11, 13, 17, 20, 23, 26, 30, 31, 34, 35, 39, 42, 48, 52, 55, 56, 58, 61, 65, 67, 70, 73, 79, 82, 84, 89

30

3 Dilakukan sengaja

2, 3, 8, 9, 14, 15, 18, 19, 24, 25, 32, 33, 36, 37, 38, 40, 41, 49, 50, 51, 59, 60, 71, 72, 74, 75, 76, 77, 83, 88

30

Total 90 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

35

G. Uji Validitas, Reliabilitas dan Seleksi Aitem

1. Validitas

Validitas dalam penelitian ini adalah menggunakan validitas isi. Validitas

isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengajuan terhadap isi tes dengan

hasil analisis secara rasional atau lewat professional judgment. Dalam validitas ini

aitem-aitem yang disusun harus mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang

hendak diukur (Azwar, 2004).

2. Reliabilitas

Selain uji validitas, alat ukur dalam penelitian ini juga akan diuji

reliabilitasnya. Reliabilitas adalah kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan,

konsistensi atau sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2004).

Dalam penelitian ini estimasi reliabilitas alat ukur dicari dengan metode

Alpha-Cronbach yaitu melalui pendekatan reliabilitas konsistensi internal.

Koefisien alpha merupakan estimasi yang baik terhadap reliabilitas pada banyak

situasi pengukuran (Azwar, 2004). Nilai reliabilitas skala dianggap memuaskan

apabila koefisien alpha di atas 0,675 (Purwanto, 2008).

3. Seleksi Aitem

Seluruh analisis aitem skala bullying dihitung dengan menggunakan SPSS

for windows versi 12.00. Seleksi aitem yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah memakai koefisien korelasi aitem total yang nantinya akan menghasilkan

indeks daya beda aitem. Indeks daya beda aitem bergerak dari 0 sampai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

36

1,00. Semakin baik daya beda aitem maka indeksnya semakin mendekati 1,00.

Kriteria aitem yang dapat diterima adalah jika korelasinya positif dan sama dengan

atau lebih besar dari 0,25. (Azwar, 2008)

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi

Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu harus dipenuhi syarat

untuk bisa dianalisis yaitu dengan melakukan uji asumsi yang meliputi uji

normalitas sebaran dan uji homogenitas.

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran

variabel bebas dan variabel tergantung bersifat normal atau tidak.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians yang akan

diuji tersebut adalah sama.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis varians, yaitu suatu

prosedur untuk membandingkan tiga kelompok subjek atau lebih dengan mencari

perbedaan mean kelompok yang akan diuji. Hipotesis diterima jika F hitung > F

tabel dan signifikansinya < 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

37

BAB IV

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Uji Coba Skala Bullying

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji coba alat tes untuk

melihat validitas dan reliabilitas alat yang nantinya akan dijadikan sebagai alat

penelitian sesungguhnya.

Alat ukur bullying diuji cobakan kepada kelompok uji coba yang memiliki

karakteristik sama dengan kriteria subjek penelitian. Uji coba alat tes dilakukan

pada tanggal 25-31 Juli 2008. Skala tersebut diuji cobakan kepada 111 subjek yang

memenuhi kriteria.

Tabel 3. Data Subjek Uji Coba

Usia (dalam tahun) No. Urutan Kelahiran Jumlah 13 14 15 16 1 Anak Sulung 37 orang 3 19 15 - 2 Anak Tengah 37 orang 5 18 12 2 3 Anak Bungsu 37 orang 2 22 12 1

Total 111 orang 10 59 39 3

2. Hasil Uji Coba Skala Bullying

Seluruh analisis aitem skala bullying dihitung dengan menggunakan SPSS

for windows versi 12.00. Kriteria aitem yang dapat diterima adalah jika korelasinya

positif dan sama dengan atau lebih besar dari 0,25. (Azwar, 2008) Berdasarkan

kriteria 0,25 tersebut, maka 55 aitem dinyatakan baik untuk penelitian. Di bawah

ini disajikan tabel spesifikasi skala setelah uji coba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

38

Tabel 4. Spesifikasi skala bullying setelah uji coba

No. Aspek Aitem Jumlah 1 Perbedaan kekuasaan 4, 12, 16, 28, 29, 43, 44, 45 47,

53, 62, 64, 68, 81, 85, 86, 87, 80 18

2 Perilaku menyakiti 6, 11, 17, 23, 26, 30, 34, 42, 48, 52, 58, 61, 65, 67, 69, 70, 73, 82

18

3 Dilakukan sengaja 2, 9, 15, 24, 19, 32, 33, 36, 38, 50, 59, 71, 72, 74, 75, 76, 77, 88, 83

19

Jumlah keseluruhan 55

Oleh karena adanya perbedaan proporsi antara aitem yang favorable dengan

yang unfavorable, maka peneliti memilih 48 aitem untuk dijadikan aitem skala

penelitian. Pemilihan ini bertujuan agar proporsi tiap aspek tetap seimbang (Azwar,

2008). Berikut adalah tabel spesifikasi skala penelitian.

Tabel 5. Spesifikasi skala bullying untuk penelitian

No. Aspek Aitem Jumlah 1 Perbedaan kekuasaan 4, 12, 16, 29, 43, 44, 45 47, 53,

62, 64, 68, 81, 85, 86, 87 16

2 Perilaku menyakiti 6, 11, 17, 26, 30, 34, 42, 48, 52, 61, 65, 67, 69, 70, 73, 82

16

3 Dilakukan sengaja 9, 15, 24, 19, 32, 33, 36, 38, 50, 71, 72, 74, 75, 76, 88, 83

16

Jumlah keseluruhan 48

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas skala bullying dihitung dengan menggunakan SPSS for

windows versi 12.00. Teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien

reliabilitas Alpha-Cronbach. Koefifien reliabilitas yang diperoleh adalah 0,900.

Koefisien tersebut cukup tinggi sehingga alat ukur dapat dipercaya. Hasil

perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

39

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 20-23 Agustus 2008. Responden dalam

penelitian ini adalah siswa kelas 2 dan atau 3 dari 5 SMP di Kabupaten Sleman.

Pengambilan data tidak dilakukan secara langsung oleh peneliti, melainkan dilakukan

oleh Guru dari sekolah yang bersangkutan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan

agar pengambilan data tidak mengganggu jam pelajaran di masing-masing sekolah.

Dari hasil pemilihan subjek yang memenuhi kriteria, maka diperoleh sampel

sebanyak 129 anak dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 6. Data Subjek Penelitian

Usia (dalam tahun) No. Urutan Kelahiran Jumlah 13 14 15 16 1 Anak Sulung 43 orang 1 27 14 1 2 Anak Tengah 43 orang 3 24 13 3 3 Anak Bungsu 43 orang 3 21 18 1

Total 129 orang 7 72 45 5

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi data penelitian

Tabel 7. Hasil Penelitian

Min Mak Mean Variabel H E H E H E

Bullying 48 62 192 129 120 91,53

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa skor nilai rata-rata empirik

bullying lebih rendah dari skor rata-rata hipotetiknya. Ini menunjukkan bahwa nilai

rata-rata bullying subjek rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

40

Dalam membuat kategorisasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan

sangat rendah pada skala bullying, peneliti menyusun suatu norma kategori yang

dipilih untuk semua norma skala berdasarkan model distribusi normal menurut

Azwar (2000).

Skala bullying terdiri dari 48 aitem yang masing-masing aitemnya diberi

skor 1 sampai 4. Dengan demikian skor terkecil adalah (48 x 1) = 48 dan skor

terbesar adalah (48 x 4) = 192. Maka rentang skor skala diperoleh dari skor

terbesar dikurangi skor terkecil yaitu (192 - 48) = 120. Kemudian rentang skor

sebesar 120 itu dibagi dalam enam satuan deviasi standar sehingga diperoleh (120 /

6) = 20. Angka 20 ini merupakan estimasi besarnya satuan deviasi standar populasi

() yang akan digunakan untuk membuat kategori normatif skor subjek. Adapun

rata-rata teoritisnya (µ) diperoleh dari jumlah aitem dikalikan skor tengah dari

kategori respon yaitu (48 x 2,5) = 120.

Norma untuk kategori skala bullying:

< x ≤ (µ - 1,5 ) : sangat rendah

(µ - 1,5 ) < x ≤ (µ - 0,5 ) : rendah

(µ - 0,5 ) < x ≤ (µ + 0,5 ) : sedang

(µ + 0,5 ) < x ≤ (µ + 1,5 ) : tinggi

(µ + 1,5 ) < x ≤ : sangat tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

41

Tabel 8. Kriteria Kategori Bullying

Skala Rentang nilai Jumlah Prosentase (dlm %)

Kategori

< x ≤ 90 55 42,6 % Sangat rendah 90 < x ≤ 110 69 53,9% Rendah

110 < x ≤ 130 5 3,9% Sedang 130 < x ≤150 0 0 Tinggi

Bullying

150 < x ≤ 0 0 Sangat tinggi

Berdasarkan kategori skor bullying di atas diketahui bahwa subjek dengan

kategori skor rendah merupakan kategori skor yang paling besar prosentasenya

yaitu 53,9 %.

2. Uji Asumsi

Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu harus dipenuhi syarat

untuk bisa dianalisis yaitu dengan melakukan uji asumsi yang meliputi uji

normalitas sebaran dan uji homogenitas.

a. Uji normalitas

Uji normalitas penyebaran skor kuesioner kecenderungan bullying

terhadap urutan kelahiran anak didapatkan p = 0,064 dan p = 0,195 (p > 0,05).

Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut, dapat dikatakan bahwa sebarannya

adalah normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians yang akan

diuji tersebut adalah sama. Berdasarkan uji homogenitas, diperoleh f hitung

sebesar 0,598. Oleh karena probabilitas 0,05 maka ketiga varians adalah sama

atau homogen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

42

Tabel 9. Hasil pengujian Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.517 2 126 .598

3. Uji Hipotesis

Hipotesis alternatif (Hi) dalam penelitian ini berbunyi ada perbedaan

kecenderungan bullying pada remaja putra berdasarkan urutan kelahiran dalam

keluarga. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis varian satu

jalur dengan alat bantu SPSS versi 12.00. Pengujian dilakukan dengan cara

membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel dan dengan melihat

signifikansinya. Hipotesis akan diterima bila nilai F hitung > F tabel dan taraf

signifikansinya kurang dari 0,05 (p < 0,05)

Hasil perhitungan nilai F dalam penelitian ini adalah 2,811 sedangkan F

tabelnya adalah 3,07 (F hitung < F tabel), nilai signifikansinya adalah 0,064 yang

berarti lebih dari 0,05 (p > 0,05). Hal ini berarti Hi ditolak dan Ho diterima yaitu

tidak ada perbedaan kecenderungan bullying pada remaja ditinjau dari urutan

kelahirannya. Di bawah ini disertakan penghitungan one-way anova.

Tabel 10. Hasil penghitungan one way anova

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Between Groups 750.434 2 375.217 2.811 .064 Within Groups 16817.721 126 133.474 Total 17568.155 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

43

Dalam homogeneous subsets terlihat adanya grup atau subset mana saja

yang mempunyai perbedaan rata-rata. Pada tabel homogeneous subsets terlihat

bahwa grup pada subset satu anggotanya terdiri dari kelompok anak sulung, anak

tengah dan anak bungsu. Ketiga kelompok anak berdasarkan urutan kelahiran

tersebut mempunyai perbedaan yang tidak signifikan.

Tabel 11. Homogeneous Subsets

Subset for alpha = .05

Urutan Kelahiran

N 1

Tengah 43 88.60 Sulung 43 91.47 Bungsu 43 94.51

Tukey HSD(a) Sig. .050

D. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan kecenderungan bullying

pada remaja putra ditinjau dari urutan kelahirannya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F

hitung yang lebih kecil daripada F tabel dan nilai signifikansinya yang lebih dari 0,05

(p > 0,05).

Menurut Purnama (2007) pelaku bullying kemungkinan sekedar mengulangi

apa yang pernah dilihat dan dialami. Apabila dihubungkan dengan hasil penelitian,

mungkin sebagian besar subjek belum pernah melihat ataupun mengalami bullying.

Hal ini menjadikan keseragaman karakter dan kecenderungan perilaku yang relatif

sama dalam bersosialisasi pada diri mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

44

Remaja-remaja putra dalam penelitian ini mungkin juga tidak mewarisi tradisi

hazing dari kakak-kakak kelas atau generasi sebelumnya. Sekalipun mereka pernah

dibully, mereka tidak berniat untuk balas dendam atau melakukannya kepada orang

lain. Hal ini seturut dengan pendapat Riauskina (2005).

Yayasan Sejiwa (2008) menyatakan bahwa bullying dilakukan oleh seseorang

karena ingin menunjukkan kekuasaan, ingin diakui, menunjukkan eksistensi dan

mencari perhatian. Berdasarkan pernyataan ini, bisa dikatakan bahwa secara umum

subjek penelitian memiliki dorongan ke arah eksistensi dan popularitas yang wajar dan

bisa diterima oleh lingkungan sekolah mereka. Dengan demikian tidak dijumpai

perilaku bullying dengan perbedaan yang signifikan.

Purnama (2007) mengatakan bahwa pelaku bullying umumnya tidak menyadari

bahwa mereka telah menjadi pelaku serta tidak mengetahui dampak-dampak buruk

yang bisa disebabkan oleh perilaku tersebut. Hal ini terkait dengan pendapat Haryana

(2007) yang menyatakan bahwa bullying yang ada di Indonesia dianggap wajar oleh

sebagian besar orang, dan sedikit pihak yang menyadari dampak jangka panjangnya.

Karena kurangnya kesadaran, wawasan serta anggapan yang wajar tersebut, maka

perilaku-perilaku bullying yang sebenarnya muncul dalam pergaulan tetap akan

dijadikan hal yang wajar dan ditutup-tutupi. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat

Sulhin dan Aulia (2008) yang menyatakan bahwa bullying umumnya dilakukan dengan

dalih humor sehingga pelaku sering tidak menyadari perilakunya tidak disukai dan

menyakitkan bagi korban. Pernyataan di atas mungkin juga terjadi pada remaja-remaja

yang menjadi subjek dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

45

Menurut Lumansupra (2008) dan Santrock (1995), setiap remaja mulai

menuntut otonomi dan kebebasan emosional yang semakin besar dari orang tua

mereka. Hal ini terjadi pada semua remaja dalam setiap urutan kelahiran baik sebagai

anak sulung, anak tengah ataupun anak bungsu. Dengan demikian secara pribadi setiap

remaja akan berjuang untuk menemukan kenyamanan diri, terlebih ketika harus

berelasi dengan teman sebaya. Pada akhirnya hal ini dapat memunculkan karakter yang

relatif sama dalam berelasi sosial antara remaja yang satu dengan yang lain dari urutan

kelahiran yang berbeda.

Selain perkembangan emosional pada remaja di atas, remaja juga memiliki

tugas perkembangan untuk mencari identitas diri (Rice, 1996). Remaja yang berhasil

menemukan identitas diri akan memunculkan kepribadian yang menarik dan dapat

diterima oleh lingkungan sosialnya, sehingga menjadi mudah bagi mereka ketika

bersosialisasi dengan orang lain termasuk di lingkungan sekolah. Hal ini terkait dengan

pendapat Utamadi (2007) yang mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa

"belajar" untuk tumbuh dan berkembang dari anak menjadi dewasa. Remaja belajar

dari apa yang boleh dan dilarang untuk dilakukan. Konsep ini terbawa dalam proses

sosialisasi mereka sehingga setiap remaja menjadi terbentuk untuk menghindarkan diri

dari tindakan agresif yang merugikan orang lain seperti halnya bullying (Santrock,

1995).

Santrock (1995) menyebutkan bahwa berdasarkan tahap perkembangannya,

secara kognitif remaja mulai mengembangkan pemikiran operasional formal dimana

pemikiran mereka menjadi lebih abstrak atau tidak terbatas pada pengalaman konkret

aktual sebagai dasar pemikirannya. Remaja sudah bisa membedakan perilaku mana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

46

yang boleh dan dilarang untuk dilakukan karena telah mengetahui peraturan yang ada

di lingkungan mereka. Sesuai dengan pendapat Yudhi (2008) yang menyebutkan

bahwa remaja dengan citra dirinya mulai menilai diri, menyesuaikan perilakunya

dengan standar agama atau lingkungan sosial Dariyo (2004) juga menegaskan

peryataan diatas dimana remaja mulai memperhatikan sifat-sifat yang disenangi dan

diharapkan oleh orang lain. Segala tindakan diarahkan agar dirinya diterima oleh

lingkungan sosialnya. Apabila hal ini tertanam dalam setiap remaja, maka perilaku

mereka akan relatif seragam dalam hal kepatuhan terhadap peraturan dan penghindaran

diri dari perilaku yang tidak diterima oleh lingkungan, misalnya agresi atau bullying.

Meskipun pada dasarnya mereka memiliki karakter yang berlainan berdasarkan urutan

kelahiran mereka.

Remaja juga mengalami perubahan berkaitan dengan kognisi sosial mereka.

Elkind (dalam Santrock, 1995) yakin bahwa remaja akan berperilaku yang

mengundang perhatian, keinginan untuk tampil di depan umum, diperhatikan dan

dilihat. Oleh karena itu, remaja berjuang untuk menemukan cara-cara agar orang mau

memperhatikan mereka. Dalam hal ini, remaja menyadari bahwa mereka akan

diperhatikan bila melakukan hal-hal yang positif. Tanpa memperhatikan mereka

berada di urutan kelahiran ke berapa, masing-masing remaja berjuang agar

diperhatikan dan dipandang sebagai pribadi yang sama termasuk dalam pergaulan

mereka. Pada akhirnya setiap remaja berjuang menghindarkan diri dari perilaku negatif

yaitu bullying.

Sulloway (dalam Angela Haris, 2007) meyakini bahwa urutan kelahiran

memainkan peranan penting dalam pembentukan kepribadian seseorang, dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

47

urutan kelahiran mempengaruhi lima sifat kepribadian yang utama yaitu kecemasan,

keterbukaan, sikap berterus terang, keramah-tamahan dan sikap berhati-hati. Dari

kelima sifat tersebut, kencederungan untuk setiap individu berbeda satu dengan yang

lain. Kecenderungan bullying terkait dengan sifat keramah-tamahan. Jika setiap remaja

memiliki sifat dasar keramah-tamahan yang lebih tinggi daripada sifat dasar lainnya,

maka akan terajdi keseragaman pada diri setiap remaja untuk mau menghargai

oranglain dan menghidari perilaku bullying.

Santrock (1995) juga menyatakan bahwa anak-anak yang diperlakukan relatif

sama oleh orang tua cenderung cocok satu sama lain. Dalam sebuah keluarga, orangtua

yang bijaksana akan memperlakukan setiap anaknya dengan cara yang relatif sama

meskipun dengan urutan kelahiran yang berbeda. Hal ini menjadikan anak-anak dalam

keluarga tersebut cocok satu sama lain, mau menghargai perbedaan yang ada. Karena

situasi yang demikian, maka anak-anak akan menanamkan kebiasaan tersebut diluar

lingkungan keluarga dan melakukannya juga kepada orang lain ketika bergaul di luar

rumah termasuk di sekolah.

Ada beberapa kemungkinan variabel yang tidak dikontrol oleh peneliti yang

menyebabkan tidak diterimanya hipotesis dalam penelitian ini. Guastello (2002)

menyarankan bahwa dalam penelitian mengenai urutan kelahiran sebaiknya dilakukan

kontrol dalam hal etnis, pendidikan orangtua dan status perkawinan orang tua. Dalam

penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol terhadap pendidikan dan status

perkawinan orangtua sehingga hasil yang diperoleh tidak signifikan.

Variabel kedua adalah jarak usia, menurut Adler (dalam George, 2004) jarak

usia antara anak yang satu dengan yang lain juga berpengaruh terhadap persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

48

seorang anak terhadap dirinya sendiri. Cara pandang dua orang saudara yang jarak

usianya dekat akan berbeda dengan cara pandang dua orang yang jarak usia mereka

berbeda jauh. Dengan demikian pola pengasuhan orangtua dan relasi antar saudara

kandung yang terjadi di dalamnya juga dipengaruhi oleh jarak usia antar anak. Dalam

penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol terhadap jarak usia antar saudara di

dalam keluarga, sehingga sekalipun seorang anak adalah anak sulung di rumahnya bisa

saja dia mempersepsikan dirinya sebagai anak tunggal karena jarak usia dengan

adiknya terpaut jauh. Hal ini tentunya akan menciptakan karakter yang berbeda dengan

anak-anak sulung di keluarga yang jarak usianya relatif sama.

Variabel ketiga adalah keadaan sosio-ekonomi, kebiasaan, pendidikan

keluarga. Hal ini memunculkan bentuk pengasuhan yang berbeda antara keluarga yang

satu dengan yang lain. Pengasuhan yang berbeda tersebut akan berdampak terhadap

pemunculan karakter yang berbeda untuk sebuah urutan kelahiran antara keluarga yang

satu dengan yang lain (Guastello, 2002).

Variabel keempat adalah jenis kelamin. Menurut Santrock (1995) agresi dan

dominansi terjadi lebih besar dalam relasi-relasi saudara kandung yang jenis

kelaminnya sama. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja putra yang mungkin

sekali memiliki saudara kandung perempuan. Hal ini tentunya juga berpengaruh

terhadap sikap agresi yang dimiliki oleh setiap subjek. Perbedaan jenis kelamin antara

saudara kandung memungkinkan minimnya perilaku agresi ataupun bullying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

49

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan kecenderungan bullying pada remaja putra berdasarkan

urutan kelahirannya.

B. Saran

Hasil penelitian ini masih banyak menunjukkan kekurangan. Untuk itu peneliti

mengajukan beberapa saran dengan harapan informasi ini dapat menjadi pertimbangan

dan mendorong peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih jauh topik yang berhubungan

dengan topik penelitian ini. Saran tersebut antara lain:

1. Saran berkaitan dengan kelanjutan penelitian

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik terhadap topik yang sama yaitu

urutan kelahiran, diharapkan mempertimbangkan dan mengontrol variabel-variabel

lain yang terkait dengan urutan kelahiran terutama jarak kelahiran antar anak dalam

keluarga dan kombinasi jenis kelamin anak dalam keluarga.

Selain itu, bagi peneliti yang berminat terhadap topik bullying, disarankan

untuk meneliti masalah bullying dengan mengambil subjek perempuan, mengingat

subjek pada penelitian ini hanyalah remaja laki-laki. Dengan demikian bisa

diketahui apakah ada perbedaan hasil penelitian atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

50

Remaja atau siswa dalam penelitian ini bersekolah di sekolah yang

heterogen. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa mengambil subjek penelitian

pada sekolah yang homogen sehingga bisa diketahui apakakah ada perbedaan

antara sekolah heterogen dengan sekolah homogen.

Dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh hanya berasal dari data skala.

Untuk dapat mengenal lebih dalam lagi mengenai kecenderungan bullying

seseorang, penelitian selanjutnya dapat menambahkan metode wawancara. Dengan

demikian hasilnya menjadi lebih mendalam dan optimal.

2. Saran berkaitan dengan manfaat penelitian

a. Saran kepada remaja

Setiap remaja dari semua urutan kelahiran baik sebagai anak sulung,

tengah dan bungsu berpeluang untuk menjadi pelaku bullying. Di Indonesia

bullying masih jarang dikenal, baik pengertian, jenis-jenis perilaku ataupun

dampaknya. Dengan demikian remaja diharapkan untuk berhati-hati dalam

berperilaku terkait dengan pergaulan mereka, sekalipun mereka mungkin

belum melakukan bullying saat ini. Mengingat masa remaja adalah masa yang

penuh gejolak dan memungkinkan seseorang berperilaku bullying, maka

remaja diharapkan untuk mampu mengelola emosinya yang masih labil dan

senantiasa menjaga hubungan sosial yang sehat, sehingga kedepannya mereka

tidak terjebak dalam perilaku bullying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

51

b. Saran kepada sekolah

Berdasarkan hasil penelitian yang ada, tidak ditemukannya perbedaan

kecenderungan bullying pada remaja putra berdasarkan urutan kelahiran

mereka. Hal ini menjadikan pihak sekolah untuk senantiasa memantau semua

peserta didiknya dari semua urutan kelahiran mereka agar perilaku bullying

bisa dicegah mulai saat ini. Dengan demikian sekolah menjadi tempat

sosialisasi dan tempat belajar yang kondusif bagi para peserta didiknya.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan memiliki keterbatasan, yaitu:

1. Aitem yang dibuat oleh peneliti banyak yang gugur. Aitem sebelum uji coba

berjumlah 90 aitem. Setelah diujicobakan dan dianalisis hanya 55 aitem yang

memenuhi kriteria dan layak untuk dijadikan aitem penelitian, sedangkan 35 aitem

dinyatakan cacat. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa istilah yang sulit

dipahami sehingga subjek kurang bisa memahami aitem. Pada akhirnya hal ini

menjadikan ke-35 aitem tersebut kurang bisa membedakan subjek yang memiliki

jawaban favorable dan unfavorable.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

52

DAFTAR PUSTAKA

Adkins, Lynn K. (2003). Predicting Self-Esteem baseb on Perceival Parental Favoritism and Birth Order. Thesis: East Tennessee State University, Fakulty of the Department of Psychology. Alwisol (2004). Kepribadian Menurut Urutan Kelahiran. UMM. Diakses tanggal 3 September 2007 dari http://www.pikirdong.org/psikologi/psio4kmuk.ph/ Anshorulloh, Romi. (2007). Bullying Sebuah Imitasi. Diakses tanggal 26 April 2008 dari http://kammirema.wordpress.com/2007/11/pge/2/ Aulia, Fahmi. (2007). Budaya Bullying di Sekitar Kita. Dipungut tanggal 13 September 2007 dari http://mfahmia2705.blogspot.com/2007/06/budaya- bullying-di-sekitar-kita/ Azwar, Saifuddin. (2004). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ______________. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ______________. (2005). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Banks, Ron. (1997). Bullying in Schools. Diakses tanggal 14 April 2008 dari http://www.ericdigest.org/1997-4bullying.html Eckstein, Daniel. (2000). Empirical Studies Indicating Significant Birth Order Related Personality Differences. The Journal of Individual Psychology, Vol 56, No. 4. University of Texas. Dariyo, Agoes. S. Psi. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia Fatwa (2007). Hentikan Bullying. Diakses tanggal 20 September 2007 dari

http://www.reformasihukum.org/konten.php?nama=pemilu&op=detail_politik-pemilu&id=201.

Frank, M. (1996). International Encyclopedia Psychology. USA: British Library Cataloguiq in Publication Data. George, Boeree; Ridwan, Inyiak dan Qodir, Abdul. (2004). Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikologi Dunia. Yogyakarta: Prismasophie

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

53

Greene, Michael B. (2006). Bullying in Schools: A Plea for Measure of Human Rights. Journal of social Issues, Vol 62, No. 1, pp. 65-79. Guastello, Denise D. (2002). Birth Category Effect on the Gordon Personal Profile

Variables. Journal for Articles in Support of the Null Hyothesis. Vol. 1, No. 1: Marquette University.

Gunarsa, Singgih. (2000). Psikologi Anak dan Remaja. Jakarta. Pt. Tbk. Gunung Mulia. Hadibroto, I.; Syamsir, A.; Suryaputra, E & Olivia, F. (2003). Misteri Perilaku Anak Sulung, Tengah, Bungsu Dalam Mengenal Urutan KelahiranUntuk Memahami Diri dan Orang Lain. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hafidzi (2008). Budaya Bullying yang Merajalela. Diakses tanggal 26 April 2008 dari

http://azharku.wordpress.com/2008/02/19/budaya-bullying-yang-merajalela/ Haryana, Diena (7-12-2007). Konotasi Makna Bullying Yang Berulang. Diakses tanggal

26 April 2008 dari http://ikutmemberi. blogspot.com/2007/12/bullying-yang-berulang.html

Indarini, Nurvita. (2007). Awas Bullying di Sekolah. Jakarta. Diakses tanggal 4 Oktober

2007 dari http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/ bulan/04/tgl/29/time/024012/idnews/773879/idkanal/10.

Jatnika, Yanuar (2007). Pendidikan dan Kebudayaan Perlu Gerakan Bersama Atasi

Bullying. Diakses tanggal 14 Mei 2008 dari http://jurnalnasional.com?med=Koran%20Harian&sec=Pendidikan%20 dan%20 Kebudayaan&rbrk=&id=23470.

Kartono, Kartini. (1998). Patologi Sosial: Kenakalan Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. Lampron, Jessica. (2007). Birth Order. Dipungut tanggal 10 september 2007 dari http://Students.usm.maine.edu/jlampr7/. Lipkins, Susan. (2008). Menumpas Kekerasan Pelajar dan Mahasiswa : Menghentikan Perpeloncoan di Sekolah / Kampus. Tangerang: Inspirita Publishing. Lumasupra. (2008). Remaja. Diakses tanggal 5 Mei 2008 dari http://lumansupra.wordpress.com/2008/01/26/remaja/ Maslichah, Luluk. (2002). Perbedaan Kreativitas Anak Berdasarkan Urutan Kelahiran.

Dept.of Psychologi. Dipungut tanggal 13 September 2007 dari http://digilib.unikom.ac.id/print.php?id=jiptumm-gdl-sl-2002-deasy-5064-kelahiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

54

Milsom, Amy & Gallo, Laura L. (2006). Bullying in Middle Schools: Prevention and Intervention. Journal from National Middle school Association. January, Volume 37. Number 3. Pages 12-19. Misriadi (2007). Kekerasan dan Gagalnya Pendidikan Kita. Diakses tanggal 20

September 2007 dari http://www.Suarakarya.online.com/newshtml ?id=186952.

New, Michelle PhD. (2007) Bullying is Big Problem. Diakses tanggal 6 Oktober 2007 dari http://kidshealth.org/teen/your-mind/problems/bullies.html Neser, J.J.; Ovens, M.; Merwe, Van Der & Morodi, R. (2002). Peer Victimisation in Schools : The Victims. University of South Africa, Department of Criminology. ___________________________________________ .(2002). Peer Victimisation in Schools : The Observation of Bullying. University of South Africa, Department of Criminology Noviasari, Deasy (2002). Perbedaan Kematangan Emosional Remaja Ditinjau dari Status

Urutan Kelahiran dalam Keluarga. Dept. of Psychologi. Diakses tanggal 4 Oktober dari http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id =jiptumm-gdl-sl-2002-deasy.5064 kelahiran&q=anak.

Nurgiyantoro, B. (2004). Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Papalia et all (2004). Mos Tanpa Bullying. Diakses tanggal 4 Oktober 2007 dari http://www.rileks.com/dsp_cetak.php?artid=31102006122756. Purnama, Budi (19-11-2007). Para Remaja: Ayo Kita Lawan Bullying. Diakses tanggal 13 Oktober 2007 dari http://www.setiabudi.name/archives/340 . Purwanto, Mpd. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riauskina; Djuwita & Soesetio (2005). Mos Tanpa Bullying. Diakses tanggal 4 Oktober

2007 dari http://www.rileks.com/dsp_cetak.php?artid= 31102006122756. ______________________ . (2007). Bullying dalam Dunia Pendidikan. Diakses tangal 28

September 2007 dari http://popsy.wordpress .com/2007/07/28/%E2%80%pCBullying%12%80%90-dalam-dunia-pendidikan-bagian-2b-pelaku-juga-adalah %E2%80%9Ckorban%E2%80 %90/

Samhadi, Hartati. (14-4-2007). Budaya Kekerasan di Lembaga Pendidikan. Diakses

tanggal 4 Oktober 2007 http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0704/14/Fokus/3456065.htm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

55

Santrock, J.W. (1995). Life Span Development, ed- 5. Jakarta: Erlangga Saroglou, Vassilis & Fiasse, Laura. (2003). Birth order, personality, and religion: a study among young adult from a three-sibling family. Belgium: Universite Catholique de Louvain, Department of Psychology. Sujadi, Tumpal. (2007). Menabuh Genderang Perang dengan Bullying. Dipungut

tanggal 10 September 2007 dari http://www.monitor depok.com/news/opini/14174.html.

Sulhin, Iqrak. (2008). Bullying: Antara Relasi Kuasa dan Permainan. Diakses tanggal 26

April 2008 dari http://kriminologi/wordpress. com/2008/03/10/bullying-antara-ralasi-kuasa-dan-permainan-kuasa/

Sulloway. (2007).Sibling-order effect. Diakses tanggal 13 Oktober 2007 dari

http://www.sulloway.org/Sibling-order-effects(2001).pdf Supratiknya, A. (2007). Kiat Merujuk Sumber Acuan dalam Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Syed, Moin U. (2004). Birth Order and Personality : A Methodological Study. Thesis: San Fransisco State University. Utamadi, Guntoro. (2007). Artikel Tugas Perkembangan. Diakses tanggal 3 September

2007 dari http://www.geocities.om/guntoroutamadi/artikel- remaja-tugas-perkembangan.html.

Yayasan Sejiwa. (2008). Bullying : Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: Grasindo. Yudhi. (2008). Untaian Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja Awal. Diakses 5 Mei

2008 dari http://yudhim.blogspot.com/2008/01/untaian-pertumbuhan-dan-perkembangan.html

Ypha (2007). Bentuk Kebobrokan Mental. Jakarta. Diakses tanggal 13 September

2007darihttp://www.ypha.or.id/information.pgpsubaction=showfull&id=178016672&archive=&start-form=&ucat=2&

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

56

LAMPIRAN A

Skala Try Out Kecenderungan Bullying

Skala Penelitian Kecenderungan Bullying

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

57

KUESIONER

Usia : ……… Tahun

Jumlah Saudara : ……… (termasuk anda)

Urutan kelahiran : Anak Sulung/ Tengah/ Bungsu (garis bawahi)

Tanggal pengisian : …............................ 2008

Skala ini terdiri dari 90 buah pernyataan. Anda diminta untuk

menyatakan pendapat Anda, dengan memberi tanda silang pada salah satu

kolom dari 4 jawaban pilihan yang disediakan (STS, TS, S, dan SS).

Keterangan :

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Jawablah pernyataan dengan jujur sesuai dengan keadaan dan

pengalaman diri Anda yang sebenarnya dan bukan berdasarkan apa yang

dianggap benar. Dalam skala ini, apapun jawaban Anda adalah benar dan

dijamin kerahasiaannya.

Pastikan Anda telah mengisi keseluruhan pernyataan. Atas bantuan dan

kerjasama Saudara, peneliti mengucapkan terimakasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

58

No. Pernyataan STS TS S SS

1 Saya bergaul dengan semua teman tanpa ada yang

saya beda-bedakan

2 Saya dengan sengaja membentak adik kelas agar

mereka takut terhadap saya

3 Saya tidak akan mengatakan kesalahan teman di

depan teman-teman lainnya

4 Saya berhak dan bisa mengatur apa yang harus

dilakukan oleh teman-teman saya

5 Keadaan mental saya sama saja dengan teman-

teman pada umumnya

6 Saya akan menempeleng kepala teman saya bila

perilakunya membuat saya marah

7 Saya tidak ambil pusing dengan penampilan teman

saya yang mencolok, karena setiap orang memiliki

kebebasan

8 Saya menginginkan adik kelas saya menunduk

kepalanya ketika berjalan di depan saya

9 Saya tidak pernah menginginkan barang milik

teman saya

10 Saya tidak pernah mengganggu teman perempuan

di sekolah saya

11 Saya bersama teman-teman sekelompok suka

mendiamkan dan tidak menjalin komunikasi

dengan teman yang kami benci

12 Saya tidak pernah menginginkan menjadi orang

yang mendominasi di kelas ataupun sekolah saya

13 Saya berusaha membuat teman-teman saya merasa

nyaman secara fisik, ketika kami berinteraksi satu

sama lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

59

No. Pernyataan STS TS S SS

14 Saya ingin menghina teman yang kemampuannya

berada di bawah saya

15 Terhadap teman yang berbeda paham dengan saya,

saya tidak akan memaksanya untuk mengikuti

saya

16 Saya memiliki kemampuan untuk menindas teman

ataupun adik kelas

17 Saya merasa senang kalau bisa mengganggu teman

yang sedang serius mengerjakan sesuatu

18 Saya tidak ingin membuat adik kelas merasa takut

ketika berjumpa dengan saya

19 Saya bersama teman sekelompok ingin

mengeroyok adik kelas yang tidak kami sukai

gayanya

20 Melihat teman ataupun adik kelas dengan cara

yang sopan lebih memberikan kenyamanan bagi

diri saya pribadi

21 Teman-teman saya memiliki kemampuan yang

sama dengan saya, sehingga tidak perlu ada

pembeda-bedaan di antara kami

22 Saya adalah penentu keputusan di dalam

kelompok ataupun di kelas

23 Bagi saya, menjulurkan lidah ketika bertemu

teman yang saya benci adalah hal yang asyik

dilakukan

24 Saya tidak akan menghasut teman-teman untuk

mengejek salah satu teman

25 Saya sengaja melihat dengan tatapan sinis kepada

teman yang perilakunya tidak sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

60

No. Pernyataan STS TS S SS

26 Menunjukkan perilaku bernada ejekan, layak

dilakukan kepada teman yang berperilaku tidak

sopan

27 Saya adalah anak yang dominan di kelas ataupun

di sekolah saya

28 Teman-teman memperlakukan saya secara wajar,

biasa seperti teman lainnya

29 Saya memiliki kelompok khusus di sekolah yang

disegani oleh teman dan adik kelas

30 Bagi saya, menendang bagian tubuh teman yang

perilakunya tidak sopan merupakan kesempatan

untuk mengekspresikan diri

31 Kekurangan teman saya anggap sebagai hal yang

wajar sehingga tidak perlu untuk dipermasalahkan

32 Saya tidak akan meladeni teman yang memaki-

maki saya karena tidak ada untungnya bagi saya

33 Saya bersama teman sekelompok dengan sengaja

mempermalukan teman yang penampilannya

mencolok karena membuat kami senang

34 Kalaupun ada teman yang menjengkelkan, saya

lebih suka membiarkannya daripada

mengucilkannya

35 Saya kadang berusaha mengintip teman

perempuan ketika mereka berada di toilet

36 Saya berniat menertawakan teman yang salah

dalam menjawab pertanyaan dari guru

37 Saya tidak akan memberi tugas yang tidak masuk

akal kepada adik kelas saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

61

No. Pernyataan STS TS S SS

38 Saya bersama teman sekelompok bertekad untuk

membuat teman lainnya tunduk dan mau

menghormati kami

39 Saya berteman secara wajar dengan teman

perempuan di sekolah saya

40 Saya dan teman sekelompok ingin memarahi adik

kelas yang mengeluarkan bajunya

41 Saya tidak akan mengintimidasi adik kelas dengan

alasan apapun

42 Merupakan hal yang menyenangkan kalau saya

bersama teman sekelompok bisa mengucilkan

salah satu teman di sekolah

43 Saya bukanlah anak yang spesial dan sama saja

dengan teman lainnya

44 Bergaul dengan siapa saja, sesungguhnya

menyenangkan bagi saya

45 Saya bersama teman-teman sekelompok memiliki

kawasan atau daerah dimana kami berhak

melakukan apapun disitu

46 Saya tidak membutuhkan pengakuan dari teman-

teman atas diri saya

47 Teman-teman mau menuruti apa yang saya dan

teman sekelompok perintahkan kepada mereka

48 Mempermalukan teman yang penampilannya

mencolok kepada teman lainnya adalah hal yang

menyenangkan bagi saya

49 Saya tidak ingin berlagak seperti jagoan di sekolah

50 Saya berniat mencakar muka atau tubuh teman yang perilakunya tidak sopan karena memberi kepuasan hati bagi saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

62

No. Pernyataan STS TS S SS

51 Bila ada teman yang penampilannya mencolok,

saya tidak akan memperdulikannya

52 Berperilaku yang menunjukkan ancaman kepada

teman tidak saya lakukan karena saya tidak mau

diperlakukan demikian

53 Saya lebih senang jika saya diperlakukan sama

oleh semua warga di sekolah

54 Saya berusaha mencari perhatian agar kududukan

saya tetap diakui oleh teman-teman saya

55 Memukul teman yang perilakunya tidak sesuai

adalah hal yang menyenangkan bagi saya

56 Saya berprinsip tidak akan menggunakan

kekerasan fisik untuk memberi hukuman kepada

teman saya

57 Saya berusaha menjaga eksistensi diri agar tetap

dihormati oleh teman ataupun adik kelas

58 Saya suka mengancam teman yang tidak mau

menuruti kemauan saya

59 Saya ingin menindas adik kelas, karena saya dulu

juga diperlakukan demikian

60 Saya tidak akan mengganggu teman yang sedang

mengerjakan sesuatu

61 Saya berkata secara langsung kepada teman bila

ada yang ingin disampaikan.

62 Saya tidak suka memerintah apapun kepada

teman-teman, karena saya tidak ingin berlagak

seperti “boss”.

63 Dari segi penampilan, saya lebih terlihat garang

dibanding teman-teman lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

63

No. Pernyataan STS TS S SS

64 Saya memperlakukan adik kelas sama saja dengan

teman satu angkatan

65 Saya tidak akan memukul teman, karena saya

tidak ingin diperlakukan demikian

66 Saya menunjukkan senioritas saya di hadapan

adik-adik kelas

67 Saya memanggil teman-teman sesuai dengan nama

asli yang orangtua mereka berikan

68 Teman-teman mengakui kalau saya adalah seorang

yang jagoan

69 Umumnya saya hanya diberi pujian oleh teman

atas prestasi akademik saya saja

70 Saya dan teman satu kelompok sering memelototi

adik kelas agar mereka merasa takut terhadap

kami

71 Saya berniat untuk mengejek teman dengan

memberi julukan nama kepada mereka

72 Kalau ada teman yang tidak melakukan yang saya

minta kepadanya, saya tidak akan memaksanya

73 Saya bersama teman sekelompok merasa senang

ketika teman perempuan yang kami ganggu secara

fisik marah dan memberontak

74 Saya tidak mau terpengaruh teman untuk memberi julukan nama kepada teman di sekolah

75 Saya sengaja meminta uang kepada teman karena

saya menganggapnya sebagai lelucon saja

76 Saya tidak mau menggosipkan teman karena saya

tidak mau diperlakukan demikian

77 Saya berniat memberi hukuman secara fisik kepada adik kelas yang berperilaku tidak sopan agar kapok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

64

No. Pernyataan STS TS S SS

78 Penampilan saya sama saja dengan teman-teman

pada umumnya

79 Saya kadang mencoba untuk bersentuhan secara

fisik dengan teman perempuan

80 Saya berteman secara wajar, tanpa perlu

membentuk kelompok tertentu yang esklusif

81 Teman-teman menghormati kelompok saya

karena wibawa dan kesenioran kami

82 Saya menunjukkan ekpresi muka yang sopan

kepada teman sekalipun perilakunya tidak sesuai

83 Kalaupun ada teman yang membuat kesalahan,

saya tidak akan mencelanya

84 Saya pernah bersama teman-teman mengirimkan

surat kaleng kepada teman yang kami benci

85 Semua tempat di sekolah berhak dipakai oleh

semua warga sekolah.

86 Saya dianggap sebagai “boss” oleh teman-teman

saya

87 Saya memiliki fisik yang sama dengan teman-

teman umumnya

88 Saya bersama teman sekelompok menginginkan

teman yang kami benci dikucilkan

89 Saya berusaha membuat nyaman teman

perempuan ketika kami berinteraksi

90 Teman-teman selalu setuju terhadap ide yang saya

usulkan kepada mereka

--Terimakasih--

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

65

KUESIONER

Usia : ……… Tahun

Jumlah Saudara : ……… (termasuk anda)

Urutan kelahiran : Anak Sulung/ Tengah/ Bungsu (garis bawahi)

Tanggal pengisian : …............................ 2008

Skala ini terdiri dari 48 buah pernyataan. Anda diminta untuk

menyatakan pendapat Anda, dengan memberi tanda silang pada salah satu

kolom dari 4 jawaban pilihan yang disediakan (STS, TS, S, dan SS).

Keterangan :

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Jawablah pernyataan dengan jujur sesuai dengan keadaan dan

pengalaman diri Anda yang sebenarnya dan bukan berdasarkan apa yang

dianggap benar. Dalam skala ini, apapun jawaban Anda adalah benar dan

dijamin kerahasiaannya.

Pastikan Anda telah mengisi keseluruhan pernyataan. Atas bantuan dan

kerjasama Saudara, peneliti mengucapkan terimakasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

66

No. Pernyataan STS TS S SS

1 Saya berhak dan bisa mengatur apa yang harus

dilakukan oleh teman-teman saya

2 Saya akan menempeleng kepala teman, bila

perilakunya membuat saya marah

3 Saya tidak pernah menginginkan barang milik

teman saya

4 Saya bersama teman-teman sekelompok suka

mendiamkan dan tidak menjalin komunikasi

dengan teman yang kami benci

5 Saya tidak pernah menginginkan menjadi orang

yang mendominasi di kelas ataupun sekolah saya

6 Terhadap teman yang berbeda paham dengan saya,

saya tidak akan memaksanya untuk mengikuti

saya

7 Saya memiliki kemampuan untuk menindas teman

ataupun adik kelas

8 Saya merasa senang kalau bisa mengganggu teman

yang sedang serius mengerjakan sesuatu

9 Saya bersama teman sekelompok ingin

mengeroyok adik kelas yang tidak kami sukai

gayanya

10 Saya tidak akan menghasut teman-teman untuk

mengejek salah satu teman

11 Menunjukkan perilaku bernada ejekan, layak

dilakukan kepada teman yang berperilaku tidak

sopan

12 Saya memiliki kelompok khusus di sekolah yang

disegani oleh teman dan adik kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

67

No. Pernyataan STS TS S SS

13 Bagi saya, menendang bagian tubuh teman yang

perilakunya tidak sopan merupakan kesempatan

untuk mengekspresikan diri

14 Saya tidak akan meladeni teman yang memaki-

maki saya karena tidak ada untungnya bagi saya

15 Saya bersama teman sekelompok dengan sengaja

mempermalukan teman yang penampilannya

mencolok karena membuat kami senang

16 Kalaupun ada teman yang menjengkelkan, saya

lebih suka membiarkannya daripada

mengucilkannya

17 Saya berniat menertawakan teman yang salah

dalam menjawab pertanyaan dari guru

18 Saya bersama teman sekelompok bertekad untuk

membuat teman lainnya tunduk dan mau

menghormati kami

19 Saya berteman secara wajar dengan teman lawan

jenis di sekolah saya

20 Adalah hal yang menyenangkan kalau saya

bersama teman sekelompok bisa mengucilkan

salah satu teman di sekolah

21 Saya bukanlah anak yang spesial dan sama saja

dengan teman lainnya

22 Bergaul dengan siapa saja, sesungguhnya

menyenangkan bagi saya

23 Saya bersama teman-teman sekelompok memiliki

kawasan atau daerah dimana kami berhak

melakukan apapun di situ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

68

No. Pernyataan STS TS S SS

24 Teman-teman mau menuruti apa yang saya dan

teman sekelompok perintahkan kepada mereka

25 Mempermalukan teman yang penampilannya

mencolok kepada teman lainnya adalah hal yang

menyenangkan bagi saya

26 Saya berniat mencakar muka atau tubuh teman

yang perilakunya tidak sopan karena memberi

kepuasan hati bagi saya

27 Berperilaku yang menunjukkan ancaman kepada

teman tidak saya lakukan karena saya tidak mau

diperlakukan demikian

28 Saya lebih senang jika saya diperlakukan sama

oleh semua warga di sekolah

29 Saya berkata secara langsung kepada teman bila

ada yang ingin disampaikan.

30 Saya tidak suka memerintah apapun kepada

teman-teman, karena saya tidak ingin berlagak

seperti “boss”.

31 Saya memperlakukan adik kelas sama saja dengan

teman satu angkatan

32 Saya tidak akan memukul teman, karena saya

tidak ingin diperlakukan demikian

33 Saya memanggil teman-teman sesuai dengan nama

asli yang orangtua mereka berikan

34 Teman-teman mengakui kalau saya adalah seorang

yang jagoan

35 Saya dan teman satu kelompok sering memelototi

adik kelas agar mereka merasa takut terhadap

kami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

69

No. Pernyataan STS TS S SS

36 Saya berniat untuk mengejek teman dengan

memberi julukan nama kepada mereka

37 Kalau ada teman yang tidak melakukan yang saya

minta kepadanya, saya tidak akan memaksanya

38 Saya bersama teman sekelompok merasa senang

ketika teman lawan jenis yang kami ganggu secara

fisik, marah dan memberontak

39 Saya tidak mau terpengaruh teman untuk memberi

julukan nama kepada teman di sekolah

40 Saya sengaja meminta uang kepada teman karena

saya menganggapnya sebagai lelucon saja

41 Saya tidak mau menggosipkan teman karena saya

tidak mau diperlakukan demikian

42 Teman-teman menghormati kelompok saya

karena wibawa dan kesenioran kami

43 Saya menunjukkan ekpresi muka yang sopan

kepada teman sekalipun perilakunya tidak sesuai

44 Kalaupun ada teman yang membuat kesalahan,

saya tidak akan mencelanya

45 Semua tempat di sekolah berhak dipakai oleh

semua warga sekolah.

46 Saya dianggap sebagai “boss” oleh teman-teman

saya

47 Saya memiliki fisik yang sama dengan teman-

teman umumnya

48 Saya bersama teman sekelompok menginginkan

teman yang kami benci dikucilkan

---- Terimakasih ---

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

70

LAMPIRAN B

Skor/ Data Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

71

Subjek aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 aitem7 aitem8 aitem9 aitem10 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 4 1 2 3 2 3 2 1 2 2 3 5 2 1 3 1 3 1 1 1 4 3 6 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 7 2 2 2 2 2 2 1 1 4 1 8 2 1 3 2 3 1 2 2 3 4 9 2 1 3 2 4 3 1 1 3 3

10 1 1 2 1 1 3 1 2 4 4 11 3 2 3 1 3 2 1 1 4 2 12 2 2 2 1 3 2 2 1 4 2 13 1 3 1 1 2 2 3 4 2 2 14 2 1 2 2 4 3 1 2 4 3 15 2 2 3 1 4 2 2 2 2 2 16 1 3 2 2 2 2 2 1 4 4 17 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 18 2 1 3 3 3 2 2 2 2 3 19 2 1 2 2 2 1 1 3 3 2 20 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 21 2 1 2 1 4 3 1 1 4 1 22 2 1 4 2 2 3 2 2 3 1 23 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 24 1 2 3 1 4 2 1 1 1 2 25 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 26 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 27 2 3 3 2 3 2 1 1 4 2 28 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 29 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 30 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 31 2 3 2 1 3 1 1 1 2 1 32 1 2 1 1 2 2 1 1 4 1 33 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 34 2 2 2 2 3 3 1 2 4 3 35 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 36 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 37 2 3 3 2 4 4 1 2 1 2 38 1 2 1 1 2 1 1 1 4 1 39 1 2 1 2 1 2 2 2 4 2 40 3 2 2 2 4 2 2 2 1 1 41 1 1 2 3 4 1 1 1 3 1 42 1 2 2 3 3 2 1 2 3 1 43 2 4 1 2 3 4 2 3 4 4 44 2 2 2 2 2 2 1 1 4 3 45 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 46 2 3 2 2 2 1 1 1 4 2 47 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

72

48 1 2 3 1 4 2 1 1 4 2 49 1 3 4 2 2 2 1 2 4 3 50 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 51 1 2 3 2 3 2 1 2 3 3 52 2 1 2 2 2 1 1 1 2 3 53 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 54 4 2 1 2 2 2 1 1 2 1 55 1 2 2 2 4 2 2 2 2 3 56 2 3 2 3 4 1 2 2 3 3 57 2 1 3 1 3 2 1 1 4 2 58 2 3 2 2 2 1 1 1 4 2 59 1 2 2 1 3 2 1 1 4 4 60 2 2 2 1 2 2 1 2 4 2 61 2 1 1 3 2 2 1 2 4 4 62 2 2 2 3 2 2 2 1 2 4 63 2 1 2 1 2 2 1 2 4 2 64 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 65 2 1 2 3 2 2 1 1 1 1 66 1 1 1 1 1 2 1 1 2 4 67 2 3 2 2 2 2 2 1 4 3 68 2 2 2 2 1 3 4 2 3 3 69 1 2 4 2 1 3 1 2 4 1 70 2 1 3 2 2 1 1 1 3 1 71 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 72 1 1 2 1 2 2 2 2 4 2 73 2 2 1 1 3 1 1 1 4 4 74 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 75 1 2 2 1 3 2 1 1 1 2 76 2 1 2 2 1 1 1 1 1 4 77 3 3 3 1 2 1 2 1 1 1 78 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 79 1 2 4 1 3 1 1 1 4 1 80 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 81 1 2 3 2 3 2 1 2 1 3 82 2 2 1 1 4 2 1 2 1 1 83 1 2 3 1 2 2 1 1 1 2 84 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 85 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 86 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 87 1 2 2 1 3 2 1 1 1 2 88 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 89 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 90 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 91 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 92 2 2 1 3 3 2 2 1 1 2 93 1 1 4 1 1 1 1 3 3 2 94 2 3 1 1 2 1 2 1 2 1 95 2 1 3 2 2 1 1 2 2 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

73

96 2 2 2 2 4 3 3 4 2 3 97 1 2 2 1 1 1 1 1 4 1 98 2 2 2 2 1 2 1 2 4 2 99 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 100 1 1 1 3 4 1 1 1 4 3 101 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 102 1 2 2 2 2 3 1 2 1 2 103 1 1 1 1 1 1 1 2 4 4 104 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 105 1 1 2 3 4 2 1 1 1 2 106 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 107 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 108 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 109 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 110 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 111 3 1 2 2 3 2 2 2 1 3 112 1 1 1 1 3 1 1 2 1 4 113 2 3 3 2 4 4 1 2 1 2 114 3 2 2 2 4 2 2 2 4 1 115 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 116 2 1 4 1 2 1 1 1 3 2 117 2 1 4 1 3 4 1 1 1 1 118 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 119 2 3 3 1 3 3 2 2 2 2 120 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 121 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 122 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 123 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 124 2 3 2 2 2 3 2 1 1 3 125 1 2 2 2 3 2 1 1 1 3 126 2 2 3 1 3 2 1 1 1 1 127 1 2 3 1 3 2 1 2 1 2 128 1 1 1 4 1 1 1 3 3 2 129 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

74

aitem11 aitem12 aitem13 aitem14 aitem15 aitem16 aitem17 aitem18 aitem19 aitem20 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 4 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 3 1 2 1 1 2 1 2 3 2 3 1 2 2 1 2 1 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 3 1 1 4 1 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3 3 2 2 3 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 4 2 3 1 2 3 3 2 3 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 4 1 1 2 1 2 1 2 4 1 1 1 1 2 3 1 3 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 1 3 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 4 3 4 2 1 1 1 1 3 1 4 1 1 1 1 1 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 3 1 3 2 4 1 2 1 3 1 2 2 4 2 3 1 1 3 3 1 2 2 4 2 3 2 1 3 3 3 1 1 4 3 4 1 1 1 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 2 3 1 1 1 1 2 3 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

75

2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 3 2 1 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 1 2 1 2 2 1 1 4 1 4 1 1 1 2 3 1 1 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 3 2 4 2 1 1 2 3 1 2 4 1 4 2 1 1 1 1 1 3 2 3 3 1 3 3 2 2 1 3 2 2 4 2 2 3 1 2 2 2 1 4 3 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 3 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 3 3 1 1 1 3 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2 1 4 3 3 4 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 4 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 1 3 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 4 3 1 1 3 3 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

76

2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 1 1 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 4 1 4 1 1 1 2 2 2 1 3 1 1 2 3 1 2 3 1 1 1 2 2 1 2 2 1 3 2 4 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 4 1 2 2 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 1 3 2 2 3 1 2 2 1 3 1 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 1 3 1 2 2 3 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4 2 1 1 1 4 2 3 4 3 2 4 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 4 1 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 1 2 1 2 1 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 1 1 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 4 2 2 4 1 4 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

77

aitem21 aitem22 aitem23 aitem24 aitem25 aitem26 aitem27 aitem28 aitem29 aitem30 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 4 3 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 1 1 2 3 3 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 3 4 3 2 1 3 1 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 3 2 1 1 3 1 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 1 2 1 3 1 2 3 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 4 3 1 1 2 1 1 3 1 3 4 1 1 4 2 1 1 1 1 2 4 1 1 4 2 2 3 1 4 1 2 3 1 4 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

78

2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 4 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 3 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 3 3 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 3 2 3 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 1 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 4 3 3 4 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 3 1 2 3 2 1 1 2 1 1 4 3 2 2 2 2 3 3 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 1 4 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 4 2 1 3 1 3 2 2 3 1 2 1 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

79

2 4 2 3 2 2 4 3 4 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 1 1 1 1 1 2 1 4 1 2 3 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 2 2 2 1 3 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 1 1 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 4 3 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 1 1 1 1 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 4 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 3 1 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 1 3 1 1 4 4 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

80

aitem31 aitem32 aitem33 aitem34 aitem35 aitem36 aitem37 aitem38 aitem39 aitem40 2 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1 3 4 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 4 4 1 2 2 2 2 2 1 1 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 1 1 4 4 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 1 2 2 1 2 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 4 4 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 4 4 2 1 1 1 3 1 2 3 1 1 3 1 2 2 2 1 2 1 1 3 2 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 3 3 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 2 4 2 1 1 2 1 2 2 1 3 4 3 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 4 2 2 3 3 4 2 2 1 1 1 1 1 1 4 4 4 1 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 3 3 4 2 1 2 2 1 1 1 1 2 3 1 2 2 1 2 1 3 3 2 3 1 3 3 2 2 2 1 2 3 4 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 3 4 1 1 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 3 3 1 1 2 2 3 1 2 2 3 3 2 1 2 2 1 2 4 2 1 3 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 1 1 3 1 2 3 4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

81

2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 1 2 1 4 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 1 2 4 4 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 3 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 1 1 2 2 1 3 3 2 2 3 1 1 3 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 1 1 3 4 1 2 1 2 1 1 1 1 4 4 4 1 1 1 1 4 1 1 4 4 1 1 2 2 3 1 1 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 4 3 3 2 1 2 1 1 2 1 4 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 2 4 4 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 4 3 1 2 1 3 4 2 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 3 2 1 3 1 2 2 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 1 4 2 2 2 2 1 2 1 3 1 1 1 2 1 4 4 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 3 3 3 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

82

4 4 4 4 3 2 1 4 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 4 1 4 4 3 4 4 3 2 2 1 1 3 2 2 1 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 4 4 4 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 1 1 3 4 2 1 2 2 2 2 1 1 3 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 1 2 1 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 1 1 3 2 1 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 4 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 4 2 2 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

83

aitem41 aitem42 aitem43 Aitem44 aitem45 aitem46 aitem47 aitem48 Total 2 3 2 2 1 2 3 2 99 2 2 3 2 1 2 2 2 104 2 3 2 2 2 2 2 3 112 1 2 2 2 3 4 2 1 97 4 3 2 2 3 1 3 1 100 3 1 1 1 1 2 1 1 99 1 1 2 2 2 1 2 1 83 2 3 2 2 2 2 2 2 96 2 3 3 2 2 2 2 2 105 2 1 2 2 1 2 1 1 78 2 2 2 2 1 2 1 2 102 1 2 1 1 1 1 1 1 73 1 1 3 3 2 1 2 2 96 4 1 3 2 1 1 2 2 95 2 3 2 2 1 2 2 1 103 2 2 2 1 1 1 2 1 85 2 2 3 2 1 2 2 2 96 2 2 2 2 1 1 2 2 94 2 1 2 3 1 1 2 3 93 1 3 1 2 1 2 1 1 80 1 2 2 1 1 1 2 1 75 4 1 1 1 1 4 1 1 86 4 2 2 2 3 1 2 1 81 1 2 2 2 1 1 3 1 81 2 3 1 1 2 2 2 2 91 1 1 3 2 3 1 3 1 67 1 2 3 2 1 2 2 2 98 1 2 3 1 1 1 2 2 100 4 1 1 1 1 1 1 1 69 3 3 3 2 1 2 2 2 111 1 1 4 3 1 1 2 1 86 1 1 2 2 1 1 2 2 76 1 2 3 1 1 1 2 2 96 2 3 3 3 2 2 2 2 108 1 2 3 1 1 1 2 2 93 1 2 1 1 1 1 2 1 67 2 1 2 3 3 1 1 2 92 2 3 2 2 1 1 1 1 75 2 2 2 3 2 2 2 2 100 2 4 1 2 1 1 1 2 99 1 2 2 1 2 1 2 3 95 1 2 2 1 1 1 2 3 96 1 1 1 1 1 2 1 1 101 2 2 2 2 1 1 2 2 94 1 3 2 1 1 1 2 1 79 1 2 1 1 1 2 2 1 79 1 4 4 1 1 1 1 1 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

84

2 2 2 3 2 2 2 1 96 1 2 2 1 1 2 2 1 89 2 2 2 2 2 2 2 2 102 2 2 2 2 3 1 2 1 97 2 2 1 1 3 2 2 1 91 2 2 1 2 3 2 2 1 76 1 3 2 2 1 2 1 2 77 3 2 2 2 2 1 1 1 99 2 2 2 3 3 2 2 3 122 1 3 1 2 1 1 2 1 87 1 2 1 1 1 2 2 1 82 2 3 2 2 2 2 2 1 98 2 2 2 2 1 2 1 1 86 1 4 4 1 1 1 1 1 90 1 3 3 2 2 2 4 4 94 3 2 2 2 1 3 3 2 99 2 2 2 3 1 2 3 2 110 4 2 2 2 2 2 2 2 88 2 2 2 3 2 2 2 1 93 2 2 3 2 1 2 1 1 96 2 2 2 2 1 1 2 1 91 4 3 2 2 1 1 1 2 83 1 2 2 1 2 1 1 1 68 1 2 3 1 1 1 2 2 90 2 2 2 2 2 2 2 1 91 1 2 2 2 4 4 1 2 101 2 2 2 1 2 2 2 2 94 1 1 1 2 2 2 2 2 78 1 1 3 3 1 1 1 1 86 1 3 2 1 2 3 1 1 86 1 1 1 2 1 1 1 2 69 1 2 3 2 2 2 2 1 84 2 2 2 2 2 2 2 2 101 2 3 2 3 3 3 3 2 109 2 2 2 2 1 2 2 2 90 1 1 2 2 2 1 2 1 75 2 1 3 2 1 1 2 1 62 1 1 1 2 3 1 1 1 71 2 2 1 2 1 1 2 1 85 2 2 2 2 2 2 2 2 92 2 3 2 2 2 2 2 2 84 2 2 3 2 1 1 1 2 103 2 3 2 3 3 2 3 2 109 2 2 3 2 2 1 2 2 99 1 2 1 2 1 2 2 1 87 2 3 1 3 4 1 3 1 100 2 3 3 3 2 2 2 1 96 4 3 2 2 1 2 2 1 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

85

4 2 2 3 2 1 2 2 129 2 2 2 2 2 1 2 3 90 1 2 1 2 1 1 2 1 85 2 4 3 3 2 2 2 2 103 1 1 1 1 1 1 1 2 95 2 3 2 2 1 1 2 1 90 1 1 1 2 2 1 1 1 78 1 4 4 1 1 1 1 1 83 3 2 2 2 1 2 2 2 101 2 1 2 3 3 1 2 1 91 2 3 2 3 3 2 2 2 100 2 2 2 3 2 2 2 2 101 1 1 2 2 2 1 2 1 75 1 4 2 2 1 1 2 2 88 2 2 2 2 1 2 2 2 93 2 2 2 2 3 1 2 1 97 2 4 1 1 2 2 2 2 91 2 1 2 3 3 1 1 2 99 2 4 1 2 1 4 1 2 108 2 2 2 2 2 3 2 2 96 4 2 3 2 2 2 2 1 96 2 2 3 2 2 2 3 1 85 2 2 2 3 2 2 2 2 97 2 2 3 2 2 2 2 2 101 4 2 4 1 2 1 2 2 81 2 2 3 2 2 1 2 2 98 2 3 3 1 2 2 2 1 79 2 3 2 3 2 2 2 2 111 2 2 3 1 1 2 2 1 91 2 3 2 2 1 1 1 1 82 2 3 1 1 3 2 2 1 77 2 2 3 3 2 2 2 2 98 2 2 4 3 4 4 2 2 113 2 2 2 2 2 2 3 2 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

86

LAMPIRAN C

Reliabilitas Skala Bullying (Try Out)

Reliabilitas Skala Bullying (Penelitian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

87

Reliability

Case Processing Summary

N % Valid 110 99.1Excluded(a) 1 .9

Cases

Total 111 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .880 .886 90

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted satu 176.16 292.377 .194 . .879dua 176.02 291.981 .288 . .879tiga 175.58 295.512 .046 . .881empat 176.15 285.924 .429 . .877lima 175.67 299.470 -.110 . .883enam 176.00 289.468 .260 . .879tujuh 176.01 297.018 -.012 . .881delapan 176.25 294.485 .091 . .880sembilan 175.78 287.585 .360 . .878sepuluh 175.55 295.094 .059 . .881sebelas 176.07 286.343 .458 . .877duabelas 175.80 290.363 .301 . .878tigabelas 176.23 294.930 .081 . .880empatbelas 176.51 292.362 .208 . .879limabelas 175.95 291.557 .304 . .878enambelas 176.32 287.357 .417 . .877tujuhbelas 176.39 289.323 .343 . .878delapanbelas 176.03 293.403 .098 . .881sembilanbelas 176.38 287.339 .355 . .878duapuluh 176.22 294.337 .129 . .880

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

88

duasatu 176.06 293.326 .149 . .880duadua 176.03 295.054 .137 . .880duatiga 176.16 292.413 .255 . .879duaempat 175.74 287.499 .331 . .878dualima 175.85 292.125 .216 . .879duaenam 175.78 286.631 .441 . .877duatujuh 175.98 293.357 .162 . .880duadelapan 176.09 291.129 .288 . .878duasembilan 175.99 285.367 .505 . .876tigapuluh 176.35 288.779 .375 . .878tigasatu 175.94 298.739 -.081 . .883tigadua 175.99 288.394 .283 . .878tigatiga 176.10 286.880 .501 . .876tigaempat 175.78 289.548 .353 . .878tigalima 176.63 294.273 .113 . .880tigaenam 175.95 288.584 .375 . .878tigatujuh 175.80 292.015 .183 . .880tigadelapan 176.32 288.476 .458 . .877tigasembilan 176.15 291.483 .285 . .878empatpuluh 175.69 293.427 .114 . .880empatsatu 175.69 294.674 .079 . .881empatdua 176.35 287.662 .438 . .877empattiga 176.17 289.300 .402 . .877empatempat 176.35 289.534 .367 . .878empatlima 176.33 290.736 .331 . .878empatenam 175.70 295.184 .066 . .881empattujuh 176.27 290.787 .310 . .878empatdelapan 176.12 288.068 .371 . .877empatsembilan 175.92 291.782 .164 . .880limapuluh 176.39 287.690 .467 . .877limasatu 175.76 292.586 .236 . .879limadua 176.15 286.236 .432 . .877limatiga 176.12 290.124 .295 . .878limaempat 176.10 292.678 .237 . .879limalima 175.99 292.486 .138 . .880limaenam 175.88 293.133 .132 . .880limatujuh 175.50 295.647 .034 . .881limadelapan 176.21 291.727 .269 . .879limasembilan 176.01 287.752 .302 . .878enampuluh 175.99 294.009 .112 . .880enamsatu 176.16 289.202 .398 . .877enamdua 176.29 290.006 .282 . .878enamtiga 176.02 293.009 .169 . .880enamempat 175.95 289.814 .354 . .878enamlima 176.14 288.045 .359 . .878

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

89

enamenam 175.75 300.976 -.191 . .883enamtujuh 175.80 286.932 .433 . .877enamdelapan 176.22 289.695 .414 . .878enamsembilan 175.45 294.048 .124 . .880tujuhpuluh 176.30 287.276 .446 . .877tujuhsatu 175.98 286.403 .499 . .876tujuhdua 176.06 289.712 .353 . .878tujuhtiga 176.04 288.531 .317 . .878tujuhempat 175.65 285.421 .457 . .876tujuhlima 176.13 289.048 .367 . .878tujuhenam 175.92 286.223 .401 . .877tujuhtujuh 175.94 288.023 .323 . .878tujuhdelapan 176.00 293.028 .202 . .879tujuhsembilan 176.20 291.501 .211 . .879delapanpuluh 176.05 292.859 .288 . .879delapansatu 176.04 290.751 .314 . .878delapandua 175.80 290.583 .307 . .878delapantiga 175.69 288.821 .334 . .878delapanempat 176.18 292.792 .205 . .879delapanlima 176.19 289.183 .317 . .878delapanenam 176.35 289.201 .385 . .878delapantujuh 176.02 290.624 .342 . .878delapandelapan 176.22 288.576 .386 . .877delapansembilan 176.04 294.366 .126 . .880sembilanpuluh 175.79 295.727 .049 . .881

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

90

Reliability

Case Processing Summary

N % Valid 111 100.0Excluded(a) 0 .0

Cases

Total 111 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .900 .902 48

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted empat 90.62 163.274 .351 . .899enam 90.46 163.705 .298 . .900sembilan 90.23 162.799 .367 . .898sebelas 90.54 161.905 .477 . .897duabelas 90.27 165.417 .289 . .899limabelas 90.41 166.390 .286 . .899enambelas 90.78 163.116 .409 . .898tujuhbelas 90.86 163.670 .392 . .898sembilanbelas 90.84 162.210 .387 . .898duaempat 90.20 163.651 .299 . .900duaenam 90.24 162.586 .429 . .898duasembilan 90.47 161.833 .479 . .897tigapuluh 90.82 164.276 .359 . .899tigadua 90.45 163.650 .284 . .900tigatiga 90.55 161.868 .523 . .897tigaempat 90.25 164.299 .375 . .898tigaenam 90.41 162.916 .432 . .898tigadelapan 90.78 164.407 .416 . .898tigasembilan 90.61 165.676 .315 . .899empatdua 90.83 162.980 .451 . .897empattiga 90.65 164.775 .375 . .898empatempat 90.82 163.949 .413 . .898

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

91

empatlima 90.79 165.111 .362 . .899empattujuh 90.74 165.340 .326 . .899empatdelapan 90.57 162.193 .428 . .898limapuluh 90.86 163.597 .443 . .898limadua 90.60 162.132 .427 . .898limatiga 90.59 165.118 .291 . .899enamsatu 90.62 164.056 .414 . .898enamdua 90.75 164.681 .292 . .899enamempat 90.41 164.627 .369 . .898enamlima 90.60 164.405 .306 . .899enamtujuh 90.27 162.472 .445 . .897enamdelapan 90.68 163.912 .469 . .897tujuhpuluh 90.77 162.090 .500 . .897tujuhsatu 90.43 161.466 .527 . .896tujuhdua 90.53 164.742 .355 . .899tujuhtiga 90.50 162.743 .371 . .898tujuhempat 90.11 161.315 .457 . .897tujuhlima 90.59 163.481 .411 . .898tujuhenam 90.39 162.403 .385 . .898delapansatu 90.50 166.052 .279 . .899delapandua 90.27 165.744 .285 . .899delapantiga 90.15 163.785 .349 . .899delapanlima 90.66 165.282 .262 . .900delapanenam 90.81 163.500 .446 . .898delapantujuh 90.49 166.088 .296 . .899delapandelapan 90.68 163.621 .397 . .898

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

92

LAMPIRAN D

Hasil Analisis Uji Normalitas

Hasil Analisis Uji Homogenitas

Hasil Analisis Anova

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

93

Case Processing Summary

Cases Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Kecenderungan bullying 129 100.0% 0 .0% 129 100.0%

Descriptives Statistic Std. Error

Mean 91.53 1.031Lower Bound 89.49 95% Confidence

Interval for Mean Upper Bound 93.57

5% Trimmed Mean 91.52 Median 93.00 Variance 137.251 Std. Deviation 11.715 Minimum 62 Maximum 129 Range 67 Interquartile Range 16 Skewness -.020 .213

Kecenderungan bullying

Kurtosis .295 .423 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kecenderungan bullying .076 129 .064 .986 129 .195

a Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

94

Kecenderungan bullying

60 70 80 90 100 110 120 130

Observed Value

-3

-2

-1

0

1

2

3

Expe

cted

Nor

mal

Normal Q-Q Plot of Kecenderungan bullying

60 70 80 90 100 110 120 130

Observed Value

-0.4

-0.2

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

Dev f

rom

Norm

al

Detrended Normal Q-Q Plot of Kecenderungan bullying

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

95

Oneway

Descriptives Skor Kuesioner

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum

Lower Bound

Upper Bound

Sulung 43 91.47 11.835 1.805 87.82 95.11 67 112Tengah 43 88.60 12.052 1.838 84.90 92.31 62 122Bungsu 43 94.51 10.729 1.636 91.21 97.81 75 129Total 129 91.53 11.715 1.031 89.49 93.57 62 129

Test of Homogeneity of Variances

Skor Kuesioner

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.517 2 126 .598

ANOVA Skor Kuesioner

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 750.434 2 375.217 2.811 .064 Within Groups 16817.721 126 133.474 Total 17568.155 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

96

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Dependent Variable: Skor Kuesioner

(I) Urutan Kelahiran

(J) Urutan Kelahiran

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper Bound

Tukey HSD Sulung Tengah 2.860 2.492 .487 -3.05 8.77 Bungsu -3.047 2.492 .442 -8.96 2.86 Tengah Sulung -2.860 2.492 .487 -8.77 3.05 Bungsu -5.907 2.492 .050 -11.82 .00 Bungsu Sulung 3.047 2.492 .442 -2.86 8.96 Tengah 5.907 2.492 .050 .00 11.82Bonferroni Sulung Tengah 2.860 2.492 .759 -3.19 8.91 Bungsu -3.047 2.492 .671 -9.09 3.00 Tengah Sulung -2.860 2.492 .759 -8.91 3.19 Bungsu -5.907 2.492 .058 -11.95 .14 Bungsu Sulung 3.047 2.492 .671 -3.00 9.09 Tengah 5.907 2.492 .058 -.14 11.95

Homogeneous Subsets

Skor Kuesioner

Subset for alpha =

.05

Urutan Kelahiran N 1 Tengah 43 88.60 Sulung 43 91.47 Bungsu 43 94.51

Tukey HSD(a)

Sig. .050 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 43.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERBEDAAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA REMAJA … · Desta, AB, Otik, Gothe, Wiwid, Rondang, Badai, Fani, Tina, Vania, Atik, Weni, Lia, Mitha, Wulan, dan yang paling memotivasiku Betty.

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI