PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH … · informasi dan data dengan berbekal wawasan...
-
Upload
vuonghuong -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH … · informasi dan data dengan berbekal wawasan...
PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
NOMOR : 036439/IT2/HK.00.00.PP/2013
Tentang
PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TAHUN 2014-2019
REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Menimbang : 1. Bahwa dengan akan berakhirnya masa
berlakunya Kurikulum ITS tahun 2009-2014 pada akhir semester genap tahun akademik 2013/2014, maka dipandang perlu menetapkan Kurikulum Baru tahun 2014-2019
2. Bahwa, untuk penyusunan kurikulum 2014-2019 sebagaimana dimaksud dalam butir 1 di atas, perlu ditetapkan Pedoman Penyusunan Kurikulum ITS Tahun 2014-2019 melalui Peraturan Rektor ITS
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
6.
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 tahun 2011 tentang Statuta Institut Teknologi Sepuluh Nopember
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan tinggi
9. Keputusan Rektor ITS Nomor 1187/I2/LL/2008 tentang Rencana Strategis ITS Tahun 2008-2017
Memperhatikan : 1. Hasil rapat Senat ITS Komisi Akademik pada tanggal 10,17, 24,31 Juli 2013
2. Hasil rapat Senat Pleno ITS pada tanggal 1 Maret, 21 Agustus 2013 dan 4 September 2013
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Menetapkan Peraturan Rektor ITS tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum ITS Tahun 2014 – 2019.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Program sarjana adalah pendidikan akademik yang
diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau
sederajat, sehingga mampu mengamalkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni melalui penalaran ilmiah, menjadi
intelektual dan ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki
dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu
mengembangkan diri menjadi profesional
(2) Program magister adalah pendidikan akademik yang
diperuntukkan bagi lulusan program sarjana atau sederajat,
sehingga mampu mengamalkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui penalaran dan penelitian
ilmiah, menjadi intelektual, ilmuwan yang berbudaya, mampu
memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja serta
mengembangkan diri menjadi profesional
(3) Program doktor adalah pendidikan akademik yang
diperuntukkan bagi lulusan program magister atau sederajat,
sehingga mampu menemukan, menciptakan dan/ atau
memberikan kontribusi kepada pengembangan, serta
pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
penalaran dan penelitian ilmiah, menjadi lebih bijaksana
dengan meningkatkan kemampuan dan kemandirian sebagai
filosof dan/atau intelektual, ilmuwan yang berbudaya dan
menghasilkan dan/atau mengembangkan teori melalui
penelitian yang komprehensif dan akurat untuk memajukan
peradaban manusia
(4) Program diploma adalah pendidikan vokasi yang diperuntukkan
bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat untuk
mengembangkan keterampilan dan penalaran dalam
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadi praktisi
yang terampil untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan
bidang keahliannya
(5) Program magister vokasi adalah pendidikan vokasi lanjutan
yang diperuntukkan bagi lulusan program sarjana vokasi atau
sederajat, sehingga mampu mengamalkan dan
mengembangkan bidang keahlian terapan atau praktek
profesionalnya melalui penelitian terapan
(6) Program profesi adalah program pendidikan yang
diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan
Kementerian, Kementerian lain, Lembaga Pemerintah Non
Kementrian (LPNK) dan/ atau organisasi profesi yang
bertanggung jawab atas mutu layanan profesi; diperuntukkan
bagi lulusan program sarjana atau sederajat untuk
mengembangkan bakat dan kemampuan memperoleh
kecakapan yang diperlukan dalam dunia kerja.
BAB II
VISI, MISI DAN TATA NILAI ITS
Pasal 2
Visi ITS menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional
dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, terutama yang
menunjang industri dan kelautan yang berwawasan lingkungan.
Pasal 3
(1) Misi ITS adalah memberikan kontribusi nyata dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan
pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan
pengelolaan sistem berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
(2) Misi ITS di bidang pendidikan:
(a) Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan kurikulum,
dosen dan metode pembelajaran berkualitas internasional
(b) Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki moral dan budi pekerti
yang luhur
(c) Membekali lulusannya dengan pengetahuan
technopreneurship
(3) Misi ITS di bidang penelitian:
Berperan secara aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni terutama di bidang kelautan, permukiman
dan energi yang berwawasan lingkungan melalui kegiatan
penelitian yang berkualitas internasional.
(4) Misi ITS di bidang pengabdian kepada masyarakat:
Memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki untuk ikut
serta dalam menyelesaikan problem-problem yang dihadapi
oleh masyarakat (termasuk industri dan pemerintah).
(5) Misi ITS di bidang manajemen:
(a) Pengelolaan institusi dilakukan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip Tata Pamong yang Baik (Transparansi,
Akuntabilitas, Bertanggung jawab, Mandiri dan Berkeadilan)
(b) Menciptakan suasana yang kondusif dan memberikan
dukungan sepenuhnya kepada mahasiswa, dosen, pegawai
untuk dapat mengembangkan diri dan memberikan kontribusi
maksimal pada masyarakat, industri, ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
(c) Mengembangkan jejaring untuk dapat bersinergi dengan
perguruan tinggi, industri, masyarakat, dan pemerintah
dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 4
Tata nilai ITS:
(1) Etika dan Integritas: dalam kehidupan bermasyarakat,
bernegara maupun menjalankan profesinya, selalu berpegang
teguh pada norma-norma dan peraturan-peraturan yang berlaku
di masyarakat, negara dan agama
(2) Kreativitas dan inovasi: selalu mencari ide-ide baru untuk
menghasilkan inovasi dalam menjalankan tugas/perannya
dengan lebih baik
(3) Ekselensi: berusaha secara maksimal untuk mencapai hasil yang
sempurna
(4) Kepemimpinan yang kuat: menunjukkan perilaku yang visioner,
kreatif, inovatif, pekerja keras, berani melakukan perubahan-
perubahan ke arah yang lebih baik dan bertanggung jawab
(5) Sinergi: bekerja sama untuk dapat memanfaatkan semaksimal
mungkin potensi yang dimiliki
(6) Kebersamaan Sosial dan Tanggung Jawab Sosial: menjaga
kerukunan dan peduli terhadap masyarakat sekitar
BAB III
TUJUAN PENDIDIKAN
Pasal 5
Tujuan pendidikan di ITS:
(1) Mencerdaskan kehidupan bangsa, menumbuhkan dan
merekatkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dengan
dilandasi nilai, etika akademis, moral, iman dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
(2) Mendidik, mengembangkan kemampuan peserta didik dan
menghasilkan lulusan yang berbudi luhur, unggul dalam
pengetahuan dan ketrampilan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni, berkepribadian mantap dan mandiri, mempunyai
kemampuan profesional dan etika profesi, memiliki integritas
dan tanggung jawab yang tinggi, serta mempunyai kemampuan
untuk mengembangkan diri dan bersaing di tingkat nasional
maupun internasional
(3) Menghasilkan kontribusi yang relevan dan berkualitas tinggi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bagi
kebutuhan pembangunan nasional, regional dan internasional
Pasal 6
(1) ITS menyelengarakan program pendidikan akademik, vokasi dan
profesi
(2) Program pendidikan akademik terdiri atas Program Sarjana,
Program Magister dan Program Doktor
(3) Program pendidikan vokasi terdiri atas Program Diploma III,
Diploma IV dan Magister Vokasi
(4) Program profesi merupakan pendidikan keahlian khusus yang
diperuntukkan bagi lulusan program sarjana atau sederajat yang
diselenggarakan bersama dengan organisasi profesi yang
bertanggung jawab atas mutu layanan profesi
Pasal 7
(1) Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana
dan program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan
pengembangan cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(2) Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi program diploma
dan sarjana yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan
dengan keahlian terapan tertentu sampai dengan program
magister vokasi
(3) Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program
sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang
memerlukan persyaratan keahlian khusus.
BAB IV
RUANG LINGKUP
Pasal 8
(1) Lingkup peraturan ini meliputi ketentuan-ketentuan yang wajib
dipergunakan sebagai pedoman dalam melakukan evaluasi dan
menyusun kurikulum 2014-2019 oleh Jurusan/Program Studi di
lingkungan ITS
(2) Kurikulum yang disusun dan diterapkan berdasarkan peraturan
ini dalam rangka menghasilkan lulusan yang berkualitas dan
memenuhi visi, misi dan tujuan ITS serta memenuhi standar
Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi.
BAB V
KURIKULUM
Bagian pertama
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
Pasal 9
(1) Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran
untuk mencapai tujuan suatu program studi
(2) Kurikulum merupakan acuan baku mutu minimal
penyelenggaraan program studi
(3) Kurikulum program studi merupakan kurikulum yang mengacu
standar kualifikasi nasional dan internasional, bersifat lentur
dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa
datang
(4) Kerangka kualifikasi nasional merupakan acuan pokok dalam
penetapan capaian pembelajaran lulusan pendidikan akademik,
pendidikan vokasi dan pendidikan profesi
(5) Kurikulum ditetapkan melalui Peraturan Rektor.
Pasal 10
(1) Kurikulum ITS ditetapkan dan dilaksanakan berbasis capaian
pembelajaran
(2) Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh
melalui internalisasi dan integrasi pengetahuan, sikap dan
ketrampilan
(3) Capaian pembelajaran lulusan ITS disusun berdasarkan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia dan Visi-Misi ITS
(4) Program studi merumuskan capaian pembelajaran lulusannya
mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan
capaian pembelajaran lulusan ITS dengan melibatkan asosiasi
profesi, pengguna lulusan terkait dan kelompok ahli yang
relevan
(5) Capaian pembelajaran lulusan program studi terdiri atas unsur:
a. Sikap dan tata nilai
b. Kemampuan kerja
c. Penguasaan pengetahuan
d. Kemampuan managerial
(6) Kurikulum pendidikan tinggi dilaksanakan melalui kegiatan
kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler
Bagian Kedua
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN ITS
Pasal 11
Capaian pembelajaran minimal untuk aspek sikap dan tata nilai
lulusan pendidikan akademik, vokasi dan profesi adalah:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius
2. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah
air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada
negara dan bangsa
3. Mampu berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan
Pancasila
4. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan moral dan etika
5. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial, serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
6. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara
8. Mampu menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
9. Mampu menginternalisasi semangat kemandirian dan kejuangan
10. Memiliki kemampuan literasi yang memadai
Pasal 12
Capaian pembelajaran lulusan ITS untuk Program Sarjana (S1)
adalah:
1. Mampu menerapkan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya untuk menyelesaikan masalah
lingkungan dan permukiman, kelautan, energi, teknologi
informasi dan komunikasi dengan konsep pembangunan
berkelanjutan serta mendorong penciptaan lapangan kerja
sesuai bidang keahliannya
2. Menguasai konsep teoritis dibidangnya secara umum dan konsep
teoritis bagian khusus secara mendalam, serta mampu
menyelesaikan masalah prosedural
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasar pada analisa
informasi dan data dengan berbekal wawasan pembangunan
berkelanjutan yang mencakup aspek lingkungan dan
permukiman, kelautan, energi, teknologi informasi dan
komunikasi serta mengedepankan kepedulian sosial
4. Mampu memberikan alternatif solusi berbekal sikap
kepemimpinan, kreatifitas dan kemampuan komunikasi serta
bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi
Pasal 13
Capaian pembelajaran lulusan ITS untuk Program Magister (S2)
adalah:
1. Mampu mengembangkan dan memutakhirkan pengetahuan,
teknologi dan/atau seni di bidang keahliannya melalui riset di
bidang lingkungan dan permukiman, kelautan, energi, serta
teknologi informasi dan komunikasi untuk menghasilkan karya
inovatif, teruji dan layak dipasarkan
2. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi dan/atau
seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter
atau multidisiplin
3. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat
bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat
pengakuan nasional dan internasional
Pasal 14
Capaian pembelajaran lulusan ITS untuk Program Doktor (S3)
adalah:
1. Mampu mengembangkan dan memutakhirkan pengetahuan,
teknologi dan/atau seni di bidang keahliannya melalui riset di
bidang lingkungan dan permukiman, kelautan, energi serta
teknologi informasi dan komunikasi untuk menghasilkan karya
kreatif, original, teruji dan layak dipasarkan
2. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi dan/atau
seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter,
multi dan transdisiplin
3. Mampu mengelola, memimpin dan mengembangkan riset untuk
pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan
kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat
pengakuan nasional dan internasional
Pasal 15
Capaian pembelajaran lulusan ITS untuk Program Diploma III (D-III)
adalah:
1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih
metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun
belum baku dengan menganalisa data, serta mampu
menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur
2. Mampu mendorong penciptaan lapangan kerja sesuai bidang
keahliannya
3. Menguasai konsep dasar bidang pengetahuan tertentu secara
umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural
4. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan
tertulis secara komprehensif
5. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
Pasal 16
Capaian pembelajaran lulusan ITS untuk Program Diploma IV(D-IV)
adalah:
1. Mampu menerapkan bidang keahlian terapan dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya serta mendorong penciptaan lapangan
kerja sesuai bidang keahliannya
2. Menguasai konsep teoritis di bidang terapan secara umum
supaya mampu menyelesaikan masalah prosedural
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasar pada analisa
informasi dan data dengan berbekal wawasan pembangunan
berkelanjutan yang mencakup aspek lingkungan dan
permukiman, kelautan, energi, teknologi informasi dan
komunikasi serta mengedepankan kepedulian sosial
4. Mampu memberikan alternatif solusi berbekal sikap
kepemimpinan, kreatifitas dan kemampuan komunikasi serta
bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi
Pasal 17
Capaian pembelajaran lulusan ITS untuk Program Magister Vokasi
adalah:
1. Mampu mengembangkan bidang keahlian terapan atau praktek
profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
inovatif,teruji dan layak dipasarkan
2. Mampu memecahkan permasalahan sains dan teknologi di bidang
keilmuan terapan melalui pendekatan inter atau multidisiplin
3. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat
bagi masyarakat dan keilmuan terapan, serta mampu mendapat
pengakuan nasional dan internasional
Pasal 18
Capaian pembelajaran lulusan ITS untuk Program Profesi adalah:
1. Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah
tanggung jawabnya dan mengevaluasi secara komprehensif
kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategis organisasi
2. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi dan/atau
seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
monodisiplin
3. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis
dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua
aspek yang berada dibawah tanggung jawab bidang keahliannya
Bagian ketiga
PROSEDUR PENYUSUNAN KURIKULUM
Pasal 19
(1) Rektor membentuk Tim Kurikulum ITS dan Tim Kurikulum
Jurusan yang keanggotaannya melibatkan semua program studi:
(2) Tim yang dibentuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
mempunyai tugas:
1. Melakukan evaluasi kurikulum, yang meliputi kegiatan:
a. Melakukan analisis SWOT dari kurikulum yang telah
diimplementasikan;
b. Melakukan studi pelacakan alumni, pengguna alumni dan
asosiasi profesi;
c. Mengadakan kesepakatan dengan program studi sejenis;
d. Menetapkan landasan hukum terkait kurikulum dan
ketentuan institusi;
e. Mengkaji kesesuaian kurikulum dengan visi dan misi
institusi dan program studi;
2. Melakukan rekonstruksi kurikulum, yang meliputi kegiatan:
a. Menyusun rumusan capaian pembelajaran program studi
yang mengacu pada rumusan capaian pembelajaran
lulusan ITS dan visi program studi, kebutuhan profesi,
industri dan masyarakat;
b. Menyusun bahan kajian yang diperlukan untuk memenuhi
capaian pembelajaran program studi;
c. Menyusun kerangka pohon kurikulum yang berisi susunan
mata kuliah beserta sks setiap program studi berdasarkan
matriks capaian pembelajaran dan bahan kajian;
d. Menyusun struktur kurikulum;
e. Menyusun silabus setiap mata kuliah dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris;
f. Menyusun rencana pembelajaran;
g. Menyusun rancangan tugas dan evaluasi;
3. Menyusun dan menetapkan kurikulum program studi;
4. Menyusun konsep ekivalensi
Bagian keempat
SISTEM KREDIT SEMESTER DAN SATUAN KREDIT SEMESTER
Pasal 20
(1) Kurikulum disusun menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS)
(2) SKS merupakan sistem pembelajaran menggunakan satuan
kredit semester (sks) sebagai takaran beban belajar mahasiswa,
beban belajar suatu program studi, maupun beban tugas dosen
dalam pembelajaran
(3) Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran yang
terdiri atas 18 minggu kegiatan kuliah atau kegiatan terjadwal
lainnya, termasuk kegiatan penilaian
Pasal 21
(1) SKS merupakan:
a) Takaran beban belajar mahasiswa per minggu per semester
melalui berbagai bentuk kegiatan kurikuler dalam proses
pembelajaran
b) Takaran jumlah beban belajar mahasiswa dalam suatu
program studi yang dinyatakan dalam kurikulum
c) Takaran beban tugas dosen dalam pembelajaran yang
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
pembelajaran
(2) Beban belajar mahasiswa adalah 8-10 jam per hari atau 48-60
jam per minggu
(3) Kurikulum program studi disusun dengan mempertimbangkan
beban belajar mahasiswa
(4) Pembelajaran dapat berbentuk kuliah,
responsi/tutorial/seminar/bentuk pembelajaran lain yang
sejenis, praktium, praktek lapangan, penyusunan skripsi/tugas
akhir, tesis atau disertasi
(5) Untuk Program Sarjana dan Diploma, waktu 1 (satu) sks untuk
berbagai bentuk pembelajaran sebagai berikut:
1. Kuliah, merupakan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas:
a. kegiatan belajar dengan tatap muka selama 50 (lima
puluh) menit per minggu per semester
b. kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur selama 60
menit per minggu per semester
c. kegiatan belajar mandiri selama 60 menit per minggu
per semester
2. Responsi, tutorial, seminar atau bentuk pembelajaran lain
yang sejenis, yaitu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas :
a. kegiatan belajar tatap muka terjadwal dengan tenaga
pengajar selama 100 (seratus) menit per minggu per
semester
b. kegiatan belajar mandiri selama 60 menit per minggu per
semester
3. Praktikum, yaitu kegiatan pembelajaran di
laboratorium/bengkel/studio selama 3 jam per minggu per
semester termasuk kegiatan terstruktur dan mandiri
4. Praktek lapangan/kerja praktek, merupakan kegiatan
pembelajaran dengan praktek di lapangan selama 4 jam per
minggu per semester termasuk kegiatan terstruktur dan
mandiri
5. Skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara, yaitu
kegiatan penelitian/pembuatan model/pembuatan dan/atau
pergelaran karya seni/perencanaan/perancangan selama 4
jam per minggu per semester
(6) Untuk Program Pascasarjana, waktu 1 (satu) sks untuk berbagai
bentuk pembelajaran sebagai berikut:
1. Kuliah, merupakan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas:
a. kegiatan belajar dengan tatap muka selama 50 (lima
puluh) menit per minggu per semester
b. kegaiatan belajar dengan penugasan terstruktur selama
120 (seratus dua puluh) menit per minggu per
semester
c. kegiatan belajar mandiri selama 120 (seratus dua
puluh) menit per minggu per semester
2. Responsi, tutorial, seminar atau bentuk pembelajaran lain
yang sejenis, yaitu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas:
a. kegiatan belajar tatap muka selama 100 (seratus)
menit per minggu per semester
b. kegiatan belajar mandiri selama 60 (enam puluh) menit
per minggu per semester
3. Praktikum, yaitu kegiatan pembelajaran di
laboratorium/bengkel/studio selama 3 jam per minggu per
semester termasuk kegiatan terstruktur dan mandiri
4. Praktek lapangan/kerja praktek, merupakan kegiatan
pembelajaran dengan praktek di lapangan selama 4 jam per
minggu per semester termasuk kegiatan terstruktur dan
mandiri
5. Tesis dan disertasi, yaitu kegiatan penelitian selama 4 jam
per minggu per semester
Bagian kelima
MATA KULIAH UMUM NASIONAL DAN PENCIRI ITS
Pasal 22
(1) Kurikulum pada Program Sarjana dan Diploma IV memuat gugus
mata kuliah pembangun kemampuan umum muatan nasional
yaitu Pendidikan Agama, Wawasan Kebangsaan, serta gugus
pembangun kemampuan khusus penciri perguruan tinggi, yaitu
Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah, Technopreneurship
dan Bahasa Inggris
(2) Kurikulum pada Program Diploma III memuat gugus mata kuliah
pembangun kemampuan umum muatan nasional yaitu
Pendidikan Agama dan Wawasan Kebangsaan, serta pembangun
kemampuan khusus penciri perguruan tinggi, yaitu
Technopreneurship dan Bahasa Inggris
Pasal 23
(1) Mata kuliah Pendidikan Agama (2 sks), Wawasan Kebangsaan (3
sks) dan Bahasa Inggris (3 sks) diletakkan pada Tahap Persiapan
(2) Mata kuliah Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah (3 sks)
dapat diletakkan pada Tahap Persiapan atau Tahap Sarjana
(3) Untuk Program Sarjana dan Diploma IV, mata kuliah
Technopreneurship (3 sks) diletakkan pada Tahap Sarjana di
Semester 6 atau 7
(4) Untuk Program Diploma III, mata kuliah Technopreneurship (3
sks) diletakkan pada semester 4 atau 5
Bagian keenam
MATA KULIAH
Pasal 24
(1) Kurikulum sebagai suatu rencana, diwujudkan dalam
serangkaian mata kuliah
(2) Mata kuliah merupakan serangkain bahan kajian yang
diperlukan untuk mendapatkan satu atau beberapa capaian
pembelajaran
(3) Bahan kajian adalah elemen keilmuan penyusun mata kuliah
untuk memenuhi capaian pembelajaran
(4) Bobot suatu mata kuliah dinyatakan dalam besaran sks
(5) Besarnya sks suatu mata kuliah merupakan takaran waktu
belajar mahasiswa yang dibutuhkan untuk memenuhi capaian
pembelajaran
(6) Penetapan jumlah sks mata kuliah didasarkan pada tingkat
capaian pembelajaran tingkat kedalaman dan keluasan bahan
kajian dan metode pembelajaran yang digunakan untuk
memenuhi capaian pembelajaran
Bagian ketujuh
KODE MATA KULIAH
Pasal 25
(1) Setiap mata kuliah dan kegiatan akademik yang berkaitan
dengan proses pembelajaran diberi kode dan nomor yang
menunjukkan unit pembinaan mata kuliah, posisi dalam
pengelompokan mata kuliah dan letak dalam jenjang
keseluruhan kurikulum
(2) Kode dan nomor mata kuliah berbentuk ABttwxyz (atau
IGttwxyz jika mata kuliah tersebut dikelola oleh ITS) dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. A adalah kode fakultas atau unit pelaksana pendidikan yang
tidak dikoordinasi langsung oleh fakultas.
2. B adalah kode jurusan/program studi/bidang studi.
3. tt adalah tahun mulai diberlakukannya kurikulum.
4. w adalah angka yang menunjukkan strata pendidikan:
1 – Strata Satu
2 – Strata Dua
3 – Strata Tiga
5 – Diploma Tiga
6 – Diploma Empat
7 – Magister Vokasi
9 - Pendidikan Profesi
5. x adalah angka yang menunjukkan
1 - Mata kuliah umum, yang terdiri dari mata kuliah
muatan nasional dan penciri ITS
2 - Mata kuliah pendukung, yaitu gugus mata kuliah yang
mendukung aspek penguasaan pengetahuan penciri
Program Studi
3 - Mata kuliah utama wajib, yaitu gugus mata kuliah
penyusun aspek penguasaan pengetahuan penciri
Program Studi yang diwajibkan
4 - Mata kuliah utama pilihan, yaitu gugus mata kuliah
penyusun aspek penguasaan pengetahuan penciri
Program Studi yang didapat dipilih
5 - Tugas akhir, thesis dan disertasi
6. yz adalah nomor urut masing-masing kelompok mata kuliah
dimulai dari 01 sampai dengan 99
(3) Untuk mata kuliah yang terkait dengan program kerjasama,
maka kode AB diganti dengan KL untuk Kerjasama Luar Negeri
dan/atau KD untuk Kerjasama Dalam Negeri.
Bagian kedelapan
EVALUASI KURIKULUM
Pasal 26
(1) Dalam upaya memenuhi capaian pembelajaran yang telah
ditetapkan dilakukan evaluasi penyempurnaan kurikulum
(2) Evaluasi penyempurnaan kurikulum, meliputi susunan materi
pembelajaran atau topik bahasan, metode pembelajaran, media
pembelajaran dan mata kuliah pilihan dalam topik khusus atau
kapita selekta, dilakukan secara terus menerus selama kurun
waktu penggunaan kurikulum setiap akhir semester
(3) Evaluasi penyempurnaan kurikulum dilakukan secara bersamaan
dengan evaluasi mutu proses pembelajaran yang meliputi
evaluasi hasil pembelajaran dan evaluasi proses pembelajaran
(4) Hasil penyempurnaan kurikulum dapat diterapkan pada semester
berikutnya
Pasal 27
Evaluasi peninjauan dokumen kurikulum dilakukan pada waktu
tertentu setiap 5 tahun atau setelah dampak dari implementasi
kurikulum tersebut dapat diketahui atau bila terjadi perubahan
tuntutan pengguna lulusan yang mengharuskan meninjau kurikulum.
BAB VI
SILABUS DAN RENCANA PEMBELAJARAN
Pasal 28
(1) Silabus merupakan seperangkat rencana tentang:
1. Identitas mata kuliah terdiri atas nama mata kuliah, kode,
semester, sks, dosen pengampu
2. Deskripsi mata kuliah
3. Capaian pembelajaran mata kuliah
4. Bahan pembelajaran atau topik bahasan
5. Prasyarat mata kuliah
6. Daftar pustaka yang digunakan
Pasal 29
(1) Pembelajaran tiap mata kuliah merupakan upaya pemenuhan
capaian pembelajaran mata kuliah tersebut
(2) Perencanaan proses pembelajaran tiap mata kuliah dimuat
dalam rencana pembelajaran
(3) Rencana pembelajaran ditetapkan dan dikembangkan oleh
dosen, baik sendiri maupun bersama dalam kelompok keahlian
suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi
(4) Penyusunan rencana pembelajaran harus mempertimbangkan
tingkat partisipasi mahasiwa, penerapan teknologi informasi
dan komunikasi, keterkaitan dan keterpaduan antar materi,
umpan balik dan tindak lanjut
(5) Rencana pembelajaran sekurang-kurangnya berisi:
1. Nama program studi dan nama mata kuliah, kode, semester,
sks, dosen pengampu
2. Deskripsi mata kuliah
3. Capaian pembelajaran mata kuliah
4. Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap
pembelajaran
5. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada
tiap tahap pembelajaran
6. Bahan pembelajaran atau bahan kajian
7. Kriteria atau indikator penilaian
8. Bobot penilaian
9. Strategi pebelajaran/pengalaman belajar mahasiswa
10. Daftar referensi yang digunakan
11. Rincian atau deskripsi semua tugas yang harus dikerjakan
oleh mahasiswa
BAB VII
TAHAPAN DAN BEBAN STUDI
Pasal 30
(1) Program Sarjana mempunyai beban studi 144 (seratus empat
puluh empat) sks yang dijadwalkan dalam 8 (delapan)
semester dan dibagi menjadi tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan, dengan beban studi 36 (tiga puluh
enam) sks yang dijadwalkan dalam 2 (dua) semester
2. Tahap Sarjana, dengan beban studi 108 (seratus delapan)
sks yang dijadwalkan dalam 6 (enam) semester
(2) Program Sarjana mempunyai beban studi 144 (seratus empat
puluh empat) sks terdiri atas:
1. Mata kuliah umum muatan nasional dan penciri institusi
adalah 14 (empat belas) sks,
2. Mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan dan mata kuliah
pendukung program studi adalah 130 (seratus tiga puluh )
sks, termasuk skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain
yang setara 6 (enam) - 8 (delapan) sks
(3) Program Magister mempunyai beban studi 36 (tiga puluh enam)
sks yang dijadwalkan dalam 4 (empat) semester, yang meliputi
mata kuliah wajib program studi dan mata kuliah pilihan,
termasuk tesis/karya seni/bentuk lain yang setara 6-8 sks
(4) Program Doktor mempunyai beban studi sebagai berikut:
1. 42 sks setelah menyelesaikan program magister yang
sebidang dengan jumlah maksimum total sks perkuliahan 12
sks dan dijadwalkan dalam 6 (enam) semester.
2. 54 sks setelah menyelesaikan program magister yang tidak
sebidang dengan jumlah maksimum total sks perkuliahan 24
sks yang terdiri atas 12 sks matrikulasi dan maksimum 12
sks perkuliahan, serta dijadwalkan dalam 7 (tujuh)
semester.
3. 66 sks setelah menyelesaikan program sarjana yang
sebidang dengan jumlah maksimum total sks perkuliahan 36
sks dan dijadwalkan dalam 8 (delapan) semester.
(5) Program Doktor dengan beban studi sebagaimana tersebut pada
ayat 4 memiliki tahapan studi : proposal penelitian,
perkuliahan, ujian kualifikasi, tahapan penelitian dan
publikasi serta disertasi. Jenis mata kuliah ditentukan oleh
tim pembimbing.
(6) Untuk Program Magister dan Doktor dari lulusan program
Sarjana dan Magister yang tidak sebidang dan tidak setara
harus melalui program matrikulasi yang akan diatur dalam
Peraturan Akademik dan Baku Mutu Pascasarjana
Pasal 31
(1) Program Diploma III mempunyai beban studi 110 (seratus
sepuluh) sks bagi lulusan pendidikan menengah atas, yang
dijadwalkan dalam 6 (enam) semester, yang meliputi:
1. Mata kuliah umum muatan nasional sebanyak 5 sks
2. Mata kuliah penciri institusi, mata kuliah wajib, mata kuliah
pilihan dan mata kuliah pendukung, sebanyak 105 (seratus)
sks, termasuk tugas akhir terapan yang setara 4 (empat) - 8
(delapan) sks
(2) Program Diploma IV mempunyai beban studi 144 (seratus empat
puluh empat) sks bagi lulusan pendidikan menengah atas yang
dijadwalkan dalam 8 (delapan) semester yang meliputi:
1. Mata kuliah umum muatan nasional sebanyak 5 sks
2. Mata kuliah penciri institusi, mata kuliah wajib, mata kuliah
pilihan dan mata kuliah pendukung sebanyak 139 (seratus
tiga puluh sembilan) sks, termasuk tugas akhir terapan
yang setara 6 (enam) - 8 (delapan) sks
(4) Program Magister Vokasi mempunyai beban studi 36 (tiga puluh
enam) sks yang dijadwalkan dalam 4 (empat) semester, yang
meliputi mata kuliah wajib program studi dan mata kuliah
terapan pilihan termasuk tesis/karya desain/seni/bentuk lain
yang setara 6 (enam) - 8 (delapan) sks
Pasal 32
Program profesi mempunyai beban studi paling sedikit 24 (dua puluh
empat) sks bagi lulusan sebidang dari program sarjana atau yang
setara, yang meliputi sejumlah mata kuliah wajib program studi dan
mata kuliah pilihan dan/atau kegiatan untuk membentuk keahlian
spesifik.
Pasal 33
Untuk mendukung pencapaian pembelajaran mata kuliah dan
kewajaran proses pembelajaran, perlu ditentukan batasan jumlah
mata kuliah dan jumlah sks sebagai berikut:
(1) Program Sarjana dan Program Diploma IV:
a. Jumlah sks untuk semester 1 dan 2 sebanyak 36 sks
b. Alokasi jumlah mata kuliah dalam setiap semester sebanyak-
banyaknya 7 mata kuliah untuk semester 1 sampai dengan 4
dan sebanyak-banyaknya 6 mata kuliah untuk semester 5
sampai dengan 8
c. Jumlah sks dalam setiap semester berkisar antara 17 sks
sampai dengan 20 sks, kecuali semester 8
d. Bobot sks untuk setiap mata kuliah minimum 2 sks, kecuali
untuk Tugas Akhir antara 6 sks sampai dengan 8 sks.
e. Praktikum, tugas, studio dan sejenisnya merupakan salah
satu bagian proses pendukung pembelajaran dari suatu mata
kuliah (bukan merupakan mata kuliah yang berdiri sendiri)
(2) Program Magister dan Doktor:
a. Alokasi jumlah mata kuliah dalam setiap semester sebanyak-
banyaknya 4 mata kuliah
b. Jumlah sks dalam setiap semester berkisar antara 6 sks
sampai dengan 12 sks
c. Bobot sks untuk setiap mata kuliah minimum 2 sks
d. Jumlah sks Tesis/Studi Kasus sebesar 6 sks sampai dengan 8
sks untuk program Magister
e. Jumlah sks Disertasi (termasuk proposal) sebesar 30 sks
untuk program Doktor
(3) Program Diploma III:
a. Jumlah sks untuk semester 1 dan 2 sebanyak 36 sks
b. Alokasi jumlah mata kuliah dalam setiap semester sebanyak-
banyaknya 7 mata kuliah untuk semester 1 sampai dengan 4
dan sebanyak-banyaknya 6 mata kuliah untuk semester-
semester berikutnya
c. Jumlah sks dalam setiap semester berkisar antara 17 sks
sampai dengan 20 sks, kecuali semester terakhir
d. Bobot sks untuk setiap mata kuliah minimum 2 sks, kecuali
untuk Tugas Akhir antara 4 sks sampai dengan 8 sks
e. Praktikum, tugas, studio dan sejenisnya merupakan salah
satu bagian proses pendukung pembelajaran dari suatu mata
kuliah (bukan merupakan mata kuliah yang berdiri sendiri)
(4) Untuk program profesi, jumlah mata kuliah dan sks dalam setiap
semester diatur dalam ketentuan tersendiri
BAB VIII
ANGGARAN
Pasal 34
Anggaran biaya yang berhubungan dengan penetapan pedoman
penyusunan kurikulum ini dibebankan pada anggaran DIPA – ITS.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
Peraturan ini dilengkapi dengan panduan penyusunan dan
implemantasi kurikulum beserta contoh, yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari peraturan ini.
Pasal 36
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Surabaya Pada tanggal : 4 September 2013 Rektor, Prof. Dr.Ir.Tri Yogi Yuwono, DEA NIP: 19600129 198701 1 001