PERAN TIM KORKOT DALAM MENDORONG KOLABORASI

8
PERAN TIM KORKOT DALAM MENDORONG KOLABORASI PENANGANAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH Sejalan dengan semangat program KOTAKU yang sudah di launching pada tahun 2016 sebagai pengganti program PNPM-MP atau P2KKP dimana peran Pemerintah Daerah sebagai Nahkoda, perlu upaya-upaya yang harus dilakukan oleh teman-teman pendamping di wilayah masing-masing khususnya Tim Korkot di tingkat Kota/Kabupaten untuk melakukan upaya sinergi, berkolaborasi, saling memberikan kontribusi antar multi Stakeholder di tingkat kota baik NGO, LSM, Tokoh, Pemerhati Kota dan Pemerintah Kota itu sendiri dalam membangun kota. Sehingga dapat mempercepat proses-proses pembangunan dan semakin terarah perencanaan di tingkat Kota, tidak saling tumpang tindih khususnya di sektor yang akan menjadi target Program KOTAKU yaitu Perumahan dan Permukiman. Tidak mudah dalam menjalin Kolaborasi dengan pelibatan Multi Stakeholder di level kota/kabupaten, perlu upaya yang luar biasa dalam menggalang kerjasama dan saling berkontribusi dalam penanganan isue perumahan dan permukiman antara stakeholder di tingkatan Kota/Kabupaten, selain itu juga perlu kesiapan dan kapasitas dari masing-masing personil di internal konsultan Program KOTAKU dalam menghadapi tantangan program yang baru. Secara kebetulan saja isue terkait dengan penanganan Perumahan dan Permukiman sudah ditangkap lebih dini oleh Pemerintah Kota Surakarta semenjak diluncurkanya UU No. 1 Tahun 2011 oleh Pemerintah Pusat, dan konsultan dari program PNPM-Mandiri Perkotaan sekarang Program KOTAKU selalu terlibat dan saling memberikan kontribusi walaupun sekedar memberikan masukan atau konsep kegiatanya. PENYIAPAN di INTERNAL KONSULTAN Mempersiapkan diri merupakan langkah awal yang dilakukan di tingkat internal konsultan, hal ini yang paling penting dan mendasar, minimal di tataran level Tim Korkot, baik pengalaman, pemahaman dan kualitas dari personil-personil yang ada sehingga dapat berkontribusi dalam setiap kegiatan dalam upaya penanganan permasalahan isue perumahan permukiman di level tingkat Kota/Kabupaten. KBIK (Komunitas Belajar Internal Konsultan) adalah langkah awal dalam menggali pemahaman dan belajar pengalaman antar sesama personil yang ada baik di tingkat Tim Korkot maupun Tim Faskel dalam rangka membangun, mempersiapakan dan saling memperkuat diantara personil yang ada. KBIK yang dilakukan baik secara formal dan informal dalam setiap pertemuan, dalam KBIK mendiskusikan hal-hal yang ada di sekitar pendampingan program, isue yang sedang berkembang, kebijakan yang ada

Transcript of PERAN TIM KORKOT DALAM MENDORONG KOLABORASI

Page 1: PERAN TIM KORKOT DALAM MENDORONG KOLABORASI

PERAN TIM KORKOT DALAM MENDORONG KOLABORASI

PENANGANAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUHSejalan dengan semangat program KOTAKU yang sudah di launching pada tahun 2016 sebagai pengganti program PNPM-MP atau P2KKP dimana peran Pemerintah Daerah sebagai Nahkoda, perlu upaya-upaya yang harus dilakukan oleh teman-teman pendamping di wilayah masing-masing khususnya Tim Korkot di tingkat Kota/Kabupaten untuk melakukan upaya sinergi, berkolaborasi, saling memberikan kontribusi antar multi Stakeholder di tingkat kota baik NGO, LSM, Tokoh, Pemerhati Kota dan Pemerintah Kota itu sendiri dalam membangun kota. Sehingga dapat mempercepat proses-proses pembangunan dan semakin terarah perencanaan di tingkat Kota, tidak saling tumpang tindih khususnya di sektor yang akan menjadi target Program KOTAKU yaitu Perumahan dan Permukiman.

Tidak mudah dalam menjalin Kolaborasi dengan pelibatan Multi Stakeholder di level kota/kabupaten, perlu upaya yang luar biasa dalam menggalang kerjasama dan saling berkontribusi dalam penanganan isue perumahan dan permukiman antara stakeholder di tingkatan Kota/Kabupaten, selain itu juga perlu kesiapan dan kapasitas dari masing-masing personil di internal konsultan Program KOTAKU dalam menghadapi tantangan program yang baru. Secara kebetulan saja isue terkait dengan penanganan Perumahan dan Permukiman sudah ditangkap lebih dini oleh Pemerintah Kota Surakarta semenjak diluncurkanya UU No. 1 Tahun 2011 oleh Pemerintah Pusat, dan konsultan dari program PNPM-Mandiri Perkotaan sekarang Program KOTAKU selalu terlibat dan saling memberikan kontribusi walaupun sekedar memberikan masukan atau konsep kegiatanya.

PENYIAPAN di INTERNAL KONSULTAN

Mempersiapkan diri merupakan langkah awal yang dilakukan di tingkat internal konsultan, hal ini yang paling penting dan mendasar, minimal di tataran level Tim Korkot, baik pengalaman, pemahaman dan kualitas dari personil-personil yang ada sehingga dapat berkontribusi dalam setiap kegiatan dalam upaya penanganan permasalahan isue perumahan permukiman di level tingkat Kota/Kabupaten.

KBIK (Komunitas Belajar Internal Konsultan) adalah langkah awal dalam menggali pemahaman dan belajar pengalaman antar sesama personil yang ada baik di tingkat Tim Korkot maupun Tim Faskel dalam rangka membangun, mempersiapakan dan saling memperkuat diantara personil yang ada. KBIK yang dilakukan baik secara formal dan informal dalam setiap pertemuan, dalam KBIK mendiskusikan hal-hal yang ada di sekitar pendampingan program, isue yang sedang berkembang, kebijakan yang ada baik pusat dan daerah sampai dengan kemampuan fasilitasi dari masing-masing pendamping atau personil.

Penguatan Kapasitas Penggunaan Aplikasi AutoCAD

Penguatan Kapasitas Belajar Fasilitas Infrastruktur yang baik

Page 2: PERAN TIM KORKOT DALAM MENDORONG KOLABORASI

Dari hanya sekedar ngobrol dan berdiskusi pasti akan keluar ide-ide dan harapan dari masing-masing personil, sehingga pasti akan ada dorongan melakukan hal-hal yang positif dan inovasi baru dalam pendampingan, selain itu juga ajang berbagi pengalaman maupun berbagi kemampuan terkait dengan hal-hal teknis misalnya kemampuan penggunaan aplikasi AutoCad, ArcGIS, Corel Draw dan kemampuan teknis lainya.

Dari pengalaman pendampingan sejak 2008 sampai 2015 di Kota Surakarta untuk kemampuan Fasilitator Teknik tingkat kelurahan terkait dengan penggunaan aplikasi Software AutoCAD, dari Fasilitator Teknik yang hanya 20% paham meningkat menjadi 100% paham dengan penggunaan Software AutoCAD, ini contoh keberhasilan dari proses belajar bersama saling menguatkan antar pendamping di lingkup Kota Surakarta, selain itu juga pemahaman terkait dengan proses fasilitasi perencanaan untuk program penanganan perumahan dan permukiman semakin meningkat terbukti dengan banyaknya teman-teman fasilitator menjadi Narasumber dan terlibat diberbagai forum-forum tingkat kelurahan dan kecamatan.

MELIBATKAN DIRI DALAM STAKEHOLDER PEMBANGUNAN KOTA

Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan oleh Tim Korkot ketika di internal Konsultan Pendamping sudah mulai menunjukkan kualitas pemahaman yang sama dan meningkat adalah melakukan pendekatan dan pelibatan kegiatan kepada pihak lain atau yang sering kita sebut stakeholder pembangunan kota, baik dari LSM, NGO, Pemerhati Kota, SKPD maupun lembaga yang peduli lainya tentang perkembangan perkotaan. Ini merupakan tahapan yang paling berat karena harus mampu berhubungan dengan berbagai macam orang, lembaga, kegiatan dan juga berbagai macam materi pembahasan, kadang kala materi yang dibahas pun masih asing bagi kita, tetapi tidak ada salahnya kita juga belajar mengenai hal-hal yang belum pernah kita temukan atau kerjakan sebelumnya, kadang di dalam pertemuan-pertemuan yang asing tersebut kita menemukan mitra strategis untuk membahas isue-isue perkembangan kota yang sejalan dengan bidang kita.

Perlu kerendahan hati dan waktu yang lebih dalam mencari dan melibatkan diri dengan komunitas di luar kita, selain itu juga menyesuaikan diri dengan bahasa-bahasa yang asing di telinga kita karena pembahasan di luar konteks program yang kita tangani. Dalam melibatkan diri kedalam kegiatan-kegiatan yang ada di tingkat kota pasti kita akan mendapatkan banyak sekali mitra dan juga informasi terkait dengan perkembangan kota maupun isue-isue kebijakan yang berkembang.

Pertama memang kita dalam melibatkan diri kedalam komunitas-komunitas baru masih dalam tahapan sebagai pendengar yang baik, tetapi nanti pasti akan berkontribusi atas beberapa kegiatan yang dilakukan oleh komunitas-komunitas peduli perkotaan tersebut walupun sekadar masukan maupun konsep yang merupakan hasil diskusi bersama tersebut. Kunci utama dalam bermitra atau berkolaborasi dengan pihak lain adalah mengedepankan sikap saling menghargai, saling memberikan kontribusi, terbuka dan percaya.

MEMBERIKAN KONTRIBUSI dan KERJASAMA PROGRAM ANTAR STAKEHOLDER PEMBANGUNAN KOTA

Setelah pelibatan dalam kegiatan dan hubungan yang semakin baik antara kita dari Konsultan Pendamping dan Multi Stakeholder Pembangunan Kota yang terdiri dari NGO, LSM, Tokoh Masyarakat, SKPD, DPRD dan lainya, tahapan yang nantinya berkembang adalah saling memberikan kontribusi atas pelibatan kita di forum-forum membangun Kolaborasi tersebut. Ini merupakan bentuk Kolaborasi tingkat lanjut dimana kita dapat mewarnai dengan memberikan Kontribusi Kerjasama Program, Konsep dan Pemikiran maupun Siergi Perencanaan yang kita Kerjakan khususnya dalam pengembangan penanganan perumahan dan permukiman disetiap kegiatan Forum-Forum Multi Stakeholder tersebut.

Banyak hal yang bisa kita perbuat dari Konsultan Pendamping Program KOTAKU baik dari kegiatan kita sendiri maupun pengembangan-pengembangan yang mengarah kepada tujuan yang positif untuk membangun sebuah Kota, dengan obyek yang sama, target yang sama, isue pengembangan perumahan

Page 3: PERAN TIM KORKOT DALAM MENDORONG KOLABORASI

dan permukiman yang sama, basis data milik bersama pasti pembangunan akan terarah dan tidak saling tumpang tindih dan mempercepat target dari masing-masing program atau lembaga.

Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Tim Korkot di Kota Surakarta dalam bermitra dengan Multi Stakeholder pembangunan kota antara lain :

a. Dengan Pattiro, Solo Kota Kita, Jerami, SAPA dan Forum Kota, mengembangkan Renstra Kelurahan berbasis Pembangunan Partisipatif, mengadakan kajian-kajian efektifitas peran TKPKD, mengadakan kajian-kajian Pilot 5 Kelurahan TKPKD, mengadakan kajian efektifitas bantuan Posyandu dan efektifitas pelaksanaan Pokdumas, mengembangkan pelaksanaan Musrenbang Kelurahan yang berbasis Renstra Kelurahan, pengembangan database kemiskinan tingkat kota, pengembangan sinergi perencanaan PNPM-MP kedalam Musrenbang Kelurahan,

b. Dengan Spekham, mengembangkan pola perencanaan berbasis Gender dan pengembangan kelembagaan Sanitasi Perkotaan,

c. Dengan IUWASH, mengembangkan kelembagaan KSM Sanitasi dan kerjasama pembangunan atau perbaikan Jamban Keluarga,

d. Dengan BLUD, mengembangkan Konsep Penataan dan Pembangunan Kawasan dibantaran Kali Pepe (Rumah Deret), Konsep Penataan dan Pembangunan Kawasan Kelurahan Kratonan, Konsep Penataan dan Pembangunan Kawasan Kampung Kajen Danukusuman, Relokasi Kawasan Bencana Banjir, Pelatihan Perencanaan Pembangunan Partsipatif, Pelatihan KSM Perumahan, Pelatihan KSM Sanitasi, Pelatihan Penguatan Dasar Tukang dan Pelatihan AutoCAD untuk Tenaga Pendamping BLUD dll,

e. Dengan AKSANSI, melakukan pelatihan penguatan KSM SANIMAS, melakukan Monitoring Tahunan Pembangunan KSM SANIMAS, melakukan Pembangunan Jaringan SR pada IPAL Komunal yang belum memiliki sambungan ke rumah tangga,

f. Dengan Forum PKK Kota ,melakukan pelatihan KSM di Kelurahan Purwodiningratan,g. Dengan SKPD DTRK, mengembangkan pola perencanaan partisipatif ditingkat kelurahan,

mengembangkan lomba design program penataan kawasan di tingkat kelurahan kelurahan, pelatihan AutoCAD bagi mahasiswa UNS yang mendampingi program penataan kawasan di tingkat kelurahan dll,

h. Dengan SKPD Bappeda, membuat konsep-konsep penataan kawasan dan pembangunan perumahan permukiman melalui program Kementerian PUPERA pada program BSPS setiap tahun, pembinaan dan Monitoring KSM Sanitasi Kota, sinergi pelaksanaan program PNPM-MP terhadap pelaksanaan program yang bersumber dari dana APBD, pembuatan data base RTLH dan prioritasi pelaksanaan kegiatan RTLH di tingkat Kota, Konsep dan Perencanaan Kawasan Relokasi terdampak Banjir Bengawan Solo, sinergi P2KKP dengan kegiatan RKPKP bersumber dari Baseline 100-0-100 dll,

i. Dengan SKPD DPU, membuat pola perencanaan spasial berbasis data Baseline 100-0-100, monitoring berkala KSM Sanitasi Kota, Pelatihan KSM, Pelatihan LKM, Pelatihan Tukang, Kerjasama kajian Perencanaan Penataan Kawasan bantaran Kali Pepe dll,

j. Dengan SKPD Bappermas PP PA & KB, melakukan pendampingan program RTLH yang bersumber dari dana APBD Kota Surakarta, pelatihan AutoCAD, pendampingan Monitoring pelaksanaan RTLH yang bersumber dari dana APBD Kota Surakarta, pelaksanaan UN Habitat day di Kota Surakarta, Pengembangan Pola Perencanaan Partisipatif di tingkat Kelurahan,

k. Dengan SKPD DKK, melakukan pendampingan Fasilitasi dan Penguatan Posyandu Tingkat Kota, Sinergi pelaksanaan PNPM-MP dengan Pendanaan yang Bersumber dari Dinas Kesehatan Kota, Monitoring jamban Keluarga, Pelatihan KSM dalam rangka Hygenitas Produk Rumah Tangga dll,

l. Dengan SKPD Dinas Koperasi UKM, Mendapatkan Pelatihan UPK dan Sekretaris mengnai Lembaga Keuangan Mikro,

Page 4: PERAN TIM KORKOT DALAM MENDORONG KOLABORASI

m. Tim Teknis Kota (PNPM-MP, Bappeda, DPU, Bappermas, DTRK, SKPD Kecamatan dan SKPD Kelurahan) Setiap tahun dari sejak 2010 – 2015 mengikuti Lomba Hari Habitat di tingkat Provinsi Jateng dan selalu mendapatkan nominasi maupun juara 1 tingkat Provinsi jateng,

n. Selain diatas teman2 di level Tim faskel juga melakukan kerjasama yang intens antara Kelurahan, Kecamatan dan Program-Program lainya yang berjalan.

DOKUMENTASI PELAKSANAAN KOLABORASI DI KOTA SURAKARTA

Urban Social Forum 2013 Forum Koordinasi Multi Stakeholder

Sinergi Perencanaan Program RTLH & Bedah Kampung

Pendataan RTLH bersama SKPD Bappeda & DPU Kota Surakarta

Page 5: PERAN TIM KORKOT DALAM MENDORONG KOLABORASI

Paparan Multi SKPD tentang Konsep Penataan Partisipatif Kawasan Kampung Kajen (konsep

dari PNPM-MP)

Pengembangan Sistem Informasi dan Monitoring Infrastruktur Perkotaan

Forum Multi Stakeholder dalam Pembahasan Sinergi Musrenbang dan Renstra Masyarakat

Forum Multi Stakeholder dalam Pembahasan DATA BASE TUNGGAL Kemiskinan Daerah

Paparan Kepada Walikota terkait Sinergitas Perencanaan Program Pembangunan

Monitoring Bersama Komisi 3 DPRD terkait dengan Penataan Kawasan Kumuh

Page 6: PERAN TIM KORKOT DALAM MENDORONG KOLABORASI

Penggunaan Data Baseline 100-0-100 dan pelibatan LKM pada kegiatan RKPKP

Sebagai Narasumber Bimbingan Teknis Perencanaan Pembangunan Partisipatif

Membantu Setiap Tahun Konsep dan Gagasan untuk Lomba Habitat Provinsi Jateng

Sebagai Anggota Pokja Sanitasi Kota Surakarta, bersinergi dalam proses pembangunan sanitasi

Keterlibatan selaku anggota TKPKD Kota Surakarta

Diskusi Aktif dalam proses Perencanaan Pembangunan Partisipatif dengan NGO