PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN...

93
PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DALAM PENGEMBANGAN SDM ASURANSI SYARIAH Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh : Achmad Mujiharto NIM : 104046201702 KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M

Transcript of PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN...

Page 1: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY

DENGAN PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN

DALAM PENGEMBANGAN SDM ASURANSI SYARIAH

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh :

Achmad Mujiharto

NIM : 104046201702

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 2: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

PENGESAHAAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN

PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DALAM PENGEMBANGAN SDM

ASURANSI SYARIAH telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah

Dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 14 Mei

2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 14 Mei 2009

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Prof.Dr.H. M. Amin Suma, SH,MA,MM. (………………...)

NIP. 150 210 422

2. Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag. MH. (………………...)

NIP. 150 318 308

3. Pembimbing I : Prof. Dr. Hasanuddin AF, MA. (………………...)

NIP. 150 050 917

4. Pembimbing II : Dra. Hj. Nuriyah Thahir, MM. (………………...)

NIP. 150 321 873

5. Penguji I : Prof. Dr. Fathurrahman Djamil, MA. (………………...)

NIP. 150 222 824

6. Penguji II : AM. Hasan Ali, MA. (………………...)

NIP. 150 370 226

Page 3: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Mei 2009

Achmad Mujiharto

Page 4: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

ABSTRAKSI

Dalam upaya untuk mendorong perkembangan asuransi syariah di Indonesia

dan pentingnya kualitas SDM di industri asuransi syariah, maka Berdasarkan

Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 426/KMK.06/2003 Pasal 23 (2) dan

Pasal 32 (1c) tentang Perizinan Usaha Asuransi Syariah, bahwa untuk membuka

cabang Perusahaan Asuransi Syariah dibutuhkan tenaga ahli dibidang asuransi atau

ekonomi syariah.

Fokus utama dari skripsi ini adalah pada peranan Islamic Insurance Society

dalam pengembangan SDM asuransi syariah, dimana Berdasarkan Keputusan Menteri

Keuangan (KMK) Nomor 426/KMK.06/2003 tersebut diatas dijelaskan bahwa untuk

membuka cabang Perusahaan Asuransi Syariah dibutuhkan tenaga ahli dibidang

asuransi atau ekonomi syariah. Pada kenyataannya apakah setiap perusahaan asuransi

syariah telah menjalankan regulasi tersebut, dengan mengirimkan stafnya untuk

mengikuti program sertifikasi keahlian asuransi syariah di Islamic Insurance Society.

Di sinilah digambarkan bagaimana peranan Islamic Insurance Society dengan

program sertifikasi keahlian dalam pengembangan SDM asuransi syariah.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis

penelitian berdasarkan pada pendekatan kualitatif. Melalui penelitian kualitatif

nantinya akan digunakan untuk menganalisis data dari lapangan dan sifatnya lebih

mendalam. Dengan menggunakan analisis deskriptif dimana peneliti berusaha

Page 5: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

melukiskan secara sistematis peranan Islmaic Insurance Society (IIS) dengan program

sertifikasi keahlian asuransi syariah dimulai dari perkembangan asuransi syariah di

Indonesia, kebutuhan SDM asuransi syariah, regulasi asuransi syariah, dan sekilas

tentang Islamic Insurance Society dalam pengembangan SDM, juga bagaimana usaha

Islamic Insurance Society dalam pengembangan SDM asuransi syariah dan analisis

peluang dan tantangan Islamic Insurance Society dengan program sertifikasi keahlian

dalam pengembangan SDM asuransi syariah sehingga kelaknya akan ditemukan

peranan dari Islamic Insurance Society dengan Program Sertifikasi Keahlian asuransi

syariah ini. Data-data yang didapat dikumpulkan melalui hasil wawancara dan juga

observasi.

Hubungan antara regulasi asuransi syariah dengan respon industri asuransi

syariah terhadap adanya program sertifikasi keahlian asuransi syariah inilah yang

coba ditampilkan, yaitu bagaimana peranan program sertifikasi keahlian asuransi

syariah ini dalam pengembangan SDM asuransi syariah. Hal ini untuk mengetahui

gap antara idealita yang dicitakan dan kondisi riil yang ada di lapangan

Page 6: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmad dan hidayah-

Nya. Tak lupa pula dorongan dari keluarga serta bimbingan para dosen di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Lembaga Sertifikasi Islamic Insurance Society. Akhirnya

penulis dapat menyelesaikan karya ini sebagai upaya untuk memenuhi persyaratan

akademik dalam rangka menyelesaikan pendidikan pada Sarjana (S1).

Dalam rangka penulisan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan rintangan yang

dialami penulis, antara lain keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki

penulis serta keterbatasan waktu. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca.

Pada kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH. MA. Selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag. Selaku Ketua Program Studi Muamalat

Konsentrasi Asuransi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag. MH. Selaku Sekretaris Program

Studi Muamalat Konsentrasi Asuransi Syariah UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Hasanuddin AF, MA. Selaku Dosen Pembimbing I.

5. Ibu Dra. Hj. Nuriyah Thahir, MM. Selaku Dosen Pembimbing II.

Page 7: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

6. Bapak Prof. Dr. Fathurrahman Djamil, MA. Selaku Dosen Penguji I.

7. Bapak AM. Hasan Ali, MA. Selaku Dosen Penguji II.

8. Bapak Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS. Selaku Ketua Umum pada

Islamic Insurance Society (IIS).

9. Bapak Ayim Ayatulloh Selaku Kepala Sekretariat pada Islamic Insurance

Society (IIS).

10. Pimpinan dan staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

11. Ayahanda Abok Masnah dan Ibunda Sutinah yang selalu memberikan

cinta dan dorongan kepada penulis dalam belajar dan menyelesaikan studi

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

12. Kakanda Mintarsih, Dede Nurasiah, Siti Husnah dan Adinda Nina

Apriyana, Chairun Nisa, Chairul Rizal, Runi Choiriyah serta keluarga

besar yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

13. Dwi Helida Thuala atas semua yang telah diberikan, baik waktu dan

tenaganya serta motivasi yang tiada henti kepada penulis.

14. Teman-Teman seperjuangan, sahabat mahasiswa Konsentrasi Asuransi

Syariah 2004 (Adit, Ustad, Fitri Alim, Nur Hasanah), Kosan Antala’lai

(Bapak Novenk, Uchal, Erman, Kiki, Irul), UKM Forsa divisi sepak bola

dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih telah memberikan

semangat dan motifasi dalam proses penyusunan skripsi ini.

Page 8: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

15. Dan tidak lupa pula kepada semua pihak yang telah membantu dalam

memberikan data yang diperlukan maupun bantuan lainnya.

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wata’ala memberikan bimbingan dan bantuannya

dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya, penulis dengan senang hati akan

menerima saran dan kritik untuk kesempurnaan karya ini.

Tangerang, 4 November 2008

Penulis

Page 9: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 8

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 9

E. Kerangka Teori dan Konsep............................................................... 10

F. Metode Penelitian.............................................................................. 14

G. Sistematka Penulisan ......................................................................... 17

BAB II TINAJAUAN UMUM ASURANSI SYARIAH, PENGEMBANGAN

SDM, DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN ASURANSI SYARIAH

A. Tinjauan Umum Asuransi Syariah ..................................................... 19

1. Pengertian Asuransi Syariah ........................................................ 19

2. Dasar Hukum Asuransi Syariah ................................................... 23

B. Tinjauan Umum Pengembangan SDM Asuransi Syariah.................... 25

1. ............................................................................................... Pe

ngertian Pengembangan SDM...................................................... 26

2. ............................................................................................... Tuj

uan Pengembangan SDM ............................................................ 27

Page 10: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

C. Tinjauan Umum Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah...................... 30

1. Pengertian Sertifikasi Ahli Asuransi............................................. 30

2. Kurikulum Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah ........................ 37

BAB III GAMBARAN UMUM ISLAMIC INSURANCE SOCIETY (IIS)

A. Sejarah Islamic Insurance Society (IIS).............................................. 40

B. Struktur Organisasi Islamic Insurance Society (IIS) ........................... 43

C. Visi dan Misi Islamic Insurance Society (IIS) .................................... 44

D. Landasan Pembentukan Islamic Insurance Society (IIS) .................... 44

E. Tujuan Pembentukan Islamic Insurance Society (IIS) ........................ 45

F. Nama Kelembagaan dan Gelar Keahlian............................................ 45

BAB IV ANALISIS PERANAN PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN

ASURANSI SYARIAH DALAM PENGEMBANGAN SDM

A. Peranan Program Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah Dalam

Pengembangan SDM Pada Islamic Insurance Society. ....................... 46

B. Usaha Islamic Insurance Society Dalam Pengembangan SDM

Asuransi Syariah................................................................................ 67

C. Peluang Dan Tantangan Program Sertifikasi Keahlian Asuransi

Syariah Dalam Pengembangan SDM Pada Islamic Insurance

Society............................................................................................... 70

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 74

B. Saran ................................................................................................. 78

Page 11: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 80

LAMPIRAN ......................................................................................................... 82

Page 12: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

GAMBAR 1.1 KERANGKA KONSEP.

GAMBAR 3.1 STRUKTUR ORGANISASI ISLAMIC INSURANCE SOCIETY (IIS).

GAMBAR 4.1 BAGAIMANA MEMPEROLEH FIIS / AIIS.

TABEL 2.1 KURIKULUM TRAINING CERTIFIED ISLAMIC INSURANCE SYARIAH.

TABEL 4.1 MARKET SHARE USAHA ASURANSI DAN REASURANSI SYARIAH.

TABEL 4.2.1 PERKEMBANGAN JUMLAH PERUSAHAAN YANG MENYELENGGARAKAN

USAHA DENGAN PRINSIP SYARIAH TAHUN 2002 – 10 JULI 2008.

TABEL 4.2.2 DAFTAR PERUSAHAAN (PER 10 JULI 2008) YANG MEMILIKI USAHA DENGAN

PRINSIP SYARIAH.

TABEL 4.2.3 DAFTAR PERUSAHAAN (PER 10 JULI 2008) YANG MEMILIKI USAHA DENGAN

PRINSIP SYARIAH.

TABEL 4.3 KONDISI SDM DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

INDONESIA.

Page 13: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dari waktu ke waktu, industri jasa keuangan syariah menunjukkan

perkembangan yang menggembirakan. Pada dekade belakangan ini terjadi percepatan

pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan syariah di berbagai belahan dunia, tidak

saja di negara-negara Muslim tetapi juga di kawasan berpenduduk mayoritas non-

Muslim. Di Benua Eropa misalnya, telah didirikan Islamic Bank of Britain dan

Islamic Investment Bank, asuransi syariah, manajemen investasi, dan beberapa

lembaga keuangan mikro syariah. Hal serupa terjadi juga di dataran benua Amerika

dan Australia. London pun sekarang bersiap-siap untuk menjadi salah satu pusat

keuangan syariah dunia.1

Meskipun pertumbuhannya relatif sangat cepat, industri keuangan syariah

masih menghadapi beberapa kendala terutama di sektor sumber daya manusia (SDM).

Pertumbuhan yang tinggi dari sisi asset keuangan syariah hendaknya diimbangi oleh

pertumbuhan dari tenaga professional pelaku industri keuangan syariah itu sendiri.2

Tentu saja, tenaga profesional yang diharapkan adalah mereka yang memiliki dan

memenuhi kualifikasi tertentu sebagai pelaku industri keuangan syariah. Bukan

1 Nuruddin Mhd. Ali, “Menyoal Profesionalisme dalam Industri Keuangan Syariah” artikel

diakses pada 12 Juni 2008 dari http://www.tazkia.online.com.html. 2 Hadari Nawawi, Perencanaan SDM; Untuk Organisasi Profit yang Kompetitif, (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 2003), Hal. 108.

Page 14: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

sekedar pelaku industri keuangan konvensional yang diberi pelatihan beberapa hari

tentang dasar-dasar keuangan syariah.

Terus bertambahnya perusahaan asuransi syariah di Indonesia merupakan

kabar baik bagi perkembangan industri Asuransi syariah saat ini. Namun, sayangnya

hal itu tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) asuransi

syariah yang berkualitas. Seringkali, pembukaan cabang atau divisi asuransi syariah

baru hanya didukung jumlah SDM terbatas.3

Berdasarkan data Islamic Insurance Society (IIS) per Maret 2006, sekitar 80

persen dari seluruh cabang atau divisi asuransi syariah belum memiliki ajun ahli

syariah. Islamic Insurance Society (IIS) mengestimasi asuransi syariah Indonesia per

Maret 2006 memiliki sekitar 200 cabang dan hanya didukung 30 ajun ahli syariah.

Jumlah yang cukup sedikit bila dibandingkan kondisi SDM di asuransi konvensional.

Per Maret 2006, sebagian besar cabang asuransi konvensional telah memiliki

sedikitnya seorang ajun ahli asuransi syariah. Jumlah tersebut sesuai dengan

ketentuan departemen keuangan (Depkeu).4

Padahal, keahlian ajun ahli syariah sangat dibutuhkan dalam mendorong

perkembangan inovasi produk asuransi syariah. Hal tersebut berdampak pada kurang

berkembangnya produk inovatif di industri asuransi syariah. Saat ini, sebagian besar

cabang atau divisi asuransi syariah lebih memilih untuk meniru produk asuransi

konvensional lalu dikonversi menjadi syariah (mirroring). ''Jadi, produk asuransi

3 Mihami Tjokrosaputro, Perkembangan Industri Asuransi Syariah di Indonesia, Kendala dan

Prospeknya dalam Menghadapi AFTA Tahun 2003. Jakarta : Jurnal Ekonomi, 2002. Hal. 144. 4 Republika, “Tantangan Dalam Sumber Daya Manusia (SDM) Asuransi Syariah”, artikel

diakses pada, 14 Mei 2008 dari http://www.republika.com.html.

Page 15: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

syariah yang ada saat ini lebih banyak merupakan produk ikut-ikutan dari asuransi

konvensional. Contohnya, mereka ada bank assurance, kita buat yang syariahnya,''

Dalam upaya untuk mendorong perkembangan asuransi syariah di Indonesia

dan pentingnya kualitas SDM di industri asuransi syariah, maka Berdasarkan

Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 426/KMK.06/2003 Pasal 23(2) dan

Pasal 32 (1c) tentang Perizinan Usaha Asuransi Syariah, bahwa untuk membuka

cabang Perusahaan Asuransi Syariah dibutuhkan tenaga ahli dibidang asuransi atau

ekonomi syariah.5

Dalam KMK Nomor 426/KMK.06/2003 tentang perizinan usaha asuransi dan

kelembagaan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, hanya menyebutkan

pada pasal 4 ayat 3 bahwa selain harus memenuhi ketentuan dalam ayat (1), pendirian

atau konversi perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah

harus pula menyampaikan: (a) bukti pendukung bahwa tenaga ahli yang dipekerjakan

memiliki keahlian di bidang asuransi dan atau ekonomi syariah.6 Dari perkembangan

itu muncul suatu kebutuhan bahwa industri asuransi syariah juga harus ada dan

kebutuhan itu harus dipenuhi dengan tenaga SDM yang berkualitas dengan itu

Islamic Insurance Society (IIS) masuk kewilayah itu.

Perusahaan asuransi syariah sangat memahami bahwa sumber daya manusia

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberhasilannya. Sadar akan

5 Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) BPPK Departemen Keuangan Republik

Indonesia, brosur pendaftaran UJian Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah, (Jakarta: Asosiasi

Asuransi Syariah Indonesia (AASI) BPPK Departemen Keuangan Republik Indonesia, 2006) 6 Muhammad Syakir Sula, Asuaransi Syariah ; Konsep dan Operasional, (Jakarta : Gema

Insani Press, 2004), hal. 569

Page 16: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

pentingnya kualitas dari tenaga kerja untuk mencapai standar yang diperlukan baik

oleh pelanggan-pelanggan lokal maupun internasional, Perusahaan asuransi syariah

menyadari bahwa sumber daya manusia adalah sumbangan yang penting bagi

pertumbuhan dan perkembangan Perusahaan. Perusahaan asuransi syariah bangga

akan kemampuannya dalam menyediakan kesempatan bagi seluruh karyawan untuk

mengembangkan kreatifitas, memajukan prospek usaha dan mencapai tujuannya

untuk menjadi Perusahaan yang mendunia.7

Dari gambaran di atas terlihat bahwa industri ekonomi syariah sudah

berkembang dan menjangkau hampir semua aspek industri asuransi syariah.

Perkembangan ini akan terus berlanjut seiring dengan permintaan (demand)

masyarakat akan produk dan jasa asuransi syariah dan keuangan syariah. Permintaan

itu sendiri akan semakin berkembang dengan semakin meluasnya pengetahuan dan

kesadaran masyarakat tentang asuransi syariah. Dengan demikian, lembaga-lembaga

keuangan dan ekonomi syariah harus terus melakukan sosialisasi dan pendidikan

tentang ekonomi syariah dari berbagai aspek kepada masyarakat.

Syarat utama yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan tersebut

adalah pengembangan keahlian dan competensi di bidang jasa asuransi syariah dan

keuangan syariah. Hal ini dibutuhkan untuk mendorong terjadinya akselerasi dalam

inovasi dan meningkatkan kinerja perusahaan asuransi syariah dalam penguatan

kapasitas sumber daya manusia.

7 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT. Bumi Aksara,

2003), h.28.

Page 17: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Melihat perkembangan SDM di industri asuransi syariah di atas, terlihat

seperti ada jarak antara yang diidealkan dengan kenyataan di lapangan. Hal ini antara

lain ditandai oleh masih minimnya pengetahuan tentang aturan-aturan syariah di

kalangan pelaku industri itu sendiri. Ini terjadi karena masih kurangnya pendidikan

lanjutan setelah pendidikan dasar ekonomi dan keuangan syariah. Perusahaan

asuransi syariah harus menjadi learning organization yang terus belajar dan

mengembangkan pengetahuan keuangan syariah. Dari sini lah mereka kemudian

dapat mempercepat munculnya inovasi produk dan jasa yang ditawarkan kepada

masyarakat.8

Selama ini ada beberapa kritikan masyarakat terhadap pelaku industri

keuangan syariah karena dianggap sama saja dengan yang konvensional. Bahkan, di

beberapa bagian terkesan bahwa perusahaan asuransi konvensional lebih baik

daripada perusahaan asuransi syariah. Hal ini terkait dengan kualitas layanan yang

diberikan. Perusahaan asuransi syariah harus betul-betul syariah dari segi operasional

dan layanan yang diberikan kepada masyarakat dan bukan sekedar namanya saja yang

syariah.

Ala kulli hal (pada setiap keadaan), para profesional keuangan syariah

diharapkan juga mampu memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang

keuangan syariah itu sendiri. Masyarakat harus dididik terus menerus tentang

bagaimana berekonomi dan bertransaksi yang sesuai syariah, menanamkan

pemahaman bahwa asuransi syariah berbeda dengan asuransi konvensional.

Pendidikan masyarakat ini memang membutuhkan investasi waktu dan ada

8 Nuruddin Mhd. Ali, “Menyoal Profesionalisme dalam Industri Keuangan Syariah”

Page 18: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

opportunity costnya, namun in long run investasi itu akan kembali kepada industri

asuransi syariah itu sendiri.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian skripsi tentang peranan program sertifikasi keahlian asuransi

syariah dalam pengembangan SDM. Pertanyaan mendasar yang hendak dikaji dalam

masalah ini adalah apakah peranan program sertifikasi keahlian asuransi syariah

dalam pengembangan SDM pada Islamic Insurance Society? Pada bagian selanjutnya

akan diuraikan bagaimana upaya Islamic Insurance Society dalam pengembangan

SDM asuransi syariah yang berkarir di industri keuangan syariah? serta analisis

peranan program sertifikasi keahlian asuransi syariah dalam pengembangan SDM

pada Islamic Insurance Society?. Hal ini untuk mengetahui gap antara idealita yang

dicitakan yaitu berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor

426/KMK.06/2003 Pasal 23 (2) dan Pasal 32 (1c) tentang Perizinan Usaha Asuransi

Syariah, bahwa untuk membuka cabang Perusahaan Asuransi Syariah dibutuhkan

tenaga ahli dibidang asuransi atau ekonomi syariah dan kondisi riil yang ada di

lapangan. Maka penulis mengangkat masalah tersebut dengan menjadikan fokus

penelitian skripsi yang diberi judul : “PERANAN PROGRAM SERTIFIKASI

KEAHLIAN ASURANSI SYARIAH DALAM PENGEMBANGAN SDM PADA

ISLAMIC INSURANCE SOCIETY”. Akhirnya, semoga penelitian ini dapat

dilaksanakan dengan baik dan bermanfaat bagi semua kalangan.

Page 19: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pada uraian latar belakang diatas dapat dilihat bahwa peran sumber daya

manusia (SDM) asuransi syariah sangatlah dibutuhkan oleh berbagai perusahaan

asuransi syariah untuk dapat terus memenuhi standar kualitas perusahaan yang baik.

Untuk mencegah terjadinya penelitian yang terlalu kompleks dan melenceng dari

tujuan awal penelitian, maka penulis membatasi penelitian pada:

a. Penelitian ini dilakukan pada lembaga sertifikasi pendidikan dan pelatihan

asuransi syariah yaitu Islamic Insurance Society (IIS).

b. Pengembangan SDM asuransi syariah yang menjadi objek penelitian adalah

peranan Islamic Insurance Society (IIS) dengan program sertifikasi keahlian

dalam pengembangan SDM.

c. Menggunakan tolak ukur berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

426/KMK.06/2003 Pasal 23 (2) dan Pasal 32 (1c) tentang Perizinan Usaha

Asuransi Syariah, bahwa untuk membuka cabang Perusahaan Asuransi

Syariah dibutuhkan tenaga ahli dibidang asuransi atau ekonomi syariah.

2. Perumusan Masalah

Melihat dari perkembangan pendidikan asuransi syariah dan semakin

dibutuhkannya SDM yang berkualitas serta agar sesuai dengan penelitian yang akan

Page 20: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

penulis lakukan maka dari itu, berikut adalah perumusan masalah yang akan diangkat

dalam penelitian ini:

a. Apa peranan Islamic Insurance Society dengan program sertifikasi keahlian

dalam pengembangan SDM asuransi syariah?

b. Bagaimana usaha Islamic Insurance Society dalam pengembangan SDM

asuransi syariah?

c. Apa peluang dan tantangan Islamic Insurance Society dengan program

sertifikasi keahlian dalam pengembangan SDM asuransi syariah?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui peranan Islamic Insurance Society dengan program sertifikasi

keahlian dalam pengembangan SDM asuransi syariah.

b. Mengetahui usaha Islamic Insurance Society dalam pengembangan SDM

asuransi syariah.

c. Mengetahui peluang dan tantangan Islamic Insurance Society dengan program

sertifikasi keahlian dalam pengembangan SDM asuransi syariah.

2. Manfaat Penelitian

Dari pemaparan tujuan diatas, penulis juga mengharapkan adanya manfaat

dari penelitian ini, yaitu:

a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang khazanah ekonomi

Islam khususnya tentang SDM asuransi syariah.

Page 21: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

b. Untuk memberikan tambahan pengetahuan bagi SDM konsentrasi asuransi

syariah dalam memasuki dunia kerja asuransi syariah dan memberikan

sumbangsih pemikiran bagi kemajuan konsentrasi asuransi syariah di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan dan sumbangan

pemikiran pada lembaga pendidikan dan pelatihan, khususnya program

sertifikasi keahlian asuransi syariah dalam menjalankan peran dan fungsinya

dalam menghasilkan SDM yang berkualitas untuk terjun di industri asuransi

syariah.

d. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang Islamic Insurance Society

dengan program sertifikasi keahlian asuransi syariah.

e. Memberikan sumbangsih pemikiran kepada kalangan akademisi sehingga

dapat menambah literatur tentang Asuransi Syariah.

Dari pemaparan tujuan dan manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dalam

penelitian ini, kepentingan yang utama dalam penulisan penelitian ini adalah untuk

membuktikan kompetensi keilmuan penulis dalam bidang studi asuransi syariah yang

intinya guna memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar sarjana.

D. Review Kajian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang membahas tentang SDM (sumber daya manusia)

diantaranya:

a. Iis Aisyah tahun 2005 dengan judul “Manajemen Sumber Daya Manusia

Perbankan Syariah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktek

Page 22: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

manajemen SDM pada perbankan syariah. Perbedaan mendasar antara skripsi

Iis Aisyah dengan skripsi penulis adalah pada bidang kajian yang diteliti yaitu

pada skripsi Iis Aisyah sumber daya yang dibahas adalah pada bidang

Perbankan Syariah sedangkan bidang kajian penulis adalah Asuransi Syariah.

b. Salma Arfiani tahun 2005 dengan judul “Peningkatan Profesionalisme dan

Kinerja Sumber Daya Manusia Pada Bank BNI Syariah Pendekatan Balance

Scorecard”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses

peningkatan profesionalisme dan kinerja SDM pada BNI Syariah. Perbedaan

mendasar antara skripsi Salma Arfiani dengan skripsi penulis adalah lokasi

penelitian dan metode penelitian yang digunakan. Pada skripsi Salma Arfiani,

lokasi penelitian dilakukan pada Bank BNI Syariah dan dengan metode

pendeketan Balance Scorecard, sedangkan pada skripsi ini, penulis meneliti

SDM aktuaria pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah dan dengan metode

penelitian analisis deskriptif kualitatif.

E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

1. Kerangka Teori

a. Pengertian SDM

Pengertian SDM dibedakan menjadi dua pengertian yaitu secara makro

dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai

penduduk atau masyarakat atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah

memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun belum memperoleh

pekerjaan (lapangan kerja). Sedangkan pengertian SDM secara mikro di

Page 23: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

lingkungan sebuah organisasi / perusahaan pengertiannya dapat dilihat dari tiga

sudut:

1) SDM adalah orang yang bekerja dan berfungsi sebagai aset organisasi /

perusahaan yang dapat dihitung jumlahnya (kuantitatif).

2) SDM adalah potensi yang menjadi motor penggerak organisasi / perusahaan

sesuai dengan ketrampilan dan keahlian masing-masing yang mendapatkan

penghargaan financial.

3) Manusia sebagai sumber daya adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan Yang

Maha Esa, sebagai penggerak organisasi / perusahaan berbeda dengan sumber

daya lainnya sehingga mengharuskan manusia diperlakukan secara berlainan

dengan sumber lainnya.

Dari uraian pengertian SDM diatas berarti sukses organisasi /

perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak sekedar ditentukan oleh jumlah

SDM yang dipekerjakannya, tetapi sangat dipengaruhi oleh kualitas dan sifat

kompetitifnya.9

b. Peranan Program Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah Dalam

Pengembangan SDM pada Islamic Insurance Society.

Terus bertambahnya perusahaan asuransi syariah di Indonesia

merupakan kabar baik bagi perkembangan industri Asuransi syariah saat ini.

Namun, sayangnya hal itu tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya

manusia (SDM) asuransi syariah yang berkualitas. Seringkali, pembukaan

9 H.Hadari Nawawi, Perencanaan SDM Untuk Organisasi Profit Yang Kompetitif, cet.II, (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 2003), h.37-39.

Page 24: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

cabang atau divisi asuransi syariah baru hanya didukung jumlah SDM

terbatas.

Dalam upaya untuk mendorong perkembangan asuransi syariah di

Indonesia dan pentingnya kualitas SDM di industri asuransi syariah, maka

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 426/KMK.06/2003

Pasal 23(2) dan Pasal 32 (1c) tentang Perizinan Usaha Asuransi Syariah, bahwa

untuk membuka cabang Perusahaan Asuransi Syariah dibutuhkan tenaga ahli

dibidang asuransi atau ekonomi syariah.

Dari perkembangan itu muncul suatu kebutuhan bahwa industri asuransi

syariah juga harus ada dan kebutuhan itu harus dipenuhi dengan tenaga SDM

yang berkualitas dengan itu IIS masuk kewilayah itu.

Dari perkembangan itu muncul suatu kebutuhan bahwa industri asuransi

syariah juga harus ada dan kebutuhan itu harus dipenuhi dengan tenaga SDM

yang berkualitas dengan itu Islamic Insurance Society (IIS) masuk kewilayah itu.

Islamic Insurance Society (IIS) berdiri pada tahun 2003 dengan misi utama

melakukan sertifikasi bagi praktisi asuransi syariah. Program diklat sertifikasi

Islamic Insurance Society (IIS) terdiri dari 3 (tiga) tahapan kegiatan pelatihan,

yakni pelatihan tingkat dasar, pelatihan tingkat ajun ahli (Associateship) dan

pelatihan tingkat (Fellowship). Untuk memperoleh gelar sertifikasi tersebut

praktisi diwajibkan mengikuti serangkaian pelatihan dan ujian pada tingkat ajun

ahli dan tingkat ahli. Praktisi yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi berhak

Page 25: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

menggunakan gelar AIIS (Associate of Islamic Insurance Society) untuk ajun ahli

dan FIIS (Fellow of Islamic Insurance Society) untuk tingkat ahli.

Melihat perkembangan SDM di industri asuransi syariah di atas, terlihat

seperti ada jarak antara yang diidealkan dengan kenyataan di lapangan. Hal ini

antara lain ditandai oleh masih minimnya pengetahuan tentang aturan-aturan

syariah di kalangan pelaku industri itu sendiri. Ini terjadi karena masih kurangnya

pendidikan lanjutan setelah pendidikan dasar ekonomi dan keuangan syariah.

Perusahaan asuransi syariah harus menjadi learning organization yang terus

belajar dan mengembangkan pengetahuan keuangan syariah. Dari sini lah mereka

kemudian dapat mempercepat munculnya inovasi produk dan jasa yang

ditawarkan kepada masyarakat.

2. Kerangka Konsep

Konsep penelitian ini mengarah pada tujuan untuk mengetahui peranan

Islamic Insurance Society dengan program sertifikasi keahlian dalam

pengembangan SDM asuransi syariah. Oleh karena itu berikut adalah kerangka

konsep dari penelitian ini yang akan menggambarkan hubungan timbal balik

antara beberapa variabel penting dalam penelitian agar tercipta manfaat bagi

bidang asuransi syariah itu sendiri.

Dalam kerangka konsep ini akan diterangkan tentang peranan program

sertifikasi keahlian asuransi syariah dalam pengembangan SDM di industri

asuransi syariah menurut usaha-usaha yang dilakukan oleh Islamic Insurance

Society dan membandingkannya dengan Regulasi Pemerintah yaitu Keputusan

Page 26: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Menteri Keuangan Nomor 426 / KMK.06 2003 tentang perizinan usaha dan

kelembagaan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. sehingga nantinya

dapat dilihat korelasi diantara keduanya dalam kapasitasnya masing-masing yang

tentunya bertujuan untuk semakin meningkatkan kualitas dari bidang aktuaria itu

sendiri.

GAMBAR 1.1

KERANGKA KONSEP

F. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam rangka penyusuran skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan

Penelitian ini merupakan usaha pengumpulan data dengan cara melakukan

wawancara langsung terhadap Ketua Umum Islamic Insurance Society (IIS) dan

pihak-pihak yang berkompeten lainnya guna mendapatkan informasi dan data yang

diperlukan untuk melengkapi penelitian ini.

2. Penelitian Kepustakaan

Islamic Insurance Society Regulasi Pemerintah

KMK No. 426/ KMK.06

Industri Asuransi Syariah

SDM Asuransi Syariah

Page 27: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Penelitian yang dilakukan untuk mencapai pemahaman yang komprehensif

tentang konsep yang dikaji, yaitu dengan pengumpulan data dari buku-buku,

makalah, dan bacaan lain yang berhubungan dengan bahasan penelitian ini.

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data pengamatan /

observasi dan wawancara mendalam / in-depth interviews (Chaedar, 2002: 154-156).

Kedua metode / teknik tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengamatan / Observasi yang dimaksud adalah pengamatan yang sistematis

tentang kejadian dan tingkah laku dalam setting sosial yang dipilih untuk diteliti.

Pengamatan ini tentunya dilakukan pada lembaga sertifikasi pendidikan dan

pelatihan yang sudah dipilih yaitu Islamic Insurance Society (IIS).

2. Wawancara mendalam (in-depth interviews). Wawancara mendalam adalah

teknik pengumpulan data yang didasarkan pada percakapan secara intensif dengan

suatu tujuan tertentu. Wawancara dilakukan untuk mendapat berbagai informasi

menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian. Wawancara dilakukan

kepada responden yang dianggap menguasai masalah penelitian.

Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah:

1. Data Primer diperoleh dari :

Metode Wawancara : Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS. Ketua

Umum Islamic Insurance Society (IIS)

2. Data Sekunder antara lain berupa:

a. Data Kegiatan Akademik Training Asuransi Syariah pada Islamic

Insurance Society (IIS)

Page 28: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

b. Program dan Training yang dilakukan oleh Islamic Insurance Society

(IIS).

c. Data alumni atau lulusan peserta Program Sertifikasi Keahlian

Asuransi Syariah pada Islamic Insurance Society (IIS) dan nama

perusahaan asuransi syariah.

d. Data berupa Undang-Undang, Keputusan Menteri Keuangan,

Peraturan Pemerintah, dan Keputusan Dewan Syariah Nasional

tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan

perusahaan reasuransi, yang mensyaratkan adanya ahli asuransi

syariah dan atau ekonomi syariah dalam perusahaan asuransi yang

menjalankan prinsip syariah.

Adapun teknik pengolahan dan analisis data untuk menganalisis penelitian ini

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan informasi, melalui wawancara, dan observasi langsung.

2. Reduksi. Langkah ini adalah untuk memilih informasi mana yang sesuai

dan tidak sesuai dengan masalah penelitian.

3. Penyajian. Setelah informasi dipilih maka disajikan dalam bentuk tabel,

ataupun uraian penjelasan.

4. Tahap akhir, adalah menarik kesimpulan. (Miles dan Huberman, 1992: 18)

Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif dan akan dikembangkan oleh

penulis dengan metode deskripsi yaitu metode yang menggambarkan secara jelas

tentang topik penelitian yang diteliti. Adapun acuan teknik penulisan berpedoman

Page 29: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

pada Buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007”.

E. Sistematika Penulisan

Pengembangan dari proposal ini nantinya diharapkan agar dapat dijadikan materi

skripsi untuk penulis. Oleh karena itu, penulis telah membuat rancangan

sistematika penulisan skripsi seperti yang akan penulis jabarkan dibawah ini:

BAB I : Pendahuluan, pada bab ini, terdapat hal-hal pokok yang dijadikan

landasan berfikir penulis untuk penelitian skripsinya. Hal-hal yang

terdapat pada bab ini antara lain Latar Belakang Masalah, Pembatasan

Dan Perumusan Masalah, Tujuan Dari Penelitian, Review Studi

Terdahulu, Kerangka Teori, Kerangka Konsep, Metode Penelitian, Dan

Sistematika Penulisan.

BAB II : Tinjauan Umum Asuransi Syariah, Pengembangan SDM Dan Program

Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah. Dalam bab ini penulis akan

memberikan penjelasan tentang Tinjauan Umum Asuransi Syariah yang

terdiri dari Pengertian Asuransi Syariah dan Dasar Hukum Asuransi

Syariah. Selain itu, penulis juga menjelaskan tentang Tinjauan Umum

Pengembangan SDM Asuransi Syariah yang terdiri dari Pengertian

Pengembangan SDM dan Tujuan Pengembangan SDM. Serta Tinjauan

Umum Program Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah yang terdiri dari

Pengertian Ahli Asuransi dan Kurikulum Sertifikasi Keahlian Asuransi.

BAB III : Pada Bab ini akan dipaparkan tentang Gambaran Umum Islamic

Insurance Society yang meliputi Sejarah berdirinya Islamic Insurance

Page 30: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Society, Struktur Organisasi, Visi dan Misi, Landasan Pembentukan,

Tujuan Pembentukan, Nama Kelembagaan dan Gelar Keahlian.

BAB IV : Analisa peranan Islamic Insurance Society dengan program sertifikasi

keahlian dalam pengembangan SDM asuransi syariah meliputi peranan

Islamic Insurance Society dengan program sertifikasi keahlian dalam

pengembangan SDM asuransi syariah, usaha Islamic Insurance Society

dalam pengembangan SDM asuransi syariah yang berkarir di industri

asuransi syariah, dan peluang dan tantangan yang dihadapi Islamic

Insurance Society dalam pengembangan SDM asuransi syariah.

BAB V : Penutup. Pada bab terakhir ini penulis akan mengetengahkan

kesimpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan pembahasan dalam

skripsi ini.

BAB II

TINJAUAN UMUM ASURANSI SYARIAH, PENGEMBANGAN SDM DAN

SERTIFIKASI KEAHLIAN ASURANSI SYARIAH

Tinjauan Umum Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Page 31: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Latar belakang dari didirikannya asuransi adalah untuk memberikan

perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian pada masa yang akan

datang. Karena pada dasarnya asuransi berusaha untuk mengurangi konsekuensi-

konsekuensi yang tidak pasti dari suatu keadaan yang merugikan (peril), yang sudah

diperkirakan sebelumnya, sehingga biaya atau akibat finansial dari kerugian tersebut

menjadi pasti dan relatif pasti.

Menurut bahasa asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua

pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain

berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran, apabila

terjadi sesuatu yang menimpa dirinya atau miliknya10

.

Asuransi itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu alat sosial untuk mengurangi

resiko dengan mengabungkan unit-unit exposures yang cukup jumlahnya untuk

membuat kerugian-kerugian individual mereka secara bersama dapat diramalkan.

Kerugian yang dapat diramalkan itu kemudian dibagi rata di antara semua mereka

yang bergabung. Definisi ini mengandung arti bahwa ketidakpastian dikurangi dan

juga kerugian dibagi rata. lnilah inti sagri penting dari asuransi11

.

Di Indonesia pengertian asuransi menurut ketentuan pasal 1 ayat 1 Undang-

Undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha asuransi adalah sebagai berikut:

“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua belah pihak atau

lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada pihak

tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian

kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan

10 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1988). Cet. Ke-I, h. 54 11A. Hasymi A1i, Pengantar Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995). Cet. Ke-2, h. 30

Page 32: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang

mungkin akan diderita oleh pihak tertanggung, yang timbul dari suatu

peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang

didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang

dipertanggungkan”.12

Dari Pengertian tersebut dapat dipahami bahwa dalam asuransi terdapat empat

unsur yang mesti ada: (l) Perjanjian yang mendasari terbentuknya perikatan antara

dua pihak yang sekaligus terjadinya hubungan keperdataan (muamalah), (2) Premi

berupa sejumlah uang yang sanggup dibayarkan oleh pihak tertanggung kepada

penanggung, (3) Adanya ganti rugi dari penanggung kepada tertanggung jika terjadi

klaim atau masa perjanjian selesai, (4) Adanya suatu peristiwa yang tidak tertentu

yang menyebabkan adanya suatu resiko yang memungkinkan atau tidak ada resiko.13

Dalam asuransi konvensional bahaya / risiko yang dipertanggungkan sifatnya

tidak pasti terjadi. Premi pertanggungan pun tidak mesti sesuai dengan yang tertera

dalam polis. Jumlah uang santunan atau ganti rugi pada umumnya kadang atau

bahkan lebih besar dari pada premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi.

Hal-hal itulah yang oleh para ahli hukum Islam dipermasalahkan dalam soal

asuransi konvensional. Unsur ketidakpastian dalam perjanjian asuransi konvensional,

dipandang tidak sejalan dengan syarat sahnya suatu perjanjian menurut hukum Islam.

Akan tetapi bahaya yang dipertanggungkan resikonya terdapat ketidaktentuan.

12Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, (Jakarta, Citra Aditya Bakti. 1999),Cet. Ke-4,h

11 13HA. Djazuli dan Yadi Anwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Ummat Sebuah Pengenalan,

(Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2002), h. 119

Page 33: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Demikian pula premi yang tidak seimbang dengan ganti rugi atau santunan,

dipandang sebagai pertukaran yang tidak seimbang.

Di dalam hukum Islam, menurut Husain Hamid Hasan tidak terdapat dalil

atau nash al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad SAW yang menerangkan tentang

asuransi, tetapi timbulnya asuransi berdasarkan pendapat dan ijtihad khilafiyah

diantara para ulama fiqh tentang hukum asuransi menurut pandangan hukum Islam.

Tidak ada satu pun ketentuan yang mengatur secara eksplisit tentang asuransi. Namun

begitu, nilai-nilai asuransi dikandung oleh al-Qur'an dan Hadist Nabi. Oleh karena itu

masalah asuransi ini di dalam Islam termasuk bidang hukum "Ijtihadiah", artinya

untuk menentukan hukumnya asuransi ini halal atau haram masih diperlukan peranan

akal dan pikiran para ulama ahli fiqih melalui ijtihad.

Asuransi syari'ah atau sering disebut dengan istilah takaful yang diambil dari

bahasa Arab dengan kata dasar takafala - yatakafalu - takafulan yang berarti saling

menanggung bersama. Secara operasional, penggunaan istilah takaful ini

dimaksudkan bahwa semua peserta asuransi menjadi penolong atau penjamin satu

sama lainnya.14

Asuransi syariah dalam bahasa Arab adalah at-ta’min (keamanan), definisi

asuransi syariah merupakan perumusan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam

syariah terutama hukum yang mengatur tentang etika pergaulan (muamalah)

kehidupan manusia yang heterogen yang banyak sekali resiko muamalah manusia

14HA. Djazuli dan Yadi Anwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Ummat Sebuah Pengenalan, h. 122

Page 34: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

salah satunya karena jiwa, harta dan keselamatannya dijamin oleh asuransi

berdasarkan hukum-hukum yang berlaku di asuransi syariah yang disetujui oleh dua

belah pihak.

Menurut Fatwa Dewan Pengawas Syariah pengertian asuransi syariah (ta'min,

tadhamun atau takaful) adalah usaha saling melindungi dan tolongmenolong di antara

sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’

yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad

(perikatan) yang sesuai dengan syariah.15

Pengertian asuransi syariah (takaful) seperti dikutip Juhaya S. Praja dalam

pengertian muamalah mempunyai pengertian sebagai berikut:

“Saling memikul resiko di antara sesama orang sehingga antara satu dengan

yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang lainnya. Saling pikul

resiko itu dilakukan atas dasar saling tolong-menolong dalam kebaikan

dengan cara masing-masing mengeluarkan dana ibadah (tabarru') yang

ditujukan untuk menanggung resiko tersebut”.16

Eksistensi asuransi syariah di Indonesia merupakan solusi terhadap praktek

asuransi konvensional yang diyakini tidak sejalan dengan ketentuan yang digariskan

o1eh syariat Islam. Hal-hal yang dipraktekkan oleh asuransi konvensional yang

berlawanan dengan syari'at Islam adalah adanya unsur riba, maisir, gharar.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

asuransi syariah adalah jaminan yang mengikuti ketentuan-ketentuan syariah yaitu

penjamin di antara para peserta asuransi dalam menghadapi resiko yang tidak

diperkirakan sebelumnya didasarkan atas tabarru’ (kebaikan), ketaqwaan dan takaful

15Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 21/DSN-MUI/X/2001, Tentang Pedoman Umum Asuransi

Syari'ah, (Dewan Syari'ah Nasional MUI, 2001) 16Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1997), h. 99

Page 35: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

(saling menanggung di antara para anggotanya), berdasarkan nilai-nilai yang

terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW.

2. Dasar Hukum Asuransi Syariah

Asuransi merupakan suatu kebutuhan manusia. Asuransi adalah sistem yang

sudah diaplikasikan dengan nyata dalam aktivitas kehidupan dan telah diatur oleh

Undang-Undang yang didasarkan pada terpikirnya suatu prinsip ilmiah sosial yang

amat berguna, dengan menanamkan sejumlah kecil modal, individu dapat bebas dari

kerugian finansial yang mungkin terjadi akibat kecelakaan atau kerusakan, yang

kejadiannya dapat diukur secara akurat dalam hubungannya dengan sekelompok

besar manusia.

Apabila dilihat bahwa Islam menentang perusahaan asuransi masa kini dengan

segala bentuk praktek transaksinya, itu tidak berarti bahwa Islam menentang ide

asuransinya sendiri. Islam hanya menentang sistem dan perangkatnya yang tidak

sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Asuransi sedikitpun tidak ada kaitannya dengan

perjudian yang dilarang Allah. Adalah mungkin menyelenggarakan asuransi dalam

sistem yang Islami dengan cara sedemikian rupa sehingga menjadi rahmat bagi

masyarakat luas. Dalam syariat Islam, terdapat jaminan bagi individu untuk mendapat

bantuan ketika tertimpa musibah. Sebagaimana jaminan asuransi bagi ahli waris

setelah ditinggal.

Landasan asuransi syariah (asuransi Islam sebenarnya bertumpu pada konsep

wa ta’awanu 'alal birri wat taqwa (tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa), dan

at-ta'min (memberi rasa aman) yang menjadikan semua peserta asuransi sebagai

Page 36: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

keluarga besar yang menanggung dan menjamin resiko satu sama lain. Sebagaimana

disebutkan dalam firman Allah SWT, QS. al-Ma'idah ayat 2:

���������� �� � ���������

������������� � ����

���������� �� � ����� ��

!"#��$%�������� &

���'�(���� )*�� � ("�� )*��

%,-%⌧) �/��-����� 01!

Artinya: “… dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat

berat siksa-Nya”.

Dasar hukum asuransi syariah sama dengan asuransi konvensional di

Indonesia hingga dewasa ini pada dasarnya dan dalam kenyataannya masih diatur

dalam berbagai Keputusan Menteri Keuangan RI, terutama:17

1. No.421/KMK.06/2003 tentang penilaian kemampuan dan kepatuhan bagi

direksi dan komisaris perusahaan asuransi.

2. No.422/KMK.06/2003 tentang penyelenggara usaha perusahaan asuransi dan

perusahaan reasuransi.

3. No.423/KMK.06/2003 tentang pemeriksaan perusahaan asuransi.

4. No.424/KMK.06/2003 tentang kesehatan perusahaan asuransi dan perusahaan

reasuransi.

5. No.425/KMK.06/2003 tentang perizinan dan penyelenggaraan kegiatan usaha

perusahaan penunjang usaha asuransi.

6. No.426/KMK.06/2003 tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan

17M. Amin Suma, Sh, MA, MM., Asuransi Syari'ah dan Asuransi Konvensional (Teori, sistem, Aplikasi

dan Pemasaran), (Jakarta, Kholam Publishing, 2006). Cet.1, h. 44-45

Page 37: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

asuransi dan perusahaan reasuransi.

B. Tinjauan Umum Pengembangan SDM

Manusia adalah unsur terpenting dalam keberhasilan suatu usaha. Dalam

mengatur para karyawan pimpinan (manajer) tidak boleh berfikir bahwa karyawan-

karyawan tersebut hanya merupakan salah satu faktor biaya. Seharusnya karyawan

dipandang dari sudut kemanusiaan, yaitu manusia yang ingin memenuhi kebutuhan-

kebutuhannya agar mendapat kepuasan materiil maupun immaterial dari perusahaan

tempat ia bekerja. Berikut ini diketengahkan tiga pengertian SDM, yang masing-

masing mengatakan sebagai berikut:18

a. SDM adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut

juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).

b. SDM adalah potensi manusia sebagai penggerak oranisasi dalam mewujudkan

eksistensinya.

c. SDM adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non

material atau non financial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat

diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam

mewujudkan eksistensi organisasi.

Dalam kaitannya dengan asuransi syariah, SDM asuaransi syariah harus

mempunyai kemampuan teknis dibidang asuaransi, serta memiliki akhlak yang tinggi.

18 Hadary Nawawi, Manajemen SDM Untuk Bisnis yang kompetitif, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2003), h. 40.

Page 38: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Akhlakul karimah yang bersumber dari ciri pokok : (1) Shidiq (jujur), (2) Fathonah

(cerdas dan professional). (3) Amanah (dapat dipercaya), (4) Tabligh (menyampaikan

apa saja yang ditugaskan kepada yang berhak, untuk menuju kebaikan).

1. Pengertian Pengembangan SDM

Suatu organisasi hanya dapat berkembang dan terus hidup bilamana

organisasi selalu tanggap terhadap perubahan lingkungan, teknologi, dan ilmu

pengetahuan. Tantangan dan kesempatan bagi suatu organisasi baik dari dalam

maupun dari luar, begitu rumit. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat

menyesuaikan tenaga kerjanya, khususnya dari segi kualitatifnya terhadap berbagai

perubahan tersebut, dengan membekali tenaga kerjanya dengan berbagai pengetahuan

dan keterampilan melalui program pengembangan tenaga kerja. Untuk jelasnya, akan

dibahas pengertian pengembangan berdasarkan beberapa versi :19

Malayu S.P. Hasibuan

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,

teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan

melalui pendidikan dan pelatihan.

Andrev F. Sikula

Pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses

pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan

terorganisir dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk

tujuan umum.

19 Malayu S. P. Hasibuan, manajemen SDM, (Jakarta: Bumi Aksara, t.t.), ed. Revisi, h. 69-70

Page 39: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Drs. Jan Bella

Pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses

peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Pendidikan

berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama, dan biasanya

menjawab wh. Latihan berorientasi pada praktik, dilakukan di lapangan, berlangsung

singkat, dan biasanya menjawab how.

2. Tujuan Pengembangan

Pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi perusahaan,

karyawan, konsumen, atau masyarakat yang mengkonsumsi barang/jasa yang

dihasilkan perusahaan.20

Tujuan pengembangan hakikatnya menyangkut hal-hal berikut :

a. Produktivitas Kerja

Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas

dan kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, dan managerial skill

karyawan semakin baik.

b. Efisiensi

Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu,

bahan baku dan mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya

produki relative kecil sehingga daya saing perusahaan semakin besar.

20 Ibid., h. 70-72.

Page 40: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

c. Kerusakan

Pengembangan karyawan bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang,

produksi, dan mesim-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam

melaksanakan pekerjaannya.

d. Kecelakaan

Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan,

sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang.

e. Pelayanan

Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari

karyawan kepada nasabah perusahaan karena pemberian pelayanan yang baik

merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekan-rekan perusahaan

bersangkutan.

f. Moral

Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan

keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

g. Karir

Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan

semakin besar, karena keahlian, keterampilan, dan prestasi kerjanya lebih baik.

Promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.

Page 41: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

h. Konseptual

Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil

keputusan yang lebih baik, karena technical skill, human skill, dan managerial

skillnya lebih baik.

i. Kepemimpinan

Dengan pengembangan, kepemimpinan seseorang manajer akan lebih baik,

human relationnya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga pembinaan

kerja sama vertical dan horizontal semakin harmonis.

j. Balas jasa

Dengan pengembangan, balasa jasa (gaji, upah insentif, dan benefits) karyawan

akan semakin meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar.

k. Konsumen

Pengembangan karyawan akan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat

konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih

bermutu.

Tujuan umum latihan :

a. Untuk pengembangan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan

lebih cepat dan lebih efektif.

b. Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan

secara rasional.

c. Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerja sama

dengan teman-teman pegawai dan manajemen.21

21 Moekijat, Latihan dan pengembangan, (Jakarta: Ghalia Indonesia 1975), h. 14.

Page 42: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

C. Tinjauan Umum Sertifikasi Ahli Asuransi

1. Pengertian Sertifikasi Ahli Asuransi

a. Pengertian Ahli Asuransi (Konvensional)

Pengertian tenaga ahli perusahaan asuransi di sini sebagaimana yang

dijelaskan dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) yang terbaru adalah sebagai

berikut.22

1. Tenaga ahli asuransi kerugian adalah memiliki kualifikasi sebagai ahli

asuransi kerugian dari asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI)

atau dari asosiasi sejenis dari luar negeri setelah terlebih dahulu memperoleh

pengakuan dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI). Dan,

memiliki pengalaman kerja dalam bidang pengelolaan risiko sekurang-

kurangnya 3 (tiga) tahun.23

Gelar professional (keahlian) yang diberikan

kepada mereka adalah Ahli Asuransi Indonesia Kerugian (AAIK).

2. Tenaga ahli perusahaan asuransi jiwa adalah memiliki kualifikasi sebagai ahli

manajemen asuransi jiwa dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia

(AAMAI) atau dari asosiasi sejenis dari luar negeri setelah terlebih dahulu

memperoleh pengakuan dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia

(AAMAI). Dan, memiliki pengalaman kerja dalam bidang pengelolaan risiko

sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Gelar professional (keahlian) yang

diberikan kepada mereka adalah Ahli Asuransi Indonesia Kerugian (AAIJ).

22 Muhammad Syakir Sula, Asuaransi Syariah ; Konsep dan Operasional, (Jakarta : Gema

Insani Press, 2004), h. 560. 23 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 426 / KMK.06 /2003

Page 43: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

3. Tenaga ajun ahli auransi jiwa/kerugian adalah memiliki kualifikasi sebagai

ajun ahli manajemen asuransi jiwa atau kerugian dari Asosiasi Ahli

Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) atau dari asosiasi sejenis dari luar

negeri setelah terlebih dahulu memperoleh pengakuan dari Asosiasi Ahli

Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI). Dan, memiliki pengalaman kerja

di bidang teknis asuransi jiwa atau kerugian sekurang-kurangnya 2 (dua)

tahun. Gelar professional (keahlian) yang diberikan kepada mereka adalah

Ajun Ahli Asuransi Indonesia Jiwa (AAAIJ) atau AAAIK Ajun Ahli Asuransi

Indonesia Kerugian (AAAIJ).

Setiap perusahaan asuransi (jiwa maupun kerugian) harus mengangkat

seorang tenaga Ahli Asuransi Indonesia Kerugiaan (AAIK) untuk asuransi

perusahaan asuransi kerugian, dan seorang tenaga Ahli Asuransi Indonesia Jiwa

(AAIJ) untuk perusahaan asuransi jiwa, serta seorang tenaga Ahli Asuransi Kerugian

(AAIK) untuk perusahaan reasuransi.

Sedangkan pembukaan kantor cabang perusahaan asuransi (kerugian maupun

jiwa), harus mengangkat seorang tenaga Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian

(AAAIK) pada setiap kantor cabang perusahaan asuransi kerugian atau perusahaan

reasuransi. Dan seorang tenaga Ajun Ahli Asuransi Indonesia Jiwa (AAAIJ) pada

setiap kantor cabang perusahaan asuransi jiwa.

Ujian gelar professional keanggotaan Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi

Indonesia (AAMAI) sektor asuransi jiwa meliputi 9 (Sembilan) mata ujian tertulis,

dan satu pilihan penyusunan skripsi mulai dapat dilaksanakan setelah kandidat

menempuh delapan dari Sembilan mata ujian tersebut dan dinyatakan lulus.

Page 44: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

b. Pengertian Ahli Asuransi (Syariah)

Dalam KMK yang baru pengertian tenaga ahli perusahaan asuransi syariah

belum terdefenisikan secara jelas sebagaimana defenisi tenaga ahli perusahaan

asuransi (konvensional) di atas.24

Dalam KMK nomor 426/KMK.06?2003 tentang perizinan usaha dan

kelembagaan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi; hanya menyebutkan

pada pasal 4 ayat 3 bahwa selain harus memnuhi ketentuan dalam ayat (1), pendirian

atau konversi perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah

harus pula menyampaikan: (a) bukti pendukung bahwa tenaga ahli yang dipekerjakan

memiliki keahlian di bidang asuransi dan atau ekonomi syariah. Demikian pula dalam

pembukaan kantor cabang dengan prinsip syariah dari perusahaan asuransi atau

perusahaan reasuransi konvensional, diatur dalam pasal 32 ayat (1) pembukaan kantor

cabang sebagaimana huruf d, harus memnuhi persyaratan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 331 dan memenuhi ketentuan sebagai berikut: huruf (c) memiliki tenaga

ahli sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat (2) dan pasal 24 (2): yang memiliki

keahlian di bidang asuransi dan atau ekonomi syariah.

Tenaga ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

a. Memiliki kualifikasi sebagai ajun ahli manajemen asuransi kerugian dari

Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) atau dari asosiasi

sejenis dari luar negeri setelah terlebih dahulu memperoleh pengakuan dari

AAMAI;

24 Sula, Asuaransi Syariah ; Konsep dan Operasional, h. 569

Page 45: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

b. Memiliki pengalaman teknis asuransi kerugian sekurang-kurangnya 2 (dua)

tahun; dan

c. Tidak sedang dalam pengenaan sanksi dari asosiasi profesi.

Dari penjelasan dalam dua pasal diatas, kami berkesimpulan bahwa yang

dimaksud tenaga ahli asuaransi dan atau ekonomi syariah (dalam KMK tersebut)

adalah tenaga ahli yang telah memperoleh gelar professional dari Asosiasi Ahli

Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) (AAIJ atau AAIK) dan pada saat yang

sama yang bersangkutan telah mendapat pendidikan tambahan yang sepadan dengan

itu dalam bidang ekonomi syariah (Islamic insurance).25

c. Sertifikasi Ahli Asuransi Syariah (Indonesia)

Dalam kapasitas itulah, Asosiasi Ausransi Syariah Indonesia (AASI) mencoba

melakukan terobosan untuk melakukan program pendidikan Certified Islamic

Insurance Specialist (CIIS). Asosiasi Ausransi Syariah Indonesia (AASI) sebagai

wadah tunggal bagi perusahaan-perusahaan asuransi yang beroperasional dengan

prinsip-prinsip syariah. Saat ini Asosiasi Ausransi Syariah Indonesia (AASI) telah

menyiapkan education programmes bekerja sama dengan Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan (BPPK) Depkeu dan Lembaga Pengembangan Kepemimpinan

Global (LPKG) yayasan Artha bhakti Departemen Keuangan (Depkeu). Program ini

telah berjalan bebrapa angkatan yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan asuransi

syariah yang telah ada maupun yang sedang mempersiapkan konversi atau

pembentukan cabang syariah. Certified Islamic Insurance Specialist (CIIS) education

25 Ibid., h. 570

Page 46: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

programmes ini telah mendapat pengakuan resmi dari regulator (Depkeu) dan

diharapkan dapat dituangkan dalam SK dirjen atau peraturan lainnya yang akan

menyusul setelah keluarnya Keputusan Menteri Keuangan (KMK) yang baru.

Mereka adalah para ahli asuransi konvensional yang telah mendapat sertifikasi

keahlian dari dalam dan luar negeri, yaitu Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi

Indonesia (AAMAI), kemudian mengikuti program Islamic Insurance Society (IIS) di

Asosiasi Ausransi Syariah Indonesia (AASI) Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan (BPPK) Departemen Keuangan (Depkeu).

Dalam perkembangannya yang demikian cepat (kurang dari 1 tahun) Asosiasi

Ausransi Syariah Indonesia (AASI) dengan lembaga sertifikasi di atas telah

melahirkan tujuh ahli asuransi syariah pertama di Indonesia, yaitu:26

Jafril Khalil

(CIERA Consulting), Muhammad Syakir Sula (Takaful Keluarga Insurance), Endy

Astiwara (Dewan Syariah Nasional), Moch. Shaifie Zein (Binagraya Upakara

Insurance), Muhaimin Iqbal (Tugu Pratama Insurance), H. Agus Haryadi (Takaful

Keluarga Insurance), Karnaen A. Pertaatmadja (Lembaga Pengembangan

Kepemimpinan Global) dengan gelar Fellow Islamic Insurance Society (FIIS) dan

sekitar 20 Ajunt Islamic Insurance Society (AIIS).

Para ahli asuransi syariah tersebut, saat ini membentuk suatu institusi baru di

bawah naungan AASI, yang bertugas untuk memberikan sertifikasi keahlian asuransi

26 Lembaga Pengembangan Kepemimpinan Global (LPKG) Asosiasi Asuransi Syariah

Indonesia (AASI) Islamic Insurance Society, Kegiatan Akademik Training Asuransi Syariah Periode

Oktober 2003 s.d. Desember 2008 (Jakarta: Lembaga Pengembangan Kepemimpinan Global (LPKG)

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Islamic Insurance Society, 2009), h. 16.

Page 47: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

sariah, yaitu FIIS dan AIIS, yang disebut Islamic Insurance Society (IIS), semacam

Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI)-nya Dewan Asuaransi

Indonesia (DAI).27

Asosiasi Ausransi Syariah Indonesia (AASI) juga akan membangun kerja

sama dan networking dengan institusi-institusi lain, misalnya kampus-kampus yang

mempunyai program ekonomi syariah baik setingkat S1, S2, maupun S3, Masyarakat

Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), demikian juga dengan

lembaga konsultan dan pendidikan ekonomi syariah yang ada saat ini misalnya

Tazkia Institute, Muamalat Institute, Asbisindo, CEIRA, Syariah Management

Consulting, Karim Consulting dan lembaga-lembaga syariah lainnya.

Bentuk education programmes ini dilakukan dalam tiga level.28

• Program traning tingkat basic (untuk setingkat sebelum ajun ahli).

• Program training I, tingkat intermediate (untuk setingkat ajun ahli asuransi jiwa

atau kerugian – AAAIJ / AAAIK).

• Program training II, tingkat advance (untuk setingkat ahli asuransi jiwa atau

kerugian – AAIJ / AAIK).

d. Sertifikasi Ahli Asuransi Syariah (Internasional)

AASI (Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia) sebagai wadah tunggal asuransi

syariah Indonesia perlu melakukan kerja sama Internasional dengan lembaga-

lembaga syariah lainnya di luar negeri. Misalnya, ASIA Takaful Confererence dan

27 Sula, Asuaransi Syariah ; Konsep dan Operasional, h. 570. 28 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Syakir Sula. Jakarta. 21 Januari 2009

Page 48: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

BIRT (Bimb Institute of Research and Training SDN BHD) yang semula menjadi

salah satu anak perusahaan Syarikat Takaful Malaysia, saat ini menjadi institusi yang

langsung di bawah Bank Negara dan secara resmi diberi kuasa untuk menjadi

lembaga yang memberikan pendidikan dan sertifikasi keahlian di bidang perbankan

asuaransi syariah.29

Standarisasi ahli asuransi syariah secara internasional dipandang perlu dalam

rangka untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan-perusahaan

asuaransi syariah di dunia. Juga dalam rangka meningkatkan peran lembaga keuangan

syariah, dalam perekonomian dunia.

Di Indonesia market share asuransi syariah terhadap asuransi konvensional

per 2003 baru sekitar 1 persen dari total premi asuransi konvensional sekitar 30

triliun. Sedangkan di Malaysia, maket share asuransi syariah belum mencapai 10

persen, untuk kurun waktu 20 tahun. Ini merupakan perkembangan yang sangat

lamban jika melihat potensi market asuransi syariah di Indonesia misalnya, yang

jumlah penduduknya 200 juta lebih dengan mayoritas muslim.

Jika membandingkan jumlah penduduk muslim terhadap penduduk non

muslim dunia, yang kurang lebih jumlah penduduk dunia, atau 1,2 miliar (muslim)

dari 4,4 miliar (non muslim). Ini merupakan potensi market yang luar biasa besar

dibandingkan market share sekitar 65 perusahaan asuransi syariah di dunia.

29 Ibid., h. 581

Page 49: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

2. Kurikulum Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah.

TABEL 2.1

KURIKULUM TRAINING CERTIFIED ISLAMIC INSURANCE SYARIAH 30

Peringkat Kompetensi Yang

Diperlukan

Pengetahuan

Yang

Diperlukan

Materi pelajaran

Yang diperlukan

Pengajar (fasilitator)

Tingkat Penguasaa

an

Minimal

keterangan

Tingkat

DASAR Memahami operasional dan pengelolaan

Pengenalan prisip dasar muamalah dan asuransi syariah

Konsep dan filosofi syariah. 1. Pengantar ekonomi islam. 2. Asuransi syariah:prinsip dan filosofi 3. Kajian syariah tentang gharar, maisir, dan riba. Keterampilan manajerial 4. Peraturan perasuransian syariah dan pemerintah

Keterampilan teknis

5. Pengantar keuangan asuransi syariah. 6.1 pengantar teknis dan aktuaris asuransi syariah (life) 6.2 pengantar teknik dan operasional (general)

Drs. Amir Rajab/Kanaen PA. SE, MPA

Ir. M. Syakir Sula, AAIJ

Dr. Jafril Khalid, MCL

Masdar,MBA/ Salustra,MBA

Amin Musa, SE/N. Lubis, SE. MM

Ir. Agus Haryadi, FSAI, AAIJ

Nusirwan, SE, AAAIK/ M. Shaefie, SE, CIIA

1. Kehadiran minimal 95 %

2. Hasil evaluasi minimal 55 %

3. kesempatan mengulang evaluasi 2 kali

Total jumlah pelatihan 24 jam @ 45 menit

Tingkat

AJUN

Menguasai operasional dan

Pemantapan prinsip muamalah dan

Konsep dan filosofi syariah

1. Karakteristik hukum islam

Prof, Dr. Faturrahman Jamil,

1. Kehadiran minimal 80 % 2. Hasil

Total jumlah pelatihan 40 jam

30 Sula, Asuaransi Syariah ; Konsep dan Operasional, h. 574-575.

Page 50: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

pengelolaan asuransi syariah

asuransi syariah

2. Kontrak-kontrak (akad) asuransi syariah 3. Ekonomi islam i 4. Prinsip muamalah (1)

Keterampilan manajerial 5. Budaya perusahaan asuransi syariah

6. Manajemen keuangan islami 7. Manajemen portofolio syariah

8. Manajemen pemasaran islami (1) Keterampilan teknis

9. Konsep akuntansi asuransi syariah

10. Analisa laporan keuangan (1) 11.1 aspek-aspek syariah dalam akseptasi dan produk asuransi jiwa

11.2 aspek-aspek syariah dalam akseptasi dan produk asuransi umum

12. Implementasi akad pada asuransi syariah

13.1 disain produk asuransi syariah (life)

13.2 disain produk asuransi syariah (general)

MA. Dr. Jafril Khalil, MCL. Karnaen A.P, SE, MPA Dr. Endy Astiwara, MA, AAAIJ

Ir. M. Syakir Sula, AAIJ

BPPK/ Depkeu

BPPK/ Depkeu

Ir. M. Syakir Sula, AAIJ

Nurmansyah Lubis,SE,MM

Salusra,MBA/ Masdar , MSc

Drs. Ir. Agus Haryadi, FSAI, AAAIJ

Ir. M. Iqbal FIINZ, MCL

Dr. Jafril Khalil, MCL

Ir. Syafrial S, FSAI, AAAIJ M. Shaefie, SE, ACCI Nusirwan,

evaluasi minimal 65 % 3. kesempatan mengulang evaluasi 3 kali

@ 45 menit

Page 51: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

SE, AAAIK

Tingkat

AHLI

Sangat menguasai operasional dan pengelolaan asuransi syariah

Pendalaman prinsip dasar muamalah dan asuransi syariah

Konsep dan filosofi syariah

1. Kajian syar’i tentang fenomena riba dan bunga bank

2. Islamic economic ii 3. Prinsip muamalat ii

Keterampilan manajerial 4. Prinsip dan praktik perusahaan asuransi syariah

5. Budaya perusahaan asuransi syariah ii 6. Etika islami

7. Manajemen pemasaran islami ii Keterampilan teknis

8. Produk investasi dan asset keuangan

9.1 analisa laporan keuangan (life) 9.2 analisa laporan keuangan (general) 10.1 pengukuran kinerja keuangan perusahaan ii (life) 10.2 pengukuran kinerja keuangan ii (general)

Karnaen AP, SE, MPA

Karnaen AP, SE, MPA

Dr. Endy Astiwara, MA, AAAIJ

Dr. Jafril Khalid, MCL

Ir. M. Syakir Sula, AAIJ

Dr.M,Hidayat MBA (MUI) Ir. M. Syakir Sula, AAIJ

Ir, Iwan Ponco W,MM

BPPK

Ir. M. Iqbal, FIINZ, MBA, AAIK Ir. Masdar, MSc

Ir. Salusra Satria, MBA

1. Kehadiran minimal 80 % 2. Hasil evaluasi minimal 65 % 3. kesempatan mengulang evaluasi 3 kali

Total jumlah pelatihan 40 jam @ 45 menit

Page 52: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

BAB III

GAMBARAN UMUM

ISLAMIC INSURANCE SOCIETY (IIS)

A. Sejarah Islamic Insurance Society (IIS)

Sejarah sertifikasi keahlian asuransi syariah muncul pada saat Bank Muamalat

Indonesia (BMI) berdiri pada tahun 1991. Pada tahun 1994 berdiri asuransi

Takaful,sebagai asuransi syariah pertama di Indonesia yang dibentuk oleh holding

company PT Syarikat Takaful Indonesia (STI). Hadirnya Asuransi Takaful saat itu

dapat memperkuat keberadaan lembaga perbankan syariah yang sudah ada, yakni

Bank Muamalat Indonesia (BMI) karena asumsinya Bank Muamalat Indonesia (BMI)

juga membutuhkan lembaga asuransi yang dijalankan dengan prinsip syariah yang

dapat mengcover dana-dana dari Bank Muamalat Indonesia (BMI).31

Sejak Takaful berdiri sampai tahun 2000 belum banyak perusahaan asuransi

yang membuka cabang syariah, baru pada pertengahan tahun 2000 tersebut ada

pengajuan izin menjual produk syariah dari PT. Great Eastern Indonesia dan PT.

MAA Assurance ke Depatemen Keuangan. Inilah yang dianggap menjadi cikal bakal

pendirian cabang-cabang perusahaan asuransi syariah di Indonesia

Sampai dengan pertengahan tahun 2003 sudah ada sekitar 7 (tujuh) cabang

perusahaan asuransi syariah di Indonesia. Kepala cabang atau PIC cabang-cabang

perusahaan asuransi inilah yang berkumpul dan berinisiasi membentuk Asosiasi

31 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Syakir Sula. Jakarta. 21 Januari 2009

Page 53: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Asuransi Syariah Indonesia (AASI) dibawah koordinasi Bapak Ir. Muhammad Syakir

Sula, AAIJ, FIIS yang sekaligus menjadi ketua umumnya dan berdasarkan berita

acara pembentukan, diantara ke-7 cabang perusahaan asuransi tersebut yaitu:

1. PT. Great Eastern Indonesia

2. PT. Syarikat Takaful Indonesia

3. PT. AJB Bumiputera 1912

4. PT. Asuransi Central Asia (ACA)

5. PT. MAA Assurance

6. PT. Asuransi BRIngin Sejahtera Artamakmur (Bringin Insurance)

7. PT. Asuransi Tri Pakarta

Kehadiran Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menjadi mediator

atau perantara antara Departemen Keuangan selaku regulator dengan industri asuransi

khususnya asuransi syariah. Kehadiran Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI)

telah mendorong tumbuh kembangnya bisnis syariah dan memacu perusahaan

asuransi untuk membuka cabang asuransi syariah. Hal ini menyebabkan kebutuhan

akan tersedianya sumber daya manusia (SDM) atau tenaga ahli yang kompeten di

bidang asuransi syariah juga meningkat. Atas dasar pemikiran tersebut maka industri

asuransi syariah melalui Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) memandang

perlu untuk membentuk lembaga yang dapat menyediakan kebutuhan tersebut. Maka

dibentuklah lembaga yang dapat memberikan keahlian asuransi syariah dengan nama

Islamic Insurance Society (IIS).

Page 54: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Berdirinya Islamic Insurance Society (IIS) diawali dengan diadakannya

workshop tentang asuransi syariah yang dihadiri oleh hampir 120 orang lebih peserta

dari perwakilan perusahaan asuransi, leasing, broker asuransi, akademisi dan dari

perwakilan Departemen Keuangan. Pada waktu itu Pak Muhaimin Iqbal

menyampaikan presentasi dihadapan rapat pengurus Asosiasi Asuransi Syariah

Indonesia (AASI) dan disepakati oleh penguurus Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia

(AASI). Gagasan pendirian Islamic Insurance Society (IIS) disampaikan oleh

beberapa tokoh dan praktisi asuransi syariah sebagai tindak lanjut dari kegiatan

workshop. Hasil dari workshop inilah yang diwujudkan dalam bentuk program diklat

sertifikasi keahlian asuransi syariah (certified Islamic Insurance Specialist).

Islamic Insurance Society (IIS) berdiri pada tahun 2003 dengan misi utama

melakukan sertifikasi bagi praktisi asuransi syariah. Program diklat sertifikasi Islamic

Insurance Society (IIS) terdiri dari 3 (tiga) tahapan kegiatan pelatihan, yakni

pelatihan tingkat dasar, pelatihan tingkat ajun ahli (Associateship) dan pelatihan

tingkat (Fellowship). Untuk memperoleh gelar sertifikasi tersebut praktisi diwajibkan

mengikuti serangkaian pelatihan dan ujian pada tingkat ajun ahli dan tingkat ahli.

Praktisi yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi berhak menggunakan gelar AIIS

(Associate of Islamic Insurance Society) untuk ajun ahli dan FIIS (Fellow of Islamic

Insurance Society) untuk tingkat ahli.

Page 55: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

B. Struktur Organisasi

GAMBAR 3.1

STRUKTUR ORGANISASI ISLAMIC INSURANCE SOCIETY

C. Visi dan Misi

1. Visi

Muhammad Syakir Sula

Chairman

M. Nasyubun (Bumida)

Treasurer Delil Khairat (ReINDO)

General Secretary

Research & data

Management

Department Faustinus

wirasadi (CAR)*

Hafriansar (Simas Life)

Adjis (Askrindo)

International

Relation

Department Khusnun Arief

(Tugu)*

Esti Handayani (Tokio Marine)

Agung Jatmika

(BNI Life)

Sugiri Wiryono

(Marein)

Public Relation

Department Sangkut Wijaya*

Denden Nurdiasena

(Bringin Life)

Ricky Avicenna (ATU)

Ahaddin Noekman

(Tugu)

Membership

Department Nuryadi (Fadent)* Nursirwan (ATU)

Wati Hermawati

(Sinar Mas)

M. Fajri Arnianto

(ReINDO)

Certification &

Training Department M. Shaifie Zein

(nasre)*

Agus Haryadi

M. Zamachsyari

(ATK)

Syahrial Syakni

(ATK)

Secretary Ayim

Ayatullah

COMMITTEE OF

FELLOWS Karnaen Perwataatmaja

Muhaimin Iqbal

Jafril Khalil

M. Syakir Sula

M. Endy Astiwara

M. Shaifie Zein Delil Khairat

Page 56: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Visi dari Islamic Insurance Society (IIS) adalah “Menuju Industri Asuransi

Yang Lebih Sehat Dengan Mengikuti Aturan Syariah.”32

2. Misi

Sedangkan Misi dari Islamic Insurance Society (IIS) adalah “Melakukan

Sertifikasi Bagi Praktisi Asuransi Syariah.”

D. Landasan Pembentukan IIS33

• KMK nomor 426/KMK.06/2003 pasal 23 (2) dan pasal 32 (1.c) yang

mensyaratkan adanya ahli asuransi syariah dan atau ekonomi syariah dalam

perusahaan asuransi yang menjalankan prinsip syariah.

• Keputusan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) untuk membentuk

lembaga yang mengurusi keahlian asuransi syariah dengan nama Islamic

Insurance Society (IIS).

• Kebutuhan akan tersedianya tenaga ahli yang kompeten di bidang asuransi

syariah seiring dengan pertumbuhan industri asuransi syariah di dalam

maupun luar negeri.

E. Tujuan Pembentukan IIS34

32 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta:

Gema Insani, 2004), h. 571. 33 Ibid., h 571. 34 Ibid, h. 571

Page 57: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

• Meningkatkan pengetahuan dan standarisasi aplikasi ketentuan-ketentuan

syariah dalam praktik bisnis asuransi, baik umum maupun jiwa.

• Mendorong terlaksananya praktik bisnis asuransi yang sesuai dengan

ketentuan syariah.

• Merumuskan dan memberlakukan kode etik bagi para anggota society.

• Memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli dan ajun ahli asuransi syariah.

• Mempromosikan atau mensosialisasikan pengetahuan ilmu asuransi syariah,

baik di industri asuransi maupun luar negeri.

F. Nama Kelembagaan dan Gelar Keahlian35

• Nama lembaga yang dibentuk oleh AASI adalah Islamic Insurance Society.

• Gelar keahlian yang akan diberikan adalah Fellow Of Islamic Insurance

Society (FIIS) untuk setingkat ahli dan Associate Of Islamic Insurance

Society (AIIS) untuk setingkat ajun ahli.

• Nama kelembagaan maupun gelar sengaja dibuat dalam Bahasa Inggris agar

mudah dikenali secara internasional, disamping kemungkinan juga

memasarkan program IIS kenegara-negara Islam. Karena keahlian asuransi

syariah ini langka dipasar internasional, maka IIS dapat menjadi rujukan

internasional. (hal ini sangat memungkinkan karena Indonesia selalu

dipandang sebagai Negara dengan umat Islam terbesar – jadi wajar apabila

menjadi pusat lahirnya pemikiran-pemikiran islam modern seperti dalam

bidang bisnis asuransi ini).

35 Ibid., h. 571

Page 58: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

BAB IV

ANALISA PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY

DENGAN PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DALAM

PENGEMBANGAN SDM ASURANSI SYARIAH

A. Peranan Islamic Insurance Society Dengan Program Sertifikasi Keahlian

Dalam Pengembangan SDM Asuransi Syariah.

Lembaran-lembaran berikut berusaha menguraikan sisi profesionalisme SDM

di dalam industri asuransi syariah. Pertanyaan mendasar yang hendak didiskusikan

dalam masalah ini adalah bagaimana peranan Islamic Insurance Society dengan

program sertifikasi keahlian dalam pengembangan SDM asuransi syariah.

Sebelumnya diuraikan tentang perkembangan asuransi syariah di Indonesia,

kebutuhan SDM asuransi syariah, dan regulasi asuransi syariah. Pada bagian

selanjutnya diuraikan usaha apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai idealitas

tersebut? Pada bagian selanjutnya akan diuraikan beberapa peluang dan tantangan

Islamic Insurance Society dalam pengembangan SDM asuransi syariah. Hal ini untuk

mengetahui gap antara idealita yang dicitakan dan kondisi riil yang ada di lapangan.

1. Perkembangan Asuransi Syariah Di Indonesia

Industri asuransi syariah dalam tahun-tahun terakhir ini pertumbuhannya

cukup menakjubkan. Jika industri asuransi konvensional tumbuh rata-rata antara 20 -

25 persen, maka asuransi syariah mencapai 40 persen.36

36 Kepustakaan, “Bangkitnya asuransi syariah dan dampak deregulasi pemerintah” artikel

diakses pada pada 26 Januari 2009 dari http://www.takaful.com.html

Page 59: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Sampai dengan akhir 2007, usaha asuransi syariah terus mencatat

pertumbuhan. Pertumbuhan tersebut antara lain ditunjukkan oleh jumlah perusahaan,

perkembangan premi, dan perkembangan kekayaan yang dimiliki. Pertumbuhan

premi bruto, klaim dan kekayaan usaha asuransi dan reasuransi syariah serta

perbandingannya terhadap premi bruto, klaim dan kekayaan dari seluruh usaha

asuransi dan reasuransi komersial ditunjukkan dalam tabel berikut :37

Tabel 4.1

Market Share Usaha Asuransi dan Reasuransi Syariah

Dalam Milyar Rupiah

Premi BrutoPremi BrutoPremi BrutoPremi Bruto KlaimKlaimKlaimKlaim KekayaanKekayaanKekayaanKekayaan No. Keterangan No. Keterangan No. Keterangan No. Keterangan

2006 2007 2006 2007 2006 2007

I. Seluruh Asuransi

Jiwa

27.498 45.580,57 14.623,58 19.686,32 71.034,09 102.172,42

Asuransi Jiwa

Syariah

282,09 511,37 99,76 195,08 614,39 1.020,20

Persentase As. Jiwa

Syariah

1,03% 1,12% 0,68% 0,99% 0,86% 1,00%

37 Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Departemen

Keuangan RI, “Silaturahmi Tukar Menukar Informasi dan Sosialisasi Rancangan Peraturan Pemerintah

(Jakarta: 17 Desember 2007)

Page 60: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

II. Seluruh As.

Kerugian & Reas.

16.628,20 18.911,90 7.819,75 9.490,67 24.982,33 29.788,25

As. Kerugian dan

Reasuransi Syariah

216,85 294,18 88,48 118,40 336,05 491,61

Persentase As.

Kerugian dan

Reasuransi Syariah

1,30%

1,56% 1,13% 1,25% 1,35% 1,65%

Saat ini, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah operator

asuransi syariah cukup banyak di dunia. Berdasarkan data Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), terdapat 51 pemain asuransi syariah di

Indonesia yang telah mendapatkan rekomendasi syariah. Mereka terdiri dari 42

operator asuransi syariah, tiga reasuransi syariah, dan enam broker asuransi dan

reasuransi syariah. Berikut data asuransi syariah sampai dengan 10 Juli 2008:38

TABEL 4.2.1

Perkembangan Jumlah Perusahaan yang Menyelenggarakan Usaha

dengan Prinsip Syariah Tahun 2002 – 10 Juli 2008

No. Keterangan 2002 2003 2004 2005 2006 2007 10

38 Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) Departemen

Keuangan RI, “Annual Report2007” h. 49

Page 61: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

juli

2008

1 Perusahaan Asuransi Jiwa

Syariah

2 2 2 2 2 2 2

2 Perusahaan Asuransi

Kerugian syariah

1 1 1 1 1 1 1

3 Perusahaan Asuransi Jiwa

yang memiliki Kantor

Cabang Syariah

1 2 3 8 9 13 17

4 Perusahaan Asuransi

Kerugian yang memiliki

Kantor Cabang Syariah

1 6 11 13 15 19 22

5 Perusahaan Reasuransi

yang memiliki Kantor

Cabang Syariah

- - 1 2 3 3 3

Total 5 11 18 26 30 38 42

TABEL 4.2.2

Page 62: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Daftar Perusahaan (per 10 Juli 2008)

yang Memiliki Usaha dengan Prinsip Syariah

TABEL 4.2.3

Perusahaan Asuransi Jiwa Konvensional

yang memiliki Usaha Asuransi Syariah

1. PT MAA Life Assurance

2. PT Great Eastern Life Ind.

3. PT A. J. Bringin Jiwa S.

4. AJB Bumiputera 1912

5. PT A. J. BNI Life Indonesia

6. PT A. J. Sinar Mas

7. PT As. AIA Indonesia

8. PT As. Panin Life

9. PT Allianz Life Indonesia

10. PT Equity Life

11. PT As. Mega Life

12. PT As Central Asia Raya

13. PT As.J. Prudential

14. PT AIG Life

15. PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

16. PT Equity Financial Solution

17. PT Asuransi Jiwa Askrida

Perusahaan Asuransi Syariah

Perus.As. Jiwa

1. PT As Takaful Keluarga

2. PT AS Mubarakah

Perus As. Kerugian

1. PT As Takaful Umum

Perusahaan Reasuransi Konvensional

yang memiliki Usaha Asuransi Syariah

1. PT Reasuransi Int’l Ind. (ReIndo)

2. PT Reasuransi Nas.Ind. (Nasre)

3. PT Mask. Reasuransi Ind. (Marein)

Broker Asuransi dan Reasuransi

1. PT Fresnel Perdana Mandiri

2. PT Asiare Binajasa

3. PT Amanah Jamin Indonesia

4. PT Asrinda Re-Brokers dan AA

Pialang Asuransi

5. PT Madani Karsa Mandiri

6. PT Aon Indonesia.

Page 63: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Daftar Perusahaan (per 10 Juli 2008)

yang Memiliki Usaha dengan Prinsip Syariah

Selain jumlah di atas, saat ini masih terdapat sejumlah asuransi konvensional

yang sedang dealam proses pembuatan cabang syariah, dan beberapa perusahaan

yang sedang dalam taraf persiapan untuk konversi maupun mendirikan perusahaan

asuransi syariah yang baru.

Beriringan dengan perkembangan tersebut, perusahaan asuransi syariah yang

telah ada saat ini pada tanggal 14 agustus 2003, kemudian membentuk suatu wadah

PerusahaanAsuransi KerugianKonvensional

yang memiliki Usaha Asuransi Syariah

1. PT As. Adira Dinamika 12. PT As. Ramayana

2. PT As. Allianz Utama Indonesia 13. PT As. Sinar Mas

3. PT As. Astra Buana 14. PT As. Staco Jasapratama

4. PT As. Binagriya Upakara 15. PT As. Tokio Marine Indonesia

5. PT As. Bintang 16. PT As. Triparkarta

6. PT As. Bringin Sejahtera A. M. 17. PT As. Tugu Pratama Indonesia

7. PT As. Bumiputera Muda 1967 18. PT As. Umum Mega

8. PT As. Central Asia 19. PT As. Bangun Askrida

9. PT As. Jasa Indonesia 20. PT Jasaraharja Putera

10. PT MAA General Insurance 21. As. PT Karyamas Sentralindo

11. PT As. Parolamas 22. As. PT Jasindo Takaful

Page 64: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

perkumpulan atau asosiasi, yaitu Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI).

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) dibentuk selain sebagai media

komunikasi sesame anggota, juga secara eksternal sebagai wadah resmi untuk

mewakili asuransi syariah, baik kepada pemerintah, legeslatif, maupun ke luar negeri.

Terutama dalam rangka membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga serupa di

luar negeri yang menggunakan prinsip-prinsip syariah.

AASI sebagi wadah tunggal asuransi syariah, telah menyiapkan sertifikasi ahli

asuransi syariah sebagaimana telah diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan

(KMK) yang baru, bekerjasama dengan BPPK Departemen Keuangan, LPKG

Yayasan Artha Bhakti Departemen Keuangan, menyiapkan Education Program, yaitu

Certified Islamic Insurance Society (CIIS).

2. Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Asuransi Syariah.

Dari gambaran di atas terlihat bahwa industri asuransi syariah sudah

berkembang dan menjangkau aspek industri keuangan syariah di Indonesia.

Perkembangan ini akan terus berlanjut seiring dengan permintaan (demand)

masyarakat akan produk dan jasa asuransi syariah. Permintaan itu sendiri akan

semakin berkembang dengan semakin meluasnya pengetahuan dan kesadaran

masyarakat tentang asuransi syariah. Dengan demikian, industri-industri asuransi

syariah, lembaga-lembaga sertifikasi pendidikan dan pelatihaan dan ekonomi syariah

harus terus melakukan sosialisasi dan pendidikan tentang ekonomi syariah dari

berbagai aspek kepada masyarakat.

Syarat utama yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan tersebut

adalah pengembangan keahlian dan kompetensi SDM asuransi syariah di bidang jasa

Page 65: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

asuransi syariah. Hal ini dibutuhkan untuk mendorong terjadinya akselerasi dalam

inovasi dan meningkatkan kinerja asuransi syariah.

Terus bertambahnya perusahaan asuransi syariah di Indonesia merupakan

kabar baik bagi perkembangan industri Asuransi syariah saat ini. Namun, sayangnya

hal itu tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) asuransi

syariah yang berkualitas. Seringkali, pembukaan cabang atau divisi asuransi syariah

baru hanya didukung jumlah SDM terbatas.39

Sebaran profesi di lembaga ekonomi syariah cukup luas cakupannya meliputi:

lembaga-lembaga perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, BMT,

pelaku pasar perdagangan antar negara-negara Muslim, wirausaha, lembaga

pemerintah, bisnis syariah, Lembaga atau Badan Amil Zakat (LAZ/BAZ), lembaga

pendidikan, dan konsultan publik. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut:40

TABEL 4.3

Kondisi SDM

39 Mihami Tjokrosaputro, Perkembangan Industri Asuransi Syariah di Indonesia, Kendala dan

Prospeknya dalam Menghadapi AFTA Tahun 2003. Jakarta : Jurnal Ekonomi, 2002. Hal. 144. 40 Harymurthy, “Eran perguruan Tinggi Dalam Menghasilkan SDM Syariah Yang

Profesional.”: Workshop: Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia. h. 12.

Page 66: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

di Lembaga Keuangan Syariah Indonesia

Sumber Daya

Manusia

Kondisi Keterangan

Latar Belakang

Pendidikan

Karyawan

1. 18% SMU

2. 21% D3

3. 59% S1

4. 2% S2

Dominasi lulusan

sarjana dalam lembaga

keuangan syariah

Indonesia

Karakteristik

Keilmuan Karyawan

a. 10% Ilmu Syariah

b. 90% Ilmu Konvensional

Belum ada lulusan

lembaga pendidikan

ekonomi Islam**

Sumber Karyawan

lembaga keuangan

syariah

1. 20% Fresh Graduate

PT

2. 70% As. Konvensional

3. 5% Asuransi Syariah

Lain

4. 5% Sumber lain

Kecenderungan

konvensional yang kuat

dalam perkembangan

lembaga keuangan

syariah

Page 67: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Sumber: Kajian Kondisi dan Kebutuhan SDM pada Asuransni Syariah di Indonesia,

FE UI 2003, hingga saat ini belum ada penelitian yang lebih kontemporer untuk

mengetahui kondisi SDM dalam Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia

**Saat ini telah ada lulusan lembaga pendidikan ekonomi Islam

Dari tabel di atas terlihat bahwa cakupan profesi di bidang ekonomi syariah

sangat luas dan akan terus berkembang seiring dengan kesadaran masyarakat untuk

berekonomi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Untuk itu, kebutuhan terhadap

tenaga profesional di masing-masing lembaga tersebut semakin besar dari waktu ke

waktu.

3. Regulasi Asuransi Syariah Di Indonesia

Mengenai regulasi asuransi syariah, khususnya mengenai tenaga ahli asuransi

syariah. Islamic Insurance Society sedang memperjuangkan semacam Takaful Act

(Undang-undang Asuransi Syariah). Diharapkan ke depan pemerintah lebih merespon

perkembangan asuransi syariah. Regulasi yang mendukung perkembangan asuransi

syariah khususnys SDM asuransi syariah, yaitu:

a. Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Republik Indonesia nomor 426 / KMK.06

2003 tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan

perusahaan reasuransi.

Paragraf 5 (Tenaga ahli pada kantor cabang) pasal 23 ayat 2:

1. Tenaga ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

Page 68: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

a) Memiliki kualifikasi sebagai ajun ahli manajemen asuransi kerugian dari

Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) atau dari asosiasi

sejenis dari luar negeri setelah terlebih dahulu memperoleh pengakuan

dari AAMAI;

b) Memiliki pengalaman teknis asuransi kerugian sekurang-kurangnya 2

(dua) tahun; dan

c) Tidak sedang dalam pengenaan sanksi dari asosiasi profesi.

2. Pasal 32 ayat (1.c):

Memiliki tenaga ahli sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 (ayat 2) dan pasal

24 (ayat 2), yang memiliki keahlian di bidang asuransi dan atau ekonomi

syariah.

b. Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2008 tentang

perubahan kedua atas peraturan pemerintah nomor 73 tahun 1992 tentang

penyelenggaraan usaha perasuransian. Pasal 3 (1.d) Mempekerjakan tenaga ahli

sesuai dengan bidang usahanya dalam jumlah yang cukup untuk mengelola

kegiatan usahanya.41

Berdasarkan KMK nomor 426/KMK. 06/2003 tersebut dijelaskan bahwa

Departemen Keuangan mensyaratkan adanya ahli asuransi syariah dan atau ekonomi

syariah dalam perusahaan asuransi yang menjalankan prinsip syariah. Hal Ini

diartikan oleh industri asuransi syariah, Apakah semua perusahaan asuransi syariah

wajib memiliki ahli asuransi syariah dan atau ekonomi syariah?

41 Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2008

Page 69: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Berikut data peserta program sertifikasi keahlian asuransi syariah periode

oktober 2003- desember 2008:42

(Daftar nama peserta dan nama perusahaan

terlampir)

1. Jumlah peserta program sertifikasi pendidikan dan pelatihan tingkat dasar

asuransi syariah : 412 peserta dengan 29 angkatan.

2. Jumlah peserta program sertifikasi pendidikan dan pelatihan tingkat ajun ahli

asuransi syariah : 161 peserta dengan 13 angkatan

3. Jumlah peserta program sertifikasi pendidikan dan pelatihan tingkat ahli asuransi

syariah : 21 peserta dengan 2 angkatan.

Dari fakta diatas telah dijelaskan bahwa setiap perusahaan asuransi syariah

telah menjalankan regulasi tersebut, yaitu mengikutsertakan stafnya untuk mengikuti

program sertifikasi keahlian asuransi syariah di Islamic Insurance Society sesuai

dengan KMK nomor 426/KMK. 06/2003.

Sebab setiap perusahaan asuransi yang akan mengajukan izin membuka unit

syariah harus mencantumkan tenaga ahli yang akan dipekerjakan di bidang asuransi

atau ekonomi syariah sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Keputusan Menteri

Keuangan (KMK) dan Peraturan Pemerintah (PP).

Selain itu, ketika mengajukan permohonan surat rekomendasi kepada Dewan

Syariah Nasional (DSN) sering dipertanyakan kesiapan tenaga ahli yang akan

dipekerjakan.43

42 Kerjasama Lembaga Pengembangan Kepemimpinana Global (LPKG), Asosiasi Asuransi

Syariah (AASI), Dan Islamic Insurance Society, Kegiatan Akademik Training Asuransi Syariah,

Periode Oktober s.d Desember 2008 (Jakarta: Lembaga Pengembangan Kepemimpinana Global

(LPKG), Januari 2009), h. 1. 43 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Syakir Sula. Jakarta. 21 Januari 2009.

Page 70: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Berikut persyaratan pengurusan izin lembaga keuangan syariah:

1. Aspek Legal

o Kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah

o Persetujuan dari rapat umum pemegang saham

o Identitas pengurus seperti dari Dewan Pengawas Syariah, Unit Usaha

Asuransi Syariah setingkat divisi dan kantor unit syariah

2. Aspek Operasional

o Business plan

o Hasil analisis peluang pasar an potensi ekonomi

o Rencana kegiatan usaha

o Rencana kebutuhan pegawai

o Proyeksi arus kas bulanan selama 12 bulan

o Proyeksi neraca dan perhitungan laba/rugi

o Manual operasional

o Manual produk

o Cadangan teknis (sesuai ketentuan undang-undang)

o Sumber daya manusia yang dilengkapi sertifikat training, serta dari tenaga

ahli asuransi syariah

3. Aspek Syariah

o Penempatan dan tugas-tugas Dewan Pengawas Syariah

Ketika mengajukan surat ke Departemen Keuangan juga harus menyertakan

surat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional. Karena Dewan Syariah itu nanti

Page 71: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

akan menunjuk 3 orang Dewan Pengawas Syariah yang ditempatkan diperusahaan

asuransi syariah tersebut. Dewan Pengawas Syariah itulah yang nanti bersama team

syariahnya mengawasi kegiatan usaha perusahaan asuransi syariah agar sesuai dengan

ketentuan dan prinsip syari'ah yang telah difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional :

1. Menyusun produk, 2. Bagaimana memasarkan, 3. Bagaimana memisiahkan dana

yang konvensinal dan syariah, 4. mana yang diinvestasikan ke syariah dan

konvensional.

Sebelum semua dokumen pengajuan pembukaan cabang syariah

ditandatangani dan disetujui oleh Dewan Pengawas Syariah, dokumen tersebut tidak

akan diproses oleh Departemen Keuangan. Hal tersebut di atas menunjukkan betapa

pentingnya SDM asuransi syariah.

4. Sekilas Tentang Islamic Insurance Society (IIS)

Islamic Insurance Society (IIS) berdiri pada tahun 2003 dengan misi utama

melakukan sertifikasi bagi praktisi asuransi syariah. Program diklat sertifikasi Islamic

Insurance Society (IIS) terdiri dari 3 (tiga) tahapan kegiatan pelatihan, yakni

pelatihan tingkat dasar, pelatihan tingkat ajun ahli (Associateship) dan pelatihan

tingkat (Fellowship). Untuk memperoleh gelar sertifikasi tersebut praktisi diwajibkan

mengikuti serangkaian pelatihan dan ujian pada tingkat ajun ahli dan tingkat ahli.

Praktisi yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi berhak menggunakan gelar AIIS

Page 72: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

(Associate of Islamic Insurance Society) untuk ajun ahli dan FIIS (Fellow of Islamic

Insurance Society) untuk tingkat ahli.44

Dengan visi, misi dan Tujuan Pembentukan:45

1. Visi dari Islamic Insurance Society (IIS) adalah “Menuju Industri Asuransi

Yang Lebih Sehat Dengan Mengikuti Aturan Syariah.”

2. Misi dari Islamic Insurance Society (IIS) adalah “Melakukan Sertifikasi Bagi

Praktisi Asuransi Syariah.”

3. sedangkan tujuan Islamic Insurance Society adalah:

• Meningkatkan pengetahuan dan standarisasi aplikasi ketentuan-ketentuan

syariah dalam praktik bisnis asuransi, baik umum maupun jiwa.

• Mendorong terlaksananya praktik bisnis asuransi yang sesuai dengan

ketentuan syariah.

• Merumuskan dan memberlakukan kode etik bagi para anggota society.

• Memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli dan ajun ahli asuransi syariah.

• Mempromosikan atau mensosialisasikan pengetahuan ilmu asuransi

syariah, baik di industri asuransi maupun luar negeri.

Proses pelaksanaan program sertifikasi keahlian asuransi syariah dilaksanaka

dalam 3 tingkatan, yaitu:46

44 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Syakir Sula. Jakarta. 21 Januari 2009. 45 Muhammad Syakir Sula, Asuaransi Syariah ; Konsep dan Operasional, (Jakarta : Gema

Insani Press, 2004), hal. 571. 46 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Syakir Sula. Jakarta. 21 Januari 2009.

Page 73: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

GAMBAR 4.1

BAGAIMANA MEMPEROLEH FIIS / AIIS47

Where to Starts

Fellow atau Tingkat Ahli

Intermediate atau Tingkat Ajun Ahli

Basic Syariah

a. Basic syariah, diikuti praktisi asuransi atau non asuransi secara umum karena

selain dari kalangan praktisi, akademisi, dan pemerhati pernah ada yang

47 Ibid., h. 572

AAI-K/J

AAI-K/J

Basic Syariah

Ins. Training

Syariah Ins.

Training I

Syariah Ins.

Training I

Basic Syariah

Ins. Training

Basic Syariah

Ins. Training

Program Setara

Ajun Ahli*

Syariah Ins.

Training I

AIIS

AIIS

Syariah Ins.

Training II

Program Setara

Ahli**

Syariah Ins.

Training II

General/Life

Ins. Training

II

Syariah Ins.

Training II

FIIS

FIIS

FIIS

Page 74: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

mengikuti program sertifikasi keahlian asuransi syariah ini dari lawyer atau

pengacara, Dewan Syariah, dan staf Departemen Keuangan biro asuransi.

Dilakukan dalam waktu 3 hari dengan 7 materi pelajaran ditambah ujian

sertifikasi.

1. Program training tingkat basic (untuk setingkat sebelum ajun ahli)

dengan materi sebagai berikut:

Basic Syariah Insurance Training

Konsep dan filosofi syariah

• Pengantar ekonomi islam.

• Asuransi syariah : prinsip dan filosofi

• Kajian syariah tentang gharar, maisir, dan riba.

Keterampilan manajerial

• Peraturan perasuransian : syariah dan pemerintah

Keterampilan teknis

• Pengantar keuangan asuransi syariah.

• Aspek teknis dan aktuaris jiwa (life)

• Konsep dan operasional asuransi keuangan (general)

• Evaluasi/ujian.

b. Intermediate atau tingkat ajun ahli, diharuskan sudah lulus basic syariah dan

lulus AAAIK atau AAAIJ dari AAMAIi atau yang setara dengan itu dari luar

Page 75: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

negeri yang diakui di Indonesia. Dilakukan dalam waktu 10 hari dengan 16

subjek dan ditambah ujian sertifikasi.

2. Program training I, tingkat intermediate (untuk setingkat ajun ahli

asuransi jiwa atau kerugian – AAAIJ / AAAIK). Dengan materi sebagai

berikut:

Syariah Insurance Training I

Konsep dan filosofi syariah

• Karakteristik hukum Islam

• Ekonomi Islam (kajian syariah tentang riba dan bunga bank)

• Kontrak syariah

• Implementasi aqad pada asuransi syariah.

Keterampilan manajerial

• Budaya perusahaan asuransi syariah

• Manajemen pemasaran islami I

• Manajemen portofolio syariah

• Manajemen keuangan Islami

Keterampilan teknis

• Konsep akuntansi syariah

• Analitis laporan keuangan

• Aspek – aspek syariah dalam akseptasi dan produk asuransi umum

• Aspek – aspek syariah dalam akseptasi dan produk asuransi jiwa

Page 76: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

• Disain produk asuransi umum syariah

• Disain produk asuransi jiwa syariah

• Prinsip – prinsip Muamalah I

• Ujian sertifikasi

c. Fellow atau tingkat ahli, diharuskan sudah lulus basic syariah, ajun syariah,

kemudian dilengkapi dengan AAIK atau AAIJ dari AAMAI atau yang setara

dengan itu dari luar negeri yang diakui di Indonesia. Dilakukan dalam waktun

10 hari dengan 10 subjek materi dan ditambah ujian sertifikasi.

3. Program training II, tingkat advance (untuk setingkat ahli asuransi jiwa

atau kerugian – AAIJ / AAIK) dengan materi sebagai berikut:

Syariah Insurance Training II

Konsep dan filosofi syariah

• Ekonomi islam II (dampak makro penghapusan system riba)

• Prinsip – prinsip muamalah II

Keterampilan manajerial

• Prinsip dan praktik perusahaan asuransi syariah

• Etika islami

• Budaya perusahaan asuransi syariah II

• Manajemen pemasaran islami II

Keterampilan teknis

• Produk investasi dan asset keuangan

Page 77: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

• Aspek – aspek syariah dalam akseptasi dan produk asuransi jiwa II

• Aspek – aspek syariah dalam akseptasi dan produk asuransi umum II

• Manajemen kinerja asuaransi umum syariah

• Manajemen kinerja asuaransi jiwa syariah

• Ujian sertifikasi

5. Peranan Islamic Insurance Society dengan program sertifikasi keahlian

dalam pengembangan SDM asuransi syariah.

Jika kualifikasi di atas dapat disepakati maka ini harus ditunjang oleh

tersedianya lembaga sertifikasi keahlian asuransi syariah yang mencetak lulusan yang

siap menjadi profesional asuransi syariah dengan kualifikasi yang ideal. Islamic

Insurance Society (IIS) berdiri sebagai salah satu lembaga sertifikasi yang membuka

program sertifikasi keahlian asuransi syariah yang diikuti dalam 3 tingkatan basic,

tingkat ajun ahli, dan tingkat ahli yang kemudian direspon baik oleh industri asuransi

syariah. Meski harus disikapi dengan apresiasi atas usaha mereka dalam menelurkan

lulusan tenaga ahli di bidang asuransi syariah dan ekonomi syariah, lembaga

sertifikasi keahlian asuransi syariah harus terus meningkatkan beberapa aspek seperti

kurikulum, metode pengajaran, dan evaluasi agar lulusan yang dihasilkan sesuai

dengan yang diidealkan.

Lembaga sertifikasi keahlian asuransi syariah yaitu Islamic Insurance Society

(IIS) banyak berperan dalam pendidikan bagi para pelaku industri asuransi syariah.

Materi pelatihan mencakup pengenalan tentang dasar-dasar asuransi baik dari

Page 78: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Keahlian di bidang teknik industri asuransinya sendiri dan keahlian di bidang

ekonomi syariahnya. Artinya dengan 2 kualifikasi ini SDM yang bersangkutan bisa

mengeliminir hal-hal yang diharamkan dalam praktek asuransi syariah.

Dari gambaran diatas sangatlah jelas betapa pentingnya keberadaan lembaga

sertifikasi keahlian asuransi syariah yaitu Islamic Insurance Society (IIS) di industri

asuransi syariah saat ini, Islamic Insurance Society hadir sabagai wadah para praktisi,

akademisi, dan pemerhati industri asuransi syariah untuk berperan aktif dalam

meningkatkan kualitas SDM asuransi syariah di Indonesia.

Hal ini didasarkan pada data Isalmic Insurance Society periode Oktober 2003-

Desember 2008 Desember 2008 dari 51 pemain asuransi syariah di Indonesia yang

telah mendapatkan rekomendasi syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia (DSN MUI). Mereka terdiri dari 42 operator asuransi syariah, tiga

reasuransi syariah, dan enam broker asuransi dan reasuransi syariah telah memiliki

tingkat ajun ahli syariah untuk setiap cabang atau divisi asuransi syariah dan tingkat

ahli syariah untuk setiap induk perusahaan asuransi syariah.

Berikut data peserta program sertifikasi keahlian asuransi syariah periode

Oktober 2003-Desember 2008: (Daftar nama peserta dan nama perusahaan terlampir)

1 Jumlah peserta program sertifikasi pendidikan dan pelatihan tingkat dasar

asuransi syariah : 412 peserta dengan 29 angkatan.

2 Jumlah peserta program sertifikasi pendidikan dan pelatihan tingkat ajun ahli

asuransi syariah : 161 peserta dengan 13 angkatan

3 Jumlah peserta program sertifikasi pendidikan dan pelatihan tingkat ahli asuransi

syariah : 21 peserta dengan 2 angkatan.

Page 79: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Jumlah tersebut sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Keuangan

(KMK) Republik Indonesia (RI) nomor 426.06/2003 pasal 23 (2) dan pasal 32 (1c)

tentang perizinan usaha asuransi syariah, bahwa untuk membuka cabang perusahaan

asuransi syariah di butuhkan tenaga ahli dibidang asuransi syariah atau ekonomi

syariah.

Dari fakta diatas telah dijelaskan bahwa dalam prakteknya dilapangan setiap

perusahaan asuransi syariah telah menjalankan regulasi tersebut, yaitu

mengikutsertakan stafnya untuk mengikuti program sertifikasi keahlian asuransi

syariah di Islamic Insurance Society sesuai dengan KMK nomor 426/KMK. 06/2003.

Peranan program sertifikasi keahlian asuransi syariah dalam pengembangan

SDM pada Islamic Insurance Society (IIS) yaitu:

1. Meningkatkan dan mengembangkan mutu profesionalisme para pelaku usaha

asuransi syariah

2. Membantu pemerintah dalam pemenuhan tenaga ahli dibidang asuransi

syariah

3. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran berasuransi syariah masyarakat

4. Ikut serta meningkatkan peran industri asuransi dalam pembangunan

5. Memacu pertumbuhan asuarsi syariah di Indonesia

6. Sebagai perpanjangan tangan Dewan Syariah Nasional dalam

menterjemahkan fatwa fatwa dibidang asuransi.

Page 80: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

B. Usaha Islamic Insurance Society (IIS) Dalam Pengembangan SDM Asuransi

Syariah

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Republik Indonesia (RI)

Nomor 426/KMK.06/2003 Pasal 23 (2) dan Pasal 32 (1c) tentang Perizinan Usaha

Asuransi Syariah, bahwa untuk membuka cabang Perusahaan Asuransi Syariah

dibutuhkan tenaga ahli dibidang asuransi atau ekonomi syariah, maka Islamic

Insurance Society (IIS) pun selalu berusaha untuk mendukung pengembangan SDM

asuransi syariah melalui program sertifikasi keahlian asuransi syariah baik untuk

internal lembaga maupun untuk eksternal lembaga.

Pengembangan SDM asuransi syariah yang bersifat internal tentunya meliputi

pengembangan untuk kemajuan Islamic Insurance Society sendiri, yaitu melalui

program sertifikasi keahlian asuransi syariah dengan: meningkatkan kinerja tenaga

pengajar, silabus pendidikan, materi ujian dan kurikulum pendidikan. Hal ini

tentunya akan tentunya akan dapat meningkatkan kualitas SDM asuransi syariah yang

akan dan telah mengikuti program sertifikasi keahlian asuransi syariah pada Islamic

Insurance Society.48

1. Meningkatkan standar kompetensi pendidikan dan pelatihan.

Pada prinsipnya standar kompetensi yang ditetapkan oleh Islamic Insurance

Society (IIS) mengacu pada standar yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi yang

ada di Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) yaitu bagaimana

kualifikasi atau kualitas dari lulusan program yang ada di AAMAI itu sendiri, ini

artinya Islamic Insurance Society (IIS) melihat bagaimana lulusan dari AAMAI jika

dari AAMAI-nya bagus berarti dikita jg bagus, bahkan bagus plus.

48 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Syakir Sula. Jakarta. 21 Januari 2009.

Page 81: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

Artinya Islamic Insurance Society tidak menerima tenaga ahli maksudnya

SDM yang akan disertifikasi kalau belum lulus dari AAMAI tapi itu khusus untuk

yang ajun ahli dan ahli, sementara untuk tingkat basicnya adalah pembekalan umum

bagi praktisi yang akan terjun di asuransi syariah. Sehingga standar kompetensinya

yang ditetapkan oleh IIS meliputi 3 tingkatan, yaitu:

a. Basic syariah, diikuti praktisi asuransi atau non asuransi secara umum karena

selain dari kalangan praktisi, akademisi, dan pemerhati pernah ada yang

mengikuti program sertifikasi keahlian asuransi syariah ini dari lawyer atau

pengacara, Dewan Syariah, dan staf Departemen Keuangan biro asuransi.

Dilakukan dalam waktu 3 hari dengan 7 materi pelajaran ditambah ujian

sertifikasi.

b. Intermediate atau tingkat ajun ahli, diharuskan sudah lulus basic syariah dan

lulus AAAIK atau AAAIJ dari AAMAIi atau yang setara dengan itu dari luar

negeri yang diakui di Indonesia. Dilakukan dalam waktu 10 hari dengan 16

subjek dan ditambah ujian sertifikasi.

c. Fellow atau tingkat ahli, diharuskan sudah lulus basic syariah, ajun syariah,

kemudian dilengkapi dengan AAIK atau AAIJ dari AAMAI atau yang setara

dengan itu dari luar negeri yang diakui di Indonesia. Dilakukan dalam waktu

10 hari dengan 10 subjek materi dan ditambah ujian sertifikasi.

Sedangkan dari aspek legalnya, IIS mengacu kepada ketetapan pemerintah

dalam KMK nomor 426.06/2003 pasal 23 (2) dan pasal 32 (1c) tentang perizinan

usaha asuransi syariah, bahwa untuk membuka cabang perusahaan asuransi syariah di

butuhkan tenaga ahli dibidang asuransi syariah atau ekonomi syariah, minimal 1

tenaga ahli.

Page 82: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

2. Meningkatkan Kualifikasi Pendidikan dan Pelatihan.

Kualifikasi utama yang harus dimiliki oleh SDM asuransi syariah yaitu :

1. Keahlian di bidang teknik industri asuransinya sendiri.

2. Keahlian di bidang ekonomi syariahnya

Artinya dengan 2 kualifikasi ini SDM yang bersangkutan bisa mengeliminir

hal-hal yang diharamkan dalam praktek asuransi syariah.

3. Melakukan Kerjasama Dengan Sarana Pendidikan Lain.

Program sertifikasi keahlian asuransi syariah ini terselenggara dengan

menjalin kerja sama dengan LPKG BPPK Departemen Keuangan karena LPKG ini

adalah salah satu lembaga Diklat yang ada dibawah Yayasan Artha Bhakti Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Departemen Keuangan sehingga lebih

dekat ke regulator tapi saat ini selain dengan LPKG Departemen Keuangan, Islamic

Insurance Society (IIS) juga sudah menjalin kerjasama dengan ICDIF (International

Center For Development In Islamic Finance).

Fungsinya, LPKG sebagai pelaksana Diklat sertifikasi, sementara pengadaan

kurikulum, materi, pengajar, dan soal ujian dari Islamic Insurance Society (IIS).

Begitu juga dengan ICDIF fungsinya sebagai penyelenggara saja sementara

sertifikasinya dari Islamic Insurance Society (IIS).

Islamic Insurance Society juga memberikan kontribusi yang bersifat eksternal

dalam usaha meningkatkan kualitas SDM dari dunia pendidikan asuransi syariah. Hal

ini erat hubungannya dengan program sertifikasi keahlian asuransi syariah yang telah

dijalankan sampai saat ini, menyambung regulasi yang ada dengan kebutuhan SDM

asuransi syariah.

Page 83: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

1. Perusahaan asuransi syariah mengirim karayawannya atau SDM-nya untuk

mengikuti program sertifikasi keahlian syariah di Islamic Insurance Society

(IIS), hal ini bisa dilihat dengan sudah terlaksananya program sertifikasi sejak

tahun 2003 sampai sekarang untuk tingkat sebanyak 29 angkatan, tingkat ajun

ahli 13 angkatan, tingkat ahli 2 angkatan dan sertifikasi internasional 1

angkatan.

2. Islamic Insurance Society (IIS) Melakukan in house training asuransi syariah

dibeberapa perusahaan asuransi.

3. Islmic Insurance Society (IIS) Memberikan jasa konsultasi pembukaan cabang

asuransi syariah.

C. Analisis Peluang Dan Tantangan Islamic Insurance Society (IIS) Dengan

Program Sertifikasi Keahlian Dalam Pengembangan SDM Asuransi Syariah.

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis pada Islamic Insurance

Society (IIS), dapat dilihat bahwa Islamic Insurance Society (IIS) benar-benar

memperhatikan kualitas SDM asuransi syariah melalui program sertifikasi keahlian

asuransi syariah. Hal ini dikarenakan program sertifikasi keahlian asuransi syariah

dapat mendorong perkembangan industri asuransi syariah. Islamic Insurance Society

(IIS) memberikan Pengembangan SDM dengan kualifikasi lengkap baik dari

konvensional dan syariah sehingga dapat mendorong perkembangan asuransi syariah

di Indonesia.

Berikut ini adalah analisis peluang dan tantangan Islamic Insurance Society

(IIS) dalam bidang pengembangan SDM asuransi syariah yang dilakukan oleh penulis

setelah melakukan pengamatan serta wawancara pada Islamic Insurance Society

(IIS):

Page 84: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

1. Peluang Islamic Insurance Society (IIS) dengan Program Sertifikasi Keahlian

dalam Pengembangan SDM Asuransi Syariah.

a. Pada dasarnya jumlah karyawan atau tenaga ahli asuransi syariah pada setiap

perusahaan asuransi syariah masih minim. Ini didasarkan pada Keputusan

Menteri Keuangan yang diwajibkan minimal memiliki 1 tenaga ahli asuransi

syariah. Hal ini berarti masih terbuka banyak kesempatan untuk menjadi

seorang tenaga ahli asuransi syariah disetiap perusahaan asuransi syariah, baik

di induk perusahaan asuransi syariah dan dicabang asuransi syariah. Karena

hal ini menjadi sangat penting bagi seseorang yang ingin terjun langsung di

industri asuransi syariah.

b. Melihat tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang SDM tenaga

ahli asuransi syariah yang telah mengikuti program sertifikasi keahlian

asuransi syariah dan telah dinyatakan lulus oleh Islamic Insurance Society

(IIS) sangatlah penting dalam sebuah perusahaan asuransi syariah, sehingga

memiliki peluang untuk mendapatkan insentif yang besar.

c. Seorang SDM tenaga Ahli asuransi syariah memiliki peluang untuk bekerja

pada banyak jenis usaha seperti asuransi, dana pensiun, dan berbagai bentuk

lembaga investasi lainnya.

d. Banyak perusahaan asuransi syariah maupun perusahaan investasi yang

membutuhkan tenaga ahli. Hal ini membuka kesempatan kepada kalangan

akademisi maupun masyarakat umum untuk mengikuti program sertifikasi

keahlian asuransi syariah menjadi profesional asuransi syariah yang diakui

secara Internasional. Kesempatan untuk mengembangkan karir dengan cepat

Page 85: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

dapat dengan mudah dicapai apabila seorang karyawan asuransi syariah telah

memiliki gelar AIIS (Associate of Islamic Insurance Society) atau FIIS

(Fellow of Islamic Insurance Society) dan memberikan kontribusi yang besar

kepada perusahaan.

Dari peluang yang disebutkan diatas, jelas terlihat bahwa Islamic Insurance

Society membuka banyak peluang untuk berbagai kalangan dalam mengembangkan

karir dan kesempatan sebagai tenaga ahli asuransi syariah. Melihat kebutuhan pasar

akan industri asuransi syariah selalu ada begitu juga kebutuhan akan SDM asuransi

syariah. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa: Islamic Insurance Society

(IIS) memberikan Pengembangan SDM dengan kualifikasi lengkap baik dari

konvensional dan syariah sehingga dapat mendorong perkembangan asuransi syariah

di Indonesia.

2. Tantangan program sertifikasi keahlian asuransi syariah dalam pengembangan

SDM pada Islamic Insurance Society (IIS)

a. Masih belum memasyarakatnya program sertifikasi keahlian asuransi syariah

ini di masyarakat umum sehingga belum banyak SDM asuransi syariah yang

tersedia.

b. Kurangnya minat masyarakat untuk mengikuti program sertifikasi keahlian

asuransi syariah.

c. Jenjang pendidikan yang panjang dan bobot ujian yang berat untuk menjadi

seorang tenaga ahli asuransi syariah yang sering menyurutkan minat

masyarakat.

Page 86: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

d. Belum di-up-gradenya silabus sertifikasi asuransi syariah dalam program

kerja kepengurusan periode 2007-2010.

e. Belum lengkapnya situs IIS yang bisa diakses secara gratis untuk umum, yang

dapat menjadi media informasi pengetahuan mengenai asuransi syariah dan

ekonomi syariah.

f. Masih minimnya fasilitas yang dimiliki Islamic Insurance Society dalam

memasyaratkan program ini. artinya belum didukungnya system IT dan

komunikasi yang baik, sehingga terkadang informasi yang disampaikan untuk

pelatihan terlambat sampai ke klien

g. Terdapat kesan exclusive pada Islamic Insurance Society (IIS) dengan

program sertifikasi keahlian asuransi syariah sehingga menjadi tantangan

tersendiri untuk dapat memasyarakatkan program sertifikasi keahlian asuransi

syariah ini kepada masyarakat luas.

Tantangan diatas dapat menunjukkan bahwa tenaga ahli asuransi syariah masih

sangat asing dalam pandangan masyarakat umum. Oleh karena itu, menjadi suatu

tantangan besar bagi Islamic Insurance Society untuk dapat semakin

memasyarakatkan program sertifikasi keahlian asuransi syariah di Indonesia.

Page 87: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pada Bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Peranan Islamic Insurance Society (IIS) dengan program sertifikasi keahlian

dalam pengembangan SDM asuransi syariah yaitu:

a. Meningkatkan dan mengembangkan mutu profesionalisme para pelaku usaha

asuransi syariah

b. Membantu pemerintah dalam pemenuhan tenaga ahli dibidang asuransi

syariah

c. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran berasuransi syariah masyarakat

d. Ikut serta meningkatkan peran industri asuransi dalam pembangunan

e. Memacu pertumbuhan asuarsi syariah dindonesia

f. Sebagai perpanjangan tangan Dewan Syariah Nasional dalam

menterjemahkan fatwa-fatwa dibidang asuransi.

2. Usaha Islamic Insurance Society (IIS) dalam Pengembangan SDM Asuransi

Syariah.

Page 88: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

a. Usaha Internal, yaitu dengan meningkatkan kinerja tenaga pengajar, silabus

pendidikan, materi ujian dan kurikulum pendidikan. Melalui beberapa upaya,

yaitu:

• Meningkatkan standar kompetensi pendidikan dan

pelatihan.

• Meningkatkan kualifikasi pendidikan dan pelatihan

• Melakukan kerja sama dengan sarana pendidikan lain.

b. Usaha Eksternal, yaitu Islamic Insurance Society meningkatkan kualitas

SDM-nya dari program sertifikasi keahlian asuransi syariah kepada industri

asuransi syariah, yaitu:

• Islamic Insurance Society (IIS) melakukan kegiatan sertifikasi keahlian

asuransi syariah tiap tahunnya, hal ini bisa dilihat dengan sudah

terlaksananya program sertifikasi sejak tahun 2003 sampai sekarang untuk

tingkat sebanyak 29 angkatan, tingkat ajun ahli 13 angkatan, tingkat ahli 2

angkatan dan sertifikasi internasional 1 angkatan.

• Islamic Insurance Society (IIS) Melakukan in house training asuransi

syariah dibeberapa perusahaan asuransi.

• Islmic Insurance Society (IIS) Memberikan jasa konsultasi pembukaan

cabang asuransi syariah.

3. Peluang dan Tantangan Program Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah Dalam

Pengembangan SDM asuransi syariah

Page 89: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

a. Peluang SDM Asuransi Syariah

e. Pada dasarnya jumlah karyawan atau tenaga ahli asuransi syariah pada

setiap perusahaan asuransi syariah masih minim. Ini didasarkan pada

Keputusan Menteri Keuangan yang diwajibkan minimal memiliki 1 tenaga

ahli asuransi syariah. Hal ini berarti masih terbuka banyak kesempatan

untuk menjadi seorang tenaga ahli asuransi syariah disetiap perusahaan

asuransi syariah, baik di induk perusahaan asuransi syariah dan dicabang

asuransi syariah. Karena hal ini menjadi sangat penting bagi seseorang

yang ingin terjun langsung di industri asuransi syariah.

f. Melihat tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang SDM

tenaga ahli asuransi syariah yang telah mengikuti program sertifikasi

keahlian asuransi syariah dan telah dinyatakan lulus oleh Islamic

Insurance Society sangatlah penting dalam sebuah perusahaan asuransi

syariah, sehingga memiliki peluang untuk mendapatkan insentif yang

besar.

g. Seorang SDM tenaga Ahli asuransi syariah memiliki peluang untuk

bekerja pada banyak jenis usaha seperti asuransi, dana pensiun, dan

berbagai bentuk lembaga investasi lainnya.

h. Banyak perusahaan asuransi syariah maupun perusahaan investasi yang

membutuhkan tenaga ahli. Hal ini membuka kesempatan kepada kalangan

akademisi maupun masyarakat umum untuk mengikuti program sertifikasi

keahlian asuransi syariah menjadi profesional asuransi syariah yang diakui

secara Internasional. Kesempatan untuk mengembangkan karir dengan

Page 90: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

cepat dapat dengan mudah dicapai apabila seorang karyawan asuransi

syariah telah memiliki gelar AIIS (Associate of Islamic Insurance Society)

atau FIIS (Fellow of Islamic Insurance Society) dan memberikan

kontribusi yang besar kepada perusahaan.

b. Tantangan SDM asuransi syariah

h. Masih belum memasyarakatnya program sertifikasi keahlian asuransi

syariah ini di masyarakat umum sehingga belum banyak SDM asuransi

syariah yang tersedia.

i. Kurangnya minat masyarakat untuk mengikuti program sertifikasi

keahlian asuransi syariah.

j. Jenjang pendidikan yang panjang dan bobot ujian yang berat untuk

menjadi seorang tenaga ahli asuransi syariah yang sering menyurutkan

minat masyarakat.

k. Belum di-up-gradenya silabus sertifikasi asuransi syariah dalam program

kerja kepengurusan periode 2007-2010.

l. Belum lengkapnya situs IIS yang bisa diakses secara gratis untuk umum,

yang dapat menjadi media informasi pengetahuan mengenai asuransi

syariah dan ekonomi syariah.

m. Masih minimnya fasilitas yang dimiliki Islamic Insurance Society dalam

memasyaratkan program ini. artinya belum didukungnya system IT dan

Page 91: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

komunikasi yang baik, sehingga terkadang informasi yang disampaikan

untuk pelatihan terlambat sampai ke klien

n. Terdapat kesan exclusive pada program sertifikasi keahlian asuransi

syariah sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk dapat

memasyarakatkan program sertifikasi keahlian asuransi syariah ini kepada

masyarakat luas.

B. Saran

1. Sebagai salah satu lembaga sertifikasi keahlian asuransi syariah, hendaknya

Islamic Insurance Society Syariah perlu untuk tetap mempertahankan dan

meningkatkan kinerja lembaga dalam segala hal khususnya dalam pengembangan

SDM asuransi syariah. Hal ini untuk mengantisipasi tantangan yang akan

dihadapi di masa mendatang yang cenderung lebih kompleks lagi.

2. Islamic Insurance Society sebaiknya dapat lebih sering mengadakan pendidikan

atau pelatihan untuk mensosialisasikan program sertifikasi keahlian asuransi

syariah kepada masyarakat agar minat masyarakat terhadap program sertifikasi

keahlian asuransi syariah ini semakin besar.

3. Islamic Insurance Society adalah lembaga sertifikasi keahlian asuransi syariah

yang akan terus menghasilkan SDM asuransi syariah yang berkualitas sehingga

diharapkan kepada Islamic Insurance Society untuk dapat terus melakukan

pembenahan terhadap kurikulum, materi, dan metode pengajaran agar para

lulusannya memenuhi standar kompetensi yang ideal.

Page 92: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat

4. lembaga sertifikasi keahlian asuransi syariah pada Islamic Insurance Society

memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan SDM asuransi

syariah dengan berbagai fungsinya sebagai learning organization yang terus

belajar dan mengembangkan pengetahuan keuangan syariah. diharapkan Islamic

Insurance Society dapat selalu menjalin kerja sama yang baik dengan departemen

keuangan, industri asuransi syariah dan lembaga pendidikan lain dalam

meningkatkan kompetensi pendidikan dan pelatihan.

5. Lembaga sertifikasi keahlian asuransi syariah yaitu Islmic Insurance Society

sebaiknya tidak hanya menekankan aspek how to terhadap peserta didiknya.

Tetapi juga melakukan disimenasi dan internalisasi tentang filosofi dan semangat

ekonomi syariah, etika profesi dan pribadi Islami.

Page 93: PERANAN ISLAMIC INSURANCE SOCIETY DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19467/1/ACHMAD... · dan futsal, Country FC (bapak Apri, Nurdin), dan semua sahabat