Peraturan Terkait Lingkungan

23
Peraturan Terkait Lingkungan Wahyu Yun Santoso Fakultas Hukum UGM Hp. 081578657800 Email: [email protected]

description

peraturan dan aspek regulasi terkait lingkungan

Transcript of Peraturan Terkait Lingkungan

Page 1: Peraturan Terkait Lingkungan

Peraturan Terkait Lingkungan

Wahyu Yun SantosoFakultas Hukum UGM

Hp. 081578657800Email: [email protected]

Page 2: Peraturan Terkait Lingkungan

PENGARUH KONSEP LINGKUNGANPADA HUKUM

(Lynton K. Caldwell, IUCN)

“Prinsip hukum setelah tahun 1960-an lebih banyak dipengaruhi konsep lingkungan hidup/ekologi daripada konsep hukum”

legal concept

environmental concept

Page 3: Peraturan Terkait Lingkungan
Page 4: Peraturan Terkait Lingkungan

• Neurologis: • Weakness • Lost of sight• Brain damages• Coma death

• 1921 pabrik Chisoo (sejak zaman shogun) mulai membuang limbah merkuri langsung ke teluk.

• 1959 public disclosure that the sympthon is caused by toxification on metilmercury (Hg) from waste materials of Chisoo Co. Ltd. (PVC/plastic producer)

Minamata Case - 1953

Page 5: Peraturan Terkait Lingkungan

• Sympthon:1. Yellow color on teeth2. Less smell ability3. Dry mouth4. Decrease amount of red blood cell5. Damage on backbone cell6. Problem of kidney7. Problem on calcium metabolism8. Deform of bone structure

• Mining activities (gold, silver, cadmium) in Toyama Perfecture started in 1912

• 1968 known by research that it is caused by cadmium (cd) intoxification.

Itai-Itai (Its Hurt) 痛い Case- 1960

Page 6: Peraturan Terkait Lingkungan

Silent Spring - 1962 (Rachel Carson)

Page 7: Peraturan Terkait Lingkungan

• Theme: Only one Earth• Stockholm Declaration• Action Plan• Recomendation for establishment an

organisation UNEP• Earth Watch

United Nation Conference on the Human Environment 5-16 Juni 1972, Stockholm Swedia

Page 8: Peraturan Terkait Lingkungan

• The Bhopal disaster was an industrial disaster that occurred in Bhopal, India, resulting in the death of about 5,000 people.

• The incident took place in the early hours of the morning of December 3, 1984, in the heart of the city of Bhopal in the Indian state of Madhya Pradesh. A Union Carbide subsidiary pesticide plant released 40 tonnes of methyl isocyanate (MIC) gas, killing between 2500 and 5000 people.

Bhopal Tragedy - 1984

Page 9: Peraturan Terkait Lingkungan

• Mega Conference: 114 head of states, more than 1000 delegations from 178 states of the world, representative of 1400 NGOs, and broadcasted by 9000 mass media.

• Negotiation of north – south • Result:

1. AGENDA 212. Rio Declaration on Human Environment and

Development3. The UN Framework Convention on Climate Change4. The Convention on Biological Diversity5. A Set of Forrest Principles

UNCHED (the United Nations Conference on Human Environment and Development) 3 – 14 Juni 1992, Rio de Janeiro Brazil

Page 10: Peraturan Terkait Lingkungan

LATAR BELAKANG PEMBENTUKANHUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIALATAR BELAKANG PEMBENTUKAN

HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA

Deklarasi STOCKHOLM

(1972)

Deklarasi RIO DE JANEIRO

(1992)

Program Pembangunan Nas UU No. 4 Tahun 1982 (UULH) UU No. 23 Tahun 1997 (UUPLH)

UU No. 32 Tahun 2009 (UUPPLH)

Pengaturan ECO-SUSTAINABLE DEVELOPMENT1. Pemanfaatan SDA secara rasional2. Pembangunan tanpa merusak (Eco-Development)3. Keterpaduan pengelolaan (Integrated Policy)4. Keadilan ANTAR dan INTER GENERASI

Page 11: Peraturan Terkait Lingkungan

PRINSIP-PRINSIP DEKLARASI STOCKHOLM & RIO DE JANEIRO

(diadopsi dalam perundang-undangan Nasional)

1. Tanggung jawab negara (State Responsibility)

2. Hak dasar atas LH (Right to Environment)

3. Keterpaduan pengelolaan LH

4. Hak berperan serta (Popular Participations)

5. Aksesibilitas pada informasi

6. Precautionary Principles

7. Polluter Pays Principle

8. Tanggung Jawab Mutlak (Strict Liability)

9. Keadilan inter dan antar generasi

10. Kewajiban bekerjasama

11. Aksesibilitas pada teknologi lingkungan

12. Hak bersama atas SDA lintas batasHarry Supriyono/04/2002

Page 12: Peraturan Terkait Lingkungan

Produk Peraturan Perundang-undangan LH

• Hinder-Ordonnantie 1926• UU 5/1960: Agraria• UU 11/1974: Pengairan• UU 5/1990: KSDAHE• UU 12/1992: SBD Tanaman• UU 16/1992: Karantina• UU 6/1996: Perairan Indonesia• UU 10/1997: Tenaga Nuklir• UU 15/1997: Transmigrasi• UU 41/1999: Kehutanan• UU 29/2000: Perlindungan Varietas

Tnmn• UU 22/2001: Migas• UU 16/2002: Explorasi Angkasa• UU 28/2002: Bangunan Gedung• UU 27/2003: Panas Bumi• UU 7/2004: SD Air • UU 17/2004: Protokol Kyoto

• UU 19/2004: Perubahan Kehutanan• UU 32/2004: Pemerintahan Daerah• UU 4/2006: Trans Genetic Plant• UU 24/2007: Penanggulangan

Bencana• UU 26/2007: Penataan Ruang• UU 27/2007: Pngelolaan Pesisir• UU 30/2007: Energi• UU 18/2008: Pengelolaan Sampah• UU 4/2009: Minerba• UU 30/2009: Ketenagalistrikan• UU 32/2009: PPLH• UU 36/2009: Kesehatan• UU 41/2009: Pertanian Berkelanjutan• UU 45/2009: Perikanan• UU 11/2010: Cagar Budaya• UU 13/2010: Hortikultura• UU 1/2011: Perumahan Permukiman• UU 4/2011: Informasi Geospasial• UU 18/2012: Pangan

Page 13: Peraturan Terkait Lingkungan

Keterkaitan dengan DELH - DPLH

Page 14: Peraturan Terkait Lingkungan

Hierarki Peraturan Perundang-undangan (UU 12/2011)

1. UUD 1945;2. TAP MPR3. UU/PERPU4. Peraturan Pemerintah5. Peraturan Presiden6. Perda Provinsi7. Perda Kabupaten/Kota

Page 15: Peraturan Terkait Lingkungan

Materi muatan Perda

Keseluruhan materi muatan yang diperlukan dalam: Penyelenggaraan otonomi daerah; Penyelenggaraan tugas pembantuan; Menampung kondisi khusus daerah; dan Penjabaran lebih lanjut dari peraturan

perundangan yang lebih tinggi.

Page 16: Peraturan Terkait Lingkungan

Asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Kejelasan tujuan; Kelembagaan atau organ pembentuk yang

tepat; Kesesuaian antara jenis dan materi muatan; Dapat dilaksanakan; Kedayagunaan dan kehasilgunaan; Kejelasan rumusan; Keterbukaan.

Page 17: Peraturan Terkait Lingkungan

KLHS

Tata ruang

AMDAL

Perizinan

UKL-UPL

Kriteria baku kerusakan LH

Baku mutu LH

Instrumen ekonomi LH

Audit LH

Analisis risiko LH

Anggaran berbasis LH

PUU berbasis LH

Instrumen lain sesuai

kebutuhan

Instrumen Pencegahan Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup

(UU 32/2009)

Sumber: Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

a

b

c

d

e

f

g

h

i

j

k

l

m

Amdal dan UKL UPL bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan lingkungan hidup. Efektivitas amdal dan UKL UPL sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai instrument lingkungan hidup lainnya

Lingkungan

Page 18: Peraturan Terkait Lingkungan

Amanah UU No. 32 Tahun 2009: Pengaturan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan

Wajib UKL UPL dan SPPL

Setiap Usaha dan/atau Kegiatan

Tidak termasuk

wajib Amdal

wajib memiliki UKL UPL

Pasal 34 ayat (2):Ditetapkan oleh Gubernur/bupati/walikota

Pasal 34 ayat (1)

Pasal 35 ayat (1)

Setiap Usaha dan/atau Kegiatan

Tidak termasuk wajib UKL

UPL

wajib membuat

SPPL

Pasal 35 ayat (2):Tidak berdampak pentingKegiatan usaha mikro dan kecil

Page 19: Peraturan Terkait Lingkungan

Batas AMDAL

Batas dokumen UKL-UPL

USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

WAJIB AMDAL

USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

WAJIB UKL/UPL

SPPL

Skema Pembagian AMDAL, UKL-UPL dan SPPLKegiatan berdampak penting terhadap LH

Kegiatan tidak berdampak penting terhadap LH

Kegiatan tidak wajib UKL/UPL & tidak berdampak penting serta Kegiatan usaha mikro dan kecil

Pasal 22-33 UU 32/2009 Peraturan MENLH No 05/2012

Peraturan Gub. atau Bupati/Walikota

Pasal 34 UU 32/2009

Pasal 35 UU 32/2009

Page 20: Peraturan Terkait Lingkungan

Beberapa hal mendasar dalam PermenLH No. 14/2010 (kmd ditegaskan lg dlm PermenLh No. 03/2013)

• Dokumen LH meliputi: Amdal, UKL-UPL, SPPL, dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (DPPL), studi evaluasi mengenai dampak lingkungan hidup (SEMDAL), studi evaluasi lingkungan hidup (SEL), penyajian informasi lingkungan (PIL), penyajian evaluasi lingkungan (PEL), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPL), rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan (RKL-RPL), dokumen evaluasi lingkungan hidup (DELH), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPLH), dan Audit Lingkungan Hidup

Page 21: Peraturan Terkait Lingkungan

Beberapa hal mendasar dalam PermenLH No. 14/2010 (cont’d)

• DELH dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari proses audit lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki dokumen Amdal.

• DPLH dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki UKL-UPL.

Page 22: Peraturan Terkait Lingkungan

Beberapa hal mendasar dalam PermenLH No. 14/2010 (cont’d)

DELH dan DPLH diwajibkan bagi:a. telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan sebelum

diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009; b. telah melakukan kegiatan tahap konstruksi sebelum

diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009; c. lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana

tata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan; dan

d. tidak memiliki dokumen lingkunganhidup atau memiliki dokumen lingkungan hidup tetapi tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan

Page 23: Peraturan Terkait Lingkungan

Beberapa hal mendasar dalam PermenLH No. 14/2010 (cont’d)

Penyusun DELH harus memenuhi persyaratan: a. memiliki sertifikat pelatihan penyusun dokumen

amdal, sertifikat kompetensi penyusun dokumen amdal, dan/atau sertifikat auditor lingkungan hidup bagi penyusunanDELH yang dilakukan sejak Peraturan Menteri ini ditetapkan sampai dengan tanggal 3 Oktober 2010; atau

b. memiliki sertifikat kompetensi auditor lingkungan hidup yang teregistrasi bagi penyusunan DELH yang dilakukan antara tanggal 4 Oktober 2010 sampai 3 Oktober 2011.