Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... ·...

55
Universitas Negeri Makassar Badan Penerbit UNM PERATURAN KEBIJAKAN & PERATURAN KEMAHASISWAAN serta AKADEMIK

Transcript of Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... ·...

Page 1: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

Universitas Negeri Makassar

Badan Penerbit UNM

PERATURAN KEBIJAKAN &

PERATURANKEMAHASISWAAN

sertaAKADEMIK

Page 2: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

Peraturan Akademik dan KemahasiswaanUniversitas Negeri Makassar

Koordinator Penerbitan : Pembantu Rektor Bidang Akademik Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan

Tata letak & Desain sampul : Sukarman B

Penerbit : Badan Penerbit UNM

Edisi : 2015

Page 3: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

iii

PENGANTAR

Kegiatan akademik dan kemahasiswaan adalah dua ranah kegiatan yang merupakan tugas utama sebuah perguruan tinggi. Ranah akademik berorientasi kepada pengembangan keilmuan dan integritas ilmuan melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ranah kemahasiswaan berorientasi kepada pengembangan daya nalar, bakat-minat, dan pemberian kesejahteraan mahasiswa melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuker. Dalam menjalankan roda kegiatan di kedua ranah tersebut, diperlukan rambu-rambu sebagai pijakan sekaligus penuntun agar dinamikanya tetap berada pada jalur menuju pengembangan perguruan tinggi yang diidamkan.

Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini merupakan penyempurnaan dari peraturan akademik dan kemahasiswaan yang telah ada sebelumnya. Penyempurnaan itu dilakukan guna menyesuaikan dengan dinamika dan tuntutan terhadap pelaksanaan kegiatan akademik dan kemahasiswaa saat ini. Proses penyempurnaan itu dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari penyusunan draft naskah oleh tim adhoc, kemudian pembahasan oleh komisi yang membidangi di senat universitas, review oleh pakar hukum dan pakar bahasa, persetujuan oleh senat universitas melalui sidang pleno, hingga penetapan oleh Rektor Universitas Negeri Makassar.

Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara khusus mengatur kegiatan akademik dan kemahasiswaan pada program S-0 dan S-1. Peraturan akademik dan kemahasiswaan untuk program pascasarjana sedang dalam proses penyelesaian.

Akhirnya, kami mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terbitnya peraturan akademik dan kemahasiswaan ini. Terima kasih diucapkan kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan dan penerbitannya. Semoga peraturan akademik dan kemahasiswaan ini membawa manfaat dan berkah bagi Universitas Negeri Makassar dalam membangun reputasinya.

Makassar, 5 Januari 2015

Rektor,

Prof. Dr. H. Arismunandar, M.Pd.

NIP 19620714 198702 1 001

Page 4: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara
Page 5: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

PERATURAN

KEBIJAKAN&

AKADEMIK

Page 6: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara
Page 7: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEPUTUSAN

REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

NOMOR : 111/UN36/HK/2015

TENTANG

KEBIJAKAN DAN PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Menimbang : a. Bahwa untuk menyesuaikan situasi dan kondisi dalam proses pembelajaran di lingkungan Universitas Negeri Makassar, perlu perbaikan dan penyempurnaan terhadap Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Makassar Nomor: 1073/36/PP/2010

b. Bahwa dalam rangka peningkatan proses dan kualitas hasil pendidikan sebagai wahana untuk melaksanakan kebijakan berskala prioritas berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional, perlu menetapkan Peraturan Akademik Universitas Negeri Makassar;

c. Bahwa untuk maksud tersebut di atas, perlu diterbitkan surat keputusannya.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 2. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 3. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2012 4. Peraturan Pemerintah nomor 43 Tahun 1980 5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 6. Keputusan Presiden Nomor 272 Tahun 1965 7. Keputusan Presiden Nomor 93 Tahun 1999 8. Keputusan Presiden Nomor 31/M Tahun 2008 9. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 10. Keputusan Mendikbud Nomor 031/P/1984 11. Keputusan Mendikbud Nomor 0467/0/1992 12. Keputusan Mendikbud Nomor 277/0/1999 13. Kepmendiknas RI Nomor 232/U/2000 14. Kepmendiknas RI Nomor 107/U/2001 15. Kepmendiknas RI Nomor 178/U/2001 16. Kepmendiknas RI Nomor 184/U/2001 17. Kepmendiknas RI Nomor 004/U/2002 18. Kepmendiknas RI Nomor 025/O/2002 19. Kepmendiknas RI Nomor 045/U/2002 20. Peraturan Menteri Dikbud RI No. 49 Tahun 2014 21. Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas Nomor 08/Dikti/Kep/2002 22. Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas Nomor 28/Dikti/Kep/2002 23. Keputusan Rektor UNM Nomor 066A/J.38.H/HK/2002

Memperhatikan : Hasil rapat Senat Universitas Negeri Makassar tanggal 30 Desember 2014.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR TENTANG KEBIJAKAN DAN PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.

1Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 8: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

KEBIJAKAN AKADEMIK

Kebijakan Akademik ini merupakan upaya penjabaran Tri Dharma Perguruan

Tinggi yang secara khusus dirancang untuk menjadi acuan bagi pengelola Universitas

Negeri Makassar (UNM) dalam menyusun, melaksanakan, dan menilai program akademik

untuk mencapai visi, misi, dan tujuan Universitas Negeri Makassar sesuai dengan landasan

filosofi dan nilai yang dianut.

1. Landasan Filosofis

UNM sebagai lembaga pendidikan tinggi menyelenggarakan kegiatan tri dharma

perguruan tinggi yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan

mutu kehidupan manusia yang bermartabat berlandaskan keimanan dan ketaqwaan serta

Pancasila sebagai falsafah bangsa dan ideologi negara. Berdasarkan landasan filosofis

tersebut, sistem pendidikan UNM menempatkan mahasiswa sebagai makhluk yang

diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya untuk mengemban tugas

dalam memimpin kehidupan yang berharkat dan bermartabat serta menjadi warga negara

yang bermoral, berbudi luhur, dan berakhlak mulia.

2. Nilai

Tata nilai merupakan landasan, pijakan, dan arah bagi sikap dan perilaku seluruh

sivitas akademika dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Tata nilai ini menjadi

pemersatu bagi hati dan pikiran seluruh sivitas akademika dalam mewujudkan layanan

optimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena

itu, nilai yang dijunjung tinggi adalah "Mengutamakan kreativitas, kompetisi, profesional,

keunggulan, dan kebebasan akademik yang dilandasi oleh kejujuran, amanah, dan

tanggung jawab". Hal ini adalah kristalisasi dari berbagai nilai yang dipandang positif dalam

mewujudkan visi dan misi UNM. Nilai ini hendaknya dipahami dalam konteks yang lebih luas

melalui nilai “keunggulan”. Dalam nilai keunggulan ini terkandung makna keunggulan dalam

berbagai aspek yang positif seperti kemandirian, produktivitas, kreativitas, kecerdasan, dan

kepekaan sosial.

Nilai ini dikembangkan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat. sebagai upaya memberdayakan mahasiswa untuk berkembang menjadi

manusia Indonesia seutuhnya, yang menjunjung tinggi dan memegang teguh: (a) Norma

agama dan kemanusiaan, (b) Norma persatuan bangsa, (c) Norma kerakyatan dan

demokrasi, (d) Nilai-nilai keadilan social.

Sehubungan dengan itu, penyelenggaraan pendidikan di UNM didasarkan pada

beberapa paradigma universal yang perlu diperhatikan, yaitu: (a) Pemberdayaan Manusia

Seutuhnya, (b) Pembelajaran Sepanjang Hayat berpusat pada Mahasiswa, (c) Pendidikan

untuk Semua, (d) Pendidikan untuk Perkembangan, Pengembangan, dan Pembangunan

Berkelanjutan.

2

Page 9: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

3. Visi

Universitas Negeri Makassar sebagai lembaga pendidikan tinggi, memiliki

tanggung jawab dalam pengembangan bidang kependidikan dan non-kependidikan. Dalam

mewujudkan tanggung jawab tersebut, visi UNM sejalan dengan visi Kemdikbud 2025

“Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna)” dan

Visi Kemdikbud 2014 yaitu “Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk

Membentuk Insan Indonesia Cerdas Komprehensif”. Oleh karena itu, visi UNM menuju 2025

dirumuskan sebagai berikut:

“UNM sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan ilmu pendidikan,

sains, teknologi, dan seni berwawasan kependidikan dan kewirausahaan yang unggul

untuk menghasilkan lulusan profesional”

Untuk mengejawantahkan visi 2025, maka disusunlah visi UNM 2015-2019 yaitu

“Terwujudnya Layanan Prima Tridharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan insan

yang cerdas, profesional, dan bermartabat"

Visi tersebut harus menjadi sumber inspirasi dan motivasi yang tercermin pada

setiap kebijakan dan tindakan pemimpin, dosen, staf administrasi, dan mahasiswa. Visi

tersebut harus menjiwai strategi dan arah kebijakan UNM.

4. Misi

Dalam rangka turut serta mewujudkan visi pendidikan nasional tahun 2015--2019,

UNM tampil dengan visinya yang khas dan spesifik. Di atas kekhasan dan kespesifikan visi

UNM ini secara operasional termanisfestasikan dalam misi yang diemban.

Mengacu pada misi pendidikan nasional tahun 2015--2019, misi UNM adalah:

a. Menyiapkan sumber daya manusia yang profesional di bidang pendidikan dan non-

pendidikan yang:

1) Bertakwa, bermoral, beretika, memiliki integritas keilmuwan, memahami sikap

toleransi dan aspiratif dalam memperjuangkan serta menegakkan kebenaran dan

otonomi ilmiah untuk kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

2) Memiliki sifat dan sikap keteladanan dan kepemimpinan serta keintelektualan

sehingga dapat melaksanakan profesi dengan penuh rasa tanggung jawab,

dedikasi, amanah, dan jujur.

3) Berpikir kreatif, cerdas, kritis, dan inovatif dalam memecahkan masalah berbasis

keintelektualan berwawasan kewirausahaan melalui kegiatan pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

b. Memberikan layanan pendidikan yang prima kepada masyarakat luas dalam

meningkatkan kualitas hidup pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara dengan

penekanan:

1) Pendidikan dan pengajaran untuk membekali IPTEKS sehingga menghasilkan

sumber daya manusia yang profesional dan kompetitif di bidang pendidikan dan

non-pendidikan.

2) Penelitian untuk menerapkan dan mengimplementasikan temuan IPTEKS yang

dapat berdaya guna bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan berdaya

sangat tinggi bagi peningkatan produktivitas dunia industri.

3Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 10: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

3) Pengabdian kepada masyarakat untuk menerapkan dan mengimplementasi-kan

secara praktis dan pragmatis hasil temuan IPTEKS yang berbasis teknologi tepat

guna dan kewirausahaan, sehingga masyarakat luas dapat menerapkan dalam

kehidupannya untuk meningkatkan kesejahteraannya.

c. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat dengan memperhatikan relevansinya dengan kebutuhan

masyarakat, melalui:

1) Penataan penciptaan iklim berbudaya dan atmosfir akademik di kalangan sivitas

akademika sehingga dapat dihasilkan tenaga kependidikan dan non-

kependidikan, baik tingkat program sarjana maupun pascasarjana, yang

profesional, kompetitif, dan visioner.

2) Percepatan dan pemberdayaan sivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan

penelitian, penulisan buku, dan penyebarluasan temuan IPTEKS dalam rangka

pengembangan kampus UNM sebagai teaching and research university.

3) Percepatan dan pemberdayaan citivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat sebagai sarana dalam penerapan dan

pengimplementasian temuan hasil teknologi tepat guna yang dapat dijadikan

sebagai landasan penanaman sikap kewirausahaan di kalangan masyarakat.

d. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua warga negara dalam

memperoleh pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keragaman latar

belakang sosial budaya, ekonomi, geografi, dan sebagainya, dengan penekanan

pada:

1) Pemberian kesempatan kepada setiap warga negara yang berlatar belakang

ekonomi tidak mampu/miskin untuk memperoleh layanan pendidikan dengan

menyediakan berbagai program beasiswa.

2) Pengembangan kerjasama dengan berbagai pihak terutama pemerintah provinsi

dan kabupaten/kota untuk mewujudkan pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi.

3) Pengkajian dan penerapan IPTEKS yang berorientasi pada berbagai aspek sosial

budaya, ekonomi, geografi, politik, dan sebagainya untuk mewujudkan tatanan

kehidupan masyarakat yang berperadaban.

e. Mengembangkan UNM sebagai teaching and research university menuju world class

university:

1) Pengembangan UNM sebagai pusat keunggulan di bidang pendidikan dan

pengajaran yang berbasis TIK.

2) Pengembangan UNM sebagai pusat kajian dan riset IPTEKS yang mengacu pada

tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri.

3) Pengembangan sistem informasi dan manajemen berbasis TIK serta kerjasama

dengan lembaga dan institusi di dalam dan di luar negeri dalam rangka

mewujudkan UNM sebagai World Class University.

4) Mengoptimalkan peran dan fungsi penjaminan mutu internal.

5. Tujuan

Untuk merealisasikan Visi misi di atas, maka ditetapkanlah tujuan sebagai berikut:

a. Menghasilkan lulusan tenaga kependidikan dan non-kependidikan profesional yang

4

Page 11: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

dapat diterima sebagai warga masyarakat yang memiliki budi pekerti luhur.

b. Menjadi universitas yang mandiri dan bertata kelola baik (Good University

Governance) yang akuntabel sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

c. Menghasilkan produk IPTEKS berwawasan kewirausahaan yang menjunjung tinggi

nilai-nilai religius.

d. Memiliki jejaring kerjasama profesional dalam bidang pendidikan, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat dengan pemerintah (pusat dan daerah), BUMN,

Swasta, dan institusi-lembaga-badan lain, baik pada tingkat nasional maupun

internasional untuk kemaslahatan manusia.

e. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan yang sarat dengan atmosfir

akademik yang sehat sehingga tumbuh dan berkembang kemampuan intelektual,

emosional, sosial.

f. Menjaga kualitas penyelenggaraan tri dharama perguruan tinggi menlalui optimalisasi

fungsi dan peran penjaminan mutu internal

6. Arah Kebijakan

Arah kebijakan UNM mengacu pada Program Prioritas UNM, sebagai berikut:

a. Peningkatan kegiatan Tri dharma dan kemanfaatannya bagi masyarakat.

b. Peningkatan dan pembakuan sistem penunjang organisasi dan manajemen

Perguruan Tinggi.

c. Peningkatan dan implementasi kerjasama dengan berbagai pihak.

d. Peningkatan standardisasi, akreditasi, sertifikasi, dan pelaporan berbasis IT untuk

mendukung kebijakan Kemdikbud.

e. Peningkatan kualitas lulusan yang unggul dan profesional sesuai dengan tuntutan

pasar kerja.

f. Peningkatan motivasi dan budaya kompetisi sivitas akademika.

g. Peningkatan prasarana dan sarana dalam meningkatkan kualitas layanan program

akademik dan kemahasiswaan.

h. Pengembangan budaya kewirausahaan dan kemampuan berwirausaha.

I. Pengembangan program studi lanjut untuk peningkatan daya saing.

j. Pengembangan dan peningkatan status kelembagaan. fungsi dan peranan

Penjaminan Mutu internal

k. Penerapam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam menunjang kegiatan

akademik secara baik dan konsisten.

7. Deskripsi Kebijakan

a. Kebijakan dalam bidang pendidikan

1) Peningkatan mutu proses pendidikan dilakukan melalui penerimaan mahasiswa

dengan menggunakan berbagai jalur seleksi dalam rangka menjaring calon

mahasiswa yang lebih bermutu, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

2) Mengembangkan kurikulum yang berorientasi pada pembelajaran yang berbasis

masalah dan berpusat pada peserta didik dengan memanfaatkan TIK mutakhir

dalam rangka meningkatkan mutu lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja

5Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 12: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

baik lokal, nasional, regional maupun internasional.

3) Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk belajar

dan mengembangkan keterampilannya secara optimal.

4) Menyiapkan wadah dalam rangka pembinaan, pengembangan diri, kepribadian,

bakat, minat, mahasiswa.

5) Memfasilitasi proses pembelajaran yang bermutu melalui penyediaan dosen yang

berkualitas, sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan modern dalam

suasana atmosfir akademik yang kondusif.

6) Memfasilitasi pelaksanaan KKN-PPL terpadu.

7) Mengendalikan mutu proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat melalui penerapan audit mutu akademik internal oleh pusat

penjaminan mutu UNM.

8) UNM dapat memberikan gelar Honoris Causa sesuai dengan peraturan dan

perundangan yang berlaku.

b. Kebijakan dalam bidang Penelitian

1) Mengembangkan rencana induk penelitian UNM sesuai kebijakan nasional.

2) Mengembangkan penelitian unggulan dan mendorong, memperdayakan dan

menfasilitasi peneliti untuk mempublikasikan karya ilmiahnya secara nasional yang

terakreditasi dan karya ilmiah internasional.

3) Mengembangkan relevansi penelitian untuk meningkatkan mutu pendidikan,

kebutuhan dunia kerja serta masyarakat pada umumnya.

4) Meningkatkan perolehan HAKI, Teknologi tepat guna, rekayasa sosial, jejaring

kerja sama, dan buku ajar sesuai bidang keahlian peneliti.

5) Memanfaatkan IPTEKS dalam pengembangan Unit Bisnis hasil penelitian dalam

menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan sebagai perwujudan visi, dan misi

UNM untuk kesejahtraan masyarakat.

6) Meningkatkan kualitas penelitian sesuai standar nasional penelitian yang meliputi

standar isi, proses, penilaian, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan

pendanaan/pembiayaan penelitian. yang sehat, akuntabel, dan transparan dalam

struktur organisasi UNM yang otonom.

7) Meningkatkan keterlibatan mahasiswa program sarjana, program magister, dan

program doktor sebagai upaya pemenuhan persyaratan akademik, sarana

pembelajaran, aktualisasi kompetensi sesuai bidang keilmuan dan

pengembangan pribadi.

8) UNM wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian untuk seleksi proposal,

pemantauan dan evaluasi, pelaporan penelitian, desiminasi hasil penelitian,

peningkatan kapasitas peneliti, insentif publikasi ilmiah atau insentif hak kekayaan

intelektual (HKI).

c. Kebijakan dalam bidang Pengabdian kepada Masyarakat

1) Meningkatan relevansi pengabdian kepada masyarakat sesuai kebutuhan

stakeholder melalui pengembangan dan penetapan standar pengabdian kepada

masyarakat.

6

Page 13: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

2) Menerapkan manajemen mutu terpadu, akuntabel dan transparansi dalam

pengelolaan pengabdian kepada ,masyarakat.

3) Meningkatkan kualitas hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui

optimalisasi monitoring dan evaluasi setiap kegiatan pengabdian kepada

masyarakat

4) Meningkatkan motivasi dan kemampuan tenaga pendidik dalam merancang,

melaksanakan, memonev dan melaporkan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat secara berkelanjutan.

5) Meningkatkan pendapatan institusi dari kegiatan layanan kepada masyarakat.

d. Kebijakan Pengembangan Kerjasama

1) Pemahaman budaya akademik dan budaya organisasi yang baik kepada seluruh

civitas akademika dan tenaga kependidikan UNM

2) Pengembangan kerja sama dengan instansi pemerintah, swasta, dan donor

lainnya baik lokal, nasional, maupun regional dan internasional di bidang

pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, beasiswa, pertukaran

mahasiswa dan dosen.

3) Pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk mengikuti

program multikultural dalam studi maupun dalam interaksi sosialnya melalui

kerjasama dalam meningkatkan pemahaman lintas budaya.

4) Pemberian kesempatan kepada mahasiswa asing untuk melanjutkan studi di UNM

5) Pengembangan kerjasama dalam pelaksanaan KKN dan PPL Internasional.

7Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 14: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

PERATURAN AKADEMIK

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan akademik ini yang dimaksud dengan:

1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor,

program profesi, program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi

berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

2. Kementerian adalah perangkat pemerintah yang membidangi urusan pemerintahan di

bidang pendidikan.

3. Universitas Negeri Makassar yang selanjutnya disingkat UNM adalah lembaga

pendidikan tinggi di bawah naungan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi yang

menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau profesi dalam bidang ilmu,

meliputi: penciptaan, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan/atau kesenian.

4. Fakultas adalah kelengkapan UNM yang merupakan unsur pelaksana akademik untuk

mengoordinasikan dan melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam

satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau kesenian tertentu.

5. Program Pascasarjana yang selanjutnya disingkat PPs adalah kelengkapan UNM yang

merupakan unsur pelaksana akademik untuk mengoordinasikan dan melaksanakan

pendidikan akademik dan/atau profesional dalam satu atau seperangkat cabang ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/ atau kesenian tertentu pada program magister dan atau

program doktor.

6. Jurusan adalah unsur pelaksana akademik pada fakultas yang melaksanakan

pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu.

7. Program studi adalah pelaksana pendidikan akademik dan/atau profesional yang

diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum.

8. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, yang selanjutnya disingkat BAAK

adalah unsur pelaksana di bidang administrasi akademik dan kemahasiswaan yang

berada di bawah rektor.

9. Perpustakaan adalah unit pelaksana teknis di bidang pelayanan bahan pustaka untuk

keperluan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berada di

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada rektor.

10. Laboratorium, bengkel, dan studio adalah perangkat penunjang pelaksanaan

pendidikan pada jurusan/program studi dalam pendidikan akademik dan/atau

profesional.

11. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar

pada suatu lingkungan bealajar.

8

Page 15: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

12. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan

pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.

13. Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan

masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

14. Rektor adalah pemimpin UNM yang membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di

bidang yang menjadi tugas dan kewajibannya.

15. Dekan adalah pemimpin fakultas dalam lingkungan UNM yang bertanggung jawab

kepada rektor.

16. Direktur PPs adalah pemimpin Program Pascasarjana di UNM yang bertanggung jawab

kepada rektor.

17. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuan UNM dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

18. Dewan Dosen adalah badan konsultatif dan badan normatif yang dapat memberikan

pertimbangan kepada direktur dalam pengambilan keputusan.

19. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di UNM.

20. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian

pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yag digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraaan studi di UNM.

21. Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama kepada

penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian.

22. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan

penerapan keahlian tertentu.

23. Penasihat akademik selanjutnya disingkat PA adalah dosen yang ditetapkan oleh

dekan/direktur Pps atas usul ketua jurusan/program studi dan diberi tugas

pembimbingan akademik kepada mahasiswa tertentu.

24. Program pendidikan adalah kebulatan studi tertentu yang harus ditempuh dan

diselesaikan oleh seorang mahasiswa dengan tujuan menguasai pengetahuan, memiliki

sikap serta keterampilan yang diakhiri dengan pemberian ijazah dan/atau gelar tertentu.

25. Program Aliansi adalah program magister/doktor yang diselenggarakan bersama oleh

PPs UNM dengan PPs perguruan tinggi lain dengan aturan akademik dan administrasi

yang diatur tersendiri.

26. Program By Research adalah program doktor yang mengutamakan bimbingan intensif

dari tim promotor untuk menghasilkan disertasi yang berkualitas.

27. Program Double Degree adalah program yang diselenggaraan melalui kemitraan UNM

dengan perguruan tinggi luar negeri, dan sebagian mata kuliah diselenggarakan di UNM

dan sebagian lagi diselenggarakan di universitas luar negeri yang diakui oleh Dikti.

28. Program kemitraan adalah program yang dilaksanakan berdasarkan perjanjian

kerjasama tertulis antara UNM dengan Lembaga Mitra.

29. Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan

menggunakan satuan kredit semester selanjutnya disingkat SKS untuk menyatakan

beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban

penyelenggaraan program.

9Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 16: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

30. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 minggu kuliah atau kegiatan

terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk dua sampai tiga minggu

kegiatan penilaian.

31. sks adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama

satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2

jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2

jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.

32. Rencana pembelajaran semester (RPS)/silabus adalah program pembelajaran yang

memberikan petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan, ruang lingkup, waktu, dan

sumber materi perkuliahan yang akan diajarkan selama satu semester.

33. Kontrak perkuliahan adalah rancangan perkuliahan yang memuat gambaran yang jelas

dan terperinci tentang deskripsi mata kuliah, tujuan perkuliahan, materi dan bahan

bacaan perkuliahan, strategi perkuliahan, tugas-tugas perkuliahan, kriteria penilaian

serta jadwal perkuliahan selama satu semester.

34. Kartu Rencana Studi selanjutnya disingkat KRS adalah kartu yang memuat rencana

studi seorang mahasiswa yang disusun menurut pilihan berdasarkan minat dan

kemampuannya dalam satu program pendidikan.

35. Kartu Hasil Studi selanjutnya disingkat KHS adalah kartu yang memuat nilai-nilai hasil

evaluasi, Indeks Prestasi Semester selanjutnya disingkat IPS dan Indeks Prestasi

Kumulatif selanjutnya disingkat IPK yang telah dicapai oleh seorang mahasiswa

berdasarkan rencana studinya.

36. Penghargaan adalah pemberian kepada mereka yang berprestasi atau berkontribusi

dalam bidang akademik.

37. Sanksi adalah pencabutan hak bagi mahasiswa yang melanggar peraturan akademik.

38. Matrikulasi adalah program perkuliahan yang dilaksanakan untuk membuka wawasan

dalam bidang studi, mengorientasikan, dan memperlancar perkuliahan bagi mahasiswa

baru, khususnya bagi yang tidak sebidang.

39 Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) adalah gelar kehormatan yang

diberikan oleh suatu Perguruan Tinggi kepada seseorang yang dianggap telah berjasa

dan atau berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia.

BAB IIPROGRAM PENDIDIKAN DAN KURIKULUM

Pasal 2

(1) Program pendidikan dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang disusun oleh

jurusan/program studi sesuai dengan sasaran program pendidikan yang ingin dicapai.

(2) Kurikulum program Diploma, Sarjana, Pendidikan Profesi, Magister dan Doktor yang

telah disusun dan disetujui oleh senat fakultas dan/atau dewan dosen PPs,

ditetapkan dengan surat keputusan rektor setelah mendapat pertimbangan dari Senat

UNM.

(3) UNM dapat menyelenggarakan program Pendidikan Profesi, program double degree,

program kemitraan, dan program aliansi.

10

Page 17: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

(4) Pendidikan profesi, program double degree, program kemitraan, dan program aliansi

diselenggarakan berdasarkan peraturan yang diatur tersendiri.

Pasal 3

Proporsi dan rentang sks setiap kelompok mata kuliah dalam kurikulum disesuaikan dengan

ketentuan yang berlaku dan ditetapkan dalam peraturan tersendiri.

Pasal 4

(1) Kegiatan program pendidikan akademik dan/atau profesi tercantum dan terjadwal dalam

kalender akademik yang ditetapkan setiap awal tahun kuliah oleh rektor.

(2) Kegiatan program pendidikan akademik terdiri atas kegiatan intrakurikuler dan

ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan yang terjadwal dalam jadwal

perkuliahan yang dikeluarkan oleh Dekan. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan

yang direncanakan dan dilaksanakan oleh UNM, fakultas, jurusan/program studi, atau

organisasi kemahasiswaan yang meliputi pengembangan bakat/minat, penalaran, dan

kesejahteraan mahasiswa.

(3) Semua kegiatan intrakurikuler untuk satu program pendidikan dan/atau satu semester,

diatur dan disusun dalam rencana studi mahasiswa yang dicantumkan dalam KRS.

(4) Rencana studi mahasiswa dicantumkan dalam:

(a) KRS A untuk satu jenjang program pendidikan

(b) KRS B untuk satu semester perkuliahan.

Pasal 5

(1) KRS A adalah KRS untuk satu jenjang program pendidikan akademik dan/atau profesi

yang dipilih oleh mahasiswa, yang memuat semua mata kuliah yang akan ditempuh.

(2) KRS B adalah KRS yang diisi berdasarkan KRS A oleh mahasiswa pada setiap semester

yang memuat mata kuliah yang diprogramkan untuk semester berjalan

(3) Pada semester I dan II, mahasiswa program diploma/sarjana dapat memprogramkan

maksimum 20 SKS.

(4) Beban belajar yang dapat diprogramkan sesuai IPS terakhir setelah melalui dua

semester untuk mahasiswa program diploma/sarjana sebagai berikut:

(a) IPS 3,51 - 4,00 maksimum = 24 SKS

(b) IPS 2,76 - 3,50 maksimum = 22 SKS

(c) IPS 2,00 - 2,75 maksimum = 20 SKS

(d) IPS < 2,00 maksimum = 16 SKS

(5). Banyaknya SKS yang dapat diprogramkan setiap semester bagi mahasiswa progaam

profesi, program magister dan program doktor ditetapkan dalam peraturan tersendiri.

Pasal 6

(1) Program pendidikan akademik dan/atau profesi terdiri atas program kependidikan dan

program nonkependidikan.

(2) Program kependidikan adalah penyelenggaraan pendidikan untuk menghasilkan calon

tenaga pendidik.

(3) Program nonkependidikan adalah penyelenggaraan pendidikan untuk menghasilkan

calon tenaga nonpendidik.

11Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 18: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

Pasal 7

(1) Penyusunan rencana studi mahasiswa dibimbing oleh seorang dosen PA.

(2) PA ditetapkan oleh Dekan/Direktur atas usul ketua jurusan/program studi.

(3) Tugas PA antara lain sebagai berikut.

(a) Membimbing mahasiswa dalam menyusun rencana studinya, memberikan

pertimbangan kepada mahasiswa dalam memilih mata kuliah yang diprogramkan

untuk satu semester, dan menyetujui KRS yang telah diisi oleh mahasiswa sebelum

mengisi KRS online.

(b) Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan prasarana penunjang bagi

kegiatan akademik dan nonakademik.

(c) Memberikan rekomendasi tentang tingkat keberhasilan mahasiswa untuk

keperluan tertentu.

(d) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kepribadiannya

menuju terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang berwawasan, berpikir,

bersikap, dan berperilaku sebagai ilmuwan.

(e) Memberikan peringatan terhadap mahasiswa yang berpotensi dikenai sanksi

akademik.

(4) Mekanisme pengesahan KRS diatur dalam peraturan tersendiri.

Pasal 8

(1) Setiap mata kuliah tatap muka hanya dapat dilaksanakan apabila diprogramkan oleh

sekurang-kurangnya lima orang mahasiswa, kecuali dengan pertimbangan khusus oleh

dekan/direktur.

(2) Mahasiswa yang telah memprogramkan mata kuliah yang perkuliahannya tidak dapat

dilaksanakan atau diikuti oleh mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan

modifikasi KRS B.

(3) Mekanisme modifikasi KRS B diatur dalam peraturan tersendiri.

BAB IIIPENERIMAAN MAHASISWA

Pasal 9

(1) Penerimaan mahasiswa baru dapat dilaksanakan setiap semester.

(2) Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang pertama kali mengikuti suatu program

pendidikan tertentu di UNM.

(3) Mekanisme penerimaan mahasiswa baru ditetapkan tersendiri sesuai peraturan yang

berlaku.

Pasal 10

(1) Lulusan program diploma pada sebuah program studi/fakultas dalam lingkungan UNM

dapat diterima untuk melanjutkan studi pada tingkat sarjana pada program studi/fakultas

yang sama dengan syarat:

a. Mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor

b. Memiliki IPK minimal 3.00

12

Page 19: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

c. Mendapatkanrekomendasi dari Dekan

d. Melengkapi persyaratan administratif sesuai peraturan yang berlaku.

(2) Lulusan pendidikan diploma di luar UNM dapat menempuh pendidikan sarjana secara

kolektif dan paket (customized) melalui program kerjasama antara UNM dengan

lembaga pemerintah/swasta dengan syarat:

a. Mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor

b. Memiliki IPK minimal 3.00

c. Mendapatkan rekomendasi dari lembaga pemerintah/swasta pengusul.

d. Melengkapi persyaratan administratif sesuai peraturan yang berlaku.

(3) Lulusan pendidikan sarjana UNM dapat menempuh pendidikan sarjana yang kedua

pada program studi lainnya dalam lingkungan UNM dengan syarat:

a. Mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor

b. Memiliki IPK minimal 3.00.

c. Lulus tes dan wawancara

d. Melengkapi persyaratan administratif sesuai peraturan yang berlaku.

(4) Lulusan pendidikan sarjana di luar UNM dapat menempuh pendidikan sarjana yang

kedua secara kolektif dan paket (customized) melalui program kerjasama antara UNM

dengan lembaga pemerintah/swasta dengan syarat sebagaimana yang tercantum pada

ayat (3).

(5) Keberterimaan mahasiswa lanjut studi (ayat 1) dan mahasiswa yang menempuh

program sarjana kedua (ayat 2dan 3) ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor.

(6) Beban studi yang harus ditempuh oleh mahasiswa lanjut studi (ayat 1) dan mahasiswa

yang mengikuti program sarjana kedua (ayat 2), ditetapkan oleh dekan atas usul ketua

Program Jurusan/program studi.

Pasal 11

Beban studi yang dapat diprogramkan pada dua semester pertama bagi mahasiswa yang

diterima sesuai dengan Pasal 10 maksimum 20 SKS persemester.

Pasal 12

(1) Pelamar dapat diterima sebagai mahasiswa program magister, dengan persyaratan

sebagai berikut:

(a) Berijazah sarjana dengan IPK minimal 2,75 dari perguruan tinggi yang diakui oleh

Kementerian.

(b) Tidak pernah dinyatakan drop out dari salah satu program studi magister baik dari

perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri.

(2) Lulusan program magister UNM dan dari perguruan tinggi lain dengan program studi

terakreditasi minimal B dapat diterima pada program magister bidang studi yang tidak

relevan melalui program matrikulasi dan akreditasi matakuliah.

(3) Penerimaan lulusan program magister untuk mengikuti program magister bidang studi

yang tidak relevan diatur melalui peraturan tersendiri.

Pasal 13

(1) Pelamar dapat diterima sebagai mahasiswa program doktor dengan

persyaratansebagai berikut:

13Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 20: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

(a) Berijazah magister jalur tesis atau yang setara, dengan IPK minimal 3,00 dari

program studi terakreditasi minimal B atau alumni dari perguruan tinggi luar negeri

yang telah diakreditasi oleh Kementerian.

(b) Tidak pernah dinyatakan putus studi atau drop out dari salah satu program studi

doktor baik dari perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri.

(2) Pelamar yang berijazah magister jalur tesis dengan IPK kurang dari 3,00 dapat

dipertimbangkan untuk diterima jika memiliki minimal dua karya ilmiah yang dimuat

dalam jurnal nasional yang diakui oleh PPs, atau satu jurnal nasional terakreditasi/satu

jurnal internasional yang diakui Dikti.

(3) Pelamar yang berijazah magister jalur tesis, jalur nontesis, dan atau program profesi

yang setara dengan magister tidak sebidang dapat dipertimbangkan untuk diterima di

program doktor dengan persyaratan tertentu yang ditetapkan Pps.

Pasal 14

(1) Calon mahasiswa asing yang boleh mendaftar di UNM adalah mereka yang telah

memperoleh izin belajar dari kementerian terkait.

(2) Warga negara asing dapat diterima sebagai mahasiswa UNM jika memenuhi

persyaratan administratif dan akademik yang telah ditetapkan dan memiliki sertifikat

kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik.

(3) Mahasiswa asing yang terdaftar sebagai mahasiswa pada perguruan tinggi luar negeri

yang telah terakreditasi oleh kementerian terkait dapat diterima sebagai mahasiswa

riset selama periode tertentu.

(4) Keberterimaan mahasiswa asing ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor

Pasal 15

(1) Semua mahasiswa yang terdaftar di UNM wajib membayar biaya kuliah.

(2) Mahasiswa yang dengan surat keputusan rektor dibebaskan dari biaya kuliah tetap

diwajibkan melaksanakan pembayaran lainnya.

BAB IVPERPINDAHAN MAHASISWA

Pasal 16

(1) Perpindahan mahasiswa dapat berlangsung antar jurusan/program studi di dalam

lingkup UNM atau antara jurusan/program studi di UNM dengan jurusan/program studi

di PTN lain.

(2) Perpindahan mahasiswa dalam lingkup UNM hanya dapat berlangsung antar

jurusan/program studi yang setara dan sejenis (kependidikan/nonkependidikan).

(3) Seorang mahasiswa dapat pindah jurusan/program studi di dalam lingkup UNM atau ke

perguruan tinggi lain setelah menjalani perkuliahan selama tiga semester untuk

program sarjana, dua semester untuk program diploma/doktor, dan satu semester untuk

program magister.

(4) Syarat perpindahan antar jurusan/program studi di dalam lingkup UNM adalah

mahasiswa yang bersangkutan:

(a) Berstatus sebagai mahasiswa aktif serta tidak dalam keadaan menjalani sanksi;

14

Page 21: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

(b) Mendapatkan surat persetujuan dari dosen PA, Ketua Jurusan/program, dan

dekan/direktur asal;

(c) Mengajukan surat permohonan pindah secara tertulis kepada dekan/direktur dari

program studi yang dituju;

(d) Lulus tes dan persyaratan lain yang ditetapkan oleh jurusan/program studi yang

dituju;

(e) Mendapatkan surat persetujuan dari jurusan/program studi yang dituju;

(f) Mendapatkan Surat Keputusan (SK) pindah program studi dari rektor.

Pasal 17

(1) Perpindahan antar jurusan/program studi hanya diperkenankan satu kali bagi setiap

mahasiswa.

(2) Proses perpindahan mahasiswa dilakukan pada awal semester sesuai kalender

akademik.

(3) Mahasiswa yang diterima melalui penelusuran bakat, minat, dan semacamnya tidak

diperkenankan pindah jurusan/program studi dalam lingkup UNM, sehingga kepadanya

tidak berlaku ketentuan pasal 16.

Pasal 18

(1) Atas pertimbangan yang bersifat khusus dari Rektor, mahasiswa pindahan dari program

studi PTN lain dapat diterima dengan persyaratan sebagai berikut.

(a) Perguruan tinggi dan program studi asal berakreditasi minimal B;

(b) Memiliki IPK minimal 3,51;

(c) Telah mengikuti kuliah pada perguruan tinggi asal minimal tiga semester untuk

program sarjana dan dua semester untuk program diploma, magister dan doktor;

(d) Memilih program studi yang relevan;

(e) Lolos verifikasi bahwa akan menempuh perkuliahan di UNM hingga dinyatakan

lulus sekurang-kurangnya dua semester dengan beban studi minimal 40 SKS untuk

program sarjana, dan satu semester untuk program magister dan doktor;

(f) Lulus tes dan persyaratan lain yang ditetapkan oleh jurusan/program studi yang

dituju;

(g) Menyatakan bersedia mengikuti semua aturan yang berlaku di UNM;

(h) Mendapatkan Surat Keputusan (SK) diterima pindah oleh rektor UNM;

(2) Masa studi bagi mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain dihitung mulai pada saat

pendaftaran pertama pada perguruan tinggi asalnya.

Pasal 19

(1) Mahasiswa UNM yang bermohon pindah ke perguruan tinggi lain harus berstatus

terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan akademik sekurang-kurangnya tiga semester

untuk program sarjana/doktor dan dua semester untuk program diploma/magister dan

yang bersangkutan tidak sedang menjalani sanksi.

(2) Mahasiswa yang bermohon pindah perguruan tinggi seperti tersebut pada ayat (1)

diberikan surat keterangan pindah dari UNM. Surat keterangan pindah dikeluarkan

oleh rektor atas rekomendasi dekan/direktur disertai transkrip nilai setelah mahasiswa

15Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 22: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

yang bersangkutan memenuhi kewajiban membayar biaya kuliah semester berjalan.

(3) Mahasiswa yang telah mendapatkan surat keterangan pindah dari UNM tidak dapat

diterima kembali sebagai mahasiswa di UNM.

BAB VPERKULIAHAN, MASA STUDI, DAN CUTI AKADEMIK

Pasal 20

(1) Tahun akademik terbagi dalam dua semester, yaitu semester ganjil dan semester

genap.

(2) Semester ganjil pada awal bulan September dan semester genap pada awal bulan

Februari.

(3) Dalam hal tertentu dapat diadakan semester antara, yang pelaksanaannya diatur dalam

peraturan tersendiri.

Pasal 21

(1) Kegiatan perkuliahan dilaksanakan sesuai jadwal kuliah yang ditetapkan oleh

fakultas/PPs atas usul jurusan/program studi.

(2) Perubahan waktu dan atau tempat perkuliahan dari jadwal harus atas persetujuan

tertulis dari fakultas/PPs.

(3) Setiap mata kuliah pada satu semester dapat diujikan setelah disajikan selama 16

minggu perkuliahan atau 16 kali perkuliahan/setara perkuliahan.

(4) Setiap mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir semester suatu mata kuliah setelah

mengikuti 80% perkuliahan.

(5) Dosen mencatat kehadiran mahasiswa pada setiap perkuliahan.

(6) Kehadiran dosen dan mahasiswa dalam setiap perkuliahan dipantau oleh pemimpin

fakultas PPs/jurusan/program studi dan diadministrasikan oleh kasubag akademik

fakultas.

Pasal 22

(1) Beban belajar yang ditempuh mahasiswa program diploma/sarjana mengikuti standar

nasional pendidikan yang pada saat peraturan ini dibuat paling sedikit:

(a) 36 sks untuk program diploma satu;

(b) 72 sks untuk program diploma dua;

(c) 108 sks untuk program diploma tiga;

(d) 144 sks untuk program diploma empat dan program sarjana.

(2) Beban belajar yang ditempuh mahasiswa program profesi/magister/doktor mengikuti

standar nasional pendidikan yang pada saat peraturan ini dibuat paling sedikit:

(a) 36 sks untuk program profesi;

(b) 72 sks untuk program magister;

(c) 72 sks untuk program doktor.

16

Page 23: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

Pasal 23

(1) Masa studi terpakai bagi mahasiswa program diploma/sarjana adalah:

(a) 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun untuk program diploma satu;

(b) 2 (dua) sampai 3 (tiga) tahun untuk program diploma dua;

(c) 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun untuk program diploma tiga;

(d) 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun untuk program diploma empat dan program

sarjana;

(2) Masa studi terpakai bagi mahasiswa program profesi/magister/doktor adalah

(a) 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun untuk program profesi setelah menyelesaikan

program sarjana atau diploma empat;

(b) 1,5 (satu koma lima) sampai 4 (empat) tahun untuk program magister; dan

(c) Paling sedikit 3 tahun untuk program doktor.

Pasal 24

(1) Seorang mahasiswa yang tidak mendaftar untuk satu semester atau lebih dari seluruh

kegiatan akademik setelah semester kedua untuk program diploma/sarjana dan

semester pertama untuk program magister/doktor tetap diharuskan membayar biaya

kuliah.

(2) Jangka waktu tidak terdaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap diper-

hitungkan, baik dalam penentuan batas masa studi sesuai dengan Pasal 24, maupun

dalam hal kewajiban melakukan pembayaran biaya kuliah.

(3) Seorang mahasiswa berhak memperoleh cuti akademik atas izin tertulis dekan/direktur

atas nama rektor sebanyak-banyaknya dua semester selama masa studi, yang diajukan

selambat-lambatnya dua minggu sebelum perkuliahan dimulai, dengan kewajiban

membayar biaya sesuai ketentuan yang berlaku.

(4) Ketentuan dalam ayat (1) dan (2) di atas berlaku juga bagi mahasiswa yang karena

sesuatu pelanggaran dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(5) Cuti akademik dapat dilakukan setelah semester pertama.

(6) Mahasiswa yang menerima beasiswa tidak diperkenankan cuti akademik, kecuali yang

bersangkutan mengundurkan diri sebagai penerima beasiswa.

(7) Mahasiswa yang cuti akademik tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas apapun

yang ada di UNM, dan semua kegiatan akademiknya tidak diakui.

Pasal 25

(1) Untuk mendukung tercapainya tujuan program pendidikan dan kelancaran perkuliahan,

disusun RPS mata kuliah dan kontrak perkuliahan.

(2) RPS mata kuliah disusun oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok

keahlian dalam program studi atas persetujuan ketua jurusan/program studi.

(3) Kontrak perkuliahan disusun oleh setiap dosen berdasarkan RPS mata kuliah yang

dibina dan disampaikan kepada mahasiswa pada kuliah pertama.

17Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 24: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

BAB VIPENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pasal 26

(1) Tugas Akhir (TA), Laporan Akhir (LA), skripsi, tesis, dan disertasi bebas dari segala

bentuk plagiasi

(2) Mahasiswa yang menempuh TA, LA, dan skripsi telah menempuh sejumlah mata kuliah

yang ditetapkan oleh Ketua jurusan/ketua prodi.

(3) Ketentuan tentang pemilihan topik TA, LA, skripsi, tesis, dan disertasi diatur dalam

pedoman tersendiri.

(4) TA, LA, skripsi, tesis, dan disertasi ditulis dalam bahasa Indonesia baku.

(5) Khusus pada jurusan/program studi bahasa daerah dan bahasa asing, TA, LA, skripsi,

tesis, dan disertasi dapat ditulis dalam bahasa yang sesuai dengan jurusan/prodinya.

(6) Mahasiswa kelas bilingual menulis skripsi sesuai ketentuan yang berlaku pada program

studi masing-masing.

(7) Pedoman penulisan TA, LA, skripsi, tesis, dan disertasi diatur dalam pedoman

tersendiri.

Pasal 27

(1) Pembimbing TA/LA/Skripsi maksimal dua orang dosen berkualifikasi akademik

magister atau doktor, minimum berjabatan fungsional Lektor dan memiliki bidang

keilmuan sesuai dengan topik penelitian mahasiswa yang dibimbingnya.

(2) Pembimbing tesis dan disertasi terdiri atas satu orang pembimbing utama dan satu

orang anggota.

(3) Pembimbing tesis dan disertasi adalah tenaga akademik dengan jabatan profesor atau

berkualifikasi akademik doktor dalam bidang ilmu yang sesuai dengan lingkup

penelitian mahasiswa.

(4) Pembimbing utama disertasi adalah tenaga akademik dengan jabatan profesor dalam

bidang ilmu yang sesuai dengan lingkup penelitian mahasiswa.

(5) Pembimbing TA/LA/skripsi ditetapkan oleh dekan atas usul jurusan/ketua program studi.

(6) Pembimbing tesis dan disertasi ditetapkan oleh direktur atas usul ketua program studi.

Pasal 28

(1) Proposal penelitian mahasiswa Program Magister dan Doktor diajukan paling lambat

pada awal semester tiga.

(2) Persyaratan bagi mahasiswa program magister dan doktor untuk seminar proposal,

seminar hasil, ujian tutup, dan ujian promosi jika mereka terdaftar sebagai mahasiswa

aktif dan telah memperoleh persetujuan dari pembimbing dan pengesahan oleh ketua

program studi.

(3) Seminar hasil untuk program doktor dapat dilaksanakan jika telah mendapat penilaian

kelayakan disertasi oleh pakar dari perguruan tinggi di luar UNM.

(4) Ujian tutup atau ujian akhir program magister dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah

memiliki publikasi yang terkait dengan tesisnya pada jurnal nasional/internasional yang

diakui Dikti.

18

Page 25: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

(5) Ujian promosi atau ujian akhir program doktor dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah

memiliki publikasi yang terkait dengan disertasinya pada jurnal internasional yang diakui

Dikti.

(6) Pelaksanaan seminar proposal, seminar hasil, ujian tutup, dan ujian promosi diatur

dengan ketentuan tersendiri.

Pasal 29

(1) Program Pengalaman Lapangan (PPL), Praktek Kerja Lapangan (PKL), Kuliah Kerja

Nyata (KKN) dan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilaksanakan sekali dalam setiap

semester yang pelaksanaannya diatur dalam peraturan tersendiri.

(2) PPL untuk mahasiswa jalur kependidikan dikoordinasi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT)

PPL.

(3) PKL untuk mahasiswa jalur nonkependidikan diselenggarakan oleh fakultas/jurusan/

program studi.

(4) KKN dan KKL dikoordinasi oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM).

(5) KKN dan PPL terpadu dikordinasi oleh LPM dan UPT PPL.

(6) PPL, PKL, KKN, dan KKL tidak diwajibkan bagi program pascasarjana.

BAB VII

EVALUASI HASIL BELAJAR

Pasal 30

(1) Evaluasi hasil belajar mahasiswa dilakukan secara berkala yang dapat berbentuk ujian,

pemberian tugas, dan pengamatan oleh dosen.

(2) Ujian dilaksanakan dalam bentuk ujian semester dan ujian akhir program studi.

(3) Nilai hasil belajar merupakan nilai gabungan dari nilai ujian, pelaksanaan tugas, dan

hasil pengamatan dari dosen.

Pasal 31

(1) Ujian semester dilakukan dalam dua tahap, yaitu ujian tengah semester dan ujian akhir

semester.

(2) Ujian akhir program studi suatu program diploma, sarjana, pendidikan profesi,

magister, dan doktor dapat berbentuk tugas akhir, ujian komprehensif, atau ujian karya

tulis (skripsi/tesis/disertasi).

(3) Ujian skripsi, tesis, dan disertasi dalam rangka penilaian hasil belajar pada akhir

program studi untuk memperoleh gelar sarjana, magister dan doktor diatur dalam

peraturan tersendiri.

Pasal 32

(1) Nilai hasil belajar mahasiswa dinyatakan dengan huruf dengan konversi nilai angka

sebagai berikut:

A dengan derajat penguasaan (91 – 100)%, dengan nilai angka 4,00.

A- dengan derajat penguasaan (86 – 90)%, dengan nilai angka 3,75.

B+ dengan derajat penguasaan (81 – 85)%, dengan nilai angka 3,25.

B dengan derajat penguasaan (76 – 80)%, dengan nilai angka 3,00.

19Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 26: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

B- dengan derajat penguasaan (71 – 75)%, dengan nilai angka 2,75.

C+ dengan derajat penguasaan (66 – 70)%, dengan nilai angka 2,25.

C dengan derajat penguasaan (61 – 65)%, dengan nilai angka 2,00.

C- dengan derajat penguasaan (56 – 60)%, dengan nilai angka 1,75.

D+ dengan derajat penguasaan (51 – 55)%, dengan nilai angka 1,25.

D dengan derajat penguasaan (46 – 50)%, dengan nilai angka 1,00.

D- dengan derajat penguasaan (41 – 45)%, dengan nilai angka 0,75.

E dengan derajat penguasaan di bawah 41 %, dengan nilai angka 0,00. - + -(2) Nilai C , D , D, D dan E dinyatakan tidak lulus. Selain nilai A sampai dengan nilai E,

digunakan pula nilai K yang berarti kosong.

(3) Memprogramkan kembali mata kuliah yang telah dilulusi, secara otomatis membatalkan

nilai yang diperoleh sebelumnya.

Pasal 33

(1) Nilai K adalah nilai yang diberikan kepada mahasiswa yang mengundurkan diri dari

satu mata kuliah atau lebih berdasarkan alasan yang dapat diterima, dengan

rekomendasi dosen PA.

(2) Mereka yang tidak mengikuti ujian semester tanpa pemberitahuan secara tertulis

diberikan nilai E.

Pasal 34

(1) Penilaian ujian dan penandatanganan Daftar Penetapan Nilai Akhir (DPNA) ujian

dilakukan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan.

(2) DPNA ujian diserahkan kepada Ketua jurusan/program studi selambat-lambatnya dua

minggu setelah pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan berlangsung.

Selanjutnya Ketua jurusan/program studi menyampaikan DPNA ujian kepada subag

pendidikan fakultas/PPs selambat-lambatnya tiga hari sesudah itu untuk disahkan di

BAAK.

(3) Mekanisme pengesahan nilai mata kuliah dan penerbitan Kartu Hasil Studi Mahasiswa

diatur dalam suatu peraturan tersendiri.

Pasal 35

(1) IPS dihitung dari nilai akhir dan bobot SKS setiap mata kuliah yang diprogramkan dalam

satu semester, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

å(N.K) IPS = ----------- åK

å = tanda penjumlahan

N = nilai setiap mata kuliah

K = bobot SKS setiap mata kuliah

(2) IPK dihitung dari nilai akhir dan bobot SKS setiap mata kuliah yang telah diprogramkan

dalam masa studi yang telah ditempuh, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

å(N.K) IPK = ----------- åK

20

Page 27: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

å = tanda penjumlahan

N = nilai setiap mata kuliah

K = bobot SKS setiap mata kuliah

(3) Nilai K tidak diperhitungkan dalam menentukan IPS dan IPK dari keberhasilan studi

mahasiswa.

Pasal 36

(1) Mahasiswa yang telah melulusi semua mata kuliah dan mengumpulkan sks sesuai

dengan yang diprogramkan dalam KRS A menurut bidang studi, dinyatakan telah

menyelesaikan program pendidikannya jika memenuhi syarat IPK sekurang-kurangnya

2,75 untuk program diploma/sarjana, dan 3,00 untuk program magister/doktor, serta

telah lulus ujian akhir program.

(2) Predikat kelulusan program diploma dan Sarjana sebagai berikut:

(a) “Memuaskan” bagi yang lulus dengan IPK 2,76 – 3,00.

(b) “Sangat Memuaskan” bagi yang lulus dengan IPK 3,01 – 3,50, atau lulus dengan

dengan IPK lebih dari 3,50 tetapi masa studi yang ditempuh lebih dari 4 tahun untuk

sarjana, 3,5 tahun untuk diploma tiga, 2,5 tahun untuk diploma dua, dan 1,5 tahun

untuk diploma satu.

(c) “Pujian (cumlaude)” bagi yang lulus dengan IPK 3,51 - 4,00, dengan masa studi yang

ditempuh tidak lebih dari 4 tahun untuk sarjana, 3,5 tahun untuk diploma tiga, 2,5

tahun untuk diploma dua, dan 1,5 tahun untuk diploma satu.

(3) Predikat kelulusan program profesi, magister dan doktor sebagai berikut:

(a) “Memuaskan” bagi yang lulus dengan IPK 3,00- 3,50.

(b) “Sangat Memuaskan” bagi yang lulus dengan IPK 3,51-3,75, atau lulus dengan IPK

lebih dari 3,75 tetapi masa studi yang ditempuh lebih dari 1,5 tahun untuk program

profesi, 2,5 tahun untuk program magister, dan 4 tahun untuk program doktor.

(c) “Pujian (cumlaude)” bagi yang lulus dengan IPK Lebih dari 3,75 dengan masa studi

yang ditempuh tidak lebih dari1,5 tahun untuk program profesi, 2,5 tahun untuk

program magister, dan 4 tahun untuk program doktor yang mempunyai publikasi

pada jurnal internasional yang diakui oleh Dikti.

BAB VIII

PUTUS STUDI (DROP-OUT)

Pasal 37

(1) Mahasiswa program diploma/sarjana dinyatakan putus studi (drop-out) dari UNM

apabila:

(a) Mengajukan permohonan mengundurkan diri secara tertulis kepada ketua program

studi/jurusan dan telah mendapatkan persetujuan secara tertulis dari dekan.

(b) Tidak melulusi matakuliah sekurang-kurangnya 30 sks dalam tiga semester

pertama.

(c) Tidak mengikuti salah satu semester dari tiga semester pertama tanpa memperoleh

izin tertulis dari dekan atas nama rektor.

21Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 28: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

(d) Tidak mendaftar tiga semester berturut-turut tanpa memperoleh izin tertulis dari

dekan atas nama rektor.

(e) Tidak menyelesaikan studinya dalam batas masa studi yang ditetapkan seperti

disebutkan pada pasal 24.

(f) Terbukti melakukan tindak pidana dan/atau melanggar ketentuan yang ditetapkan

oleh UNM.

(2) Evaluasi kemajuan studi mahasiswa dilakukan setiap akhir semester oleh ketua

jurusan/program studi.

(3) Berdasarkan hasil evaluasi kemajuan studi mahasiswa, ketua jurusan/program studi

memberikan peringatan berupa:

(a) Peringatertulis pada tiga semester setan lisan pada akhir semester pertama dan peringatan tertulis pada akhir semester kedua kepada mahasiswa yang

terancam tidak melulusi minimal 30 sks dalam tiga semester pertama (terancam

drop-out).

(b) Peringatan tertulis pada tiga semester belum batas masa studi berakhir bagi

mahasiswa yang terancam tidak menyelesaikan studi hingga batas waktu yang

telah ditetapkan (terancam drop-out).

(4) Apabila seorang mahasiswa tidak memprogramkan perkuliahan selama satu atau dua

dari tiga semester pertama atas izin dekan atas nama rektor, maka evaluasi untuk

menentukan ia boleh melanjutkan studi atau tidak, ditunda sampai mahasiswa yang

bersangkutan telah menyelesaikan program perkuliahan selama tiga semester.

(5) Mahasiswa program diploma/sarjana yang dikeluarkan dari UNM diberikan surat

keputusan putus studi atau drop-out (DO) yang ditandatangani oleh rektor atas usul

dekan.

Pasal 38

(1) Mahasiswa program magister dinyatakan putus studi atau dikeluarkan dari UNM

apabila:

(a) Mengajukan permohonan mengundurkan diri secara tertulis kepada ketua program

studi dan telah mendapatkan persetujuan secara tertulis dari direktur.

(b) Indeks Prestasi Kumulatif hingga semester II tidak mencapai 2,75.

(c) Tidak lulus seminar proposal penelitian, atau seminar hasil penelitian, atau ujian

tesis setelah diberi kesempatan mengulang masing–masing satu kali.

(d) Tidak terdaftar sebagai mahasiswa UNM dua semester berturut-turut.

(e) Terbukti melakukan tindak pidana dan/atau melanggar ketentuan yang ditetapkan

oleh UNM.

(f) Tidak dapat menyelesaikan studi sampai delapan semester.

(2) Mahasiswa program doktor dinyatakan putus studi apabila:

(a) Mahasiswa yang mengajukan permohonan mengundurkan diri secara tertulis

kepada ketua program studi dan telah mendapatkan persetujuan direktur secara

tertulis.

(b) Indeks Prestasi pada semester I tidak mencapai 2,75 dan atau Indeks Prestasi

Kumulatif pada semester IV tidak mencapai 3,00.

22

Page 29: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

(c) Tidak lulus ujian kualifikasi, seminar proposal, seminar hasil penelitian, dan ujian

akhir program doktor setelah diberi kesempatan mengulang masing-masing dua

kali.

(d) Mahasiswa dikeluarkan karena melakukan tindak pidana atau melanggar ketentuan

yang ditetapkan oleh UNM.

(e) Tidak terdaftar sebagai mahasiswa UNM dua semester berturut-turut.

(3) Mahasiswa program magister/doktor yang dikeluarkan dari UNM, diberikan surat

keputusan putus studi atau drop out (DO) yang ditandatangani oleh rektor atas usul

direktur.

BAB IXIJAZAH, GELAR, SEBUTAN, DAN PENGHARGAAN

Pasal 39

(1) Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikannya diberikan

ijazah, Surat Keterangan Pendamping ijazah (SKPI), sertifikat, gelar dan sebutan

sesuai peraturan yang berlaku.

(2) Ijazah program diploma, sarjana, magister, dan doktor ditandatangani oleh Rektor

dan Dekan/Direktur Program Pascasarjana.

(3) Surat Keterangan Pendamping Ijazah ditandatangani oleh Dekan/Direktur Program

Pascasarjana.

(4) Transkrip nilai akademik ditandatangani oleh pejabat sesuai aturan yang berlaku.

(5) Sertifikat Profesi ditandatangani oleh rektor sesuai aturan yang berlaku.

(6) Gelar Doktor Honoris Causa (DR. HC) dapat diberikan kepada seseorang melalui

usulan rektor dan disetujui oleh senat universitas atau panitia yang ditunjuk khusus

oleh senat universitas untuk memberikan penilaian kepada calon penerima yang

dimaksud.

Pasal 40

(1) Pada akhir penyelenggaraan program pendidikan akademik dan/atau pendididikan

profesi diadakan wisuda.

(2) Penyerahan ijazah dilakukan setelah yang bersangkutan menyelesaikan seluruh

proses administrasi.

(3) Pada upacara wisuda dapat diberikan tanda penghargaan kepada lulusan yang

berprestasi.

(4) Upacara wisuda diadakan sekurang-kurangnya dua kali setahun.

Pasal 41

(1) Penghargaan dapat diberikan kepada mahasiswa, dosen, dan pihak lain yang

berprestasi atau berkontribusi dalam bidang akademik.

(2) Penghargaan diberikan atas pertimbangan senat universitas dan keputusan rektor.

23Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 30: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

BAB XPELANGGARAN AKADEMIK

Pasal 42

(1) Mahasiswa yang melakukan pelanggaran akademik seperti plagiarisme, pemalsuan

nilai, dan pelanggaran akademik lain, diberikan sanksi oleh dekan/direktur setelah

mendapatkan pertimbangan senat fakultas/dewan dosen PPs/komisi disiplin.

(2) Pelanggaran atas ketentuan yang tercantum dalam peraturan ini dikenakan sanksi

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(3) Sanksi yang diberikan atas pelanggaran akademik diatur dalam peraturan tersendiri.

BAB IXPENUTUP

Pasal 43

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan akademik ini akan diatur dan ditetapkan

melalui surat keputusan rektor atas persetujuan senat UNM.

(2) Peraturan akademik ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

(3) Semua ketentuan dan peraturan akademik UNM yang telah ada sebelumnya

dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di Makassar

Pada tanggal: 5 Januari 2015

Rektor UNM,

Prof. Dr. H. Arismunandar, M.Pd.

NIP 19620714 198702 1 001

24

Page 31: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

SUPLEMEN

25Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 32: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

26

Page 33: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

ETIKAPUBLIKASI ILMIAH

Dalam memublikasikan karya ilmiah terdapat prinsip etika yang harus dipegang teguh.

Menurut manual publikasi karya ilmiah yang diterbitkan oleh American Psychological

Association (1994) tujuan dari prinsip etika dalam publikasi ilmiah ada dua yakni: (1) untuk

menjaga integritas dan keakuratan ilmu pengetahuan dan (2) melindungi hak intelektual.

Prinsip etika publikasi ilmiah tercermin dalam beberapa sikap berikut ini:

A. Jujur dan Cermat dalam Melaporkan

Dalam upaya menjaga integritas dan keakuratan ilmu pengetahuan, seorang peneliti

haruslah bersikap jujur dan bertindak cermat. Ia tidak boleh melaporkan temuan yang hanya

merupakan rekaan atau sengaja mengungkap hanya “sebagian” hasil temuannya karena

sebagian yang lain tidak sesuai harapannya. Hakikat sebuah kegiatan ilmiah adalah upaya

mencari kebenaran. Oleh karena itu, sebuah karya ilmiah haruslah dilaporkan secara jujur,

cermat, dan terbuka agar dapat diverifikasi oleh peneliti lain.

Seorang peneliti haruslah menyadari posisinya sebagai pencari kebenaran dan

berupaya menjaga agar temuan yang dipublikasikannya bermanfaat dan tidak menyesatkan

orang lain. Untuk itulah, seorang peneliti harus berusaha secara maksimal untuk

mempersiapkan laporan penelitiannya secermat cermatnya. -

Kesalahan yang tak disengaja tentu saja tidak dapat dihindari sepenuhnya dan, bila

kesalahan itu ada, hendaknya amat minimal. Bila kemudian sang peneliti menemukan

kesalahan tersebut sesudah publikasi dilakukan, maka ia haruslah berikhtiar melakukan

koreksi dengan berbagai cara seperti menyelipkan daftar koreksian pada karya yang

sudah terlanjur dijilid atau dengan cara publikasi lain. Ini dimaksudkan agar pembaca

menyadari kesalahan yang terjadi.

Selain bertindak cermat, seorang peneliti haruslah berupaya agar tulisannya mudah

dipahami sehingga tidak menyusahkan orang lain dengan mengadakan pengeditan

berulang-ulang. Tulisannya harus jelas dan sistematis. Buku pedoman penulisan

tesis/disertasi ini dibuat untuk membantu peneliti dalam upayanya menyajikan temuannya

secara jelas, konsisten, dan sistematis.

B. Bersedia Menyerahkan Data

Karena sebuah temuan penelitian terbuka untuk diuji oleh orang lain, maka seorang

peneliti hendaknya tidak menyembunyikan data penelitian yang digunakannya untuk

menarik simpulan, khususnya kepada peneliti lain yang berhasrat untuk mengadakan

verifikasi atau analisis ulang terhadap penelitian tersebut. Tentu saja dalam menyerahkan

data tersebut, sang peneliti harus menegaskan kepada orang yang membutuhkan data

tersebut agar menjaga kerahasiaan responden bila memang harus dirahasiakan.

27Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 34: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

C. Menghindari Plagiarisme

Apakah “plagiarisme” itu dan mengapa harus dihindari? Istilah “plagiarisme” atau biasa

pula disebut “plagiat” ditransfer dari bahasa Inggris plagiarism yang asal-muasalnya dari

bahasa Latin plagiarius yang berarti penculik. Istilah ini kemudian memiliki arti “penipuan

dengan cara mengambil hasil pemikiran orang lain dan menyajikannya seolah-olah hasil

pemikirannya sendiri” (Gibaldi, 1995:26). Dalam menulis karya ilmiah, seseorang mestilah

menghargai hasil pemikiran orang lain. Ia tidak boleh dengan seenaknya memasukkan

pemikiran orang lain (khususnya yang telah dipaparkan dalam bentuk tulisan) ke dalam

karya tulisnya. Ada aturan yang sangat ketat yang harus diikuti. Bila ia mengutip pendapat

orang lain, maka ia haruslah memberi tanda kutipan (atau mengetiknya dalam spasi khusus)

lalu menyebutkan sumber kutipan tersebut.

Contoh: Hadiwidjojo (dalam Sakri, 1993:153) menuliskan dalam Perkembangan

Peristilahan Ilmu dan Teknologi dalam Bahasa Indonesia, 1928-1988. bahwa:

Boleh kita katakan, sejak beberapa tahun terakhir ini kita dapat menyaksikan adanya

perkembangan yang luar biasa cepatnya di segala bidang. Ini dengan sendirinya

berpengaruh pula pada usaha pembentukan istilah baru. Bagi setengah orang, mungkin

yang tampak seakan-akan hanya kerancuan: terlalu banyak kata yang mereka anggap

baru. Padahal penyebab sebenarnya, mereka memang tidak akrab dengan kotakasa

yang kita miliki. Banyak di antara kita yang tidak mempunyai kamus bahasa Indonesia,

tempat kita dapat bertanya. Tidak mengherankan, berbagai pertanyaan maupun usul

timbul untuk mengatasinya. Tidak sedikit orang yang merasa betapa istilah baru yang

muncul itu menyulitkan orang dalam berkomunikasi. Di antaranya ada pula yang

kemudian menyuarakan, lebih baik kalau digunakan kata asingnya saja.

Bila seseorang memasukkan kutipan tersebut secara mentah mentah ke dalam -

tulisannya tanpa memberi tanda kutipan atau merapatkan spasi dan menyebutkan

sumbernya, maka ia disebut melakukan plagiarisme. Melakukan plagiarisme dalam dunia

ilmu pengetahuan merupakan pelanggaran besar yang amat memalukan. Mengutip

pendapat orang lain pun hendaknya dalam jumlah yang terbatas. Bila ia mengutip pendapat

seseorang secara panjang lebar, maka ia seyogyanya meminta izin kepada pemilik hak cipta -

dari tulisan yang dikutipnya itu.

Kadang kadang ada orang yang mengubah tulisan orang lain dengan mengganti kata- -

kata tertentu dengan kata-kata yang sama artinya lalu mengakui tulisan yang telah

diubahnya itu sebagai tulisannya. Ini pun disebut sebagai plagiarisme. Contoh berdasarkan

kutipan di atas (kata kata yang bergaris bawah telah diubah dari aslinya):-

Dapatlah dikatakan, akhir-akhir ini kita dapat melihat adanya kemajuan yang amat pesat

di berbagai lapangan kehidupan. Ini secara otomatis berdampak pula pada upaya

pengembangan terminologi baru. Bagi sebagian orang, mungkin yang kelihatan

seakan-akan hanya kerancuan: yakni amat banyak istilah yang mereka anggap baru.

Padahal penyebab sesungguhnya, mereka memang tidak familiar dengan

perbendaharaan kata yang kita punyai. Banyak di antara kita yang tidak memiliki kamus

bahasa Indonesia, tempat kita memperoleh jawaban. Tidak mengherankan, beragam

pertanyaan maupun saran muncul untuk memecahkannya. Tidak sedikit orang yang

menyadari betapa istilah baru yang lahir itu membuat orang sulit dalam berhubungan.

Di antaranya ada pula yang kemudian mengusulkan, lebih baik bila dipakai istilah

asingnya saja (Sakri, 1993:153).

28

Page 35: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

Bahkan menurut Prof. Markman dkk. (1982), mengubah kalimat orang lain sekalipun dengan menyebutkan sumbernya masih dipandang sebagai plagiarisme.

Agar supaya seorang ilmuwan terhindar dari perbuatan plagiarisme yang tercela tersebut, maka ia dapat melakukan salah satu diantara 2 pilihan.

1. Pilihan pertama adalah memberi tanda kutipan atau merapatkan spasi dari kalimat yang dikutipnya lalu menyebutkan sumbernya seperti contoh pertama di atas.

2. Pilihan kedua adalah menuliskan kembali kalimat-kalimat orang lain dalam bahasanya sendiri (dengan tidak mengubah arti kalimat-kalimat tersebut) lalu menyebutkan sumbernya.

Contoh penulisan kembali dalam bahasa sendiri:

Ekspresi anak berbeda dengan ekspresi orang dewasa karena kebutuhan orang dewasa berlainan dengan kebutuhan anak anak. Anak anak mencari kepuasan dengan - -

“bebas,” dengan berteriak, bernyanyi, dan perilaku lainnya. Karena itulah yang selalu dilakukan, berekspresi dan mengekspresikan dengan spontan. Ekspresi ini perlu mendapat perhatian karena melalui ekspresi ini cita-cita, keinginannya tersalurkan (Muharram dan Sundaryati, 1991/1992:28).

Dapat dibahasakan kembali menjadi:

Secara alamiah ekspresi anak anak berbeda dengan ekspresi orang dewasa. Ekspresi -

anak anak yang bebas dan spontan perlu diperhatikan (Muharram dan Sundaryati, -

1991/1992).

D. Menggunakan Karya Ber”hak-cipta” Secara Wajar

Hak cipta intelektual memberi wewenang yang diakui undang undang kepada -

peneliti/penulis untuk mengopi/menggandakan dan sekaligus menyebarkan karya tulisannya yang orisinal yang telah dilengkapi dengan hak-cipta (copyright). Hak-cipta seperti ini tidak hanya terbatas bagi karya tulis, tetapi juga karya lain seperti gambar, rekaman, film, peta, program komputer, dsb. Untuk itulah, seorang mahasiswa yang akan menulis tesis/disertasi perlu menyadari adanya hak cipta ini.-

Meskipun hak-cipta memberi wewenang kepada seseorang atau lembaga untuk mengopi/menggandakan dan mendistribusikan suatu karya kepada pemilik hak-ciptanya, hak-cipta juga memberi peluang bagi publik untuk menggunakan secara “wajar” karya yang telah memiliki hak-cipta. Penggunaan secara wajar ini diberikan dengan mempertimbangkan maksud penggunaan dan jumlah penggunaan. Penggunaan untuk keperluan pengajaran dan bukan untuk tujuan komersil atau mencari keuntungan, dipandang sebagai hal yang wajar. Demikian pula, pengutipan singkat dari karya yang memiliki hak-cipta pada tulisan ilmiah semacam tesis/disertasi dianggap wajar sepanjang tesis/disertasi tersebut tidak dipublikasikan secara meluas dan dijual. Tetapi, mengutip sebuah artikel secara lengkap, meskipun pada publikasi akademik, dapat dianggap melebihi kewajaran.

Meskipun tidak ada aturan yang pasti tentang berapa singkat sebuah kutipan dapat dilakukan tanpa melanggar batas kewajaran, ada lembaga yang mencoba untuk membuat rambu-rambu misalnya dengan menetapkan bahwa kutipan yang dibenarkan terhadap sebuah karya yang memiliki hak-cipta pada sebuah tesis/disertasi tidak melebihi satu setengah halaman ketikan spasi tunggal (Crews, 1992). Bila kutipan melebihi batas tersebut, maka penulis diwajibkan meminta izin tertulis dari pemilik hak-cipta.

29Kebijakan & Peraturan Akademik UNM

Page 36: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

Sebagai gambaran, berikut ini dikemukakan sebagian dari rambu-rambu dalam

menggunakan karya yang berhak-cipta yang dibuat oleh University Microfilms Inc (UMI) di An

Arbor, MI, Amerika-Serikat:

1. Kutipan panjang. Kutipan yang berasal dari karya tulis yang berhak-cipta janganlah

melewati satu setengah halaman ketikan spasi tunggal;2. Reproduksi karya. Hindari mereproduksi/mengopi karya yang telah dipublikasikan

seperti instrumen survey standar, angket, dan artikel. Hal ini bahkan juga berlaku

bagi pencipta karya tersebut yang mungkin telah menjual hak ciptanya kepada -

sebuah penerbit;3. Puisi. Sebagai karya seni, puisi merupakan karya yang dapat berhak cipta -

meskipun dapat dikutip secara wajar. Mengopi sebuah puisi berhak-cipta secara

lengkap, meskipun karya puisi tersebut amat pendek, dapat dianggap sebagai

tindakan yang melewati batas kewajaran;4. Ilustrasi. Mereproduksi ilustrasi, foto, bagan, diagram karikatur, kartun, dan

semacamnya yang telah memiliki hak cipta dapat dipandang sebagai mengopy -

keseluruhan karya seniman. Untuk itu, perlu bersikap hati-hati (Crews, 1992).

Demikianlah beberapa hal yang menyangkut prinsip etika dalam publikasi karya ilmiah

yang perlu mendapatkan perhatian mahasiswa dalam penulisan tesis/disertasi.

30

Page 37: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

KEMAHASISWAANPERATURAN

31Peraturan Kemahasiswaan UNM

Page 38: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

32

Page 39: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

KEPUTUSAN

REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Nomor : 1073A/H36/HK/2010

TENTANG

PERATURAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR,

Menimbang : a. Bahwa mahasiswa Universitas Negeri Makassar, seyogianya

mempunyai sikap tindak yang sopan, santun dan terpuji sesuai

dengan norma dan etika akademik serta kehidupan kampus dalam

rangka mencapai pendidikan yang bermatabat;

b. Bahwa untuk menciptakan kondisi kehidupan kampus sebagaimana

dimaksud huruf a, maka Universitas Negeri Makassar harus

mempunyai Peraturan Kemahasiswaan di kampus;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a

dan b di atas, maka perlu ditetapkan Peraturan Kemahasiswaan di

kampus melalui keputusan rektor

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika

3. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang

Pendidikan Tinggi

5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi

Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi

6. Statuta UNM Nomor 025/0/2002

7. Keputusan Rektor Universitas Negeri Makassar Nomor 2684

A/UN36/HK/2011 tentang Perubahan Keputusan Rektor Universitas

Negeri Makassar Nomor 1073 A/H36/HK/2010 tentang Peraturan

Kemahasiswaa Universitas Negeri Makassar

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Peraturan Kemahasiswaan Universitas Negeri Makassar

33Peraturan Kemahasiswaan UNM

Page 40: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

(1) Mahasiswa Universitas Negeri Makassar adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar serta melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi pada Universitas Negeri Makassar.

(2) Organisasi Kemahasiswaan Universitas Negeri Makassar adalah wahana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan, peningkatan kecerdasan, dan integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.

(3) Bidang kemahasiswaan adalah subsistem pendidikan tinggi yang mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan, pembinaan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler.

(4) Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, upaya perbaikan kesejahteraan, serta bakti sosial pada masyarakat.

(5) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) tingkat universitas adalah organisasi kemahasiswaan yang merupakan perwakilan mahasiswa pada tingkat universitas, menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa melalui penetapan Garis Besar Program Kerja (GBPK) yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas.

(6) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas adalah lembaga perwakilan mahasiswa pada tingkat Universitas untuk menjabarkan dan melaksanakan GBPK dalam bentuk program kerja sesuai dengan yang ditetapkan oleh Maperwa universitas.

(7) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah satuan organisasi kemahasiswaan yang berfungsi menampung dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan bakat dan kegemaran mahasiswa masing-masing di tingkat universitas.

(8) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas (Maperwa Fak) adalah organisasi kemahasiswaan yang merupakan perwakilan mahasiswa di tingkat fakultas, menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa melalui penetapan Garis Besar Program (GBPK) yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa fakultas.

(9) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM Fak) adalah lembaga perwakilan mahasiswa pada tingkat fakultas untuk menjabarkan dan melaksanakan GBPK dalam bentuk program kerja sesuai yang ditetapkan Maperwa fakultas.

(10) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) adalah organisasi kemahasiswaan yang merupakan badan pelaksana pengembangan penalaran dan keilmuan mahasiswa di tingkat jurusan.

(11) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) adalah organisasi kemahasiswaan yang merupakan badan pelaksana pengembangan penalaran dan keilmuan mahasiswa di tingkat program studi pada jurusan di lingkungan fakultas.

(12) Jurusan yang hanya memiliki satu program studi, HIMA sekaligus berfungsi sebagai HMPS.

(13) Senjata tajam adalah senjata penusuk, penikam, pemukul (UU no. 12 (drt) 1951) dan/ atau penebas yang pada umumnya dapat menimbulkan luka atau kematian kepada seseorang.

34

Page 41: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

35Peraturan Kemahasiswaan UNM

(14) Senjata api adalah setiap alat, baik yang sudah terpasang ataupun yang belum, yang dapat dioperasikan atau yang tidak lengkap, yang dirancang atau diubah atau yang dapat diubah dengan mudah agar mengeluarkan proyektil akibat perkembangan gas yang dihasilkan dari penyalaan bahan yang mudah terbakar di dalam alat tersebut, dan termasuk perlengkapan tambahan yang dirancang atau dimaksudkan untuk dipasang pada alat demikian (ordonantie senjata api tahun 1939).

(15) Bahan peledak adalah segala macam bahan atau zat padat, cair atau gas yang dapat menimbulkan ledakan dan membahayakan seseorang atau gedung.

BAB IIJENIS ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 2

(1) Organisasi kemahasiswaan di tingkat universitas adalah:

a. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa, disingkat Maperwa.

b. Badan Eksekutif Mahasiswa, disingkat BEM.

c. Unit Kegiatan Mahasiswa, disingkat UKM.

(2) Organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas adalah:

a. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas disingkat Maperwa Fak.

b. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, disingkat BEM Fak.

(3) Organisasi Kemahasiswaan di tingkat jurusan, adalah:

a. Himpunan Mahasiswa Jurusan, disingkat HMJ.

b. Himpunan Mahasiswa Program Studi, disingkat HMPS.

BAB IIIKEDUDUKAN, FUNGSI, TUGAS POKOK, DAN WEWENANG

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 3

(1) Maperwa berkedudukan di tingkat universitas dan merupakan kelengkapan nonstruktural pada UNM.

(2) Maperwa berfungsi sebagai perwakilan mahasiswa di tingkat universitas untuk:

a. mengawasi pelaksanaan PULK, AD/ART, GBPK, dan rekomendasi, serta kebijakan lembaga Maperwa dan BEM;

b. mendengarkan dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja BEM setiap triwulan;

c. mendengarkan, mengevaluasi, dan mengesahkan laporan pertanggung-jawaban BEM.

(3) Maperwa mempunyai tugas pokok:

a. menetapkan AD/ART/Juklak/GBPK dan merekomendasikan kebijakan lembaga Maperwa dan BEM;

b. memilih dan menetapkan formatur dan mid-formatur BEM;

c. merumuskan agenda Musyawarah Besar (Mubes);

d. menampung, mengevaluasi, dan menyalurkan aspirasi mahasiswa pada Mubes.

Page 42: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

(4) Maperwa mempunyai wewenang:

a. memberi teguran dan mengambil keputusan untuk membekukan kepengurusan BEM apabila melakukan pelanggaran terhadap AD/ART, GBPK, dan rekomendasi kebijakan lembaga, serta aturan organisasi lainnya.

b. memberi saran dan pendapat kepada BEM dalam mengambil sikap kelembagaan serta aturan organisasi lainnya;

c. menolak kebijakan BEM yang melanggar AD/ART/Juklak, GBPK, rekomendasi, dan kebijakan lembaga lainnya.

Pasal 4

(1) Badan Eksekutif Mahasiswa berkedudukan di tingkat universitas.

(2) Badan Eksekutif Mahasiswa berfungsi sebagai:

a. penampung, evaluator dan penyalur aspirasi mahasiswa di tingkat universitas;

b. perumus dan penyalur usul, saran dan rekomendasi organisasi kemahasiswaan.

(3) Badan Eksekutif Mahasiswa mempunyai tugas pokok:

a. mewakili mahasiswa pada tingkat universitas untuk kegiatan ekstrakurikuler di dalam dan di luar kampus;

b. mengoordinasikan kegiatan organisasi kemahasiswaan dalam bidang ekstrakurikuler di tingkat universitas;

c. menjabarkan dan melaksanakan GBPK dalam bentuk program kerja sesuai dengan amanah Mubes BEM.

(4) Badan Eksekutif Mahasiswa berwewenang menetapkan keputusan dan kebijakan organisasi dengan mengacu kepada AD/ART dan GBPK.

Pasal 5

(1) UKM berkedudukan di tingkat universitas dan merupakan kelengkapan nonstruktural BEM.

(2) UKM berfungsi sebagai wahana perencana, pelaksana, dan pengembang kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas yang bersifat penalaran dan keilmuan, bakat, minat, kegemaran, dan kesejahteraan mahasiswa, serta pengabdian kepada masyarakat.

(3) UKM mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas dalam bidang tertentu sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Pasal 6

(1) Maperwa Fakultas berkedudukan di tingkat fakultas.

(2) Maperwa Fakultas merupakan kelengkapan nonstruktural Maperwa.

(3) Maperwa Fakultas mempunyai fungsi sebagai:

a. mengawasi pelaksanaan PULK, AD/ART, GBPK, dan rekomendasi, serta kebijakan lembaga Maperwa-BEM tingkat fakultas;

b. mendengarkan dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja BEM Fakultas per triwulan;

c. mendengarkan, mengevaluasi, dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban BEM Fakultas pada Musyawarah fakultas (Mufak).

36

Page 43: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

(4) Maperwa Fakultas mempunyai tugas pokok:

a. menetapkan AD/ART/Juklak, GBPK, dan rekomendasi, serta kebijakan lembaga Maperwa dan BEM tingkat fakultas;

b. memilih dan menetapkan formatur dan midformatur BEM Fakultas;

c. merumuskan agenda Musyawarah Fakultas (Mufak);

d. menampung, mengevaluasi, dan menyalurkan aspirasi mahasiswa di tingkat fakultas.

(5) Maperwa Fakultas mempunyai wewenang:

a. bertindak memberi teguran dan mengambil keputusan untuk membekukan kepengurusan BEM Fakultas apabila melakukan pelanggaran terhadap AD/ART, GBPK, rekomendasi, kebijakan lembaga, dan aturan organisasi lainnya;

b. memberikan saran, usulan, dan pendapat kepada BEM Fakultas dalam mengambil sikap kelembagaan serta aturan organisasi lainnya;

c. menolak kebijakan BEM Fakultas yang melanggar AD/ART;

d. menetapkan Juklak, GBPK, rekomendasi, dan kebijakan lembaga lainnya.

Pasal 7

(1) BEM Fakultas berkedudukan di tingkat fakultas dan merupakan kelengkapan nonstruktural pada fakultas.

(2) BEM Fakultas memiliki fungsi:

a. menampung, mengevaluasi, dan menyalurkan aspirasi mahasiswa atas persetujuan Maperwa Fakultas di tingkat fakultas;

b. memberikan saran dan usul kepada pemimpin fakultas.

(3) BEM Fakultas mempunyai tugas pokok:

a. mewakili mahasiswa di tingkat fakultas;

b. mengoordinasikan kegiatan organisasi kemahasiswaan dalam bidang ekstrakurikuler di tingkat fakultas;

c. menjabarkan dan melaksanakan GBPK dalam bentuk program kerja sesuai dengan amanah Mufak.

(4) BEM Fakultas berwewenang membuat keputusan dan kebijakan organisasi yang senantiasa mengacu kepada AD/ART, GBPK, dan PULK atas persetujuan Maperwa Fakultas.

Pasal 8

(1) HMJ berkedudukan di tingkat Jurusan dan merupakan kelengkapan nonstruktural pada Maperwa Fakultas.

(2) HMJ mempunyai fungsi sebagai wahana pengembangan kreativitas mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

(3) HMJ mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat penalaran dan keilmuan.

(4) HMJ berwenang memberikan saran dan pendapat, serta usulan kepada BEM Fakultas melalui Maperwa Fakultas.

37Peraturan Kemahasiswaan UNM

Page 44: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

Pasal 9

(1) Kegiatan organisasi kemahasiswaan UNM di kampus dan di luar kampus, harus seizin rektor.

(2) Keikutsertaan organisasi kemahasiswaan UNM dalam kegiatan bersama dengan perguruan tinggi lain harus dengan izin rektor.

(3) Keikutsertaan organisasi kemahasiswaan UNM dalam kegiatan kemahasiswaan antar negara harus seizin dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional.

BAB IVKEPENGURUSAN DAN KEANGGOTAAN

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 10

Pengurus organisasi kemahasiswaan di tingkat universitas, fakultas, jurusan atau program studi dibentuk pada awal tahun dengan masa kerja satu periode kepengurusan.

Pasal 11

(1) Keanggotaan Maperwa terdiri atas mahasiswa terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan akademik di UNM minimal semester IV dan merupakan perwakilan fakultas dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

(2) Pengurus Maperwa terdiri atas:

a. ketua merangkap anggota, sekretaris umum merangkap anggota, bendahara merangkap anggota, dan komisi-komisi merangkap anggota;

b. Ketua Maperwa terdiri atas ketua umum dan ketua-ketua komisi;

c. Sekretaris Maperwa terdiri atas sekretaris umum dan sekretaris komisi;

d. masa kerja kepengurusan Maperwa satu tahun.

e. tata kerja Maperwa ditetapkan melalui rapat anggota sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. pengurus Maperwa dipilih dalam musyawarah besar lembaga kemahasiswaan (LK) UNM;

g. pengurus Maperwa disahkan/ditetapkan oleh SK Rektor dan dilantik oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan;

h. dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, pengurus Maperwa bertanggung jawab secara moral dan organisatoris kepada mahasiswa dan melaporkannya secara tertulis pada musyawarah besar LK UNM.

Pasal 12

(1) Anggota BEM terdiri atas mahasiswa terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan akademik dan merupakan utusan Fakultas dan UKM minimal semester IV dengan IPK minimal 3,00.

(2) Pengurus BEM terdiri atas: Ketua, sekretaris umum, bendahara, dan ketua bidang-bidang masing-masing merangkap anggota.

a. ketua merangkap anggota, sekretaris umum merangkap anggota, bendahara merangkap anggota, dan bidang-bidang lain merangkap anggota;

b. ketua BEM terdiri atas ketua umum dan ketua-ketua bidang;

38

Page 45: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

c. sekretaris BEM terdiri atas sekretaris umum dan sekretaris bidang;

d. masa kerja kepengurusan BEM satu tahun.

e. tata kerja BEM ditetapkan melalui rapat anggota sesuai dengan AD dan ART;

f. pengurus BEM dipilih dalam musyawarah besar LK UNM dan disahkan secara administrasi oleh Rektor dan dilantik oleh Ketua Maperwa di hadapan rektor, pembantu rektor, dan pejabat lain dalam lingkungan UNM;

g. dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pengurus BEM bertanggung jawab kepada Maperwa Universitas.

Pasal 13

(1) UKM di Universitas Negeri Makassar terdiri atas: Pramuka, Resimen Mahasiswa, Sintalaras, Korps Relawan, Palang Merah Indonesia, Seni, Olahraga, Penerbitan Kampus, LKMB, Koperasi Mahasiswa, dan Penalaran yang jumlah dan jenisnya dapat ditambah/dikurangi sesuai dengan kebutuhan. Kepengurusan ditetapkan dengan SK Rektor setelah mendapat rekomendasi Maperwa.

(2) Anggota UKM terdiri atas mahasiswa terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan akademik di UNMserta secara sukarela menjadi anggota.

(3) Kepengurusan UKM adalah:

a. struktur kepengurusan disesuaikan dengan AD/ART lembaga masing-masing dan berdasarkan aturan kemahasiswaan;

b. masa kerja kepengurusan UKM adalah satu tahun;

c. tata kerja kepengurusan UKM ditetapkan melalui rapat anggota sesuai dengan AD/ART;

d. keanggotaan dan kepengurusan disahkan oleh rektor;

e. dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pengurus UKM bertanggung jawab kepada Rektor dan menyampaikan pertanggungjawaban itu secara tertulis kepada Maperwa Universitas di akhir masa kepengurusan.

Pasal 14

(1) Keanggotaan Maperwa Fakultas terdiri atas mahasiswa terdaftar dan aktif mengikuti kagiatan akademik di fakultas serta dipilih berdasarkan tata tertib yang berlaku.

(2) Kepengurusan Maperwa Fakultas adalah: Ketua, sekretaris umum, bendahara, dan ketua komisi, masing-masing merangkap anggota.

a. ketua merangkap anggota, sekretaris umum merangkap anggota, bendahara merangkap anggota, dan komisi merangkap anggota;

b. ketua Maperwa Fakultas terdiri atas ketua umum dan ketua komisi;

c. sekretaris Maperwa Fakultas terdiri atas sekretaris umum dan sekretaris komisi;

d. masa kerja kepengurusan Maperwa Fakultas satu tahun;

e. tata kerja Maperwa Fakultas ditetapkan melalui rapat anggota sesuai dengan peraturan kemahasiswaan;

f. kepengurusan Maperwa Fakultas dipilih dalam musyawarah fakultas dan disahkan oleh dekan;

g. dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pengurus Maperwa Fakultas bertanggung jawab secara moral dan organisatoris kepada mahasiswa dan melaporkan secara tertulis dalam Musyawarah Fakultas.

39Peraturan Kemahasiswaan UNM

Page 46: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

Pasal 15

(1) Keanggotaan BEM Fakultas terdiri atas mahasiswa terdaftar dan aktif mengikuti

kegiatan akademik fakultas yang bersangkutan.

(2) Pengurus BEM Fakultas adalah:

a. ketua merangkap anggota, sekretaris umum merangkap anggota, bendahara

merangkap anggota, dan bidang-bidang lain merangkap anggota;

b. ketua BEM Fakultas terdiri atas ketua umum dan ketua-ketua bidang;

c. sekretaris BEM Fakultas terdiri atas sekretaris umum dan sekretaris bidang;

d. masa kerja kepengurusan BEM Fakultas satu tahun;

e. tata kerja BEM Fakultas ditetapkan melalui rapat anggota sesuai dengan peraturan

yang berlaku;

f. pengurus BEM Fakultas dipilih dalam Musyawarah Fakultas dan disahkan secara

administrasi oleh Dekan Fakultas dan dilantik oleh Ketua Maperwa Fakultas di

hadapan peimpin fakultas;

g. dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pengurus BEM Fakultas

bertanggung jawab kepada maperwa fakultas.

Pasal 16

( HIMA--HMPS)

(1) Keanggotaan Hima atau HMPS terdiri atas mahasiswa terdaftar dan aktif mengikuti

kegiatan akademik di jurusan atau prodi serta terpilih berdasarkan tata tertib pemilihan

yang berlaku.

(2) Pengurus Hima atau HMPS adalah :

a. ketua dan wakil ketua merangkap anggota, sekretaris umum dan wakil sekretaris

merangkap anggota, bendahara merangkap anggota, dan anggota pengurus

lainnya yang dipilih melalui tata tertib pemilihan yang berlaku;

b. masa kerja kepengurusan Hima atau HMPS satu tahun;

(3) Tata kerja kepengurusan Hima atau HMPS ditetapkan melalui rapat anggota sesuai

dengan ketentuan, sebagai berikut:

a. pengurus Hima atau HMPS dipilih dalam musyawarah Jurusan/Program Studi dan

disahkan oleh Ketua Jurusan/Program Studi;

b. dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pengurus Hima atau HMPS

bertanggiung jawab secara moral dan organisatoris kepada mahasiswa melalui

forum organisasinya.

(4) Tata kerja kepengurusan Hima atau HMPS ditetapkan melalui rapat anggota sesuai

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. pengurus Hima atau HMPS dipilih dalam musyawarah jurusan/program studi dan

disahkan oleh Ketua jurusan/program studi;

b. dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pengurus Hima atau HMPS

bertanggiung jawab secara moral dan secara organisatoris kepada mahasiswa

melalui forum organisasinya.

40

Page 47: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

BAB VPERSYARATAN MENJADI PENGURUS

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 17

(1) Syarat-syarat untuk menjadi pengurus Maperwa, BEM, UKM, Maperwa Fakultas, BEM Fakultas, Hima atau HMPS adalah:

a. warga Negara Indonesia, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. terdaftar sebagai mahasiswa dan aktif mengikuti kegiatan akademik di UNM serta dipilih berdasarkan tata tertib yang berlaku;

c. mempunyai integritas kepribadian, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kemampuan kepemimpinan;

d. tidak pernah dan tidak akan melanggar peraturan dan tata tertib yang berlaku di UNM;

e. tidak pernah dan tidak akan merusak nama baik UNM;

f. tidak pernah menunjukkan sikap menentang kebijakan pemimpin dalam lingkungan UNM;

g. tidak pernah terlibat dalam kasus kejahatan ataupun penggunaan obat-obatan terlarang (narkoba), baik sebelum maupun setelah menjadi mahasiswa UNM;

h. tidak pernah ditetapkan sebagai tersangka dalam suatu kasus pidana;

i. tidak pernah dijatuhi hukuman skorsing selama menjadi mahasiswa UNM;

j. memiliki IPK minimal 3,00;

k. mahasiwa UNM yang berada pada rentang tahun II - IV.

(2) Keanggotaan pengurus Maperwa BEM, UKM, Maperwa Fakultas, BEM Fakultas, Hima atau HMPS gugur dengan sendirinya apabila terjadi salah satu hal, berikut ini:

a. tidak terdaftar sebagai mahasiswa dan/atau dalam keadaan cuti akademik;

b. dinyatakan lulus menjadi sarjana strata satu S-1;

c. lulus program strata nol S-0 atau diploma dan menyatakan tidak melanjutkan lagi ke program strata satu S-1;

d. dijatuhi skorsing minimal satu semester atau dipecat sebagai mahasiswa;

e. permintaan sendiri mengundurkan diri dari kedudukannya sebagai mahasiswa UNM;

f. meninggal dunia;

g. keluar dari salah satu Fakultas dalam lingkungan UNM;

h. tidak memenuhi salah satu syarat pasal 17 ayat (1).

BAB VIKEWAJIBAN DAN HAK MAHASISWA

Pasal 18

(1) Kewajiban Mahasiswa

a. Setiap Mahasiswa UNM wajib mematuhi semua ketentuan/peraturan akedemik dan peraturan kemahasiswaan yang berlaku di UNM.

b. Setiap mahasiswa UNM wajib menjaga kewibawaan dan nama baik UNM.

c. Setiap mahasiswa UNM wajib mematuhi syarat-syarat administrasi yang berlaku di UNM dan/atau pada fakultas dalam lingkungan UNM.

41Peraturan Kemahasiswaan UNM

Page 48: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

d. Setiap mahasiswa UNM wajib ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali mereka yang dibebaskan dari kewajiban tersebut, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

e. Setiap mahasiswa UNM wajib ikut menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan kampus UNM.

f. Setiap mahasiswa UNM wajib menghargai/mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga.

g. Setiap mahasiswa UNM wajib menjunjung tinggi kehormatan serta martabat bangsa, negara, kebudayaan nasional, dan almamaternya dengan berprilaku sesuai dengan martabat dan identitasnya.

(2) Pelaksanaan ketentuan seperti yang tercantum dalam pasal 18 ayat 1 tersebut di atas diatur lebih lanjut dengan keputusan rektor setelah mendapat persetujuan Senat UNM.

Pasal 19

(1) Hak Mahasiswa adalah:

a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga sesuai dengan norma dan kode etik keilmuan yang berlaku di UNM;

b. memperoleh pendidikan dan pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran, dan kemampuan;

c. memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh UNM dalam rangka kelancaran proses belajar dengan penuh rasa tanggung jawab;

d. mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi yang diikuti dalam penyelesaian studi;

e. memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang diikuti untuk meningkatkan prestasi belajar;

f. menyelesaikan studi sebelum batas akhir yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki;

g. memperoleh layanan kesejahteraan dan penghargaan sesuai dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku dalam lingkungan UNM;

h. pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lain bila memenuhi persyaratan penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi atau program studi yang hendak dimasuki dan daya tampung pada lembaga yang bersangkutan;

i. ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan dalam lingkungan UNM;

j. memperoleh pelayanan khusus bagi penyandang cacat.

(2) Pelaksanaan ketentuan seperti tercantum pada pasal 19 ayat 1 tersebut di atas, diatur lebih lanjut dengan keputusan rektor UNM.

BAB VIIBEASISWA

Pasal 20

(1) Persyaratan Penerima Beasiswa

Mahasiswa UNM berhak menerima beasiswa apabila memenuhi persyaratan berikut ini:a. terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan akademik;b. kondisi ekonomi orang tua/wali tergolong kurang mampu yang dibuktikan dengan

surat keterangan dari kantor kelurahan/desa setempat yang dinilai atas

42

Page 49: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

pertimbangan besarnya penghasilan orangtua/wali dan jumlah tanggungan orangtua/wali.

c. prestasi akademik tinggi dengan IPK sesuai dengan persyaratan dari sumber beasiswa yang bersangkutan;

d. tidak berstatus penerima beasiswa atau tunjangan sejenis dari lembaga lain;

e. berkelakuan baik;

f. sehat jasmani dan rohani;

g. bukan pegawai negeri/swasta;

h. berkas pengusulan penerima beasiswa disertai surat rekomendasi dari fakultas;

I. ketentuan lain yang ditetapkan oleh UNM dan lembaga pemberi beasiswa.

Pasal 21

(1) Pemberhentian beasiswa dapat dilakukan apabila mahasiswa penerima beasiswa :

a. telah menyelesaikan studi pada jenjang pendidikan yang ditempuh;

b. meninggal dunia;

c. mengundurkan diri;

d. telah melewati semester VIII (tahun V) bagi mahasiswa program strata satu (S-1), semester VI bagi mahasiswa program D-3, dan semester IV bagi pragram D-2, kecuali ada aturan lain dari sumber beasiswa;

e. melanggar Peraturan Akademik dan Peraturan Kemahasiswaan serta peraturan lain yang berlaku dalam lingkungan UNM.

BAB VIII

TATA TERTIB DAN SANKSI AKADEMIK

Pasal 22

(1) Mahasiswa UNM sebagai salah satu unsur sivitas akademika wajib mematuhi norma, etika, dan peraturan universitas, serta ketentuan perundang-undangan lainnya.

(2) Norma sebagaimana disebutkan pada ayat (1) di atas, meliputi:

a. mahasiswa tidak mencampuri urusan akademik yang diselenggarakan dalam lingkungan UNM;

b. mahasiswa tidak mencampuri urusan administrasi pendidikan, dan kegiatan lain yang sah pada UNM;

c. mahasiswa tidak melakukan kegiatan yang melanggar etika akademik, seperti: plagiat, mencontek, dan melawan peraturan universitas.

d. mahasiswa tidak melakukan tindakan yang dapat merusak martabat serta wibawa universitas, misalnya berjudi, meminum minuman keras, mengonsumsi dan/atau mengedarkan narkoba, melakukan tindakan asusila, memeras, dan menyiksa sesama mahasiswa;

e. mahasiswa tidak melakukan tindakan mengatasnamakan universitas tanpa mandat atau izin dari pemimpin universitas;

f. mahasiswa tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang menjadikan kampus sebagai ajang perkelahian kelompok dan/atau individu untuk kepentingan apa pun dan dengan alasan apa pun;

43Peraturan Kemahasiswaan UNM

Page 50: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

g. mahasiswa tidak menyalahgunakan fasilitas kampus seperti bermalam/ menginap di kampus kecuali ada kegiatan dan diizinkan oleh pemimpin universitas, fakultas, dan/atau jurusan.

(3) Etika sebagaimana disebutkan pada ayat (1) di atas meliputi:

a. bertingkah laku sopan terhadap seluruh sivitas akademika UNM;

b. berpakaian sopan dalam mengikuti semua kegiatan tridarma di dalam dan/atau di luar kampus;

untuk mahasiswa pria, berlaku syarat-syarat sebagia berkut:

1) berpakaian bersih, sopan, dan patut sebagai pakaian kuliah (bukan kaos oblong dan semacamnya);

2) bercelana panjang yang bersih, sopan, dan patut;

3) bersepatu dan berkaus kaki;

4) memakai jas dan dasi pada saat ujian skripsi.

untuk mahasiswa perempuan berlaku syarat sebagai berikut:

1) berpakaian bersih, sopan, dan patut sebagai pakaian kuliah (bukan kaos oblong dan semacamnya);

2) memakai rok atau bercelana panjang yang bersih, sopan, dan patut;

3) bersepatu dan berkaus khaki;

4) memakai jas dan dasi pada saat ujian skripsi.

untuk kegiatan olahraga dan/atau olah tubuh pada laboratorium/studio dan kuliah lapangan, diperlukan pakaian khusus untuk keperluan itu sesuai dengan norma, etika, dan peraturan sebagaimana yang disebutkan di atas.

Pasal 23

(1) Mahasiswa UNM yang melanggar dan/atau melawan peraturan yang berlaku di UNM, dapat dikenakan sanksi akademik.

(2) Sanksi akademik, dapat berupa:

a. teguran lisan atau tertulis,

b. pembatalan nilai akademik,

c. penundaan pemberian ijazah,

d. skorsing, dan

e. pencabutan hak sebagai mahasiswa UNM.

Pasal 24

(1) Sanksi akademik berupa skorsing dan pemecatan disebut sebagai sanksi pokok.

(2) Sanksi skorsing adalah pencabutan hak mahasiswa untuk mengikuti kuliah dan kegiatan akademik lainnya dalam tenggang waktu tertentu tanpa penghapusan kewajiban membayar uang SPP atau uang laboratorium.

(3) Tenggang waktu skorsing adalah:

a. skorsing selama satu tahun akademik dengan disertai pengusulan pemecatan kepada pejabat yang berwenang untuk itu;

b. skorsing selama satu tahun akademik (dua semester);

c. skorsing selama setengah tahun akademik (satu semester);

d. skorsing satu atau beberapa mata kuliah;

e. skorsing satu atau beberapa jam kuliah.

44

Page 51: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

(4) Selama masa skorsing, mahasiswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi UNM.

Pasal 25

Sanksi pemecatan adalah pencabuatan hak mahasiswa sebagai mahasiswa UNM.

Pasal 26

Mahasiswa UNM dapat dikenakan sanksi pemecatan bilamana:

1. menyatakan di muka umum perasaan permusuhan, kebencian terhadap Pemerintah RI dan/atau terhadap UNM tanpa alasan yang dapat diterima;

2. menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan tulisan atau gambar yang isinya sebagai pernyataan permusuhan, kebencian, dan penghinaan terhadap Pemerintah RI dan/atau UNM;

3. ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik kepolisian negara Republik Indonesia

4. melakukan tindakan yang oleh masyarakat dipandang sebagai tindakan amoral atau asusila, langsung atau tidak langsung mencemarkan kehormatan serta nama baik UNM;

5. melakukan tindak kekerasan, penganiayaan, ancaman kekerasan terhadap pejabat, pegawai administrasi, tenaga edukasi dalam lingkungan UNM, baik yang sedang melaksanakan tugas maupun di luar tugas;

6. pernah dijatuhi skorsing satu semester atau satu tahun atau telah berulangkali melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban, ketenteraman, dan keamanan kampus UNM;

7. menyimpan, mengedarkan, memperjualbelikan, memakai/mengonsumsi Narkotika dan psikotropika.

8. melakukan perusakan sarana dan prasarana milik UNM.

9. melakukan perusakan barang milik warga sivitas akademika sebagai pernyataan kebencian terhadap warga UNM;

10. menentang pemberlakuan peraturan penertiban kehidupan kampus UNM;

11. melakukan tindak provokasi yang menyebabkan terjadinya tindak kekerasan, perkelahian dan/atau tawuran antarsesama mahasiswa di dalam wilayah kampus UNM.

12. Membawa senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak ke dalam kampus Universitas Negeri Makassar secara tidak sah.

Pasal 27

Seorang mahasiswa dikenakan sanksi skorsing satu tahun akademik, bilamana:

1. melakukan perkelahian sesama mahasiswa atau dengan orang lain dalam lingkungan UNM(temasuk di tempat-tempat pelaksanaan tridarma);

2. melakukan tindak kekerasan/penganiayaan terhadap sesama mahasiswa atau terhadap orang lain dalam lingkungan kampus UNM;

3. menyatakan dan/atau menuliskan dan/atau menggambarkan sesuatu yang menimbulkan kerusuhan, permusuhan, kebencian di antara mahasiswa UNM, baik di dalam maupun di luar kampus;

4. membawa dan/atau meminum minuman keras dalam lingkungan kampus UNM.

45Peraturan Kemahasiswaan UNM

Page 52: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

Pasal 28

Seorang mahasiswa dikenakan sanksi satu semester akademik, bilamana:

1. melakukan tindak pemalsuan atas nama pejabat atau lembaga UNM;

2. melakukan tindak pemalsuan surat atau dokumen resmi dari petugas resmi UNM;

3. melakukan tindak pemalsuan dokumen atas nama dosen UNM;

4. melakukan tindak plagiat dalam penulisan karya ilmiah;

5. mencuri barang-barang milik UNM.

Pasal 29

Seorang mahasiswa dikenakan sanksi skorsing satu atau beberapa mata kuliah bilamana:

1. melakukan tindak yang mengganggu ketertiban dalam pelaksanaan perkuliahan;

2. melakukan tindak yang mengganggu ketertiban pelaksaaan ujian atau tentamen.

Pasal 30

Seorang mahasiswa dikenakan sanksi skorsing satu jam atau beberapa jam perkuliahan bilamana:

1. terlambat hadir mengikuti kuliah;

2. melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kesopanan dalam waktu perkuliahan.

Pasal 31

Sanksi bersyarat

(1) Sanksi bersyarat ialah janji dari seorang atau beberapa orang mahasiswa untuk tidak mengulangi tindak pelanggaran yang sama atau sejenis dalam tenggang waktu tertentu yang dinyatakan secara tertulis dan ditandatangani oleh mahasiswa, serta diketahui ketua/sekretaris jurusan.

(2) Apabila ternyata dalam tenggang waktu yang telah ditentukan mahasiswa yang bersangkutan masih mengulangi tindak pelanggaran yang sama atau sejenis, maka dikenakan sanksi pokok yang telah ditetapkan.

(3) Sanksi bersyarat hanya dikenakan kepada mahasiswa yang menurut pemimpin universitas dan/atau pemimpin fakultas dapat diatasi berdasarkan pertimbangan Paedagogik dan kemanusiaan.

(4) Sanksi bersyarat terdiri atas:

a. bersyarat satu tahun pada salah satu sanksi pokok;

b. bersyarat setengah tahun pada salah satu sanksi pokok;

c. bersyarat satu bulan pada salah satu sanksi pokok.

Pasal 32

Suatu sanksi bersyarat ditetapkan dengan surat keputusan rektor atau dekan dalam lingkungan fakultasnya masing-masing.

Pasal 33

Pejabat dalam lingkungan UNM yang berwenang menetapkan sanksi, skorsing, dan pemecatan adalah:

1. Rektor UNM;

2. Dekan dalam lingkungan fakultas masing-masing;

3. Dosen terhadap mahasiswa yang berada dalam lingkup kewenangannya.

46

Page 53: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

Pasal 34

Rektor menetapkan keputusan pemecatan berdasarkan laporan tertulis yang sesuai dengan hasil proses dari fakultas dan telah ditindaklanjuti dengan seksama oleh Komisi Disiplin universitas.

Pasal 35

(1) Dekan memberikan keputusan skorsing satu tahun dan setengah tahun, dalam lingkungan fakultas masing-masing berdasarkan laporan tertulis dari komisi disiplin fakultas yang dibentuk oleh dekan, serta mendapat pertimbangan senat fakultas.

(2) Dekan dalam lingkungan fakultasnya masing-masing memberikan keputusan skorsing untuk satu atau beberapa mata kuliah, berdasarkan laporan tertulis dari ketua jurusan/program studi atau pihak lain setelah dicermati dengan seksama oleh komisi disiplin fakultas serta mendapatkan pertimbangam senat fakultas.

Pasal 36

Seorang dosen, baik dosen tetap maupun dosen tidak tetap, pada saat memberikan perkuliahan dapat memberikan keputusan tertulis ataupun lisan berupa skorsing satu atau beberapa jam perkuliahan setelah dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh perlu tidaknya skorsing diberlakukan.

Pasal 37

Perihal penerapan peraturan ini, hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dan disahkan oleh senat universitas dalam suatu rapat senat.

BAB IXKOMISI DISIPLIN

Pasal 38

(1) Komisi disiplin terdiri atas komisi disiplin universitas dan komisi disiplin fakultas

(2) Keanggotaan Komisi Disiplin ditetapkan oleh rektor/dekan

(3) Komisi disiplin mempunyai tugas dan wewenang:

a. menegakkan peraturan kemahasiswaan;

b. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap terjadinya pelanggaran peraturan kemahasiswaan;

c. memanggil atau menghadirkan mahasiswa yag disangka melakukan pelanggaran peraturan kemahasiswaan sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali;

d. Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud pada huruf c di atas dilakukan secara tertulis ke alamat mahasiswa yang disangka melakukan pelanggaran;

e. memanggil atau menghadirkan saksi;

f. menyampaikan rekomedasi dan saran berkait dengan penyelesaiaan masalah dan sanksi kepada Rektor UNM.

BAB XTATA CARA PEMERIKSAAN

Pasal 39

(1) Sebelum menjatuhkan sanksi, komisi disiplin dapat memeriksa terlebih dahulu

mahasiswa yang disangka melakukan pelanggaran peraturan kemahasiswaan.

47Peraturan Kemahasiswaan UNM

Page 54: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

(2) Dalam melakukan pemeriksaan, komisi disiplin dapat meminta keterangan dari orang yang mendengar, melihat, dan atau korban pelanggaran peraturan kemahasiswaan.

(3) Dalam hal mahasiswa yang disangka melakukan pelanggaran tidak hadir meskipun telah dipanggil secara patut sebagaimana disebutkan pada Pasal 38 Ayat (3) huruf c dan d di atas, maka pemeriksaan dan putusan dapat dilakukan/dijatuhkan tanpa kehadiran mahasiswa yang bersangkutan (in abstentia).

(4) Hasil pemeriksaan dari mahasiswa yang disangka melakukan pelanggaran peraturan kemahasiswaan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

(5) Pemeriksaan yang dimaksud dalam ayat 4 memutuskan jenis sanksi dengan mempertimbangkan:

a. motif dan tujuan melakukan pelanggaran;

b. kesalahan yang bersangkutan (kesengajaan atau kelalaiaan);

c. cara melakukan pelanggaran (modus operandi-nya);

d. sikap bathin mahasiswa yang bersangkutan;

e. riwayat hidup dan keadaan sosial mahasiswa yang bersangkutan.

(6) Bagi mahasiswa yang sementara dalam proses pemeriksaan perkara pidana, maka berita acara pemeriksaan atasnya menjadi bukti yang cukup atas pelanggaran yang dilakukannya.

(7) Keputusan yang diberikan oleh komisi disiplin memuat:

a. identitas lengkap mahasiswa bersangkutan yang terdiri atas: nama, tempat tinggal, tanggal lahir, jenis kelamin, agama, fakultas, jurusan/prodi, nomor induk mahasiswa dan alamat;

b. pertimbangan yang dijadikan dasar mengambil putusan;

c. pelanggaran yang telah dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan;

d. amar putusan;

e. hari/tanggal/tahun nama dan tanda tangan pejabat yang berwewenang menjatuhkan sanksi atau yang bertindak untuk dan atas nama pejabat yang bersangkutan.

BAB XIPENDANAAN

Pasal 40

Dana kemahasiswaan bersumber dari SPP dan sumber-sumber lain yang halal dan tidak mengikat.

BAB XIIALUMNI

Pasal 41

(1) Alumni UNM adalah seseorang yang telah menamatkan pendidikan pada jenjang program tertentu di dalam lingkungan UNM.

(2) Setiap alumni bekewajiban mematuhi janji alumni.

(3) Alumni UNM dihimpun dalam organisasi Ikatan Alumni (IKA) yang bertujuan membina hubungan dengan almamaternya dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan.

(4) Hal-hal mengenai hak dan kewajiban alumni yang belum diatur dalam peraturan ini diatur lebih lanjut dalam AD/ART organisasi Ikatan Alumni.

48

Page 55: Universitas Negeri Makassar KEBIJAKAN & PERATURAN AKADEMIK Kebijakan dan Peraturan Akademik... · kegiatan ko-kurikuler dan ekstra ... Peraturan akademik dan kemahasiswaan ini secara

BAB XIIIKETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Pasal 42

(1) Pelanggaran atas ketentuan yang tercantum dalam peraturan kemahasiswaan ini, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(2) Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan kemahasiswaan ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.

BAB XIVATURAN PERALIHAN

Pasal 43

(1) Semua peraturan yang telah ada tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan ini.

(2) Peraturàn kemahasiswaan untuk Program Pascasarjana akan diatur terséndiri.

(3) Peraturan kemahasiswaan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Makassar

Pada tanggal 2 Mei 2010

Rektor,

Prof. Dr. H. Arismunandar, M.Pd.

NIP. 196204121989031001

49Peraturan Kemahasiswaan UNM