PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam...

39
PERBEDAAN KECEMASAN A MEMILIKI SAUDARA K Un Memper YULIA FA UNIV ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN A KANDUNG DI UNIVERSITAS SEBELAS M SURAKARTA SKRIPSI ntuk Memenuhi Persyaratan roleh Gelar Sarjana Kedokteran MUDVI ANANDA AGUSTINA G0006171 AKULTAS KEDOKTERAN VERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 PERNYATAAN ANAK YANG MARET

Transcript of PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam...

Page 1: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA MEMILIKI SAUDARA KANDUNG DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

YULIA MUDVI ANANDA AGUSTINA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK YANG MEMILIKI SAUDARA KANDUNG DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

YULIA MUDVI ANANDA AGUSTINA G0006171

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

PERNYATAAN

ANAK YANG MEMILIKI SAUDARA KANDUNG DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 2: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 2010

Yulia Mudvi Ananda Agustina

NIM. G0006171

PENGESAHAN SKRIPSI

Page 3: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

Skripsi dengan Judul : Perbedaan Kecemasan antara Anak Tunggal dengan Anak yang

Memiliki Saudara Kandung di Universitas Sebelas Maret Surakarta

Yulia Mudvi Ananda Agustina, NIM/Semester: G0006171/VIII, Tahun: 2010

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari Rabu, Tanggal 31 Maret 2010

Pembimbing Utama

Nama : Prof. Dr. Moch. Fanani, dr. Sp. KJ

NIP : 19510711 198003 1 001 ( ______________________ )

Pembimbing Pendamping

Nama : Anik Lestari, dr. M.Kes

NIP : 19680805 200112 2 001 ( ______________________ )

Penguji Utama

Nama : Machmuroh, Dra.,MS.

NIP : 19530618 198003 2 002 ( ______________________ )

Penguji Pendamping

Nama : Slamet Riyadi, dr., M.Kes.

NIP : 19600418 199203 1 001 ( ______________________ )

Surakarta, 2010

Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS

Sri Wahjono, dr., M.Kes,. DAFK Prof.Dr.A.A.Subijanto,dr.,MS.

NIP: 194508241973101001 NIP: 194811071973101003 ABSTRAK

YULIA MUDVI ANANDA AGUSTINA, G0006171, 2010. Perbedaan Kecemasan antara Anak Tunggal dengan Anak yang Memiliki Saudara Kandung di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 4: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

Tujuan: Perbedaan ciri umum antara anak tunggal dengan anak yang memiliki saudara kandung merupakan faktor kuat dalam perbedaan penyesuaian pribadi dan sosial sepanjang rentang kehidupannya. Hal ini sangat berhubungan dengan penyesuaian terhadap stressor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kecemasan antara anak tunggal dengan anak yang memiliki saudara kandung. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Sampel terdiri atas 60 mahasiswa yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu anak tunggal sebanyak 30 orang dan anak yang memiliki saudara kandung sebanyak 30 orang. Data penelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik menggunakan uji T. Hasil: Dari total 60 jumlah sampel terdiri atas 30 anak tunggal dan 30 anak yang memiliki saudara kandung. Didapatkan rata-rata skor kecemasan anak tunggal dan anak yang memiliki saudara kandung masing-masing 23,77 ± 1,85 dan 20,93± 3,23. Perbedaan kecemasan antara anak tunggal dan anak yang memiliki saudara menghasilkan nilai signifikansi (p=0,01). Simpulan: Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan skor kecemasan yang signifikan antara anak tunggal dengan anak yang memiliki saudara kandung. Dalam hal ini, tingkat kecemasan anak tunggal lebih tinggi bila dibandingkan dengan anak yang memiliki saudara kandung. Kata kunci: anak tunggal, anak bersaudara, kecemasan.

ABSTRACT

YULIA MUDVI ANANDA AGUSTINA, G0006171, 2010. Levels of Anxiety Differences between Only Children and Sibling Children in Sebelas Maret University. Objective: The major characteristic of children affect personality and social adaptation along their life. This include their adaptation of facing the stressor. The aim of this study is to find out the anxiety levels differences between only children and sibling children.

Page 5: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

Methods: An observational analytic study with cross sectional approach was conducted to 60 students of Sebelas Maret University. They were divided into two groups, only children and sibling children. Anxiety score measured by Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS) and comparing mean by T-Test using Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17 for Windows. Results: There were 60 samples divided into two groups, only children and sibling children. Mean of anxiety score for the only children group and sibling children group respectively 23,77 ± 1,85 and 20,93± 3,23. There is a significant levels anxiety difference between only children and sibling children (p=0,01). Conclusions: The study showed that there is a significant difference between the only children’s anxiety and sibling children’s anxiety. In this case, the only children’s anxiety is higher than sibling children. Keywords: the only child, sibling, anxiety.

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan ridho-Nya skripsi dengan

judul “Perbedaan Kecemasan antara Anak Tunggal dengan Anak yang Memiliki Saudara Kandung di Universitas Sebelas Maret Surakarta“ dapat penulis selesaikan.

Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini tidaklah dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu :

Page 6: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

1. Prof. Dr. H. A. A. Subijanto, dr., MS., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

2. Sri Wahjono, dr., M.Kes., DAFK selaku Ketua Tim Skripsi FK UNS 3. Sudarman, dr., Sp.THT-KL (K) selaku Tim Skripsi FK UNS 4. Prof. Dr. Moch. Fanani, dr., Sp. KJ selaku pembimbing utama atas segala

bimbingan, saran, dan masukan mulai dari awal penyusunan hingga akhir penulisan skripsi ini

5. Anik Lestari, dr., M.Kes selaku pembimbing pendamping atas segala bimbingan, saran, masukan dan jalan keluar dari permasalahan yang timbul dalam proses penyusunan skripsi ini

6. Machmuroh, Dra., MS., selaku penguji utama atas masukan, saran, dan koreksi untuk berbagai kekurangan dalam skripsi ini

7. Slamet Riyadi, dr., M.Kes selaku penguji pendamping atas masukan, saran, dan koreksi untuk berbagai kekurangan dalam skripsi ini

8. Dekan dari delapan fakultas Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah mengizinkan melakukan penelitian skripsi di fakultas masing-masing

9. Keluarga dan sahabat-sahabatku yang banyak memberikan doa dan dukungan 10. Semua pihak yang telah banyak membantu penyelesaian penelitian serta penulisan

skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu - persatu Semoga segala kebaikan yang telah diberikan itu mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang berharga, bagi kepentingan keilmuan maupun aplikasi di dunia kedokteran.

Surakarta, 2010

Yulia Mudvi Ananda A.

DAFTAR ISI

PRAKATA.......................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………... 1

B. Perumusan Masalah…………………………………………………….. 3

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 3

Page 7: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………… 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka……………………………………………………….. 5

B. Kerangka Pemikiran…………………………………………………….. 15

C. Hipotesis……………………………………………………………….... 15

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………………………….. 16

B. Lokasi Penelitian………………………………………………………... 16

C. Subyek Penelitian……………………………………………………….. 16

D. Teknik Sampling………………………………………………………... 16

E. Rancangan Penelitian…………………………………………………… 17

F. Identifikasi Variabel Penelitian…………………………………………. 18

G. Definisi Operasional Variabel…………………………………………... 19

H. Instrumentasi Penelitian………………………………………………… 19

I. Teknik Analisis Data……………………………………………………. 20

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................... 21

BAB V PEMBAHASAN ..................................................................................... 26

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 28

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 29

LAMPIRAN ......................................................................................................... 32

Page 8: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Tabel Test of Normality........................................................................22

Tabel 2 : Tabel Skor Kecemasan Berdasarkan Status Keluarga..........................22

Tabel 3 : Tabel Independent Sample Test.............................................................23

Page 9: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran .......................................................... 15

Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian ........................................................ 17

Gambar 3. Grafik Perbedaan kecemasan berdasarkan status keluarga ........... 24

Page 10: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabel Sampel Penelitian

Lampiran 2 : Output SPSS untuk Perbedaan Skor Kecemasan Berdasarkan Status Keluarga

Lampiran 3 : Output SPSS untuk Test of Normality

Lampiran 4 : Output SPSS untuk Independent Sample Test

Lampiran 5 : Kuesioner penelitian

Lampiran 6 : Surat Ijin Penelitian

BAB 1

Page 11: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak-anak bagi orangtuanya adalah pemberian Tuhan yang tidak ternilai harganya.

Menurut Badudu (2008) anak merupakan penghibur besar bagi orangtua, matahari dalam

rumah tangga yang selalu memberikan kebahagiaan. Bahkan di agama Islam, dalam surat Ali

Imran ayat 14 yang telah diterjemahkan oleh Tim Disbintalad (2002), anak-anak adalah salah

satu perhiasan kehidupan di dunia dan diharapkan si anak tersebut bisa membawa nama baik

keluarga khususnya nama baik orang tuanya.

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, menurut Sugiyanto (2002) setiap individu

harus dapat memainkan peranannya. Begitu pula dengan seorang anak dalam keluarga, sebab

setiap anak mempunyai tempat yang unik dalam keluarga. Mereka dilahirkan dalam posisi

yang berbeda-beda di tiap keluarga. Dalam keluarga mengenal adanya anak sulung, anak

bungsu, anak tengah, ataupun anak tunggal (Gunarsa dan Yulia, 2008).

Hubungan orangtua dengan anak menurut Maramis (2005) terkadang menghasilkan

suatu stress psikologik yang terjadi terutama pada jiwa, seperti kecemasan, kekecewaan, dan

rasa salah, menimbulkan mekanisme penyesuaian psikologik. Jenis penyesuaian pribadi dan

sosial individu, dari posisi yang berbeda, akan berhubungan dengan adaptasi dalam

menghadapi stressor. Apabila stressor tidak dapat diatasi oleh kemampuan penyesuaian, maka

akan timbul konflik yang selanjutnya akan dihayati sebagai kecemasan.

Semakin berkembangnya jaman menuntut seorang anak untuk semakin banyak

menghadapi stressor. Hal inilah yang mengakibatkan kejadian kecemasan akhir-akhir ini

meningkat. Mery (2000) menjelaskan bahwa anak-anak dan remaja sekarang ternyata

Page 12: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

memiliki rasa cemas yang jauh lebih besar bila dibanding generasi bapak atau kakek nenek

mereka di tahun 50-an. Disebutkan pula bahwa anak-anak tahun 80-an yang sehat mengalami

kecemasan yang lebih tinggi bila dibandingkan tiga puluh tahun sebelumnya.

Dari semua posisi anak dalam keluarga, anak tunggal menjadi posisi yang paling

rentan terhadap kecemasan. Dalam penelitian Deutsch yang diadakan di China pada tahun

2006, anak tunggal merasa lebih bertanggung jawab tentang hari tua kedua orangtuanya dan

mereka merasa harus tinggal di kota yang sama dengan orangtua mereka. Belum lagi anak

tunggal biasanya menjadi anak yang posisinya paling lemah dalam pergaulannya (Lockwood

et al., 2002).

Orangtua dari anak tunggal juga lebih overprotektif bila dibandingkan orangtua anak

yang memiliki saudara kandung. Sehingga menurut penelitian Breton et al. di Montreal pada

tahun 2004, ke-overprotektif-an orangtua pada anak tunggal menyebabkan persentase masalah

kesehatan jiwa pada anak tunggal lebih tinggi bila dibandingkan anak yang memiliki saudara

kandung.

Dari latar belakang di atas, penulis ingin mengangkat topik penelitian tentang

kecemasan pada individu dari dua posisi yang berbeda dalam keluarga. Posisi tersebut

adalah anak tunggal dan anak yang memiliki saudara kandung yang menjadi mahasiswa di

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

B. Perumusan Masalah

Adakah perbedaan tingkat kecemasan antara anak tunggal dengan anak yang memiliki

saudara kandung?

C. Tujuan Penelitian

Page 13: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

1. Tujuan umum

Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan antara anak tunggal dengan anak yang

memiliki saudara kandung di Indonesia.

2 Tujuan khusus

Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan antara anak tunggal dengan anak yang

memiliki saudara kandung di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Dengan penelitian ini diharapkan akan dapat menambah wawasan psikiatri tentang

kecemasan individu pada dua posisi yang berbeda dalam keluarga yaitu anak tunggal dan

anak yang memiliki saudara kandung.

2. Manfaat praktis

a. Dapat mengetahui perlu tidaknya intervensi psikiatri pada orangtua untuk mengatasi

kemungkinan kecemasan pada anak-anak mereka.

b. Bagi para orangtua diharapkan mendapatkan wawasan tentang kecemasan anak-anak

mereka sehingga akan menambah masukan untuk pendidikan si anak.

Page 14: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kecemasan

a. Definisi

Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan ketakutan atau

kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam

Page 15: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

menilai realitas, kepribadian masih utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian),

perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (Hawari, 2005).

Sensasi kecemasan sering dialami setiap manusia. Kaplan dan Saddock (1997)

menjelaskan bahwa kecemasan memperingatkan adanya ancaman eksternal dan internal

serta memiliki kualitas menyelamatkan hidup. Kecemasan merupakan ketegangan, rasa

tidak aman dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang

tidak menyenangkan, tetapi sebagian besar sumbernya tidak diketahui dan manifestasi

kecemasan dapat melibatkan somatik dan psikologik (Maramis, 2005).

Pada manusia, kecemasan bisa jadi berupa perasaan gelisah yang bersifat

subjektif, sejumlah perilaku (tampak khawatir dan gelisah atau resah), maupun respon

fisiologis tertentu. Kecemasan bersifat kompleks dan merupakan keadaan suasana hati

yang berorientasi pada masa yang akan datang dengan ditandai adanya kekhawatiran

karena tidak dapat memprediksi atau mengontrol kejadian yang akan datang (Barlow dan

Durand, 2006).

b.Gejala-gejala kecemasan

Menurut Mudjaddid (2006), gejala awal sindrom kecemasan dapat dikenali

dengan memperhatikan adanya keluhan psikis dan somatik sebagai berikut :

1) Gejala psikis. Penampilan berubah, sulit konsentrasi, mood berubah, mudah marah,

cepat tersinggung, gelisah, tak bisa diam, dan timbul rasa takut.

2) Maramis (2005) menjabarkan bahwa gejala somatik dari kecemasan dapat berupa

napas sesak, dada tertekan, kepala enteng seperti mengambang, linu-linu, epigastrium

nyeri, lekas lelah, palpitasi, keringat dingin, gejala lain mengenai motorik pencernaan,

pernapasan sistem kardiovaskuler, genitourinaria atau susunan saraf pusat. Atau dapat

Page 16: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

berupa rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging, berdebar-debar, sesak

napas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, dan sakit kepala (Hawari, 2005).

Maramis (2005) juga menjelaskan pada pemeriksaan fisik terdapat nadi yang

sedikit lebih cepat, pernafasan yang cepat, kadang-kadang hiperventilasi dengan keluhan-

keluhan yang menyertainya. Penderita dengan gangguan kecemasan umum dapat pula

menunjukkan disfungsi seksual atau berkurangnya rangsangan seksual (Kendurkar dan

Kaur, 2008).

Selain gejala-gejala tersebut, menurut Kartini (2000), beberapa gejala kecemasan

yang khas antara lain :

1) Terdapat hal-hal yang mencemaskan hati, hampir setiap kejadian menyebabkan

timbulnya rasa takut dan cemas.

2) Disertai emosi-emosi kuat dan sangat tidak stabil.

3) Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan delution of persecution

(delusi dikejar-kejar).

4) Sering mual dan muntah.

5) Selalu dipenuhi ketegangan-ketegangan emosional dan bayangan-bayangan kesulitan

yang imajiner.

c. Epidemiologi

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja sekarang ternyata

memiliki rasa cemas yang jauh lebih besar bila dibanding generasi bapak atau kakek

nenek mereka di tahun 50-an. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of

Personality and Social Psychologi edisi bulan Desember 2000 ini juga menyebutkan

bahwa anak-anak tahun 80-an yang sehat mengalami kecemasan yang lebih tinggi bila

Page 17: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

dibandingkan tiga puluh tahun sebelumnya. Analisis tersebut didasarkan pada

penelitian

yang melibatkan lebih dari 60.000 anak dan siswa perguruan tinggi selama empat

dasawarsa (Mery, 2000).

d.Etiologi kecemasan

Penyebab kecemasan, walaupun belum sepenuhnya jelas, sudah dapat difokuskan

lebih jelas pada dekade terakhir. Pada istilah yang luas, perkembangan kecemasan

melibatkan kombinasi pengalaman hidup, ciri pikologis, dan atau faktor genetik (Long,

2009).

Faktor penyebab disesuaikan berdasarkan atas ekstrinsik (lingkungan) dan

intrinsik. Penggolongan juga bisa diklasifikasikan menjadi faktor predisposisi dan faktor

pemicu. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut :

1) Faktor intrinsik yaitu genetik, psikis, dan hormonal.

2) Faktor ekstrinsik yaitu lingkungan, keluarga, kecelakaan, konflik, perkawinan, dan

lain-lain.

Pemicu kecemasan pada seorang anak dari faktor eksternal keluarga adalah sikap

orangtua terhadapnya. Penyebab utama kecemasan yang dirasakan anak pada umumnya

adalah kurangnya rasa aman (Handayani, 2009).

Penyebab kecemasan individu lainnya, menurut Ramaiah (2003) adalah :

1) Lingkungan sekitar. Lingkungan mempengaruhi cara berpikir dalam arti bahwa cara

berpikir dipengaruhi oleh pengalaman yang diperoleh dari lingkungan keluarga,

sahabat, rekan kerja, terutama pengalaman yang berkenaan rasa tidak aman terhadap

lingkungan.

Page 18: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

2) Emosi yang ditekan. Kecemasan bisa terjadi karena tidak mampu menemukan jalan

keluar dalam hubungan intrapersonal, terutama jika menekan emosi dalam jangka

waktu yang lama. Freud menjelaskan dalam buku karya Langgulung (1999) bahwa

tanda bahaya yang menimbulkan kecemasan adalah keinginan-keinginan terpendam

atau dorongan agresi yang telah ditekan dalam jiwa tidak sadar. Keinginan-keinginan

yang terpendam atau hambatan terhadap pencapaian suatu tujuan disebut juga dengan

frustrasi (Sarwono, 2002).

3) Sebab-sebab fisik sebagai interaksi antara pikiran dan tubuh bisa menimbulkan

kecemasan, misalnya pada kehamilan, masa remaja, dan sewaktu pulih dari suatu

penyakit.

4) Keturunan. Kecemasan seseorang bisa timbul dalam keluarga yang sering mengalami

kecemasan, walaupun keterkaitan antara kecemasan seseorang dengan keadaan

keluarga tidak meyakinkan.

2. Anak Tunggal

a. Ciri-ciri umum

Beberapa ciri-ciri kepribadian anak tunggal menurut Hurlock (1994) dalam

Gunarsa dan Yulia (2008) :

1) Biasanya berprestasi tinggi atau sangat tinggi karena tekanan dan harapan orangtua.

2) Suka menutup diri, peka, dan mudah cemas, menarik diri dari hubungan sosial dan

terlalu menggantungkan pada orangtua. Karena selalu dituruti segala keinginan maka

mengakibatkan anak tunggal tersebut menjadi anak yang terlalu bergantung kepada

orang lain dan orangtuanya.

Page 19: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

3) Lebih cepat putus asa karena kurang terjadinya persaingan antara anggota keluarga

atau dengan kata lain kurang mengalami pertentangan-pertentangan yang biasanya

terjadi di antara saudara-saudara kandung.

4) Lebih pemalu karena orang-orang dewasa yang berada di sekelilingnya selalu

memperlakukannya secara istimewa. Situasi ini memberikan pengaruh seperti

kurangnya mengalami pertikaian atau pertengkaran yang biasanya terjadi sesama

anak. Konflik antar anak kurang dialami, sehingga pada situasi ini anak tunggal

tersebut tidak mendapat kesempatan untuk mempelajari semacam ‘tatacara’ atau

‘sopan-santun’ pergaulan di kalangan anak-anak.

5) Egois karena segala keinginannya selalu dituruti oleh kedua orangtuanya.

6) Manja karena perlindungan yang terus menerus diberikan oleh orang-orang dewasa

yang berada di sekelilingnya.

7) Tidak populer karena sifat-sifatnya yang manja, egosentris, dan antisosial

mengakibatkan anak tunggal tersebut menjadi tidak populer.

8) Lebih cepat matang karena tokoh panutan anak tunggal adalah orangtua mereka.

Hasilnya anak tunggal meniru perilaku orangtuanya lebih banyak.

b.Kecemasan pada anak tunggal

Orangtua selalu menggantungkan harapan pada anak-anak mereka. Sehingga

dapat dikatakan bahwa harapan orangtua pada anak tunggal lebih besar daripada harapan

orangtua pada anak yang memiliki saudara kandung. Anak tunggal harus menjadi satu-

satunya anak yang bisa dibanggakan, bisa dikatakan sebagai pemikul tanggung jawab.

Mereka mendapat tekanan dari orangtua agar menjadi orang yang sukses dan harus lebih

baik daripada kedua orangtua mereka. Hal ini akan mempengaruhi penampilannya dalam

Page 20: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

menghadapi segala hal yang ada kaitannya dengan norma dan aturan (Gunarsa dan Yulia,

2008).

Kadang orangtua mengharapkan anak menerima tanggung jawab melebihi

kesediaan psikis untuk melaksanakannya. Hal ini dibuktikan dalam penelitian Deutsch

yang diadakan di China pada tahun 2006, anak tunggal merasa lebih bertanggung jawab

tentang hari tua kedua orangtuanya dan mereka merasa harus tinggal di kota yang sama

dengan orangtua mereka. Sehingga, apabila stressor tidak dapat diatasi oleh kemampuan

adaptasinya, maka akan timbul konflik yang selanjutnya akan dihayati sebagai

kecemasan.

Kesulitan lain yang dialami oleh seorang anak tunggal ialah pergaulannya yang

terus menerus dengan orangtua atau orang dewasa. Sejak anak tunggal tersebut

dilahirkan, orang-orang yang dihadapinya, orang-orang yang berada di sekelilingnya

adalah orang-orang dewasa. Dalam hal ini tentu saja kedua orangtuanya, paman, bibi dan

teman-teman orangtuanya. Acapkali anak tunggal ini berada di rumah atau di suatu

lingkungan yang tidak sebaya dengannya. Karena orang-orang di sekelilingnya adalah

orang-orang dewasa dan anak kecil satu-satunya adalah dia sendiri, hal ini berarti satu-

satunya pribadi yang paling lemah dalam lingkungan tersebut adalah anak tunggal

tersebut. Dengan kedudukan ini berarti anak tunggal tersebut menduduki kedudukan yang

istimewa. Orang-orang dewasa yang berada di sekelilingnya selalu memperlakukannya

secara istimewa pula. Menurut Gunarsa dan Yulia (2008) situasi inilah yang memberikan

pengaruh kepada anak tunggal, yaitu situasi dimana mereka kurang mengalami pertikaian

atau pertengkaran yang biasanya terjadi sesama anak. Sehingga menurut Breton et al.

(2004), ke-overprotektif-an orangtua pada anak tunggal menyebabkan persentase masalah

Page 21: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

kesehatan jiwa pada anak tunggal lebih tinggi bila dibandingkan anak yang memiliki

saudara kandung.

Konflik antar anak kurang dialami, sehingga pada situasi ini anak tunggal tersebut

tidak mendapat kesempatan untuk mempelajari semacam ‘tatacara’ atau ‘sopan-santun’

pergaulan di kalangan anak-anak, sehingga menurut penelitian Lockwood et al (2002),

anak tunggal menjadi anak yang posisinya paling lemah dalam pergaulannya. Anak

tunggal tersebut tidak pernah mengalami bagaimana caranya meminta sesuatu barang

dengan cara tertentu sebagaimana dialami oleh anak-anak yang sebayanya yang

mempunyai saudara kandung, mempunyai kakak dan adik yang sebaya. Hal ini

menambah kecemasan sang anak saat harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru

(Gunarsa dan Yulia, 2008).

3 Anak yang Memiliki Saudara Kandung

a. Ciri-ciri umum

Ciri-ciri umum anak yang memiliki saudara kandung menurut Gunarsa dan Yulia

(2008) antara lain :

1) Supel atau pandai bergaul karena sejak lahir sudah memiliki anggota keluarga yang

banyak.

2) Lebih berani karena rasa khawatir orangtua tidak terlalu berlebihan pada sang anak .

3) Lebih inisiatif karena hidup dalam kehidupan yang penuh kompetisi dengan saudara

kandungnya yang lain. Sehingga sang anak harus cukup inisiatif agar dapat merebut

perhatian orang tuanya.

4) Sering tidak bahagia karena adanya perasaan kurang aman yang timbul karena

perhatian orangtua yang terbagi untuk saudaranya yang lain.

Page 22: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

5) Tidak mudah putus asa karena terbiasa dalam suasana kompetisi untuk merebut

perhatian orangtuanya.

6) Suka berbagi karena sejak lahir sudah diajarkan untuk berbagi dengan saudaranya

yang lain.

b.Kecemasan pada anak yang memiliki saudara kandung.

Pada keluarga dengan beberapa anak selalu terjadi kompetisi antara anak-anak

tersebut. Kompetisi ini bisa dalam hal merebut kasih sayang orangtuanya, bisa pula

dalam hal pelajaran sekolah, yaitu kompetisi untuk memperoleh angka-angka yang baik

dalam ujian-ujian di sekolahnya. Dan kompetisi ini dapat mempengaruhi kemampuan

adaptasi anak dalam menghadapi suatu kompleksitas situasi (Gunarsa dan Yulia, 2008).

Sehingga dapat dikatakan, anak yang memiliki saudara kandung sering tidak

bahagia karena adanya perasaan kurang aman yang timbul karena perhatian orangtua

yang terbagi untuk saudaranya yang lain.

Apalagi dalam masyarakat yang menghargai dan mendorong dominasi anak

tunggal (misal RRC), menyebabkan anak-anak yang memiliki saudara kandung bisa lebih

kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan teman sebayanya (Papalia et al., 2007).

Page 23: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Dari kerangka berpikir dan tinjauan pustaka di atas, dikemukakan hipotesis yaitu anak

tunggal lebih cemas bila dibandingkan dengan anak yang memiliki saudara kandung.

Anak tunggal

STRESSOR Umur, pendidikan, cara

didik orangtua, lingkungan sosial budaya,

gaya hidup,dll.

- Kurang bisa beradaptasi

- Pemikul tanggung jawab

- Manja

Stressor lebih besar

Stressor lebih ringan

- Cenderung harus berbagi perhatian orang tua

- Lebih berani - Lebih inisiatif

Lebih cemas

Anak yang memiliki saudara kandung

Kurang Cemas

Page 24: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu peneliti

mempelajari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel tergantung (efek)

yang diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Dahlan, 2006).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. Subyek Penelitian

Seluruh mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Teknik Sampling

Sampel diambil dari populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi, kemudian diambil

dengan purposive sampling. Dan menggunakan fixed-exposure sampling karena prevalensi

paparan yang akan diteliti (dalam penelitian ini adalah anak tunggal) rendah (Murti, 2006).

Besar sampel menurut patokan umum (rule of thumb), setiap penelitian yang datanya

akan dianalisis secara statistik dengan analisis bivariat membutuhkan sampel minimal 30

subjek penelitian (Murti, 2006).

Page 25: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

E. Rancangan Penelitian

Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian

F. Identifikasi Variabel Penelitian

Mahasiswa UNS

Isian data pribadi

L-MMPI

Sampel memenuhi syarat

Hasil T-test Hasil

T-MAS T-MAS

Anak tunggal Anak yang memiliki saudara kandung

Page 26: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

1. Variabel Bebas : perbedaan posisi anak yaitu mahasiswa anak tunggal dan

mahasiswa yang memiliki saudara kandung.

2. Variabel Terikat : tingkat kecemasan.

3. Variabel Luar :

1.Variabel yang bisa dikendalikan :

a. Orangtua biologis masih lengkap dengan syarat tidak ada poligami, sebab akan

berhubungan dengan pemenuhan perhatian dan kasih sayang terhadap si anak

(Gunarsa, 2004).

b. Status ekonomi dari subyek penelitian, dilihat dari pendapatan orangtua sampel per

bulan, kemudian dilihat apakah sesuai dengan UMR atau tidak.

2. Variabel yang tidak dikendalikan :

1) Lingkungan sosial.

2) Jenis kelamin subjek penelitian.

3) Budaya subjek penelitian.

4) Gaya hidup yaitu pola standar hidup yang diterapkan sehari-hari.

5) Cara didik orangtua yaitu model orangtua yang demokratis atau otoriter, hal ini

dapat mempengaruhi penyesuaian anak dalam lingkungan keluarga.

G. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas

a. Anak tunggal adalah anak yang tidak memiliki saudara kandung.

Page 27: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

b. Anak yang memiliki saudara kandung adalah anak yang memiliki saudara kandung dari

satu ayah dan satu ibu.

Skala : nominal.

2. Variabel Terikat

Kecemasan

Kecemasan adalah pengalaman emosi yang tidak menyenangkan dalam kadar yang

bervariasi mulai dari perasaan cemas yang ringan sampai ketakutan yang intensif. Sebagai

alat ukur adalah T-MAS (Taylor Manifest Anxiety Scale) dengan skala interval.

H. Instrumentasi Penelitian

1. Isian data pribadi.

2. Lie minessota Multiphrasic Personality Inventory (L-MMPI), yaitu pertanyaan yang

digunakan untuk skala kebohongan responden, terdiri dari 15 butir pertanyaan yang harus

dijawab YA atau TIDAK. Informasi yang diberikan Responden dinilai tidak dapat

dipercaya apabila jumlah jawaban TIDAK melebihi 10 (Syamsulhadi, 1995).

3. Taylor Manifestasi Anxiety Scale (T-MAS), yaitu daftar pertanyaan untuk menilai

kecemasan subyek yang berisi 50 pertanyaan.

I. Teknik dan Analisis Data

Untuk menguji perbedaan kecemasan antara anak tunggal dengan anak yang memiliki

saudara kandung adalah dengan menggunakan uji statistik T-test dan akan diolah dengan

Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17 for Windows.

Page 28: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2010 di Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Subjek penelitian adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

merupakan anak tunggal dan anak yang memiliki saudara kandung. Sampel berasal dari 8

Page 29: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

Fakultas di Universitas Sebelas Maret Surakarta yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik,

Fakultas MIPA, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Pertanian.

Sampel anak tunggal diambil secara langsung tanpa random di setiap fakultas. Dan

jumlah total sampel disesuaikan dengan ketentuan rule of thumb yaitu sebanyak 30 orang. Dari

30 responden yang diambil, semuanya memenuhi kriteria inklusi. Semua responden lulus tes

LMMPI dan merupakan anak tunggal dari sebuah keluarga dengan syarat orangtua biologis

lengkap, tidak melakukan poligami, dan sedang tidak mengalami kesulitan ekonomi. Dari 30

responden anak tunggal, jumlah responden laki-laki sebanyak 8 orang dan responden perempuan

sebanyak 22 orang. Begitu pula jumlah sampel anak yang memiliki saudara kandung,

disesuaikan dengan jumlah sampel anak tunggal.

Tests of Normality

status

keluarga

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

skala kecemasan anak tunggal .150 30 .084

anak yang

memiliki

saudara

.137 30 .156

Lilli Tabel 1. Tabel Test of Normalityefors Significance Correction

Page 30: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

Distribusi data yang diperoleh diuji dengan test of normality Kolmogorov-Smirnov.

Seperti tabel yang kita lihat di atas, skor kecemasan anak tunggal mempunyai nilai p = 0,84

sedangkan anak yang memiliki saudara kandung p = 0,16 Karena nilai p>0,05, dapat diambil

kesimpulan bahwa distribusi skor kecemasan anak tunggal maupun anak yang memiliki saudara

kandung berdistribusi normal.

Tabel 2. Tabel Skor Kecemasan Berdasarkan Status Keluarga

Status Keluarga Kecemasan

Anak Tunggal

23,77 ± 1,85

Anak yang Memiliki

Saudara Kandung

20,93± 3,23

Tabel 2 di atas diperoleh dari hasil T-Test terhadap data hasil penelitian. Tabel tersebut

menunjukkan perbedaan skor kecemasan berdasarkan status keluarga. Sampel anak tunggal

mempunyai rata-rata skor kecemasan 23,77 ± 1,85, sedangkan sampel anak yang memiliki

saudara kandung mempunyai rata-rata skor kecemasan 20,93± 3,23.

Tabel 3. Tabel Independent Samples Test

Independent Samples Test

Page 31: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

Levene's Test for

Equality of Variances T-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Difference

Std. Error Dif-

ference Lower Upper

skala kecemasan Equal variances assumed

6.975 .011 4.172 58 .000 2.833 .679 1.474 4.193

Equal variances not assumed

4.172 46.226 .000 2.833 .679 1.467 4.200

Data penelitian diperoleh dari dua kuesioner, yaitu tes LMMPI dan T-MAS. Data hasil

penelitian diuji secara statistik dengan T-Test (SPSS 17.0 for Windows) seperti pada tabel 3. Uji

statistik dengan tingkat keyakinan 95%, didapatkan nilai t=4.17 dan p=0,01 (p<0,05). Hal ini

menunjukkan status keluarga mempengaruhi skor kecemasan seseorang, yaitu anak tunggal

cenderung memiliki kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang memiliki

saudara kandung.

Page 32: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

Gambar 3. Grafik Perbedaan kecemasan berdasarkan status keluarga.

Gambar di atas menunjukkan dengan lebih jelas perbedaan kecemasan berdasarkan status

keluarga. Gambar tersebut memberikan informasi bahwa anak tunggal mempunyai kecemasan

yang lebih tinggi bila dibandingkan anak yang memiliki saudara kandung.

Page 33: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

BAB V

PEMBAHASAN

Sesuai dengan analisis perhitungan statistik yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya, didapatkan adanya perbedaan tingkat kecemasan antara anak tunggal dan anak

yang memiliki saudara kandung. Hasilnya adalah kecemasan anak tunggal lebih tinggi bila

dibandingkan anak yang memiliki saudara kandung. Hal ini sesuai dengan hipotesis sebelumnya

Page 34: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

yang menyebutkan bahwa anak tunggal lebih cemas bila dibandingkan anak yang memiliki

saudara kandung.

Dari perhitungan skor T-MAS didapat nilai rata-rata skor kecemasan responden anak

tunggal adalah sebesar 23,77 dan skor kecemasan responden anak yang memiliki saudara

kandung sebesar 20,93 dengan nilai p=0,01. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skor

kecemasan anak tunggal lebih tinggi bila dibandingkan anak yang memiliki saudara kandung.

Hal ini sesuai dengan penilitian yang dilakukan Deutsch di China pada tahun 2006, anak

tunggal merasa lebih cemas bila dibandingkan dengan anak yang memiliki saudara kandung.

Sebab anak tunggal merasa bertanggung jawab tentang hari tua kedua orangtuanya dan mereka

merasa harus tinggal di kota yang sama dengan orangtua mereka. Sehingga, apabila stressor

tersebut tidak dapat diatasi oleh kemampuan adaptasinya, maka akan timbul konflik yang

selanjutnya akan dihayati sebagai kecemasan.

Data dari penelitian Breton et al., pada tahun 2004 juga menyebutkan bahwa ke-

overprotektif-an orangtua pada anak tunggal menyebabkan persentase masalah kesehatan jiwa

pada anak tunggal lebih tinggi bila dibandingkan anak yang memiliki saudara kandung. Apalagi

konflik antar anak kurang dialami oleh anak tunggal sehingga pada pergaulannya anak tunggal

tersebut tidak mendapat kesempatan untuk mempelajari semacam ‘tatacara’ atau ‘sopan-santun’

bagaimana cara berinteraksi dengan anak yang sebaya, sehingga menurut Lockwood et al (2002),

anak tunggal menjadi anak yang posisinya paling lemah dalam pergaulannya. Hal ini menambah

kecemasan sang anak saat harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru (Gunarsa dan Yulia,

2008).

Page 35: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang dikemukakan pada bab sebelumnya. Yaitu

terdapat perbedaan kecemasan yang signifikan antara anak tunggal dengan anak yang memiliki

saudara kandung.

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Tingkat kecemasan (anxietas) anak tunggal lebih tinggi bila dibandingkan dengan

anak yang memiliki saudara kandung.

B. Saran

1. Penelitian ini dapat menjadi dasar pemikiran untuk lebih memperhatikan penatalaksanaan

cara didik seorang anak terkait dengan kemungkinan kejadian kecemasan.

Page 36: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

2. Penelitian ini dapat menjadi dasar pemikiran untuk lebih mengetahui perlu tidaknya

intervensi psikiatri pada orangtua untuk mengatasi kemungkinan kecemasan pada anak-

anak mereka.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar, lokasi

cakupan penelitian yang lebih luas, termasuk juga dilakukannya analisis tarhadap

variabel-variabel perancu lain selain yang disebutkan di atas, dengan harapan semakin

memperkuat simpulan dan semakin memperkecil bias.

DAFTAR PUSTAKA

Badudu, Yus. 2008. Kamus Peribahasa : Memahami Arti dan Kiasan Peribahasa, Pepatah, dan Ungkapan. Jakarta : Buku Kompas, p : 113.

Barlow, D.H., Durand, V. 2006. Intisari Psikologi Abnormal. Cetakan I. Jakarta : Pustaka

Pelajar, p : 124. Breton J.J., Marleau, J.D., Chiniara, G. and Saucier, J.F. 2004. Differences Between Only

Children With 1 Sibling Referred to a Psychiatric Clinic: A Test of Richards and Goodman’s Findings. . http://server03.cpa-apc.org:8080/Publications/archives/CJP/2004/april/marleau.asp. (01 November 2009).

Dahlan, M. Sopiyudin. 2006. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan : Uji Hipotesis dengan

Menggunakan SPSS 9Seri Evidence Based Medicine 1). Jakarta : Arkans, p : 4.

Page 37: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

Deutsch, Francine M.2006. Filial Piety, Patrilineality, and China’s One-Child Policy.

http://jfi.sagepub.com/cgi/content/abstract/27/3/366?maxtoshow=&HITS=&hits=&RESULTFORMAT=1&author1=francine+m.+deutsch&andorexacttitle=and&fulltext=filial+piety&andorexactfulltext=and&searchid=1&FIRSTINDEX=0&sortspec=relevance&volume=27&resourcetype=HWCIT. (01 November 2009).

Gunarsa, S.D. 2004. Dari Anak sampai Usia Lanjut. Jakarta : PT.BPK Gunung Mulia, pp : 283-

284.

Gunarsa, S.D., Yulia. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan ke-13. Jakarta : BPK Gunung Mulia, p : 170.

Handayani, N. 2009. Anak Saya Mudah Cemas – Psikologi Keluarga. http://www.e-

smartschool.com/uot/001/UOT0010147.asp. (19 Oktober 2009). Hawari, D. 2005. Manajemen Stress, Cemas, dam Depresi. Edisi kedua. Cetakan I. Jakarta :

FKUI, pp : 130-2. Kaplan, H.I. 1997. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jakarta : Bina

Rupa Aksara, pp : 3-5. Kartini, Kartono. 2000. Hygiene Mental. Bandung : Mandar Maju, pp : 120-1, 194-5. Kendurkar, K., Kaur, B. 2008. Major depressive disorder, obsessive compulsive disorder, and

generalized anxiety disorder : do the sexual dysfunctions differ? Prim Care Companion J Clin Psychiatry. 10(4): 299-305.http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fegi?tool+pubmed&pubmedid=18787674. (12 Agustus 2009).

Langgulung, H. 1999. Teori-Teori Kesehatan Mental. Jakarta : Pustaka Al-Husna, pp : 96-7. Lockwood, R.L., Cohen, R., and Kitzmann, K.M. 2002. Are Only Children Missing Out?

Comparison of The Peer-Related Social Competence of Only Children and Siblings. http://spr.sagepub.com/cgi/content/abstract/19/3/299?maxtoshow=&HITS=&hits=&RESULTFORMAT=&author1=robert+cohen&fulltext=are+only+children+missing+ou

Page 38: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

t&andorexactfulltext=and&searchid=1&FIRSTINDEX=0&volume=19&resourcetype=HWCIT. (01 November 2009).

Long, P.W. 2009. A Report of The Surgeon General : Ethiology of Anxiety Disorder.

www.mentalhealth.com (13 September 2009). Maramis, W.F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press, pp

: 69, 89, 252-254. Mery, H. 2000. Kecemasan Melanda Anak Jaman Sekarang –Psikologi Anak dan Remaja.

www.apa.org/journals/psp.html. (12 Agustus 2009). Mudjaddid, E. 2006. Pemahaman dan Penanganan Psikosomatik Gangguan Ansietas dan

Depresi di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. In : Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, p : 913.

Murti, Bhisma. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di

Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, pp : 68, 136. Papalia, D.E., Olds, S.W., and Feldman, R.D. 2007. Human Development: Tenth Edition. New

York: McGraw-Hill. http://popsy.wordpress.com/2007/11/19/negara-anak-tunggal/ (22 Agustus 2009).

Ramaiah, S. 2003. Kecemasan : Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta: Pustaka Populer

Obor, pp : 11-12. Sarwono, S.W. 2002. Psikologi Sosial, Individu, dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta : Balai

Pustaka, p : 305. Sugiyanto. 2002. Lembaga Sosial. http://books.google.co.id/books?id=c-

LZAAAAMAAJ&q=setiap+individu+harus+memainkan+peranannya&dq= setiap+individu+harus+memainkan+peranannya (20 Juli 2009).

Syamsulhadi. 1995. Pengantar Sexuologi. Surakarta : UNS Press.

Page 39: PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA ANAK TUNGGAL DENGAN ANAK … filepenelitian diperoleh dengan dua macam kuesioner, yaitu tes LMMPI dan Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS). Analisis statistik

Tim Disbintalad. 2002. Al Quran dan Terjemahan Indonesia. Cetakan XVII. Jakarta : P.T. Sari

Agung, p : 92.