PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006

8

description

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN LUMPUR BOR, LIMBAH LUMPUR, DAN SERBUK BOR PADA KEGIATAN PENGEBORAN MINYAK DAN GAS BUMI

Transcript of PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006

Page 1: PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006

5/8/2018 PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-menteri-energi-dan-sumber-daya-mineral-nomor-045-tahun-2006 1/7

 

M ENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA M INERAL

REPUBUK INDONESIA

PERATURAN MENTERIENERGI DAN

SUMBER DAYA MINERAL

NOMOR 045 TAHUN 2006

TENTANG

PENGELOLAAN LUMPUR BOR, LIMBAH LUMPUR,

DAN SERBUK BOR PADA

KEGIATAN PENGEBORAN MINYAK DAN GAS BUM I

MENTERI ENERG I DAN SUMBER DAYA M INERAL,

Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pengeboran daIam kegiatan usaha

hulu minyak dan gas bumi diperlukan penggunaan

lumpur bor yang akan menimbulkan dampak:negatif

dan limbah lumpur serta serbuk bor yang dihasiIkan-

nya terhadap Iingkungan,sebinggaperlu pengendaIian

dan pengelolaan secara baik dan saksama;

b. bahwa berclasarkanpertimbangan sebagaimana dimak-

sud daIam huruf a, perlumenetapkan Peraturan Men-

teri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Penge-

lolaan Lumpur Bor,Limbah Lumpur, dan SerbukBor

pada Kegiatan Pengeboran Minyak dan Gas Bumi;Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997tentang Pe-

ngelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara

Repubilk Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tam~

bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3699);

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Mi-

nyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2001Nomor 136, Tambahan Lem-

baran Negara Republik Indonesia Nomor 4152) seba-

gaimana telah berubah dengan Putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 002lPUU-I12003 pada tanggaI 21

Desember 2004 (Berita Negara RI Nomor 1 Tahun

2005);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17Tahun 1974tentang

Pengawasan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi

602

Page 2: PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006

5/8/2018 PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-menteri-energi-dan-sumber-daya-mineral-nomor-045-tahun-2006 2/7

 

Minyak dan Gas Bumi di Daerah Lepas Pantai (Lem-

baran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 No-

mor 20, Tambahan Lembaran N egara Republik In-

donesia Nomor 3031);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 ten-

tang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Be-

racun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Repu-

blik Indonesia Nomor 3815) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Nomor 190, Tambahan LembaranNegara Republikln-

donesia Nomor 3910);5. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang

Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lem-

baran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4435) sebagaimana telah diubah dengan Per-

aturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2005 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 81,

Tambahan Lembaran N egara Republik Indonesia No-

mor4530);

6. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tanggal25

Juli 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

7. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tang-

gal 20 Oktober 2004 sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor

20/P Tahun 2005 tanggal5 Desember 2005;

8. Keputusan Menteri Pertambangan Nomor O4/P IMI

Pertambl 1973tanggal22 Maret 1973tentang Pencegah-an dan Penanggu1angan Pencemaran Perairan dalam Ke-

giatan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi;

9. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup N omor 421MENLHI 10/1996 tanggal9 Oktober 1996 tentang Ba-

kuMutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Minyak dan Gas

Bumi;

10. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 128 Ta-

hun 2003 tanggal 28 Juli 2003 tentang Tata Cara dan

Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Minyak Bu-

mi dan Tanah Terkontaminasi oleh Minyak Bumi se-

cara Biologis;

11. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Nomor 0030 Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005 ten-

tang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi

dan Sumber Daya Mineral;

603

Page 3: PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006

5/8/2018 PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-menteri-energi-dan-sumber-daya-mineral-nomor-045-tahun-2006 3/7

 

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUM-

BER DAYA MINERAL TENTANG PENGELO-

LAAN LUMPUR BOR, LIMBAH LUMPUR,

DAN SERBUK BOR PADA KEGIATAN PENGE-

BORAN MINYAK DAN GAS BUMI

BABI

KETENTUANUMUM

Pasall

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Minyak dan Gas Burni, Kegiatan Usaha Hulu, Badan Usaha, dan

Bentuk Usaha Tetap adalah sebagaimana dimaksud dalam Pera-

turan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha

Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Per-

aturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2005.

2. Pengeboran Minyak dan Gas Bumi yang selanjutnya disebut Penge-

boran adalah suatu kegiatan pembuatan sumur pada Kegiatan U-

saha Hulu Minyak dan Gas Bumi.3. Lumpur Bor adalahfluida yang dipakai dalam pengeboran yang

terdiri dari Bahan Dasar atau Bahan Aditif, atau hasil campuran

Bahan Dasar dan Bahan Aditif.

4. Bahan Dasar adalahfluida dasar lumpur bor dalam bentuk bahan

dasar air, bahan dasar minyak, dan bahan dasar sintetis.

5. Bahan Aditif adalah bahan tambahan untuk pembuatan lumpur,

dapat berupa padatan atau cairan yang dicampurkan pada Bahan

Dasar dengan fungsi khusus.

6. Limbah Lumpur adalah sisa-sisa pemakaian Lumpur Bor yang te-

lah dipergunakan pada Pengeboran dan tidak diperlukan lagi.

7. Serbuk Bor (Cutting) yang selanjutnya disebut Serbuk Bor adalah

sisa-sisa dan potongan-potongan buangan dan batuan formasi,

termasuk limbah cair yang diakibatkan dari hasil Pengeboran.

8. Uji LC50 - 96jam (L ethal Conc en tr atio n 50% selama 96 jam) selan-

jutnya disebut Uji LC50 - 96jam adalah pengujian terhadap bahan

kimia cair dengan perhitungan konsentrasi tertentu yang dapat

menyebabkan kematian 50%hewan uji yang dijadikan percobaandalam waktu selama 96 jam.

9. Uji Tox ic ity Charac te ris tic L ea ch ing P roce du re , selanjutnya disebut

UjiTCLP adalah pengujian terhadap Limbah Lumpuruntuk mengu-

kur kadar atau konsentrasi parameter pencemar dalam lindi.

604

Page 4: PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006

5/8/2018 PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-menteri-energi-dan-sumber-daya-mineral-nomor-045-tahun-2006 4/7

 

10. M aterial Safety D ata Sheet yang selanjutnya disingkat MSDS adalah

petunjuk atau pedoman sifat-sifat dan komposisi bahan kimia serta

cara perlakuan dan penanganannya yang diterbitkan oleh pabrik

pembuat.11. Direktorat Jenderal adalah Direktorat yang tugas dan tanggungja-

wabnya di bidang Minyak dan Gas Bumi.

12. Direktur adalah Direktur yang tugas dan tanggung jawabnya di

bidang pembinaan dan pengawasan teknik keselamatan kerja dan

lindungan lingkungan pada kegiatan usaha minyak dan gas bumi.

BABll

TATACARAPENGELOLAAN

Pasal2

Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melaksanakan Pengeboran

pada suatu struktur geologi wajib melakukan pengelolaan Lumpur Bor,

Limbah Lumpur, dan Serbuk Bor.

Pasa13

(1) Dalam melakukan pengelolaan Lumpur Bor sebagaimana dimak-sud dalam Pasal 2, wajib menggunakan Lumpur Bor yang ramah

lingkungan.

(2) Bahan Dasar yang digunakan sebagai Lumpur Bor sebagaimana

dimaksud pada ayat (l) dapat berupa:

a. Air,

b. Minyak, atau

c. Sintetis.

(3) Bahan Aditif yang digunakan sebagai Lumpur Bor sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) antara lain:

a. pemberat, seperti barite, hemat ite, '

b. pengental (vlscosifier), seperti: bentoni te , polymer;

c. pengatur pH, seperti cau stic soda (NaOI -f) , po ta ss ium hydroxid e;

d. bahan tambahan lainnya, seperti pengatur air tapisan (fluid

losscontrol) , penstabillapisan lempung (shale stabil izer).

Pasal4

(1) Selain bahan dasar yang berupa air, pemilihan Bahan Dasar sebagai-

mana dimaksud dalam Pasal3 ayat (2) dan Bahan Aditif sebagaimana

dimaksud dalam Pasal3 ayat (3) untuk penggunaan Lumpur Bor hams

berdasarkan informasi yang tercantum pada MSDS dan sifat tok-

sisitas.

605

Page 5: PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006

5/8/2018 PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-menteri-energi-dan-sumber-daya-mineral-nomor-045-tahun-2006 5/7

 

(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mempunyai

ukuran dengan nitai Uji LC50 - 96jam sarna dengan atau lebih besar

dan 30.000 ppm dan atau Uji TCLP.

(3) ApabiIa informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak ter-

eantum dalam MSDS, wajib dilakukan Uji LC50 - 96 jam dan atau

Uji TCLP terhadap Bahan Dasar dan Bahan Aditif.

Pasal 5

Dalam melakukan pengelolaan Limbah Lumpur dan Serbuk Bor, wajib

dilakukan Uji LC50 - 96 jam, uji kandungan minyak dan atau Uji TCLP.

Pasa16

Uji LC50 - 96 jam, uji kandungan minyak dan atau uji TCLP sebagaima-

na dimaksud dalam Pasal4 ayat (3) dan Pasal5 dilaksanakan sesuai tata

cara sebagaimana tereantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini.

Pasal7

Uji TCLP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3),

Pasal 5 dan Pasal 6 wajib memenuhi baku mutu TCLP sebagaimana

tereantum dalam Lampiran IIPeraturan Menteri ini.

Pasal8

(1) Pembuangan akhir Limbah Lumpur dan Serbuk Bor dilarang dila-

kukan pada Daerah Sensitif.

(2) Daerah Sensitif sebagimana dimaksud pada ayat (1) meliputi dae-

rah-daerah yang termasuk dalam kawasan lindung, kawasan hutan

lindung, kawasan bergambut, kawasan resapan air, sepadan pantai,

sepadan sungai, kawasan sekitar danau/waduk, kawasan sekitarmata

air, kawasan suaka alam dan perairan lainnya, kawasan pantai ber-hutan bakau, taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam,

kawasan eagar budaya dan ilmu pengetahuan, dan kawasan rawan

beneana alarn sebagairnana dimaksud dalam Keputusan Presiden

Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.

(3) Pembuangan akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksana-

kan sesuai tata eara sebagaimana tereantum dalam Lampiran I

Peraturan Menteri ini.

Pasal9

(1) Sebelum melakukan Pengeboran, Badan Usaha atau Bentuk Usa-

ha Tetap wajib menyampaikan reneana pengelolaan Limbah Lum-

pur dan Serbuk Bor kepada Direktorat Jenderal.

606

Page 6: PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006

5/8/2018 PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-menteri-energi-dan-sumber-daya-mineral-nomor-045-tahun-2006 6/7

 

(2) Rencana pengelolaan Limbah Lumpur dan Serbuk Bor sebagai di-

maksud pada ayat (1) disampaikan bersamaan dan perbagian dan

dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Upaya Peman-

tauan Lingkungan (UPL).

(3) Pengeboran dapat dilakukan setelah rencana pengelolaan Limbah

Lumpur dan Serbuk Bor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan dokumen UKL dan UPL disetujui oleh Direktur Jenderal.

BABm

PEMBINAANDANPENGAWASAN

PasallO

(1) Direktur Jenderal melakukan pembinaan dan pengawasan atas ke-

giatan Pengelolaan Lumpur Bor,Limbah Lumpur, dan SerbukBor.

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilaksanakan oleh Direktur.

Pasalll

(1 ) Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap wajib menyampaikan La-

poran pelaksanaan Pengelolaan Lumpur Bor,Limbah Lumpur, danSerbuk Bor kepada Direktorat Jenderal.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan bersa-

maan dengan laporan pelaksanaan UK.L dan UPL.

(3) Bentuk laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah se-

bagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri ini.

BABIV

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal12

Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini terhadap Pengelolaan Lum-

pur Bar, Limbah Lumpur, dan Serbuk Bar yang tidak memenuhi per-

syaratan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri ini, Badan

Usaha atau Bentuk Usaha Tetap wajib menyesuaikan pengelolaannya

dengan Peraturan Menteri ini paling lambat dalam waktu 1(satu) tahun

terhitung sejak tanggal ditetapkan Peraturan Menteri ini.

607

Page 7: PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006

5/8/2018 PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 045 TAHUN 2006 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/peraturan-menteri-energi-dan-sumber-daya-mineral-nomor-045-tahun-2006 7/7

 

BABV

KETENTUANPENUTUP

Pasa113

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 20 JuI i2006

:MENTERI ENERGIDAN SUMBER DAYA MINERAL,

ttd

PURNOMO YUSGIANTORO

608