PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK...
Transcript of PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK...
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK
NEGERI 2 PURWOREJO MENGGUNAKAN BARCODE
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Andi Dwi Waskito
08.12.3358
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2012
i
ii
DESIGN OF LIBRARY INFORMATION SYSTEM AT SMK NEGERI 2 PURWOREJO BY USING BARCODE
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK NEGERI 2
PURWOREJO MENGGUNAKAN BARCODE
Andi Dwi Waskito Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
In the world of education, libraries serve as a means of information which is required as a learning resource and learning laboratory that allows teaching staff and educators improve the quality of participants.
SMKN 2 Purworejo today still use the book-lending system manually, in which the application of lending system, there are several constraints such as the process of borrowing a book that is not maximized. In addition to the many books that can lead to errors in the data collection process, so we need better information systems to improve information systems for long.
On the basis of above conclusion the authors attempt to provide alternative solutions to problems by creating a software lending library of books in school SMK Negeri 2 Purworejo that can record using device barcode, and record data and a list of borrowers of books. As the list of books neatly stored data in the database, data lists the borrower, the lending book, schedule book return and book-lending statement.
Keywords: Library, Information Systems, Barcode
1
1. Pendahuluan
Perpustakaan adalah institusi/lembaga yang menyediakan koleksi bahan
perpustakaan tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang diatur
menurut sistem dan aturan yang baku dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan,
penelitian dan rekreasi intelektual bagi masyarakat. Dalam dunia pendidikan,
perpustakaan dijadikan sebagai sarana informasi yang diperlukan sebagai sumber
belajar maupun laboratorium belajar yang memungkinkan para tenaga pendidik dan
peserta pendidik meningkatkan kualitasnya.
Saat ini di sekolah-sekolah yang memiliki perpustakaan sendiri, khususnya
sekolah SMK negeri 2 Purworejo masih menggunakan sistem peminjaman buku secara
manual, di mana dalam penerapan sistem peminjaman terdapat beberapa kendala
seperti proses peminjaman buku yang belum maksimal, bentuk laporan peminjaman
buku yang masih hardcopy, terjadinya kehilangan laporan bukti peminjaman tentunya
dapat menyulitkan dalam proses peminjaman kembali. Selain itu buku yang banyak
dapat menyebabkan kekeliruan dalam proses pendataan.
Dengan alasan di atas, penulis mencoba untuk memberikan alternatif
pemecahan masalah dengan membuat suatu software peminjaman buku di
perpustakaan sekolah SMK Negeri 2 Purworejo yang dapat merekam menggunakan
perangkat barcode, serta mencatat data dan daftar peminjam buku. Seperti daftar data
buku yang tersimpan rapi di dalam database, daftar data peminjam, waktu peminjaman
buku, jadwal pengembalian buku, serta laporan peminjaman buku.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau
variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung
sama lain.
Menurut Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input),
pengolahan (processing), serta keluaran (output). Ciri pokok sistem menurut Gapspert
ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur,
ditandai dengan saling berhubungan, dan mempunyai satu fungsi dan tujuan umum.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan
unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karateristik sistem yang
dapat membedakan suatu sistem dengan yang lainnya :
2
1. Komponen ( Components )
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama
membentuk satu kesatuan.
2. Batas Sistem ( Boundary )
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau
dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem ( Environments )
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
2.2 Pengertian Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau
diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan
dan pengawasan dalam suatu organisasi.
2.3.1 Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (manajement information system atau sering
dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam
organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan
manajemen.
2.3.2 Sistem Informasi Perpustakaan
Sistem informasi perpustakaan adalah proses komputerisasi untuk mengolah
data suatu perpustakaan. Mulai dari katalogisasi koleksi, pengolahan data anggota,
sampai proses peminjaman dan pengembalian koleksi beserta aturan-aturannya seperti
lamanya peminjaman dan penghitungan denda keterlambatan.
2.4 Konsep Arsitektur Sistem
Arsitektur dari sistem merupakan sekumpulan dari model-model terhubung yang
menggambarkan sifat dasar dari sebuah sistem. Keanekaragaman dari banyak model
3
menggambarkan bagian berbeda dan aspek atau pandangan yang berbeda dari suatu
sistem.
2.4.1 Konsep Arsitektur Aplikasi Sistem Stand Alone
Aplikasi stand alone adalah aplikasi komputer yang dapat dijalankan hanya pada
satu komputer. Database dan programnya menjadi satu di dalam komputer tersebut,
karena database dan program menyatu di dalam satu komputer maka aplikasi stand
alone ini biasanya disebut sebagai aplikasi satu tingkat (one tier).
2.4.2 Konsep Arsitektur Aplikasi Sistem Client server
Arsitektur aplikasi client-server didasarkan pada hal yang sederhana yaitu
komputer yang berbeda melakukan tugas yang berbeda, dan setiap komputer dapat
dioptimalkan untuk tugas tertentu. Jadi masuk akal jika memisahkan DBMS dari aplikasi
client.
2.5 Teori Analisis
2.5.1 Analisis Pieces
Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja,
informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan
analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service)
1. Analisis Kinerja Sistem ( Performance )
Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan
cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai..
2. Analisis Informasi ( Information )
Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak
manajemen (marketing) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya..
3. Analisis Ekonomi ( Economy )
Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi.
4. Analisis Pengendalian ( Control )
Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa berdasarkan
pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data yang diproses.
5. Analisis Efisiensi ( Efficiency )
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan
secara optimal.
4
6. Analisis Pelayanan ( Service )
Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam.
2.6 Flowchart Sistem
Flowchart adalah representasi grafik dari langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana
masing-masing simbol mempresentasikan suatu kegiatan tertentu. Flowchart diawali
dengan penerimaan input, pemrosesan input, dan diakhiri dengan penampilan output.
Penerimaan input, pemrosesan input, dan penampilan input merupakan kegiatan
utama yag membentuk siklus dari semua kegitaan yang dilakukan oleh komputer. Siklus
ini disebut dengan siklus I-P-O (Input-Proce-Output).
2.7 Diagram Alir Data
Biasa disebut dengan Data Flow Diagram (DFD), diagram ini merupakan turunan
dari diagram konteks yang menjelaskan sub-sub proses yang ada didalam proses 0 dan
dibawahnya.
Ada beberapa elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu :
1. Proses
Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alas an bisnis yang spesifik, biasa
berupa manual maupun terkomputerisasi.
2. Data Flow
Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir
pada suatu proses.
2.8. Konsep Basis Data
2.8.1 Definisi
Basis data (James Martin, 1990) adalah suatu kumpulan data terhubung yang
disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau
tidak perlu suatu kerangkapan data dengan cara-cara tertentu, sehingga mudah untuk
digunakan dan ditampilkan kembali.
2.8.2 Alasan dan Kegunaan Database
Alasan dan kegunaan database antara lain :
1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan
dasar dalam menyediakan informasi.
5
2. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
3. Mengurangi duplikasi data ( redundancy data ).
4. Hubungan data dapat ditingkatkan ( relatability data ).
2.8.3 Teknik Normalisasi
Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel yang
menunjukan entity sekaligus relasinya. Melalui normalisasi, kita akan mendesain
database relasional menjadi suatu set data.
2.8.3.1. Bentuk - Bentuk Normalisasi
1. Bentuk Normalisasi Pertama (1NF)
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama apabila :
a. Tidak ada baris data yang terduplikat atau berulang dalam tabel.
b. Setiap sel memiliki nilai tunggal artinya tidak ada perulangan group atau array.
2. Bentuk Normalisasi Kedua (2NF)
Tabel dalam keadaan 2NF apabila: tabel sudah dalam keadaan 1NF dan
semua atribut yang bukan kunci, bergantung pada semua kunci dalam tabel.
2.9 Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.9.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Visual basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft
Windows secara cepat dan mudah. “Visual” dalam hal ini merupakan bahasa
pemograman yang menyerahkan berbagai macam desain dengan model GUI (Grapichal
User Interface). “Basic” menunjukan bahasa pemograman BASIC (Biginner All-Purpose
Symbolic Instruction Code).
2.9.1.1 Kemampuan Visual Basic
Kemampuan Visual Basic 6.0 antara lain :
Data Acces, digunakan untuk membuat aplikasi database dan aplikasi front-end,
baik untuk database standalone maupun Client Server.
Teknologi ActiveX, berguna untuk membuat fungsi yang dapat digunakan untuk
aplikasi seperti Microsoft Word prosessor, Microsoft Excel spreadsheet, dan
aplikasi Windows lainnya.
6
2.9.1.2 Konsep Object Oriented Programing
Dalam pemograman berbasis objek, sebuah program dibagi menjadi bagian-
bagian kecil yang disebut Objek. Objek tersebut dapat diolah sendiri-sendiri. Setiap objek
memiliki sekumpulan sifat dan metoda yang melakukan fungsi tertentu sesuai yang telah
diprogramkan kepadanya.
2.9.1.3 IDE Visual Basic 6.0
IDE (Integrated Development Environment), merupakan fasilitas pengembangan
aplikasi dengan Visual Basic 6.0. Tiap-tiap bagian IDE dalam Visual Basic 6.0 diperlukan
untuk mengembangkan (develop) program aplikasi.
1. Form
Bagian ini disebut halaman interface, dimana Anda akan melakukan desain
terhada program Anda.
Gambar 2.1 Tampilan form Visual Basic
2.9.1.4 Kelebihan dan Kelemahan Visual Basic 6.0
Keuntungan menggunakan Visual basic 6.0 :
1. Bahasa yang sederhana. Banyak hal yang mungkin sulit dilakukan jika kita
menggunakan bahasa pemrograman lainnya, akan dapat dilakukan dengan
mudah dengan menggunakan Visual basic.
Kekurangan dari Visual basic 6.0 :
1. Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang powerful, tetapi sebenarnya
tidak terlalu bagus untuk membuat game-game yang benar-benar memuaskan.
2.9.2 Microsoft SQL Sever 2000
Microsoft SQL server 2000 adalah salah satu produk andalan Microsoft untuk
database server. Kemampuan dalam manajemen data dan kemudahan pengoperasian
membuat DBMS (Database Manajement System) menjadi pilihan para database
administrator.
7
2.9.2.1 Kelebihan dan Kelemahan SQL Server 2000
Keuntungan menggunakan SQL Server dapat didefinisikan menjadi dua bagian
yaitu satu bagianuntuk menjalankan pada server dan bagian lain untuk client.
1. Keuntungan Client
• Mudah digunakan.
• Mendukung berbagai perangka keras.
2.10 Barcode
Barcode atau dalam bahasa Indonesia seringkali disebut kode batang adalah an
optical machine-readable representation of data. Kode berbentuk garis dan berwarna
hitam putih tersebut mengandung satu kumpulan kombinasi yang berlainan ukuran, dan
disusun sedemikian rupa menurut aturan tertentu sehingga dapat diterjemahkan oleh
mesin pembacanya.
2.10.1 Manfaat Barcode
Menggunakan sistem barcode yang benar tentunya akan sangant
menguntungkan perusahaan/Instansi. Mulai dari pengkodean yang terstandarisasi,
otomatisasi dan kecepatan dalam pembacaan data, kemudahan penggunaan dan lain
sebagainya.
3. Analisis Dan Perancangan Sistem
3.1 Gambaran Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat SMK Negeri 2 Purworejo
Bahwa keberadaan SMK Negeri 2 Purworejo adalah tidak lepas dari rangkaian
kebutuhan pendidikan dibidang Bisnis Manajemen. Semula SMK Negeri 2 Purworejo
bernama SMEA Kutoarjo.
Tahun 2000 SMEA Negeri berubah menjadi SMK Negeri 1 Kutoarjo kemudian
berubah lagi menjadi SMK Negeri 2 Purworejo tahun 2003.
3.1.2 Visi Dan Misi SMK Negeri 2 Purworejo
Visi
Menciptakan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa, professional,
mandiri, dan mampu bersaing pada era global.
8
Misi
1. Memberi keahlian pada tamatan SMK Negeri 2 Purworejo agar berkualitas
unggul, sehingga mampu bersaing menjadi tenaga professional pada dunia kerja.
2. Mengoptimalkan sumber daya dan dana yang ada agar tamatan memiliki etos
kerja sehingga mampu bersaing secara mandiri dalam bidang Sekretaris, Akuntansi,
Penjualan, dan Akomodasi Perhotelan.
3.2 Analisis Sistem
Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-
fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah
yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus
bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan
mereka.
3.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan pada
perpustakaan SMK Negeri 2 Purworejo dapat didefinisikan bahwa sistem kerja yang
berjalan masih kurang efisien dan efektif.
3.2.2 Analsis Kelemahan Sistem
Pada tulisan ini, penulis melakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi,
keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal dengan
PIECES analysis (Performance, Information, Ecocnomy, Control, Efficiency dan
Services).
3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis terhadap kebutuhan sistem bertujuan untuk memahami apa yang
dibutuhkan oleh sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem untuk memenuhi
kebutuhan sistem tersebut atau memutuskan bahwa pengembangan suatu sistem baru
sebenarnya tidak diperlukan
3.2.4 Analisis Biaya dan Manfaat
Pada Analsis ini penulis uraikan semua kebutuhan biaya dalam pembuatan
pengembangan sistem yang akan diterapkan kemudian menghitung keuntungan dan
manfaat yang didapat dari sistem yang akan diimplementasikan.
3.2.4.1 Komponen Biaya Untuk melakukan analisis biaya atau efektivitas diperlukan dua komponen, yaitu
komponen biaya dan komponen efektivitas. Biaya yang berhubungan dengan
pengembangan sistem informasi dapat diklasifikasi kedalam 4 jenis utama, yaitu :
a) Biaya Pengadaan
9
Biaya pengadaan termasuk semua biaya yang terjadi sehubungan dengan
memperoleh perangkat keras.
b) Biaya Persiapan Operasi
Biaya persiapan operasi berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem
siap untuk dioperasikan.
c) Biaya Proyek
Biaya proyek berhubungan dengan biaya-biaya untuk mengembangkan sistem
termasuk penerapannya.
d) Biaya Operasi dan Biaya Perawatan
Biaya operasi adalah biaya – biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem
supaya sistem dapat beroperasi.
3.2.4.2 Komponen Manfaat
Manfaat dari sistem informasi dapat juga diklasifikasikan dalam bentuk
keuntungan berwujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak berwujud (intangible
benefits). Keuntungan berwujud merupakan keuntungan yang berupa penghematan-
penghematan atau peningkatan-peningakatan didalam perusahaan yang dapat diukur
secara kuantitas dalam bentuk satuan nilai uang. Keuntungan tak berwujud adalah
keuntungan-keuntungan yang sulit atau tidak mungkin diukur dalam bentuk satuan nilai
uang.
3.2.4.3 Metode Biaya dan Manfaat
Adapun metode-metode untuk melakukan analisis biaya dan manfaat adalah
sebagai berikut :
1. Metode periode pengembalian investasi (payback period).
Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut
dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk. Metode ini tidak memasukan faktor
bunga kedalam perhitungannya.
2. Metode pengembalian investasi (return of investment).
Metode pengembalian investasi digunakan untuk mengukur presentase manfaat
yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya.
3. Metode nilai sekarang bersih (net present value).
Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang.
Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi procced
atau arus dari uang.
10
3.3 Perancangan Sistem
3.3.1 Perancangan Sistem Secara Umum
Rancangan sistem secara umum dilakukan dengan tujuan untuk memberikan
gambaran secara umum kepada Pengguna terutama sistem yang telah dibuat.
Rancangan sistem ini mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang
akan dirancang secara rinci.
3.3.2. Rancangan Model
Rancangan model merupakan suatu gambaran secara umum tentang tahap-
tahap yang dilalui dalam pembuatan sistem. Model dari sistem informasi yang diusulkan
akan disajikan dalam dua bentuk, yang pertama yaitu phisical model, bentuk ini
digambarkan dengan bagan alir sistem (system flowchart) yang akan menunjukan
kepada Pengguna bagaimana nantinya sistem yang diusulkan bekerja secara fisik.
Bentuk kedua adalah logical model, model ini menggambarkan dengan diagram arus
data (data flow diagram) yang akan menjelaskan kepada pengguna bagaimana nantinya
fungsi-fungsi di sistem informasi yang diusulkan secara logika akan bekerja.
3.3.2.1 Flowchart Sistem
Gambar 3.1 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
11
3.3.2.2 Data Flow Diagram
Gambar 3.2 Data Flow Diagram Level 1 Yang Diusulkan
3.3.3 Rancangan Database
3.3.3.1 Rancangan Normalisasi
a. Bentuk Normal Pertama
Bentuk Normal Pertama mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
• Tidak ada duplikat dalam sebuah tabel.
• Tidak ada baris yang duplikat dalam sebuah tabel.
3.3.3.2 Relasi Antar Tabel
Gambar 3.3 Relasi Antar Tabel
Pengelola Perpustakaan Kepala Sekolah
0
Sistem Informasi
Perpustakaan
Transaksi Peminjaman dan Pengembalian (Sirkulasi) Pengolahan Data Buku, Anggota
Laporan Buku Laporan Anggota Laporan Sirkulasi
Laporan Buku Laporan Anggota Laporan Sirkulasi
12
3.4 Rancangan Input
Rancangan Input merupakan bentuk perancangan form pengisisan yang
berkaitan dengan sistem pengolahan data dalam program. Tujuan dari rancangan input
adalah untuk memberikan kemudahan kepada pengguna untuk melakukan input data.
3.4.1 Perancangan Password Program
Perancangan password program bertujuan untuk merancang bentuk password
sebelum diterapkan didalam aplikasi pemograman. Adapun tujuan dari pembuatan
password adalah untuk keamanan suatu sistem dan memberikan hak akses bagi
pengguna.
4. Implementasi Dan Pembahasan
4.1 Pengertian Implementasi Sistem
Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem yang telah dibahas di Bab
III, maka untuk tahap selanjutnya yaitu implementasi sistem. Implementasi sistem
merupakan tahap meletakan sistem yang baru dikembangkan supaya nantinya sistem
tersebut siap dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan.
4.2 Kegiatan Implementasi
Dalam kegiatan implementasi dilakukan dengan cara 7 tahap ; Pemrograman
dan Pengetesan Program, Pengetesan Sistem, Instalasi Hardware dan Software,
Pelatihan Personil, Konversi Sistem, Pemeliharaan Sistem, Manual Program.
4.2.1 Pemrograman Dan Pengetesan Program
4.2.1.1 Pemrograman
Langkah pada tahapan implementasi yang pertama adalah pemrograman. Pada
proses pemrograman, penulis terlebih dahulu membuat database dengan menggunakan
software SQL Server 2000.
4.2.1.2. Pengetesan Program
Tujuan pelaksanaan pengetesan program adalah untuk mengetahui letak dan
bentuk kekurangan dari sistem yang dibuat dengan melakukan kegiatan studi kelayakan.
Jika sistem yang dibuat telah memenuhi permasalahan yang diminta maka sistem
dinyatakan layak penggunaanya dan jika tidak maka dilakukan pengecekan dan
perbaikan ulang terhadap bentuk kekurangannya. Pengetesan program dilakukan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap sistem tersebut.
13
4.2.2 Pengetesan Sistem
Setelah proses pengetesan program dilakukan, langkah berikutnya adalah
pengetesan sistem. Tahap pengetesan sistem in dilakukan untuk memeriksa
kekompakan antar sistem yang diimplementasikan. Tujuannya untuk memastikan semua
komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diinginkan.
4.2.2.1 Black Box Testing
Black Box Testing yaitu pengujian spesifikasi suatu fungsi atau modul, apakah
berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Cara pengujian hanya dilakukan
dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil
dari unit sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.
4.2.2.2 White Box Testing
White Box testing adalah cara pengujian dengan melihat kedalam modul untuk
meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau
tidak.
4.2.3. Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
4.2.3.1 Instalasi Perangkat Keras
Hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam perancangan sistem
informasi perpustakaan SMK Negeri 2 Purworejo ini seperti yang telah tercantum pada
sub bab kebutuhan non fungsional pada bab analisis dan perancangan sistem.
4.2.3.2 Instalasi Perangkat Lunak
Untuk instalasi software penulis membedakan menjadi Tiga instalasi yaitu
Instalasi Aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan SMK Negeri 2 Purworejo, Instalasi
Database SMK Negeri 2 Purworejo dan Instalasi Crystal Report.
4.2.4 Pemilihan dan Pelatihan Personil
Personil pelaksana atau pengguna sistem merupakan faktor yang memegang
peranan penting dalam proses penggunaan sistem tersebut. Pemilihan dan pelatihan
personil bertujuan agar personil yang ditunjuk untuk menjalankan sistem baru tidak
mengalami kesulitan pada saat menjalankan sistem tersebut.
4.2.5 Konversi Sistem
Proses konversi sistem merupakan suatu proses dimana pelaksanaan sistem
yang baru siap dan layak untuk digunakan.
14
4.2.6 Pemeliharaan
Tahap akhir dari proses penerapan sistem adalah tahapan pemeliharaan yang
dilaksanakan selama sistem masih berjalan dan tetap dipakai.
4.3 Manual Program
Manual program dibuat agar pengguna dengan mudah menjalankan aplikasi
yang dirancang. Manual program dibuat secara menyeluruh dari program aplikasi yang
dibuat agar pengguna dapat menggunakan secara maksimal fitur-fitur yang terdapat
didalamnya.
4.3.1 Implementasi Dasar Sistem
1. Menu Login
Gambar 4.1 Form Login
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Penggunaan sistem yang baru dengan berbasis komputer khususnya dengan
software visual basic 6.0 serta menggunakan perangkat keras tambahan Barcode
Scanner diharapkan informasi yang dihasilkan akan lebih berkualitas dan dapat
membantu dalam pengambilan keputusan. Karena dalam sistem komputerisasi
mempunyai banyak keuntungan yang didapat antara lain :
1. Dapat menyajikan informasi secara cepat, akurat, dan relevan.
2. Dapat menghemat waktu untuk pencarian, pencatatan, dan pemasukan data
dengan mudah.
15
3. Dapat mengurangi pekerjaan yang berulang – ulang atau dapat mengedit data
dengan mudah.
4. Meningkatkan kinerja dalam rangka melakukan pelayanan dan menyelesaikan
tugas-tugas dengan baik.
5.2 Saran
Demi kelancaran operasional secara umum di dalam sekolah maka perlu
diterapkan suatu aplikasi secara terarah, terpadu, dan menyeluruh. Penulis berusaha
mengajukan beberapa pemikiran berupa saran sebagai pertimbangan antara lain :
1. Dengan sistem informasi yang baru pemakai disarankan untuk memperhatikan
kekurangan dan kelemahan sistem agar dapat segera dicari pemecahan masalahnya
dan dapat diperbaiki.
2. Agar kegiatan yang dilakukan hasilnya maksimum perlu ditingkatkan ketelitian
untuk menghindari terjadinya kesalahan, dan perlu adanya tenaga ahli yang
menguasai bidang komputer untuk mengolah data melalui sistem komputer yang
telah dikembangkan.
3. Sistem yang penulis rancang ini menggunakan basis desktop dan bantuan
barcode reader sebagai alat untuk mempercepat proses peminjaman buku. Mungkin
untuk kedepannya selain barcode reader sistem perpustakaan ini dilengkapi dengan
“finger print” sebagai alat untuk peminjaman buku dan tidak memakai kartu anggota
lagi.
4. Sistem baru ini belum dirancang dengan memanfaatkan jaringan internet sebagai
media komunikasi data, hanya menggunakan basis desktop. Mungkin dengan
menggunakan teknologi internet, tentunya aksesibilitas terhadap sistem ini akan
menjadi semakin luas. Namun, dengan memanfaatkan jaringan internet, tentunya
keamanan data menjadi poin utama yang perlu diperhatikan. Pengembangan sistem
ke arah web-based system akan memberikan perkembangan besar untuk sistem
perpustakaan di masa mendatang.
16
Daftar Pustaka
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Penerbit ANDI
OFFSET.
Arief, M., Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL
dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kristanto, Andi. 2005. 30 Contoh Aplikasi Dalam Visual Basic. Yogyakarta: Penerbit Gava
Media.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
MADCOMS. 2005. Panduan Aplikasi Pemrograman Database dengan Visual Basic 6.0
dan Crystal Report.Yogyakarta: Penerbit ANDI OFFSET.
Sunyoto, Andi. 2007. Pemograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wahyono, Teguh. 2010. Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode.
Jakarta: Penerbit PT ELEX Media Komputindo.