PERANCANGAN DAN PEMBUATAN GAME WADAI BERBASIS...

17
diajukan oleh : Ari Setiawan 09.11.3270 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN GAME WADAI BERBASIS FLASH NASKAH PUBLIKASI

Transcript of PERANCANGAN DAN PEMBUATAN GAME WADAI BERBASIS...

diajukan oleh :

Ari Setiawan

09.11.3270

kepadaSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTAYOGYAKARTA

2013

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN GAME WADAI BERBASIS FLASH

NASKAH PUBLIKASI

DESIGN AND DEVELOPMENT WADAI GAME FLASH BASED

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN GAME WADAI BERBASIS FLASH

Ari SetiawanEmha Taufiq Luthfi

Jurusan Teknik InformatikaSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Game is one of the entertainment media are much in demand by all circles, as well as gaming entertainment media can also be a means of education / learning. Rapid development of the game industry with a diverse genre. One of them is a puzzle game that can be regarded as the oldest game in the world. This type of game is a game that requires deep thought, logic and prudence in the finish.

The design of this game aims to sharpen the mind, logic, thoroughness and caution. In essence, this game tells the story of how to collect a crystal ball into the container of course there are obstacles on each level separately. In completing this game user should drop a crystal ball hanging and the next task is to make the flow of a trip where the crystal ball must be rolled into a container and towards the next level or fell and broke and have to repeat the level. Like a puzzle game, to give the impression of thinking, a lot of pitfalls that must be overcome so that the user can still rolling crystal ball without hindrance to the container with the fastest time and it gets "Top Score".

Stages of the research conducted using the method multimeda development. The software used is Adobe Flash CS3, Adobe Photoshop CS3 and other supporting software.

Keywords: Game, Puzzle, Flash

ABSTRACT

Game merupakan salah satu hiburan yang sangat popular sampai saat ini.

Banyak sekali game yang beredar di dalam dunia maya dan dapat dengan mudah untuk

diunduh dan dimainkan. Beberapa game yang banyak dimainkan baik secara online

maupun offline seperti : Dota, Counter-Strike, Call of Duty, Point Blank, dan juga masih

banyak lagi game dengan genre yang bervariasi. Adapun beberapa game berbasiskan

flash seperti : Super Mario, Rich Mine, Cargo Bridge, Ninja Saga, Milionaire City, Jetpack

Joyride. Namun dari semua game yang ada saat ini, kebanyakan berbasiskan pada

kebudayaan asing, selain itu juga peminat game yang lebih suka terhadap karakter dari

Negara luar karena terkesan modern. Sebenarnya itu adalah tugas dari game developer

dalam negeri untuk bisa menghidupkan game dengan karakter dan kebudayaan dalam

negeri sehingga mampu mengangkat dan memperkenalkan kebudayan dalam negeri

kepada masyarakat dunia.

Dengan dasar tersebut diatas maka penulis bertujuan ingin membuat game yang

memperkenalkan budaya serta karakter dalam negeri dengan memasukan sebuah

karakter dari tokoh pewayangan yang merupakan salah satu kesenian dari dalam negeri

Indonesia.

Game atau permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan

tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak

serius dengan tujuan refreshing. Bermain game sudah dapat dikatakan sebagai lifestyle

masyarakat dimasa kini.1

Dunia game diawali dengan console - console pendahulu seperti Atari, Nintendo,

Super Nintendo (SNES) dan SEGA yang menampilkan game - game 2 dimensi yang

cukup sederhana namun untuk di jamannya, banyak diminati oleh masyarakat. 2 Pada

tahun 1972 dikatakan sebagai masa game generasi pertama yang menghasilkan game

pertama didunia yaitu Magnavox Odyssey. Kemudian dilanjutkan game generasi kedua

pada tahun 1976 dengan peluncuran mesin consol game pertama yaitu VES (Video

Entertainment System). Game generasi ketiga adalah keluarnya Nintendo Entertaiment

System (NES) pada tahun 1983 oleh perusahaan dari jepang. Game generasi keempat

dimulai pada 1988 dengan dikeluarkannya versi baru dari sega yaitu Sega Mega Drive

dan dari NES yaitu SNES (super nitendo entertainment system). Game generasi kelima

1 Anggra. Memahami Teknik dasar Pembuatan Game Berbasis Flash. Gava Media, Yogyakarta, 2008, hal vii2 Anggra. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash. Gava Media. Yogyakarta, 2008, hal. 1

1. Pendahuluan

Game

2. Landasan Teori

2.1 Definisi

2.2 Sejarah Perkembangan Game

ditandai dengan munculnya consol baru oleh Sony yaitu Sony Playstation pada tahun

1994. Game generasi keenam dan ketujuh dimulai dari tahun 1998 hingga saat ini

dengan membawa game pada gambar 3D dan terus menyempurkanannya hingga saat

ini. Game generasi terakhir adalah game generasi handheld dimana adalah sebuah

mesin game berukuran kecil yang bias dibawa kemanapun.

Ada banyak jenis atau genre game, walaupun terdapat beberapa variasi

penamaan, cross game, genre gabungan, dan semacamnya. Berikut ini adalah beberapa

genre game, antara lain Shooting, Role Playing Game, Side Scrolling Game, Real Time

Strategy, Racing, Puzzel dan sebagainya. 3

Game merupakan alat multimedia yang memiliki elemen - elemen yang berupa

audio dan visual baik 2D atau 3D. Terkait dengan hal tersebut menurut Sutopo dalam

bukunya yang berjudul “Mutimedia Interaktif dengan Flash” menyatakan beberapa hal

yang harus diperhatikan dalam perancangan game (multimedia) yaitu concept, design,

material collecting, assembly, testing dan distribution. 4

a. Konsep

Konsep adalah ide utama dalam perancangan game. Konsep akan menentukan

tujuan dan siapa pengguna game (identifikasi audience). Selain itu konsep digunakan

untuk menentukan jenis aplikasi (presentasi dan interaktif) dan tujuan aplikasi (hiburan,

pelatihan, pembelajaran, dan sebagainya).

b. Desain

Tahap design (perancangan) merupakan tahap pembuatan spesifikasi arsitektur

program, gaya, tampilan , dan kebutuhan material.

c. Material Colleting

Material Collecting merupakan tahapan dimana pengumpulan bahan yang sesuai

kebutuhan dilakukan. Tahapan ini bisa juga dikerjakan secara parallel dengan tahapan

Assembly.

d. Assembly

Tahap Assembly (pembuatan) merupakan tahap dimana bahan atau objek

multimedia yang sudah ada di buat. Pembuatannya berdasarkan tahapan design yaitu

sesuai dengan storyboard, Flowchart yang sudah dibuat.

e. Testing

3 Alif harsan, Jago Membuat Game Komputer, Media Kita, Jakarta, 2009, hal 24 Sutopo, Ariesto Hadi. (2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Graha Ilmu. Yogyakarta.

2.3 Jenis – Jenis Game

2.4 Teori Perancangan Game

Testing dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kesalahan/error yang mungkin

terjadi dalam hasil yang telah dibuat. Testing disebut juga sebagai tahap pengujian alpha

(alpha test) dimana pengujian dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya

sendiri.

f. Distribusi

Tahapan ini merupakan tahapan dimana aplikasi di simpan dalam media

penyimpanan seperti, Floppy disk, CD ROM ,dan sebagainya dan kemudian di sebar

luaskan atau di rilis kepasar.

Analisis merupakan hal yang sangat penting, karena dalam analisis tersebut

dapat mengetahuai kelemahan ataupun kekuatan dari aplikasi yang akan dibuat. 5 Teori

analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),

dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini

melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi tersebut dan mengidentifikasi

faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan

tersebut.

a. Nilai keseluruhan (Overall Value)

Nilai keseluruhan dari suatu game terpusat pada desain dan panjang durasi

game. Aplikasi ini dibangun dengan desain yang menarik dan interaktif. Untuk

penentuan panjang durasi, aplikasi ini menggunakan fitur timer.

b. Mudah digunakan (Usability)

Mudah digunakan dan diakses adalah poin penting bagi pembuat game. Aplikasi

ini merancang sistem dengan interface yang user friendly sehingga user dengan mudah

dapat mengakses aplikasi.

c. Keakuratan (Accuracy)

Keakuratan diartikan sebagai bagaimana kesuksesan model atau gambaran

sebuah game dapat dituangkan ke dalam percobaan atau perancangannya.

Perancangan game ini harus sesuai dengan model game pada tahap perencanaan.

d. Kesesuaian (Appropriatenes)

Kesesuaian dapat diartikan bagaimana isi dan desain game dapat diadaptasikan

terhadap keperluan user dengan baik. Aplikasi ini menyediakan menu dan fitur yang

diperlukan user untuk membantu pemahaman user dalam menggunakan aplikasi.

e. Relevan (Relevance)

5 Suyanto, M. 2007. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

2.5 Teori Analisis Game

2.6 Kriteria Game Yang Baik

Relevan artinya dapat mengaplikasikan isi game ke target user. Agar dapat

relevan terhadap user, sistem harus membimbing mereka dalam pencapaian tujuan

pembelajaran.

f. Objektivitas (Objectives)

Objektifitas menentukan tujuan user dan kriteria dari kesuksesan atau kegagalan.

Dalam aplikasi ini objektivitas adalah usaha untuk mempelajari hasil dari permainan.

g. Umpan balik (Feedback)

Untuk membantu pemahaman user bahwa permainan (performance) mereka

sesuai dengan objek game atau tidak, feedback harus disediakan. Aplikasi ini

menyajikan animasi dan efek suara yang mengindikasikan kesuksesan atau kegagalan

permainan.

Sejak Flash muncul sebagai sarana media animasi untuk web pada tahun 1996,

Flash telah mengalami banyak evolusi dalam pengembangannya. Berawal dari

ActionScript 1 yang dapat menangani navigasi frame dan interaksi mouse sederhana. Hal

ini bertahan sampai Flash 5, dimana ActionScript mengambil bentuk mirip JavaScript dan

memungkinkan penambahan fungsionalitas serta dot-syntax untuk mengakses variable

dan function. Pada Flash 7 (2004), ActionScript 2 diperkenalkan dengan penambahannya

antara lain yaitu tipe data untuk variable dan syntax class. Dan terakhir membawa pada

Flash 9 dimana dengan bahasa pemrograman ActionScript 3. 6

Trigonometri adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut

segitiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen. Dengan teori

trigonometri inilah yang menjadi dasar dalam pembuatan game Wadai.

Perangkat lunak untuk multimedia sangat membantu dan mempermudah para

penggunanya. Dan perangakat lunak seperti grafis, animasi, dan suara sangat berperan

penting dalam pembuatan game. Ada beberapa perangkat lunak yang digunakan antara

lain Adobe Soundbooth CS3 sebagai editing suara, Adobe Ilustrator CS3 sebagai

pengolahan grafis dan pembuatan karakter dan Adobe flash CS3 sebagai pengolahan

animasi dan melakukan programming menggunakan ActionScript.

6 Alif harsan, Jago Membuat Game Komputer, Media Kita, Jakarta, 2009, hal 1

2.7 Mengenal Game Flash

2.8 Teori Trigonometri

2.9 Perangkat Lunak Yang Digunakan

Analisis system adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke

dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasikan dan

mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Tahapan analisis memegang peranan

penting dalam pengembangan game, apabila suatu kesalahan terjadi dalam tahap

analisis ini akan dapat mempengaruhi di tahapan selanjutnya.

Untuk mengetahui kondisi atau situasi game maka digunakanlah analisis SWOT.

Dengan menggunakan analisis SWOT dapat mengetahui kelemehan dan kelebihan dari

game “Wadai”. Analisis SWOT sendiri mempunyai definisi suatu metode perancangan

strategis yang di gunakan untuk mengevalusi factor – faktor yang menjadi suatu

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dalam mencapi tujuan

sebuah proyek. Berikut adalah analisis SWOT pada game Wadai.

1. Analisi Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan dari game Wadai adalah tingkat ke unikan dari suatu game

tersebut karena game yang mengangkat salah satu karakter tokoh

pewayangan yaitu gatotkaca, game tidak perlu memerluka komputer

dengan spesifikasi tinggi untuk menjalankannya karena game tersebut tidak

terlalu berat.

2. Analisis Kelemahan (Weakness)

Game dengan grafik dua dimensi sehingga kualitas gambar yang

dihasilkan tergolong biasa – biasa saja dan game juga hanya dimainkan

secara single player dan hanya mempunyai 3 tingkatan permainan.

3. Analisis Kesempatan (Opportunity)

Saat ini perkembangan game di Indonesia belum terlalu pesat dan

jumlah game yang freeware juga masih sedikit sedangkan game Wadai

dapat diunduh secara gratis

4. Analisis Ancaman (Threats)

Persaingan industri game yang sangat ketat dalam menghasilkan

game – game dengan berbagai genre untuk memenuhi kebutuhan

pengguna dan juga perkembangan console sehingga menuntut programmer

3. Analisis dan Perancangan

3.1 Analisis Game

3.1.1 Analisis SWOT

untuk bersaing menyesuaikan rancangan game dengan console – console

terbaru.

Dengan Tujuan memudahkan analisis sistem dalam menentukan kebutuhan

secara lengkap, maka analisis dibagi menjadi dua jenis yaitu analisis kebutuhan

fungsional dan analisis kebutuhan non-fungsional.

Analisis kelayakan sistem merupakan proses yang mempelajari atau

menganalisa permasalahan yang telah di tentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan

dicapai. Tujuan dari analisis kelayakan sistem adalah untuk menguji apakah sistem yang

diterapkan layak dipakai atau tidak.

Game Wadai dibuat dengan beberapa file gambar dan suara. Konsep game ini

adalah melewati seluruh rintangan yang ada dalam setiap levelnya dengan benar agar

dapat melanjutkan ketingkat level selanjutnya. Game yang diberi judul “Wadai” ini

berfokus pada bagaimana cara pengumpulan bola sebagai tujuan utama dan dengan

dibatasi waktu (time over).

Perancangan di mulai dari latar belakang cerita dan dilanjutkan dengan

menetukan genre game, menentukan tool, merancang game play, menentukan grafis,

dan terakhir menentukan suara.

Game ini berisi tentang cerita perjuangan super hero yaitu gatotkaca untuk

mengumpulkan sebuah bola kekuatan dimana bola ini adalah menjadi sumber kekuatan

bagi gatotkaca. Sehingga pemain harus membantu gatotkaca untuk mendapatkan bola

kekuatan dan memasukannya kedalam sebuah karung/wadah.

Dalam pembuatan game wadai, penulis mendapatkan ide perancangan game ini

pada saat memainkan game yang yang berjudul “Cut Rope” dimana game ini juga

termasuk dalam genre puzle. Maka dari itu penulis berinisiatif untuk membuat game

dengan genre yang sama namun berbeda konsep dan karakternya.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Game

3.1.3 Analisis Kelayakan Game

3.2 Konsep

3.3 Perancangan

3.3.1 Latar Belakang Cerita

3.3.2 Genre Game

Dalam pembuatan game wadai, terdapat beberapa tool yang digunakan dalam

pembuatannya diantaranya Adobe Flash CS3, Adobe Illustrator CS3, Adobe Soundbooth

CS3 dan ActionScript 2.0 sebagai bahasa pemrogramannya.

Dalam merancang sebuah gameplay ada beberapa hal yang harus dilakukan

yaitu membuat alur game sebagai jalan cerita pada game, aturan permainan, dan

pembuatan flowchart system permainan.

Gambar 3.1 Flowchart Game Wadai

3.3.3 Menentukan Tool

3.3.4 Merancang Gameplay

Menentukan grafis dilakukan untuk memulai pengumpulan asset – asset yang

dibutuhkan dalam pembuatan game. Dalam menentukan grafis disini dimulai dari

merancang karakter, membuat layout game, dan perancangan interface.

Dalam game ini, suara/audio yang digunakan semuanya disesuaikan pada setiap

levelnya. Penambahan suara pada sebuah game adalah sebuah keharusan yang tidak

dapat ditinggalkan.

Dalam pembuatan game ini juga dibutuhkan perancangan waktu agar

pengerjaan game ini dapat teratur dan selesai tepat waktu.

Game

Dalam pembuatan game Wadai ini, langkah awal yang di lakukan adalah

mempersiapkan semua aset - aset yang akan digunakan dalam pembuatan game ini.

Aset - aset tersebut seperti gambar karakter, background, platform, sound atau suara,

dan tombol-tombol. Setelah itu membuat desain stage baik ditampilan permainan

maupun ditampilan - tampilan yang lain. Kemudian membuat animasi yang nantinya akan

di tampilkan dalam game seperti animasi karakter berjalan dan animasi laininya yang di

butuhkan dalam game tersebut. Setelah itu menambahkan script atau perintah

menjalankan game tersebut. Kemudian test untuk melihat hasilnya.

Pembahasan yang dilakukan adalah langsung tertuju pada pembahasan script

dan difokuskan pada game level 1 yang digunakan dalam game. Setelah semua aset di

masukan atau disiapkan maka selanjutnya adalah memasukakn script, ada dua cara

pertama dengan klik window pada menu bar > action dan cara yang ke dua dengan

menekan F9.

3.3.5 Menentukan Grafis

3.3.6 Menentukan Suara/Audio

3.3.7 Menentukan Timeline

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1 Implementasi

4.2 Pembahasan

Membuat file Executable atau Publikasi file ini bertujuan agar dapat di executable

atau dijalankan pada sebuah system operasi tanpa harus membuka aplikasi Adobe

Flash, tetapi pada sebuah system operasi harus terdapat aplikasi Flash Player karena

game adalah berbasis flash.

Ketika selesai dalam pembuatan sebuah game, ada satu proses nantinya akan

menentukan apakah game yang telah dibuat sudah layak atau tidak untuk digunakan,

dimainkan dan dirilis kepasar yaitu proses uji coba. Uji coba yang dilakukan terhadap

game wadai ini yaitu black box testing.

Setelah game digunakan, maka akan dievaluasi untuk menentukan apakah game

yang baru tersebut sesuai dengan tujuan semula dan diputuskan apakah ada revisi atau

modifikasi. Setelah terjadinya perubahan dalam perangkat keras, perangkat lunak,

dokumentasi atau prosedur untuk melihat kesalahan dengan kebutuhan baru atau

perbaikan efisiensi proses, maka pengembang game tersebut akan masuk pada tahap

pemeliharaan yang dibagi menjadi dua bagian yaitu pemeliharaan hardware dan

pemeliharaan software.

Interface game adalah berisi screensoot dari setiap interface dari game seperti,

tampilan intro game, tampilan menu utama, tampilan menu instructions, tampilan menu

level, tampilan main level, tampilan level completed, tampilan game over, tampilan

menang, dan tampilan menu exit.

4.3 Membuat File Executable (.exe)

4.4 Uji Coba

4.5 Pemeliharaan Game

4.6 Interface Game Wadai

Gambar 4.1 Tampilan awal atau loading Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.3 Tampilan Menu Instructions Gambar 4.4 Tampilan Menu Level

Gambar 4.5 Tampilan Main Level 1 Gambar 4.6 Tampilan Main Level 2

Gambar 4.7 Tampilan Main Level 3 Gambar 4.8 Tampilan Level Completed

Gambar 4.9 Tampilan Game Over Gambar 4.10 Tampilan Menang

Gambar 4.11 Tampilan Menu Exit

Dari uraian penjelasan dan pembahasan keseluruhan materi pada bab - bab

sebelumnya dan dalam rangka mengakhiri pembahasan mengenai game “Wadai” ini,

maka dapat diambil suatu kesimpulan yaitu :

a. Untuk membuat game Wadai dilakukan beberapa langkah yaitu menentukan

konsep permainan, menentukan genre game, menentukan tool yang digunakan,

membuat flowchart sistem permainan, dan membuat perancangan antar muka.

Hasil rancangan tersebut diimplementasikan ke dalam Adobe Flash CS3.

b. Game ini dapat dimainkan oleh semua usia.

c. File game yang kecil yaitu berukuran 13 MB sehingga tidak memakan space

hardisk yang besar.

d. Game ini memiliki level yang masih terbatas yaitu 3 tingkatan level.

e. Game ini belum menggunakan proses penyimpanan data atau save/loud seperti

untuk penyimpanan high score.

f. Sudah diuji dan semua sudah berjalan dengan benar.

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan kesimpulan yang telah dibuat sebelumnya, ada

beberapa saran yang ingin disampaikan, antara lain :

a. Game ini akan lebih bagus jika ditambahkan beberapa level yang lebih sulit.

b. Pengembangan grafik dan penambahan animasi dalam game agar tidak terlihat

monoton.

c. Lebih memperhatikan grafik dan animasi dalam game agar tidak terlalu berat

dalan menjalankan game tersebut.

d. Untuk pembuatan sebuah game yang baik diperlukan kemampuan berimajinasi

dan kreatifitas yang tinggi, dan juga harus memahami logika pemrograman.

5.2 Saran

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Offset.

Anggra. 2008. Memahami Teknik dasar Pembuatan Game Berbasis Flash. Yogyakarta:

Gava Media.

Sismoro, Heri. 2005. Pengantar Logika Informatika, Algoritma dan Pemrograman

Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.

Sutopo, A.H. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Daftar Pustaka