Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Persediaan...
Transcript of Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Persediaan...
Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Persediaan
Barang Menggunakan Metode Economic Order Quantity
(Studi Kasus: Rakyat Mart Salatiga)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Peneliti :
Rendy Dhana Setiawan (682013009)
Adi Nugroho, ST, MMSI
Melkior N.N. Sitokdana, S.Kom., M.Eng
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2017
Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Persediaan
Barang Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Studi
Kasus: Rakyat Mart Salatiga)
1)
Rendy Dhana Setiawan, 2)
Adi Nugroho, 3)
Melkior N.N. Sitokdana
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email : 1)
Abstract
Determine the exact amount of the company’s inventory is the aim of this writing.
It will be based on the research of a trading store: Rakyat Mart which sells kinds of
fragile goods, that frequently experience the situations of lacking inventory or overload
inventory. The goal of this research is to build up an informatics system that is able to
manage the inventory which appropriates to the company’s need. The system will be
implemented by a web that uses Economic Order Quantity (EOQ) method which focuses
on minimizing the cost procurement and also the determination of the company’s
inventory. As a result, a company loss due to miss-loading inventory could be avoided.
Keywords : Inventory, Economic Order Quantity
Abstrak
Penentuan besarnya persediaan barang yang tepat adalah tujuan dari penulisan
jurnal ini. Berdasarkan pada penelitian terhadap sebuah usaha dagang, Rakyat Mart yang
menjual berbagai macam barang yang rentan rusak, sering mengalami situasi persediaan
yang kurang atau persediaan yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah membuat
suatu sistem informasi yang dapat mengatur persediaan barang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Sistem ini akan diimplementasikan berbasis web dengan menggunakan
metode Economic Order Quantity (EOQ) yang berfokus pada meminimalisasi atau
meminimalisir biaya pengadaan barang serta penentuan besarnya persediaan di
perusahaan. Dengan demikian, kerugian akibat ketidaktepatan pengaturan persediaan
barang dapat dihindari.
Kata Kunci : Persediaan, Economic Order Quantity
1. Pendahuluan
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
berpengaruh penting dalam kehidupan manusia. Penggunaan media elektronik
seperti komputer diperlukan untuk dapat membantu menyelesaikan berbagai
macam permasalahan yang dihadapi perusahaan. Pemanfaatan teknologi secara
baik dan tepat membuat informasi yang didapat menjadi lebih cepat, akurat,
relevan.
Perusahaan yang bergerak dibidang usaha dagang seringkali mengalami
masalah pada persediaan barangnya, diantaranya persediaan barang yang terlalu
banyak atau persediaan barang kurang. Persediaan dapat mempengaruhi besarnya
biaya operasi disuatu perusahaan, sehingga kesalahan dalam mengatur persediaan
barang tidak boleh terjadi karena akan mengurangi keuntungan di perusahaan
tersebut. Untuk menanggulangi masalah persediaan barang tersebut, peneliti
menggunakan metode EOQ untuk dapat mengetahui tingkat persediaan yang
optimum.
Objek yang digunakan sebagai tempat penelitian yaitu Rakyat Mart yang
berada di Jl. Somopuro Kidul Salatiga. Rakyat Mart merupakan perusahaan
dagang yang menjual berbagai macam barang yang rentan terhadap kerusakan,
kelebihan dan kekurangan pada persediaan barangnya. Perusahaan dapat
menghemat waktu dan biaya apabila menyediakan persediaan barang dagang
dalam jumlah besar, tetapi pengadaan barang dalam jumlah yang besar juga dapat
mengakibatkan persediaan yang menumpuk dalam jangka waktu yang lama dan
nantinya barang yang akan dijual dapat mengalami perubahan harga dilihat dari
kondisi barangnya. Maka dari itu perlu dilakukan perancangan sistem informasi
persediaan barang di perusahaan untuk pengelolaan persediaan barang berbasis
web yang efektif.
Dari berbagai metode yang ada, peneliti memilih menggunakan metode
Economic Order Quantity (EOQ), metode ini yang nantinya digunakan untuk
menjawab persediaan yang ada di perusahaan usaha dagang, yakni menentukan
besarnya persediaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Metode tersebut
digunakan untuk mengatur persediaan agar tidak terlalu tinggi maupun terlalu
redah untuk mengurangi resiko kerugian.
Pada tahap perancangan sistem, peneliti menggunakan Unified Modelling
Language (UML). UML merupakan sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar
dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem
piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah
sistem sehingga dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak
yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya
sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek [9].
Pada tahap pengembangan sistem, peneliti menggunakan metode prototype.
Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan
dari perangkat lunak, mengidentifikasikan segala kebutuhan yang diketahui, dan
area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian
dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari
aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau
pemakai (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat
membawa kepada konstruksi sebuah prototipe. Prototipe tersebut dievaluasi oleh
pelanggan atau pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan
perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototipe disetel untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama, memungkinkan pengembang
untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya [8].
Dimulai dari menentukan user requirement, setelah itu melakukan
perancangan dengan mengacu pada kebutuhan yang ada. Peneliti merancang web
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan XAMPP sebagai database. Apabila
sistem telah selesai dibuat, selanjutnya didemokan kepada user agar mengetahui
sistem tersebut telah sesuai atau belum dengan kebutuhan yang ada.
2. Kajian Pustaka
Pada penelitian yang dilakukan oleh Sinta Tyas Anggraini Budiyono pada
tahun 2012 dengan judul “Sistem Persediaan Barang Dagang Menggunakan
Metode Economic Order Quantity”, dengan studi kasus di UD Mona Toserba.
Pada penelitian ini, perancangan sistem alur prosesnya digambarkan
menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari
usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.
Menggunakan bahasa pemrograman PHP dan XAMPP sebagai database.
Pengujian unit menggunakan model blackbox testing. Perancangan ini bertujuan
untuk membuat pengolahan persediaan barang dagang dan sistem yang dibuat
dapat menghindarkan dari terjadinya persediaan yang berlebihan yang akan
menimbulkan biaya penyimpanan dan menghindari kekurangan ketersediaan
barang dagang [1]. Penelitian yang dilakukan oleh Sinta belum ada batas minimal
persediaan yang harus dipesan lagi untuk dapat mengoptimalkan penggunaan
metode EOQ. Pada penelitian ini digunakan juga ROP sebagai solusi untuk
menentukan titik batas minimal pemesanan kembali.
Penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang
Mengggunakan Model Reorder Point” yang dilakukan oleh Ni Ketut Dewi Ari
Jayanti pada tahun 2015, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah
dokumen perancangan yang baik untuk sistem informasi persediaan barang.
Dengan menggunakan model reorder point untuk menentukan jumlah persediaan
barang yang tepat. Perancangan sistem alur prosesnya digambarkan menggunakan
diagram Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram
dan class diagram [2]. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Ketut menggunakan
ROP saja untuk dijadikan solusi dalam penentuan persediaan barang dan
pengaturan pemesanan persediaan barang.
Dari penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan terkait dengan
perancangan sistem informasi persediaan barang, penelitian ini dengan judul
“Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang Dengan
Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Studi Kasus: Rakyat
Mart, Salatiga”. Penelitian ini membahas tentang merancang sistem dan
membangun sebuah prototipe aplikasi persediaan barang berbasis web dengan
bahasa pemrograman PHP dan XAMPP sebagai database. Aplikasi ini bertujuan
untuk memudahkan dalam pengelolaan persediaan barang menggunakan metode
EOQ yang efektif di Rakyat Mart.
Sistem adalah hubungan atau interaksi yang berlangsung diantara satu
kesatuan komponen ataupun komponen secara teratur sehingga tujuan maupun
sasaran sistem dapat tercapai [11]. Sistem memiliki beberapa karakteristik,
diantaranya: Component, Boundary, Environment, Interface, Input, Output,
Process, Sasaran Sistem.
Data adalah fakta dan angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Dari
kumpulan data yang ada kemudian diolah atau diproses dengan cara atau metode
atau rumus tertentu yang akan menghasilkan informasi yang berarti bagi pemakai.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
telah diproses dengan suatu cara atau metode atau rumus tertentu sehingga
menghasilkan arti [3].
Sistem Informasi merupakan seperangkat prosedur yang terorganisasi
dengan sistematik yang jika akan dilaksanakan akan menyediakan informasi yang
dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan [12].
Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian
perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan mengunakan sistem yaitu
pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. Tujuan dari
perancangan sistem informasi adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakaian
sistem (user) dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan
rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli
teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem [13].
Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah,
barang dalam proses dan barang jadi dan pengendalian persediaan adalah aktivitas
mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Persediaan
berfungsi untuk mempermudah jalanya operasi perusahaan yang dilakukan secara
berturut-turut untuk proses bisnis [4]. Ada model sederhana untuk menentukan
berapa jumlah persediaan harus diadakan, yaitu dengan menggunakan model yang
menyatakan, simpan persediaan sebanyak kebutuhan selama satu tahun, pesan
kembali jika persediaan hampir habis, jangan pesan persediaan jika tidak ada
tempat untuk menyimpannya. Model sederhana ini tidak memiliki dasar
perhitungan. Prinsipnya model sederhana itu hanya melihat masalah waktu,
ketersediaan barang dan tempat penyimpanan barang.
Pengertian EOQ adalah jumlah unit atau kuantitas barang yang dapat dibeli
dengan biaya minimal. Tujuan metode persediaan ini adalah menentukan jumlah
pemesanan yang dapat meminimumkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan
persediaan. Dengan menggunakan EOQ, maka persediaan yang ada digudang
tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak akan terlalu sedikit, sehingga aktivitas
perusahaan tidak akan terganggu [5]. Beberapa asumsi yang dibuat untuk
mendukung model ini adalah, Demand atau kebutuhan diketahui secara konstan,
Lead time yaitu waktu tunggu yang diperlukan sejak saat pemesanan dilakukan
sampai barang tiba juga diketahu secara konstan, Pemesanan diterima sekaligus,
Quantity discount tidak dimungkinkan, Variabel cost hanya terdiri dari set up cost
dan holding atau carrying cost, Stock out atau shortage dapat dihindari jika
pesanan datang tepat waktu.
Rumus EOQ yang bisa digunakan adalah [5]:
Keterangan:
Q*= jumlah persediaan yang ekonomis (unit).
C = biaya pemesanan per pesanan.
R = permintaan bahanbaku per periode (unit).
H = biaya penyimpanan.
Adapun total biaya persediaan atau Total Inventory Cost (TIC) yaitu total
biaya pemesanan dan biaya penyimpanan dapat dihitung dengan rumus matematis
sebagai berikut [6]:
(Biaya Total = Biaya pemesanan + Biaya Penyimpanan)
Keterangan:
TIC = Total biaya persediaan.
Q = Jumlah pembelian dalam sekali pesan.
C = Biaya penyimpanan per unit per tahun.
R = Pembelian bahanbaku selama satu periode.
S = Biaya sekali pesan.
Reorder Point (ROP) adalah saat titik dimana harus diadakan pesanan lagi
sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimanaan barang yang dipesan itu
adalah tepat pada saat dibutuhkan. Pemesanan kembali ini perlu dilakukan oleh
perusahaan pada setiap periode untuk mencegah terjadinya kekurangan barang,
sehingga aktivitas perusahaan tidak terganggu.
Jika terdapat stok pengaman atau buffer stok maka:
Keterangan:
B = Titik pemesanan kembali.
R = Permintaan per periode (unit).
L = Waktu tunggu Lead Time.
N = Periode permintaan.
3. Metodologi Penelitian
Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, identifikasi dan
perumusan masalah didapat dari hasil wawancara secara langsung dengan
karyawan yang ditunjuk langsung oleh pemilik Rakyat Mart. Selanjutnya adalah
pengumpulan data dan melakukan perancangan sistem menggunakan metode
protopype, setelah sistem berhasil dibuat maka akan dilakukan pengujian sistem
dan selanjutnya diimplementasikan setelah semua fungsi dinyatakan berjalan.
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Tahap yang pertama adalah identifikasi masalah, pada tahap ini dimulai
dengan identifikasi proses bisnis dan proses pengadaan barang yang ada pada
Rakyat Mart. Terdapat permasalahan antara lain adalah pendataan barang yang
masih manual saat hendak memesan barang, sehingga rentan terjadi kesalahan
sewaktu mendata barang. Hal ini dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam
pengadaan barang, sehingga barang yang di pesan nantinya kurang atau berlebih
dan mengurangi keuntungan perusahaan. Tahap kedua adalah pengumpulan data,
pada tahap ini peneliti menentukan data apasaja yang nantinya akan digunakan
untuk mendukung pembuatan web. Pada tahap perancangan sistem ini dilakukan
dengan menggunakan metode prototype.
Gambar 2. Metode Prototype [7].
Dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan yang terdapat di Rakyat Mart.
Peneliti datang langsung ketempat studi kasus Rakyat Mart Salatiga. Observasi
dilakukan langsung dengan mengamati kegiatan pengadaan barang di minimarket.
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Perancangan Sistem
Pengujian Sistem
Implementasi
Wawancara dilakukan adalah dengan pegawai bernama Bapak Awan yang telah
ditunjuk langsung oleh pemilik minimarket, bertujuan untuk mengetahui
mengetahui alur kerja dan menentukan kebutuhan yang dibutuhkan untuk
merancang sistem. Dimana sistem yang akan dibangun nantinya akan digunakan
oleh dua user. Halaman admin untuk menampilkan, menambah, menghapus,
mengubah data-data barang dan laporan barang masuk maupun keluar. Kemudian
halaman untuk user atau pegawai, digunakan untuk penjualan atau kasir dan
menambahkan barang saat pengadaan barang. Pada halaman admin, terdapat fitur
untuk menambah data EOQ yang digunakan untuk menentukan besarnya pesanan
barang yang optimal pada setiap barangnya dan juga pada halaman laporan EOQ
terdapat data ROP yang nantinya digunakan sebagai batas minimal suatu barang
saat hendak memesan kembali. Pada metode prototype tahap selanjutnya adalah
mulai melakukan perancangan dan implementasi sistem. Aplikasi ini dibangun
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Database yang digunakan adalah
XAMPP. Setelah aplikasi jadi, maka selanjutnya adalah melakukan testing atau
pengujian sistem yang dilakukan oleh user. Nantinya user memberikan masukan
untuk perbaikan aplikasi sampai aplikasi sesui dengan permintaan dan berjalan
lancar. Use Case Diagram dari pengadaan barang dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Use Case Diagram
Gambar 3 menggambarkan use case dari pengadaan barang yang mana
memiliki dua aktor. Aktor pertama yaitu pemilik Rakyat Mart yang memiliki hak
akses untuk mengelola data karyawan, mengelola data barang, request barang ke
supplier dan juga membuat laporan. Aktor kedua yaitu karyawan Rakyat Mart,
memiliki hak akses untuk melihat persediaan barang dan membuat list pembelian
yang nantinya diberikan ke pemilik untuk disetujui, juga dapat mengelola data
barang yang masuk berdasarkan list pembelian dan juga dapat melakukan
transaksi penjualan barang. Acticity Diagram pengadaan barang dapat dilihat pada
gambar 4.
Gambar 4. Activity Diagram pembelian barang.
Gambar 4 menjelaskan aktifitas dimana karyawan melakukan pemeriksaan
persediaan di Rakyat Mart. Karyawan bertugas memeriksa persediaan barang,
setelahnya membuat list yang nantinya diberikan ke pemilik. Setelah pemilik
menyetujui, pemilik yang akan menghubungi supplier untuk pembelian barang.
Setelah tiga sampai tujuh hari sesuai barang yang dipesan, barang dikirim dan
dicek lagi oleh karyawan, apabila tidak sesuai barang dikembalikan lagi ke
supplier. Setelah dicek, karyawan akan memberikan laporan barang yang dipesan
kepada pemilik. Setelah itu barang disimpan di toko.
Gambar 5. Class diagram
Gambar 5 dapat dijelaskan bahwa aplikasi persediaan barang ini memiliki
user yang dibagi menjadi dua yaitu admin dan karyawan. Tabel user yang
berfungsi sebagai data login baik karyawan maupun admin. Tabel penjualan
berfungsi sebagai penyimpanan data penjualan, detail penjualan dapat dilihat pada
tabel detail penjualan. Tabel barang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data
barang. Tabel data EOQ berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data EOQ
dan juga ROP. Tabel jenis barang berfungsi sebagai tempat menyimpan data jenis.
Tabel pembelian berfungsi sebagai tempat menyimpan data pembelian dari
supplier. Tabel supplier berfungsi sebagai penyimpanan data lengkap supplier.
Setelah aplikasi selesai dibuat maka selanjutnya adalah tahap testing. Pada
tahap testing dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Testing dilakukan
dengan menggunakan metode black-box, apabila inputan dan output sudah sesuai
maka aplikasi sudah dapat diperlihatkan ke user. Apabila hasil belum sesuai maka
akan dilakukan perbaikan kembali, jika sudah dilakukan perbaikan hasil output
masih belum sesuai maka dapat dilakukan testing menggunakan metode whitebox
dimana aplikasi akan diteliti pada setiap baris pengkodeannya agar aplikasi
bekerja lebih maksimal. Testing selanjutnya merupakan suatu kegiatan test
program yang dilakukan oleh user dan diberi pelatihan pengoperasian terhadap
aplikasi baru.
Apabila aplikasi telah dinyatakan siap untuk digunakan dan user telah
menyetujui maka selanjutnya adalah implementasi. Implementasi dilakukan
dengan cara memasang aplikasi pada komputer di Rakyat Mart.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari tahap yang telah dilakukan sebelumnya pada saat observasi dan
wawancara, dapat ditemukan beberapa informasi dan data yang dapat digunakan
dalam proses pembuatan sistem. Selain itu masukan dari user nanti juga akan
menjadi acuan pengembangan sistem yang dibangun.
Aplikasi yang dibuat mengalami beberapa kali evaluasi. Proses evaluasi
yang dilalui bertahap, mulai dari memperbaiki tampilan dan menambahkan
tampilan EOQ dan memperbaiki error yang terjadi. Pada pengembangan prototype
tahap awal adalah halaman admin dan juga halaman user. Pada halaman admin
memilihi fungsi tambah, ubah dan hapus data barang, data supplier, melihat
laporan pembelian, penjualan. Namun masih ada kekurangan pada tiap tampilan
pada data barang dimana belum memiliki fitur pencarian untuk mempermudah
menambahkan barang dan juga belum terdapat fitur untuk menambahkan data
EOQ pada tiap barang. Kemudian ditambakan fitur pencarian di bagian atas tabel
dan tombol tambah data EOQ pada tiap barang untuk mempermudah
memasukkan data EOQ.
Pada prototype tahap kedua merupakan hasil perbaikan dari prototype tahap
pertama. Dimulai dari menambahkan hasil dari ROP pada laporan EOQ yang
nantinya ROP digunakan untuk menentukan batas minimal persediaan barang
yang digunakan untuk pemesanan kembali. Kemudian penambahan fitur untuk
melihat detail dari transaksi penjualan yang sudah dilakukan dengan menekan
tombol detail pada laporan penjualan dimenu admin.
Prototype tahap ketiga dilakukan untuk memperbaiki prototype tahap kedua.
Pada prototype tahap ketiga ini dilakukan penambahan fitur pemberitahuan atau
alert apabila barang sudah mencapai batas dari ROP. Pesan akan keluar apabila
stok barang, lebih kecil dari ROP.
Setelah prototype sudah pada tahap akhir dan telah dilakukan test akhir
maka aplikasi bisa digunakan oleh user untuk menjalankan proses bisnis.
Karyawan minimarket bisa melakukan pemesanan barang dan membuat list
pembelian, melihat dari stok barang berdasarkan stok minimal dari ROP dan
diberikan kepada pemilik untuk disetujui atau tidaknya pemesanan barang itu.
Perancangan dan implementasi sistem informasi persediaan barang
menggunakan metode Economic Order Quantity pada Rakyat Mart menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan XAMPP sebagai database.
Gambar 6. Halaman data barang
Gambar 6 merupakan tampilan data barang yang digunakan oleh admin.
Pada menu ini, admin toko dapat melakukan pencarian data barang dengan
mengetikkan kode item, kode produk atau nama produk. Selain itu, admin juga
dapat mengubah maupun menambah data barang baru yang belum terdapat
didalam tabel. Admin juga dapat menghapus data barang apabila memang barang
tersebut sudah tidak dijual lagi dan juga dapat menambah stok barang dan
menghitung EOQ.
Gambar 7. Halaman tambah data barang
Gambar 7 merupakan form tambah data barang yang digunakan oleh admin.
Pada Gambar 6 sebelumnya, jika admin memilih menu tambah data akan tampil
seperti gambar diatas. Pada menu ini, admin perlu memasukkan kode item, kode
produk, nama produk, stok, harga beli, harga jual, biaya pesan biaya simpan, dan
lead time. Data tersebut harus diisi semua oleh admin, karena nantinya data-data
tersebut yang akan digunakan untuk memproses data pada tampilan halaman lain.
Kode program 1. Tambah data barang 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Case ‘add2’:
$kodeitem=$_POST[‘kodeitem’];
$kodeproduk=$_POST[‘kodeproduk’];
$namaproduk=$_POST[‘namaproduk’];
$stok=$_POST[‘stok’];
$hargapokok=$_POST[‘hargapokok’];
$hargajual=$_POST[‘hargajual’];
$biayapesan=$_POST[‘biayapesan’];
$biayasimpan=$_POST[‘biayasimpan’];
$leadtime=$_POST[‘leadtime’];
$tambah=mysqli_query($koneksi, "INSERT INTO tbproduk VALUES('',
'$kodeitem', '$kodeproduk', '$namaproduk', '$stok', '$hargapokok',
'$hargajual', '$biayapesan', '$biayasimpan', '$leadtime')");
If($tambah){
Echo”<script language='javascript'>alert('Data Berhasil
Ditambah!'); document.location='admin.php?page=produk'</script>";
}else{
echo "<script language='javascript'>alert('Gagal Menambah Data!');
document.location='admin.php?page=produk'</script>";}
break;
Gambar 8. Halaman tambah data EOQ
Gambar 8 merupakan form tambah data EOQ yang digunakan oleh admin.
Seperti yang sudah saya jelaskan pada gambar 7, menu ini dapat diproses jika data
barang yang dimasukkan oleh admin lengkap. Pada menu ini, admin perlu
memasukkan permintaan barang, lalu dengan data yang sudah ada akan diolah dan
ditampilkan ke menu berikutnya.
Kode program 2. Tambah data EOQ 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Case ‘add4’:
$tanggal=$_POST[‘tanggal’];
$bulan=$_POST[‘bulan’];
$kodeproduk=$_POST[‘kodeproduk’];
$namaproduk=$_POST[‘namaproduk’];
$biayapesan=$_POST[‘biayapesan’];
$biayasimpan=$_POST[‘biayasimpan’];
$permintaan=$_POST[‘permintaan’];
$EOQ=$_POST[‘EOQ’];
$leadtime=$_POST[‘leadtime’];
$periode=$_POST[‘periode’];
$ROP=$_POST[‘ROP’];
$totalbiaya=$_POST[‘totalbiaya’];
$user=$_POST[‘user’];
$tambah=mysqli_query($koneksi, "INSERT INTO tbleoq VALUES('',
'$tanggal', '$bulan', '$kodeproduk', '$namaproduk', '$biayapesan',
'$biayasimpan', '$permintaan', '$EOQ', '$leadtime', '$periode',
'$ROP', '$totalbiaya', '$user')");
if($tambah){
echo "<script language='javascript'>alert('Data Berhasil
Ditambah!'); document.location='admin.php?page=produk'</script>";
}else{
echo "<script language='javascript'>alert('Gagal Menambah Data!');
document.location='admin.php?page=produk'</script>"; }
break;
Kode program 3. Trigger EOQ dan ROP before insert 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
BEGIN
IF NEW.EOQ IS NULL OR NEW.EOQ = 0 THEN
SET NEW.EOQ=
SQRT((2*NEW.biayapesan*NEW.permintaan)/NEW.biayasimpan);
ELSE
SET NEW.EOQ=NEW.EOQ + 0;
END IF;
IF NEW.ROP IS NULL OR NEW.ROP = 0 THEN
SET NEW.ROP= NEW.leadtime*(NEW.permintaan/12);
ELSE
SET NEW.ROP= NEW.ROP + 0;
END IF;
IF NEW.totalbiaya IS NULL OR NEW.totalbiaya = 0 THEN
SET NEW.totalbiaya=
(((SQRT((2*NEW.biayapesan*NEW.permintaan)/NEW.biayasimpan))/2)
*NEW.biayasimpan)+((NEW.permintaan/(SQRT((2*NEW.biayapesan*
NEW.permintaan)/NEW.biayasimpan)))*NEW.biayapesan);
ELSE
SET NEW.totalbiaya= NEW.totalbiaya + 0;
END IF;
END
Gambar 9. Halaman data EOQ
Gambar 9 merupakan tampilan data EOQ yang digunakan oleh admin. Pada
menu ini dapat diketahui hasil dari proses yang dilakukan pada gambar 8.
Halaman ini menampilkan EOQ dan ROP yang nantinya akan digunakan untuk
memesan barang, dan juga pemesanan barang kembali.
Untuk mengetahui dan menemukan kesalahan atau bug, maka dilakukan
tahap selanjutnya yaitu testing. Testing dilakukan menggunakan metode Black-
box. Black-box testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak yang diuji. Pengujian
black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada
spesifikasi perangkat lunak. Data diuji (input), dieksekusi (proses) pada perangkat
lunak kemudian keluaran (output), dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai
dengan yang diharapkan atau masih perlu pebaikan [10].
Tabel 1. Hasil pengujian Black-box
No Kondisi Respon Sistem Hasil
1 Syarat untuk Login
lengkap dan benar.
Melanjutkan ke halaman utama
sesuai dengan level pengguna. Berhasil
2
Nama pengguna dan
kata sandi tidak diisi
semua.
Menampilkan peringatan untuk
mengisi field yang kosong.
Login
gagal
3
Salah satu dari nama
pengguna dan kata sandi
tidak diisi.
Menampilkan peringatan untuk
mengisi field yang kosong.
Login
gagal
4
Kesalahan mengisi nama
pengguna dan kata sandi
(tidak ada di database).
Menampilkan peringatan bahwa
user tidak ditemukan.
Login
gagal
5
Parameter yang
dimasukkan untuk
pencarian tidak sesuai.
Contoh: tidak
berdasarkan kode item,
kode produk dan nama
barang.
Hasil pencarian kosong dan
menampilkan tulisan tidak ada
data.
Tabel
kosong
6
Parameter yang
dimasukkan untuk
pencarian sesuai tapi
data yang dicari tidak
ada di database.
Hasil pencarian kosong dan
menampilkan tulisan tidak ada
data.
Tabel
kosong
7
Parameter yang
dimasukkan untuk
pencarian sesuai dan
cocok dengan data di
database.
Menampilkan data yang dicari
Tabel
berisi data
yang dicari
8
Data yang dimasukkan
untuk menambah data
barang lengkap.
Menampilkan pesan data berhasil
ditambahkan.
Data pada
database
bertambah
9
Data yang dimasukkan
untuk menambah data
barang dan tidak bolek
kosong tetapi
dikosongkan.
Menampilkan peringatan untuk
mengisi field yang kosong.
Data pada
database
tidak
bertambah
10 Duplicate primary key. Menampilkan peringatan bahwa
gagal menambah data.
Data pada
database
tidak
bertambah
11 Menekan tombol hapus
pada data pada tabel.
Menampilkan peringatan data yang
akan dihapus.
Data pada
database
dihapus
12
Belum mengisi atau
mengosongkan hasil
perubahan data.
Menampilkan peringatan untuk
mengisi field yang kosong.
Data pada
database
tidak
diubah
13
Mengisi perubahan
dengan lengkap pada
data yang diubah.
Menampilkan pesan data berhasil
diubah.
Data pada
database
berhasil
diubah
5. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan pembahasan dan pengujian yang telah dilakukan, maka didapat
beberapa kesimpulan bahwa dengan adanya perancangan dan implementasi sistem
informasi persediaan barang menggunakan metode economic order quantity dapat
membantu Rakyat Mart dalam mengelola persediaan barang. Sistem yang dibuat
dapat secara otomatis menghitung jumlah pembelian barang yang optimal dengan
menggunakan EOQ, sehingga karyawan tidak harus lagi menghitung berapa
jumlah pembelian sekali pesan secara manual. ROP dapat digunakan untuk
menentukan batas minimal barang yang nantinya digunakan untuk memesan
kembali, untuk menghindari persediaan barang yang berlebih yang dapat
menimbulkan biaya penyimpanan dan menghindari kekurangan barang. Saran
untuk penelisi selanjutnya, adalah mengembangkan tampilan yang lebih responsif,
menambahkan status pengiriman barang dari supplier agar lebih mudah dalam
pemantauan barang, dan penambahan fungsi lainya seperti barcode scanner
barang agar lebih mudah dalam mendata barang masuk.
6. Daftar Pustaka
[1] Budiyono, Sinta Tyas Anggraini. 2012. “Perancangan dan Implementasi
Sistem Persediaan Barang Dagang Menggunakan Metode Economic Order
Quantity (Studi Kasus UD Mona Toserba)”, Jurusan Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana.
[2] Jayanti, Ni Ketut Dewi Ari. (2015). Perancangan Sitem Informasi
Persediaan Barang Menggunakan Model Reorder Point. Eksplora
Informatika. Vol.5, No. 1
[3] Munawaroh, Siti. (2006). Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang
(Studi Kasus: Universitas Stikubank Semarang). Jurnal Teknologi Informasi
DINAMIK. Vol.11
[4] Hermawan, Aris Budi. 2016. “Sistem Perencanaan Persediaan Barang
Menggunakan Metode EOQ dan ROP Pada Aksesoris Komputer di
Anugerah Jaya Komputer”. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Nusantara
Persatuan Guru Republik Indonesia.
[5] Wijaya, Andy, et al. 2013. Sistem Informasi Perencanaan Persediaan
Barang. Surabaya: JSIKA. 2:14-20.
[6] Rahmawati, Rianti. 2015. “Aplikasi Perhitungan Persediaan Bahan Baku
dengan Metode Economic Order Quantity Berdasarkan Varian Produk
(Studi Kasus: CV DwiSumber Semarang)”. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Teknik Informatika. Singaraja, 12 September.
[7] Rekayasa Perangkat Lunak, 2014, Prototyping Model.
https://julimkirom.wordpress.com/2014/02/20/3-prototyping-model/.
Diakses tanggal 20 Maret 2017.
[8] Pressman, Roger S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan
Praktisi (edisi ke 1). Yogyakarta: Andi.
[9] Nugroho, Adi. (2005). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan
Metodologi Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
[10] Suryani, Erni. 2013. “Aplikasi Pembelajaran Bahasa Korea Dasar berbasis
Sistem Operasi Android”. Skripsi. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,
Universitas Komputer Indonesia.
[11] Jogiyanto, 2003. Konsep Dasar Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi.
[12] Ella Helmi, Israel. 2012. “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah (Studi Kasus pada SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Kabupaten Kepulauan Sangihe)”. Tesis. Pascasarjana Universitas
Diponegoro Semarang.
[13] Dewi, Santika. 2016, Perancangan Sistem. http://santika.ilearning.me/2-1-
teori-umum/2-1-4-konsep-dasar-analisis-sistem/. Diakses tanggal 04 April
2017.