Perbandingan Profesi Keguruan dengan profesi lainnya.
-
Upload
richard-shakespeare -
Category
Documents
-
view
1.878 -
download
142
description
Transcript of Perbandingan Profesi Keguruan dengan profesi lainnya.
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa guru itu adalah salah satu jabatan
fungsional. Masyarakat dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju
mengakui bahwa pendidik/guru merupakan satu diantara sekian banyak unsur
pembentuk utama calon anggota masyarakat. Namun, wujud pengakuan itu
berbeda-beda antara satu masyarakat dan masyarakat yang lain. Sebagian
mengakui pentingnya peranan guru itu dengan cara yang lebih konkrit, sementara
yang lain masih menyangsikan besarnya tanggung jawab seorang guru, termasuk
masyarakat yang sering menggaji guru lebih rendah daripada yang sepantasnya.
Guru dalam proses pembelajaran di kelas dipandang dapat memainkan peran
penting terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif
dalam belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan
ketepatan logika intelektual, serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses
dalam belajar. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga
memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.
Menjadi guru adalah menghayati profesi. Apa yang membedakan sebuah
profesi dengan pekerjaan lain adalah bahwa untuk sampai pada profesi itu
seseorang berproses lewat belajar. Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga
berwujud sebagai jabatan seseorang yang ia tekuni berdasarkan keahliannya.
Melihat latar belakang tersebut, maka pada kesempatan ini kami akan
memaparkan mengenai perbandingan profesi guru dengan profesi lainnya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apakah definisi profesi guru ?
1.2.2 Bagaimanakah tingkat perbandingan profesi guru dengan profesi lainnya?
2
BAB IIKAJIAN DAN PEMBAHASAN
Sebelum membahas lebih dalam tentang perbandingan profesi guru dengan
profesi lainnya, sebaiknya kita mengetahui terlebh dahulu definisi dari profesi,
profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan keahlian
khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya. Sesuai dengan
hakikat profesi dan ciri-cirinya, dapatlah diterima bahwa jabatan kependidikan
merupakan suatu profesi. Pekerjaan sebagai guru muncul dari kepercayaan
masyarakat dan mengabdikan diri pada masyarakat. pekerjaan itu menuntut
keterampilan tertentu yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan yang
relatif lama, serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang dapat dipertanggung
jawabkan. Seperti IKIP, FKIP, di berbagai Universitas dan sekolah tinggi serta LPTK
lainnya. Profesi keguruan didukung oleh suatu disiplin ilmu, yaitu ilmu keguruan dan
ilmu pendidikan. Profesi ini juga memiliki kode etik dan organisasi profesinya. Dari
pekerjaan ini seorang guru memperoleh imbalan finansial dari masyarakat sebagai
konsekuensi dari layanan yang diberikannya.
Perbandingan yang dapat dilihat secara langsung profesi keguruan dengan
profesi lainnya mungkin dapat dilihat dari seragam yang digunakan, baik seragam
dari dokter, tentara, maupun hakim. Akan tetapi perbandingan spesifik yang
membedakan profesi guru dengan profesi lainnya adalah dapat dilihat dari :
1. Guru sebagai profesi yang khusus
Menurut artikel “The Limit of Teaching Proffesion,” profesi guru termasuk ke
dalam profesi khusus,kekhususannya adalah bahwa hakekatnya terjadi dalam
suatu bentuk pelayanan manusia atau masyarakat. Orang yang menjalankan
profesi ini hendaknya menyadari bahwa ia hidup dari padanya, itu haknya; ia
dan keluarga-nya harus hidup akan tetapi hakikat profesinya menuntut agar
bukan nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya, melainkan kese-
diaannya untuk melayani sesama. Kedua, para guru dituntut untuk memiliki
3
keahlian profesi yang terukur dan teruji sesuai fungsi dan perannya. Keahlian
profesi guru dalam hal penguasaan materi pengetahuan,
penguasaan kemampuan ajar dan pengembangan bahan ajar, berinteraksi
dengan anak didik-guru-masyarakat sesuai kapasitas yang dimiliki. Ketiga,
para guru dituntut untuk memiliki kompetensi profesi. Yakni dalam hal skill
atau kemampuan sebagai pengajar dan pendidik yang cakap membimbing
siswa dalam menyerap dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam
dinamika kehidupan_nyata.
2. Guru sebagai profesi yang luhur
Di lain pihak profesi guru juga disebut sebagai profesi yang luhur. Dalam hal
ini, perlu disadari bahwa seorang guru dalam melaksanakan profesinya
dituntut adanya budi luhur dan akhlak yang tinggi. Mereka (guru) dalam ke-
adaan darurat dianggap wajib juga membantu tanpa imbalan yang cocok. Atau
dengan kata lain hakikat profesi luhur adalah pengabdian kemanusiaan.
3. Di fasilitasi oleh pemerintah sebagai wujud apresiasi
Untuk mewujudkan guru sebagai profesi, pemerintah – khususnya pembuat
kebijakan dan otoritas pendidikan – memiliki tanggung jawab yang berat,
yakni berkewajiban memfasilitasi proses dan aktivitas pengembangan
keahlian profesi guru melalui kegiatan pelatihan (workhsop), penyebaran
informasi, penyuluhan dan pembimbingan akademik dan karier. Andaikata
kelak UU Sisdiknas menyatakan 20% pengeluaran APBN diperuntukkan bagi
bidang pendidikan, maka pengalokasiannya lebih untuk kegiatan
pengembangan keahlian profesi guru ketimbang untuk peningkatan tunjangan
gaji.
4. Tidak mudah untuk menjadi seorang profesioanl
Kalau kita bandingkan dengan profesi guru dengan profesi terhormat lainnya,
seperti dokter, pengacara, dan akuntan, maka kita akan melihat betapa
besarnya perbedaan profesi guru dengan profesi lainnya itu. Lazim diketahui
bahwa untuk menjadi seorang dokter, pengacara, dan akuntan, misalnya,
4
membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama. Mereka harus
mengikuti berbagai jenis jenjang pendidikan formal, praktek lapangan, atau
magang dalam waktu tertentu di bidangnya masing-masing. Bahkan, di
negara-negara maju, seperti Jerman dan Amerika, konon untuk mendapatkan
status guru seseorang harus magang di lembaga pendidikan minimal dua
tahun. Hal ini dilakukan sebagai salah satu jaminan bahwa yang bersangkutan
profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai:
• Guru yang efektif
• Guru Mempunyai teaching skill
• Guru sebagai media (learning equipment)
• Guru Sebagai technology
• Guru sebagai good examples/practices
• Guru memiliki knowledgeable
5. Guru yang berkompeten
Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan diperjelas
oleh Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, guru sebagai sebuah profesi harus
memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian,
profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik; guru harus
menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
empational, dan intelektual. Selain itu, dituntut menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dan teknik penilaian,
mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang
diampunya, memanfaatkan teknologi informasi, komunikasi ,dan media untuk
kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
6. Adanya sertifikasi pendidik
Selanjutnya disebutkan pula bahwa sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan, dan
Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi atau ditunjuk
5
pemerintah. Dampak dari kepemilikan sertifikasi pendidikan, maka guru akan
memperoleh penghasilan di atas kebutuhan minimum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 ayat (1) meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada
gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional,
tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya
sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi
dan guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau
kesepakatan kerja bersama. Selanjutnya Pemerintah memberikan tunjangan
profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang
telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara
pendidikan dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat, dan pemberian tunjangan profesional tidak membedakan antara
guru yang diangkat pemerintah maupun masyarakat.
7. Peran guru dalam pembelajaran
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah (UU. No 14 tahun 2005:2)
• Guru sebagai key person in the classroom
• Perannya tidak dapat digantikan
8. Adanya UU yang mengatur tentang profesi guru
Selain itu, UU tersebut akan dapat mengangkat marwah dan martabat guru
secara hakiki, karena selama ini andil dan kontribusi guru di dalam
mencerdaskan anak negeri ini sepertinya dipandang sebelah mata, dan
memandang profesi guru sebagai profesi biasa. UU guru dan dosen, seperti
Pasal 8 menyatakan bahwa : Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
6
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sertifikasi
pendidikan akan dapat diperoleh bilamana guru telah memiliki kualifikasi
akademis minimal S-1/D-IV sejak pendidikan anak usia dini sampai
pendidikan menengah. Kemudian guru juga harus memiliki kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional, sebagaimana dipersyaratkan
oleh UU. Setelah uji kompetensi tersebut, barulah guru dan dosen memiliki
sertifikasi pendidik, dan barulah akan terangkat marwah dan kehidupan guru
secara hakiki, yakni hidup sejahtera dengan penghasilan yang layak
sebagaimana yang dicita-citakan oleh setiap guru Indonesia.
9. Pendidik Professional
Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi hasil belajar
Bertindak objektif dan tidak diskriminasi atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga,
dan status social ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.Menjunjung
tinggi peraturan perundang – undangan, dan kode etik guru serta nilai – nilai
agama dan etika. Memelihara dan menumpuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam meningkatkan profesionalitasnya sebagai seorang guru, guru membuat
suatu penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dapat ia lakukan secara individu
maupun berkolaborasi. Untuk melakukan penelitian ini ia harus bekerja tahap demi
tahap mulai dari perencanaan untuk PTK, pelaksanaan PTK dan refleksi dari PTK itu
sendiri, berbagai usaha dilakukan demi kemajuan proses pembelajaran. Setelah
menyelesaikan PTK ini maka seorang guru dapat membuat laporan PTK dalam
bentuk karya tulis ilmiah yang dimulai dari abstrak, pendahuluan (yang berisi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian), kajian
teori dan tinjauan pustaka, metode penelitian hasil penelitian. Dengan selesainya
penelitian yang dilakukan dan membuat laporannya dalam bentuk karya ilmiah
dengan baik dan lengkap maka bisa dikatakan seorang guru itu telah profesional.
7
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :
1. Guru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusia untuk
menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru
dengan segala kemampuannya dan daya upayanya mempersiapkan
pembelajaran bagi peserta didiknya.
2. Beberapa poin penting dari perbandingan spesifik yang membedakan
profesi guru dengan profesi lainnya adalah dapat dilihat dari :
- Guru sebagai profesi yang khusus
- Adanya sertifikasi pendidik
- Adanya UU yang mengatur tentang profesi guru
3. Guru diharuskan membuat Penelitian Tindakan Kelas baik dalam bentuk
karya ilmiah maupun makalah untuk meningkatkan profesionalitasnya
sebagai seorang tenaga pendidik .
3.2 Saran
Saran dari penulis untuk makalah ini adalah dengan mengoptimalkan referensi
yang didapatkan untuk membahas secara lebih dalam tentang perbandingan profesi
guru dengan profesi lainnya.
8