Peranan Imunitas Tubuh Terhadap TB

32
LOGO

Transcript of Peranan Imunitas Tubuh Terhadap TB

LOGO

Pendahuluan

Tuberkulosis merupakan penyakit yang telahlama ada.

Tetap menjadi perhatian dunia Penyebab kematian kedua pada penyakit

infeksi

Kasus baru didunia : 8,6 juta & Angkakematian : 1,3 juta (2012)

Tuberkulosis merupakan penyakit yang telahlama ada.

Tetap menjadi perhatian dunia Penyebab kematian kedua pada penyakit

infeksi

Kasus baru didunia : 8,6 juta & Angkakematian : 1,3 juta (2012)

Banyak faktor yang menyebabkan timbulnyaTuberkulosis :

- Alamiah- Didapat

Menurunkan kekebalan tubuh sehingga penyakitdapat berkembang.

Banyak faktor yang menyebabkan timbulnyaTuberkulosis :

- Alamiah- Didapat

Menurunkan kekebalan tubuh sehingga penyakitdapat berkembang.

Sebelum ditemukan OAT pengobatan terhadapTB meningkatkan daya tahan tubuh. Galeus istirahat, mandi, diet, beristirahat. Tahun 1840 Sanatorium Calmentte dan Guerin menemukan BCG

terapi TB makin berkembang

Sebelum ditemukan OAT pengobatan terhadapTB meningkatkan daya tahan tubuh. Galeus istirahat, mandi, diet, beristirahat. Tahun 1840 Sanatorium Calmentte dan Guerin menemukan BCG

terapi TB makin berkembang

IMMUNOPATOGENESIS TUBERKULOSIS

Cara penularan TB melalui beberapa cara :- Inhalasi- luka terbuka- Saluran cerna

tersering : inhalasi droplet infeksius

Cara penularan TB melalui beberapa cara :- Inhalasi- luka terbuka- Saluran cerna

tersering : inhalasi droplet infeksius

Lima tahap perkembanganinfeksi TB

Tahap pertama

Kuman TB masuk ke dalam alveoli

fagosit makrofag matur dan dihancurkan.

Pada tahap ini tidak terjadi pertumbuhan M tbdalam tubuh host.

Tahap pertama

Kuman TB masuk ke dalam alveoli

fagosit makrofag matur dan dihancurkan.

Pada tahap ini tidak terjadi pertumbuhan M tbdalam tubuh host.

Tahap kedua / symbioticstage

Kuman TB berkembang biak dalam makrofag tidakteraktivasi tanpa menimbulkan kerusakan pada

host.

Makrofag yang terinfeksi oleh Mtb berkumpulmembentuk lesi yang disebut dengan tuberkel.

Kuman TB berkembang biak dalam makrofag tidakteraktivasi tanpa menimbulkan kerusakan pada

host.

Makrofag yang terinfeksi oleh Mtb berkumpulmembentuk lesi yang disebut dengan tuberkel.

Tahap ketiga

Terjadi nekrosis kaseosa. Jumlah Mtb menetap,dihambat oleh reaksi imun delayed- type

hypersensitivity (DTH).

menyebabkan kerusakan jaringan host.Di tengah- tengah lesi tersebut terdapat kaseosa

( kuman tidak berkembang biak)

Terjadi nekrosis kaseosa. Jumlah Mtb menetap,dihambat oleh reaksi imun delayed- type

hypersensitivity (DTH).

menyebabkan kerusakan jaringan host.Di tengah- tengah lesi tersebut terdapat kaseosa

( kuman tidak berkembang biak)

Tahap keempat

TAHAP INI MENENTUKAN TIMBUL GEJALAKLINIS ATAU TIDAK TERGANTUNG :

Cell-Mediated Immunity (CMI).Jika reaksi CMI buruk, Mtb dapat meloloskan diri dari

kaseosa

Delayed- type hypersensitivity (DTH)membunuh makrofag yang terinfeksi tersebut yang

menyebabkan perluasan kaseosa.

TAHAP INI MENENTUKAN TIMBUL GEJALAKLINIS ATAU TIDAK TERGANTUNG :

Cell-Mediated Immunity (CMI).Jika reaksi CMI buruk, Mtb dapat meloloskan diri dari

kaseosa

Delayed- type hypersensitivity (DTH)membunuh makrofag yang terinfeksi tersebut yang

menyebabkan perluasan kaseosa.

Tahap kelima

Tahap pencairan kaseosa.Kuman memperbanyak diri di ektraselular dalam

kaseosa yang mencair.

Pada saat ini respon CMI tidak sangup mengatasijumlah Mtb yang banyak.

Tahap pencairan kaseosa.Kuman memperbanyak diri di ektraselular dalam

kaseosa yang mencair.

Pada saat ini respon CMI tidak sangup mengatasijumlah Mtb yang banyak.

Respon DTH menyebabkan :

Pengikisan dinding bronkus, terbentukkavitas.

Kuman masuk ke percabangan bronkus,menyebar ke bagian paru yang lain /menyebar ke lingkungan luar melalui batuk.

Respon DTH menyebabkan :

Pengikisan dinding bronkus, terbentukkavitas.

Kuman masuk ke percabangan bronkus,menyebar ke bagian paru yang lain /menyebar ke lingkungan luar melalui batuk.

Gambar 2. Tahap tahap terjadinya infeksi TB

Komplek Primer

M tb yang lolos dari pertahan melalui saluran limfedibawa ke kelenjer limfe hilus terjadi limfangitisdan limfadenitis.

Gabungan focus primer, limfangitis dan limfadenitisini dikenal dengan komplek primer.

Terbentuknya komplek primer ± 4- 6 minggu.

M tb yang lolos dari pertahan melalui saluran limfedibawa ke kelenjer limfe hilus terjadi limfangitisdan limfadenitis.

Gabungan focus primer, limfangitis dan limfadenitisini dikenal dengan komplek primer.

Terbentuknya komplek primer ± 4- 6 minggu.

Perkembangan setelahinfeksi TB

TERGANTUNG KEPADA DAYA TAHAN TUBUH HOST.1. Imunitas baik semua kuman dapat dieliminasi dari

dalam tubuhnya.

1. Imunitas rendah langsung menimbulkan (TB primer)

1. Imunitas tubuh tidak mampu mengeliminasi kuman(isolasi dalam jaringan granuloma)dorman / faselaten.

TERGANTUNG KEPADA DAYA TAHAN TUBUH HOST.1. Imunitas baik semua kuman dapat dieliminasi dari

dalam tubuhnya.

1. Imunitas rendah langsung menimbulkan (TB primer)

1. Imunitas tubuh tidak mampu mengeliminasi kuman(isolasi dalam jaringan granuloma)dorman / faselaten.

TB LATEN

Bila imunitas tubuh menurun kuman aktifmemperbanyak diri dan menimbulnya gejala

klinis.

TB post primer / Reaktifasi

Bila imunitas tubuh menurun kuman aktifmemperbanyak diri dan menimbulnya gejala

klinis.

TB post primer / Reaktifasi

FAKTOR YANGMEMPENGARUHI REAKTIFASITB

Perjalanan alamiah TB

Pada penderita TB yang tidak diobati dan dipantau selama 5tahun :

- 50% diantaranya meninggal- 25% sembuh sendiri (imunitas baik)- 25% lagi sisanya menjadi kronis dan menularkan TB

imunitas tubuh yang tinggi memegang peranan cukup pentingdalam mengatasi penyakit TB.

Pada penderita TB yang tidak diobati dan dipantau selama 5tahun :

- 50% diantaranya meninggal- 25% sembuh sendiri (imunitas baik)- 25% lagi sisanya menjadi kronis dan menularkan TB

imunitas tubuh yang tinggi memegang peranan cukup pentingdalam mengatasi penyakit TB.

IMUNOPATOGENESIS

Kuman TB hidup intraselular, antibodidalam sirkulasi tidak mampu

membunuhnya.

PERLU mekanisme imun seluler untukmengeliminasi kuman tersebut.

Kuman TB hidup intraselular, antibodidalam sirkulasi tidak mampu

membunuhnya.

PERLU mekanisme imun seluler untukmengeliminasi kuman tersebut.

Jenis imunitas tubuhmelawan TB

Untuk melawan kuman intra seluler initubuh mempunyai dua mekanismeperlawanan :1. Imunitas seluler non spesifik2. Imunitas seluler spesifik

Untuk melawan kuman intra seluler initubuh mempunyai dua mekanismeperlawanan :1. Imunitas seluler non spesifik2. Imunitas seluler spesifik

Imunitas non spesifik

Efektor Imunitas nonspesifik terhadap bakteriintraselular : sel fagosit dan natural Kiler (NK). Fagosit memakan dan menghancurkan kuman

tersebut. Bakteri intraselular dapat mengaktifkan sel NK

secara langsung atau melalui aktivasi makrofagyang memproduksi IL 12, sitokin ini akanmengaktifkan sel NK.

Efektor Imunitas nonspesifik terhadap bakteriintraselular : sel fagosit dan natural Kiler (NK). Fagosit memakan dan menghancurkan kuman

tersebut. Bakteri intraselular dapat mengaktifkan sel NK

secara langsung atau melalui aktivasi makrofagyang memproduksi IL 12, sitokin ini akanmengaktifkan sel NK.

Sel NK memproduksi ( interveron) IFN-γ yangkembali mengaktifkan makrofag danmeningkatkan kemapuan makrofag untukmembunuh bakteri yang di fagositnya.

Sel NK memproduksi ( interveron) IFN-γ yangkembali mengaktifkan makrofag danmeningkatkan kemapuan makrofag untukmembunuh bakteri yang di fagositnya.

Imunitas spesifik

Perlindungan utama imun spesifik adalah imunitas selular.Terbagi atas 2 tipe reaksi :

1. Aktivasi makrofag oleh sel CD 4 Th1 yangmemproduksi IFN-γ ( DTH) dan melisis selterinfeksi oleh CD8 / CTL. Sel CD 4 naif dapatberdiferensiasi menjadi T h 1 yang mengaktifkanfagosit untuk membunuh mikroba yang di fagosit.

2. Sel Th 2 mencegah aktivasi makrofag.keseimbangan keduanya akan menentukan hasildari proses infeksi.

Perlindungan utama imun spesifik adalah imunitas selular.Terbagi atas 2 tipe reaksi :

1. Aktivasi makrofag oleh sel CD 4 Th1 yangmemproduksi IFN-γ ( DTH) dan melisis selterinfeksi oleh CD8 / CTL. Sel CD 4 naif dapatberdiferensiasi menjadi T h 1 yang mengaktifkanfagosit untuk membunuh mikroba yang di fagosit.

2. Sel Th 2 mencegah aktivasi makrofag.keseimbangan keduanya akan menentukan hasildari proses infeksi.

Mekanisme pertahan tubuh terhadap M tb

Mekanisme pertahanan tubuh terhadapkuman M tb :

1. Cell mediated immunity (CMI)2. Reaksi hipersensitas tipe lambat / delayed typehypersensitivity ( DTH).

Mekanisme pertahanan tubuh terhadapkuman M tb :

1. Cell mediated immunity (CMI)2. Reaksi hipersensitas tipe lambat / delayed typehypersensitivity ( DTH).

1. CMI merupakan pertahanan nonspesifik.

“ pembatasan proliferasi dan daya tahan hidup dariM tb dalam makrofag yang teraktivasi”.

Aktivasi makrofag diperantarai oleh sitokin yangdikeluarkan oleh Cell mediated immunitysehingga makrofag mampu untuk membunuhdan menghancurkan M tb.

“ pembatasan proliferasi dan daya tahan hidup dariM tb dalam makrofag yang teraktivasi”.

Aktivasi makrofag diperantarai oleh sitokin yangdikeluarkan oleh Cell mediated immunitysehingga makrofag mampu untuk membunuhdan menghancurkan M tb.

2. Reaksi hipersentifitas

“Reaksi imun yang berlebihan atau yang tidakterkontrol.” Terjadi apabila jumlah antigen relatif banyak /

status imunologi seseorang baik seluler maupunhemoral meningkat. Tidak pernah timbul pada pemaparan pertama.

Pada infeksi tb dapat terjadi reaksihipersensitifitas tipe IV, yang disebut jugadengan reaksi hipersensitifitas tipe lambat(DTH).

“Reaksi imun yang berlebihan atau yang tidakterkontrol.” Terjadi apabila jumlah antigen relatif banyak /

status imunologi seseorang baik seluler maupunhemoral meningkat. Tidak pernah timbul pada pemaparan pertama.

Pada infeksi tb dapat terjadi reaksihipersensitifitas tipe IV, yang disebut jugadengan reaksi hipersensitifitas tipe lambat(DTH).

DTH pada infeksi TB mempercepat prosesinflamasi untuk menghancurkan makrofag yangtidak aktif dimana didalamnya terdapat kumanMtb mengalami replikasi.

DTH pada infeksi TB mempercepat prosesinflamasi untuk menghancurkan makrofag yangtidak aktif dimana didalamnya terdapat kumanMtb mengalami replikasi.

Jenis Reaksi hipersensitifitastipe lambat

Reaksi granuloma reaksi hipersensitifipenting yang menyebabkan berbagai keadaanpatologi. Reaksi Tuberkulin

Reaksi granuloma reaksi hipersensitifipenting yang menyebabkan berbagai keadaanpatologi. Reaksi Tuberkulin

Reaksi granuloma

Reaksi granuloma terjadi karena makrofag tidakmampu menyingkirkan mikroorganisme ataupartikel yang ada di dalamnya. Sel khas pada reaksi granuloma : sel epiteloid

dari sel makrofag teraktivasi. Pada reaksi ini jugadijumpai sel raksasa ( giant cell) .

Reaksi granuloma terjadi karena makrofag tidakmampu menyingkirkan mikroorganisme ataupartikel yang ada di dalamnya. Sel khas pada reaksi granuloma : sel epiteloid

dari sel makrofag teraktivasi. Pada reaksi ini jugadijumpai sel raksasa ( giant cell) .

Reaksi tuberkulin

Mencapai puncaknya pada 48 -72 jam setelahpemaparan. Pemaparan ulang sel T memori pada komplek

antigen-MHC klas II yang di tampilkan oleh APCmerangsang sel T CD 4 untuk melakukantransformasi dan proliferasi sel. Sebagian sel T yang teraktivasi mengeluarkan

mediator yang menarik makrofag ke tempattersebut.

Mencapai puncaknya pada 48 -72 jam setelahpemaparan. Pemaparan ulang sel T memori pada komplek

antigen-MHC klas II yang di tampilkan oleh APCmerangsang sel T CD 4 untuk melakukantransformasi dan proliferasi sel. Sebagian sel T yang teraktivasi mengeluarkan

mediator yang menarik makrofag ke tempattersebut.

Makrofag merupakan sel APC utama dalamreaksi tuberkulin. Gambaran histologik yang tampak pada awal

reaksi ini adalah akumulasi sel makrofag didaerah perivaskular dalam waktu 12-72 jamdisusul oleh sel mononuclear dan sel PMN.

Makrofag merupakan sel APC utama dalamreaksi tuberkulin. Gambaran histologik yang tampak pada awal

reaksi ini adalah akumulasi sel makrofag didaerah perivaskular dalam waktu 12-72 jamdisusul oleh sel mononuclear dan sel PMN.

Kesimpulan

1. Imunitas tubuh berperan dalam menentukankejadian selanjutnya setelah infeksi TB

2. Kemungkinan seseorang setelah terinfeksi TB- Tidak sakit- Sakit- TB laten

1. Imunitas tubuh berperan dalam menentukankejadian selanjutnya setelah infeksi TB

2. Kemungkinan seseorang setelah terinfeksi TB- Tidak sakit- Sakit- TB laten