071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

34
1 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 8). Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat (pasal 9), sedangkan kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi (pasal 10). Selanjutnya ditegaskan bahwa: “guru yang belum memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik wajib memenuhi kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik paling lama sepuluh tahun sejak berlakunya undang- undang ini” (pasal 82 ayat 2). Konsekuensi logis dari pemberlakuan undang- undang tersebut, pemerintah dan Penyelenggara Pengadaan Tenaga Kependidikan (PPTK) atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) diharapkan dapat memfasilitasi pelaksanaan program percepatan peningkatan kualifikasi akademik guru dengan akses yang lebih luas, berkualitas dan tidak mengganggu tugas serta tanggung jawabnya di sekolah. Sementara itu jumlah guru dari berbagai satuan pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB) yang harus ditingkatkan kualifikasi akademiknya mencapai 1.456.491 orang atau 63% dari jumlah guru yang ada di Indonesia, di luar guru yang di bawah pengelolaan Departemen Agama (RA, MI, MTs, MA, dan MAK). Pada satuan pendidikan TK, jumlah guru yang harus ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 155.661 atau 89% dari jumlah guru TK yang ada. Pada satuan pendidikan SD, jumlah guru yang harus ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 1.041.793 atau 83%, pada satuan pendidikan SMP 2 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan jumlah guru yang harus ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 185.603 atau 38%; pada satuan pendidikan SMA jumlah guru yang harus ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 34.547 atau 15% dan pada satuan pendidikan SMK, jumlah guru yang harus ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 33.297 atau 21% serta pada satuan pendidikan SLB, jumlah guru yang harus ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 5.590 atau 55% dari jumlah guru SLB yang ada (Direktorat Profesi Pendidik Ditjen PMPTK Depdiknas Tahun 2007). Program percepatan peningkatan kualifikasi akademik guru menjadi S- 1 di Indonesia telah dilaksanakan oleh berbagai perguruan tinggi, baik melalui pendidikan tatap muka (konvensional) maupun pendidikan jarak jauh. Untuk peningkatan kualifikasi akademik guru SD melalui Program S-1 PGSD, sampai pada tahun 2008 telah ditetapkan sebanyak 50 perguruan tinggi sebagai penyelenggara program S-1 PGSD dan pada tahun yang sama juga ditetapkan 23 perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan S-1 PGSD melalui sistem pendidikan jarak jauh atau dikenal dengan PJJ S-1 PGSD berbasis ICT yang tergabung dalam konsorsium LPTK. Kebijakan ini merupakan terobosan bagi penyelenggaraan pendidikan jarak jauh yang dilaksanakan oleh institusi pendidikan konvensional walaupun jumlah peserta yang mengikuti program ini masih dibatasi karena pembiayaan penyelenggaraan bersumber dari dana pemerintah pusat (blockgrant). Secara khusus beberapa upaya telah dilaksanakan untuk mempercepat peningkatan kualifikasi guru dalam jabatan, antara lain pada tahun 2006, sebanyak 18.754 guru ditingkatkan kualifikasinya ke S-1 melalui: (1) UT (12.616 orang), (2) APBNP-jalur formal konvensional (5.000 orang), (3) PJJ berbasis ICT (1.000 orang), dan (4) PJJ berbasis KKG (1.500). Tahun 2007 sebanyak 170.000 orang guru dari berbagai satuan pendidikan mendapat bantuan biaya pendidikan melalui dana dekonsentrasi ke Dinas Pendidikan Provinsi. Sekalipun telah dilaksanakan upaya tersebut, hingga saat ini jumlah guru yang harus ditingkatkan kualifikasi akademiknya masih cukup banyak sehingga diperlukan alternatif lain untuk mengatasinya. Sementara itu, pada tahun yang sama pula Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah mencoba mengawali suatu program percepatan

description

Rambu Penyelenggaraan S1 dalam Jabatan

Transcript of 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

Page 1: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

1 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN

PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN

BAGI GURU DALAM JABATAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi

akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal

8). Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diperoleh

melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat

(pasal 9), sedangkan kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi (pasal

10). Selanjutnya ditegaskan bahwa: “guru yang belum memiliki kualifikasi

akademik dan sertifikat pendidik wajib memenuhi kualifikasi akademik dan

sertifikat pendidik paling lama sepuluh tahun sejak berlakunya undang-

undang ini” (pasal 82 ayat 2). Konsekuensi logis dari pemberlakuan undang-

undang tersebut, pemerintah dan Penyelenggara Pengadaan Tenaga

Kependidikan (PPTK) atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)

diharapkan dapat memfasilitasi pelaksanaan program percepatan

peningkatan kualifikasi akademik guru dengan akses yang lebih luas,

berkualitas dan tidak mengganggu tugas serta tanggung jawabnya di sekolah.

Sementara itu jumlah guru dari berbagai satuan pendidikan (TK, SD,

SMP, SMA, SMK, dan SLB) yang harus ditingkatkan kualifikasi akademiknya

mencapai 1.456.491 orang atau 63% dari jumlah guru yang ada di Indonesia,

di luar guru yang di bawah pengelolaan Departemen Agama (RA, MI, MTs,

MA, dan MAK). Pada satuan pendidikan TK, jumlah guru yang harus

ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 155.661 atau 89% dari jumlah guru TK

yang ada. Pada satuan pendidikan SD, jumlah guru yang harus ditingkatkan

kualifikasinya sebanyak 1.041.793 atau 83%, pada satuan pendidikan SMP

2 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

jumlah guru yang harus ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 185.603 atau

38%; pada satuan pendidikan SMA jumlah guru yang harus ditingkatkan

kualifikasinya sebanyak 34.547 atau 15% dan pada satuan pendidikan SMK,

jumlah guru yang harus ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 33.297 atau 21%

serta pada satuan pendidikan SLB, jumlah guru yang harus ditingkatkan

kualifikasinya sebanyak 5.590 atau 55% dari jumlah guru SLB yang ada

(Direktorat Profesi Pendidik Ditjen PMPTK Depdiknas Tahun 2007).

Program percepatan peningkatan kualifikasi akademik guru menjadi S-

1 di Indonesia telah dilaksanakan oleh berbagai perguruan tinggi, baik melalui

pendidikan tatap muka (konvensional) maupun pendidikan jarak jauh. Untuk

peningkatan kualifikasi akademik guru SD melalui Program S-1 PGSD, sampai

pada tahun 2008 telah ditetapkan sebanyak 50 perguruan tinggi sebagai

penyelenggara program S-1 PGSD dan pada tahun yang sama juga ditetapkan

23 perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan S-1 PGSD melalui

sistem pendidikan jarak jauh atau dikenal dengan PJJ S-1 PGSD berbasis ICT

yang tergabung dalam konsorsium LPTK. Kebijakan ini merupakan terobosan

bagi penyelenggaraan pendidikan jarak jauh yang dilaksanakan oleh institusi

pendidikan konvensional walaupun jumlah peserta yang mengikuti program

ini masih dibatasi karena pembiayaan penyelenggaraan bersumber dari dana

pemerintah pusat (blockgrant).

Secara khusus beberapa upaya telah dilaksanakan untuk mempercepat

peningkatan kualifikasi guru dalam jabatan, antara lain pada tahun 2006,

sebanyak 18.754 guru ditingkatkan kualifikasinya ke S-1 melalui: (1) UT

(12.616 orang), (2) APBNP-jalur formal konvensional (5.000 orang), (3) PJJ

berbasis ICT (1.000 orang), dan (4) PJJ berbasis KKG (1.500). Tahun 2007

sebanyak 170.000 orang guru dari berbagai satuan pendidikan mendapat

bantuan biaya pendidikan melalui dana dekonsentrasi ke Dinas Pendidikan

Provinsi. Sekalipun telah dilaksanakan upaya tersebut, hingga saat ini jumlah

guru yang harus ditingkatkan kualifikasi akademiknya masih cukup banyak

sehingga diperlukan alternatif lain untuk mengatasinya.

Sementara itu, pada tahun yang sama pula Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI) telah mencoba mengawali suatu program percepatan

Page 2: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

3 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

peningkatan kualifikasi akademik guru SD melalui program S-1 PGSD Dual

Mode. Program ini berupaya memadukan penyelengaraan pendidikan antara

sistem pembelajaran tatap muka dengan sistem pembelajaran mandiri.

Program ini ternyata mendapatkan respons yang sangat baik dari para guru

dan pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.

Upaya percepatan peningkatan kualifikasi akademik guru pada semua

satuan pendidikan tidak mungkin tercapai hanya dengan sistem

penyelenggaran pendidikan guru yang ada saat ini. Solusi alternatif yang

ditawarkan dalam penyelenggaraan pendidikan sarjana (S-1) yang

memungkinkan guru memiliki kesempatan lebih luas dengan tidak

mengganggu tugas dan tanggung jawabnya adalah penyelenggaraan

Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan. Untuk itu telah

terbit Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 58

Tahun 2008 yang secara khusus mengatur penyelenggaraan program Sarjana

(S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan. Program ini diharapkan dapat

mewujudkan sistem penyelenggaraan pendidikan guru yang efisien, efektif,

dan akuntabel serta menawarkan akses layanan pendidikan yang lebih luas

tanpa mengabaikan kualitas.

Sehubungan dengan hal tersebut, dikembangkan rambu-rambu

penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam

Jabatan sebagai acuan bagi perguruan tinggi penyelenggara yang telah

mendapat ijin penyelenggaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

(Ditjen Dikti).

B. Perangkat Penyelenggaraan

1. Tujuan Penyelenggaraan

Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan

adalah suatu program penyelenggaraan pendidikan yang secara khusus

diperuntukkan bagi Guru dalam Jabatan yang bertugas pada satuan

pendidikan formal. Penyelenggaraan program ini bertujuan untuk

mendukung upaya percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru

4 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

dalam jabatan sesuai dengan persyaratan yang tertuang dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen.

Program ini dilaksanakan oleh penyelenggara pengadaan tenaga

kependidikan yang dalam proses perkuliahannya menggunakan

pendekatan dual mode, yaitu melalui pengintegrasian sistem

pembelajaran konvensional (tatap muka di kampus) dan sistem

pembelajaran mandiri, didukung oleh pemanfaatan multi media secara

efektif dan efisien.

2. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan dalam Program Sarjana (S-1)

Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan adalah kurikulum yang berlaku di

masing-masing peguruan tinggi penyelenggara. Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) yang menjadi acuan kurikulum mengacu pada

Permendiknas Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, yang meliputi empat

kompetensi utama, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Dalam implementasinya, kurikulum Program Sarjana (S-1)

Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan perlu didesain dengan tepat

sehingga memungkinkan adanya kelompok mata kuliah yang dilaksanakan

melalui kegiatan pembelajaran tatap muka di kampus dan kelompok mata

kuliah yang bisa dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran mandiri

(self-instruction), baik dengan tutorial maupun tanpa tutorial.

Penetapan kelompok mata kuliah tatap muka di kampus

didasarkan atas pertimbangan bahwa mata kuliah tersebut mensyaratkan

adanya praktik atau praktikum atau mata kuliah lain yang menurut

pertimbangan perguruan tinggi penyelenggara harus dilaksanakan

melalui perkuliahan tatap muka. Penetapan kelompok mata kuliah

melalui pembelajaran mandiri dengan layanan tutorial adalah mata kuliah

yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi dan untuk

Page 3: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

5 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

pengembangan kompetensi profesional. Penetapan kelompok mata

kuliah melalui pembelajaran mandiri tanpa tutorial didasarkan atas

pertimbangan bahwa mata kuliah tersebut dapat dipelajari secara mandiri

oleh mahasiswa, baik secara perorangan maupun kelompok.

Proporsi setiap kelompok mata kuliah dianjurkan menggunakan

pola sebagai berikut: 30% untuk kelompok mata kuliah yang dilaksanakan

melalui kegiatan pembelajaran tatap muka dan 70% pembelajaran

mandiri (40% pembelajaran mandiri dengan tutorial, dan 30%

pembelajaran mandiri tanpa tutorial). Penentuan mata kuliah pada ketiga

kelompok tersebut diputuskan oleh lembaga penyelenggara melalui surat

keputusan rektor.

Berkaitan dengan beban studi (satuan kredit semester) dan lama

program yang harus ditempuh disesuaikan dengan latar belakang

pendidikan calon mahasiswa dengan mengacu pada Surat Keputusan

Mendiknas Republik Indonesia Nomor 234/U/2000 sebagaimana terdapat

pada tabel berikut:

Tabel-1

Beban Studi Program Sarjana (S-1) Kependidikan

bagi Guru dalam Jabatan

Keterangan:

*) dan **) diatur oleh perguruan tinggi penyelenggara. Fokus untuk yang kependidikan

dititikberatkan pada penguatan kompetensi profesional, sedangkan untuk yang non

kependidikan dititikberatkan pada pengembangan kompetensi pedagogik.

Latar Belakang Pendidikan Beban Studi (sks)

1. SLTA sederajat 144-160

2. Kependidikan*)

� D-1 110-120

� D-2 80-90

� D-3 40-50

3. Non Kependidikan**)

� D-1 110-120

� D-2 80-90

� D-3 40-50

6 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

3. Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar

Perguruan tinggi dapat memberikan pengakuan terhadap

pengalaman kerja dan hasil belajar (PPKHB). Pengalaman kerja terdiri

atas pengalaman mengajar, rencana pembelajaran, dan penghargaan

yang relevan, sedangkan hasil belajar mencakup kualifikasi akademik,

pelatihan, dan prestasi akademik. Semua bukti pengalaman kerja dan

hasil belajar guru disusun dalam suatu dokumen yang disebut

portofolio. Pengakuan terhadap pengalaman kerja dan hasil belajar

paling banyak 65% dari jumlah sks yang harus ditempuh peserta program.

Pengakuan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan

terhadap guru yang bisa menjadi ”credit earning” dalam penyelesaian

program peningkatan kualifikasi akademik guru. Penentuan kekurangan

jumlah satuan kredit semester yang harus ditempuh diserahkan pada

perguruan tinggi masing-masing. Sebagai contoh, guru dalam jabatan

yang berijazah D-III meningkatkan kualifikasi ke S-1 atau D-IV, yang

bersangkutan harus menyelesaikan sejumlah 40 (empat puluh) satuan

kredit semester. Beban belajar yang dapat dibebaskan dihitung sebagai

berikut: 65% x 40 satuan kredit semester = 26 satuan kredit semester,

sehingga yang bersangkutan masih harus menempuh 14 satuan kredit

semester (40 satuan kredit semester – 26 satuan kredit semester).

4. Proses Pembelajaran

Sebagaimana disebutkan terdahulu bahwa kurikulum program S-1

bagi guru dalam jabatan sama dengan S-1 reguler, dan harus tetap

berpegang pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Oleh karena itu pola

pembelajaran harus mampu menjaga mutu tercapainya SKL tersebut.

Perbedaan yang esensial antara Program Sarjana (S-1)

Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan dengan program reguler pada

hakikatnya terdapat dalam pelaksanaan atau proses pembelajaran. Proses

pembelajaran dalam Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam

Jabatan dilaksanakan melalui pengintegrasian kegiatan perkuliahan/

pembelajaran tatap muka di kampus dan atau perkuliahan termediasi dan

Page 4: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

7 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

kegiatan pembelajaran mandiri. Pembelajaran mandiri dilaksanakan

dengan tutorial dan atau tanpa tutorial.

Kegiatan pembelajaran Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi

Guru dalam Jabatan ini dilaksanakan secara tersendiri, dalam arti tidak

boleh dilakukan secara bersama-sama dengan kegiatan pembelajaran

kelas reguler.

a. Perkuliahan Tatap Muka

Kegiatan perkuliahan tatap muka merupakan proses interaksi

langsung dan terjadwal antara dosen dan mahasiswa dalam mencapai

tujuan/kompetensi pada masing-masing mata kuliah, terutama mata

kuliah yang mempersyaratkan adanya kegiatan praktik atau

praktikum, atau mata kuliah lain yang menurut pertimbangan pihak

penyelenggara harus dilaksanakan melalui perkuliahan tatap muka.

Perkuliahan tatap muka dilaksanakan di kampus perguruan

tinggi penyelenggara sekurang-kurangnya selama 12 kali pertemuan

setiap semester (=75% dari standar pertemuan tatap muka yaitu 16

kali pertemuan). Lama setiap pertemuan perkuliahan tatap muka

disesuaikan dengan bobot sks mata kuliah yang bersangkutan (1 sks =

50 menit). Contoh: jika dalam setiap semester, perguruan tinggi

penyelenggara menetapkan beban studi yang harus ditempuh

mahasiswa sebanyak rata-rata 20 sks, maka 30% dari beban studi

untuk kegiatan perkuliahan tatap muka tersebut yaitu sebanyak 6-7

sks atau sekitar 2-3 mata kuliah. Pelaksanaan perkuliahan tatap muka

ini dapat dilakukan dengan sistem blok waktu perkuliahan, misalnya

dengan memanfaatkan waktu libur sekolah selama 2 sampai dengan

3 minggu.

Perkuliahan termediasi adalah proses interaksi terjadwal antara

dosen dan mahasiswa dalam mencapai tujuan/kompetensi melalui

pemanfaatan berbagai jenis media dan teknologi.

Waktu perkuliahan diatur oleh perguruan tinggi penyelenggara

yang memungkinkan tidak mengganggu tugas dan tanggung jawab

8 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

guru di sekolah. Untuk itu perguruan tinggi penyelenggara harus

dapat mengatur waktu perkuliahan tatap muka sesuai dengan situasi

dan kondisi setempat, misalnya: pada sore hari, pada saat liburan,

atau memanfaatkan hari sabtu dan minggu. Penetapan waktu

perkuliahan tersebut tidak keluar dari aturan tentang jumlah

pertemuan minimal perkuliahan tatap muka yang sama dengan kelas

reguler, yaitu: 12-16 kali pertemuan.

Jika perkuliahan tatap muka di kampus penyelenggara sulit

dijangkau oleh mahasiswa, maka perkuliahan tatap muka dapat

dilaksanakan di pusat-pusat kegiatan belajar, seperti: Kelompok Kerja

Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), LPMP, P4TK,

dan tempat lain yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan

(pemerintah daerah), atau perkuliahan termediasi dalam bentuk

interaksi terjadwal antara dosen dan mahasiswa melalui

pemanfaatan berbagai jenis media dan teknologi.

b. Pembelajaran Mandiri

Pembelajaran mandiri adalah proses interaksi mahasiswa dengan

sumber belajar yang dilakukan dengan menggunakan bahan belajar

mandiri, baik dengan bantuan tutorial maupun tanpa bantuan

tutorial.

Dalam proses pembelajaran mandiri, mahasiswa dapat

mempelajari BBM, baik secara perseorangan dan atau dalam

kelompok belajar. Dengan adanya kelompok belajar, efektivitas

belajar mandiri mahasiswa dapat ditingkatkan.

1) Pembelajaran Mandiri dengan Tutorial

Pembelajaran mandiri dengan tutorial adalah

pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan bahan

belajar mandiri (BBM) disertai kegiatan tutorial. Dalam hal ini

dosen bertindak sebagai tutor.

Kegiatan tutorial wajib dilaksanakan minimal 3 kali untuk

setiap mata kuliah sebagai layanan belajar yang dilaksanakan

Page 5: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

9 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

oleh perguruan tinggi penyelenggara, yaitu: di awal perkuliahan,

pertengahan semester, dan menjelang UAS. Jumlah pertemuan

kegiatan tutorial dapat ditambah atas inisiatif mahasiswa dan

pengelolaannya diatur oleh perguruan tinggi penyelenggara.

Pada kegiatan pembelajaran mandiri dengan tutorial,

mahasiswa diwajibkan mengerjakan dua buah tugas, mengikuti

UTS, dan UAS sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh

perguruan tinggi penyelenggara.

Kegiatan tutorial dapat dilaksanakan di pusat-pusat

kegiatan belajar, seperti: tempat Kelompok Kerja Guru (KKG),

tempat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Information

Communication Technology (ICT) Centre, LPMP, P4TK, dan tempat

lain yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan (pemerintah

daerah). Jika memungkinkan, untuk mengoptimalkan kegiatan

pembelajaran mandiri dengan tutorial dapat menggunakan

tutorial on-line.

2) Pembelajaran Mandiri Tanpa Tutorial

Pembelajaran mandiri tanpa tutorial adalah pembelajaran

yang dilaksanakan sepenuhnya dengan menggunakan BBM.

Mahasiswa secara mandiri, baik perorangan maupun kelompok

mempelajari BBM atau bahan lainnya yang mendukung. Pada

kegiatan pembelajaran mandiri ini, pihak perguruan tinggi

penyelenggara tidak memiliki kewajiban memberikan layanan

bantuan belajar kepada mahasiswa, kecuali dalam penyediaan

BBM. Dalam pembelajaran mandiri tanpa tutorial, mahasiswa

diwajibkan untuk mengerjakan dan menyerahkan satu tugas

sebagai pengganti UTS dan mengikuti UAS sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan.

10 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

c. Praktik dan Praktikum

Praktik dan praktikum merupakan bentuk pembelajaran yang

memadukan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dalam

rangka pencapaian kompetensi yang bersifat multi dimensi.

Praktik adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk

mengaplikasikan teori, konsep, atau prosedur dengan pengawasan

langsung dosen/pembimbing. Misalnya: praktik menari,

menggambar, olahraga, praktik bengkel, praktik lapangan, dan bina

wicara.

Praktikum adalah kegiatan pembelajaran yang berhubungan

dengan validasi fakta atau hubungan antar fakta, sesuai yang

disyaratkan dalam kurikulum. Misalnya praktikum fisika, kimia, dan

biologi (IPA).

Kegiatan praktik dan praktikum merupakan kegiatan yang

harus dilaksanakan dalam perkuliahan tatap muka dan dilaksanakan

dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung, antara lain:

peralatan praktik dan laboratorium.

d. Program Pemantapan Lapangan

Program pemantapan lapangan yang selanjutnya disebut PPL

adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah

dengan bimbingan oleh dosen/guru pamong yang ditugaskan sesuai

dengan yang disyaratkan dalam kurikulum. Penyelenggaraan PPL

diatur dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di

perguruan tinggi penyelenggara.

e. Bahan Ajar

Proses pembelajaran dalam Program Sarjana (S-1)

Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan mengintegrasikan antara

sistem pembelajaran tatap muka di kampus dan sistem pembelajaran

mandiri. Pada kegiatan sistem tatap muka di kampus pengembangan

bahan ajar diserahkan sepenuhnya kepada dosen pengampu mata

kuliah pada perguruan tinggi penyelengara, sedangkan dalam sistem

Page 6: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

11 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

pembelajaran mandiri menggunakan Bahan Belajar Mandiri (BBM).

BBM dirancang secara khusus agar dapat dipelajari secara mandiri

oleh mahasiswa. Bentuknya dapat berupa bahan ajar cetak (modul)

sebagai bahan ajar utama dan media non cetak (media audio/video,

komputer/internet, siaran radio dan televisi) sebagai bahan

pendukung atau gabungan keduanya.

Perguruan tinggi penyelenggara dapat memanfaatkan BBM

yang telah dikembangkan dan tersedia di beberapa institusi

penyelenggara pendidikan jarak jauh dan dapat mengembangkan

sendiri BBM berdasarkan rambu-rambu yang relevan.

f. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar adalah penilaian yang dilakukan terhadap

proses dan hasil belajar mahasiswa, baik dalam perkuliahan tatap

muka dan/atau termediasi maupun pembelajaran mandiri. Penilaian

hasil belajar perkuliahan tatap muka dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan yang diterapkan di perguruan tinggi masing-masing,

seperti: penilaian aktivitas perkuliahan, tugas, UTS, dan UAS. Dalam

penilaian hasil belajar, dosen pengampu mata kuliah dapat

mempertimbangkan prestasi akademik yang dicapai mahasiswa yang

relevan dengan mata kuliah yang ditempuh, misalnya pengurangan

beban tugas perkuliahan dan jumlah kehadiran perkuliahan tatap

muka.

Penilaian hasil belajar untuk kegiatan pembelajaran mandiri

dengan tutorial dilaksanakan melalui penilaian terhadap sekurang-

kurangnya dua tugas, UTS dan UAS. Adapun proporsi pembobotannya

ditetapkan oleh perguruan tinggi penyelenggara, misalnya: 25%

untuk tugas, 25% untuk UTS dan 50% untuk UAS.

Penilaian hasil belajar untuk kegiatan pembelajaran mandiri

tanpa tutorial dilaksanakan sekurang-kurangnya satu tugas atau UTS

dan UAS dengan pembobotan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi

penyelenggara, misalnya: 40% untuk tugas/ UTS dan 60% untuk UAS.

12 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

Pelaksanaan UAS pada perkuliahan tatap muka dan

pembelajaran mandiri dilaksanakan di kampus penyelenggara dan

pengolahannya disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan

oleh perguruan tinggi penyelenggara.

Kelulusan pada Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru

dalam Jabatan diatur dan ditetapkan oleh perguruan tinggi

penyelenggara sesuai dengan peraturan/pedoman akademik yang

berlaku. Mahasiswa yang telah menyelesaikan program ini berhak

memperoleh ijazah sarjana (S-1) dari perguruan tinggi penyelenggara.

5. Rekrutmen Mahasiswa

Mengingat tujuan penyelenggaraan Program Sarjana (S-1)

Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan adalah untuk mendukung upaya

percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru dalam jabatan,

maka proses penerimaan mahasiswa baru perlu memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

a. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru

Sistem penerimaan calon mahasiswa dilakukan melalui

prosedur seleksi yang kredibel sesuai dengan persyaratan akademik

dan persyaratan administratif yang berlaku pada masing-masing

perguruan tinggi penyelenggara. Calon mahasiswa berasal dari guru

tetap dalam jabatan baik yang berstatus PNS maupun bukan PNS dari

sekolah di Kabupaten/Kota yang menanda-tangani MoU dengan PT

penyelenggara.

Guru Tetap adalah Guru yang diangkat oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan

pendidikan untuk jangkah waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara

terus menerus, dan tercatat pada satuan administrasi pangkal di

satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau

Pemerintah Daerah serta melaksanakan tugas pokok sebagai Guru

Page 7: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

13 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

yang telah mempunyai Nomor Unik Pendidik dan Tenaga

Kependidikan (NUPTK).

Guru dalam jabatan adalah guru pegawai negeri sipil dan guru

bukan pegawai negeri sipil yang sudah mengajar pada satuan

pendidikan formal, baik yang diselenggarakan Pemerintah,

Pemerintah Daerah, maupun penyelenggara pendidikan yang sudah

mempunyai Perjanjian Kerja atau Kesepakatan Kerja Bersama.

Jumlah mahasiswa yang akan diterima dalam program ini

disesuaikan dengan ketersediaan SDM (dosen) dan sarana prasana

penunjang yang dimiliki, baik oleh perguruan tinggi penyelenggara

maupun perguruan tinggi mitra.

Perguruan tinggi penyelenggara dapat melakukan proses

rekrutmen mahasiswa sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali dalam satu

tahun akademik, yaitu: pada setiap semester gasal dan genap.

b. Kriteria Calon Mahasiswa

Sesuai dengan tujuannya, calon mahasiswa Program Sarjana (S-

1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan adalah guru tetap yang

berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bukan PNS yang bertugas

mengajar TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan SLB.

Guru PNS dibuktikan dengan fotocopy SK Pengangkatan yang

dilegalisasi Pemerintah Daerah (Badan Kepegawaian Daerah),

sedangkan guru tetap bukan PNS adalah guru tetap yang berdasarkan

surat keputusan dari penyelenggara satuan pendidikan yang

berbadan hukum yang dibuktikan dengan fotocopy SK pengangkatan

yang dilegalisasi. Khusus untuk guru bukan PNS, diharuskan

melampirkan surat pernyataan bermaterai enam ribu rupiah yang

isinya tidak menuntut diangkat sebagai PNS.

Calon mahasiswa harus melampirkan Surat Ijin Belajar dari Dinas

Pendidikan atau badan hukum penyelenggara pendidikan.

14 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

c. Pemilihan Program Studi

Program studi yang dipilih oleh calon mahasiswa harus sesuai

dengan mata pelajaran yang diampu atau sesuai/serumpun dengan

latar belakang pendidikan sebelumnya. Bagi calon mahasiswa

lulusan SLTA sederajat, atau lulusan D1/D2/D3. Program studi yang

dipilih harus sesuai dengan latar belakang pendidikan guru

sebelumnya yang dibuktikan dengan fotocopy ijazah dan transkrip

nilai yang telah dilegalisasi oleh lembaga asal atau sesuai dengan

mata pelajaran yang saat ini diampu minimal lima tahun terakhir.

Bagi guru yang berasal dari SLTA sederajat, fotocopy ijazah dapat

dilegalisasi oleh Dinas Pendidikan setempat.

Mengacu pada peningkatan capaian mutu hasil pendidikan,

bagi guru kelas yang mengajar di TK diharuskan memilih program

studi S-1 PGTK/ PGPAUD dan bagi guru kelas yang mengajar di SD

diharuskan memilih program studi S-1 PGSD. Untuk guru TK dan SD

yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan Agama dapat

melanjutkan ke program studi yang sesuai.

Guru mata pelajaran yang mengajar di SMP/SMA/SMK, dapat

melanjutkan studi sesuai dengan latar belakang pendidikan

sebelumnya atau sesuai dengan mata pelajaran atau rumpun mata

pelajaran yang diampu dengan syarat minimal telah mengajar lima

tahun pada mata pelajaran tersebut.

d. Prosedur Seleksi

Pendaftaran calon mahasiswa diumumkan secara terbuka.

Penetapan calon mahasiswa Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi

Guru dalam Jabatan dilaksanakan melalui seleksi administratif yang

berkaitan dengan: (1) masa kerja sebagai guru, (2) usia, (3)

pangkat/golongan bagi PNS, (4) ijazah terakhir dari perguruan tinggi

yang mendapat ijin operasional dari Dikti, dan (5) ijin melanjutkan

studi dari dinas pendidikan bagi guru PNS dan dari penyelenggara

satuan pendidikan yang berbadan hukum bagi guru tetap yayasan.

Jumlah calon mahasiswa yang diterima disesuaikan dengan daya

Page 8: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

15 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

tampung dan ketersediaan sarana prasarana di perguruan tinggi

penyelenggara. Pelaksanaan seleksi administratif tersebut

dilaksanakan oleh perguruan tinggi penyelenggara dapat dibantu oleh

dinas pendidikan kabupaten/kota. Cara penyampaian hasil seleksi

mengikuti mekanisme yang berlaku pada masing-masing perguruan

tinggi penyelenggara.

6. Ketenagaan

Ketenagaan yang diharapkan tersedia dan dapat mendukung

penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam

Jabatan, di antaranya: dosen, pengelola program, tenaga administrasi,

laboran/teknisi dan pengelola perpustakaan/ pustakawan.

a. Dosen

Untuk menyelenggarakan Program Sarjana (S-1) Kependidikan

bagi Guru dalam Jabatan, lembaga penyelenggara dipersyaratkan

memiliki kualifikasi dosen sebagaimana tercantum dalam kebijakan dan

perundang-undangan yang berlaku.

Dosen berfungsi sebagai pengampu mata kuliah dengan tugas

pokok mengajar dan bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan

perkuliahan dan bertugas mengembangkan deskripsi mata kuliah,

silabus, Satuan Acara Perkuliahan, penyusunan tugas atau soal-soal

ujian, serta mengembangkan bahan ajar. Jumlah dosen untuk program

ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perguruan tinggi

penyelenggara.

Dalam hal pelaksanaan perkuliahan yang dilakukan di luar

kampus perguruan tinggi penyelenggara dapat menjalin kemitraan

dengan perguruan tinggi lain, baik dalam penggunaan sarana

perkuliahan maupun bantuan/pemanfaatan sumber daya manusia

(dosen). Dosen yang diperbantukan dalam pelaksanaan perkuliahan

tersebut ditetapkan oleh pimpinan perguruan tinggi penyelenggara

atas usulan perguruan tinggi mitra dengan kualifikasi sesuai peraturan

perundangan.

16 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

b. Pengelola Program

Pengelola program adalah personil yang bertugas mengelola

penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam

Jabatan. Pengelola program perlu memiliki keahlian manajerial dan

pengelolaan pembelajaran mandiri. Jumlah personil disesuaikan dengan

kebutuhan dan kondisi perguruan tinggi penyelenggara.

c. Tenaga Administrasi

Perguruan tinggi penyelenggara harus memiliki tenaga

akademik, administrasi keuangan, kemahasiswaan, dan sarana dan

prasarana. Jumlah tenaga administrasi disesuaikan dengan kebutuhan

dan kondisi perguruan tinggi penyelenggara.

d. Tenaga Penunjang Akademik

Perguruan tinggi penyelenggara harus memiliki tenaga

penunjang akademik, seperti laboran, teknisi, pustakawan. Jumlah

tenaga penunjang akademik disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi

perguruan tinggi penyelenggara.

7. Sarana dan Prasarana

Jenis sarana dan prasarana yang perlu tersedia untuk mendukung

penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam

Jabatan, diantaranya: ruang perkuliahan, ruang dan perlengkapan praktek

dan praktikum (laboratorium), ruang dan perlengkapan ICT,

perpustakaan, dan sekolah mitra sebagai tempat kegiatan PPL.

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perguruan tinggi harus

menjadi pertimbangan dalam penerimaan jumlah mahasiswa yang akan

diterima untuk setiap rombongan belajarnya sesuai dengan aturan yang

telah ditetapkan.

8. Pendanaan

Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru

dalam Jabatan akan dapat berlangsung dengan baik bila didukung

ketersediaan dana yang memadai. Pendanaan program ini dapat berasal

Page 9: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

17 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

dari mahasiswa (swadana), kerjasama dengan pemerintah daerah

(stakeholders) dan sumber lainnya. Pengelolaan dana dilakukan secara

terintegrasi dengan pengelolaan dana lainnya sesuai dengan aturan yang

ada di perguruan tinggi penyelenggara. Guru dalam jabatan yang ikut

dalam program ini, baik yang dibiayai Pemerintah, Pemerintah Daerah,

maupun biaya sendiri dilaksnakan dengan tetap melaksanakan tugasnya

sebagai Guru.

9. Kemitraan dan Kerjasama

Dalam penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi

Guru dalam Jabatan, perguruan tinggi penyelenggara dapat melakukan

kemitraan dengan perguruan tinggi lain. Kemitraan dengan perguruan

tinggi mitra dapat dilakukan dalam bentuk resources sharing, antara lain

pemanfaatan SDM, pengadaan bahan belajar mandiri, pelaksanaan

perkuliahan, kegiatan praktik dan praktikum. Perguruan tinggi

penyelenggara dapat bermitra dengan perguruan tinggi lain yang

menyelenggarakan Program Pengadaan Tenaga Kependidikan (PPTK) yang

berlokasi di wilayah tertentu dalam menyelenggarakan program tertentu.

Dalam hal tidak ada perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan

tenaga kependidikan, perguruan tinggi penyelenggara program

pengadaan tenaga kependidikan yang memiliki program studi satu

rumpun dapat menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan

dengan bermitra dengan perguruan tinggi lain yang tidak

menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan yang

memiliki program studi relevan dan terakreditasi minimal B.

Dalam penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi

Guru dalam Jabatan, perguruan tinggi penyelenggara dapat melakukan

kerja sama dengan pemerintah daerah, dan lembaga lain yang terkait.

Kerjasama dengan pemerintah daerah dilakukan dalam rekrutmen

mahasiswa, pemberian bantuan belajar, dan pemenuhan kebutuhan

sarana dan prasarana penunjang perkuliahan yang dituangkan dalam

bentuk MoU.

18 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

Kerjasama dengan lembaga lain, seperti: lembaga penjaminan mutu

pendidikan (LPMP), pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik

dan tenaga kependidikan (P4TK), dan dinas pendidikan (pengelola

kelompok kerja guru/ KKG, musyawarah guru mata pelajaran/MGMP atau

lembaga lainnya (seperti: Balai Latihan Kerja/BLK, dunia usaha dan dunia

industri/DuDi, BLPT) dapat dilakukan dalam hal penggunaan sarana dan

fasilitas untuk kegiatan perkuliahan.

Dalam melaksanakan kerja sama, perguruan tinggi penyelenggara

dapat berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait baik di tingkat pusat

maupun daerah. Koordinasi bisa dilaksanakan melalui kegiatan konsultasi,

kunjungan, negosiasi, korespondensi, rapat/pertemuan berkala, atau

wahana lainnya yang memungkinkan. Dengan adanya koordinasi ini

diharapkan dapat lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas

pelaksanaan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam

Jabatan.

Secara rinci, pola kemitraan dan kerjasama dapat dilihat pada

lampiran 1 tentang Pedoman Kemitraan dalam Penyelenggaraan Program

Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan.

10. Monitoring dan Evaluasi Program

Secara internal, perguruan tinggi penyelenggara melakukan

monitoring dan evaluasi untuk menjaga kualitas penyelenggaraan

program dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan oleh

Ditjen Dikti. Perguruan tinggi penyelenggara melakukan monitoring dan

evaluasi terhadap penyelenggaraan program yang dilaksanakan oleh

perguruan tinggi mitra. Adapun monitoring dan evaluasi secara

menyeluruh dan berkala terhadap penyelenggaraan program

dilaksanakan oleh tim monev yang ditunjuk oleh Ditjen Dikti.

Apabila hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan adanya

pelanggaran ketentuan penyelenggaraan, tim monev dapat

merekomendasikan pencabutan ijin perguruan tinggi tersebut sebagai

Page 10: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

19 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

penyelenggara Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam

Jabatan.

C. Perguruan Tinggi Penyelenggara

Perguruan tinggi yang akan menyelenggarakan Program Sarjana (S-1)

Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan perlu memperhatikan ketentuan-

ketentuan sebagai berikut:

1. Persyaratan Perguruan Tinggi Penyelenggara

Perguruan tinggi penyelenggara Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi

Guru dalam Jabatan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. program studi sarjana (S-1) kependidikan yang memiliki ijin

penyelenggaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;

b. program studi sarjana (S-1) kependidikan yang terakreditasi oleh

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai

minimal B, kecuali untuk program studi sarjana (S-1) pendidikan guru

sekolah dasar (PGSD)/pendidikan guru taman kanak-kanak

(PGTK)/pendidikan guru pendidikan anak usia dini (PGPAUD) memiliki

ijin penyelenggaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;

c. perjanjian kerjasama antara pimpinan perguruan tinggi dan kepala

daerah dalam rangka peningkatan kualifikasi akademik guru;

d. perjanjian kemitraan dengan perguruan tinggi lain dalam rangka

penyelenggaraan program peningkatan kualifikasi akademik guru;

e. sarana dan prasarana yang menunjang penyelenggaraan program

sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan;

f. bahan ajar untuk kepentingan perkuliahan tatap muka dan/atau

termediasi, dan pembelajaran mandiri;

g. laporan Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED)

sekurang-kurangnya 2 (dua) semester terakhir.

20 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

2. Persyaratan Perguruan Tinggi Mitra

Perguruan tinggi mitra dipilih dan ditetapkan oleh perguruan tinggi

penyelenggara dengan kriteria sebagai berikut:

a. memiliki program studi yang relevan;

b. memiliki sumberdaya yang dapat dimanfaatkan bersama (resources

sharing) dan memiliki ijin penyelenggaraan dari Dirjen Dikti;

c. memiliki tenaga pengajar yang berkualifikasi sesuai dengan PP

Nomor 19 Tahun 2005;

d. memiliki sarana dan prasarana yang menunjang penyelenggaraan

Program S-1 Pendidikan bagi Guru dalam Jabatan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan;

e. taat azas dalam penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai dengan

peraturan perundangan;

f. membuat laporan evaluasi program studi berbasis evaluasi diri

(EPSBED) sekurang-kurangnya 2 (dua) semester terakhir; dan

g. mendapat dukungan dari pemerintah daerah yang akan mengirimkan

guru untuk mengikuti program ini.

Perguruan tinggi yang bukan PPTK dapat menjadi mitra perguruan tinggi

penyelenggara dengan ketentuan memiliki program studi serumpun dan

telah terakreditasi minimal B.

3. Komitmen Lembaga

Lembaga penyelenggara Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi

Guru dalam Jabatan harus memiliki komitmen tinggi yang ditunjukkan

dengan adanya kesadaran pemahaman yang lengkap dan mendalam. Hal

tersebut dituangkan dalam perencanaan yang matang dan komprehensif

berupa rencana strategis lembaga. Rencana strategis tersebut tercermin

dalam usulan program yang kredibel. Dalam implementasinya, komitmen

tersebut didukung oleh ketersediaan dana, tenaga, sarana dan prasarana,

Page 11: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

21 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

dan dukungan pemerintah daerah serta ketaatan terhadap berbagai

kebijakan yang telah ditetapkan.

Komitmen lembaga harus dinyatakan dalam bentuk pernyataan

tertulis dan dilampirkan pada saat pengajuan proposal penyelenggaraan

program.

D. Mekanisme Perijinan

Pengusulan penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi

Guru dalam Jabatan dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:

1. Pimpinan perguruan tinggi mengajukan usulan penyelenggaraan Program

Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan kepada Menteri

Pendidikan Nasional melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi sesuai

dengan persyaratan yang ditentukan.

2. Ditjen Dikti Depdiknas mengevaluasi usulan dari perguruan tinggi

pengusul berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

3. Atas nama Menteri Pendidikan Nasional, Ditjen Dikti Depdiknas akan

mengeluarkan surat ijin penyelenggaraan Program Sarjana (S-1)

Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan apabila perguruan tinggi pengusul

memenuhi persyaratan dan kriteria yang telah ditetapkan.

4. Perguruan tinggi penyelenggara wajib mengirimkan laporan

penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam

Jabatan sesuai dengan surat keputusan untuk dilakukan evaluasi

penyelenggaraan program sebagai dasar penentuan perpanjangan ijin

operasional.

E. Alur Penyelenggaraan Program

Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam

Jabatan dapat dilakukan dengan mengikuti alur seperti digambarkan pada bagan

1.

22 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

Bagan 1 Alur Proses Penyelenggaraan Program S-1

Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan

Page 12: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

23 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

LAMPIRAN 1

PEDOMAN KEMITRAAN

DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN

BAGI GURU DALAM JABATAN

1. Rasional

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa seorang guru harus

memiliki kualifikasi pendidikan minimum S-1/D-IV. Amanat ini mendorong

lahirnya Permendiknas Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan, dan

Kepmendiknas Nomor 015/P/2009 tentang Penunjukkan Perguruan Tinggi

Penyelenggara Program Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam

Jabatan. Lahirnya Permendiknas dan Kepmendiknas tersebut dimaksudkan

memfasilitasi guru dalam jabatan untuk meningkatkan kualifikasi akademik.

Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 menyatakan bahwa

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk

peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam

jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh

Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Oleh karena itu

peningkatan kualifikasi akademik ini harus menjadi salah satu program

prioritas, baik oleh Pemerintah maupun pemerintah daerah, khususnya

Kementerian Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian

Daerah (BKD), dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

Pentingnya penyelenggaraan kemitraan diantara berbagai lembaga/instansi

terkait dalam penyelenggaraan program sebagai salah satu ciri dari program

ini, dimaksudkan untuk: (a) memberikan pemahaman kepada para pihak

24 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

mengenai tugas dan peranannya dalam penyelenggaraan program percepatan

peningkatan kualifikasi guru; (b) mengidentifikasi permasalahan-

permasalahan terkait dengan penyelenggaraan program peningkatan

kualifikasi guru dan menemukan alternatif solusinya; (c) membantu

pelaksanaan mekanisme pengawasan dalam penyelenggaraan program

peningkatan kualifikasi guru; dan (d) membantu guru dalam jabatan untuk

menempuh program peningkatan kualifikasi.

2. Pengertian

Kemitraan yang dimaksud dalam penyelenggaraan program ini adalah

kerjasama yang dijalin antara perguruan tinggi penyelenggara dan

lembaga/instansi yang terkait dalam penyelenggaraan Program Sarjana (S-1)

Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan. Lembaga/instansi terkait itu, antara

lain: perguruan tinggi mitra, dinas pendidikan, BKD, dan LPMP serta P4TK.

Kerjasama yang dilakukan didasarkan atas peran dan tanggung jawab masing-

masing lembaga/instansi untuk mewujudkan kelancaran penyelenggaraan

program.

3. Tujuan

Pedoman ini disusun untuk memberikan acuan kepada:

a. Perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan

Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan; dan

b. Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian Daerah, Lembaga Penjaminan

Mutu Pendidikan, Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga

Kependidikan, serta perguruan tinggi mitra untuk berkoordinasi dengan

perguruan tinggi penyelenggara dalam memfasilitasi dan memberikan

layanan kepada peserta Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru

dalam Jabatan.

Page 13: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

25 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

4. Prinsip Kemitraan

Kemitraan dilaksanakan dengan berpegang pada prinsip-prinsip sebagai

berikut.

a. Ekualitas atau kesejajaran di antara pihak-pihak yang bermitra.

b. Transparansi/keterbukaan dalam menjalankan program kemitraan.

c. Saling menghormati.

d. Penyelesaian masalah kerjasama secara musyawarah.

e. Tanggung jawab bersama semata-mata untuk membantu program

percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru dalam jabatan.

5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup panduan kemitraan ini meliputi pola dan mekanisme kemitraan

yang dijalin antara Perguruan Tinggi Penyelenggara dengan:

a. Perguruan Tinggi Penyelenggara yang lain;

b. Perguruan Tinggi Mitra;

c. Dinas Pendidikan;

d. Badan Kepegawaian Daerah (BKD); dan

e. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Pusat Pengembangan

Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kependidikan (P4TK).

6. Sifat dan Bentuk Kemitraan

a. Antarperguruan tinggi Penyelenggara

PT Penyelenggara dengan PT Penyelenggara lain dapat melakukan

kemitraan dan koordinasi dalam hal pemanfaatan SDM, bahan belajar,

sarana perkuliahan, dan sistem penilaian Pengakuan Pengalaman Kerja

dan Hasil Belajar (PPKHB) serta mengajukan berbagai usulan program.

26 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

1) Memanfaatkan bersama sumber daya manusia dalam rangka

menunjang PBM yang berkualitas

2) Memanfaatkan bersama bahan ajar dalam rangka standardisasi

materi belajar

3) Memanfaatkan bersama sarana prasarana laboratorium

4) Melakukan koordinasi dalam rangka penjaminan mutu, pendanaan,

pemetaan wilayah asal mahasiswa, besarnya biaya kuliah

5) Menyepakati secara bersama sistem penilaian PPKHB

6) Merumuskan bersama tentang usulan kepada Dirjen Dikti dalam

rangka mengatasi masalah penyelengaraan program yang terkait

dengan kebijakan Dikti.

b. PT Penyelenggara dan PT Mitra

1) Dalam penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi

Guru dalam Jabatan, perguruan tinggi penyelenggara dapat

melakukan kemitraan dengan perguruan tinggi lain, yang dinamakan

PT Mitra. Perguruan tinggi mitra dipilih dan ditetapkan oleh

perguruan tinggi penyelenggara yang memenuhi kriteria sebagai

berikut:

a) memiliki program studi yang relevan;

b) memiliki sumberdaya yang dapat dimanfaatkan bersama dan

memiliki ijin penyelenggaraan dari Dirjen Dikti;

c) memiliki tenaga pengajar yang berkualifikasi sesuai dengan PP

Nomor 19 Tahun 2005;

d) memiliki sarana dan prasarana yang menunjang

penyelenggaraan Program S-1 Pendidikan bagi Guru dalam

Jabatan sesuai dengan peraturan perundangan;

e) taat azas dalam penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai dengan

peraturan perundangan;

Page 14: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

27 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

f) membuat laporan evaluasi program studi berbasis evaluasi diri

(EPSBED) sekurang-kurangnya 2 (dua) semester terakhir;

g) mendapat dukungan dari pemerintah daerah yang akan

mengirimkan guru untuk mengikuti program ini; dan

h) Perguruan tinggi yang bukan Program Pengadaan Tenaga

Kependidikan (PPTK) dapat menjadi mitra perguruan tinggi

penyelenggara dengan ketentuan memiliki program studi

serumpun dan telah terakreditasi minimal B.

2) Kemitraan dengan perguruan tinggi mitra dapat dilakukan dalam

bentuk pemanfaatan bersama, antara lain: pemanfaatan SDM,

pengadaan bahan belajar mandiri, pelaksanaan perkuliahan, kegiatan

praktik dan praktikum.

a) Kemitraan PT Penyelenggara dan PT Mitra dilakukan dalam

pemanfaatan dan optimalisasi SDM, khususnya dosen, yang akan

ditugaskan untuk melaksanakan pembelajaran/ perkuliahan.

Dosen yang ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah

ditetapkan oleh PT Penyelenggara atas usulan PT Mitra sesuai

dengan latar belakang kualifikasi akademik, pengampuan mata

kuliah sebelumnya, dan jabatan fungsional yang dimiliki oleh

dosen yang bersangkutan.

b) Dosen yang telah ditetapkan oleh PT Penyelenggara dapat

menjadi pengampu mata kuliah dan melaksanakan perkuliahan

pada program ini yang penyelenggaraan perkuliahan

dilaksanakan di PT Mitra atau di wilayah PT Mitra berada.

c) Kemitraan antara PT Penyelenggara dan PT Mitra juga dapat

dilakukan berkaitan dengan pengadaan bahan belajar mandiri.

Bahan belajar mandiri yang dimiliki PT Mitra dapat dioptimalkan

penggunaannya dalam program ini sesuai dengan kesepakatan

antara keduanya.

d) Kemitraan juga dapat dilakukan dalam hal penyelenggaraan

perkuliahan, baik berupa penggunaan tempat kuliah, maupun

28 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

penggunaan sarana pembelajaran lainnya termasuk pelaksanaan

kegiatan praktik dan praktikum.

e) Selain kemitraan dalam lingkup yang telah dijelaskan di atas,

kemitraan juga dapat dilakukan dalam hal penerimaan

mahasiswa calon peserta program ini. PT Mitra dapat membantu

dalam hal penerimaan pendaftaran dan kelengkapan berkas

pendaftaran yang kemudian akan dikirim ke PT Penyelenggara.

Adapun penetapan calon mahasiswa sebagai peserta program

menjadi kewenangan dan ditetapkan oleh PT Penyelenggara.

f) Hal-hal yang berkenaan dengan segala bentuk kemitraan dan

berbagai pembiayaan yang terkait dengan adanya kemitraan di

atas, dilakukan atas kesepakatan bersama antara kedua belah

pihak dan diwujudkan dalam suatu MoU (naskah kesepahaman

bersama).

3) Perguruan tinggi penyelenggara dapat bermitra dengan perguruan

tinggi lain yang menyelenggarakan PPTK yang berlokasi di wilayah

tertentu dalam menyelenggarakan program tertentu. Jika di suatu

wilayah tertentu, tidak ada perguruan tinggi dan atau program studi

yang ditunjuk untuk menyelenggarakan program ini, maka perguruan

tinggi yang telah ditunjuk sebagai penyelenggara dapat

menyelenggarakan program sesuai dengan penunjukkannya dengan

persyaratan telah menjalin kerjasama dengan pemerintah di daerah

tersebut (bupati/dinas pendidikan) dalam penyelenggaraan program

ini.

4) Dalam hal tidak ada perguruan tinggi penyelenggara PPTK, perguruan

tinggi penyelenggara PPTK yang memiliki program studi satu rumpun

dapat menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan dengan

bermitra dengan perguruan tinggi lain yang tidak menyelenggarakan

program pengadaan tenaga kependidikan yang memiliki program

studi relevan dan terakreditasi minimal B.

Page 15: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

29 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

c. PT Penyelenggara dan Dinas Pendidikan

Kemitraan antara PT Penyelenggara dengan Dinas Pendidikan Provinsi

dan Kabupaten/ Kota dapat dilakukan dalam hal:

1) Penerimaan (rekrutmen) mahasiswa

Dinas Pendidikan dan PT Penyelenggaraa mengkaji data administrasi

pendaftar.

2) Penilaian PPKHB

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memfasilitasi penyusunan

portofolio PPKHB selanjutnya PT penyelenggara menilai portofolio

PPKHB.

3) Bantuan dana pendidikan

Atas usulan PT Penyelenggara dan berkoordinasi dengan Dinas

Pendidikan Propinsi dan atau Kabupaten/Kota mengajukan bantuan

biaya pendidikan kepada pemerintah daerah setempat dan/atau

LPMP bagi guru-guru yang mengikuti program.

4) Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkuliahan.

Jika dipandang perlu :

• Dinas Pendidikan memfasilitasi adanya sarana dan prasarana

penunjang yang digunakan untuk penyelenggaraan perkuliahan.

• Dinas pendidikan mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran

di daerah dengan PT penyelenggara.

d. PT Penyelenggara dan Badan Kepegawaian Daerah

1) Mengadakan koordinasi untuk membahas hal-hal berikut.

a) Rencana penuntasan peningkatan kualifikasi akademik Guru

dalam Jabatan yang belum S-1/D-IV, termasuk guru-guru pada

mata pelajaran langka dan anak berkebutuhan khusus.

30 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

b) Penetapan alokasi biaya bantuan pendidikan yang bersumber

dari APBD.

c) Proses perijinan tugas belajar bagi guru PNS.

2) Melakukan pendataan calon peserta program berdasarkan kuota,

kualifikasi akademik sebelumnya, dan kondisi geografis peserta

program.

3) Menadatangani kontrak kerja sama dengan PT Penyelenggara, jika

diperlukan.

e. PT Penyelenggara dan PMPTK

1) PMPTK berkoordinasi dengan PT Penyelenggara untuk membahas

dan menghasilkan kesepakatan dalam kegiatan-kegiatan sebagai

berikut.

a) Menyediakan dan memutakhirkan data guru kelas dan guru

mata pelajaran yang akan mengikuti program pendidikan guru S-

1 dalam jabatan.

b) Menyediakan sarana belajar/ fasilitas belajar tutorial.

c) Menyediakan bantuan pendidikan bagi peserta program S-1

dalam jabatan setiap tahun.

d) Memfasilitasi dan mengkoordinasi pelaksanaan sosialisasi

program S-1 dalam jabatan dan PPKHB.

e) Memfasilitasi rapat koordinasi Forum dalam rangka persiapan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program.

2) LPMP berkoordinasi dengan PT Penyelenggara untuk membahas dan

menghasilkan kesepakatan dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

a) Melaksanakan sosialisasi Program Sarjana (S-1) Kependidikan

bagi Guru dalam Jabatan dan PPKHB.

b) Menyediakan dan memutakhirkan data guru yang akan

mengikuti Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam

Jabatan.

c) Mengadministrasikan bantuan pendidikan bagi guru peserta

Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan.

Page 16: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

31 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

d) Melakukan koordinasi bersama PT penyelenggara dengan

pemerintah daerah (Dinas Pendidikan dan BKD);

e) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan Forum PT

penyelenggara dan mitra;

f) Memfasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

program.

7. Penutup

Kemitraan menjadi salah satu ciri dalam Program Sarjana (S-1) Kependidikan

bagi Guru dalam Jabatan, oleh karena itu dengan dibangunnya kemitraan

diharapkan dapat menjembatani dan mengatasi berbagai permasalahan yang

dihadapi, baik oleh instansi terkait di daerah, PT penyelenggara, PT mitra

maupun pihak peserta program.

32 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

Page 17: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

33 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

LAMPIRAN 2

SALINAN

PERATURAN

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 58 TAHUN 2008

TENTANG

PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN

BAGI GURU DALAM JABATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung upaya percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru dalam jabatan perlu menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4586);

34 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2008;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN.

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan adalah program penyelenggaraan pendidikan yang secara khusus diperuntukkan bagi guru tetap dalam jabatan.

2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan program sarjana (S-1) kependidikan.

3. Proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengintegrasikan sistem perkuliahan tatap muka dan/atau termediasi, dan sistem pembelajaran mandiri.

4. Perkuliahan tatap muka adalah proses interaksi langsung dan terjadwal antara dosen dan mahasiswa dalam mencapai tujuan/kompetensi.

5. Perkuliahan termediasi adalah proses interaksi terjadwal antara dosen dan mahasiswa dalam mencapai tujuan/kompetensi melalui pemanfaatan berbagai jenis media dan teknologi.

Page 18: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

35 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

6. Pembelajaran mandiri adalah proses interaksi mahasiswa dengan sumber belajar yang dilakukan dengan menggunakan bahan belajar mandiri, baik dengan bantuan tutorial atau tanpa bantuan tutorial.

7. Tutorial adalah bentuk bantuan belajar akademik yang secara langsung berkaitan dengan materi ajar, dan dapat dilaksanakan secara tatap muka atau termediasi.

8. Bahan belajar mandiri adalah substansi pembelajaran yang dikembangkan dalam bentuk bahan cetak, audio, dan audio visual yang dapat digunakan mahasiswa untuk proses belajar mandiri.

9. Praktik adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengaplikasikan teori, konsep, atau prosedur dengan pengawasan langsung dosen/pembimbing.

10. Praktikum adalah kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan validasi fakta atau hubungan antar fakta, sesuai yang disyaratkan dalam kurikulum.

11. Program pemantapan lapangan yang selanjutnya disebut PPL adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dengan bimbingan oleh dosen/guru pamong yang ditugaskan sesuai dengan yang disyaratkan dalam kurikulum.

12. Penilaian hasil belajar adalah pemberian nilai terhadap proses dan hasil belajar mahasiswa, baik dalam perkuliahan tatap muka dan/atau termediasi maupun pembelajaran mandiri.

13. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dalam bidang Pendidikan Nasional.

14. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Pasal 2 Tujuan penyelenggaraan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan yaitu untuk mendukung upaya percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru dalam jabatan.

Pasal 3

Penyelenggaraan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan dilaksanakan dengan mengutamakan hal berikut:

36 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

a. memungkinkan guru memiliki kesempatan lebih luas untuk memperoleh peningkatan kualifikasi akademik dengan tidak mengganggu tugas dan tanggung jawabnya di sekolah;

b. dapat mewujudkan sistem penyelenggaraan pendidikan guru dalam jabatan yang efisien, efektif, dan akuntabel serta menawarkan akses layanan pendidikan yang lebih luas tanpa mengabaikan kualitas;

Pasal 4

(1) Program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan

diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh Menteri.

(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perguruan

tinggi yang telah memiliki: a. program studi sarjana (S-1) kependidikan yang memiliki ijin

penyelenggaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi; b. program studi sarjana (S-1) kependidikan yang terakreditasi oleh

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai minimal B, kecuali untuk program studi sarjana (S-1) pendidikan guru sekolah dasar (PGSD)/ pendidikan guru taman kanak-kanak (PGTK)/ pendidikan guru pada anak usia dini (PGPAUD) memiliki ijin penyelenggaraan dan mendapatkan penugasan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;

c. perjanjian kerjasama antara pimpinan perguruan tinggi dan kepala daerah dalam rangka peningkatan kualifikasi akademik guru;

d. perjanjian kemitraan dengan perguruan tinggi lain yang memiliki izin dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam rangka penyelenggaraan program peningkatan kualifikasi akademik guru;

e. sarana dan prasarana yang menunjang penyelenggaraan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

f. bahan ajar untuk kepentingan perkuliahan tatap muka dan/atau termediasi, dan pembelajaran mandiri;

g. laporan evaluasi program studi berbasis evaluasi diri (EPSBED) sekurang-kurangnya 2 (dua) semester terakhir.

(3) Perguruan tinggi penyelenggara program sarjana (S-1) kependidikan

bagI guru dalam jabatan dapat bermitra dengan perguruan tinggi lain

Page 19: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

37 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

yang berlokasi di wilayah tertentu dalam menyelenggarakan program studi tertentu, jika di wilayah tersebut tidak ada program studi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan.

(4) Dalam hal tidak ada perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan

tenaga kependidikan yang memiliki program studi dalam bidang tertentu, perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang memiliki program studi satu rumpun dapat menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan dengan bermitra dengan perguruan tinggi lain yang memiliki program studi relevan dan terakreditasi minimal B.

(5) Ketentuan mengenai persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dan rambu-rambu penyelenggaraan program diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal.

Pasal 5

(1) Struktur kurikulum program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam

jabatan terdiri atas mata kuliah yang dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran tatap muka dan/atau termediasi dan mata kuliah yang dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran mandiri dengan tutorial dan tanpa tutorial.

(2) Penetapan mata kuliah tatap muka dan/atau termediasi didasarkan atas

pertimbangan bahwa mata kuliah tersebut mempersyaratkan adanya praktik atau praktikum.

(3) Penetapan mata kuliah melalui pembelajaran mandiri dengan tutorial

didasarkan atas pertimbangan bahwa mata kuliah tersebut menunjang pengembangan kompetensi profesional.

(4) Penetapan mata kuliah melalui pembelajaran mandiri tanpa tutorial

didasarkan atas pertimbangan bahwa mata kuliah tersebut dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa, baik perorangan maupun berkelompok.

(5) Perguruan tinggi mengembangkan bahan ajar, baik untuk kepentingan

perkuliahan tatap muka maupun pembelajaran mandiri atau

38 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

memanfaatkan bahan belajar mandiri yang telah dikembangkan dan tersedia di perguruan tinggi lain.

(6) Beban studi satuan kredit semester (sks) yang ditempuh dalam program

sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan sama dengan beban studi satuan kredit semester (sks) yang berlaku pada program studi yang sama di perguruan tinggi penyelenggara.

(7) Perguruan tinggi dapat memberikan pengakuan terhadap pengalaman

kerja dan hasil belajar yang pernah diperoleh sebelumnya, baik pada jalur pendidkan formal maupun pendidikan non formal sebagai pengurang beban studi yang harus ditempuh.

(8) Pengakuan terhadap pengalaman kerja dan hasil belajar yang pernah

diperoleh sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (7) paling banyak 65% dari jumlah sks yang harus ditempuh.

(9) Pengalaman kerja dan hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat

(7) diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan terakreditasi yang dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, Kelompok Kerja Guru, Musyawarah Guru Mata Pelajaran, Gugus, atau lembaga lain yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

(10) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengakuan pengalaman kerja dan hasil

belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dan ayat (8) diatur oleh perguruan tinggi penyelenggara masing-masing.

(11) Perkuliahan termediasi dan pembelajaran mandiri dapat dilaksanakan di

kampus perguruan tinggi penyelenggara, kampus perguruan tinggi mitra, tempat kegiatan kelompok kerja guru (KKG), tempat kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), Information Communication Technology Centre (ICT Centre), lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP), pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan (P4TK), dan lembaga/tempat lain yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan setempat.

(12) Penyelenggaraan program pemantapan lapangan (PPL) diatur dan

disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi.

Page 20: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

39 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

(13) Penilaian hasil belajar harus dapat mencerminkan kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa melalui: a. mekanisme ujian secara komprehensif dengan pengawasan langsung; b. dalam bentuk pemberian tugas yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 6

(1) Peserta program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan

adalah guru tetap yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bukan PNS.

(2) Guru tetap bukan PNS adalah guru yang ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan dari penyelenggara satuan pendidikan yang berbadan hukum.

(3) Penetapan peserta program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam

jabatan dilaksanakan melalui seleksi administratif oleh perguruan tinggi penyelenggara.

(4) Penyelenggara program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam

jabatan dilarang menerima peserta di luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).

Pasal 7 (1) Perguruan tinggi penyelenggara program sarjana (S-1) kependidikan

bagi guru dalam jabatan dievaluasi secara berkala untuk mengetahui kelayakan penyelenggaraan.

(2) Menteri dapat mencabut penetapan perguruan tinggi yang melanggar

ketentuan penyelenggaraan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan.

Pasal 8

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional Kepala Bagian Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan dan Bantuan Hukum II, Putut Pujogiri, S.H. NIP 131661278

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 2008

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD

BAMBANG SUDIBYO

40 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

Page 21: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

41 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

LAMPIRAN 3

SALINAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 015/P/2009

TENTANG

PENETAPAN PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan, perlu menetapkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

42 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);

4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Paraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;

5. Keputusan Presiden Nomor 187/M/2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 77/P Tahun 2007;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

TENTANG PENETAPAN PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN.

PERTAMA : Perguruan tinggi sebagaimana tersebut dalam Lampiran

Keputusan ini ditetapkan sebagai perguruan tinggi penyelenggara program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan.

KEDUA : Perguruan tinggi sebagaimana dimaksud dalam Diktum

Pertama bertugas menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan untuk program studi sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Biaya penyelenggaraan program sarjana (S-1)

kependidikan bagi guru dalam jabatan dibebankan kepada peserta (swadana) dan/atau bantuan pendidikan dari pihak lain.

Page 22: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

43 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Februari 2009

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD

BAMBANG SUDIBYO

Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Dr. Andi Pangerang Moenta, SH, MH, DFM NIP 131661823

44 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 015/P/2009 TANGGAL 16 Pebruari 2009

PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

1 BALI

Univ. Pendidikan Ganesha 1 Bimbingan Konseling

2 Pend. Bahasa dan Sastra Inggris

3 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

4 Pend. Biologi

5 Pend. Ekonomi

6 Pend. Fisika

7 Pend. Geografi

8 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

9 Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

10 Pend. Kesejahteraan Keluarga (Keterampilan)

11 Pend. Kimia

12 Pend. Matematika

13 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

14 Pend. Sejarah

2 BANTEN Univ. Sultan Ageng Tirtayasa 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

3 BENGKULU 1 Univ. Bengkulu 1 Pend. Anak Usia Dini (PAUD)

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Biologi

4 Pend. Fisika

5 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

6 Pend. Kimia

7 Pend. Luar Sekolah (PLS)

8 Pend. Matematika

Page 23: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

45 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

9 Pend Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

2 Univ. Muhamadiyah Bengkulu 1 Pend. Ekonomi

2 Pend. Kewarganegaraan 4 DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)

1 Univ. Negeri Yogyakarta 1 Administrasi Perkantoran

2 Pend. Akuntansi

3 Pend. Bahasa & Sastra Indonesia

4 Pend. Bahasa Inggris

5 Pend. Bahasa Jawa

6 Pend. Bahasa Jerman

7 Pend. Bahasa Perancis

8 Pend. Biologi

9 Pend. Ekonomi

10 Pend. Fisika

11 Pend. Geografi

12 Pend. Kimia

13 Pend. Luar Biasa

14 Pend. Matematika

15 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan Hukum

16 Pend. Sejarah

17 Pend. Seni Kerajinan

18 Pend. Seni Musik

19 Pend. Seni Rupa

20 Pend. Seni Tari

21 Pend. Sosiologi

22 Pend. Teknik Boga

23 Pend. Teknik Busana

24 Pend. Teknik Elektro

25 Pend. Teknik Mesin

46 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

26 Pend. Teknik Sipil dan Perencanaan

27 Penjaskes dan Rekreasi (PJKR)

28 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD) 2 Univ. PGRI Yogyakarta 1 Bimbingan dan Konseling

2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

3 Pend. Sejarah

4 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

3 Univ. Sanata Dharma Yogyakarta

1 Ilmu Pend. Kekhususan Pend. Agama Katolik

2 Pend. Akuntansi

3 Pend. Bahasa Inggris

4 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

5 Pend. Ekonomi

6 Pend. Fisika

7 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

8 Pend. Matematika

9 Pend. Sejarah

4 Univ. Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Fisika

3 Pend. Kesejahteraan Keluarga

4 Pend. Matematika

5 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

5 Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta

Bimbingan dan Konseling

5 DKI JAKARTA 1 Univ. Muhamadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

3 Pend. Matematika

Page 24: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

47 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

4 Pend. Sejarah

2 Univ. Negeri Jakarta 1 Bimbinga Konseling

2 Pend. Administrasi Perkantoran

3 Pend. Akuntansi

4 Pend. Anak Usia Dini (PAUD)

5 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

6 Pend. Bahasa Inggris

7 Pend. Bahasa Jerman

8 Pend. Bahasa Perancis

9 Pend. Bahsa Arab

10 Pend. Biologi

11 Pend. Ekonomi dan Koperasi

12 Pend. Fisika

13 Pend. Geografi

14 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

15 Pend. Jasmani Kesehatan Rekreasi

16 Pend. Kepelatihan

17 Pend. Kimia

18 Pend. Luar Biasa

19 Pend. Matematika

20 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

21 Pend. Sejarah

22 Pend. Seni Musik

23 Pend. Seni Rupa

24 Pend. Seni Tari

25 Pend. Tata Boga

48 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

26 Pend. Tata Busana

27 Pend. Tata Niaga

28 Pend. Tata Rias

29 Pend. Teknik Bangunan

30 Pend. Teknik Elektro

31 Pend. Teknik Elektronika

32 Pend. Teknik Mesin

6 GORONTALO

Univ. Negeri Gorontalo 1 Bimbingan Konseling

2 Manajemen Pendidikan

3 Pend. Bahasa Indonesia

4 Pend. Bahasa Inggris

5 Pend. Biologi

6 Pend. Ekonomi

7 Pend. Fisika

8 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

9 Pend. Jasmani dan Kesehatan

10 Pend. Kewarganegaraan (PKn)

11 Pend. Kimia

12 Pend. Luar Sekolah

13 Pend. Matematika

14 Pend. Sejarah

7 JAMBI

Univ. Jambi 1 Pend. Bahasa Indonesia

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

4 Pend. IPS

5 Pend. Kimia

6 Pend. Matematika

Page 25: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

49 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

7 Pend. Fisika

8 JAWA BARAT 1 STKIP Pasundan Cimahi 1

Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Jasmani Kesehatan dan Jasmani

3 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

2 Univ. Galuh Ciamis 1

Pend. Akuntansi

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Biologi

4 Pend. Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

5 Pend. Sejarah

6 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

3 Univ. Islam Nusantara 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Luar Biasa

4 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

5 Pend. Luar Sekolah

4 Univ. Kuningan 1

Pend. Biologi

2 Pend. Ekonomi

3 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

5 Univ. Pakuan 1 Pend. Biologi

2 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

3 Pend. Bahasa Inggris

6 Univ. Pasundan Bandung 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

2 Pend. Biologi

3 Pend. Ekonomi

4 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

5 Pend. Kesejahteraan Keluarga

6 Pend. Matematika

50 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

7 Univ. Pendidikan Indonesia 1 Pend. Administrasi Perkantoran

2 Pend. Akuntansi

3 Pend. Bahasa Arab

4 Pend. Bahasa Daerah (Sunda)

5 Pend. Bahasa Indonesia

6 Pend. Bahasa Inggris

7 Pend. Bahasa Jepang

8 Pend. Bahasa Jerman

9 Pend. Bahasa Perancis

10 Pend. Biologi

11 Pend. Ekonomi Koperasi

12 Pend. Fisika

13 Pend. Geografi

14 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)/ PGTK

15 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

16 Pend. Gurun Sekolah Dasar Penjas S1

17 Pend. Kesejahteraan Keluarga

18 Pend. Kewarganegaraan (PKn)

19 Pend. Kimia

20 Pend. Luar Biasa

21 Pend. Luar Sekolah

22 Pend. Matematika

23 Pend. Sejarah

24 Pend. Seni Musik

25 Pend. Seni Rupa

26 Pend. Seni Tari

27 Pend. Tata Boga

28 Pend. Tata Busana

Page 26: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

51 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

29 Pend. Tata Niaga (Manajemen Bisnis)

30 Pend. Teknik Bangunan

31 Pend. Teknik Mesin

32 Penjaskes dan Rekreasi (PJKR)

33 Psikologi Pend. dan Bimbingan

34 Teknologi Pendidikan

8 Univ. Siliwangi Tasikmalaya 1 Pend. Bahasa da Sastra Indonesia

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Biologi

4 Pend. Ekonomi/ Tata Niaga

5 Pend. Geografi

6 Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

7 Pend. Luar Sekolah

8 Pend. Matematika

9 JAWA TENGAH

1 IKIP PGRI Semarang 1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

3 Pend. Biologi

4 Pend. Fisika

5 Pend. Matematika

6 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

7 Psikologi Pend. dan Bimbingan

2 IKIP Veteran Semarang 1 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)

2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

3 Pend. Sejarah 3 Univ. Kristen Satya Wacana

(UKSW) Salatiga 1 Pend. Ekonomi

2 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

3 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

52 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

4 Pend. Sejarah

5 Bimbingan Konseling

4 Univ. Muhamadiyah Purwokerto

1 Pend. Anak Usia Dini (PAUD)

2 Pend. Bahasa Indonesia dan daerah

3 Pend. Bahasa nggris

4 Pend. Biologi

5 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

6 Pend. Matematika

5 Univ. Muhamadiyah Surakarta 1 Pend. Akuntansi

2 Pend. Anak Usia Dini (PAUD)

3 Pend. Bahasa Indonesia dan Sastra Daerah

4 Pend. Bahasa Inggris

5 Pend. Biologi

6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

7 Pend. Matematika

8 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

6 Univ. Negeri Semarang 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

7 Univ. Panca Sakti, Tegal 1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Ekonomi

3 Pend. Kewarganegaraan (PKn)

4 Pend. Bhs dan Sastra Indonesia dan Daerah

8 Univ. Sebelas Maret Surakarta (UNS)

1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Bahasa, Sastra Indoneia dan Daerah

3 Pend. Biologi

4 Pend. Ekonomi

5 Pend. Fisika

6 Pend. Geografi

Page 27: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

53 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

7 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

8 Pend. Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

9 Pend. Kewarganegaraan (PKn)

10 Pend. Kimia

11 Pend. Luar Biasa

12 Pend. Matematika

13 Pend. Pelatihan dan Olah Raga

14 Pend. Sejarah

15 Pend. Seni Rupa

16 Pend. Sosiologi Antropologi

17 Pend. Teknik Bangunan

18 Pend. Teknik Mesin

9 Univ. Vet. Bangun Nusantara Sukaharjo

1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

2 Pend. Biologi

3 Pend. Matematika

4 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

5 Psikologi Pend. dan Bimbingan

6 Pend. Bahasa dan Sastra Daerah

10 JAWA TIMUR 1 IKIP PGRI Jember 1

Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

2 IKIP PGRI Madiun 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Matematika

4 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

3 STKIP PGRI Bangkalan 1

Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

2 Pend. Bahasa Indonesia

4 STKIP PGRI Jombang 1 Pend. Ekonomi

2 Pend. Matematika

54 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

3 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

5 STKIP PGRI Lamongan 1 Pend. Ekonomi

6 STKIP PGRI Nganjuk 1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

7 STKIP PGRI Pasuruan 1 Pend. Bahasa Inggris

8 STKIP PGRI Tulungagung 1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

3 Pend. Ekonomi

9 Univ. Dr. Sutomo Surabaya 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

2 Pend. Matematika

10 Univ. Islam Darul Ulum Lamongan 1 Pend. Bahasa Indonesia

11 Univ. Jember 1 Pend. Bahasa Indonesia

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Biologi

4 Pend. Ekonomi

5 Pend. Fisika

6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

7 Pend. Matematika

12 Univ. Muhamadiyah Gresik 1 Pend. Matematika

2 Pend. Bahasa Inggris

13 Univ. Muhamadiyah Jember 1

Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)

14 Univ. Muhamadiyah Malang 1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

3 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Page 28: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

55 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

15 Univ. Muhamadiyah Ponorogo 1 Pend. Matematika

16 Univ. Muhamadiyah Surabaya 1 Pend. Matematika

2 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

17 Univ. Negeri Malang 1 Bimbingan dan Konseling

2 Pend. Administrasi Perkantoran

3 Pend. Akuntansi

4 Pend. Bahasa Arab

5 Pend. Bahasa Indonesia dan Daerah

6 Pend. Bahasa Inggris

7 Pend. Bahasa Jerman

8 Pend. Biologi

9 Pend. Ekonomi

10 Pend. Fisika

11 Pend. Geografi

12 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

13 Pend. Kimia

14 Pend. Luar Sekolah

15 Pend. Matematika

16 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

17 Pend. Sejarah

18 Pend. Seni Tari

19 Pend. Tata Niaga

20 Pend. Teknik Mesin

18 Univ. Negeri Surabaya 1 Pend. Bahasa Daerah (Jawa)

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Bahasa Jerman

4 Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

56 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

5 Pend. Biologi

6 Pend. Ekonomi

7 Pend. Fisika

8 Pend. Geografi

9 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)

10 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

11 Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

12 Pend. Kepelatihan Olahraga

13 Pend. Kesejahteraan Keluarga

14 Pend. Kimia

15 Pend. Luar Biasa

16 Pend. Matematika

17 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

18 Pend. Sejarah

19 Pend. Sendratasik

20 Pend. Seni Rupa

21 Pend. Teknik Bangunan

22 Pend. Teknik Elektro

23 Pend. Teknik Mesin 19 Univ. Nusantaraa PGRI Kediri 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Biologi

4 Pend. Ekonomi Akuntansi

5 Pend. Jasmani, Kesehatan Rekreasi

6 Pend. Sejarah

7 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

20 Univ. PGRI Adibuana Surabaya

1 Bimbingan dan Konseling

2 Pend. Bahasa Inggris

Page 29: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

57 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

3 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

4 Pend. Kepelatihan Olahraga

5 Pend. Kesejahteraan Keluarga

6 Pend. Matematika

7 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

8 Pend. Seni Rupa

9 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

21 Univ. PGRI Banyuwangi 1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

22 Univ. PGRI Ronggolawe 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Ekonomi

4 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

11 KALIMANTAN BARAT (KALBAR)

Univ. Tanjungpura 1 Pend. Bahasa Indonesia

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Ekonomi

4 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)

5 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

6 Pend. Matematika

12 KALIMANTAN SELATAN (KALSEL)

1 STKIP PGRI Banjarmasin 1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Bahasa & Sastra Indonesia & Daerah

2 Univ. Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary Banjarmasin

1 Pend. Bimbingan dan Konseling

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Univ. Lambung Mangkurat 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Biologi

58 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

4 Pend. Ekonomi

5 Pend. Fisika

6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

7 Pend. Kimia

8 Pend. Matematika

9 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

10 Pend. Sejarah

13 KALIMANTAN TENGAH (KALTENG)

Univ. Palangka Raya 1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

3 Pend. Bimbingan dan Konseling

4 Pend. Biologi

5 Pend. Ekonomi

6 Pend. Fisika

7 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)

8 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

9 Pend. Kimia

10 Pend. Luar Sekolah

11 Pend. Matematika

12 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

14 KALIMANTAN TIMUR (KALTIM)

1 IKIP PGRI Kalimantan Timur 1 Pend. Ekonomi

2 Univ. Borneo 1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Biologi

3 Pend. Matematika

4 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

15 LAMPUNG

Univ. Lampung 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

2 Pend. Bahasa Inggris

Page 30: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

59 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

3 Pend. Biologi

4 Pend. Ekonomi

5 Pend. Fisika

6 Pend. Geografi

7 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

8 Pend. Jasmani & Kesehatan

9 Pend. Kewarganegaraan (PKn)

10 Pend. Kimia

11 Pend. Matematika

12 Pend. Sejarah

16 MALUKU

Univ. Pattimura 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

2 Pend. Kimia

3 Pend. Sejarah

17 NANGRO ACEH DARUSALAM (NAD)

1 Univ. Al Muslim Bireun 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

2 Univ. Syiah Kuala 1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

3 Pend. Biologi

4 Pend. Ekonomi

5 Pend. Fisika

6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

7 Pend. Kesejahteraan Keluarga

8 Pend. Kewarganegaraan (PKn)

9 Pend. Kimia

10 Pend. Matematika

11 Pend. Olahraga dan Kesehatan

12 Pend. Sejarah

18 NUSA TENGGARA BARAT (NTB)

1 IKIP Mataram 1 Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

2 STKIP Hamzanwadi Selong 1 Bimbingan Konseling

60 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

4 Pend. Biologi

5 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

6 Pend. Sejarah

7 Pend. Matematika

3 Univ. Mataram 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

19 NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

1 Univ. Nusa Cendana 1 Pend. Bahasa Indonesia

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Ekonomi

4 Pend. Fisika

5 Pend. Geografi

6 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)

7 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

8 Pend. Kimia

9 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

10 Pend. Sejarah

2 STKIP St. Paulus Ruteng 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

20 PAPUA

Univ. Cendrawasih 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

2 Pend. Sejarah

21 RIAU

Univ. Riau Pekanbaru 1 Pend. Anak Usia Dini (PAUD)

2 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

3 Pend. Biologi

4 Pend. Ekonomi

5 Pend. Fisika

6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

7 Pend. Kimia

Page 31: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

61 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

8 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

9 Pend. Sejarah

10 Pend. Matematika

22 SULAWESI SELATAN (SULSEL)

1 Univ. Muhamadiyah Makassar 1 Kurikulum dan Teknologi Pend.

2 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

3 Pend. Bahasa dan Sastra Inggris

4 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

2 Univ. Negeri Makassar 1 Administrasi Perkantoran

2 Kurikulum dan Teknologi Pend.

3 Pend. Administrasi Perkantoran

4 Pend. Akuntansi

5 Pend. Bahasa Inggris

6 Pend. Bahasa Jerman

7 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

8 Pend. Biologi

9 Pend. Fisika

10 Pend. Geografi

11 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)

12 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

13 Pend. Kepelatihan Olahraga

14 Pend. Kesejahteraan Keluarga

15 Pend. Kimia

16 Pend. Koperasi

17 Pend. Luar Biasa

18 Pend. Luar Sekolah

19 Pend. Matematika

20 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

62 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

21 Pend. Sejarah

22 Pend. Sendratasik

23 Pend. Seni Rupa

24 Pend. Teknik Bangunan

25 Pend. Teknik Elektro

26 Pend. Teknik Elektronika

27 Pend. Teknik Mesin

28 Pend. Teknik Otomotif

29 Penjaskes dan Rekreasi (PJKR)

30 Psikologi Pend. dan Bimbingan 23 SULAWESI

TENGAH (SULTENG)

Univ. Tadulako Palu 1 Pend. Bahasa Inggris

2 Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

3 Pend. Biologi

4 Pend. Fisika

5 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

6 Pend. Kimia

7 Pend. Matematika

8 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

9 Pend. Sejarah

24 SULAWESI TENGGARA (SULTRA)

Univ. Haluoleo 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

2 Pend. Ekonomi

3 Pend. Fisika

4 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

5 Pend. Matematika

6 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

7 Pend. Sejarah

Page 32: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

63 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

25 SULAWESI UTARA (SULUT)

Univ. Negeri Manado 1 Pend. Agama Hindu

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Bahasa Jepang

4 Pend. Bahasa Jerman

5 Pend. Biologi

6 Pend. Ekonomi

7 Pend. Fisika

8 Pend. Geografi

9 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

10 Pend. Jasmani Orkes

11 Pend. Kepelatihan

12 Pend. Kesehatan Rekreasi

13 Pend. Kesejahteraan Keluarga

14 Pend. Kimia

15 Pend. Matematika

16 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

17 Pend. Sastra Indonesia

18 Pend. Sejarah

19 Pend. Sendratasik

20 Pend. Teknik Bangunan

21 Pend. Teknik Elektro

26 SUMATERA BARAT (SUMBAR)

1 Univ. Bung Hatta Padang 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

2 Pend. Bahasa dan Sastra Inggris

3 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

4 Pend. Kewarganegaraan (PKn)

5 Pend. Matematika

2 Univ. Negeri Padang 1 Bimbingan Konseling

64 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

2 Manajemen Pendidikan

3 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

4 Pend. Bahasa Inggris

5 Pend. Biologi

6 Pend. Biologi

7 Pend. Ekonomi

8 Pend. Fisika

9 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)

10 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

11 Pend. Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

12 Pend. Kepelatihan Olahraga

13 Pend. Kimia

14 Pend. Luar Biasa

15 Pend. Luar Sekolah

16 Pend. Matematika

17 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

18 Pend. Sejarah

19 Pend. Seni Drama, Tari dan Musik

20 Pend. Seni Rupa

21 Pend. Sosiologi dan Antropologi

22 Pend. Tata Boga

23 Pend. Tata Busana

24 Pend. Teknik Bangunan

25 Pend. Teknik Elekronika

26 Pend. Teknik Elektro

27 Pend. Teknik Mesin

28 Pend. Teknik Otomotif

Page 33: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

65 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

29 Teknologi Pendidikan

27 SUMATERA SELATAN (SUMSEL)

Univ. Sriwijaya 1 Pend. Bahasa Indonesia

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Biologi

4 Pend. Ekonomi

5 Pend. Fisika

6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

7 Pend. Kewarganegaraan (PKn)

8 Pend. Kimia

9 Pend. Matematika

10 Pend. Sejarah

28 SUMATERA UTARA (SUMUT)

1 Univ. HKBP Nommensen 1 Pend. Agama Kristen

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Fisika

4 Pend. Matematika

5 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

2 Univ. Negeri Medan 1 Bimbingan Konseling

2 Pend. Bahasa Inggris

3 Pend. Bahasa Jerman

4 Pend. Bahasa Perancis

5 Pend. Biologi

6 Pend. Ekonomi

7 Pend. Fisika

8 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)

9 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)

10 Pend. Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

11 Pend. Kepelatihan Olah Raga

66 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI

12 Pend. Kimia

13 Pend. Luar Sekolah

14 Pend. Matematika

15 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

16 Pend. Sejarah

17 Pend. Seni Musik dan Tari

18 Pend. Seni Rupa

19 Pend. Tata Boga

20 Pend. Tata Busana

21 Pend. Teknik Bangunan

22 Pend. Teknik Mesin

3 Univ. Simalungun Pematang Siantar

1 Pend. Biologi

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Februari 2009

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD

BAMBANG SUDIBYO

Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Dr. Andi Pangerang Moenta, SH, MH, DFM NIP 131661823

Page 34: 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab

67 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

LAMPIRAN 4

PENEGASAN KELAYAKAN PENYELENGGARAAN

PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN

BAGI GURU DALAM JABATAN

Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan merupakan suatu

program yang dirancang dan diselenggarakan oleh Ditjen Pendidikan Tinggi untuk

memfasilitasi Guru dalam Jabatan dapat meningkatkan kualifikasi akademik

dengan tidak meninggalkan tugas dan tanggung jawab di sekolah dengan alasan

bahwa penyelesaian peningkatan kualifikasi guru tidak mungkin dapat

diselesaikan melalui penyelenggaraan secara regular sesuai dengan target waktu

yang ditetapkan.

Namun demikian, pada awal implementasi program ini, beberapa instansi di

daerah masih meragukan dan tidak menganjurkan para guru yang ada di

wilayahnya untuk mengikuti peningkatan kualifikasi akademik melalui program ini.

Hal ini disebabkan karena adanya persepsi bahwa program ini disamakan dengan

“kelas jauh” yang secara yuridis dilarang oleh pemerintah.

Perlu ditegaskan bahwa program ini dengan segala karakteristiknya berbeda

dengan apa yang dinamakan dengan “kelas jauh”. Perbedaan program ini , antara

lain berkaitan dengan:

Pertama, ada dasar filosofis yang melandasi penyelenggaran program ini, yakni:

diperlukan upaya percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru dalam

jabatan dengan kualitas yang sama tetapi peserta program tidak meninggalkan

tugas pokok sebagai guru.

Kedua, ada dasar hukum yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan program

ini, yaitu: (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, (2) Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (3)

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, (4) Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun

2008 tentang Guru, (5) Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dan (6) Permendiknas No. 58 Tahun

2008 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru

68 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan

dalam Jabatan, serta (7) Kepmendiknas No. 015/P/2009 tentang Penunjukkan

Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru

dalam Jabatan.

Ketiga, adanya aturan yang jelas tentang penyelenggaraan

perkuliahan/pembelajaran, yang dalam proses perkuliahannya menggunakan

pendekatan dual mode, yaitu melalui pengintegrasian sistem pembelajaran

konvensional (tatap muka di kampus atau termediasi) dan sistem pembelajaran

mandiri (tutorial dan atau tanpa tutorial) melalui pengaturan yang jelas dan

terukur.

Keempat, adanya penunjukan PT Penyelenggara Program yang dilakukan melalui

penilaian terhadap kelayakan penyelenggara, diawali dengan pengusulan

proposal dan kemudian dilakukan visitasi ke lapangan. Hasil penilaian terhadap

calon PT Penyelenggara kemudian ditetapkan melalui Keputusan Menteri

(Kepmendiknas No. 15/P/2009).

Kelima, adanya kontrol mutu yang secara berkala dilakukan, baik penjaminan

mutu yang dilakukan oleh PT Penyelenggara maupun kegiatan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan program oleh Ditjen Pendidikan Tinggi.

Keenam, adanya tempat pelaksanaan perkuliahan yang ditetapkan secara resmi

atas kesepakatan bersama dan kemitraan antara PT Penyelenggara, PT Mitra, dan

atau lembaga/ instansi yang terkait.

Ketujuh, adanya Forum Koordinasi antar PT Penyelenggara, PT Mitra, Dinas

Pendidikan, dan instansi terkait lainnya dalam penyelenggaraan program dan

penuntasan peningkatan kualifikasi akademik guru.

Kedelapan, penyelesaian dan beban studi dalam program ini sesuai dengan yang

ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku (Kepmendiknas

Nomor 234/U/2000).