PERANCANGAN KOTA -...

6
PERANCAN Tugas Mata Kuliah P 30 BAB IV ANALISA ALUN – ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun – alun Wonogiri Tata guna lahan di kawasan alun-alun dan sekitarnya merupakan area mixed use yang berisi macam-macam bangunan. Fungsi utama kegunaan kawasan ini adalah sebagai area pemerintahan, tidak terdapat kawasan pasar, serta panggung seni budaya yang sedang dibangun nantinya akan menjadi bangunan komersial dialun-alun ini. 4.2 Analisa Bentuk dan Massa Bangunan Alun – alun Wonogiri Di kawasan sekitar alun-alun tidak adanya ketinggian bangunan yang dominan menciptakan skyline yang harmonis. Ketinggian bangunan berkisar 1-2 lantai. Beberapa bangunan baru menampilkan gaya arsitektur yang lebih modern. Adanya bangunan yang berlanggam arsitektur post – modern dan modern bisa saja dianggap oleh persepsi pengamat mengacaukan harmonisasi yang diciptakan oleh bangunan – bangunan Unsur-unsur bangunan seperti Keting Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Bangunan Garis Sempadan Bangunan (GSB), Langga Bangunan, Bahan Bangunan, Tekstur dan berbeda mengingat fungsi kawasan yan pemerintahan. 4.3 Analisa Sirkulasi dan Parkir Alun Sirkulasi kendaraan di area alun-alun pada jalan Pemuda lalu lintasnya padat Wonogiri-Solo, hal ini menyebabkan kendara sulit saat menyebarang ke arah kabupaten. Belum adanya area parkir yang jelas m terlihat kurang teratur. Kebanyakan ke seenaknya sendiri dan kebanyakan kenda masjid. 4.4 Analisa Ruang Terbuka Alun – al Lapangan yang berukuran cukup luas s rumput hijau dapat memberikan kesan kelega terbuka dapat dimanfaatkan sebagai ruang berelaksasi bagi masyarakat Wonogiri. NGAN KOTA Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur ggian bangunan, Koefisien Lantai (KDB) / Building Coverage (BC), am Arsitektur Bangunan, Skala Warna Bangunan tidak terlalu ng hanya merupakan kawasan n – alun Wonogiri n sudah baik dan teratur, namun karena merupakan jalur utama aan dari arah jl.Pemuda menjadi membuat kendaraan yang diparkir endaraan parkir dengan posisi araan diparkir didalam kawasan lun Wonogiri sebagai ruang terbuka beralaskan aan dan kesejukan. Ruang – ruang g bersosialisasi, beraktivitas dan

Transcript of PERANCANGAN KOTA -...

Page 1: PERANCANGAN KOTA - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/28039/1/alun_alun_kota_wonogiri_4.pdfPERANCANGAN KOTA 30 Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur BAB

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur 30

BAB IV

ANALISA ALUN – ALUN KABUPATEN WONOGIRI

MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI

4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun – alun Wonogiri

Tata guna lahan di kawasan alun-alun dan sekitarnya merupakan area

mixed use yang berisi macam-macam bangunan. Fungsi utama kegunaan

kawasan ini adalah sebagai area pemerintahan, tidak terdapat kawasan pasar,

serta panggung seni budaya yang sedang dibangun nantinya akan menjadi

bangunan komersial dialun-alun ini.

4.2 Analisa Bentuk dan Massa Bangunan Alun – alun Wonogiri

Di kawasan sekitar alun-alun tidak adanya ketinggian bangunan yang

dominan menciptakan skyline yang harmonis. Ketinggian bangunan berkisar 1-2

lantai.

Beberapa bangunan baru menampilkan gaya arsitektur yang lebih

modern. Adanya bangunan yang berlanggam arsitektur post – modern dan

modern bisa saja dianggap oleh persepsi pengamat mengacaukan harmonisasi

yang diciptakan oleh bangunan – bangunan

Unsur-unsur bangunan seperti Ketinggian bangunan, Koefisien Lantai

Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB) /

Garis Sempadan Bangunan (GSB), Langgam Arsitektu

Bangunan, Bahan Bangunan, Tekstur dan Warna Bangu

berbeda mengingat fungsi kawasan yang hanya merupakan kawasan

pemerintahan.

4.3 Analisa Sirkulasi dan Parkir Alun

Sirkulasi kendaraan di area alun-alun su

pada jalan Pemuda lalu lintasnya padat karena merupakan jalur utama

Wonogiri-Solo, hal ini menyebabkan kendaraan dari arah jl.Pemuda menjadi

sulit saat menyebarang ke arah kabupaten.

Belum adanya area parkir yang jelas membuat

terlihat kurang teratur. Kebanyakan kendaraan parkir dengan posisi

seenaknya sendiri dan kebanyakan kendaraan diparkir didalam kawasan

masjid.

4.4 Analisa Ruang Terbuka Alun – alun

Lapangan yang berukuran cukup luas sebaga

rumput hijau dapat memberikan kesan kelegaan dan kesejukan. Ruang

terbuka dapat dimanfaatkan sebagai ruang bersosialisasi, beraktivitas dan

berelaksasi bagi masyarakat Wonogiri.

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur

etinggian bangunan, Koefisien Lantai

Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB) / Building Coverage (BC),

Garis Sempadan Bangunan (GSB), Langgam Arsitektur Bangunan, Skala

Bangunan, Bahan Bangunan, Tekstur dan Warna Bangunan tidak terlalu

berbeda mengingat fungsi kawasan yang hanya merupakan kawasan

4.3 Analisa Sirkulasi dan Parkir Alun – alun Wonogiri

alun sudah baik dan teratur, namun

pada jalan Pemuda lalu lintasnya padat karena merupakan jalur utama

Solo, hal ini menyebabkan kendaraan dari arah jl.Pemuda menjadi

Belum adanya area parkir yang jelas membuat kendaraan yang diparkir

terlihat kurang teratur. Kebanyakan kendaraan parkir dengan posisi

seenaknya sendiri dan kebanyakan kendaraan diparkir didalam kawasan

alun Wonogiri

Lapangan yang berukuran cukup luas sebagai ruang terbuka beralaskan

rumput hijau dapat memberikan kesan kelegaan dan kesejukan. Ruang – ruang

terbuka dapat dimanfaatkan sebagai ruang bersosialisasi, beraktivitas dan

Page 2: PERANCANGAN KOTA - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/28039/1/alun_alun_kota_wonogiri_4.pdfPERANCANGAN KOTA 30 Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur BAB

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur 31

Ruang terbuka dapat dimanfaatkan menjadi ruang komunal dan menjadi

bersifat aktif jika ditambah dengan magnet – magnet yang menarik kunjungan

masyarakat. Maka pada area alun-alun sebaiknya dilengkapi dengan fasilitas

yang mendukung terjadinya aktivitas di dalamnya. Sehingga alun-alun tidak

hanya berwujud lapangan besar yang kosong dan panas, namun juga dapat

dijadikan salah satu tujuan rekreasi masyarakat dan tentunya menimbulkan

suasana yang nyaman. Penyediaan street furniture yang lengkap dan memadai

dapat menjadi salah satu daya tarik alun-alun.

4.5 Analisa Jalur Pejalan Kaki Alun – alun Wonogiri

Jalur pejalan kaki yang ada, kondisinya cukup terawat, akan tetapi

masih terlalu sempit bagi pejalan kaki sehingga agak kurang nyaman, vegetasi

juga kurang sehingga menimbulkan kesan kurang teduh. Jalur pejalan kaki

selain berfungsi sebagai estetika `kota, juga berfungsi sebagai fungsi aslinya

yaitu sebagai wadah manusia dalam melakukan pergerakan dari satu tempat ke

tempat tujuan lain.

Street furniture sudah berfumgsi dengan baik, namun jumlahnya

sangat minim. Tempat sampah yang ada dalam kawasan alun-alun ini hanya ada

satu buah. Masyarakat justru menggunakan saluran air/selokan didalam alun-

alun sebagai tempat untuk membuang sampah.

`

4.6 Analisa Kegiatan Pendukung Alun

Pada alun-alun Wonogiri sangat minim pedagang kaki lima, sehingga area

tersebut terlihat rapi dan teratur, namun tidak terdapatnya pedagang kaki

lima menjadikan alun-alun tidak memiliki daya tarik bagi masyarakat sekitar.

Namun demikian pada kondisi di lapangan, PKL telah dialokasikan tidak jauh

dari area alun-alun, dan telah ditata menurut kebijakan daerah setempat.

4.7 Analisa Penandaan Alun – alun Wonogiri

Keberadaan penandaan di dalam kawasan alun

memadai. Ditinjau dari berbagai fungsinya memudahkan pengguna kawasan

untuk memahami makna – makna dan simbol

masing – masing penandaan tersebut.

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur

4.6 Analisa Kegiatan Pendukung Alun – alun Wonogiri

alun Wonogiri sangat minim pedagang kaki lima, sehingga area

tersebut terlihat rapi dan teratur, namun tidak terdapatnya pedagang kaki

alun tidak memiliki daya tarik bagi masyarakat sekitar.

gan, PKL telah dialokasikan tidak jauh

alun, dan telah ditata menurut kebijakan daerah setempat.

Wonogiri

Keberadaan penandaan di dalam kawasan alun-alun sendiri sudah

nya memudahkan pengguna kawasan

makna dan simbol – simbol yang terkandung dalam

Page 3: PERANCANGAN KOTA - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/28039/1/alun_alun_kota_wonogiri_4.pdfPERANCANGAN KOTA 30 Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur BAB

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur 32

4.8 Analisa Preservasi dan Konservasi Alun – alun Wonogiri

Pada area alun-alun Wonogiri tidak terdapat bangunan bersejarah,

hanya terdapat monumen Adipura, yang berdiri dalam kondisi baik.

BAB V

USULAN REDESAIN

KONSEP REDESAIN

Alun-alun wonogiri ini kami rombak secara total, karena kurang

menarik dan belum bisa berotensi secara maksimal.

Mulai dari pile lantai yang awalnya tidak datar, kami ubah menjadi datar,

sehingga memudahkan pengunjung yang datang baik yang muda maupun

bagi lansia.

Panggung seni budaya, yang awalnya berdinding solid, sehingga

menutui pandangan kearah pendopo (rumah dinas Bupati)

menjadi kolom/pilar berbahan kayu yang tidak berdinding, sehingga tidak

menghalangi pandangan kearah pendopo.

Jalur pedestrian yang semula sempit, kami perlebar dan juga diberi

jogging track, sehingga alun-alun ini bisa dimanfaatkan sebagai lok

berolahraga yang menyenangkan.

Vegetsi yang semula hanya sedikit, kami ubah dengan

memperbanyak taaman, dan memberi pohon besar dikeempat sudutnya

sebagai peneduh, dan bagian bawahnya kami manvaatkan sebagai sitting

group yang juga terdapat kolam air mancur yang bisa memberi kesan

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur

BAB V

USULAN REDESAIN

wonogiri ini kami rombak secara total, karena kurang

menarik dan belum bisa berotensi secara maksimal.

pile lantai yang awalnya tidak datar, kami ubah menjadi datar,

sehingga memudahkan pengunjung yang datang baik yang muda maupun

Panggung seni budaya, yang awalnya berdinding solid, sehingga

menutui pandangan kearah pendopo (rumah dinas Bupati), Kami ubah

menjadi kolom/pilar berbahan kayu yang tidak berdinding, sehingga tidak

Jalur pedestrian yang semula sempit, kami perlebar dan juga diberi

alun ini bisa dimanfaatkan sebagai lokasi

Vegetsi yang semula hanya sedikit, kami ubah dengan

memperbanyak taaman, dan memberi pohon besar dikeempat sudutnya

sebagai peneduh, dan bagian bawahnya kami manvaatkan sebagai sitting

ancur yang bisa memberi kesan

Page 4: PERANCANGAN KOTA - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/28039/1/alun_alun_kota_wonogiri_4.pdfPERANCANGAN KOTA 30 Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur BAB

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur 33

damai dan semakin sejuk ditengah panasnya kota. Selain dikeempat sudut

alun-alun juga terdapat sitting group dipinggir alun-alun, sehingga banyak

tempat untuk bersantai dan beristirahat.

DENAH REDESAIN

REDESAIN ALUN

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur

REDESAIN ALUN-ALU

TAMPAK PANGGUNG SENI BUDAYA

Page 5: PERANCANGAN KOTA - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/28039/1/alun_alun_kota_wonogiri_4.pdfPERANCANGAN KOTA 30 Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur BAB

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur 34

PAPAN NAMA SITTING GROUP

PEDESTRIAN PANGGUNG SENI BUDAYA

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur PANGGUNG SENI BUDAYA

Page 6: PERANCANGAN KOTA - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/28039/1/alun_alun_kota_wonogiri_4.pdfPERANCANGAN KOTA 30 Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur BAB

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur 35

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, E, 2009, Ruang Publik Dalam Arsitektur Kota

Undip, Semarang.

Shirvani, H, 1985, The Urban Design Process

Company, New York.

SITTING GROUP

PERANCANGAN KOTA

Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur

Ruang Publik Dalam Arsitektur Kota, Badan Penerbit

The Urban Design Process, Van Nostrand Reinhold