Perbaikan dan Pemeliharaan Mesin listik 2 · PDF fileatau pengutupan yang benar, arah arus...
Transcript of Perbaikan dan Pemeliharaan Mesin listik 2 · PDF fileatau pengutupan yang benar, arah arus...
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
B. Konsep Gulungan Stator Motor Induksi 3 Fasa
Stator dari motor tiga fasa di desain mempunyai tiga bagian besar kumparan yang
sama, baik jumlah kumparan, jumlah lilitan perkumparan, diameter kawat , jumlah alur yang
digunakan, dan langkah alur. Dimana setiap bagian biasa disebut kumparan satu fasa , jadi
lilitan motor tiga fasa mempunyai satu kumparan setiap fasanya. Maka motor tiga fasa
umumya mempuyai ujung (terminal) sebanyak 6 buah (kecuali motor dahlander), yang lazim
diberi tanda U, V, dan W sebagai pangkal kumparan dan X, Y dan Z sebagai ujung
kumapran. Kumparan fasa sekurangnya mempunyai dua kumparan (grup) yang berjarak
180°.
Gambar 5. Langkah Alur Kumparan
1. Bentuk Kumparan Stator
Bentuk kumparan stator dari motor induksi 3 fasa dapat dibagi menjadi 3 macam,
hal semacam ini adalah tergantung dari cara melilitkannya kedalam alur–alur stator.
Bentuk kumparan–kumparan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
a. Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk (Lap winding juga dapat dinamakan
dengan lilitan spiral (seperti gambar 6a).
b. Kumparan terpusat (concentric winding) seperti gambar 6b.
c. Kumparan gelombang (wave winding) seperti gambar 6c.
Gambar 6. Bemtuk Kumparan Stator
a. Bentuk kumparan jerat
b. Bentuk kumparan sepusat
c. Bentuk kumparan gelombang.
Fungsi dari ketiga jenis kumparan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kumparan jerat (spiral) benyak digunakan untuk motor–motor (generator) dengan
kapasitas yang relatif besar. Umumnya untuk kelas menengah keatas, walaupun secara
khusus ada mesin listrik dengan kapasitas yang lebih besar, kumparan statornya
menggunakan sistem kosentris.
b. Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini banyak digunakan untuk
motor dan generator dengan kapasitas kecil. Walaupun ada juga secara khusus motor–
motor dengan kapasitas kecil menggunakan kumparan dengan tipe spesial.
c. Kumparan gelombang/wave winding untuk motor dengan belitan sistem ini banyak
digunakan kapasitor besar.
a b c
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
2. Pengkutupan Pada Motor 3 Fasa
Motor 3 fasa umumnya mempunyai enam ujung (terminal) yaitu : U, V, dan W
sebagai pangkal kumparan dan X, Y dan Z ujung kumparan. Terminal – terminal ini akan
diatur sedemikian rupa sehingga terjadi sambungan bintang (Y) atau sambungan segitiga
(∆) sehingga dapat dilayani sumber tegangan tiga fasa (arus putar).
Sumber tegangan 3 fasa juga mempunyai pergeseran fasa sebesar 120° listrik terhadap
fasa lainnya seperti pada gambar berikut.
Gambar 7. Grafik Tegangan 3 Fasa
Jadi dalam mementukan pengkutupan pada motor 3 fasa pada bentangan stator
dilaksanakan dengan: dua fasa dalam keadaan teganagn positif (meninggalkan titik
pangkal terminal motor) dan satu teganagn dalam keadaan negatif (digambarkan menuju
terminal pangkal motor), seperi pada gambar 12 atau juga dapat digunakan dua fasa
dalam keadaan negatif dan satu dalam keadaan positif. Perlu ditambahkan penggulungan
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
atau pengutupan yang benar, arah arus pada sisi – sisi kumparan harus balance,
maksudnya jumlah sisi yang arahnya keatas harus sama dengan sisi yang arahnya
kebawah. Bila yang keatas kita sebut membentuk kutub U (utara) dan arahnya kebawah
kita sebut membentuk kutub S (selatan), maka sisi yang membentuk kutub U harus sama
dengan sisi yang membentuk kutub S seperti gambar 8.
Gambar 8. Bentangan Stator Motor 3 Fasa 4 Kutub
3. Langkah – Langkah Kumparan Stator Motor 3 Fasa
a. Sistem kumparan satu jalan (single layer)
Untuk motor 3 fase, seluruh alur–alur stator dibagi tiga sama banyak sehingga
masing–masing fasa memiliki kumparan bagian sebanyak G/2.P.3 kumparan. Apabila
jumlah fasa = m fasa, maka masing fasa akan mempunyai kumparan sebanyak G/2.P.m
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
Cara memasang sisi kumparan yaitu apabila salah satu berada didepan kutub U,
maka sisi yang lain harus berada didepan kutub S. Hal tersebut dikarenakan masing–
masing fasa mempunyai kumparan bagian sebanyak G/2.P.m , maka pada tiap kutub
masing–masing fasa akan menempati alur sebanyak G/2.P.m alur. Apabila banyaknya
alur pada tiap kutub untuk masing–masing fasa diberikan tanda g, maka jumlah alur
perkutub perfasa yaitu: q = G/2.P.m alur.
Sedangkan cara menggulung kumparan stator motor 3 fasa pada prinsipnya sama
dengan motor 1 fasa, dua fasa, perbedaannya ialah pada jumlah belitannya
(kumparannya). Untuk motor 3 fasa masing–masing belitan ditempatkan saling
bergeseran tempat sejauh 120oel jadi 2/3 jarak kutub atau =
2/3 langkah belitan (Yg)
Untuk motor dengan ukuran 500 watt keatas akan lebih ekonomis apabila dibuat 3
fasa. Sebab apabila dilaksanakan dengan 2 atau 1 fasa, maka motor tersebut harus
menggunakan kondensator (capasitor) dengan kapasitas relatif besar. Jadi hal tersebut
akan sangat merugikan, akibat dari sifat–sifat kondensator. Untuk memperjelaskan
keterangan tersebut diatas.
b. Sistem kumparan dua jalan (double layer)
Bentuk kumparan dengan sistem dua jalan (double layer) mempunyai kelebihan
bila dibanding dengan kumparan sistem satu jalan (single layer). Salah satu
kelebihannya adalah kepala kumparan stator menjadi tidak terlalu tebal dan
mempunyai bentuk yang rapi, terutama untuk motor yang berdaya relatif besar, hal
tersebut dikarenakan selain jumlah belitannya banyak, juga ukuran disekitar kawatnya
relatif besar.
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
2p
G =pδ
G
rKAR
O360=
2p.m
G =q PKARKAL .=
2p
G =K
KALKp
O120=
p = ��.�
�
pδ = Langkah alur dari sisi kumparan 1 ke sisi kumparan 2
G = Jumlah alur
2p = Jumlah kutub � p = pasang kutub
q = Banyak kumparan tiap kelompok
n = Kecepatan putaran motor
f = Frekuensi
m = Jumlah fasa
KAR = Kisar alur dalam derajat radial
KAL = Kisar alur dalam derajat listrik
Kp = Kisar fasa
K = Jumlah sisi kumparan tiap kutub
Jika fasa pertama berangkat dari alur 1 maka langkah kumparan ialah :
1 + Ws (Ws = pδ )
fasa kedua berangkat dari alur
1 + �
� . pδ
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
dan fasa ketiga berangkat dari alur
1 + 2 �
� . pδ
Berikut ini ada beberapa contoh motor–motor 3 fasa yang akan dilakukan penggulungan
kembali.
Contoh 1.
Sebuah motor 3 fasa , 4 kutub mempunyai alur 12 alur, tentukan.
a. Banyak kumparan tiap kelompok
b. Langkah alur
c. Gambarkan bentuk bentangan stator
Penyelesaian.
Diket : m = 3
2p = 4
G = 12
Ditanya : q, pδ , bentuk bentangan stator
Jawab :
2.p.m
G =q
2.p
G =pδ
= ��
� � =
��
= 1 alur/kutub/fasa = 3 alur
Lebar kumparan Ws = pδ
Ws = 3 alur
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
Maka langkah gulungan fasa 1 :
1 + Ws
1 + 3 = 4
Langkah gulungan fasa 2 :
1 + �
� . pδ
1 + �
� . 3 = 3
Langkah gulungan fasa ke 3 :
1 + 2 �
� . pδ
1 + 2 �
� . 3 = 5
Daftar lilitan
Fasa 1 U Alur 1 – 4 X Alur 7 – 10
Fasa 2 V Alur 3 – 6 Y Alur 9 – 12
Fasa 3 W Alur 5 – 8 X Alur 11 – 12
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
Gambar 9. Bentangan Stator Motor 3 Fasa 4 Kutub
Lilitan motor diatas adalah lilitan satu lapis (single layer), artinya setiap alur diisi
satu sisi kumparan. Selain dari pada lilitan satu lapis ada juga motor yang digulung
dengan lilitan dua lapis (double layer)
Gambar 10. Bentangan Satu Fasa Double Layer dari Motor 3 Fasa
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
Gambar 11. Bentangan Motor 3 Fasa Double Layer
Contoh 2.
Motor AC dengan stator beralur 24, terdapat 2 pasang kutub, tiga fasa, frekuensi 50 Hz.
Dililit tahap tunggal
Penyelesaian:
64
24
2===
p
Gpδ Langkah 1 -7
23.4
24
..2===
mp
Gq 2 Kumparan tiap kelompok
64
24
.2===
p
GK 6 sisi kumparan tiap kutub
rrr
KAR ooo
1524
360
6
360 ===
KAL = KAR.p = 15 x 2 = 30o Listrik
430
120120 ===KAL
LKp
o
kisar fasa 1 - 5
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
Daftar Lilitan
1 - 7 13 - 19
2 - 8 14 - 20
5 - 11 17 - 23
6 - 12 18 - 24
9 - 15 21 - 3
10 - 16 22 - 4
Gambar bentangan stator
Gambar 12. Bentangan Stator Single Layer Motor 3 Fasa 24 Alur 2 Pasang Kutub
U
V
W
X
Y
Z
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
Jika kumparan double layer, maka:
1 - 7 14 - 8 13 - 19 2 - 20
2 - 8 13 - 7 14 - 20 1 - 19
5 - 11 18 - 12 17 - 23 6 - 24
6 - 12 17 - 11 18 - 24 5 - 23
9 - 15 22 - 16 21 - 3 10 - 4
10 - 16 21 - 15 22 - 4 9 - 3
Gambar bentangan stator
Gambar 13. Bentangan Stator Double Layer Motor 3 Fasa 24 Alur 2 Pasang Kutub
U
V
W
X
Y
Z
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
Contoh 3.
Motor AC 3 fasa beralur 36, dibuat 3 pasang kutub, frekuensi 50 Hz, dililit tahap tunggal
(single layer)
Penyelesaian:
66
36
2===
p
Gpδ Langkah 1 -7
23.6
36
..2===
mp
Gq 2 Kumparan tiap kelompok
66
36
.2===
p
GK 6 sisi kumparan tiap kutub
rr
G
rKAR o
oo
1036
360360 ===
KAL = KAR.p = 10 x 3 = 30o Listrik
430
120120 ===KAL
LKp
o
--------> kisar fasa 1 - 5
Daftar Lilitan
1 - 7 13 - 19 25 - 31
2 - 8 14 - 20 26 - 32
5 - 11 17 - 23 29 - 35
6 - 12 18 - 24 30 - 36
9 - 15 21 - 27 33 - 3
10 - 16 22 - 28 34 - 4
U X
V Y
W Z
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
Gambar Bentangan
Gambar 15. Bentangan Stator Single Layer Motor 3 Fasa 36 Alur 3 Pasang Kutub
Jika dibuat tahap ganda (doubel layer)
Daftar lilitan
1 - 7 14 - 8 13 - 19 26 - 20 25 - 31 2 - 32
2 - 8 13 - 7 14 - 20 25 - 19 26 -32 1 - 31
5 - 11 18 - 12 17 - 23 30 - 24 29 - 35 6 -36
6 - 12 17 - 11 18 - 24 29 - 23 30 - 36 5 - 35
9 - 15 22 - 16 21 - 27 34 - 28 33 - 3 10 - 4
10 - 16 21 - 15 22 - 28 33 - 27 34 - 4 9 - 3
U
V
W
X
Y
Z
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
Gambar Bentangan
Gambar 16. Bentangan Stator Double Layer Motor 3 Fasa 36 Alur 3 Pasang Kutub
Contoh 4.
Sebuah motor 3 fasa mempunyai 24 jalur stator, akan digulung kembali dengan bentuk
kumparan sepusat (consentric) dan kumparan jerat (spiral), agar dapat menghasilkan
putaran rotor sebesar 3000 rpm pada frekuensi 50 Hz. Buatlah skema belitan dan
diagram bentangan dari kedua bentuk kumparan tersebut?
Penyelesaian.
p = ��.�
��
�� � �
���� = 1 pasang kutub
q = �
�.�.��
�
� � � � � = 4 kumparan tiap kelompok
δp = �
�.��
�
� � � = 12 langkah belitan
122
24
.2===
p
GK
sisi kumparan tiap kutub
rr
G
rKAR o
oo
3012
360360 ===
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
KAL = KAR.p = 30 x 1 = 30o Listrik
430
120120 ===KAL
LKp
o
kisar fasa 1 - 5
fasa 1 :
1 + Ws = 1 + 12 = 13
Fasa 2
1 + �
� . Ws = 1 +
�
� . 12 = 9
Fasa 3
1 + 2 . �
� . Ws = 1 + 2 .
�
� . 12 = 17
Daftar lilitan kumparan jerat (spiral)
1 – 13 3 – 15
2 – 14 4 – 16
9 – 21 11 – 23
10 – 22 12 – 24
17 – 5 19 – 7
18 – 6 20 – 8
U X
V Y
W Z
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
Gambar Bentangan kumparan jerat (spiral).
Gambar 17. Bentangan Stator Kumparan Sepusat Motor 3 Fasa 24 Alur 1 Pasang Kutub
Perbaikan dan Pemeliharaan
Mesin listik 2
Nandi Yulianto, S.Pd Muharmy Kurniawan, A.Md
Gambar Bentangan kumparan sepusat (consentric).
Gambar 17. Bentangan Stator Kumparan Sepusat Motor 3 Fasa 24 Alur 1 Pasang Kutub