PERATURAN ETIKA AKADEMIK

10
PERATURAN UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR : 4537/JO3/OT/1999 tentang ETIKA AKADEMIK UNIVERSITAS AIRLANGGA REKTOR/KETUA SENAT UNIVERSITAS AIRLANGGA Menimbang a. bahwa universitas memiliki kebebasan akademik yang dilandasi oleh kepatuhan kepada nilai-nilai etika, moral, dan akhlak yang bersifat normatif dan wajib ditaati serta dilaksanakan oleh seluruh insan akademi melalui pemahaman, penghayatan dan pengamalan; b. bahwa untuk melaksanakan tugas universitas di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, insan akademi dibatasi oleh kewajiban dan larangan, disamping wajib memiliki integritas, dedikasi dan rasa tanggungjawab kepada Almamater; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkab ketentuan tentang etika akademik yang wajib ditegakkan sebagai batasan moral dan akhlak pengabdian tugas insan akademi Universitas Airlangga. Mengingat :1.Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi; jo.Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1998; 5. Keputusan Presiden Nomor 221/M Tahun 1997, tentang Pengangkatan Rektor Universitas Airlangga; 6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0442/O/1992 tentang Statuta Universitas Airlangga; 7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0192/O/1995 jo. Nomor 0276/O/1996, tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Airlangga. Memperhatikan Keputusan Rapat Senat Universitas Airlangga tanggal 3 Februari 1999

description

etika

Transcript of PERATURAN ETIKA AKADEMIK

Page 1: PERATURAN ETIKA AKADEMIK

PERATURAN UNIVERSITAS AIRLANGGANOMOR : 4537/JO3/OT/1999

tentangETIKA AKADEMIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

REKTOR/KETUA SENAT UNIVERSITAS AIRLANGGA

Menimbang a. bahwa universitas memiliki kebebasan akademik yang dilandasi oleh kepatuhan kepada nilai-nilai etika, moral, dan akhlak yang bersifat normatif dan wajib ditaati serta dilaksanakan oleh seluruh insan akademi melalui pemahaman, penghayatan dan pengamalan;

b. bahwa untuk melaksanakan tugas universitas di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, insan akademi dibatasi oleh kewajiban dan larangan, disamping wajib memiliki integritas, dedikasi dan rasa tanggungjawab kepada Almamater;

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkab ketentuan tentang etika akademik yang wajib ditegakkan sebagai batasan moral dan akhlak pengabdian tugas insan akademi Universitas Airlangga.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional;2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri

Sipil;4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi; jo.Peraturan

Pemerintah Nomor 57 Tahun 1998;5. Keputusan Presiden Nomor 221/M Tahun 1997, tentang Pengangkatan Rektor

Universitas Airlangga;6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0442/O/1992 tentang Statuta

Universitas Airlangga;7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0192/O/1995 jo. Nomor

0276/O/1996, tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Airlangga.

Memperhatikan Keputusan Rapat Senat Universitas Airlangga tanggal 3 Februari 1999

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Peraturan Universitas Airlangga tentang Etika Akademik Universitas Airlangga.

Pasal 1

Ketentuan tentang Etika Akademik Universitas Airlangga terdapat dalam naskah Etika Akademik sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini dan menjadi bagian tak terpisahkan dari Peraturan Universitas.

Pasal 2

Dalam peraturan Universitas ini yang dimaksud dengan :1. Etika akademik adalah nilai-nilai luhur yang wajib ditaati insan akademi dalam berpikir, berperilaku dan

betindak seorang intelektual guna mengemban tugas-tugas keilmuan di universitas berdasarkan sistem nilai yang berlaku di bidang agama, adat istiadat sopan santun, kesusilaan serta tolok ukur normal dan akhlak lainnya.

2. Insan Akademi adalah pengemban tugas keilmuan dan teknologi di universitas dalam berinteraksi meningkatkan kekuatan penalaran dan kekuatan moral yang meliputi baik dosen maupun mahasiswa.

Page 2: PERATURAN ETIKA AKADEMIK

Pasal 3

(1) Pada tingkat Universitas, Rektor membentuk Dewan Kehormatan Akademik dalam rangka penegakan ketentuan tentang Etika Akademi.

(2) Susunan Keanggotaan Dewan Kehormatan Akademik terdiri atas sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang Guru Besar Universitas Airlangga dan salah seorang diantaranya ditetapkan sebagai Ketua.

(3) Anggota Dewan Kehormatan Akademik diangkat dari para Guru Besar Universitas Airlangga yang memenuhi persyaratan :

a. integritas dan kepribadian yang tidak terela;b. tidak pernah terlibat dalam kasus pelanggaran akademik, etika akademik dan administratif;c. dihormati dan disegani oleh insan akademi.

Pasa; 4

Dewan Kehormatan Akademik bertugas dan berwenang memeriksa pelanggaran Etika Akademik yang dilakukan oleh insan akademi Universitas Airlangga dan mengusulkan kepada Rektor mengenai jenis sanksi administrasi dan atau sanksi akademik yang akan dijatuhkan bagi yang bersangkutan disertai alasan-alasan dan pertimbangannya.

Pasal 5

(1) Tingkat dan jenis sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 terdiri atas sanksi disiplin ringan, sedang dan berat sesuai dengan perbuatan pelanggaran etika akademik serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Tingkat dan jenis sanksi akademik sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 terdiri atas a. teguran lisan dan atau tertulis;b. tidak diikutsertakan dalam kegiatan akademik kurikuler/ekstra kurikuler di Fakultas dan atau

lingkungan Universitas;c. penagguhan semua kegiatan akademik dalam jangka waktu 1-3 tahun di Fakultas dan atau

lingkungan Universitas;d. pencabutan hak sebagai warga Universitas Airlangga;e. jenis sanksi lain yang dipandang layak.

(3) Jenis sanksi ganti kerugian dapat dikenakan apabila pelanggaran etika akademik mengakibatkan kerugian material bagi seseorang.

Pasal 6

(1) Apabila jenis sanksi administrasi dan atau sanksi akademik termasuk kategori sanksi berat, maka bagi pelanggar ketentuan tentang etika akademik diperlukan prosedur khusus untuk diperkenankan kembali melakukan kegiatan akademik dengan berakhirnya batas waktu berlakunya sanksi.

(2) Prosedur khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditempuh dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor dan tembusannya kepada Dekan disertai permintaan maaf dan kesanggupan untuk tidak mengulangi lagi tindakan tercela yang pernah diperbuat.

Pasal 7

(1) Pada tingkat Fakultas, Dekan menetapkan Tim Pembina Etika Akademik yang bertugas meneliti pelanggaran terhadap Etika Akademik di Fakultas masing-masing dan melalui Dekan memberi masukan kepada Dewan Kehormatan Akademik untuk ditindaklanjuti.

(2) Susunan keanggotaan Tim Pembina Etika Akademik terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang Guru Besar dan atau Lektor Kepala Madya, termasuk Dekan.

(3) Tim Pembina Etika Akademik Fakultas diketuai oleh Dekan/Ketua Senat Fakultas.

Pasal 8

Hal-hal yang berkaitan dengan Etika Akademik dan profesi yang belum diatur dalam Peraturan Universitas ini diputuskan oleh Rektor bersama-sama dengan Senat Universitas atas dasar musyawarah dan mufakat.

Page 3: PERATURAN ETIKA AKADEMIK

Pasal 9

Peraturan Universitas ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ; SurabayaPada tanggal : 10 Juni 1999

Rektor/Ketua Senat,

Ttd.

Prof.dr.H.Soedarto,DTMH & H.,Ph.D.NIP.130350713

Page 4: PERATURAN ETIKA AKADEMIK

Lampiran : PERATURAN UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR : 4537/JO3/1999 TENTANG ETIKA AKADEMIK UNIVERSITAS AIRLANGGA.

ETIKA AKADEMIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya ilmu mengetahuan adalah merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang seharusnya menjadi berkah dan rahmah serta dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemanusiaan.

Bahwa universitas mempunyai tugas utama secara filosofis dan metodik mencari, menemukan, dan mengajarkan kebenaran ilmiah, serta meningkatkan pengetahuan dengan mengkaji dan menguji proposisi keilmuan secara kritis, dan karenanya perlu ditegakkan didalam universitas kebebasan akademik dan kehidupan masyarakat akademik yang mengedepankan kejujuran, kebenaran dan kemandirian.

Bahwa kebebasan akademik yang dimiliki universitas seharusnya lebih mendorong pengabdian dan pelayanan profesi insan akademi terhadap kesejahteraan masyarakat, tanggap dan terbuka terhadap perubahan dan kemajuan, serta dilandasi oleh kearifan dan keteladanan

Universitas Airlangga yang didirikan untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mempunyai komitmen yang kuat atas tegaknya nilai-nilai dan kehidupan masyarakat akademik tersebut.

Dengan dorongan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat almamater, maka ditetapkanlah Etika Akademik Universitas Airlangga, yang merupakan pedoman bagi insan akademi dalam mengemban tugas dan pengabdian akademik sebagai berikut :

BAB IETIKA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

Pasal 1

Insan akademi mengabdikan diri kepada kebenaran ilmiah yang diakui kesahihannya, disamping memiliki semangat dan kemauan untuk meneliti dan menyelidiki serta merangsang keingintahuan dan sikap kritis dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

Pasal 2Insan akademi wajib :A. Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi dengan menyadari kemitraan dalam menemukan kebenaran;B. Memberitahukan sumber kepustakaan dan informasi lain yang digunakan sebagai acuan;C. Merujuk bahan bacaan terbaru yang menunjukkan secara jelas tingkat dan kualitas pengajarannya;D. Cermat, tekun, dan tangguh dalam melakukan penelitian serta berpikir secara logis, sistematis dan kronologis;E. Mengemban tugas akademik sebagai panggilan hati nurani dan jujur dalam melakukan tugas belajar,

mengajar serta menghormati kebenaran tanpa terkecali;F. Mensistematisasikan rasa keingintahuan daya kritis, dan imajinasi serta memberi kelonggaran dalam memilih

bahan bacaan, meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya.

BAB IIETIKA SEBAGAI ILMUWAN

Pasal 3Insan akademi wajib :A. Bersedia menerima kritik membangun dari pihak lain, sedangkan dalam memberikan kritik dan pendapat

saling menghargai sesamanya;B. Memiliki dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi kepada universitas serta menjunjung tinggi harkat,

martabat, dan wibawa universitas;C. Berprestasi dalam disiplin ilmu masing-masing dan berperan serta dalam pembentukan masyarakat ilmiah di

universitas;D. Membina peningkatan karier sebagai ilmuwan melalui kekuatan penalaran dan moral serta memupuk jiwa

kebersamaan dan kesejawatan melalui keteladanan.

Pasal 4

Page 5: PERATURAN ETIKA AKADEMIK

Insan akademi wajib :A. Memelihara kominikasi akademik dalam wadah masyarakat ilmiah dengan setia, rendah hati dan saling

menghormati sesama sejawat;B. Memadukan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai Tri Dharma

Universitas serta memiliki visi yang jauh ke depan dan misi seorang ilmuwan.

BAB IIIETIKA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pasal 5

Insan akademi mempunyai kewajiban kepada masyarakat melalui jalur :A. PendidikanB. PenelitianC. Penerapan hasil penelitianD. PemerintahE. Kegiatan politik akademik dan publisisF. Pemberian jasa pelayananG. Pengabdian kepada masyarakatH. Kegiatan ilmiah lainnya.

Pasal 6

Melalui jalur pendidikan, insan akademi mempunyai kewajiban :A. Mengajarkan pengetahuan substantif dan prosedural, prinsip-prinsip dan konsep-konsep ilmiah, teori dan

metode bidang ilmu tertentu sesuai dengan tradisi moral dan intelektual akademik;B. Menyelenggarakan penataran, temu ilmiah dan pelatihan di bidang pengetauan dan ketrampilan baru kearah

lebih maju;C. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat melalui kuliah umum di universitas atau kuliah ekstensi di tempat

lain sesuai dengan keperluannya;D. Mendorong individu dan warga masyarakat mengikuti pelajaran dan ketrampilan profesi.

Pasal 7

Melalui jalur penelitian, insan akademi mempunyai kewajiban :A. Melaksanakan penelitian ilmiah sesuai dengan minat dan kemampuannya, dengan manfaat sebagai

sumbangan pengetahuan fundamental atau teoritik untuk diimplementasikan lebih lanjut;B. Memadukan dan menyerasikan kegiatan penelitian yang terkait dengan profesi dan pengembangan ilmu;C. Mengkomunikasikan temuan penelitiannya kepada masyarakat melalui tulisan atau temu wicara sehingga

terbentuk suasana dan apresiasi ilmiah dalam masyarakat.

Pasal 8

Dalam penerapan hasil penelitian, insan akademi mempunyai kewajiban :A. Memperkirakan konsekuensi penerapan hasil penelitiannya, meskipun hal itu merupakan pembatasan

kebebasan akademik dalam penelitian ilmiah;B. Menolak melakukan dan atau menghentikan penelitian, apabila hasil dan dampaknya dapat membahayakan

atau merugikan kepentingan universitas atau masyarakat;C. Mengamankan staf peneliti dan obyek eksperimentasinya dengan prinsip keberhati-hatian (precaution) dan

sikap profesional;D. Memanfaatkan hasil-hasil penelitian secara berdayaguna dan berhasilguna bagi kepentingan masyarakat.

Pasal 9

Melalui jalur pemerintah, insan akademi mempunyai kewajiban :A. Mengkaji atau memberikan rekomendasi terhadap suatu kebijaksanaan pemeritnah dalam fungsi sebagai pakar;B. Mengatur tugas dan waktu dengan membatasi kegiatan eksternal dan praktek profesi agar tidak mengabaikan tugas pokok sebagai pengabdi ilmu;C. Mempertanggungjawabkan bantuan dana untuk penelitian dan atau pengabdian kepada masyarakat, baik

Page 6: PERATURAN ETIKA AKADEMIK

yang berasal dari pemerintah maupun sumber atau penyandang dana lainnya yang dipercayakan kepadanya.

Pasal 10

Melalui jalur pemberian jasa pelayanan, insan akademi mempunyai kewajiban :A. Menyajikan kuliah ekstensi, menulis artikel ilmiah populer, menyampaikan pemikiran melalui media massa,

memberi pelayanan sosial, perawatan kesehatan dan bantuan hukum, konsultasi ekonomi dan pelatihan khusus;

B. Melakukan upaya-upaya konkrit bagi peningkatan dan pembinaan masyarakat prasejahtera;C. Melakukan penelitian apabila terdapat masalah yang meresahkan atau membayakan kehidupan masyarakat.

Pasal 11

Melalui jalur pengabdian masyarakat, insan akademi mempunyai kewajiban :A. Mengajukan pemikiran akademik dan penyuluhan guna menegakkan kebenaran ilmiah dan mencegah

kekeliruan persepsi dengan penekanan kepada pengabdian dan kesetiaan terhadap nusa dan bangsa;B. Mengecualikan berlakunya kebebasan akademik dan kemandirian universitas terhadap masalah yang

berhubungan dengan bidang pertahanan dan keamanan;C. Melaksanakan penjabaran lebih lanjut tentang fungsi utama universitas secara konsisten, khususnya di bidang

yang berkaitan dengan keahliannya.

BAB IVETIKA PELAKSANAAN TUGAS INSAN AKDEMI

Pasal 12

(1) Insan akademi dilarang memalsukan hasil penelitian serta meniru karya atau ciptaan orang lain tanpa menyebut sumber aslinya termasuk mengakui karya ilmiah orang lain seolah-olah hasil pemikirannya sendiri (plagiat);

(2) Insan akademi dilarang membocorkan rahasia kegiatan akademik, seperti penemuan atau hasil penelitian yang belum waktunya untuk diketahui umum.

Pasal 13

Insan akademi dilarang menyesatkan pengetahuan pihak lain atau menimbulkan kekeliruan persepsi dalam berpikir, meskipin perbuatan itu berdasarkan alasan yang dianggapnya penting.

Pasal 14

Insan akademi dilarang bertindak angkuh dan sewenang-wenang, melakukan “kolusi” akademik dan melakukan tekanan fisik maupun mental kepada pihak lain.

Pasal 15

(1) Insan akademi dilarang menjadikan universitas sebagai batu loncatan untuk meraih kepentingan dan keuntungan pribadi atau untuk mencapai tujuan yang menyimpang dari fungsi universitas;(2) Insan akademi dilarang menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepadanya, melakukan perbuatan curang, dan atau mengkhianati tugas akademik dan profesinya.

Pasal 16

Insan akademi wajib senantiasa menjaga kelestarian keutuhan keluarga, keharmonisan dan kesejahteraan keluarga, serta reputasi sosialnya di masyarakat.

Page 7: PERATURAN ETIKA AKADEMIK

BAB VPENUTUP

Pasal 17

Insan akademi wajib memahami, menghayati dan mengamalkan Etika Akademik Universitas Airllangga dengan penuh jiwa pengabdian dan tanggungjawab moral serta dharma bakti kepada Almamater.

Surabaya, 10 Juni 1999Rektor/Ketua Senat

Ttd.Prof.dr.H.Soedarto,DTM & H.,Ph.D.NIP.130350713

Peraturan Universitas Airlangga tersebut diatas disetujui dalam Rapart Pleno Senat Fakultas Farmasi Universitas Airlangga pada tanggal 13 Agustus 2002 untuk disosialisasikan dan dipakai sebagai pedoman insan akademi dalam mengemban tugas dan pengabdian akademik.

Surabaya, 17 Desember 2002

Dekan/Ketua Senat,

Prof.Dr.Noor Cholies ZainiNIP.130355372