071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab
description
Transcript of 071_1.3. Rambu2 Penyelenggaraan S-1 Dlm Jab
1 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN
PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN
BAGI GURU DALAM JABATAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal
8). Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diperoleh
melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat
(pasal 9), sedangkan kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi (pasal
10). Selanjutnya ditegaskan bahwa: “guru yang belum memiliki kualifikasi
akademik dan sertifikat pendidik wajib memenuhi kualifikasi akademik dan
sertifikat pendidik paling lama sepuluh tahun sejak berlakunya undang-
undang ini” (pasal 82 ayat 2). Konsekuensi logis dari pemberlakuan undang-
undang tersebut, pemerintah dan Penyelenggara Pengadaan Tenaga
Kependidikan (PPTK) atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
diharapkan dapat memfasilitasi pelaksanaan program percepatan
peningkatan kualifikasi akademik guru dengan akses yang lebih luas,
berkualitas dan tidak mengganggu tugas serta tanggung jawabnya di sekolah.
Sementara itu jumlah guru dari berbagai satuan pendidikan (TK, SD,
SMP, SMA, SMK, dan SLB) yang harus ditingkatkan kualifikasi akademiknya
mencapai 1.456.491 orang atau 63% dari jumlah guru yang ada di Indonesia,
di luar guru yang di bawah pengelolaan Departemen Agama (RA, MI, MTs,
MA, dan MAK). Pada satuan pendidikan TK, jumlah guru yang harus
ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 155.661 atau 89% dari jumlah guru TK
yang ada. Pada satuan pendidikan SD, jumlah guru yang harus ditingkatkan
kualifikasinya sebanyak 1.041.793 atau 83%, pada satuan pendidikan SMP
2 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
jumlah guru yang harus ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 185.603 atau
38%; pada satuan pendidikan SMA jumlah guru yang harus ditingkatkan
kualifikasinya sebanyak 34.547 atau 15% dan pada satuan pendidikan SMK,
jumlah guru yang harus ditingkatkan kualifikasinya sebanyak 33.297 atau 21%
serta pada satuan pendidikan SLB, jumlah guru yang harus ditingkatkan
kualifikasinya sebanyak 5.590 atau 55% dari jumlah guru SLB yang ada
(Direktorat Profesi Pendidik Ditjen PMPTK Depdiknas Tahun 2007).
Program percepatan peningkatan kualifikasi akademik guru menjadi S-
1 di Indonesia telah dilaksanakan oleh berbagai perguruan tinggi, baik melalui
pendidikan tatap muka (konvensional) maupun pendidikan jarak jauh. Untuk
peningkatan kualifikasi akademik guru SD melalui Program S-1 PGSD, sampai
pada tahun 2008 telah ditetapkan sebanyak 50 perguruan tinggi sebagai
penyelenggara program S-1 PGSD dan pada tahun yang sama juga ditetapkan
23 perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan S-1 PGSD melalui
sistem pendidikan jarak jauh atau dikenal dengan PJJ S-1 PGSD berbasis ICT
yang tergabung dalam konsorsium LPTK. Kebijakan ini merupakan terobosan
bagi penyelenggaraan pendidikan jarak jauh yang dilaksanakan oleh institusi
pendidikan konvensional walaupun jumlah peserta yang mengikuti program
ini masih dibatasi karena pembiayaan penyelenggaraan bersumber dari dana
pemerintah pusat (blockgrant).
Secara khusus beberapa upaya telah dilaksanakan untuk mempercepat
peningkatan kualifikasi guru dalam jabatan, antara lain pada tahun 2006,
sebanyak 18.754 guru ditingkatkan kualifikasinya ke S-1 melalui: (1) UT
(12.616 orang), (2) APBNP-jalur formal konvensional (5.000 orang), (3) PJJ
berbasis ICT (1.000 orang), dan (4) PJJ berbasis KKG (1.500). Tahun 2007
sebanyak 170.000 orang guru dari berbagai satuan pendidikan mendapat
bantuan biaya pendidikan melalui dana dekonsentrasi ke Dinas Pendidikan
Provinsi. Sekalipun telah dilaksanakan upaya tersebut, hingga saat ini jumlah
guru yang harus ditingkatkan kualifikasi akademiknya masih cukup banyak
sehingga diperlukan alternatif lain untuk mengatasinya.
Sementara itu, pada tahun yang sama pula Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) telah mencoba mengawali suatu program percepatan
3 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
peningkatan kualifikasi akademik guru SD melalui program S-1 PGSD Dual
Mode. Program ini berupaya memadukan penyelengaraan pendidikan antara
sistem pembelajaran tatap muka dengan sistem pembelajaran mandiri.
Program ini ternyata mendapatkan respons yang sangat baik dari para guru
dan pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.
Upaya percepatan peningkatan kualifikasi akademik guru pada semua
satuan pendidikan tidak mungkin tercapai hanya dengan sistem
penyelenggaran pendidikan guru yang ada saat ini. Solusi alternatif yang
ditawarkan dalam penyelenggaraan pendidikan sarjana (S-1) yang
memungkinkan guru memiliki kesempatan lebih luas dengan tidak
mengganggu tugas dan tanggung jawabnya adalah penyelenggaraan
Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan. Untuk itu telah
terbit Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 58
Tahun 2008 yang secara khusus mengatur penyelenggaraan program Sarjana
(S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan. Program ini diharapkan dapat
mewujudkan sistem penyelenggaraan pendidikan guru yang efisien, efektif,
dan akuntabel serta menawarkan akses layanan pendidikan yang lebih luas
tanpa mengabaikan kualitas.
Sehubungan dengan hal tersebut, dikembangkan rambu-rambu
penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam
Jabatan sebagai acuan bagi perguruan tinggi penyelenggara yang telah
mendapat ijin penyelenggaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti).
B. Perangkat Penyelenggaraan
1. Tujuan Penyelenggaraan
Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan
adalah suatu program penyelenggaraan pendidikan yang secara khusus
diperuntukkan bagi Guru dalam Jabatan yang bertugas pada satuan
pendidikan formal. Penyelenggaraan program ini bertujuan untuk
mendukung upaya percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru
4 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
dalam jabatan sesuai dengan persyaratan yang tertuang dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
Program ini dilaksanakan oleh penyelenggara pengadaan tenaga
kependidikan yang dalam proses perkuliahannya menggunakan
pendekatan dual mode, yaitu melalui pengintegrasian sistem
pembelajaran konvensional (tatap muka di kampus) dan sistem
pembelajaran mandiri, didukung oleh pemanfaatan multi media secara
efektif dan efisien.
2. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan dalam Program Sarjana (S-1)
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan adalah kurikulum yang berlaku di
masing-masing peguruan tinggi penyelenggara. Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang menjadi acuan kurikulum mengacu pada
Permendiknas Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, yang meliputi empat
kompetensi utama, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Dalam implementasinya, kurikulum Program Sarjana (S-1)
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan perlu didesain dengan tepat
sehingga memungkinkan adanya kelompok mata kuliah yang dilaksanakan
melalui kegiatan pembelajaran tatap muka di kampus dan kelompok mata
kuliah yang bisa dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran mandiri
(self-instruction), baik dengan tutorial maupun tanpa tutorial.
Penetapan kelompok mata kuliah tatap muka di kampus
didasarkan atas pertimbangan bahwa mata kuliah tersebut mensyaratkan
adanya praktik atau praktikum atau mata kuliah lain yang menurut
pertimbangan perguruan tinggi penyelenggara harus dilaksanakan
melalui perkuliahan tatap muka. Penetapan kelompok mata kuliah
melalui pembelajaran mandiri dengan layanan tutorial adalah mata kuliah
yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi dan untuk
5 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
pengembangan kompetensi profesional. Penetapan kelompok mata
kuliah melalui pembelajaran mandiri tanpa tutorial didasarkan atas
pertimbangan bahwa mata kuliah tersebut dapat dipelajari secara mandiri
oleh mahasiswa, baik secara perorangan maupun kelompok.
Proporsi setiap kelompok mata kuliah dianjurkan menggunakan
pola sebagai berikut: 30% untuk kelompok mata kuliah yang dilaksanakan
melalui kegiatan pembelajaran tatap muka dan 70% pembelajaran
mandiri (40% pembelajaran mandiri dengan tutorial, dan 30%
pembelajaran mandiri tanpa tutorial). Penentuan mata kuliah pada ketiga
kelompok tersebut diputuskan oleh lembaga penyelenggara melalui surat
keputusan rektor.
Berkaitan dengan beban studi (satuan kredit semester) dan lama
program yang harus ditempuh disesuaikan dengan latar belakang
pendidikan calon mahasiswa dengan mengacu pada Surat Keputusan
Mendiknas Republik Indonesia Nomor 234/U/2000 sebagaimana terdapat
pada tabel berikut:
Tabel-1
Beban Studi Program Sarjana (S-1) Kependidikan
bagi Guru dalam Jabatan
Keterangan:
*) dan **) diatur oleh perguruan tinggi penyelenggara. Fokus untuk yang kependidikan
dititikberatkan pada penguatan kompetensi profesional, sedangkan untuk yang non
kependidikan dititikberatkan pada pengembangan kompetensi pedagogik.
Latar Belakang Pendidikan Beban Studi (sks)
1. SLTA sederajat 144-160
2. Kependidikan*)
� D-1 110-120
� D-2 80-90
� D-3 40-50
3. Non Kependidikan**)
� D-1 110-120
� D-2 80-90
� D-3 40-50
6 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
3. Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar
Perguruan tinggi dapat memberikan pengakuan terhadap
pengalaman kerja dan hasil belajar (PPKHB). Pengalaman kerja terdiri
atas pengalaman mengajar, rencana pembelajaran, dan penghargaan
yang relevan, sedangkan hasil belajar mencakup kualifikasi akademik,
pelatihan, dan prestasi akademik. Semua bukti pengalaman kerja dan
hasil belajar guru disusun dalam suatu dokumen yang disebut
portofolio. Pengakuan terhadap pengalaman kerja dan hasil belajar
paling banyak 65% dari jumlah sks yang harus ditempuh peserta program.
Pengakuan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan
terhadap guru yang bisa menjadi ”credit earning” dalam penyelesaian
program peningkatan kualifikasi akademik guru. Penentuan kekurangan
jumlah satuan kredit semester yang harus ditempuh diserahkan pada
perguruan tinggi masing-masing. Sebagai contoh, guru dalam jabatan
yang berijazah D-III meningkatkan kualifikasi ke S-1 atau D-IV, yang
bersangkutan harus menyelesaikan sejumlah 40 (empat puluh) satuan
kredit semester. Beban belajar yang dapat dibebaskan dihitung sebagai
berikut: 65% x 40 satuan kredit semester = 26 satuan kredit semester,
sehingga yang bersangkutan masih harus menempuh 14 satuan kredit
semester (40 satuan kredit semester – 26 satuan kredit semester).
4. Proses Pembelajaran
Sebagaimana disebutkan terdahulu bahwa kurikulum program S-1
bagi guru dalam jabatan sama dengan S-1 reguler, dan harus tetap
berpegang pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Oleh karena itu pola
pembelajaran harus mampu menjaga mutu tercapainya SKL tersebut.
Perbedaan yang esensial antara Program Sarjana (S-1)
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan dengan program reguler pada
hakikatnya terdapat dalam pelaksanaan atau proses pembelajaran. Proses
pembelajaran dalam Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam
Jabatan dilaksanakan melalui pengintegrasian kegiatan perkuliahan/
pembelajaran tatap muka di kampus dan atau perkuliahan termediasi dan
7 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
kegiatan pembelajaran mandiri. Pembelajaran mandiri dilaksanakan
dengan tutorial dan atau tanpa tutorial.
Kegiatan pembelajaran Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi
Guru dalam Jabatan ini dilaksanakan secara tersendiri, dalam arti tidak
boleh dilakukan secara bersama-sama dengan kegiatan pembelajaran
kelas reguler.
a. Perkuliahan Tatap Muka
Kegiatan perkuliahan tatap muka merupakan proses interaksi
langsung dan terjadwal antara dosen dan mahasiswa dalam mencapai
tujuan/kompetensi pada masing-masing mata kuliah, terutama mata
kuliah yang mempersyaratkan adanya kegiatan praktik atau
praktikum, atau mata kuliah lain yang menurut pertimbangan pihak
penyelenggara harus dilaksanakan melalui perkuliahan tatap muka.
Perkuliahan tatap muka dilaksanakan di kampus perguruan
tinggi penyelenggara sekurang-kurangnya selama 12 kali pertemuan
setiap semester (=75% dari standar pertemuan tatap muka yaitu 16
kali pertemuan). Lama setiap pertemuan perkuliahan tatap muka
disesuaikan dengan bobot sks mata kuliah yang bersangkutan (1 sks =
50 menit). Contoh: jika dalam setiap semester, perguruan tinggi
penyelenggara menetapkan beban studi yang harus ditempuh
mahasiswa sebanyak rata-rata 20 sks, maka 30% dari beban studi
untuk kegiatan perkuliahan tatap muka tersebut yaitu sebanyak 6-7
sks atau sekitar 2-3 mata kuliah. Pelaksanaan perkuliahan tatap muka
ini dapat dilakukan dengan sistem blok waktu perkuliahan, misalnya
dengan memanfaatkan waktu libur sekolah selama 2 sampai dengan
3 minggu.
Perkuliahan termediasi adalah proses interaksi terjadwal antara
dosen dan mahasiswa dalam mencapai tujuan/kompetensi melalui
pemanfaatan berbagai jenis media dan teknologi.
Waktu perkuliahan diatur oleh perguruan tinggi penyelenggara
yang memungkinkan tidak mengganggu tugas dan tanggung jawab
8 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
guru di sekolah. Untuk itu perguruan tinggi penyelenggara harus
dapat mengatur waktu perkuliahan tatap muka sesuai dengan situasi
dan kondisi setempat, misalnya: pada sore hari, pada saat liburan,
atau memanfaatkan hari sabtu dan minggu. Penetapan waktu
perkuliahan tersebut tidak keluar dari aturan tentang jumlah
pertemuan minimal perkuliahan tatap muka yang sama dengan kelas
reguler, yaitu: 12-16 kali pertemuan.
Jika perkuliahan tatap muka di kampus penyelenggara sulit
dijangkau oleh mahasiswa, maka perkuliahan tatap muka dapat
dilaksanakan di pusat-pusat kegiatan belajar, seperti: Kelompok Kerja
Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), LPMP, P4TK,
dan tempat lain yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan
(pemerintah daerah), atau perkuliahan termediasi dalam bentuk
interaksi terjadwal antara dosen dan mahasiswa melalui
pemanfaatan berbagai jenis media dan teknologi.
b. Pembelajaran Mandiri
Pembelajaran mandiri adalah proses interaksi mahasiswa dengan
sumber belajar yang dilakukan dengan menggunakan bahan belajar
mandiri, baik dengan bantuan tutorial maupun tanpa bantuan
tutorial.
Dalam proses pembelajaran mandiri, mahasiswa dapat
mempelajari BBM, baik secara perseorangan dan atau dalam
kelompok belajar. Dengan adanya kelompok belajar, efektivitas
belajar mandiri mahasiswa dapat ditingkatkan.
1) Pembelajaran Mandiri dengan Tutorial
Pembelajaran mandiri dengan tutorial adalah
pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan bahan
belajar mandiri (BBM) disertai kegiatan tutorial. Dalam hal ini
dosen bertindak sebagai tutor.
Kegiatan tutorial wajib dilaksanakan minimal 3 kali untuk
setiap mata kuliah sebagai layanan belajar yang dilaksanakan
9 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
oleh perguruan tinggi penyelenggara, yaitu: di awal perkuliahan,
pertengahan semester, dan menjelang UAS. Jumlah pertemuan
kegiatan tutorial dapat ditambah atas inisiatif mahasiswa dan
pengelolaannya diatur oleh perguruan tinggi penyelenggara.
Pada kegiatan pembelajaran mandiri dengan tutorial,
mahasiswa diwajibkan mengerjakan dua buah tugas, mengikuti
UTS, dan UAS sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
perguruan tinggi penyelenggara.
Kegiatan tutorial dapat dilaksanakan di pusat-pusat
kegiatan belajar, seperti: tempat Kelompok Kerja Guru (KKG),
tempat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Information
Communication Technology (ICT) Centre, LPMP, P4TK, dan tempat
lain yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan (pemerintah
daerah). Jika memungkinkan, untuk mengoptimalkan kegiatan
pembelajaran mandiri dengan tutorial dapat menggunakan
tutorial on-line.
2) Pembelajaran Mandiri Tanpa Tutorial
Pembelajaran mandiri tanpa tutorial adalah pembelajaran
yang dilaksanakan sepenuhnya dengan menggunakan BBM.
Mahasiswa secara mandiri, baik perorangan maupun kelompok
mempelajari BBM atau bahan lainnya yang mendukung. Pada
kegiatan pembelajaran mandiri ini, pihak perguruan tinggi
penyelenggara tidak memiliki kewajiban memberikan layanan
bantuan belajar kepada mahasiswa, kecuali dalam penyediaan
BBM. Dalam pembelajaran mandiri tanpa tutorial, mahasiswa
diwajibkan untuk mengerjakan dan menyerahkan satu tugas
sebagai pengganti UTS dan mengikuti UAS sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
10 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
c. Praktik dan Praktikum
Praktik dan praktikum merupakan bentuk pembelajaran yang
memadukan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dalam
rangka pencapaian kompetensi yang bersifat multi dimensi.
Praktik adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk
mengaplikasikan teori, konsep, atau prosedur dengan pengawasan
langsung dosen/pembimbing. Misalnya: praktik menari,
menggambar, olahraga, praktik bengkel, praktik lapangan, dan bina
wicara.
Praktikum adalah kegiatan pembelajaran yang berhubungan
dengan validasi fakta atau hubungan antar fakta, sesuai yang
disyaratkan dalam kurikulum. Misalnya praktikum fisika, kimia, dan
biologi (IPA).
Kegiatan praktik dan praktikum merupakan kegiatan yang
harus dilaksanakan dalam perkuliahan tatap muka dan dilaksanakan
dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung, antara lain:
peralatan praktik dan laboratorium.
d. Program Pemantapan Lapangan
Program pemantapan lapangan yang selanjutnya disebut PPL
adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah
dengan bimbingan oleh dosen/guru pamong yang ditugaskan sesuai
dengan yang disyaratkan dalam kurikulum. Penyelenggaraan PPL
diatur dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di
perguruan tinggi penyelenggara.
e. Bahan Ajar
Proses pembelajaran dalam Program Sarjana (S-1)
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan mengintegrasikan antara
sistem pembelajaran tatap muka di kampus dan sistem pembelajaran
mandiri. Pada kegiatan sistem tatap muka di kampus pengembangan
bahan ajar diserahkan sepenuhnya kepada dosen pengampu mata
kuliah pada perguruan tinggi penyelengara, sedangkan dalam sistem
11 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
pembelajaran mandiri menggunakan Bahan Belajar Mandiri (BBM).
BBM dirancang secara khusus agar dapat dipelajari secara mandiri
oleh mahasiswa. Bentuknya dapat berupa bahan ajar cetak (modul)
sebagai bahan ajar utama dan media non cetak (media audio/video,
komputer/internet, siaran radio dan televisi) sebagai bahan
pendukung atau gabungan keduanya.
Perguruan tinggi penyelenggara dapat memanfaatkan BBM
yang telah dikembangkan dan tersedia di beberapa institusi
penyelenggara pendidikan jarak jauh dan dapat mengembangkan
sendiri BBM berdasarkan rambu-rambu yang relevan.
f. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar adalah penilaian yang dilakukan terhadap
proses dan hasil belajar mahasiswa, baik dalam perkuliahan tatap
muka dan/atau termediasi maupun pembelajaran mandiri. Penilaian
hasil belajar perkuliahan tatap muka dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang diterapkan di perguruan tinggi masing-masing,
seperti: penilaian aktivitas perkuliahan, tugas, UTS, dan UAS. Dalam
penilaian hasil belajar, dosen pengampu mata kuliah dapat
mempertimbangkan prestasi akademik yang dicapai mahasiswa yang
relevan dengan mata kuliah yang ditempuh, misalnya pengurangan
beban tugas perkuliahan dan jumlah kehadiran perkuliahan tatap
muka.
Penilaian hasil belajar untuk kegiatan pembelajaran mandiri
dengan tutorial dilaksanakan melalui penilaian terhadap sekurang-
kurangnya dua tugas, UTS dan UAS. Adapun proporsi pembobotannya
ditetapkan oleh perguruan tinggi penyelenggara, misalnya: 25%
untuk tugas, 25% untuk UTS dan 50% untuk UAS.
Penilaian hasil belajar untuk kegiatan pembelajaran mandiri
tanpa tutorial dilaksanakan sekurang-kurangnya satu tugas atau UTS
dan UAS dengan pembobotan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi
penyelenggara, misalnya: 40% untuk tugas/ UTS dan 60% untuk UAS.
12 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
Pelaksanaan UAS pada perkuliahan tatap muka dan
pembelajaran mandiri dilaksanakan di kampus penyelenggara dan
pengolahannya disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh perguruan tinggi penyelenggara.
Kelulusan pada Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru
dalam Jabatan diatur dan ditetapkan oleh perguruan tinggi
penyelenggara sesuai dengan peraturan/pedoman akademik yang
berlaku. Mahasiswa yang telah menyelesaikan program ini berhak
memperoleh ijazah sarjana (S-1) dari perguruan tinggi penyelenggara.
5. Rekrutmen Mahasiswa
Mengingat tujuan penyelenggaraan Program Sarjana (S-1)
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan adalah untuk mendukung upaya
percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru dalam jabatan,
maka proses penerimaan mahasiswa baru perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru
Sistem penerimaan calon mahasiswa dilakukan melalui
prosedur seleksi yang kredibel sesuai dengan persyaratan akademik
dan persyaratan administratif yang berlaku pada masing-masing
perguruan tinggi penyelenggara. Calon mahasiswa berasal dari guru
tetap dalam jabatan baik yang berstatus PNS maupun bukan PNS dari
sekolah di Kabupaten/Kota yang menanda-tangani MoU dengan PT
penyelenggara.
Guru Tetap adalah Guru yang diangkat oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan
pendidikan untuk jangkah waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara
terus menerus, dan tercatat pada satuan administrasi pangkal di
satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau
Pemerintah Daerah serta melaksanakan tugas pokok sebagai Guru
13 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
yang telah mempunyai Nomor Unik Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (NUPTK).
Guru dalam jabatan adalah guru pegawai negeri sipil dan guru
bukan pegawai negeri sipil yang sudah mengajar pada satuan
pendidikan formal, baik yang diselenggarakan Pemerintah,
Pemerintah Daerah, maupun penyelenggara pendidikan yang sudah
mempunyai Perjanjian Kerja atau Kesepakatan Kerja Bersama.
Jumlah mahasiswa yang akan diterima dalam program ini
disesuaikan dengan ketersediaan SDM (dosen) dan sarana prasana
penunjang yang dimiliki, baik oleh perguruan tinggi penyelenggara
maupun perguruan tinggi mitra.
Perguruan tinggi penyelenggara dapat melakukan proses
rekrutmen mahasiswa sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali dalam satu
tahun akademik, yaitu: pada setiap semester gasal dan genap.
b. Kriteria Calon Mahasiswa
Sesuai dengan tujuannya, calon mahasiswa Program Sarjana (S-
1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan adalah guru tetap yang
berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bukan PNS yang bertugas
mengajar TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan SLB.
Guru PNS dibuktikan dengan fotocopy SK Pengangkatan yang
dilegalisasi Pemerintah Daerah (Badan Kepegawaian Daerah),
sedangkan guru tetap bukan PNS adalah guru tetap yang berdasarkan
surat keputusan dari penyelenggara satuan pendidikan yang
berbadan hukum yang dibuktikan dengan fotocopy SK pengangkatan
yang dilegalisasi. Khusus untuk guru bukan PNS, diharuskan
melampirkan surat pernyataan bermaterai enam ribu rupiah yang
isinya tidak menuntut diangkat sebagai PNS.
Calon mahasiswa harus melampirkan Surat Ijin Belajar dari Dinas
Pendidikan atau badan hukum penyelenggara pendidikan.
14 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
c. Pemilihan Program Studi
Program studi yang dipilih oleh calon mahasiswa harus sesuai
dengan mata pelajaran yang diampu atau sesuai/serumpun dengan
latar belakang pendidikan sebelumnya. Bagi calon mahasiswa
lulusan SLTA sederajat, atau lulusan D1/D2/D3. Program studi yang
dipilih harus sesuai dengan latar belakang pendidikan guru
sebelumnya yang dibuktikan dengan fotocopy ijazah dan transkrip
nilai yang telah dilegalisasi oleh lembaga asal atau sesuai dengan
mata pelajaran yang saat ini diampu minimal lima tahun terakhir.
Bagi guru yang berasal dari SLTA sederajat, fotocopy ijazah dapat
dilegalisasi oleh Dinas Pendidikan setempat.
Mengacu pada peningkatan capaian mutu hasil pendidikan,
bagi guru kelas yang mengajar di TK diharuskan memilih program
studi S-1 PGTK/ PGPAUD dan bagi guru kelas yang mengajar di SD
diharuskan memilih program studi S-1 PGSD. Untuk guru TK dan SD
yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan Agama dapat
melanjutkan ke program studi yang sesuai.
Guru mata pelajaran yang mengajar di SMP/SMA/SMK, dapat
melanjutkan studi sesuai dengan latar belakang pendidikan
sebelumnya atau sesuai dengan mata pelajaran atau rumpun mata
pelajaran yang diampu dengan syarat minimal telah mengajar lima
tahun pada mata pelajaran tersebut.
d. Prosedur Seleksi
Pendaftaran calon mahasiswa diumumkan secara terbuka.
Penetapan calon mahasiswa Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi
Guru dalam Jabatan dilaksanakan melalui seleksi administratif yang
berkaitan dengan: (1) masa kerja sebagai guru, (2) usia, (3)
pangkat/golongan bagi PNS, (4) ijazah terakhir dari perguruan tinggi
yang mendapat ijin operasional dari Dikti, dan (5) ijin melanjutkan
studi dari dinas pendidikan bagi guru PNS dan dari penyelenggara
satuan pendidikan yang berbadan hukum bagi guru tetap yayasan.
Jumlah calon mahasiswa yang diterima disesuaikan dengan daya
15 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
tampung dan ketersediaan sarana prasarana di perguruan tinggi
penyelenggara. Pelaksanaan seleksi administratif tersebut
dilaksanakan oleh perguruan tinggi penyelenggara dapat dibantu oleh
dinas pendidikan kabupaten/kota. Cara penyampaian hasil seleksi
mengikuti mekanisme yang berlaku pada masing-masing perguruan
tinggi penyelenggara.
6. Ketenagaan
Ketenagaan yang diharapkan tersedia dan dapat mendukung
penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam
Jabatan, di antaranya: dosen, pengelola program, tenaga administrasi,
laboran/teknisi dan pengelola perpustakaan/ pustakawan.
a. Dosen
Untuk menyelenggarakan Program Sarjana (S-1) Kependidikan
bagi Guru dalam Jabatan, lembaga penyelenggara dipersyaratkan
memiliki kualifikasi dosen sebagaimana tercantum dalam kebijakan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Dosen berfungsi sebagai pengampu mata kuliah dengan tugas
pokok mengajar dan bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan
perkuliahan dan bertugas mengembangkan deskripsi mata kuliah,
silabus, Satuan Acara Perkuliahan, penyusunan tugas atau soal-soal
ujian, serta mengembangkan bahan ajar. Jumlah dosen untuk program
ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perguruan tinggi
penyelenggara.
Dalam hal pelaksanaan perkuliahan yang dilakukan di luar
kampus perguruan tinggi penyelenggara dapat menjalin kemitraan
dengan perguruan tinggi lain, baik dalam penggunaan sarana
perkuliahan maupun bantuan/pemanfaatan sumber daya manusia
(dosen). Dosen yang diperbantukan dalam pelaksanaan perkuliahan
tersebut ditetapkan oleh pimpinan perguruan tinggi penyelenggara
atas usulan perguruan tinggi mitra dengan kualifikasi sesuai peraturan
perundangan.
16 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
b. Pengelola Program
Pengelola program adalah personil yang bertugas mengelola
penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam
Jabatan. Pengelola program perlu memiliki keahlian manajerial dan
pengelolaan pembelajaran mandiri. Jumlah personil disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi perguruan tinggi penyelenggara.
c. Tenaga Administrasi
Perguruan tinggi penyelenggara harus memiliki tenaga
akademik, administrasi keuangan, kemahasiswaan, dan sarana dan
prasarana. Jumlah tenaga administrasi disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi perguruan tinggi penyelenggara.
d. Tenaga Penunjang Akademik
Perguruan tinggi penyelenggara harus memiliki tenaga
penunjang akademik, seperti laboran, teknisi, pustakawan. Jumlah
tenaga penunjang akademik disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
perguruan tinggi penyelenggara.
7. Sarana dan Prasarana
Jenis sarana dan prasarana yang perlu tersedia untuk mendukung
penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam
Jabatan, diantaranya: ruang perkuliahan, ruang dan perlengkapan praktek
dan praktikum (laboratorium), ruang dan perlengkapan ICT,
perpustakaan, dan sekolah mitra sebagai tempat kegiatan PPL.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perguruan tinggi harus
menjadi pertimbangan dalam penerimaan jumlah mahasiswa yang akan
diterima untuk setiap rombongan belajarnya sesuai dengan aturan yang
telah ditetapkan.
8. Pendanaan
Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru
dalam Jabatan akan dapat berlangsung dengan baik bila didukung
ketersediaan dana yang memadai. Pendanaan program ini dapat berasal
17 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
dari mahasiswa (swadana), kerjasama dengan pemerintah daerah
(stakeholders) dan sumber lainnya. Pengelolaan dana dilakukan secara
terintegrasi dengan pengelolaan dana lainnya sesuai dengan aturan yang
ada di perguruan tinggi penyelenggara. Guru dalam jabatan yang ikut
dalam program ini, baik yang dibiayai Pemerintah, Pemerintah Daerah,
maupun biaya sendiri dilaksnakan dengan tetap melaksanakan tugasnya
sebagai Guru.
9. Kemitraan dan Kerjasama
Dalam penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi
Guru dalam Jabatan, perguruan tinggi penyelenggara dapat melakukan
kemitraan dengan perguruan tinggi lain. Kemitraan dengan perguruan
tinggi mitra dapat dilakukan dalam bentuk resources sharing, antara lain
pemanfaatan SDM, pengadaan bahan belajar mandiri, pelaksanaan
perkuliahan, kegiatan praktik dan praktikum. Perguruan tinggi
penyelenggara dapat bermitra dengan perguruan tinggi lain yang
menyelenggarakan Program Pengadaan Tenaga Kependidikan (PPTK) yang
berlokasi di wilayah tertentu dalam menyelenggarakan program tertentu.
Dalam hal tidak ada perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan
tenaga kependidikan, perguruan tinggi penyelenggara program
pengadaan tenaga kependidikan yang memiliki program studi satu
rumpun dapat menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan
dengan bermitra dengan perguruan tinggi lain yang tidak
menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan yang
memiliki program studi relevan dan terakreditasi minimal B.
Dalam penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi
Guru dalam Jabatan, perguruan tinggi penyelenggara dapat melakukan
kerja sama dengan pemerintah daerah, dan lembaga lain yang terkait.
Kerjasama dengan pemerintah daerah dilakukan dalam rekrutmen
mahasiswa, pemberian bantuan belajar, dan pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana penunjang perkuliahan yang dituangkan dalam
bentuk MoU.
18 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
Kerjasama dengan lembaga lain, seperti: lembaga penjaminan mutu
pendidikan (LPMP), pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik
dan tenaga kependidikan (P4TK), dan dinas pendidikan (pengelola
kelompok kerja guru/ KKG, musyawarah guru mata pelajaran/MGMP atau
lembaga lainnya (seperti: Balai Latihan Kerja/BLK, dunia usaha dan dunia
industri/DuDi, BLPT) dapat dilakukan dalam hal penggunaan sarana dan
fasilitas untuk kegiatan perkuliahan.
Dalam melaksanakan kerja sama, perguruan tinggi penyelenggara
dapat berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait baik di tingkat pusat
maupun daerah. Koordinasi bisa dilaksanakan melalui kegiatan konsultasi,
kunjungan, negosiasi, korespondensi, rapat/pertemuan berkala, atau
wahana lainnya yang memungkinkan. Dengan adanya koordinasi ini
diharapkan dapat lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam
Jabatan.
Secara rinci, pola kemitraan dan kerjasama dapat dilihat pada
lampiran 1 tentang Pedoman Kemitraan dalam Penyelenggaraan Program
Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan.
10. Monitoring dan Evaluasi Program
Secara internal, perguruan tinggi penyelenggara melakukan
monitoring dan evaluasi untuk menjaga kualitas penyelenggaraan
program dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan oleh
Ditjen Dikti. Perguruan tinggi penyelenggara melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap penyelenggaraan program yang dilaksanakan oleh
perguruan tinggi mitra. Adapun monitoring dan evaluasi secara
menyeluruh dan berkala terhadap penyelenggaraan program
dilaksanakan oleh tim monev yang ditunjuk oleh Ditjen Dikti.
Apabila hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan adanya
pelanggaran ketentuan penyelenggaraan, tim monev dapat
merekomendasikan pencabutan ijin perguruan tinggi tersebut sebagai
19 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
penyelenggara Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam
Jabatan.
C. Perguruan Tinggi Penyelenggara
Perguruan tinggi yang akan menyelenggarakan Program Sarjana (S-1)
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan perlu memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
1. Persyaratan Perguruan Tinggi Penyelenggara
Perguruan tinggi penyelenggara Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi
Guru dalam Jabatan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. program studi sarjana (S-1) kependidikan yang memiliki ijin
penyelenggaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;
b. program studi sarjana (S-1) kependidikan yang terakreditasi oleh
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai
minimal B, kecuali untuk program studi sarjana (S-1) pendidikan guru
sekolah dasar (PGSD)/pendidikan guru taman kanak-kanak
(PGTK)/pendidikan guru pendidikan anak usia dini (PGPAUD) memiliki
ijin penyelenggaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;
c. perjanjian kerjasama antara pimpinan perguruan tinggi dan kepala
daerah dalam rangka peningkatan kualifikasi akademik guru;
d. perjanjian kemitraan dengan perguruan tinggi lain dalam rangka
penyelenggaraan program peningkatan kualifikasi akademik guru;
e. sarana dan prasarana yang menunjang penyelenggaraan program
sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
f. bahan ajar untuk kepentingan perkuliahan tatap muka dan/atau
termediasi, dan pembelajaran mandiri;
g. laporan Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED)
sekurang-kurangnya 2 (dua) semester terakhir.
20 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
2. Persyaratan Perguruan Tinggi Mitra
Perguruan tinggi mitra dipilih dan ditetapkan oleh perguruan tinggi
penyelenggara dengan kriteria sebagai berikut:
a. memiliki program studi yang relevan;
b. memiliki sumberdaya yang dapat dimanfaatkan bersama (resources
sharing) dan memiliki ijin penyelenggaraan dari Dirjen Dikti;
c. memiliki tenaga pengajar yang berkualifikasi sesuai dengan PP
Nomor 19 Tahun 2005;
d. memiliki sarana dan prasarana yang menunjang penyelenggaraan
Program S-1 Pendidikan bagi Guru dalam Jabatan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
e. taat azas dalam penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai dengan
peraturan perundangan;
f. membuat laporan evaluasi program studi berbasis evaluasi diri
(EPSBED) sekurang-kurangnya 2 (dua) semester terakhir; dan
g. mendapat dukungan dari pemerintah daerah yang akan mengirimkan
guru untuk mengikuti program ini.
Perguruan tinggi yang bukan PPTK dapat menjadi mitra perguruan tinggi
penyelenggara dengan ketentuan memiliki program studi serumpun dan
telah terakreditasi minimal B.
3. Komitmen Lembaga
Lembaga penyelenggara Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi
Guru dalam Jabatan harus memiliki komitmen tinggi yang ditunjukkan
dengan adanya kesadaran pemahaman yang lengkap dan mendalam. Hal
tersebut dituangkan dalam perencanaan yang matang dan komprehensif
berupa rencana strategis lembaga. Rencana strategis tersebut tercermin
dalam usulan program yang kredibel. Dalam implementasinya, komitmen
tersebut didukung oleh ketersediaan dana, tenaga, sarana dan prasarana,
21 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
dan dukungan pemerintah daerah serta ketaatan terhadap berbagai
kebijakan yang telah ditetapkan.
Komitmen lembaga harus dinyatakan dalam bentuk pernyataan
tertulis dan dilampirkan pada saat pengajuan proposal penyelenggaraan
program.
D. Mekanisme Perijinan
Pengusulan penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi
Guru dalam Jabatan dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Pimpinan perguruan tinggi mengajukan usulan penyelenggaraan Program
Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan kepada Menteri
Pendidikan Nasional melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan.
2. Ditjen Dikti Depdiknas mengevaluasi usulan dari perguruan tinggi
pengusul berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Atas nama Menteri Pendidikan Nasional, Ditjen Dikti Depdiknas akan
mengeluarkan surat ijin penyelenggaraan Program Sarjana (S-1)
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan apabila perguruan tinggi pengusul
memenuhi persyaratan dan kriteria yang telah ditetapkan.
4. Perguruan tinggi penyelenggara wajib mengirimkan laporan
penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam
Jabatan sesuai dengan surat keputusan untuk dilakukan evaluasi
penyelenggaraan program sebagai dasar penentuan perpanjangan ijin
operasional.
E. Alur Penyelenggaraan Program
Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam
Jabatan dapat dilakukan dengan mengikuti alur seperti digambarkan pada bagan
1.
22 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
Bagan 1 Alur Proses Penyelenggaraan Program S-1
Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan
23 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
LAMPIRAN 1
PEDOMAN KEMITRAAN
DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN
BAGI GURU DALAM JABATAN
1. Rasional
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa seorang guru harus
memiliki kualifikasi pendidikan minimum S-1/D-IV. Amanat ini mendorong
lahirnya Permendiknas Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan, dan
Kepmendiknas Nomor 015/P/2009 tentang Penunjukkan Perguruan Tinggi
Penyelenggara Program Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam
Jabatan. Lahirnya Permendiknas dan Kepmendiknas tersebut dimaksudkan
memfasilitasi guru dalam jabatan untuk meningkatkan kualifikasi akademik.
Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 menyatakan bahwa
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk
peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam
jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Oleh karena itu
peningkatan kualifikasi akademik ini harus menjadi salah satu program
prioritas, baik oleh Pemerintah maupun pemerintah daerah, khususnya
Kementerian Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian
Daerah (BKD), dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).
Pentingnya penyelenggaraan kemitraan diantara berbagai lembaga/instansi
terkait dalam penyelenggaraan program sebagai salah satu ciri dari program
ini, dimaksudkan untuk: (a) memberikan pemahaman kepada para pihak
24 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
mengenai tugas dan peranannya dalam penyelenggaraan program percepatan
peningkatan kualifikasi guru; (b) mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan terkait dengan penyelenggaraan program peningkatan
kualifikasi guru dan menemukan alternatif solusinya; (c) membantu
pelaksanaan mekanisme pengawasan dalam penyelenggaraan program
peningkatan kualifikasi guru; dan (d) membantu guru dalam jabatan untuk
menempuh program peningkatan kualifikasi.
2. Pengertian
Kemitraan yang dimaksud dalam penyelenggaraan program ini adalah
kerjasama yang dijalin antara perguruan tinggi penyelenggara dan
lembaga/instansi yang terkait dalam penyelenggaraan Program Sarjana (S-1)
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan. Lembaga/instansi terkait itu, antara
lain: perguruan tinggi mitra, dinas pendidikan, BKD, dan LPMP serta P4TK.
Kerjasama yang dilakukan didasarkan atas peran dan tanggung jawab masing-
masing lembaga/instansi untuk mewujudkan kelancaran penyelenggaraan
program.
3. Tujuan
Pedoman ini disusun untuk memberikan acuan kepada:
a. Perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan
Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan; dan
b. Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian Daerah, Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan, Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kependidikan, serta perguruan tinggi mitra untuk berkoordinasi dengan
perguruan tinggi penyelenggara dalam memfasilitasi dan memberikan
layanan kepada peserta Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru
dalam Jabatan.
25 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
4. Prinsip Kemitraan
Kemitraan dilaksanakan dengan berpegang pada prinsip-prinsip sebagai
berikut.
a. Ekualitas atau kesejajaran di antara pihak-pihak yang bermitra.
b. Transparansi/keterbukaan dalam menjalankan program kemitraan.
c. Saling menghormati.
d. Penyelesaian masalah kerjasama secara musyawarah.
e. Tanggung jawab bersama semata-mata untuk membantu program
percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru dalam jabatan.
5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup panduan kemitraan ini meliputi pola dan mekanisme kemitraan
yang dijalin antara Perguruan Tinggi Penyelenggara dengan:
a. Perguruan Tinggi Penyelenggara yang lain;
b. Perguruan Tinggi Mitra;
c. Dinas Pendidikan;
d. Badan Kepegawaian Daerah (BKD); dan
e. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Pusat Pengembangan
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kependidikan (P4TK).
6. Sifat dan Bentuk Kemitraan
a. Antarperguruan tinggi Penyelenggara
PT Penyelenggara dengan PT Penyelenggara lain dapat melakukan
kemitraan dan koordinasi dalam hal pemanfaatan SDM, bahan belajar,
sarana perkuliahan, dan sistem penilaian Pengakuan Pengalaman Kerja
dan Hasil Belajar (PPKHB) serta mengajukan berbagai usulan program.
26 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
1) Memanfaatkan bersama sumber daya manusia dalam rangka
menunjang PBM yang berkualitas
2) Memanfaatkan bersama bahan ajar dalam rangka standardisasi
materi belajar
3) Memanfaatkan bersama sarana prasarana laboratorium
4) Melakukan koordinasi dalam rangka penjaminan mutu, pendanaan,
pemetaan wilayah asal mahasiswa, besarnya biaya kuliah
5) Menyepakati secara bersama sistem penilaian PPKHB
6) Merumuskan bersama tentang usulan kepada Dirjen Dikti dalam
rangka mengatasi masalah penyelengaraan program yang terkait
dengan kebijakan Dikti.
b. PT Penyelenggara dan PT Mitra
1) Dalam penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi
Guru dalam Jabatan, perguruan tinggi penyelenggara dapat
melakukan kemitraan dengan perguruan tinggi lain, yang dinamakan
PT Mitra. Perguruan tinggi mitra dipilih dan ditetapkan oleh
perguruan tinggi penyelenggara yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a) memiliki program studi yang relevan;
b) memiliki sumberdaya yang dapat dimanfaatkan bersama dan
memiliki ijin penyelenggaraan dari Dirjen Dikti;
c) memiliki tenaga pengajar yang berkualifikasi sesuai dengan PP
Nomor 19 Tahun 2005;
d) memiliki sarana dan prasarana yang menunjang
penyelenggaraan Program S-1 Pendidikan bagi Guru dalam
Jabatan sesuai dengan peraturan perundangan;
e) taat azas dalam penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai dengan
peraturan perundangan;
27 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
f) membuat laporan evaluasi program studi berbasis evaluasi diri
(EPSBED) sekurang-kurangnya 2 (dua) semester terakhir;
g) mendapat dukungan dari pemerintah daerah yang akan
mengirimkan guru untuk mengikuti program ini; dan
h) Perguruan tinggi yang bukan Program Pengadaan Tenaga
Kependidikan (PPTK) dapat menjadi mitra perguruan tinggi
penyelenggara dengan ketentuan memiliki program studi
serumpun dan telah terakreditasi minimal B.
2) Kemitraan dengan perguruan tinggi mitra dapat dilakukan dalam
bentuk pemanfaatan bersama, antara lain: pemanfaatan SDM,
pengadaan bahan belajar mandiri, pelaksanaan perkuliahan, kegiatan
praktik dan praktikum.
a) Kemitraan PT Penyelenggara dan PT Mitra dilakukan dalam
pemanfaatan dan optimalisasi SDM, khususnya dosen, yang akan
ditugaskan untuk melaksanakan pembelajaran/ perkuliahan.
Dosen yang ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah
ditetapkan oleh PT Penyelenggara atas usulan PT Mitra sesuai
dengan latar belakang kualifikasi akademik, pengampuan mata
kuliah sebelumnya, dan jabatan fungsional yang dimiliki oleh
dosen yang bersangkutan.
b) Dosen yang telah ditetapkan oleh PT Penyelenggara dapat
menjadi pengampu mata kuliah dan melaksanakan perkuliahan
pada program ini yang penyelenggaraan perkuliahan
dilaksanakan di PT Mitra atau di wilayah PT Mitra berada.
c) Kemitraan antara PT Penyelenggara dan PT Mitra juga dapat
dilakukan berkaitan dengan pengadaan bahan belajar mandiri.
Bahan belajar mandiri yang dimiliki PT Mitra dapat dioptimalkan
penggunaannya dalam program ini sesuai dengan kesepakatan
antara keduanya.
d) Kemitraan juga dapat dilakukan dalam hal penyelenggaraan
perkuliahan, baik berupa penggunaan tempat kuliah, maupun
28 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
penggunaan sarana pembelajaran lainnya termasuk pelaksanaan
kegiatan praktik dan praktikum.
e) Selain kemitraan dalam lingkup yang telah dijelaskan di atas,
kemitraan juga dapat dilakukan dalam hal penerimaan
mahasiswa calon peserta program ini. PT Mitra dapat membantu
dalam hal penerimaan pendaftaran dan kelengkapan berkas
pendaftaran yang kemudian akan dikirim ke PT Penyelenggara.
Adapun penetapan calon mahasiswa sebagai peserta program
menjadi kewenangan dan ditetapkan oleh PT Penyelenggara.
f) Hal-hal yang berkenaan dengan segala bentuk kemitraan dan
berbagai pembiayaan yang terkait dengan adanya kemitraan di
atas, dilakukan atas kesepakatan bersama antara kedua belah
pihak dan diwujudkan dalam suatu MoU (naskah kesepahaman
bersama).
3) Perguruan tinggi penyelenggara dapat bermitra dengan perguruan
tinggi lain yang menyelenggarakan PPTK yang berlokasi di wilayah
tertentu dalam menyelenggarakan program tertentu. Jika di suatu
wilayah tertentu, tidak ada perguruan tinggi dan atau program studi
yang ditunjuk untuk menyelenggarakan program ini, maka perguruan
tinggi yang telah ditunjuk sebagai penyelenggara dapat
menyelenggarakan program sesuai dengan penunjukkannya dengan
persyaratan telah menjalin kerjasama dengan pemerintah di daerah
tersebut (bupati/dinas pendidikan) dalam penyelenggaraan program
ini.
4) Dalam hal tidak ada perguruan tinggi penyelenggara PPTK, perguruan
tinggi penyelenggara PPTK yang memiliki program studi satu rumpun
dapat menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan dengan
bermitra dengan perguruan tinggi lain yang tidak menyelenggarakan
program pengadaan tenaga kependidikan yang memiliki program
studi relevan dan terakreditasi minimal B.
29 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
c. PT Penyelenggara dan Dinas Pendidikan
Kemitraan antara PT Penyelenggara dengan Dinas Pendidikan Provinsi
dan Kabupaten/ Kota dapat dilakukan dalam hal:
1) Penerimaan (rekrutmen) mahasiswa
Dinas Pendidikan dan PT Penyelenggaraa mengkaji data administrasi
pendaftar.
2) Penilaian PPKHB
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memfasilitasi penyusunan
portofolio PPKHB selanjutnya PT penyelenggara menilai portofolio
PPKHB.
3) Bantuan dana pendidikan
Atas usulan PT Penyelenggara dan berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan Propinsi dan atau Kabupaten/Kota mengajukan bantuan
biaya pendidikan kepada pemerintah daerah setempat dan/atau
LPMP bagi guru-guru yang mengikuti program.
4) Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkuliahan.
Jika dipandang perlu :
• Dinas Pendidikan memfasilitasi adanya sarana dan prasarana
penunjang yang digunakan untuk penyelenggaraan perkuliahan.
• Dinas pendidikan mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran
di daerah dengan PT penyelenggara.
d. PT Penyelenggara dan Badan Kepegawaian Daerah
1) Mengadakan koordinasi untuk membahas hal-hal berikut.
a) Rencana penuntasan peningkatan kualifikasi akademik Guru
dalam Jabatan yang belum S-1/D-IV, termasuk guru-guru pada
mata pelajaran langka dan anak berkebutuhan khusus.
30 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
b) Penetapan alokasi biaya bantuan pendidikan yang bersumber
dari APBD.
c) Proses perijinan tugas belajar bagi guru PNS.
2) Melakukan pendataan calon peserta program berdasarkan kuota,
kualifikasi akademik sebelumnya, dan kondisi geografis peserta
program.
3) Menadatangani kontrak kerja sama dengan PT Penyelenggara, jika
diperlukan.
e. PT Penyelenggara dan PMPTK
1) PMPTK berkoordinasi dengan PT Penyelenggara untuk membahas
dan menghasilkan kesepakatan dalam kegiatan-kegiatan sebagai
berikut.
a) Menyediakan dan memutakhirkan data guru kelas dan guru
mata pelajaran yang akan mengikuti program pendidikan guru S-
1 dalam jabatan.
b) Menyediakan sarana belajar/ fasilitas belajar tutorial.
c) Menyediakan bantuan pendidikan bagi peserta program S-1
dalam jabatan setiap tahun.
d) Memfasilitasi dan mengkoordinasi pelaksanaan sosialisasi
program S-1 dalam jabatan dan PPKHB.
e) Memfasilitasi rapat koordinasi Forum dalam rangka persiapan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program.
2) LPMP berkoordinasi dengan PT Penyelenggara untuk membahas dan
menghasilkan kesepakatan dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a) Melaksanakan sosialisasi Program Sarjana (S-1) Kependidikan
bagi Guru dalam Jabatan dan PPKHB.
b) Menyediakan dan memutakhirkan data guru yang akan
mengikuti Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam
Jabatan.
c) Mengadministrasikan bantuan pendidikan bagi guru peserta
Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan.
31 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
d) Melakukan koordinasi bersama PT penyelenggara dengan
pemerintah daerah (Dinas Pendidikan dan BKD);
e) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan Forum PT
penyelenggara dan mitra;
f) Memfasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program.
7. Penutup
Kemitraan menjadi salah satu ciri dalam Program Sarjana (S-1) Kependidikan
bagi Guru dalam Jabatan, oleh karena itu dengan dibangunnya kemitraan
diharapkan dapat menjembatani dan mengatasi berbagai permasalahan yang
dihadapi, baik oleh instansi terkait di daerah, PT penyelenggara, PT mitra
maupun pihak peserta program.
32 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
33 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
LAMPIRAN 2
SALINAN
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 58 TAHUN 2008
TENTANG
PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN
BAGI GURU DALAM JABATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : a. bahwa untuk mendukung upaya percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru dalam jabatan perlu menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4586);
34 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008;
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2008;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN.
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan adalah program penyelenggaraan pendidikan yang secara khusus diperuntukkan bagi guru tetap dalam jabatan.
2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan program sarjana (S-1) kependidikan.
3. Proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengintegrasikan sistem perkuliahan tatap muka dan/atau termediasi, dan sistem pembelajaran mandiri.
4. Perkuliahan tatap muka adalah proses interaksi langsung dan terjadwal antara dosen dan mahasiswa dalam mencapai tujuan/kompetensi.
5. Perkuliahan termediasi adalah proses interaksi terjadwal antara dosen dan mahasiswa dalam mencapai tujuan/kompetensi melalui pemanfaatan berbagai jenis media dan teknologi.
35 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
6. Pembelajaran mandiri adalah proses interaksi mahasiswa dengan sumber belajar yang dilakukan dengan menggunakan bahan belajar mandiri, baik dengan bantuan tutorial atau tanpa bantuan tutorial.
7. Tutorial adalah bentuk bantuan belajar akademik yang secara langsung berkaitan dengan materi ajar, dan dapat dilaksanakan secara tatap muka atau termediasi.
8. Bahan belajar mandiri adalah substansi pembelajaran yang dikembangkan dalam bentuk bahan cetak, audio, dan audio visual yang dapat digunakan mahasiswa untuk proses belajar mandiri.
9. Praktik adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengaplikasikan teori, konsep, atau prosedur dengan pengawasan langsung dosen/pembimbing.
10. Praktikum adalah kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan validasi fakta atau hubungan antar fakta, sesuai yang disyaratkan dalam kurikulum.
11. Program pemantapan lapangan yang selanjutnya disebut PPL adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dengan bimbingan oleh dosen/guru pamong yang ditugaskan sesuai dengan yang disyaratkan dalam kurikulum.
12. Penilaian hasil belajar adalah pemberian nilai terhadap proses dan hasil belajar mahasiswa, baik dalam perkuliahan tatap muka dan/atau termediasi maupun pembelajaran mandiri.
13. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dalam bidang Pendidikan Nasional.
14. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
Pasal 2 Tujuan penyelenggaraan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan yaitu untuk mendukung upaya percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru dalam jabatan.
Pasal 3
Penyelenggaraan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan dilaksanakan dengan mengutamakan hal berikut:
36 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
a. memungkinkan guru memiliki kesempatan lebih luas untuk memperoleh peningkatan kualifikasi akademik dengan tidak mengganggu tugas dan tanggung jawabnya di sekolah;
b. dapat mewujudkan sistem penyelenggaraan pendidikan guru dalam jabatan yang efisien, efektif, dan akuntabel serta menawarkan akses layanan pendidikan yang lebih luas tanpa mengabaikan kualitas;
Pasal 4
(1) Program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh Menteri.
(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perguruan
tinggi yang telah memiliki: a. program studi sarjana (S-1) kependidikan yang memiliki ijin
penyelenggaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi; b. program studi sarjana (S-1) kependidikan yang terakreditasi oleh
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai minimal B, kecuali untuk program studi sarjana (S-1) pendidikan guru sekolah dasar (PGSD)/ pendidikan guru taman kanak-kanak (PGTK)/ pendidikan guru pada anak usia dini (PGPAUD) memiliki ijin penyelenggaraan dan mendapatkan penugasan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;
c. perjanjian kerjasama antara pimpinan perguruan tinggi dan kepala daerah dalam rangka peningkatan kualifikasi akademik guru;
d. perjanjian kemitraan dengan perguruan tinggi lain yang memiliki izin dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam rangka penyelenggaraan program peningkatan kualifikasi akademik guru;
e. sarana dan prasarana yang menunjang penyelenggaraan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
f. bahan ajar untuk kepentingan perkuliahan tatap muka dan/atau termediasi, dan pembelajaran mandiri;
g. laporan evaluasi program studi berbasis evaluasi diri (EPSBED) sekurang-kurangnya 2 (dua) semester terakhir.
(3) Perguruan tinggi penyelenggara program sarjana (S-1) kependidikan
bagI guru dalam jabatan dapat bermitra dengan perguruan tinggi lain
37 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
yang berlokasi di wilayah tertentu dalam menyelenggarakan program studi tertentu, jika di wilayah tersebut tidak ada program studi yang ditugaskan untuk menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan.
(4) Dalam hal tidak ada perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan
tenaga kependidikan yang memiliki program studi dalam bidang tertentu, perguruan tinggi penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang memiliki program studi satu rumpun dapat menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan dengan bermitra dengan perguruan tinggi lain yang memiliki program studi relevan dan terakreditasi minimal B.
(5) Ketentuan mengenai persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan rambu-rambu penyelenggaraan program diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal.
Pasal 5
(1) Struktur kurikulum program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam
jabatan terdiri atas mata kuliah yang dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran tatap muka dan/atau termediasi dan mata kuliah yang dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran mandiri dengan tutorial dan tanpa tutorial.
(2) Penetapan mata kuliah tatap muka dan/atau termediasi didasarkan atas
pertimbangan bahwa mata kuliah tersebut mempersyaratkan adanya praktik atau praktikum.
(3) Penetapan mata kuliah melalui pembelajaran mandiri dengan tutorial
didasarkan atas pertimbangan bahwa mata kuliah tersebut menunjang pengembangan kompetensi profesional.
(4) Penetapan mata kuliah melalui pembelajaran mandiri tanpa tutorial
didasarkan atas pertimbangan bahwa mata kuliah tersebut dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa, baik perorangan maupun berkelompok.
(5) Perguruan tinggi mengembangkan bahan ajar, baik untuk kepentingan
perkuliahan tatap muka maupun pembelajaran mandiri atau
38 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
memanfaatkan bahan belajar mandiri yang telah dikembangkan dan tersedia di perguruan tinggi lain.
(6) Beban studi satuan kredit semester (sks) yang ditempuh dalam program
sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan sama dengan beban studi satuan kredit semester (sks) yang berlaku pada program studi yang sama di perguruan tinggi penyelenggara.
(7) Perguruan tinggi dapat memberikan pengakuan terhadap pengalaman
kerja dan hasil belajar yang pernah diperoleh sebelumnya, baik pada jalur pendidkan formal maupun pendidikan non formal sebagai pengurang beban studi yang harus ditempuh.
(8) Pengakuan terhadap pengalaman kerja dan hasil belajar yang pernah
diperoleh sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (7) paling banyak 65% dari jumlah sks yang harus ditempuh.
(9) Pengalaman kerja dan hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat
(7) diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan terakreditasi yang dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, Kelompok Kerja Guru, Musyawarah Guru Mata Pelajaran, Gugus, atau lembaga lain yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
(10) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengakuan pengalaman kerja dan hasil
belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dan ayat (8) diatur oleh perguruan tinggi penyelenggara masing-masing.
(11) Perkuliahan termediasi dan pembelajaran mandiri dapat dilaksanakan di
kampus perguruan tinggi penyelenggara, kampus perguruan tinggi mitra, tempat kegiatan kelompok kerja guru (KKG), tempat kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), Information Communication Technology Centre (ICT Centre), lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP), pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan (P4TK), dan lembaga/tempat lain yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan setempat.
(12) Penyelenggaraan program pemantapan lapangan (PPL) diatur dan
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi.
39 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
(13) Penilaian hasil belajar harus dapat mencerminkan kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa melalui: a. mekanisme ujian secara komprehensif dengan pengawasan langsung; b. dalam bentuk pemberian tugas yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Pasal 6
(1) Peserta program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan
adalah guru tetap yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bukan PNS.
(2) Guru tetap bukan PNS adalah guru yang ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan dari penyelenggara satuan pendidikan yang berbadan hukum.
(3) Penetapan peserta program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam
jabatan dilaksanakan melalui seleksi administratif oleh perguruan tinggi penyelenggara.
(4) Penyelenggara program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam
jabatan dilarang menerima peserta di luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).
Pasal 7 (1) Perguruan tinggi penyelenggara program sarjana (S-1) kependidikan
bagi guru dalam jabatan dievaluasi secara berkala untuk mengetahui kelayakan penyelenggaraan.
(2) Menteri dapat mencabut penetapan perguruan tinggi yang melanggar
ketentuan penyelenggaraan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan.
Pasal 8
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional Kepala Bagian Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan dan Bantuan Hukum II, Putut Pujogiri, S.H. NIP 131661278
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 2008
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD
BAMBANG SUDIBYO
40 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
41 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
LAMPIRAN 3
SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 015/P/2009
TENTANG
PENETAPAN PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan, perlu menetapkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
42 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Paraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;
5. Keputusan Presiden Nomor 187/M/2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 77/P Tahun 2007;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
TENTANG PENETAPAN PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN.
PERTAMA : Perguruan tinggi sebagaimana tersebut dalam Lampiran
Keputusan ini ditetapkan sebagai perguruan tinggi penyelenggara program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan.
KEDUA : Perguruan tinggi sebagaimana dimaksud dalam Diktum
Pertama bertugas menyelenggarakan program sarjana (S-1) kependidikan bagi guru dalam jabatan untuk program studi sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Biaya penyelenggaraan program sarjana (S-1)
kependidikan bagi guru dalam jabatan dibebankan kepada peserta (swadana) dan/atau bantuan pendidikan dari pihak lain.
43 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Februari 2009
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Dr. Andi Pangerang Moenta, SH, MH, DFM NIP 131661823
44 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 015/P/2009 TANGGAL 16 Pebruari 2009
PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
1 BALI
Univ. Pendidikan Ganesha 1 Bimbingan Konseling
2 Pend. Bahasa dan Sastra Inggris
3 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
4 Pend. Biologi
5 Pend. Ekonomi
6 Pend. Fisika
7 Pend. Geografi
8 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
9 Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
10 Pend. Kesejahteraan Keluarga (Keterampilan)
11 Pend. Kimia
12 Pend. Matematika
13 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
14 Pend. Sejarah
2 BANTEN Univ. Sultan Ageng Tirtayasa 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
3 BENGKULU 1 Univ. Bengkulu 1 Pend. Anak Usia Dini (PAUD)
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Biologi
4 Pend. Fisika
5 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
6 Pend. Kimia
7 Pend. Luar Sekolah (PLS)
8 Pend. Matematika
45 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
9 Pend Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
2 Univ. Muhamadiyah Bengkulu 1 Pend. Ekonomi
2 Pend. Kewarganegaraan 4 DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)
1 Univ. Negeri Yogyakarta 1 Administrasi Perkantoran
2 Pend. Akuntansi
3 Pend. Bahasa & Sastra Indonesia
4 Pend. Bahasa Inggris
5 Pend. Bahasa Jawa
6 Pend. Bahasa Jerman
7 Pend. Bahasa Perancis
8 Pend. Biologi
9 Pend. Ekonomi
10 Pend. Fisika
11 Pend. Geografi
12 Pend. Kimia
13 Pend. Luar Biasa
14 Pend. Matematika
15 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan Hukum
16 Pend. Sejarah
17 Pend. Seni Kerajinan
18 Pend. Seni Musik
19 Pend. Seni Rupa
20 Pend. Seni Tari
21 Pend. Sosiologi
22 Pend. Teknik Boga
23 Pend. Teknik Busana
24 Pend. Teknik Elektro
25 Pend. Teknik Mesin
46 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
26 Pend. Teknik Sipil dan Perencanaan
27 Penjaskes dan Rekreasi (PJKR)
28 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD) 2 Univ. PGRI Yogyakarta 1 Bimbingan dan Konseling
2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
3 Pend. Sejarah
4 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
3 Univ. Sanata Dharma Yogyakarta
1 Ilmu Pend. Kekhususan Pend. Agama Katolik
2 Pend. Akuntansi
3 Pend. Bahasa Inggris
4 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
5 Pend. Ekonomi
6 Pend. Fisika
7 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
8 Pend. Matematika
9 Pend. Sejarah
4 Univ. Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Fisika
3 Pend. Kesejahteraan Keluarga
4 Pend. Matematika
5 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
5 Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
Bimbingan dan Konseling
5 DKI JAKARTA 1 Univ. Muhamadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta
1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
3 Pend. Matematika
47 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
4 Pend. Sejarah
2 Univ. Negeri Jakarta 1 Bimbinga Konseling
2 Pend. Administrasi Perkantoran
3 Pend. Akuntansi
4 Pend. Anak Usia Dini (PAUD)
5 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
6 Pend. Bahasa Inggris
7 Pend. Bahasa Jerman
8 Pend. Bahasa Perancis
9 Pend. Bahsa Arab
10 Pend. Biologi
11 Pend. Ekonomi dan Koperasi
12 Pend. Fisika
13 Pend. Geografi
14 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
15 Pend. Jasmani Kesehatan Rekreasi
16 Pend. Kepelatihan
17 Pend. Kimia
18 Pend. Luar Biasa
19 Pend. Matematika
20 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
21 Pend. Sejarah
22 Pend. Seni Musik
23 Pend. Seni Rupa
24 Pend. Seni Tari
25 Pend. Tata Boga
48 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
26 Pend. Tata Busana
27 Pend. Tata Niaga
28 Pend. Tata Rias
29 Pend. Teknik Bangunan
30 Pend. Teknik Elektro
31 Pend. Teknik Elektronika
32 Pend. Teknik Mesin
6 GORONTALO
Univ. Negeri Gorontalo 1 Bimbingan Konseling
2 Manajemen Pendidikan
3 Pend. Bahasa Indonesia
4 Pend. Bahasa Inggris
5 Pend. Biologi
6 Pend. Ekonomi
7 Pend. Fisika
8 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
9 Pend. Jasmani dan Kesehatan
10 Pend. Kewarganegaraan (PKn)
11 Pend. Kimia
12 Pend. Luar Sekolah
13 Pend. Matematika
14 Pend. Sejarah
7 JAMBI
Univ. Jambi 1 Pend. Bahasa Indonesia
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
4 Pend. IPS
5 Pend. Kimia
6 Pend. Matematika
49 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
7 Pend. Fisika
8 JAWA BARAT 1 STKIP Pasundan Cimahi 1
Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Jasmani Kesehatan dan Jasmani
3 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
2 Univ. Galuh Ciamis 1
Pend. Akuntansi
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Biologi
4 Pend. Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
5 Pend. Sejarah
6 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
3 Univ. Islam Nusantara 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Luar Biasa
4 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
5 Pend. Luar Sekolah
4 Univ. Kuningan 1
Pend. Biologi
2 Pend. Ekonomi
3 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
5 Univ. Pakuan 1 Pend. Biologi
2 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
3 Pend. Bahasa Inggris
6 Univ. Pasundan Bandung 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Pend. Biologi
3 Pend. Ekonomi
4 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
5 Pend. Kesejahteraan Keluarga
6 Pend. Matematika
50 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
7 Univ. Pendidikan Indonesia 1 Pend. Administrasi Perkantoran
2 Pend. Akuntansi
3 Pend. Bahasa Arab
4 Pend. Bahasa Daerah (Sunda)
5 Pend. Bahasa Indonesia
6 Pend. Bahasa Inggris
7 Pend. Bahasa Jepang
8 Pend. Bahasa Jerman
9 Pend. Bahasa Perancis
10 Pend. Biologi
11 Pend. Ekonomi Koperasi
12 Pend. Fisika
13 Pend. Geografi
14 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)/ PGTK
15 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
16 Pend. Gurun Sekolah Dasar Penjas S1
17 Pend. Kesejahteraan Keluarga
18 Pend. Kewarganegaraan (PKn)
19 Pend. Kimia
20 Pend. Luar Biasa
21 Pend. Luar Sekolah
22 Pend. Matematika
23 Pend. Sejarah
24 Pend. Seni Musik
25 Pend. Seni Rupa
26 Pend. Seni Tari
27 Pend. Tata Boga
28 Pend. Tata Busana
51 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
29 Pend. Tata Niaga (Manajemen Bisnis)
30 Pend. Teknik Bangunan
31 Pend. Teknik Mesin
32 Penjaskes dan Rekreasi (PJKR)
33 Psikologi Pend. dan Bimbingan
34 Teknologi Pendidikan
8 Univ. Siliwangi Tasikmalaya 1 Pend. Bahasa da Sastra Indonesia
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Biologi
4 Pend. Ekonomi/ Tata Niaga
5 Pend. Geografi
6 Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
7 Pend. Luar Sekolah
8 Pend. Matematika
9 JAWA TENGAH
1 IKIP PGRI Semarang 1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
3 Pend. Biologi
4 Pend. Fisika
5 Pend. Matematika
6 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
7 Psikologi Pend. dan Bimbingan
2 IKIP Veteran Semarang 1 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)
2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
3 Pend. Sejarah 3 Univ. Kristen Satya Wacana
(UKSW) Salatiga 1 Pend. Ekonomi
2 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
3 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
52 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
4 Pend. Sejarah
5 Bimbingan Konseling
4 Univ. Muhamadiyah Purwokerto
1 Pend. Anak Usia Dini (PAUD)
2 Pend. Bahasa Indonesia dan daerah
3 Pend. Bahasa nggris
4 Pend. Biologi
5 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
6 Pend. Matematika
5 Univ. Muhamadiyah Surakarta 1 Pend. Akuntansi
2 Pend. Anak Usia Dini (PAUD)
3 Pend. Bahasa Indonesia dan Sastra Daerah
4 Pend. Bahasa Inggris
5 Pend. Biologi
6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
7 Pend. Matematika
8 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
6 Univ. Negeri Semarang 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
7 Univ. Panca Sakti, Tegal 1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Ekonomi
3 Pend. Kewarganegaraan (PKn)
4 Pend. Bhs dan Sastra Indonesia dan Daerah
8 Univ. Sebelas Maret Surakarta (UNS)
1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Bahasa, Sastra Indoneia dan Daerah
3 Pend. Biologi
4 Pend. Ekonomi
5 Pend. Fisika
6 Pend. Geografi
53 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
7 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
8 Pend. Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi
9 Pend. Kewarganegaraan (PKn)
10 Pend. Kimia
11 Pend. Luar Biasa
12 Pend. Matematika
13 Pend. Pelatihan dan Olah Raga
14 Pend. Sejarah
15 Pend. Seni Rupa
16 Pend. Sosiologi Antropologi
17 Pend. Teknik Bangunan
18 Pend. Teknik Mesin
9 Univ. Vet. Bangun Nusantara Sukaharjo
1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Pend. Biologi
3 Pend. Matematika
4 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
5 Psikologi Pend. dan Bimbingan
6 Pend. Bahasa dan Sastra Daerah
10 JAWA TIMUR 1 IKIP PGRI Jember 1
Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
2 IKIP PGRI Madiun 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Matematika
4 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
3 STKIP PGRI Bangkalan 1
Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
2 Pend. Bahasa Indonesia
4 STKIP PGRI Jombang 1 Pend. Ekonomi
2 Pend. Matematika
54 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
3 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
5 STKIP PGRI Lamongan 1 Pend. Ekonomi
6 STKIP PGRI Nganjuk 1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
7 STKIP PGRI Pasuruan 1 Pend. Bahasa Inggris
8 STKIP PGRI Tulungagung 1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
3 Pend. Ekonomi
9 Univ. Dr. Sutomo Surabaya 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Pend. Matematika
10 Univ. Islam Darul Ulum Lamongan 1 Pend. Bahasa Indonesia
11 Univ. Jember 1 Pend. Bahasa Indonesia
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Biologi
4 Pend. Ekonomi
5 Pend. Fisika
6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
7 Pend. Matematika
12 Univ. Muhamadiyah Gresik 1 Pend. Matematika
2 Pend. Bahasa Inggris
13 Univ. Muhamadiyah Jember 1
Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)
14 Univ. Muhamadiyah Malang 1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
3 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
55 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
15 Univ. Muhamadiyah Ponorogo 1 Pend. Matematika
16 Univ. Muhamadiyah Surabaya 1 Pend. Matematika
2 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
17 Univ. Negeri Malang 1 Bimbingan dan Konseling
2 Pend. Administrasi Perkantoran
3 Pend. Akuntansi
4 Pend. Bahasa Arab
5 Pend. Bahasa Indonesia dan Daerah
6 Pend. Bahasa Inggris
7 Pend. Bahasa Jerman
8 Pend. Biologi
9 Pend. Ekonomi
10 Pend. Fisika
11 Pend. Geografi
12 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
13 Pend. Kimia
14 Pend. Luar Sekolah
15 Pend. Matematika
16 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
17 Pend. Sejarah
18 Pend. Seni Tari
19 Pend. Tata Niaga
20 Pend. Teknik Mesin
18 Univ. Negeri Surabaya 1 Pend. Bahasa Daerah (Jawa)
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Bahasa Jerman
4 Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
56 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
5 Pend. Biologi
6 Pend. Ekonomi
7 Pend. Fisika
8 Pend. Geografi
9 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)
10 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
11 Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
12 Pend. Kepelatihan Olahraga
13 Pend. Kesejahteraan Keluarga
14 Pend. Kimia
15 Pend. Luar Biasa
16 Pend. Matematika
17 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
18 Pend. Sejarah
19 Pend. Sendratasik
20 Pend. Seni Rupa
21 Pend. Teknik Bangunan
22 Pend. Teknik Elektro
23 Pend. Teknik Mesin 19 Univ. Nusantaraa PGRI Kediri 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Biologi
4 Pend. Ekonomi Akuntansi
5 Pend. Jasmani, Kesehatan Rekreasi
6 Pend. Sejarah
7 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
20 Univ. PGRI Adibuana Surabaya
1 Bimbingan dan Konseling
2 Pend. Bahasa Inggris
57 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
3 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
4 Pend. Kepelatihan Olahraga
5 Pend. Kesejahteraan Keluarga
6 Pend. Matematika
7 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
8 Pend. Seni Rupa
9 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
21 Univ. PGRI Banyuwangi 1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
22 Univ. PGRI Ronggolawe 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Ekonomi
4 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
11 KALIMANTAN BARAT (KALBAR)
Univ. Tanjungpura 1 Pend. Bahasa Indonesia
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Ekonomi
4 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)
5 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
6 Pend. Matematika
12 KALIMANTAN SELATAN (KALSEL)
1 STKIP PGRI Banjarmasin 1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Bahasa & Sastra Indonesia & Daerah
2 Univ. Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary Banjarmasin
1 Pend. Bimbingan dan Konseling
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Univ. Lambung Mangkurat 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Biologi
58 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
4 Pend. Ekonomi
5 Pend. Fisika
6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
7 Pend. Kimia
8 Pend. Matematika
9 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
10 Pend. Sejarah
13 KALIMANTAN TENGAH (KALTENG)
Univ. Palangka Raya 1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
3 Pend. Bimbingan dan Konseling
4 Pend. Biologi
5 Pend. Ekonomi
6 Pend. Fisika
7 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)
8 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
9 Pend. Kimia
10 Pend. Luar Sekolah
11 Pend. Matematika
12 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
14 KALIMANTAN TIMUR (KALTIM)
1 IKIP PGRI Kalimantan Timur 1 Pend. Ekonomi
2 Univ. Borneo 1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Biologi
3 Pend. Matematika
4 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
15 LAMPUNG
Univ. Lampung 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
2 Pend. Bahasa Inggris
59 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
3 Pend. Biologi
4 Pend. Ekonomi
5 Pend. Fisika
6 Pend. Geografi
7 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
8 Pend. Jasmani & Kesehatan
9 Pend. Kewarganegaraan (PKn)
10 Pend. Kimia
11 Pend. Matematika
12 Pend. Sejarah
16 MALUKU
Univ. Pattimura 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
2 Pend. Kimia
3 Pend. Sejarah
17 NANGRO ACEH DARUSALAM (NAD)
1 Univ. Al Muslim Bireun 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
2 Univ. Syiah Kuala 1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
3 Pend. Biologi
4 Pend. Ekonomi
5 Pend. Fisika
6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
7 Pend. Kesejahteraan Keluarga
8 Pend. Kewarganegaraan (PKn)
9 Pend. Kimia
10 Pend. Matematika
11 Pend. Olahraga dan Kesehatan
12 Pend. Sejarah
18 NUSA TENGGARA BARAT (NTB)
1 IKIP Mataram 1 Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
2 STKIP Hamzanwadi Selong 1 Bimbingan Konseling
60 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
4 Pend. Biologi
5 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
6 Pend. Sejarah
7 Pend. Matematika
3 Univ. Mataram 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
19 NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)
1 Univ. Nusa Cendana 1 Pend. Bahasa Indonesia
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Ekonomi
4 Pend. Fisika
5 Pend. Geografi
6 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)
7 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
8 Pend. Kimia
9 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
10 Pend. Sejarah
2 STKIP St. Paulus Ruteng 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
20 PAPUA
Univ. Cendrawasih 1 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
2 Pend. Sejarah
21 RIAU
Univ. Riau Pekanbaru 1 Pend. Anak Usia Dini (PAUD)
2 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
3 Pend. Biologi
4 Pend. Ekonomi
5 Pend. Fisika
6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
7 Pend. Kimia
61 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
8 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
9 Pend. Sejarah
10 Pend. Matematika
22 SULAWESI SELATAN (SULSEL)
1 Univ. Muhamadiyah Makassar 1 Kurikulum dan Teknologi Pend.
2 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
3 Pend. Bahasa dan Sastra Inggris
4 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
2 Univ. Negeri Makassar 1 Administrasi Perkantoran
2 Kurikulum dan Teknologi Pend.
3 Pend. Administrasi Perkantoran
4 Pend. Akuntansi
5 Pend. Bahasa Inggris
6 Pend. Bahasa Jerman
7 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
8 Pend. Biologi
9 Pend. Fisika
10 Pend. Geografi
11 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)
12 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
13 Pend. Kepelatihan Olahraga
14 Pend. Kesejahteraan Keluarga
15 Pend. Kimia
16 Pend. Koperasi
17 Pend. Luar Biasa
18 Pend. Luar Sekolah
19 Pend. Matematika
20 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
62 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
21 Pend. Sejarah
22 Pend. Sendratasik
23 Pend. Seni Rupa
24 Pend. Teknik Bangunan
25 Pend. Teknik Elektro
26 Pend. Teknik Elektronika
27 Pend. Teknik Mesin
28 Pend. Teknik Otomotif
29 Penjaskes dan Rekreasi (PJKR)
30 Psikologi Pend. dan Bimbingan 23 SULAWESI
TENGAH (SULTENG)
Univ. Tadulako Palu 1 Pend. Bahasa Inggris
2 Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
3 Pend. Biologi
4 Pend. Fisika
5 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
6 Pend. Kimia
7 Pend. Matematika
8 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
9 Pend. Sejarah
24 SULAWESI TENGGARA (SULTRA)
Univ. Haluoleo 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
2 Pend. Ekonomi
3 Pend. Fisika
4 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
5 Pend. Matematika
6 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
7 Pend. Sejarah
63 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
25 SULAWESI UTARA (SULUT)
Univ. Negeri Manado 1 Pend. Agama Hindu
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Bahasa Jepang
4 Pend. Bahasa Jerman
5 Pend. Biologi
6 Pend. Ekonomi
7 Pend. Fisika
8 Pend. Geografi
9 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
10 Pend. Jasmani Orkes
11 Pend. Kepelatihan
12 Pend. Kesehatan Rekreasi
13 Pend. Kesejahteraan Keluarga
14 Pend. Kimia
15 Pend. Matematika
16 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
17 Pend. Sastra Indonesia
18 Pend. Sejarah
19 Pend. Sendratasik
20 Pend. Teknik Bangunan
21 Pend. Teknik Elektro
26 SUMATERA BARAT (SUMBAR)
1 Univ. Bung Hatta Padang 1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Pend. Bahasa dan Sastra Inggris
3 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
4 Pend. Kewarganegaraan (PKn)
5 Pend. Matematika
2 Univ. Negeri Padang 1 Bimbingan Konseling
64 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
2 Manajemen Pendidikan
3 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
4 Pend. Bahasa Inggris
5 Pend. Biologi
6 Pend. Biologi
7 Pend. Ekonomi
8 Pend. Fisika
9 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)
10 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
11 Pend. Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
12 Pend. Kepelatihan Olahraga
13 Pend. Kimia
14 Pend. Luar Biasa
15 Pend. Luar Sekolah
16 Pend. Matematika
17 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
18 Pend. Sejarah
19 Pend. Seni Drama, Tari dan Musik
20 Pend. Seni Rupa
21 Pend. Sosiologi dan Antropologi
22 Pend. Tata Boga
23 Pend. Tata Busana
24 Pend. Teknik Bangunan
25 Pend. Teknik Elekronika
26 Pend. Teknik Elektro
27 Pend. Teknik Mesin
28 Pend. Teknik Otomotif
65 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
29 Teknologi Pendidikan
27 SUMATERA SELATAN (SUMSEL)
Univ. Sriwijaya 1 Pend. Bahasa Indonesia
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Biologi
4 Pend. Ekonomi
5 Pend. Fisika
6 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
7 Pend. Kewarganegaraan (PKn)
8 Pend. Kimia
9 Pend. Matematika
10 Pend. Sejarah
28 SUMATERA UTARA (SUMUT)
1 Univ. HKBP Nommensen 1 Pend. Agama Kristen
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Fisika
4 Pend. Matematika
5 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
2 Univ. Negeri Medan 1 Bimbingan Konseling
2 Pend. Bahasa Inggris
3 Pend. Bahasa Jerman
4 Pend. Bahasa Perancis
5 Pend. Biologi
6 Pend. Ekonomi
7 Pend. Fisika
8 Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini (PGPAUD)
9 Pend. Guru Sekolah Dasar (PGSD)
10 Pend. Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
11 Pend. Kepelatihan Olah Raga
66 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
NO PROVINSI PERGURUAN TINGGI NAMA PRODI
12 Pend. Kimia
13 Pend. Luar Sekolah
14 Pend. Matematika
15 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
16 Pend. Sejarah
17 Pend. Seni Musik dan Tari
18 Pend. Seni Rupa
19 Pend. Tata Boga
20 Pend. Tata Busana
21 Pend. Teknik Bangunan
22 Pend. Teknik Mesin
3 Univ. Simalungun Pematang Siantar
1 Pend. Biologi
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Februari 2009
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Dr. Andi Pangerang Moenta, SH, MH, DFM NIP 131661823
67 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
LAMPIRAN 4
PENEGASAN KELAYAKAN PENYELENGGARAAN
PROGRAM SARJANA (S-1) KEPENDIDIKAN
BAGI GURU DALAM JABATAN
Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan merupakan suatu
program yang dirancang dan diselenggarakan oleh Ditjen Pendidikan Tinggi untuk
memfasilitasi Guru dalam Jabatan dapat meningkatkan kualifikasi akademik
dengan tidak meninggalkan tugas dan tanggung jawab di sekolah dengan alasan
bahwa penyelesaian peningkatan kualifikasi guru tidak mungkin dapat
diselesaikan melalui penyelenggaraan secara regular sesuai dengan target waktu
yang ditetapkan.
Namun demikian, pada awal implementasi program ini, beberapa instansi di
daerah masih meragukan dan tidak menganjurkan para guru yang ada di
wilayahnya untuk mengikuti peningkatan kualifikasi akademik melalui program ini.
Hal ini disebabkan karena adanya persepsi bahwa program ini disamakan dengan
“kelas jauh” yang secara yuridis dilarang oleh pemerintah.
Perlu ditegaskan bahwa program ini dengan segala karakteristiknya berbeda
dengan apa yang dinamakan dengan “kelas jauh”. Perbedaan program ini , antara
lain berkaitan dengan:
Pertama, ada dasar filosofis yang melandasi penyelenggaran program ini, yakni:
diperlukan upaya percepatan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru dalam
jabatan dengan kualitas yang sama tetapi peserta program tidak meninggalkan
tugas pokok sebagai guru.
Kedua, ada dasar hukum yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan program
ini, yaitu: (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (2) Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (3)
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, (4) Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun
2008 tentang Guru, (5) Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dan (6) Permendiknas No. 58 Tahun
2008 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru
68 Rambu-Rambu Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru Dalam Jabatan
dalam Jabatan, serta (7) Kepmendiknas No. 015/P/2009 tentang Penunjukkan
Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru
dalam Jabatan.
Ketiga, adanya aturan yang jelas tentang penyelenggaraan
perkuliahan/pembelajaran, yang dalam proses perkuliahannya menggunakan
pendekatan dual mode, yaitu melalui pengintegrasian sistem pembelajaran
konvensional (tatap muka di kampus atau termediasi) dan sistem pembelajaran
mandiri (tutorial dan atau tanpa tutorial) melalui pengaturan yang jelas dan
terukur.
Keempat, adanya penunjukan PT Penyelenggara Program yang dilakukan melalui
penilaian terhadap kelayakan penyelenggara, diawali dengan pengusulan
proposal dan kemudian dilakukan visitasi ke lapangan. Hasil penilaian terhadap
calon PT Penyelenggara kemudian ditetapkan melalui Keputusan Menteri
(Kepmendiknas No. 15/P/2009).
Kelima, adanya kontrol mutu yang secara berkala dilakukan, baik penjaminan
mutu yang dilakukan oleh PT Penyelenggara maupun kegiatan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan program oleh Ditjen Pendidikan Tinggi.
Keenam, adanya tempat pelaksanaan perkuliahan yang ditetapkan secara resmi
atas kesepakatan bersama dan kemitraan antara PT Penyelenggara, PT Mitra, dan
atau lembaga/ instansi yang terkait.
Ketujuh, adanya Forum Koordinasi antar PT Penyelenggara, PT Mitra, Dinas
Pendidikan, dan instansi terkait lainnya dalam penyelenggaraan program dan
penuntasan peningkatan kualifikasi akademik guru.
Kedelapan, penyelesaian dan beban studi dalam program ini sesuai dengan yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku (Kepmendiknas
Nomor 234/U/2000).