PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN...

252
PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH DI KECAMATAN CAKUNG JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.) Oleh Qois Dzulfaqqor NIM 1113052000003 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H  

Transcript of PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN...

Page 1: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM

MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH DI

KECAMATAN CAKUNG JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.)

Oleh

Qois Dzulfaqqor

NIM 1113052000003

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN

ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU

KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439 H

 

Page 2: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 3: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 4: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 5: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

i

ABTRAK

Qois Dzulfaqqor, (1113052000003), Peran Penyuluh Agama

Islam dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di Kecamatan

Cakung Jakarta Timur, di bawah Bimbingan Drs. M. Lutfi

Jamal, MA.

Penyuluh Agama Islam memegang peran untuk

menyampaikan pesan pembangunan dengan pendekatan dan bahasa

agama. Salah satu program pembangunan tersebut ialah program

“Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah” yang memiliki tujuan

untuk menurunkan angka KDRT dan perceraian di Indonesia,

sehingga menciptakan keluarga yang sakinah. Oleh karena itu

Penyuluh Agama Islam memiliki tugas untuk menyampaikan pesan

yang terdapat pada program tersebut kepada masyarakat.

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran

Penyuluh Agama Islam dalam mewujudkan keluarga sakinah di

Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskriptif. Data

diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dari hasil penelitian ini, Penyuluh Agama Islam melakukan

peran dalam mewujudkan keluarga sakinah melalui program

“Pembinaan Keluarga Sakinah” di Kecamatan Cakung sesuai

dengan tugas dan fungsinya. Dalam tugasnya Penyuluh Agama

Islam melakukan pembinaan dan bimbingan di majelis ta’lim,

bimbingan perkawinan dan pembinaan keluarga sakinah teladan

dengan metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi,

metode demontrasi/keteladanan sebagai fungsi edukatif/informatif.

Kemudian melaksakan fungsi konsultatif dengan metode

silaturahmi (home visit) yaitu dengan metode konsultasi dan menjadi

mediator sosial di masyarakat sebagai fungsi advokatif dengan

metode diskusi atau musyawarah. Selanjutnya faktor yang menjadi

penghambat kegiatan penyuluhan yaitu kurangnya Penyuluh Agama

Islam yang tersertifikasi, anggaran kegiatan, fasilitas yang kurang

memadai, perizinan mengikuti kegiatan bimbingan perkawinan, dan

buku pedoman khusus untuk Penyuluh Agama Islam yang kurang

memadai.

Kata Kunci: Peran, Penyuluh Agama Islam, Keluarga Sakinah

 

Page 6: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

ii

 

Page 7: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

iii

KATA PENGANTAR

حيم حمن الره الره بسم للاه

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt.

karena berkat rahmat, hidayah serta taufiq-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peran Penyuluh

Agama Islam dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di

Kecamatan Cakung Jakarta Timur”. Shalawat dan salam

senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw. yang diutus

dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi

peringatan sehingga menjadi cahaya penerang bagi umatnya

hingga hari kiamat nanti.

Adapun dalam penyusunan penelitian ini tidak semata-

mata hasil kerja penulis sendiri, melainkan juga berkat bimbingan

dan dorongan dari pihak-pihak yang telah membantu, baik secara

materi maupun secara spiritual. Untuk itu dalam kesempatan kali

ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima

kasih terutama kepada kedua orang tua penulis Ayah Marwih

Ibnu Hajar dan Mamah Qoidah, S.Pd.I. yang telah mengantarkan

penulis sampai pada titik ini. Selain itu penulis juga sangat

berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis

dalam penelitian ini yang di antaranya:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil

Dekan Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Si selaku

Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. Suhaimi,

 

Page 8: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

iv

M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni

dan Kerjasama.

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si dan Ir. Noor Bekti Negoro,

SE, M.Si selaku Ketua dan Sekertari Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

3. M. Lutfi Jamal, MA selaku dosen pembimbing sekaligus

penasehat akademik yang senantiasa meluangkan tenaga,

waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan dan

nasehat dalam penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komuniasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat

kepada penulis selama menempuh pendidikan di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung, terkhusus Hj.

Lili Kholilah, S.Ag, Ubaidillah, S.Sos.I serta Kepala KUA

Kecamatan Cakung, H. Abdul Azis Kamaludin, MA beserta

staf yang tak pernah lelah membantu penulis.

6. Pengurus dan jama’ah majelis ta’lim binaan Penyuluh

Agama Islam Kecamatan Cakung yang telah meluangkan

waktu dan tempat untuk penulis dalam melaksanakan

penelitian.

7. Kedua adik penulis, Muqsithoh Hazimah dan Siti Muthiah

Aulia yang telah memberi do’a dan dukungan kepada

penulis.

8. Seluruh rekan-rekan Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam 2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terkhusus, Ade

 

Page 9: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

v

Azizi, Sahrul Iman, Amala Firman, Indah Nurmalasari, Dwi

Avitasari, Niko Afriyandi, yang telah memberi banyak

masukan, motivasi dan canda-tawa kepada penulis.

9. Sahabat penulis, Nur Sabilal Huda, Ari Mulki Zamani, Lilis

Lisnawati, Iman Salim Ali Farrar terima kasih telah menjadi

bagian hidup penulis baik suka maupun duka.

10. Seluruh anggota The Ashabul Kahfi Chanting Group, terima

kasih telah menemani, mendukung dan mendoakan penulis.

11. Adik-adik didik saya di Ikatan Kesenian Islam MAN 8

Jakarta terkhusus divisi kaligrafi Islam. Terima kasih telah

mendukung, mendoakan dan memberi banyak kejutan dalam

hidup penulis.

12. Dewan Selawat Raudhatul Muhibbin Kedah, Malaysia.

terkhusus Ust. Muhammad Neezam Arifin yang telah

memberikan do’a, motivasi serta menginspirasi penulis

melalui syair-syairnya.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi

ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu, tanpa

mengurangi rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih.

Semoga semua bantuan dan perhatian yang tercurah

mendapat balasan pahala berlipat ganda dari Allah Swt. Selain itu

semoga apa yang menjadi cita-cita dan impian kita semua

terwujud di masa depan serta mendapat ridha dan keberkahan

dari Allah Swt.

Penulis menyadari bahwa begitu banyak kekurangan dan

jauh dari kata sempurna. Namun, penulis berharap adanya

masukan,kritik dan saran yang membangun supaya menjadi

 

Page 10: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

vi

acuan yang baik bagi penulis. Akhir kata semoga skripsi ini dapat

menjadi manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi

segenap keluarga besar Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam.

Jakarta, 30 Mei 2018

Qois Dzulfaqqor

 

Page 11: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

vii

DAFTAR ISI

ABTRAK ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................ iii

DAFTAR ISI .............................................................................. vii

DAFTAR TABEL ....................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1

B. Pembatasan Masalah .................................................... 12

C. Rumusan Masalah ........................................................ 13

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 14

1. Tujuan Penelitian ..................................................... 14

2. Manfaat Penelitian .................................................. 14

E. Metodologi Penelitian ................................................. 15

1. Metode Penelitian .................................................... 15

2. Tempat dan Waktu Penelitian................................ 16

3. Subjek dan Objek Penelitian .................................. 18

4. Instrument dan Alat Bantu ..................................... 19

5. Teknik Pengumpulan data ...................................... 21

6. Teknik Analisis Data .............................................. 23

7. Teknik dan Pemeriksaan Keabsahan data ............ 23

F. Tinjauan Pustaka .......................................................... 26

G. Sistematika Penulisan .................................................. 33

BAB II LANDASAN TEORI .................................................. 35

A. Peran Penyuluh Agama Islam .................................... 35

1. Pengertian Peran ...................................................... 35

2. Peran dan Fungsi ..................................................... 38

3. Pengertian Penyuluh Agama Islam ....................... 39

4. Peran Penyuluh Agama Islam................................ 41

B. Keluarga Sakinah ......................................................... 46

1. Pengertian Keluarga Sakinah ................................. 46

2. Kriteria Keluarga Sakinah ...................................... 51

C. Mewujudkan Keluarga Sakinah ................................. 56

1. Pernikahan ................................................................ 56

 

Page 12: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

viii

2. Menjalankan Hak dan kewajiban Suami-Istri ..... 59

3. Membina Hubungan Antara Anggota Keluarga

dan lingkungan ........................................................ 62

4. Membina Kehidupan Beragama dalam

Berkeluarga .............................................................. 63

5. Hal-hal yang Perlu Dihindari dalam Berkeluarga 65

D. Perceraian dan Dampak Buruknya bagi Keluarga ... 69

1. Pengertian Perceraian ............................................. 69

2. Akibat yang Ditimbulkan dari Perceraian ............ 70

E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga

Sakinah. ......................................................................... 73

1. Pengertian Metode .................................................. 73

F. Keterkaitan Peran Penyuluh Agama Islam dengan

Metode Penyuluhan ..................................................... 79

BAB III GAMBARAN UMUM PENYULUH AGAMA

ISLAM KUA KECAMATAN CAKUNG ............... 83

A. Sejarah Singkat Penyuluh Agama Islam ................... 83

B. Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Cakung .. 85

C. Kantor Urusan Agama Kecamatan Cakung .............. 88

1. Tugas dan Fungsi KUA Kecamatan Cakung ....... 89

2. Letak Geografis ....................................................... 90

3. Luas Wilayah Kecamatan Cakung ........................ 92

4. Data Penduduk Kecamatan Cakung ..................... 93

5. Data Keagamaan Kecamatan Cakung .................. 94

D. Program Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah di

Kecamatan Cakung ...................................................... 95

E. Hubungan Penyuluh Agama Islam dengan BP4 .... 100

BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN

.................................................................................. 103

A. Data Informan ............................................................. 103

1. Hj. Lili Kholilah, S.Ag ......................................... 104

2. Ubaidillah, S.Sos.I ................................................ 104

3. H. Abdul Azis Kamaludin, MA........................... 105

4. Dra. Hj. Zubaidah Muchtar, M.Si ....................... 106

5. H. Ahmad Kurtubi, Lc .......................................... 107

 

Page 13: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

ix

6. Tinah ....................................................................... 108

7. Hj. Siti Mariyam .................................................... 109

8. Hj. Maswati ............................................................ 110

9. H. Mukhtar Lubis, S.Ag ....................................... 110

B. Hasil Penelitian ........................................................... 111

1. Tugas Penyuluh Agama Islam dalam Mewujudkan

Keluarga Sakinah di Kecamatan Cakung ........... 112

2. Fungsi dan Hak Penyuluh Agama Islam

dalamMewujudkan Keluarga Sakinah di

Kecamatan Cakung. .............................................. 115

3. Metode Penyuluh Agama Islam Dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah Di Kecamatan

Cakung .................................................................... 136

4. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Penyuluh Agama dalam Mewujudkan Keluarga

Sakinah di Kecamatan Cakung ........................... 143

BAB V PENUTUP ................................................................. 151

A. Kesimpulan ................................................................. 151

B. Saran ............................................................................ 153

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 157

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................... 161

 

Page 14: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keterkaitan Peran dengan Metode Penyuluhan .......... 79 Tabel 3.1 Data Penyuluh Agama KUA Kecamatan Cakung ...... 86 Tabel 3.2 Data Pegawai PNS dan Non PNS Berdasarkan Jabatan

.................................................................................... 90 Tabel 3.3 Rincian Luas Wilayah Kecamatan Cakung ................ 92 Tabel 3.4 Data Penduduk Kecamatan Cakung ........................... 93 Tabel 3.5 Data Keagamaan Kecamatan Cakung ........................ 94

Tabel 4.1 Tujuan Peran Penyuluh Agama Islam dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah di Kecamatan Cakung

.................................................................................. 130

 

Page 15: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk sosial manusia pasti akan selalu

saling membutuhkan satu sama lainnya. Tidak ada manusia

yang mampu hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain

ataupun makhluk lain. Terutama dalam keberlangsungan

hidup manusia itu tersendiri, dimana manusia tidak akan

dapat meneruskan generasinya dan melestarikan spesiesnya

dari kepunahan tanpa adanya pasangan dari golongan

manusia itu sendiri. Allah menciptakan manusia berpasang-

pasangan memiliki tujuan untuk melanjutkan

keberlangsungan hidup umat manusia, tidak lain yaitu untuk

berkembang biak memperoleh keturunan. Hal ini telah jelas

dipaparkan dalam al-Qur’an Sûrah al-Nisâ/4: 1 sebagai

berikut:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-

mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari

padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada

keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan

perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah

yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling

meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan

 

Page 16: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

2

silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan

mengawasi kamu”.1 (QS: al-Nisâ/4: 1)

Ayat di atas telah jelas menerangkan bahwa manusia

diciptakan berpasang-pasangan untuk menhasilkan keturunan

dari keduanya. Namun, mungkinkah Allah menciptakan

pasangan bagi manusia daripada golongan manusia itu sendiri

hanya untuk berkembang biak saja. Lantas jikalau demikian

apa yang berbeda dengan hewan-hewan maupun tumbuh-

tumbuhan yang memiliki pasangan untuk sekedar

berkembang biak. Jelas bahwa manusia adalah makhluk

paling sempurna yang Allah ciptakan, dengan demikian tak

mungkin memiliki kesamaan dalam hal tujuan penciptaannya,

termasuk pula dalam penentuan cara manusia berpasangan di

dalam Islam.

Konsep penyatuan antara kedua jenis manusia yaitu

laki-laki dan perempuan yang sah adalah melalui ikatan

pernikahan. Bahkan dalam agama lainpun pernikahan

memang menjadi simbol yang resmi dan kokoh ketika

sepasang manusia memilih untuk menjalani hidup bersama.

Di dalam Islam pernikahan bukan hanya sebagai peresmi

hubungan sepasang manusia dan memiliki keturunan semata.

Tetapi di dalam sebuah ikatan pernikahan haruslah terdapat

beberapa hal yang di jelaskan dalam al-Qur’an Sûrah al-

Rûm/30: 21 sebagai berikut:

1 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an The Wisdom, (Jakarta: PT Aku

Bisa, 2013), h. 77.

 

Page 17: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

3

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia

menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya

kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan

dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.2 (QS: Al-Rûm/30: 21)

Menurut ayat tersebut, keluarga Islam terbentuk dalam

keterpaduan antara ketenangan (sakinah), penuh rasa cinta

(mawaddah) dan kasih sayang (rahmah). Ia terdiri dari istri

yang patuh dan setia, suami yang jujur dan tulus, ayah yang

penuh kasih sayang dan ramah, ibu yang lemah lembut dan

berperasaan halus, putra-putri yang patuh dan taat serta

kerabat yang saling membina silaturahmi dan tolong-

menolong. Hal ini dapat tercapai bila masing-masing anggota

keluarga tersebut mengetahui hak dan kewajibannya.3

Sudah barang tentu makna dari setiap orang yang

membina rumah tangga mencari kebahagiaan hidup. Hampir

seluruh budaya bangsa menempatkan kehidupan berkeluarga

sebagai ukuran kebahagiaan yang sebenarnya. Meski

seseorang gagal karirnya di luar rumah, tetapi sukses

membangun keluarga yang kokoh dan sejahtera, maka

tetaplah ia dipandang sebagai orang yang sukses dan

2 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an The Wisdom, (Jakarta: PT Aku

Bisa, 2013), h. 406. 3 Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah

Lengkap, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2009), h. 18.

 

Page 18: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

4

berbahagia. Sebaliknya orang yang sukses di luar rumah,

tetapi keluarganya berantakan, maka ia tidak disebut orang

yang beruntung, karena betapapun sukses diraih, tetapi

kegagalan dalam rumah tangganya akan tercermin

diwajahnya, tercermin pula pola hidupnya yang tidak bahagia.

Hidup berkeluarga memang merupakan fitrah sosial

manusia. Secara psikologis, kehidupan berkeluarga, baik bagi

suami, istri, anak-anak, cucu-cicit atau bahkan mertua

merupakan pelabuhan perasaan; ketentraman, kerinduan,

keharuan, semangat dan pengorbanan, semuanya berlabuh di

lembaga yang bernama keluarga. Secara alamiah, ikatan

kekeluargaan memiliki nilai kesucian, oleh karena itu bukan

hanya di masyarakat tradisionil kesetiaan keluarga dipandang

mulia, pada masyarakat liberalpun, kesetiaan keluarga masih

menjadi nilai keindahan, meski persemayaman keindahan itu

di alam bawah sadar. Di balik budaya “pergaulan bebas” yang

dinikmati masyarakat liberal, tetap saja diakui di alam bawah

sadarnya “kebenaran” nilai kesetiaan dalam hidup

berkeluarga.4

Memang benar setiap orang yang melangsungkan

pernikahan ingin memiliki keluarga yang sangat sempurna

dan penuh ketenangan serta kebahagiaan di dalamnya. Kata

sakinah, mawaddah, wa rahmah mungkin mewakili daripada

keinginan tersebut. Terlebih lagi memang itulah hakikat

4 Achmad Mubarok, Psikologi Keluarga Dari Keluarga Sakinah

Hingga Keluarga Bangsa, (Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara, 2005), h. 141-

142.

 

Page 19: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

5

sebenarnya dalam membina rumah tangga di dalam ajaran

Islam. Hidup berumah tangga bagaikan mengemudi bahtera di

tengah samudra luas. Lautan kehidupan seperti tak bertepi,

dan medan hamparan kehidupan sering tiba-tiba berubah.

Memasuki lembaran baru hidup berkeluarga biasanya

dipandang sebagai pintu kebahagiaan. Segala macam harapan

kebahagiaan ditumpahkan pada lembaga keluarga. Akan

tetapi setelah periode “impian indah” terlampaui seseorang

harus menghadapi realita kehidupan. Sunnah kehidupan

ternyata adalah “problem”, tak terkecuali dalam lingkup

keluarga terdapat problem, problem yang ada sepanjang

masa. Tidak ada seorangpun yang hidupnya terbebas dari

problem, tetapi ukuran keberhasilan hidup justru terletak pada

kemampuan seseorang mengatasi problem.5

Dalam pelaksanaannya, menjadikan keluarga yang

sakinah dan selalu berhasil melewati berbagai problem yang

berlaku di dalam kehidupan berumah tangga menjadi sebuah

tantangan yang besar dan tergolong sulit. Tidak sedikit

masalah yang dapat mengandaskan suatu ikatan perkawinan

di tengah jalan. Mulai dari masalah yang tergolong sepele

sampai dengan masalah-masalah yang cukup pelik sehingga

berpotensi membuat keharmonisan rumah tangga menjadi

retak.

Memutuskan suatu ikatan pernikahan kepada

perceraian memang sesuatu yang tidak dilarang dalam syariat

5 Achmad Mubarok, Psikologi Keluarga Dari Keluarga Sakinah

Hingga Keluarga Bangsa, (Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara, 2005), h. 171.

 

Page 20: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

6

Islam, namun perceraian adalah perkara yang paling dibenci

oleh Allah. Jika memang perceraian itu menjadi suatu

keharusan dan kalaupun tetap dipertahankan suatu tali

pernikahan menambah kemudharatan di antara kedua belah

pihak maka perceraian adalah jalan terakhir yang dapat

ditempuh. Namun, bila masih dapat diselesaikan dengan cara

yang baik dan saling memaafkan serta berintrosfeksi diri,

tentu itu lebih baik daripada harus menggadaikan status

pernikahan yang telah dibagun. Banyak faktor yang

menjadikan suatu rumah tangga berhujung pada jurang

perceraian, terlebih lagi di kota-kota besar seperti Jakarta

yang memiliki tingkat stress yang cukup tinggi dan dapat

memicu masalah-masalah mulai dari masalah krisis ekonomi,

perbedaan pendapat, membuka aib rumah tangga, perbedaan

status sosial, dan kurangnya pemahaman tentang hakikat

pernikahan itu sendiri.

Di antara faktor yang sering menimbulkan

perselisihan dalam keluarga ialah kehilangan kepercayaan

antara satu sama lain. Kepercayaan atas kemampuan masing-

masing dalam berbagai bidang, kepercayaan atas tingkah

laku dan kesetiaan masing-masing kepada teman hidupnya.

Kehilangan kepercayaan itulah yang sering membawa

retaknya keluarga dan menjadi rapuhnya hubungan antara

satu sama lain. Kepercayaan akan kesetiaan masing-masing

itu berhubungan erat dengan agama. Seorang yang mengerti

ajaran agamanya tahu apa yang diperintahkan dan tahu apa

yang dilarang Tuhan dan telah terbiasa mematuhi ajaran

 

Page 21: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

7

agamanya, ia tidak akan berani berbuat salah menyimpang

dari ketentuan hukum yang secara tegas diajarkan oleh

agamanya.

Faktor terpenting dalam pemupukan rasa tanggung

jawab dalam perkawinan itu adalah adanya rasa kasih sayang

yang mendalam antara satu sama lain. Karena sayangnya

suami pada istri dan sebaliknya istri kepada suami,

menyebabkan masing-masing mereka berusaha

menghindarkan segala sesuatu yang akan mengurangi rasa

bahagia suami/istri serta masing-masing mereka akan selalu

berusaha untuk menambah rasa bahagia istri/suaminya.

Karena adanya kasih sayang itu, rasa tanggung jawab akan

bertambah dan dengan hilangnya kasih sayang, hilang pulalah

kemauan untuk bertanggung jawab.6

Faktor lain yang tidak jarang menjadi sebab

ketegangan dalam keluarga adalah perasaan kurang dihargai

oleh pihak lain baik oleh istri maupun suami. Penghargaan

timbal balik antara istri dan suami sangat penting untuk

menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam keluarga. Begitu

pula rasa harga diri merupakan salah satu kebutuhan jiwa

yang utama dalam hidup manusia. Seandainya suami/istri

tidak saling menghargai dalam keluarga dia akan kecewa, dan

tidak puas, ketidakpuasan dan kekecewaan itu dapat

menyebabkan tidak bersedia memikul tanggung jawab dalam

keluarga. Akibatnya saling mendendam malah saling

6 Tulus, dkk., Buku Panduan Konseling untuk Konselor BP4

Perspektif Kesetaraan, (Jakarta: Rahima, 2012), h.114-115.

 

Page 22: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

8

membenci dan pada akhirnya rumah tangga akan hancur

berantakan.

Penghargaan jangan hanya diberikan kepada hal-hal

yang besar saja, akan tetapi hendaklah sampai pada hal-hal

yang kecil-kecil juga perlu diperhatikan dan dihargai karena

hal yang kecil-kecil itu pengaruhnya cukup besar, misalnya

masalah makanan pakaian, sikap, mimik muka, percakapan,

tidak menghargainya, dan sebagainya. Kalau sudah terjadi

ketidakharmonisan akan saling salah menyalahkan. Masing-

masing merasa benar sendiri, akibatnya anak-anak yang

menjadi korban.7

Hal-hal yang sepele kadang-kadang berakibat

ketegangan dalam rumah tangga. Seringkali orang

berpendirian bahwa tanggung jawab mencari rezeki dan

pembiayaan keluarga terpikul atas pundak suami, sedangkan

tanggung jawab mengurus rumah tangga dan mendidik anak-

anak urusan istri. Pendirian tersebut ada benarnya, tetapi

tidaklah sepenuhnya benar. Mungkin dalam mencari nafkah

suami yang melakukannya, tetapi dalam mengatur

pengeluaran dan pembelanjaan dilakukan bersama

(istri/suami). Sementara, mengurus keperluan anak sehari-

hari, yang masih kecil banyak dilakukan oleh istri, tapi

mengurus pendidikan secara umum dilakukan bersama

suami/istri. Sering terjadi kesalah-pahaman dan kesalah

pengertian orang tua akan banyak membawa akibat negatif

7 Tulus, dkk., Buku Panduan Konseling untuk Konselor BP4

Perspektif Kesetaraan, (Jakarta: Rahima, 2012), h. 116.

 

Page 23: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

9

pada anak. Banyak anak-anak merasa tidak disayang bahkan

dibenci dan tidak diperhantikan oleh orang tuanya terutama

ayahnya merasa jauh dari anak-anaknya, karena mengira

bahwa tanggung jawab mengurus anak-anak adalah

kewajiban ibu saja.8

Inti dari semua permaslahan di atas ialah karena

kurangnya pemahaman tentang hakikat, hak dan kewajiban

yang harus dilakukan dalam sebuah pernikahan sehingga

menyebabkan perselisihan, silang pendapat kekerasan dalam

rumah tangga dan berujung padaasebuah perceraian.

Terutama di kalangan selebritis yang seolah-olah memainkan

sebuah ikatan perkawinan yang sakral dengan mudahnya

melakukan perceraian bak sebuah permainan. Hal seperti ini

menjadi contoh yang kurang baik, terlebih lagi mereka selalu

muncul di layar televisi dan menjadi idola bagi sebagian

orang.

Sebagaimana mestinya sebuah pernikahan itu berjalan

di jalan yang membawa kedamaian dan ketenangan serta

memperkecil kemungkinan terjadinya perceraian, perlu

adanya seseorang yang berperan untuk membimbing dan

menjadi panutan sekaligus mengajarkan segala kiat-kiat untuk

menjadikan rumah tangga yang dibangun sebagaimana

hakitatnya menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah,

wa rahmah.

8 Tulus, dkk., Buku Panduan Konseling untuk Konselor BP4

Perspektif Kesetaraan, (Jakarta: Rahima, 2012), h. 116.

 

Page 24: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

10

Dengan menanggapi hal tersebut, pemerintah melalui

Kementerian Agama Republik Indonesia mencanangkan

program penurunan angka perceraian di Indonesia. Menteri

Agama RI H. Lukman Hakim Saifuddin mengulas tingginya

angka perselisihan dan perceraian dalam rentang waktu

sepuluh tahun terakhir. Data hingga 2013, dari sekitar 2,2 juta

pernikahan setiap tahunnya, 45 persen terjadi perselisihan dan

12-15 persen mengalami perceraian. Perselisihan rumah

tangga dan perceraian berpotensi menjadi sumber

permasalahan sosial apabila lalai dalam menanggulanginya.

Menyikapi kondisi dan permasalahan tersebut, “Pendidikan

Pra Nikah perlu dijadikan gerakan nasional dalam masyarakat

kita dan harus dimotori oleh BP4 bersama Kementerian

Agama”. 9

Memang sebenarnya persoalan pembimbingan yang

bekaitan dengan masalah keluarga merupakan peran daripada

Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan

(BP4) melalui program Bimbingan Perkawinan (Bimwin)

yang dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA). Namun

dalam praktek di lapangan program Bimwin yang

dikhususkan kepada calon Pengantin ini tersendat oleh

alokasi anggaran yang kurang lancar sehingga pengadaan

program tersebut hanya ketika dana tersebut turun saja.

Padahal program tersebut sangat penting untuk memberikan

9 Bimas Islam, Menag: Pendidikan Pra Nikah Perlu Dijadikan

Gerakan Nasional artikel di akses melalui

https://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/menag-pendidikan-pra-nikah-

perlu-dijadikan-gerakan-nasional- pada 9 Oktober 2017 pukul 21.45 WIB.

 

Page 25: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

11

bekal kepada calon pengantin dalam menjalani kehidupan

berumah tangga sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.

Terlebih lagi hingga tahun 2017 wilayah Jakarta

Timur merupakan daerah dengan angka perceraian tertinggi

di Provinsi DKI Jakarta.10

Dan Kecamatan Cakung

merupakan daerah dengan penduduk terbanyak di Kota

Administrasi Jakarta Timur, sehingga potensi untuk

terjadinya perceraian cukup tinggi.11

Melihat temuan di atas, Penyuluh Agama Islam yang

terintegrasi dalam keanggotaan Kantor Urusan Agama (KUA)

memegang peran dalam menjembatani program tersebut

kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat memahami

dan menerapkan segala aspek yang ditujukan oleh pemerintah

melalui bekal-bekal yang diterangkan oleh Penyuluh Agama

Islam dan mampu menjadikan terwujudnya keluarga yang

sakinah dan menurunnya angka perceraian yang ada.

Dalam hal ini, peran yang dilakukan Penyuluh Agama

Islam tidak hanya ditujukan kepada calon pengantin saja,

tetapi kepada semua golongan masyarakat dari anak-anak,

remaja, usia pra-nikah, maupun orang dewasa. Lebih

khususnya kepada masyarakat yang masih dalam kriteria pra-

sakinah. Sehingga dapat menurunkan angka konflik yang

10

Yan Yusuf, Jaktim Penyumbang Tertinggi Angka Perceraian

karena Medsos di DKI,

https://metro.sindonews.com/read/1245526/170/jaktim-penyumbang-tertinggi-

angka-perceraian-karena-medsos-di-dki-1507146321 diakses pada 15

November 2017. 11

Agus Wahyudi, dkk., Statistik Daerah Kota Jakarta Timur 2017 ,

(Jakarta: Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Timur, 2017), h. 34.

 

Page 26: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

12

terjadi di dalam rumah tangga, hingga turunnya angka

perceraian yang ada di Indonesia, khususnya di Kecamatan

Cakung, Jakarta Timur.

Dengan didasari latar belakang tersebut penulis ingin

mengadakan sebuah penelitian yang selanjutnya dijadikan

sebuah pembahasan skripsi dengan judul “Peran Penyuluh

Agama Islam dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di

Kecamatan Cakung Jakarta Timur”.

B. Pembatasan Masalah

Dalam sebuah penelitian diperlukan pembatasan

masalah agar lebih terfokus kepada apa yang diteliti. Adapun

yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yang erat

kaitannya dengan masalah dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Peran yang dimaksud adalah peran menurut Soerjono

Soekanto yang menjelaskan bahwa “peran merupakan

aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan”.12

Hak dan kewajiban Penyuluh Agama Islam yang

dimaksud ialah Hak dan Kewajiban menurut pedoman

teknis Penyuluh Agama Islam yang diatur oleh undang-

undang. Untuk mengetahui peran Penyuluh Agama Islam

dapat dilihat dari dijalankan atau tidak kewajibannya

12

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, ( Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2000), h. 243.

 

Page 27: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

13

berupa tugas dan fungsinya di masyarakat, serta terpenuhi

hak-haknya dalam melaksanakan penyuluhan.

2. Penyuluh Agama Islam yang dimaksud adalah Penyuluh

Agama Islam yang melaksanakan penyuluhan di wilayah

binaan Kantor Urusan Agama Kecamatan Cakung, Jakarta

Timur.

3. Keluarga sakinah yang dimaksud adalah keluarga/jama’ah

yang merupakan bagian dari kelompok binaan Penyuluh

Agama Islam Kecamatan Cakung dan memenuhi kriteria

keluarga sakinah menurut petunjuk teknis pembinaan

gerakan keluarga sakinah tahun 2011.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan

masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tugas Penyuluh Agama Islam dalam

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung ?

2. Bagaimana fungsi dan hak-hak Penyuluh Agama Islam

dalam mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan

Cakung ?

3. Metode apa yang dilakukan Penyuluh Agama Islam dalam

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung ?

4. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung ?

 

Page 28: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

14

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Merujuk kepada rumusan masalah yang dibahas di

atas, penelitian skripsi ini bertujuan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis tugas, fungsi, hak-hak

dan metode penyuluhan yang dilakukan oleh Penyuluh

Agama Islam, serta faktor pendukung dan penghambat

Penyuluh Agama Islam melakukan penyuluhan dalam

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung,

Jakarta Timur.

2. Manfaat Penelitian

Kemudian manfaat dari penelitian ini dapat

tergambar pada dua sisi, yaitu sisi akademik dan praktis.

Adapun manfaat-manfaat dalam penelitian ini dapat

dilihat sebagai berikut:

a. Manfaat Akademik

Secara akademik penelitian skripsi ini memiliki

manfaat sebagai berikut:

1) Hasil dari penelitian ini dapat memberikan

pengetahuan dan wawasan dalam upaya

mengembangkan studi dakwah dan komunikasi

2) Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan

dapat berguna bagi Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) khususnya pada

jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam ketika

melakukan penyuluhan dengan materi

mewujudkan keluarga sakinah.

 

Page 29: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

15

b. Manfaat Praktis

Kemudian secara praktis penelitian ini memiliki

manfaat sebagai berikut:

1) Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi dalam meningkatkan

kualitas penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan

yang tepat dalam mewujudkan keluarga sakinah.

2) Sebagai pengingat bagi masyarakat muslim

khususnya dalam membina rumah tangga maupun

untuk mempersiapkan diri membangun sebuah

rumah tangga perlu mengikuti syariat ajaran Islam

sehingga akan menciptakan keluarga yang damai,

bahagia dan sejahtera dengan kata lain yaitu

keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskriptif

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

 

Page 30: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

16

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.13

Metode deskriptif kualitatif merupakan langkah-

langkah yang melakukan representasi objek tentang

semua informasi. Dengan kata lain metode ini tidak

terbatas pada pengumpulan data, tetapi juga meliputi

analisis dan interpretasi tentang arti dari data tersebut.14

Melalui metode penelitian di atas penulis

melakukan observasi, wawancara, studi kepustakaan dan

dokumentasi untuk memperoleh data yang terkait dengan

penelitian skripsi ini. Data yang diperoleh tersebut penulis

analisis secara deskriptif sehingga mengetahui lebih

dalam, mengakar, menyeluruh dan lebih jelas tentang

peran Penyuluh Agama Islam dalam menwujudkan

keluarga sakinah di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cakung,

Jakarta Timur pada Bulan November 2017 sampai Bulan

Mei 2018. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini

berdasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:

a. Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur hingga

tahun 2017 masih menyumbang angka perceraian

13

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.

Rosda Karya, 2007), cet. ke-18, h. 6. 14

Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran

dan Penerapan (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 24.

 

Page 31: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

17

tertinggi di Provinsi DKI Jakarta.15

Dan Kecamatan

Cakung merupakan daerah dengan penduduk

terbanyak di Jakarta Timur.16

Sehingga potensi angka

perceraiaannya cukup besar. Selain itu pula peneliti

telah memastikan belum adanya penelitian dengan

tema peran Penyuluh Agama Islam dalam

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung,

Jakarta Timur.

b. Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) selaku lembaga yang mempunyai

peran dalam mewujudkan keluarga sakinah sudah

tidak berinduk kepada Kantor Urusan Agama dan

menjadi lembaga independen sehingga tidak ada

anggaran khusus untuk BP4 dari Kementrian Agama

RI dalam menjalankan program-programnya. Dampak

dari hal tersebut menjadikan banyak program-program

yang tidak berjalan dengan baik17

c. Tersendatnya program Bimbingan Perkawinan yang

merupakan program wajib bagi calon pengantin yang

bertujuan untuk memberi bekal dalam kehidupan

15

Yan Yusuf, Jaktim Penyumbang Tertinggi Angka Perceraian

karena Medsos di DKI,

https://metro.sindonews.com/read/1245526/170/jaktim-penyumbang-tertinggi-

angka-perceraian-karena-medsos-di-dki-1507146321 diakses pada 15

November 2017. 16

Agus Wahyudi, dkk., Statistik Daerah Kota Jakarta Timur 2017 ,

(Jakarta: Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Timur, 2017), h. 34. 17

Wawancara pribadi dengan Dra. Hj. Zubaidah Muchtar, M. Si

Tim Ahli BP4 Pusat dan Trainer Bimbingan Teknik Fasilitator Keluarga

Sakinah DKI Jakarta. 13 Februari 2018.

 

Page 32: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

18

rumah tangga sesuai syari’at Islam di Kantor Urusan

Agama Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

d. Masih tingginya tingkat perceraiaan di Indonesia

sehingga terbentuknya program Kementrian Agama

RI dalam menekan angka perceraian. Melalui hal

tersebut Penyuluh Agama Islam di Kecamatan Cakung

merekomendasikan penelitian ini.

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah semua orang yang

menjadi sumber atau informan yang dapat

memberikan keterangan mengenai masalah

penelitian.18

Adapun teknik pemilihan subjek yang

digunakan penulis adalah purposive sampling.

Purposive sampling adalah sampel yang diambil

betul-betul sesuai dengan maksud dan tujuan

peneliti.19

Penentuan sampel dalam penelitian ini

berdasarkan pada karakteristik yang dianggap

mempunyai keterkaitan dengan karakteristik populasi

yang telah diketahui sebelumnya. Dalam hal ini yaitu,

subjek yang dapat memberikan informasi terkait

dengan penelitian yang penulis lakukan tentang peran

18

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar, (Jakarta:

Bina Aksara, 1989), h. 91. 19

Irawan Soehatono, MetodePenelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1995), h. 63.

 

Page 33: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

19

Penyuluh Agama Islam dalam mewujudkan keluarga

sakinah di Kecamatan Cakung Jakarta Timur.

Melalui teknik pemilihan subjek penelitian di

atas yang akan dijadikan subjek penelitian adalah

sekelompok orang yang dapat memberi informasi

yang relevan dengan objek yang diteliti yaitu dua

orang Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan

Cakung, satu orang Kepala KUA, satu orang Mentor

Bimbingan Teknik Fasilitator Keluarga Sakinah DKI

Jakarta sekaligus Konsultan Ahli BP4 Pusat, satu

orang keluarga sakinah teladan DKI Jakarta tahun

2016, dan empat orang jama’ah kelompok binaan

Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Cakung.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah yang menjadi

perhatian suatu penelitian.20

Melalui pengertian

tersebut yang menjadi perhatian penulis dalam

penelitian skripsi ini adalah peran Penyuluh Agama

Islam dalam mewujudkan keluarga sakinah di

Kecamatan Cakung.

4. Instrument dan Alat Bantu

Dalam penelitian ini, intrument yang digunakan

yaitu peneliti/penulis sendiri. Selain itu untuk

mempermudah dalam melakukan penelitian, peneliti

menggunakan alat bantu sebagai berikut:

20

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar, (Jakarta:

Bina Aksara, 1989), h. 59.

 

Page 34: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

20

a. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang

dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian.

Penulis menyusun pedoman wawancara dengan

membuat pertanyaan-pertanyaan yang sesuai tujuan

penelitian, teori yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti, dan rumusan masalah yang penulis buat agar

mendapat data yang sesuai dengan keinginan penulis

dan tujuan dari penelitian ini. Data-data tersebut

berkaitan dengan tugas, fungsi, hak-hak, metode,

faktor pendukung dan faktor penghambat Penyuluh

Agama Islam dalam mewujudkan keluarga sakinah di

Kecamatan Cakung.

b. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan agar penulis dapat

melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan

penelitian. Dalam hal ini, penulis menentukan hal-hal

apa saja yang penulis perlu observasi sehingga sesuai

dengan tujuan daripada penilitian serta mendapatkan

data yang sesuai dengan keinginan penulis. Adapun

pedoman observasi yang penulis buat seperti

pengamatan perilaku subjek selama kegiatan yang

berhubungan dengan penelitian, kemudian mengamati

lingkungan dan kondisi saat program penyuluhan

berlangsung, serta pengaruhnya terhadap perilaku

subjek dan informasi yang muncul pada saat

berlangsungnya kegiatan.

 

Page 35: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

21

c. Alat Perekam

Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat

wawancara, agar penulis dapat berkonsentrasi pada

proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk

mencatat jawaban-jawaban dari subjek. Dalam

pengumpulan data, alat perekam baru dapat

dipergunakan setelah mendapat izin dari subjek untuk

mempergunakan alat tersebut pada saat wawancara

berlangsung. Dalam hal ini penulis meminta izin

kepada informan untuk merekam jalannya wawancara

dengan alat perekam suara berupa aplikasi perekam

handphone. Dan mendokumentasikan kegiatan dengan

merekam dalam format video maupun foto kegiatan.

5. Teknik Pengumpulan data

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan

sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.21

Sedangkan menurut Burhan Bungin observasi adalah

kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatannya melalui hasil pengamatan panca

indera mata serta dibantu dengan panca indera

lainnya. Di dalam pembahasan ini kata observasi dan

pengamatan digunakan secara bergantian, seseorang

21

Sutrisna Hadi, Metodelogi Reaserh, (Yogyakarta: Andi Offset,

1989), cet. ke-19, h. 139.

 

Page 36: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

22

yang sedang melakukan pengamatan tidak selamanya

menggunakan panca indera matanya saja, tetapi selalu

menghasilkan apa yang dilihatnya dan apa yang

dihasilkan pancaindra yang lainnya, seperti apa yang

dia dengar, apa yang dia cicipi dan apa yang dia cium

dari penciumannya, bahkan merasakan dari apa yang

ia rasakan dari sentuhan-sentuhan kulitnya22

. Dalam

hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung ke

lapangan untuk melihat langsung peran Penyuluh

Agama Islam dalam mewujudkan keluarga sakinah di

Kecamatan Cakung, Jakarta Timur melalui kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam

selama penelitian yang penulis lakukan.

b. Wawancara, yaitu percakapan langsung dan tatap

muka dengan maksud tertentu yang dilakukan

pewawancara untuk memperoleh informasi.23

Dalam

hal ini penulis mewawancarai dua orang Penyuluh

Agama Islam KUA Kecamatan Cakung, satu orang

Kepala KUA Kecamatan Cakung, satu orang Mentor

Bimbingan Teknik Fasilitator Keluarga Sakinah DKI

Jakarta sekaligus Konsultan Ahli BP4 Pusat, satu

orang keluarga sakinah teladan DKI Jakarta tahun

22

M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi,Ekonomi,

Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainya, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013), h. 142-143. 23

Imam Suprayogo dan Tobrani. Metodologi Penelitian Sosial-

Agama (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 172.

 

Page 37: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

23

2016, dan empat orang jama’ah kelompok binaan

Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Cakung.

c. Dokumentasi, dalam proses dokumentasi, penulis

melakukan pengumpulan data-data berupa gambar

ataupun hasil wawancara berupa mencatat kegiatan

dengan tulisan, rekaman suara menggunakan alat

perekam berupa handphone, maupun video yang

terkait dengan penelitian ini di lingkungan Kecamatan

Cakung, Jakarta Timur.

6. Teknik Analisis Data

Dari data yang dikumpulkan, kemudian dianalisis

dan diinterpretasikan. Sedangkan metode yang penulis

gunakan dalam menganalisis data adalah dengan metode

deskriptif, yaitu penulis melaporkan data dengan cara

menerangkan, memberi gambaran dan mengklasifikasikan

data terkumpul apa adanya dan kemudian data tersebut

disimpulkan.

7. Teknik dan Pemeriksaan Keabsahan data

Teknik dan pemeriksaan keabsahan data yang

digunakan dalam penelitian ini ada tiga macam

diantaranya:

a. Perpanjang Keikutsertaan

Keikutsertaan peneliti sangat menentukan

dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak

hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi

memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada

 

Page 38: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

24

latar penelitian.24

Dalam hal ini, untuk menggali data

atau informasi yang diperlukan dalam penelitian ini,

peneliti selalu ikut serta dalam segala kegiatan yang

dilakukan oleh informan utama, sehingga lebih fokus

pada penelitian. Informan utama dalam penelitian ini

adalah Penyuluh Agama Islam yang melakukan

kegiatan penyuluhan di Kecamatan Cakung, Jakarta

Timur.

b. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan

maksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam

situasi yang relevan atau isu yang sedang dicari dan

kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci.25

Dalam ketekunan pengamatan ini

penulis memperhatikan aspek-aspek yang menunjang

daripada tujuan penelitian, yaitu peran Penyuluh

Agama Islam dalam mewujudkan keluarga sakinah di

Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Aspek-aspek

tersebut seperti tugas dan fungsi serta metode yang

dilakukan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung

dalam penyuluhannya.

c. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

24

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung :Remaja

Rosdakarya,1991), h. 175. 25

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung :Remaja

Rosdakarya,1991), h. 177.

 

Page 39: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

25

di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin (dalam

Lexy J. Moleong, 1991) membedakan empat macam

triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang

memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik

dan teori.26

Adapun teknik triangulasi yang penulis pakai

dalam penelitian ini adalah triangulasi data atau

triangulasi sumber. Sebagaimana dikemukakan Yin,

triangulasi data atau sumber dimaksudkan agar dalam

pengumpulan data, peneliti menggunakan multi

sumber data.27

Triangulasi Sumber dilakukan dengan

cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber.28

Dalam hal ini, untuk membantu

memeriksa keabsahan data penulis melakukan

triangulasi sumber dengan mencari sumber selain dari

informan utama, yaitu dua orang Penyuluh Agama

Islam. Oleh karena itu penulis mewawancarai

informan lain sebagai pemeriksa keabsahan data yang

penulis dapat dari informan utama. Oleh karena itu

penulis mewawancarai pula satu orang Kepala KUA,

satu orang keluarga sakinah teladan DKI Jakarta tahun

26

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung :Remaja

Rosdakarya,1991), h. 178. 27

Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-

Agama (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 185. 28

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan; Pendekatan

Kuantitatif, Kualitataif dan R&D), (Bandung; alfabeta, 2010), cet. XI, h. 372.

 

Page 40: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

26

2016, dan empat orang jama’ah kelompok binaan

Penyuluh Agama Islam.

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang mewujudkan keluarga sakinah telah

banyak dilakukan, berikut ini beberapa penelitian yang

mempunyai relevansi dengan judul penelitian penulis antara

lain:

1. Skripsi berjudul: “Strategi Dakwah Majelis Az-Zikra

dalam Menciptakan Keluarga Sakinah” oleh Bobby

Rahman pada tahun 2010, Mahasiswa Jurusan

Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode deskriptif. Penetitian ini ingin mengetahui

bagaimana strategi dakwah Majelis Az-Zikra dalam

menciptakan keluarga yang sakinah melalui Lembaga

Titian Keluarga Sakinah yang didirikannya. Dengan

wawancara dan observasi dengan orang yang terkait

dengan Lembaga Titian Keluarga Sakinah, diketahui

bahwa strategi yang digunakan adalah dengan melakukan

pembekalan secara “fikriyah” yaitu dengan memberikan

wawassan tentang keluarga serta dengan membina rohani

para anggotanya dengan kegiatan seperti zikir.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis

lakukan yaitu sama-sama meneliti tentang

menciptakan/mewujudkan keluarga sakinah, namun

berbeda dalam pemilihan subjek penelitian. Pemilihan

 

Page 41: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

27

subjek pada penelitian ini yaitu Jika penelitian ini lebih

fokus kepada strategi dakwah Majelis Az-Zikra dalam

menciptakan keluarga sakinah, maka penulis lebih

terfokus pada peran Penyuluh Agama Islam di Kecamatan

Cakung, Jakarta Timur dalam mewujudkan keluarga

sakinah yang cakupannya lebih luas berupa tugas pokok

dan fungsi Penyuluh Agama Islam, metode yang

digunakan, serta juga faktor yang mendukung dan

menghambat dalam mewujudkan keluarga sakinah di

Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

2. Skripsi berjudul: “Faktor-Faktor Efektivitas Program

“Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah (SAMARA)”

dalam Pembinaan Keluarga Islami di Radio Dakta 107

FM Bekasi” oleh Diah Anggraini pada tahun 2011,

Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif analisis,

yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor efektivitas

program Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah (SAMARA)

dalam pembinaan keluarga Islami di Bekasi. Melalui

observasi partisipan, wawancara, Focus Group Disscution

(FGD) pada pendengar Samara, dan dokumentasi berupa

rekaman program Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah

(SAMARA) yang disiarkan secara on air dan foto-foto

kegiatan Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah (SAMARA)

secara off air. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) format

 

Page 42: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

28

yang digunakan adalah format prolog skrip kasus, prolog

pendalaman materi dengan dua arah, dan tanya jawab

multimedia, dengan faktor pendukung yang berorientasi

pada narasumber, 2) faktor pendukung pesan yang terdiri

dari: (a) urutan pesan deduktif, (b) gagasan menarik

selanjutnya menerima pesan, (c) imbauan rasional,

imbauan motivasi, dan imbauan emosional sebagai faktor

pendukung, (d) abstraksi pesan, dan (e) pesan nonverbal,

3) faktor pendukung seorang komunikator yang terdiri

dari: (a) kredibiilitas prior ethos, (b) atraksi narasumber,

dan (c) kekuasaan tim produksi, dan 4) faktor pendukung

keseimbangan program Samara on air dan off air adalah

(a) kerjasama tim produksi dan keaktifan narasumber

dalam menyeimbangkan pra-produksi sampai produksi

bahkan sampai pasca produksi, (b) profesi radio sebagai

radio islam, radio dakwah, (c) faktor nonverbal (pesan

paralinguistik), dan (d) faktor komunikator yang

menunjukkan kredibilitasnya.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis ialah

sama-sama membahas tentang keluarga sakinah, tetapi

penelitian ini lebih cendurung fokus meneliti faktor-faktor

evektifitas sebuah program di radio Dakta Bekasi, dan

penelitian ini cakupannya cukup luas karena melihat

efektivitas sebuah program dengan penelitian setingkat

kota. Sedangkan penulis meneliti tetang peran Penyuluh

Agama Islam dengan tingkatan penelitian setingkat

kecamatan. Namun, penulis tidak hanya fokus kepada

 

Page 43: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

29

faktor-faktor evektivitas program keluarga sakinah, tetapi

juga tugas pokok dan fungsi Penyuluh Agama Islam,

metode yang digunakan, serta juga faktor yang

mendukung dan menghambat dalam mewujudkan

keluarga sakinah di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

3. Skripsi dengan judul: “Peran Bimbingan Pra nikah

Bagi Calon Pengantin di Kantor Urusan Agama

(KUA) Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan”

oleh Hapipah pada tahun 2013, Mahasiswa Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah : Peran

bimbingan pra nikah bagi calon pengantin di KUA

Ciputat petugas KUA melakukan bimbingan pra nikah

kepada calon pengantin ditujukan agar mereka memahami

benar peran masing-masing dalam keluarga. Karena itu,

petugas KUA memberikan beberapa materi pokok

diantaranya keluarga sakinah, kesehatan dalam keluarga,

dan UUD perkawinan. Dan apa saja kendala pelaksanaan

bimbingan pra nikah berdasarkan perspektif calon

pengantin adalah masih rendahnya kesadaran calon

pengantin tentang penting tidaknya bimbingan pra nikah.

Selain itu calon pengantin juga menganggap pelaksanaan

bimbingan pra nikah didukung oleh fasilitas yang kurang

memadai. kendala pelaksanaan bimbingan pra nikah

berdasarkan perspektif petugas KUA kopetensi

 

Page 44: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

30

pembimbing yang masih terbatas, kurangnya disiplin

peserta (calon pengantin) serta minimnya sarana dan

prasarana.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis ialah

sama-sama berlatar belakang KUA dan berkaitan dengan

program mewujudkan keluarga sakinah, sedangkan

perbedaannya ialah walau sama-sama membahas tentang

peran, namun penelitian ini menguji peran sebuah

program yang ada di KUA, yaitu program bimbingan pra

nikah di KUA Ciputat. Sedangkan penulis terfokus pada

peran seorang Penyuluh Agama Islam dalam

melaksanakan seluruh program-program yang diadakan

KUA Kecamatan Cakung atau program Penyuluh Agama

Islam tersendiri untuk mewujudkan keluarga sakinah di

wilayah binaan KUA Kecamatan Cakung.

4. Skripsi dengan judul: “Pembinaan Mental Agama Islam

Pada Persatuan Istri Prajurit (PERSIT) Kartika

Chandra Kirana Dalam Upaya Mewujudkan

Keluarga Sakinah Dilingkungan TNI AD Yonkav 7

Pragosa Satya Cijantung Jakarta Timur” oleh Thi Thi

Hardhiyanthi tahun 2016. Mahasiswa Jurusan Bimbingan

dan Penyuluhan Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian snow

ball yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif dan

terinci terhadap suatu organisasi/lembaga yang

menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini

 

Page 45: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

31

menyimpulkan bahwa kegiatan pembinaan mental yang

diadakan di Yonkav 7 Pragosa Satya Cijantung terutama

dalam kegiatan pengajian mingguan memberikan

tambahan pengetahuan agama terhadap para prajurit dan

disana ada konseling agama untuk konsultasi dari setiap

masalahnya, serta berbagai kegiatan yang mengisi serta

melatih para istri prajurit untuk menjadi insan yang

mandiri dan bermanfaat untuk orang banyak. Aktifitas

pembinaan mental agama ini sangat berperan dalam

pelaksanaan program bintal khususnya di bidang agama

Islam, sebagai pedoman, petunjuk, serta perlindungan

untuk istri prajurit itu sendiri untuk menjadi istri dan

masyarakat yang baik.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis ialah

sama-sama membahasa tentang mewujudkan keluarga

sakinah. Namun, penelitian ini meneliti tentang

pembinaan mental yang hanya terkonsentrasi di organisasi

Persatuan Istri Prajurit di Yongkav 7 Pragosa Satya

Cijantung. sedangkan penulis meneliti tentang peran

Penyuluh Agama Islam yang menjalankan program-

program KUA Kecamatan Cakung atau program

Penyuluh Agama Islam tersendiri untuk mewujudkan

keluarga sakinah di wilayah binaan KUA Kecamatan

Cakung. Dimana peran ini lebih luas cakupannya

dibandingkan dengan penelitian ini.

 

Page 46: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

32

5. Skripsi dengan judul: “Peran dan Kontribusi BP4

dalam Membentuk Keluarga Sakinah di KUA Tanah

Abang Jakarta Pusat” oleh Syarifudin pada tahun 2011,

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti ini

menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah BP4 KUA

Tanah Abang sudah mengadakan pembinaan dan

pemupukan sebuah lokasi atau kelurahan untuk menjadi

kelurahan percontohan bagi keluarga sakinah.

Persamaan dalam penelitian yang dilakukan penulis

dengan peneliti ini ialah sama-sama meneliti tentang

membentuk atau mewujudkan keluarga sakinah. Namun,

yang membedakannya adalah pada penentuan subjek yang

berperan dalam membentuk atau mewujudkan keluarga

sakinah. Jika penelitiaan ini terfokus pada peran BP4

sebagai lembaga yang khusus menangani bimbingan dan

penyelesaiaan masalah dalam perkawinan, Namun penulis

memilih meneliti Peran Penyuluh Agama Islam yang

merupakan seorang yang memberikan penerangan

program-program KUA dan program-program Penyuluh

Agama Islam itu sendiri dalam mewujudkan keluarga

sakinah. Bisa dikatakan penelitian ini terfokus pada peran

suatu lembaga, sedangkan penulis meneliti peran

seseorang dalam suatu lembaga.

 

Page 47: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

33

G. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian skripsi ini penulis mengacu pada

pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Desertasi) karya Hamid Nasuhi dkk. yang diterbitkan oleh

CeQDA (Center for Quality Develoment and Assurance)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi dalam lima

bab yaitu:

BAB I: Pendahuluan, bab ini merupakan uraian umum dari

skripsi ini. Isinya menjelaskan latar belakang masalah

penulisan, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, landasan teori, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II: Landasan Teori, dalam bab ini membahas secara

detail tentang definisi peran, peran dan fungsi, Penyuluh

Agama Islam, peran Penyuluh Agama Islam, pengertian

keluarga sakinah, ciri-ciri keluarga sakinah, kriteria keluarga

sakinah, pernikahan, menjalankan hak dan kewajiban suami-

istri, perceraiaan dan dampak buruknya bagi keluarga,

keterkaitan peran dengan metode,tujuan dari peran Penyuluh

Agama Islam.

BAB III: Gambaran Umum Penyuluh Agama Islam KUA

Kecamatan Cakung, dalam bab ini membahas tentang,

sejarah singkat Penyuluh Agama Islam, Penyuluh Agama

Islam Kecamatan Cakung, Kantor Urusan Agama Kecamatan

Cakung, dan program kerja Penyuluh Agama Islam KUA

 

Page 48: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

34

Kecamatan Cakung, hubungan Penyuluh Agama Islam

dengan BP4.

BAB IV: Hasil Penelitian, bab ini merupakan pembahasan

inti dari hasil penelitian, yang berisi mengungkap secara

detail tentang program Pembinaan Gerakan Keluarga

Sakinah, peran Penyuluh Agama Islam berupa tugas, fungsi

dan hak, metode penyuluhan, faktor pendukung dan

penghambat Penyuluh Agama Islam dalam mewujudkan

keluarga sakinah di Kecamatan Cakung Jakarta Timur.

BAB V: Penutup, sebagaimana lazimnya dalam sebuah

laporan hasil penelitian, dalam bab ini berisikan mengenai

kesimpulan dan implementasi yang merupakan jawaban dari

rumusan masalah yang diajukan pada bab pertama dan kritik

serta saran.

 

Page 49: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

35

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peran Penyuluh Agama Islam

1. Pengertian Peran

Sejarah istilah “peran” diambil dari dunia teater.

Dalam teater, seorang aktor harus bermain sebagai tokoh

tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia

diharapkan untuk berperilaku secara tertentu. Posisi aktor

dalam teater (sandiwara) itu kemudian dianalogikan

dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Sebagaimana

halnya dalam teater, posisi orang dalam masyarakat sama

dengan posisi aktor dalam teater, yaitu bahwa perilaku

yang diharapkan daripadanya tidak berdiri sendiri,

melainkan selalu berada dalam kaitan dengan adanya

orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau

aktor tersebut. Dari pandangan inilah disusun teori-teori

peran.1

Kata “peran” dalam “Kamus Besar Bahasa

Indonesia” berarti perangkat tingkat yang diharapkan

dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam

masyarakat.2 Dalam “Kamus Umum Bahasa Indonesia”

kata “peranan” ini memiliki arti yang sama dengan kata

“peran”, lebih jelasnya “peran” disini adalah sesuatu yang

1 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2013), h. 215. 2 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2002), Cet. Ke-2, h. 854.

 

Page 50: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

36

jadi bagian atau memegang pimpinan yang terutama

(dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa). Permisalannya

yaitu tenaga-tenaga ahli dan buruh-buruh pun memegang

(peran/peranan) penting juga dalam pembangunan

negara.3

Menurut Komaruddin dalam “Ensiklopedia

Managemen” menerangkan bahwa yang dimaksudkan

dengan peran adalah:

a. Bagian dari tugas mana yang harus dilaksanakan

dalam manajemen.

b. Pola penilaian yang diharapkan dapat mengenai suatu

status.

c. Bagian atau fungsi seseorang dalam kelompok atau

pranata.

d. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi

karakteristik yang ada padanya.

e. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat.4

Senada dengan hal di atas Soerjono Soekanto

menjelaskan bahwa “peranan merupakan aspek dinamis

kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak

dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia

menjalankan suatu peranan”.5 Peran ini lebih banyak

3 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2014), Edisi Ke-3, h. 870. 4 Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara,

2001), Edisi Ke-5, h. 768. 5 Soerjono Soekanto, Sosioiogi Suatu Pengantar, ( Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2000), h. 243.

 

Page 51: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

37

menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu

proses.6

Sedangkan menurut Gross, Mason dan Mc.

Eachern yang dikutip oleh David Berry mendefinisikan

bahwa peran sebagai seperangkat harapan-harapan yang

dikenalkan pada individu yang menempati kedudukan

sosial tertentu. Harapan-harapan tersebut merupakan

imbangan dari norma-norma sosial dan oleh karena itu

dapat dikatakan bahwa peranan-peranan itu ditentukan

oleh norma-norma yang ada di dalam masyarakat. Artinya

seseorang diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang

diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaannya dan

dalam pekerjaan-pekerjaan lainnya.7 Dapat diartikan

bahwa peran tersebut dapat dilihat dari dijalankan atau

tidaknya kewajiban seseorang yang menempati

kedudukan sosial (Pekerjaan) sesuai dengan hal-hal yang

diharapkan oleh masyarakat.

Bisa disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa

peran adalah suatu status atau kedudukan sosial tertentu

yang dimiliki seseorang yang ditentukan oleh norma-

norma yang ada di masyarakat, yang status tersebut

memiliki hak, dan kewajiban (berupa tugas pokok)

ataupun fungsi yang ada pada diri seseorang sesuai

dengan kedudukan seseorang tersebut di masyarakat.

6 Soerjono Soekanto, Sosioiogi Suatu Pengantar, ( Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1990), h. 269. 7 David Barry, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi,(Jakarta:

Rajawali, 1983), Cet. 3, h. 99-100.

 

Page 52: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

38

Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan

peran menurut Soerjono Soekanto sebagai penilai apakah

Penyuluh Agama Islam di wilayah binaan KUA

Kecamatan Cakung, Jakarta Timur memiliki peran dalam

mewujudkan keluarga sakinah sesuai dengan status, hak

dan kewajiban (tugas pokok) dan fungsi dari Penyuluh

Agama Islam itu sendiri di masyarakat, khususnya di

Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

2. Peran dan Fungsi

Jika dilihat dari penjelasan di atas tentang peran

tersebut, peran tidak pernah terlepas dari fungsi yang ada

di dalamnya. Mengenai kata peran dan fungsi, baik

hubungan dan perbedaan antara keduanya, dapat

dijelaskan bahwa peran memiliki arti sebagai status atau

kedudukan seseorang di masyarakat. Peran ini lebih

diartikan sebagai status seseorang yang mengemban

kewajiban (tugas) yang harus dilakukan oleh seseorang

tersebut di masyarakat.

Sedangkan fungsi dalam hal ini diartikan sebagai

jabatan (pekerjaan) yang dilakukan.8 Fungsi ini sebagai

pelaksanaan atau realisasi daripada kewajiban-kewajiban

jabatan (perkerjaan) atau status (kedudukan) seseorang di

masyarakat.

Dari kedua kata tersebut dapat dilihat perbedaan

antar satu dengan lainnya. Dimana peran adalah sebuah

8 Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 420.

 

Page 53: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

39

kewajiban (tugas) yang harus dilakukan seseorang dalam

kedudukannya di masyarakat, sedangkan fungsi sebagai

realisasi daripada kewajiban yang diemban oleh seseorang

sesuai dengan kedudukannya di masyarakat.

3. Pengertian Penyuluh Agama Islam

Kata penyuluh berasal dari kata “suluh” yang

berarti barang yang dipakai untuk menerangi (biasa dibuat

dari daun kelapa yang kering) atau “obor”. Sedangkan

penyuluh sendiri berarti “pemberi penerangan”,

“penunjuk jalan”. Bisa disimpulkan bahwa penyuluh

adalah seseorang yang memberi penerangan dan petunjuk

kepada jalan yang benar.9

Sedangkan kata “agama” dalam “Kamus Bahasa

Indonesia” berarti ajaran, sistem yang mengatur tata

keimanan (kepercayaan) kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa, tata peribadatan, dan tata kaidah yang bertalian

dengan pergaulan manusia dan manusia serta

lingkungannya dengan kepercayaan itu.10

Jadi agama bisa

diartikan sebagai sistem yang mengatur seseorang dalam

kepercayaan kepada Tuhan, baik dalam beribadah

maupun pergaulan dengan sesama manusia dan

lingkungan sekitar.

9 Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 1386. 10

Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 18.

 

Page 54: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

40

Lalu kata “Islam” menurut “Kamus Umum Bahasa

Indonesia” agama yang dibawa Nabi Muhammad Saw.11

dan lebih jelas lagi “Kamus Besar Bahasa Indonesia”

menjelaskan kata “Islam” memiliki arti agama yang

diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. berpedoman pada

kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan ke dunia melalui

wahyu Allah Swt.12

Bisa diartikan Islam adalah agama

yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. dengan

berpedoman kepada kitab suci Al-Qur’an dan hadits-

hadits Nabi Saw.

Kalau ketiga kata tersebut dipadukan, Penyuluh

Agama Islam memiliki arti seorang yang memberikan

penerangan, petunjuk maupun bimbingan kepada

khalayak sasaran agar selalu di jalan yang benar sesuai

dengan tuntunan agama yang dibawa oleh Nabi

Muhammad Saw. dengan berpedoman pada kitab suci Al-

Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad Saw.

Penyuluh Agama Islam juga mempunyai arti

pembimbing umat dalam rangka pembinaan mental moral

dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Selain itu Penyuluh

Agama Islam juga menerangkan dan menjabarkan segala

aspek pembangunan melalui pintu dan bahasa agama.

Penyampaian yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam

kepada masyarakat adalah dengan melalui bahasa yang

11

W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2014), Edisi Ke-3, h. 454. 12

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Pusat Bahasa, 2014), Edisi Ke-4, h. 549.

 

Page 55: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

41

sederhana dan dimengerti oleh rakyat dengan pendekatan

keagamaan.13

4. Peran Penyuluh Agama Islam

Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa

peran Penyuluh Agama Islam adalah status atau

kedudukan seseorang di masyarakat yang dilihat dari hak

dan kewajiban (tugas pokok) dan fungsi di masyarakat

dalam memberikan penerangan, petunjuk maupun

bimbingan kepada khalayak sasaran agar selalu di jalan

yang benar sesuai dengan tuntunan agama Islam yang

dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.

Peran Penyuluh Agama Islam tidak pernah lepas

dari tugas pokok dan fungsi yang ditetapkan oleh

Kementrian Agama RI. Tugas pokok Penyuluh Agama

Islam diatur dalam Keputusan Menteri Koordinator

Negara Bidang Pengawasan Pembangunan dan

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

54/Kep/MK.WASPAN/9/1999 adalah melakukan dan

mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan

agama dan pembangunan melalui bahasa agama.14

Kemudian untuk menjalankan tugasnya memberi

bimbingan dan penyuluhan agama maupun pembanguna

dengan bahasa agama, Penyuluh Agama Islam memiliki

beberapa fungsi yang melekat pada statusnya di

13

Departeman Agama RI, Panduan Penyuluh Agama, (Jakarta: Dirjen

Bimas Islam Dan Urusan Haji, 1987), h. 9-10. 14

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan

Fungsional Penyuluh Agama, (Jakarta: Dirjen Bimas Islam, 2012), h. 12.

 

Page 56: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

42

masyarakat. Adapun fungsi Penyuluh Agama Islam dalam

melaksanakan tugasnya ialah sebagai berikut:

a. Fungsi Informatif dan Edukatif

Penyuluh Agama Islam memposisikan dirinya sebagai

Da’i yang berkewajiban mendakwahkan Islam,

menyampaikan penerangan agama dan mendidik

masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

tuntutan Al-Quran dan Sunnah Nabi Saw.

b. Fungsi Konsultatif

Penyuluh Agama Islam menyediakan dirinya untuk

turut memikirkan dan memecahkan persoalan-

persoalan yang dihadapi masyarakat, baik persoalan-

persoalan pribadi, keluarga atau persoalan masyarakat

secara umum.

c. Fungsi Advokatif

Penyuluh Agama Islam memiliki tanggung jawab

moral dan sosial untuk melakukan kegiatan pembelaan

terhadap umat/masyarakat binaannya terhadap

berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan

yang merugikan akidah, mengganggu ibadah dan

merusak akhlak.15

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,

Penyuluh Agama Islam mempunyai hak yang secara

literatur diatur dalam pedoman dan teknis Penyuluh

15

Thalib Manhia, Tugas Pokok Dan Fungsi Penyuluh Agama Islam

Fungsional, Https://Gorontalo2.Kemenag.Go.Id/Artikel/29577/Tugas-Pokok-

Dan-Fungsi-Penyuluh-Agama-Islam-Fungsional Di Akses Pada Tanggal 12

Februari 2018.

 

Page 57: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

43

Agama yang ditetapkan undang-undang, baik honorarium

Penyululuh Agama Honorer maupun angka kredit bagi

Penyuluh Agama Islam Fungsional. Namun secara umum,

hak-hak Penyuluh Agama Islam sama dengan penyuluh-

penyuluh lainnya. Seperti halnya Penyuluh Pertanian,

Penyuluh Agama Islam mempunyai hak-hak sebagai

berikut:

1) Menerima pengakuan resmi dari pemerintah dan

mengikuti pelatihan bidang penyuluhan.

2) Dapat memanfaatkan sarana dan prasarana

penyuluhan yang dimiliki oleh pemerintah dan

pemerintah daerah.

3) Di mungkinkan dapat menerima bantuan biaya apabila

mengikuti kegiatan penyuluhan sepanjang tersedia

anggaran pemerintah dan pemerintah daerah

mencukupi.

4) Mendapat penghargaan atas tugas, pengabdian dan

prestasinya dan;

5) Dapat mengikuti berbagai kegiatan penyuluhan yang

difasilitasi oleh pemerintah dan atau pemerintah

daerah.16

Dari pemaparan tentang tugas, fungsi, dan hak

Penyuluh Agama Islam di atas, secara umum Penyuluh

16

Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

61/Permentan/OT.140/11/2008. Tentang Pedoman Pembinaan Penyuluhan

Pertanian Swadaya Dan Penyuluh Pertanian Swasta.

 

Page 58: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

44

Agama Islam memiliki 3 peran utama, adapun peran

tersebut ialah:

a. Penyuluh Agama Islam sebagai pembimbing

masyarakat

Penyuluh Agama Islam sebagai pemuka agama selalu

membimbing, mengayomi dan menggerakkan

masyarakat untuk berbuat baik serta menjauhi

perbuatan terlarang. Mengajak kepada sesuatu yang

menjadi keperluan masyarakatnya dalam membina

wilayahnya baik untuk keperluan masyarakatnya

dalam membina wilayahnya, baik untuk keperluan

sarana kemasyarakatannya.

b. Penyuluh Agama Islam sebagai panutan

Dengan sifat kepemimpinannya Penyuluh Agama

Islam tidak hanya memberikan penerapan dalam

bentuk ucapan dan kata-kata saja. Akan tetapi

bersama-sama mengamalkan dan melaksanakan apa

yang dianjurkannya. Penyuluh Agama Islam

memimpin masyarakat dalam melaksanakan berbagai

kegiatan dengan memberi petunjuk dan penjelasan

tentang apa yang harus dikerjakan, memulainya secara

bersama-sama dan menyelesaikannya secara bersama-

sama pula. Keteladanan ini ditanamkan di dalam

kegiatan kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat

dengan penuh kesadaran dan keikhlasan mengikuti

petunjuk dan ajakan pemimpinnya.

 

Page 59: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

45

c. Penyuluh Agama Islam penyambung tugas

Penerangan Agama

Penerangan Agama secara instusional hanya sampai

tingkat Kabupaten/Kotamadya, sedangkan tugas

operasional Penerangan Agama langsung kepada

masyarakat tidak dapat dilaksanakan oleh karyawan

Penerangan Agama mengingat jumlahnya sangat

sedikit dan tidak merata untuk setiap daerah. Oleh

karenanya sebagai penyambung pelaksanaan tugas

Penerangan Agama kepada masyarakat dilaksanakan

oleh Penyuluh Agama Islam. Dengan demikian tugas

Penyuluh Agama Islam tidak semata-mata

melaksanakan penyuluhan agama Islam dalam arti

sempit berupa pengajian, akan tetapi seluruh kegiatan

penerangan baik berupa pembimbingan keagamaan

maupun bimbingan dan penerangan tentang berbagai

program pembangunan dilaksanakan oleh Penyuluh

Agama Islam. Posisi Penyuluh Agama Islam ini

sangat strategis baik untuk menyampaikan misi

kegamaan maupun misi pembangunan.17

17

Departeman Agama RI, Panduan Penyuluh Agama, (Jakarta: Dirjen

Bimas Islam Dan Urusan Haji, 1987), h. 8-9.

 

Page 60: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

46

B. Keluarga Sakinah

1. Pengertian Keluarga Sakinah

Menjadi keluarga yang sakinah adalah tujuan

dalam membangun kehidupan berumah tangga. Keluarga

sakinah erat kaitannya dengan rumah tangga yang

harmonis, tenang, damai dan berkecukupan.

Istilah keluarga sakinah tersusun dari dua kata

yaitu “keluarga” dan “sakinah”. Kata “keluarga” dalam

“Kamus Besar Bahasa Indonesia” artinya ibu dan bapak

beserta anak-anaknya; seisi rumah.18

Selain itu keluarga

juga dapat diartikan sebagai masyarakat terkait yang

sekurang-kurangnya terdiri dari pasangan suami-istri

sebagai sumber intinya berikut anak-anak yang lahir dari

mereka. Jadi setidak-tidaknya keluarga adalah pasangan

suami-istri, baik mempunyai anak atau tidak mempunyai

anak (nucleal family).

Menurut Abu Ahmadi keluarga merupakan

kelompok primer yang paling penting di dalam

masyarakat. Keluarga merupakan group yang terbentuk

dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana

sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan

membesarkan anak-anak yang belum dewasa. Satuan ini

18

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2003), h. 536.

 

Page 61: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

47

mempuanyai sifat tertentu yang sam, di mana saja dalam

masyarakat manusia.19

Dalam hal ini keluarga yang dimaksud ialah suami

istri yang terbentuk melalui perkawinan. Maka hidup

bersama seseorang pria dengan wanita tidak dapat

dinamakan keluarga jika keduanya tidak diikat oleh

perkawinan. Karena itu perkawinan diperlukan untuk

membentuk keluarga.20

Keluarga adalah kesatuan terkecil yang terdiri dari

suami isteri dan jika tidak ada anak-anak dan didahului

oleh perkawinan. Dari pengertian tersebut berarti

ketiadaan anak tidaklah menggugurkan status keluarga,

jadi faktor anak bukanlah faktor mutlak untuk

terwujudnya suatu keluarga. Suatu keluarga yang

kebetulan tidak dikaruniai anak, tetap mempunyai status

sebagai keluarga. Atau dengan kata lain keluarga itu tetap

berhak dirinya sebagai keluarga.21

Kata sakinah disebutkan sebanyak enam kali

dalam Al-Quran, yakni pada surat Al-Baqarah ayat 248,

surat Al-Taubah ayat 26 dan 40, dan surat Al-Fath ayat 4,

19

Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),

h. 239. 20

Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi DKI Jakarta,

Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Badan Penasehat Pembinaan Dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2012), h. 4. 21

Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),

h. 242.

 

Page 62: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

48

18, dan 26. Masing-masing kata “sakinah” dalam ayat

diatas memiliki arti ketenangan dan ketenteraman.22

Sedangkan kata “sakinah” dalam “Kamus Besar

Bahasa Indonesia” artinya kedamaian, ketenteraman,

ketenangan, dan kebahagiaan.23

Seseorang akan

merasakan sakinah apabila terpenuhi unsur-unsur hajat

hidup spiritual dan material secara layak dan seimbang.

Sebaliknya apabila atau salah satu dari yang disebutkan

tadi tidak terpenuhi,maka orang tersebut akan merasa

kecewa dan gelisah. Hajat hidup yang diinginkan dalam

kehidupan seseorang meliputi; kesehatan, sandang,

pangan, papan, paguyuban, perlindungan hak asasi dan

sebagainya. Seorang yang sakinah hidupnya adalah orang

yang terpelihara kesehatannya, cukup sandang, pangan

dan papan, diterima dalam pergaulan di masyarakat yang

beradab, serta hak-hak asasinya terlindungi oleh norma

agama, norma hukum, dan norma susila.24

Bila kata keluarga dan sakinah dijadikan satu,

maka memiliki arti sebuah keluarga yang terdiri dari ayah,

ibu dan anak yang diliputi dengan suasana damai,

tenteram, tenang, dan bahagia.25

Dari uraian singkat di

22

A. D. Eridani, dkk., Peran BP4 Dalam Mewujudkan Keluarga

Sakinah Hasil Penelitian Di 6 Wilayah, (Rahima: Jakarta, 2013), h. 161. 23

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2003), h. 980. 24

Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi DKI Jakarta,

Membina Keluarga Sakinah, ( Jakarta: Badan Penasehat Pembinaan Dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2012), h. 5. 25

Ahmad Zaini, Membentuk Keluarga Sakinah Melalui Bimbingan

Dan Konseling Pernikahan Vol. 6, No. 1, Juni 2015, STAIN Kudus, h. 91.

 

Page 63: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

49

atas dengan demikian dapat dirumuskan bahwa keluarga

sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan

yang sah, mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan

material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih

sayang antar anggota keluarga dan lingkungannya dengan

selaras, serasi,serta mampu mengamalkan, menghayati

dan memperdalam nilai-nilai keimanan,ketaqwaan dan

akhlak mulia.26

Islam mendorong untuk membentuk keluarga.

Islam mengajak manusia untuk hidup dalam naungan

keluarga, karena keluarga seperti gambaran kecil dalam

kehidupan stabil yang menjadi pemenuhan keinginan

manusia, tanpa menghilangkan kebutuhannya.

Terwujudnya keluarga sakinah dan sejahterah adalah

dambaan setiap keluarga. Agama Islam menginginkan

terwujudnya keluarga yang demikian sesuai dengan al-

Qur’an Sûrah al-Rûm/30: 21 sebagai berikut:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah

Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu

sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram

kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan

26

Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi DKI Jakarta,

Membina Keluarga Sakinah. ( Jakarta: Badan Penasehat Pembinaan Dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2012), h. 5-6.

 

Page 64: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

50

sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-

benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.27

Selaras dengan penjelasan di atas berdasarkan

keputusan Direktur Jenderal Bimbingan dan Masyarakat

Islam dan Urusan Haji Nomor : D/71/1999 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Keluarga Sakinah Bab III

Pasal 3 menyatakan bahwa keluarga sakinah adalah

keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah, mampu

memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan

seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara anggota

keluarga dan lingkungannya dengan selaras, serasi, serta

mampu mengamalkan, menghayati, dan memperdalam

nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dan akhlak mulia.28

Melihat dari penjelasan di atas dapat diartikan

bahwa keluarga sakinah adalah keluarga yang dibangun

atas perkawinan yang sah menurut Undang-Undang yang

berlaku mampu memenuhi hajat spiritual dan material

secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang

antara anggota keluarga dan lingkungannya dengan

selaras, serasi, serta mampu mengamalkan, menghayati,

dan memperdalam nilai-nilai agama.

27

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an The Wisdom, (Jakarta: PT Aku

Bisa, 2013), h. 406. 28

Kementrian Agama RI, Pedoman Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam,

2011), h. 21.

 

Page 65: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

51

2. Kriteria Keluarga Sakinah

Dalam “Program Pembinaan Gerakan Keluarga

Sakinah” Kementrian Agama RI menyusun kriteria-

kriteria umum keluarga sakinah yang terdiri dari Keluarga

Pra Sakinah, Keluarga Sakinah I, Keluarga Sakinah II,

Keluarga Sakinah III, dan Keluarga Sakinah III Plus yang

dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kondisi

masing-masing daerah. Uraian masing-masing kriteria

sebagai berikut:

a. Keluarga Pra Sakinah: yaitu keluarga-keluarga yang

dibentuk bukan melalui ketentuan perkawinan yang

sah, tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar spiritual

dan material (basic need) secara minimal, seperti

keimanan, shalat, zakat fitrah, puasa, sandang, pangan,

papan dan kesehatan.

b. Keluarga Sakinah I: yaitu keluarga-keluarga yang

dibangun atas perkawinan yang sah dan telah dapat

memenuhi kebutuhan spiritual dan material secara

minimal tetapi masih belum dapat memenuhi

kebutuhan sosial psikologisnya, seperti kebutuhan

akan pendidikan, bimbingan keagamaan dalam

keluarganya, mengikuti interaksi sosial keagamaan

dengan lingkungannya.29

c. Keluarga Sakinah II: yaitu keluarga-keluarga yang

dibangun atas perkawinan yang sah dan di samping

29

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 21-22.

 

Page 66: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

52

telah dapat memenuhi kebutuhan kehidupannya juga

telah mampu memahami pentingnya pelaksanaan

ajaran agama serta bimbingan keagamaan dalam

keluarga serta mampu mengadakan interaksi sosial

keagamaan dengan lingkungannya, tetapi belum

mampu menghayati serta mengembangkan nilai-nilai

keimanaan, ketaqwaan dan akhlakul karimah, infaq,

zakat, amal jariah, menabung dan sebagainya.

d. Keluarga Sakinah III: yaitu keluarga-keluarga yang

dapat memenuhi seluruh kebutuhan keimanan,

ketaqwaan, akhlakul karimah, sosial psikologis, dan

pengembangan keluarganya, tetapi belum mampu

menjadi suri tauladan bagi lingkungannya.

e. Keluarga Sakinah III Plus: yaitu keluarga-keluarga

yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan

keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah secara

sempurna, kebutuhan sosial psikologis, dan

pengembangannya serta dapat menjadi suri tauladan

bagi lingkungannya.30

Untuk mengukur keberhasilan program keluarga

sakinah tersebut ditentukan tolak ukur umum masing-masing

tingkatan. Tolak ukur ini juga dapat dikembangkan sesuai

situasi dalam kondisi di sekitarnya. Adapun tolak ukur umum

tersebut adalah sebagai berikut :

30

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan Keluarga

Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 22-23.

 

Page 67: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

53

a. Keluarga Pra sakinah

1) Keluarga yang dibentuk tidak melalui perkawinan

yang sah.

2) Tidak sesuai ketentuan perundang-undangan

perkawinan yang berlaku.

3) Tidak memiliki dasar keimanan.

4) Tidak melakukan shalat wajib.

5) Tidak mengeluarkan zakat fitrah.

6) Tidak menjalankan puasa wajib.

7) Tidak tamat SD, dan tidak dapat baca tulis.

8) Termasuk kategori fakir dan atau miskin.

9) Berbuat asusila.

10) Terlibat perkara-perkara kriminal.31

b. Keluarga Sakinah I

1) Perkawinan sesuai dengan peraturan syariat dan UU

Nomor 1 Tahun 1974.

2) Keluarga memiliki surat nikah atau bukti lain, sebagai

bukti perkawinan yang sah.

3) Mempunyai perangkat Shalat, sebagai bukti

melaksanaan shalat wajib dan dasar keimanan.

4) Terpenuhi kebutuhan makanana pokok, sebagai tanda

bukan tergolong fakir miskin.

5) Masih sering meninggalkan shalat.

6) Percaya terhadap takhayul.

7) Tidak datang di pengajian/majelis taklim.

31

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 23.

 

Page 68: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

54

8) Rata-rata keluarga tamat atau memiliki ijazah SD.32

c. Keluarga Sakinah II

Selain telah memenuhi kriteria Keluarga Sakinah

I, keluarga tersebut hendaknya:

1) Tidak terjadi perceraian, kecuali sebab kematian atau

hal sejenis lainnya yang mengharuskan terjadi

perceraian itu.

2) Penghasilan keluarga melebihi kebutuhan pokok,

sehingga bisa menabung.

3) Rata-rata keluarga memiliki ijazah SMP.

4) Memiliki rumah sendiri meskipun sederhana.

5) Keluarga aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan

sosial keagamaan.

6) Mampu memenuhi standard makanan yang sehat/

memenuhi empat sehat lima sempurna. Tidak terlibat

perkara kriminal, judi, mabuk, prostitusi dan

perbuatan amoral lainnya.33

d. Keluarga Sakinah III

Selain telah memenuhi kriteria Keluarga Sakinah

II, keluarga tersebut hendaknya:

1) Aktif dalam upaya meningkatkan kegiatan dan gairah

keagamaan di masjid-masjid maupun dalam keluarga.

2) Keluarga aktif menjadi pengurus kegiatan keagamaan

dan sosial kemasyarakatan.

32

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 23-24. 33

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 23-24.

 

Page 69: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

55

3) Aktif memberikan dorongan dan motivasi untuk

meningkatkan kesehatan ibu dan anak sereta

kesehatan masyarakat pada umumnya.

4) Rata-rata keluarga memiliki ijazah SLTA ke atas.

5) Pengeluaran zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf

senantiasa meningkat.

6) Meningkatnya pengeluaran qurban.

7) Melaksanakan ibadah haji secara baik dan benar,

sesuai tuntunan agama dan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.34

e. Keluarga Sakinah III Plus

Selain telah memenuhi kriteria Keluarga Sakinah

III, keluarga tersebut hendaknya:

1) Keluarga yang telah melaksanakan haji dapat

memenuhi kriteria haji mabrur.

2) Menjadi tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh

organisasi yang dicintai oleh masyarakat dan

keluarganya.

3) Pengeluaran zakat, infaq, shadaqah jariyah, wakaf

meningkat baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

4) Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat

sekelilingnya dalam memenuhi ajaran agama.

5) Keluarga mampu mengembangkan ajaran agama.

6) Rat-rata anggota keluarga mempunyai ijazah sarjana.

34

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 24-25.

 

Page 70: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

56

7) Nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah

tertanam dalam kehidupan pribadi dan keluarganya.

8) Tumbuh berkembang perasaan cinta kasih sayang

secara selaras, serasi dan seimbang dalam anggota

keluarga dan lingkungan.

9) Mampu menjadi suri tauladan masyarakat

sekitarnya.35

C. Mewujudkan Keluarga Sakinah

Menjadi keluarga sakinah memang sejatinya tujuan

utama dalam membangun sebuah keluarga. Hidup yang penuh

dengan ketentraman, harmonis, bahagia tentulah menjadi

dambaan setiap manusia. Ada beberapa hal yang dapat

dilakukan untuk mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah.

Adapun upaya yang dilakukan untuk mewujudkan keluarga

sakinah sebagai berikut:

1. Pernikahan

Setiap manusia pasti menginginkan membangun

sebuah keluarga dengan penuh kedamaian di dalamnya.

Tentunya bagi umat Islam dalam mewujudkan sebuah

keluarga tersebut haruslah melalui tahapan-tahapan yang

telah disyariatkan oleh Agama Islam. Tentunya tahapan

pertama dalam membangun sebuah keluarga haruslah

melalui tahapan pernikahan.

Kata pernikahan berasal dari kata “nikah” yang

diberi imbuhan pe-an, kata nikah berasal dari Bahasa

35

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 25-26.

 

Page 71: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

57

Arab “nikahun” sinonimnya “tazawwaja” kemudian

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai

perkawinan. Kata “nikah” juga bisa berarti al-jam’u dan

al-dhamu yang artinya kumpul. Makna nikah (zawaj) bisa

diartikan dengan aqdu al-tazwij yang artinya akad nikah.

Juga bisa diartikan (wath’u al-zaujah) bermakna

menyetubuhi istri. Kata “nikah” juga sering digunakan

sebab termasuk dalam Bahasa Indonesia 36

Menurut peraturan perundang-undangan, dasar

dan tujuan pernikahan atau perkawinan merujuk pada

Undang-Undang No. 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan

tercantum dalam Pasal 1 dan Pasal 2.

Dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 1 tahun 1974

Tentang Perkawinan menjelaskan bahwa perkawinan

ialah ikatan lahir-batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk

keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.37

Selanjutnya

dalam Pasal 2 Dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 1 tahun

1974 Tentang Perkawinan dinyatakan bahwa:

a. Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut

hukum masing-masing agamanya dan kepercayaan itu.

36

Tihami Dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah

Lengkap, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 6-7. 37

Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi DKI Jakarta,

Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Badan Penasehat Pembinaan Dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2012), h. 8.

 

Page 72: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

58

b. Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan

perundang-undangan yang berlaku.38

Selain didasari oleh perundang-undangan yang

berlaku di Indonesia, dalam ajaran Islam nikah pun di

jelaskan dalam al-Qur’an Sûrah al-Nûr/24: 32 sebagai

berikut:

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian di

antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin)

dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-

hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin

Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan

Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha

mengetahui”.39

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan

Muslim Nabi Saw bersabda:

وعن انس بن مالك رضى للا عنه انه النهبي صلى

لكنى انا : "وقال للا عليه وسلهم حمد للا واثنى عليه

ج النساء فمن اصلى وانام واصوم وافطر واتزوه

متفق عليه" رغب عن سنهتى فليس منى “Dari Anas bin Malik ra. bahwasanya Nabi Saw.

setelah memuji Allah, beliau bersabda: “akan tetapi aku

melakukan shalat, tidur, berpuasa, berbuka dan menikahi

wanita. Barang siapa yang membenci terhadap

38

Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi DKI Jakarta,

Membina Keluarga Sakinah. (Jakarta: Badan Penasehat Pembinaan Dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2012), h. 8. 39

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an The Wisdom, (Jakarta: PT Aku

Bisa, 2013), h. 354.

 

Page 73: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

59

sunnahku/tindakanku, ia bukanlah termasuk umatku”.40

(HR. Bukhari dan Muslim)

2. Menjalankan Hak dan kewajiban Suami-Istri

Dalam kehidupan berkeluarga terdapat hak-hak

dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suami istri

agar terciptanya keluarga sakinah. Hak dan kewajiban

yang harus dipatuhi oleh suami-istri sebagai berikut:

a. Hak dan Kewajiban Suami

Sebagai kepala keluarga suami mempunyai hak

sebagai berikut:

1) Suami mendapatkan perlakuan dan pelayanan

yang baik dari istri selaku kepala

keluarga/pemimpin rumah tangga dalam batas

yang ditentukan oleh norma agama dan susila.

2) Mengarahkan kehidupan keluarga agar menjadi

keluarga yang takwa.41

Sedangkan kewajiban dari suami agar mencaptakan

keluarga yang sakinah ialah:

1) Memimpin keluarga dengan penuh kasih sayang

sesuai syari’at Islam.

2) Membayar mahar.

3) Memberi nafkah dengan ma’ruf (baik), baik

berupa pangan, sandang, maupun papan.

40

Ahmad Muhammad Yusuf, Ensiklopedi Tematis Ayat Al-Qur’an

Dan Hadits, (Jakarta: Widya Cahaya, 2009), Jilid 7, h. 225. 41

Tulus, dkk., Buku Panduan Konseling Untuk BP4 Perspektif

Kesetaraan, (Jakarta: Rahima, 2012), h 127.

 

Page 74: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

60

4) Menggauli istri sebagaimana mestinya dengan

cara yang baik dan penuh rasa kasih sayang.

5) Memelihara, memimpin dan membimbing serta

membina keluarga agar menjadi keluarga yang

saleh dan terjauhkan dari siksa api neraka.

6) Mendidik istri terutama dalam hal beragama.

7) Menjamin rasa aman bagi keluarga.

8) Menjadi teladan dan pemeran utama dalam

penanaman nilai keagamaan, kebaikan,kebenaran,

cinta kasih, dan kedamaian dalam keluarga.42

b. Hak dan Kewajiban Istri

Selain suami, istripun mempunyai hak-hak dalam

menjalankan hidup berumah tangga. Adapun hak-hak

istri ialah:

1) Hak mengenai harta, yaitu istri berhak

mendapatkan mahar atau mas kawin dan nafkah.

2) Hak mendapat pengakuan yang baik dari suami.

3) Hak memperoleh perhatian dan penjagaan dari

suami, maksudnya menjaga keselamatan dan

kehormatan istrinya, tidak menyia-nyiakan dan

menjaga agar senantiasa melaksanakan perintah

Allah Swt.43

Lalu kewajiban yang patut dijalankan oleh seorang

istri ialah:

42

Tulus, dkk., Buku Panduan Konseling Untuk BP4 Perspektif

Kesetaraan, (Jakarta: Rahima, 2012), h. 127-128. 43

Tulus, dkk., Buku Panduan Konseling Untuk BP4 Perspektif

Kesetaraan, (Jakarta: Rahima, 2012), h. 128.

 

Page 75: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

61

1) Taat dan patuh pada suami selama tidak mengajak

kepada perbuatan yang dilarang agama.

2) Menjaga diri dan kehormatan rumah tangga.

3) Menerima, dan mensyukuri nafkah yang diberikan

suami.

4) Apabila suami memerlukan istri, istri tidak boleh

menolak kecuali alasan yang dibenarkan dalam

syariat.

5) Keluar rumah dengan izin suami.

6) Menerima serta menghormati pemberian suami

dan mencukupkan nafkah sebaik-baiknya, hemat,

cermat, dan bijaksana.

7) Istri tidak boleh memberikan apa saja dari rumah

suaminya, jika tidak mendapatkan izinnya.

8) Istri tidak boleh berpuasa sunnah jika tidak

mendapat izin suami.44

c. Kewajiban Bersama

Dalam kehidupan berumah tangga suami dan istri

tidak hanya memiliki hak dan kewajiban masing-

masing, tetapi juga memiliki kewajiban bersama.

Adapun kewajiban bersama tersebut adalah:

1) Saling menghormati dan menjaga hak yang lain.

2) Saling berbuat baik kepada keluarga keduanya.

44

Tulus, dkk., Buku Panduan Konseling Untuk BP4 Perspektif

Kesetaraan, (Jakarta: Rahima, 2012), h. 129.

 

Page 76: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

62

3) Saling memelihara kepercayaan dan menyimpan

rahasia rumah tangga dan memelihara

keutuhannya.

4) Saling memelihara dan mendidik anak-anaknya

dengan penuh kasih sayang dan saling

memaafkan.

5) Saling bersikap bijaksana ketika timbul masalah.

6) Saling sabar dan menyadari kekurangan yang ada

pada diri masing-masing.45

3. Membina Hubungan Antara Anggota Keluarga dan

lingkungan

Keluarga dalam lingkup yang lebih besar tidak

hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak (nuclear family)

akan tetapi menyangkut hubungan persaudaraan yang

lebih besar lagi (extended family), baik hubungan antara

anggota keluargamaupun hubungan dengan lingkungan

masyarakat.

a. Hubungan antara Anggota Keluarga

Karena hubungan persaudaraan yang lebih luas

menjadi ciri dari masyarakat kita, hubungan di antara

sesama keluarga istri harus baik dengan keluarga

pihak suami.46

Dengan menjaga hubungan yang baik

45

Tulus, dkk., Buku Panduan Konseling Untuk BP4 Perspektif

Kesetaraan, ( Jakarta: Rahima, 2012), h. 129. 46

Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi DKI Jakarta,

Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Badan Penasehat Pembinaan Dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2012), h. 29-30.

 

Page 77: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

63

antar keluarga suami dan istri dapat membuka peluang

untuk menhantarkan kepada keluarga yang sakinah.

b. Hubungan dengan Tetangga dan Masyarakat

Tetangga merupakan orang-orang yang

terdekat yang umumnya merekalah orang-orang yang

pertama tahu dan dimintai pertolongannya. Oleh

karenanya sangatlah janggal kalau hubungan dengan

tetangga tidak mendapat perhatian.

Dapat dibanyangkan kalau sebuah keluarga

yang tidak mau rukun dengan tetangganya, kemudian

mengalami musibah yang memerlukan pertolongan

orang lain, sedangkan tetangga tidak mau tahu

urusannya. Saling kunjung-mengunjungi dan saling

mengirimi adalah perbuatan terpuji lainnya terhadap

tetangga. Perbuatan tersebut akan menimbulkan rasa

kasih dan sayang antara satu dengan lainnya.

4. Membina Kehidupan Beragama dalam Berkeluarga

Dalam upaya membentuk keluarga sakinah,

peranan agama menjadi sangat penting. Ajaran agama

tidak cukup hanya diketahui dan difahami, akan tetapi

harus dapat dihayati dan diamalkan oleh setiap anggota

keluarga sehingga kehidupan dalam keluarga tersebut

dapat mencerminkan suatu kehidupan yang penuh dengan

ketentraman, keamanan dan kedamaian yang dijiwai oleh

ajaran dan tuntunan agama. Setiap anggota keluarga,

terutama orang tua dituntut untuk senantiasa bersikap dan

 

Page 78: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

64

berbuat sesuai dengan garis-garis yang ditetapkan oleh

Allah dan Rasul-Nya.

Dalam hubungan ini orang tua perlu menyadari

betapa pentingnya pendidikan agama bagi setiap anggota

keluarga, khususnya bagi anak-anak. Pendidikan agama

yang ditanamkan sedini mungkin kepada anak-anak akan

sangat berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

kepribadian mereka.47

Dari hal inilah orang tua harus memiliki bekal

agama yang cukup untuk memberikan pengajaran agama

bagi keluarganya, sehingga mereka akan mengamalkan

agama dengan baik, kemudian mereka dapat menjalankan

hidup selamat dan sejahtera. Sebagaimana Allah

mewajibkan kepada kita untuk menjaga diri kita dan

keluarga kita daripada meninggalkan perintah Allah Swt.

yang salah satunya memberi bekal agama yang baik

sehingga terhindar daripada siksa neraka di akhirat nanti.

Hal ini dijelaskan Allah Swt. dalam al-Qur’an Sûrat al-

Tahrîm/66: 6 sebagai berikut:

47

Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi DKI Jakarta,

Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Badan Penasehat Pembinaan Dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2012), h. 42-43.

 

Page 79: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

65

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah

dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan

bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan”.48

Selain daripada agama dapat menjaga kita dan

keluarga kita dari apa neraka kelak, agama juga

menjadikan pemeluknya memiliki hati yang damai dan

tentram yang merupakan salah satu cerminan seseorang

itu hidup bahagia. Hati yang tentram ini bisa didapatkan

jika seseorang senantiasa mengingat Allah dimanapun ia

berada sebagaimana firman Allah Swt. dalam al-Qur’an

Sûrat al-Ra’du/13 : 28 berikut:

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati

mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah.

Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati

menjadi tenteram”.49

5. Hal-hal yang Perlu Dihindari dalam Berkeluarga

Dalam rangka membina kebahagiaan dan

kesejahterahan keluarga ada beberapa hal yang perlu

dicegah dan dihindari, antara lain:

48

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an The Wisdom, (Jakarta: PT Aku

Bisa, 2013), h. 560. 49

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an The Wisdom, (Jakarta: PT Aku

Bisa, 2013), h. 252.

 

Page 80: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

66

a. Hal-hal yang dapat mengganggu kebahagiaan

keluarga:

1) Membuka rahasia pribadi

Segala rahasia pribadi, lebih-lebih yang

menyangkut aib dan kekurangan suami (termasuk

keluarganya), maupun istri (termasuk

keluarganya) tidak perlu dibukakan atau dikatakan

kepada orang lain.

2) Cemburu yang berlebihan

Sifat cemburu dalam batas tertentu dapat diterima

dan diartikan sebagai tanda adanya cinta seseorang

suami kepada istri atau sebaliknya. Akan tetapi

bila cemburu itu timbul tanpa alasan, jelas akan

dapat menggangu kebahagian.

3) Rasa dendam, iri hati dan dengki

Dendam yang berkepanjangan, apalagi yang tidak

jelas ujung pangkalnya, merupakan sifat yang

sangat tercela dan dapat memicu permusuhan antar

anggota keluarga maupun di dalam masyarakat.

4) Judi dan minuman keras

Permainan judi dan minum-minuman keras

merupakan perbuatan sia-sia dan membahayakan

kehidupan keluarga. Secara pribadi seseorang

penjudi senantiasa lalai akan segala tugas dan

tanggung jawabnya, baik kepada Allah, maupun

kepada keluarga dan masyarakat.

 

Page 81: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

67

5) Pergaulan bebas tanpa batas

Pergaulan bebas tanpa batas lebih-lebih yang

menyangkut hubungan pria dan wanita, akan

menjurus pada gangguan kebahagiaan keluarga.

Segala bentuk yang mengarah pada zina harus

dijauhi. Jagalah mata kepala dan mata hati, lisan

dan badan dari perbuatan buruk.

6) Kurang menjaga kehormatan diri

Perlu diingat bahwa sebagai suami atau istri harus

selalu mawas diri, dan menjaga kehormatan diri.

Sehingga mencerminkan sikap kepribadian

seorang muslim.50

b. Hal-hal yang dapat menimbulkan perselisihan di

antaranya adalah:

1) Mengulangi cerita lama/nostalgia pribadi

Menceritakan kepada suami atau istri

menyinggung kenangan lama yang berkenaan

dengan kekasih terdahulu, merupakan tindakan

yang tidak bijaksana dan dapat menimbulkan

perselisihan.

2) Mengungkit-ungkit kekurangan keluarga

Mengungkit-ungkit kekurangan keluarga suami

atau istri bukanlah perbuatan terpuji. Keluarga

suami adalah keluarga istri, demikian pula

50

Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi DKI Jakarta,

Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Badan Penasehat Pembinaan Dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2012), h. 50-52.

 

Page 82: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

68

keluarga istri adalah keluarga suami.

Kekurangan salah satu pihak berarti kekurangan

bersama yang tak pantas diungkit-ungkit.

3) Suka mencela kekurangan suami/istri

Suka mencela kekurangan suami atau istri, baik

secara langsung maupun secara diam-diam harus

dapat dihindarkan. Masing-masing pihak tidak

seharusnya saling mencela bila terdapat

kekurangan pada pihak lainnya. Berusaha saling

memperbaiki dan saling mengisi, karena

manusia itu tidak ada yang sempurna. Sedikit

banyak, pasti ada kurangnya, dan tidak ada

orang yang mau dikatakan kurang atau salahnya.

4) Memuji wanita/pria lain

Memuji-muji wanita atau pria lain di hadapan

suami atau istri sendiri adalah perbuatan yang

tidak bijaksana dan dapat mengundang

perselisihan.

5) Kurang peka terhadap hal-hal yang tidak

disenangi

Suami-istri harus peka dan cepat tanggap atas

segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa

tidak senang pada diri masing-masing. 51

51

Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi DKI Jakarta,

Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Badan Penasehat Pembinaan Dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2012), h. 52-54.

 

Page 83: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

69

D. Perceraian dan Dampak Buruknya bagi Keluarga

1. Pengertian Perceraian

Perceraian dalam istilah fiqih disebut “talak” atau

“furqah”. Talak berarti “membuka ikatan”,

“membatalkan perjanjian”. Furqah berarti “bercerai”,

lawan dari “berkumpul” kemudian kedua perkataan ini

dijadikan istilah oleh ahli-ahli fiqih yang berarti:

perceraian antar suami istri. Perkataan “talak” atau

“furqah” dalam istilah mempunyai arti yang umum dan

arti yang khusus. Arti yang umum, ialah segala macam

bentuk perceraian yang jatuh dengan sendirinya seperti

perceraian yang disebabkan oleh meninggalnya salah

seorang dari suami istri. Arti khusus ialah perceraian yang

dijatuhkan oleh suami saja. 52

Pada prinsip asalnya, talak itu hukumnya makruh

berdasarkan sabda Rasulullah Saw.

م .قال رسول للا ص: عن ابن عمر رضى للا عنهما قال

ماجة روه ابو داود وابن " ابغض الحلل الى للا الطلق "

ح ابو حاتم ارساله وصححه الحاكم ورجه

“Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: “Rasulullah

Saw. Bersabda: “perbuatan halal yang dimurkai oleh

Allah adalah talak/perceraian”.53

(HR. Abu Dawud dan

Ibnu Majah. Al-Hakim mensahihkannya sedangkan Abu

Hatim merajihkan sebagai hadits mursal).

52

A. Kamal Mukhtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan,

(Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1987), h. 156. 53

Ahmad Muhammad Yusuf, Ensiklopedi Tematis Ayat Al-Qur’an

Dan Hadits, (Jakarta: Widya Cahaya, 2009), Jilid 7, h. 306.

 

Page 84: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

70

Talak adakalanya wajib, kadang-kadang haram,

mubah, dan kadang-kadang dihukumi sunah. Talak wajib,

misalnya talak dari hukum perkara syiqaq, yakni

perselisihan suami istri yang sudah tidak dapat

didamaikan lagi, dan kedua pihak memandang perceraian

sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan persengketaan

mereka. Kemudian menjadi haram jika talak tidak

diperlukan dan merugikan bagi suami-istri. Mubah

hukumnya jika tidak dapat diharapkan adanya kebaikan

dari pihak istri. Talak sunah yaitu talak yang dijatuhkan

suami apabila istri sulit untuk diajak melakukan perbuatan

kebajikan dan selalu melanggar perintah Allah.54

Perlu dinyatakan bahwa dengan mensyariatkan

perceraian itu, bukanlah berarti bahwa agama Islam

menyukai atau sekurang-kurangnya bersikaf pasif

terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya

perceraian dari suatu perkawinan, atau boleh dilakukan

setiap saat yang dikehendaki, tetapi agama Islam tetap

memandangnya dengan suatu yang musykil (suatu yang

bertentangan dengan asas dari suatu peraturan atau pokok

dasar dari undang-undang).55

2. Akibat yang Ditimbulkan dari Perceraian

Walau Allah tidak melarang sebuah perceraian,

namun perceraian ini tetap akan memiliki akibat yang

54

Tihami Dan Sohari Sahrani. Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah

Lengkap (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2009), h. 249-250. 55

A. Kamal Mukhtar. Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan,

(Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1987), h. 157-158.

 

Page 85: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

71

ditimbulkan olehnya. Berikut adalah di antara akibat yang

ditimbulkan dari perceraian yaitu:

a. Bagi perempuan yang telah menjadi janda, dia akan

mengalami masalah lahir maupun batin.

Masalah lahir seperti: makan minum, pakaian

dan tempat tinggal. Walaupun perempuan yang janda

itu masih memiliki ibu dan ayah, atau saudaranya,

akan tetapi, untuk menanggung beban hidup seorang

janda bukan suatu hal yang mudah, apalagi kalau

janda itu mempunyai anak. Biasanya apabila terjadi

perceraian, anak akan lebih suka tinggal bersama

ibunya. Akan tetapi masalah yang akan timbul, bagi

seorang perempuan yang janda, untuk menanggung

dirinya sendiri saja rasanya dia sudah tidak mampu,

apalagi untuk menanggung hidup anak-anaknya.

Satu masalah lagi yang akan menekan jiwa dan

perasaan anak ialah apabila ibunya kawin lagi dengan

laki laki yang lain, maka anak tersebut telah berayah

tiri. Apalagi perasaan anak tadi akan lebih tersiksa

apabila ayah tirinya sangat membencinya.

Sedangkan masalah batinpun lebih banyak

lagi, misalnya masalah nafsu kelamin, sebab bagi

perempuan yang hidup menjada, ia akan mengalami

gangguan jiwa, rasa malu pada masyarakat di

sekelililingnya, anggapan buruk masyarakat

kepadanya dan lain-lain.

 

Page 86: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

72

b. Bagi seorang suami ia pun akan merasakan kesepian,

disebabkan ketiadaan istri yang selama ini menjadi

teman hidupnya dalam rumah tangga, serta tidak ada

penghibur hati di masa-masa yang diharapkan.

c. Suami terpaksa mengerjakan pekerjaan yang selama

ini dilakukan oleh istri.

d. Bagi mereka yang mempunyai anak, kadang kala

terpaksa berpisah dengan anak-anaknya yang selama

ini sering terdengar gelak tertawanya di rumah.

e. Masalah keuangan dan ekonomi sudah mulai merosot,

disebababkan tidak ada lagi orang yang akan

mengontrol keuangan dalam belanja.

f. Apabila selalu kesepian, besar kemungkinan si suami

akan terjerumus ke lembah dosa, seperti ke tempat

pelacuran dan sebagainya.

g. Akan menimbulkan perasaan malas, karena sudah

tidak ada perasaan tanggung jawab.

h. Hukuman dari masyarakat, yaitu masyarakat akan

menganggap suami yang tidak bertanggung jawab

dalam berumah tangga.

i. Masyarakat juga akan mengutuk suami itu, karena

telah memutuskan kasih sayang dengan anak-anaknya.

j. Si suami akan dituntut di hari akhirat, apabila dengan

sebab perceraian itu, pendidikan anak-anaknya

menjadi tak tentu arah.56

56

Kasmuri Selamat, Pedoman Mengayuh Bahtera Rumah Tangga

(Panduan Perkawinan), (Jakarta:Kalam Mulia, 1998), h. 32-33.

 

Page 87: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

73

E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga

Sakinah.

1. Pengertian Metode

Dalam menyukseskan sebuah penyuluhan perlu

adanya metode yang tepat dalam menyampaikan materi yang

akan disampaikan oleh penyuluh itu sendiri. Hal ini juga

termasuk dalam melakukan penyuluhan dengan materi

tentang keluarga sakinah. Perlulah menggunakan metode

yang tepat sehingga penyuluhannya dapat terlaksana dengan

sukses.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Metode ialah

cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu

pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang di kehendaki; cara

kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu

kegiatan guna pencapai tujuan yang ditentukan.57

Dapat diartikan bahwa secara umum metode adalah

cara yang dilakukan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

Seperti halnya ketika Penyuluh Agama Islam menginginkan

penyuluhan yang dilakukannya berhasil dan berdampak

kepada tersuluh, maka perlu menggunakan metode yang

tepat. Adapaun metode-metode yang biasa dilakukan antara

lain adalah:

a. Wawancara

Adalah salah satu cara atau teknik yang digunakan

untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai fakta-

57

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet. Ke-3, h. 740.

 

Page 88: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

74

fakta mental/kejiwaan (psikis) yang ada pada diri

terbimbing (tersuluh) atau klien.58

Wawancara dalam

kegiatan penyuluhan keluarga sakinah dilakukan untuk

menyelesaikan masalah di saat ada anggota kelompok

binaan Penyuluh Agama Islam mendapati masalah dalam

kehidupan berumah tangga mereka dan secara umum

wawancara ini dilakukan secara interpersonal (face to

face).

b. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang dilakukan

dengan maksud untuk menyampaikan keterangan,

petunjuk, pengertian, dan penjelasan tentang sesuatu

kepada pendengar dengan menggunakan lisan. Metode

ceramah merupakan suatu teknik penyuluhan yang banyak

diwarnai oleh ciri-ciri karakteristik berbicara oleh

seseorang penyuluh pada suatu aktivitas penyuluhan.

Metode ini harus diimbangi dengan kepandaian khusus

tentang retorika, diskusi dan fator-faktor lain yang

membuat pendengar merasa simpatik dengan

ceramahnya.59

Dalam melakukan penyuluhan dengan metode

ceramah ada tiga teknik yang bisa digunakan sehingga

penyuluhan itu dapat berjalan dengan maksimal. Adapun

teknik-teknik tersebut ialah:

58

M. Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan (Konseling)

Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h.

122. 59

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amza. 2009), h. 101.

 

Page 89: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

75

1) Teknik Bil-hikmah

Yaitu cara yang bijaksana, bersifat akademis dan

elegant. Teknik ini biasanya digunakan dalam

menghadapi klien (tersuluh) yang terpelajar, intelek,

dan memiliki tingkat rasional yang tinggi, tetapi

bersifat ragu-ragu atau bahkan kurang yakin terhadap

kebenaran ajaran agama, sehingga menjadi masalah

bagi dirinya.

2) Teknik Bil-mujadalah

Yaitu melaui perdebatan yang digunakan dalam

menunjukkan dan membuktikan kebenaran ajaran

agama, dengan menggunakan dalil-dalil yang rasional.

Teknik ini digunakan terhadap klien (tersuluh) yang

sangat kritis atau tidak mudah menerima begitu saja

apa-apa yang disampaikan penyuluh agama.

3) Tenik Bil-mau’idzah

Yaitu menunjukkan contoh yang benar dan tepat, agar

klien (tersuluh) bisa mengikutinya dengan mudah,

sebab kekuatan logikanya sulit menangkap bila hanya

berupa penjelasan atau teori-teori yang masih baku

(tekstual).60

c. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode yang dilakukan

dengan menggunakan tanya jawab untuk mengetahui

60

M. Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan (Konseling)

Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h.

135-136.

 

Page 90: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

76

sampai sejauh mana ingatan atau pikiran seseorang

memahami atau menguasai materi dakwah atau

penyuluhan.61

Metode tanya jawab sebagai suatu cara

menyajikan penyuluhan harus digunakan bersama-sama

dengan metode lainnya, seperti metode ceramah. Metode

tanya jawab ini sifatnya membantu kekurangan-kekurangan

yang terdapat pada metode ceramah.

d. Metode Diskusi

Diskusi sering dimaksud sebagai pertukaran fikiran

(gagasan, pendapat dan sebagainya) antara sejumlah orang

secara lisan membahas suatu masalah tertentu yang

dilaksanakan dengan teratur dan bertujuan memperoleh

kebenaran.62

Melalui metode diskusi penyuluh agama dapat

mengembangkan kualitas mental dan pengetahuan agama

para peserta dan memperluas pandangan tentang materi

penyuluhan yang didiskusikan.

e. Metode Propaganda

Yaitu upaya untuk menyiarkan Islam dengan cara

mempengaruhi dan membujuk massa secara massal,

persuasif, dan bersifat otoritatif (paksaan).63

f. Metode Keteladanan/Demonstrasi

Yaitu penyajian dakwah atau penyuluhan dengan

memberikan keteladanan lansung sehingga tersuluh akan

tertarik untuk ikut kepada apa yang dicontohkan. Metode

61

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amza. 2009), h. 102. 62

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amza. 2009), h. 102. 63

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amza. 2009), h. 103.

 

Page 91: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

77

penyuluhan ini dapat dipergunakan untuk hal-hal yang

berkaitan dengan akhlak, cara bergaul, cara beribadah,

berumah tangga, dan segala aspek kehidupan manusia. Nabi

Muhammad Saw. sendiri dalam kehidupannya merupakan

teladan bagi setiap manusia.64

g. Metode Drama

Sebuah cara menjajakan materi penyuluhan dengan

mempertunjukkan dan mempertontonkan kepada tersuluh

agar penyuluhan tercapai sesuai yang ditargetkan. Dalam

metode ini, materi penyuluhan disuguhkan dalam bentuk

drama yang dimainkan oleh seniman yang professional

sebagai penyuluh atau penyuluh yang berprofesi sebagai

seniman. Biasanya metode ini bisa berupa pertunjukan

teater, film, acara televisi, dan video.65

h. Metode Silaturahmi (home visit)

Yaitu penyuluhan yang dilakukan dengan mengadakan

kunjungan kepada suatu objek tertentu dalam rangka

menyampaikan isi dakwah kepada penerima penyuluhan.

Biasanya metode ini digunakan jika ada masalah yang

mesti diselesaikan dan menggunakan pendekatan konseling.

Yaitu membantu individu untuk mengatasi masalah-

masalahnya dan membantu individu mencapai

perkembangan diri yang optimal dengan sumber-sumber

yang ada dari dirinya sendiri. Jadi, konseling merupakan

64

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amza. 2009), h. 103-

104. 65

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amza. 2009), h. 104.

 

Page 92: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

78

“hubungan membantu”, dimana konselor memberikan

kesempatan kepada kliennya untuk dapat menemukan

solusi dari masalah yang dihadapi kliennya untuk dapat

menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya sehingga

kehidupannya bisa lebih baik dari sebelumnya.66

Dari penjabaran metode-metode di atas, Penyuluh

Agama Islam dapat memilih metode-metode yang tersedia,

memadukan, atau berinovasi dengan metode yang ada dalam

kegiatan pembinaan, pembimbing serta penyuluhan keluarga

sakinah di masyarakat. Hal ini bertujuan agar penyuluhan

yang dilaksanakan sesuai dengan kehendak dari Penyuluh

Agama Islam, dan juga memberi efek yang positif bagi

jama’ah. Efek tersebut berupa pengamalan dari materi-materi

yang disampaikan, baik didapatkan ketika mengikuti

kegiatan-kegiatan penyuluhan seperti di majelis ta’lim,

ataupun dalam kegiatan konsultasi dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapi seseorang dalam rumah tangga atau

dengan lingkungan yang ditinggalinya.

66

Tulus, dkk. Buku Panduan Konseling Untuk Konselor BP4

Perspektif Kesetaraan (Jakarta: Rahima, 2012), h. 196.

 

Page 93: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

79

F. Keterkaitan Peran Penyuluh Agama Islam dengan

Metode Penyuluhan

Untuk melaksanakan perannya dalam mewujudkan

keluarga sakinah, Penyuluh Agama Islam memerlukan

metode penyuluhan yang tepat untuk menyampaikan materi-

materi penyuluhan itu sendiri. Lebih tepatnya dalam peran

yang dikaitkan dengan metode penyuluhan tersebut ialah

fungsi yang melekat pada Penyuluh Agama Islam.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi

ialah realisasi daripada kewajiban yang ada dalam peran

tersebut. Adapun keterkaitan peran dengan metode

penyuluhan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Keterkaitan Peran dengan Metode Penyuluhan

No Peran Metode Penyuluhan

1 Fungsi

Informatif/edukatif,

Dalam hal ini

Penyuluh Agama

Islam memberikan

penerangan,

pengajaran dan

informasi terkait

dengan materi-materi

keluarga sakinah.

Fungsi ini biasanya

dilakukan di Majelis

Ta’lim, Kegiatan

Bimbingan

Perkawinan dan

pembekalan pada

calon keluarga sakinah

teladan.

Penggunaan metode yang

dilakukan dalam

menjalankan fungsi

informatif/edukatif tersebut

ialah metode ceramah,

metode tanya jawab,

metode diskusi, dan

demonstrasi/keteladanan.

Penggunaan metode

tersebut didasari karena

biasanya cakupan jama’ah

atau khalayak sasaran

penyuluhan tersebut cukup

banyak. Sehingga metode-

metode tersebutlah yang

dipilih dalam menjalankan

fungsi informatif/edukatif

tersebut.

 

Page 94: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

80

2 Fungsi Konsultatif,

dalam hal ini Penyuluh

Agama Islam

melakukan konsultasi

kepada jama’ah yang

meminta untuk

membantu

menyelesaikan

masalah yang mereka

hadapi dalam

kehidupan berumah

tangga.

Dalam menjalankan fungsi

konsultatif, Penyuluh

Agama Islam melakukan

metode silaturahmi (home

visit). Biasanya metode ini

digunakan jika ada masalah

yang mesti diselesaikan

dan menggunakan

pendekatan konseling.

3 Fungsi Advokatif,

dalam hal ini Penyuluh

Agama Islam

memposisikan dirinya

sebagai advokat atau

mediator sosial di

masyarakat. Biasanya

dalam kegiatan

keluarga sakinah

Penyuluh Agama

Islam melakukan

pembelaan dan

menangani masalah

pertikaian dalam

rumah tangga di

masyarakat.

Penyuluh Agama Islam

menjalankan fungsi

advokatif dengan

melakukan metode diskusi

atau musyawarah kepada

orang-orang yang terlibat

dalam permasalahan yang

dapat merusak ketentraman

dalam berumah tangga.

Selain itupula penyuluh

agama memberikan

penerangan penerangan

dengan metode ceramah

berupa nasihat-nasihat

yang bertujuan untuk

member penyadaran

kepada mereka yang

bertikai.

Dari penjelasan tabel di atas, dapat kita lihat ada

keterkaitan yang hadir antara peran yang dilakukan Penyuluh

Agama Islam melalui fungsi-fungsi yang dilakukan dengan

metode yang dipilih ketika melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.

Artinya, metode penyuluhan digunakan disesuaikan dengan

fungsi yang akan dijalankan oleh Penyuluh Agama Islam. Seperti

 

Page 95: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

81

dalam menjalankan fungsi informatif dan edukatif, Penyuluh

Agama Islam menggunakan metode ceramah karena menghadapi

jama’ah yang cukup banyak. Metode silaturahmi kepada jama’ah

yang konsultasi masalah keluarga untuk menjaga rahasia jama’ah

dalam melangsungkan fungsi konsultatif. Kemudian

menggunakan metode diskusi untuk menemukan akar

permasalahan ketika ada yang bertikai untuk menentukan langkah

yang cocok dalam menyelesaikian masalah.

 

Page 96: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

82

 

Page 97: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

83

BAB III

GAMBARAN UMUM PENYULUH AGAMA ISLAM KUA

KECAMATAN CAKUNG

A. Sejarah Singkat Penyuluh Agama Islam

Penyuluhan Agama Islam sebelumnya terkenal

dengan “Penyiaran Agama Islam” yang dilakukan oleh para

pemuka agama yaitu, Ulama, Muballigh, Da’I atau Kiyai

yang menyampaikan langsung kepada masyarakat. Kegiatan

tersebut dilakukan melalui pengajian, tabligh, dakwah di

rumah-rumah, di langgar, di masjid-masjid maupaun tempat

lainnya. Kegiatan penyiaran ini dilakukan dalam bentuk

pesantren, sekolah atau madrasah, dengan memberikan

berbagai macam ilmu pengetahuan keagamaan. Selain itu

pemuka agama juga menyampaikan masalah-masalah

kemasyarakatan dan memberikan bimbingannya dalam

kehidupan sehari-hari.1

Dalam masa kemerdekaan, usaha bimbingan kepada

masyarakat terus dilaksanakan, baik berupa bimbingan

keagamaan maupun bimbingan dalam bidang kemasyarakatan

dalam rangka membangun bangsa yang merdeka sejahtera.

Para pemuka agama yang menyelenggarakan bimbingan

kepada masyarakat diangkat pemerintah sebagai Penyuluh

Agama dan kepada mereka diberi uang lelah berupa

honorarium. Tugas Penyuluh Agama adalah melaksanakan

1 Departeman Agama RI, Panduan Penyuluh Agama, (Jakarta: Dirjen

Bimas Islam dan Urusan Haji, 1987), h. 4.

 

Page 98: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

84

bimbingan, penerangan serta pengarahan kepada

masyarakatdalam bidang keagamaan maupun kemasyarakatan

untuk lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat akan

ajaran dan kemudian mendorong untuk melaksanakannya

dengan sebaik-baiknya. Demikian juga dalam masalah

kemasyarakatan, untuk diketahui apa yang harus dibuat dan

diselenggarakan dalam kehidupan sehari-hari dalam usaha

memajukan kesejahteraannya.2

Pada tahun 1972 istilah Penyuluh Agama mengalami

perubahan menjadi Guru Agama Honorer (GAH). Istilah ini

muncul disebabkan karena Penyuluh Agama tersebut

honorariumnya disesuaikan dengan Guru Agama. Dengan

ketentuan tersebut maka istilahnya disesuaikan dengan dasar

pemberian honorarium tersebut, kemudian secara umum

disebut Guru Agama Honorer (GAH).3

Istilah Penyuluh Agama mulai disosialisasikan

kembali sejak tahun 1985 melalui Keputusan Menteri Agama

Nomor 79 Tahun 1985 tentang honorarium bagi Penyuluh

Agama. Istilah Penyuluh Agama kembali dipergunakan untuk

mengganti istilah Guru Agama Honorer (GAH) yang dipakai

sebelumnya di lingkungan kedinasan Departemen Agama.4

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994

tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil antara lain

2 Departeman Agama RI, Panduan Penyuluh Agama, (Jakarta: Dirjen

Bimas Islam dan Urusan Haji, 1987), h. 4-5. 3 Departeman Agama RI, Panduan Penyuluh Agama, (Jakarta: Dirjen

Bimas Islam dan Urusan Haji, 1987), h. 7. 4 Departeman Agama RI, Panduan Penyuluh Agama, (Jakarta: Dirjen

Bimas Islam dan Urusan Haji, 1987), h. 8.

 

Page 99: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

85

dinyatakan bahwa untuk meningkatkan mutu profesionalisme

dan pembinaan karir pegawai negeri sipil perlu ditetapkan

jabatan fungsional. Sebagai pelaksanaan dari ketentuan

tersebut di atas, dikeluarkan keputusan Presiden Nomor 87

Tahun 1999 tentang rumpun jabatan fungsional Pegawai

Negeri Sipil (PNS) yang antara lain menetapkan bahwa

penyuluh agama adalah jabatan fungsional pegawai negeri

yang termasuk dalam rumpun jabatan keagamaan.

B. Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Cakung

Penyuluh Agama Islam adalah sebuah jabatan di

Kementrian Agama yang termasuk dalam kelompok jabatan

fungsional yang terintegrasi dalam ruang lingkup Kantor

Urusan Agama (KUA) Kecamatan. Penetapan ini merujuk

pada Pasal 11 Ayat 1 PMA Nomor 34 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan Agama (KUA)

Kecamatan bahwa:

“Kelompok jabatan fungsional terdiri dari kelompok

jabatan fungsional tertentu yaitu Penghulu dan Penyuluh

Agama Islam, dan kelompok jabatan fungsional umum

lainnya yang masing-masing terbagi dalam beberapa

kelompok sesuai dengan bidang keahliannya berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan”.5

Dari PMA Nomor 34 Tahun 2016 tersebut juga

memberi putusan bahwa Penyuluh Agama Islam yang

sebelumnya tidak termasuk dalam struktur Kantor Urusan

5 PMA Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan melalui situs

https://bimasislam.kemenag.go.id/uploads/files/PMA-34-update.pdf pada 13

Maret 2018 pukul 20.30 WIB.

 

Page 100: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

86

Agama (KUA) kemudian masuk kepada struktur Kantor

Urusan Agama (KUA) karena termasuk dalam jabatan

fungsional yang telas dijelaskan di atas, dan sebagaimana

yang dipaparkan pada Pasal 5 PMA Nomor 34 Tahun 2016

bahwa “susunan organisasi KUA Kecamatan terdiri atas:

Kepala KUA Kecamatan, petugas Tata Usaha, dan kelompok

jabatan fungsional”.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya di

lingkungan KUA, Penyuluh Agama Islam Kecamatan terdiri

dari Penyuluh Agama Islam fungsional dan Penyuluh Agama

Islam honorer yang sama-sama mengemban tugas sesuai

perundang-undangan yang berlaku. Dalam lingkupan wilayah

binaan KUA Kecamatan Cakung terdiri dari 17 Penyuluh

Agama Islam yang terdiri dari enam orang Penyuluh Agama

Islam fungsional dan sebelas orang Penyuluh Agama Islam

honorer yang bertugas di tujuh kelurahan di Kecamatan

Cakung.

Tabel 3.1

Data Penyuluh Agama KUA Kecamatan Cakung6

No Nama NIP/No.Reg Keterangan

1 Hj. Rahmawati, M.Ag 196012031986032019 Penyuluh

Agama Islam

fungsional

2 Dra. Hj. Yayah Yahroni 196507142003122001 Penyuluh

Agama Islam

fungsional

3 Hj. Lili Kholilah, S.Ag 197406022003122001 Penyuluh

Agama Islam

fungsional

4 Siti Rohmah, S.Ag 197302172003122002 Penyuluh

6 Struktur Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Cakung Periode

2017-2019.

 

Page 101: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

87

Agama Islam

fungsional

5 Nur Annisa Q.A, S.Ag 197901232002122001 Penyuluh

Agama Islam

fungsional

6 Ubaidillah, S.Sos.I 198603162009011002 Penyuluh

Agama Islam

fungsional

7 Farid Mubarok, S.Ag 31.75.19730710.0042 Penyuluh

Agama Islam

honorer

8 Dedi Wahyudi, S.Ag 31.75.197106240045 Penyuluh

Agama Islam

honorer

9 Drs. Wahyudin 31.75.19650321.0087 Penyuluh

Agama Islam

honorer

10 Rahmawati, MA 31.75.19770329.0048 Penyuluh

Agama Islam

honorer

11 Mahfuz Syafi’i, S.Pd.I 31.75.19891011.0043 Penyuluh

Agama Islam

honorer

12 Munzir Tamam, S.Sos.I 31.75.19900306.0089 Penyuluh

Agama Islam

honorer

13 Ahmad Mursyidi, SH 31.75.19770816.0044 Penyuluh

Agama Islam

honorer

14 Sri Rejeki, S.Ag 31.75.19740204.0099 Penyuluh

Agama Islam

honorer

15 Abdul Kohar, S.S 31.75.19830504.0047 Penyuluh

Agama Islam

honorer

16 Asaroh, S.Pd.I 31.75.19671010.0041 Penyuluh

Agama Islam

honorer

17 Untung Margono, M.Us 5.31.7506.010373.0001 Penyuluh

Agama Islam

honorer

 

Page 102: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

88

C. Kantor Urusan Agama Kecamatan Cakung

Kantor Urusan Agama yang selanjutnya disingkat

dengan KUA Kecamatan adalah unit pelaksana teknis pada

Kementrian Agama, berada dalam naungan Direktur Jendral

Bimbingan Masyarakat Islam dan secara operasional dibina

oleh kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk memimpin

KUA Kecamatan, Kepala KUA dijabat oleh penghulu dengan

tugas tambahan memimpin bukan merrupakan jabatan

struktural sesuai dengan PMA Nomor 34 tahun 2016.7

Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Cakung

merupakan institusi pemerintah di bawah Kementrian Agama

Kota Jakarta Timur yang mempunyai tugas dan fungsi untuk

melaksanakan sebagian tugas dan fungsi pemerintah di

bidang pembangunan agama di Kecamatan, khususnya di

bidang urusan agama Islam. Dalam melaksanakan tugas

tersebut, maka KUA Kec. Cakung merencanakan berbagai

program kegiatan yang dituangkan dalam program strategis.

Hal itu dimaksudkan agar tugas dan fungsi yang diembannya

dapat dicapai dengan hasil yang baik.8

7 Tim Penyusun, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Cakung

Tahun 2016, (Jakarta: KUA Kec. Cakung, 2016), h. 1. 8 Tim Penyusun, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Cakung

Tahun 2016, (Jakarta: KUA Kec. Cakung, 2016), h. 2.

 

Page 103: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

89

1. Tugas dan Fungsi KUA Kecamatan Cakung

Tugas KUA Kecamatan yaitu melaksanakan

layanan dan bimbingan masyarakat Islam di wilayah

kerjanya. Untuk melaksanakan tugas yang diatur oleh

undang-undang KUA Kecamatan Cakung

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan dan

pelaporan nikah dan rujuk.

b. Menyusun statistik layanan dan bimbingan

masyarakat Islam.

c. Pengelolaan dokumentasi dan sistem informasi

manajemen KUA Kecamatan.

d. Pelayanan bimbingan keluarga sakinah.

e. Pelayanan bimbingan kemasjidan.

f. Pelayanan bimbingan rukyat dan pembinaan syari’ah.

g. Pelayanan bimbingan dan penerangan agama Islam

h. Pelayanan bimbingan zakat dan wakaf.

i. Pelayanan bimbingan manasik haji.

j. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan

KUA Kec. Cakung.9

Untuk menjalankan tugas dan fungsi di atas, KUA

Kecamatan Cakung memiliki pegawai pelaksana tugas

sebagai berikut:

9 Tim Penyusun, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Cakung

Tahun 2016, (Jakarta: KUA Kec. Cakung, 2016), h. 4.

 

Page 104: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

90

Tabel 3.2

Data Pegawai PNS dan Non PNS Berdasarkan Jabatan10

No Nama Jabatan Jumlah Ket

1 Kepala KUA 1

2 Penghulu 7

3 Staf/Pelaksana 16

4 Penyuluh Agama Islam 6

5 Penyuluh Agama Islam honorer 11

6 Pengawas SD/MI/TK/RA 3

7 Satpam 1

8 Cleaning Service 11

Jumlah 46

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi di atas,

KUA Kecamatan Cakung dibantu oleh 46 pegawai yang

terdiri dari 1 orang Kepala KUA, 7 orang Penghulu, 16

orang Staf/Pelaksana, 6 orang Penyuluh Agama Islam

fungsional, 11 orang Penyuluh Agama Islam honorer, 3

orang Pengawas SD/MI/TK/RA,1 orang Satpam dan 1

orang Cleaning Service.

2. Letak Geografis

Kantor Urusan Agama Kecamatan Cakung terletak

di Jalan Kayu Tinggi No. 7 RT. 003 Rw. 003 Kelurahan

Cakung Timur, Kota Jakarta Timur, Propinsi DKI Jakarta,

kode pos 13910 dengan nomor telephone 021-4610235.

Letak ini sangat strategis karena mudah dijangkau dengan

kendaraan dan angkutan umum yaitu mobil angkutan

KWK 21 Jurusan Pulo Gadung ke Kandang Sapi. Kantor

ini juga berdekatan dengan Jalan Raya Bekasi yang

merupakan jalan utama dan termasuk dalam satu wialayah

10

Tim Penyusun, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Cakung

Tahun 2016, (Jakarta: KUA Kec. Cakung, 2016), h. 10.

 

Page 105: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

91

dengan kantor urusan Agama Kecamatan Cakung serta

Dinas Instansi yang lain sehingga memudahkan dalam

pengurusan persuratan, mempercepat koordinasi dan

pengurusan administrasi serta hubungan lintas sektoral

dan lain sebagainya.11

Secara geografis, KUA Kecamatan Cakung

termaksud dalam wilayah admistrasi Kecamatan Cakung,

Jakarta Timur. Kecamatan Cakung terletak antara 1060

49’ 35” Timur dan 060 10’ 37” Litang Selatan.

. Adapun

batas wilayahnya adalah sebelah utara Kecamatan

Cilincing (Kota Administrasi Jakarta Utara), sebelah

timur Kecamatan Bekasi Utara (Kota Bekasi), sebelah

barat Kecamatan Pulo Gadung, sebelah selatan

Kecamatan Duren Sawit. Kecamatan Cakung memiliki

luas wilayah seluas 42,28 Km2 atau sekitar 22,49% dari

luas wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, dan

merupakan wilayah terluas dari 10 Kecamatan di Kota

Administrasi Jakarta Timur.12

Ada beberapa sungai yang melewati wilayah

Kecamatan Cakung yaitu kali Cakung, Kali Buaran, dan

dibatasi oleh Cakung Nadeco di sebelah timur. Kecamatan

Cakung ini cukup strategis karena terletak di pintu

gerbang masuk Jakarta dari arah Timur yaitu Provinsi

11

Tim Penyusun, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Cakung

Tahun 2016, (Jakarta: KUA Kec. Cakung, 2016), h. 5. 12

Agus Wahyudi, Statistik Daerah Kecamatan Cakung Tahun 2015,

(Jakarta: BPS Administrasi Jakarta Timur), h. 1.

 

Page 106: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

92

Jawa Barat (Bekasi). Kecamatan Cakung juga dilintasi

oleh tol Cakung-Cilincing (Cacing).

3. Luas Wilayah Kecamatan Cakung

Sebagai bagian dari wilayah binaan KUA

Kecamatan Cakung, Kecamatan Cakung terdiri dari tujuh

kelurahan. Adapun tujuh kelurahan tersebut memiliki

rician luas sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rincian Luas Wilayah Kecamatan Cakung13

No Kelurahan Luas Wilayah

(Km2)

RW RT

1 Jatinegara 6, 60 13 162

2 Rawa Terate 3,30 6 60

3 Penggilingan 4,49 18 228

4 Cakung Barat 6, 12 10 104

5 Cakung Timur 9, 81 14 185

6 Ujung Menteng 5,04 10 102

7 Pulo Gebang 6,92 16 185

Jumlah 42,28 87 986

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Luas

Wilayah Kecamatan Cakung seluas 42,28 Km2, dengan

kelurahan terluas yaitu kelurahan Cakung Timur yakni

sekitar 23,20% dari total luas wilayah Kecamatan

Cakung, sedangkan yang terkecil adalah Kelurahan Rawa

Terate dengan luas sekitar 7,81% dari total luas wilayah

Kecamatan Cakung. Dari tujuh kelurahan tersebut terbagi

menjadi 87 RW, 986 RT, dengan jumlah RW dan RT

paling banyak terdapat di Kelurahan Penggilingan dengan

13

Agus Wahyudi, Statistik Daerah Kecamatan Cakung Tahun 2015,

(Jakarta: BPS Administrasi Jakarta Timur), h. 2.

 

Page 107: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

93

18 RW dan 228 RT, dan yang paling sedikit terdapat di

Kelurahan Rawa Terate dengan 6 RW dan 60 RT.

4. Data Penduduk Kecamatan Cakung

Dari data yang diperoleh dari Badan Pusat

Statistik (BPS) Administrasi Jakarta Timur, menerangkan

bahwa jumlah penduduk Kecamatan Cakung adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.4

Data Penduduk Kecamatan Cakung14

No Kelurahan Jumlah

Penduduk

Jumlah

Pemegang

KTP

Jumlah

KK Ket

1 Jatinegara 105.279 67.465 33.130

2 Rawa Terate 28. 656 21.439 10.650

3 Penggilingan 103. 344 77.389 34.180

4 Cakung Barat 75.178 41.235 35.417

5 Cakung Timur 68.110 44.850 20.470

6 Ujung Menteng 31.811 22.862 10.259

7 Pulo Gebang 110.781 72.978 32.650

Jumlah 523.159 348.218 176.756

Berdasarkan proyeksi penduduk dari Sensus

Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Kecamatan

Cakung tahun 2014 sebesar 523.159 jiwa dan merupakan

kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar di Jakarta

Timur (18,56%), dengan pemegang KTP Sebanyak

348.218 jiwa dan memiliki 176.756 kepala keluarga.

Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kelurahan Pulo

Gebang dengan 110.781 jiwa (21,18%), kemudian

Kelurahan Jatinegara sebanyak 105.279 jiwa (20,12%),

14

Agus Wahyudi, Statistik Daerah Kecamatan Cakung Tahun 2015,

(Jakarta: BPS Administrasi Jakarta Timur), h. 3.

 

Page 108: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

94

sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di kelurahan

Rawa Terate dengan 28.656 jiwa (5,48%).

5. Data Keagamaan Kecamatan Cakung

Data keagamaan Kecamatan Cakung adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.5

Data Keagamaan Kecamatan Cakung15

No Kelurahan Islam Kristen Katolik Budha Hindu

1 Jatinegara 102.289 1.367 1.295 113 215

2 Rawa Terate 26.951 945 383 185 192

3 Penggilingan 93.587 2.216 7.369 108 64

4 Cakung

Barat 73.826 401 797 62 92

5 Cakung

Timur 64.168 1.948 1.334 299 361

6 Ujung

Menteng 29.514 801 789 344 363

7 Pulo Gebang 101.530 2.997 5.507 222 525

Jumlah 491.865 10.675 17.475 1.332 1.812

Berdasarkan survey data Keagamaan KUA

Kecamatan Cakung tahun 2016, mayoritas penduduk

Kecamatan Cakung beragama Islam sebanyak 491.865

jiwa dengan jumlah pemeluk terbesar berada di Kelurahan

Jatinegara sekitar 102.289 jiwa dan Kelurahan Pulo

Gebang sebanyak 101.530 jiwa dan pemeluk agama Islam

paling sedikit terdapat pada Kelurahan Rawa Terate

sebesar 26.951 jiwa. Sedangkan agama Budha adalah

agama yang paling sedikit dipeluk oleh penduduk

Kecamatan Cakung dengan jumlah 1.332 jiwa dengan

pemeluk terkecil di wilayah Kelurahan Cakung Barat.

15

Tim Penyusun, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Cakung

Tahun 2016, (Jakarta: KUA Kec. Cakung, 2016), h. 8.

 

Page 109: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

95

D. Program Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah di

Kecamatan Cakung

Program “Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah”

adalah sebagai gerakan nasional yang merupakan bagian dari

upaya meletakkan dasar-dasar kerangka dan agenda reformasi

pembangunan agama dan sosial budaya dalam usaha

mewujudkan masyarakat madani yang bermoral tinggi, penuh

keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia.

Upaya penanaman nilai-nilai keimanan, ketaqwaan

dan akhlak mulia tersebut dilaksanakan melalui pendidikan

agama dalam keluarga, masyarakat, dan pendidikan formal.

Upaya ini menekankan kepada aspek penanaman,

pengamalan, penghayatan, pengembangan nilai-nilai

keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia dalam kehidupan

sehari-hari dalam berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

Aspek penanaman, pengamalan dan penghayatan

nilai-nilai agama dimaksudkan untuk mengimbangi dampak

negative perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

sehingga keluarga dan masyarakat Indonesia memiliki

ketahan yang kokoh dalam menghadapi era globalisasi dan

berbagai pengaruh negatif masuknya budaya asing.16

Perencanaan program “Pembinaan Gerakan Keluarga

Sakinah” menjadi bagian yang terpisahkan dari program

reformasi pembangunan di tingkat pusat dan daerah yang

16

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 27.

 

Page 110: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

96

didanai oleh APBN, APBD, bantuan luar negeri, dana non

budgeter dan swadaya masyarakat. Untuk itu maka

perencanaan program, pelaksanaan kegiatan operasional

dilaksanakan di daerah dan perencanaan pembinaan, evaluasi,

monitoring dan pilot project dilaksanakan di pusat.17

Tujuan umum dilakukan program “Pembinaan

Gerakan Keluarga Sakinah adalah sebagai upaya peningkatan

kualitas sumber daya manusia secara terpadu antara

masyarakat dan pemerintah dalam mempercepat mengatasi

krisis yang melanda bangsa Indonesia untuk mewujudkan

masyarakat yang madani yang bermoral tinggi, penuh

keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia.18

Sedangkan tujuan khusus Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah adalah sebagai berikut:

a. Menanamkan, mengamalkan dan menghayati nilai-nilai

keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia dalam kehidupan

keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui

pendidikan agama dalam keluarga, masyarakat dan

pendidikan formal.

b. Memberdayakan ekonomi umat melalui peningkatan

kemapuan ekonomi keluarga, kelompok keluarga sakinah,

koperasi masjid, koperasi majelis ta’lim dan upaya

peningkatan ekonomi kerakyatan lainnya, serta

17

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 29. 18

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 10.

 

Page 111: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

97

memobilisasi potensi zakat, infaq, shadaqah, wakaf dan

dana keagamaan lainnya.

c. Menurunkan angka perselisihan perkawinan dan

perceraian sehingga akan mengurangi jumlah keluarga

bermasalah yang menjadi sumber kerawanan sosial.

d. Membina calon pengantin agar memiliki pengetahuan dan

kesiapan secara fisik dan mental dalam memasuki jenjang

perkawinan, sehingga dapat membangun keluarga yang

sakinah.

e. Membina remaja usia nikah agar tidak terjerumus kepada

pergaulan bebas, dekadensi moral, penyalahgunaan

narkoba, perjudian, tawuran dan tindak kriminal lainnya.

f. Meningkatkan pembinaan tentang reproduksi sehat dan

gizi masyarakat melalui pembinaan calon pengantin, ibu

hamil dan menyusui, bayi, balita, dan anak-anak usia

sekolah dengan pendekatan agama.

g. Meningkatkan kesehatan keluarga, masyarakat dan

lingkungan melalui pendekatan agama dan gerakan jum’at

bersih.

h. Meningkatkan upaya penanggulan Penyakit Menular

Seksual dan HIV/AIDS melalui pendekatan moral

keagamaan.

i. Meningkatkan sikap hidup dan perilaku masyarakat

tentang cara pandang terhadap pria dan wanita agar

 

Page 112: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

98

memiliki kesetaraan yang serasi, seimbang dan

berkesinambungan.19

Kemudian sasaran “Gerakan Keluarga Sakinah”

adalah seluruh keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia

pada umumnya dengan lebih memperhatikan keluarga miskin.

Dengan melihat tujuan dan sasaran program tersebut,

maka disusunlah program kerja “Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah” antara lain sebagai berikut:

a. Pendidikan agama dalam keluarga

b. Pendidikan agama di masyarakat

c. Peningkatan pendidikan agama melalui pendidikan formal

d. Kursus pra nikah

e. Peningkatan kegiatan konseling keluarga

f. Pembinaan remaja usia nikah

g. Pemberdayaan ekonomi keluarga

h. Peningkatan gizi keluarga

i. Reproduksi sehat

j. Sanitasi lingkungan

k. Penanggulangan penyakit menular seksual (PMS) dan

HIV/AIDS serta narkoba.20

Program kerja “Pembinaan Gerakan Keluarga

Sakinah” ini dilakukan tidak hanya oleh KUA, namun juga

dilaksanakan oleh lembaga lain seperti Puskesmas, BKKBN,

dan BNN sesuai dengan bidang masing-masing. Dari

19

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 11-12. 20

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2011), h. 31.

 

Page 113: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

99

keseluruhan program kerja “Pembinaan Gerakan Keluarga

Sakinah” tersebut, KUA Kecamatan Cakung melakukan

beberapa program kerja seperti pendidikan agama di

masyarakat, kursus pra-nikah, peningkatan kegiatan konseling

keluarga, pembinaan remaja usia nikah.

Sebagai penyambung program pembangunan di

masyarakat Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Cakung

juga bertugas menyampaikan materi-materi yang

berhubungan dengan program kerja “Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah” kepada masyarakat.

Jika melihat hal tersebut, memang seluruh Penyuluh

Agama Islam memiliki kewajiban yang sama untuk

menyampaikan pesan pembangunan berupa materi-materi

yang berkaitan khusus dengan keluarga sakinah. Tetapi dalam

hal ini, ada beberapa Penyuluh Agama Islam di Kecamatan

Cakung yang dikhususkan untuk menangani kegiatan

pembinaan keluarga sakinah. Dari 17 orang Penyuluh Agama

Islam yang ada di Kecamatan Cakung, hanya dua orang

Penyuluh Agama Islam yang dikhususkan dalam

melaksanakan pembinaan keluarga sakinah. Satu orang

Penyuluh Agama Fungsional yaitu Hj. Lili Kholilah, S.Ag

dan satu orang Penyuluh Agama Islam Honorer yaitu Ahmad

Mursyidi, SH. Namun, yang sudah tersertifikasi untuk

menjadi fasilitator dalam kegiatan Bimbingan Perkawinan

(Bimwin) baru satu orang saja, yaitu Hj. Lili Kholilah, S. Ag.

Terlebih dari itu, program “Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah” ini memiliki cakupan materi yang luas.

 

Page 114: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

100

Materi yang harus disampaikan bukan hanya materi tentang

keluarga atau fikih munakahat saja, tetapi seluruh aspek

keagamaan perlu disuluhkan kepada masyarakat, termasuk

juga dengan penyampaian pesan pembangunan melalui

pendekatan agama. Program “Pembinaan Keluarga Sakinah”

ini tidak dikhususkan hanya memberikan pembinaan tentang

tata cara berumah tangga menurut ajaran Islam saja. Tetapi

lebih kepada menanamkan segala macam nilai keimanan dan

ketaqwaan kepada masyarakat agar memiliki akhlak yang

mulia. Dengan demikian akan tercipta masyarakat yang

madani yang penuh keimanan, ketaqwaan, dan berakhlak

mulia, sesuai dengan tujuan utama program ini yang

termaksuk dalam program reformasi pembangunan

keagamaan dan sosial budaya.

Oleh karena itulah, seluruh Penyuluh Agama Islam di

Kecamatan Cakung mengemban tugas yang sama, yaitu

menyukseskan program pembangunan tersebut sebagai salah

satu peran Penyuluh Agama Islam, yaitu sebagai

penyambung pesan pembangunan yang disampaikan oleh

pemerintah dengan pintu dan bahasa agama.

E. Hubungan Penyuluh Agama Islam dengan BP4

Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) adalah organisasi profesional yang

bersifat sosial keagamaan sebagai mitra kerja Kementerian

Agama dan institusi terkait baik pemerintah maupun non-

pemerintah dalam mewujudkan keluarga sakinah mawaddah

 

Page 115: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

101

warahmah.21

BP4 berdiri secara resmi pada tanggal 3 Januari

1960 di Jakarta, dan disahkan berdasarkan SK Menteri

Agama RI No.85 tahun 1961.22

BP4 berdiri dengan tujuan mempertinggi mutu

perkawinan guna mewujudkan keluarga sakinah menurut

ajaran Islam untuk mencapai masyarakat dan bangsa

Indonesia yang maju, mandiri, bahagia, sejahtera, materil dan

spiritual.23

Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu

program yang dilaksanakan oleh BP4 adalah bimbingan Pra-

nikah di KUA bagi calon pengantin.

Dalam kegiatan Bimbingan Pra-Nikah atau

Bimbingan Perkawinan, Penyuluh Agama Islam dilibatkan

dalam mengisi kegiatan tersebut. seperti memberikan materi-

materi yang berkaitan dengan rumah tangga sesuai dengan

ajaran Islam. Jadi hubungan antara BP4 dan Penyuluh

Agama Islam khususnya di Kecamatan Cakung ini terlihat

dalam kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin). Tetapi,

untuk kegiatan lain seperti penyuluhan perkawinan di majelis

ta’lim yang merupakan binaan daripada Penyuluh Agama

Islam di Kecamatan Cakung, BP4 tidak ikut turut serta dalam

membatu proses penyuluhan tersebut.

21

Pasal 3, AD/ART Hasil Musyawarah Nasional BP4 XV/ 2014, h. 6.

Melalui situs http://bp4jatim.blogspot.com/2014/08/ad-art-bp4-hasil-

musyawarah-nasional.html pada 15 September 2018 pukul 20.00 WIB 22

Tulus, dkk. Buku Panduan Konseling Untuk Konselor BP4

Perspektif Kesetaraan (Jakarta: Rahima, 2012), h. 11-12. 23

Tulus, dkk. Buku Panduan Konseling Untuk Konselor BP4

Perspektif Kesetaraan (Jakarta: Rahima, 2012), h. 19.

 

Page 116: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

102

 

Page 117: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

103

BAB IV

TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan memaparkan dan menganalisis

hasil dari penelitian tentang “Peran Penyuluh Agama Islam Dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah di Kecamatan Cakung Jakarta

Timur” dengan format deskriptif. Yaitu melaporkan data dengan

cara menerangkan, memberi gambaran dan mengklasifikasikan

data terkumpul apa adanya dan kemudian data tersebut

disimpulkan. Adapun pemilihan informan diambil sesuai dengan

teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang

diambil betul-betul sesuai dengan maksud dan tujuan peneliti.

Sehingga dengan berdasarkan ini penulis memutuskan mengambil

data hasil wawancara dari dua orang Penyuluh Agama Islam KUA

Kecamatan Cakung, satu orang Kepala KUA, satu orang Trainer

(mentor) Bimbingan Teknik Fasilitator Keluarga Sakinah DKI

Jakarta sekaligus Tim Ahli BP4 Pusat, satu orang keluarga sakinah

teladan DKI Jakarta tahun 2016, dan empat orang jama’ah

kelompok binaan Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Cakung

yang termasuk dalam kategori keluarga sakinah III dan keluarga

sakinah III plus dari konsentrasi penyuluhan yang paling tinggi di

kecamatan Cakung.

A. Data Informan

Berikut ini adalah data informan yang penulis

wawancarai terkait dengan penelitian tentang peran Penyuluh

Agama Islam dalam mewujudkan keluarga sakinah di

 

Page 118: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

104

Kecamatan Cakung. Berikut ini adalah data dari para

informan:

1. Hj. Lili Kholilah, S.Ag

Hj. Lili Kholilah, S.Ag adalah seorang Penyuluh

Agama Islam fungsional Kecamatan Cakung Jakarta Timur

yang lahir di Bekasi, 02 Juni 1974. Beliau berlatar belakang

pendidikan S1 jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, di

Fakultas Agama Islam Universitas Islam Asy-Syafi’iyah

Jakarta. Hj. Lili Khlolilah, S.Ag membina setidaknya 13

majelis ta’lim di Kecamatan Cakung, selain itu juga beliau

adalah Penyuluh Agama Islam yang tersertifikasi dalam

bidang pembinaan keluarga sakinah, sehingga sering

mengisi kegiatan-kegiatan kursus pra-nikah di KUA

Kecamatan Cakung.1

Pemilihan Hj. Lili Kholilah, S.Ag sebagai informan

karena beliau adalah Penyuluh Agama Islam KUA

Kecamatan Cakung yang mempunyai kompetensi khusus

dalam bidang keluarga sakinah, sehingga penulis dapat

mencari informasi terkait dengan penelitian skripsi ini lebih

detail dan menyeluruh.

2. Ubaidillah, S.Sos.I

Ubaidillah, S.Sos.I adalah seorang Penyuluh Agama

Islam fungsional di lingkungan KUA Kecamatan Cakung

Jakarta Timur, lahir di Jakarta 16 Maret 1986, mengenyam

pendidikan S1 jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

1 Wawancara Pribadi dengan Hj. Lili Kholilah, S.Ag, Penyuluh Agama

Islam fungsional KUA Kecamatan Cakung, 18 Desember 2017.

 

Page 119: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

105

UIN Syarif Hidayullah Jakarta. Beliau adalah satu-satunya

Penyuluh Agama Islam fungsional laki-laki di KUA

Kecamatan Cakung. Ubaidillah, S.Sos.I memiliki binaan

Majelis Ta’lim di Kecamatan Cakung sekitar 11 majelis

ta’lim.2

Pemilihan Ubaidillah, S.Sos.I karena beliau adalah

satu-satunya Penyuluh Agama Islam fungsional laki-laki di

KUA Kecamatan Cakung. Sehingga sasaran penyuluhannya

tidak hanya kepada kaum ibu/perempuan saja, namun dapat

menjangkau kepada kaum bapak/laki-laki. Selain itu juga

beliau juga memiliki tugas pembinaan pra-nikah di KUA

Kecamatan Cakung.

3. H. Abdul Azis Kamaludin, MA

H. Abdul Azis Kamaludin, MA Lahir di Jakarta, 5

Februari 1973 adalah seorang Kepala KUA Kecamatan

Cakung dengan latar belakang pendidikan S2 jurusan

Magister Komunikasi Penyiaran Islam di Universitas Islam

Asy-Syafi’iyah Jakarta. Beliau mengawali karirnya di

KUA Kecamatan Cakung sebagai Penghulu pada tahun

2008 dan kemudian menjadi kepala KUA Kecamatan

Cakung pada Tahun 2015-sekarang.3

Dalam penelitaian skripsi ini, H. Abdul Azis

Kamaludin, MA dipilih sebagai informan karena sebagai

2 Wawancara Pribadi dengan Ubaidillah, S.Sos.I, Penyuluh Agama

Islam fungsional KUA Kecamatan Cakung, 20 Desember 2017. 3 Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018.

 

Page 120: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

106

Kepala KUA Kecamatan Cakung yang menjadi atasan

Penyuluh Agama Islam dalam struktur KUA Kecamatan

Cakung yang salah satu tugasnya mengawasi tugas

Penyuluh Agama Islam dan secara langsung mengetahui

tugas-tugas dan program-program Penyuluh Agama Islam

di KUA Kecamatan Cakung.

4. Dra. Hj. Zubaidah Muchtar, M.Si

Dra. Hj. Zubaidah Muchtar, M.Si lahir di Batang, 11

Oktober 1936 adalah seorang konsultan perkawinan Badan

Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

Pusat dan trainer (mentor) program bimbingan teknik

fasilitator keluarga sakinah Kementerian Agama RI sejak

tahun 2009-sekarang, beliau juga mengasuh Rubrik

Konsultasi Perkawinan di Majalah Perkawinan dan

Keluarga BP4 Pusat yang sudah terbit sejak tahun 1971.

Meskipun beliau memiliki background S2 jurusan Ilmu

Politik Universitas Gajah Mada, namun beliau adalah

seorang mantan staf ahli Menteri Agama RI masa bakti

(1993-1996). Beliau beralamatkan di Jl. Kawi-kawi Bawah

No. A2 Kel. Johar Baru RT 10/08 Jakarta Pusat.4

Penulis menjadikan Dra. Hj. Zubaidah Muchtar,

M.Si sebagai informan penelitian skripsi ini untuk

mengetahui seluk-beluk tentang program pembinaan

keluarga sakinah secara detail. Terlebih lagi beliau adalah

4 Wawancara pribadi dengan Dra. Hj. Zubaidah Muchtar, M.Si, Tim

Ahli BP4 Pusat dan Trainer Bimbingan Teknik Fasilitator Keluarga Sakinah

Kementerian Agama RI, 13 Februari 2018.

 

Page 121: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

107

salah seorang pencetus program ibu teladan yang sekarang

menjadi keluarga sakinah teladan.

Memang beliau tidak memiliki kaitan langsung

dengan Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Cakung,

dan tidak tahu pasti tentang kinerja dan peran Penyuluh

Agama Islam di Kecamatan Cakung. Namun, karena beliau

adalah trainer bagi Penyuluh Agama Islam yang mengikuti

program bimbingan teknik fasilitator keluarga sakinah,

sehingga penulis menggali informasi tentang program-

program dari “Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah”,

metode dan teknik yang perlu dilakukan oleh Penyuluh

Agama Islam dalam mewujudkan keluarga sakinah.

Sehingga dapat menjadi tolak ukur penulis untuk

mengetahui apakah Penyuluh Agama Islam KUA

Kecamatan Cakung telah melakukan penyuluhan program

“Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah” dengan baik atau

belum.

5. H. Ahmad Kurtubi, Lc

H. Ahmad Kurtubi lahir di Jakarta, 7 Maret 1956.

Beliau adalah keluarga sakinah teladan DKI Jakarta pada

tahun 2016. Pendidikan terakhirnya yaitu S1 di King Saud

University Riyadh jurusan Bahasa dan Sastra Arab, walau

demikian beliau seorang dosen bahasa Arab dan Ilmu

Agama Islam di salah satu Universitas Islam swasta di

Bekasi, selain itu juga beliau menjadi fasilitator BP4 dalam

melaksanakan penyuluhan keluarga sakinah di Kota

Administrasi Jakarta Timur. Beliau beralamatkan di Kp.

 

Page 122: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

108

Buaran RT 009/02 Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan

Cakung Jakarta Timur.5

Penulis memilih H. Ahmad Kurtubi, Lc karena

sebelum beliau menjadi keluarga sakinah teladan DKI

Jakarta tahun 2016, beliau mengikuti program-program

pelayanan bimbingan keluarga sakinah yang dilakukan oleh

KUA Kecamatan Cakung dibantu oleh Penyuluh Agama

Islam KUA Kecamatan Cakung. Sehingga beliau

mengetahui bagaimana peran yang dilakukan Penyuluh

Agama Islam KUA Kecamatan Cakung hingga sukses

membawanya dalam perlombaan keluarga sakinah teladan

tingkat nasional.

6. Tinah

Ibu Tinah adalah seorang jama’ah kaum ibu pada

Majelis Ta’lim Asaasul Falaah Kelurahan Pulo Gebang

yang dibina oleh Ust. Drs. H. Dedy Wahyudi yang juga

seorang Penyuluh Agama Islam honorer KUA Kecamatan

Cakung selama kurang lebih 10 tahun. Lahir di Jakarta, 11

Februari 1970, memiliki pendidikan terakhir Madrasah

Aliyah, beralamat di Jl. Pulo Gebang RT 006/006 Kec.

Cakung Jakarta Timur.6

Pemilihan ibu Tinah sebagai informan karena masuk

dalam kriteria keluarga sakinah III dan juga pernah masuk

seleksi keluarga sakinah teladan tingkat Kecamatan

5 Wawancara Pribadi dengan H. Ahmad Kurtubi, Lc, Keluarga Sakinah

Teladan DKI Jakarta Tahun 2016. 3 Februari 2018. 6 Wawancara Pribadi dengan Tinah, Jama’ah Majelis Ta’lim Kaum Ibu

Asaasul Falaah, 2 Februari 2018

 

Page 123: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

109

Cakung. Selain itu juga banyak mengikuti kegiatan majelis

ta’lim yang dibina oleh Penyuluh Agama Islam KUA

Kecamatan Cakung di lingkungan Kelurahan Pulo Gebang.

Sehingga mengetahui peran yang dilakukan Penyuluh

Agama Islam KUA Kecamatan Cakung.

7. Hj. Siti Mariyam

Hj. Siti Mariyam adalah jama’ah dari Majelis Ta’lim

Abituren Al-Falaah Kelurahan Ujung Menteng yang dibina

oleh Siti Rohmah, S.Ag Penyuluh Agama Islam fungsional

KUA Kecamatan Cakung selama kurang lebih 25 tahun.

Lahir di Sukamandi, 19 Agustus 1949 dengan latar

belakang pendidikan terakhir SLTA. Bertempat tinggal di

Jl. Arun 8 No. 17 Komplek Pertamina Ujung Menteng

Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.7

Pemilihan Hj. Siti Mariyam sebagai informan dalam

penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengali informasi

tentang kegiatan penyuluhan di Majelis Ta’lim Abituren Al-

Falaah, yang mana beliau telah cukup lama mengikuti

kegiatan majelis ta’lim di majelis ta’lim tersebut. Selain itu

juga Hj. Siti Mariyam termasuk dalam kriteria keluarga

sakinah III dan pernah mewakili Kelurahan Ujung Menteng

dalam lomba keluarga sakinah teladan tingkat Kecamatan

Cakung.

7 Wawancara Pribadi dengan Hj. Siti Maryam, Jama’ah Majelis Ta’lim

Abituren Al-Falaah, 3 Februari 2018.

 

Page 124: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

110

8. Hj. Maswati

Hj. Maswati lahir di Bekasi, 7 Maret 1953,

merupakan jama’ah Majelis Ta’lim Abituren Al-Falaah

Kelurahan Ujung Menteng yang dibina oleh Siti Rohmah,

S.Ag Penyuluh Agama Islam fungsional KUA Kecamatan

Cakung selama sekitar 25 tahun. Pendidikan terakhirnya

ialah MTs/ SLTP. Bertempat tinggal di Jl. Pulo Gebang Gg.

Swadaya III RT 004/005 Pulo Gebang Cakung Jakarta

Timur.8

Penulis menjadikan beliau sebagai informan karena

sudah cukup lama mengikuti kegiatan penyuluhan di

Majelis Ta’lim Abituren Al-Falaah di Jl. Pulo Gebang,

Kampung Kandang Besar, Kelurahan Ujung Menteng,

Kecamatan Cakung, sehingga cukup mengetahui kegiatan

penyuluhan yang diadakan Penyuluh Agama Islam KUA

Kecamatan Cakung di majelis ta’lim tersebut. Selain itu Hj.

Maswati juga termasuk pada kriteria keluarga sakinah III

walau hanya memiliki ijazah terakhir SMP.

9. H. Mukhtar Lubis, S.Ag

Bapak H. Mukhtar Lubis lahir di Jakarta, 14 Juli

1957, merupakan guru di beberapa Majelis Talim di

Kelurahan Cakung Timur dan juga jama’ah dari Forum

Komunikasi Ulama Umara (FK-ULUM) Kecamatan

Cakung. Beliau telah mengikuti kegiatan majelis ta’lim di

daerah Cakung Timur sekitar 29 tahun. Bapak H. Mukhtar

8 Wawancara Pribadi dengan Hj. Maswati, Jama’ah Majelis Ta’lim

Abituren Al-Falaah, 3 Februari 2018.

 

Page 125: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

111

Lubis beralamatkan Jl. Balai Rakyat RT 15/01 Cakung

Timur, Cakung, Jakarta Timur.9

Penulis menjadikan H. Mukhtar Lubis karena beliau

telah lama mengikuti kegiatan penyuluhan di majelis ta’lim

yang ada di Kelurahan Cakung Timur dan aktif di FK-

ULUM yang merupakan sarana penyambung silaturahmi

antara ulama-ulama dan aparat pemerintahan di Kecamatan

Cakung. Selain itu pula beliau melakukan bimbingan di

berbagai majelis ta’lim dan merupakan tokoh masyarakat

Kampung Gempol, Cakung Timur, sehingga masuk ke

dalam kriteria keluarga sakinah III plus. Dengan demikian

penulis merasa perlu menggali informasi tentang kegiatan

Penyuluh Agama Islam di lingkungan Kelurahan Cakung

Timur.

B. Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis akan memaparkan hasil

penelitian tentang peran Penyuluh Agama Islam dalam

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung Jakarta

Timur, metode yang digunakan, serta faktor yang mendukung,

faktor yang menjadi hambatan serta penyelesaiannya. Penulis

dalam hal ini akan mendeskripsikan sesuai dengan temuan di

lapangan, baik dari hasil wawancara dengan informan maupun

hasil dari observasi penulis selama mengadakan penelitian ini

secara deskriptif. Yaitu melaporkan data dengan cara

9 Wawancara Pribadi dengan H. Mukhtar Lubis, Jama’ah FK-ULUM

Kec. Cakung, 4 Februari 2018.

 

Page 126: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

112

menerangkan, memberi gambaran dan mengklasifikasikan data

terkumpul apa adanya dan kemudian data tersebut disimpulkan.

1. Tugas Penyuluh Agama Islam dalam Mewujudkan

Keluarga Sakinah di Kecamatan Cakung

Tugas Penyuluh Agama Islam diatur melalui

Keputusan Menteri Koordinator Negara Bidang Pengawasan

Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

54/Kep/MK.WASPAN/9/1999 adalah melakukan dan

mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan

agama dan pembangunan melalui bahasa agama.10

Dalam menjalankan tugasnya, Penyuluh Agama

Islam melakukan pembinaan dan bimbingan di majelis

ta’lim. Selain itu, Penyuluh Agama Islam juga memiliki

tugas sebagai koordinator antar tokoh agama Islam dan

aparat pemerintahan setempat, dan membantu program-

program KUA seperti pelayanan keluarga sakinah.

sebagaimana yang dijelaskan oleh H. Abdul Azis

Kamaludin, MA:

“Tugas Penyuluh Agama itu melakukan pembinaan dan

bimbingan kepada majelis ta’lim binaannya, kemudian

melakukan koordinasi dengan para tokoh agama Islam,

juga lintas sektoral seperti kelurahan dan kecamatan.

Selain itu membantu menyampaikan program-program

Kementrian Agama ke masyarakat, ditambah juga

membantu dalam program-program di KUA seperti

pelayanan keluarga sakinah, contohnya Bimbingan

10

Kementrian Agama RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan

Fungsional Penyuluh Agama, (Jakarta: Dirjen Bimas Islam, 2012), h. 12.

 

Page 127: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

113

Perkawinan (Bimwin) yang sebelumnya dikenal dengan

istilahnya Kursus Calon Penganten (Suscaten)”.11

Dari penjelasan di atas salah satu tugas Penyuluh

Agama Islam di antaranya yaitu melakukan kegiatan

bimbingan dan penyuluhan agama yaitu melakukan

pelayanan bimbingan keluarga sakinah. Namun, dalam

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung,

Penyuluh Agama Islam tidak hanya melakukan pelayanan

bimbingan pra-nikah seperti Bimbingan Perkawinan

(Bimwin) yang termasuk dalam program KUA Kecamatan

Cakung. Tetapi, sebagai pembina dari majelis ta’lim yang

ada di Kecamatan Cakung, Penyuluh Agama Islam juga

melakukan penyuluhan dengan materi-materi yang

berkaitan dengan keluarga menurut pandangan Islam

kepada jama’ah majelis ta’lim.

Hal ini di dasari oleh himbauan Menteri Agama H.

Lukman Hakim Saifudin mengenai tingginya angka

perselisihan dan perceraian dalam rentang waktu sepuluh

tahun terakhir. Data hingga 2013, dari sekitar 2,2 juta

pernikahan setiap tahunnya, 45 persen terjadi perselisihan

dan 12-15 persen mengalami perceraian. Perselisihan rumah

tangga dan perceraian berpotensi menjadi sumber

permasalahan sosial apabila lalai dalam

menanggulanginya.12

Melalui hal tersebut Penyuluh Agama

11

Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018. 12

Bimas Islam, Menag: Pendidikan Pra Nikah Perlu Dijadikan

Gerakan Nasional artikel di akses melalui

 

Page 128: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

114

Islam yang mengemban tugas sebagai penyambung

program Kementerian Agama perlu melaksanakan

penyuluhan keluarga sakinah untuk menurunkan angka

perceraian yang ada di Indonesia.

Dari hasil observasi penulis menemukan Penyuluh

Agama Islam KUA Kecamatan Cakung melakukan

bimbingan dan penyuluhan dengan materi-materi keluarga

dan materi yang berhubungan dengan upaya peningkatan

kualitas dalam kehidupan berumah tangga kepada

kelompok majelis ta’lim binaan yang ada di Kecamatan

Cakung. Penyuluhan dengan materi khusus keluarga

sakinah yang penulis temukan tidak terlalu sering

dibawakan. Namun, setiap kali kegiatan majelis ta’lim ada

saja yang berkaitan dengan materi keluarga. Hj. Siti

Maryam menjelaskan:

“Ustadz juga melakukan pengajaran tentang kehidupan

berkeluarga. Seperti akhlak istri kepada suami, hak dan

kewajiban suami istri, cara mengurus anak dengan baik

dan masih banyak lagi. Pemberian materinya tidak

sekaligus, kadang sebulan sekali, kadang juga suka

nyambung dalam materi yang lain”.13

Secara garis besar penulis mendapati Penyuluh

Agama Islam Kecamatan Cakung telah melaksanakan

tugasnya dalam melakukan pembimbingan dan penyuluhan

di majelis ta’lim binaannya. Sebagaimana juga tugas

https://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/menag-pendidikan-pra-nikah-perlu-

dijadikan-gerakan-nasional- pada 9 Oktober 2017 pukul 21.45 WIB. 13

Wawancara Pribadi dengan Hj. Siti Maryam, Jama’ah Majelis Ta’lim

Abituren Al-Falaah, 2 Februari 2018.

 

Page 129: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

115

menyampaikan pesan pembangunan berupa melakukan

penyuluhan dan bimbingan untuk menurunkan angka

perceraian melalui bahasa agama. Dimana Penyuluh Agama

Islam Kecamatan Cakung telah melakukan upaya

pembekalan berupa pembimbingan dan penyuluhan dengan

materi yang berhubungan dengan cara mencapai keluarga

yang sakinah, mawaddah, warahmah.

2. Fungsi dan Hak Penyuluh Agama Islam dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah di Kecamatan Cakung.

Selain melaksanakan tugas, Penyuluh Agama Islam

juga wajib melaksanakan fungsinya sehingga dapat

dikatakan memiliki peran di masyarakat. Penyuluh Agama

Islam mempunyai fungsi edukatif dan informatif, fungsi

konsultatif, dan fungsi advokatif. Dalam menjalankan peran

dalam mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung

penulis melakukan observasi di majelis ta’lim binaan

Penyuluh Agama Islam yang berada di Kecamatan Cakung

serta melakukan wawancara kepada informan-informan

yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini. Menurut

temuan yang penulis dapatkan, Penyuluh Agama Islam

Kecamatan Cakung melakukan fungsi-fungsinya tersebut.

a. Fungsi Informatif dan Edukatif

Untuk memenuhi fungsi informatif dan edukatif,

Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung melakukan

kegiatan pembinaan majelis ta’lim di Kecamatan

Cakung. Kegiatan pembinaan ini dilakukan lima hari

 

Page 130: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

116

dalam satu minggu, yaitu Senin sampai Jum’at dengan

jadwal yang bervariasi seperti pukul 07.30 WIB.-10.00

WIB., 09.00 WIB.-11.30 WIB. dan 13.00 WIB.-15.00

WIB. tetapi terkadang Penyuluh Agama Islam memiliki

jadwal tambahan di hari Sabtu atau Minggu dan jadwal

kegiatan majelis ta’lim di malam hari.

Jama’ah binaan Penyuluh Agama Islam hampir

rata-rata adalah kaum ibu. Hal ini karena dari enam

orang Penyuluh Agama Islam fungsional Kecamatan

Cakung hanya satu orang yang berjenis kelamin laki-

laki. Jadi, bisa dikatakan Penyuluhan Agama Islam di

Kecamatan Cakung lebih terfokus pada kaum ibu.

Walaupun Penyuluh Agama honorer memiliki delapan

orang Penyuluh Agama Islam laki-laki dari sebelas

Penyuluh Agama Islam honorer yang ada di Kecamatan

Cakung. Tetapi lebih banyak kaum ibu yang menerima

penyuluhan di Kecamatan Cakung. Hal ini bukan tidak

beralasan, penyuluhan terfokus pada kaum ibu karena

Penyuluh Agama Islam harus memberikan laporan

kegiatannya sesuai dengan jam kerja yang berlaku bagi

Penyuluh Agama Islam. Terlebih lagi pada jam kerja

Penyuluh Agama Islam tersebut lebih banyak kegiatan

majelis ta’lim kaum ibu, sedang kegiatan majelis ta’lim

kaum bapak lebih sering di malam hari dan itupun lebih

banyak di akhir pekan.

Kemudian bentuk kegiatan majelis ta’lim yang

dibina oleh Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung

 

Page 131: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

117

memiliki kemiripan satu sama lainnya. Hal ini berasal

dari tradisi yang sudah turun-temurun yang ada di

Kecamatan Cakung. Kegiatan majelis ta’lim ini di buka

dengan pembacaan surat al-Fatihah kemudian

pembacaan surat Yasîn dilanjutkan dengan pembacaan

tahlil dan tahmid setelah itu pemberian materi

bimbingan dan penyuluhan dari Penyuluh Agama Islam

dan ditutup dengan do’a.

Terkait dengan fungsi informatif dan edukatif

dalam mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan

Cakung, Penyuluh Agama Islam memberi informasi dan

pengajaran kepada jama’ah yang disuluh sesuai dengan

pedoman program pembinaan gerakan keluarga sakinah

yang dirancang oleh Kementerian Agama RI, Penyuluh

Agama Islam Kecamatan Cakung membantu tugas

KUA dalam menyampaikan informasi tentang

pentingnya mengikuti kegiatan pra-nikah di KUA

melalui program Bimwin.

Selain menginformasikan hal tersebut Penyuluh

Agama Islam Kecamatan Cakung memberikan materi-

materi tentang keluarga sakinah kepada jama’ah majelis

ta’lim yang termasuk dalam binaan Penyuluh Agama

Islam di Kecamatan Cakung. Materi khusus keluarga

sakinah ini biasanya berupa materi fikih munakahat.

Namun, karena Penyuluh Agama Islam tidak

dikhususkan hanya melakukan penyuluhan keluarga

sakinah saja, tetapi melaksanakan penyuluhan dari

 

Page 132: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

118

segala aspek keagamaan. Maka, pembahasan untuk

materi keluarga sakinah di majelis ta’lim tidak begitu

sering di laksanakan, kecuali ketika ada kegiatan

tasyakuran pernikahan. Sebagaimana diterangkan oleh

H. Mukhtar Lubis:

“Jarang ya, biasanya paling banyak membahas

masalah ibadah, masalah keluarga sakinah nyaris

jarang, kecuali kalau ada acara tasyakuran

pernikahan. Seperti itu, kalau spesifik di kegiatan

majelis ta’lim atau kesempatan yang lain sepertinya

jarang spesifik ke materi dengan judul keluarga

sakinah. Kalau materi keluarga yang lain ya paling

bicaranya tentang ekonomi”.14

Namun, untuk mencapai tujuan program

“Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah” yang

dicanangkan Kementerian Agama RI, Penyuluh Agama

Islam Kecamatan Cakung tetap menyisipkan materi-

materi keluarga dalam kegiatan penyuluhan di majelis

ta’lim. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu Tinah:

“Kalau materi keluarga sakinah tidak begitu sering.

Tetapi, kalau membahas materi seperti maulid Nabi

ujung-ujungnya kesana juga. Walaupun misalnya

membahas tentang akhlak Nabi, tetapi membahas

akhlak Nabi kepada istri-istrinya dan kehidupan

Nabi dalam berumah tangga. Jadi secara tidak

langsung kita diajak oleh penyuluh harus mengikuti

jejak Rasulullah untuk rumah tangga kita. Masih

banyak yang lainnya, intinya itu walaupun

materinya tidak berjudul keluarga sakinah, tetapi

14

Wawancara Pribadi dengan H. Mukhtar Lubis, Jama’ah FK-ULUM

Kec. Cakung, 4 Februari 2018.

 

Page 133: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

119

ujung-ujungnya tetap ke materi ke keluarga, ke

rumah tangga”.15

Jika dilihat materi yang biasa disisipkan dalam

penyuluhan dengan materi khusus keluarga sakinah di

majelis ta’lim ialah materi akhlak dan tata cara dalam

kehidupan berumah tangga. Sebagaimana yang

dijelaskan oleh Hj. Lili Kholilah, S.Ag:

“Materi yang biasa diberikan seperti materi

berakhlak yang baik kepada pasangan, misalnya

seorang suami bersikap lemah lembut kepada

istrinya, tidak berkata kasar, begitu pula dengan

seorang istri harus mematuhi segala perintah suami

dengan catatan kepada hal-hal yang dibenarkan oleh

agama bukan mengikuti perintah yang dilarang oleh

Allah. Selain itu pula berakhlak yang baik kepada

keluarga, baik keluarga dari pihak istri maupun dari

pihak suami dan pula berakhlak yang baik kepada

lingkungan tempat mereka tinggal. Selain materi

akhlak juga disampaikan materi tentang bagaimana

mengurus anak dengan baik sesuai dengan ajaran

agama Islam. Karena membina keluarga sakinah

bukan hanya sekedar hubungan suami istri semata,

tetapi seluruh yang berada di dalam keluarga

tersebut, baik anak, orang tua bahkan di dalam

lingkungan masyarakat”.16

Selain melaksanakan pembinaan majelis ta’lim,

dalam upaya menyukseskan program “Pembinaan

Gerakan Keluarga Sakinah” dan melaksanakan fungsi

informatif dan edukatif, Penyuluh Agama Islam

15

Wawancara Pribadi dengan Tinah, Jama’ah Majelis Ta’lim Kaum

Ibu Asaasul Falaah, 2 Februari 2018. 16

Wawancara Pribadi dengan Hj. Lili Kholilah, S.Ag, Penyuluh Agama

Islam fungsional KUA Kecamatan Cakung, 18 Desember 2017.

 

Page 134: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

120

melaksanakan pelayanan bimbingan keluarga sakinah

yang merupakan program KUA Kecamatan Cakung.

Pelayanan bimbingan keluarga sakinah ini

secara umum terdiri dari dua program. Kedua program

tersebut ialah melakukan seleksi dan pembinaan kepada

calon keluarga sakinah teladan yang ada di Kecamatan

Cakung, dan melakukan bimbingan perkawinan berupa

bimbingan pra-nikah maupun konsultasi perkawinan.

Hubungan pemilihan keluarga sakinah teladan di

Kecamatan Cakung dengan peran Penyuluh Agama

Islam dalam mewujudkan keluarga sakinah terdapat

pada tugas Penyuluh Agama Islam yang dibebankan

KUA Kecamatan Cakung untuk mencari calon-calon

keluarga sakinah teladan yang sesuai dengan kriteria-

kriteria yang ditentukan oleh Kementerian Agama RI

untuk diseleksi dan dipilih mewakili Kecamatan di

tingkat selanjutnya. Selain itu dalam pemilihan keluarga

sakinah teladan ini Penyuluh Agama juga memberikan

pembinaan kepada keluarga sakinah teladan yang

terpilih untuk mewakili Kecamatan Cakung di tingkat

Kota Administrasi Jakarta Timur. Dari pembinaan inilah

Penyuluh Agama Islam melakukan fungsi

informatif/edukatif berupa penambahan bekal

pengetahuan berupa materi yang diujikan saat

perlombaan nanti.

Dalam proses seleksi pemilihan keluarga

sakinah teladan tingkat kecamatan, Penyuluh Agama

 

Page 135: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

121

Islam mencari informasi-informasi dari masyarakat,

tokoh masyarakat, tokoh agama, kelurahan dan

kecamatan dan menyeleksinya sesuai dengan kriteria

yang telah ditentukan oleh Kementerian Agama.

Sebagaimana yang dikatakan oleh H. Abdul Azis

Kamaludin, MA:

“Yang mencari keluarga sakinah saat perlombaan

keluarga sakinah teladan itu Penyuluh Agama Islam,

kalau saya sibuk di kantor, jika ada kabar siapa yang

terpilih untuk dimajukan mewakili Kecamatan

Cakung, mereka melapor ke saya “pak sudah siap”,

kemudian dikoordinasikan dengan kelurahan dan

kecamatan”.17

Setelah menentukan keluarga sakinah teladan

tingkat Kecamatan Cakung, Penyuluh Agama Islam

melakukan pembimbingan kepada keluarga sakinah

teladan tersebut untuk dipromosikan ke tingkat Kota

Administrasi Jakarta Timur. Pembimbingan itu berupa

pemberian materi fikih munakahat lengkap dan

Kompilasi Hukum Islam. Sebagaimana yang dikatakan

oleh H. Ahmad Kurtubi:

“Semuanya didukung oleh KUA baik fasilitasnya

dan bekal ilmu yang harus dipelajari oleh Penyuluh

Agama Islam dan penghulu, seperti fikih

munakahat, Kompilasi Hukum Islam tentang bab

perkawinan, dan ketika masuk di tingkat Walikota

17

Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018.

 

Page 136: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

122

kita dibimbing oleh KUA dengan standar materi-

materi penilaian keluarga sakinah”.18

Program pemilihan keluarga sakinah teladan ini

bertujuan untuk memotivasi masyarakat supaya saling

berlomba-lomba dalam kebaikan dengan memperbaiki

diri dan hubungannya dengan keluarga sehingga

menciptaka keluarga yang tentram damai dengan

tuntunan ajaran Islam. Namun cukup disayangkan,

untuk program pemilihan keluarga sakinah teladan tidak

diadakan di tahun 2017 dan 2018 ini karena ada suatu

hal yang belum dapat dijelaskan.

“Untuk lomba keluarga sakinah tahun ini dan tahun

lalu tidak diadakan, saya kurang tahu kenapa

sebabnya bisa tidak diadakan. Mungkin karena

masalah klasik seperti pendanaan”.19

Selain pembimbingan kepada peserta

perlombaan keluarga sakinah teladan, Penyuluh Agama

Islam sejatinya juga perlu melakukan kegiatan

pengidentifikasian terhadap keluarga yang pra-sakinah.

Namun, dalam hal ini selama observasi penulis belum

menemukan Penyuluh Agama Islam melakukan

kegiatan khusus untuk mengidentifikasi masyarakat

yang masih dalam kategori pra-sakinah.

Penyuluh Agama Islam lebih banyak melakukan

kegiatan pembimbingan dalam majelis ta’lim daripada

18

Wawancara Pribadi dengan H. Ahmad Kurtubi Lc, Keluarga Sakinah

Teladan DKI Jakarta Tahun 2016. 3 Februari 2018. 19

Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018.

 

Page 137: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

123

bersentuhan langsung dengan orang-orang yang masih

tergolong dalam keluarga pra-sakinah. Tersentuhnya

orang-orang yang dalam golongan pra-sakinah hanya

dalam beberapa event saja, seperti ketika acara-acara

santunan yatim-piatu, pembagian zakat fitrah ketika

bulan Ramadhan, dan bila ada kasus atau konflik yang

terjadi dalam sebuah keluarga dan dimintakan kepada

Penyuluh Agama Islam untuk menjembatani, atau

memberi solusi melalui pendekatan agama Islam.

Selain daripada kegiatan yang dipaparkan di

atas, dalam program pelayanan bimbingan keluarga

sakinah di KUA Kecamatan Cakung juga menjadi

fasilitator dalam kegiatan bimbingan pra-nikah atau

yang sering disebut dengan “Kursus Calon Penganten”

(Suscaten) dan sekarang berganti nama menjadi

“Bimbingan Perkawinan” (Bimwin).

Dalam pelaksananan pelayanan bimbingan

keluarga sakinah khususnya di KUA Kecamatan

Cakung. Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan

Cakung mengisi kegiatan pembimbingan pra-nikah

yang diadakan sebulan dua kali. KUA Kecamatan

Cakung menyediakan waktu dua hari dalam satu kali

kegiatan Bimwin. Materi-materi yang disampaikan

dalam Bimwin berupa fikih munakahat, Kompilasi

Hukum Islam (KHI), UU Perkawinan, UU KDRT,

Keluarga Berencana (KB), kesehatan reproduksi. Tetapi

Penyuluh Agama Islam hanya memberikan materi

 

Page 138: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

124

tentang fikih munakahat saja dan dibantu oleh BP4,

sedangkan KHI diberikan oleh penghulu, KB oleh

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN), dan kesehatan reproduksi dari

pihak Puskesmas. Lebih lengkap lagi H. Abdul Azis

Kamaludin, MA menjelaskan alur kegiatan Bimwin:

“Jadi untuk kegiatan Bimwin itu dilakukan dua hari

dalam satu kegiatan dari pagi pukul 08.00 WIB.

hingga sore pukul 15.00 WIB. atau kadang sampai

16.00 WIB. Sebelum diberi materi, para calon

pengantin diberikan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal calon pengantin. Lalu setelah itu

diberi materi, materinya itu fikih munakahat yang

disampaikan oleh Penyuluh Agama Islam dibantu

oleh orang BP4 dan kita datangkan pula Pak Kurtubi

sebagai contoh keluarga sakinah teladan untuk ikut

menjelaskan juga tentang hal tersebut. Lalu

kemudian materi Kompilasi Hukum Islam, UU

Perkawinan, UU KDRT, oleh penghulu dan BP4,

dilanjut lagi dengan materi KB dari BKKBN dan

dari Puskesmas yang memberikan materi kesehatan

reproduksi serta penyuntikan vaksin tetanus texoid

untuk calon pengantin perempuan. Setelah materi itu

semua disampaikan, kita lakukan post test, biasanya

nilainya akan lebih besar ketimbang dengan hasil

dari pretest. Ini membuktikan mereka

berkembang”.20

Pelaksanaan Bimwin di KUA Kecamatan

Cakung pada tahun 2018 ini belum terlaksana hingga

penelitian skripsi ini selesai. Hal ini karena alokasi dana

dari Kementerian Agama untuk kegiatan Bimwin belum

20

Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018.

 

Page 139: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

125

teralokasikan. Sebagaimana yang dijelaskan H. Abdul

Azis Kamaludin, MA:

“Untuk kegiatan Bimwin tahun ini sampai sekarang

belum bisa kita laksanakan karena anggarannya

belum ada. Kita tidak bisa melaksanakan kalau tidak

ada anggarannya, karena anggaran untuk kegiatan

Bimwin ini tidak sedikit. Hal terkait dengan sarana

prasarana dan konsumsi seperti makan, kalau

pesertanya ada sekitar 80 orang, berarti ada sekitar

40 pasang, dan juga harus memberikan buku

panduan juga”.21

Dari hasil observasi dan wawancara dengan

informan serta paparan di atas mengenai fungsi

informatif dan edukatif Penyuluh Agama Islam dalam

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung,

penulis menyimpulkan bahwa Penyuluh Agama Islam

KUA Kecamatan Cakung sudah terlaksana cukup baik

dalam menjalankan fungsi informatif dan edukatif

mengenai mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan

Cakung. Namun, dalam praktek di lapangan sering

terkendala dengan program-program yang tidak dapat

berjalan dengan baik akibat anggaran dana yang belum

teralokasikan.

b. Fungsi Konsultatif

Penyuluh Agama Islam selain menjadi

pembimbing dan melakukan penyuluhan agama kepada

kelompok binaannya juga harus menyediakan dirinya

21

Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018.

 

Page 140: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

126

untuk turut memikirkan dan memecahkan persoalan-

persoalan yang dihadapi masyarakat, baik persoalan-

persoalan pribadi, keluarga atau persoalan masyarakat

secara umum. Penyuluh Agama Islam harus bersedia

membuka mata dan telinga terhadap persoalan yang

dihadapi oleh masyarakat.

Bisa dikatakan Penyuluh Agama Islam menjadi

tempat bertanya dan tempat mengadu bagi masyarakat

untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah dengan

nasehatnya. Maka dalam hal ini Penyuluh Agama Islam

berperan sebagai psikolog, teman curhat dan teman

untuk berbagi.

Dalam menyukseskan program “Pembinaan

Gerakan Keluarga Sakinah”, Penyuluh Agama Islam

KUA Kecamatan Cakung melakukan kegiatan

konsultasi perkawinan baik di KUA, di majelis ta’lim

maupun di rumah Penyuluh Agama Islam itu sendiri.

Sebagaimana yang diterangkan oleh Ubaidillah, S.Sos.I:

“Terkadang ada saja masyarakat yang datang ke

kantor untuk konsultasi, misalnya kemarin ada yang

datang ke kantor berdua lalu bertanya tentang bisa

atau tidak menikah beda agama di KUA, ya saya

beri arahan dan masukan bahwa di KUA hanya

untuk umat Islam saja, kalau mau nikah di KUA

harus masuk Islam dahulu, dengan syarat berjanji

tidak kembali ke keyakinan sebelumnya setelah

menikah. Selain itu juga saat setelah majelis ta’lim

selesai atau di rumah terkadang ada masyarakat

 

Page 141: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

127

yang datang untuk konsultasi masalah

keluarganya”.22

Kegiatan konsultasi ini tidak terjadwal seperti

kegiatan pembinaan majelis ta’lim. Penyuluh Agama

Islam harus siap sedia melayani jama’ah yang ingin

melakukan konsultasi kepadanya. Karena tidak semua

jama’ah yang hadir dalam kegiatan majelis ta’lim berani

menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

dengan masalah pribadinya dan takut menjadi bahan

perbincangan di masyarakat jika jama’ah lain tahu

masalah yang dihadapinya. Sehingga jama’ah biasanya

meminta waktu Penyuluh Agama Islam selepas kegiatan

majelis, KUA, atau menyempatkan diri datang ke rumah

Penyuluh Agama Islam itu sendiri.

Dalam kegiatan konsultasi, masalah-masalah

yang biasa dihadapi Penyuluh Agama Islam mengenai

masalah keluarga ialah masalah perdebatan dalam

rumah tangga seperti, perselingkuhan, masalah nafkah,

perbedaan pendapat, waris, KDRT, dan kenakalan anak.

Sebagaimana dijelaskan oleh Ubaidillah, S.Sos.I:

“Yang datang ke saya untuk konsultasi masalah

keluarga biasanya berhubungan dengan masalah

suami atau istri selingkuh, suami nikah lagi, suami

jarang memberi nafkah lahir ataupun batin, istri

mengeluh suami kurang dalam memberi nafkah,

salah faham akibat perbedaan pendapat, perebutan

22

Wawancara Pribadi dengan Ubaidillah, S.Sos.I, Penyuluh Agama

Islam fungsional KUA Kecamatan Cakung, 20 Desember 2017.

 

Page 142: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

128

warisan, KDRT, dan anak yang susah diatur oleh

orang tua”.23

Selain melihat dari hasil wawancara yang

dilakukan oleh penulis, penulis pun melihat bahwa

Penyuluh Agama Islam KUA Kec. Cakung sangat

terbuka kepada orang-orang yang hendak melakukan

kosultasi atas problem-problem yang mereka rasakan.

Rata-rata jama’ah menyetujui bahwa Penyuluh Agama

Islam adalah orang yang tepat untuk berkonsultasi

tentang masalah-masalah kehidupannya, terutama

masalah yang berkaitan dengan agama. Dari penjelasan

tersebut, penulis menyimpulkan Penyuluh Agama Islam

KUA Kecamatan Cakung menjalankan fungsi

konsultatif dalam mewujudkan keluarga sakinah di

Kecamatan Cakung.

c. Fungsi Advokatif

Pada fungsi advokatif ini, Penyuluh Agama

Islam memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk

melakukan kegiatan pembelaan terhadap

umat/masyarakat binaannya terhadap berbagai

ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang

merugikan akidah, mengganggu ibadah dan merusak

akhlak.

Dalam mewujudkan keluarga sakinah di

Kecamatan Cakung, Penyuluh Agama Islam turut ikut

23

Wawancara Pribadi dengan Ubaidillah, S.Sos.I, Penyuluh Agama

Islam fungsional KUA Kecamatan Cakung, 20 Desember 2017.

 

Page 143: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

129

menyelesaikan masalah-masalah yang ada di

masyarakat. Seperti yang dijelaskan oleh H. Abdul

Azis Kamaludin, MA:

“Jadi Penyuluh Agama itu ya tugasnya mengatasi

masalah-masalah yang ada di masyarakat, sebagai

mediator gitu. Contohnya, belum lama ini ada pesan

masuk ke saya bahwa ada masjid yang kaligrafinya

hanya “lailaha” saja. Terlebih lagi masjid itu di

kawasan Jakarta Garden City yang mayoritas dihuni

oleh etnis Tionghoa, jadi viral tuh sampai ke

facebook, ada PKI di Cakung katanya. Akhirnya kita

kirim Penyuluh ke lapangan untuk mengecek ke

lokasi, ternyata benar itu adanya. Akhirnya

Penyuluh memediasi antara pengurus masjid dengan

masyarakat, dan sekarang sudah lengkap

kaligrafinya “lailaha illallah” dan kembali tenang

lagi. Selain itu juga Penyuluh membantu kami kalau

ada yang datang ke KUA untuk menyelesaikan

konflik dalam keluarganya seperti KDRT,

perselingkuhan dan lainnya. Namun, Penyuluh

Agama ini bukan Penyuluh khusus perkawinan, jadi

mereka lebih sering di lapangan, jadi kalau dirasa

harus diselesaikan cepat, kami sendiri yang turun

langsung”.24

Dari keterangan tersebut, bisa dikatakan, Penyuluh

Agama Islam melakukan fungsi advokatif sebagai

mediator sosial di masyarakat.

Melihat Peran Penyuluh Agama Islam dalam

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung yang

telah didesripsikan di atas, dapat dilihat bahwa peran

tersebut memiliki tujuan sesuai dengan fungsi yang

dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam dalam melaksanakan

24

Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018.

 

Page 144: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

130

tugasnya. Adapun tujuan dari peran tersebut berdasarkan

fungsinya diterangkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1

Tujuan Peran Penyuluh Agama Islam dalam Mewujudkan Keluarga

Sakinah di Kecamatan Cakung

No Peran Tujuan

1 Fungsi Informatif Memberikan informasi kepada

masyarakat tentang program-

program keluarga sakinah yang

ada di Kecamatan Cakung,

Jakarta Timur kepada jama’ah

binaannya. Informasi tersebut

seperti pemberitahuan kepada

masyarakat tentang diadakannya

bimbingan pra-nikah bagi calon

pengantin, konsultasi

perkawinan, dan pesan-pesan

lain yang diberikan oleh

Kementerian Agama RI.

2 Fungsi Edukatif Memberikan pengajaran kepada

masyarakat tentang panduan

dalam menempuh kehidupan

berumah tangga sesuai dengan

syariat Islam. Seperti berakhlak

yang baik dalam berumah

tangga, dan memenuhi hak dan

kewajiban bersama seluruh

anggota keluarga. Hal ini

bertujuan untuk menekan dan

menurunkan angka Kekerasan

Dalam Rumah Tangga (KDRT)

maupun angka perceraian yang

ada di Indonesia.

3 Fungsi Konsultatif Memberikan arahan, serta

masukan, kepada masyarakat

yang membutuhkan bantuan

berupa konsultasi masalah yang

dihadapi jama’ah dalam

kehidupan berumah tangga,

sehingga bisa menyikapi

masalah dalam keluarga dengan

baik, sesuai dengan ketentuan

 

Page 145: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

131

syariat Islam dan pertikaian

menjadi reda serta tidak

berhujung kepada perceraian.

4 Fungsi Advokatif Menjadi penengah ketika ada

keributan, atau pertikaian dalam

rumah tangga, antar saudara,

maupun tetangga dengan

mencari tahu akar masalah dan

memberikan solusi yang terbaik.

Hal ini bertujuan untuk

menciptakan lingkungan yang

kondusif dan ketentraman dalam

bermasyarakat maupun dalam

berumah tangga sehingga

terhindar dari perceraian.

Dari tabel tersebut telah jelas tujuan yang dilakukan

Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung menjalankan

peran dalam mewujudkan keluarga sakinah. Hal tersebut

telah diterangkan melalui tabel dengan tujuan yang paling

mendasar yaitu untuk memberi pengetahuan kepada

masyarakat tentang tata cara berumah tangga yang baik

menurut syari’at Islam, sehingga mengurangi angka

kekerasan dalam rumah tangga dan menekan angka

perceraian di Indonesia, khususnya di daerah Kecamatan

Cakung, Jakarta Timur.

d. Hak-hak Penyuluh Agama

Dalam menjalankan fungsi-fungsi yang telah

dijelakan di atas, Penyuluh Agama Islam memiliki beberapa

hak yang dapat menunjang berjalannya fungsi dari

Penyuluh Agama Islam itu sendiri. Di antara hak-haknya

yaitu:

 

Page 146: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

132

1) Menerima pengakuan resmi dari pemerintah dan

mengikuti pelatihan bidang penyuluhan.

Dalam observasi yang penulis lakukan, Penyuluh

Agama Islam yang berinduk di KUA Kecamatan

Cakung, baik Penyuluh Agama Islam Fungsional

maupun Penyuluh Agama Islam Honorer telah mendapat

pengakuan resmi dari pemerintah dan juga mendapatkan

pelatihan-pelatihan penyuluhan. Namun, untuk pelatihan

atau sertifikasi di bidang pembinaan keluarga sakinah

tidak semua Penyuluh Agama Islam di Kecamatan

Cakung mendapatkan kesempatan untuk turut serta

dalam kegiatan tersebut. Dari 17 Pernyuluh Agama Islam

yang ada di Kecamatan Cakung, hanya satu orang saja

yang tersertifikasi dalam bidang pembinaan keluarga

sakinah. Sehingga untuk kegiatan-kegiatan khusus materi

keluarga seperti Bimwin itu hanya diisi oleh penyuluh

yang tersertifikasi saja. Sebagaimana yang dikatakan

oleh H. Abdul Azis Kamaludin, MA:

“Bu Lili kan ikut tuh, penghulu juga ada penyuluh

juga ada itu dibimtek oleh BP4 Pusat beberapa hari

dan diberikan sertifikat. Nah dia ini yang boleh

menyampaikan materi di dalam binwin saya saja

hanya fasilitator tambahan. Fasilitator belum

semuanya disertifikasi, jadi seharusnya semua

fasilitator disertifikasi, kebayangkan di Jakarta

Timur hanya dua orang, dia-dia terus, padalah sdm

banyak dan kebijakan kita itu masih belum berani

untuk menugaskan yang belum bersertifikat untuk

menyampaikan materi. Jadi, tenaga fasilitatornya

masih minim, harusnya penyuluh-penyuluh yang

banyak itu diberi kesempatan untuk mengikuti

 

Page 147: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

133

sertifikasi fasilitator sehingga bisa mengisi

materi”.25

2) Dapat memanfaatkan sarana dan prasarana penyuluhan

yang dimiliki oleh pemerintah dan pemerintah daerah.

Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

memanfaatkan sarana dan prasarana yang disediakan

oleh pemerintah. Seperti, ruang kerja, komputer, dan

hal-hal lain yang ada di ruang kerja tersebut. Ruang

kerja tersebut selain berfungsi sebagai basecamp

Penyuluh, juga berfungsi sebagai tempat konsultasi

ketika ada jama’ah atau masyarakat yang datang untuk

menyelesaikan masalahnya. Namun, untuk kegiatan di

majelis ta’lim Penyuluh Agama Islam belum merasakan

langsung sarana dan prasarana yang disedikan untuk

menunjang penyuluhan di majelis ta’lim binaannya.

3) Di mungkinkan dapat menerima bantuan biaya apabila

mengikuti kegiatan penyuluhan sepanjang tersedia

anggaran pemerintah dan pemerintah daerah

mencukupi.

Dalam kegiatan penyuluhan, anggaran bantuan

dari pemerintah memang sangat dibutuhkan. Terlebih

lagi kegiatan-kegiatan yang memang sangat penting

untuk dilaksananakan seperti Bimbingan Pra-nikah,

atau yang biasa disebut Bimbingan Perkawinan

25

Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018.

 

Page 148: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

134

(Bimwin). Namun, terkadang anggaran pemerintah

tersendat. Sehingga program tersebut tidak berjalan

dengan baik. Hal ini disampaikan oleh H. Abdul Azis

Kamaludin, MA:

“Kita tidak bisa melaksanakan kalau tidak ada

anggarannya, karena terkait dengan sarana prasarana

dan konsumsi, Untuk kegiatan Bimwin tahun ini

sampai sekarang belum bisa kita laksanakan karena

anggarannya belum ada. Kita tidak bisa

melaksanakan kalau tidak ada anggarannya, karena

anggaran untuk kegiatan Bimwin ini tidak sedikit.

Hal terkait dengan sarana prasarana dan konsumsi

seperti makan, kalau pesertanya ada sekitar 80

orang, berarti ada sekitar 40 pasang, dan juga harus

memberikan buku panduan juga”.26

4) Mendapat penghargaan atas tugas, pengabdian dan

prestasinya.

Hak Penyuluh Agama Islam ini terkait dengan

pemberian gaji (honor), tunjangan, dan peningkatan

angka kredit maupun kenaikan pangkat. Terntunya

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5) Dapat mengikuti berbagai kegiatan penyuluhan yang

difasilitasi oleh pemerintah dan atau pemerintah daerah.

Selama saya melakukan observasi, saya melihat

bahwa Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung

sering diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan

penyuluhan yang diadakan oleh pemerintah. Seperti

halnya mengikuti kegiatan penyuluhan di Kepulauan

26

Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018.

 

Page 149: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

135

Seribu belum lama ini. Mengisi kegiatan-kegiatan

majelis ta’lim khusus staf Kecamatan, maupun majelis

ta’lim staf Walikota Jakarta Timur yang juga berada di

lingkungan Kecamatan Cakung.

Menelaah dari pemaparan di atas, dapat diketahui

bahwa Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung telah

melaksanakan peran dalam mewujudkan keluarga sakinah

dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan dijalankan

kewajibannya yaitu tugas dan fungsi yang mereka miliki

seperti melaksanakan tugas sebagai penyambung pesan

pembangunan dengan melalui bahasa agama, menjalankan

fungsi informatif/edukatif dengan memberikan ilmu tentang

berakhlak yang baik dan tata cara berumah tangga,

melakukan kegiatan konseling bagi mereka yang ingin

menyelesaikan masalah tentang keluarganya sebagai bentuk

fungsi konsultatif, kemudian menjadi mediator sosial di

masyarakat ketika ada masalah yang berkaitan tentang

keretakan dalam rumah tangga, perselisihan antar tetangga

dan sebagainya sebagai perwujudan fungsi advokatif

Penyuluh Agama Islam. Dengan demikian maka bisa

dikatakan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung telah

melakukan perannya dalam mewujudkan keluarga sakinah

di Kecamatan Cakung dengan baik. Namun, dalam

pemenuhan hak-hak Penyuluh Agama Islam dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah di Kecamatan Cakung

masih ada beberapa hak yang belum optimal diterima

maupun dirasakan oleh Penyuluh. Sehingga masih menjadi

 

Page 150: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

136

faktor yang dapat mengahambat beberapa kegiatan

penyuluhan.

3. Metode Penyuluh Agama Islam Dalam Mewujudkan

Keluarga Sakinah Di Kecamatan Cakung

Dalam melakukan penyuluhan tentang program

“Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah”, Penyuluh Agama

Islam Kecamatan Cakung memiliki beberapa metode yang

dipakai sesuai dengan kebutuhan daripada jama’ah seperti

ceramah, tanya jawab, diskusi, konseling, dan bermain

peran/demonstrasi. Masing-masing metode ini cukup efektif

jika pemilihannya sesuai dengan kebutuhan jama’ah.

Sebagai mana hasil wawancara yang penulis lakukan

dengan Hj. Lili Kholilah, S. Ag:

“Metode yang digunakan biasanya ceramah, tanya

jawab, diskusi, konseling, demonstrasi, dan konseling.

Masing-masing metode digunakan sesuai dengan

situasi dan kondisi serta kebutuhan sehingga bisa lebih

efektif dalam pelaksanaannya”.27

Dari hasil wawancara dan observasi penulis di

lapangan, dapat penulis jelaskan metode-metode yang

dipakai Penyuluh Agama Islam dalam mewujudkan

keluarga sakinah di Kecamatan Cakung sebagai berikut:

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang dilakukan

dengan maksud untuk menyampaikan keterangan,

27

Wawancara Pribadi dengan Hj. Lili Kholilah, S.Ag. Penyuluh Agama

Fungsional Kec. Cakung. 18 Desember 2017.

 

Page 151: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

137

petunjuk, pengertian, dan penjelasan tentang sesuatu

kepada pendengar dengan menggunakan lisan. Metode

ceramah merupakan suatu teknik penyuluhan yang

banyak diwarnai oleh ciri-ciri karakteristik berbicara

oleh seseorang penyuluh pada suatu aktivitas

penyuluhan. Metode ini harus diimbangi dengan

kepandaian khusus tentang retorika, diskusi dan fator-

faktor lain yang membuat pendengar merasa simpatik

dengan ceramahnya.28

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,

seluruh Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung

melakukan metode ceramah dalam kegiatan pembinaan

majelis ta’lim di wilayah Kecamatan Cakung.

Penggunaan metode ini dirasa karena penyampaian

materi memang harus disampaikan dengan metode

ceramah mengingat jumlah jama’ah yang cukup banyak

dan faktor keterbatasan waktu.

Sebagai jama’ah yang merasakan penyuluhan,

Ibu Tinah menyatakan bahwa metode ceramah juga bisa

efektif bila sang penyuluh memamahi cara menghadapi

jama’ah. Baik dalam hal pemilihan kosa-kata maupun

mampu membaca situasi dan kondisi jama’ah yang

hadir.

“Selama ini penggunaan metode ceramah yang

dilakukan Penyuluh Agama Islam kalau menurut

saya si efektif, selama penyampaiannya itu lugas,

dan penyampaiannya itu jelas efektif, kadang-

28

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amza. 2009), h. 101.

 

Page 152: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

138

kadang tergantung penyampaiannya juga si, kadang-

kadang ada kan orang menyampaikannya tidak

melihat situasi dan kondisi, dia menyampaikannya

berbahasa intelek kita tidak mengerti. Maka dari itu

untuk ustadz-ustadzah atau penyuluh dimanapun dia

berceramah harus lihat situasi dan kondisi

jama’ah”.29

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode yang

dilakukan dengan menggunakan tanya jawab untuk

mengetahui sampai sejauh mana ingatan atau pikiran

seseorang memahami atau menguasai materi dakwah

atau penyuluhan.30

Metode tanya jawab sebagai suatu

cara menyajikan penyuluhan harus digunakan bersama-

sama dengan metode lainnya, seperti metode ceramah.

Metode tanya jawab ini sifatnya membantu kekurangan-

kekurangan yang terdapat pada metode ceramah.

Dalam pelaksanaan penyuluhan, penggunaan

metode tanya jawab ini terkadang tidak selalu

digunakan dalam pelengkap metode ceramah yang

dilakukan dalam kegiatan penyuluhan di majelis ta’lim.

Terkadang meski sudah dibukakan sesi untuk

melakukan tanya jawab jama’ah malu untuk bertanya.

Berikut adalah pandangan H. Mukhtar Lubis, S.

Ag selama mengikuti kegiatan majelis ta’lim yang

berada di Kecamatan Cakung:

29

Wawancara Pribadi dengan Ibu Tinah. Jama’ah Majelis Ta’lim

Asaasul Falaah Pulo Gebang. 2 Februari 2018. 30

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amza. 2009), h. 102.

 

Page 153: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

139

“Metodenya ceramah saja, dialog sama diskusi

jarang, sebab mungkin yang pertama keterbatasan

waktu, yang kedua mungkin kalau dibuka dialog

tentang keluarga sakinah, jama’ah malu untuk

bertanya”.31

c. Metode Diskusi

Diskusi sering dimaksud sebagai pertukaran

fikiran (gagasan, pendapat dan sebagainya) antara

sejumlah orang secara lisan membahas suatu masalah

tertentu yang dilaksanakan dengan teratur dan bertujuan

memperoleh kebenaran.32

Metode diskusi ini biasa dipakai Penyuluh

Agama Islam dalam kegiatan Bimwin/Suscaten. Pada

hal ini para calon pengantin diberikan satu masalah

dalam keluarga kemudian mereka diberi kesempatan

untuk berdiskusi dengan calon pengantin lainnya, dan

diberikan kepada mereka kesempatan untuk

menyelesaikan masalah tersebut. Setelah itu Penyuluh

Agama Islam dan fasilitator lain dalam kegiatan

Bimwin memberikan solusi yang tepat dalam

menyelesaikan masalah tersebut. Sebagaimana yang

dikatakan oleh H. Abdul Azis Kamaludin, MA:

“Jadi mereka diberi waktu untuk diskusi untuk

menyelesaikan satu masalah, baik diskusi dengan

pasangannya, ataupun berkelompok dengan

pasangan lainnya. Setelah selesai dan mendapat

jawaban, nanti Penyuluh Agama dan fasilitator

31

Wawancara Pribadi dengan H. Mukhtar Lubis, S.Ag, Jama’ah FK-

ULUM Kec. Cakung. 4 Februari 2018. 32

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amza. 2009), h. 102.

 

Page 154: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

140

lainnya memberi arahan dan masukan atas jawaban

mereka dan diberi penyelesaian masalah yang

tepat”.33

d. Metode Keteladanan/Demonstrasi

Metode keteladanan/demonstrasi yaitu penyajian

dakwah atau penyuluhan dengan memberikan

keteladanan lansung sehingga tersuluh akan tertarik

untuk ikut kepada apa yang dicontohkan. Metode

penyuluhan ini dapat dipergunakan untuk hal-hal yang

berkaitan dengan akhlak, cara bergaul, cara beribadah,

berumah tangga, dan segala aspek kehidupan manusia.

Nabi Muhammad Saw. sendiri dalam kehidupannya

merupakan teladan bagi setiap manusia.34

Sebagaimana

yang dijelaskan oleh Hj. Lili Kholilah, S.Ag:

“Penyuluh Agama Islam adalah sebagai public

figure yang nyata di masyarakat, oleh karenanya

gerak-geriknya akan diperhatikan oleh masyarakat

dan menjadi teladan dalam urusan agama terutama

dalam hal ini yaitu sebagai contoh keluarga yang

sakinah, jadi standarnya kita harus sakinah dulu

sebelum kita memberikan materi keluarga sakinah

kepada jam’ah kita. Karena bagaimana mungkin

jama’ah akan mengikuti apa yang dikatakan seorang

penyuluh jika penyuluh itu dipandang tidak

menerapkan atau mengamalkan materi yang

disampaikannya tersebut. Istilahnya “dia saja yang

memberikan materi tidak mempraktekkan, kalau

hanya bicara saja saya juga bisa”. Nyatanya jama’ah

akan lebih mudah menerima materi dan percaya

33

Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018. 34

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amza. 2009), h. 103-

104.

 

Page 155: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

141

dengan apa yang disampaikan jika yang memberi

materi itu mengalami hal itu sendiri dan jelas

mereka memiliki contoh yang kongkrit yang bisa

diikuti”.35

Selain melalui keteladanan, metode demonstrasi

ini juga bisa dilakukan melalui peragaan ketika

menyampaikan materi seperti tata cara berwudhu,

mandi junub, dan hal lain yang berkaitan dengan ibadah

yang zhahir (terlihat).

e. Metode Silaturahmi (home visit)

Metode silaturahmi (home visit) yaitu

penyuluhan yang dilakukan dengan mengadakan

kunjungan kepada suatu objek tertentu dalam rangka

menyampaikan isi dakwah kepada penerima

penyuluhan. Biasanya metode ini digunakan jika ada

masalah yang mesti diselesaikan dan menggunakan

pendekatan konseling. Yaitu membantu individu untuk

mengatasi masalah-masalahnya dan membantu individu

mencapai perkembangan diri yang optimal dengan

sumber-sumber yang ada dari dirinya sendiri. Jadi,

konseling merupakan “hubungan membantu”, dimana

penyuluh memberikan kesempatan kepada kliennya

untuk dapat menemukan solusi dari masalah yang

dihadapi kliennya, untuk dapat menemukan solusi dari

35

Wawancara Pribadi dengan Hj. Lili Kholilah, S.Ag. Penyuluh Agama

Fungsional Kec. Cakung. 18 Desember 2017.

 

Page 156: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

142

masalah yang dihadapinya sehingga kehidupannya bisa

lebih baik dari sebelumnya.36

Dalam metode silaturahmi ini tidak hanya

Penyuluh Agama Islam yang hadir ke rumah jama’ah

binaannya, tetapi jama’ah binaan Penyuluh Agama

Islam juga bisa datang ke rumah atau kantor Penyuluh

Agama Islam untuk berkonsultasi tentang masalah

mereka.

Dari uraian metode yang dilakukan Penyuluh

Agama Islam dalam melakukan penyuluhan untuk

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung di

atas, penulis dapat mengeneralisir bahwa dari sekian banyak

metode yang ada, Penyuluh Agama Islam lebih memilih

menyampaikan materi dengan menggunakan metode

ceramah. Pemilihan metode ceramah ini dilakukan karena

terbatas oleh waktu dan jumlah sasaran yang cukup banyak

dalam satu periode majelis ta’lim, maka metode ceramah

dirasa cocok untuk melakukan pembinaan kepada jama’ah.

Selain itu Penyuluh Agama Islam juga menggunakan

metode/pendekatan konseling jika sewaktu-waktu ada klien

mereka yang ingin menyelesaikan masalah pribadi mereka

seperti masalah keluarga khususnya. Sedangkan untuk

metode lainnya seperti metode diskusi, tanya jawab, drama

dan sebagainya hanya dilakukan di kegiatan tertentu saja,

seperti kegiatan bimbingan perkawinan.

36

Tulus, dkk. Buku Panduan Konseling untuk Konselor BP4 Perspektif

Kesetaraan (Jakarta: Rahima, 2012), h. 196.

 

Page 157: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

143

Mengenai seberapa efektif metode yang dilakukan

oleh Penyuluh Agama Islam dalam menyampaikan materi

kehidupan berkeluarga menurut syari’at Islam itu kembali

kepada keahlian penyuluh itu masing-masing dan pula

pandai memilah-milih metode yang dirasa cocok untuk

diterapkan di dalam suatu forum. Pemilihan metode yang

tepat dengan ditambah keahlian yang memadai membuat

Penyuluh Agama Islam dapat menjalankan perannya

dengan baik dan efektif.

4. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Penyuluh

Agama dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di

Kecamatan Cakung

Penyuluhan agama Islam dengan materi keluarga

sakinah yang dilakukan penyuluh agama Kecamatan

Cakung akan berjalan lancar jika memiliki hal-hal yang

mendukung penyuluhan tersebut. Menurut Ubaidillah,

S.Sos.I ada beberapa faktor yang mendukung dalam

melakukan penyuluhan di majelis talim maupun di dalam

bimbingan perkawinan yang dilaksanakan oleh pihak KUA

Kecamatan Cakung. Menurutnya bantuan penyuluhan lewat

media adalah hal yang mendukung suksesnya penyuluhan

agama Islam. Ditambah lagi kepekaan Penyuluh Agama

Islam ketika melaksanakan penyuluhan itu dibutuhkan.

“Faktor yang menjadi pendukung penyuluhan yang

pertama yaitu melalui media, seperti melalui video yang

diputar melalui proyektor, kita putarkan contoh-contoh

keluarga sakinah. Dengan melihat video tersebut

diharapkan dapat mempermudah jama’ah memahami

 

Page 158: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

144

seperti apa bentuk keluarga sakinah yang sebenarnya

sehingga dapat meneladaninnya. Kemudian yang kedua

yaitu dari kita sendiri, yaitu dari penyampaian kita yang

tidak boleh monoton, serius terus atau melucu terus, kita

pun harus tahu waktu yang tepat untuk serius dan untuk

melucu”.37

Menurut Hj. Lili Kholilah, S.Ag salah satu yang

menjadi pendukung dalam melakukan penyuluhan keluarga

sakinah yaitu terletak pada diri Penyuluh Agama Islam itu

sendiri menerapkan materi pada diri sendiri terlebih dahulu

atau tidak. Jika Penyuluh Agama Islam memaparkan materi

berdasarkan pengalamann pribadi akan lebih lues dan

jama’ah pun lebih percaya dan mengikuti arahan yang

diberikan oleh Penyuluh Agama Islam itu sendiri.

“Faktor pendukung dalam melakukan penyuluhan terkait

dengan materi keluarga sakinah ialah berada pada diri

penyuluh itu sendiri. Karena bagaimana mungkin

jama’ah akan mengikuti apa yang dikatakan seorang

penyuluh jika penyuluh itu dipandang tidak menerapkan

atau mengamalkan materi yang disampaikannya tersebut.

Istilahnya “dia aja yang memberikan materi enggak

mempraktekkan, kalau cuma bicara saya juga bisa”.

Nyatanya jama’ah akan lebih mudah menerima materi

dan percaya dengan apa yang disampaikan jika yang

memberi materi itu mengalami hal itu sendiri dan jelas

mereka memiliki contoh yang kongkrit yang bisa diikuti.

Untuk itu kedudukan sebenarnya dari Penyuluh Agama

Islam adalah sebagai public figure yang nyata di

masyarakat, oleh karenanya gerak-geriknya akan

diperhatikan oleh masyarakat dan menjadi teladan dalam

urusan agama terutama dalam hal ini yaitu sebagai

contoh keluarga yang sakinah, jadi standarnya kita harus

37

Wawancara Pribadi dengan Ubaidillah, S.Sos.I. Penyuluh Agama

Fungsional Kec. Cakung. 20 Desember 2017.

 

Page 159: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

145

sakinah dahulu sebelum kita memberikan materi

keluarga sakinah kepada jam’ah kita”.38

Dalam kegiatan penyuluhan, sudah bukan barang

baru jika sebuah penyuluhan itu mengalami beberapa

kendala atau hambatan di dalamnya. Sehingga dapat juga

mempengaruhi peran yang ada pada penyuluh agama dalam

membimbing masyarakatnya. Sebagaimana juga

penyuluhan untuk mewujudkan keluarga sakinah di

Kecamatan Cakung ini yang mempunyai beberapa kendala

sehingga menghambat penyuluhan dan dapat

mempengaruhi peran penyuluh agama dalam mewujudkan

keluarga sakinah di Kecamatan Cakung.

Menurut Hj. Lili Kholilah, S.Ag menjelaskan tidak

ada hambatan yang cukup berarti dalam melakukan

penyuluhan. Namun, menurutnya masih kurangnya buku

yang bisa menjadi pedoman khusus untuk Penyuluh Agama

Islam dalam memberikan materi keluarga menurut

perspektif Islam.

“Sejauh ini tidak ada hambatan yang cukup berarti,

tetapi yang jadi persoalan dalam melakukan sebuah

penyuluhan yang berhubungan dengan keluarga

sakinah tersebut yaitu masalah buku pedoman

penyuluhan khusus materi keluarga sakinah yang

dirasa masih kurang, sehingga penyuluh itu sendiri

harus lebih ekstra mencari materi yang cocok dengan

kondisi masyarakat tanpa ada indikator yang paten.

Kita benar- benar harus mencari materi lebih ekstra,

dari manapun sumbernya, misal kita ikut acara maulid

kita catat materi-materi yang disampaikan ustadz atau

38

Wawancara pribadi dengan Hj. Lili Kholilah, S.Ag. Penyuluh Agama

Fungsional Kecamatan Cakung Jakarta Timur .18 Desember 2017

 

Page 160: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

146

ustadzah yang sedang berceramah, atau kalau kita

melihat ceramah di tv atau mendengarkan radio ya

sebisa mungkin kita catat poin-poin pentingnya, nanti

kita tinggal kembangkan saja. Terus juga kita bisa cari

di internet dan hal-hal lain yang bisa menjadi bahan

ajar kita kepada jama’ah”.39

Menurut pandangan penulis selama melakukan

pengamatan memang untuk penyuluhan di majelis ta’lim

tidak begitu terlihat terkendala. Ya mungkin faktor

Penyuluh Agama Islam itu sendiri yang menguasai materi

yang akan diberikan dan juga memiliki kemampuan dalam

mengkondusipkan jama’ah serta meninggalkan kesan yang

baik, sehingga jama’ah tetap banyak jama’ah yang hadir

mengikuti kegitan tersebut meski hanya menggunakan

metode ceramah dalam melakukan penyuluhannya.

Namun dalam melakukan pembimbingan melalui

kegiatan bimbingan perkawinan yang diadakan KUA

Kecamatan Cakung yang penyuluh agama pun dilibatkan

cukup banyak kendala yang ditemukan. Kepala KUA

Kecamatan Cakung begitu terbuka dalam memaparkan

kendala yang dihadapi pada saat ini.

“Yang pertama anggaran, kita tidak bisa melaksanakan

kalau tidak ada anggarannya, karena terkait dengan

sarana prasarana dan konsumsi, kalau orangnya ada

sekitar 80 orang atau 40 pasang dan juga butuh buku.

Lalu terkendala juga masalah regulasinya yang belum

fleksibel, contohnya fasilitator belum semuanya

disertifikasi, jadi seharusnya semua fasilitator

39

Wawancara Pribadi dengan Hj. Lili Kholilah, S.Ag. Penyuluh Agama

Fungsional Kec. Cakung. 18 Desember 2017.

 

Page 161: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

147

disertifikasi, kebayangkan di Jakarta Timur hanya dua

orang, dia-dia terus, padalah sdm banyak dan kebijakan

kita itu masih belum berani untuk menugaskan yang

belum bersertifikat untuk menyampaikan materi. Jadi,

tenaga fasilitatornya masih minim, harusnya penyuluh-

penyuluh yang banyak itu diberi kesempatan untuk

mengikuti sertifikasi fasilitator sehingga bisa mengisi

materi. Terus berikutnya lagi yaitu masalah reqrutment

peserta, para peserta biasanya para karyawan dan

karyawati yang mereka dapat izinnya cukup sulit,

seharusnya mereka mengikuti kegiatan selama dua hari

full dari pagi sampe sore, tetapi banyak yang tidak

dapat izin. berikutnya masalah sarana dan prasarananya

ruangannya belum layak. Beda di luar negeri, di

Malaysia, di Singapura ketika study banding mereka itu

ada auditorium khusus seperti bioskop. Dan ada juga

yang binwin secara masal 10 kecamatan dijadikan satu,

itupun jauh dari yang saya lihat di Malaysia tetapi ya

itu bisa diminimalisir kalau materi yang ada bisa

diterima dengan baik”.40

Dalam menghadapi perihal yang menjadi hambatan

dalam melaksanakan penyuluhan yang terkait dengan

perwujudan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung, H.

Abdul Azis Kamaludin, MA menjelaskan beberapa solusi

yang dapat dilakukan sebagai berikut:

“Ya kita berusaha untuk mengoptimalkan sarana dan

prasarana yang ada, kita tambah sarana seperti kita

belum bisa menyediakan sarana prasarana berupa ac, kita

tambah kipas angin, yang kedua ya supaya mereka tidak

jenuh engga ngantuk dikasih lah permainan, game-game,

terus materi yang dikuasai dikopi, habis infocus tidak

ada, terpaksa dikopi bahan-bahannya. Kalau di infocus

kan mereka tinggal dilihat kita kopi kita bagikan dibaca,

ada buku modul kemudian diberikan untuk mengcover

40

Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018.

 

Page 162: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

148

materi-materi yang tidak bisa disampaikan secara utuh

mereka bisa liat disitu. Cara mengatasinya disamping itu

juga harus penyuluhnya sendiri mencari inovasi, jangan

menyerah dengan keadaan gitu. Keadaan kaya gini

gimana problem solvenya ?, ya kita inovasi kemudian

mengupgrade diri mengaktualisasikan diri sehingga bisa

mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan diri

dengan situasi dan kondisi yang apa adanya kaya gini

gitu”.41

Menelaah dari penjabaran di atas, penulis dapat

melihat bahwa penyuluhan agama yang dilakukan di

Kecamatan Cakung, khususnya pada materi keluarga

sakinah sebenarnya tidak begitu menemui hambatan yang

cukup berarti. Hal ini dikarenakan penyuluh agama yang

ada di Kecamatan Cakung lebih banyak berada di lapangan,

seperti mengisi materi di majelis ta’lim yang ada di

lingkungan KUA Kecamatan Cakung. Untuk menghadapi

jama’ahnya penyuluh agama di Kecamatan Cakung dengan

menggunakan metode ceramah dengan keahlian masing-

masing dan melihat situasi dan kondisi jama’ah. Sehingga

tidak begitu ada problem yang dapat mengganggu jalannya

peran Penyuluh Agama Islam tersebut.

Namun, faktor yang lebih menghambat dalam

mewujudkan keluarga sakinah yaitu kurangnya fasilitas

yang memadai dalam program bimbingan perkawinan, dan

juga Penyuluh Agama Islam yang tersertifikasi, sehingga

tidak semua Penyuluh Agama Islam dapat menyentuh

segmentasi bimbingan perkawinan yang dilakukan oleh

41

Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Azis Kamaludin, MA, Kepala

KUA Kecamatan Cakung, 08 Maret 2018.

 

Page 163: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

149

KUA meskipun kapasitas mereka sama atau bahkan lebih

ahli dari Penyuluh Agama Islam yang tersertifikasi. Tetapi

itu semua dapat diatasi dengan memanfaakan sisi kreatif,

inovatif dan tidak menyerah dengan keadaan yang ada serta

mengupgrade diri sehingga dapat mengikuti perkembangan

zaman.

 

Page 164: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

150

 

Page 165: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

151

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan

dalam mengetahui peran Penyuluh Agama Islam dalam

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung Jakarta

Timur. Penulis menyimpulkan hasil penelitian ini sebagai

berikut:

1. Tugas Penyuluh Agama Islam dalam Mewujudkan

Keluarga Sakinah di Kecamatan Cakung

Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung telah

melaksanakan tugasnya dalam melakukan pembimbingan

dan penyuluhan di majelis ta’lim binaannya. Sebagaimana

juga tugas menyampaikan pesan pembangunan berupa

melakukan penyuluhan dan bimbingan untuk menurunkan

angka perceraian melalui bahasa agama. Dimana

Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung telah

melakukan upaya pembekalan berupa pembimbingan dan

penyuluhan dengan materi yang berhubungan dengan cara

mencapai keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

2. Fungsi dan hak-hak Penyuluh Agama Islam dalam

mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Cakung

Penyuluh Agama Islam menjalankan fungsi

informatif/edukatif dengan memberikan ilmu tentang

berakhlak yang baik dan tata cara berumah tangga,

melakukan kegiatan konseling bagi mereka yang ingin

 

Page 166: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

152

menyelesaikan masalah tentang keluarganya sebagai

bentuk fungsi konsultatif, kemudian menjadi mediator

sosial di masyarakat ketika ada masalah yang berkaitan

tentang keretakan dalam rumah tangga, perselisihan antar

tetangga dan sebagainya sebagai perwujudan fungsi

advokatif Penyuluh Agama Islam. Dengan demikian maka

bisa dikatakan Penyuluh Agama Islam Kecamatan

Cakung telah melakukan perannya dalam mewujudkan

keluarga sakinah di Kecamatan Cakung dengan baik.

Namun, dalam pemenuhan hak-hak Penyuluh Agama

Islam dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di

Kecamatan Cakung masih ada beberapa hak yang belum

optimal diterima maupun dirasakan oleh Penyuluh.

3. Metode Penyuluh Agama Islam Dalam Mewujudkan

Keluarga Sakinah di Kecamatan Cakung

Penyuluh Agama Islam lebih memilih menyampaikan

materi dengan menggunakan metode ceramah. Pemilihan

metode ceramah ini dilakukan karena terbatas oleh waktu

dan jumlah sasaran yang cukup banyak dalam satu

periode majelis ta’lim, maka metode ceramah dirasa

cocok untuk melakukan pembinaan kepada jama’ah.

Selain itu Penyuluh Agama Islam juga menggunakan

metode/pendekatan konseling jika sewaktu-waktu ada

klien mereka yang ingin menyelesaikan masalah pribadi

mereka seperti masalah keluarga khususnya. Sedangkan

untuk metode lainnya seperti metode diskusi, tanya jawab,

 

Page 167: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

153

drama dan sebagainya hanya dilakukan di kegiatan

tertentu saja, seperti kegiatan bimbingan perkawinan.

4. Faktor Pendukung dan faktor Penghambat Penyuluh

Agama Islam dalam mewujudkan Keluarga Sakinah di

Kecamatan Cakung.

Faktor yang menjadi pendukung penyuluhan yaitu

kemampuan yang dimiliki oleh Penyuluh Agama Islam itu

sendiri. Sedangkan faktor yang menghambat dalam

mewujudkan keluarga sakinah yaitu kurangnya fasilitas

yang memadai dalam program bimbingan perkawinan,

dan juga kurangnya Penyuluh Agama Islam yang

tersertifikasi, sehingga tidak semua Penyuluh Agama

Islam dapat menyentuh segmentasi bimbingan

perkawinan yang dilakukan oleh KUA meskipun

kapasitas mereka sama atau bahkan lebih ahli dari

Penyuluh Agama Islam yang tersertifikasi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, kiranya

penulis perlu memberikan kritik dan saran yang mungkin

bermanfaat bagi keberlangsungan peran Penyuluh Agama

Islam dalam mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan

Cakung. Adapun kritik dan saran tersebut ialah :

1. Kementerian Agama RI

a. Membuat kebijakan dan alokasi anggaran tentang

kewajiban mengikuti pendidikan pranikah/bimbingan

perkawinan bagi pasangan yang akan menikah.

 

Page 168: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

154

b. Berkerjasama dengan Kementerian ketenagakerjaan

terkait kebijakan kewajiban mengikuti pendidikan

pranikah/bimbingan perkawinan bagi calon pengantin

yang berkerja pada perusahan sehingga mudah untuk

mendapatkan izin dalam mengikuti kegiatan

bimbingan perkawinan sebelum mengadakan

pernikahan.

c. Perlu adanya kerjasama Direktorat Penerangan Agama

Islam dengan Pihak BP4 sehingga penyuluh agama

bisa menjadi mitra dan sharing partner BP4 dalam

mewujudkan keluarga sakinah.

d. Melakukan sertifikasi bimbingan teknik fasilitator

keluarga sakinah kepada seluruh Penyuluh Agama

Islam baik Penyuluh Agama Islam fungsional

maupun Penyuluh Agama Islam honorer.

2. Penyuluh Agama Islam

a. Mampu melakukan adopsi, difusi dan inovasi dalam

penyuluhan yang dilakukannya agar dapat mengikuti

perkembangan zaman dan selalu up to date. Serta

menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi

jama’ah agar penyuluhan dapat lebih membekas pada

hati jama’ah.

b. Memanfaatkan media yang ada, terutama media sosial

yang dapat berdampak lebih luas bagi penyuluhannya.

Seperti membuka konsultasi online dan membuat

video-video dan tulisan-tulisan tentang pentingnya

mewujudkan keluarga sakinah.

 

Page 169: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

155

c. Perlu melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan

pihak-pihak terkait untuk meningkatkan perannya di

masyarakat.

d. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap

penyuluh agama dan KUA dengan memberikan

teladan yang baik dan pengoptimalan dalam

melaksanakan penyuluhan.

3. Untuk Masyarakat

a. Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat,

melakukan sosialisasi tentang eksistensi Penyuluh

Agama Islam, peran Penyuluh Agama Islam, dan

peran Kantor Urusan Agama. Sehingga ketika mereka

mengalami permasalahan yang terkait dengan masalah

rumah tangga, mereka mengetahui siapa yang dapat

mereka temui untuk membantu menyelesaikan

masalah mereka.

b. Jama’ah agar tidak malu untuk bertanya perihal

ketidakpahaman mereka ketika Penyuluh Agama

Islam menerangkan materi. Atau jika memang dirasa

sangat rahasia dapat melakukan konsultasi langsung

dengan menghubungi Penyuluh Agama Islam atau

datang ke Kantor Urusan Agama langsung.

c. Bagi masyarakat yang hendak melakukan pernikahan

hendaknya mengikuti kegiatan pendidikan

pranikah/bimbingan perkawinan untuk bekal dalam

kehidupan berumah tangga di kemudian hari.

 

Page 170: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

156

 

Page 171: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

157

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman dan Soejono. Metode Penelitian Suatu Pemikiran

dan Penerapan. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.

Amin, Samsul Munir. Ilmu dakwah. Jakarta: Amza, 2009.

Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pengantar.

Jakarta: Bina Aksara, 1989.

As-Subki, Ali Yusuf. Fiqh Keluarga Pedoman Berkeluarga

dalam Islam. Jakarta: Amzah, 2012.

Barry, David. Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta:

Rajawali, 1983.

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif:Pemahaman

Filosofis dan Metodologis Kearah Penguasaan Model

Aplikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2003.

Bungin, M. Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi,Ekonomi,

Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainya. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2009.

BP4 Pusat. Perkawinan dan keluarga Majalah Bulanan No.

508/XLII/2015. Jakarta: B4 Pusat, 2015.

Departeman Agama RI. Panduan Penyuluh Agama, Jakarta:

Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji. 1987.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesi., Jakarta: Balai Pustaka, 1994.

Eridani, A. D., dkk. Peran BP4 dalam Mewujudkan Keluarga

Sakinah Hasil Penelitian di 6 Wilayah. Rahima: Jakarta,

2013.

Hadi, Sutrisna. Metodelogi Reaserh. Yogyakarta: Andi Offset,

1989.

 

Page 172: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

158

Hawari, Dadang. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa.

Yogyakarta : Dana Bakti Prima Yasa, 2004.

Imanuel, Florentinus Christian Peran Kepala Desa dalam

Pembangunan di Desa Budaya Sungai Bawang

Kecamatan Muara badak Kab. Kutai Kartanegara Vol. 3,

No. 2, UNMUL. 2015.

Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi DKI Jakarta.

Membina Keluarga Sakinah. Jakarta: Badan Penasehat

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi

DKI Jakarta, 2012.

Kementrian Agama RI. Al-Qur’an The Wisdom. Jakarta: PT Aku

Bisa, 2013.

Kementrian Agama RI. Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakina. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam, 2011.

Komaruddin. Ensiklopedia Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara,

2001.

. Lutfi, M. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)

Islam. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2008.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kulitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1991.

Mubarok, Achmad. Psikologi Keluarga Dari Keluarga Sakinah

Hingga Keluarga Bangsa. Jakarta: PT. Bina Rena

Pariwara, 2005.

Mukhtar, Kamal. Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan.

Jakarta: PT Bulan Bintang, 1987.

Nazir, Moh Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. 2015.

Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Jakarta:Balai Pustaka,1986.

 

Page 173: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

159

Sahrani, Sohari dan Tihami. Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah

Lengkap. Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2009.

Soehatono, Irawan. MetodePenelitian Sosial. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 1995.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1990.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2000.

Sawono, Sarlito W. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta:

Rajawali Pers, 2010.

Selamat, Kasmuri. Pedoman Mengayuh Bahtera Rumah Tangga

(Panduan Perkawinan). Jakarta:Kalam Mulia, 1998.

Sunarto, Ahmad. Terjemah Hadits Shahih Muslim. Bandung:

Husaini, 2002.

Suprayogo, Imam dan Thabrani. Metodologi Sosial Agama.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001.

Suprayogo, Imam dan Tobroni. Metodologi Penelitian Sosial-

Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia. Kamus Bahasa

Indonesia. Jakarta:Pusat Bahasa, 2008.

Tim Penyusun. Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Cakung

Tahun 2016. Jakarta: KUA Kec. Cakung, 2016.

Tulus, dkk. Buku Panduan Konseling untuk Konselor BP4

Perspektif Kesetaraan. Jakarta: Rahima, 2012.

Wahyudi, Agus. Statistik Daerah Kecamatan Cakung Tahun

2015. Jakarta: BPS Administrasi Jakarta Timur.

Wahyudi, Agus dkk. Statistik Daerah Kota Jakarta Timur 2017.

Jakarta: Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta

Timur, 2017.

 

Page 174: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

160

Yusuf, Ahmad Muhammad. Ensiklopedi Tematis Ayat Al-Qur’an

dan Hadits, Jakarta: Widya Cahaya, 2009.

Zaini, Ahmad. Membentuk Keluarga Sakinah Melalui Bimbingan

dan Konseling Pernikahan Vol. 6, No. 1, STAIN Kudus.

Juni 2015.

Sumber Internet:

AD/ART Hasil Musyawarah Nasional BP4 XV/ 2014, h. 6. Di

melalui situs http://bp4jatim.blogspot.com/2014/08/ad-art-

bp4-hasil-musyawarah-nasional.html

Bimas Islam, Menag: Pendidikan Pra Nikah Perlu Dijadikan

Gerakan Nasional artikel di akses melalui

https://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/menag-

pendidikan-pra-nikah-perlu-dijadikan-gerakan-nasional-

Manhia, Thalib. Tugas Pokok Dan Fungsi Penyuluh Agama Islam

Fungsional.

https://gorontalo2.kemenag.go.id/artikel/29577/tugas-

pokok-dan-fungsi-penyuluh-agama-islam-fungsional .

PMA Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan melalui situs

https://bimasislam.kemenag.go.id/uploads/files/PMA-34-

update.pdf .

Yusuf, Yan. Jaktim Penyumbang Tertinggi Angka Perceraian

karena Medsos di DKI,

https://metro.sindonews.com/read/1245526/170/jaktim-

penyumbang-tertinggi-angka-perceraian-karena-medsos-

di-dki-1507146321 .

 

Page 175: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

161

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 176: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Hasil Observasi / Catatan

Lapangan

 

Page 177: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Catatan Lapangan

Nama Majelis Ta’lim : Abituren Al-Falaah

Penyuluh Agama : Ust. Drs. Dedy Wahyudi

Hari/Tanggal : Sabtu, 03 Februari 2018

Waktu : 07.30 WIB. s/d 09.30 WIB

Alamat : Jl. Pulo Gebang, Kp. Kandang Besar,

Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan

Cakung, Jakarta Timur.

Cuaca ketika saya hadir pagi itu cukup cerah, saya sampai di Majelis

Ta’lim Abituren Al-Falaah sekitar pukul 07.30 WIB., karena majelis

ta’lim ini khusus kaum ibu, saya duduk di bagian belakang sebelah

kanan dari ruangan tempat majelis ta’lim itu diadakan. Hal ini saya

lakukan agar dapat memperhatikan secara utuh gerak gerik dari

jama’ah maupun daripada Penyuluh Agama ketika sedang

menyampaikan materi. Ketika saya datang, kondisi ruangan yang

cukup luas dengan dimensi sekitar 20 m x 10 m tersebut sudah terisi

setengahnya. Jama’ahnya juga cukup kompak dengan memakai

seragam putih bermotif bunga berwarna kuning dan kerudung

berwarna kuning, namun untuk kerudung cukup banyak juga yang

tidak mengenakan kerudung berwarna kuning. Sambil menunggu

jama’ah datang ada beberapa ibu-ibu yang bersholawat mengisi

kekosongan sebelum majelis dimulai.

Tidak lama setalah saya datang sekitar pukul 07.45 WIB. kegiatan

majelis ta’lim tersebut dimulai karena jama’ah sudah memenuhi

ruangan bahkan ada jama’ah yang tidak kebagian tempat, dan

terpaksa duduk di luar ruangan. Jama’ah yang hadir pada saat itu ada

sekitar 120 orang dengan didominasi jama’ah yang berumur 40

tahun ke atas, bahkan banyak yang dapat dikatakan cukup sepuh.

Kegiatan majelis ta’lim dipandu oleh pembawa acara dan diawali

dengan dibacakan susunan acara pada kegiatan majelis ta’lim

tersebut. Adapun susunan acara pada kesempatan tersebut yaitu,

pembukaan, pembacaan surat yasin, tahlil dan tahmid, dilanjutkan

dengan do’a sebelum materi, kemudian materi, dan ditutup dengan

do’a.

Sekitar pukul 09.00 WIB. Ust. Dedy Wahyudi pun masuk ke dalam

ruangan dan duduk di kursi dengan dengan meja di depannya. Pada

kesempatan itu, Ust. Dedy mengenakan gamis dan peci yang

berwarna putih. Kemudian memulai penyampaian materinya dengan

salam, dan menyampaikan materi dengan intonasi suara sedang,

 

Page 178: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

dengan gaya bahasa yang lembut dan santun. Beliau menyampaikan

materi sekitar 30 menit. Dengan pembahasan materi tentang

“kehidupan setelah alam dunia”. Memang materi ini cukup jauh dari

materi khusus tentang keluarga sakinah, tetapi dalam kajian ini Ust.

Dedy menyampaikan agar kita selalu menjaga diri kita dari

perbuatan-perbuatan yang menjerumuskan diri kita ke neraka, dan

juga selalu menjaga dan mengingatkan keluarga kita agar menjauhi

perbuatan yang dilarang Allah seperti yang diterangkan dalam Al-

Qur’an surat At-Tahrim ayat 6:

……

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka”.

Kemudian, saya melihat hampir semua jama’ah membawa buku

catatan dan mencatatat materi yang disampaikan oleh Ust. Dedy.

Secara keseluruhan, cara penyampaian yang dilakukan oleh Ust.

Dedy walaupun hanya dengan metode ceramah, tetapi

penyampaiannya cukup lues dan mudah dipahami karena

memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami dengan

karakteristik jama’ah yang tergolong banyak yang sepuh.

 

Page 179: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Catatan Lapangan

Nama Majelis Ta’lim : Al-Jihad

Penyuluh Agama : Ustazah Rahmayanti, S.Ag

Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Januari 2018

Waktu : 07.30 WIB. s/d 09.30 WIB

Alamat : Masjid Al-Jihad, Jl. Pulo Gebang,

Kp. Kandang Besar, Kelurahan

Ujung Menteng, Kecamatan

Cakung, Jakarta Timur.

Saya sampai di masjid Al-Jihad sekitar pukul 07.30 WIB. kondisi

cuaca pada pagi itu cerah. Masjid Al-Jihad ini merupakan masjid

yang paling besar yang berada di Kampung Kandang Besar

Kelurahan Ujung Menteng, letaknya persis dipinggir jalan dengan

halaman yang cukup luas. Majelis ta’lim Al-Jihad ini adalah majelis

ta’lim yang dilangsungkan satu bulan sekali pada setiap pertengahan

bulan. Ketika saya datang, beberapa jama’ah majelis ta’lim tersebut

sedang melantunkan sholawat dengan diiringi musik marawis

dengan kostum hijau toska dengan kerudung merah, sedangkan

jama’ah lainnya memakai pakaian yang tidak seragam. Jama’ah

yang hadir pada kesempatan kali itu sekitar 70 orang, karena

Setelah selesai membaca sholawat, pengajian dilanjutkan dengan

pembacaan surat Yasin kemudian tahlil dan tahmid, dan dilanjukan

dengan pembacaan kisah Maulid Nabi (rawi), pada pembacaan rawi

ini ada beberapa jama’ah yang bertugas membacakan rawi tersebut.

Terkadang diselingi dengan pembacaan sholawat. Dan setelah

selesai membacakan kisah nabi tersebut jama’ah berdiri dan

membaca sholawat bersama-sama diiringi tabuhan marawis.

Setelah sesesai, sekitar pukul 09.30 WIB. Ustadzah Rahmayanti

memberikan sambutan kepada jama’ah, dan karena pada saat itu ada

penghulu yang hadir. Maka untuk pemberian materi pada saat itu

diserahkan kepada penghulu. Sebagai penghulu Kecamatan Cakung,

Ust. Mastur menyampaikan materi-materi tentang pentingnya

menjaga keutuhan rumah tangga. Penyampain materi tersebut

menggunakan metode ceramah dengan penyampain yang cukup

mudah dipahami, namun ritme penyampaiannya agak cepat.

Jama’ah pun memperhatikan jalannya ceramah, dan kegiatan ditutup

dengan do’a.

 

Page 180: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Catatan Lapangan

Nama Majelis Ta’lim : Tombo Ati

Penyuluh Agama : Ustazah Lili Kholilah, S.Ag

Hari/Tanggal : Minggu, 25 Februari 2018

Waktu : 08.00 WIB. s/d 09.30 WIB

Alamat : Jl. Pulo Gebang, Komplek

Pertamina, Kelurahan Ujung

Menteng, Kecamatan Cakung,

Jakarta Timur.

Saya tiba di majelis ta’lim Tombo Ati sekitar jam 08.00 WIB.,

nampak sudah cukup banyak yang hadir pada kesempatan tersebut.

Majelis ta’lim Tombo Ati adalah majelis ta’lim kaum ibu di bawah

asuhan Opick Tombo Ati, Majelis ta’lim ini aktif sekitar satu bulan

sekali saja, dan untuk pengajarnya pun tidak tetap, seperti kegiatan

majelis ta’lim selalu berubah-ubah pematerinya. Pada saat ini

Ustazah Hj. Lili yang diundang pada kegiatan majelis tersebut. Dari

penglihatan saya, majelis ta’lim ini tergolong untuk golongan kaum

elit, atau istilahnya ibu-ibu komplek. Dengan kondisi ruangan yang

bisa dikatakan nyaman. Jama’ah yang hadir pun memakai pakaian

yang beragam, tidak seragam seperti majelis ta’lim kaum ibu

biasanya dengan jumlah yang hadir sekitar 50 orang.

Majelis dimulai dengan dipandu oleh pembawa acara, diawali

dengan pembukaan berupa pembacaan surat Al-Fatihah kemudian

membaca Surat Yasin dan dilanjutkan dengan tahlil dan tahmid.

Setelah rangkaian tersebut selesai, sekitar pukul 09.00 WIB. Hj. Lily

sebagai pemateri pun mulai mengisi materi dengan tema menjaga

tali silaturahmi. Dalam materi tersebut Hj. Lili menjelaskan bahwa

pentingnya menjaga silaturahmi antar keluarga, tetangga, dan

kerabat dekat maupun kerabat jauh, sehingga dapat membuat rumah

tangga menjadi tentram karena saling menjaga satu sama lainnya,

tidak saling bermusuhan dan saling mengisi satu sama lainnya.

Penyampaian yang dalam pemberian materi menggunakan metode

ceramah, dengan gaya bahasa yang lembut lebih condong kepada

penyampaian KH. Abdullah Gymnastiar. Respon jama’ah pun cukup

kondusif dan memperhatikan apa yang telah disampaikan oleh

Ustadzah Hj. Lili. Ceramah pun berakhir pukul 09.30 dan ditutup

dengan doa. Setelah acarapun ada jamuan berupa makan bersama.

 

Page 181: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Catatan Lapangan

Nama Majelis Ta’lim : Darusy Syifa

Penyuluh Agama : Ustazah Lili Kholilah, S.Ag

Hari/Tanggal : Minggu, 6 Mei 2018

Waktu : 08.30 WIB. s/d 10.30 WIB

Alamat : Jl. Sawo Kecik, RT 005/08,

Kelurahan Pulo Gebang,

Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Cuaca cukup terik pada saat saya sampai ke lokasi majelis ta’lim,

saya sampai pada pukul 09.00 WIB. karena Ustadzah. Hj. Lili

meminta agar datang lebih siangdan kegiatan majelis ta’lim kali ini

bersamaan dengan penutupan sementara majelis ta’lim Darusy Syifa

untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Saat saya datang, kegiatan

majelis ta’lim sudah mulai dan sedang berlangsung pembacaan surat

Yasin. Dan jama’ah yang hadir menggunakan seragam nuansa merah

muda, dengan jumlah jama’ah sekitar 50 orang, dengan ruangan

berdimensi sekitar 15m x 10m.

Setelah pembacaan surat Yasin tersebut dilanjutkan dengan

pembacaan tahlil dan tahmid, lalu dilanjutkan dengan pembacaan

kisah maulid Nabi Muhammad Saw. (Rawi) dengan diiringi

shalawat oleh tim marawis. Pada pukul 09.45 WIB. barulah

diberikan materi oleh beberapa pengisi acara. Kesemuannya lebih

kepada mengingatkan kita untuk mempersiapkan diri akan

datangnya bulan suci Ramadhan dan amalan-amalan yang

dianjurkan Allah ketika berpuasa di bulan Ramadhan.

Hj. Lili Kholilah, S.Ag pun turut mengingatkan kepada jama’ah

bahwa di dalam berkeluarga harus saling mengingatkan ketika

berpuasa, contohnya mengingatkan atau membangunkan suami

untuk melakukan ibadah sholat malam dengan kata kata yang penuh

lemah lembut, mengajarkan anak sedari dini untuk berpuasa dan

melaksanakan sholat sunnah tarawih. Pengisian materi ini dengan

metode ceramah, jama’ah memperhatikan dengan baik apa yang

disampaikan oleh Hj. Lili. dan kegiatan majelis ta’lim ditutup

dengan do’a pada pukul 10.30 WIB.

 

Page 182: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Catatan Lapangan

Nama Majelis Ta’lim : Nurul Akbar

Penyuluh Agama : Ustazah Lili Kholilah, S.Ag

Hari/Tanggal : Jum’at, 11 Mei 2018

Waktu : 08.30 WIB. s/d 10.00 WIB

Alamat : Jl. Pulo Gebang, RT 003/08,

Kelurahan Pulo Gebang,

Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Pagi itu matahari sudah mulai terik, saya datang bersama Ustadzah

Hj. Lili sekitar pukul 09.30 WIB. Majelis ta’lim yang saya datangi

bertempat di sebuah musholah kecil di perkampungan. Musholah

yang hanya dapat menampung kira-kira 50-60 orang sholat, dengan

jama’ah yang hadir sekitar 30 orang dan dengan pakaian yang tidak

seragam.

Saat saya datang, jama’ah sedang membaca surat Yasin yang

dipimpin oleh seorang jama’ah. Dan jama’ah lainnya mengikuti.

Kemudian setelah selesai, jama’ah lain memimpin pembacaan tahlil

dan tahmid. Setelah itu pembacaan maulid Nabi oleh grup marawis

diiringi dengan sholawat-sholawat kepada Nabi Saw.

Sekitar pukul 09.30 WIB. Hj. Lili pun mengisi kegiatan majelis

ta’lim. Penerangan tersebut menggunakan metode ceramah,

sebagaimana yang dilakukan oleh Hj. Lili di berbagai kegiatan

penyuluhan di majelis ta’lim lain. Adapun materi yang disampaikan

berkenaan dengan bulan suci Ramadhan, karena pada hari itu

dilaksanakan penutupan sementara daripada majelis ta’lim Nurul

Akbar. Sebagai penyuluh keluarga sakinah, Hj. Lili tidak lupa

menyelipkan materi materi yang bertujuan untuk meningkatkan

keeratan hubungan dalam berumah tangga. Dalam hal ini dilihat dari

aspek keutamaan di bulan suci Ramadhan, terutama yang digaris

bawahi yaitu keberkahan dan kebersamaan yang muncul ketika

dalam keluarga itu sahur bersama dan buka puasa bersama lengkap

satu anggota keluarga, saling berbagi kepada tetangga dan sanak

saudara dan sebagainya. Namun, di tengah penyampaian Hj. Lili

Kholilah ada jama’ah yang mebagian makanan, sehingga jama’ah

menjadi kurang fokus dan perhatiannya terbagi. Sehingga Hj. Lili

menyiasati untuk tidak berlama-lama menyampaikan materi

penyuluhannya dan ditutup majelisnya dengan doa.

 

Page 183: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Catatan Lapangan

Nama Majelis Ta’lim : Forum Komunikasi Ulama Umara

(FK-ULUM)

Penyuluh Agama : Ust. Ubaidillah, S.Sos.I

Hari/Tanggal : Minggu, 21 Januari 2018

Waktu : 04.00 WIB. s/d 06.30 WIB.

Alamat : Masjid Jami’ Asaasul Falaah, Jl.

Pulo Gebang, RT 003/06,

Kelurahan Pulo Gebang,

Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Hari masih dibilang masih pagi buta, bahkan waktu sholat shubuh

pun belum masuk. Saya mendatangi kegiatan sholat subuh gabungan

bersama ulama dan umara (pemerintah/totoh masyarakat) yang ada

di Kecamatan Cakung, yang jadwalnya setiap minggu pagi sebelum

waktu sholat subuh dan tempatnya berpindah-pindah di masjid yang

ada di Kecamatan Cakung. Saat itu pukul 04.00 WIB. dari kejauhan

sudah terdengar seseorang mulai memimpin tahlil, tak lama saya

pun sampai di Masjid Jami’ Asaasul Falaah. Saya cukup kaget ruang

utama masjid sudah penuh dengan jama’ah yang sudah rapih

membuat barisan atau shaf untuk sholat, perkiraan saya daya

tampung ruang utama masjid tersebut ialah 200-250 orang jama’ah.

Perlahan-lahan jama’ah lain sudah mulai berdatangan dan mengisi

pelataran masjid. Mungkin kalau bisa saya taksir keseluruhan yang

hadir pada saat itu bisa mencapai 400-500 orang jama’ah. Untuk

menggambarkannya, masjid satu lantai dengan ukuran sekitar 50 m

x 40 m itu penuh seperti layaknya sholat jum’at.

Sekitar 10 menit menjelang adzan ada petugas yang berkeliling

untuk memintakan sedekah dari jama’ah menggunakan kain yang

berbentuk karung sambil diiringi dengan pembacaan sholawat.

Pukul 04.28 WIB. salah seorang jama’ah mengumandangkan adzan

dan kegiatan dilanjutkan dengan sholat subuh berjama’ah. Selesai

kegiatan sholat shubuh berjama’ah, ketua FK-ULUM Kecamatan

Cakung KH. Bahrudin Ali, S.Kom.I berdiri dan memberikan

sambutan dan sebagai pembawa acara pada kesempatan kali ini.

Adapun kegiatannya yaitu hanya sambutan dari pihak pemerintah

kecamatan dan ceramah agama. Pada kesempatan ini Ust. Ubay

sebagai Penyuluh Agama Islam Kecamatan Cakung, hanya

 

Page 184: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

mendampingi dan sebagai pengawas kegiatan majelis ta’lim saja.

Karena banyak ulama-ulama yang lebih pantas menyampaikan ilmu.

Untuk sambutan dilakukan oleh perwakilan dari Camat Kecamatan

Cakung, beliau berpesan bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini harus

sering dilaksanakan, dan menghimbau kepada warga untuk menjaga

ketertiban bersama. Terlebih lagi menjaga anak-anak agar tidak

leuyuran di malam hari yang mengakibatkan tawuran, dan perbuatan

kejahatan lainnya.

Setelah selesai, kegiatan majelis dilanjutkan dengan ceramah agama

yang dibawakan oleh KH. Munawir Aseli, pada kesempatan kali ini

KH. Munawir Aseli menyampaikan menjaga kerukunan di

masyarakat. Cara penyampaian KH. Munawir Aseli sangat menarik,

beliau menyampaikan dengan menyelipkan hal-hal yang lucu namun

tetap di dalam konteks materi. Seperti untuk menjaga kerukunan

dalam berumah tangga, ketika isteri sedang marah kepada suami

misalnya. Beliau berkata:

“Pak, bini mah kalo lagi gambek gampang obatnya, bini itu kan dari

tulang rusuk kita pak, bengkok, engga bisa langsung dilurusin, harus

pelan pelan ngelurusinnya kalo lagi ngambek. Nih pak, kalau kita ke

subang, disubang ada toge goreng mang udin, itu toge gorengnya

enak pak, kalo kita liatin tuh toge kan bengkok tuh pak, nah pas

disiram air panas togenya langsung lurus. Jadi kalo bini ngambek ?”

jama’ah kompak menjawab “guyur panas”. Beliau melanjutkan

kembali “Husss, jangan diguyur, bisa mampus bini kita, caranya

gampang pak, maen-maen ke pasar perumnas Kelender, deket pintu

masuk lurus terus belok kanan, disitu ada took emas King, jangan ke

kiri, ke kiri mah tokok emas mutiara, beliin pak, insya Allah adem

tuh bini, intinya mah gampang pak, beri hak dia, kan dia ingin

terlihat cantik di mata kita, beliin emas, bedak dan macem macem

tetek bengeknya dah, kita juga harus saling mengerti agar rumah

tangga kita adem, antara laki sama bini harus klop dan saling

mendukung”.

Beliau menyampaikan ceramah sekitar 1 jam, dengan kondisi

jama’ah yang penuh perhatian mendengarkan cermah dari beliau.

dan pada pukul 06.15 acara ditutup dengan do’a.

 

Page 185: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Pedoman dan Hasil

Wawancara

 

Page 186: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 187: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

HASIL WAWANCARA

Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Cakung Jakarta Timur

Nama : Hj. Lili Kholilah, S. Ag

Tempat dan tanggal lahir : Bekasi, 02 Juni 1974

Pendidikan : S1, KPI Universitas Islam Asy-

Syafi’iyah Jakarta

Jabatan Di KUA Kec Cakung : Penyuluh Agama Islam

Fungsional

Tempat Wawancara : KUA Kecamatan Cakung

Hari dan Tanggal Wawancara : Senin, 18 Desember 2017.

1. Seberapa penting Penyuluhan Agama Islam mengadakan

penyuluhan untuk mewujudkan keluarga sakinah di

masyarakat?

Sangat penting, Penyuluh Agama Islam menyampaikan

materi keluarga sakinah sebagai pengingat masyarakat untuk

selalu memegang teguh agama Allah. Karena dengan

mengamalkan materi yang berhubungan dengan keluarga

sakinah dan terwujud dalam keluarganya sebagai keluarga

sakinah, maka secara tidak langsung mereka itu benar-benar

memegang teguh ajaran agama Allah. Sebagai contoh dalam

keluarga mereka saling menjaga dan mengingatkan antar

satu dengan yang lainnya untuk melakukan suatu ibadah

seperti mengingatkan sholat kepada suami saat bekerja

melalui sms, dengan saling mengingatkan satu sama lain

tentang suatu ibadah tidak hanya menjadikan seorang

tersebut memegang teguh ajaran agama Allah semata, tetapi

dengan demikian mereka akan merasa saling peduli dan

mengerti satu sama lain sehingga keluarga mereka tentram

dan damai.

2. Seperti apa tugas pokok Penyuluh Agama Islam di

masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Tugas pokok Penyuluh Agama Islam di masyarakat sebagai

juru terang atau pembimbing masyarakat dalam memahami

dan memberikan contoh terkait dengan hal yang berkaitan

dengan hal keagamaan, seperti pemahaman dalam beribadah

(fiqih), tentang, aqidah dan tauhid termaksud memberi

 

Page 188: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

pengetahuan tentang hidup berumah tangga dan

bermasyarakat.

3. Seperti apa fungsi edukatif/informatif Penyuluh Agama Islam

di Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah

?

Fungsi edukatif/informatif itu berupa memberikan materi

atau pembelajaran kepada jama’ah di majelis ta’lim dengan

memberikan gambaran kepada masyarakat/jama’ah

bagaimana kehidupan berumah tangga yang sakinah. Selain

itu memberikan materi-materi terkait seperti berakhlak yang

baik dengan suami/istri, hak dan kewajiban suami istri,

mengurus anak, bertetangga dan memberitahu bagaimana

cara mewujudkan keluarga sakinah terutama dari segi aspek

keagamaan. Selain itu mengisi materi kegiatan seperti kursus

calon penganten (suscaten).

4. Seperti apa fungsi konsultatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Menerima masyarakat yang datang ke KUA atau langsung ke

saya untuk konsultasi tentang masalah yang ia hadapi dalam

kehidupan berumah tangga dan memberikan arahan sesuai

dengan masalah yang dihadapi oleh orang tersebut.

5. Seperti apa fungsi Advokatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang

dihadapinya, bisa sebagai mediator di dalam pertikaian

dalam rumah tangga, KDRT, masalah waris dan masalah

lainnya.

6. Kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan Penyuluh Agama

yang berkaitan dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Mengisi kegiatan KUA yang berhubungan dengan

mewujudkan keluarga sakinah di antaranya seperti tadi, yaitu

kursus pra-nikah yang biasa disebut Suscaten itu, lalu

konseling perkawinan bila ada masalah dalam keluarga,

biasanya ada yang datang ke KUA atau datang langsung

menemui saya. Kemudian kegiatan majelis ta’lim di

masyarakat, ya materinya kita berikan tidak hanya fokus

pada materi keluarga saja, tetapi seluruh aspek kehidupan

dalam Islam seperti jual-beli dan kajian fikih lainnya,

menjaga kesehatan, dan bahaya pergaulan bebas.

 

Page 189: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

7. Metode apa yang digunakan ketika melakukan penyuluhan

keluarga sakinah dan metode apa yang dirasa lebih efektif

dengan situasi jama’ah saat ini ?

Metode yang digunakan biasanya ceramah, tanya jawab,

diskusi, konseling, demonstrasi, dan konseling. Masing-

masing metode digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi

serta kebutuhan sehingga bisa lebih efektif dalam

pelaksanaannya.

8. Seberapa sering dilakukannya pemberian materi keluarga

sakinah dalam suatu penyuluhan ?

Tidak terlalu sering untuk materi khusus yang terkait dengan

tema keluarga sakinah, sebulan paling hanya sekali atau dua

kali. Tetapi terkadang sering diselipi dalam materi lain, bisa

dibilang sambil menyelam minum air.

9. Materi-materi apa yang terkait dengan perwujudan keluarga

sakinah pada masyarakat ?

Materi yang biasa diberikan seperti materi berakhlak yang

baik kepada pasangan, misalnya seorang suami bersikap

lemah lembut kepada istrinya, tidak berkata kasar, begitu

pula dengan seorang istri harus mematuhi segala perintah

suami dengan catatan kepada hal-hal yang dibenarkan oleh

agama bukan mengikuti perintah yang dilarang oleh Allah.

Selain itu pula berakhlak yang baik kepada keluarga, baik

keluarga dari pihak istri maupun dari pihak suami dan pula

berakhlak yang baik kepada lingkungan tempat mereka

tinggal. Selain materi akhlak juga disampaikan materi

tentang bagaimana mengurus anak dengan baik sesuai

dengan ajaran agama Islam. Karena membina keluarga

sakinah bukan hanya sekedar hubungan suami istri semata,

tetapi seluruh yang berada di dalam keluarga tersebut, baik

anak, orang tua bahkan di dalam lingkungan masyarakat.

10. Bagaimana respon jama’ah ketika mereka mendapatkan

materi yang terkait dengan keluarga sakinah ?

Senang, karena masalah ini ya memang masalah yang

mereka alami sehari-hari dan mungkin dengan mengikuti

kajian ini mereka dapat jawaban dari hal yang sebelumnya

mereka belum tau dan mereka pertanyakan selama ini.

Bahkan ada yang menghubungi saya secara pribadi jika

merasa malu dengan jama’ah lain, dan mereka percaya

 

Page 190: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

dengan kita, kita pun juga harus menjaga rahasia mereka

sehingga mereka menerima kita tanpa berfikiran buruk

kepada kita dan senang jika kita jelaskan materi terkait

keluarga ini.

11. Menurut Ibu adakah perubahan yang terlihat dari diri jama’ah

setelah sekian kali mengikuti kajian tentang keluarga sakinah

?

Ada, ya selama ini saya melihat jama’ah yang ikut kegiatan

pengajian atau penyuluhan si, mereka ada perubahan,

misalnya mereka mengaku mempraktekannya. “ustadzah

alhamdulillah setelah saya ngikutin kata ustadzah suami saya

jadi seneng”. Ya masih banyak lagi, kaya mereka yang belum

tau tentang fiqh tentang thoharoh seperti mandi junub setelah

berhubungan suami istri atau setelah haid dan nifas, mereka

antusias tuh ketika dijelasin materi itu dan mereka

mengamalkannya. Ya walaupun keliatannya sepele kan, kalau

kita engga bener atau kurang sempurna mandi junubnya, ya

ibadah seperti sholat dan yang lainnya bisa menjadi kurang

sempurna juga, bahkan tidak sah karena bisa dihitung

masih dalam kondisi berhadas.

12. Apakah faktor pendukung dalam terselenggaranya

penyuluhan keluarga sakinah di kecamatan Cakung, hal

tersebut berupa apa ?

Faktor pendukung dalam melakukan penyuluhan terkait

dengan materi keluarga sakinah ialah berada pada diri

penyuluh itu sendiri. Karena bagaimana mungkin jama’ah

akan mengikuti apa yang dikatakan seorang penyuluh jika

penyuluh itu dipandang tidak menerapkan atau mengamalkan

materi yang disampaikannya tersebut. Istilahnya “dia aja

yang memberikan materi enggak mempraktekkan, kalau cuma

ngomong juga saya bisa”. Nyatanya jama’ah akan lebih

mudah menerima materi dan percaya dengan apa yang

disampaikan jikalau yang memberi materi itu mengalami hal

itu sendiri dan jelas mereka memiliki contoh yang kongkrit

yang bisa diikuti. Untuk itu kedudukan sebenarnya dari

Penyuluh agama adalah sebagai public figure yang nyata di

masyarakat, oleh karenanya gerak-geriknya akan

diperhatikan oleh masyarakat dan menjadi teladan dalam

urusan agama terutama dalam hal ini yaitu sebagai contoh

keluarga yang sakinah, jadi standarnya kita harus sakinah

 

Page 191: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

dulu sebelum kita memberikan materi keluarga sakinah

kepada jam’ah kita.

13. Selain hal yang mendukung tersebut, adakah hal yang

menjadi hambatan dalam terselenggaranya penyuluhan

keluarga sakinah di kecamatan Cakung?

Sejauh ini tidak ada hambatan yang cukup berarti, tetapi

yang jadi persoalan dalam melakukan sebuah penyuluhan

yang berhubungan dengan keluarga sakinah tersebut yaitu

masalah buku pedoman penyuluhan khusus materi keluarga

sakina yang dirasa masih kurang, sehingga penyuluh itu

sendiri harus lebih ekstra mencari materi yang cocok dengan

kondisi masyarakat tanpa ada indikator yang paten.

14. Dalam melakukan penyuluhan terkait, bagaimana mengatasi

hambatan tersebut sehingga penyuluhan tersebut dapat

berjalan dengan baik?

Ya caranya ya tadi, kita benar benar harus mencari materi

lebih ekstra, dari manapun sumbernya, misal kita ikut acara

maulid kita catet materi-materi yang disampaikan ustadz atau

ustadzah yang sedang berceramah, atau kalau kita melihat

ceramah di tv atau mendengarkan radio ya sebisa mungkin

kita catet tuh poin-poin pentingnya, nanti kita tinggal

kembangin aja. Terus juga kita bisa cari di internet dan hal-

hal lain yang bisa menjadi bahan ajar kita kepada jama’ah.

 

Page 192: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 193: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

HASIL WAWANCARA

Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Cakung Jakarta Timur

Nama : Ubaidillah, S.Sos.I

Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 16 Maret 1986

Pendidikan : S1, BPI UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Jabatan Di KUA Kec Cakung : Penyuluh Agama Islam

Fungsional

Tempat Wawancara : KUA Kecamatan Cakung

Hari dan Tanggal Wawancara : Rabu, 20 Desember 2017.

1. Seberapa penting Penyuluhan Agama Islam mengadakan

penyuluhan untuk mewujudkan keluarga sakinah di

masyarakat?

Ya penting, karena penyuluh mempunyai kewajiban mendidik

mereka sebelum sampai sesudahnya sakinah. penyuluh

memberikan mereka suatu arahan menjadi keluarga yang

sakinah mawaddah, warohmah wa mut mainnah.

2. Seperti apa tugas pokok Penyuluh Agama Islam di

masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Tugas Penyuluh Agama Islam yaitu memberi bimbingan dan

penyuluhan kepada masyarakat seperti mengajar di majelis

ta’lim, dan mengisi kegiatan suscaten.

3. Seperti apa fungsi edukatif/informatif Penyuluh Agama Islam

di Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah

?

Seperti misalnya kita membimbing masyarakat di majelis

ta’lim, kita mengajar pengajian bapak-bapak, ibu-ibu, atau

masyarakta, kita mengajakan bagaimana keluarga sakinah,

cara bersyukur dan mengembangkan keluarga. Selain itu

memberikan materi-materi terkait seperti berakhlak yang

baik dengan suami/istri, hak dan kewajiban suami istri,

mengurus anak, bertetangga dan memberitahu bagaimana

cara mewujudkan keluarga sakinah terutama dari segi aspek

keagamaan. Selain itu mengisi materi kegiatan seperti kursus

calon penganten (suscaten).

 

Page 194: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

4. Seperti apa fungsi konsultatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Terkadang ada saja masyarakat yang datang ke kantor untuk

konsultasi, misalnya kemarin ada yang datang ke kantor

berdua lalu bertanya tentang bisa atau tidak menikah beda

agama di KUA, ya saya beri arahan dan masukan bahwa di

KUA hanya untuk umat Islam saja, kalau mau nikah di KUA

harus masuk Islam dahulu, dengan syarat berjanji tidak

kembali ke keyakinan sebelumnya setelah menikah. Selain itu

juga saat setelah majelis ta’lim selesai atau di rumah

terkadang ada masyarakat yang datang untuk konsultasi

masalah keluarganya. Yang datang ke saya untuk konsultasi

masalah keluarga biasanya berhubungan dengan masalah

suami atau istri selingkuh, suami nikah lagi, suami jarang

memberi nafkah lahir ataupun batin, istri mengeluh suami

kurang dalam memberi nafkah, salah faham akibat

perbedaan pendapat, perebutan warisan, KDRT, dan anak

yang susah diatur oleh orang tua.

5. Seperti apa fungsi Advokatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Ya memediasi jika ada yang datang untuk menyelesaikan

masalah dalam rumah tangga seperti KDRT, masalah

warisan,

6. Kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan Penyuluh Agama

yang berkaitan dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Memberikan materi, seperti suscaten, memberikan himbauan

tentang keluarga sakinah, menasehati mereka seperti

ceramah, sehabis itu ketika kita pulang ke rumah kita ada

masyarakat yang mungkin bertanya kepada kita, tentang

masalah keluarganya, lalu kita datang ke rumah mereka, kita

pantau mereka kita tenangkan hati mereka jika dirasa

bermasalah. Mudah mudahan dengan ketenangan hati itu

mereka bisa berubah dari apa yang utarakan sama klayan

kita.

7. Metode apa yang digunakan ketika melakukan penyuluhan

keluarga sakinah dan metode apa yang dirasa lebih efektif

dengan situasi jama’ah saat ini ?

Ceramah, ya seperti nasehat menasehati di majelis ta’lim,

atau jika ada yang datang langsung ke saya ya berupa

 

Page 195: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

konseling, atau terkadang saya langsung datang ke rumah

jama’ah atau klayan jika dipinta.

8. Seberapa sering dilakukannya pemberian materi keluarga

sakinah dalam suatu penyuluhan ?

Ya tidak sering-sering sangat si, ya jika dikalkulasikan dalam

persen ya sekitar 80%. Dari mulai pertama kepada anak-

anaknya juga diberi arahan materi akhlak, karena akhlak

sangat penting juga dalam membangun keluarga sakinah,

karena keluarga sakinah bukan hanya masalah suami istri

semata tetapi juga mencakup kepada anak-anak juga. Jadi

sebelum kita memberi penyuluhan kepada orang tuanya, kita

membimbing anaknya terlebih dahulu, sopan santunnya

terhadap orang tua. Jadi kita tidak menyalahkan orang tua

dengan mengadu bahwa anaknya nakal dan sebagai macam

lainnya, tetapi kita pantau keduanya dan kita beri nasehat

baik berupa bimbingan maupun penyuluhan kepada mereka.

9. Materi-materi apa yang terkait dengan perwujudan keluarga

sakinah pada masyarakat ?

Tentang akhlakul karimah dalam berkeluarga, karena nabi di

utus untuk menyempurnakan akhlak, jadi yang pertama

dalam mewujudkan keluarga sakinah itu yaitu membentuk

akhlak. Mungkin ketika seorang anak saat dewasanya nanti

suka songong karena tidak dibekali dari kecilnya penanaman

akhlak yang bagus oleh orang tuanya. Kemudian pula kepada

orang tuanya kita tanamkan materi akhlak seperti kalau

kepada ibu-ibu kita ajarkan kalau bicara kepada suaminya

yang sopan, lembut, ngomong yang bagus, kemudian saling

jujur dan terbuka di dalam keluarga. Itu yang saya

kembangkan dan berikan ketika menyampaikan materi yang

berkaitan dengan keluarga sakinah.

10. Bagaimana respon jama’ah ketika mereka mendapatkan

materi yang terkait dengan keluarga sakinah ?

Semua mendengarkan dan responnya oke, maksudnya tidak

jider (ngaji sambil nyender), tidak jituk (ngaji sambil

ngantuk), karena saya melakukan pendekatannya serius tapi

diselingi dengan candaan atau tawa. Jadi engga serius terus,

jadi jama’ah tegang saat menerima materi. Jadi diselingi

candaan juga membuat hati mereka lebih menerima materi

yang kita sampaikan, seperti mamah dedeh contohnya

seriusnya 60% ada becandanya 40%. Jadi mereka ketika

 

Page 196: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

mendengarkan tidak jiler (ngaji sambil ngiler) jadi ngaji

sambil serius.

11. Menurut Bapak adakah perubahan yang terlihat dari diri

jama’ah setelah sekian kali mengikuti kajian tentang keluarga

sakinah ?

Kalau itu saya kurang tahu persis masih 50:50 lah, tetapi

yang saya tahu secara umum saja, missal awalnya anak yang

saya beri bimbingan akhlak agar sopan santun kepada orang

tua yang tadinya tidak mau cium tangan, tidak mengucapkan

salam kalau masuk ke rumah dia akhirnya berubah. Saya

lebih terfokus kepada bimbingan kepada anak-anak karena

jika dibimbing terus menerus lama kelamaan mereka dewasa

dan dapat mendidik anak mereka sesuai bimbingan yang kita

lakukan dan menjadikan keluarganya menjadi harmonis

berkat permberian bekal oleh kita sedari dini.

12. Apakah faktor pendukung dalam terselenggaranya

penyuluhan keluarga sakinah di kecamatan Cakung, hal

tersebut berupa apa ?

Faktor yang menjadi pendukung yaitu yang pertama melalui

media, seperti melalui video yang diputar melalui proyektor,

kita putarkan contoh-contoh keluarga sakinah. Dengan

melihat video tersebut diharapkan dapat mempermudah

jama’ah memahami seperti apa bentuk keluarga sakinah

yang sebenarnya sehingga dapat meneladaninnya. Kemudian

yang kedua yaitu dari kita sendiri, yaitu dari penyampaian

kita yang tidak boleh monoton, serius terus atau melucu

terus, kita pun harus tau waktu yang tepat untuk serius dan

untuk melucu.

13. Selain hal yang mendukung tersebut, adakah hal yang

menjadi hambatan dalam terselenggaranya penyuluhan

keluarga sakinah di kecamatan Cakung?

Ada sih, seperti misalnya contohnya ketika seseorang

diundang untuk ke KUA untuk suscaten, kadang datang di

pertemuan pertama, eh pertemuan berikutnya enggak dateng-

dateng, atau bahkan enggak pernah dateng sama sekali.

Kemudian ada lagi nih, saat diberi bimbingan suscaten

misalnya, awalnya mah bener dipraktekin apa yang kita

ajarkan, tapi sesudah seminggu berubah lagi seperti semula.

Jadi yang menjadi faktor hambatan sebenernya si godaan

 

Page 197: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

setan. Iya karena setan itu kan pasti akan menggoda manusia

yang berusaha mengamalkan ilmu yang dia miliki.

14. Dalam melakukan penyuluhan terkait, bagaimana mengatasi

hambatan tersebut sehingga penyuluhan tersebut dapat

berjalan dengan baik?

Ya cara mengatasinya yaitu kita terus memasuki nasehat-

nasehat kepada mereka, kalau mereka mau mendengarkan

syukur Alhamdulillah, ada kan yang dengerin tetapi masuk

kuping kanan keluar dari kuping kiri,ya tetap kita harus

selalu memberikan nasehat kepada mereka sampai terbuka

hati mereka. Kita nasehati pula mereka dengan kitaa suruh

mereka banyak baca, karena Rasulullah saja mendapat

wahyu pertama yaitu “Iqra” yang berarti bacaralah, bukan

menulis, atau mengetik, bacanya ya baca Al-Qur’an, kan di

al-Qur’an sekarang banyak yang ada terjemahnya tuh

disampingnya, kalau mereka tidak ngerti bisa tanya kepada

kita dan terbukalah hati mereka. Kemudian juga kita jangan

pernah malas dan kapok untuk memberi bimbingan, jangan

karena kita sebel sama klayan kita, kita udahan membimbing

mereka. Kita harus terus ngikutin mereka dan pantau mereka.

 

Page 198: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 199: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

HASIL WAWANCARA

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cakung Jakarta

Timur

Nama : H. Abdul Azis Kamaludin, MA

Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 5 Februari 1973

Pendidikan : S2 KPI Universitas Islam Asy-

Syafi’iyah Jakarta

Jabatan Di KUA Kec Cakung : Kepala KUA

Tempat Wawancara : KUA Kecamatan Cakung

Hari dan Tanggal Wawancara : 08 Maret 2018

15. Seberapa penting Penyuluh Agama Islam mengadakan

penyuluhan untuk mewujudkan keluarga sakinah di

masyarakat?

Sangat penting ya, karena Penyuluh Agama itu adalah

pembimbing masyarakat dan memang sudah tugas mereka

memberikan materi keagamaan kepada masyarakat. Terlebih

materi tentang keluarga sehingga meminimalisir terjadinya

perselisihan dalam rumah tangga bahkan sampai dengan

perceraian.

16. Seperti apa tugas pokok Penyuluh Agama Islam di

masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Tugas Penyuluh Agama itu melakukan pembinaan dan

bimbingan kepada majelis ta’lim binaannya, kemudian

melakukan koordinasi dengan para tokoh agama Islam, juga

lintas sektoral seperti kelurahan dan kecamatan. Selain itu

membantu menyampaikan program-program Kementerian

Agama ke masyarakat, ditambah juga membantu dalam

program-program di KUA seperti pelayanan keluarga

sakinah, contohnya Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang

sebelumnya dikenal dengan istilahnya Kursus Calon

Penganten (Suscaten).

17. Seperti apa fungsi edukatif/informatif Penyuluh Agama Islam

di Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah

?

Fungsinya adalah menyampaikan penyuluhan di bidang

agama kalau penghulu kan stressingnya di bagian nikah-

rujuk. Kalau penyuluh melakukan penyuluhan, nah mereka

 

Page 200: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

objek garapannya majelis ta’lim, terus kemudian kordinasi

dengan para tokoh agama islam terus kemudian juga

melakukan tugas lintas sektoral juga kepada kelurahan,

kepada kecamatan, juga sebagainya. Dia membantu kita juga

menyampaikan program-program Kementerian Agama ke

masyarakat. Ditambah juga dia membantu kita dalam

program-program di KUA seperti ya Keluarga sakinah,

itukan ada BIMWIN atau dulu istilahnya suscaten.

18. Seperti apa fungsi konsultatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Kadang membantu dalam penanganan masalah keluarga di

KUA Kecamatan Cakung, kasuistis disini penyuluh agama

tidak begitu dominan disini karena kebanyakan dari mereka

perempuan, jadi bagaimana mereka melakukan penasehatan

karena mereka itu fokus kepada kerja-kerja lapangan.

19. Seperti apa fungsi Advokatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Jadi Penyuluh Agama itu ya tugasnya mengatasi masalah-

masalah yang ada di masyarakat, sebagai mediator gitu.

Contohnya, belum lama ini ada pesan masuk ke saya bahwa

ada masjid yang kaligrafinya hanya “lailaha” saja. Terlebih

lagi masjid itu di kawasan Jakarta Garden City yang

mayoritas dihuni oleh etnis Tionghoa, jadi viral tuh sampai

ke facebook, ada PKI di Cakung katanya. Akhirnya kita kirim

Penyuluh ke lapangan untuk mengecek ke lokasi, ternyata

benar itu adanya. Akhirnya Penyuluh memediasi antara

pengurus masjid dengan masyarakat, dan sekarang sudah

lengkap kaligrafinya “lailaha illallah” dan kembali tenang

lagi. Selain itu juga Penyuluh membantu kami kalau ada yang

datang ke KUA untuk menyelesaikan konflik dalam

keluarganya seperti KDRT, perselingkuhan dan lainnya.

Namun, Penyuluh Agama ini bukan Penyuluh khusus

perkawinan, jadi mereka lebih sering di lapangan, jadi kalau

dirasa harus diselesaikan cepat, kami sendiri yang turun

langsung.

20. Kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan Penyuluh Agama

yang berkaitan dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Lebih real itu ketika lomba keluarga sakinah, tahun ini engga

ada lomba keluarga sakinah, jadi setiap tahun itu kita

mengikuti lomba keluarga sakinah, beberapa tahun yang lalu

 

Page 201: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

2016 Cakung Juara DKI itu saya mencari peserta masyarakat

yang bisa kita libatkan pada kegiatan tersebutkan saya tidak

punya informasi,nah penyuluh mencari, siapa tahun ini yang

mau dijagokan, keluarga mana ?. Mencari duta-duta itu saya

kan tidak tahu, saya bukan orang sini, nah kemarin tahun

2016 Ust. Kurtubi juara tuh, juara pertama di DKI dan juara

harapan di Nasional. Nah penyuluh dengan kita itu bahu

membahu untuk membangun keluarga sakinah, kegiatan

keluarga sakinah ini pun semacam stimulan bagi keluarga-

keluarga yang lain, akhirnya pak kurtubi pun kita libatkan

sebagai penasehat di BP4 tuh bersama para penyuluh dan

kita. Itu yang mencari keluarga sakinah itu penyuluh, kalau

saya sibuk di kantor nanti kalau ada apa-apa mereka laporan

ke saya “ pak sudah siap”, koordinasi dengan kecamatan,

dengan kelurahan, jadi begitu tugasnya, selebihnya biasanya

kita melaksanakan desa binaan, disitu kita membuat kampung

sakinah, hanya lagi-lagi anggarannya tidak ada, paling

penyuluhan-penyuluhan agama dan sebagainya. Dan dia pun

di kampungnya masing-masing mengatasi masalah

perceraian, itu ibu Nisa menjadi konselor bagi

masyarakatnya, kalau ada masalah rumah tangga mengadu

ke dia, hanya kan dia tidak spesifik ngerti tentang

perkawinan, kadang kan dia bertanya “pak ibu ini gini-gini-

gini” saya jelaskan, terus dia sampaikan, dia sebagai

penyambung penyuluh kan tidak menguasai semua.

21. Metode apa yang digunakan ketika melakukan penyuluhan

keluarga sakinah dan metode apa yang dirasa lebih efektif

dengan situasi jama’ah saat ini ?

Oh ada metode sekarang andragogi ya, jadi melalui

permainan-permainan, yang lebih faham itu penghulu saya

yang menjadi fasilitator, jadi sekarang penyuluh, penghulu

itu diberikan bimtek, bimbingan teknis, sekarang bu Lili kan

ikut tuh, penghulu juga ada penyuluh juga ada itu dibimtek

oleh BP4 Pusat beberapa hari dan diberikan sertifikat. Nah

dia ini yang boleh menyampaikan materi di dalam binwin

saya saja hanya fasilitator tambahan, kalau yang intinya

mereka, metodenya mereka punya sendiri tuh, permainan

kemudian kausistis, permainan contohnya ada kasus kaya

gini, jadi calon penganten, calon suami sama calon istri

disuruh mengisi kertas, “kamu obsesinya kalau sudah

 

Page 202: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

berrumah tangga seperti apa ?” dipadukan tuh, kadang-

kadang calon istrinya mau kemana calon siuaminya mau

kemana, berarti kan visinya beda jadi kita arahin, terus

kemudian “kamu nanti konsep pendidikan anaknya gimana

?” dia begini dia begini , itu nanti dinasehati, jadi dalam

acara binwin itu sesungguhnya mempersiapkan mereka untuk

menjalani pernikahan lebih macthing lagi, selama ini mereka

pacaran saja, tidak ngobrolin prospek kedepan, di Bimwin itu

secara permainan-permainan jadi tahu oh pasangan saya

maunya begini-begini-begini, tidak nyambung dong, yang

suaminya mau cepat punya anak, ternyata istrinya bilang

tidak, saya setelah tiga tahun baru punya anak, lah kok

gimana. Disitulah diskusi kemudian antara pasangan ini juga

dibuat dinamika kelompok antara mereka dengan mereka,

Jadi mereka diberi waktu untuk diskusi untuk menyelesaikan

satu masalah, baik diskusi dengan pasangannya, ataupun

berkelompok dengan pasangan lainnya. Setelah selesai dan

mendapat jawaban, nanti Penyuluh Agama dan fasilitator

lainnya memberi arahan dan masukan atas jawaban mereka

dan diberi penyelesaian masalah yang tepat. Jadi tidak

monoton seperti dua arah, jadi lebih dinamislah.

22. Seberapa sering dilakukannya pemberian materi keluarga

sakinah dalam suatu penyuluhan ?

Karena penyuluh itukan penyuluh agama, bukan penyuluh

perkawinan, jadi dia tidak selalu menjelaskan masalah

perkawinan jadi dia agama saja, jadi sebetulnya dia

penyuluh itu seperti ustadz saja.

23. Materi-materi apa yang terkait dengan perwujudan keluarga

sakinah pada masyarakat ?

Kalau di KUA pas kegiatan Bimwin awalnya ada pretest abis

itu posttes, pretest pasti dia awalnya rendah kan, dia kagak

tau UU perkawinan, uu kdrt, kompilasi hukum islam, tentang

munakat, kemudian problem solve itu nilainya jelek tuh

enggak papa nilainya apa adanya, setelah dilakukan

pembelajaran dilakukan posttes, ada nilainya tuh bukan saya

yang megang nilainya, saya kan bukan panitia. Jadi ketauan

tuh dia punya perkembangan pengetahuan khasanah setelah

mengikuti kegiatan dua hari tersebut, selama ini sih tercapai

Alhamdulillah. Setelah kita ajarin selama dua hari posttesnya

meningkat. Kemudian kita kasih sertifikat juga. Jadi untuk

 

Page 203: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

kegiatan Bimwin itu dilakukan dua hari dalam satu kegiatan

dari pagi pukul 08.00 WIB. hingga sore pukul 15.00 WIB.

atau kadang sampai 16.00 WIB. Sebelum diberi materi, para

calon pengantin diberikan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal calon pengantin. Lalu setelah itu diberi

materi, materinya itu fikih munakahat yang disampaikan oleh

Penyuluh Agama Islam dibantu oleh orang BP4 dan kita

datangkan pula Pak Kurtubi sebagai contoh keluarga sakinah

teladan untuk ikut menjelaskan juga tentang hal tersebut.

Lalu kemudian materi Kompilasi Hukum Islam, UU

Perkawinan, UU KDRT, oleh penghulu dan BP4, dilanjut lagi

dengan materi KB dari BKKBN dan dari Puskesmas yang

memberikan materi kesehatan reproduksi serta penyuntikan

vaksin tetanus texoid untuk calon pengantin perempuan.

Setelah materi itu semua disampaikan, kita lakukan post test,

biasanya nilainya akan lebih besar ketimbang dengan hasil

dari pretest. Ini membuktikan mereka berkembang.

24. Bagaimana respon jama’ah ketika mereka mendapatkan

materi yang terkait dengan keluarga sakinah ?

Selama ini mereka bagus-bagus saja, tetapi kerena kegiatan

ini dua hari di hari kerja dari pagi sampai sore, mereka kan

kerja, izinnya kadang hanya dapat satu hari, ada yang dua

hari tapi setengahhari setengah hari ada juga yang dapet dua

hari, karena apa, gara-gara ikut ini nanti dipecat, mana mau

kawin kan kita repot juga. Mengapa permasalahannya seperti

itu ? karena belom match atara kementrian agama dengan

ketenaga kerjaan, sebenarnya kementerian agama dan

ketenaga kerjaan udah klop tuh, hanya ketika di break down

di socity “inikan bukan punya BUMN, ini kan swasta”. Kita

tidak bisa kan kaku gara-gara ini kita bilang dia tidak lulus.

Tapi kan selama ini kita kasih dispensasi kantornya ya

dikasih juga dua hari, kadang-kadang satu hari setengah,

paginya dia tidak ikut gitu. Responnya bagus.

25. Menurut Bapak adakah perubahan yang terlihat dari diri

jama’ah setelah sekian kali mengikuti kajian tentang keluarga

sakinah ?

Setelah materi Bimwin diberikan, kita lakukan post test,

biasanya nilainya akan lebih besar ketimbang dengan hasil

dari pretest. Ini membuktikan mereka berkembang. Berarti

ada perubahan yang di dapatkan oleh para calon pengantin

 

Page 204: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

tadi. Tentunya ya perubahan yang positif, dari yang belum

tahu tentang hak dan kewajiban, Kompilasi Hukum Islam jadi

tahu.

26. Apakah faktor pendukung dalam terselenggaranya

penyuluhan keluarga sakinah di kecamatan Cakung, hal

tersebut berupa apa ?

Faktor pendukungnya yaitu kemampuan fasilitator dalam

menyampaikan materi dan menyiasati kekurangan fasilitas

yang ada.

27. Selain hal yang mendukung tersebut, adakah hal yang

menjadi hambatan dalam terselenggaranya penyuluhan

keluarga sakinah di kecamatan Cakung?

Yang pertama anggaran, kita tidak bisa melaksanakan kalau

tidak ada anggarannya, karena terkait dengan sarana

prasarana dan konsumsi, Untuk kegiatan Bimwin tahun ini

sampai sekarang belum bisa kita laksanakan karena

anggarannya belum ada. Kita tidak bisa melaksanakan kalau

tidak ada anggarannya, karena anggaran untuk kegiatan

Bimwin ini tidak sedikit. Hal terkait dengan sarana

prasarana dan konsumsi seperti makan, kalau pesertanya ada

sekitar 80 orang, berarti ada sekitar 40 pasang, dan juga

harus memberikan buku panduan juga. Lalu terkendala juga

masalah regulasinya yang belum fleksibel, contohnya

fasilitator belum semuanya disertifikasi, jadi seharusnya

semua fasilitator disertifikasi, kebayangkan di Jakarta Timur

hanya dua orang, dia-dia terus, padalah sdm banyak dan

kebijakan kita itu masih belum berani untuk menugaskan

yang belum bersertifikat untuk menyampaikan materi. Jadi,

tenaga fasilitatornya masih minim, harusnya penyuluh-

penyuluh yang banyak itu diberi kesempatan untuk mengikuti

sertifikasi fasilitator sehingga bisa mengisi materi. Terus

berikutnya lagi yaitu masalah reqrutment peserta, para

peserta biasanya para karyawan dan karyawati yang mereka

dapat izinnya cukup sulit, seharusnya mereka mengikuti

kegiatan selama dua hari full dari pagi sampe sore, tetapi

banyak yang tidak dapat izin. berikutnya masalah sarana dan

prasarananya ruangannya belum layak. Beda di luar negeri,

di Malaysia, di Singapura ketika study banding mereka itu

ada auditorium khusus seperti bioskop. Dan ada juga yang

binwin secara masal 10 kecamatan dijadikan satu, itupun

 

Page 205: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

jauh dari yang saya lihat di Malaysia tetapi ya itu bisa

diminimalisir kalau materi yang ada bisa diterima dengan

baik.

28. Dalam melakukan penyuluhan terkait, bagaimana mengatasi

hambatan tersebut sehingga penyuluhan tersebut dapat

berjalan dengan baik?

Ya kita berusaha untuk mengoptimalkan sarana dan

prasarana yang ada, kita tambah sarana seperti kita belum

bisa menyediakan sarana prasarana berupa ac, kita tambah

kipas angin, yang kedua ya supaya mereka tidak jenuh engga

ngantuk dikasih lah permainan, game-game, terus materi

yang dikuasai dikopi, habis infocus tidak ada, terpaksa dikopi

bahan-bahannya. Kalau di infocus kan mereka tinggal dilihat

kita kopi kita bagikan dibaca, ada buku modul kemudian

diberikan untuk mengcover materi-materi yang tidak bisa

disampaikan secara utuh mereka bisa liat disitu. Cara

mengatasinya disamping itu juga harus penyuluhnya sendiri

mencari inovasi, jangan menyerah dengan keadaan gitu.

Keadaan kaya gini gimana problem solvenya ?, ya kita

inovasi kemudian mengupgrade diri mengaktualisasikan diri

sehingga bisa mengikuti perkembangan zaman dan

menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang apa

adanya kaya gini gitu.

29. Apa harapan anda kedepannya mengenai pembinaan keluarga

sakinah, khususnya pembinaan yang dilakukan oleh Penyuluh

Agama ?

Yang pertama dia harus dilibatkan dalam sertifikasi

fasilitator binwin gitu kan, karena kan penyuluh tidak rata ya,

ada yang paham masalah-masalah pernikahan, ada juga

yang minim. Nah dengan diberikan kesempatan untuk

menjadi fasilitator dia kan dibimtek, diberi pembekalan jadi

professional, dia mumpuni, nah selama ini kan orang

fasilitatornya terbatas untuk diikuti bimtek, bimtek kan

terbatas, jadi semakin banyak bimtek, semakin banyak kita

mempunyai tenaga professional untuk memberikan masalah

itu. Yang kedua sarana dan prasarana harus dipenuhi, kita

bagaimana, infocus tidak punya bawa sendiri, laptop tidak

ada. Jadi memang harus ada political will dari pemerintah

memberikan sarana dan prasaranan yang memadai kemudian

juga membuat regulasi yang memicu SDM itu menjadi

 

Page 206: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

professional harus diberikan stimulant lanjut, melalui apa ?

ya banyak hal, melalui sarana prasarana dipenuhi, kemudian

peningkatan SDM kemudian juga ya ditingkatkan

kesejahteraanya gitu. Sehingga penyuluh-penyuluh honorer

juga bisa ikut, ya kalau gajinya kecil ya gimana kerjaan

seabrek-abrek ngurusin kehitupan ummat, gajinya cuman

gope sebulan, cuman kita engga boleh mengeluh, ini kan kalo

cara mengatasinya disamping juga kita harus penyuluhnya

sendiri mencari inofasi, jangan menyerah dengan keadaan

gitu. Keadaan kaya gini gimana problem solvenya ?, ya kita

inovasi kemudian mengupgrade diri mengaktualisasikan diri

sehingga bisa mengikuti perkembangan zaman dan

menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang apa

adanya kaya gini gitu.

 

Page 207: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 208: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

HASIL WAWANCARA

Icon Keluarga Sakinah Teladan DKI Jakarta Tahun 2016

Nama : H. Ahmad Kurtubi

Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 11 Februari 1956

Pendidikan : S1 Bahasa dan Sastra Arab King

Saud University

Riyadh

Alamat : Kp. Buaran RT 009/02 Kelurahan

Cakung Timur, Kecamatan

Cakung Jakarta Timur., Jakarta

Timur.

Tempat Wawancara : Rumah H. Ahmad Kurtubi

Hari dan Tanggal Wawancara : Sabtu, 03 Februari 2018

1. Berapa lama anda mengikuti dan melakukan kegiatan

penyuluhan ?

Sudah sekitar 36 tahun.

2. Menurut anda seberapa penting Penyuluh Agama Islam

menyampaikan materi keluarga sakinah, mengapa demikian ?

Saya merasa khususnya sekarang ini amat penting. Seperti

pertumbuhan angka perceraian yang sangat tinggi di

Indonesia, kemudian pertumbuhan penduduk dan

perkembangan teknologi sehingga menyebabkan banyak

problem dalam rumah tangga seperti broken heart.

3. Seperti apa tugas Penyuluh Agama Islam di masyarakat

terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Membimbing dan memberi pelajaran untuk kita dalam

kehidupan berumah tangga. Misalnya guru atau penyuluh

agama mengajarkan kita kalau mau ngaji harus izin sama

suami dulu, ya kan kalau kita izin sama suami dan diizin

suami ridho kita pun sama sama enak. Ya pokoknya guru

atau penyuluh agama pasti mengarahkan kita kepada hal

yang baik tadi, seperti mengajarkan bagaimana berkeluarga

yang baik.

4. Seperti apa fungsi edukatif/informatif Penyuluh Agama Islam

di Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah

?

 

Page 209: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Memberikan ilmu pengetahuan tentang agama Islam kepada

jama’ahnya terumatama dalam hal berumah tangga sesuai

dengan ketentuan syariat Islam yang berlaku.

5. Seperti apa fungsi konsultatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Memberikan kesempatan bagi jama’ahnya untuk tempat

curahan hati, keluh kesah dan memberikan solusinya sesuai

dengan jalan agama.

6. Seperti apa fungsi Advokatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Penyuluh sebagai orang yang di percaya di masyarakat untuk

menyelesaikan masalah-masalah, tentunya dalam hal ini bisa

dalam masalah yang timbul dalam kehidpan berumah tangga,

bertetangga dan lain sebagainnya.

7. Seberapa sering penyuluh agama menyampaikan materi

terkait tentang keluarga sakinah, apakah dirasa sudah cukup,

mengapa demikian ?

Ya cukup sering, bagaimana membangun rumah tangga

sesuai dengan konsep islam, hubungan rumah tangga,

hubungan inter rumah tangga antar masyarakat dan

mendidik keluarga sehingga mendidik anak supaya menjadi

anak yang bermanfaat buat masyarakat. Karena masalah

rumah tangga itu masalah yang sangat komplek, masalah

waris, masalah waris, hukum nikah, hukum cerai, hukum

asuh ya menyangkut masalah sehari hari sehingga penyuluh

harus menguasai itu.

8. Metode apa saja yang dilakukan penyuluh agama dalam

menyampaikan materi keluarga sakinah ?

Pertama metode ceramah sudah umum digunakan kedua

metode dialog dua pihak antara penyuluh dengan

masyarakat, ketiga metode peraga diskusi, simulasi itu

digunakan ketika melakukan bimbingan, kita memiliki 4

materi dalam setiap bimbingan, materi KDRT, kedua materi

sakinah, ketiga materi reproduksi, keempat materi undang

undang perkawinan. Itu materi yang diberikan dalam

kurikulum binwin namanya.

9. Metode penyuluhan seperti apa yang anda rasa paling efektif

dan mudah difahami mengenai materi keluarga sakinah ?

Yang paling efektif itu ya kita membuka tanya jawab,

kemunikasi dengan medsos, itu sangat-sangat efektif nah

 

Page 210: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

kalau di ruang kelas mereka karena kan masih tertutup kan,

suasananya formal banget.

10. Apakah jama’ah mempraktekkan materi keluarga sakinah

tersebut ?

Selama ini yang saya lihat mempraktekkan terutama sekali di

bidang fiqih sholat toharoh, pernah saya di kecamatan pulo

gadung saya tes seorang calon pasangan penganten, mereka

bertanya apa itu mandi junub ? apa itu mandi hadas besar ?

mereka masih blank sekali, itu contoh saja, sebab masih

banyak masyarakat kita menjelang perkawinan belum faham

tentang mandi junub masalah toharoh, sehingga kita beri

bimbingan tersebut. Alhamdulillah mereka me wa saya “pak

ustadz Alhamdulillah saya jadi rajin sholat, saya ngerti

agama”.

11. Bagaimana perasaan jama’ah ketika mendapat ilmu tentang

keluarga sakinah, apa dampak yang dapat terlihat ?

Bahkan senang sekali, saya belum sampai mereka sudah

datang, bahkan sampai melewati waktu batas. Dampaknya ya

mereka jadi lebih tahu apa yang semestinya mereka lakukan

di kehidupan berrumah tangga sesuai syariat Islam.

12. Apa menjadi hambatan dalam jalannya penyuluhan keluarga

sakinah ?

Masalah perizinan mengikuti kegiatan bimwin oleh pabrik

atau tempat mereka bekerja.

13. Dalam melakukan penyuluhan terkait, bagaimana mengatasi

hambatan tersebut sehingga penyuluhan tersebut dapat

berjalan dengan baik?

Cara mengatasi hambatan berupa ketidak hadiran ketika

suscaten/binwin yaitu memberikan surat rekomendasi kepada

yang bekerja. Alhamdulillah selama bulan September sampai

desember ini yang hadir kisaran 60%-70%, sisanya mereka

yang tidak mendapat izin dari perusahaan. Cara yang kedua

yaitu diancam kalau tidakk datang, tidak dapat sertifikat,

tidakk dinikahkan.

14. Apa harapan anda kedepannya mengenai pembinaan keluarga

sakinah, khususnya pembinaan yang dilakukan oleh penyuluh

Agama ?

Kepada penyuluh agama untuk lebih menguasai lagi materi

kehidupan berumah tangga dalam islam kedua memanfaatkan

teknologi dalam rangka mengefektifkan program penyuluhan,

 

Page 211: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

misalnya melalui infocus, rekaman, film, video dan berbagai

teknologi lain. Karena kalau dengan ceramah biasanya

ngantuk atau apa, kuasailah teknologi visual dalam rangka

menjalankan penyuluhan terbaik dengan hasil yang terbaik,

ketiga mendorong masyrakat khususnya calon penganten

untuk selalu konsultasi kepada pihak penyuluh atu tokoh-

tokoh masyarakat.

15. Bagaimana tahapan anda sehingga bisa menjadi icon keluarga

sakinah DKI Jakarta tahun 2016 ?

Saya selama 32 tahun ini sudah berkiprah di bidang dakwah,

dengan profesi saya ini banyak orang yang membutuhkan

saya, banyak yang konsultasi. Sehingga dilihat oleh KUA

siapa sih icon keluarga sakinah ini yang perlu kita

promosikan untuk ke tingkat lebih tinggi lagi datenglah KUA

bersama penyuluh kemari, berkata “pak ustadz bagaimana

jika saya promosikan untuk menjadi icon keluarga sakinah ?”

saya jawab “ saya belum siap”, lalu penyuluh berkata ”pak

ustadz lebih siap daripada yang lain” . Setelah itu semuanya

didukung oleh KUA baik fasilitasnya dan bekal ilmu yang

harus dipelajari, langsung masuk kita di tingkat Walikota

dibimbing oleh KUA dengan standar materi materi penilaian

keluarga sakinah. Alhamdulillah ditingkat walikota menjadi

yang terbaik, juri melihat langsung ke rumah kita menilai.

Ketika di tingkat provinsi saya juga mengalahakan 5 kota

madya lain di DKI berkat keterlibatan KUA, Walikota,

pemerintah daerah, semua terlibat sampai ketingkat nasional.

Di tingkat nasional lebih besar lagi, namun saya tidak

mendapat peringkat satu pada saat itu dan saya sudah

bersyukur masuk 10 besar tingkat nasional.

16. Menurut pengalaman anda selama mengikuti perlombaan

keluarga sakinah hingga tingkat nasional, apa sebenarnya

kriteria keluarga sakinah ?

Yang paling utama dari kriteria keluarga sakinah itu ialah

berhasil membangun keluarga yang bermanfaat buat

masyarakat. Yang paling pertama ditanya ketika saya

mengikuti tingkat nasional oleh Prof. Ahmad Mubarok guru

besar UIN yaitu “apa keberhasilan putra-putri anda ?”, yang

kedua bagaimana menciptakan keluarga yang sakinah ya

dengan unsur islami, ya ada sholatnya, ada zakatnya, ketiga

ya mengabdi kepada masyarakat. Disamping profil saya,

 

Page 212: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

missal ditanya apakah pernah bercerai ?, ini sangat tinggi

nilainya, kalau kita pernah bercerai nol nilainya, kecuali

kalau cerai mati walau menikah lagi dengan syarat menikah

dengan orang yang cerai mati juga. Jadi keluarga sakinah

adalah keluarga yang berhasil mempertahankan keluarga.

Makanya syaratnya itu harus sudah melewati 30 tahun usia

pernikahan. Kemudian juga tidak boleh bercerai maupun

poligami, walaupun poligami juga sah dalam agama, tetapi

image bangsa ini terhadap poligami ini masih negatif.

Kemudian adakah peran ibu di masyarakat, anak-anak bisa

ngaji atau tidak. Sebenarnya ada empat aspek yang dinilai,

waktu tingkat DKI ada empat juri yang menilai, yang

pertama juri dalam bidang sosial, bagimana hubungan

dengan sosial ?, juri yang kedua berhubungan dengan PKK,

apakah ibu mengerti atau tidak tentang PKK, juri yang ketiga

tentang pendalaman agama, kemudian juri yang keempat

yaitu tentang undang-undang.

17. Apa saran anda kepada pemuda yang belum menikah

sehingga dapat membangun keluarga sakinah di kemudian

hari ?

Ya lakukanlah dalam niat membangun keluarga dengan

persepsi islam. Yang pertama yaitu mengetahui apa kriteria

calon istri, mengapa ? karena istri adalah ibu, dan ibu

adalah sekolah bagi anak anaknya, kalau ibunya baik maka

anak-anaknya pun akan baik pula. Kedua, persiapkan

ekonomi, anak-anak sekarang kebanyakan langsung kawin

tanpa berfikir panjang, kenapa ? ketika anda disahkan ketika

ijab dan qobul, maka wewenang orang tua dibebankan

langsung ke anda, maka persiapkan betul-betul masalah

ekonomi. Jadi yang dimaksud mampu dalam hadits itu iyalah

kemapuan lahir dan batin, lahir yaitu secara ekonomi, nafkah

baik rupiah dan harta. Jadi menikah muda itu dibolehkan

dengan syarat “ba’ah” yaitu tadi harus siap lahir dan batin.

Angka perceraian paling tinggi ada di Jawa Barat, terus di

Jawa Barat mana yang paling tinggi yaitu Pantura, dari

Cikampek, Subang, Indramayu itu paling tinggi perceraian,

kenapa ? tadi ada yang kawin masih muda masih umur 12.

Saya punya murid di Bekasi dia menangis “guru saya mau

dinikahin sama orang tua saya, saya masih mau kuliah” saya

bilang “loh kenapa?” dia jawab ”orang tua saya enggak

 

Page 213: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

mau punya anak dibilang perawan tua, aib katanya” dan

akhirnya saya datangi orang tuanya dan akhirnya sekarang

anak itu sudah jadi dosen di daerah Bogor. Jadi angka

perceraian itu banyak ya tadi bakan yang kawin pada masih

muda, musim panen kawin, musim paceklik cerai. Intinya

kawin muda itu banyak negatifnya ditambah lagi enggak

menguasai ilmu kerumah tanggaan. Itulah makannya

penyuluh agama melaui BP4 itu mengadakan pembinaan,

program binwin adalah bagian solusi daripada

permasalahan perceraian. Untuk masalah persiapan

menikah, laki-laki tentu lebih berat daripada wanita,

“arrijalu kauwamuna alannisa” dalam hal lain boleh saja

ada emansipasi, tetapi dalam hal membangun rumah tetap

lelakilah yang lebih ditekankan karena dialah sosok

pemimpin.

 

Page 214: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 215: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

HASIL WAWANCARA

Tim Ahli BP4 Pusat dan Trainer (Mentor) Program Bimbingan

Teknik Fasilitator Keluarga Sakinah

Nama : Dra. Hj. Zubaidah Muchtar, M.Si

Tempat dan tanggal lahir : Batang, 11 Oktober 1936

Pendidikan : S2 Ilmu Politik Universitas Gajah

Mada

Jabatan Di BP4 Pusat : Tim Ahli BP4 Pusat dan Trainer

(Mentor) Program Bimbingan

Teknik Fasilitator Keluarga

Sakinah

Alamat : Jl. Kawi-kawi Bawah No. A2 Kel.

Johar Baru RT 10/08 Jakarta

Pusat.

Tempat Wawancara : BP4 Pusat Istiqlal

Hari dan Tanggal Wawancara : 13 Februari 2018

1. Bagaimana sebenarnya program Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah itu terbentuk ?

Pada tahun 1950 itu angka perceraian itu tinggi sekali

sampai antara 50%-60% bayangin, itukan perbandingan

peristiwa pada tahun yang sama jadi kalau hari itu ada 100

orang menikah ini ada kejadian 50-60 orang yang cerai jadi

gimana ini caranya karena kan waktu itu kita tidak punya

perlindungan positif terhadap keluarga, yang ada tahun itu

kita masih menggunakan hukum belanda, yang dapat

perlindungan itu kan biasanya Kristen, Timur asing itu

termasuk China. Kita itu dianggap fiqh, pernikahan itu

dianggap sebagai adat, jadi orang cerai ya terjadi begitu

saja, engga ada orang yang menasehati mau kemana dia

harus pergi, yang akhirnya itulah pejabat departemen agama

mendirikan BP4. Itu mula-mula tahun 1950-an dalam skala

lokal, di Bandung, kemudian Yogyakarta, dan di tempat-

tempat lainnya lokal begitu.

Pada tahun 1960 itu pada saat departemen mengadakan

konferensi nasional disitulah terbentuklah dalam skala

nasional pada tahun 1961 dan itu ada SK Menteri Agama.

 

Page 216: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Akhirya BP4 juga memperjuangkan agar ada undang-undang

perkawinan untuk umat Islam. Akhirnya ketika Pak Harto

naik sebagai presiden saat itu saya menjadi anggota DPRGR

terbentuklah undang-undang perkawinan. Tetapi untuk

menetralisir dibentuklah undang-undang bukan untuk umat

islam, tetapi undang-undang perkawinan berskala nasional

yaitu Undang-Undang Pokok Perkawinan Nasional, artinya

apa? Undang undang ini berlaku untuk seluruh bangsa

Indonesia baik yang muslim maupun yang non-muslim,

makannya pada tahun 1974 setelah undang-undang itu lahir

pada waktu itu perceraian itu sudah turun dari 50% menjadi

25%-35%. Itu ketika undang-undang perkawinan itu BP4

sudah bisa menurunkan sebanyak itu. Nah dari 35% ini terus

kan BP4 terus mengadakan kegiatan untuk melakukan

suscaten Kursus Calon Penganten supaya orang itu

mengetahui apa itu tujuan perkawinan, kan orang itu fikir

perkawinan itu sekedar untuk mengesahkan hubungan laki-

laki dan perempuan, tetapi lebih jauh dari itu. Soal

bagaimana mengunsursalihkan agama itu harus menjadikan

agama anaknya menjadi islam, sebagaimana al-Quran

menjelaskan :

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka”.

Terus bahwa perkawinan itu memang orang mengatakan

bukan wajib hukumnya kan sunnah, tapi bisa berubah

menjadi wajib, bisa menjadi makruh, bisa pula menjadi

haram. Wajib hukumnya bila dia telah memenuhi syaratnya,

bisa jadi haram atau makruh apabila niatnya jelek, missal

mengawini perempuan ternyata perempuannya itu dijual ah

itu kan haram tuh, ada juga dia mengawini perempuan untuk

perempuan itu membawa narkoba, nah itu niatnya kan

Innamal a’malu bin niat, Allah kan meliat sesuatu dari

niatnya, kalau niatnya baik maka akan baik, kalau niatnya

buruk ya akan menjadi buruk. Ketika undang undang

perkawinan lahir itu tingkat perceraian itu 35% sampai

zamannya Pak Harto turun hingga 9% pada tahun 1998.

 

Page 217: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Nah setelah reformasi angka perceraian naik lagi hingga

27% kenapa ?, yaitu tugas suscaten itu kurang dan tidak

dilaksanakan, apalagi ketika ada KPK itu KUA takut sekali

menarik uang selain biaya khusus untuk nikah kan ada

peraturannya kalau nikah di KUA tidak ditarik biaya jadi

kalau dia menarik uang untuk biaya suscaten itu kena tuh,

dianggap pungli, nah tapi kalau dia nikah di luar rumah itu

bayar tuh RP. 650.000. dari uang RP. 650.000 itu akan

dikembalikan kepada masyarakat itu Rp. 50.000 yang

maksudnya untuk biaya suscaten untuk dua orang. nah itu

paling digunakan hanya untuk satu hari, mana bisa untuk dua

atau tiga hari. Nah itulah kenapa sekarang mudah sekali

untuk orang bercerai. Karena memang mereka tidak tau

sebenernya pokok tujuan perkawinan itu, dan tidak

mengetahui sebenarnya apa itu keluarga sakinah ?, yaitu

keluarga yang perkawinannya itu sah menurut agama dan

sah menurut undang-undang perkawinan, jadi yang

perkawinan di bawah tangan atau siri itu ya menurut UU no

1 tahun 1974 dia sah menurut agamanya, tapi dia tak punya

kekuatan hukum resmi. Jadi ketika dia mau cerai biasanya

dilakukan di sidang di depan hakim, nah kalau sekarang dia

mau cerai kawin siri ya tidak bisa, tidak ada surat nikahnya,

atau dia mau nuntut dia engga dikasih macam-macam harta

gono gini tidak bisa, yaitu endingnya maka sahnya menurut

UU perkawinan apabila sesuai dengan ketentuan agama

masing-masing dan dicatat oleh petugas pencatatan

pernikahan di daerah masing-masing.

Akibat tidak diselenggarakan suscaten itulah makin hari,

makin tahun tingkat angka perceraian itu naik, disamping itu

juga masalah globalisasi masalah tv masalah hp, tahu tidak

di tv itu artis masalah cerai-kawin cerai-kawin biasa saja,

seakan akan banyak anak yang kawin 5 tahun itu cerai

banyak coba, kenapa ? ya dia niru itu. Disamping itu orang

yang sudah 20 tahun bisa cerai coba, itu karena Hp jadi

suami buka Hp istri kok ada sayang-sayangnya sama yang

lain, istri buka Hp suami ada sayang-sayangnya salam yang

lain, jadi mereka menganggapnya sudah selingkuh. Padahal

mah belum tentu, katanya suaminya sudah selingkuh sama

yang di Hp, istrinya sudah selingkuh sama yang di Hp, terus

cerai deh, padahal belum tentu. Jadi sekarang yang aneh kita

 

Page 218: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

sedih memang bisa dilihat apakah perceraian positif atau

negatif. Perempuan yang meminta cerai itu lebih banyak

daripada laki-laki, saya kalau ada empat yang cerai yang

tiga itu yang minta cerai itu perempuan yang satu laki-laki

berarti sekitar 75% perempuan yang menceraikan suaminya.

kalau dulu yang nangis kalau diceraikan perempuan, karena

apa ? karena dia tidak punya pegangan hidup maksudnya dia

tidak kerja dikatakan dia nompang hidup sama suami kan

gitu, jadi dia nangis dia kan. Kalo sekarang terbalik yang

nangis laki-laki coba, dia nangis dicerai oleh istrinya tapi

kalau suami yang mencerai istri, tidak ada istri nangis,

karena mereka itu bekerja punya penghasilan, jadi jika

dicerai apalagi alasannya karena pihak orang ketiga dibawa

ke pengadilan itu sudah tidak bisa didamaikan, beda kalo

disini, disini hampir 80% - 90% orang datang kesini tidak

jadi cerai, tapi kalau ke sana untuk 10% saja susah. Karena

kalau ke sana orang datang tapi dimasukkan sidang dulu ke

pengadilan, berhadapan di meja hijau, jadi masing-masing

berhadapan gengsinya tinggi. Sebenarnya masalah

perceraian adalah masalah harga diri, gengsi nih, siapa yang

menang siapa yang kalah, kan gitu. Oleh hakim dikirim ke

mediator supaya tidak jadi cerai susah. Jadi masalahnya itu

komplek ada masalahnya karena pihak ketiga, ada

masalahnya ekonomi, budaya, ada masalah politik, macam-

macam itu masalah perceraian. Maka sekarang itu BP4 ingin

mengembalikan bahwa setiap perkawinan itu harus

diwajibkan melalui suscaten, tapi dana untuk inilah yang

seret, kan hanya dikasih uang Rp.50.000 untuk 2 orang itu

aja. Lagian pula kalau dahulu kan BP4 ada di dalam

departemen dikatakan itu non structural, mulai tahun 2009

BP4 mandiri karena ketika terakhir ini orde reformasi ini

begini jadi BP4 ini mencari dana sendiri kadang-kadang saja

departemen agama kasih kegiatan, kerjasama kan ada MOU

supaya ada kegiatan-kegiatan yang bisa dikerjakan oleh BP4

tetapi tidak rutin itu.

Mengenai perceraian apakah jelek perempuan minta cerai

itu, ada dua pandangan kalau ditinjau dari segi kesadaran

berundang-undang itu positif, berarti mereka punya hak,

kalau dulu kan hak cerai itu ada pada suami, tetapi menurut

UU perkawinan suami istri haknya sama di dalam hukum,

 

Page 219: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

jadi dia perempuan-perempuan sekarang dia tidak mau

dianggap sebagai bawahan suami, dia menganggap

bermaksudnya setara. Anaknya bukan anak ibunya, tetapi

anak bersama, membesarkannya pun bersama.nah sekarang

mengani masalah hak nafkah. Tetap dalam UU perkawinan

suami berkewajiban memberi nafkah kepada anak dan

istrinya termasuk kalau fiqh ya menyelenggarakan bajunya,

rumahnya ya macam-macamlah. Nah sekarang ini mereka

kan pada kerja, perempuan ini sebenarnya membantu para

suami juga, tetapi masih ada yang berpendapat uang suami

uang saya, uang saya ya uang saya, itu pendapatnya begitu,

meskipun begitu ya istri bekerja kan atas persetujuan suami,

nah kalau istri kerja suami kerja ya sama-sama buat

keluarga, uang istri bukan uang saya, uang suami bukan

uang saya, uang saya uang kamu uang saya, sama-sama

mestinya. Ini semacam budaya baru tapi ya masih tetap

islami kan kalo perempuan enggak wajib mencari nafkah

untuk keluarga tapi dia tetap menanggung bagi saya itu pintu

surga.

Tetapi banyak perempuan cerai itu begini, suami pikirannya

istri yang sudah punya pengahasilan bahkan banyak yang

lebih daripada suaminya tetapi suami tidak memberi lagi.

Nah ini yang menyebabkan istri menggugat suami karena

suami tidak mengasih nafkah. Nah ini suaminya tidak benar

kan, ada lagi kalau suaminya selingkuh nih ya dia kerja untuk

perempuan lain, saya kerja untuk biayai rumah. Nah dia

tidak mau dan merasa diperlakukan tidak adil. Nah itulah

mereka kalau dikasih kursus supaya ada perubahan sekarang

ini bagaimana cara menurunkannya, yaitu keluarga harus

dikendalikan bersama harus dikuasai bersama termasuk

mendidik anak. Begini, suami kerja, istri kerja tetapi

kewajiban untuk mengurus anak itu masih dibebankan

kepada seorang istri kan konyol itu kan. Orang datang kan

sama-sama capek, suami datang baca koran, katanya

kewajiban dia hanya mencari nafkah ke kantor, si istri pulang

dari kantor capek tetapi dia mesti menyapu, masih mengepel,

masih mencuci, masih memasak, nah itu harus ada semacam

perubahan lah gitu supaya ada tanggung jawab bersama,

maksudnya ada komitmen yang tinggi.

 

Page 220: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

2. Apa perlu Penyuluh Agama Islam mempunyai tugas dalam

mewujudkan keluarga sakinah, jika ada apa tugasnya ?

Iya dong yang namanya dakwah luas sekali kapanpun dan

dimanapun, orang mati sudah masuk kubur saja kita bisa

dakwah disitu, orang kan bilang, orang mati kan sudah tidak

dengar, ya kalau tidakk dengar kan yang dengar yang masih

hidup, itu kan yang sebenernya yang ditalkin/diceramahi kan

yang hidup. Ya tugasnya membimbing masyarakat agar

menjadi keluarga yang sakinah.

3. Seperti apa fungsi edukatif/informatif Penyuluh Agama Islam

di Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah

?

Iya turut serta dalam kegiatan Suscaten/Bimwin serta

memberikan ilmu kepada jama’ahnya tentang masalah

keluarga menurut agama Islam.

4. Seperti apa fungsi konsultatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Kan ada di masyarakat orang yang menjadi mediator sosial,

ya artinya orang percaya sama penyuluh itu, ketika ada

masalah datang ke rumah dia.

5. Seperti apa fungsi Advokatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Ya sama seperti tadi sebagai mediator sosial di masyarakat,

ya menjadi seorang yang dipercaya oleh masyarakat untuk

menyelesaikan masalahnya dengan pendekatan agama.

6. Sesering apa seharusnya Penyuluh Agama Islam

menyampaikan materi terkait tentang keluarga sakinah ?

Ya dimana kesempatan, materi apapun harus dimasukkan itu,

inklusif, dimanapun dimateri apapun masuk, disisipi dimana

ada kesempatan.

7. Metode penyuluhan seperti apa yang anda rasa paling efektif

dan mudah difahami mengenai materi keluarga sakinah ?

Ya walau ceramah tapi jangan monolog harus dialog, karena

dengan begitu akan lebih hidup dan tidak bosen dan merasa

diorangkan, mereka bukan saja merasa sebagai objek tetapi

juga subjek. Perlu juga metode konseling selama penyuluh itu

menguasai hal tersebut.

8. Apa yang menjadi faktor penghambat dalam melakukan

penyuluhan ?

 

Page 221: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Salama ini tidak ada hambatan tuh, Itu tergantung dari kita,

tergantung dari kemampuan dari konselor atau penyuluh

sendiri juga, kalau kemaupuan kita bagus ya insya Allah

enggak ada hambatan sama sekali.

9. Apa yang menjadi pendukung terselenggaranya kegiatan

penyuluhan ini?

Ya keimanan saja, kita tuh dituntut oleh agama itu, uangmu

keluarkan jangan minta saja gitu. Kalau mau cari pahala

disinilah lading amal, jadi kuncinya ikhlas, maka insya Allah

akan terselenggara dengan baik apa yang kita lakukan.

10. Apa harapan anda kedepannya mengenai pembinaan keluarga

sakinah, khususnya pembinaan yang dilakukan oleh penyuluh

Agama ?

Mesti adanya kerjasama departemen penerangan bekerja

sama dengan BP4 gitu, jadi setiap pengantin mesti ada

khutbahnya, ada penasehatan itu kan bagus sekali. Harus ada

kerjasama dari pusat sampai di daerah, di daerah kan ada

tuh bagian penerangan gitu, terstruktur. Kan sekarang

banyak dana penerangan. Penyuluh agama juga harus

aktiflah di masjid, kan zaman Rasulullah kan masjid itu

fungsinya ganda, untuk ekonomi, sosial, budaya termaksuk

juga untuk pertahanan. Zaman Rasulullah hidup masjid,

kalau kita membangun masjid, di masjid kita bangun

koperasi, di masjid kita bisa semua tuh.

 

Page 222: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 223: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

HASIL WAWANCARA

Jama’ah Binaan Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Cakung

Jakarta Timur

Nama : Tinah

Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 11 Februari 1970

Pendidikan : Madrasah Aliyah/SMA

Alamat : Jl. Pulo Gebang, Gg. H. Mayar

RT 006/006 Pulo Gebang,

Kecamatan Cakung, Jakarta

Timur.

Tempat Wawancara : Rumah Ibu Tinah

Hari dan Tanggal Wawancara : Jum’at, 02 Februari 2018.

1. Berapa lama anda mengikutin kegiatan penyuluhan ?

Ya kalau dihitung-hitung ngikut pengajian bulanan sama

mingguan mungkin sudah sekitar 10 tahunan.

2. Seberapa penting Penyuluh Agama Islam menyampaikan materi

keluarga sakinah, mengapa demikian ?

Penting, ya karena materi apapun yang berkaitan tentang

agama larinya kepada kehidupan berumah tangga, misalkan

kita belajar fiqih tentang bagaimana cara menyucikan diri dari

hadas, junub, bagaimana cara melayani suami biar suaminya

bahagia seneng engga jadi rebut, kan ada gara-gara dari

hubungan badan ada keributan, itulah tetap penyuluh agama

punya tugas meluruskan dan mengarahkan. Kayaknya si emang

100% penyuluh agama memiliki peran kesitu.

3. Seperti apa tugas Penyuluh Agama Islam di masyarakat

terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Membimbing dan memberi pelajaran untuk kita dalam

kehidupan berumah tangga. Misalnya guru atau penyuluh

agama mengajarkan kita kalau mau ngaji harus izin sama suami

dulu, ya kan kalau kita izin sama suami dan diizin suami ridho

kita pun sama sama enak. Ya pokoknya guru atau penyuluh

agama pasti mengarahkan kita kepada hal yang baik tadi,

seperti mengajarkan bagaimana berkeluarga yang baik.

4. Seperti apa fungsi edukatif/informatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Ya seperti tadi, memberi bimbingan dan pengajaran di majelis

ta’lim dengan materi-materi cara yang benar dalam berumah

tangga sesuai dengan syari’at Islam.

 

Page 224: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

5. Seperti apa fungsi konsultatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Ya membantu dan menerima jama’ah yang ingin berkonsultasi

tentang masalah yang dialaminya dalam berumah tangga. Serta

memberikan solusi yang tepat sesuai ajaran Islam.

6. Seperti apa fungsi Advokatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Menjadi penengah jika ada masyarakat yang bertikai, misalnya

kalau ada yang ingin bercerai penyuluh agama bisa

mendamaikan.

7. Seberapa sering penyuluh agama menyampaikan materi terkait

tentang keluarga sakinah, apakah dirasa sudah cukup, mengapa

demikian ?

Kalau materi keluarga sakinah tidak begitu sering. Tetapi, kalau

membahas materi seperti maulid Nabi ujung-ujungnya kesana

juga. Walaupun misalnya membahas tentang akhlak Nabi, tetapi

membahas akhlak Nabi kepada istri-istrinya dan kehidupan

Nabi dalam berumah tangga. Jadi secara tidak langsung kita

diajak oleh penyuluh harus mengikuti jejak Rasulullah untuk

rumah tangga kita. Masih banyak yang lainnya, intinya itu

walaupun materinya tidak berjudul keluarga sakinah, tetapi

ujung-ujungnya tetap ke materi ke keluarga, ke rumah tangga”

8. Metode apa saja yang dilakukan penyuluh agama dalam

menyampaikan materi keluarga sakinah ?

Kayanya sih kalau Ust. Dedy selalu ceramah, tidak

menggunakan kitab, paling kadang-kadang dia cari hadits-

hadits tertentu, dia kopikan, lalu dibagikan ke ibu-ibu, jadi dia

mengajar dari kopian itu, dan ibu-ibu membaca sambil

mendengarkan penjelasannya itu. Yang jelas dia tidak pegang

panduan, hanya dari kopian-kopian itu. Oh iya, ada juga Tanya

jawab, beberapa menit saja, satu atau dua orang.

9. Metode penyuluhan seperti apa yang anda rasa paling efektif dan

mudah difahami mengenai materi keluarga sakinah ?

Selama ini penggunaan metode ceramah yang dilakukan

Penyuluh Agama Islam kalau menurut saya si efektif, selama

penyampaiannya itu lugas, dan penyampaiannya itu jelas efektif,

kadang-kadang tergantung penyampaiannya juga si, kadang-

kadang ada kan orang menyampaikannya tidak melihat situasi

dan kondisi, dia menyampaikannya berbahasa intelek kita tidak

mengerti. Maka dari itu untuk ustadz-ustadzah atau penyuluh

dimanapun dia berceramah harus lihat situasi dan kondisi

jama’ah.

 

Page 225: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

10. Apakah anda mempraktekkan materi keluarga sakinah tersebut ?

Selagi penyampaiannya berkenaan, dan yang diajarkan oleh

guru misalnya cara berumah tangga yang baik ya kita amali,

cara berdoa yang baik kita amali, ya kalau sudah dapat ilmu

dari guru selagi itu baik ya kita laksanakan.

11. Seberapa sering anda mempraktekkan materi yang diberikan

penyuluh agama, terutama materi keluarga sakinah ?

Sering alhamdulillah, gurunya didengerkan dan ilmu yang di

dapat harus diamalkan.

12. Bagaimana perasaan anda ketika telah mempraktekkan ilmu

yang di dapat tentang keluarga sakinah, apa dampak yang anda

rasakan ?

Ya kalau kita jalankan dan materinya berkaitan tentang hidup

kita ya senang, apalagi seperti saya sudah berumah tangga

sudah 37 tahun apabila guru itu menyampaikan materi

berkenaan senang sekali. Ya dampaknya ya kita menjalankan

rumah tangga menjadi tentram, jarang sekali ada keributan, ya

senang gitu.

13. Apa harapan anda kedepannya mengenai pembinaan keluarga

sakinah, khususnya pembinaan yang dilakukan oleh Penyuluh

Agama ?

Ya harapan saya kalau bisa apalagi mereka seorang guru,

seorang ustadz, seorang ustadzah, kalau bisa mereka itu apa

yang mereka ucapkan wujudnya dia, jangan sampai apa yang

dia sampaikan tidak mereka lakukan, ya jangan kaya ilmu lilin,

dia yang menerangi orang dia sendiri yang terbakar. Ya kalau

bisa menjadi contoh yang terbaiklah, kalau yang mencontohkan

sudah baik, pasti insya Allah anak buahnya juga baik.

 

Page 226: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 227: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

HASIL WAWANCARA

Jama’ah Binaan Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan

Cakung Jakarta Timur

Nama : Hj. Maswati

Tempat dan tanggal lahir : Bekasi, 7 Maret 1953

Pendidikan : SLTP

Alamat : Jl. Pulo Gebang Gg. Swadaya III

RT 004/005 Kelurahan Pulo

Gebang, Kecamatan Cakung,

Jakarta Timur.

Tempat Wawancara : Majelis Abituren Al-Falah

Kelurahan Ujung Menteng

Hari dan Tanggal Wawancara : Sabtu, 03 Februari 2018.

1. Berapa lama anda mengikutin kegiatan penyuluhan ?

sekitar 25 tahunan sejak majelis ini didirikan.

2. Seberapa penting Penyuluh Agama Islam menyampaikan

materi keluarga sakinah, mengapa demikian ?

Penting, karena masalah keluarga itu masalah kehidupan

sehari-hari.

3. Seperti apa tugas Penyuluh Agama Islam di masyarakat

terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Ya banyak sekali tugasnya, terutama dalam membimbing

masyarakat ke jalan yang benar seperti menyampaikan

materi keluarga. Ya karena materi keluarga juga termasuk

materi agama yang perlu dibahas, dan biasanya ustadz pun

menjelaskan bagaimana cara berperilaku dalam kehidupan

sehari hari, seperti di dalam keluarga.

4. Seperti apa fungsi edukatif/informatif Penyuluh Agama Islam

di Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah

?

Menyampaikan materi keluarga seperti cara berperilaku

dalam kehidupan sehari-hari di dalam keluarga tadi.

5. Seperti apa fungsi konsultatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Ustadz sebagai tempat bertanya,mencurahkan unek-unek

sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah.

 

Page 228: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

6. Seperti apa fungsi Advokatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Sebagai seorang yang dipandang di masyarakat dalam

menyelesaikan masalah yang terjadi. Seperti perselisihan

dalam rumah tangga.

7. Seberapa sering penyuluh agama menyampaikan materi

terkait tentang keluarga sakinah, apakah dirasa sudah cukup,

mengapa demikian ?

Tidak begitu sering, tetapi kadang ada saja pembahasan

keluarga di dalam materi lain yang disampaikan oleh ustadz.

8. Metode apa saja yang dilakukan penyuluh agama dalam

menyampaikan materi keluarga sakinah ?

Ceramah

9. Metode penyuluhan seperti apa yang anda rasa paling efektif

dan mudah difahami mengenai materi keluarga sakinah ?

Ceramah, karena penyuluhan yang dilakukan biasanya

berbentuk ceramah dan ustadz menjelaskan dengan baik,

santun dan dengan bahasa yang mudah dimengerti.

10. Apakah anda mempraktekkan materi keluarga sakinah

tersebut ?

Iya, selama itu kebaikan saya akan berusaha mempraktekkan.

11. Seberapa sering anda mempraktekkan materi yang diberikan

penyuluh agama, terutama materi keluarga sakinah ?

Cukup sering. ya selama dapat ilmu dari ustadz sebisa

mungkin kita praktekkan dalam hidup kita.

12. Bagaimana perasaan anda ketika telah mempraktekkan ilmu

yang di dapat tentang keluarga sakinah, apa dampak yang

anda rasakan ?

Saya merasa bersyukur, dan bahagia.

13. Apa harapan anda kedepannya mengenai pembinaan

keluarga sakinah, khususnya pembinaan yang dilakukan oleh

penyuluh Agama ?

Harapan saya agar selalu bisa memberikan ilmu-ilmu yang

bermanfaat serta dengan penjelasan yang mudah di mengerti

sehingga kita mudah mempraktekkannya.

 

Page 229: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 230: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

HASIL WAWANCARA

Jama’ah Binaan Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan

Cakung Jakarta Timur

Nama : Hj. Siti Mariyam

Tempat dan tanggal lahir : Sukamandi, 19 Agustus 1949

Pendidikan : SLTA

Alamat : Jl. Arun 8 No. 17 Komplek

Pertamina Kelurahan Ujung

Menteng, Kecamatan Cakung,

Jakarta Timur.

Tempat Wawancara : Majelis Ta’lim Abituren Al-

Falaah Kelurahan Ujung Menteng

Hari dan Tanggal Wawancara : Sabtu, 03 Februari 2018.

1. Berapa lama anda mengikutin kegiatan penyuluhan ?

Ya sekitar 25 tahunan.

2. Seberapa penting Penyuluh Agama Islam menyampaikan

materi keluarga sakinah, mengapa demikian ?

Penting, karena kehidupan berumah tangga atau keluarga

kan kita alamin setiap hari.

3. Seperti apa tugas Penyuluh Agama Islam di masyarakat

terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Tugasnya seperti mengajarkan masyarakat kepada hal-hal

yang benar. ya seperti materi-materi yang berkaitan dengan

keluarga.

4. Seperti apa fungsi edukatif/informatif Penyuluh Agama Islam

di Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah

?

Ustadz melakukan pengajaran tentang kehidupan

berkeluarga. Seperti akhlak istri kepada suami, hak dan

kewajiban suami istri, cara mengurus anak dengan baik dan

masih banyak lagi. Pemberian materinya tidak sekaligus,

kadang sebulan sekali, kadang juga suka nyambung dalam

materi yang lain.

5. Seperti apa fungsi konsultatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Menerima jama’ah yang ingin konsultasi tentang masalah

keluarga dan memberinya solusi.

 

Page 231: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

6. Seperti apa fungsi Advokatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Menyelesaikan masalah di masyarakat, terutama masalah

yang ada di dalam keluarga yang ada di masyarakat.

7. Seberapa sering penyuluh agama menyampaikan materi

terkait tentang keluarga sakinah, apakah dirasa sudah cukup,

mengapa demikian ?

Tidak sering, tetapi kadang diselipi dalam materi lain.

8. Metode apa saja yang dilakukan penyuluh agama dalam

menyampaikan materi keluarga sakinah ?

Ceramah, terkadang ada tanya jawab juga.

9. Metode penyuluhan seperti apa yang anda rasa paling efektif

dan mudah difahami mengenai materi keluarga sakinah ?

Ceramah, karena penyuluhan yang dilakukan biasanya

berbentuk ceramah dan ustadz menjelaskan dengan baik,

santun dan dengan bahasa yang mudah dicerna.

10. Apakah anda mempraktekkan materi keluarga sakinah

tersebut ?

Iya, selama itu kebaikan saya akan berusaha mempraktekkan.

11. Seberapa sering anda mempraktekkan materi yang diberikan

penyuluh agama, terutama materi keluarga sakinah ?

Cukup sering, ya kalau memang itu disampaikan oleh ustadz

ya kita praktekkan.

12. Bagaimana perasaan anda ketika telah mempraktekkan ilmu

yang di dapat tentang keluarga sakinah, apa dampak yang

anda rasakan ?

Alhamdulillah saya merasa bersyukur, dan pastinya bahagia.

13. Apa harapan anda kedepannya mengenai pembinaan

keluarga sakinah, khususnya pembinaan yang dilakukan oleh

penyuluh Agama ?

Jadi untuk mendekati jama’ah terutama kaum ibu ustadz

haruslah bisa fleksibel, tidak keras tidak terlalu lembut, tapi

mengena begitu. Lihat situasi lah, lihat umur yang dihadapi,

terus golongan apa. Kalau disini pakai bahasa tinggi banyak

nenek-nenek, kurang faham jadinya, akhirnya mereka fikir

mendingan ngobrol karena enggak faham. Ya terutama liat

sikon, terus juga pemilihan tema yang tepat juga.

 

Page 232: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 233: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

HASIL WAWANCARA

Jama’ah Binaan Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan

Cakung Jakarta Timur

Nama : H. Mukhtar Lubis

Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 14 Juli 1957

Pendidikan : S1Fakultas Syariah IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Alamat : Jl. Balai Rakyat RT 15/01 Cakung

Timur, Cakung, Jakarta Timur.

Tempat Wawancara : Rumah Bapak H. Mukhtar Lubis

Hari dan Tanggal Wawancara : Minggu, 04 Februari 2018.

1. Berapa lama anda mengikutin kegiatan penyuluhan ?

29 Tahun

2. Seberapa penting Penyuluh Agama Islam menyampaikan

materi keluarga sakinah, mengapa demikian ?

Kalau kata saya sangat penting, itu kan penyuluh artinya

memberikan keterangan kepada mereka ya, itu sesuai dengan

hadits nabi “kun aliman aw muta’aliman aw mustamian aw

muhibban walatakun khomsan”, itu kan disitu ada unsur

yang penting terutama ya guru yang bisa menjelaskan kepada

orang yang membutuhkan ya, begitu. Sangat penting

pokoknya jawabannya sangat penting.

3. Seperti apa tugas Penyuluh Agama Islam di masyarakat

terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Tugas penyuluh agama ya tidak hanya memberikan

penyuluhan atau bimbingan tentang keluarga saja. Kalau

sudah bicara agama semuanya sudah termasuk, dari masalah

perkawinan, ibadah, aqidah kemudian kenegaraan. Jika

bicara penyuluh agama berarti seluruhnya, tidak hanya

tentang keluarga saja. Mungkin ya tidak semua bisa dikuasai

semua, mungkin dari keterbatasan ilmu pengetahuan dia.

4. Seperti apa fungsi edukatif/informatif Penyuluh Agama

Islam di Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga

sakinah ?

Ya tadi, memberikan penyuluhan atau bimbingan tentang

keluarga dan semua tentang agama.

 

Page 234: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

5. Seperti apa fungsi konsultatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Ya penyuluh sebagai tempat konsultasi jama’ah jika ada

masalah yang berkaitan dengan rumah tangganya dan

memberikan solusi yang baik sesuai dengan ajaran agama

islam tentunya.

6. Seperti apa fungsi Advokatif Penyuluh Agama Islam di

Masyarakat terutama dalam mewujudkan keluarga sakinah ?

Ya hampir mirip sama konsultasi tadi, bedanya kalau ini

penyuluh harus sebagai penengah jikalau dipinta jama’ah

untuk mengatasi masalah yang sudah genting, contoh

perebutan warisan tuh.

7. Seberapa sering penyuluh agama menyampaikan materi

terkait tentang keluarga sakinah, apakah dirasa sudah cukup,

mengapa demikian ?

Jarang ya, biasanya paling banyak membahas masalah

ibadah, masalah keluarga sakinah nyaris jarang, kecuali

kalau ada acara tasyakuran pernikahan. Seperti itu, kalau

spesifik di kegiatan majelis ta’lim atau kesempatan yang lain

sepertinya jarang spesifik ke materi dengan judul keluarga

sakinah. Kalau materi keluarga yang lain ya paling

bicaranya tentang ekonomi.

8. Metode apa saja yang dilakukan penyuluh agama dalam

menyampaikan materi keluarga sakinah ?

Metodenya ceramah saja, dialog sama diskusi jarang, sebab

mungkin yang pertama keterbatasan waktu, yang kedua

mungkin kalau dibuka dialog tentang keluarga sakinah,

jama’ah malu untuk bertanya.

9. Metode penyuluhan seperti apa yang anda rasa paling efektif

dan mudah difahami mengenai materi keluarga sakinah ?

Kalau dengan pendekatannya dengan ceramah ya paling

sekitar 40%, itupun untuk mereka yang punya kasus ya tidak

tuntas. Sifatnya kan hanya ceramah umum yang tidak sampai

kepermasalahan. Kalau yang enak mungkin dengan

konseling, penyuluh datang ke rumah, itu sangat sangat

efektif, jadi lebih bisa difahami. Tapi ya mau gimana, jarang

juga yang mau terbuka, mungkin karena sangat sensitif ya,

masalah pribadi jadi ya jarang. Kalau dengan ceramah ya

sekitar 40%, ya walaupun ketika acara hajatan 40%, apalagi

sudah dihidangkan makanan.

 

Page 235: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

10. Apakah anda mempraktekkan materi keluarga sakinah

tersebut ?

Ilmu kan ada dua, ada yang agama dan ada yang umum,

kalau yang agama harus kita yakini, sudah benar, jangan

pakai ditanya itu salah atau sudah benar. Kalau yang umum

ya bisa jadi benar bisa jadi salah.

11. Seberapa sering anda mempraktekkan materi yang diberikan

penyuluh agama, terutama materi keluarga sakinah ?

Jadi yang paling utama ilmu itu harus diamalkan. Jangan

sampai kita dicap sebagai orang yang” kaburomaktan

indallahi ma la ta’malun”, tetapi ya kita berharap kita

mengamalkan ilmu bukan karena ingin diekspos jadi orang

yang paling benar. Jadi kalau dapat ilmu ya harus segera

diamalkan.

12. Bagaimana perasaan anda ketika telah mempraktekkan ilmu

yang di dapat tentang keluarga sakinah, apa dampak yang

anda rasakan ?

Yang pertama merasa senang, karena ilmu yang kita miliki,

ilmu yang baru sudah kita laksanakan, kalau perlu ya kita

keluarkan kepada orang lain. Orang lainpun saya rasa juga

senang. Senangnya gini, sebab orang lain juga tidak akan

melihat sebatas ucapan, tetapi melihat ketika terjun di

masyarakat benarkah antara ucapan dengan perbuatannya.

Nah ini harus dibuktikan ya, sebab kalau tidak dibuktikan ya

hanya sebatas wacana, jauh bara dari atas panggang. Tapi

yang saya lihat sekarang tidak seperti itu ya.

13. Apa harapan anda kedepannya mengenai pembinaan

keluarga sakinah, khususnya pembinaan yang dilakukan oleh

penyuluh Agama ?

Ya sebenernya harus dor to dor, dan harus punya data,

rumah tangga ini istrinya pendidikan nya apa terus suaminya

pendidikannya apa. kan ketika mereka mau dor to dor tau,

oh ini mesti dikasihnya apa. Inilah yang saya bilang kali ya,

mengapa umat islam tidak mau pada sholat mungkin di

musholah tidak sholat tapi di rumah sholat karena data dasar

ilmunya ini ini sangat minim ditambah lagi kalau ceramah

umum yang begitu dengar dia bilang dalam hati “gua

disindir nih” kan ribet juga yang kaya gitu kan. Dor to dor

kemudian ada satu saat yang sifatnya masal tetapi ya latar

belakang ilmunya mesti sama. Kemudian ya dibuat seperti

 

Page 236: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

kelompok tutor gitu. Nanti yang sudah bisa menjadi tutornya

terus begitu. Sebab yang pertama kita lihat kalau keluarga

sakinah mawaddah wa rohmah itu sholat dulu, sebab dengan

sholat bisa dilihat nanti kebahagiaan mereka ada. Sebab

kalau mereka tidak sholat bagaimana bisa dikatakan sakinah.

Tetapi dengan hal ini yang pertama ya pekerjaannya jadi

banyak yang kedua perlu biaya yang cukup besar pula, untuk

mempeta-petakan orang orang sekecamatan kan lumayan,

apalagi kalau kita liat penyuluh di satu kecamatan Cuma

tujuh, satu kelurahan satu. Tapi ya mau gimanapun

alhamdulillah kan penyuluh sudah ada, tinggal kreatif dan

inovatif dalam menyuluh, bagaimana dia bisa manfaatkan

lingkungannya, jabatannya semua yang ada bisa seperti itu.

 

Page 237: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

.

Dokumentasi

 

Page 238: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Dokumentasi Foto

Kegiatan Majelis Ta’lim

Majelis Ta’lim Abituren Al-Falaah Majelis Ta’lim Al-Hidayah

Majelis Ta’lim Darus-Syifa Majelis Ta’lim Al-Jihad

Majelis Ta’lim Tombo Ati Majelis Forum Komunikasi Ulama

Umara (FK-ULUM)

 

Page 239: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Kegiatan Bimbingan Perkawinan

Pemberian Materi Oleh Pemberian Materi Oleh Dokter

Penyuluh Agama Islam Puskesmas Kec. Cakung

Pemeriksaan Kesehatan Oleh Calon Pengantin yang Mengikuti

Dokter Puskesmas Kegiatan Bimwin

Wawancara

Wawancara dengan Wawancara dengan

Dra. Hj. Zubaidah Mukhtar,M.Si Kepala KUA Kec. Cakung

 

Page 240: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Sarana dan Prasarana KUA Kec. Cakung

Plang KUA Kec. Cakung Tampak Depan Gedung KUA Kec.

Arah Pintu Masuk KUA Cakung

Struktur Organisasi KUA Kec. Cakung Kantor Penyuluh Agama Islam

KUA Kec. Cakung

 

Page 241: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 242: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 243: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 244: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 245: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 246: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 247: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

Surat Perizinan dan Surat

Keterangan

 

Page 248: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 249: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 250: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 251: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung

 

Page 252: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42431/1/QOIS... · E. Metode Penyuluhan dalam Mewujudkan Keluarga ... Faktor Pendukung