Perawatan Gigi Pada Penderita Hemofilia21 September 2002
-
Upload
irdian-devi-saputri -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Perawatan Gigi Pada Penderita Hemofilia21 September 2002
-
7/29/2019 Perawatan Gigi Pada Penderita Hemofilia21 September 2002
1/3
Perawatan Gigi Pada Penderita Hemofilia21 September 2002 - Oleh : Drg. Kusumastuty, SpKG
& Drg. Marhamah, SpPerio
Deprecated: Function ereg() is deprecated
in/home/httpd/vhosts/hemofili/public_html/function.php on line 647
Deprecated: Function ereg_replace() is deprecated
in/home/httpd/vhosts/hemofili/public_html/function.php on line 650
Pemeliharaan dan perawatan kesehatan rongga mulut dengan seluruh isinya perlu dilaksanakan
bagi setiap orang, demikian pula pada penderita hemofilia. Hal ini perlu dilakukan agar dapat
mencegah kelainan dalam rongga mulut tersebut serta dapat meningkatkan fungsinya.
Pada penderita hemofilia, dimana penderita tersebut menderita kelainan pada perdarahan, yaitu
adanya gangguan pada faktor pembekuan darah, maka bila terjadi sesuatu yang menimbulkan
perdarahan harus dihindarkan.
Pemeliharaan rongga mulut merupakan keharusan, karena bila hal ini diabaikan dan terjadi
akumulasi plak dan sisa sisa makanan yang merupakan media yang subur untuk kuman
kuman, maka peradangan daerah rongga mulut tak dapat dihindarkan. Jaringan yang menderita
peradangan mudah terjadi perdarahan spontan.
Edukasi penderita mengenai pemeliharaan dan perawatan kesehatan rongga mulut sebaiknya
dilakukan sejak usia dini, dan ditekankan bahwa dengan kondisi mulut yang baik, peradangan
dan perkembangan penyakit dapat dicegah.
Perawatan Kesehatan Rongga Mulut Pada Penderita Hemofilia
Seperti diketahui rongga mulut merupakan pintu masuknya makanan yang secara terus
menerus digunakan. Pada proses pengunyahan sisa makanan dapat melekat diantara gigi geligi
dan gusi. Sisa makanan merupakan media tempat berkembang biaknya kuman kuman yang
berakibat terjadinya gingivitas dan bahkan terjadi caries pada jaringan giginya.
Pada penderita hemofilia kondisi ini dapat menjadi fatal, karena pada peradangan kronis
perdarahan spontan mudah terjadi, dan infeksi kronis dalam rongga mulut dapat merupakan
suatu focal infeksi dari bagian tubuh lain. Maka perawatan kesehatan mulut mutlak diperlukan.
Perawatan kesehatan rongga mulut meliputi tiga tahap :
1. Preventif
2. Kuratif
-
7/29/2019 Perawatan Gigi Pada Penderita Hemofilia21 September 2002
2/3
3. Rehabilitatif
Tahap Preventif
Pada tahap ini lebih ditekankan pemeliharaan kesehatan rongga mulut dan isinya sejak usia dini.
Harus dibiasakan untuk membersihkan mulut bayi sehabis minum susu, baik itu ASI maupun
susu botol. Apabila gigi mulai erupsi, maka harus diusahakan membersihkan dengan kain kassa
yang dicelupkan ke dalam air matang.
Sebaiknya anak mulai dibiasakan ke dokter gigi untuk kontrol gigi geliginya agar cepat dapat
diatasi bila telah terjadi kelainan pada gigi infeksi rongga mulut., sebab pada jaringan yang sehat
tidak akan terjadi perdarahan spontan.
Anak
anak diajarkan cara menyikat yang hati
hati dan bersih serta biasakan makan makananyang berserat untuk menghindari perlengketan sisa makan pada gigi geligi dan jaringan
penyangganya.
Tahap Kuratif
Perawatan pada penderita hemofilia sebaiknya dilakukan secara konservatif. Tetapi surgical
sebaiknya dihindari. Apabila hal itu diperlukan maka sebaiknya di koordinasikan dengan
hematologist dan tindakan harus dilakukan di rumah sakit.
Prosedurnya adalah sebagai berikut :
1. Konsultasikan ke hematologist mengenai tipe hemofilia, kadar defisiensinya dan faktor
faktor penghambat lain. Beri tahu tindakan yang akan dilakukan serta mohon persetujuannya.
2. Tindakan setelah mendapat persetujuan :
a. Diberikan premedikasi antibiotika untuk menghindari infeksi pasca tindakan.
b. Trauma dilakukan seminimal mungkin.
c. Apabila perlu dilakukan penjahitan, dilakukan complete suluring dengan benang yang perlu
diabsorbsi.
d. Topical hemostatic yang digunakan : Oxidized Cellulose atau Purivied Bovine colaggen
diletakkan di atas luka atau kedalam bekas pencabutan.
e. Bahan anti fibrinolotik yang digunakan yaitu : Epsion Amino Caproic Acid (EACA) dan
diberikan secara oral atau IV.
Selain itu ada juga antifibrinolotic yang lain; seperti Tranexamic Acid yang lebih poten dari
EACA karena dapat mencegah perdarahan yang berlebihan setelah pencabutan.
Pemberian dalam bentuk obat kumur atau secara Systemic Tranexamic Acid beberapa hari
-
7/29/2019 Perawatan Gigi Pada Penderita Hemofilia21 September 2002
3/3
setelah tindakan dapat juga diberikan. Adapula pemberian Fibrine Glue
f. Pek periodontal dapat digunakan setelah perdarahan terkontrol.
3. Perawatan setelah tindakan
Hal ini perlu dilakukan karena biasanya dapat terjadi perdarahan akibat lepasnya Blood Clot 3 -
4 hari setelah tindakan. Pressure hemosatsis hanya dapat diberikan bila tersedia faktor
pembekuan yang adekuat untuk mencegah perdarahan subcutan.
4. Kebersihan mulut pasien harus ditingkatkan dan dilakukan kontrol untuk gigi geliginya
ataupun pada jaringan penyangganya.
Tahap Rehabilitatif
Tindakan rehabilitatif perlu dilakukan untuk mengembalikan fungsi alat pencernaan dalam hal
ini gigi
geligi. Apabila diperlukan suatu prothesa maka harus dibuatkan prothesa yangmemenuhi syarat; tidak traumatic dan mudah dibersihkan untuk menghindari terjadinya luka atau
infeksi.
Pada pasien dengan gigi geligi yang memerlukan perawatan pembetulan susunan giginya dapat
pula dilakukan dengan mempertimbangkan faktorfaktor trauma dan infeksi tadi.