Perawat sbg tenaga profesional ber T.J dan berwenang ... · PDF fileperawat/bidan klinis....

15
Perawat sbg tenaga profesional ber T.J dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi dg tenaga kes lain sesuai dg kewenangannya, terutama terkait dg lingkup praktek dan wewenang perawat. Utk melindungi perawat akan adanya tuntutan dari klien perlu ditetapkan dg jelas apa hak, kewajiban serta kewenangan perawat agar tidk terjadi kesalahan dalm melakukan tugasnya serta memberikan suatu kepastian hukum, perlindungan bgi tenaga perawat.

Transcript of Perawat sbg tenaga profesional ber T.J dan berwenang ... · PDF fileperawat/bidan klinis....

Perawat sbg tenaga profesional ber T.J dan

berwenang memberikan pelayanan keperawatan

secara mandiri dan berkolaborasi dg tenaga kes lain

sesuai dg kewenangannya, terutama terkait dg

lingkup praktek dan wewenang perawat. Utk

melindungi perawat akan adanya tuntutan dari klien

perlu ditetapkan dg jelas apa hak, kewajiban serta

kewenangan perawat agar tidk terjadi kesalahan dalm

melakukan tugasnya serta memberikan suatu

kepastian hukum, perlindungan bgi tenaga perawat.

Hak :

kekuasaan yg dimiliki oleh seseorang atau suatu

badan hukum utk mendptkan atau memutuskan

utk berbuat sesuatu

Kewajiban :

sesuatu yg hrs di perbuat atau hrs dilalukan

seseorang atau suatu badan hukum

Kewenangan :

Hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan

keperawatan berdasarkan kemampuan,tingkat

pendidikan, dan posisi yg dimiliki

Yaitu melakukan askep meliputi pada kondisi sehat dan

sakit mencakup :

Askep pada perinatal

Askep pada neonatal

Askep pada anak

Askep pada dewasa

Askep pada maternitas

Individu

Keluarga

Kelompok

masyarakat

1. Melaksanakan pengkajian dasar kpd individu, klg,klp

dan masy.disarana kes

2. Pengkjian lanjutan kpd individu, klg, kelp dan masy.

disarana kes.

3. Melaksanakan analisa data :adl utk merumuskan

dx.kep lanjutan kpd individu, klg, klp dan masy

disarana kes

4. Merencanakan tindakan kep.sederhana dn komplek

pd individu, klg, masy di sarana kes.

5. Melaksanakan tindakan kep.sesuai tingkat kesulitan

6. Melakukan penyuluhan kesehatan

7. Melakukan kegiatan konseling kes.kpd individu, klg , klp dan masy

8. Melaksanakan tindakan medis sebagai pendelegasian wewenang/ tugas limpah berdasarkan kemampuannya

9. Melakukan tindakan diluar kewenangan dlm kondisi gawat darurat yg mengancam nyawa sesuai ketentuan yg berlaku disarana kes

10. Dalam kondisi tertentu, dimana tidak ada tenaga yg kompeten perawat berwenang melaksanakan tindakan kes. Diluar keweangannya

11. Melakukan evaluasi keperawatan

Kompetensi berdasarkan kewenangan

melakukan praktek kep :

1. Kompetensi mandiri, yaitu kemampuan perawat profesional melakukan praktek kep profesional sesuai dg tingk kemampuan yg dimiliki

2. Kompetensi Delegasi,yaitu: kemampuan yg didelegasikan dari perawat profesional kpd perawat vokasional dan kemampuan yg didelegasikan dari tenaga medis kerpada perawat

3. Kompetensi diperluas, yaitu ; kemampuan perawat profesional utk melakukan tindakan tertentu stlh yg bersangkutan mendapatkan pelatihan dan pengalaman khusus.

Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi pembinaan. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada bawahannya. Ada empat kegiatan dalam delegasi wewenang: Manager perawat menetapkan dan memberikan tugas dan

tujuannya kepada orang yang diberi pelimpahan; Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk

mencapai tujuan; Perawat yang menerima delegasi baik eksplisit maupun

implisit menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab. Manajer perawat menerima pertanggungjawaban

(akontabilitas) atas hasil yang telah dicapai.

Ada beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan. 1. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat

mencapai hasil yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.

2. Agar organisasi berjalan lebih efisien. 3. Pendelegasian memungkinkan manajer

perawat/bidan dapat memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.

4. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.

Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.

Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis

Menyetujui standar kerja

Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan

Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan wewenang baik secara tertulis maupun lisan.

Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan umpan balik prestasi yang dicapai.

Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan - keluhannya.

Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide ide baru yang bermanfaat.

Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.

Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan

Manajer perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas yang dapat didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif departemen atau kepala unit, dan dari kepala unit sampai perawat/bidan klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas-tugas seharusnya dirangking dengan waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban didelegasikan pada satu waktu.

Hambatan hambatan pada delegator

1. Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri

2. Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”

3. “Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah pikiran

yang keliru.

4. Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan

5. Rasa tidak aman

6. Takut tidak disukai

7. Penolakan untuk mengakui kesalahan

8. Kurangnya kepercayaan pada bawahan

9. Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan

10.Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan beban kerja

11.Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan dengan

tanggung jawab.

12.Keseganan untuk mengembangkan bawahan

13.Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang efektif.

1. Kurangnya pengalaman

2. Kurangnya kompetensi

3. Menghindari tanggung jawab

4. Sangat tergantung dengan boss

5. Kekacauan [disorganization]

6. Kelebihan beban kerja

7. Terlalu memperhatikan hal hal yang

kurang bermanfaat

1.Kebijakan tertuju pada satu orang

2.Tidak ada toleransi kesalahan

3.Kekritisan keputusan

4.Urgensi, tidak ada waktu untuk

menjelaskan [krisis manajemen]

5.Kebingungan dalam tanggung jawab dan

kewenangan.

6.Kekurangan tenaga