TENTANG

PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI SDM

DISAMPAIKAN PADA

RAPAT KOORDINASI NASIONALTENTANG

PEMANFAATAN BIO ENERGI DAN REVITALISASI PENDIDIKAN DAN PENANGANAN BENCANA ALAM

JAKARTA, 7 AGUSTUS 2006

TENTANG

PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI SDM

DISAMPAIKAN PADA

RAPAT KOORDINASI NASIONALTENTANG

PEMANFAATAN BIO ENERGI DAN REVITALISASI PENDIDIKAN DAN PENANGANAN BENCANA ALAM

JAKARTA, 7 AGUSTUS 2006

PAPARAN PAPARAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI.MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI.

2

I. LATAR BELAKANG

Mengapa begitu banyak keluhan atas MUTU SDM Indonesia?

Mengapa banyak lulusan sekolah menengah umum dan perguruan tinggi yang menganggur ?

Mengapa banyak tenaga kerja yang mendapatkan pekerjaan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya ?

Mengapa kenyataannya banyak industri di Indonesia yang menawarkan lowongan kerja, tidak terpenuhi?

Mengapa kesempatan kerja di luar negeri banyak yang terlewatkan?

3

II. PERMASALAHAN POKOK

1. KEBIJAKAN SISDIKNAS YANG BELUM LINK AND MATCH DENGAN KEBUTUHAN DUNIA KERJA;

2. RENDAHNYA TINGKAT KOMPETENSI TENAGA KERJA;

3. ALOKASI PEMBIAYAAN KURANG PROPORSIONAL;

4. BELUM TERCIPTANYA SISTEM PERENCANAAN TENAGA KERJA NASIONAL SECARA TERPADU TERHADAP POTENSI SDA DAN SDM BERDASARKAN DAERAH DAN SEKTOR;

5. BELUM TUMBUHNYA KOMITMEN NASIONAL DALAM INOVASI DAN KREATIFITAS UNTUK PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA (KEBIJAKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG RAMAH KETENAGAKERJAAN/ EMPLOYMENT GROWTH FRIENDLY ).

•Pendidikan:•< SD = 18.99 jt (17.95%)•SD = 37.96 jt (35.88%)•SLTP = 21.24 jt (20.08%)•SLTA = 21.76 jt (20.57%)•Diploma= 2.49 jt ( 2.35%)•Sarjana = 13.36 jt ( 3.17%)

Catatan : nominal (juta) Sumber: BPS, Sakernas 2005*) Berita Resmi Statistik BPS, No. 30/IX/ 1 Juni 2006

PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIAPROFIL SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA

Bukan angkatan kerja = 53 jt*) (31.98%)

PENDUDUK: 218.3 jt Pria = 109.50 jt (50.16%)

Wanita = 108.80jt (49.84 %)

0 - 14 tahun = 62,75 jt (28.74%)

•Angkatan Kerja = 106.30 jt *) (68.02%)

• Pria = 66.22 jt (62.59%)• Wanita = 39.58 jt (37.41%)

Penduduk 15 thn keatas/ tenaga kerja = 159,3 jt *) (71.26%)

Pria = 77.40 jt (49.76%)Wanita= 78.145 jt(50.24%)

Angkatan Kerja =

106.30 jt

(68.02%)

Catatan : nominal (juta) Sumber: BPS, Sakernas 2005*) Berita Resmi Statistik BPS, No. 30/IX/ 1 Juni 2006

PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA

Bekerja >35 jam 62.90 jt (66.26%)

Bekerja < 35 jam

(1/2 penganggur)29.9 jt *) (31.4%)

Sementara tidak Bekerja 2.41 jt

(2.54%)

< SD = 1.01 jt (9.36%)SD = 2.54 jt (23.52%)SLTP = 2.68 jt (24.82%)SLTA = 3.91 jt (36.21%)Diploma = 0.31 jt (2.87%)Universitas = 0.39 jt (3.62%)

•< SD = 17.97 jt (18.93%)•SD = 35.42 jt (37.30%)•SLTP = 18.56 jt (19.55%)•SLTA = 17.85 jt (18.80%)•Diploma = 2.17 jt (2.28%)•Sarjana = 2.98 jt (3.14%)

•Bekerja = 95,2 jt *) (89.74%)•Pria = 60.74 jt (63.97%)•Wanita = 34.21 jt (36.03%)

•Pertanian = 41.81 jt (44.03%)•Industri = 12.65 jt (13.32%)•Jasa = 40.49 jt (42.64%)

•Formal = 28,65 jt (30,2%)•Informal = 66,30 jt (69,8%)

Penganggur = 11,1 jt *) (10.4%)*)Pria = 5.48 jt (50.74%) Wanita = 5.37 jt (49.26%)

TARGET DAN REALISASI PENGURANGAN PENGANGGURAN TERBUKA

2004 - 2009 (DALAM JUTA ORANG)

2006 2007 2008 2009

5,7JT5,7JT

11,1JT11,1JT

9,9 JT9,9 JT

9,4 JT9,4 JT

7,5 JT7,5 JT

8,5 JT8,5 JT

TARGET

REALISASI

9,9 JT9,9 JT

7

ANALISA TARGET DAN REALISASI ANGKA PENGANGGURAN

• Awal krisis tahun 1997 jumlah angka Awal krisis tahun 1997 jumlah angka pengangguran = 4.280.000pengangguran = 4.280.000

• Angka pertambahan pengangguran per tahun :Angka pertambahan pengangguran per tahun : Tahun 1997 - 1998 Tahun 1997 - 1998 = = 780.000780.000 Tahun 1998 -1999 Tahun 1998 -1999 = = 970.000970.000 Tahun 1999 - 2000 Tahun 1999 - 2000 = = (170.000)(170.000) Tahun 2000 - 2001 Tahun 2000 - 2001 ==2.140.0002.140.000 Tahun 2001 - 2002 Tahun 2001 - 2002 = = 1.130.0001.130.000 Tahun 2002 - 2003 Tahun 2002 - 2003 = = 1.170.0001.170.000 Tahun 2003 - 2004 Tahun 2003 - 2004 = = 530.000530.000 Tahun 2004 - 2005 Tahun 2004 - 2005 = = 189.000189.000 Tahun 2005- Jun ’06Tahun 2005- Jun ’06 = = (90.000)(90.000)

• Jumlah pengangguran s/d Juni tahun 2006 = Jumlah pengangguran s/d Juni tahun 2006 = 11,1 juta.11,1 juta.

8

ANALISA DAN SOLUSI ANALISA DAN SOLUSI PENANGGULANGAN PENGANGGURANPENANGGULANGAN PENGANGGURAN

• Mulai tahun 2004 terjadi penurunan jumlah Mulai tahun 2004 terjadi penurunan jumlah tambahan pengangguran tiap tahun yang tambahan pengangguran tiap tahun yang cukupcukup signifikan; signifikan;

• Untuk mengurangi jumlah pengangguran Untuk mengurangi jumlah pengangguran secara kumulatif (s/d Semester I 2006 = 11,1 secara kumulatif (s/d Semester I 2006 = 11,1 juta) perlu upaya inovasi kebijakan antara juta) perlu upaya inovasi kebijakan antara lain :lain :1.1. Reformasi Sistem Pendidikan Nasional menuju Reformasi Sistem Pendidikan Nasional menuju

Link and Match terhadap dunia kerjaLink and Match terhadap dunia kerja;;2.2. Mendorong Mendorong Pertumbuhan InvestasiPertumbuhan Investasi baik PMDN baik PMDN

maupun PMA; maupun PMA; 3.3. Revitalisasi Revitalisasi Fungsi Strategis BLKFungsi Strategis BLK untuk untuk

meningkatkan kompetensi tenaga kerja;meningkatkan kompetensi tenaga kerja;

9

Lanjutan ANALISA DAN SOLUSI Lanjutan ANALISA DAN SOLUSI

4.4. Kebijakan Kebijakan Alokasi AnggaranAlokasi Anggaran Pendidikan Formal Pendidikan Formal dan Non Formal/ Keterampilan secara dan Non Formal/ Keterampilan secara proporsional (tanggung jawab terhadap proporsional (tanggung jawab terhadap angkatan kerja 106 juta);angkatan kerja 106 juta);

5.5. Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan TKITKI di Luar Negeridi Luar Negeri (penyerapan per tahun rata- (penyerapan per tahun rata-rata 700.000 orang);rata 700.000 orang);

6.6. Peningkatan pertumbuhan jumlah Usaha Kecil Peningkatan pertumbuhan jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) minimum 1 persen per tahun Menengah (UKM) minimum 1 persen per tahun dari jumlah 43 juta UKM yang ada, dapat dari jumlah 43 juta UKM yang ada, dapat menyerap pengangguran 430.000 per tahunmenyerap pengangguran 430.000 per tahun; ;

7.7. Kebijakan sektor pembangunan infrastruktur Kebijakan sektor pembangunan infrastruktur lebih diprioritaskan pada lebih diprioritaskan pada infrastruktur pedesaaninfrastruktur pedesaan yang bersifat padat karya.yang bersifat padat karya.

IMD World Competitiveness Yearbook 2005

PERINGKAT PRODUKTIVITAS INDONESIA DARI 60 NEGARA

TAHUNURAIAN

2001 2002 2003 2004 2005

ECONOMIC PERFORMANCE 37 42 51 55 60

BUSINESS EFFICIENCY

44 49 57 58 59

GOVERNMENT EFFICIENCY 47 46 56 54 55

OVERALL PRODUCTIVITY 46 47 57 58 5959

11

PERINGKAT PRODUKTIVITAS PERINGKAT PRODUKTIVITAS INDONESIA INDONESIA TAHUN 2005TAHUN 2005

• Thailand : 27• Malaysia : 28• Korea : 29• Cina : 31• India : 39• Pilipina : 49• Indonesia : 59

FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITASFAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS

GDP:GDP: GDP PER PERSON EMPLOYEDGDP PER PERSON EMPLOYED PERCENTAGE CHANGE OF REALPERCENTAGE CHANGE OF REAL GDP PER PERSON EMPLOYEDGDP PER PERSON EMPLOYED

GDP:GDP: GDP PER PERSON EMPLOYEDGDP PER PERSON EMPLOYED PERCENTAGE CHANGE OF REALPERCENTAGE CHANGE OF REAL GDP PER PERSON EMPLOYEDGDP PER PERSON EMPLOYED

PERINGKAT PERINGKAT PRODUKTIVITAPRODUKTIVITAS INDONESIA S INDONESIA PADA POSISI PADA POSISI 59 DARI 60 59 DARI 60

NEGARANEGARA

PERINGKAT PERINGKAT PRODUKTIVITAPRODUKTIVITAS INDONESIA S INDONESIA PADA POSISI PADA POSISI 59 DARI 60 59 DARI 60

NEGARANEGARA

COMPANY:COMPANY: LARGE CORPORATIONLARGE CORPORATION SMALL AND MEDIUMSMALL AND MEDIUM ENTERPRISESENTERPRISES

COMPANY:COMPANY: LARGE CORPORATIONLARGE CORPORATION SMALL AND MEDIUMSMALL AND MEDIUM ENTERPRISESENTERPRISES

PRODUCTIVITY:PRODUCTIVITY: LABOR PRODUCTIVITYLABOR PRODUCTIVITY AGRICULTURE PRODUCTIVITYAGRICULTURE PRODUCTIVITY PRODUCTIVITY IN INDUSTRYPRODUCTIVITY IN INDUSTRY PRODUCTIVITY IN SERVICESPRODUCTIVITY IN SERVICES

PRODUCTIVITY:PRODUCTIVITY: LABOR PRODUCTIVITYLABOR PRODUCTIVITY AGRICULTURE PRODUCTIVITYAGRICULTURE PRODUCTIVITY PRODUCTIVITY IN INDUSTRYPRODUCTIVITY IN INDUSTRY PRODUCTIVITY IN SERVICESPRODUCTIVITY IN SERVICES

BAGAIMANA MENINGKATKANBAGAIMANA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS:PRODUKTIVITAS:

SISDIKNASSISDIKNAS SISLATNASSISLATNAS Perencanaan tenaga kerjaPerencanaan tenaga kerja Employment growth Employment growth

friendlyfriendly

FAKTOR DAYA SAING INDONESIAFAKTOR DAYA SAING INDONESIAECONOMIC PERFORMANCE:ECONOMIC PERFORMANCE: DOMESTIC ECONOMYDOMESTIC ECONOMY INTERNATIONAL TRADEINTERNATIONAL TRADE INTERNATIONAL INVESTMENTINTERNATIONAL INVESTMENT EMPLOYMENTEMPLOYMENT PRICESPRICES

DAYA SAING DAYA SAING INDONESIA INDONESIA SAAT INI : SAAT INI :

PERINGKAT 60 PERINGKAT 60 DARI 90 NEGARADARI 90 NEGARA

DAYA SAING DAYA SAING INDONESIA INDONESIA SAAT INI : SAAT INI :

PERINGKAT 60 PERINGKAT 60 DARI 90 NEGARADARI 90 NEGARA

GOVERNMENT EFFICIENCY:GOVERNMENT EFFICIENCY: PUBLIC FINANCEPUBLIC FINANCE FISCAL POLICYFISCAL POLICY INSTITUTIONALINSTITUTIONAL FRAMEWORKFRAMEWORK BUSINESS LEGISLATIONBUSINESS LEGISLATION SOCIETAL FRAMEWORKSOCIETAL FRAMEWORK

BUSINESS EFFICIENCY:BUSINESS EFFICIENCY: PRODUCTIVITYPRODUCTIVITY LABOR MARKETLABOR MARKET FINANCEFINANCE MANAGEMENTMANAGEMENT PRACTICESPRACTICES ATTITUDES AND VALUESATTITUDES AND VALUES

BAGAIMANA MENINGKATKAN BAGAIMANA MENINGKATKAN DAYA SAING:DAYA SAING:

KUALITAS SDMKUALITAS SDM KINERJA EKONOMIKINERJA EKONOMI EFISIENSI PEMERINTAHANEFISIENSI PEMERINTAHAN EFISIENSI BEFISIENSI BIISNISSNIS INFRASTRUKTURINFRASTRUKTUR

INFRASTRUCTURE:INFRASTRUCTURE: BASIC INFRASTRUCTUREBASIC INFRASTRUCTURE TECHNOLOGICAL INFRASTRUCTURETECHNOLOGICAL INFRASTRUCTURE SCIENTIFIC INFRASTRUSCIENTIFIC INFRASTRUCCTURETURE HEALTH AND ENVIRONMENTHEALTH AND ENVIRONMENT EDUCATIONEDUCATION

14

USA : 1 Singapura : 2 Thailand : 20 Malaysia : 21 Cina : 91 Pilipina : 113 Indonesia : 115World Bank Repot 2005World Bank Repot 2005

PERINGKAT IKLIM INVESTASIDI 155 NEGARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IKLIM INVESTASIFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IKLIM INVESTASI

DIRECT INVESTMENT: DIRECT INVESTMENT FLOWS ABROAD DIRECT INVESTMENT STOCKS ABROAD DIRECT INVESTMENT FLOWS INWARD DIRECT INVESTMENT STOCKS INWARD

PERINGKAT IKLIM PERINGKAT IKLIM INVESTASI INVESTASI

INDONESIA PADA INDONESIA PADA 115 DARI 155 115 DARI 155

NEGARANEGARA

PERINGKAT IKLIM PERINGKAT IKLIM INVESTASI INVESTASI

INDONESIA PADA INDONESIA PADA 115 DARI 155 115 DARI 155

NEGARANEGARA

POLICY: PAYING TAXES TRADING ACROSS BORDERS ENFORCING CONTRACT RETRIBUTION INVISIBLE COST

BAGAIMANA MEMBANGUN BAGAIMANA MEMBANGUN IKLIM INVESTASI DI INDONESIAIKLIM INVESTASI DI INDONESIA

KEPASTIAN HUKUM (regulasi)KEPASTIAN HUKUM (regulasi) PELAYANAN PUBLIK (birokrasi)PELAYANAN PUBLIK (birokrasi) INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR KOMPETENSI SDM KOMPETENSI SDM

POLICY/ REGULATION: STARTING A BUSINESS DEALING WITH LICENSE HIRING AND FIRING WORKERS REGISTERING PROPERTY GETTING CREDIT PROTECTING INVESTOR

16

III. TINJAUAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

1. JUMLAH SEKOLAH1. JUMLAH SEKOLAH• Sekolah Menengah Umum (SMU, dll)… Sekolah Menengah Umum (SMU, dll)… 8.2388.238• Sekolah Menengah Kejuruan …………….Sekolah Menengah Kejuruan ……………. 5.1555.155• Sekolah Tinggi ……………………………………Sekolah Tinggi ……………………………………1.0801.080• Universitas …………………………………………. Universitas …………………………………………. 396396• Institut ……………………………………………….. Institut ……………………………………………….. 5050• Akademi/Politeknik …………………………… Akademi/Politeknik …………………………… 902902

Sumber: Pusdatin Dik, Depdiknas, 2006Sumber: Pusdatin Dik, Depdiknas, 2006

17

LULUSAN UMUM KEJURUAN SMU 963.000 - SMK - 627.000 Akademi - 65.284 Politeknik - 19.371 Universitas 438.600 - Institut - 31.985 Sekolah Tinggi 128.177 -

TOTAL KELULUSAN 1.529.000 744.000

68 % 32 %

2. JUMLAH LULUSAN (OUTPUT) 2003-20042. JUMLAH LULUSAN (OUTPUT) 2003-2004

Sumber: Diolah dari data Pusdatin Dik, Depdiknas, 2006Sumber: Diolah dari data Pusdatin Dik, Depdiknas, 2006

18

3. TINJAUAN DENGAN NEGARA LAIN TH 2004

Perguruan Tinggi (PT) : Perguruan Tinggi (PT) : • IndonesiaIndonesia : 2.428 PT: 2.428 PT• ChinaChina : 3.000 PT ( penduduk 8 kali lipat): 3.000 PT ( penduduk 8 kali lipat)• IndiaIndia : 3.000 PT (penduduk 4 kali lipat): 3.000 PT (penduduk 4 kali lipat)• AmerikaAmerika : 4.500 PT (penduduk 1,5 kali lipat): 4.500 PT (penduduk 1,5 kali lipat)

100 besar Universitas terbaik:100 besar Universitas terbaik:• IndonesiaIndonesia :: 2 PT2 PT• SingapuraSingapura :: 2 PT2 PT• Selandia Baru:Selandia Baru: 4 PT4 PT

19

4. PENCARI KERJA, LOWONGAN DAN PENEMPATAN TH. 1999 – 2004 *)

TAHUN

JUMLAHCAKER

LOWONGAN PENEMPATAN

JUMLAH

% THD CAKER

JUMLAH

% THD LOWONGAN

% THDCAKER

1999 1.191.750 475.260 39,9 395.214 83,2 33,2

2000 975.215 388.058 39,8 320.758 82,7 32,9

2001 343.205 100.845 29,4 85.697 85,0 25,0

2002 324.810 91.242 28,1 55.355 60,7 17,0

2003 425.200 132.811 31,2 62.341 46,9 14,7

2004 414.223 96.242 23,2 75.227 78,2 18,2

*) Sumber: Tercacat di Administrasi Ketenagakerjaan, 2006

20

IV. ANALISA PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP HASIL PENDIDIKAN

1.1. Hasil pendidikan terhadap lowongan Hasil pendidikan terhadap lowongan pekerjaan dan penyerapan tenaga pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja menunjukkan bahwa belum kerja menunjukkan bahwa belum link link and match;and match;

2.2. Tingkat kompetensiTingkat kompetensi lulusan pendidikan lulusan pendidikan masih rendah;masih rendah;

3.3. Tingkat produktivitasTingkat produktivitas masih rendah; masih rendah;

4.4. Belum tercipta perubahan Belum tercipta perubahan budaya etos budaya etos kerjakerja;;

21

1. Pola Pikir 1. Pola Pikir Link and MatchLink and Match

SISTEM PENDIDIKAN

SISTEM KETENAGAKERJAAN

SISTEM MANAJEMEN SDM, DI DUNIA

INDUSTRI/BISNIS

V. LANGKAH-LANGKAH SOLUSIV. LANGKAH-LANGKAH SOLUSI

22

2.2. Paradigma baruParadigma baru Sistim Pendidikan Sistim Pendidikan Nasional dari Nasional dari “Output Oriented”“Output Oriented” menjadi menjadi “Job Oriented”“Job Oriented”

HASILPENDIDIKAN

DUNIAKERJA

PENINGKATANKOMPETENSI

a

b

c

23

a.a. Program Peningkatan Program Peningkatan Kompetensi, meliputi :Kompetensi, meliputi :- Pengetahuan kerja;- Keterampilan kerja;- Pengetahuan proses produksi;- Pengetahuan tentang material produksi;- Lingkungan kerja dan resiko bahaya;- Hubungan kerja dengan unit lain, dll.

Lanjutan Paradigma Baru SISDIKNASLanjutan Paradigma Baru SISDIKNAS

HASILPENDIDIKAN

DUNIAKERJA

PENINGKATANKOMPETENSI

b

caa

24

b.b. Budaya Kerja, meliputi :Budaya Kerja, meliputi :- Etos kerja - Disiplin kerja;- Efektifitas dan efisiensi hasil;- Kualitas dan produktivitas, dll.

Lanjutan Paradigma Baru SISDIKNASLanjutan Paradigma Baru SISDIKNAS

HASILPENDIDIKAN

DUNIAKERJA

PENINGKATANKOMPETENSI

bb

ca

25

Lanjutan Paradigma Baru SISDIKNASLanjutan Paradigma Baru SISDIKNAS

c.c. Umpan Balik Umpan Balik (feed back)(feed back) : :- Perbaikan sistem;- Standar minimum kualitas pendidikan;

HASILPENDIDIKAN

DUNIAKERJA

PENINGKATANKOMPETENSI

b

cc a

PENDIDIKAN AKADEMIS

PELATIHAN & BANG. PROFESI (REVITALISASI FUNGSI BLK )

PENDIDIKAN PROFESI

D1

D2

D3

D4

SP1

SP2

SMK

SERTIFIKAT VII-VIII-IX

AHLI / MANAJERB3

SERTIFIKAT IV-V-VI

TEKNISI / PENYELIA

SERTIFIKAT I-II-III

PELAKSANA/OPERATOR

B2

B1

PENGALAMANPELATIHAN +

PENGALAMAN

PELATIHAN+

SD

SMP

PENGALAMAN

PELATIHAN +

S1

S2

S3

SMAPENGALAMAN

PELATIHAN +

PENGALAMAN

PENGALAMAN

PENGALAMAN

PENGALAMAN

PELATIHAN +

3. PROSES ALUR PENDIDIKAN PROFESI

B = Briging (Program Penyesuaian/Fleksibilitas)

27

KKNISKKNI

DIKLAT PROFESI(C B T)

SERTIFIKASIKOMPETENSI

KKNI : Kerangka Kualifikasi Nasional IndonesiaSKKNI : Standar Kompetensi Kerja Nasional IndonesiaCBT : Competency Based Training

4. PELATIHAN & PENGEMBANGAN PROFESI SDM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN REVITALISASI FUNGSI BLK.

28

5. 5. PERAN STANDAR KOMPETENSI DALAM PERAN STANDAR KOMPETENSI DALAM PENGELOLAAN SDM`1PENGELOLAAN SDM`1

STANDAR STANDAR KOMPETENSIKOMPETENSISTANDAR STANDAR

KOMPETENSIKOMPETENSI

Pengelolaan Kinerja

Strategi Perencanaan

SDM

BudayaOrganisasi

Rekrut, Seleksidan Penempatan

Pengakuan dan Penghargaan

Pengembangan dan Pelatihan

PengembanganKarier

29

BNSPPenetapan Kebijakan:•Pelaksanaan Sertifikasi

•Akreditasi LSP•Pengendalian Sertifikasi

LDPPenyelenggaraan

DIKLAT profesi

LSPPelaksanaan UJK dan Sertifikasi

Pemerintah/Depnis & Pemda

TUK

Naker Kompeten

Masyarakat

BINABINA

Akreditasi

wajib

UJKLulusan

Verifikasi

Pembinaan

T U K

Pembinaan

LATIHANPENYESUAIAN PTKLNPTKLN

T U K

PTKDNPTKDN

TKA

Sertifikasi

6. SISTEM PENGEMBANGAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

Pemerintah/Depnis & Pemda

KET:LDP : Lembaga Diklat ProfesiLSP : Lembaga Sertifikai Profesi

TUK : Tempat Uji KompetensiUJK : Uji Kompetensi

30

• INDIVIDU• PERUSAHAAN• PEMERINTAH• MASYARAKAT

7. STRATEGI DASAR 7. STRATEGI DASAR PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONALPENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL

PENATAAN BIROKRASI DAN MANAJEMEN INOVASI TEKNOLOGI

PENINGKATAN KUALITAS SDM

PENGEMBANGAN BUDAYA PRODUKTIF

IKLIM USAHA KONDUSIF

PENINGKATANPRODUKTIVITAS

KAPITAL

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS

SDM

KESEJAHTERAANDAYA SAINGPERTUMBUHAN

PENINGKATANPRODUKTIVITAS

TOTAL

PENCAKER

KEBUTUHAN PENDAMPING

SERTIFIKASIKOMPETENSI

PENDAM PING

UKM

PE

LA

TIH

AN

CB

T

PE

NE

MP

AT

AN

P A

S C

A

STANDARKOMPETENSI

DEPNAKERTRANS KADIN

8. POLA LATIHAN, SERTIFIKASI DAN PENEMPATAN / PSP (3 in 1) PENYEDIAAN TKI KOMPETEN UNTUK PENDAMPING UKM

REGULASI TK & UKM

DAYA

SAING

UKM

PENURUNANPENGANGGURAN

TASKIN

PEMBINAANLANJUTAN

DITJEN BINALATTAS BNSP

DITJEN BINAPENDAGRI

PROGRAM

FASILITASI

LINGKUNGAN STRATEGI TENAGA KERJA

KARYAWAN

KONSULTAN

WIRAUSAHA

DEPNIS

PENCAKER

KEBUTUHAN TENAGA KERJA

SERTIFIKASIKOMPETENSI

HUBUNGAN

KERJA DI

INDUSTRI

PE

LA

TIH

AN

CB

T

PE

NE

MP

AT

AN

STANDARKOMPETENSI

9. POLA LATIHAN, SERTIFIKASI DAN PENEMPATAN / PSP (3 in 1)PENYEDIAAN TKI KOMPETEN UNTUK PENEMPAATAN DALAM NEGERI

REGULASI PENEMPATAN DN

DAYA

SAING

PENURUNANPENGANGGURAN

TASKIN

DITJEN

BINALATTAS BNSPDITJEN

BINAPENDAGRI

PROGRAM

FASILITASI

LINGKUNGAN STRATEGI TENAGA KERJA

KARYAWAN

DEPNAKERTRANS KADIN

DEPNIS

PEMBINAANLANJUTAN

PENCAKER

KEBUTUHAN TKI LN

SERTIFIKASIKOMPETENSI

NEGARA

TUJUAN

PENEM PATAN

PE

LA

TIH

AN

CB

T, B

HS

, BU

DA

YA

PE

RA

TU

RA

N

PE

NE

MP

AT

AN

P A

S C

A

HUBUNGAN KERJA

WIRAUSAHA

STANDARKOMPETENSI

•DEPNAKERTRANS * DEPNIS

KADIN

10. POLA LATIHAN, SERTIFIKASI DAN PENEMPATAN / PSP (3 in 1) PENYEDIAAN TKI KOMPETEN UNTUK PENEMPATAN LUAR NEGERI

REGULASI TKI LN

DAYA

SAING

PENURUNANPENGANGGURAN

TASKIN

DITJEN

BINALATTASBNSP

DITJEN

PPTKLN

PROGRAM

FASILITASI

LINGKUNGAN STRATEGI TKI DAN PENEMPATAN LN

PEMBINAANLANJUTAN

34

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN NASIONAL

1. Membangun paradigma baru Sistem Pendidikan Nasional dari “Output Oriented” menjadi “Job Oriented”;

2. Membangun Link and Match antara Sistem Pendidikan Nasional, Sistem Ketenagakerjaan Nasional dan Sistem Manajemen SDM di Dunia kerja;

3. Pemenuhan jaminan kualitas Sistem Pendidikan Nasional (Minimum Quality Assurance for Education), meliputi: a. Kualitas sarana dan prasarana pendidikan;b. Kesejahteraan guru (pendapatan, kesehatan,

perumahan);c. Kurikulum;d. Perpustakaan dan Laboratorium;e. Manajemen Pendidikan.

4. Peningkatan kualitas SDM yang berbasis Kompetensi dan daya saing;

5. Fungsionalisasi dan Revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia;

6. Membangun budaya kerja produktif, inovatif dan kreatif.

35

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.DAN TRANSMIGRASI R.I.

2 0 0 62 0 0 6

TerimakasihTerimakasih

Multi media prepared by ROCANMulti media prepared by ROCANDEPNAKERTRANS, 2006DEPNAKERTRANS, 2006