PERATURAN MENTERI NEGARA ... - …bkd.pemkomedan.go.id/download/peraturan/Pengembangan...

84
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATLIR NEGARA NOMOR: PER11 9IM.PANl1012008 TENTANG JABATAN FLlNGSlONAL PENYULUH PERIKANAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka pengembangan karier dan peningkatan kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan tugas penyuluhan perikanan, dipandang perlu menetapkan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tenfang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999 Nomor 169, .Tambahan Lembaran ~ebaraRepublik lndonesia Nomor 3890); . . 2. Undang-Undang Nomor 31. Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 443); 3. UndBng-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor

Transcript of PERATURAN MENTERI NEGARA ... - …bkd.pemkomedan.go.id/download/peraturan/Pengembangan...

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATLIR NEGARA

NOMOR: PER11 9IM.PANl1012008

TENTANG

JABATAN FLlNGSlONAL PENYULUH PERIKANAN DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

Menimbang

Mengingat

: a. bahwa dalam rangka pengembangan karier dan peningkatan

kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan

tugas penyuluhan perikanan, dipandang perlu menetapkan Jabatan

Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Kreditnya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a,

perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara;

: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3041); sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tenfang Pokok-pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999

Nomor 169, .Tambahan Lembaran ~ e b a r a Republik lndonesia

Nomor 3890); . .

2. Undang-Undang Nomor 31. Tahun 2004 tentang Perikanan

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 118,

Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 443);

3. UndBng-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Rep~~blik lndonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun

2008 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-

Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005

Nomor 108);

4. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan

Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lernbaran Negara Republik

lndonesia Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara

Republik lndonesia Nomor 4660);

5. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik

lndonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara

Republik lndonesia Nomor 4739);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang

Pemberhentian 1 Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1966 Nomor 7,

Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 2797);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun

1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia

Nomor 3098) sebagaimana telah sepuluh kali diubah terakhir

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2008 (Lembaran

Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 23);

8. Peratwan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan

Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia

Tahun 9980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik

lndonesia Nomor 31 76);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

lndonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tarnbahan Lembaran Negara

Republik lndonesia Nomor 3547);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun

2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia

Nomor 4015) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik

lndonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara

Republik lndonesia Nomor 4332);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun

2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia

Nomor 4016) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor I 1 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik

lndonesia Tahun 2002 Nornor 31, Tambahan Lembaran Negara

Republik lndonesia Nomor 41 92);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan

Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

lndonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara

Republik lndonesia Nomor 4017) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara

Republik lndonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran

Negara Republik lndonesia Nomor 41 93);

13.Peraturan Pemel-intah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran

Negara Republik lndonesia Nomor 4019);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri

Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 15,

Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4263);

15. Peraturan Pemerintah Nonior 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Propinsi, dan Pemerintah Daerah KabupatenIKota (Lembaran

Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4737);

1B.Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4741);

17. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

18. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian

Negara Republik Indonesia;

Memperhatikan : 1. Usul Menteri Kelautan dan Perikanan kepada Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dengan suratnya Nomor:

B. 13 IIMEN-KP/lll/2008 tertanggal 31 Maret 2008;

2. Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan suratnya

Nomor: K 26-30N.95-3/93 tanggal 31 Juli 2008.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR

NEGARA TENTANG JABATAN FLINGSIONAL PENYULUH

PERIKANAN DAN ANGKA KREDITNYA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal I

Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini

yang dimaksud dengan:

I Penyuluh Perikanan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup

tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk penyuluhan perikanan

yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban

secara penuh yang diberikan oleh pejabat yang berwenang;

2. Penyuluh Perikanan Terartipil adalah pejabat fungsional Penyuluh

Perikanan keterampilan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya

mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu;

3. Penyuluh Perikanan Ahli adalah pejabat fungsional Penyuluh

Perikanan keahlian yang dalam pelaksanaan pekerjaannya

didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan, metodologi dan teknik

analisis tertentu;

Penyuluhan perikanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku

utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu

menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses

informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya

sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,

pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan

kesadaran dalam pelestal-ian fu~igsi lingkungan hidup;

Kegiatan Penyuluh Perikanan meliputi pendidikan, penyuluhan

perikanan, perrgembangan penyuluhan, pengembangan profesi,

dan penunjang kegiatan penyl.lll.~han perikanan;

Pelaku utama kegiatan perikanan adalah nelayan, pembudidaya

ikan, dan pengolah ikan;

Pelaku usaha adalah perorangan warga negara lndonesia atau

badan hukum yang dibentuk menurut hukum lndonesia yang

mengelola sebagian atau seluruh kegiatan usaha perikanan dari

hulu sampai hilir;

Kelembagaan penyuluhan adalah lembaga pemerintah danlatau

masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan

penyuluhan perikanan;

Rekomendasi teknologi adalah pemberian persetujuan terhadap

teknologi yang akan digunakan sebagai materi penyuluhan;

Forum Komunikasi Penyuluhan Perikanan adalah wadah

komunikasi antar pemangku kepentingan dalam rangka

meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi

penyelenggaraan penyuluhan;

F'rogram penyelenggaraan penyuluhan perikanan adalah suatu

rencana kegiatan pendayagunaan segala sumberdaya penyuluhan

perikanan di berbagai tingkat berdasarkan prinsip kerjasama yang

serasi, selaras dan terpadu antara Pelaku UtamaIPelaku Usaha

dengan pemerintah dan antara Pemerintah Daerah dengan

Pemerintah Pusat, dalam rangka mewujudkan kondisi yang

sebaik-baiknya bagi keberhasilan program perrlbangunan

?erikanan;

Programa penyuluhan perikanan adalah rencana tertulis yang

disusun secara sistematis untuk merr~berikan arah dan pedoman

pelaksanaan penyuluhan serta sebagai alat pengendali

pencapaian tujuan;

Rencana kerja Penyuluh Perikanan adalah jadwal kegiatan yang

disusun oleh para Penyuluh Perikanan Terampil dan Penyuluh

Perikanan Ahli berdasarkan programa penyuluhan perikanan

setempat, yang mencantumkan hal-ha1 yang perlu disiapkan

dalam berinteraksi dengan pelaku utama dan pelaku usaha;

Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau

akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh

Penyuluh Perikanan dalam rangka pembinaan karier yang

bersangkutan;

Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan adalah tim

penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

dan bertugas menilai prestasi kerja Penyuluh Perikanan;

Karya tulis ilmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran,

pengembangan danlatau hasil kajianlpenelitian yang disusun oleh

kelompok danlatau perorangan yang membahas suatu pokok

bahasan dengan menuangkan gagasan tertentu melalui

identifikasi dan deskripsi, analisis permasalahan dan saran-saran

pemecahannya;

Tanda jasalpenghargaan adalah tanda kehormatan yang diberikan

oleh Pemerintah Republik Indonesia, negara asing atau organisasi

ilmiah nasionallinternasional yang mempunyai reputasi baik di

kalangan masyarakat ilmiah;

Organisasi profesi adalah organisasi yang dalam pelaksanaan

tugasnya didasarkan disiplin ilmu peflgetahuan di bidang

perikanan dan etika profesi di bidang penyuluhan perikanan;

Standar Kompetensi adalah standar kemampuan yang disyaratkan

untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu dalam bidang perikanan

yang menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan danlatau

keahlian, serta sikap kerja tertentu yang relevan dengan tugas dan

syarat jabatan;

Sertifikat kompetensi adalah jaminan tertulis atas penguasaan

kompetensi pada bidang keahlian perikanan tertentu yang

diberikan oleh satuan pendidikan dan pelatihan yang telah

terakreditasi oleh lembaga yang berwenang.

BAB II

RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK

Pasal2

Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan termasuk dalam rumpun llmu

Hayat.

Pasal3

(1) Penyuluh Perikanan adalah pejabat fungsional yang

berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang

penyuluhan perikanan kepada unit organisasi atau masyarakat

pelaku utama dan pelaku usaha dibidang perikanan pada instansi

pemerintah tingkat pusat dan daerah.

(2) Jabatan fungsional Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud

pada ayat (I), merupakan jabatan karier yang hanya dapat

diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.

Pasal4

Tugas pokok Penyuluh Perikanan adalah melakukan kegiatan

penyuluhan per~kanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, evaluasi

dan pelaporan serta pengembangan penyuluhan perikanan.

BAB Ill

INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA

Pasal5

(1) lnstansi Pembina Jabatan Fungsional Penylrluh Perikanan adalah

Departemen Kelautan dan Perikanan.

(2) lnstansi pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain

mempunyai kewajiban:

a. menyusun petunjuk tekrlis pelaksanaan Jabatan Fungsional

Penyuluh Perikanan;

b. menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional Penyuluh

Perikanan;

c. menetapkan standar kompetensi Jabatan Fungsional

Penyuluh Perikanan;

d, mengusulkan tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh

Perikanan;

e. sosialisasi Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan serta

petunjuk pelaksanaannya;

f. menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional /

teknis fungsional Penyuluh Perikanan;

g. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan fungsional /

teknis fungsional Penyuluh Perikanan;

h. mengerr~bangkan sistem informasi Jabatan Fungsional

Penyuluh Perikanan

i. fasilitasi pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh

Perikanan

j. fasilitasi pembentukan organisasi profesi Penyuluh

Perikanan;

k. fasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan kode

etik Penyuluh Perikanan; dan

I. melakukan monitoring dan evaluasi jabatan Penyuluh

Perikanan.

BAB IV

UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN

Pasal6

Unsur dan sub unsur kegiatan Penyuluh Perikanan yang dapat dinilai

angka kreditnya, terdiri dari:

a. Pendidikan, meliputi:

1. Pendidikan sekolah dengan memperoleh ijazahlgelar;

2. Pendidikan dan pelatihan dibidang penyuluhan Perikanan

dan rnemperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan

Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan

3. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan dan memperoleh

STTPP.

b. Penyuluhan Perikanan, meliputi:

Persiapan;

2. Pelaksanaan; dan

3. Evaluasi dan pelaporan.

c "i?ngembangan Penyuluhan Perikanan, meliputi:

4 . Penyusunan pedomanlpetunjuk pelaksanaanlpetunjuk tekr~is

Penyuluhan Perikanan;

2. Perumusan kajian arah kebijakan pengerr~bangan

penyuluhan perikanan; dan

3. Pengembangan MetodelSistem Kerja Pe~iyuluhan Perikanan.

d Pengembangan profesi, meliputi:

1. Penyusunan karya tulislkarya ilrr~iah dibidang perikanan

2. Penerjemahanlpenyaduran buku dan bahan lain dibidang

perikanan; dan

3. Bimbingan bagi Penyuluh Perikanan di bawah jenjang

jabatannya dan tutorial profesi.

e. Penunjang penyuluhan, meliputi:

1. Pengajarlpelatih dalam bidang perikanan;

2. Peran serta dalam seminarllokakarya dibidang perikanan;

3. Keanggotaan dalam tim penilai jabatan fungsional Penyuluh

Perikanan;

4. Penghargaanltanda jasa;

5. Keanggotaan dalam organisasi profesi provinsilnasionall

internasional; dan

6. Memperoleh ijazahlgelar diluar bidang tugasnya.

BAB V

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT

Pasal 7

(1) Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan terdiri dari:

a. Penyuluh Perikanan Terampil; dan

b. Penyuluh Perikanan Ahli.

(2) Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Terampil dari

yang terendah sampai dengan tertinggi, yaitu:

a. Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula;

b. Penyuluh Perikanan Pelaksana; ,. c. Penyuluh Perikanan Pelaksana Lanjutan; dan

d. Penyuluh Perikanan Penyelia.

(3) Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Ahli dari yang

terendah sampai dengan tertinggi, yaitu:

a . Penyuluh Perikanan Pertama;

b. Penyuluh Perikanan Muda;

c, Penyuluh Perikanan Madya; dan

d. Penyuluh Perikanan Utama.

(4) Jerljang pangkat dan golongan ruang Penyuluh Perikanan

Terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sesuai dengan

jenjang jabatannya, yaitu:

a. Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula:

Pengatur Muda, golongan ruang Illa;

b. Penyuluh Perikanan Pelaksana:

1. Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang Illb;

2. Pengatur, golongan ruang Illc; dan

3. Perlgatur Tingkat I, golongan ruang Illd.

c. Penyuluh Perikanan Pelaksana Lanjutan :

1. Penata Muda, golongan ruang Illla; dan

2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang Illlb.

d. Penyuluh Perikanan Penyelia:

1. Penata, golongan ruang Illlc; dan

2. Penata Tingkat I, golongan ruang Illld.

(5) Jenjang pangkat dan golongan ruang Penyuluh Perikanan Ahli

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), sesuai dengan jenjang

jabatannya, yaitu:

a. Penyuluh Perikanan Pertama:

1. Penata Muda, golongan ruang Illla; dan

2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang Illlb.

b. Penyuluh Perikanan Muda:

1 Penata, golongan ruang Illlc ;

2. Penata Tingkat I, golongan ruang Illld.

c. Penyuluh Perikanan Madya:

1 Pembina, golongan ruang IVIa;

2. Rembina Tingkat I golongan ruang IVIb; dan

3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IVIc.

d. Penyuluh Perikanan Utama:

1 Pembina Utama Madya, golongan ruang IVId; dan

2. Pembina Utama, golongan ruang IVle.

(6) Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Penyuluh

Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5)

adalah jenja~g pangkat dan jabatan sesuai jumlah angka kredit

yang dirr~iliki sebagaimana tersebut dalam lampiran Ill, IV, V, VI,

VII dan Vlll Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara ini.

(7) Penetapan jenjang jabatan Penyuluh Perikanan untuk

pengangkatan dalam jabatan, ditetapkan berdasarkan jumlah

angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang menetapkan angka kredit, sehingga dimungkinkan

pangkat dan jabatan tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) .

BAB VI

RlNClAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DlNlLAl

DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT

Pasal 8

(1) Rincian kegiatan Penyuluh Perikanan Terampil, sebagai berikut :

a. Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula, yaitu :

1. Mengumpulkan datalinformasi primer tingkat kesulitan

rendah tentang potensi wilayah, ekosistem perairan,

atau permasalahan individu, kelompok, maupun

masyarakat perikanan;

2. Mengumpulkan datalinformasi sekunder tingkat

kesulitan rendah tentang potensi wilayah, ekosistem

perairan, atau permasalahan individu, kelompok,

maupun masyarakat perikanan;

3. Membuat peta kegiatan usaha perikanan tingkat

kesulitan rendah di wilayah kerja penyuluhan;

4. Membuat data monografi wilayah binaan;

5. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha kelompok

pelaku utama perikanan;

6. Menyusun konsep programa penyuluhan perikanan di

tingkat desalunit kerja lapangan;

7. Menyusun rencana kerja penyuluh berbasis kebutuhan

pelaku utania dan pelaku usaha;

8. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa folder;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa flipchartlpeta singkap;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa kartu kilatlflier;

Melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama

dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada

sasaran perseoranganlanjangsana;

Melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama

dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada

sasaran kelompok;

Melaksanakan kegiatan temu lapang bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di tingkat desalunit kerja lapangan;

Melaksanakan kegiatan temu wicara bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di tingkat desalunit kerja lapangan;

Melaksanakan kegiatan temu teknis bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di tingkat desalunit kerja lapangan;

Melaksanakan kegiatan temu karya bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di tingkat desalunit kerja lapangan;

Melaksanakan kegiatan mimbar sarasehan bagi kontak

pelaku utama andalan dan pelaku usaha di tingkat

desalunit kerja lapangan;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu lapang bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di tingkat desalunit

kerja lapangan;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu wicara bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di tingkat desalunit

kerja lapangan;

Menjadi intermedier pada kegiatan mimbar sarasehan

bagi kontak pelaku utama dan pelaku usaha di tingkat

desalunit kerja lapangan;

Melaksanakan dan mendampingi kegiatan

widyakaryalwidyawisata bagi pelaku utama dan pelaku

I :.;aha;

Menyusun materilmodul kursus bagi pelaku utama;

Menjadi fasilitator kursus bagi pelaku utama;

Per

I.

Menjadi pramuwicara dalam pameran pembangunan

perikanan;

Melaksanakan penyuluhan massal pada pertemuan

masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan

pengolah ikan dan menjagalmemelihara sarana

prasarana perikanan dan umum (kelestarian dan

kebersihan lingkungan);

Melakukan bimbingan dalam pemecahan masalah

pelaku utama yang berkonsultasi di bidang perikanan;

Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usaha

kelompok dengan swasta;

Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasi

dan pelaporan pelaksanaan penyuluhan perikanan di

Tingkat KabupatenlKota;

Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasi

dan pelaporan pelaksanaan penyuluhan perikanan di

Tingkat Kecamatan;

Menjadi peserta dalam kegiatan mendiskusikan konsep

hasil evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Kabupatenl Kota;

Menjadi peserta dalam kegiatan mendiskusikan konsep

hasil evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan.

~yuluh Perikanan Pelaksana, yaitu :

Mengumpulkan datalinformasi primer tingkat kesulitan

sedang tentang potensi wilayah, ekosistem perairan,

atau permasalahan individu, kelompok, maupun

masyarakat perikanan; - Mengumpulkan datalinformasi sekunder 'tingkat

kesulitan sedang tentang potensi wilayah, ekosistem

perairan, atau permasalahan individu, kelompok,

maupun masyarakat perikanan;

Membuat peta kegiatan usaha perikanan tingkat

kesulitan sedang di wilayah kerja penyuluhan;

Membuat data monografi wilayah binaan;

Merekapitulasi rencana kegiatan usaha kelompok

pelaku utama perikanan;

Menjadi anggota dalam menyusun konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Kecamatan;

Menjadi peserta dalam membahas konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Kecamatan;

Menyusun rencana kerja penyuluh berbasis kebutuhan

pelaku utama dan pelaku usaha;

Menyusun materi penyuluhan perikanan dalam bentuk

media tertayang berupa klipslserial photo;

Melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama

dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh pada

sasaran perseoranganlanjangsana;

Melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama

dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh pada

sasaran kelompok;

Melaksanakanlmelakukan demonstrasi caralhasil

teknologi perikanan tingkat sederhana yang

direkomendasi;

Melaksanakan kegiatan temu lapang bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Melaksanakan kegiatan temu wicara bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Melaksanakan kegiatan temu usaha bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di tingkat desalunit kerja lapangan;

Melaksanakan kegiatan mimbar sarasehan bagi kontak

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Merljadi intermedier pada kegiatan temu wicara bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Menjadi intermedier pada kegiatan mimbar sarasehan

bagi kontak pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat

Kecamatan;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu teknis bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di tingkat desalunit

kerja lapangan;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu karya bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di tingkat desalunit

kerja lapangan;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu usaha bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di tingkat desalunit

kerja lapangan;

Melaksanakan dan mendampingi kegiatan

widyakaryalwidyawisata bagi pelaku utama dan pelaku

usaha;

Menyusun materilmodul kursus bagi pelaku utama;

Menjadi fasilitator kursus bagi pelaku utama;

Melaksanakan kegiatan gelar teknologi perikanan;

Melaksanakan penyuluhan massal pada pertemuan

masyarakat nelayan, perr~budidaya ikan dan pengolah

ikan dan menjagalmemelihara sarana prasarana

perikanan dan umum (kelestarian dan kebersihan

lingkungan);

Melakukan bimbingan dalam pemecahan masalah

pelaku utama yang berkonsultasi di bidang perikanan;

Menumbuhkembangkan kelembagaan kelompok pelaku

utama dan atau pelaku usaha;

Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usaha

kelompok dengan swasta;

Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasi

dan pelaporan pelaksanaan penyuluhan di Tingkat

KabupatenIKota;

Menjadi penyaji dalam mendiskusikan hasil evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan penyuluhan di Tingkat

Kecamatan;

Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasi

dan pelaporan pelaksanaan penyuluhan perikanan di

Tingkat Kecamatan;

Mengumplrlkan dan mengolah data bahan evaluasi

dampak penyuluhan perikanan di Tingkat Kecamatan;

34. Menjadi peserta dalam kegiatan mendiskusikan konsep

hasil evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenlKota;

35. Menjadi peserta dalam kegiatan mendiskusikan konsep

hasil evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan.

c. Penyl-~luh Perikanan Pelaksana Lanjutan, yaitu :

1. Mengumpulkan datalinformasi primer tingkat kesulitan

tinggi tentang potensi wilayah, ekosistem perairan, atau

permasalahan individu, kelompok, maupun masyarakat

perikanan;

2. Mengolah datalinformasi tentang potensi wilayah,

ekosistem perairan, atau permasalahan individu,

kelompok, maupun masyarakat perikanan tingkat

kesulitan rendah;

3. Membuat data monografi wilayah binaan;

4. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha kelompok

pelaku utama perikanan;

5. Menjadi ketua dalam penyusunan konsep programa

penyuluhan perikanan Tingkat Kecamatan;

6. Menjadi penyqji dalam membahas konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat KabupatenlKota;

7. Menjadi peserta dalam membahas konsep programa

penyuluhan perikanan di Ting kat Ka bupaten1Kota;

8. Menjadi penyaji dalam membahas konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Kecamatan;

9. Menyusun rencana kerja penyuluh berbasis kebutuhan

pelaku utama dan pelaku usaha;

10. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa leaflet;

11. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa poster;

12. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa booklet;

Melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama

dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada

sasaran perseoranganlanjangsana;

Melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama

dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada

sasaran kelompok;

Melaksanakan 1 melakukan demonstrasi cara I hasil

teknologi perikanan tingkat sedang yang

direkomendasikan;

Me~ijadi anggota tim dalam melaksanakan uji coba

lapang paket teknologi perikanan spesifik lokasi tingkat

tinggi;

lblelaksanakan kegiatan temu teknis bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Melaksanakan kegiatan temu karya bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Melaksanakan kegiatan temu usaha bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di'Tingkat Kecamatan;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu lapang bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu usaha bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Melaksanakan dan mendampingi kegiatan widyakarya 1

widyawisata bagi pelaku utama dan pelaku usaha;

Menyusun materi/modul kursus bagi pelaku utama;

Menyelenggarakan kursus bagi pelaku utama;

Menjadi fasilitator kursus bagi pelaku utama;

Melaksanakan pendampingan magang usaha bagi

pelaku utama;

Melaksanakan penyuluhan massal pada pertemuan

masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah

ikan dan menjaga I memelihara sarana prasarana

perikanan dan umum (kelestarian dan kebersihan

lingkungan);

28. Melakukan bimbingan dalam pemecahan masalah

pelaku utama yang berkonsultasi di bidang perikanan;

29. Menumbuhkembangkan asosiasi kelembagaan pelaku

utama danlatau pelaku usaha;

30. Meningkatkan kemampuan kelembagaan pelaku utama

danlatau pelaku usaha;

31. Menilai peningkatan kelas kemampuan kelompok pelaku

utama perikanan;

32. Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usaha

kelompok dengan swasta;

33. Menyusun proposal kewirausahaan dalam

pengembangan wirausaha penyuluh perikanan;

34. Melaksanakan pendampingan wirausaha dalam

pengembangan wirausaha penyuluh perikanan;

35. Menjadi peserta dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penyuluhan

perikanan di Tingkat KabupatenIKota;

36. Menjadi peserta dalam kegiatan mendiskusikan konsep

hasil evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

37. Menjadi peserta dalam kegiatan mendiskusikan konsep

hasil evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan;

38. Mengumpulkan dan mengolah data hasil evaluasi

penyuluhan spesifik lokasi, yang terkait dengan

kebijakan pembangunan perikanan.

d. Penyuluh Perikanan Penyelia, yaitu :

1. Mengdah datalinformasi tingkat kesulitan sedang

tentang potensi wilayah, ekosistem perairan, atau

permasalahan individu, kelompok, maupun masyarakat

perikanan;

2. Membuat data monografi wilayah binaan;

3. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha kelompok

pelaku utama perikanan;

4. Mer~jadi anggota dalam penyusunan konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat KabupatenlKota;

5. Menjadi penyaji dalam membahas konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

6. Menjadi peserta dalam membahas konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

7 . Menyusun rencana kerja penyuluh berbasis kebutuhan

pelaku utama dan pelaku usaha;

8. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa bahan tayang;

9. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa filmlvideo;

10. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

terdengar berupa naskah radio;

11. Melakukan klrnjungan pembinaan kepada pelaku utama

dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada

sasaran perseoranganlanjangsana;

12. Melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama

dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada

sasaran kelompok;

13. Me~jadi anggota tim dalam mendisain uji coba lapang

paket teknologi perikanan spesifik lokasi;

14. Melaksanakanlmelakukan demonstrasi caralhasil

teknologi perikanan tingkat tinggi yang direkomendasi;

15. Melaksanakan secara perorangan uji coba lapang paket

teknologi perikanan spesifik lokasi tingkat sederhana;

16. Menjadi ketua tim dalam uji coba paket teknologi

perikanan spesifik lokasi tingkat tinggi;

17. Melaksanakan kegiatan temu usaha di Tingkat

KabupatenJKota;

18. Menjadi intermedier pada kegiatan mimbar sarasehan di

Tingkat KabupatenIKota;

19. Menyusun materilmodul kursus bagi pelaku utama;

20. Menjadi fasilitator kursus bagi pelaku utama;

21. Melaksanakan penyuluhan massal pada pertemuan

masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah

ikan dan menjagatmemelihara sarana prasarana

perikanan dan umum (kelestarian dan kebersihan

lingkungan);

22. Melakukan bimbingan dalam pemecahan masalah

pelaku utama yang berkonsultasi di bidang perikanan;

23. Menumbuhkan koperasitkelernbagaan kelompok usaha

pelaku utama;

24. Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usaha

kelompok dengan swasta;

25. Mengelola media komunikasi dan informasi penyuluhan

perikanan;

26. Menjadi penyaji dalam mendiskusikan hasil evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan penyuluhan di Tingkat

KabupatentKota;

27. Mengumpulkan dan mengolah data bahan evaluasi

dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatentKota;

28. Menjadi peserta dalam kegiatan mendiskusikan konsep

hasil evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatentKota;

29. Menjadi penyaji dalam kegiatan mendiskusikan konsep

hasil evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan;

30. Merumuskan laporan hasil evaluasi penyuluhan spesifik

lokasi, yang terkait dengan kebijakan pembangunan

perikanan.

(2) Rincian kegiatan Penyuluh Perikanan Ahli, sebagai berikut :

a. Penyuluh Perikanan Pertama, yaitu :

I. Mengumpulkan datatinformasi sekunder tingkat

kesulitan tinggi tentang potensi wilayah, ekosistem

perairan, atau permasalahan individu, kelompok,

maupun masyarakat perikanan;

Mengolah datalinformasi tingkat kesulitan rendah

tentang potensi wilayah, ekosistem peraira n, atau

permasalahan individu, kelompok, maupun masyarakat

perikanan;

Membuat data monografi wilayah binaan;

Merekapitulasi rencana kegiatan usaha kelompok

pelaku utama;

Menjadi peserta dalam membahas programa

penyuluhan perikanan di tingkat KabupatenlKota;

Menjadi penyaji dalam membahas konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Kecamatan;

Menjadi pembahas dalam merr~bahas konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Kecamatan;

Menjadi narasumber dalam membahas konsep

programa penyuluhan perikanan di Tingkat Kecamatan;

Menjadi peserta dalam membahas konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Kecamatan;

Menyusun rencana kerja penyuluhan berbasis

kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa brosur;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa poster;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa booklet;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa bahan tayang;

Menyusun materi penyuluhan dalam bcqtuk media

tertayang berupa sound slide;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa filmlvideo;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa naskah W ;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

terdengar berupa naskah radio;

Melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama

dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kapada

sasaran perseoranganlanjangsana;

Melakukan kunjungan pembinaan kepada pelaku utama

dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kapada

sasaran kelompok;

Melaksanakar~lmelakukan demonstrasi caralhasil

teknologi perikanan tingkat sedang yang direkomendasi;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu lapang bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu wicara bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu teknis bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Menjadi intermedier pada kegiatan teniu karya bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu usaha bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

Menjadi intermedier pada kegiatan mimbar sarasehan

bagi kontak pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat

Kecamatan;

Menyusun materilmodul kursus bagi pelaku utama;

Melaksanakan kegiatan gelar teknologi perikanan;

Melaksanakan penyuluhan massal pada pertemuan

masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah

ikan dan menjagalmemelihara sarana prasarana

perikanan dan umum (kelestarian dan kebersihan

lingkungan);

Melakukanlmelaksanakan penyuluhan melalui radio;

Menumbuhkembangkan asosiasi kelembagaan pelaku

utama danlatau pelaku usaha;

Meningkatkan kemampuan kelembagaan pelaku utama

danlatau pelaku usaha;

Menilai peningkatan kelas kemampuan kelompok pelaku

utama perikanan; .

Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usaha

kelompok dengan swasta;

Mengembangkan wirausaha penyuluh perikanan melalui

pendampingan wirausaha;

Mengevaluasi hasil pelaksanaan penyuluhan perikanan

di Tingkat Kecamatan;

Menjadi penyaji dalam mendiskusikan has11 evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan;

Menjadi pembahas dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan;

Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan;

Mengumpulkan dan mengolah data bahan evaluasi

dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

Menganalisis data dan merumuskan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan;

Menjadi peserta dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

Menjadi penyaji dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan.

Menjadi pernbahas dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan.

Menjadi peserta dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan.

b. Penyuluh Perikanan Muda, yaitu :

1. Mengolah datalinformasi tingkat kesulitan sedang

tentang potensi wilayah, ekosistem perairan, atau

permasalahan individu, kelornpok, maupun masyarakat

perikanan;

2. Menganalisis datalinformasi tentang potensi wllayah,

ekosistem perairan dan permasalahan perikanan

individu, kelompok, maupun masyarakat;

3. Membuat peta kegiatan usaha perikanan tingkat

kesulitan sedang di wilayah kerja penyuluhan;

4. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha kelompok

pelaku utama;

5. Menjadi anggota dalam kegiatan menyusun konsep

programa penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

6. Menjadi anggota dalam kegiatan menyusun konsep

programa penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

7. Menjadi ketua dalam kegiatan menyusun konsep

programa penyuluhan perikanan di Tingkat Kecamatan;

8. Menjadi peserta dalam kegiatan membahas programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

9. Menjadi penyaji dalam kegiatan membahas programa

penyuluhan perikanan di Tingkat KabupatenIKota;

10. Mer~jadi pembahas dalam kegiatan membahas

programa penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

11. Menjadi narasumber dalam kegiatan membahas

programa penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

12. Menyusun rencana kerja penyuluh berbasis kebutuhan

pelaku utama dan pelaku usaha;

13. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa leaflet;

14. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa folder;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media cetak

berupa baliho;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa bahan tayang;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa klipslserial photo;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa filmlvideo;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa naskah TV;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa jingleliklan layanan masyarakat;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa blogger;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

terdengar berupa naskah radio;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

terdengar berupa jingleliklan layanan masyarakat;

Menjadi anggota tim dalam mendesain uji coba lapang

paket teknologi perikanan spesifik lokasi;

Mengkajilmenguji teknologi perikanan tingkat sederhana

yang direkomendasi;

Melaksanakanlmelakukan demonstrasi caralhasil

teknologi perikanan tingkat tinggi yang direkomendasi;

Melaksanakan uji coba lapang paket teknologi

perikanan spesifik lokasi tingkat sedang (perorangan);

Menjadi anggota tim dalam melaksanakan uji coba

lapang paket teknologi perikanan spesifik lokasi tingkat

tinggi;

Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil

pengkajianlpengujian teknologi ;

Mengevaluasi penerapan teknologi perikanan tingkat

sederhana yang direkomendasi;

Melaksanakar~ kegiatan temu wicara bagi pelaku utama

dan pelaku usalia di Tingkat KabupatenlKota;

32. Melaksanakan kegiatan temu tekr~is bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat KabupatenlKota;

33. Melaksanakan kegiatan temu karya bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat KabupatenIKota;

34. Melaksanakan kegiatan temu usaha bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat KabupatenIKota;

35. Melaksanakar~ kegiatan mimbar sarasehan bagi kontak

pelaku utama dan pelaku usaha Tingkat

KabupatenIKota;

36. Melaksanakan kegiatan temu pakar dalam

pengembangan metodelmateri penyuluhan bagi pelaku

utama dan pelaku usaha di Tingkat KabupatenIKota;

37. Menjadi intermedier pada kegiatan temu wicara bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat

KabupatenIKota;

38. Menjadi intermedier pada kegiatan temu teknis bagi

pelaku utama dan pelaku usaha Tingkat

KabupatenIKota;

39. Menjadi intermedier pada kegiatan temu karya bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat

KabupatenIKota;

40. Menjadi intermedier pada kegiatan temu usaha bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat

KabupatenIKota;

41. Menjadi intermedier pada kegiatan mimbar sarasehan

bagi kontak pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat

KabupatenlKota;

42. Menjadi intermedier pada kegiatan temu pakar dalam

pengembangan metodelmateri penyuluhan bagi pelaku

utama dan pelaku usaha di Tingkat KabupatenlKota;

43. Mendisain dan membuat display pameran

pembangunan perikanan;

44. Melakukanlmelaksanakan penyuluhan melalui radio;

45. Melakukanlmelaksanakan penyuluhan melalui televisi;

Melakukan bimbingan dalam pemecahan masalah

pelaku utama yang berkonsultasi di bidang perikanan;

Menumbuhkan koperasilkelembagaan kelompok usaha

pelaku utama;

Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usaha

kelompok dengan swasta;

Membangun jejaring kerja antar kelompoklasosiasi di

Tingkat KabupatenIKota;

Melakukan penilaian perlombaan usaha perikanan antar

kelembagaan kelornpoklasosiasi di Tingkat

KabupatenIKota;

Mengelola media komunikasi dan informasi penyuluhan

perikanan;

Mengembangkan wirausaha Penyuluh Perikanan

melalui penyusunan proposal kewirausahaan;

Mengembangkan wirausaha Penyuluh Perikanan

melalui pengevaluasian hasil dan manfaat wirausaha;

Mengevaluasi hasil pelaksanaan penyuluhan perikanan

di Tingkat KabupatenIKota;

Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

Menjadi penyaji dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

Menjadi pembahas dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

Me~jadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

Menjadi narasumber dalam mendiskusikan hasil

evaluasi pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan;

Mengumpulkan dan mengolah data bahan evaluasi

dampak penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

61. Menganalisis data dan merumuskan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

62. Menjadi peserta dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Provinsi;

63. Menjadi penyaji dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

64. Menjadi pembahas dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

65. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan;

66. Mengumpulkan dan mengolah data hasil evaluasi

penyuluhan spesifik lokasi, yang tekait dengan kebijakan

pembangunan perikanan;

67. Menyiapkan dan mengolah bahan/data informasi

tentang arah kebijakan pengembangan penyuluhan

perikanan yang bersifat penyempurnaan;

68. Menyiapkan dan mengolah bahan/data informasi

tentang arah kebijakan pengembangan penyuluhan

perikanan yang bersifat pembaharuan.

c. Penyuluh Perikanan Madya, yaitu :

1. Mengolah data/informasi tingkat kesulitan tinggi tentang

potensi wilayah, ekosistem perairan, atau permasalahan

individu, kelompok, maupun masyarakat perikanan;

2. Membuat peta kegiatan usaha perikanan tingkat

kesulitan tinggi di wilayah kerja penyuluhan;

3. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha kelompok

pelaku utama;

4. Merumuskan kebutuhan teknologi perikanan;

5. Menjadi anggota dalam menyusun konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

Menjadi ketua dalam menyusun konsep programa

penyuluh perikanan di Tingkat Provinsi;

Menjadi ketua dalam menyusun konsep programa

penyuluh perikanan di Tingkat Kabupatenl Kota;

Menjadi peserta dalam membahas programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

Merljadi penyaji dalam kegiatan membahas programa

penyl~luhan perikanan di Tingkat Provinsi;

Menjadi pembahas dalam kegiatan membahas

programa penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

Menjadi narasumber dalam kegiatan membahas

programa penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

Menyusun rencana kerja penyuluhan berbasis

kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa bahan tayang;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa filmlvideo;

Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa naskah TV;

16. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa blogger;

17. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

terdengar berupa naskah radio;

18. Mendisain uji coba lapang paket teknologi perikanan

spesifik lokasi (perorangan);

19. Menjadi ketua tim dalam mendisain uji coba lapang

paket teknologi perikanan spesifik lokasi; .)

20. Mengkajilmenguji teknologi perikanan tingkat sedang

yang direkomendasi;

21. Menjadi ketua tim dalam melaksanakan uji coba lapang

paket teknologi perikanan spesifik lokasi tingkat tinggi;

22. Menjadi penyaji dalam kegiatan diskusi hasil

pengkajianlpengujian teknologi;

Mengevaluasi penerapan teknologi perikanan tingkat

sedang yang direkomendasi;

Melaksanakan kegiatan temu wicara bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Provinsi;

Melaksanakan kegiatan temu teknis bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Provinsi;

Melaksanakan kegiatan temu karya bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Provinsi;

Melaksanakan kegiatan temu usaha bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Provinsi;

Melaksanakan kegiatan mimbar sarasehan bagi kontak

pelaki~ utama dan pelaku usaha di Tingkat Provinsi;

Melaksanakan kegiatan temu pakar dalam

pengembangan metode/materi penyuluhan bagi pelaku

utama dan pelaku usaha penyuluhan di Tingkat Provinsi;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu wicara bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Provinsi;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu teknis bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Provinsi;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu karya bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Provinsi;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu usaha bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Provinsi;

Menjadi intermedier pada kegiatan mimbar sarasehan

bagi kontak pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat

Provinsi;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu pakar dalam

pengembangan metodelmateri penyuluhan bagi pelaku

utama dan pelaku usaha penyuluhan di Tingkat Provinsi;

Melakukanlrnelaksanakan penyuluhan melalui radio;

Melakukanlmelaksanakan penyuluhan melalui televisi;

Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usaha

kelompok dengan swasta;

Membangun jejaring kerja antar kelornpok/asosiasi di

Tingkat Provinsi;

Melakukan penilaian perlombaan usaha perikanan antar

kelembagaan kelompoklasosiasi Tingkat Provinsi;

Mengelola media komunikasi dan informasi penyuluhan

perikanan

Mendisain laboratorium/klinik penyuluhan perikanan;

Menyiapkan instrumen monitoring dan evaluasi

pelaporan hasil pelaksa naa n penyuluhan peri ka nan;

Mengevaluasi hasil pelaksanaan penyuluhan perikanan

di Tingkat Provinsi;

Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

Menjadi penyaji dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

Menjadi pembahas dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

Menjadi narasumber dalam mendiskusikan hasil

evaluasi pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat

Provinsi;

49. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan hasil

evaluasi pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

50. Mengumpulkan dan mengolah data bahan evaluasi

dampak penyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

51. Menganalisis data dan merumuskan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Provinsi;

52. Menjadi peserta dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Nasional;

53. Menjadi penyaji dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak peny~~luhan perikanan di Tingkat

Provinsi;

54. Menjadi pembahas dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Provinsi;

55. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Provinsi;

56. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi darr~pak penyuluhan perikanan di Tingkat

KabupatenIKota;

57. Menyusun instrumen evaluasi penyuluhan spesifik lokasi

yang terkait dengan kebijakan pembangunan perikanan.

d. Peny~~luh Perikanan Utama , yaitu :

1. Menyusun rancang bangunlrekayasa bisnis berbasis

perikanan;

2. Menyusun konsep instrumen pengukuran kelas

kelompok pelaku utama dan atau pelaku usaha di

bidang perikanan;

3. Menjadi ketua tim dalam penyusunan konsep programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

4. Menjadi penyaji dalam membahas programa

penyuluhar~ perikanan di Tingkat Nasional;

5. Menjadi pembahas dalam membahas programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

6. Menjadi narasumber dalam membahas programa

penyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

7. Menyusun rencana kerja penyuluhan berbasis

kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha;

8. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa bahan tayang;

9. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa filmlvideo;

10. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa naskah TV;

11. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa blogger;

12. Menyusun materi penyuluhan dalam media terdengar

berupa naskah radio;

Mengkajilmenguji teknologi perikanan tingkat tinggi yang

direkomendasi;

Menjadi pembahas dalam mendiskusikan hasil

pengkajianlpengujian teknologi;

Menjadi narasumber dalam mendiskusikan has11

pengkajianlpengujian teknologi;

Mengevaluasi penerapan teknologi perikanan tingkat

tinggi yang direkomendasi;

Melaksanakan kegiatan temu wicara bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

Melaksanakan kegiatan temu teknis bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

Melaksanakan kegiatan temu karya bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

Melaksanakan kegiatan temu usaha bagi pelaku utama

dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

Melaksanakan kegiatan mimbar sarasehan bagi kontak

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

Melaksanakan kegiatan temu pakar dalam

pengembangan metodelmateri penyuluhan bagi pelaku

utama dan pelaku usaha penyuluhan di Tingkat

Nasional;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu wicara bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu teknis bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu karya bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Nasiond;

Menjadi intermedier pada kegiatan temu usaha bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

Menjadi intermedier pada kegiatan mimbar sarasehan

bagi kontak pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat

Nasional;

Menjadi interrnedier pada kegiatan temu pakar dalam

pengerr~bangan rnetodelmateri penyuluhan bagi pelaku

utama dan pelaltu usaha penyuluhan di Tingkat

Nasional;

Menjadi narasumber temu pakar penyuluhan;

Melakukanlmelaksanakan penyuluhan melalui radio;

Melakukanlmelaksanakan penyuluhan melalui televisi;

Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usaha

kelompok dengan swasta;

Membangun jejaring kerja antar kelompoklasosiasi di

Tingkat Nasional;

Melakukan penilaian perlombaan usaha perikanan antar

kelembagaan kelompok/asosiasi di Tingkat Nasional;

Mengelola media komunikasi dan informasi penyuluhan

perikanan;

Mengevaluasi urrlpan balik manfaat laboratoriumlklinik

penyuluhan perikanan;

Mengevaluasi hasil pelaksanaan penyuluhan perikanan

di Tingkat Nasional;

Me~jadi penyaji dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

Me~jadi pembahas dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

Mepjadi narasumber dalam mendiskusikan hasil

evaluasi pelaksanaan penyull-~han perikanan di Tingkat

Nasional;

Menyusun instrumen evaluasi dampak pelaksanaan

penyuluhan perikanan;

Menganalisis data dan merumuskan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Nasional;

Menjadi penyaji dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Nasional;

Menjadi pembahas dalam mendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Nasional;

45. Menjadi narasumber dalani niendiskusikan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Nasional;

46. Merumuskan hasil evaluasi penyuluhan spesifik lokasi

yang terkait dengan kebijakan pembangunan perikanan;

47. Menyusun pedomanlpetunjuk pelaksanaanlpetunjuk

teknis penyuluhan perikanan;

48. lblengevaluasi pedomanlpetunjuk pelaksanaanlpetunjuk

teknis peny~~l~uhan perikanan;

49. Menyusun rencanaldesain kajian arah kebijakan

pengembangan penyuluhan perikanan yang bersifat

penyempurnaan;

50. Menganalisis data informasi dan merumuskan hasil

kajian arah kebijakan pengembangan penyuluhan

perikanan yang bersifat penyempurnaan;

51. Menyusun rencanaldesain kajian arah kebijakan

pengembangan penyuluhan perikanan yang bersifat

pembaharuan;

52. Menganalisis data informasi dan merumuskan hasil arah

kebijakan pengembangan penyuluhan perikanan yang

bersifat pembaharuan;

53. Pengkajian metode dan sistem penyuluhan perikanan;

54. Perumusan metodelsistem baru penyuluhan perikanan.

(3, Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula sampai dengan Penyuluh

Perikanan Penyelia yang melaksanakan kegiatan pengembangan

profesi, dan penunjang tugas Penyuluh Perikanan diberikan nilai I

angka kredit sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini.

(4) Penyuluh Perikanan Pertama sampai dengan Penyuluh Perikanan

Utama yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, dan

penunjang tugas Penyuluh Perikanan diberikan nilai angka kredit

sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini.

Pasal 9

Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Penyuluh Perikanan yang

sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) atau ayat (2) , maka

Penyuluh Per~kanan lain yang berada satu tingkat di atas atau satu

tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut

berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang

bersangkutan.

Pasal 10

Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 9, ditetapkan sebagai berikut:

a. Penyuluh Perikanan yang melaksanakan tygas Penyuluh

Perikanan satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit

yang diperoleh ditetapkan sebesar 80 % (delapan puluh persen)

dari angka kredit setiap butir kegiatan, sebagaimana tersebut

dalam Lampiran I atau Lampiran II Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara ini.

b. Penyuluh Perikanan yang melaksanakan tugas Penyuluh

Perikanan satu tingkat di bawah jenjang jabatannya, angka kredit

yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dengan

angka kredit dari setiap butir kegiatan, sebagaimana tersebut

dalam Lampiran I atau Lampiran II Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara ini.

Pasal 11

( I Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit, terdiri

dari:

a. Unsur utama; dan

b. Unsur penunjang.

(2) Unsur utama, terdiri atas:

a. Pendidikan;

b. Penyuluhan perikanan;

c. Pengembangan penyuluharl perikanan; dan

. Pengembangan profesi.

(3) Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan

tugas pokok Penyuluh Perikanan sebagaimana tersebut dalam

Pasal 6 huruf e.

(4) Rincian kegiatan Penyuluh Perikanan dan angka kredit masing-

masing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat ( I ) , untuk

Penyuluh Perikanan Terampil adalah sebagaimana tersebut pada

Lampiran I dan untuk Penyuluh Perikanan Ahli adalah

sebagaimana tersebut pada Lampiran II Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparat~~r Negara ini.

Pasal 12

(1) Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh

setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan

dan kenaikan jabatanlpangkat Penyuluh Perikanan, untuk:

a. Penyuluh Perikanan Terampil adalah sebagaimana tersebut

dalam Lampiran Ill, IV dan V Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara ini.

b. Penyuluh Perikanan Ahli adalah sebagaimana tersebut dalam

Lampiran VI, VII dan Vlll Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara ini.

(2) Jumlah angka kredit kumulatif minimal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) adalah:

a. Paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka kredit

berasal dari unsur utama; dan

b. Paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal

dari unsur penunjang.

Pasal 13

(1) Penyuluh Perikanan yaug merniliki angka kredit melebihi angka

kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatanlpangkat setingkat

lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan untuk

kenaikan pangkat berikutnya.

(2) Penyuluh Perikanan pada tahun pertama telah memenuhi atau

melebihi angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat

dalam masa pangkat yang didudukinya, maka pada tahun kedua

diwajibkan mengumpulkan paling kurang 20 % (dua puluh persen)

angka kredit dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk

kenaikan jabatan atau pangkat setingkat leb~h t~nggi yang berasal

dari kegiatan tugas pokok.

Pasal 14

Penyuluh Perikanan Madya yang akan naik pangkat menjadi Pembina

Tingkat I golongan ruang lVlb sampai dengan menjadi Penyuluh

Perikanan utama golongan ruang lVle dari angka kredit kumulatif yang

disyaratkan paling kurang 12 (dua belas) angka kredit harus berasal

dari kegiatar~ pengerr~bangan profesi.

Pasal 15

( I ) Penyuluh Perikanan Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan

ruang Illld, setiap tahun sejak menduduki jabatanlpangkatnya

wajib mengumpulkan paling kurang 10 (sep~ll~.~h) angka kredit dari

kegiatan tugas pokok Penyuluh Perikanan.

I f " Penyuluh Perikanan Utama, pangkat Pembina Utama, golongan

ruang IVIe, setiap tahun sejak menduduki jabatanlpangkatnya

wajib mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka

kredit dari kegiatan tugas pokok Penyuluh Perikanan.

Pasal 16

(1) Penyuluh Perikanan yang secara bersama-sama membuat karya

tulis ilmiah di bidang penyuluhan perikanan, diberikan angka kredit

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka pembagian

angka kreditnya adalah 60 % (enam puluh persen) bagi

penulis utama dan 40 % (empat puluh persen) untuk penulis

pem bantu;

b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka pembagian

angka kreditnya adalah 50 % (lima puluh persen) bagi penulis

utama dan masing-masing 25 % (dua puluh lima persen)

untuk penulis pembantu; dan

c. apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis maka pembagian

angka kreditnya adalah 40 % (empat puluh persen) bagi

penulis utama dan masing-masing 20 % (dua puluh persen)

untuk penulis pembantu.

(2) Jumlah penulis perr~bantu sebagaimana dimaksud pada ayat (I),

paling banyak 3 (tiga) orang.

BAB VI I

PENlLAlAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Pasal 17

( 1 Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap

Penyuluh Perikanan diwajibkan mencatat, menginventarisasi

seluruh kegiatan yang dilakukan dan mengusulkan Daftar Usulan

Penilaian Angka Kredit (DUPAK).

(2) Setiap Penyuluh Perikanan mengusulkan secara hirarkhi Daftar

Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) setiap tahun.

(3) Penilaian dan penetapan angka kredit Penyuluh Perikanan

dilakukan paling singkat 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3

(tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat PNS.

Pasal 18

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, adalah:

a. Menteri Kelautan dan Perikanan atau pejabat eselon 1 yang

ditunjuk bagi Penyuluh Perikanan Madya pangkat Pembina

Tingkat I golongan ruang IVIb sampai dengan Penyuluh

Perikanan Utama pangkat Pemb~na Utama golongan ruang

IVIe di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan dan

Daerah Provinsi, KabupatenIKota;

b. Pejabat eselon II yang membidangi penyuluhan perikanan

pada Departemen Kelautan dan Perikanan, bagi Penyuluh

Perikanan Pelaksana Pemula sampai dengan Penyuluh

Perikanan Penyelia, dan Penyuluh Perikanan Pertama

sampai dengan Penyuluh Perikanan Madya pangkat Pembina

golongan ruang IVla di lingkungan Departemen Kelautan dan

Perikanan;

.t c. Sekretaris Daerah Provinsi bagi Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula sampai dengan Penyuluh Perikanan

Penyelia, dan Penyuluh Perikanan Pertama sampai dengan

Penyuluh Perikanan Madya pangkat Pembina golongan

ruang IVla di lingkungan Provinsi;

-J Sekretaris KabupatenIKota bagi Penyuluh Perikanan

Pelaksana Pemula sampai dengan Penyuluh Perikanan

Penyelia, dan bagi Penyuluh Perikanan Pertama sampai

dengan Penyuluh Per~kanan IWadya pangkat Pembina

golongan ruang IVIa di lingkungan KabupatenlKota.

(2) Pejabat yang berwenang sebagaimana pada ayat (1) huruf c dan

huruf d dapat menunjuk pejabat setingkat eselon II yang

membidangi penyuluhan perikanan.

(3) Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana

dimaksud pada ayat (I) , dibantu oleh:

a. Tim Penilai angka kredit Penyuluh Per~kanan Pusat bagi

Menteri Kelautan dan Perikanan atau pejabat eselon I yang

ditunjuk yang selanjutnya disebut tim penilai pusat;

b. Tim Penilai angka kredit Penyuluh Perikanan Unit Kerja bagi

Pejabat eselon II yang membidangi penyuluhan perikanan

pada Departemen Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya

disebut tim penilai unit kerja;

c. Tim Penilai Penyuluh Perikanan Provinsi bagi Sekretaris

Daerah Provinsi yang selanjutnya disebut tim penilai provinsi;

d. Tim Penilai Penyuluh Perikanan KabupatenIKota bagi

Sekretaris Daerah KabupatenIKota, yang selanjutnya disebut

tim penilai KabupatenIKota.

Pasal 19

(1) Tim Penilai Jabatan Penyuluh Perikanan terdiri dari unsur teknis

yang membidangi penyuluhan perikanan, unsur kepegawaian, dan

pejabat fungsional Penyuluh Perikanan.

(2) Susunan keaggotaan Tim Penilai sebagai berikut:

a. Seorang Ketua merangkap anggota;

b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;

c. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur

kepegawaian; dan

d. Paling kurang 4 (empat) orang anggota.

(3) Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurl~f d,

paling kurang 2 (dua) orang dari pejabat fungsional Penyuluh

Perikanan.

4 ; " darat untuk menjadi Anggota Tim Penilai, adalah:

a. Menduduki jabatanlpangkat paling rendah sama dengan

jabatanlpangkat Penyuluh Perikanan yang dinilai;

b. Memiliki keahlian serta marrlpu untuk menilai prestasi kerja

Penyuluh Pel-ikanan; dan

c. Dapat aktif melakukan penilaian.

(5) Apabila jumlah anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) tidak dapat dipenuhi dari Penyuluh Perikanan, maka

anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain

yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Penyuluh

Perikanan.

Pasal20

(1) Apabila tim penilai provinsi, belum dapat dibentuk karena belum

memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan,

penilaian angka kredit Penyuluh Perikanan dapat dimintakan

kepada tim per~ilai provinsi lain terdekat atau tim penilai unit kerja.

(2) Apabila tim penilai KabupatenIKota, belum dapat dibentuk karena

belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan,

penilaian angka kredit Penyuluh Perikanan dapat dimintakan

kepada Tim Penilai KabupatenlKota lain terdekat, atau provinsi

lain terdekat atau Tim Penilai Unit Kerja.

(3) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan

ole h:

a. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk Tim Penilai Pusat;

b. Pejabat eselon II yang membidangi penyuluhan perikanan di

Departemen Kelautan dan Perikanan untuk Tim Penilai Unit

Kerja;

c. Sekretaris Daerah Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi; dan

d. Sekretaris Daerah KabupatenIKota untuk Tim Penilai

KabupatenIKota.

Pasal21 - . (1) Masa jabatan Anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun dan

dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.

(2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai

dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali

,:;,etelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.

(3) Dalam ha1 terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka

Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai

pengganti.

Pasal22

Tata kerja Tim Penilai Penyuluh Perikanan dan tata cara penilaian

angka kredit Penyuluh Perikanan ditetapkan oleh lnstansi Pembina.

Pasal23

Usul penetapan angka kredit Penyuluh Perikanan diajukan oleh:

a. Pimpinan unit kerja setingkat eselon II pada masing-masing

instansi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan atau Pejabat

eselon I yang ditunjuk untuk angka kredit Penyuluh Perikanan

Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IVlb sampai

dengan Penyuluh Perikanan Utama pangkat Pembina Utama

golongan ruang IVle;

b. Pejabat struktural yang membidangi kepegawaian pada unit kerja

penyuluhan perikanan di Departemen Kelautan dan Perikanan

kepada Pejabat eselon II yang membidangi penyuluhan pada

Departemen Kelautan dan Perikanan untuk angka kredit Penyuluh

Perikanan Pelaksana Pemula sampai dengan Penyuluh Perikanan

Penyelia, dan Penyuluh Perikanan Pertama sarr~pai derrgan

Penyuluh Perikanan Madya pangkat Pembina golongan ruang lVla

di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;

c. Pimpinan Lembaga Penyuluhan atau Pejabat yang membidangi

kepegawaian paling rendah eselon IV kepada Sekretaris Daerah

Provinsi dan Kepala Dinas yang tugas dan tanggungjawabnya di

bidang penyuluhan perikanan untuk angka kredit Penyuluh

Perikanan Pelaksana Pemula sampai dengan Penyuluh Perikanan

Penyelia, dan Pe~iyuluh Periianan Pertama sampai dengan

Penyuluh Perikanarl Madya pangkat Pembina golongan ruang IVla

di lingkungan Provinsi;

d. Pimpinan Lernbaga Penyuluhan atau Pejabat yang membidangi

kepegawaian paling rendah eselon IV kepada Sekretaris Daerah

KabupatenlKota atau Kepala Dinas yang tugas dan

tarrggungjawabnya di bidang penyuluhan perikanan untuk angka

kredit Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula sampai dengan

Penyuluh Perikanan Penyelia, dan Penyuluh Perikanan Pertama

sampai dengan Penyuluh Perikanan Madya pangkat Pembina

golongan ruang lVla di lingkungan KabupatenlKota.

Pasal24

(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

menetapkan angka kredit, digunakan ~ ~ n t u k mempertimbangkan

pengangkatan dalam jabatan atau kenaikan jabatanlpangkat

Penyuluh Perikanan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

(2) Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit

tidak dapat diajukan keberatan oleh Penyuluh Perikanan yang

bersangkutan.

BAB Vlll

PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL

PENYLILUH PERIKANAN

Pasal25

Pejabat yang berwenang mengangkat dalam jabatan Penyuluh

Perikanan adalah pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Pasal26

(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam

jabatan Penyuluh Perikanan Terampil harus memenuhi syarat:

a berijazah paling rendah Sekolah Usaha Perikanan Menengah

(SUPM) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang

kelautan dan perikanan;

b. pangkat paling rendah Perrgatur MI-lda, golongan ruang

Illa; dan

c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan

pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

(DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun

terakhir.

(2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam

' ]tan Penyuluh Perikanan Ahli harus memenuhi syarat:

a. berijazah paling rendah Sarjana (S1)IDiploma IV di bidang

perikanan;

b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang Ill/a;

dan

c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan

pekerjaan dalam Daftar Pen~laian Pelaksanaan Pekerjaan

(DP-3), paling kurang bernilai baik dalam I (satu) tahun

terakhir.

(3) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (2), paling lama 2 (dua) tahun setelah diangkat

harus mengikuti dan lulus diklat fungsional di bidang penyuluhan

perikanan sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh lnstansi

Pembina Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan.

(4) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana dimaksud pada

ayat (3), yang tidak lulus diklat fungsional di bidang penyuluhan

perikanan, diberhentikan dari jabatan Penyuluh Perikanan.

(5) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (2) adalah pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi

jabatan Penyuluh Perikanan melalui pengangkatan Calon Pegawai

Negeri Sipil (CPNS) Penyuluh Perikanan.

Pasal27

Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26,

pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Penyuluh Perikanan

dilaksanakan sesuai formasi jabatan Penyuluh Perikanan dengan

ketentuan, sebagai berikut:

a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan

Penyuluh Perikanan dilaksanakan sesuai dengan formasi

Penyuluh Perikanan yang ditetapkan oleh Menteri yang

bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara

setelah mendapat pertimbangan Kepala BKN;

b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan

Penyuluh Perikanan dilaksanakan sesuai dengan formasi

Penyuluh Perikanan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-

nasing setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang

bertanggungjawab dibidang pendayagunaan aparatur negara

setelah mendapat pertimbangan Kepala BKN.

Pasal28

(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam

jabatan Penyuluh Perikanan dapat dipertimbangkan dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26

ayat ( I ) atau ayat (2) dan Pasal27;

b. memiliki pengalaman di bidang penyuluhan perikanan paling

kurang 2 (dua) tahun;

c. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;

d. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan

pekerjaan dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan

(DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun

terakhir; dan

e. telah mengikuti dan lulus diklat fungsional Penyuluh

Perikanan.

(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang

dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah

angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

menetapkan angka kredit.

(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.

Pasal29

(1) Untuk dapat diangkat dalam jabatan atau kenaikan jabatan

rnenjadi Penyuluh Perikanan Utama disamping memenuhi angka

,,;dit kumulatif yang ditentukan wajib merr~presentasikan karya

tulis ilmiah.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai presentasi karya tulis ilmiah ,

ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan selaku pimpinan

irjstansi pembina.

Pasal30

(1) Penyuluh Perikanan Terampil yang memperoleh ijazah Sarjana

':VDiploma IV dapat diangkat dalam jabatan Penyuluh

Perikanan Ahli, apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan

~untuk jabatan Penyuluh Perikanan ahli;

b. telah lulus pendidikan dan pelatihan fungsional alih kelompok

dari jabatan Penyuluh Perikanan Terampil ke Penyuluh

Perikanan Ahli; dan

c. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan.

(2) Pengangkatan dalam jabatan Penyuluh Perikanan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan apabila tersedia

formasi untuk jabatan Penyuluh Perikanan Ahli.

(3) Penyuluh Perikanan Terampil yang akan beralih menjadi

Penyuluh Perikanan Ahli diberikan angka kredit sebesar 65 %

(enam puluh lima persen) angka kredit kumulatif dari diklat, tugas

pokok dan pengembangan profesi ditambah angka kredit ijazah

sarjana (S1)IDiploma IV yang sesuai kompetensi, dengan tidak

memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang.

BAB IX

PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN

PEMBERHENI-IAN DARl JABATAN

Pasal31

(1) Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda,

golongan ruang llla sampai dengan Penyuluh Perikanan Penyelia,

pangkat Penata, golongan ruang Illlc dan Penyuluh Perikanan

Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang Illla sampai

dengan Penyuluh Perikanan Utama, pangkat Pembina Utama

Madya, golongan ruang IVId, dibebaskan sementara dari

jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak

diangkat dalam 'pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan

angka kredit untuk kenaikan jabatanlpangkat setingkat lebih tinggi.

(2) Penyul~~h Perikanan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan

ruang .lllld, dibebaskan sementara. dari jabatannya apabila setiap

tahun sejak menduduki jabatanlpangkat tidak dapat

mengumpulkan paling kurang 10 (sepuluh) angka kredit dari tugas

pokok Penyuluh Perikanan.

(3) Penyuluh Perikanan Utama, pangkat Pembina Utama, golongan

ruang IVle dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap

tahun sejak menduduki jabatan I pangkat tidak dapat

mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari

kegiatan tugas pokok Penyuluh Perikanan.

46

Di sarrlping perrlbebasan sementara sebaga~mana dimaksud pada

ayat ( I ) , ayat (2), dan ayat (3), Penyuluh Perikanan d~bebaskan

sementara dari jabatannya, apabila:

a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat

berupa penurunan pangkat;

b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;

c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penyuluh Perikanan;

d. cuti diluar tanggungan negara kecuali cuti untuk persalinan

keempat dan seterusnya; atau

e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.

Pasal32

Penyuluh Perikanan yang telah selesai menjalani pembebasan

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat ( I ) , ayat

(2), dan ayat (3) apabila telah mengumpulkan angka kredit yang

ditentukan, diangkat kembali dalam jabatan Penyuluh Perikanan.

Penyuluh Perikanan yang telah selesai menjalani pembebasan

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (4) huruf

a, d, dan e, dapat diangkat kembali dalam jabatan Penyuluh

Perikanan.

Penyuluh Perikanan yang dibebaskan sementara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 31 ayat (4) huruf b, dapat diangkat kembali

dalam jabatan Penyuluh Perikanan apabila berdasarkan

keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana

percobaan.

Penyuluh Perikanan yang dibebaskan sementara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 31 ayat (4) huruf c, dapat diangkat kembali

ke dalam Jabatan Penyuluh Perikanan apabila berusia paling

tinggi 54 (lima puluh empat) tahun.

, Pengangkatan kembali dalam jabatan Penyuluh Perikanan

sebagaimana dimaksud pada ayat ( I ) , dengan menggunakan

mgka kredit terakhir yang dimilikinya dan dapat ditambah angka

kredit dari tugas pokok Penyuluh Perikanan yang diperoleh selama

pembebasan sementara.

Pasal33

. ..,&I Perikanan diberhentikan dari jabatannya, apabila:

Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara

I?:i jabatarlnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (I),

47

tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk

kenaikan jabatantpangkat setingkat lebih tinggi;

b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara

dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2)

dan ayat (3), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang

ditentukan; atau

c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai

kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan

pangkat.

Pasal34

Pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian

dari jabatan Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

31, Pasal 32 dan Pasal 33, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB X

PENYESUAlANllNPASSlNG DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT

Pasal35

(1) Pegawai Negeri Sipil pada saat ditetapkan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini telah dan masih

melaksanakan tugas dibidang penyuluhan perikanan berdasarkan

Keputusan pejabat yang berwenang, dapat disesuaikanl

inpassing dalam jabatan Penyuluh Perikanan dengan ketentuan

sebagai berikut : a. Untuk Penyuluh Perikanan terampil harus memenuhi syarat:

1. berijazah paling rendah berpendidikan SLTA;

2. pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang

Illa; dan

3. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan

pekerjaan dalam Daflar Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan (DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1

(satu) tahun terakhir.

b. Untuk Penyuluh Perikanan Ahli harus memenuhi syarat : 1. berijazah paling rendah Sarjana (S1)IDiploma IV di

bidang perikanan atau bidang lain sesuai dengan

kualifikasi yang ditentukan;

2. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang

Illla; dan

3. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan

pekerjaan dalam Daftar Per~ilaian Pelaksanaan

Pekerjaan (DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1

(satu) tahun terakhir.

(2) Angka kredit kumulatif untuk penyesuaianlinpassing dalam jabatan Penyuluh Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (I), adalah

sebagaimana tersebut dalam lampiran IX dan X Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini.

(3) Angka kredit kumulatif sebagaimana tersebut dalam lampiran IX dan X Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara ini, hanya berlaku sekali selama masa penyesuaianl

inpassing.

(4) Untuk menjamin perolehan angka kredit bagi Pegawai Negeri Sipil yang disesuaikanldiinpassing sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) maka dalam melaksanakan penyesuaianlinpassing perlu

mempertimbangka~i formasi jabatan.

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal36

Pegawai Negeri Sipil yang bertugas dibidang penyuluhan perikanan

yang pada saat Peraturan ini ditetapkan menduduki jabatan Penyuluh

Pertanian dapat diangkat dalam jabatan Penyuluh Perikanan.

Pasal37

Jenjang jabatan Penyuluh Perikanan bagi Penyuluh Pertanian

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ditetapkan sesuai dengan

jumlah angka kredit terakhir yang dimiliki dalam jabatan Penyuluh

Pertanian.

BAB XI1

KE'TENTUAN LAlN - LAlN

Pasal38

Penyuluh Perikanan yang mendapat penghargaan sebagai Penyuluh

Perikanan Teladan diberi angka kredit untuk kenaikan jabatanl pangkat

dengan ketentuan:

a. 50% (lima puluh persen) dari angka kredit untuk kenaikan

jenjanglpangkat setingkat lebih tinggi dengan rincian 80%

(delapan puluh persen) untuk unsur utama dan 20% (dua puluh

persen) untuk unsur penunjang bagi Penyuluh Perikanan Teladan

Tingkat Nasional;

49

b. 37,5% (tiga puluh tujuh setengah persen) dari angka kredit untuk

kenaikan jenjanglpangkat setingkat lebih tinggi dengan rincian

80% (delapan puluh persen) untuk unsur utama dan 20% (dua

puluh persen) untuk unsur penunjang bagi Penyuluh Perikanan

Teladan Tingkat Provinsi;

c. 25% (dua puluh lima persen) dari angka kredit untuk kenaikan

jenjanglpangkat setingkat lebih linggi dengan rincian 80%

(delapan puluh persen) untuk unsur utama dan 20% (dua puluh

persen) untuk unsur penunjang bagi Penyuluh Perikanan Tingkat

KabupatenlKota.

BAB Xlll

KETENTUAN PENUTUP

Pasal39

Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Negera Pendayagunaan

Aparatur Negara ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Kelautan dan

Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara.

Pasal40

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini mulai

berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 20 Oktober 2008

MENTERl NEGARA

ARATUR NEGARA,

TAUFIQ EFFENDI

LAMPIRAN 1: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER11 9lM.PANI1012008 TANGGAL 20 Oktober 2008

RlNClAN KEGIATAN PENYULUH PERIKANAN TINGKAT TERAMPIL DAN ANGKA KREDITNYA

ANGKA KREDIT

1 1.

II.

2 PENDlDlKAN

PENYULUHAN PERIKANAN

3 A. Pendidikan,gekolah dengan

rnemperoleh ijazahlgelar

B. Pendidikan dan pelatihan di bidang penyuluhan perikanan dan rnemperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat

C. Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan dan rnernperoieh STTPP

A. Persiapan

4 1. SarjanalD.IV dibidang Perikanan

2. Sarjana MudalD.III dibidang Perikanan 3. D.11 dibidang Perikanan

4. SUPMISMK Perikanan 1. Larnanya lebih dari 960 jam

2. Larnanya 641-960 jam

3. Lamanya 481-640 jam

4. Larnan~a 161-480 jam

5. Lamanya 81-160 jam

6. Larnanya 30-80 jam

Prajabatan golongan II

1. ldentifikasi potensi wilayah, ekosistern perairan, kebutuhan teknologi, pelaku utama, dan pelaku usaha bidang perikanan a. Mengumpulkan datalinforrnasi tentang

potensi wilayah, ekosistern perairan, atau permasalahan individu, kelornpok, maupun masyarakat perikanan

1) Primer

a) Tingkat Kesulitan Rendah

b) Tingkat Kesulitan Sedang

C) Tingkat Kesulitan Tinggi

2) Sekunder a) Tingkat Kesulitan Rendah

5 Setiap ijazah

Setiap ijazah Setiap ijazah

Setiap ijazah Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Data

Data

Data

Data

6 100

60 40

25 15

9

6

3

2

1

1,5

- -

7 Semua jenjang

Semua jenjang Semua jenjang

Semua jenjang Sernua jenjang

Semua jenjang

Sernua jenjang

Semua jenjang

Sernua jenjang

Sernua jenjang

-

0,029

0,054

0,169

0,013

Pelaksana Pemula

Pelaksana

Pelaksana Lanjutan

Pelaksana Pemula

NO 1

UNSUR 2

SUB UNSUR 3

B. Pelaksanaan

BUTlR KEGIATAN 4

(2) sebagai peserta

b) KabupatenlKota

(1) sebagai penyaji (2) sebagai peserta

c) Kecamatan

(1) sebagai penyaji (2) sebagai peserta

b. Menyusun rencana kerja penyuluh berbasis kebutuhan pelaku utarna dan pelaku usaha

1. Penyusunan materi dan metode penyuluhan perikanan

a. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk : 1) Media cetak

a) Leaflet b) Folder C) Poster d) Booklet e) FlipcharUpeta singkap

f) Kartu KilatlFlier 2) Media tertayang

a) Bahan tayang b) klipslserial photo c) Filmlvideo

3) Media terdengar a) Naskah radio

2. Penerapan materi dan metode penyuluhan perikanan a. Melakukan kunjungan pembinaan kepada

pelaku utama dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluh kepada sasaran :

1) Perseoranganlanjangsana

2) Kelompok

SATUAN HASlL 5

Laporan

Laporan Laporan

Laporan Laporan

Rencana Kerja Penyuluhan

Leaflet Folder Poster Booklet

Flipcharti petasingkap

Kartu kilatlflier

Bahan tayang Klipslserial photo

Filmlvideo

Naskah radio

Laporan

Laporan

ANGKA KREDIT

6 0,090

0,045

0,040

0,050 0,012 0,042

0,056 0,140 0,280

0,084 0,017 0,069 0,120 0,033

0,016

0,093 0,027 0,250

0,098

0,007 0,019 0,025 0,049 0,008

PELAKSANA 7

Penyelia

Pelaksana Lanjutan Pelaksana Lanjutan

Pelaksana Lanjutan Pelaksana

Pelaksana Pernula

Pelaksana Pelaksana Lanjutan

Penyelia

Pelaksana Lanjutan Pelaksana Pernula Pelaksana Lanjutan Pelaksana Lanjutan Pelaksana Pernula

Pelaksana Pernula

Penyelia Pelaksana Penyelia

Penyelia

Pelaksana Pernula Pelaksana

Pelaksana Lanjutan Penyelia

Pelaksana Pernula

SATUAN HASlL 5

Disain

Laporan Laporan Laporan

Paket Teknologi

Paket Teknologi Paket Teknologi

Laporan Ternu Lapang

Laporan Ternu Lapang

Laporan Ternu Wicara

Laporan Ternu Wicara

Laporan Ternu Teknis

Laporan Temu Teknis

Laporan Ternu Karya Laporan Ternu Karya

BUTIR KEGIATAN 4

b. Mendesain uji coba lapang paket teknologi perikanan spesifik lokasi sebagai anggota

c. Melaksanakan/melakukan demonstrasi caralhasil teknologi perikanan yang direkomendasi 1) Tingkat Sederhana 2) Tingkat Sedang 3) Tingkat Tinggi

d. Melaksanakan uji coba lapang paket teknologi perikanan spesifik lokasi

1) Perorangan (Tingkat Sederhana) 2) Tim (Tingkat Tinggi)

a) Ketua b) Anggota

e. Melaksanakan kegiatan (per jenjang wilayah adrn):

1) Temu lapang bagi pelaku utama dan pelaku usaha a) Tingkat Kecarnatan

b) Tingkat DesalUnit Kerja Lapangan (UKL)

2) Temu wicara bagi pelaku utama dan pelaku usaha a) Tingkat Kecamatan

b) Tingkat DesalUKL

3) Ternu teknis bagi pelaku utarna dan pelaku usaha a) Tingkat Kecamatan

b) Tingkat OesalUKL

4) Ternu karya bagi pelaku utarna dan pelaku usaha a) Tingkat Kecarnatan b) Tingkat DesaIUKL

NO I

ANGKA KREDIT

6 0,011 0,027 0,054 0,080

0,080 0,300 0,800

0,400

0,800 0.300

0,032

0,024

0,040

0,030

0,090

0,027

0,090 0,027

UNSUR 2

PELAKSANA 7

Pelaksana Pelaksana Lanjutan

Penyelia Penyelia

Pelaksana Pelaksana Lanjutan

Penyelia -

Penyelia

Penyelia Pelaksana Lanjutan

Pelaksana

Pelaksana Pernula

Pelaksana

Pelaksana Pernula

Pelaksana Lanjutan

Pelaksana Pernula

Pelaksana Lanjutan Pelaksana Pernula

SUB UNSUR 3

Q

z ;5 3- W a

t

n

w

CL: X

U3

9

4

V)

QI Z Q

3

!- 2 - Zz

:

g ol 3

V)

5m

m

3

0)

ol 3

cn z 3

0

.!I

5~

0

N- o

t

m

+- 3 z m

2m

S

r

2 m

-

B

000

0

-- o

10

cu

2'

m

c

m

m

v

o 0-

. m u m

5 - = 3

2

.- ES

u

a

,- 5i

2 m

Y m

s

a

U3

CC

) 9 0

k 2

21

m

- 3 S a z ,

- m

a, a

t.

N

0-

0

k f." . . m

C

m

.- rn

6

C

m

- 3 2 Y 1;

S

m

-

2 0

NO

8 C)

e

. m u rm

E

3

3

3

mi

l

'a

UI

C

C

C

E E E

0 0

0

_m 3

$ U)

Y, -

2 U3

8 C

E

B

o

zc

8"

zm

~p

$%

aa

,

cm

*,,

* . a

m

A

,= 1 6 .=

Y

IB

az

.

$m

=x

E;IP a

Ea

i=

s:

. n E

xi y

i=

m

Y

-

2 00 0 0-

0

C

E

mm

m

E

Z

.L

;C

;C

mZ

'm

P

cm

cm

mE

qs

d

82

2'o

d

a

m

-1

.--

.s 2 CB

P

3P

z

.'5;y

3

YC

E

mF

a

G

m

- 3

S a 2 m 2 - a, a U

3 0 0-

0

I C

E

="

YY

o~

:Y

_

~,

m.

m.

mm

=

=x

YY

,u

&

a

. m u m

5 - 3 3

Y

3

Q a

E

8

m

C

m

Lo

Y

- m LI)

a

00

0 0-

0

C)

E

3

3

Y

m

- a a Y

m

- . 0 Y

m

.- .c

zm

C

E"

pa

"m

m

mg

.=a

m

3E

%

ma

~%

a

pp

pa

m.

~j

~i

=.

gE

=

6

5~ =

JE

'DZ

qss 'o

dg

x

a

m

A

m

$ d 0, . i= B

m

C

m

U)

Y

- m

a) a

00 0

0-

0

C)

E

3

-1

rqs m

g

=a

E

KI A

A

-1

y

% Q

2 X

F

p

~B

B

52

s

8=

Y

C

m - 3 .- c m

A

m

c

m

Y m

- a,

a

0

N

0-

0

C)

E

C

m

u

m

5 C 3

3

x

m

-

m

r

m

2 m

-

2 CO 0

=? 0

C

E

7 :1 c" z!! a, 2

%

gx

m

-1

Xm

g

;a-

i;i

C

m

u

m

5 .-. 3

3

x

m - g

$a,=

A

w

am

s m

a,

2%

:

$25

EG

F

:6 m

$i

2%

g

y

m

-1

fs

G

$

A

10

m"

r

m

u

m

E, @ 3 3

Y

m

- %

2%

$5

$2

o

5 % 2 " - d

c

m

-0

;$zz c

Fm

2 p

nm

L

V

8.

m

E 5

m

Y

S

i= E

a

3

Y

m

- a, a

Y

m

C

C

0

Ym

'- c

gg =

3

g2

m

A c

P i=

=O

)=

a

2-

2-

g

S

m

-1

-1

Y

NO 1

UNSUR 2

SUB UNSUR 3

BUTlR KEGIATAN 4

a) Tingkat KabupatenlKota

b) Tingkat Kecamatan

c) Tingkat DesalUKL

SATUAN HASlL 5

Laporan dan surat keterangan

Laporan dan surat keterangan

Laporan dan surat

pp

Pelaksana Pemula

Pelaksana Pelaksana Lanjutan

Pelaksana Pemula

Pelaksana Pelaksana Lanjutan

Penyelia Pelaksana Lanjutan

Pelaksana Pemula

Pelaksana Pelaksana Lanjutan

Penyelia Pelaksana Lanjutan

Pela ksana

Pelaksana Pemula

Pelaksana Pernula

Pelaksana

Pelaksana Lanjutan

Penyelia

Pelaksana Pemula

Pelaksana Pelaksana Lanjutan

Penyelia

g. Melaksanakan dan mendampingi kegiatan widyakaryatwidyawisata

h. Menyusun materilmodul kursus bagi pelaku utama

i. Menyelenggarakan kursus bagi pelaku utarna

j. Menjadi fasilitator kursus bagi pelaku utama

k. Melaksanakan pendampingan magang usaha bagi pelaku utama

I. Melaksanakan kegiatan gelar teknologi perikanan

m. Menjadi pramuwicara dalam pameran pembangunan perikanan

o. Melaksanakan penyuluhan massal pada pertemuan masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah ikan dan menjagalmemelihara sarana prasarana perikanan dan umum (kelestarian dan kebersihan lingkungan)

p. Melakukan bimbingan dalam pemecahan masalah pelaku utama yang berkonsultasi di bidang perikanan

3. Pengembangan swadaya dan swakarya pelaku utama dan pelaku usaha bidang perikanan

ANGKA KREDIT

6 0,040

0,008

0,006

Laporan dan surat keterangan

Modul

Laporan

Laporan

Laporan

Laporan

Laporan dan SPT

Laporan

Laporan

PELAKSANA 7

Penyelia

Pelaksana

Pelaksana Pemula

0,028

0,037 0,093

0.046

0,061 0,153 0,305 0,078

0,010

0,014 0,034 0,068 0,113

0,029

0,014

0,012

0,016

0,041

0,081

0,008

0,011 0,028 0,056

NO 1

UNSUR 2

SUB UNSUR 3

C. Evaluasi dan Pelaporan

BUTIR KEGIATAN 4

a. Menumbuhkan kelembagaan kelompok usahalasosiasi pelaku utama perikanan

1) Menumbuhkembangkan kelembagaan kelompok pelaku utama dan I atau pelaku usaha

2) Menumbuhkembangkan asosiasi kelernbagaan pelaku utama danlatau pelaku usaha

3) Menumbuhkan koperasilkelembagaan kelompok usaha pelaku utama

b. Meningkatkan kemampuan kelembagaan pelaku utama danlatau pelaku usaha

c. Menilai peningkatan kelas kemarnpuan kelompok pelaku utarna perikanan

d. Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usaha kelompok dengan swasta

e. Mengelola media komunikasi dan informasi penyuluhan perikanan

4. Pengembangan wirausaha penyuluh perikanan

a. Menyusun proposal kewirausahaan b. Pendampingan wirausaha

1. Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan penyuluhan perikanan

a. Mendiskusikan hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penyuluhan perikanan 1) Kabupatenlkota

a) sebagai penyaji b) sebagai peserta

2) Kecamatan a) sebagai penyaji b) sebagai peserta

SATUAN HASIL 5

Laporan

Laporan

Laporan

Laporan

Laporan

Laporan

Laporan

Proposal Laporan

Konsep Konsep

Konsep Konsep

ANGKA KREDIT

6

0,014

0,026

0,058

0,030

0,031

0,009

0,012 0,031 0,062 0,055

0,080

0,030

0,060 0,006

0,008 0,020

0,012 0,006

0,008

PELAKSANA 7

Pelaksana

Pelaksana Lanjutan

Penye!ia

- Pelaksana Lanjutan

Pelaksana Lanjutan

Pelaksana Pernula

Pelaksana Pelaksana Lanjutan

Penyelia Penyelia

Pelaksana Lanjutan Pelaksana Lanjutan

Penyelia Pelaksana Pernula

Pelaksana Pelaksana Lanjutan

Pelaksana Pelaksana Pernula

Pelaksana

'111 IS3riOtld

Nv9NvaW33N3d ueuey!~ed Buep!q!p qe!wl!

eheyp!lnl ehey ueunsnAuad y

9'

6ue!ua! enwas

6uefuaf enwas

e!laAuad

000'9

OoS'Z 1

190'0

qele!e~

n4ng

elea

dna qalo ueyJepa!p uep ueywal 6ueA qe(e[ew ynluaq welep uey!sey!lqnd!p

6ueA !senle~a/ue![ey l!seq ueuey!~ad 6uep!q!p qe!wl! eheyls!lnl ehey unsnAua~ 'z leuo!seu e~e3as ueyJepa!p uep ueyl!qJal!p

6ueA nynq ynluaq welep uey!sey!lqnd!p 6ueA !senle~a/ue![ey I!seq ueuey!~ad

Guep!q!p ye!wl! eLeyls!lnl ehey unsnAuayy ' t ueuey!~ad ueun6ueqwad ueyehqay ue6uap

l!eyJal 6ueA '!seyo( yysads ueqnlnAuad isenle~a l!seq ue~odel ueysnwn~aw 'q

ueueypad

NO 1

SATUAN HASlL 5

Buku

Majalah

--

buku

Majalah

Tulisan ilmiah

Buku

Bukulkliping

Majalah

Buku

Buku

Laporan

Setiap 2 jam pertemuan

Laporan

BUTlR KEGIATAN 4

3. Menyusun karya tulislkarya ilmiah dibidang perikanan hasil tinjauanlulasan ilrniah yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan dalam bentuk buku

4. Menyusun karya tulislkarya ilmiah dibidang perikanan hasil tinjauanlulasan ilrniah yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan dalam bentuk majalah

5. Menyusun makalah berupa tinjauan atau ulasan ilrniah hasil gagasan sendiri dalam bidang perikanan yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan dalam bentuk buku

6. Menyusun makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang perikanan yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan dalam bentuk rnajalah

7. Menyusun tulisan ilmiah populer bidang perikanan yang disebarluaskan rnelalui media rnassa

1. Dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan secara nasional

2. Didokumentasikan dalarn bentuk buku (kliping)

3. Didokumentasikan dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh instansi berwenang

4. Tidak dipublikasikan dalam bentuk buku

5. Tidak dipublikasikan dalam bentuk majalah

1. Merencanakan bimbingan bagi penyuluh perikanan dibawah jenjang jabatannya dan tutorial profesi

2. Melaksanakan bimbingan bagi penyuluh perikanan dibawah jenjang jabatannya dan tutorial profesi

3. Evaluasi dan pelaporan hasil bimbingan bagi penyuluh perikanan dibawah jenjang jabatannya dan tutorial profesi

ANGKA KREDIT

6 5,000

3,500

- -

4000-

2,500

1,500

7,000

3,000

3,500

3,000

1,500

0,020

0,035

0,050

UNSUR 2

PELAKSANA 7

Sernua jenjang

Semua jenjang

---

Semua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

Sernua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

Penyelia

Penyelia

Penyelia

SUB UNSUR 3

B. Penerjemahanlpenyaduran buku dan bahan lain dibidang perikanan

C. Bimbingan bagi penyuluh perikanan di bawah jenjang jabatannya dan tutorial profesi

I

6ue!ua! enwas

6ue!ua! enwas Buefua! enwas Guefua! enwas 6ue!ua! enwas

6ue!ua! enwas Gue!uai enwas fiue!ua! enuas

Buelua! enwas

6ue!ua! enwas

fiue!ua! enwas

6ue!ua! enwas

6ue!ua! enwas

6ue!ua! enwas

Guerua! enwas

6ue!ua! enwas

6ue!ua! enwas

6ue!ua! enwas

6ue!ual enwas

6uelua! enwas

6uelua! enwas L .. .

, ,., 8,. , ,: , .! , ; x':j -1 2 :j I

00~~0

000' 1. 000's OOO'Z 000' 1

OOS'O 000' 1. 00s' 1

OOS'O

OSL'O

001'0

OSL'O

OOZ'O

OOZ'O

OSZ'O

OOE'O

OOE'O

OSE'O

000'1.

0~0'0

OPO'O 9 .- --

J l@2U?! w43N',;f -

uefiue~alay $ems I we6e!d

ue6ue~alay le~ns I we6e!d

lue6e!d wefie!d we6e!d

we6e!d wefie!d urefie!d

uesnlnday $ems

uesnlnday tuns ue6ue~alay

le~ns I ieyy!~as ue6ue~alay

le~ns I leyu!vas ue6ue~alay

le~n~ I le~~!uas

uefiue~alay le~n~ I leyu!uas

uefiue~a+ay PJ~S I leyu!pas

uefiue~alay le~ns I ieyy!pas

~e6ue~alay le~ns I ley~vas

ue6ue~alay PJnS I ley!J!VaS

ue6ue~alay I~J~S I ley!~!~a~

uefjue~alay leJnS fleyY!PaS

ue6ue~alay )ems ney!j!pag

S . - .- -.

-l!s\.qd ;4bJ.'j ;is.f:;

j !,I,. tL\vzI yj J?! i! l-i!'i$ j

. . . . . . .

. ,. , ' '-!'I

'Al I I . .

!sa~o~d !ses!ue6~0 welep elo66ue !efieqas .I

isajo~d !ses!ue6~0 welep sn~n6uad !e6eqag ' 1 unqelog (3 unqel0~ (q unqelo~ (e

ehey eue3ual eA+es eser epue~~ueefi~eqfiuad 'Z elonlua~ednqen 1ey6u!l (3

!su!~o~d ley6u!l (q leuo!se~ leyfiu!~ (e

sele qeluyawad !Jep eser epuel ueefi~eqfiuad ' 1 !el!uad WI~ e1066uv tefieqas '2

!el!uad w!l s!JelaJyaslenlay I!yeM lenlay !e6eqas ' 1

epasad !efieqas (3

JoleJapoVylseqeqwad le6eqas (q

ueJeseJwad1JaqwnseJeN !e6eqas (e eioylualednqey leyfiu!~ .c

epasad !e6eqag (3

~ole~apo~ylseqeqwad !e6eqas (q

ueJeseJwad1JaqwnseJeN !e6eqas (e !SU!AOJ~ ley6u!l 'I

epasad !efieqag (3

JoleJapoyylseqeqwad !e6eqas (q

UeJeseJwadIlaqwnseJeN !e6eqa~ (e

leuo!se~ ley6u!l ' L ueuey~ad 6uep!q

welep ueq!leladluwe!e6uad !senle~a6uayy 'I:

ueuey!~ad )e(y!p eped ~nlyn~pu!lq!lelad/~e!e6uad .1 P , - -- .. .

,tu

leuo!seu~a+u! /~~UO!S~U/!SU!AOJ~ !sajo~d !S~S!U~~JO

welep ueelo66ueay .=J

ese! ep~e~~t?e6Je~fi~ad 'a ueueyyad qnlnhuad

1euo!s6unj ueleqe! !el!uad w!i welep ueelo66ueay

ueueyj~ad Cuep!q!p ehey eyol/Jeu!was

welep epas ue~ad 'g

ueuey!~ad 6uep!q welep q!leladpele6uad .v

6 . - - . .. .

NVHnlnAN3d 3NVfNnN3d z .--- ... ... - .- - .

I g{;L,>J() ;g('is --,

21 ;d~dil

TAUFlQ EFFENDI

N 0 1

BUTlR KEGIATAN 4

3. Sebagai pengurus dalam organisasi kemasyarakatan

1. SarjanalD.IV

2. Sarjana MudalD.III

UNSUR 2

SATUAN HASIL 5

Piagam I Surat keterangan

Ijazahlgelar

ljazahlgelar

SUB UNSUR 3

F. Memperoleh ijazahlgelar kepangkatan tidak sesuai tugas

ANGKA KREDIT

6 0.250

5.000

4.000

PELAKSANA 7

Semua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

LAMPIRAN II: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PERll9/M.PANll0/2008 '

TANGGAL 20 OMober 2008

RlNClAN KEGIATAN PENYULUH PERIKANAN TINGKAT AHLl DAN ANGKA KREDITNYA

NO

1 I.

II

UNSUR

2 PENDlDlKAN

PENYULUHAN PERIKANAN

SUB UNSUR

3 A. Pendidikan sekolah dengan

memperoleh ijazahlgelar

B. Pendidikan dan pelatihan di bidang penyuluhan perikanan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat

C. Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan dan memperoleh STTPP

A. Persiapan

- -

BUTlR KEGIATAN

4 1. Doktor dibidang Perikanan

2. Pasca Sarjana dibidang Perikanan 3. Sarjana/D.IV dibidang Perikanan 1. Lamanya lebih dari 960 jam

2. LamanYa 641 -960 Jam

3. Lamanya 481-640 jam

4. Lamanya 161-480 jam

5. Lamanya 81-160 jam

6. Lamanya 30-80 jam

Prajabatan golongan Ill

1. ldentifikasi potensi wilayah, ekosistem perairan. kebutuhan teknologi, pelaku utama, dan pelaku usaha bidang perikanan

a. Mengumpulkan datalinformasi Sekunder Tingkat Kesulitan Tinggi tentang potensi wilayah, ekosistem perairan, atau perrnasalahan individu, kelompok, maupun masyarakat perikanan

b. Mengolah datalinformasi tentang potensi wilayah, ekosistem perairan, atau permasalahan individu, kelompok, maupun masyarakat perikanan

1) Tingkat Kesulitan Rendah 2) Tingkat Kesulitan Sedang

, 3) Tingkat Kesulitan Tinggi . - - -

SATUAN HASlL

5 Setiap ijazah

Setiap ijazah Setiap ijazah Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Setiap sertifikat

Data

Data Olahan Data Olahan Data Olahan --

ANGKA KRED.IT

6 200

150 100 15

9

6

3

2

1

2

0,120

0,090 0,307 0,606

PELAKSANA

7 Semua jenjang

Semua jenjang Sernua jenjang Semua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

Sernua jenjang

Sernua jenjang

Sernua jenjang -

Pertama

Pertama Muda

y Mad a

NO

1

UNSUR

2

SUB UNSUR

3

a) Tingkat Nasional

(1) sebagai penyaji Laporan 0,240 Utama

BUTlR KEGlATAN

4 c. Menganalisis datalinformasi tentang

potensi wilayah, ekosistem perairan dan permasalahan perikanan individu, kelompok, maupun masyarakat

d. Membuat peta kegiatan usaha perikanan di wilayah kerja penyuluhan

1) Tingkat Kesulitan Sedang 2) Tingkat Kesulitan Tinggi

e. Mernbuat data monografi wilayah binaan

f. Merekapitulasi rencana keglatan usaha kelompok pelaku utama perikanan

g. Menyusun rancang bangunlrekayasa bisnis berbasis perikanan.

h. Merumuskan kebutuhan teknologi perikanan

i. Menyusun konsep instrumen pengukuran kelas kelompok pelaku utama danlatau pelaku usaha di bidang perikanan

2. Perencanaan penyuluhan perikanan a. Menyusun programa penyuluhan

Perikanan 1) Menyusun konsep programa

SATUAN HASlL

5 Laporan Analisis

Peta Peta Monografi

Rekap Rencana Usaha

Konsep Rancang Bangun Laporan Rumusan Teknologi Konsep

ANGKA KREDIT

6 0,306

0,239 0,525 0,166

0,116

0,232 0,348 0,726

0,600

0,800

PELAKSANA

7 Muda

Muda Madya Pertama

Pertama

Muda Madya Utama

Madya

Utama

NO

1

UNSUR

2

SUB UNSUR

3

BUTlR KEGIATAN

4 (2) sebagai pernbahas

(3) sebagai narasumber

(4) sebagai peserta

b) Provinsi (1) sebagai penyaji (2) sebagai pembahas

(3) sebagai narasumber

SATUAN HASlL

5 Laporan

Laporan

Laporan

Laporan Laporan

Laporan

ANGKA KREDIT

6 0,200

0,200

0,150

0,165 0,135

0,135

PELAKSANA

7 Utarna

Utarna

Madya

Madya Madya

Madya

~AP~w

epnw

epnw ~AP~W

~AP~N

006'0

OOP'O

080'0 08 1'0

OPZ'O

!6olouyal !!fllue!!e~ law

!6olouyal !!n~ue!!en layed

u!es!a u!es!a

u!es!a

SU~P~S $eyfju!l (2

euewapas $ey6u!l (I !sepuaLuoyu!p

6ueA ueueyyad !6olouyal !!n6uawfi!ey6uayy 3

e1066uv (q enlay (e

W!l (2 ue6ueJoJad (C

!seyol yysads ueuey~ad

UNSUR

2

SUB UNSUR

3

I e. Melaksanakan uji coba lapang paket teknologi perikanan spesifik lokasi I

BUTlR KEGIATAN

I

4 3) Tingkat Tinggi

d. Melaksanakanlrnelakukan dernonstrasi caralhasil teknologi perikanan yang direkomendasi 1) Tingkat Sedang ILaporan

a) Ketua 1 Paket Teknologi I 1,200 1 Madya b) Anggota IPaket Teknologi 0,600 1 Muda

0,300 ( Pertarna

1) Tingkat Sedang (Perorangan)

2) Tingkat Tinggi (Tim)

PELAKSANA SATUAN HASlL

5 Paket KajianIUji Teknologi

ANGKA KREDIT

2) Tingkat Tinggi 1 ~aporan

Paket Teknologi

f. Mendiskusikan hasil pengkajianlpengujian teknologi

1) sebagai penyaji 2) sebagai pembahas 3) sebagai narasurnber

4) sebagai peserta

6 1,600

0,800 1 Muda

g. Mengevaluasi penerapan teknologi perikanan yang direkornendasi : 1) tingkat sederhana

2) tingkat sedang

3) tingkat tinggi

7 Utama

0,800

Laporan

Laporan Laporan Laporan

. r

Muda

Laporan Laporan

Laporan

0,120

0,100

0,100

0,050

h. Melaksanakan kegiatan (per jenjang wilayah adrninistrasi):

1) Ternu Wicara bagi pelaku utarna dan pelaku usaha

a) Tingkat Nasional

b) Tingkat Provinsi

c) Tingkat KabupatenIKota

2) Ternu Teknis bagi pelaku utarna dan pelaku usaha

a) Tingkat Nasional

b) Tingkat Provinsi

c) Tingkat KabupatenlKota

Madya Utarna Utama Muda

0,120

0,180

0,240

Muda

Madya

Utarna

Lap. Ternu Wicara

Lap. Ternu Wicara

Lap. Ternu Wicara

Lap. Ternu Teknis

Lap. Ternu Teknis Lap. Ternu Teknis

0,400

0,300

0,200

0,360

0,270

0,180

Utarna

Madya

Muda

Utama

Madya

Muda

o

0-

m

o

.E 2

LE

6 Z

6

V)

Y

4 W a

5 OW

2 g

=! V

) 6 I

Zm

3

m

- m

s

C

S .-

0)

c'-J 7

Si

(D

H c

G-

- .-

"

5

'-?

o

m

I-- 'O

a: 3 V

) Z

3

m 3

V)

a: 3 V

) Z

3

0 2'-

F E

3

0 0 9

o

c

3

m9

.m

5

:o

5

22

00

0

ak

a3

'

??

-

o

:::

nC

nc

nC

.E 2

2$H$H$

d!! m

mm

mm

m

JW

JW

JW

9.m

-0

32s

000

wr

-$

N. o

m

c22

y N

m

m

aC

aC

$s

E%

J L

* N

C

m

-0

m

5

a 3

I- $

$g

m

r

0 0

'?

o

mm

m

c

mm

m

3

0-

.E 2

ds!

. . C

3

.s

C

m

u

m

S a

z 0)

ri J

m

5

-e

a 0)

0

N

a-

o

- 2 3

V)

C

o m

:

J

3

2

0 0

N. o

s

3

C

m

-0

2 ,m 3

5

0

6 $ J

Y

3

Y

m

C -

m $

03

.- : g D

2 0)

++

I-

6.

mm

m

J

C

m

u

m

5

zzz a

0)

a

1-1

-1

-

&rid

mm

m

J

m9

.m

s

on

2

z 0)

ri J

- 3

5 9

m

m

$5

I-

J I1

2

=3

0

2s

J

m~

m

:

Sr

r

00

0

00

0

"? o

oo

LL

L

m

YY

Y

m

=:xm=m

=1

-3

$5

c;2ciFc;P

ma

m~

)m

a

J a

3

Y

m

- 0) a

Y

m

+

C

80

0

+-

I

FE

E

V)

V)

V)

CC

C

mc

mc

mc

v

mu

mu

m

C~

C~

C~

F;F:EE

gz

J

YJ

YJ

Y

2

0$Ob

2:

NO

1

UNSUR

2

2

i i

SUB UNSUR

3

c) Tingkat KabupatenlKota

d) Tingkat Kecamatan

4) Temu Karya bagi pelaku utama dan pelaku usaha

a) Tingkat Nasional

b) Tingkat Provinsi

c) Tingkat KabupatenlKota

d) Tingkat Kecarnatan

5) Temu Usaha bagi pelaku utama dan pelaku usaha a) Tingkat Nasional

b) Tingkat Provinsi

c) Tingkat KabupatenlKota

d) Tingkat Kecamatan

6) Mimbar Sarasehan bagi kontak pelaku utama dan pelaku usaha

a) Tingkat Nasional

b) Tingkat Provinsi

c) Tingkat KabupateniKota

d) Tingkat Kecamatan

0,040

0,020

0,080

0,060

0,040

0,020

0,080

0,060

0,040

0,020

0,080

0,060

0,040

0,020

keterangan Laporan dan surat keterangan Laporan dan surat keterangan

Laporan dan surat keterangan Laporan dan surat keterangan Laporan dan surat keterangan Laporan dan surat keterangan

Laporan dan surat keterangan Laporan dan surat keterangan Laporan dan surat keterangan Laporan dan surat keterangan

Laporan dan surat keterangan Laporan dan surat keterangan

Laporan dan surat keterangan Laporan dan surat keterangan

BUTlR KEGIATAN

4 d) Tingkat Kecamatan

3) Ternu Teknis bagi pelaku utama dan pelaku usaha a) Tingkat Nasional

b) Tingkat Provinsi

Muda

Pertama

Utama

Madya

Muda

Pertama

Utarna

Madya

Muda

Pertama

Utama

Madya

Muda

Pertama

ANGKA KREDIT

6 0,020

0,080

0,060

SATUAN HASlL

5 Laporan dan surat keterangan

1 Laporan dan surat keterangan Laporan dan surat

PELAKSANA

7 Pertama

Utama

Madya

s Uu

='

5 3

=! V

)

9 z 6 3 I- $ Z, 4 $ m E 3

V)

5 m 3

V1

E

3

V) z

=> 5?- rr,

v

m

cu

0-

00

C

0%

3

Y

c --m

m w

m

a

,!i .E, "

2

s #= g

2 m

g<s

3

mw

3c

--a

x0

$

.=s

'z

am

L

dn

z

m m

~

,~

g;

ii

z

F‘

LI

I

22

9

33

3

mm

ln

C

CE

m

cm

c

um

um

um

cP

cr

o

Lo

~o

~=

8

%

AY

-I

Y-

lY

~

.- .- >

2

g

- 0) a 5 m

c

cm

ct

J)

a

r-

a

~z

m

cu

m

z 3 C

X

9 g

- 0) .C C' e

gO

mN

O(

DF

. m

2 ,,, 3 'o

3

B E

2 2

28

:

s

3 .,

S-" Z

g 0-

2

o 2

.- m

0

0

5

3

--m w

m

V

.- g

x .=

g

r" S a

%

ZL

b-

rr

nw

"

00

00

k V1

5 C

CX

C

g 2 +a

Y

* =.

-

= g Z

2 m

zz .--

ZC,

.&

A=

- $ E . Z C

2

g X

S

m s , g ..

~5

.~

5

$2

5

5

I~

In

In

Hn

uE

ax

9

e o

2 -I

m5

u

3

m

ma

55 :$ $::$r m

mu

n.

c

E$

.mrn

s2

SE

I 5

- m_

m m

sz

2

$O

FE

m

m=

~

~5

8~

51

.n

:~

~F

z

G~

ZE

~.

$=

m

cr

U~

,s

'2

c

mc

m

=m

'm

mr

2 €

5 2

S.Z

a 9, m

.z

~2

Z

Z$

(u

wa

C

m

5 ?

C, n c

x

m

=

2 E

2..

3.5

"

5

w,

ZE

0

00

-

N

0-0-

00

00

00

0(0

C

OW

N~

WU

I

00

00

00

C

m

2 z

m E

.- 2 3

zi? P

) n

z

3 E - .-

C

m

0)

C

5 F

.m 3

2s

EX

a5

.- .- U) - 5 m r-" G

c

op 2 . " 3 a

5

Er, $

@

- $2. m

.- EX

X

as

.=

a

35

:

= 3s

- nJ Zn

w

m

n

d

3

Y

IC

xg

n

m

as

5%

64

-o

.~

5; a

~~

~;

zo

.

$3

CS

g,r 5 cP -

am

E

u

ZE

5a

mZ

3

g $ a5

m

gg 76s

ma

Cm

:g

zs

$5

9

6; f2 .- a: Z

.Z

2 8 E

%

2,

a~

ti

epnw eweuad

epnw

ewein

ekpew

eweln ekpew

epnw epnn

ehpew ewem

epnw ekpen eue~n

eueln ehPeW epnw

eweuad

eueuad

euJeUad

epnm

ewe~ad L - -

VNVSYVl3d

ue~ode1 ue~odel

lesOd0~d

ue~odel

u!es!a

ue~odel

ue~odel ue~odel ue~odel

ue~odel ue~odel ue~odel

ue~odel

ue~odel

ue~odel

ue~odel

ue~odel S

~ISVH NVnlVS

080'0 060'0

091'0

OOP'O

OOZ' 1

01 1'0 680'0

9~0'0

080'0

OPZ'O

0~9'0

OPL'O OSP'O OOZ'L

~11'0 E60'0 290'0

1~0'0

1~0'0

0C0'0

8~0'0

920'0 9

l1a3tin rn313NV

eqesne~!~ leeluew uep l!seq !senle~aBuayy 'o eqesne~!~ ue6u!dwepuad 'q

ueeqesne~!~ay lesodo~d unsnLuayy .e

ueueyyad qnlnAuad eqesneJ!M ue6ueqwafiuad 'S ueuey!~ad ueqnlnkuad y!u!ly/wn!JoleJoqel

leejuew yqeq uedwn !senlen2 .q

~eUey!~ad ueqn~nkuad y!u!ly/wn!JoleJoqe( u!es!puayy .e

ueuey!~ad ueqnlnkuad y!u!ly/wn!JoleJoqel ue6ueqwafiuad .p

ueueyyad ueqnlnkuad !sew~oju! uep !sey!unwoy e!palu elola6uaw '6

e~on~ua~ednqen leyEu!1 (c !su!no~d ley6u!l (2

~euo!se~ !ey6u!1 (1 ~se!soselyoduolay

ueetjequralay Jew ueuey!Jad eqesn ueequol~ad ue!el!uad ueynyelayy y

eion/ua~ednqen teyBu!l (c !su!~o~d )ey6u!l (1

leuo!se~ leyEu!1 ( 1 !se!soselyoduolay

Jelue el~ay 6u!~efaf un6ueqwayy .a

else~s uefiuap yodwolay eqesn uewl!uray 6ueje66uaw uep ueyqnqurnuayy .p

ueuey!~ad ewein nyelad yodwolay uendweway selay ueley6u!uad !el!uayy .9

eqesn nyepd neleluep eluetn nyepd ueebeqwalay uendureway ueyley6u!uayy .q

eweln nyelad eqesn yodwolay uee5eqwalayl!se~adoy ueyqnqwnuayy (2

eqesn nyelad neleluep eweln nyelad uee6eqwalay

!se!sose uey6ueqway qnqwnuayy (1 P

NV~VI~~Y tfllna

E

tlns~n gns z

tlns~n 1

ON

ewegad

epnw ewepad

ewepad

epnvi

eApe(n1 ePnN

epnw

epnw ehpew ehpew ehpew

ehpew e~eln ewn ewn

ewepad

ePnvi

~AP~w

eue~n

~AP~W

- - L

VNtlSYM3d L

ueuey!~ad ueqnlnkuad ueeuesyelad yeduep !senle~=~ .I

epasad !e6eqas (p Jaqunsweu ie6eqas (3

seqequad te6eqas (q !feKuad te6eqas (e

ue+euma>l (p

euasad !e6eqas (p JaqunseJeu le6eqas (3

seqeqwad !e6eqas (q

!!eKuad !e6eqas (e

e~ontua~ednqen (E eyasad !e6eqas (p

JaqunseJeu !e6eqas (3

seqeqwad !e6eqas (q !feKuad le6eqas (e

!SU!AOJd (2 epasad !e6eqas (p

Jaqwnseleu !e6eqas (3 seqequad ie6aqas (q

!lehuad !e6eqas (e leuo!seN (1

ueuey!~ad ueqnlnKuad ueeuesyeled !senleha l!seq uey!snys!puayy .3

ue~eue3a)l ]ey6u!l (p

e~onlua~ednqen 1ey6u!l (c !SU!~OJ~ ley6u!l (2

I~UO!S~N 1ey6u!1 (1 ueueyyad ueqnlnhuad

ueeuesyelad l!seq !senler\aBuayy .q

ueuey!~ad ueqnlnKuad ueeuesyelad (!seq uwodelad !senleha uep 6u!~ol!uou uaunqsu! ueyde!r(uayy .e

ueuey!~ad ueqnlnhuad ueeuesyelad I!seq ue~odelad uep !senler\s L

P

NVLVIOM tlllna

0~0'0

OPO'O

OZO'O

OEO'O

OPO'O

090'0

OPO'O

090'0

OPO'O

090'0

090'0

060'0

090'0

080'0

080'0

021'0

OEO'O

090'0

060'0

0~1'0

000'1

9 1103tlX W9NV

dasuoy

dasuoy dasuoy

dasuoy

dasuoy

dasuoy dasuox

dasuoy

dasuoy dasuon dasuoy dasuoy

dasuoy dasuon dasuoy dasuon

ue~odel uwodei

uwodei

ue~odei

uaun~lsul

4

~ISVH Nvnlvs

ue~odelad uep !senleg -3 E - ~

tlns~n ans 2

tlns~n 1

ON

PELAKSANA

7 Pertama

Madya

Muda

Utarna

Utama

Utarna

Utama

Muda

Utama

Utama

Muda

Utama

ANGKA KREDIT

6 0,020

1,200

0,900

P

NO

1

Ill.

UNSUR

2

PENGEMBANGAN PENYULUHAN PERIKANAN

SATUAN HASlL

5 Laporan

Instrumen

Data dan Naskah

SUB UNSUR

3

BUTlR KEGIATAN

4 d) sebagai peserta

3. Evaluasi penyuluhan spesifik lokasi, yang terkait dengan kebijakan pembangunan a. Menyusun instrumen evaluasi penyuluhan

spesifik lokasi yang terkait dengan kebijakan pembangunan perikanan

b. Mengumpulkan dan mengolah data hasil evaluasi penyuluhan spesifik lokasi, yang terkait dengan kebijakan pembangunan perikanan

A. Penyusunan pedomanlpetunjuk pelaksanaan1petunJuk teknis penyuluhan perikanan

B. Perumusan kajian arah kebijakan pengembangan penyuluhan perikanan

c. Merumuskan hasil evaluasi penyuluhan spesifik lokasi, yang terkait dengan kebijakan pembangunan perikanan

1. Menyusun pedomanlpetunjuk peiaksanaanl petunjuk teknis penyuluhan perikanan

2. Mengevaluasi pedomanlpetunjuk pelaksanaanl petunjuk teknis penyuluhan perikanan

1. Menyusun rencanaldisain kajian arah kebijakan pengembangan penyuluhan perikanan yang bersifat penyempurnaan

2. Menyiapkan dan mengolah bahanldata inforrnasi tentang arah kebijakan pengembangan penyuluhan perikanan yang bersifat penyempurnaan

3. Menganalisis data informasi dan merumuskan hasil kajian arah kebijakan pengembangan penyuluhan perikanan yang bersifat penyempurnaan

4. Menyusun rencanaldisain kajian arah kebijakan pengembangan penyuluhan perikanan yang bersifat pernbaharuan

5. Menyiapkan dan mengolah bahanldata informasi tentang arah kebijakan pengembangan penyuluhan perikanan yang bersifat pembaharuan

6. Menganalis data informasi dan rnerumuskan hasil arah kebijakan pengembangan penyuluhan perikanan yang bersifat

Laporan

Pedoman umum

Laporan

Disain

Data

Laporan

Disain

Data

Laporan

0,123

0.920

0,140

0,600

0,276

0,560

0,560

0,280

0,560

NO

1

IV.

UNSUR

2

PE~GHUBANGAN PROFESI

SUB UNSUR

3 C. Pengernbangan

MetodelSistem Kerja Penyuluhan Perikanan

A. Penyusunan karya tulislkarya ilmiah dibidang perikanan

B. Penerjemahanl penyaduran buku danpahan lain dibidang perikanan

BUTlR KEGIATAN

4 1. Pengkajian metode dan sistern penyuluhan

perikanan 2. Perumusan metodelsistem baru penyuluhan

perikanan 1. Menyusun karya tulislkarya ilmiah dibidang

perikanan hasil kajianlevaluasi yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

2. Menyusun karya tulislkarya ilmiah dibidang perikanan hasil kajianlevaluasi yang dipublikasikan dalam bentuk rnajalah yang diterbitkan dan diedarkan oleh DKP

3. Menyusun karya tulislkarya ilrniah dibidang perikanan hasil tinjauanlulasan ilmiah yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan dalam bentuk buku

4. Menyusun karya tulislkarya ilmiah dibidang perikanan hasil tinjauanlulasan ilmiah yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di

5. Menyusun rnakalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang perikanan yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan dalam bentuk buku

6. Menyusun makalah berupa tinjauan atau ulasan ilrniah hasil gagasan sendiri dalam bidang perikanan yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan dalam bentuk majalah

7. Menyusun tulisan ilmiah populer bidang perikanan yang disebarluaskan melalui media massa

1. Dipublikasikan dalam bentuk buku yang diterbitkan secara nasional

2. Didokumentasikan dalam bentuk buku (kliping)

3. Didokumentasikan dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh instansi berwenang

4. Tidak dipublikasikan dalam bentuk buku

5. Tidak dipublikasikan dalarn bentuk majalah

SATUAN HASlL

5 Laporan

Naskah Perumusan

Buku

Majalah

Buku

Majalah

buku

Majalah

Tulisan ilmiah

Buku

Bukulkliping

Majalah

Buku

Buku

ANGKA KREDIT

6 0,280

0,250

PELAKSANA

7 Utama

Utama

12,500

6,000

5,000

3,500

4,000

2,500

1,500

7,000

3,000

3,500

3,000

1,500

Semua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

Sernua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang

Sernua jenjang

Sernua jenjang

CC

CC

m

_.m_.z.m

C

CC

C

33

33

S,a,m

0000

m

m

. (I,

0

L" o

mc

nm

mm

m

.g.,a,,!&

EE

E

mmw

000

In=-? 7.-o

EL

53 a

5 3

(I,

EL 53 cn z

53

P-

mm

mm

C

CC

C

m

.-

.-

.-

.-

C

CC

C

m

a, .-

3

$5

5

v,

00

0

m

- 0-0-

.-

.- 3

N

mm

m

CC

C

mm

m

.- C

CC

mm

m

a,

mm

.- x

55

c

nc

nc

n

00

0

0100

n? 0

00

rn

m

m

a, .- cn

0

-

m

m a, .- V)

0

N- O

.- .- 3

m

m m

a, .- cn

0

rg 4

o

m

c

a

C

.- a, .-

x

"

rn

Y = 3 .%-

- 1 .%

.E s

=a

."= a

3

mI:a

v

=C%

. $2 E

.- Z

"J

2 ",

E'g2E

iii a.% c

0'

m

C

m

c

.-

mm

m

.- 3

SE

E

cn

cn

cn

00

0

om

0

*. -

00

m

C

m

C

.- a, .- 3

0-

- 5 m

"c

g

m

s 5 $

P

5%

'Z

rn

!? E, "

2

a r,

a

[3)

C

m

.- C

m

a, .- 3

5 cn

0

cS 0-

o

IS, C

m

.- C

m

a, .-

=I

E

cn

0

cS 0-

o

z

z 3 4 3

z 3

3 >

z Z

W

W

a a

3

C

m

0

4

D

5g

T

ii"J m

2

%

* $

DE

. m

r

cc

m

2 'S g

E

$%

m:

m

E, 5 m

X

u

9 m '0

2 0

m a-

o

m E, 5 m'

>

u

9 m -0

2 rT)

m 0-

o

a z

Y

4 k

3; Q

m

5 5

- Erm .S

.E! E&C

252

;--a

c~

E

,2&

2Xa

g.!%s

rn

C=%

mc

c

mo

m

Yn

n

ci

m

E, s "m

' s 2 m u 2 0

WZ

:

.m m :

a 2 a m

g r p

P)

L

d

TAUFIQ EFFENDI

NO

1

. UNSUR

2

!

SUB UNSUR

3

. ri

E. Keanggotaan dalam organisasi profesi provinsilnasionall internasional

F. Memperoleh ijazahlgelar kepangkatan tidak sesuai tugas

BUTlR KEGIATAN

4 2. Penghargaanrranda Jasa Satya Lencana

a) 10 tahun b) 20 tahun c) 30 tahun

1. Sebagai pengurus dalam organisasi profesi

2. Sebagai anggota dalarn organisasi profesi

3. Sebagai pengurus dalam organisasi kernasyarakatan

1. Doktor

2. Ma ister 3. Sarjana

SATUAN HASlL

5

Piagam Piagam Piagam Piagam I Surat keterangan

Piagam I Surat keterangan

Piagarn I Surat keterangan ljazahlgelar

Ijazahlgelar Ijazahlgelar

ANGKA KREDIT

6

1.000 2.000 3.000 1.000

0.500

PELAKSANA

7

Semua jenjang Sernua jenjang Semua jenjang Semua jenjang

Sernua jenjang

0.250

15.000

10.000 5.000

Semua jenjang

Semua jenjang

Semua jenjang Semua jenjang

LAMPIRAN Ill: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA NOMOR: PER11 9IM.PANI1012008 TANGGAL 20 Oktober 2008

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATANIPANGKAT

PENYULUH PERIKANAN DENGAN PENDlDlKAN SUPMlSMKlDlPLOMA I DlBlDANG PERIKANAN

TAUFIQ EFFENDI

NO.

1

2

U N S U R

UNSURUTAMA

A. Pendidikan : a). Pendidikan Sekolah b). Diklat

6. Penyuluhan Perikanan

C. Pengembangan Profesi

UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang rnendukung pelaksanaan tugas

Penyuluh Perikanan

J U M L A H

PROSENTASE

2 80%

S 20%

JENJANG JABATANI GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

PENYULUH PERIKANAN

- PEV\KSANA PEMULA

l lla

25

25

PENYELIA

l 1 llc

25

140

35

200

PELAKSANA

lllld

25

220

55

300

lllla

25

60

15

100

PELAKSANA LANJUTAN

llllb

2 5

100

25

150

llld

25

44

11

80

lllb

25

12

3

40

lllc

25

28

7

60

LAMPIRAN IV: PERATURAN MENTERl NEGARA PENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA NOMOR: PER11 9IM.PANI1012008 TANGGAL 20 Oktober 2008

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATANIPANGKAT

PENYULUH PERIKANAN DENGAN PENDlDlKAN DIPLOMA II DlBlDANG PERKANAN

NO. 1 U N S U R

1 UNSURUTAMA

A. Pendidikan :

IB. Penyuluhan Perikanan

I C. Pengembangan Profesi

2 UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas

Penyuluh Perikanan

J U M L A H

JENJANG JABATANIGOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

PENYULUH PERIKANAN

LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA NOMOR: PER11 9lM.PANl1012008 TANGGAL 20 Oktober 2008

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATANIPANGKAT

PENYULUH PERIKANAN DENGAN PENDlDlKAN SARJANA MUDAlDlPLOMA Ill DlBlDANG PERIKANAN

TAUFIQ EFFENDI

PROSENTASE

r 80%

JENJANG JABATANIGOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

PENYULUH PERIKANAN NO. I U N S U R

1

-

UNSUR UTAMA

A. Pendidikan :

a). Pendidikan Sekolah b). Diklat

8. Penyuluhan Perikanan

C. Pengembangan Profesi

PENYELIA

28

200

-

PELAKSANA

l l llc

60

112

48

300

PELAKSANA LANJUTAN

8

100

lllc

60

4

80

2

l l lld

60

192

l l lla

60

32

18

150

Illd

60

16

llllb

60

72

60

UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas

Penyuluh Perikanan

120%

IAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA NOMOR: PER11 9IM.PANI1012008 TANGGAL 20 Oktober 2008

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATANIPANGKAT

PENYULUH PERIKANAN DENGAN PENDlDlKAN SARJANA (S1)IDIPLOMA IV

NDAYAGUNAAN

TAUFIQ EFFENDI

NO.

1

2

U N S U R

UNSURUTAMA

A. Pendidikan : a). Pendidikan Sekolah b). Diklat

B. Penyuluhan Perikanan

C. Pengembangan Penyuluhan Perikanan

D. Pengembangan Profesi

UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas

Penyuluh Perikanan

J U M L A H

PROSENTASE

2 80%

120%

JENJANG JABATANI GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

100 150

Illla

100

PERTAMA

Illlb

100

40

10

200 850 300 1050 700 400

Illlc

100

80

20

IVId

100

600

150

PENYULUH PERIKANAN

550

MUDA

lllld

100

120

80

UTAMA

I Vle

100

760

190

IVIc

100

480

120

IVIa

100

240

60

MADYA

IVIb

100

360

90

LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA NOMOR: PER11 91M. PAN11 012008 TANGGAL 20 Oktober 2008

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATANIPANGKAT

PENYULUH PERIKANAN DENGAN PENDlDlKAN PASCA SARJANA (S2) DlBlDANG PERIKANAN

RATUR NEGARA,

NO.

1

2

U N S U R

UNSUR UTAMA A. Pendidikan :

a). Pendidikan Sekolah b). Diklat

0. Penyuluhan Perikanan

C. Pengembangan Penyuluhan Perikanan

D. Pengembangan Profesi

UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Penyuluh Perikanan

J U M L A H

PROSENTASE

2 80%

s 20%

150

JENJANG JABATANl GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

PERTAMA PENYULUH PERIKANAN

MUDA MADYA -

UTAMA

200

IVIc

150

440

110

Illlb

150

700 300 400 850 550

I V/a

150

200

50

1050

llllc

150

40

10

IVIb

150

320

80

IVId

150

560

140

Illld

150

120

30

IVIe

150

720

180

LAMPIRAN Vlll PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PERI19IM.PANI1012008 TANGGAL 20 Oktober 2008

JUMIAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATANIPANGKAT

PENYULUH PERIKANAN DENGAN PENDlDlKAN DOKTOR (S3) DlBlDANG PERIKANAN

TAUFIQ EFFENDI

NO.

1

2

U N S U R

UNSURUTAMA

A. Pendidikan

a). Pendidikan Sekolah b). Diklat

B. Penyuluhan Perikanan

C. Pengembangan Penyuluhan Perikanan

D. Pengembangan Profesi

UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas

Penyuluh Perikanan

J U M L A H

PROSENTASE

2 80%

5 20%

JENJANG JABATANIGOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

200 850 300 1050

l l llc

200

700

IVld

200

520

130

400

MUDA Illld

200

80

20

PENYULUH PERIKANAN UTAM A

IVIe

200

680

170

550

IVlc

200

400

100

IVla

200

160

40

MADYA IVlb

200

280

70

LAMPIRAN IX PEFUTURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APAFUTUR NEGARA NOMOR: PEW1 9IM.PANI1012008 TANGGAL 20 Oktober 2008

ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAlANllNPASSlNG BAG1 JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN KETERAMPllAN

('xGhiy PENDAYAGUNAAN APARA UR NEGARA

1

1

2

3

4

5

6

7

8

TAUFIQ EFFENDI

GOLONGAN RUANG

2

llla

lllb

Illc

Illd

Illla

llllb

Illlc

Illld

SlTBll JAZAH ATAU YANG SETINGKAT

3

SLTAID. I

SLTND.IlDII

SLTAID.IIDII

SARJANA MUDA I D Ill

SLTA/D.IlDII

SARJANA MUDA I D Ill

SLTND.IlDII , SARJANA MUDA I D Ill

SLTND.IIDII

SARJANA MUDA I D Ill

SLTND.IIDII

SARJANA MUDA I D Ill

SLTAID.IIDII

SARJANA MUDA I D Ill

7

ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN

3 TAHUN

7

35

55

75

78

9 1

95

130

133

180

183

267

271

300

300

2 TAHUN

6

3 1

50

70

72

87

90

120

122

170

172

244

247

300

300

KURANG 1 TAHUN

4

25

40

60

60

80

80

100

100

150

150

200

200

300

300

4 TAHUN I LEBIH

8

40

60

80

80

100

100

150

150

190

200

290

295

300 i

300

1 TAHUN

5

28

45

65

66

83

85

110

111

160

161

222

223

300

300

LAMPIRAN X PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA NOMOR: PERH 9lM.PANH 012008 TANGGAL 20 Oktober 2008

ANGKA KREDIT KUMUlATlF UNTUK PENYESUAlANllNPASSlNG BAG1 JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN KEAHLIAN

( / 7GhEgW PENDAYAGUNAANAPA TURNEGARA

TAUFIQ EFFENDI