PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella...

79
PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE SLIDE PADA SERUM PENDERITA DEMAM TIFOID YANG LANGSUNG DIPERIKSA DAN DITUNDA SETELAH 2 JAM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan OLEH : WINDA MELYA KUSUMA NIM P00320013140 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2016

Transcript of PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella...

Page 1: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE SLIDE PADA

SERUM PENDERITA DEMAM TIFOID YANG LANGSUNG DIPERIKSA

DAN DITUNDA SETELAH 2 JAM DI RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH KOTA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Analis Kesehatan

OLEH :

WINDA MELYA KUSUMA

NIM P00320013140

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2016

Page 2: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya
Page 3: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya
Page 4: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya
Page 5: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

v

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Winda Melya Kusuma

NIM : P00320013140

Tempat, Tanggal Lahir : pangan jaya, 06 September 1995

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

B. Pendidikan

1. SD Negeri 2 Pangan jaya , tamat tahun 2007

2. SMP Negeri 2 lainea, tamat tahun 2010

3. SMA Negri 1 Kendari, tamat tahun 2013

4. Sejak tahun 2013 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan

Page 6: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

vi

MOTTO

Jadikan kesuksesan orang lain menjadi cambukan

Karena kesuksesan tidak pernah datang pada orang yang malas

Tetapi kesuksesan adalah milik orang yang giat dan mau berusaha

Tuhan selalu menjanjikan yang terbaik

Namun bukan berarti jalan yang kamu tempuh akan mudah

Kupersembahkan Untuk Almamaterku

Ayah Dan Ibundaku Tercinta

Dan Saudara – Saudaraku Tercinta

Page 7: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

vii

ABSTRAK

Melya Kusuma (P00320013140) Perbedaan Hasil Pemeriksaan Widal Metode

Slide Pada Serum Penderita Demam Tifoid yang Langsung Diperiksa dan Ditunda

Setelah 2 Jam di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Yang dibimbing oleh

ibu Siti Rachmi Misbah selaku pembimbing I, dan ibu Tuty Yuniarty selaku

pembimbing II (xiii + 44 halaman + 11 tabel + 1 gambar + 6 lampiran).

Diagnosa demam tifoid secara pasti dapat ditegakkan dengan tes serologi yaitu tes

aglutinasi menggunakan metode tabung, metode slide dan tes elisa. Adapun

diagnosis pemeriksaan penunjang yaitu uji bakteriologi isolasi dari biakan kultur

darah, sumsum tulang, kultur urine dan tinja. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan widal metode slide pada serum penderita

demam tifoid yang langsung diperiksa dan ditunda setelah 2 jam di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari. Sampel penelitian ini sebanyak 31 sampel serum

yang yang diambil secara Accidental sampling, kemudian diuji dengan

menggunakan Uji t, Dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa pada derajat

kepercayaan 0,05 diperoleh nilai ( P = 0,932 > 0,05) dan ( P = 0,966 > 0,05)

dimana berarti Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara

hasil pemeriksaan widal menggunakan serum langsung dan serum tunda setelah 2

jam di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan antara hasil pemeriksaan serum langsung dan tunda

setelah 2 jam. Oleh karena itu disarankan Bagi Tenaga laboratorium sebaiknya

menggunakan serum langsung periksa pada pemeriksaan widal dan bagi rumah

sakit agar menggunakan suhu ruang ( 18 0

C) sesuai dengan kebutuhan sampel

pemeriksaan.

Kata Kunci : Widal slide, Serum langsung, Serum tunda setelah 2 jam.

Daftar pustaka : 21 ( 2003 – 2013)

Page 8: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

viii

KATA PENGATAR

Puji syukur kita panjatkan kehdirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ( Karya

Tulis Ilmiah ) yang berjudul “ Perbedaan Hasil Pemeriksaan Widal Metode Slide

Pada Serum Penderita Demam Tifoid yang Langsung Diperiksa dan Ditunda Setelah

2 jam di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari”. Karya tulis ini disusun dalam

rangka melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program

Diploma III (DIII) di Politeknik Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang tak ternilai

serta sembah sujud penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang amat kucintai,

ayahanda “Wiji Antoro” dan ibunda tercinta “Kamineng” atas bantuan moril

maupun materil, motivasi, dukungan dan cinta kasih yang tulus serta doanya demi

kesuksesan studi yang penulis jalani selama menuntut ilmu sampai selasainya karya

tulis ini.

Proses penulisan karya tulis telah melewati perjalanan panjang, dan penulis

banyak mendapat petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibu St. Rachmi

Misbah. S.Kp.,M.Kes selaku pembimbing I yang mengajarkanku tentang kesabaran

dan kelemahlembutan dan ibu Tuty Yuniarti,S.Si.,M.Kes selaku pembimbing II yang

mengajarkanku arti dari kesabaran dan keberanian. Kesabaran dalam membimbing

dan pengorbanan waktu dan pikiran selama menyusun karya tulis ini. Ucapan terima

kasih penulis juga tunjukan kepada :

1. Bapak Petrus, SKM. M.Kes, Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.

2. Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian kepada

penulis dalam penelitian ini.

3. Ibu Ruth Mongan, B.Sc.,S.Pd.,M.Pd, selaku Ketua Jurusan Analis Kesehatan

Poltekkes Kemenkes Kendari dan selaku penguji II.

Page 9: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

ix

4. Ibu Askrening,SKM.,M.Kes, selaku penguji I dan Ibu Satya Darmayani,

S.Si.,M.Eng selaku penguji III yang telah membantu dan mengarahkan penulis

dalam ujian Karya Tulis Ilmiah sehingga penelitian ini dapat lebih terarah.

5. Bapak / Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan yang

turut memberikan ilmu pengetahuan pada penulis selama kuliah.

6. Kepala Rumah Sakit dan Kepala Laboratorium yang telah member izin kepada

peneliti untuk melaksanakan penelitian.

7. Buat teman – temanku Istiqomah, Arni, Dian dan Linda yang selalu menemaniku

dan membantuku, semoga kenbersamaan kita akan selalu terkenang dipelupuk

mata.

8. Buat teman – teman khususnya jurusan Analis Kesehatan yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu dan angkatan 2013 yang sama – sama berjuang

menyelesaikan pendididkan diploma III.

Penulis menyadari sepenuhnya dengan segala kekurangan dan keterbatasan

yang ada pada penulis sehingga bentuk dan isi karya tulis ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan karya tulis ini.

Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya. Karya

ini merupakan tugas akhir yang wajib dilewati dari masa studi yang telah penulis

tempuh, semoga menjadi awal yang baik Amin.

Kendari, juli 2016

Penulis

Page 10: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ v

MOTTO ................................................................................................................ vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Demam Tifoid ..................................................... 5

B. Tinjauan Umum Salmonella ........................................................................ 7

C. Tinjauan Umum Tentang Darah................................................................. 10

D. Tinjauan Umum Tentang Pemeriksaan Widal ........................................... 16

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran ......................................................................................... 20

B. Kerangka Pikir ........................................................................................... 21

C. Variabel Penelitian ..................................................................................... 21

D. Definisi oprasional dan kriteria objektif .................................................... 22

E. Hipotesis penelitian .................................................................................... 23

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 24

C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 24

D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 25

Page 11: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

xi

E. Instrumen Penelitian................................................................................... 25

F. Prosedur Pemeriksaan Laboratorium ......................................................... 26

G. Jenis Data ................................................................................................... 29

H. Pengolahan Data......................................................................................... 29

I. Analisis Data .............................................................................................. 30

J. Penyajian Data ........................................................................................... 30

K. Etika Penelitian .......................................................................................... 31

BAB V PENDAHULUAN

A. Gambaran umum lokasi penelitian............................................................. 32

B. Hasil penelitian........................................................................................... 35

C. Pembahasan ................................................................................................ 41

BAB VI PENDAHULUAN

A. Kesimpulan ................................................................................................ 44

B. Saran ........................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Interpretasi Hasil ................................................................................... 17

Tabel 2.1 Interpretasi Hasil ................................................................................... 29

Tabel 2.1 Interpretasi Hasil ................................................................................... 29

Tabel 5.1 Distribusi responden pasien berdasarkan umur di

Labratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari ...................... 35

Tabel 5.2 Distribusi responden pasien berdasarkan jenis kelamin

di Labratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Kendari .................................................................................................. 36

Tabel 5.3 Distribusi responden pasien berdasarkan hasil

pemeriksaan widal menggunakan serum langsung di

Labratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari ...................... 36

Tabel 5.4 Distribusi responden pasien berdasarkan hasil

pemeriksaan widal menggunakan serum langsung di

Labratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari .. ................... 37

Tabel 5.5 Distribusi responden pasien berdasarkan hasil

pemeriksaan widal menggunakan serum tunda setelah 2

jam di Labratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Kendari ................................................................................................. 38

Tabel 5.6 Distribusi responden pasien berdasarkan hasil

pemeriksaan widal menggunakan serum tunda setelah 2

jam di Labratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Kendari .................................................................................................. 38

Tabel 5.7 Distribusi responden pasien berdasarkan hasil

pemeriksaan widal menggunakan serum langsung dan

serum tunda setelah 2 jam di Labratorium Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari ................................................................. 39

Tabel 5.8 Hasil analisis uji t dependent pemeriksaan menggunakan

serum langsung dan serum tunda setelah 2 jam di

Labratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari ...................... 40

Page 13: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Salmonella ........................................................................................... 8

Page 14: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian dari Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Kendari

Lampiran 2. Surat izin penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan

Lampiran 3. Surat keterangan telah melakukan penelitian

Lampiran 4. Surat bebas perpustakaan

Lampiran 5. Kategori umur berdasakan Depkes

Lampiran 6. Tabulasi Data

Lampiran 7. Master Data

Lampiran 8. Uji statistik dengan uji

Lampiran 9. Dokumentasi Proses penelitian pemeriksaan widal metode slide pada

serum penderita demam tifoid menggunakan serum langsung dan

serum tunda setelah 2 jam.

Page 15: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam tifoid merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

penting, disebagian besar negara berkembang di dunia. Penyakit ini termasuk

penyakit menular yang tercantum dalam undang – undang Nomor 6 Tahun

1962 tentang wabah. Penyakit ini mudah menular dan menyerang banyak

orang sehingga dapat menimbulkan wabah. Demam tifoid merupakan

penyakit infeksi menahun yang dapat terjadi pada anak maupun dewasa.

Anak - anak sangat rentan terkena demam tifoid. Walaupun gejala yang

dialami anak lebih ringan dari dewasa. Di hampir semua daerah endemik,

insiden demam tifoid banyak terjadi pada anak usia 3 - 9 tahun

(Irianto, 2014).

Menurut Data Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO)

tahun 2013, memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus kematian tiap

tahun. Morbilitas diseluruh dunia, 17 juta kasus dan hingga 600 ribu

kematian dilaporkan tiap tahunnya. Di Negara berkembang, diperkirakan

sekitar 150 juta kasus per tahun. 1.000 juta kasus populasi pertahun

dibeberapa negara Asia (WHO, 2013).

Berdasarkan data dari profil kesehatan tahun 2010 yang yang

dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011), demam

tifoid menempati urutan ke-3 (tiga) dari 10 (sepuluh) penyakit terbanyak

pasien rawat inap di rumah sakit. Pada tahun 2009 yaitu sebanyak 80.850

kasus, yang meninggal 1.747 orang, sedangkan pada tahun 2010 mengalami

penurunan yaitu sebanyak 41.081 kasus, yang meninggal 274 orang

(Kemenkes RI, 2011).

Berdasarkan data kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, kasus

demam tifoid yaitu sebanyak 2.476 (Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara,

2015). Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

penderita demam tifoid pada tahun 2014 yaitu sebanyak 293 pasien,

sedangkan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 206 pasien.

Page 16: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

2

Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi

merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya bergerak dengan

flagella dan bersifat aerobik. Salmonella memiliki 5 macam antigen yaitu Antigen O

(Antigen somatik ), Antigen H ( Antigen flagella ), Antigen Vi, Antigen OMP dan

Antigen HSP (Handojo Indro, 2004). Masuknya bakteri Salmonella Typhi kedalam

tubuh manusia terjadi melalui makanan yang terkontaminasi bakteri. Sebagian

bakteri difagosit dalam lambung, sebagian lolos masuk kedalam usus dan

selanjutnya berkembang biak diusus. Bila respon imunitas humoral mukosa (IgA)

usus kurang baik maka bakteri akan menembus sel - sel epitel dan menyebar

keseluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan limpa. Setelah masa

inkubasi 10 – 14 hari, timbul demam lemah, sakit kepala, dan konstipasi, Limpa

serta hati sangat membesar (Hardjoeno, 2007).

Diagnosa demam tifoid secara pasti dapat ditegakkan dengan tes Serologi

yaitu tes aglutinasi menggunakan metode tabung, metode slide dan tes elisa

(Handojo Indro, 2014). Ada pun diagnosis pemeriksaan penunjang yaitu uji

bakteriologi isolasi Salmonella typhi dari biakan kultur darah, kultur sumsum tulang,

kultur urin dan kultur tinja. Tes laboratorium yang umum digunakan yaitu

pemeriksaan widal metode slide dan metode tabung (Sacher, 2004).

Akurasi pemeriksaan harus menggunakan serum, hal ini Karena pemeriksaan

widal sangat peka terhadap kondisi spesimen. Serum adalah bagian cair dari darah

yang tidak diberi antikoagulan dan berupa cairan yang berwarna kuning (Riswanto,

2013). Serum merupakan sampel yang sangat rentan terhadap suhu (panas) sehingga

perlakuan sampel perlu diperhatikan, khususnya apabila sampel tidak langsung

diperiksa (penundaan). Tidak jarang dibeberapa Rumah Sakit sering melakukan

penundaan terhadap sampel pemeriksaan, khususnya pada pemeriksaan widal,

dimana kadangkala pemeriksaan tidak dapat dilakukan atau terpaksa ditunda apabila

jumlah sampel yang terlalu banyak, terjadi kerusakan teknis atau keterbatasan jam

kerja, sehingga sampel sering kali harus disimpan sebelum analisis dilakukan

(Handojo, 2004).

Berdasakan hasil penelitian sebelumnya dengan jumlah sampel sebanyak 20

pasien menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil “pemeriksaan widal metode

semikuantitatif slide antara serum yang langsung diperiksa dengan serum tunda

selama 2 jam di suhu ruangan” (Kasmawati, 2012). Hal ini disebabkan sampel yang

digunakan tidak mewakili populasi dalam penelitian. Hardjoeno mengatakan dalam

Page 17: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

3

bukunya interprestasi hasil tes laboratorium diagnostik bahwa ”serum harus segera

diperiksa paling lambat 2 jam setelah pengambilan darah untuk menghindari

perubahan - perubahan dari zat - zat yang terlarut didalamnya oleh pengaruh suhu”

(Hardjoeno, 2003).

Berdasarkan uraian di atas, penulis berkeinginan untuk mempetegas

penelitian sebelumnya dengan jumlah sampel lebih besar yang berjudul “Perbedaan

Hasil Pemeriksaan Widal Metode Slide Pada Serum Penderita Dema Tifoid yang

Langsung Diperiksa dan Serum tunda Setelah 2 jam”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut : Apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan widal metode

slide pada serum penderita demam tifoid yang langsung diperiksa dan ditunda

setelah 2 jam di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan

widal metode slide pada serum penderita demam tifoid yang langsung diperiksa

dan ditunda setelah 2 jam di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan widal metode slide pada serum yang

langsung diperiksa.

b. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan widal metode slide pada serum yang

ditunda setelah 2 jam.

c. Analisis adanya perbedaan hasil pemeriksaan widal metode slide pada serum

yang langsung diperiksa dan ditunda setelah 2 jam.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai :

1. Manfaat Teoritis

a) Sebagai bahan masukan bagi petugas laboratorium dalam pemeriksaan widal.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi institusi diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu

gambaran, informasi atau bahan masukan dan menambah literatur

Perpustakaan Jurusan Analis Poltekkes Kemenkes Kendari.

Page 18: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

4

b) Bagi peneliti dapat menembah pengetahuan, wawasan dan pengalaman

terkait penelitian.

Page 19: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Demam Tifoid

1. Definisi

Demam tifoid merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

penting, disebagian besar Negara berkembang di dunia. Penyakit ini

termasuk penyakit menular yang tercantum dalam undang – undang

Nomor 6 Tahun 1962 tentang wabah. Demam tifoid merupakan penyakit

infeksi menahun yang dapat terjadi pada anak maupun dewasa. Anak -

anak sangat rentan terkena demam tifoid. Walaupun gejala yang dialami

anak lebih ringan dari dewasa. Di hampir semua daerah endemik, insiden

demam tifoid banyak terjadi pada anak usia 3 - 9 tahun. Demam tifoid

adalah demam akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella . Setelah

masa inkubasi 10 – 14 hari, timbul demam lemah, sakit kepala, dan

konstipasi. Demam sangat tinggi limpa serta hati sangat membesar.

Salmonella dan endoksinnya merangsang sintesis dan pelepasan

zat pitogen dan leukosit pada jaringan yang meradang sehingga terjadi

demam. Lesi yang menonjol adalah hiperplasia dan nekrosis jaringan

limfoid, hepatitis, nekrosis fokal dalam hati dan peradangan kandung

empedu dan paru – paru. Meski jarang terlihat bintik – bintik merah (Rose

spots) yang timbul sebentar, biasanya pada kulit abdomen atau dada

(Hardjoeno, 2007).

2. Patogenesis Demam Tifoid

Masuknya bakteri Salmonella kedalam tubuh manusia terjadi

melalui makanan yang terkontaminasi bakteri. Sebagian bakteri difagosit

dalam lambung, sebagian lolos masuk kedalam usus dan selanjutnya

berkembang biak diusus. Bila respon imunitas humoral mukosa (IgA) usus

kurang baik maka bakteri akan menembus sel - sel epitel. Bakteri

berkembang baik dan difagosit oleh sel – sel fagosit terutama oleh

makrofag. Bakteri dapat hidup dan berkembang baik didalam makrofag

Page 20: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

6

dan selanjutnya dibawa kekelenjar getah bening. Selanjutnya bakteri yang

terdapat didalam makrofag ini masuk kedalam sirkulasi darah

(mengakibatkan bakteremia pertama yang asimtomatik) dan menyebar

keseluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan limpa. Dalam

organ retikuloendotelial ini bakteri meninggalkan sel - sel fagosit dan

kemudian berkembang baik diluar sel dan selanjutnya masuk kedalam

sirkulasi darah mengakibatakan bakterimia yang kedua kalinya dengan

disertai tanda dan gejala penyakit infeksi sistemik.

Didalam hati bakteri masuk kedalam lambung empedu,

berkembang baik dan bersama cairan empedu dieksekresikan

secara“intermitten“ kedalam lumen usus. Sebagian bakteri dikeluarkan

melalui feses dan sebagian masuk lagi kedalam sirkulasi setelah

menembus usus. Proses yang sama terulang kembali berhubung makrofag

telah teraktivitasi dan hiperaktif maka saat fagositosis bakteri Salmonella

terjadi pelepasan beberapa mediator inflamasi yang selanjutnya akan

menimbulkan gejala reaksi perut dan gangguan mental. Menimbulkan

reaksi hiperplasi jaringan (Salmonella intra makrofag menginduksi reaksi

hipersensitivitas tipe lambat, hyperplasia jaringan dan nekrosis organ).

Pendarahan saluran cerna dapat terjadi akibat erosi pembulu darah. Proses

patologis jaringan limfoid ini dapat berkembang hingga kelapisan otot,

serosa usus (Irianto, 2014).

3. Manifestasi Klinik Demam Tifoid

Masa inkubasi demam tifoid berlangsung anatara 10 – 14 hari.

Gejala klinik yang timbul sangat bervariasi dari ringgan sampai dengan

berat, dari asitomatik hingga gambaran penyakit yang khas disertai

komplikasi hingga kematian.

Dari minggu pertama gejala klinik penyakit ini ditemukan keluhan

dan gejala serupa dengan infeksi akut pada umumnya yaitu demam,

pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan

tidak enak diperut, batuk. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu

Page 21: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

7

badan meninggkat. Sifat demam adalah meningkat perlahan – lahan dan

terutama pada sore hari hingga malam hari.

Dalam minggu ke dua gejala menjadi lebih jelas berupa demam,

bradikardia relatif (bradikardia relatif adalah peninggkatan suhu 1oC tidak

di ikuti peningkatan denyut nadi 8 kali per menit), lidah yang berselaput

(Irianto, 2014).

4. Diagnosis Demam Tifoid

Demam tifoid sukar untuk dapat ditegakkan hanya atas dasar

beberapa gejala klinis saja, sebab gambaran klinis ini amat bervariasi dan

umumnya tidak khas untuk demam tifoid. Atas dasar ini, peranan

laboratorium dalam membantu menegakkan diagnosis demam tifoid

amatlah penting. Sarana laboratorium untuk membantu menegakkan

diagnosis demam tifoid dalam garis besarnya dapat digolongkan dalam

tiga kelompok :

a. Isolasi bakteri penyebabnya Salmonella dan spesimen klinis, seperti

darah, sumsum tulang, urine, tinja dan cairan duodenum.

b. Imunoasai untuk melacak kenaikan kadar antibodi terhadap anti gen

Salmonella dan menentukan adanya antigen spesifik dari Salmonella.

c. Uji Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk melacak DNA spesifik

dari Salmonella.

Cara yang terbaik untuk memastikan adanya infeksi dengan

Salmonella yaitu bila dapat diisolasi bakteri tersebut dari spesimen klinis

yang berasal dari penderita yang dicurigai menderita demam tifoid

(Handojo, 2004).

B. Tinjauan Umum Salmonella

1. Definisi

Bakteri Salmonella adalah bakteri batang lurus, gram negatif,

tidak berspora, bergerak dengan flagel peritrik, berukuran 2-4 µm x 0.5-

0,8 µm. salmonella hampir tidak pernah memfermentasi laktosa dan

sukrosa, membentuk asam dan kadang gas dari glukosa dan manosa,

biasanya memproduksi hidrogen sulfide atau H2S. Bakteri ini sering

Page 22: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

8

bersifat patogen untuk manusia atau binatang bila masuk melalui mulut

terdapat lebih dari 1.600 serotipe Salmonella (Jawetz. 1986).

Gambar 2.1 Salmonella

2. Klasifikasi

Kingdom : Bacteriae

Filum : Prateobacteria

Kelas : Gamma Prateobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Salmonella

Spesies :Salmonella typhi, Salmonella enteretidis,

Salmonella cholerasuis.

3. Struktur Antigen Salmonella

Struktur antigen salmonella yaitu sebagai berikut :

a. Antigen O ( Antigen Somatik ) yang terletak pada lapisan luar dari

tubuh bakteri. Bagian ini mempunyai struktur kimia lipolisakarida atau

disebut juga endotoksin. Antigen ini tahan terhadap panas dan alkohol

tetapi tidak tahan terhadap formaldehid.

b. Antigen H (Antigen Flagela) yang terletak pada flagella, fibriae atau

pili dari bakteri. Antigen ini mempunyai struktu kimia suatu protein

dan tahan terhadap formaldehid tetapi tidak tahan panas dan alkohol.

Page 23: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

9

c. Antigen Vi yang terletak pada kapsel dari bakteri yang dapat

meindungi bakteri terhadap fagositosis.

d. Outer membrane protein (OMP) antigen OMP Salmonella typhi

merupakan bagian dari dinding sel yang terletak diluar membran

sitoplasma dan lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap

lingkungan sekitar. OMP berfungsi sebagai barier fisik yang

mengendalikan masuknya zat dan cairan terhadap membran

sitoplasma.

e. Heat shock Protein (HSP) adalah protein yang diproduksi oleh jasad

renik dalam lingkungan yang terus berubah, terutama yang

menimbulkan stres pada jasad renik tersebut dalam usahanya dapat

mempertahankan hidupnya (Handojo Indro, 2004).

4. Daya Tahan Salmonella

Bakteri mati pada suhu 56 0C juga pada keadaan kering. Dalam air

bisa tahan selama 4 minggu. Hidup subur pada medium yang

menggandung garam empedu, tahan terhadap zat warna hijau brilian dan

senyawa Natrium tetrationat dan natrium deoksikholat. Senyawa –

senyawa ini menghambat pertumbuhan kuman koliform sehingga senyawa

tersebut dapat digunakan didalam media untuk isolasi bakteri salmonella

dari tinja.

5. Penyakit yang Disebabkan Oleh Salmonella

Salmonella menyebabkan tiga macam penyakit utama pada

manusia yaitu sebagai berikut :

a. Demam enterik ( Demam tifoid)

Gejala ini terutama ditimbulkan oleh S. typhi dan S. paratyphi .

Salmonella yang tertelan akan mencapai usus halus, dari usus halus

salmonella memasuki saluran limfatik kemudian masuk kealiran darah.

Salmonella dibawah keberbagai organ oleh darah, salah satunya usus.

Organisme tersebut memperbanyak diri dijaringan limfoid usus dan

diekskresikan dalam feses.

Page 24: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

10

Setelah masa inkubasi selama 10-14 hari, timbul demam,

malaise, sakit kepala, konstipasi, bradikardia, dan mialgia. Demam

sangat tinggi, dan limfa serta hati menjadi besar. Pada beberapa kasus

terlihat bintik- bintik merah yang berlangsung sebentar. Jumlah sel

darah putih normal atau rendah. Pada masa sebelum ditemukan

antibiotik, komplikasi utama demam enterik adalah perdarahan dan

perporasi usus, dan angka kematian mencapai 10-15%. Pengobatan

dengan antibiotik telah mengurangi angka kematian kurang dari 1%.

b. Bakteremia dengan lesi fokal

Kondisi umumnya disebabkan oleh S. Choleraesuis, tetapi

dapat juga disebabkan oleh setiap serotipe Salmonella. Setelah infeksi

oral, terjadi invasi dini kealiran darah ( dapat disertai lesi fokal di paru,

tulang, selaput otak dan sebagainya), tetapi sering tanpa manifestasi

disaluran cerna (usus).

c. Enterokolitis (Gastroenteritis)

Enterokolitis Merupakan gejala yang paling sering dari infeksi

Salmonella. Di Amerika Serikat, Salmonella Typhimurium dan

Salmonella Enteritidis merupakan penyebab utama, tetapi enterokolitis

dapat disebabkan oleh setiap jenis, lebih dari 1.400, serotipe grup I

Salmonella. Setelah tertelannya 8 – 24 Salmonella, timbul mual, nyeri

kepala, muntah, dan diare hebat, dengan sejumlah kecil leukosit dalam

feses. Biasanya terdapat demam ringan, tetapi umumnya reda dalam 2

- 3 hari (Jawezt, 2013).

C. Tinjauan Umum Tentang Darah

1. Pengertian Darah

Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan koloid

cair yang mengandung elektrolit. Darah berperan sebagai medium

pertukaran antara sel yang terfiksasi dalam tubuh dan lingkungan luar,

serta memiliki sifat protektif terhadap organisme dan khususnya terhadap

darah sendiri (Ganong, 2008).

Page 25: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

11

Unsur sel darah yaitu sel darah putih, sel darah merah, dan

trombosit tersuspensi didalam plasma. Volume darah total yang beredar

pada keadaan normal adalah sekitar 8% dari berat badan (5600 mL pada

pria sberat 70 kg). Sekitar 55% dari volume tersebut berupa plasma.

Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup yang berada

dalam ruang vaskuler, karena peranannya sebagai medium komunikasi

antar sel ke berbagai bagian tubuh dengan dunia luar karena fungsinya

membawa oksigen dari jaringan ke paru-paru ke jaringan dan

karbondioksida dari jaringan ke paru-paru untuk dikeluarkan, membawa

zat nutrien dari saluran cerna ke jaringan kemudian menghantarkan sisa

metabolisme melalui organ sekresi seperti ginjal, menghantarkan hormon

dan materi-materi pembekuan darah (Ganong, 2008).

Struktur sel darah terdiri dari :

a. Sel darah merah

Sel darah merah berbentuk cakram bikonkaf dengan diameter

sekitar 7,5 mikron, tebal bagian tepi 2 mikron dan bagian tengahnya 1

mikron atau kurang, tersusun atas membran yang sangat tipis sehingga

sangat mudah terjadi diffusi oksigen, karbondioksida dan sitoplasma,

tetapi tidak mempunyai inti sel.

Sel darah merah yang matang mengandung 200 - 300 juta

hemoglobin (terdiri hem merupakan gabungan protoporfirin dengan

besi dan globin adalah bagian dari protein yang tersusun oleh 2 rantai

beta) dan enzim-enzim seperti G6PD (glucose 6-phosphate

dehydogenase). Hemoglobin mengandung kira-kira 95% besi dan

berfungsi membawa oksigen (oksihemoglobin) dan diedarkan

keseluruh tubuh untuk kebutuhan metabolisme.

b. Sel darah putih

Pada keadaan normal jumlah sel darah putih atau leukosit

5000-10.000 sel per mm3.

Leukosit terdiri dari 2 kategori yaitu

bergranulosit dan yang agranulosit.

Page 26: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

12

1) Granulosit yaitu sel darah putih yang di dalam sitoplasmanya

terdapat granula. Granula-granula ini mempunyai perbedaan

kemampuan mengikat warna misalnya pada Eosinofil mempunyai

granula berwarna merah terang, basofil berwarna biru dan netrofil

berwarna ungu pucat.

2) Agranulosit merupakan bagian sel dari sel darah putih dimana

mempunyai intisel satu lobus dan sitoplasmanya tidak bergranula.

Yang termasuk agranulosit adalah Limfosit dan monosit. Limfosit

terdiri dari limfosit B yang membentuk imunitas humoral dan

limfosit T yang membentuk imunitas cellular. Limfosit B

memproduksi antibody jika terdapat anti-gen, sedangkan limfosit T

langsung berhubungan dengan benda asing untuk difagosit.

c. Trombosit

Trombosit merupakan sel tak berinti, berbentuk cakram dengan

diameter 2-5 μm, berasal dari pertunasan sel raksasa berinti banyak

megakariosit yang terdapat dalam sumsum tulang. Pada keadaan

normal jumlah trombosit sekitar 150.000-300.000/μL darah dan

mempunyai masa hidup sekitar 1 sampai 2 minggu atau kira-kira 8

hari.

Trombosit atau platelet merupakan bagian dari sel darah yang

sangat penting dalam proses pembekuan darah. Trombosit tersusun

atas substansi fospolipid yang penting dalam pembekuan dan juga

menjaga keutuhan pembuluh darah serta memperbaiki pembuluh darah

kecil yang rusak.

Karakteristik umum darah meliputi :

a. Warna

Darah arteri berwarna merah muda karena banyak oksigen

yang berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Darah

vena berwarna merah tua/gelap karena kurangnya oksigen

dibandingkan dengan darah arteri.

Page 27: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

13

b. Viskositas

Viskositas darah 3/4 lebih tinggi dari pada viskositas air

yaitu sekitar 1.048 sampai 1.066.

c. pH

pH darah bersifat alkaline dengan pH 7,35 sampai 7,45

(netral 7,00).

d. Volume

Pada orang dewasa volume darah sekitar 70 sampai 75

ml/kg BB, atau sekitar 4 sampai 5 liter darah.

e. Komposisi

Darah tersusun atas dua komponen utama yaitu plasma dan

sel-sel darah.

2. Plasma Darah

Plasma merupakan suatu larutan yang mengandung banyak ion,

molekul anorganik, dan moleku organik yang diangkut ke berbagai bagian

tubuh atau membantu pengangkutan zat lain. Volume plasma normal

adalah sekitar 5% dari berat badan, atau secara kasar 3500 mL pada

seorang pria berbobot 70 kg. Plasma menggumpal bila didiamkan, dan

tetap bersifat cair jika ditambahkan antikoagulan (Ganong, 2008).

Plasma terdiri dari 91 sampai 92% air yang berperan sebagai

medium transpor, dan 8 sampai 9% zat padat. Zat padat tersebut antara

lain protein-protein seperti albumin, globulin, faktor-faktor pembekuan

dan enzim; unsur organik seperti nitrogen non protein (urea, asam urat,

xantin, kreatinin, asam alkohol), lemak netral, fosfot lipid, dan glukosa,

dan unsur organik berupa natrium, flourida, bikarbonat, kalsium, kalium,

magnesium, fosfor, besi dan iodium.

Fungsi protein plasma adalah sebagai berikut :

a. Mempertahankan tekanan osmotik plasma yang diperlukan untuk

pembentukan dan penyerapan cairan jaringan;

b. Bergabung bersam asam dan alkali protein plasma, bertindk sebagai

penyangga dalam mempertahankan pH normal tubuh;

Page 28: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

14

c. Fibrinogen dan protrombin merupakan faktor penting untuk

pembekuan darah;

d. Immunoglobulin merupakan hal yang esensial dalam pertahanan tubuh

melawan infeksi (Syaifuddin, 2011).

Plasma adalah bagian cair darah yang diberi antikoagulan (anti

pembekuan darah). Jika darah ditambah antikoagulan, maka tidak akan

terjadi pembekuan dan darah tetap cair. Darah yang ditambah antikoagulan

tersebut setelah didiamkan beberapa menit atau setelah dicentriguge pada

kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. akan terpisah menjadi tiga bagian,

yaitu :

a. Plasma, yang berada di lapisan atas, berupa cairan berwarna kuning.

b. Buffy coat, yang berada di lapisan tengah yang tipis, merupakan

lapisan sel leukosit dan trombosit, dan

c. Eritrosit, yang berada di lapisan bawah.

Sejumlah darah di masukkan dalam tabung dengan penambahan

antikoagulan lalu di biarkan, selang beberapa lama kemudian terjadi

retraksi dengan akibat cairan mengalami perubahan di mana terjadi dua

lapisan. Cairan atas yang berwarna kuning adalah plasma. Plasma masih

mengandung fibrinogen, oleh karena dalam memperoleh cairan ini darah

di campur dengan anti koagulan untuk mencegah terjadinya pembekuan

darah tersebut sehingga tetap menjadi cairan dimana antikoagulan tersebut

adalah EDTA Ethylene Diamine Tetra-Acetat [ CH2N (CH2CO2H)2]2).

3. Serum Darah

Serum merupakan cairan darah yang berwarna kuning yang tidak

mengandung fibrinogen (Komponen pembeku darah), sel dan faktor

koagulasi lainnya. Jika darah dalam tabung didiamkan selama 5 – 10

menit maka darah akan membeku, darah akan terpisah menjadi dua

bagian yaitu serum dan bekuan darah berupa masa solid yang berwarna

merah (Riswanto, 2013).

Serum pada dasarnya mempunyai komposisi yang sama dengan

plasma kecuali kandungan fibrinogen dan faktor pembekuan ІІ

Page 29: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

15

(Protrombin), V (Proakselerin), dan VІІІ (AHF dan AHG) tidak dimiliki

oleh serum. Serum juga memeiliki kandungan serotonin yang lebih tinggi

dibanding plasma, karena terjadi pemecahan trombosit selama proses

penggumpalan (Ganong, 2008).

Serum adalah komponen yang bukan berupa sel darah, juga bukan

faktor koagulasi; serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen. Serum

terdiri dari semua protein (yang tidak digunakan untuk pembekuan darah)

termasuk cairan elektrolit, antibodi, antigen, hormon, dan semua

substansi exogenous.

Sejumlah volume darah, di masukkan dalam sebuah wadah

(tabung) lalu di biarkan, maka selang beberapa lama kemudian darah

tersebut membeku dan selanjutnya mengalami retraksi dengan akibat

terperasnya cairan dalam bekuan. Cairan yang terperas dari dalam

bekuan tersebut yang berwarna kuning muda inilah yang di sebut serum.

Oleh karna itu dalam proses pembekuan darah, fibrinogen di ubah

menjadi fibrin, maka serum tidak mengandung fibrinogen lagi tetapi zat-

zat lainya masih terdapat di dalamnya.

a. Serum Langsung Periksa

Pemeriksaan widal merupakan pemeriksaan yang peka

terhadap kondisi spesimen, dalam uji widal harus langsung dilakukan

pemeriksaan agar kondisi sampel tidak mengalami perubahan yang

akan mempengaruhi hasil pemeriksaan. Sehingga hasil pemeriksaan

tidak terjadi aglutinasi atau dinyatakan negatif.

b. Serum Tunda Setelah 2 Jam

Penundaan serum akan mengakibatkan perubahan –

perubahan dari zat – zat terlarut didalamnya oleh pengaruh suhu. Jika

penundaan serum yang terlalu lama akan memberikan hasil negatif

maupun positif palsu, seperti terbentuknya titer 1/80 yang ditandai

adanya aglutinasi ringgan , dan kemungkinan terjadinya reaksi silang

antara spesies Salmonella.

Page 30: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

16

D. Tinjauan Umum Tentang Pemeriksaan Widal

1. Definisi

Pemeriksaan widal merupakan pemeriksaan aglutinasi yang

menggunakan suspensi bakteri Salmoella typhi dan S. Paratyphi sebagai

antigen untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap Salmoella typhi atau S.

Paratyphi dalam serum penderita. pemeriksaan ini dilakukan dengan

mencampur serum yang sudah diencerkan dengan suspensi salmonella

mati yang mengandung antigen O (somatik),H (flagel), AH, dan BH.

(Handojo, 2004).

Jenis – jenis antigen untuk pemeriksaan widal :

a. Antigen H

Dibuat dari strain S. typhi yang motil dengan permukaan koloni yang licin.

Kuman dimatikan dengan larutan formalin 0,1 %.

b. Antigen O

Dibuat dari strain S. typhi yang tidak motil untuk membunuh kuman

dipakai alkohol absolut dan sebagai pengawet dipakai larutan phenol

0,5%, sebelum dipakai konsentrasi alkohol harus diencerkan sampai

menjadi 12%.

c. Antigen AH

Dibuat dari strein S. paratyphi A untuk membunuh kuman dipakai

formalin 0,1%.

d. Antigen BH

Dibuat dari strain S. paratyphi B untuk membunuh kuman dipakai

formalin 0,1%.

2. Jenis – Jenis Pemeriksaan Widal

Metode pemeriksaan uji widal terbagi menjadi tiga yaitu :

a. Metode slide atau Slide Aglutination Test

Metode slide atau Slide Aglutination Test telah menjadi salah

satu sarana penunjang diagnosis demam tifoid seperti halnya metode

tabung. pemeriksaan widal slide lebih mudah dibaca oleh karena

menggunakan partikel lateks yang berwarna. Namun dua kali lebih

Page 31: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

17

mahal harganya. Antigen yang dipakai untuk pemeriksaan widal

lempeng yang impor berasal dari strain atau phage tipe diluar daerah

endemis (tidak prevalen di Indonesia), maka sensitifitasnya dan

terutama spesifisitasnya kurang baik bila dibandingkan dengan metode

slide lokal yang menggunakan lima phage-types Salmoella typhi yang

prevalen di Indonesia sebagai antigen Disiapkan alat dan bahan.

Dipipet serum masing-masing, 20 µl, 10 µl, dan 5 µl kedalam tiap

lingkaran reaksi pada slide. Tambahkan reagen Tydal sebanyak 40 µL

pada tiap lingkaran yang telah ditetesi serum, maka pengencerannya

adalah 1:80, 1:160, 1:320. Campur reagen tidal dan serum hingga

homogen dengan menggunakan batang pengaduk yang tersedia di

dalam kotak reagen. Kemudian baca hasil dalam waktu >1 menit.

(Handojo, 2004 ).

Jika tidak terjadi aglunasi maka dinyatakan negatif, Jika pasien

memiliki titir 1/80 yang ditandai adanya aglutinasi ringgan, jika

memiliki titer 1/160 yang ditandai adanya agglutinasi sedang, dan jika

memiliki titer 1/320 yang ditandai adanya aglutinasi berat. maka

dinyatakan positif terinfeksi penyakit demam tifoid.

Tabel 2.1 Interpretasi Hasil

No Sampel µl Reagen µl Titer

1. 20 40 1:80

2. 10 40 1:160

3. 5 40 1:320

a. Kelemahan Pemeriksaan Widal metode slide

1. Antigennya

a) Strain Salmonella typhi yang dipakai amat berpengaruh

pada hasil pemeriksaan widal. Antigen yang dibuat dari

Strain Salmoella typhi yang berasal dari daerah non

endemis yang bersangkutan dapat memberikan hasil yang

Page 32: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

18

negatif maupun positif palsu. Kemungkinan terjadinya

reaksi silang spesies Salmonella.

b) Menimbulkan venomena prozone maupun postzone.

Biasanya dipakai derajat kekeruhan sebesar U Mc. Cara

yang terbaik untuk menentukan kekeruhan antigen yaitu

dengan cara spektrofotometris, nefilometris atau

turbidometris. Kekeruhan suspensi antigen yang kurang

tepat.

2. Kadar aglutinasi dalam serum

Kadar aglutinasi yang amat tinggi dapat menimbulkan

prozon sehingga dapat menyebabkan kesalahan dalam

pembacaan hasil.

3. Cara pembacaan hasil

Pembacaan dilakukan dengan kasat mata sehingga

amat subjektif dan dapat memberikan ketidaksesuaian hasil

pembacaan yang cukup benar.

4. Warna Aglutinat

Umumnya tidak berwarna sehingga dapat menyukarkan

pembacaan (Handojo, 2004).

b. Metode tabung atau Tube Agglutination Test

Berbeda dengan metode tabung atau Tube Agglutination Test

membutuhkan waktu inkubasi semalam karena membutuhkan tehnik

yang lebih rumit. Serum penderita diencerkan dengan larutan salin

normal. Dibuat 4 baris pengenceran 1/80, 1/160, 1/320, masing –

masing tabung dalam satu baris diberi antigen dengan volume yang

sama yaitu :

a) Baris pertama diberi antigen O

b) Baris kedua diberi antigen H

c) Baris ketiga diberi antigen AH

d) Baris keempat diberi antigen BH

Page 33: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

19

Setelah itu dikocok tabung dan inkubasi pada suhu 48 – 50 0C,

untuk tabung O inkubasi dilakukan selama 18 – 24 jam, sedangkan

untuk tabung H, AH, BH cukup diinkubasi selam 2 jam (Handojo,

2004).

c. Tes Elisa

Deteksi antigen spesifik dari salmonella typhi dalam spesimen

secara teoritis dapat memberikan diagnosis demam tifoid, ada beberapa

antigen yang dapat dilacak dengan metode elisa yaitu menggunakan

tehnik koagulasi dengan waktu pemeriksaan selam 18 jam memakai S.

aureus strain. Menggunakan tehnik aglutinasi lateks yang dilapisi

antibodi monoklonal IgM salmonella dan dapat memperoleh hasil tes

dalam waktu satu menit. Tes Elisa yang sering dipakai untuk melacak

adanya antigen S. Typhi dalam spesimen klinis yaitu urine, serum, dan

biakan darah (Handojo, 2004 ).

Page 34: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

20

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Bakteri Salmonella berbentuk batang, bersifat gram negatif, fakultatif

aerob, bergerak dengan flagel. Sebagian besar Salmonella. Merupakan

sumber infeksi bagi manusia yang ditularkan melalui makanan dan minuman

yang terkontaminasi. Sebagian bakteri difagosit dalam lambung, sebagian

lolos masuk kedalam usus dan selanjutnya berkembang biak diusus. Bila

respon imunitas humoral mukosa (IgA) usus kurang baik maka bakteri akan

menembus sel - sel epitel dan menyebar keseluruh organ retikuloendotelial

tubuh terutama hati dan limpa. Setelah masa inkubasi 10 – 14 hari, timbul

demam lemah, sakit kepala, dan konstipasi, Limpa serta hati sangat

membesar.

Diagnosa laboratorium untuk demam tifoid dapat dilakukan dengan

pemeriksaan widal yaitu suatu pemeriksaan serum yang memakai prinsip

reaksi aglutinasi. Teknik pemeriksaan widal dapat dilakukan dengan tiga

metode yaitu metode slide, metode tabung dan tes elisa. Metode slide hanya

membutuhkan waktu inkubasi 1 menit sedangkan metode tabung

membutuhkan waktu inkubasi semalam karena membutuhkan tehnik yang

lebih rumit.

Dalam pemeriksaan widal sampel yang digunakan adalah serum yang

langsung diperiksa dan serum yang ditunda setelah 2 jam. Dari kedua sampel

tersebut pemeriksaan widal metode slide dan terjadinya aglutinasi merupakan

hasil reaksi antara antigen dan antibodi.

Page 35: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

21

B. Kerangka Pikir

Keterangan :

: Variabel Bebas

: Variabel Terikat

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap

menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat merupakan faktor resiko,

atau penyebab (Saryono, 2013).

Penderita demam

tifoid

Pengambilan darah

vena

Pemeriksaan widal

Metode slide Metode Tabung

Serum Langsung Serum Tunda

setelah 2 jam

Positif jika

memiliki titer

1/80

Negatif jika

tidak terjadi

aglutinasi

Serum penderita

demam tifoid

Tes Elisa

Positif jika

memiliki titer

1/80

Negatif jika

tidak terjadi

aglutinasi

Page 36: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

22

Adapun Variabel bebas pada penelitian ini adalah sampel serum

yang langsung diperiksa dan tunda setelah 2 jam.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

bebas (Saryono, 2013). Adapun Variabel terikat pada penelitian ini adalah

hasil pemeriksaan widal metode slide.

D. Definisi Oprasional dan Kriteria Objektif

1) Definisi Oprasional

a) Demam tifoid adalah demam yang disebabkan oleh salmonella,

dengan gejala sakit kepala, timbul demam lemah, konstipasi, mual dan

demam meningkat perlahan mulai sore hari.

b) Serum adalah sampel darah yang didiamkan selama beberapa menit

yang ditandai adanya cairan berwarna kuning.

c) Serum langsung adalah serum yang langsung diperiksa.

d) Serum tunda setelah 2 jam adalah serum yang ditunda setelah

pemeriksaan selama 2 jam.

e) Metode slide adalah salah satu metode untuk menentukan diagnosa

demam tifoid

f) pemeriksaan widal adalah pemeriksaan untuk menentukan adanya

salmonella typhi dan salmonella paratyphi. Berdasarkan reaksi

aglutinasi antara antigen bakteri dengan antibodi yang disebut

aglutinin.

Kriteria Objektif :

(a) Serum langsung :

(1) Jika tidak terjadi aglunasi maka dinyatakan negatif.

(2) Jika pasien memiliki titir 1/80 yang ditandai adanya aglutinasi,

maka dinyatakan positif terinfeksi penyakit demam tifoid.

Page 37: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

23

(b) Serum tunda 2 jam :

(1) Jika tidak terjadi aglunasi maka dinyatakan negatif.

(2) Jika pasien memiliki titir 1/80 yang ditandai adanya aglutinasi,

maka dinyatakan positif terinfeksi penyakit demam tifoid.

E. Hipotesis Penelitian

1. Ho : Tidak terdapat perbedaan bermakna pada hasil pemeriksaan widal

metode slide pada serum yang langsung diperiksa dengan serum

tunda setelah 2 jam. Jika p value > dari ɑ = 0,05

2. Ha : Terdapat perbedaan bermakna pada hasil pemeriksaan widal

metode slide pada serum yang langsung diperiksa dengan serum

tunda setelah 2 jam. Jika p value < dari ɑ = 0,05

Page 38: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

24

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelian

Jenis penelitian ini dilakukan secara eksperimen semu(Quasi-

Experiment) yaitu melihat ada tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan widal

metode slide pada serum yang langsung diperiksa dan ditunda setelah 2 Jam.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 juni – 11 juli

2016

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam

suatu penelitian (Saryono. 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah

pasien rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Kendari. Populasi tahun 2015 yaitu sebanyak 206 pasien.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili suatu

populasi (Saryono, 2013). Sampel dalam Penelitian ini adalah penderita

demam tifoid di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.

a) Kriteria Sampel

Pasien yang melakukan pemeriksaan widal di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari.

b) Besaran Sampel

Besaran sampel yaitu sebanyak 31 pasien dengan teknik

pengambilan sampel menggunakan metode Accidental sampling

(Saryono. 2011). Jika populasi > 100 maka diambil sampel 15 – 30 %

Page 39: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

25

dan jika populasi < 100 maka diambil sampel 25 – 50 %

(Notoatmodjo. 2005).

Maka populasi tahun 2015 yaitu sebanyak 206 pasien.

206 x 15

100= 31 pasien

Berdasarkan hal tersebut jumlah sampel yang diambil adalah

sebanyak 31 pasien.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari awal penelitian yaitu

penggumpulan jurnal, buku atau literatur – literatur yang mendukung

penelitian. Pengambilan sampel pada pasien yang melakukan pemeriksaan

widal di Rumah Sakit Umum Daerah kota kendari. Kemudian dilakukan

pemeriksaan widal dengan menggunakan serum langsung dan serum tunda

setelah 2 jam. Hasil pemeriksaan kemudian diolah dan dilaporkan sebagai

data hasil penelitian.

E. Instrumen penelitian

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Alat

Alat yang digunakan yaitu :

a) Tourniquet

b) Tabung serum

c) Sentrifuge

d) Mikropipet

e) Tip kuning

f) Kaca objek

g) Batang pengaduk

2. Bahan

Bahan yang digunakan yaitu :

a) Spoit

b) Kapas alkohol

c) Serum

d) Reagen anti Salmonella typhi O

Page 40: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

26

e) Reagen anti Salmonella typhi H

f) Reagen anti Salmonella paratyphi AH

g) Reagen anti Salmonella paratyphi BH

F. Prosedur Pemeriksaan Laboratorium

1. Pra Analitik

a) Metode : Slide

b) Prinsip :Antibody Salmonella dalam serum penderita demam

tifoid beraksi dengan antigen Salmonella membentuk

komples yang dapat dilihat berupa adanya aglutinasi.

c) Persiapan pasien

Pasien konsumsi obat antibiotik (seperti Ampisilin dan

amoksilin).

d) Persiapan alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini seperti tabung reaksi

dan slide pemeriksaan dibersihkan dan dikeringkan.

e) Persiapan Sampel

1) Pengambilan darah

(a) Persiapan alat dan bahan

(b) Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah,

usahakan pasien senyaman mungkin.

(c) Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar

permintaan.

(d) Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat.

Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dan

sebagainya.

(e) Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak

melakukan aktivitas.

(f) Minta pasien mengepalkan tangannya.

(g) Pasang tali pembendung (turniket ) kira – kira 10 cm diatas

lipat siku.

Page 41: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

27

(h) Pilih bagian vena median cubital atau chepalic. Lakukan

perabaan (palpasi ) untuk memastikan posisi vena, vena teraba

seperti sebuah pipah kecil, elastis dan memiliki dinding tebal.

(i) Jika vena tidak teraba lakukan pengurutan dari arah

pergelangan ke siku.

(j) Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas

alkohol 70 % dan biarkan kering. Kulit yang sudah di

bersihkan jangan di pegang lagi.

(k) Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap

keatas. Jika jarum telah masuk kedalam vena, akan terlihat

darah masuk kedalam semprit.

(l) Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka

kepalan tangannya. Volume darah yand diambil kira – kira 3

kali jumlah serum atau plasma yang di perlukan untuk

pemeriksaan. Letakan kapas kering ditempat suntikan lalu

segera lepaskan / tarik jarum. Tekan kapas.

(m) Dilepaskan jarum dari spoit, kemudian dialir kandarah (jangan

semprotkan) kedalam tabung atau wadah yang tersedia melalui

dinding (Gandasoebrata, 2011).

2) Cara memperoleh serum

(a) Disediakan tabung sentrifuge yang bersih dan kering.

(b) Darah dialirkan lewat dinding tabung sebanyak 1 ml, kemudian

diamkan beberapa menit lalu dimasukkan dalam sentrifuge dan

putar selam 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm.

(c) Tabung dikeluarkan dari sentrifuge, cairan kuning yang

terdapat di bagian atas yang digunakan sebagai bahan

pemeriksaan.

2. Analitik

a) Pemeriksaan widal metode slide dengan sampel serum langsung

1) Disiapkan alat dan bahan

Page 42: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

28

2) Dipipet serum masing-masing, 20 µl, 10 µl, dan 5 µl kedalam tiap

lingkaran reaksi pada slide.

3) Tambahkan reagen Tydal sebanyak 40 µL pada tiap lingkaran

yang telah ditetesi serum, maka pengencerannya adalah 1:80,

1:160, 1:320.

4) Campur reagen tidal dan serum hingga homogen dengan

menggunakan batang pengaduk yang tersedia di dalam kotak

reagen.

5) Kemudian baca hasil dalam waktu >1 menit.

b) Pemeriksaan widal metode slide dengan sampel serum tunda 2 jam

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dipipet serum masing-masing, 20 µl, 10 µl, dan 5 µl kedalam tiap

lingkaran reaksi pada slide.

3) Tambahkan reagen Tydal sebanyak 40 µL pada tiap lingkaran

yang telah ditetesi serum, maka pengencerannya adalah 1:80,

1:160, 1:320.

4) Campur reagen tidal dan serum hingga homogen dengan

menggunakan batang pengaduk yang tersedia di dalam kotak

reagen.

5) Kemudian baca hasil dalam waktu >1 menit.

3. Pasca Analitik

a) Hasil pemeriksaan widal metode slide dengan sampel serum langsung.

Jika tidak terjadi aglunasi maka dinyatakan negatif, Jika pasien

memiliki titir 1/80 yang ditandai adanya aglutinasi ringgan, jika

memiliki titer 1/160 yang ditandai adanya agglutinasi sedang, dan jika

memiliki titer 1/320 yang ditandai adanya aglutinasi berat. maka

dinyatakan positif terinfeksi penyakit demam tifoid.

Page 43: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

29

Tabel 4.1 Interpretasi Hasil

No Sampel µl Reagen µl Titer

1. 20 40 1:80

2. 10 40 1:160

3. 5 40 1:320

Sumber : (Arianda Dedi, 2013 : 74)

b) Hasil pemeriksaan widal metode slide dengan sampel serum tunda 2

jam.

Jika tidak terjadi aglunasi maka dinyatakan negatif, Jika pasien

memiliki titir 1/80 yang ditandai adanya aglutinasi ringgan, jika

memiliki titer 1/160 yang ditandai adanya agglutinasi sedang, dan jika

memiliki titer 1/320 yang ditandai adanya aglutinasi berat. maka

dinyatakan positif terinfeksi penyakit demam tifoid.

Tabel 4.1 Interpretasi Hasil

No Sampel µl Reagen µl Titer

1. 20 40 1:80

2. 10 40 1:160

3. 5 40 1:320

Sumber : (Arianda Dedi, 2013 : 74)

G. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

yaitu nilai hasil pemeriksaan widal metode slide dengan menggunakan serum

langsung dan tunda setelah 2 jam.

H. Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini adalah :

1. Pemberian kode (Coding)

Conding dilakukan untuk mempermudah pengolahan, sebaiknya semua

variabel diberi kode terutama data klasifikasi, misalnya jenis kelamin

untuk laki-laki diberi kode 1 dan perempuan diberikode 2.

Page 44: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

30

2. Pemeriksaan data (Editing)

Editing dilakukan untuk memeriksa data yang telah dikumpulkan baik

berupa kartu atau buku register.

3. Tabulating

Membuat tabel yang berisikan data yang telah diberi kode.

4. Skoring

Memberi nilai pada data yang telah dikumpulkan.

I. Analisis Data

Analisis data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji

statistik. Hasil penelitian disajikan dengan bentuk tabel. Untuk melihat ada

tidaknya perbedaan maka dilakukan pengujian statistik dengan “uji t

dependent sampel” dengan kriteria pengujian jika P value > α. Dengan tingkat

kemaknaan (α) = < 0,05, Hipotesis diterima berarti ada perbedaan yang

bermakna terhadap hasil pemeriksaan widal metode slide antara sampel serum

yang langsung diperiksa dengan serum tunda setelah 2 jam pada penderita

demam tifoid., Analisa data keseluruhan menggunakan program SPSS.

Rumus uji t dependen sampel :

t = X1− X2

1

𝑛1+

1

𝑛2

𝑠

Dimana:

X1 : Rata-rata data sampel 1

X2 : Rata-rata data sampel 2

n1 : Jumlah anggota sampel 1

n2 : Jumlah anggota sampel 2

S : Simpangan baku

J. Penyajian Data

Data dalam penelitian ini diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan

diuraikan dalam bentuk narasi.

Page 45: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

31

K. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subyek. Dalam

penelitian ini menekankan masalah etika yang meliputi antara lain :

1. Anonimiti (tanpa nama)

Dilakukan dengan cara tidak memberikan nama responden pada

lembar alat ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

2. Confidentiality (kerahasiaan)

Yaitu menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi

maupun masalah – masalah lainnya. Informasi yang dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil penelitian.

Page 46: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

32

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis

RSUD Kota Kendari awalnya terletak di Kota Kendari tepatnya di

Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari dengan luas lahan 3.527 M2

dan luas

bangunan 1.800 M2

. Pada tahun 2008 pemerintah Kota Kendari telah

memperluas 13.000 ha untuk relokasi Rumah Sakit yang di bangun secara

bertahap dengan menggunakan dana APBD, TP, DAK, dan DPPIPD.

2. Sejarah Berdirinya RSUD Kota Kendari

RSUD Kota kendarai merupakan banguna atau gedung tinggalan

pemerintah belanda yang di dirikan pada tahun 1927 dan telah mengalami

beberapa kali perubahan yaitu : Dibangun oleh pemerintah belanda pada

tahun 1927, dilakukan rehabilitasi oleh pemerintah jepan pada tahun 1942 –

1945, menjadi rumah sakit tentara pada tahun 1945 – 1960, menjadi RSU.

Kabupaten kendari pada tahun 1960 – 1989, menjadi puskesmas gunung

jati pada tahun 1989 – 2001, menjadi RSU Kota Kendari pada tahun 2001

berdasarkan perda Kota Kendari No. 17 Tahun 2001.

Diresmikan penggunaannya sebagai RSUD Abunawas Kota Kendari

oleh bapak wali kota Kendari pada tanggal 23 januari 2003. Pada tanggal 9

Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah Abunawas Kota Kendari resmi

menempati Gedung baru yang terletak di Jl. Brigjen Z.A Sugianto No. 39

Kel. Kambu Kec. Kambu Kota Kendari. Pada tanggal 12 – 14 Desember

2012 telah divisitasi oleh TIM Komite Akreditasi Rumah Sakit ( KARS ),

dan berhasil terakreditasi penuh sebanyak 5 pelayanan ( Adminitrasi dan

Menejemen, Rekan Medik, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Medik dan

IGD ). Berdasarkan SK Walikota Kendari No. 16 Tahun 2015 tanggal 13

mei 2015 dikembalikan namanya menjadi RSUD Kota Kendari sesuai

PERDA Kota Kendari No. 17 Tahun 2001.

Page 47: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

33

3. Sarana dan Prasarana Gedung

Dilokasi baru RSUD Kota Kendari saat ini memiliki sarana gedung

sebagai berikut:

a. Gedung Anthurium (Kantor)

b. Gedung Bougenville (Poliklinik)

c. Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD)

d. Gedung Matahari (Radiologi)

e. Gedung Crysant (Ruang O.K)

f. Gedung Asoka (ICU)

g. Gedung Teratai (Ponek)

h. Gedung Lavender (Rawat inap penyakit dalam)

i. Gedung Mawar (Rawat inap anak)

j. Gedung Melati ( Rawat inap bedah)

k. Gedung Anggrek (Rawat Inap VIP, Kls I dan kls II)

l. Gedung Instalasi gizi

m. Gedung Laundry

n. Gedung Laboratorium

o. Gedung Kamar Jenazah

p. Gedung VIP

q. Gedung PMCC

Dalam menunjang pelaksanaan kegiatan, RSUD Kota Kendari

dilengkapi dengan 4 unit mobil ambulance, 1 buah mobil direktur, 10 buah

mobil operasional dokter dan 10 buah sepeda motor.

4. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang ada di RSUD Kota Kendari pada tahun 2015

sebanyak 451 ( 207 PNS dan 244 Non PNS ) yang terdiri dari :

a. Tenaga Medis

b. Tenaga Paramedis perawatan

c. Tenaga Paramedis Non Perawatan

d. Tenaga Administrasi

Page 48: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

34

5. Sarana dan Prasarana Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Kendari

Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari terbagi atas

beberapa bagian ruang, yaitu:

a. Ruang Administrasi;

b. Ruang Tunggu Pasien;

c. Ruang Sampling;

d. Ruang Pengolahan Sampel, terbagi atas:

e. Ruang Kimia;

f. Ruang Hematologi, Serologi dan Urinalisa;

g. Ruang Bakteri dan Parasit.

h. Toilet, terbagi atas :

1) Toilet Pasien;

2) Toilet Petugas Laboratorium.

i. Ruang Istirahat;

j. Ruang Ganti;

k. Ruang Penyimpanan Alat Gelas dan Reagen.

Dalam menunjang pelayanan kesehatan, laboratorium rumah sakit

umum daerah kota kendari dilengkapi dengan pemeriksaan laboratorium

yang terdiri dari Pemeriksaan Hematologi (Darah Rutin menggunakan

alat Hematologi Analyzer yang pemeriksaannya meliputi Hemoglobin

(Hb), Leukosit, Eritrosit, Hematokrit, MCV, MCH, MCHC, Trombosit,

Laju Endap Darah (LED) (meliputi pemeriksaan CT, BT, Hitung Jenis)

pemeriksaan Kimia Darah (Glukosa : GDS, GDP, GD 2 Jam PP. SGOT,

SGPT, Protein Total, Albumin, Globulin, Bilirubin Total, Bilirubin

Direct, Ureum, Creatinin, Asam Urat, Chol Total, Chol HDL, Chol LDL,

Trigliserida. Pemeriksaan Urinalisa (Kimia Urin (Carik Celup/Strip),

Sedimen Urin). Pemeriksaan Bakteriologi (Basil Tahan Asam (BTA)).

Pemeriksaan Parasitologi (DDR Malaria, Feaces, Jamur). Pemeriksaan

Immunologi/Serologi (Plano Test (tes kehamilan), Widal Test, Test

Narkoba, Golongan Darah, HbsAg, Anti Hbs, HIV)

Page 49: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

35

6. Tenaga Laboratorium

Tenaga laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

berjumlah 16 orang terdiri dari kepala laboratorium, administrasi,

penanggung jawab kimia klinik, hematologi, mikrobiologi, immunoserologi,

urinalisis, dan analis.

B. Hasil Penelitian

Telah dilakukan penelitian perbedaan hasil pemeriksaan widal metode

slide pada serum penderita demam tifoid yang langsung diperiksa dan ditunda

setelah 2 jam pada tanggal 10 juni – 11 juli 2016 di Laboratorium Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari sebagai berikut :

1. Karakteristik Sampel

a. Umur

Distribusi sampel berdasarkan umur dapat disajikan pada tabel

dibawah ini.

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Pasien Berdasarkan Umur di

Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

(Sumber : Data Primer 2016)

Berdasarkan Tabel 5.1, menunjukkan bahwa dari 31 sampel,

dengan frekuensi tertinggi yaitu kisaran umur 17 - 25 sebanyak 15

pasien dengan persentase 48,39 % dan frekuensi terendah yaitu kisaran

umur 5 - 11 sebanyak 2 pasien dengan persentase 6,45 %.

No Umur Frekuensi (n) Persentase (%)

1 5 - 11 2 6,45

2 12 - 16 7 22,58

3 17 - 25 15 48,39

4 26 - 35 7 22,58

Total 31

100

Page 50: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

36

b. Jenis Kelamin

Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin dapat disajikan pada

tabel dibawah ini.

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin di

Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Kendari.

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase(%)

Laki-laki 19 61,29

Perempuan 12 38,71

Jumlah 31 100

(Sumber : Data Primer 2016)

Berdasarkan Tabel 5.2, menunjukkan bahwa sampel yang berjenis

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 19 pasien dengan persentase 61,29

dan berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 12 pasien dengan

persentase 38,71%.

2. Variabel Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Laboratorium Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Kendari, diperoleh hasil yaitu :

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Pasien Berdasarkan Hasil Pemeriksaan

Widal Menggunakan Serum Langsung di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari.

No Antigen

Hasil Pemeriksaan Widal

Total

1/320 1/160 1/80 Negatif

f(n) % f(n) % f(n) % f(n) % f(n) %

1. O 18 58,07 12 38,71 1 3,22 0 0 31 100

2. H 10 32,26 20 64,52 1 3,22 0 0 31 100

3. AH 0 0 6 19,35 7 22,58 18 58,07 31 100

4. BH 0 0 6 19,35 7 22,58 18 58,07 31 100

(Sumber : Data Primer 2016)

Page 51: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

37

Tabel 5.4 Distribusi Sampel Pasien Berdasarkan Hasil Pemeriksaan

Widal Menggunakan Serum Langsung di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari.

No Antigen

Hasil Pemeriksaan Widal

Total

Positif Negatif

f (n) % f (n) % f (n) %

1. O 31 100 0 0 31 100

2. H 31 100 0 0 31 100

3. AH 13 41,93 18 58,07 31 100

4. BH 13 41,93 18 58,07 31 100

(Sumber : Data Primer 2016)

Berdasarkan tabel 5.3, maka dapat diketahui bahwa distribusi

sampel pasien berdasarkan pemeriksaan widal menggunakan serum

langsung dengan antigen O, titer 1/320 sebanyak 18 pasien (58,07%),

titer 1/160 sebanyak 12 pasien (38,71%),titer 1/80 sebanyak 1 pasien

(3,22%), antigen H, titer 1/320 sebanyak 10 pasien (32,26%), titer 1/160

sebanyak 20 pasien (64,52%), titer 1/80 sebanyak 1 pasien (3,22%),

antigen AH, titer 1/160 sebanyak 6 pasien (19,35%), titer 1/80 sebanyak

7 pasien (22,58%), untuk negatif sebanyak 18 pasien (58,07%), Dan

antigen BH, titer 1/160 sebanyak 6 pasien (19,35%), titer 1/80 sebanyak

7 pasien (22,58%), untuk negatif sebanyak 18 pasien (58,07%). Jadi total

frekuensi berdasarkan hasil pemeriksaan widal menggunakan serum

langsung yaitu 31 pasien dengan persentase 100%.

Page 52: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

38

Tabel 5.5 Distribusi Sampel Pasien Berdasarkan Hasil Pemeriksaan

Widal Menggunakan Serum Tunda setelah 2 jam di

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.

No Antigen

Hasil Pemeriksaan Widal Total

1/320 1/160 1/80 Negatif

f(n) % f(n) % f(n) % f(n) % f(n) %

1. O 18 58,07 12 38,71 1 3,22 0 0 31 100

2. H 10 32,26 20 64,52 1 3,22 0 0 31 100

3. AH 0 0 6 19,35 7 22,58 18 58,07 31 100

4. BH 0 0 6 19,35 7 22,58 18 58,07 31 100

(Sumber : Data Primer 2016

Tabel 5.6 Distribusi Sampel Pasien Berdasarkan Hasil Pemeriksaan

Widal Menggunakan Serum Tunda setelah 2 jam di

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.

No Antigen

Hasil Pemeriksaan Widal

Total

Positif Negatif

f (n) % f (n) % f (n) %

1. O 31 100 0 0 31 100

2. H 31 100 0 0 31 100

3. AH 13 41,93 18 58,07 31 100

4. BH 13 41,93 18 58,07 31 100

(Sumber : Data Primer 2016)

Berdasarkan tabel 5.6, maka dapat diketahui bahwa distribusi

sampel pasien berdasarkan pemeriksaan widal menggunakan serum

langsung dengan antigen O, titer 1/320 sebanyak 18 pasien (58,07%),

titer 1/160 sebanyak 12 pasien (38,71%),titer 1/80 sebanyak 1 pasien

(3,22%), antigen H, titer 1/320 sebanyak 10 pasien (32,26%), titer 1/160

sebanyak 20 pasien (64,52%), titer 1/80 sebanyak 1 pasien (3,22%),

antigen AH, titer 1/160 sebanyak 6 pasien (19,35%), titer 1/80 sebanyak

Page 53: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

39

7 pasien (22,58%), untuk negatif sebanyak 18 pasien (58,07%), Dan

antigen BH, titer 1/160 sebanyak 6 pasien (19,35%), titer 1/80 sebanyak

7 pasien (22,58%), untuk negatif sebanyak 18 pasien (58,07%). Jadi total

frekuensi berdasarkan hasil pemeriksaan widal menggunakan serum

tunda yaitu 31 pasien dengan persentase 100%.

Tabel.5.7 Distribusi Hasil Pemeriksaan Widal Menggunakan Serum

Langsung dan Serum Tunda di Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Kendari.

Mean F (n)

Std .

deviasi

Std. Error

mean

Hasil pemeriksaan serum

langsung 2.52 124 1.137 0.102

Antigen 2.50 124 1.123 0.101

Hasil pemeriksaan serum

tunda setelah 2 jam 2.52 124 1.137 0.102

Antigen 2.509 124 1.1225 0.109

(Sumber : Data Primer 2016)

Berdasarkan tabel 5.7, Distribusi Pemeriksaan Widal

Menggunakan Serum Langsung dan Serum Tunda di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari, menujukan bahwa dari 31 sampelyang

dilakukan pemeriksaan tidak terdapat perbedaan rata – rata hasil

pemeriksaan widal yang dilakukan secara langsung dan ditunda setelah

2 jam.

Page 54: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

40

Tabel 5.8 Hasil Analisis Uji T Dependent Pemeriksaan Menggunakan

Serum Langsung dan Serum Tunda di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Kendari.

Sig α

Signifikan

( p ) Keterangan

Hasil pemeriksaan serum

langsung 0.05 0,932

Jika P value > α =

0,05 berarti Ha

ditolak

Jika P value < α =

0,05 berarti Ho

ditolak

Hasil pemeriksaan serum

tunda setelah 2 jam 0.05 0,966

Jika P value > α =

0,05 berarti Ha

ditolak

Jika P value < α =

0,05 berarti Ho

ditolak

(Sumber : Data Primer 2016)

Berdasarkan tabel 5.8, menunjukan bahwa pada derajat

kepercayaan 0,05 di dapat hasil uji t dependent sampel test menggunakan

program SPSS diperoleh nilai (P = 0,932 > 0,05) dan (P = 0,966 > 0,05 )

berarti Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara

hasil pemeriksaan widal menggunakan serum langsun dan serum tunda

setelah 2 jam di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.

Page 55: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

41

C. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi

Eksperimen) dimana penelitian ini melakukan kegiatan percobaan yang

bertujuan untuk mengetahui suatu gejala yang timbul sebagai akibat dari suatu

perlakuan atau percobaan tertentu.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah serum positif

penderita demam tifoid, karena penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi

Eksperimen) sehingga dibutuhkan sampel yang positif kadar aglutinasi (titer)

pada serum penderita demam tifoid, Sehingga dapat dilihat perubahan kadar

aglutinasi (titer) setelah proses penundaan pemeriksaan. Pengambilan sampel

dilakukan pada pasien rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Kendari dengan jumlah sampel sebanyak 31 pasien , selanjutnya

dilakuan uji widal menggunakan metode metode slide di laboraorium Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Kendari.

Dalam penelitian ini mengunakan 4 suspensi antigen yaitu antigen

Salmonella typhi O, Salmonella typhi H, Salmonella paratyphi AH dan

Salmonella paratyphi BH, antigen O (somatik) yang terletak pada lapisan luar

tubuh bakteri, Bagian ini mempunyai struktur kimia lipopolisakarida atau

disebut juga endotoksin. Antigen ini tahan terhadap panas dan alkohol tetapi

tidak tahan terhadap formaldehid. Sebaliknya antigen H (flagel) merupakan

antigen yang bersifat termolabil dan dapat rusak oleh alkohol, pemanasan, dan

asam, antigen Vi yang terletak pada kapsel dari bakteri yang dapat melindungi

bakteri terhadap fagositosis dan antigen OMP (Outer membran protein)

merupakan bagian dari dinding sel yang terletak diluar membran sitoplasma

(Handojo, 2004).

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukan bahwa kelompok umur 17 – 25 tahun

merupakan kelompok umur yang terinfeksi demam tifoid tertinggi dengan

persentase 48,39 %. Hal ini sesuai dengan teori Addin (2009) juga menyatakan

bahwa kisaran umur remaja akhir dianggap dominan terhadap kejadian demam

tifoid. Kelompok umur ini mempunyai kebiasaan ruang lingkup gerak yang

Page 56: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

42

tinggi, sehingga mengonsumsi makanan diluar rumah atau ditempat – tempat

umum, apabila makanan atau minuman yang kurang bersih, dapat

menyebabkan demam tifoid. Padahal kebanyakan makanan siap saji atau

makanan warung biasanya banyak menggandung penyedap rasa dan kebersihan

yang belum terjamin, dibandingkan dengan memasak makanan sendiri di

rumah yang lebih memperhatikan kebersihan dalam mengolah makanan. Oleh

karena itu untuk memperkecil kemungkinan tercemar Salmonella thyphi, maka

setiap individu harus memperhatikan kualitas makanan dan minuman yang

mereka konsumsi.

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan bahwa laki – laki merupakan

persentase tertinggi yaitu 61,29 %. Laki – laki mempunyai resiko lebih tinggi

untuk terkenan demam tifoid. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian

yang dilakukan oleh Pramitasari (2013) yang menyatakan bahwa jenis kelamin

berhubungan dengan kejadian demam tifoid. Bahwa laki – laki sering

melakukan aktifitas diluar rumah yang memungkinkan mengonsumsi makanan

siap saji atau makanan warung yang kebersihanya belum terjamin. Berbeda

dengan perempuan yang lebih suka memasak makanan sendiri sehingga lebih

memperhatikan kebersihan makanannya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Hasil Pemeriksaan Widal

Menggunakan Serum Langsung dan Serum Tunda setelah 2 jam di Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Di peroleh rata – rata hasil pemeriksaan

widal menggunkan serum langsung yaitu 2.52 dan rata – rata hasil pemeriksaan

widal menggunakan serum tunda setelah 2 jam yaitu 2.52. terlihat tidak ada

perbedaan rata – rata antara sampel yang menggunakan serum langsung dan

serum tunda setelah 2 jam.

Berdasarkan Hasil analisa mengunakan Paired Samples Test dependent

sampel diperoleh signifikan nilai (P = 0,932 > 0,05) dan P = 0,966 > 0,05)

berarti Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara hasil

pemeriksaan widal menggunakan serum langsun dan serum tunda di Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Penelitian ini dinyatakan tidak sesuai

dengan teori Hardjoeno (2003) yang mengatakan dalam bukunya interprestasi

Page 57: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

43

hasil tes laboratorium diagnostik bahwa ”serum harus segera diperiksa paling

lambat 2 jam setelah pengambilan darah untuk menghindari perubahan -

perubahan dari zat - zat yang terlarut didalamnya oleh pengaruh suhu”.

Perbedaan hasil pemeriksaan tersebut dapat disebabkan karena penundaan

pemeriksaan hanya dilakukan 2 jam tepat, seharusnya pemeriksaan dilakukan

setalah 2 jam ( 3 atau 4 jam), karena pada tempat penelitian memiliki suhu

ruang yang tetap stabil (18 0

C), sehingga serum masih dalam keadaan segar

belum menggalami perubahan zat – zat didalamnya. Menurut penelitian

Setiawan (2016) setabilitas serum akan rusak pada suhu ruang yang tidak

stabil (di atas 25 0

C), dan mudah terjadi kerusakan terutama oleh sinar, baik

sinar lampu maupun sinar matahari. Dengan penyimpanan yang benar serum

masih stabil dalam waktu satu hari bila disimpan pada suhu 15 ºC- 25 ºC,

empat hari pada suhu 2ºC - 8ºC, dan tiga bulan pada penyimpanan – 20 ºC.

Untuk Pembacaan pemeriksaan widal dilakukan dengan kasat mata

sehingga amat subjektif dan dapat memberikan ketidaksesuaian hasil

pembacaan. Aglutinasi yang tidak berwarna membuat pembacaan hasil

pemeriksaan widal jauh lebih sulit, sehingga dapat menyebabkan hasil negatif

maupun positif palsu karena pembacaan yang tidak tepat.

Page 58: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

44

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Baerdasarkan penelitian yang telah dilakukan pemeriksaan widal

metode slide pada serum penderita demam tifoid yang langsung diperiksa dan

ditunda setelah 2 jam di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.

Diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Hasil pemeriksaan Serum langsung periksa didapatkan bahwa antigen O

31 pasien positif, antigen H 31 pasien positif, antigen AH 13 pasien positif

dan 18 pasien negatif dan antigen BH 13 pasien positif dan 18 pasien

negatif.

2. Hasil pemeriksaan serum tunda setelah 2 jam didapatkan bahwa antigen O

31 pasien positif, antigen H 31 pasien positif, antigen AH 13 pasien positif

dan 18 pasien negatif dan antigen BH 13 pasien positif dan 18 pasien

negatif

3. Hasil pemeriksaan menggunakan serum langsung dan serum tunda setelah

2 jam diperoleh rata – rata 2,52 dan Signifikan menunjukan ( P = 0,932 >

0,05) dan (P = 0,966 > 0,05) berarti tidak ada perbedaan bermakna antara

serum langsung periksa dan tunda setelah 2 jam.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat disarankan kepada :

1. Bagi tenaga laboratorium sebaiknya menggunakan serum langsung

periksa pada pemeriksaan widal.

2. Bagi rumah sakit agar menggunakan suhu ruang ( 15 – 25 0

C) sesuai

dengan kestabilan sampel pemeriksaan.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar mencoba melakukan pemeriksaan widal

menggunakan serum dengan waktu penundaan 4 atau 5 jam dengan suhu

ruang diatas 25 0

C.

Page 59: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

DAFTAR PUSTAKA

Addin A, 2009, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Bandung: PT. Puri

Delco

Arianda, Dedy. 2013. Buku Saku Analis Kesehatan. Bekasi : Analis Muslim

Publisher.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara. 2015. Sulawesi Tenggara

Dalam Angka 20125 Kendari : CV Metro Graphia

Entjang, Indan. 2003. Mikrobiologi & Parasitologi. Citra Aditya Bakti

Gandasoebrata, R.2011. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.

Ganong, Wiliam. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Handojo, Indro. 2004. Imunoasai Terapan Pada Beberapa Penyakit Infeksi.

Surubaya : AUP

Hardjoeno. H, dkk. 2003. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik.

Hardjoeno. H, dkk. 2007. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik.

Imron, Moch & Munif, Amrul. 2010. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan.

Jakarta : Sagung Seto

Irianto, Koes. 2014. Bakteriologi Medis, Mikologi Medis, Dan Virologi Medis.

Bandung : Alfabeta

Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2013. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Kasmawati. 2012. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Widal Metode Semi

Kuantitatif Slide Antara Serum Yang Langsung Diperiksa Dengan Serum

Tunda Selama 2 Jam Pada Suhu Ruangan. Makasar

Mandal. 2006. Penyakit Infeksi. Jakarta : EMS

Notoadmojo, S.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Okky Purnia Pramitasari. 2013. Faktor Risiko Kejadian Penyakit Demam Tifoid

Pada Penderita yang Dirawat Di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran.

Jurnal Kesehatan Masyarakat volume 2, no. 1, hlm 1-10.

Riwidikdo. H, 2010. Statistik Kesehatan, Penerbit Mitra Cendika Press,

Yogyakarta.

Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta : Alfamedia

dan Kanal Medika

Page 60: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

Rubenstein. David, dkk. 2005. Kedokteran Klinis. Jakarta : Erlangga

Sacher, Ronald.A & Mophersun, Richard. A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil

Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta : EGC

Saryono & Mekar Dwi Anggraeni. 2013. Metode Penelitian Kualitatif dan

Kuantitatif. Yogyakarta : Nuha Medika

Page 61: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

LAMPIRAN

Page 62: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya
Page 63: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya
Page 64: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya
Page 65: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya
Page 66: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

Kategori Umur Menurut Depkes

Kategori Umur Menurut Depkes RI (2009)

1. Masa balita : 0- 5 tahun

2. Masa kanak - kanak : 5- 11 tahun

3. Masa remaja awal : 12- 16 tahun

4. Masa remaja akhir : 17- 25 tahun

5. Masa dewasa awal : 26- 35 tahun

6. Masa dewasa akhir : 36- 45 tahun

7. Masa lansia awal : 46- 55 tahun

8. Masa lansia akhir : 56- 65 tahun

9. Masa manula : 65- sampai atas

Page 67: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

RUMAH SAKIT UMUM KOTA DAERAH KENDARI

LABORATORIUM

Jl.Z.A. Sugianto No.39 Kota KendariTlp.(0401) 33359171

LEMBAR HASIL PENELITIAN

Judul Penelitian : Perbedaan Hasil Pemeriksaan Widal Metode Slide Pada Serum

Penderita Demam Tifoid yang Langsung Diperiksa dan Ditunda

Setelah 2 jam di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari

Nama Peneliti : Winda Melya Kusuma

NIM : P00320013140

No Kode

Sampel Umur

Jenis

Kelamin

Hasil Pemeriksaan

Serum Langsung Serum Tunda Setelah 2 jam

O H AH BH O H AH BH

1 S.1 19 Thn P 1/320 1/320 1/160 Neg(-) 1/320 1/320 1/160 Neg(-)

2 S.2 14 Thn L 1/320 1/160 1/80 1/160 1/320 1/160 1/80 1/160

3 S.3 23 Thn L 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-) 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-)

4 S.4 20 Thn L 1/320 1/160 1/160 Neg(-) 1/320 1/160 1/160 Neg(-)

5 S.5 32 Thn L 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-) 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-)

6 S.6 21 Thn P 1/320 1/320 1/80 1/80 1/320 1/320 1/80 1/80

7 S.7 21 Thn L 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-) 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-)

8 S.8 15 Thn P 1/320 1/320 Neg(-) Neg(-) 1/320 1/320 Neg(-) Neg(-)

9 S.9 12 Thn L 1/320 1/160 1/80 1/80 1/320 1/160 1/80 1/80

10 S.10 26 Thn L 1/320 1/160 Neg(-) Neg(-) 1/320 1/160 Neg(-) Neg(-)

11 S.11 20 Thn L 1/320 1/160 Neg(-) 1/80 1/320 1/160 Neg(-) 1/80

12 S.12 14 Thn P 1/320 1/320 1/160 1/160 1/320 1/320 1/160 1/160

13 S.13 15 Thn L 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-) 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-)

14 S.14 29 Thn L 1/160 1/160 Neg(-) 1/160 1/160 1/160 Neg(-) 1/160

15 S.15 21 Thn P 1/320 1/160 Neg(-) Neg(-) 1/320 1/160 Neg(-) Neg(-)

16 S.16 14 Thn L 1/320 1/160 1/80 1/80 1/320 1/160 1/80 1/80

17 S.17 11 Thn L 1/320 1/160 Neg(-) 1/160 1/320 1/160 Neg(-) 1/160

18 S.18 24 Thn P 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-) 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-)

19 S.19 34 Thn L 1/160 1/160 1/80 Neg(-) 1/160 1/160 1/80 Neg(-)

20 S.20 26 Thn L 1/320 1/160 Neg(-) Neg(-) 1/320 1/160 Neg(-) Neg(-)

21 S.21 17 Thn L 1/160 1/320 1/160 1/80 1/160 1/320 1/160 1/80

22 S.22 22 Thn P 1/320 1/320 1/160 Neg(-) 1/320 1/320 1/160 Neg(-)

23 S.23 28 Thn L 1/320 1/320 Neg(-) Neg(-) 1/320 1/320 Neg(-) Neg(-)

24 S.24 10 Thn P 1/320 1/320 1/80 1/160 1/320 1/320 1/80 1/160

25 S.25 17 Thn L 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-) 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-)

26 S.26 23 Thn P 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-) 1/160 1/160 Neg(-) Neg(-)

Page 68: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya
Page 69: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

TABULASI DATA

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE SLIDE PADA SERUM PENDERITA DEMAM TIFOID YANG

LANGSUNG DIPERIKSA DAN DITUNDA SETELAH 2 JAM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI

TAHUN 2016

No Kode

Sampel

Umur Jenis

Kelamin

Hasil Pemeriksaan

Serum Langsung Serum Tunda setelah 2 jam

O H AH BH % Kategori O H AH BH % Kategori

1 S.1 19 Thn P 1 1 1 0 75 Positif 1 1 1 0 75 Positif

2 S.2 14 Thn L 1 1 1 1 100 Positif 1 1 1 1 100 Positif

3 S.3 23 Thn L 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

4 S.4 20 Thn L 1 1 1 0 75 Positif 1 1 1 0 75 Positif

5 S.5 32 Thn L 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

6 S.6 21 Thn P 1 1 1 1 100 Positif 1 1 1 1 100 Positif

7 S.7 21 Thn L 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

8 S.8 15 Thn P 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

9 S.9 12 Thn L 1 1 1 1 100 Positif 1 1 1 1 50 Positif

10 S.10 26 Thn L 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

11 S.11 20 Thn L 1 1 0 1 75 Positif 1 1 0 1 75 Positif

12 S.12 14 Thn P 1 1 1 1 100 Positif 1 1 1 1 100 Positif

13 S.13 15 Thn L 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

Page 70: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

14 S.14 29 Thn L 1 1 0 1 75 Positif 1 1 0 1 75 Positif

15 S.15 21 Thn P 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

16 S.16 14 Thn L 1 1 1 1 100 Positif 1 1 1 1 100 Positif

17 S.17 11 Thn L 1 1 0 1 75 Positif 1 1 0 1 75 Positif

18 S.18 24 Thn P 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

19 S.19 34 Thn L 1 1 1 0 75 Positif 1 1 1 0 75 Positif

20 S.20 26 Thn L 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

21 S.21 17 Thn L 1 1 1 1 100 Positif 1 1 1 1 100 Positif

22 S.22 22 Thn P 1 1 1 0 75 Positif 1 1 1 0 75 Positif

23 S.23 28 Thn L 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

24 S.24 10 Thn P 1 1 1 1 100 Positif 1 1 1 1 100 Positif

25 S.25 17 Thn L 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

26 S.26 23 Thn P 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

27 S.27 21 Thn P 1 1 1 0 75 Positif 1 1 1 0 75 Positif

28 S.28 19 Thn L 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

29 S.29 21 Thn P 1 1 1 1 100 Positif 1 1 1 1 100 Positif

30 S.30 13 Thn P 1 1 0 0 50 Positif 1 1 0 0 50 Positif

31 S.31 31 Thn L 1 1 0 1 75 Positif 1 1 0 1 75 Positif

Page 71: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

MASTER TABEL

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE SLIDE PADA SERUM PENDERITA DEMAM TIFOID YANG

LANGSUNG DIPERIKSA DAN DITUNDA SETELAH 2 JAM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI

TAHUN 2016

No Kode

Sampel

Umur Jenis Kelamin Hasil Pemeriksaan

5 - 11 12-16 17-25 26-35 L P

Serum Langsung Serum Tunda Setelah

2 Jam

Positif Negatif Positif Negatif

1 S.1

2 S.2

3 S.3

4 S.4

5 S.5

6 S.6

7 S.7

8 S.8

9 S.9

10 S.10

11 S.11

12 S.12

13 S.13

14 S.14

Page 72: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

15 S.15

16 S.16

17 S.17

18 S.18

19 S.19

20 S.20

21 S.21

22 S.22

23 S.23

24 S.24

25 S.25

26 S.26

27 S.27

28 S.28

29 S.29

30 S.30

31 S.31

Frekuensi 2 7 15 7 19 12 31 31

Jumlah 31 31 31 31

Page 73: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

Hasil Pemeriksaan Serum

Langsung 2.52 124 1.137 .102

Antigen 2.50 124 1.123 .101

Pair 2

Hasil Pemeriksaan Serum

Tunda 2.51 124 1.137 .102

Antigen 2.5081 124 1.12254 .10081

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Hasil Pemeriksaan Serum

Langsung & Antigen 124 -.739 .000

Pair 2 Hasil Pemeriksaan Serum

Tunda & Antigen 124 -.733 .000

Page 74: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Hasil Pemeriksaan Serum

Langsung - Antigen .016 2.107 .189 -.358 .391 .085 123 .932

Pair 2 Hasil Pemeriksaan Serum

Tunda - Antigen .00000 2.10304 .18886 -.37383 .37383 .000 123 1.000

Page 75: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN

PERSAPAN ALAT DAN BAHAN

Page 76: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

PERSIAPAN SAMPEL

Page 77: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

PEMERIKSAAN SERUM LANGSUNG

Page 78: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

PEMERIKSAAN SERUM TUNDA SETELAH 2 JAM

Page 79: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL METODE ... WINDA MELYA...2 Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi. Salmonella typhi merupakan bakteri berbentuk batang gram negatif yang umumnya

HASIL PEMERIKSAAN SERUM LANGSUNG

HASIL PEMERIKSAAN SERUM TUNDA SETELAH 2 JAM