PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

174
PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DI TK SAKINAH II SUKABUMI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Dinda Tiara 11140184000019 JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

Page 1: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM

PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DI TK SAKINAH II

SUKABUMI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Dinda Tiara

11140184000019

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Peran pola asuh orang tua dalam perkembangan emosi anak di TK

sakinah II, sukabumi disusun oleh Dinda Tiara, Nomor Induk Mahasiswa

11140184000019, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan Lulus dalam Ujian Munaqasah

pada tanggal 25 Juli 2019 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dan bidang Pendidikan Islam Anak Usia Dini

(PIAUD).

Jakarta, 25 Juli 2019

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Kajur PIAUD)

Siti Khadijah, MA

NIP. 19700727 199703 2 004 ................. ............................

Sekretaris (Sekjur PIAUD)

Miratul Hayati, M.Pd

NIP. 19870524 201801 2001 ................. .. ..........................

Penguji I

Dr. Yayah Nurmaliyah , MA ................. ............................

Penguji II

Dewi Salistina, MA

NIP. 19800524 201403 2001 ................. ............................

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 3: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …
Page 4: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …
Page 5: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

i

ABSTRAK

Dinda Tiara (11140184000019). Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi “Peran Pola Asuh Orang Tua dalam

Perkembangan Emosi Anak di TK Sakinah II Sukabumi”.

Orang tua yang kurang memberikan perhatian pada perkembangan emosi

anak menyebabkan anak menjadi kesepian, pemurung, mudah cemas, gugup,

impulsif dan agresif. Penelitian ini mendeskripsikan peran pola asuh orang tua

dalam perkembangan emosi anak di TK Sakinah II, Sukabumi. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan

data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data

dilakukan menggunakan analisis Miles dan Huberman dengan langkah-langkah

reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau kesimpulan. Temuan dari

penelitian ini adalah bahwa pola asuh orang tua yang berperan dalam

perkembangan emosi anak adalah bagaimana mereka membimbing dan

mengarahkan anak agar dapat mematuhi aturan orang tua; memberikan

kesempatan pada anak untuk mengungkapkan perasaannya; memberikan reward

dan pujian ketika anak berbuat baik atau berprestasi; memberikan kesempatan

pada anak untuk mengekspresikan emosi ketika marah, senang ataupun sedih;

orang tua memberikan aturan, batasan dan berdiskusi untuk segala keinginan

anak; dan juga orang tua mengajarkan untuk lebih bersabar.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan pola asuh yang diberikan

oleh orang tua dan guru berpengaruh besar terhadap perkembangan emosi anak.

Oleh karena itu orang tua dan guru harus menjalin kerja sama yang baik.

Penelitian ini memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan

penelitian lanjutan mengenai penerapan pola asuh yang lebih tepat terhadap

perkembangan emosi anak yang dapat dilakukan dengan cara membimbing dan

mengarahkan anak sesuai tahapan usianya.

Kata Kunci: Pola Asuh, Orang Tua, Perkembangan Emosi Anak

Page 6: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi berjudul: “Peran Pola Asuh Orang Tua dalam

Perkembangan Emosi Anak di TK Sakinah II, Sukabumi”, sesuai dengan

waktu yang ditentukan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, sebagai suri tauladan terrbaik, beserta keluarga, para sahabat

dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Beliau orang yang begitu mencintai

kita sehingga diakhir hayatnya yang beliau sebut dan kenang hanyalah kita

umatnya.

Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak

sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun, berkat do’a, perjuangan,

kesungguhan hati dan dorongan serta nasehat-nasehat yang positif dari berbagai

pihak untuk penyelasaian skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA., selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Siti Khadijah, MA., Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Miratul Hayati, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Maila Dinia Husni Rahiem, MA, Ph.D., selaku dosen pembimbing I yang

telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

iii

6. Mas Roro Diah Wahyu Lestari, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang

telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namun

tidak sedikit pun mengurangi rasa hormat dan takzim penulis, yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat dan membimbing juga memberikan

banyak motivasi kepada penulis selama kuliah di Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan

keberkahan dari Allah Swt.

8. Kepala TK Sakinah II yaitu ibu Cicah, S.Pd beserta pendidik dan anak didik

yang telah membantu pengambilan data salama penyusunan skripsi ini.

9. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan dan

kasih sayang kepada penulis. Tanpa kasih sayang dan perjuangan mereka

selama ini, mungkin penulis tidak berhasil menyelesaikan studi S1 di kampus

ini. Semoga Allah memberikan surga Firdaus dan memberikan balasan

kebaikan dan keberkahan yang berlipat ganda untuk Ibunda dan Ayahdah

tercinta, serta senantiasa Allah berikan kesehatan untuknya.

10. 언니 , 오빠들 , 동생 selaku kakak dan adik saya yang telah banyak

membantu penulis hingga menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah ini,

yang telah memberikan nasehat, arahan serta motivasi kepada penulis

sekaligus menjadi insipirasi bagi penulis yang ingin sukses seperti mereka.

11. 조카딸 & 조카아들 yang telah mewarnai hari-hari penulis dalam proses

penulisan skripsi ini dan juga menjadi moodbooster bagi penulis.

12. Dwikipati Utami & Muna Fauzia Wijaya yang selalu menemani dan

membantu penulis yang selama ini selalu setia memberikan nasehat,

motivasi, perhatian, canda dan tawa kepada penulis hingga saat ini penulis

mampu menyelesaikan skirpsi ini dengan baik. Semoga Allah memberikan

keberkahan atas kebaikan kalian.

Page 8: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

iv

13. Sahabat sepermainan yakni “CKD”; Chocomalteu, YoonA, The8, Sabyan,

Nobi, Jiba, dan Theis yang senantiasa memberikan nasihat, semangat dan

motivasi kepada penulis hingga saat ini penulis mampu menyelesaikan

skirpsi ini dengan baik.

14. Sahabat seperjuangan yakni “OHANA”; Nur Arsyiah, Nabighoh

Khoirunnisa, Meilinda Azizah, Aina Fauziah dan teman-teman yang

namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa

kasih sayang di dalam persahabatan kami.

15. Grup utama tercinta yakni “SEVENTEEN”; Seungchol, Jeonghan, Jisoo,

Junhui, Soonyoung, Wonwoo, Jihoon, Minghao, Seokmin, Mingyu,

Seungkwan, Hansol, Chan! Bitnaejulghe SEVENTEEN! Yang telah

menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi.

16. Fandom tercinta “CARAT”! yang telah bersama dalam suka maupun duka.

Walaupun ada musical tapi kami tetap teguh bersama sehingga penulis

mendapat kekuatan dan semangat dari caratdeul!

17. Berbagai VS; OFD, BT, GOSE ’17, Spin Off, GOSE ’19, IR, WI, Pdx101 dan

VS lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu namun mampu membuat

penulis lebih bersemangat dan termotivasi untuk menyelesaikan skripsi.

Demikianlah skripsi ini dibuat. Penulis menyadari dan mengakui bahwa

masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik berkaitan dari segi

penulisan, susunan kalimat ataupun yang lainnya. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi

ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama, lebih khusus

bagi penulis sendiri, dan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi

pengembangan dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Jakarta, Juli 2019

Penulis,

Dinda Tiara

Page 9: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

UJI REFERENSI

SURAT PENYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah........................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ........................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN LITERATUR

A. Landasan Teori .................................................................................. 9

B. Kajian Literatur ................................................................................ 10

1. Definisi Peran Pola Asuh Orang Tua ........................................... 10

a. Pengertian Peran Pola Asuh Orang Tua ................................ 10

b. Jenis Pola Asuh Orang Tua ................................................... 12

c. Kelebihan dan Kekurangan dari Masing-masing Pola Asuh .. 13

d. Proses Pembentukan Pola Asuh Orang Tua .......................... 14

e. Gambaran Pola Asuh Kebanyakan Orang Tua ...................... 16

2. Definisi Perkembangan Emosi Anak .......................................... 17

Page 10: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

vi

a) Pengertian Perkembangan Emosi Anak ................................. 17

b) Faktor-faktor Perkembangan Emosi Anak ............................ 19

c) Aspek-aspek Perkembangan Emosi Anak ............................. 20

d) Tahap Perkembangan Emosi Anak ....................................... 21

e) Unsur-unsur yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Anak22

f) Masalah Perkembangan Emosi Anak .................................... 23

3. Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Perkembangan Emosi Anak . 24

C. Hasil Penelitian yang Relevam .................................................................. 27

D. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 29

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 31

B. Metode dan Desain Penelitian .......................................................... 32

C. Sampel ............................................................................................. 33

D. Sumber Data Penelitian .............................................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 35

F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 37

G. Teknik Analisis Data .........................................................................43

H. Uji Validitas dan Rehabilitas ........................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .................................................................................... 48

1. Karakteristik Subjek Penelitian ....................................................... 48

a) Profil Sekolah ................................................................................ 48

b) Visi dan Misi ........................................................................ 48

c) Data Guru dan Siswa ..................................................................... 49

d) Keadaan Sarana dan Prasarana ....................................................... 49

e) Informasi Partisipan ....................................................................... 51

2. Paparan Data Hasil Penelitian ............................................................... 53

1. Pola Asuh Orang Tua dalam Membimbing dan Mengarahkan Anak

Mematuhi Aturan Mempengaruhi Perkembangan Emosi Anak ...... 54

Page 11: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

vii

2. Pola Asuh Orang Tua yang memberikan kesempatan anak

mengungkapkan perasaannya mempengaruhi perkembangan emosi

anak .............................................................................................. 57

3. Pola asuh orang tua yang memberikann reward dan pujian ketika

anak berbuat baik atau berprestasi mempengaruhi perkembangan

anak .............................................................................................. 59

4. Pola asuh orang tua mempengaruhi perkembangan emosi anak

dalam hal mengekspresikan emosi ketika marah, senang ataupun

sedih ............................................................................................. 61

5. Pola asuh orang tua mempengaruhi perkembangan emosi anak

dalam hal kesabaran anak .............................................................. 64

B. Pembahasan .............................................................................................. 66

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ......................................................................................... 70

B. Implikasi .......................................................................................... 70

C. Saran ................................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 73

LAMPIRAN .................................................................................................... 77

Page 12: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

viii

DAFTAR GAMBAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 31

Tabel 3.2 Sumber Data Penelitian Peran Pola Asuh Orang Tua dalam

Perkembangan Emosi Anak ............................................................................... 34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara dengan Orang tua dalam Perkembangan Emosi

Anak ................................................................................................................. 38

Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara dengan Guru Kelas ............................................ 40

Tabel 3.5 Kisi-kisi observasi terhadap orang tua dalam perkembangan emosi anak

di TK Sakinah II ................................................................................................ 41

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Pedoman Observasi dengan anak ......................... 42

Tabel 4.1 Prasarana ........................................................................................... 50

Page 13: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir ................................................................ 30

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data Menurut Miles dan Huberman ...... 44

Gambar 4.1 Partisipan HS Membimbing Anak Mengambil Makan dengan Tangan

Kanan ................................................................................................................ 55

Gambar 4.2 Partisipan ES Mengarahan dan memberikan kepercayaan kepada anak

untuk bermain .................................................................................................... 56

Gambar 4.3 Partisipan NH Menanggapi anak saat bercerita ............................... 58

Gambar 4.4 Partisipan L menerima surat yang sudah dibuat anak tentang isi

hatinya ............................................................................................................... 59

Gambar 4.5 Partisipan HS memberikan reward berupa pujian pada anak ........... 60

Gambar 4.6 Partisipan ES memberikan reward pada anak saat lomba ................ 61

Gambar 4.7 Partisipan SA mendengarkan anak bercerita karena lelah dan senang

setelah bermain .................................................................................................. 63

Gambar 4.8 Partisipan SA memberikan kesempatan pada anak untuk

mengungkapkan perasaannya ............................................................................. 64

Gambar 4.9 Partisipan NH meminta anak sabar menunggu giliran ..................... 65

Gambar 4.10 Partisipan L meminta anak untuk sabar berbaris menunggu giliran

berpamitan ......................................................................................................... 66

Gambar 1 Foto anak-anak saat maulid nabi ...................................................... 142

Gambar 2 Foto para guru saat maulid nabi ...................................................... 142

Gambar 3 Para orang tua mempersiapkan makanan .......................................... 142

Gambar 4 Anak-anak makan bersama di kelas masing-masing ......................... 142

Gambar 5 Anak mendengarkan informasi yang disampaikan petugas ............... 143

Gambar 6 Di depan mobil damkar .................................................................... 143

Gambar 7 Saat menaiki mobil damkar ............................................................. 143

Gambar 8 Saat menyemprot bunga dengan selang damkar ............................... 143

Gambar 9 Foto bersama petugas damkar .......................................................... 143

Gambar 10 Guru merapikan barisan anak-anak ................................................ 144

Gambar 11 Guru memulai membuat pizza ....................................................... 144

Page 14: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

x

Gambar 12 Guru mempraktekan membuat pizza .............................................. 144

Gambar 13 Anak mencoba membuat adonan pizza .......................................... 144

Gambar 14 Guru memberitahu cara memasak pizza ......................................... 144

Gambar 15 Foto saat selesai membuat pizza..................................................... 144

Gambar 16 Guru mengarahkan anak untuk berbaris ......................................... 145

Gambar 17 Berfoto dengan pak polisi .............................................................. 145

Gambar 18 Anak maju kedepan untuk mendemonstrasikan arahan pak polisi .. 145

Gambar 19 Berfoto saat beristirahat ................................................................. 145

Gambar 20 Saat didepan kantor polisi .............................................................. 145

Gambar 21 Foto dengan pak polisi saat pulang................................................. 145

Gambar 22 Berfoto dengan guru biologi dan pertanian ..................................... 146

Gambar 23 Saat masuk kerumah kaca yang berisi banyak tanaman .................. 146

Gambar 24 Saat mengamati berbagai bunga ..................................................... 146

Gambar 25 Guru mendampingi anak memetik sayur ........................................ 146

Gambar 26 Berfoto saat memetik sayur ............................................................ 146

Gambar 27 Anak-anak beristirahat di aula smk pertanian ................................. 146

Gambar 28 Anak-anak lomba membaca doa di ekals masing-masing ............... 147

Gambar 29 Pengumuman pemenang lomba dan ceramah guru ......................... 147

Gambar 30 Anak-anak bersalaman dengan orang tua dan guru ......................... 147

Gambar 31 Saat anak makan bersama .............................................................. 147

Gambar 32 Berfoto bersama............................................................................. 147

Gambar 33 Persiapan sebelum naik ke panggung ............................................. 148

Gambar 34 Ketika berada di panggung............................................................. 148

Gambar 35 Ketika maju lomba fashion show ................................................... 148

Gambar 36 Sebelum dimulai lomba mewarnai ................................................. 148

Gambar 37 Ketika dimulai lomba mewarnai .................................................... 148

Gambar 38 Menonton atraksi harimau ............................................................. 149

Gambar 39 Menaiki berbagai macam wahana permainan ................................. 149

Gambar 40 Pemberian raport kepada anak ....................................................... 150

Gambar 41 Bersalaman antara orang tua, anak dan guru .................................. 150

Gambar 42 Berpamitan .................................................................................... 150

Page 15: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

xi

Gambar 43 Guru menjelaskan pentingnya menghormati ibu ............................. 151

Gambar 44 Anak sungkeman kepada orang tua ................................................ 151

Gambar 45 Anak bersiap memberikan bunga untuk ibu.................................... 151

Gambar 46 Orang tua dan anak berpamitan dengan guru .................................. 151

Page 16: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Surat ............................................................................................................ 77

1.1 Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................................... 77

1.2 Surat Keterangan Penelitian.................................................................... 78

2. Hasil Pengumpulan Data .............................................................................. 79

2.1 Catatan Wawancara (CW) ..................................................................... 79

2.1.1 CW 1 .......................................................................................... 79

2.1.2 CW 2 .......................................................................................... 82

2.1.3 CW 3 .......................................................................................... 84

2.1.4 CW 4 .......................................................................................... 87

2.1.5 CW 5 .......................................................................................... 91

2.1.6 CW 6 .......................................................................................... 95

2.1.7 CW 7 .......................................................................................... 99

2.1.8 CW 8 ........................................................................................ 102

2.2 Hasil Observasi .................................................................................... 107

2.3 Hasil Observasi dengan anak ............................................................... 108

2.4 Catatan Lapangan (CL) ....................................................................... 113

2.4.1 CL 1 ......................................................................................... 113

2.4.2 CL 2 ......................................................................................... 116

2.4.3 CL 3 ......................................................................................... 119

2.4.4 CL 4 ......................................................................................... 123

2.4.5 CL 5 ......................................................................................... 127

2.4.6 CL 6 ......................................................................................... 129

2.4.7 CL 7 ......................................................................................... 132

2.4.8 CL 8 ......................................................................................... 134

2.4.9 CL 9 ......................................................................................... 137

2.4.10 CL 10 ....................................................................................... 139

2.5 Reduksi Instrumen................................................................................ 141

3. Dokumentasi .............................................................................................. 142

4. Lembar Uji Referensi ................................................................................. 152

Page 17: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pola asuh memiliki peran penting dalam interaksi antara anak

dengan orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik (seperti

makan, minum dan lain-lain) dan kebutuhan psikologis (seperti rasa aman,

kasih sayang dan lain-lain), serta sosialisasi norma-norma yang berlaku di

masyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya.1 Dengan

kata lain, orang tua memegang peranan dalam membentuk sistem interaksi

yang intim dan berlangsung lama yang ditandai oleh loyalitas pribadi,

cinta kasih dan hubungan yang penuh kasih sayang. Masa emas tumbuh

kembang seorang anak, bukan hanya jasmani, tetapi juga jiwa dan

kehidupan sosialnya.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 7 ayat 1 berbunyi:

“Orang tua mempunyai kewajiban untuk mengasuh putra-putrinya, yang

dipengaruhi oleh budaya yang ada di lingkungan hidupnya, serta diwarnai

oleh sikap-sikap tertentu dalam memelihara, membimbing dan

mengarahkan putra-putrinya”. Sikap tersebut tercermin dalam pola

pengasuhan kepada anak-anaknya, karena setiap orangtua memiliki pola

asuh yang berbeda. Pola asuh disebut juga gaya pengasuhan orang tua

yang diterapkan kepada anak dan biasanya bersifat relatif konsisten.2 Pola

asuh dikatakan efektif bila diterapkan dalam kondisi yang tepat dan sesuai

dengan situasi yang ada.3 Disinilah letak terjadi beberapa perbedaan dalam

posa asuh. Disatu sisi orang tua harus bisa menentukan pola asuh yang

1 Nasrun Faisal, Pola Asuh Orang Tua Dalam Mendidik Anak Di Era Digital, An-Nisa’

Volume Ix Nomor 2 Desember 2016, h. 127 2https://www.motherandbaby.co.id/article/2015/12/40/5489/Pola-Asuh-yang-Paling-

Banyak-Dianut-Orangtua diakses pada hari minggu, 08 April 2018 pukul 09.46. 3Ibid.

Page 18: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

2

tepat dalam mempertimbangkan kebutuhan dan situasi anak, disisi lain

orang tua juga mempunyai keinginan dan harapan untuk membentuk anak.

Terdapat beberapa tipe pola asuh, yaitu otoriter yang memaksa,

memerintah, menghukum; demokratis yang memprioritaskan kepentingan

anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka; serta permisif,

yaitu orang tua memberikan pengawasan yang sangat longgar dan

memberikan kesempatan kepada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa

pengawasan yang cukup dari orang tua.4 Sementara itu pola asuh yang

diterapkan di Indonesia cenderung memilih pola asuh seperti yang orang

tua terima di masa lalu saat menjadi anak. Hal ini berdasarkan temuan

survei nasional Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 2015 tentang

"Pemenuhan Hak Pengasuhan Anak" ditemukan bahwa hanya 27,9% ayah

dan 36,6% ibu yang mencari informasi pengasuhan berkualitas sebelum

menikah.5

Ketua Divisi Telaah dan Kajian Komisi Perlindungan Anak

Indonesia (KPAI), Rita Pranawati mengatakan persiapan dari sisi

pengetahuan orang tua masih sangat jauh dari ideal. Sebanyak 66,4% ayah

dan 71% ibu hanya menjiplak pengasuhan yang dilakukan kedua orang tua

mereka dahulu. Penelitian tersebut menemukan bahwa orang tua masih

mengedepankan perkembangan akademis semata, padahal kebutuhan

tumbuh kembang anak bukanlah kognisi semata. 6

Lebih lanjut, survei nasional yang melibatkan 800 responden keluarga,

menemukan fakta bahwa urusan anak yang menyangkut tumbuh kembang

anak seperti pengembangan hobi masih menjadi pertanyaan sampingan

yang disampaikan orang tua kepada anak. Padahal urusan non akademis

4Eli Rohaeli Badria, Wedi Fitriana, Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan

Potensi Anak Melalui Homeschooling Di Kancil Cendikia, Jurnal Comm-Edu, Volume 1 Nomor 1,

Januari 2018, h. 4. 5http://lifestyle.bisnis.com/read/20150922/236/474930/kpai-anak-indonesia-butuh-

pengasuhan-berkualitas diakses pada hari minggu, 08 April 2018 pukul 10:01. 6Ibid.

Page 19: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

3

inilah yang merupakan dinamika tumbuh kembang anak yang perlu

penyikapan dari orang tua secara menyeluruh.7

Anak sebagai generasi penerus perlu dibekali kemampuan untuk

mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki dan meminimalkan

kelemahan-kelemahan yang ada. Orang tua sebagai orang dewasa di

sekitar anak, memegang peranan penting dalam mengoptimalkan potensi

anak, baik fisik, kognitif, spiritual, maupun emosional.

Perkembangan dan pertumbuhan anak akan berkembang secara

maksimal apabila distimulasi dengan cara yang tepat sesuai tingkat

perkembangannya. Pengasuhan yang tepat oleh orangtua menjadi dasar

perkembangan anak yang akan menjadikannya pribadi yang berkarakter

baik bagi dirinya dan lingkungannya. Menurut Sunarti (2004: 18)

pengasuhan merupakan serangkaian interaksi dalam mengarahkan anak

untuk memiliki kecakapan hidup. Dalam mengasuh anak orangtua harus

memilih pola asuh yang tepat, karena pola asuh yang salah akan

menghambat perkembangan anak.8

Pola asuh terdiri dari beberapa macam yaitu pola asuh otoriter

(Authoritariant Parenting), pola asuh permisif (Permissive Parenting), dan

pola asuh demokrasi (Autoritative Parenting). Ketika melaksanakan

pengasuhan, orang tua seharusnya tidak memaksakan kehendaknya.

Orangtua harus tahu apa yang dibutuhkan oleh anak pada tiap-tiap

perkembangannya. Pengasuhan anak perlu disesuaikan dengan tahapan

perkembangan anak itu sendiri. Pengasuhan tidak selalu memberikan

pengaruh yang positif terhadap perkembangan anak, penerapan

pengasuhan yang tidak tepat dapat berdampak buruk terhadap

perkembangan anak. Sehingga disini dibutuhkan pengetahuan dan

pemahaman orang tua akan pentingnya pengasuhan yang tepat bagi anak.9

7http://www.intipesan.com/sp-2687/ diakses pada hari minggu, 08 April 2018 pukul

10:01. 8 Miftahul Jannah, Identifikasi Pola Asuh Orangtua Di Taman Kanak-Kanak Aba

Jogokaryan Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-6 2017, h. 546. 9 http://parent.binus.ac.id/2018/08/pola-asuh-orangtua-dan-pengaruhnya-pada-anak/

Page 20: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

4

Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mendorong potensi anak

berbakat, terlebih lagi apabila anak memiliki bakat yang unik sehingga

anak membutuhkan penanganan yang khusus dalam merawat, mendidik,

dan memberikan pengarahan agar bakatnya dapat berkembang secara

optimal. Menurut pendapat psikolog yang aktif di klinik tumbuh kembang

anak Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta dalam Tim Pustaka Familia (2006:

96) berpendapat bahwa model pendidikan dan pengasuhan yang diterapkan

pada anak mempunyai pengaruh dalam pengembangan bakat dan talenta

anak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa untuk mendorong potensi

anak tidak lepas hubungannya dengan pola pengasuhan yang diberikan

oleh orangtua pada anak.10

Bimbingan pola asuh orang tua menentukan perkembangan anak

terutama perkembangan emosionalnya. Kedekatan orang tua sangat

mempengaruhi bagaimana anak bersosialisai dengan orang lain, berakhlak,

mengendalikan emosi, bagaimana anak bertindak dan bertingkah laku,

menyelesaikan masalah, bertanggung jawab, mandiri, serta menumbuhkan

percaya diri yang sangat berguna untuk kehidupannya di masyarakat.

Peran keluarga juga sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak,

oleh sebab itu bimbingan dari orang tua sangat dibutuhkan untuk

menuntun anak dalam berbuat dan bersikap. Disini orang tua hendaknya

menjadi teladan yang baik untuk anaknya, tentu juga perlu didasari

komitmen yang kuat.

Lebih lanjut, Pencapaian perkembangan yang optimal pada anak

sangat dibutuhkan pengasuh yang berkualitas. Kualitas pengasuh sangat

mempengaruhi segala macam aspek perkembangan anak dan akan seperti

apa karakter anak di masa yang akan datang. Menurut Sunarti (2004: 278)

pengasuhan yang kompeten menurut prasyarat utama yaitu pengasuh yang

berkualitas. Kualitas pengasuh berkaitan dengan pengetahuan dan

pemahaman menganai karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak,

10 Jannah, loc. cit.

Page 21: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

5

serta kemampuan mengelola sumber daya keluarga untuk menempatkan

anak sebagai prioritas perhatian.11

Dengan demikian sangatlah penting pengetahuan dan wawasan

orang tua dalam upaya pengasuhan. Kualitas orang tua juga sangat perlu

memperhatikan kuantitas pengasuhan. Jika orangtua sering menghabiskan

waktu bersama anak, orang tua akan memiliki lebih banyak waktu untuk

mengembangkan segala aspek perkembangan anak dengan lebih maksimal

dan optimal. Antara kuantitas pengasuhan dan kualitas pengasuhan saling

mempengaruhi, karena percuma apabila orangtua yang memiliki kualitas

pengasuhan yang baik tetapi dalam mengasuh anak kuantitasnya masih

kurang.

Dengan Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak mengenal

waktu, diperlukan rangsangan terus-menerus untuk mengoptimalkannya.

Padahal menurut suatu penelitian yang dilakukan tim ahli (White, dkk)

menyatakan bahwa cara-cara orang tua mendidik anaknya dalam hal ini

pola asuh yang diterapkan cenderung mempengaruhi keterampilan sosial

emosional anak (wahyuning, 2003: 126). Secara umum pemahaman orang

tua akan pentingnya peran mereka dalam pengasuhan masih sangat kurang.

Selain itu banyak orang tua yang tidak mengetahui dampak baik dan

buruknya pengasuhan yang diterapkan kepada anaknya, orang tua

cenderung menerapkan pola asuh dari generasi sebelumnya. Hal ini

dilakukan karena menurut mereka pola asuh yang pernah diterapkan

sebelumnya berhasil membentuk karakter anak dengan baik.12

Berdasarkan dari hasil observasi pra-penelitian yang telah peneliti

lakukan pada bulan Maret 2018 selama 2 minggu dan berlangsung setiap

hari yakni senin sampai jumat di TK SAKINAH II Sukabumi yaitu anak-

anak di TK Sakinah II Sukabumi memiliki karakter yang baik yaitu anak

mandiri, disiplin, bertingkah laku baik, dan dapat menyelesaikan masalah

11 https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/perkembangan-anak-usia-dini-9 12 https://www.suaramerdeka.com/kesehatan/baca/96896/pentingnya-pola-asuh-dan-

stimulasi-dini-pada-anak

Page 22: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

6

dengan baik. Hal ini mendorong peneliti untuk menggali pola asuh orang

tua yang diterapkan pada anak di TK Sakinah II Sukabumi.13

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka

akan dilakukan penelitian dengan judul “PERAN POLA ASUH ORANG

TUA DALAM PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DI TK SAKINAH II

SUKABUMI”. Untuk pengukuran pola asuh dan perkembangan

menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan

terhadap perubahan fisiologis anak.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Orang tua yang sibuk bekerja menyebabkan kurangnya perhatian

yang diberikan kepada anak.

2. Bentuk pola asuh yang diterapkan oleh orang tua berbeda-beda

sehingga pencapaian aspek perkembangan emosi anak berbeda.

3. Orang tua yang masih belum sadar akan pentingnya pola asuh yang

tepat untuk anak.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi

masalah hanya pada beberapa hal sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan untuk melihat bagaimanakah peran pola

asuh orang tua dalam perkembangan emosi anak.

2. Pola pengasuhan yang diteliti difokuskan pada 3 macam yaitu pola

asuh otoriter, demokratis dan permisif.

13 Taman Kanak-kanak Sakinah II Sukabumi.

Page 23: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas maka secara

umum rumusan masalah yang akan dibahas adalah “bagaimanakah peran

pola asuh orang tua dalam perkembangan emosi anak di TK Sakinah II

Sukabumi?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini

yaitu untuk mengetahui bagaimanakah peran pola asuh orang tua dalam

perkembangan emosi anak di TK Sakinah II Sukabumi.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki manfaat antara lain:

1. Secara Teoritis

a. Sebagai bahan kajian dan bahan pertimbangan akan pentingnya

memahami karakteristik siswa dalam proses pembelajaran di TK.

b. Sebagai bahan kajian, dalam usaha meningkatkan kualitas

pembelajaran di TK dengan memperhatikan lingkungan keluarga

terhadap emosi anak.

2. Secara Praktis

a. Bagi orang tua, sebagai pedoman pola asuh untuk anak supaya

dapat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan emosi

anak yang baik dan wajar serta membantu anak dalam

pembentukan emosinya.

b. Bagi guru, sebagai bahan informasi untuk mengetahui pola asuh

orang tua siswa, dan emosi anak, sehingga dapat dirumuskan

metode belajar yang dapat membantu siswa untuk mencapai

pembentukan emosi yang optimal.

Page 24: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

8

c. Bagi peneliti, dengan melakukan penelitian ini peneliti tentunya

mendapat pengetahuan baru mengenai pola asuh orang tua dan

pembentukan emosi anak untuk lebih mampu mengendalikan

emosi.

Page 25: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

9

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KAJIAN LITERATUR

A. Landasan Teori

Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Psikososial dan Teori

Pola Asuh. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua teori tersebut:

a. Teori Psikososial (Theory of Psychosocial Development)

Teori Psikososial (Theory of Psychosocial Development)

dikemukakan oleh Erik Erikson. Isi dari teori tersebut menyatakan

bahwa konflik emosional terjadi karena suatu perjalanan

perkembangan, yang diungkapkan seputar tugas-tugas perkembangan

yang membentuk sejarah kepribadian individu sehingga menjadi

potensi utama yang memengaruhi krisis pada fase-fase berikutnya.

Teori ini menjelaskan bahwa pentingnya pengalaman awal dengan

pengasuh untuk perkembangan emosi dalam kepribadian dan

perspektif perkembangan.14

b. Teori Pola Asuh (Theory of Parenting)

Teori Pola Asuh (Theory of Parenting) dikemukakan oleh

Baumrind. Isi dari teori tersebut yakni bagaimana orang tua (pengasuh)

mengontrol, membimbing dan mendampingi anak-anaknya untuk

melaksanakan tugas-tugas perkembangan menuju proses kedewasaan.

Teori ini menjelaskan bagaimana suatu kegiatan kompleks yang dapat

mencakup banyak perilaku secara spesifik yang dilakukan oleh orang

tua dan anak dalam mempengaruhi perkembangan anak.15

Kedua teori ini menjadi landasan penelitian karena kedua teori

tersebut memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan yaitu

bagaimana peran orang tua dalam memberikan pola asuh kepada anak

dalam perkembangan anak terutama emosi sebagaimana Teori Pola

14 Mashar, op. cit., h. 50. 15http://artikelpokjajogja.blogspot.com/2016/10/pola-pengasuhan-anak.html diakses pada

tanggal 28 Juli 2018 pada pukul 05:20.

Page 26: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

10

Asuh dan Teori Psikososial. Teori Pola Asuh menunjukkan bahwa

bagaimana orang tua mendidik, membimbing, dan mendampingi anak

dalam mempengaruhi perkembangannya. Hal itu bertujuan sebagai

bekal anak untuk menghadapi lingkungan sosialnya sendiri, serta

menentukan kemampuan berjuang dalam menghadapi masalahnya

sendiri juga sikap anak dalam mengontrol emosinya. Maka dari itu,

pembentukan pribadi anak menjadi hal yang sangat penting untuk

dipelajari. Sebagaimana Teori Psikososial yang dikemukakan oleh

Erikson, bahwa pentingnya pengalaman awal dengan pengasuh untuk

perkembangan emosi dalam kepribadian dan perspektif perkembangan

anak. Dengan pengasuhan yang diberikan dapat melihat tiap perubahan

sikap yang ditunjukkan anak, apakah hal itu memang sesuai tahapan

usianya atau malah ada hambatan dan masalah dari perkembangan

yang ditunjukkan anak. Dengan mengetahui sejak dini, dapat

membantu orang tua untuk mencegah penyimpangan perilaku pada

anak.

B. Kajian Literatur

1. Defini Peran Pola Asuh Orang Tua

a. Pengertian Peran Pola Asuh Orang Tua

Setiap manusia dalam kehidupannya memiliki peran dan

dalam melaksanakan peran tersebut dilakukan dengan cara yang

berbeda pula. Mengenai peranan ini, Poerwadarminta

mendefnisikan peranan yaitu suatu yang menjadi bagian atau

pegangan pimpinan yang terutama dalam terjadinya suatu hal atau

peristiwa. Selain itu, menurut Soerjono Soekanto, peran

merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Maksudnya adalah

Page 27: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

11

apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai

dengan kedudukannya, m aka ia menjalankan suatu peran.16

Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang

dituakan. Namun umumnya di masyarakat pengertian orang tua

itu adalah orang yang telah melahirkan kita yaitu ibu dan bapak.

Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani anak, maka

setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudia adalah

hasil dari ajaran orang tuanya tersebut. Sehingga orang tua

memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas

pendidikan anak-anak.17

Pola asuh merupakan sistem yang diterapkan oleh orang tua

dalam mendidik, merawat, dan melindungi seorang anak yang

bersifat konsisten dari waktu ke waktu.18 Pola asuh orang tua di

lingkungan keluarga merupakan suatu usaha orang tua dalam

membina anak dan membimbing anak baik jiwa maupu1n

raganya sejak lahir sampai dewasa.19

Sementara Kohn, menyatakan bahwa pola asuh merupakan

sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Sikap

orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan,

hadiah maupun hukuman, cara orang tua menunjukkan

otoritasnya dan juga cara orang tua memberikan perhatian serta

tanggapan terhadap anak.20

Lebih lanjut, definisi lain dari pola asuh yaitu sebagai pola

interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi pemenuhan

kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis, serta sosialisasi dan

16 Florentinus Christian Imanuel, Peran Kepala Desa dalam Pembangunan di Desa

Budaya Sungai Bawang Kecamatan Muara Badak Kab. Kutai Kartanegara, eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, 2015, h. 1184-1185.

17 Abdul Wahid, Konsep Orang Tua dalam Membangun Kepribadian Anak, Jurnal

Paradigma, Volume 2, Nomor 1, 2015, h. 2 18 Muslima, Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Finansial Anak, International

Journal of Child and Gender Studies 2015, Vol. 1, No. 1,h. 86. 19 Ibid. 20 Ahmad Susanto, Bimbingan & Konseling di Taman Kanak-kanak (Yogyakarta:

Prenada Media, 2015) h. 26.

Page 28: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

12

aturan yang berlaku di masyarakat agar anak dapat diterima oleh

lingkungannya. Dengan kata lain, pola asuh juga meliputi pola

interaksi orang tua dengan anak dalam rangka pendidikan anak.21

Jadi dapat disimpulkan bahwa pola asuh merupakan

keseluruhan interaksi antara orang tua dan anak, di mana orang

tua menstimulasi anaknya dengan mengubah tingkah laku,

pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap baik oleh orang tua,

agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal

juga mandiri.

b. Jenis Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh memiliki perbedaan dalam penerapan dan

pengaruhnya untuk perkembangan. Menurut Baumrind terdapat

beberapa tipe pola asuh yaitu sebagai berikut: 22

1) Pola Asuh Permisif, yaitu pola asuh yang memiliki tipe

dimana orang tua memberikan pengawasan yang sangat

longgar dan cenderung tidak menegur anak apabila anak

sedang dalam keadaan bahaya, dan sangat sedikit bimbingan

yang diberikan oleh mereka.

2) Pola Asuh Otoriter, yaitu pola asuh dimana orang tua bersifat

sangat menuntut dan tidak suka mendengarkan pendapat

anaknya. Orang tua hanya ingin apapun yang diperintahkan

harus dipatuhi tanpa alasan apapun.

3) Pola Asuh Demokratis, yaitu pola asuh orang tua yang

bersifat mau mendengarkan pendapat anaknya namun tidak

lepas tangan membimbing anaknya.

Lebih lanjut, menurut Hurlock pola asuh dikategorikan

menjadi tiga jenis, yaitu:

21 Nasrun Faisal, op. cit., h. 127. 22 Badria, Fitriana, loc. cit.

Page 29: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

13

1) Pola asuh otoriter, yaitu kekuasaan orang tua dominan segala

keputusan bersifat mutlak, anak yang tidak mematuhi orang

tua akan mendapatkan hukuman yang keras, pendapat anak

tidak didengarkan dan tingkah laku anak dikontrol dengan

sangat ketat.

2) Pola asuh demokratis, yaitu pola asuh yang memberikan

kebebasan terhadap anak tetapi kebebasan yang bisa

dipertanggungjawabkan. Anak dibiarkan mandiri namun

tetap dipantau. Adanya diskusi antara anak dan orang tua.

Kebebasan berekspresi diberikan pada anak dengan tetap

berada di bawah pengawasan orang tua.

3) Pola asuh permisif, yaitu orangtua yang memiliki pola asuh

yang berusaha berperilaku menerima dan bersikap positif

terhadap dorongan emosi, keinginan dan perilaku anaknya,

membiarkan anak untuk mengatur aktivitasnya sendiri dan

tidak mengontrol, serta berusaha mencapai sasaran tertentu

dengan memberikan alasan tetapi tanpa menunjukkan

kekuasaan. 23

c. Kelebihan dan Kekurangan dari Masing-masing Pola Asuh

Setiap pola asuh memiliki kelebihan dan kekurangan.

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari beberapa tipe pola asuh

orang tua, yaitu:24

1) Permisif

Kelebihan dari pola asuh permisif yaitu menjadikan anak

sebagai individu yang mandiri, kreatif, inisiatif, dan mampu

mewujudkan aktualisasinya. Sementara kekurangan dari pola

23 Nilam Widyarini, Relasi Orangtua & Anak, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013),

h. 11. 24 Listia Fitriyani, Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Mengembangkan Kecerdasan

Emosi Anak, Lentera Vol. Xviii, No. 1, Juni 2015, h. 105

Page 30: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

14

asuh ini adalah menjadikan anak kurang dalam harga diri,

kendali diri dan kecenderungan untuk bereksplorasi. .

2) Otoriter

Kelebihan dari pola asuh ini adalah anak yang dididik akan

menjadi disiplin yakni menaati peraturan. Meskipun, anak

cenderung disiplin hanya di hadapan orang tua. Sementara

kekurangan dari pola asuh ini yaitu menjadikan seorang anak

menarik diri dari pergaulan serta tidak puas dan tidak percaya

terhadap orang lain.

3) Demokratis

Kelebihan dari pola asuh ini yaitu menjadikan anak sebagai

seorang individu yang mempercayai orang lain, bertanggung

jawab terhadap tindakannya, tidak munafik, dan jujur.

Kekurangan dari pola asuh ini adalah menjadikan anak

cenderung mendorong kewibawaan otoritas orang tua, bahwa

segala sesuatu harus dipertimbangkan antara anak dan orang

tua.

d. Proses Pembentukan Pola Asuh Orang Tua

Proses pembentukan pola asuh orang tua dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu:

1) Kepribadian orang tua. Setiap orang berbeda dalam tingkat

energi, kesabaran, intelegensi, sikap dan kematangannya.

Karakteristik tersebut akan mempengaruhi kemampuan orang

tua untuk memenuhi tuntutan peran sebagai orang tua dan

bagaimana tingkat sensitifitas orang tua terhadap kebutuhan

anak-anaknya.

2) Keyakinan. Keyakinan yang dimiliki orang tua mengenai

pengasuhan akan mempengaruhi nilai dari pola asuh dan akan

mempengaruhi tingkah lakunya dalam mengasuh anak-

anaknya.

Page 31: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

15

3) Persamaan dengan pola asuh yang diterima orang tua. Bila

orang tua merasa bahwa orang tua mereka dahulu berhasil

menerapkan pola asuhnya pada anak dengan baik, maka

mereka akan menggunakan teknik serupa dalam mengasuh

anak bila mereka merasa pola asuh yang digunakan orang tua

mereka tidak tepat, maka orang tua akan beralih ke teknik pola

asuh yang lain:

a) Penyesuaian dengan cara disetujui kelompok. Orang tua

yang baru memiliki anak atau yang lebih muda dan

kurang berpengalaman lebih dipengaruhi oleh apa yang

dianggap anggota kelompok (bisa berupa keluarga besar,

masyarakat) merupakan cara terbaik dalam mendidik

anak.

b) Usia orang tua. Orang tua yang berusia muda cenderung

lebih demokratis dan permisif bila dibandingkan dengan

orang tua yang berusia tua.

c) Pendidikan orang tua. Orang tua yang telah mendapatkan

pendidikan yang tinggi, dan mengikuti kursus dalam

mengasuh anak lebih menggunakan teknik pengasuhan

demokratis dibandingkan dengan orang tua yang tidak

mendapatkan pendidikan dan pelatihan dalam mengasuh

anak.

d) Jenis kelamin. Ibu pada umumnya lebih mengerti anak

dan mereka cenderung kurang otoriter bila dibandingkan

dengan bapak.

e) Status sosial ekonomi. Orang tua dari kelas menengah

dan rendah cenderung lebih keras, memaksa dan kurang

toleran dibandingkan dengan orang tua dari kelas atas.

f) Konsep mengenai peran orang tua dewasa. Orang tua

yang mempertahankan konsep tradisional cenderung

Page 32: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

16

lebih otoriter dibanding orang tua yang menganut konsep

modern.

g) Jenis kelamin anak. Orang tua umumnya lebih keras

terhadap anak perempuan daripada anak laki-laki.

h) Usia anak. Usia anak dapat mempengaruhi tugas-tugas

pengasuhan dan harapan orang tua.

i) Temperamen. Pola asuh yang diterapkan orang tua akan

sangat mempengaruhi temperamen seorang anak. Anak

yang menarik dan dapat beradaptasi akan berbeda

pengasuhannya dibandingkan dengan anak yang cerewet

dan kaku.

j) Kemampuan anak. Orang tua akan membedakan

perlakuan yang akan diberikan untuk anak yang berbakat

dengan anak yang memiliki masalah dalam

perkembangannya.

k) Situasi. Anak yang mengalami rasa takut dan kecemasan

biasanya tidak diberi hukuman oleh orang tua. Tetapi

sebaliknya, jika anak menentang dan berperilaku agresif

kemungkinan orang tua akan mengasuh dengan pola

otoriter.25

e. Gambaran Pola Asuh Kebanyakan Orang Tua

Berikut merupakan beberapa pola pengasuhan yang banyak

berkembang di masyarakat Indonesia saat ini, yaitu:

1) Pola asuh anak agamis. Pola asuh anak ini menitikberatkan

pada nilai-nilai moral dan berpegang teguh pada agama. Pola

asuh anak ‘agamis’ cenderung banyak berkembang di negara

‘Timur’. Landasan agama menjadi sangat penting untuk

memperkuat keimanan anak-anak agar tidak sampai

25 Rabiatul Adawiah, Pola Asuh Orang Tua dan Implikasinya terhadap Pendidikan Anak:

Studi pada Masyarakat Dayak di Kecamatan Halong Kabupaten Balangan, Jurnal Pendidikan

Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 1, Mei 2017, h. 36-37.

Page 33: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

17

terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif seperti narkoba,

pergaulan bebas.

2) Pola asuh anak aktif progresif. Pola asuh anak ini

menitikberatkan toleransi dan nilai-nilai yang diterapkan

dalam keluarga. Biasanya pola asuh ini dijalankan secara

turun temurun dalam lingkup keluarga ‘ningrat’. Disini anak-

anak diajarkan untuk lebih menghormati yang lebih tua.

3) Pola asuh anak bebas. Pola asuh anak yang memberikan

kebebasan dan kemandirian anak dalam menemukan dan

menentukan jati diri. Pola asuh ini bisa dikategorikan dalam pola

asuh ‘Barat’ atau ‘modern’. Di sini anak-anak dibiarkan bebas

berekspresi, namun kadangkala jadi kebablasan karena

orangtua tidak bisa mengontrol anak-anak. Jika pola asuh

anak yang diterapkan pas, pola asuh ini bagus untuk

mengembangkan kepribadian anak.

4) Pola asuh anak idaman. Pola asuh anak dimana orangtua

mendidik anak-anak agar bisa lebih sukses dari orangtuanya.

Pola asuh ini biasanya berkembang dikalangan menengah ke

bawah. Karena orang tua tidak menginginkan anak-anak

mereka merasakan susah seperti apa yang dialami orangtua.

Namun pola asuh ini juga kadang membuat orangtua terlalu

mengekang anak untuk bisa menuruti keinginan mereka.

Dengan takaran yang pas, pola asuh ini bisa menghasilkan

anak-anak yang sukses di kemudian hari.26

2. Definisi Perkembangan Emosi Anak

a. Pengertian Perkembangan Emosi Anak

Definisi perkembangan menurut Chaplin adalah sebagai

berikut: (1) perubahan yang berkesinambungan dan progresif, dari

26 https://id.theasianparent.com/tipe-pola-asuh-anak/ diakses pada tanggal 22 april 2018

pada pukul 19:03.

Page 34: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

18

lahir sampai mati, (2) pertumbuhan, (3) perubahan dalam bentuk

dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-

bagian fungsional, (4) kedewasaan atau kemunculan pola-pola

asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.27

Sementara itu, James-Lange mengemukakan bahwa emosi

identik dengan perubahan-perubahan dalam sistem peredaran

darah. Maksudnya adalah emosi merupakan hasil persepsi

seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh

sebagai respon terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari

luar.28 Kebalikan dengan pendapat James-Lange, Cannon-Bard

menyatakan bahwa emosi yang dirasakan dan reaksi tubuh dalam

emosi tidak tergantung satu sama lain, keduanya dicetuskan secara

bergantian.29

Lebih lanjut, emosi adalah perasaan yang banyak

berdampak terhadap perilaku. Selain itu, emosi merupakan reaksi

terhadap dorongan dari luar dan dalam diri individu. Emosi

berkaitan pula dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran

karena emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

manusia. Emosi juga dapat diartikan sebagai suatu reaksi kompleks

yang mengait satu tingkat tinggi kegiatan dan perubahan-

perubahan secara mendalam, serta dibarengi perasaan yang kuat,

atau disertai keadaan afektif.30

Dengan demikian, perkembangan emosional merupakan

perkembangan dari relasi yang terorganisasi dan muncul terhadap

hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan, tujuan, ketertarikan,

dan minat individu. Perkembangan emosional pada anak juga

menekankan pemahaman pada reaksi emosional orang lain dan

mulai belajar untuk mengendalikan emosinya sendiri. Menurut

27 Desmita, Psikologi perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 4 28 M. Darwis Hude, Emosi, (Penerbit Erlangga, 2006), h. 54-55 29 Kris H. Timotius, Otak dan Perilaku, (Yogyakarta: ANDI, 2018), h. 158. 30 Desmita, Op. cit., h. 116

Page 35: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

19

Cole, dkk pada tahap ini anak belajar untuk memahami beberapa

hal antara lain keadaan tertentu dapat membangkitkan emosi

tertentu, ekspresi wajah mengindikasikan emosi tertentu, emosi

memengaruhi perilaku, dan emosi juga dapat memengaruhi emosi

orang lain.31

b. Faktor-faktor Perkembangan Emosi Anak

Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi perkembangan

emosi anak. Menurut Setiawan, faktor yang dapat memengaruhi

emosi berasal dari dalam diri individu, konflik-konflik dalam

proses perkembangan, dan sebab yang bersumber dari lingkungan.

1) Pengaruh Keadaan Individu

Beberapa hal yang dapat memengaruhi perkembangan

emosi yaitu keadaan diri individu seperti usia, keadaan fisik,

inteligensi, peran seks, dan keadaan yang cukup menonjol

berupa cacat tubuh. Dampaknya anak akan menjadi anti sosial,

bahkan ingin menghancurkan diri dan lingkunganya akibat

frustasi yang kuat.

2) Konflik-Konflik Dalam Proses Perkembangan

Setiap anak harus melalui beberapa macam konflik yang

pada umumnya dapat dilalui dengan sukses, tetapi ada juga

anak yang mengalami gangguan atau hambatan dalam

menghadapi konflik-konflik ini. Anak yang tidak dapat

mengatasi konflik-konflik tersebut biasanya mengalami

gangguan-gangguan emosi.

3) Sebab-Sebab Lingkungan

Terdapat beberapa sebab yang dipengaruhi oleh lingkungan

terkait perkembangan emosi anak, yaitu; pertama, lingkungan

keluarga karena keluarga merupakan pendidikan pertama yang

31 Putu Yudari Pratiwi dan I.G.A.P. Wulan Budisetyani, Emosi dan Penggunaan Warna

Dominan Pada Kegiatan Mewarnai Anak Usia Dini, Jurnal Psikologi Udayana 2013, Vol. 1, No.

1, h. 161.

Page 36: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

20

diterima anak. Kedua, lingkungan sekitar. Kondisi lingkungan

dapat mempengaruhi emosi anak seperti daerah yang padat,

angka kejahatan yang tinggi, dan kurangnya fasilitas rekreasi.

Ketiga, lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah dapat

menimbulkan gangguan emosi yang menyebabkan terjadinya

gangguan tingkah laku pada anak, yaitu hubungan yang kurang

harmonis antara guru dan anak. 32

c. Aspek-aspek Perkembangan Emosi

Perkembangan emosi memiliki beberapa aspek, menurut

Cooper dan Sawaf menyebutkan bahwa terdapat empat aspek

emosi, yaitu:33

1) Kesadaran Emosi (Emotional Literacy)

Kesadaran emosi bertujuan untuk membangun rasa percaya

diri pribadi melalui pengenalan emosi yang dialami dan

kejujuran terhadap emosi yang dirasakan. Kesadaran emosi

akan mempengaruhi penyaluran energi emosi ke arah yang

konstruktif jika seseorang dapat mengelola emosi yang telah

dikenalnya.

2) Kebugaran Emosi (Emotional Fitness)

Kebugaran emosi bertujuan mempertegas antusiasme dan

ketangguhan untuk menghadapi tantangan dan perubahan.

Pada kebugaran emosi terdapat kemampuan untuk

mempercayai orang lain, mengelola konflik serta mengatasi

kekecewaan dengan cara yang membangun.

3) Kedalaman Emosi (Emotional Depth)

Kedalaman emosi yaitu mencakup komitmen untuk

menyelaraskan hidup dan kerja dengan potensi serta bakat unik

32Ali Nugraha, Metode Pengembangan Sosial Emosional, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2008), h. 8.4 33 Fitriyani, Op. cit., h. 99-100.

Page 37: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

21

yang dimiliki. Dengan adanya kedalaman emosi, seseorang

dapat melakukan kerja dengan senang hati.

4) Alkimia Emosi (Emotional Alchemy)

Alkimia emosi yaitu kemampuan kreatif untuk mengalir

bersama masalah-masalah dan tekanan-tekanan tanpa larut di

dalamnya. Hal ini mencakup keterampilan bersaing dengan

lebih peka terhadap kemungkinan solusi yang masih

tersembunyi dan peluang yang masih terbuka untuk

memperbaiki hidup.

d. Tahap Perkembangan Emosi Anak

Emosi tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa, tetapi bisa

dirasakan juga oleh anak-anak. Bahkan anak lebih merasakan

emosional daripada orang dewasa. Berikut ini adalah tahap

perkembangan emosi anak, yaitu:34

1) Tahap usia 0-2 tahun. Pada usia ini merupakan tahap

perkembangan emosi anak dimulai. Pada usia 3-4 minggu,

anak mulai menunjukkan senyumnya ketika merasa nyaman.

Ketika di minggu ke-8, mereka akan tersenyum pada orang-

orang disekitarnya. Pada bulan ke 4-8, anak belajar untuk

mengekspresikan emosi seperti marah, takut, gembira, hingga

takut. Lebih lanjut pada usia 12-15 bulan, anak merasakan

ketergantungan pada orang-orang yang merawatnya. Anak

akan merasa tidak nyaman bila ada orang asing yang

menghampirinya. Dan pada usia mencapai 2 tahun, anak mulai

pandai meniru reaksi emosi yang diperlihatkan oleh orang-

orang di sekitarnya.

2) Tahap usia 2-3 tahun. Pada usia ini anak belum mampu

menggunakan kata-kata sebagai bentuk ekspresi emosi nya,

34 https://dosenpsikologi.com/tahap-perkembangan-emosi-anak di akses pada hari senin

18 Juni 2018 pukul 19:27

Page 38: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

22

namun mereka akan menggunakan ekspresi wajah untuk

memperlihatkan emosi dan perasaan di dalam diri mereka.

3) Tahap usia 4-5 Tahun. Pada usia ini, anak-anak memiliki

naluri untuk berinisatif melakukan sesuatu hal, inilah yang

akan membuat anak belajar mengenai arti ditanggapi dengan

baik atau diabaikan (ditolak atau diterima). Bila mereka

mendapatkan sambutan yang baik, maka anak dapat belajar

beberapa hal yaitu mereka akan mampu berimajinasi serta

mengembangkan keterampilan diri melalui aktif dalam

bermain, dapat bekerja sama dengan teman, serta memiliki

kemampuan menjadi pemimpin (dalam permainan). Namun

bila inisiatif yang mereka miliki mengalami penolakan, maka

hal ini akan membuat anak merasa takut sehingga selalu

bergantung pada kelompok dan tidak berani mengeluarkan

pendapatnya.

4) Tahap usia 6 Tahun. Pada usia ini, emosi anak akan semakin

matang. Anak akan semakin mudah mengerti hal-hal apa saja

yang bisa mereka dapatkan dari emosi yang mereka miliki.

Emosi anak-anak pada usia ini akan mudah sekali berubah.

Bisa saja yang tadinya bahagia menjadi sedih hanya dalam

beberapa waktu saja. Kondisi ini sangat mudah ditemukan

pada anak di usia 6 tahun.

e. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi

Anak

Terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi perkembangan

emosi, yaitu.

1) Keadaan fisik anak. Anak yang sehat cenderung kurang

emosional dibandingkan dengan anak yang kurang sehat.

2) Reaksi sosial terhadap perilaku emosional. Reaksi sosial yang

tidak menyenangkan akan mengakibatkan reaksi emosi anak

Page 39: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

23

jarang tampak dan terwujud dibandingkan dengan reaksi sosial

yang diterima anak menyenangkan.

3) Kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan dengan jenis kelamin

sejenis berakibat semakin seringnya pelampiasan emosi dan

lebih kuat.

4) Jumlah anggota keluarga. Jumlah anggota keluarga besar

cenderung berpotensi besar menimbulkan emosi dibandingkan

keluarga kecil.

5) Cara mendidik anak. Cara mendidik otoriter mendorong rasa

cemas dan takut. Adapun cara mendidik permisif (serba boleh)

dan demokratis mendorong berkembangnya semangat dan rasa

kasih sayang.

6) Status sosial-ekonomi keluarga. Anak dengan status sosial

ekonomi yang rendah cenderung lebih mengembangkan rasa

takut dibandingkan dengan anak yang memiliki keluarga

dengan status sosial ekonomi yang tinggi.35

f. Masalah Perkembangan Emosi Anak

Beberapa karakteristik emosi anak yang cenderung negatif

dapat diamati dari hasil survei yang dilakukan Izzaty di Taman

Kanak-kanak di Yogyakarta. Hal ini menunjukkan adanya

permasalahan umum yang sering ditemui yaitu:

Pertama, agresivitas berupa perasaan marah atau

permusuhan atau tindakan melukai orang lain baik dengan

tindakan kekerasan secara fisik, verbal, maupun menggunakan

ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang mengancam atau

merendahkan.

Kedua, kecemasan yaitu rasa takut pada sesuatu tanpa

sebab yang jelas, yang seringkali berlangsung lama. Biasanya rasa

takut ini juga dibarengi oleh kegelisahan dan dugaan-dugaan akan

35Mashar, op. cit., h. 26

Page 40: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

24

terjadinya hal-hal buruk. Selain itu, kecemasan yang terjadi

berupa rasa cemas kehilangan kasih sayang orang tua, cemas akan

mengalami rasa sakit, cemas karena merasa berbeda dengan orang

lain, cemas karena mengalami kejadian yang tidak menyenangkan

juga rasa cemas.

Ketiga, temper tantrum yaitu suatu letupan kemarahan anak

yang sering terjadi pada saat anak menunjukkan sikap negativistik

atau penolakan. Perilaku ini sering diikuti dengan tingkah seperti

menangis dengan keras, berguling-guling di lantai, melempar

barang, memukul-mukul, dan menendang. Tantrum sendiri terjadi

biasanya karena beberapa hal, yaitu kelelahan, frustrasi, lapar,

sakit, kemarahan, kecemburuan, perubahan dalam rutinitas, serta

tekanan di rumah dan sekolah.

Keempat, menarik diri merupakan permasalahan emosi

yang diarahkan ke dalam diri dengan kecenderungan menarik diri

dari interaksi sosial. Anak yang menarik diri anak sulit bergaul,

cenderung bermain sendiri, tidak dapat bersosialisasi, dan berbagi

dengan teman sekolahnya.

Kelima, takut berlebihan berupa perasaan tidak senang

yang diikuti dengan tanda-tanda fisik seperti berkeringat, detak

jantung yang meningkat, dan gemetar. Ketakutan pada anak

seringkali dikaitkan dengan hal-hal yang tidak nyata, seperti takut

pada monster dan binatang-binatang buas.36

3. Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Perkembangan Emosi Anak

Orang tua merupakan cermin bagi anak-anak di dalam keluarga.

Anak-anak cenderung meniru apa yang ia lihat dan temukan dalam

keluarga sebab anak diibaratkan radar yang akan menangkap segala

macam bentuk sikap dan tingkah laku yang terdapat dalam keluarga.

Jika orang tua tidak memberikan dan mengarahkan pendidikan anak

36 Nugraha, op. cit., h. 11.2-11.6.

Page 41: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

25

pada aspek sopan santun dan akhlak yang baik, maka perilaku anak

akan cenderung menentang kepada orang tua. Oleh karena itu

diperlukan pemberian kasih sayang untuk anak pada awal-awal

pertumbuhan dan perkembangannya. Tidak bisa dipungkiri bahwa

anak belum bisa mengekspresikan dengan kata-kata apa yang ia

rasakan. Akan tetapi, Ia merefleksikan kasih sayang yang ia rasakan

dengan senyuman. Dengan kasih sayang, aspek kejiwaan anak

berkembang dengan baik karena ia merasa diterima di dalam

komunitasnya, baik itu di lingkungan keluarga maupun masyarakat

sehingga ia pun bisa memberikan kasih sayang kepada orang lain

berdasarkan pengalaman hidup yang ia jalani.37

Selain itu menurut Gottman dan De Claire, terdapat 5 prinsip dasar

bagi orang tua dalam perkembangan emosi anak yaitu:38

1) Menyadari emosi anak dengan memahami emosi diri sendiri.

Secara tidak langsung orang tua akan memahami emosi anak dan

belajar untuk menyelaraskannya dalam berinteraksi.

2) Mengakui emosi anak dan memanfaatkannya sebagai peluang

untuk membangun kedekatan dengan anak. orang tua harus mampu

berempati dan bersikap bijaksana dengan menasehati anak untuk

bersikap bijak dalam menghadapi masalah dan memupuk semangat

untuk bangkit serta belajar dari kesalahan untuk perbaikan ke

depannya.

3) Mendengarkan dengan empati dan meneguhkan perasaan anak.

orang tua berusaha mendengarkan dan mencerna yang disampaikan

menggunakan mata dalam mengamati bahasa tubuh anak, berusaha

memahaminya dengan menggunakan imajinasi untuk dapat melihat

dari sudut pandang anak sehingga tidak hanya mengedepankan

sudut pandang orang tua saja. Dengan demikian, anak dapat

37

38 https://abiummi.com/5-peran-pola-asuh-orang-tua-terhadap-kecerdasan-emosi-anak/

diakses pada tanggal 25 September 2018 pada pukul 07.33.

Page 42: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

26

merasakan bahwa orang tua bisa mendengarkan dan memahami

mereka dengan sangat baik.

4) Menolong anak memberi nama emosi dengan kata-kata. Dalam

masa pertumbuhan dan perkembangannya, anak seringkali tidak

dapat menamai perasaan yang sedang mereka alami. Di sinilah

peran orang tua dalam memberi nama untuk emosi dan perasaan

anak penting dilakukan. Pahami situasi dan kondisi yang sedang

dihadapi anak untuk dapat memahami yang sedang mereka

rasakan, kemudian jelaskan kepada mereka nama dan penyebab

perasaan itu muncul. Selanjutnya, bimbing mereka untuk mengatasi

emosi tersebut.

5) Menentukan batas-batas sambil membantu anak memecahkan

masalahnya. Orang tua harus dapat mengenalkan batas-batas emosi

anak dan membantu mereka memecahkan masalah yang dialami

anak. Dengan begitu, anak akan belajar tentang batas-batas emosi

dan cara memecahkan masalah dengan baik. Anak dengan

perkembangan emosi yang baik dapat mengontrol diri dalam

lingkungan serta dapat membawa diri dalam pergaulan.

Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa peran pola asuh

orang tua dalam perkembangan emosi anak sangat penting. Peran

orang tua yang harus dilakukan dalam perkembangan emosi anak

yaitu; 1) orang tua harus dapat menunjukkan kasih sayang kepada

anak; 2) orang tua harus memberikan batasan dan aturan pada anak; 3)

orang tua harus memberikan contoh yang konkrit dalam mendidik

anak; 4) orang tua harus memberikan pujian kepada anak; 5) orang tua

harus dapat memahami perasaan anak.

Page 43: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

27

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji hasil penelitian

yang relevan dengan penelitian penulis. Ada beberapa penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya diantaranya sebagai berikut:

1) Penelitian yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Prestasi

Anak di SDN 03 Buana Bakti Kecamatan Kerinci Kanan

Kabupaten Siak, disusun oleh Satriyana. Isi dari penelitian tersebut

yaitu hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pola

asuh terhadap tingkat prestasi anak. Hasil ini dapat dilihat dari nilai

p= 0,970 (p>0,05), dengan nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,003.

Tingkat pendidikan orangtua dan tingkat pendapatan orang tua

mempunyai kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan pola

asuh orangtua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil

penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh pola asuh terhadap

tingkat prestasi anak.

Persamaan peneliti dengan penelitian ini adalah topik

penelitian yang sama yaitu meneliti tentang pola asuh. Sementara

perbedaannya yaitu lokasi penelitian, metode penelitian yang

dilakukan berupa deskriptif kuantitatif, dan subjek/sampelnya yaitu

anak SD.

2) Penelitian yang dilakukan oleh Khamim Zarkasih Putro. Judul

penelitian Pengaruh pola asuh dan interaksi teman sebaya terhadap

kecerdasan emosional anak di Ra arif rahman hakim Yogyakarta.

Isi dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang positif dari pola

asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak, terdapat

pengaruh yang positif dari interaksi antar teman sebaya terhadap

kecerdasan emosional anak, dan terdapat pengaruh yang positif dari

pola asuh orang tua dan interaksi antar teman sebaya secara

bersama-sama (simultan) terhadap kecerdasan emosional anak

dengan tingkat pengaruh nyata sebesar 47,8%. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari pola asuh

Page 44: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

28

orang tua dan interaksi antar teman sebaya secara bersama-sama

terhadap kecerdasan emosional anak.

Persamaan peneliti dengan penelitian ini yaitu topik

penelitian yang sama karena membahas pola asuh dan emosi anak

juga subjek/sampel yang sama yaitu anak usia dini. Sementara

perbedaannya yaitu lokasi yang berbeda dan metode penelitian

kuantitaif dengan dua variabel bebas.

3) Penelitian ini dilakukan oleh Muhammad Nur Rizki dengan judul

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Akhlak Anak Kelas 5

Sekolah Dasar Unggulan Aisyiyah Bantu. Isi dari penelitian ini

yaitu 36,7% anak mempunyai sikap kurang tentang akhlak,

sedangkan 43,3% anak mempunyai sikap cukup tentang akhlak dan

20% anak mempunyai sikap baik tentang akhlak. Sebanyak 23,4%

orang tua mengasuh anak dengan tipe demokratis. Sebesar 63,3%

orangtua mengasuh anaknya dengan tipe otoriter, sedangkan 13,3%

orang tua menggunakan tipe permisif dalam melakukan

pengasuhan kepada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh yang

diterapkan orang tua terhadap akhlak anak.

Persamaan peneliti dengan penelitian ini yaitu Topik

penelitian penelitian berupa pola asuh orang tua. Sementara

perbedaannya berupa Lokasi yang berbeda, metode penelitian

berupa deskriptif kuantitatif model korelasional dan subjek/sampel

yaitu anak kelas 5 SD.

4) Penelitian disusun oleh Winarti dengan judul Pengaruh pola asuh

orangtua terhadap akhlak anak usia 7-12 tahun di Ketapang

Tangerang. Isi dari penelitian ini yaitu pola asuh orang tua

berpengaruh terhadap pembentukkan akhlak sebesar 38,5%

sedangkan sisanya sebesar 61,5% dipengaruhi oleh variabel lain

diluar model yang diteliti oleh penulis. Hasil yang didapat yaitu

R=0,621 menunjukan R hampir mendekati angka 1, artinya antara

Page 45: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

29

variabel pola asuhorang tua (demokratis, permisif, otoriter,

penelantar) terhadap pembentukkan akhlak mempunyai pengaruh.

Sementara hasil penelitian berupa pola asuh orang tua berpengaruh

positif terhadap pembentukkan akhlak.

Persamaan peneliti dengan penelitian ini yaitu topik

penelitian yaitu sama-sama meneliti tentang pola asuh orang tua.

Sementara perbedaan penelitian yaitu subjek/sampel yaitu anak

usia 7-12 tahun, metode penelitian kuantitatif dan lokasi.

D. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan jembatan untuk menyusun hipotesis.

Kerangka berpikir adalah argumentasi-argumentasi logis, rasional dan

kritis mengenai hubungan atau keterkaitan antar variabel penelitian yang

disusun peneliti berdasarkan hasil komparasi, analisis dan sintesis teori.

Kerangka berpikir tidak disusun berdasarkan pada akal sehat (common

sense) si-peneliti, tetapi berdasarkan hasil kajian teori yang handal.39

Dalam kerangka berfikir ini saya sebagai peneliti ingin

menggambarkan bagan yang menjadi suatu fondasi dalam penelitian ini.

Peranan orang tua sangat dibutuhkan dalam tiap tumbuh kembang anak.

Hal ini dikarenakan orang tua merupakan pendidik pertama dan utama

yang mengisi kehidupan anak semenjak dilahirkan. Cara orang tua dalam

mengasuh dan mendidik anak merupakan aspek yang penting untuk

menentukan kepribadian anak di masa depan. Jika orang tua menerapkan

pola asuh yang kurang tepat kepada anak, maka akan berdampak kepada

tumbuh kembang anak kelak.

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi

perkembagan emosi anak-anak usia sekolah. Disanalah pengalaman-

pengalaman pertama didapatkan oleh anak. Keluarga sangat berfungsi

dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman emosi. Bahkan secara lebih

39Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, h. 43-44.

Page 46: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

30

khusus, keluarga dapat menjadi emotional security pada tahap awal

perkembangan anak, keluarga juga dapat mengantarkanya kepada

lingkungan yang lebih luas.

Untuk beberapa kasus, sering kali guru atau orang tua merasa

terlambat dalam melakukan pencegahan terhadap perilaku emosi yang

negatif, mereka sering mendapatkan anaknya sudah cukup kronis pada

perilaku emosi tertentu, misalkan sudah menjadi temper-tantrum atau

senang melukai temannya. Guru atau orang tua tidak perlu cemas. Hal

yang perlu dilakukan adalah mengenali secara teliti perbuatan yang

menyimpang, serta melakukan pencatatan dan rekaman tertulis yang

memadai. Setiap pola asuh yang diterapkan kepada anak akan memiliki

dampak yang berbeda. Perkembangan emosi yang terbentuk juga akan

berbeda. Berdasarkan penjelasan tersebut, terlihat bahwa keluarga yang di

dalamnya terdapat pola asuh orang tua turut berdampak terhadap

perkembangan emosi anak.

Dengan demikian, setelah mengkaji uraian teori pola asuh orang

tua dan perkembangan emosi anak, maka dapat diduga terdapat peran pola

asuh orang tua dalam perkembangan emosi anak. Berikut ini ialah bagan

kerangka berpikir yang dirancang oleh penulis

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

demokrasi

pola asuh orang tua

permisif

perkembangan emosi anak

otoriter

Peran pola asuh orang tua dalam perkembangan emosi anak

Page 47: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan berlangsung di TK Sakinah II yang beralamat di

Jalan Surya Kencana kp. Bojong Setra rt/rw 001/001, kelurahan Cibadak,

kabupaten Sukabumi. TK Sakinah II berdiri pada tahun 2003. Kurikulum

yang digunakan adalah KTSP, dengan metode pembelajaran berbentuk

klasikal. Jumlah siswa di TK Sakinah II sebanyak 77 orang terdiri dari 43

perempuan dan 34 laki-laki. Sementara rombongan belajar terdiri dari 2

jenis yaitu TK B sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa masing-masing 20

orang dan TK A 2 kelas dengan jumlah siswa masing-masing 16 orang.

Rasio jumlah guru dan murid dari tiap kelas yaitu TK B 1:15 dan TK A

1:16. Jumlah guru dan kepala sekolah sebanyak 6 orang terdiri dari 3

orang S1 PAUD dan 3 orang S1 PAI.40

Adapun waktu penelitian sebagai berikut:

Deskripsi 2018

Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov

Des

Merumuskan Masalah

Merencanakan

Penelitian

Mengumpulkan Bahan

Pustaka

Menyelesaikan Bab I

dan Bab II

Membuat Desain

Pendidikan

Merumuskan Instrumen

Penelitian

Mengumpulkan Data

Deskripsi 2019

40

Page 48: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

32

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

Menganalisis Data

Membuat Kesimpulan

Penelitian

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Metode kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,

sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

kelompok.41 Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy J.

Moleong, metode kualitatif adalah “prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari objek yang

diamati”.42

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research).

Adapun jenis pendekatan yang digunakan bersifat kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati.43 Penelitian kualitatif deskriptif,

yaitu bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi,

berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di

masyarakat yang menjadi objek penilaian, dan berupaya menarik realitas

itu ke permukaan sebagai ciri, karakter sifat, model, tanda atau gambaran

tentang kondisi ataupun fenomena tertentu.44

Alasan peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskritif

dengan tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran

atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

41Nana Syaodih Sukmadinata.Metode Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rosda, 2011), h. 60 42Lexy J. Moelong.Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2010), h. 4 43 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 140. 44Pedoman Penulisan skripsi, (Jakarta: UIN Jakarta, 2015), h. 46

Page 49: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

33

Metode deskriptif dalam penelitian ini menggunakan dengan

teknik wawancara dan observasi yaitu dengan mengumpulkan data

sebanyak-banyaknya. Metode kualitatif deskritif dengan penelitian

lapangan pada penelitian ini peneliti gunakan untuk mengungkapkan peran

pola asuh orang tua dalam perkembangan emosi anak di TK Sakinah II

Sukabumi.

C. Sampel

Sampel merupakan suatu proses pemilihan data penentuan jenis

sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau

objek penelitian.45 Dalam penelitian ini sampel yang diteliti dalam

penelitian ini adalah orang tua dan siswa Taman Kanak-Kanak Sakinah II

Sukabumi. Pengambilan sumber data penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling yaitu, “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya ketika melakukan penelitian

tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang

ahli makanan”.46 Pertimbangan tertentu pada penelitian ini yaitu siswa

yang dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan, seperti

memiliki perkembangan emosi yang baik.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 13 (tiga belas)

orang. Terdiri dari 5 (lima) orang tua, 3 (tiga) guru kelas dan 5 (lima)

orang siswa di TK Sakinah II Sukabumi.

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian kualitatif menurut Spradley

sebagaimana yang dikutip Sugiyono dinamakan “social situation” atau

situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku

(actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergi. Situasi

45Nana Syaodih Sukmadinata.Metode Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rosda, 2011), h.

252 46 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 85

Page 50: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

34

sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin

diketahui “apa yang terjadi” di dalamnya. Pada situasi sosial atau objek

penelitian ini dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-

orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu.47

Dalam proses pengumpulan data, peneliti mewawancarai beberapa

orang dalam lembaga terkait dengan penelitian yang lakukan secara

berkala. Sumber data dalam penelitian ini adalah seseorang yang

memberikan informasi dan keterangan yang berkaitan dengan peran pola

asuh orang tua dalam perkembangan emosi anak. Pada penelitian ini

peneliti membutuhkan sumber data primer dan sekunder. Sumber data

primer adalah hasil dari pengumpulan informasi-informasi yang dilakukan

secara langsung melalui wawancara dengan berbagai pihak yang

dibutuhkan untuk meneliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang

diperoleh untuk mendukung informasi yang dibutuhkan peneliti. Data

sekunder berupa foto saat penelitian dan juga surat-surat pendukung

penelitian. Dapat disimpulkan bahwa sumber data yang digunakan dalam

pelaksanaan penelitian ini meliputi:

1. Hasil observasi selama proses penelitian.

2. Wawancara dengan orang tua dan guru kelas.

3. Dokumentasi yang diperoleh selama proses pembelajaran.

Tabel 3.2

Sumber Data Penelitian Peran Pola Asuh Orang tua dalam Perkembangan

Emosi Anak

No Sumber data Teknik Instrumen

1 Guru Wawancara Pedoman

wawancara

guru

47Ibid.,h. 215.

Page 51: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

35

2 Orang tua Observasi

Wawancara

Dokumentasi

Panduan

observasi

Pedoman

wawancara

orang tua

Form pencatat

dokumen

3 Anak Observasi

Dokumentasi

Form pencatat

observasi dan

dokumentasi

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian

ini yaitu menggunakan teknik wawancara dan observasi. Jika peneliti

merasa belum cukup dengan data yang diperoleh, peneliti memerlukan

data tambahan seperti sumber data tertulis dan foto.

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data

yang banyak digunakan dalam penelitian deskritif kualitatif dan

deskritif kuantitatif.48 Wawancara dilakukan dengan adanya

percakapan. Percakapan yang dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu

“pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu”.49

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan dua

cara, yaitu wawancara terstuktur dan tidak struktur.

a. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah

48Nana Syaodih Sukmadinata.Metode Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rosda, 2011), h.

216

49Lexy J. Moelong.Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2010), h. 186

Page 52: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

36

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,

pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun

telah disiapkan.50 Pada wawancara terstruktur dibuat pertanyaan

tertulis yang ditujukan kepada para orang tua di TK Sakinah II

Sukabumi. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat dan

mengetahui lebih jauh tentang peran pola asuh orang tua dalam

perkembangan emosi anak di TK Sakinah II Sukabumi.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis

besar permasalahan yang akan ditanyakan.51 Dengan demikian,

peneliti dapat langsung mengetahui reaksi yang ada pada

responden dalam waktu yang relatif singkat. (Lihat lampiran

Instrumen Wawancara pada lampiran 2.1 Kisi-Kisi Instrumen

Wawancara)

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis,

objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi

yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan

tertentu.52

Menurut Sutrisno Hadi dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D mengatakan, “observasi merupakan suatu proses

yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

50Ibid, h. 233.

51Ibid, h. 233-234.

52Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 231

Page 53: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

37

biologis dan psikologis; dua diantara yang terpenting adalah proses-

proses pengamatan dan ingatan.”53

3. Dokumentasi

Dokumentasi (documentation study) merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-

dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.54

Dalam penelitian kualitatif dokumentasi sangat diperlukan untuk

melengkapi pengumpulan data. Dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan baik bersifat tertulis, gambar maupun elektronik.55

Dokumentasi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data

di lapangan yaitu dokumen Observasi dan domukentasi gambar.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah sebuah cara mereduksi peristiwa, orang

dan tempat yang baru diamati ke dalam catatan-catatan tertulis.56 Jadi,

catatan lapangan ini adalah bentuk lengkap dari catatan-catatan mentah

yang dilakukan ketika berada di lapangan dalam rangka melakukan

kegiatan wawancara dan pengamatan.

F. Instrumen Penelitian

Penelitian kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum

jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri.

Tetapi setelah masalahnya yang akan dipelajari jelas, maka dapat

dikembangkan suatu instrumen.57 Menurut Nasution dalam Sugiyono,

menyatakan “bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain

daripada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama”.

Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang

53 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 145

54Ibid.,h. 138.

55Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rosda, 2011), h.

221 56Christine Daymon, Immy Holloway, Metode-metode Riset Kualitatif dalam Public

Relations dan Marketing Communications, (Yogyakarta: Penerbit Bentang, 2008), h, 210. 57Ibid, h. 223.

Page 54: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

38

pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang

digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat

ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya.Segala sesuatu masih perlu

dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak

pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri

sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.58

Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti

sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka

kemungkinan akan dikembangkan instrument penelitian sederhana, yang

diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang

telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke

lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and

selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan kesimpulan.59

Agar mendapat instrumen penelitian yang lebih baik, maka

sebelum instrumen disusun, peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-kisi

instrumen. Selanjutnya akan dijadikan acuan dalam menyusun instrumen

penelitian. Kisi-kisi instrumen yang disusun peneliti dibuat dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3. Kisi-kisi Wawancara dengan Orang Tua dalam

Perkembangan Emosi Anak di TK Sakinah II

No. Fokus

Penelitian

Pertanyaan Jawaban

1. Peran Pola

Asuh Orang

Tua

1. Bagaimana sikap ibu jika anak

membantah dan tidak mematuhi

perintah ibu?

2. Bagaimana respon ibu/bapak saat

anak meminta sesuatu seperti

mainan atau hal lainnya?

58Ibid, h. 223. 59Ibid, h. 223-224.

Page 55: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

39

3. Jika ibu/bapak mengetahui anak

berperilaku buruk, bagaimana

sikap ibu/bapak?

4. Jika ibu/bapak mengetahui anak

berprestasi dan berbuat hal yang

baik, bagaimana sikap ibu/bapak?

5. Bagaimana sikap ibu/bapak jika

anak sedang menghadapi suatu

masalah?

6. Bagaimana tanggapan ibu/bapak

jika anak mengadukan masalah

yang dihadapinya kepada

ibu/bapak?

7. Bagaimana cara ibu/bapak

memberikan waktu untuk anak

agar dapat berkomunikasi dengan

baik?

8. Bagaimana tanggapan ibu/bapak

jika orang tua memberikan

kebebasan penuh kepada anak

untuk berbuat semaunya?

9. Bagaimana cara mendidik anak di

rumah?

10. Bagaimana sikap ibu/bapak jika

anak berperilaku tidak sesuai

dengan keinginan ibu/bapak?

11. Bagaimana pendapat ibu/bapak,

jika orang tua mendidik anak

dengan acuh tak acuh dan

bersikap masa bodo?

2. Perkembangan 1. Menurut ibu, seberapa penting

Page 56: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

40

Emosi Anak mengembangkan emosi anak?

2. Bagaimana perkembangan emosi

anak di rumah?

3. Apakah emosi anak sering tidak

stabil? Seperti apa contohnya?

Tabel 3.4. Kisi-kisi Wawancara dengan Guru TK Sakinah II

No. Fokus

Penelitian

Pertanyaan Jawaban

1. Peran Pola

Asuh Orang

Tua

1. Bagaimanakah interaksi antara

anak dan orang tua yang anda

ketahui?

2. Bagaimana sikap orang tua jika

anak berperilaku tidak sesuai

dengan keinginan orang tua?

3. Mengetahui anak tidak patuh

dengan peraturan yang

diberikan, bagaimana sikap

yang diambil orang tua?

4. Bagaimana tanggapan orang

tua jika anda mengadukan

masalah yang sedang dihadapi

anak kepada mereka?

2. Perkembangan

Emosi Anak

1. Bagaimana perkembangan

emosi awal anak?

2. Apakah perkembangan emosi

anak berkembang dengan baik?

Jika ya, bagaimana bentuk

perkembangannya?

Page 57: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

41

3. Apakah ada permasalahan

emosi yang ditimbulkan oleh

anak? jika ya, bagaimana

bentuk permasalahan tersebut?

Tabel 3.5. Kisi-kisi Observasi Terhadap Orang Tua dalam Perkembangan

Emosi Anak di TK Sakinah II Sukabumi

No. Peran Pola Asuh Orang Tua

dalam Perkembangan Emosi

Anak

Dilakukan Deskripsi

Ya Tidak

1. Orang tua harus dapat

menunjukkan kasih sayang

kepada anak

2. Orang tua harus dapat memahami

perasaan anak

3. Orang tua harus memberikan

batasan dan aturan pada anak

4. Orang tua harus memberikan

pujian kepada anak

5. Orang tua harus memberikan

contoh yang konkrit dalam

mendidik anak.

Page 58: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

42

Tabel 3.6. Kisi-kisi Instrumen Pedoman Observasi dengan Anak di TK

Sakinah II Sukabumi

Variabel Dimensi Indikator Teknik

Pengumpulan

Data

Keterangan

Emosi Kesadaran

emosi

Anak berani maju

untuk mencoba setiap

kegiatan yang

ditawarkan oleh guru.

Anak berani

mengacungkan tangan

saat guru memberikan

pertanyaan

Kedalaman

emosi

Anak dapat

menunjukkan kasih

sayang kepada orang

tua, teman dan guru.

Anak mau berbagi

dengan temannya.

Kebugaran

emosi

Anak tidak mudah

marah atau menangis

saat bermain dengan

teman.

Anak mulai sabar

menunggu giliran.

Anak mulai dapat

menahan tangisan dan

kecewa.

Alkimia

emosi

Anak memperlihatkan

kehati-hatian kepada

Page 59: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

43

orang yang belum

dikenal.

Anak dapat

mengekspresikan

perasaannya (misalnya:

marah, sedih, gembira,

kaget).

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif di TK Sakinah II

Sukabumi dilakukan sejak sebelum terjun ke lapangan, observasi, selama

pelaksanaan penelitian di lapangan dan setelah selesai penelitian di

lapangan. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi

dan dokumentasi. Analisis data yang bersifat kualitatif yang dimaksud

adalah menghubungkan antara kerangka teori dengan kenyataan yang ada.

Kenyataan tersebut dapat dipahami melalui bermacam-macam kegiatan

yang ada hubungannya dengan peran pola asuh orang tua dalam

perkembangan emosi anak dalam bentuk laporan dan membuat

kesimpulan agar mudah untuk dipahami.

Sesuai dengan jenis penelitian di atas, maka peneliti menggunakan

model interaktif dari Miles dan Huberman untuk menganalisis data hasil

penelitian. Miles dan Huberman dalam Sugiyono mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction (reduksi data),

data display (penyajian data), dan conclustion drawing/verification

(kesimpulan, penarikan atau verifikasi).60

Menurut Miles dan Huberman, ketiga langkah tersebut dilakukan

atau diulangi terus setiap atau setelah melakukan pengumpulan data

60Ibid, h. 246.

Page 60: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

44

dengan teknik apapun. Dengan demikian, ketiga tahap itu, harus dilakukan

terus sampai penelitian berakhir. Kaitan antara analisis data dengan

pengumpulan data disajikan oleh Miles dan Huberman dalam diagram

berikut.61

Gambar 3.1.Komponen dalam Analisis Data Menurut Miles dan

Huberman

Komponen-komponen analisis data model interaktif dijelaskan

sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yakni dari pengamatan, wawancara, dan

dokumentasi. Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung,

bahkan langkah pengumpulan data ini dilakukan sebelum data benar-

benar dikumpulkan. Peneliti sudah mengetahui data-data apa saja yang

dibutuhkan terkait penelitian tentang peningkatan kompetensi guru.62

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

61Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 247

62Pedoman Penulisan skripsi, (Jakarta: UIN Jakarta, 2015), h. 53

Pengumpulan

Data

Reduksi Data

Kesimpulan-

kesimpulan,

Penarikan/Verifikasi

Penyajian Data

Page 61: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

45

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman

dalam Sugiyono menyatakan “the most frequent form of display data

for qualitative research data in the past has been narrative text”. Yang

paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.63 Display data ini

dilakukan dengan memaparkan data dengan memilah inti informasi

terkait dengan fokus penelitian, data yang didapat berupa kalimat,

kata-kata yang berhubungan dengan fokus penelitian, sehingga sajian

data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis

yang memberikan kemungkinan untuk ditarik kesimpulan.

3. Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dikemukakan

pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten

saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.64

H. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik-teknik tersebut :

1. Credibility dan transferability

Credibility dan transferbility atau validitas desain menunjukkan

tingkat kejelasan fenomena hasil penelitian dengan kenyataan. Dalam

penelitian, kualitatif validitas desain menunjukkan sejauhmana tingkat

63 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitbatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 249. 64Ibid., h. 252

Page 62: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

46

interprestasi dan konsep-konsep yang diperoleh memiliki makna yang

sesuai antara partisipan dengan peneliti.65

Baik peneliti maupun partisipan memiliki kesesuaian dalam

mendeskripsikan dan menggambarkan peristiwa terutama dalam

menarik makna dalam suatu peristiwa. Guna mendapatkan data

penelitian yang kredibel, penulis melakukan cara–cara, sebagai

berikut:

a. Perpanjangan Pengamatan

Dalam perpanjang pengamatan untuk menguji kredibilitas

data penelitian ini, peneliti difokuskan pada pengujian terhadap

data yang telah diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah

dicek kembali kelapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila

setelah dicek kembali kelapangan data sudah benar berarti kredibel,

maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.66

b. Triangulasi

Untuk memperoleh keabsahan data penelitian ini

menggunakan teknik triangulasi yaitu teknik pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan

data dan sumber yang telah ada.67 Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan triangulasi teknik. Menguji keabsahan data dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda.68 Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Peneliti

meneliti tidak hanya melalui wawancara tetapi peneliti juga

meneliti melalui observasi dan dokumentasi.

2. Confirmability (objektivitas)

65Nana Syaodih sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda, 2007)

Cet. III, h. 104 66Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 271

67Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h, 273.

68Ibid., h, 274.

Page 63: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

47

Data yang ditemukan dianalisis secara cermat dan teliti, disusun,

dikatagorikan secara sistematik, dan ditafsirkan berdasarkan

pengalaman, kerangka berpikir dan persepsi peneliti tanpa prasangka

dan kecenderungan-kecenderungan tertentu. Objektivitas dalam

penelitian kualitatif berarti jujur, peneliti mencatat apa yang dilihat,

didengar, ditangkap, dan dirasakan berdasarkan persepsi dan

keyakinan dia, tidak dibuat-buat atau direka-reka.69

69Pedoman Penulisan skripsi, (Jakarta: UIN Jakarta, 2015), h. 76

Page 64: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Karakteristik Subjek Penelitian

a) Profil Sekolah

Taman Kanak-kanak Sakinah II berdiri sejak tahun 2003. TK

Sakinah II berlokasi di Jalan Surya Kencana, Kp. Bojongsetra, RT/RW

001/001, Cibadak Sukabumi. Kurikulum yang digunakan di TK

Sakinah II adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dengan metode pembelajaran berbentuk klasikal.

Beberapa guru di TK Sakinah II memiliki basis pendidikan yang

sesuai dengan bidang ilmu yang dibutuhkan, yaitu S1 PAUD dan

sebagian lainnya adalah S1 PAI. Rata-rata guru di TK tersebut

mempunyai pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun. Jumlah guru dan

kepala sekolah sebanyak 6 orang terdiri dari 3 orang S1 PAUD, dan 3

orang S1 PAI. Jumlah siswa di TK Sakinah II sebanyak 77 orang.

Sementara rombongan belajar terdiri dari 2 jenis yaitu TK A sebanyak

2 kelas dengan jumlah kelas masing-masing siswa 16 orang, dan TK B

sebanyak 3 kelas yang masing-masing kelasnya berjumlah 15 orang.

Dari jumlah guru dan siswa tersebut, maka rasio jumlah guru dan

muridnya adalah 1:15, satu orang guru kurang lebih membimbing 15

siswa (77/5).

b) Visi dan Misi TK Sakinah II

1) Visi

Mampu membina dan meluluskan generasi yang siap hidup

dengan memiliki pikir yang cerdas, tindakan yang bijak, terampil

Page 65: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

49

dan berakhlak mulia yang berpedoman kepada Al-Qur’an dan

Sunah Rosul.70

2) Misi

Adapun misi sekolah ini yaitu pertama, terciptanya suasana

sekolah yang menyenangkan dan kondusif dengan didasari prestasi

dan berakhlak mulia, disiplin dan menjadi kebanggaan masyarakat;

kedua, memberikan wawasan yang islami sejak dini sehingga

terwujudnya generasi penerus yang beriman kepada Allah SWT;

ketiga, terlaksananya pembelajaran dan bimbingan secara efektif

sehingga setiap siswa dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan

potensi yang dimiliki; dan terakhir, mengedepankan pendidikan

sejak dini Insya Allah akan menghasilkan generasi bangsa yang

berinisiatif, kreatif, inovatif, mandiri, harapan nusa, bangsa, negara

dan agama.71

c) Data Guru dan Siswa

Tenaga pendidik TK Sakinah II berjumlah 6 orang, terdiri dari

seorang kepala sekolah yaitu lulusan S1 PAUD, dan 5 orang guru.

Guru lulusan S1 PAUD berjumlah dua orang dan lulusan S1 PAI

berjumlah 3 orang. Guru yang sudah mengajar lebih dari 10 tahun

berjumlah empat orang, sedangkan guru yang sudah mengajar 5-10

tahun berjumlah satu orang.

Jumlah siswa TK Sakinah II sebanyak 77 orang yang terdiri dari 34

orang laki-laki dan 43 orang perempuan. Siswa TK A berjumlah 32

orang dengan perbandingan gender, siswa laki-laki 11 orang dan

perempuan 21 orang. Siswa TK B berjumlah 45 orang dengan

perbandingan gender, siswa laki-laki 23 orang dan perempuan 22

orang.

70KurikulumTK Sakinah II Sukabumi, (Sukabumi: Dokumen 1, 2017). 71Ibid.

Page 66: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

50

d) Keadaan Sarana dan Prasarana

TK Sakinah II memiliki sarana dan prasarana yang memadai dalam

hal ini memiliki ruang kelas sebanyak 5 dengan kondisi yang masih

fungsionil, sarana bermain yang memadai, dan alat permainan yang

masih berfungsi. Kemudian ada ruang perpustakaan, ruang ibadah,

aula, UKS, komputer, printer, ruang guru, gudang, toilet, washtafel,

dan dapur. Dengan jumlah fasilitas yang lengkap menjadi daya tarik

bagi orang tua karena dalam pembelajaran sarana dan prasarana

merupakan hal terpenting sesuai dengan tabel di bawah ini.

Table 4.1 Prasarana TK Sakinah II

No.

Jenis

Kondisi

Jumlah

Total Baik Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

1. Kelas 5 - - - 5

2. Ruang

Bermain

3 - - - 3

3. Ruang

gugus

(guru)

1 - - - 1

4. Ruang

Ibadah

1 - - - 1

5. Toilet 3 - - - 3

6. Washtafel 3 - - - 3

7. Gudang 1 - - - 1

8. Kolam

Ikan

- 1 - - 1

9. Sarana

Bermain

14 1 - - 15

10. Komputer

Kantor

1 - - - 1

Page 67: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

51

11. Dapur 1 - - - 1

12. Ruang

Perpustak

aan

1 - - - 1

13 Printer 1 - - - 1

14 Aula 1 - - - 1

e) Informasi Partisipan

Dalam penelitian ini partisipan sebanyak 8 orang yang terdiri dari

orang tua dan guru. Informasi partisipan penelitian dijabarkan pada

bab ini agar pembaca dan penguji dapat memahami situasi dan hasil

penelitian.

Pada penelitian kualitatif hasil dari kesimpulan tidak bisa

disamakan dari penelitian manapun. Oleh karena itu, siapa yang

diwawancarai dan kapan diwawancarai itu sangat penting karena

kesimpulan dari penelitian ini akan berbeda dari setiap orang yang

diwawancarai walaupun dilakukan dengan waktu yang berbeda dan

mewawancarai orang yang berbeda.

Partisipan SS berjenis kelamin perempuan beliau adalah guru

kelompok B1, partisipan SS berusia 39 tahun berjenis kelamin

perempuan, bertempat tinggal di Parung Kuda Sukabumi. Beliau

berstatus sudah menikah dan memiliki 2 orang anak, partisipan SS

menjadi seorang guru selama 15 tahun dan menjabat menjadi guru

kelompok B1 kurang lebih 10 tahun, serta status kepegawaiannya

sudah bersertifikasi PNS.

Partisipan SN berjenis kelamin perempuan beliau adalah guru

kelompok B2, partisipan SN berusia 44 tahun berjenis kelamin

perempuan, bertempat tinggal di Jalan Cagak. Beliau berstatus sudah

menikah dan memiliki 3 orang anak, partisipan SN menjadi seorang

guru sudah selama 13 tahun dan menjabat menjadi guru kelompok B2

Page 68: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

52

kurang lebih 3 tahun, selain menjabat sebagai guru kelompok B2,

partisipan juga adalah sekretaris sekolah, serta status kepegawaiannya

belum bersertifikasi.

Partisipan KK berjenis kelamin perempuan beliau adalah guru

kelompok B3, partisipan KK berusia 39 tahun berjenis kelamin

perempuan, bertempat tinggal di Parung Kuda. Beliau berstatus sudah

menikah dan memiliki 2 orang anak, partisipan KK menjadi seorang

guru sudah selama 13 tahun dan menjabat menjadi guru kelompok B3

kurang lebih 7 tahun, selain menjabat sebagai guru kelompok B3,

partisipan juga adalah bendahara sekolah, serta status kepegawaiannya

sudah bersertifikasi PNS.

Partisipan SA adalah orang tua dari AZ, partisipan SA berusia 30

tahun berjenis kelamin perempuan, bertempat tinggal di Sekarwangi.

Beliau berstatus sudah menikah dan memilik 3 anak, partisipan adalah

seorang ibu rumah tangga.

Partisipan NH berjenis kelamin perempuan beliau adalah orang tua

dari F, partisipan NH berusia 34 tahun berjenis kelamin perempuan,

bertempat tinggal di Cibadak. Beliau berstatus sudah menikah dan

memiliki 2 anak, partisipan NH adalah seorang ibu rumah tangga.

Partisipan L adalah orang tua dari Z, partisipan L berusia 41 tahun

berjenis kelamin perempuan, bertempat tinggal di Bojong Talang.

Beliau berstatus sudah menikah dan memiliki 2 orang anak, partisipan

adalah seorang wirausaha.

Partisipan ES adalah orang tua dari S, partisipan ES berusia 44

tahun berjenis kelamin perempuan, bertempat tinggal di Warnajati.

Beliau berstatus sudah menikah dan memiliki 2 anak, partisipan adalah

seorang ibu rumah tangga.

Partisipan HS adalah orang tua dari AR, partisipan HS berusia 41

tahun berjenis kelamin perempuan, bertempat tinggal di Cipanas.

Beliau berstatus sudah menikah dan memiliki 2 anak, partisipan adalah

seorang ibu rumah tangga.

Page 69: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

53

2. Paparan Data Hasil Penelitian\

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan jawaban partisipan pada

saat diwawancarai, catatan hasil pengamatan serta dokumentasi yang

didapat dari observasi dan mendisikusikan data tersebut dengan teori dan

kajian pustaka yang menjelaskan tentang bagaimana peran pola asuh

dalam perkembangan emosi anak. Pada wawancara terdapat 17 pertanyaan

yang diajukan untuk partisipan orang tua yang terdiri 3 pertanyaan

identitas dan 14 pertanyaan ekplorasi dan 10 pertanyaan untuk partisipan

guru, yang terdiri 3 pertanyaan identitas dan 7 pertanyaan ekplorasi. Hasil

wawancara lalu peneliti buatkan transkip, kemudian transkip tersebut

peneliti olah dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan

menyimpulkan data. Data yang direduksi adalah informasi yang tidak

berhubungan dengan penelitian. Data yang disajikan dibuat dalam bentuk-

bentuk poin, berdasarkan pertanyaan wawancara. Baru setelah itu peneliti

dapat menyimpulkan secara deskriptif dan juga peneliti ini menjawab

pertanyaan penelitian, dan bagaimana data tersebut menjawab penelitian

ini.

Untuk membuat paparan hasil penelitian mudah dibaca dan

dimengerti, maka peneliti membagi pembahasan menjadi 5 bagian, sesuai

dengan tema yang muncul dari data hasil wawancara, yaitu: (a) Pola asuh

orang tua dalam membimbing dan mengarahkan anak mematuhi aturan

mempengaruhi perkembangan emosi anak; (b) Pola asuh orang tua yang

memberikan kesempatan anak mengungkapkan perasaaanya

mempengaruhi perkembangan emosi anak; (c) Pola asuh orang tua yang

memberikan reward dan pujian ketika anak berbuat baik atau berprestasi

mempengaruhi perkembangan emosi anak; (d) Pola asuh orang tua

mempengaruhi perkembangan emosi anak dalam hal mengekspresikan

emosi ketika marah, senang ataupun sedih; (e) Pola asuh orang tua

mempengaruhi perkembangan emosi anak dalam hal melatih kesabaran

anak.

Page 70: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

54

a) Pola Asuh Orang Tua dalam Membimbing dan Mengarahkan

Anak Mematuhi Aturan Mempengaruhi Perkembangan Emosi

Anak.

Di dalam pelaksanaannya, orang tua di TK Sakinah II menerapkan

pola asuh orang tua dengan cara membimbing, dan mengarahkan anak

agar dapat mematuhi aturan yang bertujuan dalam perkembangkan

emosi anak.

Informasi tersebut didapatkan oleh peneliti berdasarkan wawancara

yang dilakukan oleh guru dan orang tua sebagaimana yang

dikemukakan oleh SA, NH, L, ES, HS, SS, SI, dan KK sebagai

berikut:

Cara orang tua membimbing anak dalam perkembangan emosinya

seperti yang diungkapkan oleh KK sebagai berikut:

Saya lihat orang tua sepertinya mengambil sikap dengan cara berdiskusi dan

menasehati anak ya. Saya juga suka sharing ya sama orang tua, dan kalau dirumah sih anaknya penurut terus jarang sih melanggar peraturan yang dat

orang tuanya. [KK/CW 3]

SS juga menambahkan keterangannya dengan mengatakan :

Alhamdulillah orang tua mendidik anak dengan baik sepengetahuan kami (euh..)

dari hasil diskusi, dari hasil wa-an sama sms (euh..) orang tuanya kontinyu

menanyakan tentang perkembangan anak. Lalu orang tua juga mempunyai sikap

(euh..) selalu menasehati anak dengan cara yang santun ya, jadi dengan tutur

kata yang baik dan sikap yang lembut. [SS/CW 1]

Pernyataan lain diungkapkan oleh ES:

Anak itu (sshhh) harus melihat suatu teladan yang baik. Harus mendengarkan

nasihat, harus mengetahui yang benar yang salah, baik buruk, hitam putih,

karena mereka anak-anak bukan orang nggg.... dewasa yang sudah mengerti

apapun. [ES/CW 8]

HS juga menambahkan keterangan:

Kalau saya sih (euhh) kalau anak berperilaku buruk misalnya langsung saya

kasih tahu sih bahwa itu jelek gak boleh (euhh) langsung saya nasehati tapi

pelan-pelan biar anak juga mau nerima dan nurut. [HS/CW 5]

Pola asuh orang tua dalam perkembangan emosi anak dengan cara

membimbing yaitu pada saat kegiatan Maulid Nabi yang diadakan

sekolah, guru memberikan izin kepada orang tua untuk membimbing

anaknya dengan menemani dan memberikan bantuan terlebih dahulu

Page 71: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

55

dalam melakukan kegiatan. Setelah anak paham, orang tua hanya

bertugas mengawasi anak dan membiarkan anak mengerjakan sesuai

kemampuannya sehingga orang tua membantu sekolah melakukan

kegiatan dengan tertib dan baik. [HS/CL 1]

Kemudian penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti yaitu pada gambar ini orang tua mendampingi

anaknya sambil membimbing anak untuk mengambil makan dengan

tangan kanan. Gambar 4.1

Gambar 4.1. Partisipan HS Membimbing Anak

Mengambil Makan dengan Tangan Kanan

Selanjutnya, cara orang tua mengarahkan anak dalam

perkembangan emosinya seperti pernyataan NH sebagai berikut:

Selama ini ketika anak saya berperilaku tidak sesuai dengan keinginan saya

kayak misalnya ngambek gamau sekolah atau gak mau ngalah sama adiknya

saya marah. Nah pas saya marah saya langsung arahin anak saya untuk mau

mengalah, gak cepet ngambek, terus mau dengerin omongan saya. [NH/CW 4]

Penjelasan di atas ditambahkan kembali oleh SI sebagai berikut :

Setahu saya orang tua memarahi anak apabila anak tidak nurut gitu tapi mereka

menjelaskan bahwa yang dilakukan anak tidak baik. Euh seperti pas orang tua

mengantar anak sekolah kan kadang ada anak yang euh pengennya ditemani

terus oleh orang tuanya sampai jam pelajaran dimulai sampai nangis. Nah orang

tua biasanya marah tapi sambil dijelaskan kalau di kelas anak harus belajar

sendiri ada guru. [SI/CW 2]

Pernyataan lain diungkapkan juga oleh L sebagai berikut:

Page 72: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

56

Saya mendidik anak dirumah untuk mampu bertanggung jawab dari hal yang

gampang. (Euuhh) Saya arahin anak jangan berantakin rumah terus kalau

misalnya (euh) waktunya tidur jam berapa, waktunya bangun, waktunya makan

gitu aja sih. [L/CW 7]

Hal serupa diungkapkan juga oleh SA:

Cara saya mendidik anak dirumah seperti anak-anak lain pada umumnya, karena

saya sebagai rumah tangga jelas waktu saya banyak di rumah. (Euhh) saya

memberikan pengajaran yang baik terus saya mengarahkan anak agar tau hal

yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan di rumah. [SA/CW 6]

Pada waktu kegiatan rekreasi sekolah ke Taman Safari, orang tua

ikut rekreasi bersama anak-anaknya. Ketika sampai di Taman Safari,

guru menginstruksikan orang tua untuk menemani anaknya karena

guru mengalami kesulitan mengatur seluruh anak pada saat di luar

sekolah. Disana anak melihat berbagai macam permainan dan guru

mengizinkan anak untuk bermain namun orang tua wajib menemani

anak dikarenakan permainan yang ada tidak semuanya aman

dimainkan oleh anak-anak, sehingga membutuhkan pengawasan orang

tua agar anak bisa berhati-hati dalam bermain. Selanjutnya orang tua

memberikan pengertian dan arahan kepada anak untuk memilih

permainan yang aman dinaiki oleh anak. [ES/CL 8]

Kemudian penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti. Pada gambar ini orang tua mengarahkan

terlebih dahulu aturan sebelum anak bermain di Taman Safari. Setelah

mengarahkan, orang tua memberi kepercayaan dengan memeluk anak.

Gambar 4.2

Gambar 4.2. Partisipan ES mengarahkan

dan memberikan kepercayaan kepada anak untuk bermain

Page 73: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

57

b) Pola Asuh Orang Tua yang Memberikan Kesempatan Anak

Mengungkapkan Perasaannya Mempengaruhi Perkembangan

Emosi Anak

Ketika orang tua mendengarkan cerita dan membiarkan anak

mengungkapkan perasaannya akan memberikan keuntungan

kedekatan emosional yang kuat, karena anak akan merasa aman dan

bisa mengandalkan orang tuanya. Dalam penelitian yang dilakukan

peneliti di TK Sakinah II, bahwa orang tua menerapkan pola asuh

dengan cara memberi kesempatan pada anak untuk mengungkapkan

perasaan agar dapat mengembangkan emosi anak. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh HS sebagai berikut:

Saya sih suka ngebebasin anak mau apa ya, jadi saya gak maksain apa mau saya. Takutnya anak ngerasa terbebani jadi gamau ngungkapin apa maunya gitu, jadi

minder. [HS/CW 5]

Pernyataan di atas ditambahkan oleh KK yaitu:

Dari yang saya lihat selama ini sih orang tua selalu mengajak anaknya untuk

selalu berkomunikasi yah. Jadi kalau anaknya berperilaku (euh...) berperilaku

aneh suka langsung ditanya sama orang tuanya apa sebabnya. [KK/CW 3]

Contoh kesempatan yang diberikan orang tua lainnya juga

diungkapkan NH sebagai berikut:

Saya biasanya sebelum tidur memberikan kesempatan kepada anak buat cerita,

biasanya saya pancing anak dengan saya cerita duluan karena saya mengetahui

bahwa anak saya sulit untuk berkomunikasi. [NH/CW 4]

Pernyataan di atas ditambahkan oleh SA:

(euh..) Menurut kami itu suatu keterbukaa n buat kami saat anak mau

mengungkapkan perasaannya. Biasanya kami dengarkan terlebih dahulu apa yang diungkapkan oleh anak. Setelah kami pahami lalu kami (euh..) uraikan

pendapat kami juga, tapi dengan bahasa dia dan diajak diskusi kembali anaknya.

[SA/CW 6]

Pernyataan serupa diungkapkan oleh L sebagai berikut:

Ketika saya mendengar pengaduan dari anak, saya meresponnya dengan baik

anak saya dan saya mencari jalan keluar untuk masalahnya. Jadi anak gak hanya

mengadukan masalahnya tapi ada jalan keluarnya. [L/CW 7]

Page 74: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

58

Orang tua ES menambahkan keterangannya dengan mengatakan:

Kalau anak saya keliatan murung atau diem aja, saya akan dekati anak saya.

Saya ajak bicara, saya bujuk anak tersebut supaya dia (euh...) mau berbicara

kenapa gitu, ada apa gitu apakah dengan temannya atau dengan siapa saja.

[ES/CW 8]

Setelah menaiki wahana permainan di Taman Safari, anak

menghampiri orang tua lalu anak bercerita sambil berjalan dan anak

mengatakan perasaannya sungguh senang. Selain itu anak merasa

tidak takut dengan wahana tersebut dan orang tua menanggapi cerita

anak sambil memujinya bahwa anak hebat dan berani. [NH/CL 8]

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan

observasi yang diperoleh peneliti pada saat di Taman Safari, anak

bercerita tentang pengalamannya menaiki wahana permainan. Gambar

4.3.

Gambar 4.3. partisipan NH

menanggapi anak saat bercerita.

Pada saat perayaan Hari Ibu, ada kegiatan memberikan surat dan

bunga untuk orang tua. Anak memberikan surat yang sudah ditulis

sebelumnya dengan menggunakan tulisan dan gambar sesuai isi

hatinya serta bunga kepada orang tua.[L/CL 10]

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan

lapangan lainnya yaitu saat perayaan Hari Ibu anak memberikan

bunga dan surat yang sudah ditulis dari isi hati anak kepada orang tua.

Gambar 4.4.

Page 75: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

59

Gambar 4.4. partisipan L menerima surat

yang sudah dibuat anak tentang isi hatinya.

c) Pola Asuh Orang Tua yang Memberikan Reward dan Pujian

Ketika Anak Berbuat Baik atau Berprestasi Mempengaruhi

Perkembangan Emosi Anak.

Dalam mendidik anak, orang tua harus membiasakan memberian

reward dan pujian kepada anak, agar anak terus termotivasi dalam

melakukan hal-hal yang positif. Oleh karena itu, orang tua di TK

Sakinah II menerapkan beberapa pola asuh dengan cara memberikan

reward dan pujian ketika anak berbuat atau berprestasi yang bertujuan

dalam perkembangan emosi anak.

Informasi tersebut didapatkan peneliti berdasarkan wawancara

yang dilakukan dengan orang tua sebagaimana yang dikemukakan

oleh NH sebagai berikut:

Ketika saya mengetahui anak saya berprestasi, saya memberikan pujian atau

memberikan reward dan mengucapkan hal yg positif misalnya kamu hebat nak.

[NH/CW 4]

Pernyataan serupa diungkapkan oleh L:

Memberikan respon positif dan me... memberikan pujian bahwa hal yang

dilakukan anak saya itu sangat membanggakan orang tuanya. [L/CW 7]

Pernyataan lainnya diungkapkan oleh ES:

Wah alhamdulillah sangat senang sekali kalau itu ya. Anak berprestasi (euh)

selalu saya kasih pujian ya kalo anak saya berprestasi gitu, tapi (euh) yang saya

lihat alhamdulillah juga sih kalau anak saya itu (euh) memang anaknya memang

agak-agak berprestasi juga. Kemarin juga waktu kelompok A alhamdulillah dia

dapet bintang kelas dikelasnya. [ES/CW 8]

Page 76: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

60

Pernyataan lainnya ditambahkan oleh HS yaitu:

Saya sangat-sangat senang sekali kalau anak saya berprestasi. Pasti saya puji

anak saya. Mau apapun saya belikan deh. [HS/CW 5]

Guru SS mengungkapkan:

Karena orang tua selalu melakukan diskusi dengan anak, (euh...) maka mereka

sudah memiliki reward dan punisment untuk konsekuensi. [SS/CW 1]

Kemudian SA mengungkapkan juga:

(Euhhh...) Karena dikeluarga kami selalu melakukan diskusi dalam memutuskan

segala hal, jadi mereka itu sudah mempunyai (euh...) tanggung jawab masing-

masing Jadi mereka itu akan mendapatkan punish, reward and punishment Jadi

kalau yang melenceng dari peraturan jadi punishmen mereka dapatkan. Tapi

kalau berprestasi tentunya mendapatkan reward. [SA/CW 6]

Pada saat TK Sakinah II melakukan kegiatan pembagian raport,

orang tua satu persatu menghampiri guru untuk mengambil raport

sambil berdiskusi perihal perkembangan anak di sekolah. Peneliti

melihat orang tua memberikan reward kepada anaknya. [HS/CL 9]

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan

lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembagian raport,

anak mendapat peringkat di kelas dan diberi reward pujian oleh orang

tuanya. Gambar 4.5.

Gambar 4.5. partisipan HS memberikan reward

berupa pujian pada anak

Page 77: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

61

Pada perayaan tahun baru Islam, guru mengadakan perlombaan,

adapun kegiatan lomba yang diadakan adalah menghafal doa sehari-

hari. Seluruh anak mengikuti kegiatan lomba tersebut. Setelah selesai

lomba, guru memberikan pengumuman bagi anak yang juara dalam

perlombaan. Setelah memberikan pengumuman, guru memberikan

hadiah kepada anak yang juara berupa bingkisan. Orang tua langsung

menghampiri anak memberikan semangat serta pujian pada anaknya.

[ES/CL 6]

Penjelasan di atas juga dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan

lapangan yang dilakukan oleh peneliti yaitu orang tua memberikan

reward pada saat lomba. Gambar 4.6.

Gambar 4.6. Partisipan ES

memberikan reward pada anak saat lomba

d) Pola Asuh Orang Tua Mempengaruhi Perkembangan Emosi

Anak dalam hal Mengekspresikan Emosi Ketika Marah, Senang

ataupun Sedih.

Anak dibiasakan untuk mengembangkan emosinya sejak dini agar

kedepannya mampu mengekspresikan emosi dengan baik sesuai

dengan perasaannya. Mengekspresikan emosi membuat anak mudah

untuk dipahami dan dimengerti perasaannya oleh orang lain. Dalam

hal ini, orang tua melakukan kontak dengan menunjukkan ekspresi

mereka dihadapan anak selama proses pengasuhan maka orang tua

membina keterikatan emosi dengan anak. Dalam pelaksanaannya,

Page 78: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

62

orang tua di TK Sakinah II menerapkan pola asuh untuk

mengekspresikan emosi ketika marah, senang ataupun sedih yang

bertujuan dalam perkembangan emosi anak.

Pernyataan di atas ditambahkan oleh NH:

Saya sih kasih waktu buat berkomunikasi dengan anak karena saya ngakuin

kalau anak saya susah ngomong butuh perhatian, agak sulit begitu lah. Jadi saya

harus pelan-pelan kalau ngomong sama anak. Sebelum saya ngomong, saya

minta anak buat natap mata saya terus fokus dengarin omongan saya jadi (euh...)

anak saya bisa paham sama omongan saya. Terus pas anak saya cerita, saya

selalu minta sama anak buat natap mata saya terus saya minta sama anak pelan-

pelan aja kalau ngomong atau cerita biar saya gak salah nanggepin ucapannya.

[NH/CW 4]

Pernyataan ditambahkan kembali oleh SA:

Saya berusaha untuk mendengarkan dan menghargai tiap pendapat anak, saya

tanggapi perkataan anak, saya juga sering mengajak anak untuk ngobrol ya...

saya juga berusaha untuk selalu mengajak anak melakukan aktivitas sama-sama

biar makin deket. [SA/CW 6]

Hal ini diungkapkan juga oleh SS:

Anak-anak itu (euh..) biasanya kalau pulang sekolah suka dijemput orang tuanya.

Terus saya lihat anak kadang suka mengadukan sesuatu sama orang tua sih, terus

tanggapan orang tua juga saya lihat baik dan mau menerima mau mendengar gitu. Jadi komunikasinya baik antara orang tua dan anak. [SS/CW 1]

Hal ini juga ditambahkan oleh L:

Saya selalu minta sama anak saya kalau dia mau sesuatu atau kalau dia marah

dia harus bilang, saya kan gatau dia mau apa kalau tiba-tiba nangis atau tiba-tiba

narik baju saya. Kadang saya marahi tapi saya langsung tegasin (euh...) “kamu

maunya apa, bilang. jangan bikin mama bingung”. [L/CW 7]

Hal serupa diungkapkan oleh ES:

Saya sih suka ngasih tahu anak saya gitu ya neng, kalau mau apapun ngomong langsung sama saya, pas lapar atau pengen ditemenin atau pas pengen ditemenin

main. Jadi saya tahu apa maunya dia. [ES/CW 8]

HS juga menambahkan keterangannya dengan mengatakan:

(Euh...) Saya sering ya ngajak anak saya ikut saya kemana-mana. Arisan atau

kumpul teman-teman saya, atau main ditempat umum. Jadinya anak terbiasa buat

bersosialisasi sama orang, jadi anak terbiasa gitu buat berkomunikasi. [HS/CW

5]

Setelah selesai bermain di Taman Safari, anak-anak beristirahat

untuk bersiap pulang ke rumah sambil menunggu di mushola.

Sebelum pulang, orang tua berbincang bersama anak tentang kegiatan

Page 79: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

63

hari ini bahwa anak sangat lelah dan senang karena menyukai

permainan yang ada disana dan orang tua menanggapi cerita anak

dengan baik. [SA/CL 8]

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan

lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada saat beristirahat di Taman

Safari, anak merasa lelah dan senang setelah menaiki wahana

permainan disana. Gambar 4.7

Gambar 4.7. Partisipan SA mendengarkan anak berbicara

karena lelah dan senang setelah bermain.

Ketika perayaan Hari Ibu yang berlangsung 22 Desember, ada

beberapa kegiatan yang dilakukan salah satunya yaitu sungkeman

kepada orang tua. Anak menghampiri orang tua dan mengungkapkan

perasaannya dan orang tua mendengarkan perasaan yang diungkapkan

anak. kegiatan seperti ini bertujuan untuk menstimulus anak supaya

mau berbicara. Dengan begitu akan mudah untuk anak berkomunikasi

dan mengungkapkan apa yang dirasakannya. [SA/CL 10]

Kemudian penjelasan diatas dikuatkan dengan dokumentasi dan

catatan observasi yang diperoleh peneliti yaitu pada saat anak

sungkeman dihadapan orang tua. Pada gambar ini orang tua

memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan

perasaannya. Gambar 4.8

Page 80: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

64

Gambar 4.8. partisipan SA memberikan kesempatan

pada anak untuk mengungkapkan perasaannya

e) Pola Asuh Orang Tua Mempengaruhi Perkembangan Emosi

Anak dalam hal Kesabaran Anak

Sangat penting memberikan semangat pada anak untuk bersikap

sabar dalam menghadapi persoalan apapun dan beri pujian bila ia

mampu lebih bersabar. Dalam pelaksanaannya, orang tua di TK

Sakinah II menerapkan pola asuh orang tua yang melatih kesabaran

anak yang bertujuan dalam perkembangan emosinya. Sebagaimana

yang diungkapkan oleh L sebagai berikut:

Saya selalu mengajarkan anak saya untuk sabar dan mengalah sama adiknya.

Awalnya anak saya gak terima, dia pernah tanya kenapa harus ngalah? Terus

saya kasih tahu kalau kakak itu harus sayang sama adiknya harus ngalah harus

sabar. Dikasih tahu pelan-pelan akhirnya anaknya paham juga sih. [L/CW 7]

Kemudian ditambahkan oleh SS sebagai berikut:

Saya sering diskusi, sering sharing sama orang tua. Kalau dirumah orang tua

selalu ngajarin sikap sabar sama anak ya seperti ngabulin keinginan anak pas

anaknya berprestasi. Menurut saya itu bagus ya, jadi anak termotivasi, terus anak

jadi mau sabar dan berusaha buat mendapatkan yang diinginkan. [SS/CW 1]

Pernyataan serupa diungkapkan oleh SI:

Saya lihat orang tua seperti membatasi tiap keinginan anaknya ya. Jadi tidak selalu keinginan anaknya dipenuhi. Kadang anak ada yang menangis tapi orang

tua membiarkannya, terus abis anaknya nangis baru orang tua menjelaskan kalau

keinginan anaknya gak bisa dikabulkan sekarang gitu, jadi anaknya disuruh

nunggu dan gak ngerengek. [SI/CW 2]

ES juga mengungkapkan sebagai berikut:

Kalau saya yah misal anak meminta sesuatu kayak mainan. Mainannya mainan

apa dulu yang dia minta. Kalau kira-kiranya mainannya (euh..) masuk akal dan

mungkin dari harganya juga yah kalau misalnya saya kebetulan ada milik

rejekinya saya belikan. Tapi mainan apa dulu yg dia mau. kalau saya gak ada

Page 81: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

65

uangnya, saya minta anak saya buat nunggu sampai saya ada uangnya. [ES/CW

8]

Pernyataan di atas dipertegas oleh SA:

Kembali lagi kepada (euh..) pola asuh kami, jadi karena diawalnya kita sudah

memiliki diskusi dengan anak-anak kembali lagi kalau misalnya anak-anak ingin

sesuatu mungkin reward ya. Jadi mereka harus bisa melakukan hal yang baik

atau yang bisa dicontoh oleh adiknya atau seperti hal-hal yang baik lainnya lah.

ikut lomba atau apapun. Jadi saya tidak langsung mengabulkan keinginan anak

saya. [SA/CW 6]

Selain itu, HS juga mengungkapkan:

Saya sih suka ngajak anak bantuin saya masak gitu. Masak kan lama ya neng,

butuh waktu, butuh proses nah anak saya, saya biarin gitu biar dianya mau sabar

bantuin sampai beres. Kadang kesel tuh hahaha namanya anak-anak ya bosenan

tapi lama kelamaan jadi terbiasa anaknya. [HS/CW 5]

Pada saat di Taman Safari, orang tua terus pendampingi anak.

Ketika anak akan menaiki salah satu wahana permainan, orang tua

meminta anak untuk antri dengan sabar bersama teman-teman lainnya.

Akhirnya anak menuruti orang tua untuk antri menunggu giliran

bersama teman-temannya.[NH/CL 8]

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan

lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada saat berada di Taman

Safari, anak sabar menunggu giliran untuk menaiki wahana

permainan. Gambar 4.9.

Gambar 4.9. partisipan NH

meminta anak sabar menunggu giliran

Ketika acara pembagian raport, orang tua dan anak berpamitan

dengan guru dengan mengantri menunggu giliran bersalaman. Namun

karena terlalu lama bersalaman beberapa anak merasa bosan dan ingin

Page 82: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

66

langsung pulang namun orang tua membujuk anak untuk lebih

bersabar. [L/CL 9]

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan

lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada saat orang tua dan anak

berpamitan dengan guru. Anak bersabar menunggu giliran. Gambar

4.10.

Gambar 4.10. Partisipan L meminta anak untuk sabar berbaris

menunggu giliran berpamitan.

B. Pembahasan

Berdasarkan deskripsi di atas serta hasil observasi dan wawancara

peneliti terhadap pola asuh orang tua di TK Sakinah II, Sukabumi. Dapat

peneliti ungkapkan bahwa pola asuh orang tua juga sangat diperlukan

dalam perkembangan emosi anak. Orang tua berperan sebagai pembimbing

dalam perkembangan emosi anak, yaitu membimbing anak ketika anak

belum mampu melakukan kegiatan sendiri ataupun membimbing dalam hal

bersikap yang baik, dengan cara menjelaskan dan memberi arahan dengan

memberi contoh terlebih dahulu, memberikan pengertian kepada anak

ketika anak bersikap kurang baik dan memberikan kesempatan kepada anak

untuk mencoba segala sesuatu setelah orang tua membimbing mereka.

Dalam penelitian ini peran yang dilakukan orang tua dalam

perkembangan emosi anak yang diperoleh melalui observasi dan

wawancara bahwa orang tua sudah memberikan bimbingan, arahan dan

pengertian serta memberikan kasih sayang kepada anak dengan baik. Orang

tua membimbing dan mengarahkan anak dengan cara seperti; a) ketika

Page 83: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

67

anak tidak bisa mengambil makanannya sendiri, orang tua membimbing

dan mengarahkan anak untuk mengambil makanannya dengan hati-hati,

setelah anak paham lalu orang tua membiarkan anak mengambil

makanannya, b) pada saat kegiatan rekreasi, karena orang tua tidak

mungkin menjaga anaknya terus menerus, orang tua membimbing dan

mengarahkan anak untuk berhati-hati saat menaiki wahana permainan, anak

diberi pengertian jika tidak berhati-hati akan membahayakan diri mereka

dan juga orang tua memberi kepercayaan kepada anak setelah membimbing

mereka.

Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Ki Hajar Dewantara bahwa

lingkungan keluarga merupakan pendidikan awal bagi anak. Orang tua

memiliki tugas untuk menuntun, mengajarkan, mendidik, dan membimbing

anak karena orang tua adalah pengajar yang utama diperoleh anak. 72 Selain

itu, menurut Bandura seorang individu belajar melalui pengamatan perilaku

orang lain, sikap, dan hasil dari perilaku tersebut termasuk seorang anak.

Anak belajar dari melihat perilaku orang terdekatnya, terutama orang tua.

Oleh karena itu, orang tua harus bisa memberikan contoh yang baik untuk

anak karena kebanyakan perilaku anak dipelajari melalui pemodelan yaitu

dari mengamati orang lain terutama orang tuanya karena lingkungan

keluarga merupakan salah satu faktor pembentuk perilaku anak.73

Lebih lanjut, orang tua adalah model bagi anak dan apa yang

dicontohkan orang tua pada anak itulah yang akan dilakukan anak.74 Oleh

karena itu, baik sikap maupun ekspresi emosi yang orang tua timbulkan,

membentuk persepsi emosi pada seorang anak.75 Karena ekspresi seseorang

terbentuk dari emosi, begitupun ekspresi emosi yang anak tunjukkan.

Karena emosi terbentuk dari berbagai faktor salah satunya adalah pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua. Normalnya ketika orang tua melakukan

72 Jailani, Teori Pendidikan Keluarga dan Tanggung Jawab Orang Tua dalam

Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Islam 2014, Vol. 8, No. 2, h. 256. 73 https://lenterakecil.com/teori-belajar-sosial-menurut-bandura/ di akses pada tanggal 18

Februari 2019 pada pukul 18:42. 74 Rini Utami Aziz, Anak Berbohong, (Solo: Tiga Serangkai, 2006), h. 9. 75Amaryllia Puspasari, loc. cit.

Page 84: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

68

kontak dengan anaknya selama proses pengasuhan maka ia membina

keterikatan emosi. Anak menyadari bahwa apabila ia menangis maka sang

ibu akan mendekatinya dan menanyakan apa yang terjadi dengan wajah

berusaha melindungi anaknya. Terbentuklah adanya persepsi emosi pada

sang anak, bahwa ibunya menyayangi dan melindunginya apabila ia merasa

terancam ataupun tidak nyaman. 76

Selain memberi contoh yang baik, orang tua juga harus memberi

kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan perasaannya karena anak

akan merasa didengarkan dan diperhatikan ketika orang tua mendengarkan

mereka ketika mengungkapkan perasaannya. Selain itu anak akan

merasakan kasih sayang dan perhatian orangtuanya dan anak tidak perlu

merasa khawatir, takut dimarahi, ketika mengungkapkan perasaannya.

Dengan demikian, mendengar melahirkan perasaan diperhatikan dan

disayangi. Hal ini akan mempunyai dampak positif, yaitu anak-anak akan

lebih mendengarkan pesan orang tua mereka bila orang tua bersedia lebih

dahulu mendengarkan mereka.77

Lebih lanjut, dengan memberi kesempatan pada anak untuk

mengungkapkan perasaannya dapat meningkatkan ikatan emosional antara

ibu dan anak. Selain itu, menambah kedekatan dengan anak dan

membentuk anak menjadi pribadi yang lebih positif, percaya diri, dan

memiliki konsep diri yang positif juga dapat membantu anak untuk

memiliki kematangan emosi yang lebih baik.78

Selain memberi kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan

perasaannya, hal lain yang penting adalah mengajarkan anak untuk

bersabar, karena anak perlu diberi pengertian bahwa untuk mendapatkan

76Amaryllia Puspasari, Emotional Intelligent Parenting & Relationships, (Jakarta: Elex

Media Komputindo, 2009), h. 14. 77 Ani Widjaja, Setoples PERMEN: Bunga Rampai Konseling Keluarga (CV sarana

gracia: 2016), h. 39. 78http://nova.grid.id/read/07655865/banyak-manfaatnya-ini-cara-mudah-ajari-anak-

tunjukkan-rasa-sayang-pada-orangtua?page=all di akses pada tanggal 18 Februari 2019 pada pukul

12:33.

Page 85: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

69

apa yang ia inginkan perlu waktu dan usaha.79 Selain itu ada beberapa cara

untuk membuat anak lebih sabar yaitu: pertama, beri anak kesempatan

latihan menunggu; kedua, percayalah bahwa anak bisa mengendalikan

sikapnya; ketiga, menanggapi anak dengan penuh kesabaran. Dengan

menanggapi perilaku anak secara tenang, orang tua sedang mengajarkan

anak bahwa ia bukan satu-satunya pusat perhatian. Dengan begitu anak

memahami bahwa ada hal lain di luar dirinya yang juga harus diperhatikan.

Anak pun terlatih untuk tidak memaksakan keinginannya, belajar

menunggu saat meminta sesuatu kepada orang tuanya yang sedang

melakukan hal lain.80

Setelah mengajarkan anak untuk bersabar, orang tua juga bisa

membantu anak untuk memiliki kematangan emosi yang sesuai dengan

tahapan usianya yaitu dengan cara memberikan reward atau pujian kepada

anak karena reward memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses

pendidikan anak usia dini. Sebagaimana reward atau pujian merupakan

bentuk penghargaan bagi anak yang akan membuat anak gembira dan

senang sehingga di dalam diri anak akan menjadi pendorong untuk

mengulang perbuatan baiknya dalam kehidupan sehari-hari.81 Oleh karena

itu, dalam mendidik anak, orang tua harus membiasakan memberian

reward atau pujian kepada anak, agar anak terus termotivasi dalam

melakukan hal-hal yang positif. 82

79 Seto Mulyadi, Cerdas Emosi: Membantu Anak Balita Mengelola Amarahnya,

(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004), h. 35. 80 https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-balita/cara-melatih-kesabaran-anak/ di

akses pada tanggal 20 Februari 2019 pada pukul 05:20. 81 Amirulloh Syarbini, Mencetak Anak HEBAT, (Jakarta: Elex Media Komputindo,

2014), h. 190.

82http://www.jurnalasia.com/opini/membudayakan-memberikan-penghargaan-

dalam-mendidik/ di akses pada tanggal 19 Februari 2019 pada pukul 06:40.

Page 86: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

70

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Peran Pola Asuh Orang Tua dalam

Perkembangan Emosi Anak di TK Sakinah II” dapat disimpulkan sebagai

berikut, ada 5 hal ataupun cara pola asuh orangtua yang berperan dalam

perkembangan emosi anak, yaitu: (1) Membimbing dan mengarahkan agar

anak dapat mematuhi aturan orang tua memberikan pengertian dan

menggunakan komunikasi yang mudah dipahami bagi anak; (2) Memberi

kesempatan pada anak untuk mengungkapkan perasaannya. Orang tua

senantiasa berkomunikasi yang baik dengan anak dan menanggapi segala

cerita anak; (3) Memberikan reward dan pujian ketika anak berbuat baik atau

berprestasi. Orang tua memberikan reward dan pujian pada anak saat anak

berprestasi dan melakukan hal yang baik; (4) Memberikan kesempatan pada

anak untuk mengekspresikan emosi ketika marah, senang ataupun sedih.

Orang tua melibatkan anak dalam kegiatan diluar rumah dan bersosialisasi

dengan orang lain, selain itu orang tua menjaga komunikasi yang baik dengan

anak; (5) Orang tua melatih kesabaran anak. Orang tua memberikan aturan,

batasan dan berdiskusi untuk segala keinginan anak, dan orang tua

mengajarkan untuk lebih bersabar.

B. Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian mencakup empat hal, yaitu berimplikasi

atas bidang keilmuan, implikasi pada penelitian selanjutnya, implikasi pada

kebijakan yang ada, dan implikasi pada praktek. Implikasi atas bidang

keilmuan berhubungan dengan manfaat pada bidang pendidikan anak usia dini

yaitu tentang peran pola asuh orang tua dalam perkembangan emosi anak,

bahwa bimbingan, arahan, latihan dan kesempatan yang diberikan orangtua

Page 87: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

71

dapat mengembangkan emosi anak menjadi lebih baik. Implikasi pada

penelitian selanjutnya, pentingnya mengkaji lebih dalam tentang pola asuh

yang tepat digunakan untuk perkembangan emosi anak pada era digital seperti

sekarang ini. Sehingga nantinya penelitian mengenai pola asuh orang tua lebih

banyak dan berguna bagi orang tua dan perkembangan anak.

Implikasi pada kebijakan bahwa selain guru, orang tua sangat berperan

penting dalam perkembangan emosi anak. Oleh karena itu, diharapkan pihak

sekolah memberikan wawasan pengetahuan tentang pentingnya pola asuh

orang tua dalam perkembangan anak dengan cara menjalin kerjasama melalui

komunikasi dan pertemuan yang intensif antar sekolah dan orangtua, dan

penyelenggaraan program parenting education bagi orangtua agar mereka

dapat mendapatkan pengetahuan bagaimana pola asuh yang baik. Implikasi

pada praktek menunjukkan bahwa pola asuh orang tua memiliki peran penting

dalam perkembangan emosi anak, oleh karena itu pentingnya penyebaran

informasi dan kampanye agar orang tua senantiasa menstimulus

perkembangan anak yang dapat dilakukan dengan cara membimbing,

mengarahkan dan melatih anak sesuai tahapan usianya.

C. Saran

Berdasarkan penelitian ini mengenai “Peran Pola Asuh Orang Tua dalam

Perkembangan Emosi Anak di TK Sakinah II”, maka saran yang dapat

diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk

mengetahui pola asuh orang tua siswa dan emosi anak, sehingga dapat

dirumuskan metode belajar yang dapat membantu siswa untuk mencapai

pembentukan emosi yang optimal.

2. Bagi Orang Tua

Dapat dijadikan input berharga bagi orang tua sebagai pedoman

pola asuh untuk anak supaya dapat bermanfaat bagi pertumbuhan dan

Page 88: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

72

perkembangan emosi yang baik dan wajar serta membantu anak dalam

pembentukan emosinya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan peneliti selanjutnya

mendapatkan pengetahuan baru dan dapat melakukan penelitian lanjutan

mengenai pola asuh orang tua dalam pembentukan emosi anak.

Page 89: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

73

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Ahmad Susanto, Bimbingan & Konseling di Taman Kanak-kanak, Yogyakarta:

PrenadaMedia, 2015.

Ali Nugraha, Metode Pengembangan Sosial Emosional, Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008.

Amaryllia Puspasari, Emotional Intelligent Parenting & Relationships, Jakarta:

Elex Media Komputindo, 2009.

Amirulloh Syarbini, Mencetak Anak HEBAT, Jakarta: Elex Media Komputindo,

2014.

Christine Daymon, Immy Holloway, Metode-metode Riset Kualitatif dalam

Public Relations dan Marketing Communications, Yogyakarta: Penerbit

Bentang, 2008.

Desmita, Psikologi perkembangan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan, Jakarta: Penerbit Erlangga.

John W. Santrock, Perkebangan Anak, Edisi Ketujuh, Jilid Dua, Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2007.

Kris H. Timotius, Otak dan Perilaku, Yogyakarta: ANDI, 2018.

Lexy J. Moelong.Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010.

M. Darwis Hude, Emosi, Penerbit Erlangga, 2006.

Nana Syaodih Sukmadinata.Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rosda, 2011

Nilam Widyarini, Relasi Orangtua & Anak, Jakarta: Elex Media Komputindo,

2013.

Seto Mulyadi, Cerdas Emosi: Membantu Anak Balita Mengelola Amarahnya,

Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.

Page 90: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

74

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2012.

Riana Mashar, Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya, Jakarta:

Kencana, 2011.

Rini Utami Aziz, Anak Berbohong, Solo: Tiga Serangkai, 2006.

Tim penyusun, Kurikulum Taman Kanak-kanak Sakinah II, Sukabumi.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

JURNAL

Abdul Wahib, Konsep Orang Tua dalam Membangun Kepribadian Anak, Jurnal

Paradigma, Volume 2, Nomor 1, 2015.

Eli Rohaeli Badria, Wedi Fitriana, Pola Asuh Orang Tua Dalam Mengembangkan

Potensi Anak Melalui Homeschooling Di Kancil Cendikia, Jurnal Comm-

Edu, Volume 1 Nomor 1, Januari 2018.

Florentinus Christian Imanuel, Peran Kepala Desa dalam Pembangunan di Desa

Budaya Sungai Bawang Kecamatan Muara Badak Kab. Kutai Kartanegara,

eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, 2015.

Jailani, Teori Pendidikan Keluarga dan Tanggung Jawab Orang Tua dalam

Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 8, No. 2, 2014.

Listia Fitriyani, Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Mengembangkan Kecerdasan

Emosi Anak, Jurnal Lentera Vol. Xviii, No. 1, Juni 2015.

Muslima, Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Finansial Anak,

International Journal of Child and Gender Studies, Vol. 1, No. 1, 2015.

Nasrun Faisal, Pola Asuh Orang Tua Dalam Mendidik Anak Di Era Digital,

Jurnal An-Nisa’. Volume Ix Nomor 2, Desember 2016.

Putu Yudari Pratiwi dan I.G.A.P. Wulan Budisetyani, Emosi dan Penggunaan

Warna Dominan Pada Kegiatan Mewarnai Anak Usia Dini, Jurnal

Psikologi Udayana, Vol. 1, No. 1, 2013.

Page 91: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

75

Rabiatul Adawiah, Pola Asuh Orang Tua dan Implikasinya terhadap Pendidikan

Anak: Studi pada Masyarakat Dayak di Kecamatan Halong Kabupaten

Balangan, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 7, Nomor 1,

Mei 2017.

INTERNET

Aulia. “Pola Asuh yang Paling Banyak di Anut Orang Tua”.

https://www.motherandbaby.co.id/article/2015/12/40/5489/Pola-Asuh-

yang-Paling-Banyak-Dianut-Orangtua diakses pada hari minggu, 08 April

2018 pukul 09.46.

Berita Satu. “Komnas PA: Tahun 2011, 6 Balita Meninggal Akibat Upaya Bunuh

Diri”. http://www.beritasatu.com/anak-bunuh-diri/42559-komnas-pa-

tahun-2011-6-balita-meninggal-akibat-upaya-bunuh-diri.html. Diakses

pada tanggal 07 Februari 2018 pukul 08.14 WIB

Desi Mandasari. “5 Peran Pola Asuh Orang Tua terhadap Kecerdasan Emosi

Anak”. https://abiummi.com/5-peran-pola-asuh-orang-tua-terhadap-

kecerdasan-emosi-anak/ diakses pada tanggal 25 September 2018 pada

pukul 07.33 WIB.

Hasrian Rudi Setiawan. “Membudayakan Memberikan Penghargaan dalam

Mendidik”. http://www.jurnalasia.com/opini/membudayakan-

memberikan-penghargaan-dalam-mendidik/ di akses pada tanggal 19

Februari 2019 pada pukul 06:40.

Hilman Hilmansyah. “Banyak Manfaatnya, Ini Cara Mudah Ajari Anak

Tunjukkan Rasa Sayang pada Orang Tua”.

http://nova.grid.id/read/07655865/banyak-manfaatnya-ini-cara-mudah-

ajari-anak-tunjukkan-rasa-sayang-pada-orangtua?page=all di akses pada

tanggal 18 Februari 2019 pada pukul 12:33.

Inti Pesan. “Anak Butuh Pengasuh Berkualitas”. http://www.intipesan.com/sp-

2687/ diakses pada hari minggu, 08 April 2018 pukul 10:01.

Ipak Ayu H Nurcaya. “KPAI: Anak Indonesia Butuh Pengasuhan Berkualitas”.

http://lifestyle.bisnis.com/read/20150922/236/474930/kpai-anak-

indonesia-butuh-pengasuhan-berkualitas diakses pada hari minggu, 08

April 2018 pukul 10:01.

Page 92: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

76

Karmin. “Pola Pengasuhan Anak”.

http://artikelpokjajogja.blogspot.com/2016/10/pola-pengasuhan-anak.html

diakses pada tanggal 28 Juli 2018 pada pukul 05:20.

Khanza Savitra. “6 Tahap Perkembangan Emosi Anak”.

https://dosenpsikologi.com/tahap-perkembangan-emosi-anak di akses pada

hari senin 18 Juni 2018 pukul 19:27 WIB.

Lentera Kecil. “Teori Belajar Sosial menurut Bandura”.

https://lenterakecil.com/teori-belajar-sosial-menurut-bandura/ di akses

pada tanggal 18 Februari 2019 pada pukul 18:42.

Ririn Indriani. “Kasus Anak Bunuh Diri, Akibat Tayangan TV”.

http://www.beritasatu.com/anak-bunuh-diri/42564-kasus-anak-bunuh-diri-

akibat-tayangan-tv.html Diakses pada tanggal 07 Februari 2018 pukul

08.14 WIB

Tyas. “4 Jenis Pola Asuh Anak yang Poluper di Kalangan Keluarga Indonesia”.

https://id.theasianparent.com/tipe-pola-asuh-anak/ diakses pada tanggal 22

april 2018 pada pukul 19:03.

Yuliati Iswandiari. “Melatih Kesabaran Anak itu tidak Sulit, ini 3 Kunci

Utamanya”. https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-balita/cara-

melatih-kesabaran-anak/ di akses pada tanggal 20 Februari 2019 pada

pukul 05:20.

Page 93: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

77

1. LAMPIRAN SURAT

1.1. Surat Permohonan Izin Penelitian

Jakarta, 22 Oktober 2018

Page 94: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

78

1.2. Surat Keterangan Penelitian

No : 018/TK-SII/VIII/2018

Page 95: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

79

2. LAMPIRAN HASIL PENGUMPULAN DATA

2.1. Catatan Wawancara (CW)

2.1.1. Catatan Wawancara 1

CATATAN WAWANCARA

HASIL WAWANCARA GURU KELAS

Nama Guru : Santy Susanti, S.Pd.I

Kelompok : B1

Hari/Tanggal : Kamis, 01 November 2018

Lokasi Wawancara : Kelas B1

Pukul : 11.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimanakah interaksi antara

anak dan orang tua yang anda

ketahui?

Anak-anak itu (euh..) biasanya kalau

pulang sekolah suka dijemput orang

tuanya. Terus saya lihat anak kadang suka

mengadukan sesuatu sama orang tua sih,

terus tanggapan orang tua juga saya lihat

baik dan mau menerima mau mendengar

gitu. Jadi komunikasinya baik antara orang

tua dan anak. Terus saya juga sering

diskusi, sering sharing sama orang tua.

Kalau dirumah orang tua selalu ngajarin

sikap sabar sama anak ya seperti ngabulin

keinginan anak pas anaknya berprestasi.

Menurut saya itu bagus ya, jadi anak

termotivasi, terus anak jadi mau sabar dan

berusaha buat mendapatkan yang

diinginkan.

2. Bagaimana sikap orang tua jika

anak berperilaku tidak sesuai

Orang tua selalu melakukan diskusi

dengan anak-anaknya dalam memutuskan

Page 96: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

80

dengan keinginan orang tua? suatu hal.

3. Mengetahui anak tidak patuh

dengan peraturan yang

diberikan, bagaimana sikap

yang diambil orang tua?

Karena orang tua selalu melakukan diskusi

dengan anak, (euh...) maka mereka sudah

memiliki reward dan punisment untuk

konsekuensi

4. Bagaimana tanggapan orang

tua jika anda mengadukan

masalah yang sedang dihadapi

anak kepada mereka?

Alhamdulillah orang tua mendidik anak

dengan baik sepengetahuan kami (euh..)

dari hasil diskusi, dari hasil wa-an sama

sms (euh..) orang tuanya kontinyu

menanyakan tentang perkembangan anak.

Lalu orang tua juga mempunyai sikap

(euh..) selalu menasehati anak dengan cara

yang santun ya, jadi dengan tutur kata yang

baik dan sikap yang lembut.

5. Bagaimana perkembangan

emosi awal anak?

Saya lihat dari awal anak termasuk anak

yang baik yah sampai sekarang gitu. (euh..

) Menurut saya, emosi anak berkembang

dengan baik. Anak juga ceria, tidak suka

bertengkar dengan kawan-kawannya.

Kalau menurut penilaian berkembang

sesuai harapan, bisa menuju berkembang

sangat baik.

6. Apakah perkembangan emosi

anak berkembang dengan baik?

Jika ya, bagaimana bentuk

perkembangannya?

Alhamdulillah anak memiliki perilaku

yang mencerminkan sikap sabar. Mengenal

emosi diri dari orang lain dan reaksi emosi

diri secara wajar. Seperti mampu

mengekspresikan emosi yang sesuai

dengan kondisi yang ada, sedih, senang,

antusias, marah, kecewa dan lain-lain

Page 97: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

81

sangat baik.

7. Apakah ada permasalahan

emosi yang ditimbulkan oleh

anak? jika ya, bagaimana

bentuk permasalahan tersebut?

Tidak yah. Seperti dijelaskan tadi, anak

memiliki emosi yang baik dan tidak

bermasalah.

Mengetahui,

Santy Susantai

Page 98: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

82

2.1.2. Catatan Wawancara 2

CATATAN WAWANCARA

HASIL WAWANCARA GURU KELAS

Nama Guru : Kokom Komariah, S.Pd.AUD

Kelompok : B3

Hari/Tanggal : Kamis, 01 November 2018

Lokasi Wawancara : Kelas B3

Pukul : 12.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimanakah interaksi

antara anak dan orang tua

yang anda ketahui?

Setahu saya interaksi anak dengan orang

tua sangat baik ya. Bisa dilihat dari ibunya

yang sering mengantar jemput anak ke

sekolah. Lalu apapun informasi yang saya

umumkan di kelas pasti anak sampaikan

pada ibunya

2. Bagaimana sikap orang tua

jika anak berperilaku tidak

sesuai dengan keinginan

orang tua?

Dari yang saya lihat selama ini sih orang

tua selalu mengajak anaknya untuk selalu

berkomunikasi yah. Jadi kalau anaknya

berperilaku (euh...) berperilaku aneh suka

langsung ditanya sama orang tuanya apa

sebabnya

3. Mengetahui anak tidak

patuh dengan peraturan

yang diberikan, bagaimana

sikap yang diambil orang

tua?

Saya lihat orang tua sepertinya mengambil

sikap dengan cara berdiskusi dan

menasehati anak ya. Saya juga suka

sharing ya sama orang tua, dan kalau

dirumah sih anaknya penurut terus jarang

sih melanggar peraturan yang dat orang

tuanya.

4. Bagaimana tanggapan orang Orang tua dapat menerimanya dan selalu

Page 99: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

83

tua jika anda mengadukan

masalah yang sedang

dihadapi anak kepada

mereka?

mencari solusi agar permasalahan tersebut

ada jalan keluarnya

5. Bagaimana perkembangan

emosi awal anak?

Rata-rata anak dari awal memang

emosinya baik ya. Disini sih pada ceria

tapi kadang suka kebawa emosi kalau ada

temannya mukul duluan.

6. Apakah perkembangan

emosi anak berkembang

dengan baik? Jika ya,

bagaimana bentuk

perkembangannya?

iya tentu. Anak bisa menahan emosinya

saat bermain dengan teman. Tidak mudah

marah. Terus ga pemalu lagi anaknya. anak

yang ceria juga. Mengikuti aturan dengan

baik lagi.

7. Apakah ada permasalahan

emosi yang ditimbulkan

oleh anak? jika ya,

bagaimana bentuk

permasalahan tersebut?

tidak ada ya saya lihat sih, cuma ya ada

saja yang suka mengganggu teman, mudah

marah apabila terganggu, terkadang suka

memukul. Apabila melakukan kesalahan

tidak mudah untuk meminta maaf. Kalau

dipaksa baru mau meminta maaf.

Mengetahui,

Kokom Komariah

Page 100: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

84

2.1.3. Catatan Wawancara 3

CATATAN WAWANCARA

HASIL WAWANCARA GURU KELAS

Nama Guru : Sylvia Irani, S.Pd.I

Kelompok : B2

Hari/Tanggal : Kamis, 01 November 2018

Lokasi Wawancara : Kelas B2

Pukul : 13.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimanakah interaksi

antara anak dan orang tua

yang anda ketahui?

Interaksi antara anak dan orang tua sangat

baik. Ada komunikasi dua arah antara anak

dan orang tua.

2. Bagaimana sikap orang tua

jika anak berperilaku tidak

sesuai dengan keinginan

orang tua?

Setahu saya orang tua memarahi anak

apabila anak tidak nurut gitu tapi mereka

menjelaskan bahwa yang dilakukan anak

tidak baik. Euh seperti pas orang tua

mengantar anak sekolah kan kadang ada

anak yang euh pengennya ditemani terus

oleh orang tuanya sampai jam pelajaran

dimulai sampai nangis. Nah orang tua

biasanya marah tapi sambil dijelaskan

kalau di kelas anak harus belajar sendiri

ada guru

3. Mengetahui anak tidak

patuh dengan peraturan

yang diberikan, bagaimana

Setau saya orang tua akan bertanya

mengapa anaknya berbuat demikian, tapi

karena orang tua masih suka mendikte

Page 101: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

85

sikap yang diambil orang

tua?

anak, jadi setiap peraturan yang dibuat

orang tua harus dilaksanakan dengan baik

oleh anak. kayak waktu itu saya lihat orang

tua seperti membatasi tiap keinginan

anaknya. Jadi tidak selalu keinginan anak

dipenuhi. Kadang anak ada yang menangis

tapi orang tua membiarkannya, terus abis

anaknya nangis baru orang tua

menjelaskan kalau keinginan anaknya gak

bisa dikabulkan sekarang gitu, jadi

anaknya disuruh nunggu dan gak

ngerengek.

4. Bagaimana tanggapan orang

tua jika anda mengadukan

masalah yang sedang

dihadapi anak kepada

mereka?

Tanggapan orangtua sangat positif dan

menerima dengan baik setiap

permasalahan yg disampaikan oleh ibu

guru. Namun untuk penyelesaian

masalahnya selalu diselesaikan oleh orang

tuanya sendiri tanpa meminta bantuan

guru.

5. Bagaimana perkembangan

emosi awal anak?

Perkembangan emosi anak sangat baik

sampai saat ini.

6. Apakah perkembangan

emosi anak berkembang

dengan baik? Jika ya,

bagaimana bentuk

perkembangannya?

Iya tentu saja. Anak bisa membaur dengan

teman. Penyabar dalam hal apapun ya.

Ketika bermain dengan teman, menunggu

giliran saat berbaris atau ketika dijahili

temannya pun tidak cepat marah.

7. Apakah ada permasalahan

emosi yang ditimbulkan

oleh anak? jika ya,

bagaimana bentuk

Sejauh ini permasalahannya beberapa anak

selalu cepat marah dan terkadang

emosinya suka meledak-ledak kadang suka

nangis juga.

Page 102: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

86

permasalahan tersebut?

Mengetahui,

Sylvia Irani

Page 103: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

87

2.1.4. Catatan Wawancara 4

CATATAN WAWANCARA

HASIL WAWANCARA ORANG TUA

Nama : Noy Hikma Nasser

Umur : 34 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMA/Sederajat

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal wawancara : 02 November 2018

Tempat : Warung depan sekolah

No. Pertanyaan Jawaban

3. Bagaimana sikap ibu jika

anak membantah dan tidak

mematuhi perintah ibu?

Ketika anak saya membantah dan tidak

mematuhi peraturan saya. Otomatis saya

bertindak tegas. Misalnya memberitahu

bahwa hal tersebut tidak baik untuk

dilakukan.

4. Bagaimana respon

ibu/bapak saat anak

meminta sesuatu seperti

mainan atau hal lainnya?

Kalau anak saya meminta mainan tentu saya

menjelaskan dulu apakah mainan itu

bermanfaat atau tidak.

5. Jika ibu/bapak mengetahui

anak berperilaku buruk,

bagaimana sikap

ibu/bapak?

Saya mengetahui dari gurunya bahwa anak

berperilaku buruk sih Saya menerima dengan

baik masukan dari ibu guru karena emang

saya menyadari bahwa anak saya di rumah

pun suka bersikap hal yang bersikap atau

berperilaku buruk.

6. Jika ibu/bapak mengetahui

anak berprestasi dan

berbuat hal yang baik,

Ketika saya mengetahui anak saya

berprestasi, saya memberikan pujian atau

memberikan reward dan mengucapkan hal yg

Page 104: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

88

bagaimana sikap

ibu/bapak?

positif misalnya kamu hebat nak.

7. Bagaimana sikap ibu/bapak

jika anak sedang

menghadapi suatu masalah?

Saya biasanya sebelum tidur memberikan

kesempatan kepada anak buat cerita, biasanya

saya pancing anak dengan saya cerita duluan

karena saya mengetahui bahwa anak saya

sulit untuk berkomunikasi.

8. Bagaimana tanggapan

ibu/bapak jika anak

mengadukan masalah yang

dihadapinya kepada

ibu/bapak?

Ketika anak mengadukan masalah yang

dihadapi ke saya, saya selalu cek ke ibu

gurunya karena saya menyadari bahwa anak

saya ada masalah dalam komunikasi takutnya

apa yang disampaikan anak saya itu tidak

benar.

9. Bagaimana cara ibu/bapak

memberikan waktu untuk

anak agar dapat

berkomunikasi dengan

baik?

Saya sih kasih waktu buat berkomunikasi

dengan anak karena saya ngakuin kalau anak

saya susah ngomong butuh perhatian, agak

sulit begitu lah. Jadi saya harus pelan-pelan

kalau ngomong sama anak. Sebelum saya

ngomong, saya minta anak buat natap mata

saya terus fokus dengarin omongan saya jadi

(euh...) anak saya bisa paham sama omongan

saya. Terus pas anak saya cerita, saya selalu

minta sama anak buat natap mata saya terus

saya minta sama anak pelan-pelan aja kalau

ngomong atau cerita biar saya gak salah

nanggepin ucapannya.

10. Bagaimana tanggapan

ibu/bapak jika orang tua

memberikan kebebasan

penuh kepada anak untuk

Menurut pendapat saya apabila ada orang tua

yang memberikan kebebasan penuh kepada

anaknya ketika dewasa nanti anak itu akan

berbuat semaunya.

Page 105: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

89

berbuat semaunya?

11. Bagaimana cara mendidik

anak di rumah?

Cara mendidik anak. Jujur saya keras karena

anak saya anak pertama dan saya sangat

menyadari kekurangan anak saya dalam hal

komunikasi jadi selalu diprioritaskan cara

mendidik anak saya dengan sangat telaten.

12. Bagaimana sikap ibu/bapak

jika anak berperilaku tidak

sesuai dengan keinginan

ibu/bapak?

Selama ini ketika anak saya berperilaku tidak

sesuai dengan keinginan saya kayak misalnya

ngambek gamau sekolah atau gak mau ngalah

sama adiknya saya marah. Nah pas saya

marah saya langsung arahin anak saya untuk

mau mengalah, gak cepet ngambek, terus mau

dengerin omongan saya.

13. Bagaimana pendapat

ibu/bapak, jika orang tua

mendidik anak dengan acuh

tak acuh dan bersikap masa

bodo?

Ketika kita melihat ada orang tua mendidik

dengan acuh tak acuh dan masa bodo saya sangat

kasihan kepada anak itu apa jadinya nanti anak itu

ketika besar kalau orang tuanya seperti itu nanti

anak itu ketika besar dia tidak akan memiliki rasa

empati atau peduli terhadap lingkungan sekitar

ataupun terhadap orang lain.

14. Menurut ibu, seberapa

penting mengembangkan

emosi anak?

Menurut saya penting.

15. Bagaimana perkembangan

emosi anak di rumah?

Perkembangan emosi anak saya mengacu kepada

komunikasinya yang belum lancar jadi dia itu

belum bisa membedakan mana hal yang bercanda

dan mana yg nyata. Dia juga terkadang emosinya

tidak terkendali yah. Suka meledak-ledak.

16. Apakah emosi anak sering

tidak stabil? Seperti apa

Iya. Emosi anak saya sering tidak stabil.

Kadang kalau marah emosinya sering

Page 106: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

90

contohnya? meledak-ledak. Tapi kadang saya suka ga

paham apa maunya anak itu. Karena anaknya

belum lancar berbicara mungkin jadi kurang

jelas saat menjelaskan sesuatu.

Mengetahui,

Noy Hikma Nasser

Page 107: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

91

2.1.5. Catatan Wawancara 5

CATATAN WAWANCARA

HASIL WAWANCARA ORANG TUA

Nama : Heti Sophia Listiadewi

Umur : 41 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal wawancara : 05 November 2018

Tempat : Warung depan sekolah

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana sikap ibu jika

anak membantah dan tidak

mematuhi perintah ibu?

(euh...) Kadang saya suka emosian yah. Jadi

terkadang ada (euh...) suka dimarahi gitu.

Tapi kadang-kadang juga engga gimana

moodnya saya.

2. Bagaimana respon

ibu/bapak saat anak

meminta sesuatu seperti

mainan atau hal lainnya?

Saya kalau melihat arkaan, arkaan itu ya

biasanya kalau untuk mainan emang (euh...)

ayahnya sih bu yang suka itu (euh...) kadang-

kadang anak ga minta juga suka dibeliin gitu.

Jadi kalo (sshh..) kalau minta mainan emang

saya suka nanya dulu ya mainan yang gimana

tapi dikembalikan lagi kalau untuk minta

mainan biasanya harus minta ke ayahnya.

3. Jika ibu/bapak mengetahui

anak berperilaku buruk,

bagaimana sikap

ibu/bapak?

Kalau saya sih (euhh) kalau anak berperilaku

buruk misalnya langsung saya kasih tahu sih

bahwa itu jelek gak boleh (euhh) langsung

saya nasehati tapi pelan-pelan biar anak juga

mau nerima dan nurut.

4. Jika ibu/bapak mengetahui

anak berprestasi dan

Saya sangat-sangat senang sekali kalau anak

saya berprestasi. Pasti saya puji anak saya.

Page 108: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

92

berbuat hal yang baik,

bagaimana sikap

ibu/bapak?

Mau apapun saya belikan deh.

5. Bagaimana sikap ibu/bapak

jika anak sedang

menghadapi suatu

masalah?

Kalau anak saya ada masalah, akan saya

dekati lalu akan saya tanya dan akan saya cek

dari mana permasalahan itu.

6. Bagaimana tanggapan

ibu/bapak jika anak

mengadukan masalah yang

dihadapinya kepada

ibu/bapak?

Saya akan menanggapinya dengan baik dan

akan saya tanyakan (euh..) apa yang dihadapi

oleh anak saya dan saya akan melihat dari

mana permasalahan itu.

7. Bagaimana cara ibu/bapak

memberikan waktu untuk

anak agar dapat

berkomunikasi dengan

baik?

(Euh...) Saya sering ya ngajak anak saya ikut

saya kemana-mana. Arisan atau kumpul

teman-teman saya, atau main ditempat umum.

Jadinya anak terbiasa buat bersosialisasi sama

orang, jadi anak terbiasa gitu buat

berkomunikasi.

8. Bagaimana tanggapan

ibu/bapak jika orang tua

memberikan kebebasan

penuh kepada anak untuk

berbuat semaunya?

Saya sih suka ngebebasin anak mau apa ya,

jadi saya gak maksain apa mau saya.

Takutnya anak ngerasa terbebani jadi gamau

ngungkapin apa maunya gitu, jadi minder.

Tapi saya gak sepenuhnya ngebebasin anak

sih.

9. Bagaimana cara mendidik

anak di rumah?

Saya sih suka ngajak anak bantuin saya masak

gitu. Masak kan lama ya neng, butuh waktu,

butuh proses nah anak saya, saya biarin gitu

biar dianya mau sabar bantuin sampai beres.

Kadang kesel tuh hahaha namanya anak-anak

Page 109: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

93

ya bosenan tapi lama kelamaan jadi terbiasa

anaknya.

10. Bagaimana sikap ibu/bapak

jika anak berperilaku tidak

sesuai dengan keinginan

ibu/bapak?

Saya ga suka yah kalau misalnya anak saya

(euh...) berperilaku ga sesuai dengan

keinginan saya. Kadang-kadang saya suka

emosi sama Arkaan.

11. Bagaimana pendapat

ibu/bapak, jika orang tua

mendidik anak dengan acuh

tak acuh dan bersikap masa

bodo?

Saya ga suka yah sama (euh...) sikap orang

tua mendidik anak dengan acuh tak acuh dan

masa bodo.

12. Menurut ibu, seberapa

penting mengembangkan

emosi anak?

(euuhh) penting yah kayaknya soalnya kalau

emosinya ga berkembang nanti ada masalah

atuh di anak saya (hehehe).

13. Bagaimana perkembangan

emosi anak di rumah?

(sshhhh) Aduuuh neng emosi anak saya mah

ya Allaaaah (sshhh) masih gitu dia. Dia teh

semaunya kadang ya suka kadang-kadang

(euh) dia kan punya adik, adiknya itu suka

dijailin kadang. Pernah (euh) sekali itu waktu

adiknya didorongan bayi, dorongannya

didorong sampai adiknya jatuh. Pernah

melakukan seperti itu. Menangis iya. Yang

pasti sering marah suka mengganggu adiknya.

14. Apakah emosi anak sering

tidak stabil? Seperti apa

contohnya?

Iya neeeng. Emosinya ga stabil banget. Saya

juga bingung kenapa ya anak saya teh (euh)

gitu emosinya. Kayak gini aja, lagi asik-asik

main sama adiknya nih, terus tiba-tiba dia

jahilin adiknya dan adiknya nangis. Pasti saya

marah kan, nah anaknya teh bukannya minta

Page 110: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

94

maaf atau apa malah marah balik. Jadi

bingung gitu (hahaha).

Mengetahui,

Heti Sophia Listiadewi

Page 111: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

95

2.1.6. Catatan Wawancara 6

CATATAN WAWANCARA

HASIL WAWANCARA ORANG TUA

Nama : Siti Aisyah

Umur : 30 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMA/Sederajat

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal wawancara : 07 November 2018

Tempat : ruang UKS sekolah

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana sikap ibu jika

anak membantah dan tidak

mematuhi perintah ibu?

(Euhhh...) Karena dikeluarga kami selalu

melakukan diskusi dalam memutuskan segala

hal, jadi mereka itu sudah mempunyai (euh...)

tanggung jawab masing-masing Jadi mereka

itu akan mendapatkan punish, reward and

punishment Jadi kalau yang melenceng dari

peraturan jadi punishmen mereka dapatkan.

Tapi kalau berprestasi tentunya mendapatkan

reward.

2. Bagaimana respon

ibu/bapak saat anak

meminta sesuatu seperti

mainan atau hal lainnya?

Kembali lagi kepada (euh..) pola asuh kami,

jadi karena diawalnya kita sudah memiliki

diskusi dengan anak-anak kembali lagi kalau

misalnya anak-anak ingin sesuatu mungkin

reward ya. Jadi mereka harus bisa melakukan

hal yang baik atau yang bisa dicontoh oleh

adiknya atau seperti hal-hal yang baik lainnya

lah. ikut lomba atau apapun. Jadi saya tidak

langsung mengabulkan keinginan anak saya.

3. Jika ibu/bapak mengetahui Kembali lagi ke punishment ya (hahahaha)

Page 112: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

96

anak berperilaku buruk,

bagaimana sikap

ibu/bapak?

ya.. kembali lagi ke awal jadi ke diskusi itu.

4. Jika ibu/bapak mengetahui

anak berprestasi dan

berbuat hal yang baik,

bagaimana sikap

ibu/bapak?

Selalu didukung diberikan motivasi dan

pastinya ada reward untuk anak kami.

5. Bagaimana sikap ibu/bapak

jika anak sedang

menghadapi suatu

masalah?

(euh..) dikarenakan saya ibu rumah tangga

jadi insya allah mungkin terlihat ya dari anak-

anak kami bila mereka mempunyai masalah

atau apa pasti kami ajak berdiskusi, diajak

ngobrol, ditanya ya pelan-pelan tapi pasti.

Cari cara pemecahannya harus bagaimana.

Nanti ngobrol lagi dengan anak-anak, seperti

itu.

6. Bagaimana tanggapan

ibu/bapak jika anak

mengadukan masalah yang

dihadapinya kepada

ibu/bapak?

(euh..) Menurut kami itu suatu keterbukaan

buat kami saat anak mau mengungkapkan

perasaannya. Biasanya kami dengarkan

terlebih dahulu apa yang diungkapkan oleh

anak. Setelah kami pahami lalu kami (euh..)

uraikan pendapat kami juga, tapi dengan

bahasa dia dan diajak diskusi kembali

anaknya.

7. Bagaimana cara ibu/bapak

memberikan waktu untuk

anak agar dapat

berkomunikasi dengan

baik?

Saya berusaha untuk mendengarkan dan

menghargai tiap pendapat anak, saya tanggapi

perkataan anak, saya juga sering mengajak

anak untuk ngobrol ya... saya juga berusaha

untuk selalu mengajak anak melakukan

Page 113: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

97

aktivitas sama-sama biar makin deket.

8. Bagaimana tanggapan

ibu/bapak jika orang tua

memberikan kebebasan

penuh kepada anak untuk

berbuat semaunya?

Tidak setuju (hahahaha) jadi bagaimanapun

anak, anak itu (sshhh) harus melihat suatu

teladan yang baik. Harus mendengarkan

nasihat, harus mengetahui yang benar yang

salah, baik buruk, hitam Putih, karena mereka

anak-anak bukan orang nggg.... dewasa yang

sudah mengerti apapun.

9. Bagaimana cara mendidik

anak di rumah?

Cara saya mendidik anak dirumah seperti

anak-anak lain pada umumnya, karena saya

sebagai rumah tangga jelas waktu saya

banyak di rumah. (Euhh) saya memberikan

pengajaran yang baik terus saya mengarahkan

anak agar tau hal yang boleh dilakukan dan

yang tidak boleh dilakukan di rumah.

10. Bagaimana sikap ibu/bapak

jika anak berperilaku tidak

sesuai dengan keinginan

ibu/bapak?

Kembali lagi, keinginan saya yang seperti apa

yang mendikte anak atau tidak. Kalau

misalnya yang baik untuk anak kembali lagi

kediskusi yang awal gitu.. Kalau tetep

melenceng tetep istilahnya lagi ego mungkin

kslau misalnya dia di bujuk dulu pertama ya,

tapi kalau misalnya dia masih tetap tidak bisa

untuk dibujuk tidak bisa diajak berbicara

(euh..) ada, ada hukuman yang akan

menunggu. Ada punisment itu.

11. Bagaimana pendapat

ibu/bapak, jika orang tua

mendidik anak dengan

acuh tak acuh dan bersikap

masa bodo?

Jangan ya kasihan anak-anak (hehehe) mereka

itu dilahirkan oleh kita dikasih ma Allah

berarti titipan ya buat kita. Ya untuk semua

orang tua mudah-mudahan tidak seperti itu

sama anak-anak, tidak setuju sekali buat saya.

Page 114: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

98

12. Menurut ibu, seberapa

penting mengembangkan

emosi anak?

Sangat penting yah. Karena menurut saya

kalau anak emosinya berkembang dengan

baik insya Allah mereka bisa mengontrol

emosinya dengan baik juga. Jadi ga gampang

marah pundungan gitu.

13. Bagaimana perkembangan

emosi anak di rumah?

Alhamdulillah anak saya perkembangannya

cukup baik. Anak saja juga anaknya Periang

yah. Sangat periang anaknya mudah cair,

mudah kenal dengan orang, walaupun

memang (euh..) agak-agak kaya yang

pendiam padahal rame anaknya.

14. Apakah emosi anak sering

tidak stabil? Seperti apa

contohnya?

Alhamdulillah dia anak yang penurut yah

penurut. Memang ada kalanya ya kalau

misalnya ogo-ogo gitu kayak dibangunin

untuk salat subuh agak sulit ya mungkin

karena anak-anak masih banyak yang harus

dibiasakan pembiasaan yang baik, kita harus

dari kitanya juga yah keteladanan.

Mengetahui,

Siti Aisyah

Page 115: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

99

2.1.7. Catatan Wawancara 7

CATATAN WAWANCARA

HASIL WAWANCARA ORANG TUA

Nama : Lisnawati

Umur : 41 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal wawancara : 08 November 2018

Tempat : Perpustakaan Sekolah

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana sikap ibu jika

anak membantah dan tidak

mematuhi perintah ibu?

Alhamdulillah Zaskia sampai saat ini

termasuk anak yg patuh dan tidak pernah

membantah perintah saya ataupun bapaknya.

2. Bagaimana respon

ibu/bapak saat anak

meminta sesuatu seperti

mainan atau hal lainnya?

Saya selalu minta sama anak saya kalau dia

mau sesuatu atau kalau dia marah dia harus

bilang, saya kan gatau dia mau apa kalau tiba-

tiba nangis atau tiba-tiba narik baju saya.

Kadang saya marahi tapi saya langsung

tegasin (euh...) “kamu maunya apa, bilang.

jangan bikin mama bingung”.

3. Jika ibu/bapak mengetahui

anak berperilaku buruk,

bagaimana sikap

ibu/bapak?

Alhamdulillah Zaskia selama ini tidak pernah

berperilaku buruk dan suka bersikap baik

terhadap siapapun.

4. Jika ibu/bapak mengetahui

anak berprestasi dan

berbuat hal yang baik,

bagaimana sikap

ibu/bapak?

Memberikan respon positif dan me...

memberikan pujian bahwa hal yang dilakukan

anak saya itu sangat membanggakan orang

tuanya.

Page 116: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

100

5. Bagaimana sikap ibu/bapak

jika anak sedang

menghadapi suatu

masalah?

Saya selalu mengajarkan anak saya untuk

sabar terus masalahnya selalu sama adiknya

ya dan saya ajarkan harus mengalah sama

adik. Awalnya anak saya gak terima, dia

pernah tanya kenapa harus ngalah? Terus saya

kasih tahu kalau kakak itu harus sayang sama

adiknya harus ngalah harus sabar. Dikasih

tahu pelan-pelan akhirnya anaknya paham

juga sih.

6. Bagaimana tanggapan

ibu/bapak jika anak

mengadukan masalah yang

dihadapinya kepada

ibu/bapak?

Ketika saya mendengar pengaduan dari anak,

saya meresponnya dengan baik anak saya dan

saya mencari jalan keluar untuk masalahnya.

Jadi anak gak hanya mengadukan masalahnya

tapi ada jalan keluarnya.

7. Bagaimana cara ibu/bapak

memberikan waktu untuk

anak agar dapat

berkomunikasi dengan

baik?

Saya memberikan waktu kepada Zaskia disaat

anak sedang makan. Saya mengajak

berkomunikasi ketika anak menjelang tidur,

mengajaknya berkomunikasi dan ketika

berangkat sekolah pun ketika sedang di jalan

sambil berkomunikasi dengan anak.

8. Bagaimana tanggapan

ibu/bapak jika orang tua

memberikan kebebasan

penuh kepada anak untuk

berbuat semaunya?

Menurut pendapat saya memberi kebebasan

anak itu perlu tetapi tentu harus ada

batasannya karena kalau kebebasan penuh dan

berbuat semaunya anak jadi tidak mengetahui

peraturan yang sebenarnya atau apa yang

tidak boleh atau yang boleh dilakukan

9. Bagaimana cara mendidik

anak di rumah?

Saya mendidik anak dirumah untuk mampu

bertanggung jawab dari hal yang gampang.

(Euuhh) Saya arahin anak jangan berantakin

rumah terus kalau misalnya (euh) waktunya

Page 117: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

101

tidur jam berapa, waktunya bangun, waktunya

makan gitu aja sih.

10. Bagaimana sikap ibu/bapak

jika anak berperilaku tidak

sesuai dengan keinginan

ibu/bapak?

Alhamdulillah selalma ini anak saya tidak

pernah berperilaku yang tidak sesuai dengan

keinginan saya atau bapaknya.

11. Bagaimana pendapat

ibu/bapak, jika orang tua

mendidik anak dengan

acuh tak acuh dan bersikap

masa bodo?

Menurut pendapat saya orang tua yang

mendidik anak yang sikap acuh tak acuh dan

masa bodo menurut saya tidak bagus karena

anak itu harus diberikan perhatian dan

pengasuhan yang baik.

12. Menurut ibu, seberapa

penting mengembangkan

emosi anak?

Sangat penting. Tiap anak harus

mengembangkan tiap perkembangannya mau

itu emosi atau apapun. Kalau emosinya

terhambat nantinya ditakutkan akan buruk

untuk kedepannya.

13. Bagaimana perkembangan

emosi anak di rumah?

Alhamdulillah perkembangan anak saya

selama ini tidak pernah ada hal yang kurang

baik, marah ya marah sewajarnya tidak marah

sampai emosi meledak-ledak seperti itu. Anak

saya termasuk anak yg ceria.

14. Apakah emosi anak sering

tidak stabil? Seperti apa

contohnya?

Emosi anak saya sangat stabil yah. Tidak

pernah ada kasus dimana dia memiliki emosi

yang tidak stabil. Mungkin ketika masih kecil

iya. Tapi sekarang anaknya sudah bisa

meredam emosi dan ga mood-moodan.

Mengetahui,

Lisnawati

Page 118: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

102

2.1.8. Catatan Wawancara 8

CATATAN WAWANCARA

HASIL WAWANCARA ORANG TUA

Nama : Eneng Sri Kusumawati

Umur : 44 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMA/Sederajat

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal wawancara : 07 November 2018

Tempat : Warung depan sekolah

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana sikap ibu jika

anak membantah dan tidak

mematuhi perintah ibu?

Kalau saya yah anak (euh) kalau (euh) di

(euh) membantah saya suka, suka kasih tau

anaknya gitu kalau itu tidak baik

2. Bagaimana respon

ibu/bapak saat anak

meminta sesuatu seperti

mainan atau hal lainnya?

Saya sih suka ngasih tahu anak saya gitu ya

neng, kalau mau apapun ngomong langsung

sama saya, pas lapar atau pengen ditemenin

atau pas pengen ditemenin main. Jadi saya

tahu apa maunya dia. Teru kalau saya yah

misal anak meminta sesuatu kayak mainan.

Mainannya mainan apa dulu yang dia minta.

Kalau kira-kiranya mainannya (euh..) masuk

akal dan mungkin dari harganya juga yah

kalau misalnya saya kebetulan ada milik

rejekinya saya belikan. Tapi mainan apa dulu

yg dia mau. kalau saya gak ada uangnya, saya

minta anak saya buat nunggu sampai saya ada

uangnya.

3. Jika ibu/bapak mengetahui Saya akan langsung memberitahunya kepada

Page 119: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

103

anak berperilaku buruk,

bagaimana sikap

ibu/bapak?

anak bahwa itu jelek gaboleh saya akan

nasehati kepada anak tersebut dan

alhamdulillah kalau Syahril itu anaknya dia

mau menerima, dia nurut sama saya.

4. Jika ibu/bapak mengetahui

anak berprestasi dan

berbuat hal yang baik,

bagaimana sikap

ibu/bapak?

Wah alhamdulillah sangat senang sekali kalau

itu ya. Anak berprestasi (euh) selalu saya

kasih pujian ya kalo anak saya berprestasi

gitu, tapi (euh) yang saya lihat alhamdulillah

juga sih kalau anak saya itu (euh) memang

anaknya memang agak-agak berprestasi juga.

Kemarin juga waktu kelompok A

alhamdulillah dia dapet bintang kelas

dikelasnya.

5. Bagaimana sikap ibu/bapak

jika anak sedang

menghadapi suatu

masalah?

Kalau anak saya keliatan murung atau diem

aja, saya akan dekati anak saya. Saya ajak

bicara, saya bujuk anak tersebut supaya dia

(euh...) mau berbicara kenapa gitu, ada apa

gitu apakah dengan temannya atau dengan

siapa saja.

6. Bagaimana tanggapan

ibu/bapak jika anak

mengadukan masalah yang

dihadapinya kepada

ibu/bapak?

Tanggapan saya saya akan menanggapinya

dengan baik dan saya akan (euh) merespon

anak saya (euh) (emmm) apa permasalahan

yang dia hadapi.

7. Bagaimana cara ibu/bapak

memberikan waktu untuk

anak agar dapat

berkomunikasi dengan

baik?

Biasanya saya akan meluangkan waktu di sore

hari kalau engga (euh) habis magrib ya untuk

(euh) bisa berkomunikasi jadi waktunya lebih

banyak disitu.

8. Bagaimana tanggapan Kalau menurut saya, kurang baik juga yah

Page 120: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

104

ibu/bapak jika orang tua

memberikan kebebasan

penuh kepada anak untuk

berbuat semaunya?

kalau memberikan kebebasan penuh takutnya

anak tidak bisa memilah atau memilih mana

yang baik dan mana yang benar.

9. Bagaimana cara mendidik

anak di rumah?

Saya mendidik anak dirumah saya

memberikan aturan-aturan yang (euh) yang

anak bisa gitu, yang anak mampu jadi tidak

terlalu berat misalnya. Kalau misalnya (euh)

waktunya tidur jam berapa, waktunya bangun,

waktunya makan gitu jadi memberikan

aturan-aturan.

10. Bagaimana sikap ibu/bapak

jika anak berperilaku tidak

sesuai dengan keinginan

ibu/bapak?

Sikap saya (euh) terkadang saya juga ada

emosinya juga yah kalo misalnya anak ga

nurut (euh) mungkin ada sedikit yaa dimarahi

juga tapi nanti anak itu kalau misalnya itu

langsung saya raih juga.

11. Bagaimana pendapat

ibu/bapak, jika orang tua

mendidik anak dengan

acuh tak acuh dan bersikap

masa bodo?

Anak itu (sshhh) harus melihat suatu teladan

yang baik. Harus mendengarkan nasihat,

harus mengetahui yang benar yang salah, baik

buruk, hitam putih, karena mereka anak-anak

bukan orang nggg.... dewasa yang sudah

mengerti apapun.

12. Menurut ibu, seberapa

penting mengembangkan

emosi anak?

Sangat penting yah. Karena biar ga emosian

gitu kayaknya (hahaha).

13. Bagaimana perkembangan

emosi anak di rumah?

Perkembangan emosi anak saya di rumah

(euh) alhamdulillah berkembang dengan baik

yah. Anak saya mah gasuka marah-marah. Di

rumah juga nurut sama saya. Ga bikin pusing

gitu anaknya teh alhamdulillahnya.

Page 121: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

105

14. Apakah emosi anak sering

tidak stabil? Seperti apa

contohnya?

Alhamdulillah anak saya emosinya baik (euh)

dia tidak suka marah dan anaknya biasa-biasa

saja. Emosinya juga stabil yah.

Mengetahui,

Eneng Sri Kusumawati

Page 122: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

106

2.2. Hasil Observasi

INSTRUMEN PENELITIAN

OBSERVASI TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DALAM

PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DI TK SAKINAH II

No. Peran Pola Asuh Orang

Tua dalam

Perkembangan Emosi

Anak

Dilakukan Deskripsi

Ya Tidak

1. Orang tua harus dapat

menunjukkan kasih

sayang kepada anak

√ - Dalam observasi yang peneliti

lakukan selama penelitian,

peneliti melihat orang tua

dapat menunjukkan kasih

sayang kepada anak seperti

memanggil dengan panggilan

sayang, membelai rambut

anak, menggandeng tangan

anak, memeluk anak saat

menjemput pulang atau pada

saat mengantarkan anak ke

sekolah.

2. Orang tua harus dapat

memahami perasaan

anak

√ - Dalam observasi yang peneliti

lakukan selama penelitian,

peneliti melihat orang tua

langsung paham ketika anak

merasa tidak semangat saat

berangkat sekolah, biasanya

orang tua menyemangati anak

saat sampai di sekolah dan

kadang akan membelikan

sesuatu nanti saat pulang

sekolah.

3. Orang tua harus

memberikan batasan

dan aturan pada anak

√ - Dalaam observasi yang

peneliti lakukan selama

penelitian, peneliti melihat

orang tua sangat memberi

batasan dan aturan pada anak.

Seperti tidak menuruti

keinginan anak saat meminta

jajanan dipagi hari atau minta

ditemani saat di kelas.

Page 123: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

107

4. Orang tua harus

memberikan pujian

kepada anak

√ - Dalam observasi yang peneliti

lakukan selama penelitian,

orang tua selalu memberikan

pujian kepada anaknya.

Ketika anak memenangkan

lomba atau ketika pulang

sekolah saat menjemput anak

atau bahkan ketika anak

memakai sepatunya sendiri

dan menghabiskan bekalnya.

5. Orang tua harus

mengajarkan kesabaran

kepada anak

√ - Dalam obervasi yang peneliti

lakukan selama penelitian,

orang tua sering mengajarkan

kesabaran kepada anak seperti

menunggu giliran saat

berpamitan dengan guru,

menahan keinginan saat

membeli sesuatu atau

bersabar saat orang tua hanya

mengantarkan anak tanpa

menemani anak di sekolah.

Page 124: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

108

2.3. Hasil Observasi dengan Anak

INSTRUMEN PENELITIAN

HASIL PEDOMAN OBSERVASI TERHADAP ANAK

Nama Sekolah : TK Sakinah II Sukabumi

Alamat Sekolah : Jl. Surya Kencana, Kp. Bojongsetra, Cibadak-Sukabumi

Kelompok : B

Variabel Dimensi Indikator Teknik

Pengumpulan

data

Keterangan

Emosi Kesadaran

emosi

1. Anak

berani

maju untuk

mencoba

setiap

kegiatan

yang

ditawarkan

oleh guru.

2. Anak

berani

mengacung

kan tangan

saat guru

memberika

n

pertanyaan

Observasi

Berdasarkan

pengamatan selama

penelitian, Guru

memberikan

pembelajaran yang

berbeda-beda setiap

harinya dengan tujuan

untuk menarik minat

anak dalam belajar.

Bermacam-macam

kreativitas guru

berikan kepada anak

untuk menumbuhkan

rasa tertarik dan

penasaran. Beberapa

anak masih asik

dengan dirinya sendiri

sehingga ketika guru

memberikan

pembelajaran mereka

masih asik bermain,

dan tidak fokus. Hal

ini membuat guru

untuk memberikan

sesuatu hal yang baru

dengan berbagai

macam kegiatan

permainan yang dapat

disukai. Setelah

terbiasa dengan

kegiatan-kegiatan

yang berbeda, anak

Page 125: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

109

mulai tertarik

menyukai kegiatan

yang diberikan. Ketika

guru memberikan

bimbingan dan arahan

semua anak langsung

antusias memegang

dan penasaran untuk

ikut mencoba. Guru

memberikan

kepercayaan kepada

anak untuk terlibat

dalam semua kegiatan

yang ada. Dengan

memberikan

kepercayaan kepada

anak, membuat anak

merasa mampu

melakukan kegiatan

itu sendiri. Sehingga

anak-anak melakukan

segala sesuatu atas

kemauan diri sendiri

hal itu membuat anak

tidak merasa tertekan

dan terpaksa dalam

belajar. Juga hal itu

membuat anak

menjadi lebih percaya

diri ketika mencoba

kegiatan maupun

ketika menjawab

pertanyaan dari guru.

Biasanya anak akan

berlomba untuk

mengacungkan tangan

lebih dulu ketika

menjawab pertanyaan

guru saat evaluasi

diakhir kegiatan,

ketika akan pulang

sekolah.

Kedalaman

emosi

1. Anak dapat

menunjukk

an kasih

sayang

Observasi Berdasarkan

pengamatan selama

penelitian, anak sangat

sering menunjukkan

Page 126: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

110

kepada

orang tua,

teman dan

guru.

kasih sayangnya

kepada orang tua,

guru maupun

temannya. Seperti

ketika di sekolah saat

orang tua hanya

mengantarkan anak

lalu pulang kembali ke

rumah, anak akan

memeluk atau bahkan

mencium pipi orang

tuanya begitupun

kepada guru, saat

bersalaman dipagi hari

ataupun ketika pulang

sekolah anak akan

memeluk gurunya.

Ketika bersama

temanpun seperti itu,

anak menunjukkan

rasa sayangnya

dengan mencubit pipi

temannya karena

gemas atau mereka

saling menunggu saat

makan siang atau

saling membela saat

anak lain mengganggu

temannya atau ketika

makan anak akan

berbagi makanan

dengan temannya jika

temannya tidak

membawa bekal dari

rumah. Kebiasaan

berbagi sudah sering

dilakukan anak, tidak

hanya kepada teman

tetapi kepada guru.

Biasanya kebiasaan

ini diterapkan di kelas

A oleh guru. Guru

mengajarkan untuk

berbagi kepada teman

dan orang lain saat

kita memiliki

2. Anak mau

berbagi

dengan

temannya.

Page 127: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

111

makanan lebih dan itu

menjadi kebiasaan

yang diterapkan terus

menerus.

Kebugaran

emosi

Anak tidak

mudah marah

atau menangis

saat bermain

dengan teman.

Observasi Berdasarkna

pengamatan selama

penelitian, ketika anak

bermain dengan

teman, anak tidak

mudah marah ataupun

cepat menangis tapi

itu bisa terjadi jika ada

temannya yang

memukul atau

menjahili baru anak

akan menangis.

Namun beberapa anak

memang sulit untuk

menahan amarahnya

bahkan ketika bermain

sekalipun, biasanya

ketika marah akan

langsung memukul

temannya. Tapi

sebagian besar sudah

bisa menahan amarah

ataupun tangisnya

ketika bermain

misalnya ada teman

yang memukul tiba-

tiba, anak akan diam

sejenak lalu bermain

kembali sambil

tertawa dengan

temannya. Beberapa

anak juga sudah mulai

sabar menunggu

giliran baik itu ketika

menunggu saat

bercuci tangan

ataupun melakukan

kegiatan yang

ditawarkan guru atau

saat memakai sepatu

sepulang sekolah.

Anak mulai

dapat menahan

tangisan dan

kecewa.

Observasi

Anak mulai

sabar

menunggu

giliran.

Observasi

Page 128: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

112

Alkimia

emosi

Anak

memperlihatka

n kehati-hatian

kepada orang

yang belum

dikenal.

Observasi Berdasarkna

pengamatan selama

penelitian, ketika anak

bertemu dengan orang

yang belum dikenal,

anak akan ketakutan

dan tidak langsung

akrab tapi beberapa

anak tidak merasa

ketakutan dan malah

langsung merasa

akrab dengan orang

baru tanpa

memperlihatkan

kehati-hatian.

Sementara itu untuk

mengekspresikan

perasaannya, anak

sangat mudah

melakukannya. Ketika

anak kecewa ditinggal

orang tua saat

diantarkan dipagi hari

atau saat bertengkar

dnegan kawannya atau

ketika anak kalah

dalam lomba. Anak

dengan mudah

mengekspresikan

perasaannya. Ada juga

anak yang langsung

berbicara ketika ia

merasa kesal dan

mengadu pada guru

dan orang tuanya

begitu pula saat

merasa senang

langsung

mengungkapkan

dengan kata-kata.

Anak dapat

mengekspresik

an perasaannya

(misalnya:

marah, sedih,

gembira,

kaget).

Observasi

Page 129: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

113

2.4. Catatan Lapangan (CL)

2.4.1. Catatan Lapangan 1

CATATAN LAPANGAN

PROSES PEMBELAJARAN DI TK SAKINAH II SUKABUMI

Hari/ Tanggal : Kamis, 01 November 2018

Tempat : Aula Sekolah

Waktu : 07.30-10.30 WIB

DESKRIPSI

PUKUL KETERANGAN

07.30- 08.00 WIB Anak-anak satu persatu datang bersama orang tua dan

mengucapkan salam serta bersalaman dengan guru. Hari ini

tidak ada kegiatan belajar mengajar karena hari ini sekolah

menyelenggarakan kegiatan Maulid Nabi. Seluruh anak yang

sudah datang ke sekolah langsung naik ke aula yang berada

di lantai 2.

Ketika semua anak sudah hadir dan berkumpul di aula.

Akhirnya guru kelas dan kepala sekolah pun maju kedepan

dan bersiap-siap untuk menyampaikan pembukaan acara

“assalamualaikum warrahmatullahi wabarokaatuh” seluruh

anak dan orang tua menjawab “waalaikumsalam

warrahmatullahi wabarokaatuh” “alhamdulillah hari ini kita

melakukan, memperingati, merayakan maulid nabi. Sebelum

memulai acara mari kita berdoa dulu yuk”.

08.00-09.30 WIB Setelah berdoa, kepala sekolah mengajak anak untuk

bernyanyi dan bertepuk. Lalu setelah acara pembukaan

selesai akhirnya kepala sekolah pun mempersilahkan guru

satu persatu bercerita tentang kisah Nabi Muhammad SAW

dan apa arti perayaan maulid.

Ketika guru bercerita, anak-anak mendengarkan

Page 130: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

114

dengan seksama. Disaat bercerita, guru meminta anak

bernyanyi bersama guru agar anak tidak mudah bosan.

setelah bernyanyi, guru melanjutkan ceritanya. Setelah

selesai bercerita, guru mulai bertanya pada anak tentang

cerita yang sudah disampaikan dan anak bersemangat untuk

menjawabnya. Setelah tanya jawab akhirnya guru

mengakhiri kegiatan dengan mempersilahkan orang tua dan

anak untuk turun dan menikmati makanan yang sudah

disiapkan di lantai 1 tepatnya di depan kelas A1.

Orang tua dan anak pun satu persatu keluar aula dan

berbaris mengambil makanan. Karena makanannya

berbentuk prasmanan jadi beberapa anak kesulitan untuk

mengambil makanan dan orang tua langsung membantu

anak mengambil makanannya tapi dengan cara mengarahkan

agar anak paham. Setelah mengambil makan, anak diminta

makan bersama teman-temannya dan memisahkan diri

dengan orang tua. Anak pun makan bersama teman-teman di

kelas masing-masing didampingi guru kelas. Sebelum

makan, anak diminta berdoa oleh ibu guru. Setelah doa

selesai anak dipersilahkan makan. Lalu setelah selesai

makan, anak diminta menyimpan piring yang sudah dipakai

ke dapur sekolah. setelah selesai semuanya anak kembali ke

aula untuk penutupan acara.

09.30.10.00 Sebelum menutup acara guru bertanya pada anak

“bagaimana kegiatan hari ini seneng semua?” anak

menjawab “seneng bu guru” guru berkata “alhamdulillah

kalau anak-anak seneng. Sebelum kita pulang ibu mau kasih

jempol buat anak-anak karena sudah rapih duduknya pas tadi

ibu guru bercerita, sudah hebat makannya dihabiskan, sudah

mantap karena membereskan piring kotornya dan sudah

semangat untuk kembali lagi ke aula” lalu salah satu anak

Page 131: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

115

berkata “bu tadi si agak abis makannya” dan a pun

menjawab “ih kamu juga tadi sama” akhirnya guru

menghentikan perdebatan dengan berkata “sudah sudah nanti

kalau makan-makan lagi a harus habiskan makanannya ya.

Yang lain juga harus habiskan makananya. Bisa semuanya?”

anak-anak menjawab “bisa bu guru!”. Akhirnya guru pun

mengakhiri acara dan meminta anak berdoa sebelum pulang

sekolah. selesai berdoa guru meminta anak bernyanyi dna

bertepuk dan terakhir bersholawat bersama.

10.00-10.30 WIB Setelah bersholawat, anak diminta duduk dengan rapih

dan satu persatu dibolehkan pulang lalu anak bersalaman

dengan guru tidak lupa guru meminta anak berhati-hati saat

turun tangga. Orang tua sudah menunggu anak di bawah dan

anak memakai sepatunya lalu berjalan pulang bersama orang

tua.

Page 132: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

116

2.4.2. Catatan Lapangan 2

CATATAN LAPANGAN

PROSES PEMBELAJARAN DI TK SAKINAH II SUKABUMI

Hari/ Tanggal : Selasa, 05 November 2018

Tempat : Kantor pemadam kebakaran

Waktu : 07.30-10.30 WIB

DESKRIPSI

PUKUL KETERANGAN

07.30-08.00

WIB

Bel berbunyi tanda masuk kelas, peserta didik segera

berkumpul di lapangan sekolah untuk segera berbaris sesuai

dengan kelompoknya untuk berkunjung ke kantor pemadam

kebakaran. Kunjungan tersebut dalam rangka tema yang

sedang dipelajari yaitu “profesi”. Ketika berbaris kepala

sekolah bertanya “ada yang tahu hari ini kita mau kemana?”

anak menjawab “ke tempat pemadam kebakaraaaan” lalu

kepala sekolah mengatakan “iya betul! 100 buat anak-anak.

tapi sebelum berangkat kita berdoa dulu ya”. Peserta didik

berdoa sebelum belajar dan doa naik kendaraan.

Selesai berdoa kepala sekolah memberikan informasi

dengan berkata “anak-anak nanti di tempat pemadam

kebakaran tidak boleh bercanda, tidak boleh lari-larian, harus

ikutin terus bu guru ya” anak-anak menjawab “iya ibu guru”

lalu kepala sekolah mempersilahkan guru kelas untuk

mendampingi anak didiknya masing-masing menuju mobil

yang sudah disiapkan.

08.00-10.30

WIB

Peserta didik telah sampai di kantor pemadam

kebakaran, karena tempatnya yang cukup dekat dari sekolah

jadi tidak memakan waktu lama untuk sampai disana. Guru

langsung meminta peserta didik untuk segera berbaris disalah

satu lapangan yang sudah disediakan. Setelah berbaris

Page 133: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

117

dengan rapi peserta didik disambut oleh salah satu petugas

pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran menyapa

anak “halo anak-anak, selamat pagi. Nama bapak pak

bambang. Hari ini kita akan belajar bagaimana pemadam

kebakaran bertugas. Sudah siap?” anak-anak menjawab “siap

pak”.

Petugas damkar meminta guru membawa peserta

didik menuju suatu ruangan untuk menonton film kartun

fabel tentang edukasi kebakaran. Guru mendampingi peserta

didik masuk ruangan tersebut sambil berkata “anak-anak ayo

berbaris yang rapi sesuai kelompoknya, kita akan menonton

film. Yang gak baris dengan rapi gak boleh masuk kata bapak

petugasnya egiatan diawali dengan menonton film kartun

fabel tentang edukasi kebakaran. Setelah itu petugas

pemadam kebakaran menjelaskan tentang kebakaran dan

memberikan nasihat kepada anak-anak penyebab kebakaran.

Lalu petugas berkata “anak-anak kalian tidak boleh main-

main dengan api seperti main kembang api tanpa diawasi

oleh orang tua nanti akibatnya bisa terjadi kebakaran. Paham

ya”.

Setelah mendengar edukasi tentang kebakaran, anak-

anak kemudian berbaris lagi dan mengantri untuk merasakan

semprotan air pemadam kebakaran. Kemudian anak-anak

secara bergantian menyiram tanaman dengan semprotan

pemadam. Setelah selesai menyemprot air, anak-anak

kembali mengantri untuk naik mobil pemadam kebakaran.

Setelah bergantian menaiki mobil damkar, akhirnya selesai

juga kunjungan di kantor pemadam kebakaran. Guru

meminta anak-anak untuk kembali berkumpul di lapangan

dan segera berbaris sesuai kelompok masing-masing. Guru

bertanya kepada anak-anak “tadi kita sudah belajar apa saja

Page 134: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

118

ya? Ada yang masih ingat?” salah satu anak menjawab

“nonton bu terus nyiram tanaman terus naik mobil pemadam”

lalu guru bertanya kembali “iya betul. Ada yang inget gak

tadi bapak pemadamnya bilang kita gak boleh main-main

sama apa ya?” anak-anak menjawab “api soalnya ntar

kebakaran”.

Setelah tanya jawab tentang kegiatan yang sudah

dilakukan guru meminta anak-anak untuk tenang dan berdoa

sesudah belajar dan naik kendaraan, tidak lupa guru meminta

anak untuk berterima kasih dan mencium tangan petugas

pemadam kebakaran. Lalu guru membantu anak-anak untuk

menaiki mobil kembali ke sekolah dan langsung pulang ke

rumah masing-masing.

Page 135: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

119

2.4.3. Catatan Lapangan 3

CATATAN LAPANGAN

PROSES PEMBELAJARAN DI TK SAKINAH II SUKABUMI

Hari/ Tanggal : Kamis, 08 November 2018

Tempat : Dapur Sekolah

Waktu : 07.30-10.30 WIB

DESKRIPSI

PUKUL KETERANGAN

07.30- 08.00

WIB

Anak-anak satu persatu datang dan mengucapkan

salam serta bersalaman dengan guru. Sebelum pembelajaran

dimulai anak-anak satu persatu membaca Iqra kepada guru

kelas. Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 WIB,

bel pun berbunyi tanda pembelajaran dimulai. Hari ini anak-

anak mengawali pembelajaran dengan melakukan latihan

baris berbaris di kelas masing-masing yang dipimpin oleh tiap

wali kelas. Sebelum memulai latihan baris berbaris, guru

meminta anak untuk duduk rapi ditempat masing-masing.

Guru mengajak anak untuk bernyanyi dan bertepuk lalu

setelah itu guru mengajak anak untuk berdoa sebelum belajar.

Setelah berdoa guru meminta anak untuk berdiri dan berkata

“hari ini kita akan latihan baris berbaris, ayo semuanya

berdiri” anak menjawab “iya bu”.

08.00-08.30

WIB

Setelah latihan baris berbaris guru mengajak anak

untuk minum dan duduk kembali ditempatnya masing-

masing. Selanjutnya guru memulai pembelajaran dengan

menanyakan kabar kepada anak-anak. Setelah itu guru

menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu

memasak karena sesuai tema pembelajaran profesi sub tema

koki.

Page 136: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

120

Sebelum memasak, guru kelas bertanya pada anak

“siapa yang suka makan pizza?” anak menjawab “aku bu.

Aku suka makan pizza kalau ada ayah.” Lalu ada anak

menjawab “aku suka pizza suka beli di Pusat kota” dan

temannya menimpali “ih kan di depan mesjid juga ada. Aku

mah sukanya beli disitu da sama embu” dan banyak anak

berceloteh tentang pengalamannya dan guru menanggapi

celotehan anak. setelah tanya jawab tentang pizza guru

berkata hari ini akan memasak pizza dan anak-anak terlihat

senang dan semangat. lalu guru meminta anak untuk pergi ke

dapur sekolah, disana sudah disiapkan alat dan bahan untuk

membuat pizza. Sebelum membuat pizza, guru meminta anak

untuk memakai apron yang sudah diberikan sebelumnya lalu

duduk ditempat masing-masing. Di atas meja, adonan pizza

seperti terigu, telur dan mentega, lalu guru

mendemonstrasikan cara membuat pizza. walaupun dengan

cara yang sederhana dan alat juga bahan yang sederhana

namun anak tetap semangat dan fokus mendengarkan guru

yang sedang memasak.

Setelah membuat adonan yang sudah jadi, guru

mengelompokkan sesuai kelas. Pertama yang maju kedepan

adalah kelas B1, anak-anak pun mengantri untuk

mendapatkan adonan pizza. Ada anak yang terlihat canggung,

ada juga yang terlihat tidak sabar, ada juga yang terlihat

begitu semangat mengadon. Setelah diadon, guru mengambil

alih untuk memanggang pizza yang telah dibuat anak-anak.

Sebenarnya cara memanggang pizza yang dilakukan disini

hanya menggunakan panci dan api kecil. Itu dilakukan karena

tidak ada oven disekolah. Setelah itu, anak melihat proses

memasak pizza lalu guru memberi topping pada pizza di

depan anak-anak. Setelah itu dilanjutkan oleh kelompok

Page 137: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

121

selanjutnya yaitu kelas B2 dan anak-anak yang telah

membuat pizza terlebih dahulu bergantian mengerjakan

lembar kerja siswa yaitu mewarnai. Setelah B2

menyelesaikan pembuatan pizza, B2 pun mengerjakan lembar

kerja siswa seperti yg dilakukan B1. Dan yang terakhir adalah

B3 untuk membuat pizza dan kegiatan serupa dilakukan B3

setelah selesai membuat pizza.

08.30.09.00 Akhirnya bel bunyi istirahat, tiap guru kelas meminta

anak untuk mencuci tangan dengan mengantri dan tidak

menyerobot. Namun ada saja anak yang tidak sabaran untuk

mencuci tangan duluan tapi untungnya beberapa anak

membiarkan temannya yang menyerobot tapi ada juga yang

berkata “ih kamu mah gabisa ngantri”. Setelah mencuci

tangan, anak duduk ditempat masing-masing dan

mengeluarkan bekal makanan yang dibawanya. Sebelum

makan, guru mengajak anak untuk berdoa sebelum makan.

Setelah selesai berdoa, guru mempersilahkan anak untuk

makan. Ketika makan, beberapa anak yang tiba-tiba

menghampiri guru untuk memberikan makanannya sambil

berkata “bu cobain bu” dan guru pun mencicipi makanan

anak-anak dan berterima kasih. Setelah makan, anak diminta

untuk berdoa selesai makan baru habis itu boleh bermain

diluar. Anak pun bermain diluar, ada yang bermain ayunan,

lari-larian, mandi bola, bermain balok, perosotan, jembatan,

jungkat-jungkit dan lain sebagainya.

09.30-10.00

WIB

Bel masuk pun berbunyi, anak-anak masuk ke kelas

masing-masing. Setelah lelah bermain guru meminta anak

untuk minum sebelum berdoa pulang. Anak-anak bergegas

untuk minum. Setelah minum, anak kembali duduk ditempat

masing-masing. Ketika sudah rapi guru mengevaluasi

Page 138: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

122

kegiatan hari ini dengan bertanya tadi sudah melakukan

kegiatan apa saja, lalu topping yang digunakan apa,

adonannya terbuat dari apa dan anak menjawab dengan

bersemangat. Lalu guru bertanya apakah senang dengan

kegiatan hari ini dan semua anak merasa senang sambil

berkata ingin membuat pizza lagi.

Setelah tanya jawab, guru mengajak anak untuk

bernyanyi sebelum pulang, lalu bertepuk dan yang terakhir

membaca doa sebelum pulang dilanjutkan doa naik

kendaraan. Setelah berdoa, guru berkata akan memulangkan

anak yang duduknya paling rapih. Semua anak langsung

duduk dengan rapih setelah mendengar instruksi dari guru,

akhirnya guru mempersilahkan satu persatu anak untuk

pulang sambil mencium tangan guru dan mengucapkan

salam.

Page 139: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

123

2.4.4. Catatan Lapangan 4

CATATAN LAPANGAN

PROSES PEMBELAJARAN DI TK SAKINAH II SUKABUMI

Hari/ Tanggal : Kamis, 15 November 2018

Tempat : SMK Pertanian Cibadak

Waktu : 07.30-10.30 WIB

DESKRIPSI

PUKUL KETERANGAN

07.30- 08.00

WIB

Anak-anak datang ke sekolah diantar oleh orang

tuanya dan masuk kelas masing-masing. Hari ini sekolah akan

berkunjung ke SMK Pertanian seperti minggu lalu saat anak

berkunjung ke kantor pemadam kebakaran karena tema yang

dipelajari masih sama yaitu “profesi” namun sub temanya

“petani”. Setelah seluruh anak berkumpul di kelas masing-

masing, guru kelas meminta anak untuk berbaris sebelum

keluar kelas. Satu persatu anak keluar dimulai dari kelas A1

sampai kelas B3. Lalu guru kelas mendampingi anak menuju

mobil yang sudah disiapkan didepan sekolah. Setelah

semuanya menaiki mobil, guru mengajak anak untuk berdoa

naik kendaraan. Setelah berdoa, mobil pun berjalan.

Diperjalanan anak-anak bernyanyi dan bertepuk dengan

gembira.

08.00-09.30

WIB

Sekitar 30 menit berlalu, akhirnya anak-anak sampai ke

tempat tujuan. Setelah sampai, guru langsung meminta anak

untuk berbaris menuju lapangan SMK Pertanian. Dilapangan

anak-anak di sambut oleh guru biologi dan tanaman. Guru

tersebut menyapa anak-anak “Assalamualaikum adik-adik.

Seneng gak bisa dateng kesini?” lalu anak-anak menjawab

“seneng” dan guru SMK pertanian berkata lagi “alhamdulillah

Page 140: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

124

kalau adik-adik seneng. Hari ini adik-adik akan belajar cara

menanam tanaman ya. Nanti dibantu sama kakak-kakak yang

disebelah sana” sambil menunjuk anak-anak SMK Pertanian

yang berada dibelakang anak-anak TK. Guru SMK Pertanian

berkata lagi “baik terima kasih atas perhatian adik-adik

semua, semoga dapat pembelajaran yang berguna ya untuk

hari ini”.

Setelah itu, guru kelas meminta anak untuk berdoa

sebelum belajar. Selesai berdoa, tiap kelas pergi untuk

menanam tanaman dibantu oleh kakak-kakak dari SMK

Pertanian dimulai dari kelas B3. Tempat yang dikunjungi

pertama adalah rumah kaca yang berisi berbagai macam buah,

dan anak satu persatu menanam buah yaitu buah semangka.

Kakak-kakak SMK Pertanian memberikan bibit semangka dan

satu pot tanah yang sudah disiapkan agar anak dapat menanam

dengan mudah. Setelah dibantu oleh kakak-kakak, akhirnya

selesai menanam buah oleh anak kelas B3, lalu dilanjut oleh

kelas B2 sampai A1.

Lalu tempat selanjutnya adalah rumah kaca yang berisi

bunga-bunga. Disana sudah ada kakak-kakak yang

menyiapkan beberapa bunga. Setelah anak masuk ke ruangan,

kakak-kakak langsung menjelaskan bunga apa yang dipegang

oleh mereka dan memberitahu nama bunga tersebut lalu anak

mengikuti menyebutkan nama bunganya. Lalu tempat

selanjutnya adalah kandang sapi, banyak anak yang ketakutan

ketika mengunjungi kandang sapi, ada yang menolak dan

menangis tapi banyak juga anak yang berani masuk kandang

sapi. Setelah mengunjungi kandang sapi, guru mengajak anak

untuk beristirahat di aula SMK pertanian. Di aula sudah

disiapkan makan siang. Sebelum makan guru meminta anak

mencuci tangan mereka. Setelah mencuci tangan guru

Page 141: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

125

meminta anak berdoa sebelum makan. Setelah selesai makan,

guru meminta anak-anak untuk berterima kasih kepada kakak-

kakak yang telah mendampingi selama kegiatan berlangsung.

Setelah berterima kasih, guru pun berpamitan kepada kakak-

kakak SMK Pertanian. Lalu guru mengajak anak untuk

langsung berjalan menuju mobil yang sudah disiapkan

didepan aula SMK Pertanian. Sebelum berangkat, guru

meminta anak untuk berdoa naik kendaraan. Dan tidak lama

setelah itu mobil pun berjalan menuju sekolah.

10.00-10.30

WIB

Setelah sampai di TK Sakinah, anak langsung

dijemput oleh orang tua yang sudah menunggu di sekolah.

anak-anak turun dari mobil satu persatu sambil mencium

tangan ibu guru lalu pulang bersama orang tuanya.

Page 142: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

126

2.4.5. Catatan Lapangan 5

CATATAN LAPANGAN

PROSES PEMBELAJARAN DI TK SAKINAH II SUKABUMI

Hari/ Tanggal : Kamis, 22 November 2018

Tempat : Kantor Polisi

Waktu : 07.30-10.30 WIB

DESKRIPSI

PUKUL KETERANGAN

07.30- 08.00

WIB

Bel berbunyi tanda masuk kelas, peserta didik segera

berkumpul di lapangan sekolah untuk segera berbaris sesuai

dengan kelompoknya untuk berkunjung ke kantor pemadam

kebakaran. Kunjungan tersebut dalam rangka tema yang

sedang dipelajari yaitu “profesi”. Ketika berbaris kepala

sekolah bertanya “ada yang tahu hari ini kita mau kemana?”

anak menjawab “ke kantor polisi” lalu kepala sekolah

mengatakan “iya betul! Tapi sebelum berangkat kita berdoa

dulu ya”. Peserta didik berdoa sebelum belajar dan doa naik

kendaraan.

Selesai berdoa kepala sekolah memberikan informasi dengan

berkata “anak-anak nanti di kantor polisi tidak boleh

bercanda, tidak boleh lari-larian, harus ikutin terus bu guru

ya” anak-anak menjawab “iya ibu guru” lalu kepala sekolah

mempersilahkan guru kelas untuk mendampingi anak

didiknya masing-masing menuju mobil yang sudah disiapkan.

08.00-09.30

WIB

Sekitar pukul 08:15 peserta didik sudah tiba di Kantor

Polisi dan sudah siap untuk mengikuti kegiatan apel pagi

bersama jajaran bapak Polisi dan ibu Polisi Wanita. Walaupun

sedikit panas tapi peserta didik bersemangat dan berdiri tegak

mengikuti sikap polisi yang sedang apel.

Page 143: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

127

Setelah apel pagi selesai, peserta didik pun disambut

oleh Bapak Kapolsek Cibadak yang memberikan nasihat-

nasihat kepada semua peserta didik dan juga tanya jawab

seputar Pekerjaan Polisi, kemudian Bapak Kapolsek pun

bertanya siapa yang ingin menjadi Polisi? Serentak semua

peserta didik hampir semua mengacungkan tangannya.

“Alasannya apa dek ingin menjadi Polisi? Ayoo siapa yang

punya alasan dan bisa jawab silahkan maju kedepan” kata

Bapak Kapolsek. Tak lama kemudian, salah satu peserta didik

dari Kelompok B3 langsung maju kedepan dan langsung

mengutarakan alasannya ingin menjadi polisi adalah karena

ingin menangkap penjahat. Setelah tanya jawab, bapak

kapolsek melanjutkan pembicaraan mengenai pengetahuan

tentang kegiatan polisi dan tugas-tugas yang diembannya

yakni penyampaikan tugas dan pakaian polisi, menjelaskan

rambu - rambu lalu lintas dan cara menggunakan helm yang

baik dan benar, Melaksanakan patroli dengan menggunakan

patroli KR R4 (Roda empat).

Kemudian kami diajak berkeliling mengenal

lingkungan di kantor Polisi yang dipandu oleh bapak

kapolsek, semua peserta didik bergantian melihat sel tahanan,

melihat banyak motor yang ditilang karena tidak lengkap

peralatannya dan terakhir yang paling seru yaitu semua

peserta didik diajak berkeliling di jalan raya dengan

menggunakan mobil polisi. Semua merasa bahagia dan

bangga karena bisa mencoba menjadi polisi cilik yang siap

memberantas kejahatan.

10.00-10.30

WIB

Setelah selesai berkeliling dan mendapat ilmu baru dari

kantor polisi, akhirnya guru dan anak-anak berpamitan dengan

bapak kapolsek dan berterima kasih karena telah memberikan

informasi untuk anak-anak. lalu anak-anak pun bersalaman

Page 144: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

128

dengan bapak kapolsek dan langsung menaiki mobil menuju

sekolah lalu pulang ke rumah masing-masing.

Page 145: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

129

2.4.6. Catatan Lapangan 6

CATATAN LAPANGAN

PROSES PEMBELAJARAN DI TK SAKINAH II SUKABUMI

Hari/ Tanggal : jum’at, 30 November 2018

Tempat : Aula Sekolah

Waktu : 07.30-10.30 WIB

DESKRIPSI

PUKUL KETERANGAN

07.30-08.00

WIB

Anak-anak satu persatu datang bersama orang tua dan

mengucapkan salam serta bersalaman dengan guru. Hari ini

tidak ada kegiatan belajar mengajar karena hari ini sekolah

menyelenggarakan kegiatan perayaan gebyar muharam.

Seluruh anak yang sudah datang ke sekolah langsung naik ke

aula yang berada di lantai 2.

Ketika semua anak sudah hadir dan berkumpul di aula.

Akhirnya guru kelas dan kepala sekolah pun maju kedepan

dan bersiap-siap untuk menyampaikan pembukaan acara

“assalamualaikum warrahmatullahi wabarokaatuh” seluruh

anak dan orang tua menjawab “waalaikumsalam

warrahmatullahi wabarokaatuh” lalu guru melanjutkan

“sebelum memulai acara mari kita bernyanyi sama-sama biar

anak-anak semangat!” akhirnya anak bernyanyi kalau kau

senang hati dan bertepuk. Setelah bernyanyi guru meminta

anak untuk berdoa sebelum belajar dan membaca surat al-

fatihah.

08.00-10.00

WIB

Setelah berdoa, kepala sekolah mempersilahkan guru

untuk berceramah tentang tema gebyar kali ini yaitu peduli

pada sesama. Guru pun maju ke depan anak-anak dan

memulai berceramah. Setelah selesai berceramah guru

berkata pada anak-anak “anak-anak masih semangat ga?”

Page 146: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

130

anak-anak menjawab “masiiiihh” lalu guru melanjutkan

“coba ibu liat semangatnya, sakinah II?” lalu anak menjawab

“YES!” guru melanjutkan “sakinah II?” dan anak menjawab

“SEMANGAT!”. setelah memastikan anak masih semangat,

guru berkata pada anak-anak sebentar lagi akan ada kegiatan

lomba menghafal surah yang diikuti oleh kelas A dan B.

Masing-masing kelas menghafalkan beberapa Surah dalam

Juz 30.

Kegiatan lomba dilakukan dibeda tempat. Untuk kelas

A diadakan di kelas A1 dan untuk kelas B dilakukan di kelas

B1. Untuk juri yang menilai penampilan kelas A adalah

kepala sekolah dan kelas B adalah guru kelas A2. Acara

berlangsung dengan meriah, anak-anak menghafal surah

dengan pelafalan yang cukup baik. Setelah semuanya maju

kedepan untuk menghafal surah waktunya sekarang untuk

menentukan pemenang lomba. Tapi pengumuman dilakukan

di aula sekolah. anak-anak diminta kembali ke aula untuk

mengumumkan pemenang. Setelah anak berkumpul di aula,

guru mengumumkan pemenang untuk lomba menghafal

surah kelas B adalah S dan kelas A adalah N.

Setelah mengumumkan pemenang lomba, guru

memberikan hadiah pada anak dan orang tua maju kedepan

untuk memberikan hadiah tersebut pada anak sambil memuji

anak karena telah berhasil memenangkan lomba. Setelah itu

guru mempersilahkan orang tua dan anak untuk makan di

lantai 1.

10.00-10.30

WIB

Orang tua dan anak pun mengambil makanan di lantai

1 lalu makan di kelas masing-masing. Setelah makan, seperti

biasa piring yang sudah digunakan disimpan di dapur

sekolah. sesudah itu anak dan orang tua kembali ke aula

untuk penutupan. Setelah berkumpul semuanya kepala

Page 147: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

131

sekolah menutup acara dan meminta anak berdoa pulang

sekolah dan naik kendaraan. Lalu setelah berdoa kepala

sekolah mengajak anak bernyanyi dan bertepuk. Setelah itu,

kepala sekolah mempersilahkan anak dan orang tua pulang ke

rumah. Lalu anak bersalaman dengan guru sambil

mengucapkan salam dan pulang bersama orang tua.

Page 148: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

132

2.4.7. Catatan Lapangan 7

CATATAN LAPANGAN

PROSES PEMBELAJARAN DI TK SAKINAH II SUKABUMI

Hari/ Tanggal : Rabu, 05 Desember 2018

Tempat : Gedung Juang Cibadak

Waktu : 07.30-13.00WIB

DESKRIPSI

PUKUL KETERANGAN

07.30-08.00

WIB

Bel berbunyi tanda masuk kelas, peserta didik segera

berkumpul di lapangan sekolah untuk segera berbaris sesuai

dengan kelompoknya untuk mengikuti lomba yang berada di

gedung juang cibadak. Lomba ini diselenggarkaan oleh

pemerintah kelurahan cibadak yang disponsori oleh

Morinaga. Ketika berbaris kepala sekolah bertanya “ada yang

tahu hari ini kita mau kemana?” anak menjawab “lomba bu

lomba” lalu kepala sekolah mengatakan “pintar. tapi sebelum

berangkat kita berdoa dulu ya supaya nanti diperjalanan

selamat dan lombanya menang”. Peserta didik berdoa

sebelum belajar dan doa naik kendaraan.

Selesai berdoa kepala sekolah memberikan informasi

dengan berkata “anak-anak nanti di tempat lomba tidak boleh

bercanda, tidak boleh lari-larian, harus ikutin terus bu guru

ya” anak-anak menjawab “iya ibu guru” lalu kepala sekolah

mempersilahkan guru kelas untuk mendampingi anak

didiknya masing-masing menuju mobil yang sudah disiapkan.

08.00-13.00

WIB

Peserta didik telah sampai di gedung juang cibadak,

karena tempatnya yang cukup dekat dari sekolah jadi tidak

memakan waktu lama untuk sampai disana. Guru langsung

meminta peserta didik untuk segera masuk ruangan yang

sudah dipersiapkan oleh panitia. Sebelum dimulai acara,

Page 149: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

133

ketua panitia acara menyampaikan sambutan sambil

meresmika acara lomba yang akan diadakan. Setelah acara

pembukaan, panitia meminta guru untuk mendampingi anak-

anak yang mengikuti lomba supaya masuk ke ruang masing-

masing. Anak-anak yang mengikuti lomba fashion show

masuk ke ruang rias bersama guru kelas A dengan membawa

alat make up dan pakaian yang sudah dibawa dari sekolah.

sementara anak-anak yang mengikuti lomba mewarnai

didampingi oleh guru kelompok B sambil membawa meja

dan pensil warna yang dibawa masing-masing anak.

Tidak lama, acarapun dimulai. Untuk mewarnai sudah

dimulai beberapa saat yang lalu, sementara lomba fashion

show baru akan dimulai. Acara fashion show pun dimulai

dengan anak-anak yang mengikuti lomba berputar

mengelilingi panggung. Setelah itu mereka dipanggil sesuai

dengan nomor peserta yang sudah didapatkan sejak awal

mendaftar. Untuk TK Sakinah II mendapat nomor urut 17.

Setelah beberapa nomor dipanggil dan tampil, akhirnya

giliran TK Sakinah II maju untuk tampil. Anak tampil dengan

baik diiringi lagu sunda walaupun sedikit bingung tapi anak

menyelesaikan penampilan dengan baik.

Setelah lomba fashion show selesai, tidak lama lomba

mewarnai pun juga selesai. Guru mengumpulkan anak-anak

diruangan utama untuk makan siang. Setelah makan siang,

guru mengajak anak untuk pulang kerumah karena

pengumuman pemenang baru akan diumumkan beberapa hari

kemudian. Anak-anak akhirnya naik mobil dan pulang

kerumah masing-masing diantarkan oleh guru.

Page 150: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

134

2.4.8. Catatan Lapangan 8

CATATAN LAPANGAN

PROSES PEMBELAJARAN DI TK SAKINAH II SUKABUMI

Hari/ Tanggal : Rabu, 12 Desember 2018

Tempat : Taman Safari

Waktu : 07.30-10.30 WIB

DESKRIPSI

PUKUL KETERANGAN

05.00-08.00

WIB

Hari ini TK Sakinah II akan melaksanakan study tour

ke Taman Safari. Kegiatan ini merupakan momen istimewa

yang sudah ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Hampir sebulan

sebelumnya anak-anak sudah bolak-balik menyebut tentang

rencana tur tersebut kepada guru. Sekitar pukul 05.00 subuh

rombongan TK sakinah II pun berangkat ke taman safari.

Perjalanan subuh ini ditempuh karena ingin menghindari

macet dan jarak yang jauh dari cibadak. Setiap murid

bepergian dengan didampingi satu atau dua orang anggota

keluarganya. Sementara itu guru-guru sibuk mengecek

kembali semua perlengkapan yang diperlukan selama

darmawisata. Bus dibagi menjadi 2 dan masing-masing bus

dipandu oleh 3 guru. Selama diperjalanan guru mengajak

anak dan orang tua berdoa terlebih dahulu. Setelah itu acara

diisi dengan sumbangan lagu dari anak-anak. Ibu guru

memanggil murid-murid secara acak dan bergantian. Ada

yang malu-malu tidak mau maju, ada yang berani dan

langsung ke depan tanpa beban, ada juga yang tidak berhenti

bernyanyi.

08.00-10.00

WIB

Bus melaju dengan lancar. Pintu masuk lokasi wisata

sudah terlihat, papan besar bertuliskan Taman Safari serta

Page 151: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

135

patung-patung satwa terpampang jelas ketika sudah berada di

mulut objek wisata. Sontak anak-anak bersorak, "horee udah

mau sampe".

Jarak dari gerbang masuk sampai loket pembelian tiket

cukup jauh dan jalurnya sempit. Proses registrasi rombongan

ternyata memakan waktu lama. Rombongan dipersilahkan

berhenti menunggu di halaman parkir yang sangat luas.

Anak-anak mengira sudah sampai dan ingin cepat-cepat

turun.

Tiket sudah beres, kami pun sampai di wahana

permainan di taman safari lalu guru menginstruksikan orang

tua untuk menemani anaknya karena guru mengalami

kesulitan mengatur seluruh anak pada saat di luar sekolah.

Disana anak melihat berbagai macam permainan dan guru

mengizinkan anak untuk bermain namun orang tua wajib

menemani anak dikarenakan permainan yang ada tidak

semuanya aman dimainkan oleh anak-anak, sehingga

membutuhkan pengawasan orang tua agar anak bisa berhati-

hati dalam bermain.

10.00.13.00

WIB

Anak-anak bermain permainan yang disukainya.

Beberapa anak bermain sendiri tapi orang tua tetap

mengawasi hanya tidak ikut menaiki wahana permainan. Tapi

banyak orang tua yang ikut menaiki wahana permainan

bersama anak untuk menjaga anak. anak-anak terlihat senang

saat menaiki wahana permainan. beberapa saat kemudian,

guru memberitahukan orang tua untuk mengambil makanan

di mushola. Setelah menerima makanan, orang tua pun makan

bersama anak-anak. setelah makan, anak pun melanjutkan

bermain permainan yang ada di taman safari tapi sebagian

anak beristirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan

menaiki permainan.

Page 152: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

136

13.00-16.00

WIB

Ketika waktu sudah sore, guru memberitahukan orang

tua untuk segera bergegas bersiap-siap untuk pulang.

Ditakutkan ada barang bawaan yang tertinggal jadi dimohon

untuk mengecek kembali barangnya. Setelah orang tua

memeriksa barangnya lalu rombongan pun menaiki bus

masing-masing. Didalam bus guru menginstruksikan untuk

membaca doa naik kendaraan. Setelah berdoa, bus pun

berlaju untuk pulang ke sukabumi. Karena anak sudah

kelelahan di dalam bus semuanya tertidur pulas sampai

tujuan.

Page 153: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

137

2.4.9. Catatan Lapangan 9

CATATAN LAPANGAN

PROSES PEMBELAJARAN DI TK SAKINAH II SUKABUMI

Hari/ Tanggal : Jum’at, 15 Desember 2019

Tempat : Aula Sekolah

Waktu : 09.30-10.00 WIB

DESKRIPSI

PUKUL KETERANGAN

07.30-

08.00 WIB

Sekitar pukul 09.30 orang tua dan anak sudah datang ke

sekolah untuk pembagian raport. Hari ini anak bebas

menggunakan pakaian apapun. Anak dan orang tua langsung naik

menuju ruang aula yang berada di lantai 2 sekolah. setelah masuk,

anak bersalaman dengan guru lalu duduk sesuai kelompoknya

masing-masing. Setelah semua anak berkumpul, kepala sekolah

pun memulai acara dengan mengucapkan salam dan

menyampaikan ucapan syukurnya karena kegiatan sekolah telah

selesai selama 1 semester ini. Kepala sekolah juga menjelaskan

perkembangan yang terjadi pada anak dari mulai awal masuk

apalagi perubahan jelas terjadi pada anak kelas A. Anak kelas A

yang awalnya tidak bisa ditinggal orang tua kini sedikit demi

sedikit bisa ditinggal. Anak juga mulai tertib menjalankan tata

tertib sekolah. setelah ucapan syukur, kepala sekolah akhirnya

mempersilahkan guru kelas untuk membagikan raport kepada

orang tua. Tiap guru kelas memanggil nama anak dan orang tua

yang maju untuk mengambil raport. Ketika berbincang dengan

orang tua, guru menjelaskan perkembangan yang terjadi pada

anak. apa saja yang harus ditingkatkan nanti disemester

selanjutnya.

Setelah orang tua mendapatkan raport anaknya, lalu kepala

Page 154: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

138

sekolah meminta orang tua dan anak untuk bersalaman bersama

guru-guru. Sambil mengantri, orang tua dan anak bersalaman

dengan guru dan kepala sekolah, walaupun beberapa anak merasa

tidak sabar untuk menunggu saat bersalaman tapi orang tua

membujuk anak untuk sabar menunggu sambil terus mengajak

anak mengobrol agar melupakan rasa bosannya. Setelah semua

bersalaman, orang tua dan anak pun pulang. Kegiatan semester

ganjil ini selesai dengan baik.

Page 155: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

139

2.4.10. Catatan Lapangan 10

CATATAN LAPANGAN

PROSES PEMBELAJARAN DI TK SAKINAH II SUKABUMI

Hari/ Tanggal : Sabtu, 22 Desember 2018

Tempat : Perpustakaan Sekolah

Waktu : 08.30-10.00 WIB

DESKRIPSI

PUKUL KETERANGAN

08.30-09.00

WIB

Walaupun kegiatan sekolah sudah ditutup minggu lalu

dengan pembagian raport, namun pihak sekolah ingin

merayakan hari ibu yang bertepatan hari ini dengan

mengundang orang tua dan anak ke sekolah. undangan sudah

disampaikan kemarin lewat chat di Grup Whatsapp oleh

masing-masing guru kelas. Pagi-pagi anak-anak sudah datang

bersama orang tua. Satu persatu anak dan orang tua masuk

ruang aula sekolah yang berada di lantai 2. Setelah masuk

mereka duduk sambil menunggu yang belum hadir.

09.00-10.00

WIB

Sekitar pukul 08:00, seluruh anak dan orang tua sudah

berkumpul. Lalu kepala sekolah berdiri di depan orang tua dan

anak yang duduk dihadapannya. Pertama-tama kepala sekolah

mengucapkan salam “Assalamualaikum, alhamdulillah hari ini

mama-mama dan anak-anak bisa hadir di acara hari ibu yang

diadakan sekolah. maaf yaaa mama-mama dan anak-anak

mengganggu waktu liburannya. Tapi kami dari TK Sakinah II

ingin mama dan anak punya lebih banyak kenangan manis

lewat kegiatan ini. Hari ini Insya Allah akan ada beberapa

kegiatan seperti yang sudah disampaikan kemarin yaitu akan

ada kegiatan pemberian bunga oleh anak kepada orang tua.

Lalu sungkeman kepada orang tua dan euh... memberikan

Page 156: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

140

surat untuk mama, mari kita mulai acara ini dengan

mengucapkan basmallah”. Semua mengucapkan

“bismillahirrahmaanirrahiim”.

Setelah mengucapkan basmallah, dimulailah acara

sukmenan. Acara sungkeman dipimpin oleh guru kelas B3 dan

anak sungkeman pada orang tua. Karena terlalu terbawa

suasana banyak orang tua yang menangis terharu dan anak

juga ikut menangis. Beberapa anak memeluk orang tua sambil

menangis. Suasana haru menyelimuti sekolah sakinah II.

Setelah acara sungkeman selesai, lalu anak diberikan bunga

oleh guru dan anak dipersilahkan memberikan bunga kepada

orang tua dan sepucuk surat yang sudah dibuat seminggu yang

lalu oleh anak. orang tua pun membuka isi surat tersebut dan

merasa terharu. Setelah rangkaian acara dilaksanakan

waktunya untuk menutup acara. Kepala sekolah menutup

acara dengan mengucapkan terima kasih kepada anak dan

orang tua yang mau meluangkan waktunya dalam perayaan

ini. Kepala sekolah mempersilahkan orang tua dan anak untuk

pulang. Lalu anak dan orang tua pun pulang dan tidak lupa

berpamitan dahulu kepada guru dan kepala sekolah.

Page 157: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

141

2.5. Reduksi Instrumen

REDUKSI INSTRUMEN PENELITIAN

OBSERVASI TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DALAM

PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DI TK SAKINAH II SUKABUMI

No. Peran Pola Asuh Orang Tua dalam

Perkembangan Emosi Anak

Kode

1. Orang tua mampu membimbing dan

mengarahkan agar anak dapat

mematuhi aturan orang tua.

KK/CW 3, SS/CW 1, ES/CW

8, HS/CW 5, NH/CW 4,

SI/CW 2, L/CW 7, SA/CW 6,

HS/CL 1, ES/CL 8, Gambar

4.1, Gambar 4.2.

2. Orang tua memberi kesempatan pada

anak untuk mengungkapkan

perasaannya

HS/CW 5, KK/CW 3,

NH/CW 4, SA/CW 6, L/CW

7, ES/CW 8, NH/CL 8, L/CL

10, Gambar 4.3, Gambar 4.4.

3. Orang tua memberikan reward dan

pujian ketika anak berbuat baik atau

berprestasi.

NH/CW 4, L/CW 7, ES/CW

8, HS/CW 5, SS/CW 1,

SA/CW 6, HS/CL 9, ES/CL

6, Gambar 4.5, Gambar 4.6.

4. Orang tua memberikan kesempatan

pada anak untuk mengekspresikan

emosi ketika marah, senang ataupun

sedih.

NH/CW 4, SA/CW 6, SS/CW

1, L/CW 7, ES/CW 8,

HS/CW 5, SA/CL 8, SA/10,

Gambar 4.7, Gambar 4.8.

5. Orang tua mampu melatih kesabaran

anak

L/CW 7, SS/CW 1, SI/CW 2,

ES/CW 8, SA/CW 6, HS/CW

5, NH/CL 8, L/CL 10 Gambar

4.9, Gambar 4.10.

Page 158: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

142

DOKUMENTASI 3

CATATAN DOKUMENTASI

Dokumentasi Kegiatan Maulid Nabi SAW

Gambar 1. Foto anak-anak saat maulid nabi Gambar 2. Foto para guru saat maulid

nabi

Gambar 3. Para orang tua mempersiapkan

makanan

Gambar 4.1 Membimbing Anak

Mengambil Makan dengan Tangan

Kanan

Gambar 4. Anak-anak makan bersama di

kelas masing-masing.

Page 159: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

143

CATATAN DOKUMENTASI

Dokumentasi Kegiatan Mengunjungi Kantor Pemadam Kebakaran

Gambar 5. Anak mendengar informasi

yang disampaikan petugas

Gambar 6. di depan mobil damkar

Gambar 7. saat menaiki mobil damkar Gambar 8. saat menyemprot bunga

dengan selang damkar

Gambar 9. foto bersama petugas

pemadam kebakaran

Page 160: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

144

CATATAN DOKUMENTASI

Dokumentasi Kegiatan Memasak

Gambar 10. Guru merapikan barisan

anak-anak

Gambar 11. Guru memulai membuat

pizza

Gambar 12. Guru mempraktekkan

membuat pizza

Gambar 13. Anak mencoba membuat

adonan pizza

Gambar 14. Guru memberitahu cara

memasak pizza

Gambar 15. Foto saat selesai membuat

pizza

Page 161: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

145

CATATAN DOKUMENTASI

Dokumentasi Kegiatan Mengunjungi Kantor Polisi

Gambar 16. Guru mengarahkan anak

untuk berbaris

Gambar 17. Berfoto dengan pak

polisi

Gambar 18. Saat anak maju kedepan

untuk mendemonstrasikan arahan pak

polisi

Gambar 19. Berfoto saat beristirahat

Gambar 20. Saat didepan kantor polisi Gambar 21. Foto dengan pak polisi

saat pulang

Page 162: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

146

CATATAN DOKUMENTASI

Dokumentasi Kegiatan Mengunjungi SMK Pertanian Cibadak

Gambar 22. Berfoto dengan guru

biologi dan pertanian.

Gambar 23. Saat masuk rumah kaca

yang berisi banyak tanaman.

Gambar 24. Saat mengamati berbagai

bunga.

Gambar 25. Guru mendampingi anak

memetik sayur.

Gambar 26. Berfoto setelah memetik

sayur.

Gambar 27. Anak-anak beristirahat di

Aula SMK Pertanian.

Page 163: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

147

CATATAN DOKUMENTASI

Dokumentasi Perayaan Tahun Baru Islam

Gambar 28. Anak-anak lomba

membaca do’a di kelas masing-masing

Gambar 29. Pengumuman pemenang

lomba dan ceramah guru.

Gambar 4.6 Memberikan reward pada

anak saat lomba.

Gambar 30. Anak-anak bersalaman

dengan orang tua dan guru.

Gambar 31. Saat akan makan bersama Gambar 32. Berfoto bersama

Page 164: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

148

CATATAN DOKUMENTASI

Dokumentasi Kegiatan Lomba bersama Morinaga

Gambar 33. Persiapan

sebelum naik ke panggung

Gambar 34. Ketika berada di panggung

Gambar 35. Ketika maju

lomba fashion show

Gambar 36. Sebelum dimulai lomba mewarnai

Gambar 37. Ketika dimulai

lomba mewarnai

Page 165: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

149

CATATAN DOKUMENTASI

Dokumentasi Tamasya ke Taman Safari

Gambar 38. Menonton atraksi harimau Gambar 39. Menaiki berbagai macam

wahana permainan

Gambar 4.2 mengarahkan dan

memberikan kepercayaan kepada anak

untuk bermain.

Gambar 4.3 menanggapi anak saat

bercerita.

Gambar 4.7 mendengarkan anak

berbicara karena lelah dan senang

setelah bermain.

Gambar 4.9 meminta anak sabar

menunggu giliran

Page 166: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

150

CATATAN DOKUMENTASI

Dokumentasi Kegiatan Pembagian Raport

Gambar 40. Pemberian raport kepada

anak

Gambar 41. Bersalaman antara orang

tua anak dan guru

Gambar 4.5. memberikan reward berupa pujian pada anak

Gambar 42. Berpamitan

Gambar 4.10. meminta anak untuk

sabar berbaris menunggu giliran

berpamitan.

Page 167: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

151

CATATAN DOKUMENTASI

Dokumentasi Kegiatan Hari Ibu

Gambar 43. Guru menjelaskan

pentingnya menghormati Ibu

Gambar 44. Anak sungkeman kepada

orang tua

Gambar 4.8. memberikan kesempatan

pada anak untuk mengungkapkan

perasaannya

Gambar 45. Anak bersiap memberikan

bunga untuk Ibu

Gambar 4.4. menerima surat yang sudah

dibuat anak tentang isi hatinya.

Gambar 46. Orang tua dan anak

berpamitan dengan guru

Page 168: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

152

LEMBAR REFERENSI

Nama : Dinda Tiara

NIM : 11140184000019

Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul Skripsi : Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Perkembangan Emosi Anak di

TK Sakinah II Sukabumi

No

Judul dan Halaman Buku

Paraf

Pembimbing

I

Pembimbing

II

BAB I

1. Nasrun Faisal, Pola Asuh Orang Tua

Dalam Mendidik Anak Di Era Digital,

An-Nisa’ Volume Ix Nomor 2 Desember

2016, h. 127

2. https://www.motherandbaby.co.id/articl

e/2015/12/40/5489/Pola-Asuh-yang-

Paling-Banyak-Dianut-Orangtua diakses

pada hari minggu, 08 April 2018 pukul

09.46.

3. Ibid.

4. Eli Rohaeli Badria, Wedi Fitriana, Pola

Asuh Orang Tua Dalam

Mengembangkan Potensi Anak Melalui

Homeschooling Di Kancil Cendikia,

Jurnal Comm-Edu, Volume 1 Nomor 1,

Januari 2018, h. 4.

5. http://lifestyle.bisnis.com/read/2015092

2/236/474930/kpai-anak-indonesia-

butuh-pengasuhan-berkualitas diakses

pada hari minggu, 08 April 2018 pukul

10:01.

6. Ibid.

7. http://www.intipesan.com/sp-2687/

diakses pada hari minggu, 08 April 2018

pukul 10:01.

8. http://www.beritasatu.com/anak-bunuh-

diri/42559-komnas-pa-tahun-2011-6-

Page 169: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

153

balita-meninggal-akibat-upaya-bunuh-

diri.html. Diakses pada tanggal 07

Februari 2018 pukul 08.14 WIB

9. Ibid.

10. http://www.beritasatu.com/anak-bunuh-

diri/42564-kasus-anak-bunuh-diri-

akibat-tayangan-tv.html Diakses pada

tanggal 07 Februari 2018 pukul 08.14

WIB

11. Ibid.

12. Riana Mashar, Emosi Anak Usia Dini

dan Strategi Pengembangannya,

(Jakarta: Kencana, 2011), h. 4.

13. Elizabeth B. Hurlock, Psikologi

Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta:

Penerbit Erlangga), h. 118.

14. John W. Santrock, Perkebangan Anak,

Edisi Ketujuh, Jilid Dua, (Jakarta:

Penerbit Erlangga, 2007), h. 20.

15. Ibid.

16. Taman Kanak-kanak Sakinah II

BAB II

1. Mashar, op. cit., h. 50.

2. http://artikelpokjajogja.blogspot.com/20

16/10/pola-pengasuhan-anak.html

diakses pada tanggal 28 Juli 2018 pada

pukul 05:20.

3. Florentinus Christian Imanuel, Peran

Kepala Desa dalam Pembangunan di

Desa Budaya Sungai Bawang

Kecamatan Muara Badak Kab. Kutai

Kartanegara, eJournal Ilmu

Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2,

2015, h. 1184-1185.

4. Abdul Wahib, Konsep Orang Tua dalam

Membangun Kepribadian Anak, Jurnal

Paradigma, Volume 2, Nomor 1, 2015, h.

2

Page 170: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

154

5. Muslima, Pola Asuh Orang Tua

Terhadap Kecerdasan Finansial Anak,

International Journal of Child and

Gender Studies 2015, Vol. 1, No. 1,h. 86.

6. Ibid.

7. Ahmad Susanto, Bimbingan &

Konseling di Taman Kanak-kanak

(Yogyakarta: PrenadaMedia, 2015) h.

26.

8. Nasrun Faisal, op. cit., h. 127.

9. Badria, Fitriana, loc. cit.

10. Nilam Widyarini, Relasi Orangtua &

Anak, (Jakarta: Elex Media Komputindo,

2013), h. 11.

11. Listia Fitriyani, Peran Pola Asuh Orang

Tua dalam Mengembangkan

Kecerdasan Emosi Anak, Lentera Vol.

Xviii, No. 1, Juni 2015, h. 105

12. Rabiatul Adawiah, Pola Asuh Orang

Tua dan Implikasinya terhadap

Pendidikan Anak: Studi pada

Masyarakat Dayak di Kecamatan

Halong Kabupaten Balangan, Jurnal

Pendidikan Kewarganegaraan: Volume

7, Nomor 1, Mei 2017, h. 36-37.

13. https://id.theasianparent.com/tipe-pola-

asuh-anak/ diakses pada tanggal 22 april

2018 pada pukul 19:03.

14. Desmita, Psikologi perkembangan,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2012), h. 4

15. M. Darwis Hude, Emosi, (Penerbit

Erlangga, 2006), h. 54-55

16. Kris H. Timotius, Otak dan Perilaku,

(Yogyakarta: ANDI, 2018), h. 158.

17. Desmita, Op. cit., h. 116

18. Putu Yudari Pratiwi dan I.G.A.P. Wulan

Budisetyani, Emosi dan Penggunaan

Warna Dominan Pada Kegiatan

Mewarnai Anak Usia Dini, Jurnal

Page 171: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

155

Psikologi Udayana 2013, Vol. 1, No. 1,

h. 161.

19. Ali Nugraha, Metode Pengembangan

Sosial Emosional, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), h. 8.4

20. Fitriyani, Op. cit., h. 99-100.

21. https://dosenpsikologi.com/tahap-

perkembangan-emosi-anak di akses pada

hari senin 18 Juni 2018 pukul 19:27

22. Mashar, op. cit., h. 26

23. Nugraha, op. cit., h. 11.2-11.6.

24. https://abiummi.com/5-peran-pola-asuh-

orang-tua-terhadap-kecerdasan-emosi-

anak/ diakses pada tanggal 25 September

2018 pada pukul 07.33.

25. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, h. 43-44

BAB III

1. Nana Syaodih Sukmadinata.Metode

Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rosda,

2011), h. 60

2. Lexy J. Moelong.Penelitian Kualitatif

Edisi Revisi. (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 4

3. Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011), h. 140.

4. Pedoman Penulisan skripsi, (Jakarta:

UIN Jakarta, 2015), h. 46

5. Nana Syaodih Sukmadinata.Metode

Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rosda,

2011), h. 252

6. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. (Bandung:

Alfabeta, 2012), h. 85

7. Ibid.,h. 215.

Page 172: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

156

8. Nana Syaodih Sukmadinata.Metode

Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rosda,

2011), h. 216

9. Lexy J. Moelong.Penelitian Kualitatif

Edisi Revisi. (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 186

10. Ibid, h. 233.

11. Ibid, h. 233-234.

12. Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011), h. 231

13. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. (Bandung:

Alfabeta, 2012), h. 145

14. Ibid.,h. 138.

15. Nana Syaodih Sukmadinata. Metode

Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rosda,

2011), h. 221

16. Christine Daymon, Immy Holloway,

Metode-metode Riset Kualitatif dalam

Public Relations dan Marketing

Communications, (Yogyakarta: Penerbit

Bentang, 2008), h, 210.

17. Ibid, h. 223.

18. Ibid, h. 223.

19. Ibid, h. 223-224.

20. Ibid, h. 246.

21. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. (Bandung:

Alfabeta, 2012), h. 247

22. Pedoman Penulisan skripsi, (Jakarta:

UIN Jakarta, 2015), h. 53

23. Sugiyono, Metode Penelitian

Kuantitbatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 249.

24. Ibid., h. 252

25. Nana Syaodih sukmadinata, Metode

Penelitian Pendidikan, (Bandung:

Rosda, 2007) Cet. III, h. 104

Page 173: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

157

BAB IV

1. KurikulumTK Sakinah II Sukabumi,

(Sukabumi: Dokumen 1, 2017).

2. Ibid.

3. Jailani, Teori Pendidikan Keluarga dan

Tanggung Jawab Orang Tua dalam

Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal

Pendidikan Islam 2014, Vol. 8, No. 2, h.

256.

4. https://lenterakecil.com/teori-belajar-

sosial-menurut-bandura/ di akses pada

tanggal 18 Februari 2019 pada pukul

18:42.

5. http://nova.grid.id/read/07655865/banya

k-manfaatnya-ini-cara-mudah-ajari-

anak-tunjukkan-rasa-sayang-pada-

orangtua?page=all di akses pada tanggal

18 Februari 2019 pada pukul 12:33.

6. Amirulloh Syarbini, Mencetak Anak

HEBAT, (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2014), h. 190.

7. http://www.jurnalasia.com/opini/memb

udayakan-memberikan-penghargaan-

dalam-mendidik/ di akses pada tanggal

19 Februari 2019 pada pukul 06:40.

8. Amaryllia Puspasari, Emotional

Intelligent Parenting & Relationships,

(Jakarta: Elex Media Komputindo,

2009), h. 14.

9. Rini Utami Aziz, Anak Berbohong,

(Solo: Tiga Serangkai, 2006), h. 9.

10. Amaryllia Puspasari, loc. cit.

11. Seto Mulyadi, Cerdas Emosi: Membantu

Anak Balita Mengelola Amarahnya,

(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004), h. 35.

12. https://hellosehat.com/parenting/perkem

bangan-balita/cara-melatih-kesabaran-

anak/ di akses pada tanggal 20 Februari

2019 pada pukul 05:20.

Page 174: PERAN POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN …

158

Yang Mengesahkan

Pembimbing 1

Maila Dinia Husni Rahiem, Ph.D.,M.A

NIP. 19780314200604 2 002