PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 75 TAHUN …peraturan menteri kesehatan ri nomor 75 tahun 2015...
Transcript of PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 75 TAHUN …peraturan menteri kesehatan ri nomor 75 tahun 2015...
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RINOMOR 75 TAHUN 2015
TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
Tunjangan Kinerja adalah penghasilan yang diberikan
Berdasarkan kehadiran dan Prestasi Kerja dalam
bentuk uang selain gaji pokok, tunjangan jabatan, dan
tunjangan lainnya yang berlaku nasional yang
ditetapkan pemerintah.
Pasal 1
Pasal 2PENERIMA TUNJANGAN KINERJA
Tunjangan Kinerja diberikan kepada Pegawai setiap bulan berdasarkan
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Tunjangan kinerja bagi Pegawai yang diangkat sebagai pejabat
fungsional dan mendapatkan tunjangan profesi, dibayarkan sebesar
selisih antara tunjangan kinerja pada kelas jabatannya dengan tunjangan
profesi pada jenjangnya.
Apabila tunjangan profesi yang diterima sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) lebih besar dari pada tunjangan kinerja pada kelas jabatannya,
maka yang dibayarkan adalah tunjangan profesi pada jenjangnya
Pasal 3
Tunjangan Kinerja tidak diberikan kepada:
Pegawai yang tidak mempunyai jabatan tertentu;
Pegawai yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan;
Pegawai yang diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan uang
tunggu dan belum diberhentikan sebagai pegawai;
Pegawai yang diperbantukan/dipekerjakan pada badan/instansi lain di luar
lingkungan Kementerian Kesehatan;
Pegawai yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas
tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun; dan
Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah mendapatkan remunerasi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
Tunjangan Kinerja dihitung berdasarkan :
a. Kehadiran; dan
b. Prestasi Kerja
sesuai kelas jabatan dan ketentuan dalam Peraturan Menteri
Kesehatan
Pasal 4
Pasal 5
Jam kerja sebagaimana dimaksud ditentukan selama 37,5 (tiga puluh tujuh
koma lima) jam di luar waktu istirahat dalam 1 (satu) minggu terhitung:
hari Senin sampai dengan hari Kamis:
Pukul 07.30 - 16.00
waktu istirahat: Pukul 12.00 - 13.00;
hari Jumat :
Pukul 07.30 - 16.30
waktu istirahat: Pukul 11.30 - 13.00;
Pengurangan Tunjangan Kinerja dikenai bagi Pegawai yang: tanpa alasan yang sah (pasal 13) :
tidak masuk kerja, sebesar 3% (tiga persen) untuk setiap 1 (satu) hari;
tidak melakukan rekam kehadiran pada saat masuk kerja,sebesar 1,5% (satu koma lima persen) untuk setiap 1 (satu) kali kejadian;
tidak melakukan rekam kehadiran pada saat pulang kerja, sebesar 1,5% (satu koma lima persen) untuk setiap 1 (satu) kali kejadian.
sakit selama 1 (satu) hari sampai dengan 2 (dua) hari dipotong sebesar 0% (nol perseratus);
sakit selama 3 (tiga) hari sampai dengan 6 (enam) bulan dipotong sebesar 2,5% (dua koma lima perseratus) perhari;
sakit lebih dari 6 (enam) bulan sampai dengan 18 (delapan belas) bulan dipotong sebesar 90% (Sembilan puluh perseratus) perbulan.
PASAL 16
Pasal 18Pegawai yang melaksanakan cuti bersalin untuk persalinan anak
pertama sampai dengan kedua, pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar 0% (nol perseratus)
Pegawai yang melaksanakan cuti bersalin untuk persalinan anak ketiga dan seterusnya, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut: 1. bulan pertama sebesar 40% (empat puluh perseratus); 2. bulan kedua sebesar 70% (tujuh puluh perseratus); 3. bulan ketiga sebesar 80% (delapan puluh perseratus).
Bagi Pegawai yang melaksanakan cuti besar, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut: a. bulan pertama sebesar 50% (lima puluh perseratus); b. bulan kedua sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus); c. bulan ketiga sebesar 90% (sembilan puluh perseratus).
Pasal 20
PENGURANGAN TUNJANGAN KINERJA
AKIBAT TERLAMBAT MASUK KERJA
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
TINGKATKETERLAMBATAN
LAMA KETERLAMBATAN
PERSENTASE PENGURANGAN
TL 1 1 s.d. < 30 menit 0,5 % (bila tdk mengganti
keterlambatan)
TL 2 31 s.d. < 60 menit 1 %
TL 3 61 s.d. < 90 menit 1,25 %
TL 4 >91 menit atau tidak mengisi daftar hadir
1,5 %
PENGURANGAN TUNJANGAN KINERJA
AKIBAT PULANG KERJA SEBELUM WAKTUNYA
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
TINGKAT PULANGSEBELUM WAKTUNYA
LAMA MENINGGALKAN
PEKERJAAN SEBELUM WAKTUNYA
PERSENTASE PENGURANGAN
PSW 1 1 s.d. < 30 menit 0,5 %
PSW 2 31 s.d. < 60 menit 1 %
PSW 3 61 s.d. < 90 menit 1,25 %
PSW 4 >91 menit atau tidak mengisi daftar hadir
1,5 %
SURAT PERMOHONAN IZIN/PEMBERITAHUAN..............................................................................
(tidak masuk kerja/terlambat masuk kerja/pulang sebelum waktunya/tidak berada di tempat tugas/tidak melakukan rekam kehadiran)
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
Yang bertandatangan di bawah ini:Nama : .........................................................NIP : .........................................................Pangkat/Gol. : .........................................................Jabatan : .........................................................
Dengan ini menerangkan bahwa pada hari ................... tanggal ...................... saya tidak masukkerja/terlambat masuk kerja/pulang sebelum waktunya/tidak berada di tempat tugas/tidakmelakukan rekam kehadiran *) karena............................................................................................................................................................................................................................................
Jakarta, ............. 2019
Persetujuan atasan langsung,
................................................*) coret yang tidak perlu ......................................
TERIMA KASIH