PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

26
PELAKSANAAN KOLABORASI PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER PERAWAT – DOKTER DISUSUN OLEH DISUSUN OLEH Asep Asep Erna Erna Sari Sari Nia Nia

Transcript of PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Page 1: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

PELAKSANAAN KOLABORASI PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTERPERAWAT – DOKTER

DISUSUN OLEHDISUSUN OLEH

AsepAsepErnaErnaSariSariNiaNia

Page 2: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Kolaborasi merupakan istilah umum yang Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu sering digunakan untuk menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Sekian banyak pengertian tertentu. Sekian banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang beragam dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun didasari prinsip yang sama yaitu namun didasari prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat. Namun demikian kolaborasi tanggung gugat. Namun demikian kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya yang menjadi esensi dari yang sebenarnya yang menjadi esensi dari kegiatan ini. kegiatan ini.

Page 3: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Seperti yang dikemukakan National Joint Practice Seperti yang dikemukakan National Joint Practice Commision (1977) yang dikutip Siegler dan Commision (1977) yang dikutip Siegler dan Whitney (2000) bahwa tidak ada definisi yang Whitney (2000) bahwa tidak ada definisi yang mampu menjelaskan sekian ragam variasi dan mampu menjelaskan sekian ragam variasi dan kompleknya kolaborasi dalam kontek perawatan kompleknya kolaborasi dalam kontek perawatan kesehatan.kesehatan.

Berdasarkan kamus Heritage Amerika (2000), Berdasarkan kamus Heritage Amerika (2000), kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya dalam usaha penggambungan pemikiran. dalam usaha penggambungan pemikiran.

Page 4: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

American Medical Assosiation (AMA), 1994, American Medical Assosiation (AMA), 1994, setelah melalui diskusi dan negosiasi yang setelah melalui diskusi dan negosiasi yang panjang dalam kesepakatan hubungan panjang dalam kesepakatan hubungan professional dokter dan perawat, professional dokter dan perawat, mendefinisikan istilah kolaborasi sebagai mendefinisikan istilah kolaborasi sebagai berikut ;berikut ; Kolaborasi adalah proses dimana Kolaborasi adalah proses dimana dokter dan perawat merencanakan dan dokter dan perawat merencanakan dan praktek bersama sebagai kolega, bekerja praktek bersama sebagai kolega, bekerja salingsaling ketergantungan dalam batasan- ketergantungan dalam batasan-batasan lingkup praktek mereka dengan batasan lingkup praktek mereka dengan berbagi nilai-nilai dan saling mengakui dan berbagi nilai-nilai dan saling mengakui dan menghargai terhadap setiap orang yang menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk merawat individu, berkontribusi untuk merawat individu, keluarga dan masyarakatkeluarga dan masyarakat.,) .,)

Page 5: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Apapun bentuk dan tempatnya, kolaborasi Apapun bentuk dan tempatnya, kolaborasi meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide yang memberikan perspektif kepada seluruh yang memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator. Efektifitas hubungan kolaborasi kolaborator. Efektifitas hubungan kolaborasi profesional membutuhkan mutual respek baik profesional membutuhkan mutual respek baik setuju atau ketidaksetujuan yang dicapai dalam setuju atau ketidaksetujuan yang dicapai dalam interaksi tersebut. Partnership kolaborasi interaksi tersebut. Partnership kolaborasi merupakan usaha yang baik sebab mereka merupakan usaha yang baik sebab mereka menghasilkan outcome yang lebih baik bagi menghasilkan outcome yang lebih baik bagi pasien dalam mecapai upaya penyembuhan dan pasien dalam mecapai upaya penyembuhan dan memperbaiki kualitas hidup.memperbaiki kualitas hidup.

Page 6: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

• Kolaborasi merupakan proses komplek Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing pengetahuan yang membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan dan menjadi tanggung yang direncanakan dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien. jawab bersama untuk merawat pasien. Bekerja bersama dalam kesetaraan adalah Bekerja bersama dalam kesetaraan adalah esensi dasar dari kolaborasi yang kita esensi dasar dari kolaborasi yang kita gunakan untuk menggambarkan gunakan untuk menggambarkan hubungan perawat dan dokter. Tentunya hubungan perawat dan dokter. Tentunya ada konsekweksi di balik issue kesetaraan ada konsekweksi di balik issue kesetaraan yang dimaksud. Kesetaraan kemungkinan yang dimaksud. Kesetaraan kemungkinan dapat terwujud jika individu yang terlibat dapat terwujud jika individu yang terlibat merasa dihargai serta terlibat secara fisik merasa dihargai serta terlibat secara fisik dan intelektual saat memberikan bantuan dan intelektual saat memberikan bantuan kepada pasien. Pertanyaannya apakah kepada pasien. Pertanyaannya apakah kolaborasi dokter dan perawat telah kolaborasi dokter dan perawat telah terjadi dengan semestinya? terjadi dengan semestinya?

Page 7: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Trend dan Issue yang TerjadiTrend dan Issue yang Terjadi

Hubungan perawat-dokter adalah satu bentuk Hubungan perawat-dokter adalah satu bentuk hubungan interaksi yang telah cukup lama hubungan interaksi yang telah cukup lama dikenal ketika memberikan bantuan kepada dikenal ketika memberikan bantuan kepada pasien. Perspektif yang berbeda dalam pasien. Perspektif yang berbeda dalam memandang pasien, dalam prakteknya memandang pasien, dalam prakteknya menyebabkan munculnya hambatan-hambatan menyebabkan munculnya hambatan-hambatan teknik dalam melakukan proses kolaborasi. teknik dalam melakukan proses kolaborasi. Kendala psikologis keilmuan dan individual, factor Kendala psikologis keilmuan dan individual, factor sosial, serta budaya menempatkan kedua profesi sosial, serta budaya menempatkan kedua profesi ini memunculkan kebutuhan akan upaya ini memunculkan kebutuhan akan upaya kolaborasi yang dapat menjadikan keduanya lebih kolaborasi yang dapat menjadikan keduanya lebih solid dengan semangat kepentingan pasien. solid dengan semangat kepentingan pasien.

Page 8: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

• Berbagai penelitian menunjukan bahwa banyak aspek positif yang dapat timbul jika hubungan kolaborasi dokter-perawat berlangsung baik. American Nurses Credentialing Center (ANCC) melakukan risetnya pada 14 rumah sakit melaporkan bahwa hubungan dokter-perawat bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi juga berdampak langsung pada hasil yang dialami pasien (Kramer dan Schamalenberg, 2003). Terdapat hubungan korelasi positif antara kualitas hubungan dokter-perawat dengan kualitas hasil yang didapatkan pasien.

Page 9: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

. Inti sesungguhnya dari konflik perawat dan dokter terletak pada perbedaan sikap profesional mereka terhadap pasien dan cara berkomunikasi diantara keduanya. Dari hasil observasi penulis di rumah sakit nampaknya perawat dalam memberikan asuhan keperawatan belum dapat melaksanakan fungsi kolaborasi khususnya dengan dokter. Perawat bekerja memberikan pelayanan kepada pasien hanya berdasarkan intruksi medis yang juga didokumentasikan secara baik, sementara dokumentasi asuhan keperawatan yang meliputi proses keperawatan tidak ada

Page 10: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Disamping itu hasil wawancara penulis dengan beberapa perawat rumah sakit pemerintah dan swasta, mereka menyatakan bahwa banyak kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kolaborasi, diantaranya pandangan dokter yang selalu menganggap bahwa perawat merupakan tenaga vokasional, perawat sebagai asistennya, serta kebijakan rumah sakit yang kurang mendukung.

Isu-isu tersebut jika tidak ditanggapi dengan benar dan proporsional dikhawatirkan dapat menghambat upaya melindungi kepentingan pasien dan masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan kesehatan, serta menghambat upaya pengembangan dari keperawatan sebagai profesi.

Page 11: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Pemahaman mengenai prinsip kolaborasi Pemahaman mengenai prinsip kolaborasi dapat menjadi kurang berdasar jika hanya dapat menjadi kurang berdasar jika hanya dipandang dari hasilnya saja. Pembahasan dipandang dari hasilnya saja. Pembahasan bagaimana proses kolaborasi itu terjadi justru bagaimana proses kolaborasi itu terjadi justru menjadi point penting yang harus disikapi. menjadi point penting yang harus disikapi. Bagaimana masing-masing profesi Bagaimana masing-masing profesi memandang arti kolaborasi harus dipahami memandang arti kolaborasi harus dipahami oleh kedua belah pihak sehingga dapat oleh kedua belah pihak sehingga dapat diperoleh persepsi yang sama. diperoleh persepsi yang sama.

Pemahaman kolaborasiPemahaman kolaborasi

Page 12: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Seorang dokter saat menghadapi pasien pada Seorang dokter saat menghadapi pasien pada umumnya berfikir, ” apa diagnosa pasien ini dan umumnya berfikir, ” apa diagnosa pasien ini dan perawatan apa yang dibutuhkannya” pola pemikiran perawatan apa yang dibutuhkannya” pola pemikiran seperti ini sudah terbentuk sejak awal proses seperti ini sudah terbentuk sejak awal proses pendidikannya. Sulit dijelaskan secara tepat pendidikannya. Sulit dijelaskan secara tepat bagaimana pembentukan pola berfikir seperti itu bagaimana pembentukan pola berfikir seperti itu apalagi kurikulum kedokteran terus berkembang. apalagi kurikulum kedokteran terus berkembang. Mereka juga diperkenalkan dengan lingkungan klinis Mereka juga diperkenalkan dengan lingkungan klinis dibina dalam masalah etika, pencatatan riwayat dibina dalam masalah etika, pencatatan riwayat medis, pemeriksaan fisik serta hubungan dokter dan medis, pemeriksaan fisik serta hubungan dokter dan pasien. mahasiswa kedokteran pra-klinis sering pasien. mahasiswa kedokteran pra-klinis sering terlibat langsung dalam aspek psikososial perawatan terlibat langsung dalam aspek psikososial perawatan pasien melalui kegiatan tertentu seperti gabungan pasien melalui kegiatan tertentu seperti gabungan bimbingan – pasien. Selama periode tersebut hampir bimbingan – pasien. Selama periode tersebut hampir tidak ada kontak formal dengan para perawat, pekerja tidak ada kontak formal dengan para perawat, pekerja sosial atau profesional kesehatan lain. Sebagai sosial atau profesional kesehatan lain. Sebagai praktisi memang mereka berbagi lingkungan kerja praktisi memang mereka berbagi lingkungan kerja dengan para perawat tetapi mereka tidak dididik untuk dengan para perawat tetapi mereka tidak dididik untuk menanggapinya sebagai rekanan/sejawat/kolega. menanggapinya sebagai rekanan/sejawat/kolega. (Siegler dan Whitney, 2000)(Siegler dan Whitney, 2000)

Page 13: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Dilain pihak seorang perawat akan berfikir; Dilain pihak seorang perawat akan berfikir; apa masalah pasien ini? Bagaimana apa masalah pasien ini? Bagaimana pasien menanganinya?, bantuan apa yang pasien menanganinya?, bantuan apa yang dibutuhkannya? Dan apa yang dapat dibutuhkannya? Dan apa yang dapat diberikan kepada pasien?. Perawat dididik diberikan kepada pasien?. Perawat dididik untuk mampu menilai status kesehatan untuk mampu menilai status kesehatan pasien, merencanakan intervensi, pasien, merencanakan intervensi, melaksanakan rencana, mengevaluasi melaksanakan rencana, mengevaluasi hasil dan menilai kembali sesuai hasil dan menilai kembali sesuai kebutuhan. Para pendidik menyebutnya kebutuhan. Para pendidik menyebutnya sebagai proses keperawatan. sebagai proses keperawatan.

Page 14: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Inilah yang dijadikan dasar Inilah yang dijadikan dasar argumentasi bahwa profesi argumentasi bahwa profesi keperawatan didasari oleh keperawatan didasari oleh disiplin ilmu yang membantu disiplin ilmu yang membantu individu sakit atau sehat dalam individu sakit atau sehat dalam menjalankan kegiatan yang menjalankan kegiatan yang mendukung kesehatan atau mendukung kesehatan atau pemulihan sehingga pasien bisa pemulihan sehingga pasien bisa mandiri.mandiri.

Page 15: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Sejak awal perawat dididik mengenal Sejak awal perawat dididik mengenal perannya dan berinteraksi dengan pasien. perannya dan berinteraksi dengan pasien. Praktek keperawatan menggabungkan Praktek keperawatan menggabungkan teori dan penelitian perawatan dalam teori dan penelitian perawatan dalam praktek rumah sakit dan praktek praktek rumah sakit dan praktek pelayanan kesehatan masyarakat. Para pelayanan kesehatan masyarakat. Para pelajar bekerja diunit perawatan pasien pelajar bekerja diunit perawatan pasien bersama staf perawatan untuk belajar bersama staf perawatan untuk belajar merawat, menjalankan prosedur dan merawat, menjalankan prosedur dan menginternalisasi peran. menginternalisasi peran.

Kolaborasi merupakan proses komplek Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing pengetahuan yang membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan yang disengaja, dan yang direncanakan yang disengaja, dan menjadi tanggung jawab bersama untuk menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien. Kadangkala itu terjadi merawat pasien. Kadangkala itu terjadi dalam hubungan yang lama antara tenaga dalam hubungan yang lama antara tenaga profesional kesehatan. (Lindeke dan profesional kesehatan. (Lindeke dan Sieckert, 2005). Sieckert, 2005).

Page 16: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

• Kolaborasi adalah suatu proses dimana praktisi keperawatan atau perawat klinik bekerja dengan dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam lingkup praktek profesional keperawatan, dengan pengawasan dan supervisi sebagai pemberi petunjuk pengembangan kerjasama atau mekanisme yang ditentukan oleh peraturan suatu negara dimana pelayanan diberikan. Perawat dan dokter merencanakan dan mempraktekan bersama sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batas-batas lingkup praktek dengan berbagi nilai-nilai dan pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang berkontribusi terhadap perawatan individu, keluarga dan masyarakat.

Page 17: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Anggota Tim interdisiplinAnggota Tim interdisiplin Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan

sekolompok profesional yang mempunyai aturan sekolompok profesional yang mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian. yang jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian. Tim akan berfungsi baik jika terjadi adanya Tim akan berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam memberikan konstribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Anggota tim pelayanan kesehatan terbaik. Anggota tim kesehatan meliputi : pasien, perawat, dokter, kesehatan meliputi : pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker. Oleh karena itu tim kolaborasi apoteker. Oleh karena itu tim kolaborasi hendaknya memiliki komunikasi yang efektif, hendaknya memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai antar bertanggung jawab dan saling menghargai antar sesama anggota tim.sesama anggota tim.

Page 18: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Pasien secara integral adalah anggota tim yang penting. Partisipasi pasien dalam pengambilan keputusan akan menambah kemungkinan suatu rencana menjadi efektif. Tercapainya tujuan kesehatan pasien yang optimal hanya dapat dicapai jika pasien sebagai pusat anggota tim.

Perawat sebagai anggota membawa persfektif yang unik dalam interdisiplin tim. Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari praktek profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai penghubung penting antara pasien dan pemberi pelayanan kesehatan.

Dokter memiliki peran utama dalam mendiagnosis, mengobati dan mencegah penyakit. Pada situasi ini dokter menggunakan modalitas pengobatan seperti pemberian obat dan pembedahan. Mereka sering berkonsultasi dengan anggota tim lainnya sebagaimana membuat referal pemberian pengobatan.

Kolaborasi menyatakan bahwa anggota tim kesehatan harus bekerja dengan kompak dalam mencapai tujuan. Elemen penting untuk mencapai kolaborasi yang efektif meliputi kerjasama, asertifitas, tanggung jawab, komunikasi, otonomi dan kordinasi.

Page 19: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Kerjasama adalah menghargai pendapat orang lain dan bersedia untuk memeriksa beberapa alternatif pendapat dan perubahan kepercayaan. Asertifitas penting ketika individu dalam tim mendukung pendapat mereka dengan keyakinan. Tindakan asertif menjamin bahwa pendapatnya benar-benar didengar dan konsensus untuk dicapai. Tanggung jawab, mendukung suatu keputusan yang diperoleh dari hasil konsensus dan harus terlibat dalam pelaksanaannya.

Page 20: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Komunikasi artinya bahwa setiap anggota bertanggung jawab untuk membagi informasi penting mengenai perawatan pasien dan issu yang relevan untuk membuat keputusan klinis. Otonomi mencakup kemandirian anggota tim dalam batas kompetensinya. Kordinasi adalah efisiensi organisasi yang dibutuhkan dalam perawatan pasien, mengurangi duplikasi dan menjamin orang yang berkualifikasi dalam menyelesaikan permasalahan.

Page 21: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Kepercayaan adalah konsep umum untuk Kepercayaan adalah konsep umum untuk semua elemen kolaborasi. Tanpa rasa semua elemen kolaborasi. Tanpa rasa pecaya, kerjasama tidak akan ada, asertif pecaya, kerjasama tidak akan ada, asertif menjadi ancaman, menghindar dari menjadi ancaman, menghindar dari tanggung jawab, terganggunya tanggung jawab, terganggunya komunikasi . Otonomi akan ditekan dan komunikasi . Otonomi akan ditekan dan koordinasi tidak akan terjadi.koordinasi tidak akan terjadi.

Page 22: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Memberikan pelayanan kesehatan yang Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian berkualitas dengan menggabungkan keahlian unik profesional.unik profesional.

Produktivitas maksimal serta efektifitas dan Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya efesiensi sumber daya

Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitaskerja, dan loyalitas

Meningkatnya kohesifitas antar profesional Meningkatnya kohesifitas antar profesional Kejelasan peran dalam berinteraksi antar Kejelasan peran dalam berinteraksi antar

profesional, profesional, Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan

menghargai dan memahami orang lain.menghargai dan memahami orang lain.

Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisipliner dapat digunakan untuk team multidisipliner dapat digunakan untuk

mencapai tujuan kolaborasi team : mencapai tujuan kolaborasi team :

Page 23: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Komunikasi dibutuhkan untuk mewujudkan Komunikasi dibutuhkan untuk mewujudkan kolaborasi yang efektif, hal tersebut perlu kolaborasi yang efektif, hal tersebut perlu ditunjang oleh sarana komunikasi yang ditunjang oleh sarana komunikasi yang dapat menyatukan data kesehatan pasien dapat menyatukan data kesehatan pasien secara komfrenhensif sehingga menjadi secara komfrenhensif sehingga menjadi sumber informasi bagi semua anggota sumber informasi bagi semua anggota team dalam pengambilan keputusan. Oleh team dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu perlu dikembangkan catatan karena itu perlu dikembangkan catatan status kesehatan pasien yang status kesehatan pasien yang memungkinkan komunikasi dokter dan memungkinkan komunikasi dokter dan perawat terjadi secara efektif perawat terjadi secara efektif

Page 24: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Pendidikan perawat perlu terus Pendidikan perawat perlu terus ditingkatkan untuk meminimalkan ditingkatkan untuk meminimalkan kesenjangan profesional dengan kesenjangan profesional dengan dokter melalui pendidikan dokter melalui pendidikan berkelanjutan. Peningkatan berkelanjutan. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan melalui pendidikan dapat dilakukan melalui pendidikan formal sampai kejenjang spesialis formal sampai kejenjang spesialis atau minimal melalui pelatihan-atau minimal melalui pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan pelatihan yang dapat meningkatkan keahlian perawatkeahlian perawat

Page 25: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER

Untuk mencapai pelayanan yang efektif Untuk mencapai pelayanan yang efektif maka perawat, dokter dan tim kesehatan maka perawat, dokter dan tim kesehatan harus berkolaborasi satu dengan yang harus berkolaborasi satu dengan yang lainnya. Tidak ada kelompok yang dapat lainnya. Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan lebih berkuasa diatas yang menyatakan lebih berkuasa diatas yang lainnya. Masing-masing profesi memiliki lainnya. Masing-masing profesi memiliki kompetensi profesional yang berbeda kompetensi profesional yang berbeda sehingga ketika digabungkan dapat menjadi sehingga ketika digabungkan dapat menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan yang kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Banyaknya faktor yang diharapkan. Banyaknya faktor yang berpengaruh seperti kerjasama, sikap saling berpengaruh seperti kerjasama, sikap saling menerima, berbagi tanggung jawab, menerima, berbagi tanggung jawab, komunikasi efektif sangat menentukan komunikasi efektif sangat menentukan bagaimana suatu tim berfungsi. Kolaborasi bagaimana suatu tim berfungsi. Kolaborasi yang efektif antara anggota tim kesehatan yang efektif antara anggota tim kesehatan memfasilitasi terselenggaranya pelayanan memfasilitasi terselenggaranya pelayanan pasien yang berkualitas. pasien yang berkualitas.

Page 26: PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER