PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI...

104
PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI KESEHATAN MENTAL LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 CENGKARENG Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I.) Disusun Oleh: Dede Iskandar NIM 109052000013 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H. / 2013 M.

Transcript of PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI...

Page 1: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM

MEMPERBAIKI KESEHATAN MENTAL LANSIA DI PANTI

SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 CENGKARENG

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I.)

Disusun Oleh:

Dede Iskandar

NIM 109052000013

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H. / 2013 M.

Page 2: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya
Page 3: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya
Page 4: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya
Page 5: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

i

ABSTRAK

Dede Iskandar (109052000013)

Peran Pembimbing Rohani Islam dalam Memperbaiki Kesehatan Mental

Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng.

Pembimbing rohani Islam adalah orang yang memberi bantuan

pertolongan kepada orang lain baik individu atau kelompok guna memberikan

bimbingan, bantuan, pelajaran, dan pedoman untuk menumbuhkan rohani

(spiritual) dan mengembangkan potensi diri agar dapat menyelesaikan masalah

dengan baik dan benar secara mandiri yang berpandangan pada ajaran agama.

Seorang pembimbing bertugas menyumbangkan pikiran maupun tenaga demi

suatu tujuan.

Pembimbing rohani Islam yang ada di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia 2 Cengkareng dalam menjalankan perannya sangat menentukan hasil dari

tujuan kegiatan bimbingan yang ingin di capai, contohnya yaitu dalam memberi

pemahaman dan melaksanakan atau mengamalkan ajaran agama yang lebih baik

bagi warga bisnaan sosial (lansia). Jadi peran seorang pembimbing sangatlah

mempengaruhi dari aspek keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa, seperti

ketenangan, kebahagiaan dan penerimaan terhadap diri sendiri atau itu semua

adalah mental yang sehat.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran pembimbing

rohani Islam dalam memperbaiki kesehatan mental pada lansia di Panti Tresna

Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng. Penelitian ini membahas tentang peran

pembimbing rohani dalam memperbaiki kesehatan mental pada lansia. Subyek

yang diteliti adalah Bapak H. Muslim selaku pembimbing, dan 3 orang warga

binaan soslial (lanisa) yang telah mengikuti pelaksanaan bimbingan rohani Islam.

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau melukiskan

realitas yang ada di Panti Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng. Sedangkan

teknik pengumpulan data dilakukan dengan Observasi (Aktifitas pengamatan

secara langsung menggunakan alat indera atau panca indera), wawancara

(percakapan dengan maksud tertentu), dan dokumentasi (data-data yang diperoleh

dari lapangan).

Hasil penelitian bahwa peran pembimbing rohani Islam memiliki

berpengaruh yang baik terhadap keadaan warga binaan sosial (lansia). Itu semua

tidak lepas dari peran pembimbing Bapak H. Muslim yang telah menjalankan

perannya dengan baik, yang memang memiliki keahlian dibidangnya dan sabar

dalam membimbing warga binaan sosial (lansia). Serta faktor pendukung yang

sangat kuat, baik sarana prasana yang ada atau pun dukungan yang besar dari

semua pihak dan untuk faktor penghambatnya memang ada tapi itu cukup lemah

karena bisa di tangani dan di atasi.

Page 6: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

ii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

atas segala karunia dan hidayahNya yang telah dilimpahkan, sehingga penulis

selesai menyelesaikan skripsi dengan judul : “Peran Pembimbing Rohani Islam

Dalam Memperbaiki Kesehatan Mental Lansia Di Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng”.

Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia ke jalan yang diridhai

Allah SWT.

Karya tulis ini merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi

Islam (S. Kom.I)

Penulis menyadari skripsi ini, tidaklah mungkin dapat terselesaikan tanpa

dukungan dan dorongan berbagai pihak, oleh karena itu penulis menghaturkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Arief Subhan, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Azwar Chatib, M.Si, Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

memberikan perhatian, saran, dan meluangkan serta mengorbankan

waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

Page 7: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

iii

3. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si ketua jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam yang telah membekali ilmu, pengalaman dan motivasinya kepada

penulis.

4. Drs. Sugiharto, M.A, sekretaris jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

5. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah

banyak memberikan bantuan keilmuan bagi penulis, hingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh pegawai perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah baik Utama maupun Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah membantu penulis dalam menyediakan buku-buku

yang penulis butuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Panti Sosial Tersna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng, khususnya kepada

H. Akmal Towe, M.Si, pembimbing rohani Bapak H. Muslin dan warga

binaan sosial.

8. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, Ayah Tohir dan Ibunda

tercinta Sinah, Nenek dan Kakek H. Sata, Nenek dan Kakek walu Harun,

Adik tercinta Tomi Iskandar dan Jahrotu Syita Iskandar, serta sanak

keluarga lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu- persatu, yang telah

memberikan dukungannya baik moril dan materil dengan segenap hati

yang tulus dan ikhlas, hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 8: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

iii

9. Kepada teman-teman seperjuangan yang selalu membantu dan

memberikan nasihat serta masukan kepada penulis diantaranya : BPI

Perisai 2009 (Yofie Novera, Zaenal Abidin, Sadam Husaain, Andrian

Saputra, M.Hary Pranata, Mira Humairah, Sri Yulianah, Kantata Anita

Mataharani, Abir Muaz, Dini Hati Nufus, Sri Hesti), The Alex (Syafuri,

Fendi, Iwan), Persatuan Mahasiswa Bekasi (PERMASI), HMI, keluarga

besar BPI, dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu-

persatu namun tetap kontribusi mereka akan selalu penulis kenang dan

hanya untaian do’alah yang dapat penulis haturkan kepada mereka agar

segala yang telah mereka lakukan diberikan ganjaran pahala yang berlipat

ganda dari Allah SWT.

Penulis sadar dan yakin, bahwasannya skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Akan tetapi meski demikian, penulis tetap berharap semoga hasil

dari skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Akhirnya penulis hanya berharap dan memohon kepada Allah SWT,

semoga apa yang telah dilakukan menjadi amal shaleh dan mendapat ganjaran

pahala yang berlipat ganda. Dan semoga penulis dapat bertambah wawasan.

Amin Yaa Rabbal Alamin

Jakarta, 30 September 2013

Penulis

Page 9: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Fokus Penelitian ......................................................................... 8

C. Rumusan Masalah ...................................................................... 8

D. Tujuan dan Manfaat penelitian ................................................... 9

E. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peran ........................................................................................... 14

1. Pengertian Peran ................................................................... 14

2. Fungsi Peran ......................................................................... 16

3. Macam-macam Peran ........................................................... 16

B. Pembimbing Rohani Islam ......................................................... 17

1. Pengertian Pembimbing Rohani Islam ................................. 17

2. Syarat Pembimbing Rohani Islam ........................................ 20

3. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Rohani Islam ....................... 21

4. Metode Bimbingan Rohani Islam ........................................ 22

5. Unsur Materi Bimbingan Rohani Islam ............................... 23

Page 10: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

vi

C. Kesehatan Mental ........................................................................ 23

1. Pengertian Kesehatan Mental ............................................... 23

2. Ciri-ciri Kesehatan Mental ................................................... 26

3. Faktor-faktor Kesehatan Mental .......................................... 27

D. Lanjut Usia .................................................................................. 30

1. Pengertian Lanjut Usia ......................................................... 30

2. Ciri-ciri Lanjut Usia ............................................................. 31

3. Psikologi Perkembangan Lanjut Usia ................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ......................................................................... 35

B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 36

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 36

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 36

E. Teknik Analisis Data .................................................................... 38

F. Teknik Penulisan .......................................................................... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Profil Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng ... 40

B. Visi dan Misi .............................................................................. 40

C. Sejarah Berdirinya ...................................................................... 41

D. Kedudukan ................................................................................. 41

E. Tugas .......................................................................................... 41

F. Tujuan ........................................................................................ 41

G. Dasar Hukum ............................................................................. 42

Page 11: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

vii

H. Sasaran Pelayanan ...................................................................... 42

I. Sarana dan Prasarana .................................................................. 43

J. Kerja sama .................................................................................. 43

K. Persyaratan Penerimaan Warga Binaan Sosial .......................... 44

BAB V TEMUAN DAN ANALISA

A. Deskripsi Informan ..................................................................... 46

1. Identitas Pembimbing ....................................................... 46

2. Identitas Terbimbing (lansia) ........................................... 47

B. Pelaksanaan Bimbinga Rohani Islam di Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng ............................................ 48

1. Metode Bimbingan Rohani Islam dalam Memperbaiki

Kesehatan Mental ............................................................. 53

2. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat ...................... 56

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 61

B. Saran ........................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 63

LAMPIRAN

Page 12: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Usia lanjut dan menjadi tua merupakan proses alami yang akan dilalui

oleh semua manusia. Dalam proses tersebut, terjadi perubahan-perubahan pada

fungsi fisik biologis pada anatomi tubuh manusia. Fungsi fisik biologis tersebut

berpengaruh terhadap berbagai aspek psikis dan mental kejiwaan serta aspek

sosial. Diantara permasalahan yang sering dihadapi oleh mereka yang memasuki

usia lanjut, adalah penurunan fungsi fisik jasmani yang mengakibatkan penurunan

derajat kesehatan, berkurangnya kesempatan dan produktifitas kerja akibat

keterbatasan mobilitas, ketergantungan secara soial ekonomi akibat kurangnya

jaminan hari tua, munculnya berbagai macam problema psikologis seperti

perasaan tidak berdaya dan rasa terabaikan; serta menjadi beban keluarga.1

Secara kuantitatif, jumlah lanjut usia (selanjutnya disebut lansia) di

Indonesia saat ini berjumlah 7% dari jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan

Susenas yang dilakukan BPS pada tahun 2006, jumlah lansia di Indonesia

sebanyak 17.717.800 jiwa atau sebesar 7.19% dari jumlah penduduk. Dengan

meningkatnya rata-rata usia harapan hidup penduduk, jumlah lansia pada tahun

2010 diperkirakan mencapai 23.992.552 jiwa atau sebesar 9.77%, dan pada tahun

2020 jumlah tersebut diperkirakan akan mencapai 28.882.879 jiwa atau 11.34%.

1 Kementrian Agama RI (Komisi Nasional Lajut Usia), Layanan dan Bimbingan

Keagamaan Bagi Lansia, (Jakarta, Cet. Ke-2. 2010). h. 12.

Page 13: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

2

Dari jumlah lansia sebanyak itu kondisinya dapat dikategorikan sebagai lansia

terlantar sebesar 2.426.191 jiwa atau 15% dari seuruh lansia; serta sebanyak

4.658.279 jiwa (28.8%) termasuk rawan terlantar.2

Warga binaan sosial (WBS) merupakan orang-orang penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS) hasil penertiban dan penjangkauan sosial.

Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) tersebut meliputi gelandangan,

pengemis, pengamen, wanita tuna susila (WTS), waria, joki three in one, parkir

liar, pengedar kotak amal, penyandang cacat, pedagang asongan, pemulung dan

orang terlantar.3

Lansia yang termasuk kategori terlantar dan rawan terlantar hasil

penertiban dan penjangkauan sosial ini ada yang ditampung di panti-panti milik

pemerintah. Salah satu panti yang dikelola dinas sosial oleh pemerintah DKI

Jakarta adalah Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng yang

beralamat di jalan Cendrawasih X No. 8 RT 006/07 Kel. Cengkareng Barat

memang khusus untuk membina para lansia terlantar yang berumur di atas 60

tahun.

Pemerintah sudah menetapkan Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk

kesejahteraan sosial. Terdapat 7 macam strategi yang ditetapkan RAN dalam

mewujudkan kesejahteraan lansia, di antaranya yang perlu mendapat perhatian

2 Kementrian Agama RI (Komisi Nasional Lajut Usia), Layanan dan Bimbingan

Keagamaan Bagi Lansia, (Jakarta, Cet. Ke-2. 2010). h. 13-14. 3 Perda Provinsi DKI Jakarta No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Page 14: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

3

serius adalah strategi yang berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan

mental spiritual lansia.

Permasalahan dapat ditinjau dari aspek kondisi lansia seperti kondisi

lansia yang menderita gangguan psikis dan mental kejiwaan. Beberapa gangguan

psikis yang diderita lansia, di antaranya seperti sulit tidur, susah makan, sedih,

risau, cemas, stress, depresi, menggunjing dan jenis gangguan psikis lainnya atau

mental.4

Lanjut usia tinggal di keluarga yang merupakan wadah penanganan yang

paling layak yang sesuai dengan nilai-nilai soial budaya dan agama mengandung

arti mempererat hubungan kekeluargaan (tanggung jawab moral dan sosial). Sejak

dahulu kala nenek moyang dan orang tua selalu menghormati dan memberikan

pelayanan yang baik terhadap orang tuanya atau yang tertua perbuatan yang

demikian ini hendaknya dicontoh, disadari, dihayati, diamalkan, dilestarikan atau

diwariskan secara turun-temurun. Selain itu juga keluarga juga perlu dibekali

dengan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pemeliharaan kesehatan guna

mencegah timbulnya penyakit fisik dan mental menjelang hari tuanya dengan

pemberian pasilitas kesehatan yang memadai bagi lanjut usia, kekeluargaan pun

dapat berperan dalam pelayanan kesehatan bagi orang tuanya karena keluarga

mempunyai perhatian dan kasih sayang yang sangat dibutuhkan oleh lanjut usia

yang bersangkutan.

4 Kementrian Agama RI (Komisi Nasional Lajut Usia), Layanan dan Bimbingan

Keagamaan Bagi Lansia, (Jakarta, Cet. Ke-2. 2010). h. 15.

Page 15: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

4

Beberapa pandangan negatif dari keluarga ataupun masyarakat dapat

memojokkan kaum lansia, diantaranya, anggapan umum bahwa mereka keriput,

jelek, cerewet, penyakitan, lemah dan tidak berdaya, tidak produktif dan tidak

mempunyai semangat hidup, atau fungsi otaknya telah menurun, dan sebagainya.

Dapat ditambahkan di sini, sikap memperlakukan sebagai beban keluarga, yang

karenannya mereka di kucilkan dan dikirim ke panti jompo.5 Keadaan ini tidak

sedikit keluarga yang banyak menitipkan sanak keluarganya di panti sosial milik

pemerintah. Lansia yang dikirim oleh keluarganya ke panti dengan alasan-alasan,

seperti alasan sibuk karena banyak pekerjaan di kantor, yang pergi pagi pulang

sampai larut malam jadi, tidak ada waktu untuk memperhatikan para lansia.

Keadaan lansia yang memang dalam keadaan fisik yang sudah mengalami

penurunan seperti tidak terkendalinya lagi organ-organ tubuh secara baik seperti

buang air kecil sembarangan atau ngompol. Belum lagi keadaan psikis lansia yang

memang mengalami penurunan dari aspek kognitif seperti contohnya mengalami

pikun dari hal-hal kecil yaitu lupa sudah makan atau belum, dan ada satu keadaan

lagi yang memang dialami para lansia yaitu kondisi psikomotorik lansia yang

tidak bisa selincah dahulu, contohnya saja lansia dalam mengenakan baju sendiri

saja sulit.6 Hal-hal itu yang menjadi alasan para keluarga enggan untuk

merawatnya dan memutuskan lebih baik di kirim ke panti, seperti salah satu panti

sosial milik pemerintah yang berada di Jakarta barat yaitu Panti Sosial Tresna

5 Kementrian Agama RI (Komisi Nasional Lajut Usia), Layanan dan Bimbingan

Keagamaan Bagi Lansia, (Jakarta, Cet. Ke-2. 2010). h. 20. 6 Kementrian Agama RI (Komisi Nasional Lajut Usia), Layanan dan Bimbingan

Keagamaan Bagi Lansia, (Jakarta, Cet. Ke-2. 2010). h. 21-25.

Page 16: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

5

Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng. Panti ini melayani, merawat dan menjaga para

lansia baik dari kebutuhan fisik atau psikis.

Panti juga memberikan program bimbingan rohani, bimbingan

keterampilan, bimbingan senam sehat lansia dan rekreasi ceria lansia. Dalam

kesehariannya lansia diberi makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Sementara

kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi lansia agar lebih

maksimal yaitu bimbingan. Program bimbingan rohani adalah suatu proses

kegiatan yang bertujuan agar lansia lebih mengetahui, memahami dan

mengamalkan ajaran agama dengan lebih baik lagi contonya kegiatan tadarus,

ceramah, bersholawat dan sebagainya. Adapun bimbingan keterampilan bertujuan

untuk melatih dan mengembangkan bakat kreativitas seperti keterampilan

membuat keset, tekapak meja dan ketermpilan merangkai bunga. Kemudian hasil

kerajinannya dapat dipamerkan dalam acara-acara yang diadakan oleh pemerintah,

sebagai wujud apresiasi bahwa lansia juga memiliki potensi dan bakat yang cukup

baik. Dengan adanya bimbingan-bimbingan tersebut diharapkan lansia dapat

menjalani aktivitasnya sehari-hari bisa lebih bermanfaat dan menggapai bahagia

dunia akhirat berada tinggal di panti dari pada tinggal di keluarga yang sudah

tidak memerdulikan mereka.7

“Menua” mau tidak mau memang menuntut serangkaian penyesuaian dan

kesiapan mental/psikis dalam menghadapi rentetan perubahan yang psikis dalam

menghadapi rentetan perubahan yang terjadi selama proses tersebut. Oleh

karenanya, gambaran umum proses menua ini, tak peka lagi, bagi sebagian besar

7 Lembaran Pedoman Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng tahun 2012.

Page 17: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

6

individu, dianggap sebagai “episode” yang sangat tidak menyenangkan sekaligus

menegangkan. Meskipun begitu, satu hal yang perlu digaris bawahi pada kasus

lansia ini adalah bahwa meraih usia lansia panjang tidak hanya lebih penting

adalah bagaimana menjaga dan merawat kondisi kesehatan mental, dalam

menempuh rentang perjalanan hidupnya.

Ada sebuah penelitian yang mengkaitkan antara aktifitas keagamaan

berikut perasaan religious dengan perasaan bahagia. Dan hasilnya ternyata lansia

yang lebih dekat kepada aktifitas agama lebih menunjukan tingkat kepuasan

hidup, harga diri, dan optimis yang tinggi. Demikian juga, orientasi religious yang

sangat kuat menindikasikan tingkat kesehatan fisik dan kesehatan mental yang

lebih baik.8

Komunitas agama juga dapat memainkan peran sosial yang penting bagi

para lansia, seperti memberikan kesibukan beraktifitas sosial, saling memberikan

dukungan sosial, dan memungkinkan tersedianya kesempatan untuk menyandang

peran sebagai guru atau pembimbing dalam kegiatan mengisi waktu sehari-hari

dengan kegiatan keagamaan. Seperti program bimbingan rohani yang

dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng ini yang

dilakukan para lansia, untuk memenuhi kebutuhan Rohaninya seperti kegiatan

pengajian, tadarus dan ceramah. Dan yang paling penting para warga binaan sosial

8 Nurhayati, Djamas. Layanan dan Bimbingan Keagamaan bagi Lansia, (Jakarta: Komisi

Nasional Lanjut Usia). h. 27-28.

Page 18: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

7

(lansia) dapat memenuhi kebutuhan psikologis atau dalam hal menjaga kesehatan

mentalnya.9

Agama sebagai pedoman hidup bagi manusia telah memberikan petunjuk

(hudan) tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk pembinaan atau

pengembangan mental (rohani) yang sehat.10

Dalam pandangan Islam bukan

semata memberikan panduan bagaimana secara fisik mengupayakan kesehatan

jasmaninya melainkan kesehatan rohani atau mental juga, yang di dalam Islam

sudah terdapat ajaran dan cara-cara praktis yang dapat membina jasmani dan

rohani atau mental menjadi sehat. Sehat dalam pandangan Islam adalah keserasian

antara aspek tubuh, aspek jiwa, aspek perasaan dan aspek akal pikiran. Dengan

kata lain Islam tidak mengabaikan segi kejiwaan dalam mengobati dan

menyembuhkan manusia untuk menjadi sehat lahir dan batin.

Mental yang baik dan seimbang akan merangsang antibodi dan immunitas

yang besar dalam tubuh. Seseorang dalam kondisi mental yang tenang dan

seimbang akan memiliki organ yang seimbang juga, jarang terjangkit penyakit,

dan seandainya terjangkit penyakit, akan dapat sembuh dengan cepat. Jadi,

menjaga keseimbangan mental sangatlah penting. Orang yang terjaga

keseimbangan mentalnya biasanya telah mengalami “pencerahan” batin.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana

peran bimbingan rohani di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

9 Lembaran Pedoman Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng tahun 2012.

10 Yusuf, Syamsul dan Nurihsan, Jundika, Bimbingan dan Konseling. (Bandung: Remaja

Rosdakarya). h. 137.

Page 19: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

8

dalam sebuah bentuk karya ilmiah skripsi yang diberi judul “peran pembimbing

rohani Islam dalam memperbaiki kesehatan mental lansia di Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis peran pembimbing rohani Islam

dalam memperbaiki kesehatan mental lansia ?

2. Bagaimana metode bimbingan rohani dalam memberikan pengetahuan dan

pemahaman kepada para warga binaan sosial (lansia) dalam menjalankan

atau mengamalkan ajaran agama ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah:

a) Untuk mengetahui dan menganalisa peran pembimbing rohani

Islam dalam memperbaiki kesehatan mantal lansia di Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng.

b) Untuk mengetahui metode bimbingan rohani Islam yang

digunakan dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman

kepada para warga binaan sosial.

Page 20: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

9

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1) Dengan penelitian ini di harapkan dapat menjadi sumbangan

pemikiran ilmiah yang dapat menambah pengetahuan dalam

bidang ilmu bimbingan dan penyuluhan Islam.

2) Dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti

selanjutnya pada kajian yang sama tetapi ruang lingkup yang

lebih luas dan mendalam di dalam bimbingan rohani Islam.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Peneliti, dapat menambah pengalaman dan mengetahui

peran pembimbinng rohani Islam dalam memperbaiki

kesehatan mental lansia.

2) Bagi Lembaga, dapat dijadikan acuan atau pedoman untuk

memberikan masukan-masukan terhadap peran pembimbing

dalam kegiatan bimbingan rohani Islam.

3) Bagi Jurusan, penelitian ini dapat menambah koleksi kajian

tentang peran pembimbing rohani Islam dalam memperbaiki

kesehatan mental lansia.

4) Bagi Akademik, dapat menambah wawasan, informasi dan

pengetahuan tentang peran pembiming rohani Islam bagi

mahasiswa jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam dan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Page 21: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

10

D. Tinjauan Pustaka

Sebagai telah pustaka dalam penelitian ini, peneliti mengambil beberapa

hasil penelitian yang ada relevansinya dengan penelitian ini, diantaranya adalah:

1. Penelitian pertama adalah yang ditulis oleh Nur Aprianti pada Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam, pada tahun 2011, dengan judul

“Metode Bimbingan Islam Bagi Lanjut Usia Dalam Meningkatkan

Kualitas Ibadah Di Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar”,

skripsi disini membahas metode bimbingan yang nantinya dapat

berpengaruh terhadap kualitas ibadah lansia, yang isinya terdapat

macam-macam metode bimbingan seperti metode secara langsung atau

bertatap muka baik secara perorangan atau pun kelompok.

2. Penelitian kedua yang ditulis oleh Galuh Yuni Utrami pada Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam dengan judul “Pelaksanaan

Bimbingan Rohani Islam Terhadap Penderita Skizofrenia di Panti Bina

Laras harapan Sentosa 3 Ceger Jakarta Timur” pada tahun 2010, di

skripsi ini menjelaskan pelaksanaan bimbingan rohani islam sangatlah

berpengaruh terhadap warga binaan sosial skizofrenia.

3. Penelitian yang ketiga ditulis oleh Daman, pada Jurusan Bimbingan

dan Peyuluhan Islam dengan judul “Peran Pembimbing Agama Islam

Dalam Pembinaan Mental Nara Pidana Di Lembaga Pemasyarakatan”

pada tahun 2006, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan

skripsi ini menjelaskan tugas pembimbing Agama Islam dalam

pembinaan mental nara pidana, diiantaranya: a. tugas pembimbing, b.

Page 22: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

11

jenis-jenis program kegiatan pembinaan keagamaan terhadap nara

pidana dan metodenya, c. factor penunjang dan penghambat

pelaksanaan pembinaan mental keagamaan terhadap nara pidana.

Adapun yang membedakan penelitian skripsi penulis dengan penelitian

sebelumnya adalah subjek dan objek penelitiannya. Yang menjadi subjek dalam

penelitian ini adalah peran pembimbing dan tiga warga binaan sosial dalam hal ini

lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng: serta yang

menjadi objek penelitian ini adalah peran pembimbing rohani Islam dalam

memperbaiki kesehatan mental lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Cengkareng.

Hal tersebut dikarenakan penulis merasa perlu dilakukan suatu pengkajian

dan penelitian mengenai peran bimbingan rohani karena hal yang paling

mendasari hasil yang dicapai dari suatu bimbingan adalah fungsi peran itu sendiri

apakah sudah berjalan sesuai dengan aturan-aturan atau belum.

Di tempat Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng ini

dilakukan bimbingan rohani Islam bagi warga binaan sosial (lansia) sebanyak

empat kali dalam Seminggu.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan penulisan skripsi ini disusun

berdasarkan sistematika sebagai berikut :

Page 23: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

12

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, fokus

penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tinjauan dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan tentang peran (pengertian peran, fungsi

peran dan macam-macam peran), pembimbing rohani Islam

(pengertian pembimbing rohani Islam, syarat pembimbing rohani

Islam, tujuan dan fungsi bimbingan rohani Islam, metode

bimbingan rohani Islam dan unsure materi bimbingan rohani

Islam), kesehatan mental (pengertian kesehatan mental, ciri-ciri

kesehatan mental dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan

mental) dan lanjut usia (pengertiang lanjut usia, ciri-ciri lanjut

usia dan psikologi perkembangan lansia).

BAB III : METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang metode penelitian, subjek dan objek

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data

(observasi, awancara dan dokumentasi), teknik analisis data,

teknik penulisan.

BAB IV : GAMBARAN UMUM TENTANG PANTI SOSIAL

TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 CENGKARENG

Page 24: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

13

Bab ini berisikan tentang gambaran umum Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng terdiri dari sejarah, visi dan

misi, sejarah berdirinya, kedudukan, tugas, tujuan, dasar hukum,

sasaran pelayanan, sarana dan prasarana, persyaratan penerimaan

dan struktur organisasi .

BAB V : TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini berisikan tentang konsep aturan bimbingan rohani,

deskripsi informan (identitas pembimbing dan yang diibimbing

atau lansia), pelaksanaan bimbingan rohani di Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng, metode bimbingan rohani

dalam memperbaiki lesehatan mental lansia, faktor pendukung

dan penghambat kegiatan bimbingan rohani.

BAB V : PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Page 25: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peran

1. Pengertian Peran

Peran dalam “Kamu Besar Bahasa Indonesia” mempunyai arti pemain

sandiwara (film), tukang lawak pada pemain makyong, perangkat tingkah

yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat.1

Sedangkan dalam Kamus Modern, peran diartikan sesuatu yang menjadikan

kegiatan atau memegang pemimpin yang utama.2 Sementara dalam Kamus

Ilmiah Populer, peran mempunyai arti orang dianggap sangat berpengaruh

dalam kelompok masyarakat dan menyumbangkan pikiran maupun tenaga

demi suatu tujuan.3

Teori peran ini merupakan sarana untuk menganalisis sistem sosial,

dan peran yang dipahami sebagai aspek dinamis dari posisi sosial societally

diakui (atau'' status''). Dalam teori Biddle dan Thomas membagi istilah dalam

teori peran dalam 4 golongan, yaitu istilah-istilah yang menyangkut:

a. Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial.

b. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut.

c. Kedudukan orang-orang dan perilaku.

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), Cet. Ke-2. h. 854. 2 Wjs. Poerwadarmita, Kamus Modern, (Jakarta: Jembatan, 1976), Cet. Ke-2, h. 473.

3 Media Center, Kamus Ilmiah Populer, (Jakarta: Mitra Press, 2002), Cet. Ke-1, h. 251.

Page 26: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

15

d. Kaitan antara orang dan perilaku.4

Peran (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status)

artinya, seseorang telah menjalankan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah melaksanakan

sesuatu peran. Keduanya tak dapat dipisahkan karena satu dengan yang lain

saling tergantung, artinya tidak ada peran tanpa status dan tidak ada status

tanpa peran. Peran sangat penting karena dapat mengatur perilaku seseorang,

di samping itu peran menyebabkan seseorang dapat meramalkan perbuatan

orang lain pada batas-batas tertentu, sehingga seseorang dapat menyesuaikan

perilakunya sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya. Suatu peran

paling sedikit mencakup 3 hal, yaitu:

a. Peran meliputi norma-norma yang dihubungan dengan

posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.

b. Peran adalah suatu konsep ikhwal apa yang dapat dilakukan

oleh individu dalam masyarakat.

c. Peran dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat.5

Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa peran

adalah orang yang berkedudukan dan memiliki pengaruh bagi orang lain

4 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial, (Jakarta: Rajawali, 1984), Cet

Ke-1, h. 234. 5 J. Dwi Narwoko, dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar Dan Terapan,

(Jakarta: Kencana, 2007), Cet Ke-3, h. 158-159.

Page 27: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

16

(masyarakat) yang menyumbangkan pikiran maupun tenaga demi suatu

tujuan.

2. Fungsi Peran

Peran dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, karena fungsi

peran sendiri adalah sebagai berikut:

a. Memberikan arah pada proses sosialisasi.

b. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan

pengetahuan.

c. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat.

d. Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol, sehingga dapat

melestarikan kehidupan masyarakat.6

3. Macam-macam Peran

Peran sosial yang ada dalam masyarakat dapat diklasifikasi menurut

bermacam-macam cara sesuai sudut pandang yang diambil. Disini akan di

tampilkan sejumlah jenis-jenis peran sosial:

a. Peran yang Diharapkan

Masyarakat menghendaki peran yang diharapkan

dilaksanakan secermat-cermatnya, lengkap, sesuai dengan

peraturan. Peran ini antara lain peran hakim, peran pilot pesawat,

6 J. Dwi Narwoko, dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar Dan Terapan,

(Jakarta: Kencana, 2007), Cet Ke-3, h. 160.

Page 28: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

17

dan sebagainya. Peran-peran ini merupakan peran yang “tidak

dapat ditawar”, harus dilaksanakan seperti yang ditentukan.

b. Peran yang Disesuaikan

Dalam melaksanakannya harus lebih luwes dari pada peran

yang diharapkan, bahkan kadang-kadang harus di sesuaikan. Peran

yang disesuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi setempat, tetapi

kekurangan yang muncul dianggap wajar oleh masyarakat. Suatu

peran disesuaikan bukan karena manusia pelakunya, tetapi karena

faktor-faktor di luar manusia, yaitu situasi dan kondisi yang selalu

baru dan sering sulit di ramalkan sebelumnya.7

B. Pembimbing Rohani Islam

1. Pengertian Pembimbing Rohani Islam

Menurut kamus bahasa Indonesia Pembimbing adalah orang yang

membimbing atau menuntun.8 Bimbingan secara etimologi merupakan terjemahan

dari “guidance” dalam bahasa Inggris. Secara harfiah istilah “guidance” dari akar

keta “guide” berarti 1) mengarahkan (to direct), 2) memandu (to pilot), 3)

mengelola (to manage), dan 4) menyetir (to steer).9

Sedang menurut Bimo Walgito bimbingan adalah bantuan atau

pertolongan yang diberikan oleh individu atau sekumpulan individu-individu

7 J. Dwi Narwoko, dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar Dan Terapan,

(Jakarta: Kencana, 2007), Cet Ke-3, h. 160. 8 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2002, h. 152. 9 Yusuf, Syamsul dan Nurishan, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Remaja

Rosadakarya, 2005), h. 6.

Page 29: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

18

lainnya dalam menghadiri atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam

kehidupannya, agar individu-individu tersebut dapat mencapai kesejahteraan

hidupnya.10

M. Lutfi dalam bukunya Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan

(Konseling) Islam mengartikan bimbingan sebagai suatu proses usaha pemberian

bantuan atau pertolongan kepada orang lain (siapa saja) dalam segala usia, yang

dilakukan secara terus menerus (berkesinambungan) yang mana orang itu

mengalami kesulitan atau hambatan dalam hidupnya (secara psikis), sehingga

dengan bantuan atau pertolongan itu orang yang diberi bantuan (terbimbing) dapat

mengarahkan dirinya, mampu menerima dirinya, dapat mengembangkan

potensinya untuk kebahagiaan dan kemanfaatan dirinya dan lingkungan

masyarakat.11

Bimbingan rohani islam dapat diartikan sebagai suatu aktifitas

memberikan bimbingan, pelajaran, dan pedoman kepada individu yang meminta

bantuan (klien) dalam hal bagaimana seharusnya seseorang klien dapat

mengembangkan potensi akal pikirannya, kejiwaannya, keimanannya, serta dapat

menanggulangi problematika hidup dengan baik dan benar secara mandiri yang

berpandangan pada al-Qur’an dan Sunah Rasul SAW.12

10

Walgito, Bimo, Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, (Yogyakarta: Andi ffset,

1995), h. 4. 11

Muhammad Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan, (Konseling) Islam,

(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 8. 12

Adz-Dzaki, Hamdani Bakran, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta: pustaka

baru, 2001), h. 189.

Page 30: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

19

Kata “bimbingan rohani” memuat tiga hal yang perlu dijelaskan, pertama

kata bimbingan rohani, kedua pembimbing rohani, ketiga orang yang dibimbing.

a. Bimbingan rohani; merupakan usaha untuk menumbuhkan rohani

(spiritual), sebab pada dasarnya hidup merupakan penyerahan diri penuh

kepercayaan kepada Tuhan yang maha Kuasa.

b. Pembimbing rohani; orang yang diminta bimbingan oleh orang yang

memerlukan dan dia merelakan diri untuk membantu perkembangan

rohani orang yang diminta bantuan. Adapun secara umum tugasnya adalah

memberikan pelayanan kepada klien (pasien) supaya mampu

mengaktifkan potensi rohani dalam menghadapi dan memecahkan

kesulitan-kesulitan hidupnya.

c. Orang yang dibimbing; seseorang atau individu yang membutuhkan

bantuan untuk memecahkan masalah, untuk menumbuhkan kondisi rohani,

dan lain-lain.13

Kegiatan bimbingan rohani Islam yang dilaksanakan di Panti Sosial

Tresna Werda Budi Mulia 2 Cengkareng adalah salah satu program kegiatan

yang tidak diminta oleh para warga binaan sosial (lansia) atau klien yang

terbimbing, tidak seperti kegiatan bimbingan secara umum yang memang

kegiatan bimbingan yang diminta oleh yang meminta bantuan (terbimbing).

Tetapi kegiatan bimbingan rohani Islam yang dilaksanakan di Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng karena hasil atas dasar inisiatif baik

pikiran dan pandangannya, yang memang memiliki tujuan untuk mengembangkan

potensi rohani spiritual para warga binaan sosial (lansia). Dengan disediakannya

fasilitas seperti pembimbing, gedung, al-Qur’an dan lain sebagainya. Sehingga

dapat mengembangkan potensi alam pikiran, kejiwaan serta keimanannya, yang

nantinya para warga binaan sosial bisa terwujudnya keharmonisan antara fungsi-

fungsi jiwa (kesehatan mental).

13

Darminta, SJ. Praksis Bimbingan Rohani, (Yogyakarta: Konisius, 2006), h. 15.

Page 31: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

20

Jadi pengertian pembimbing rohani Islam menurut penulis adalah orang

yang membimbing atau memberi bantuan pertolongan kepada orang lain baik

individu atau kelompok guna memberikan bimbingan, bantuan, pelajaran, dan

pedoman untuk menumbuhkan rohani (spiritual) dan mengembangkan potensi diri

agar dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan benar secara mandiri yang

berpandangan pada ajaran agama.

2. Syarat Pembimbing Rohani Islam

Adapun syarat yang di miliki pembimbing rohani Islam antara lain adalah:

a) Memiliki sifat baik.

b) Bertawakal, mendasarkan segala sesuatu atas nama Allah.

c) Sabar, utamanya tahan menghadapi lansia yang menentang

keinginan untuk diberikan bantuan.

d) Tidak emosional, artinya tidak mudah terbawa emosi dan dapat

mengatasi emosi diri dan lansia yang terbimbing.

e) Retorika yang baik, mengatasi keraguan lansia dan dapat

meyakinkan bahwa pembimbing dapat mmemberikan bantuan.

f) Dapat membedakan tingkah laku lansia yang berimplikasi

terhadap hukum wajib, sunnah, mubah, makruh, haram

terhadap perlunya taubat atau tidak.14

14

Elfi Mu’awanah, dan Rifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islam Di Sekolah Dasar,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet Ke-2, h. 142.

Page 32: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

21

Adapun menurut M. Arifin yang untuk menjadi pembimbing yaitu pada

mental-psikologinya adalah:

a. Meyakinkan akan kebenaran agamanya, menghayati serta

mengamalkannya, karena ia menjadi pembawa norma agama.

b. Memiliki sikap dan kepribadian yang menarik bagi klien

(warga binaan sosial) dan orang yang berada di lingkungan

sekitar.

c. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, memiliki loyalitas

terhadap tugas dan pekerjaannya, serta konsisten.

d. Memiliki kematangan jiwa dalam bertindak, dalam

menghadapi permasalahan yang memerlukan.15

3. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Rohani Islam

Ainur Rakhim Faqih berpendapat bahwa tujuan bimbingan rohani

terbagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1) Tujuan Umum

Membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia

seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

2) Tujuan Khusus

1) Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya

2) Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan

kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi

15

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan Agama, Cet. Ke-6. h. 26.

Page 33: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

22

lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi

dirinya dan orang lain.16

4. Metode Bimbingan Rohani Islam

Menurut Faqih metode yang digunakan dalam bimbingan rohani

adalah sebagai berikut:

a) Metode Langsung

Merupakan di mana pembimbing melakukan komunikasi langsung

(bertatap muka) dengan orang yang dibimbingnya. Metode ini dibagi

menjadi:

1) Metode individual, pembimbing, dalam hal ini melakukan

komunikasi langsung secara individu dengan pihak yang

dibimbing.

2) Metode kelompok, pembimbing melakukan komunikasi langsung

dengan klien dalam kelompok.

b) Metode tidak langsung

Merupakan metode di mana bimbingan dilakukan melalui

komunikasi masa, hal ini dilakukan secara individual maupun kelompok.

c) Metode Keteladanana

Merupakan metode di mana pembimbing sebagai contoh ideal

dalam pandangan seseorang yang tingkah laku sopan santunnya akan

ditiru.17

16

Aunur Rohim, Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta: UII Pers 2001),

Cet. Ke-2. h. 37.

Page 34: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

23

5. Unsur Materi Bimbingan Rohani Islam

Unsur materi berkaitan dengan kebutuhan jasmani dan rohani untuk

mencapai kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Unsur materi di sini untuk

memberikan bimbingan pada lansia agar mempunyai ketabahan, kesabaran

dan tawakal serta tidak ada rasa putus asa dalam menerima penyakit.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pembimbing terhadap

materi-materi yang akan sajikan antara lain:

a) Bahan yang disampaikan harus objektif dan menyakinkan

b) Dalam hal ini seseorang pembimbing harus mempunyai dasar-

dasarnya

c) Materi bimbingan diberikan sesuai dengan masalah-masalah yang

dihadapinya.

d) Isi dan kata-katanya hendaknya menggunakan bahasa yang baik,

sehingga mudah dipahami.18

C. Kesehatan Mental

1. Pengertian Kesehatan Mental

Pengertian mental dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

“suatu hal yang berhubungan dengaan batin dan watak manusia yang bukan

bersifat dadan dan bukan tenaga”.19

17

Aunur Rohim, Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta: UII Pers 2001),

Cet. Ke-2. h. 54. 18

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan Agama, Cet. Ke-6. h. 10. 19

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. Ke-1, Edisi Tiga, h. 733.

Page 35: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

24

J.P Caplin mendefinisikan mental dalam bukunya “Kamus Lengkap

Psikologi” yang diterjemahkan Kartini Kartono sebagai:

“(1) Menyinggung masalah pikiran, akal, ingatan atau proses-proses yang

berasosiasikan dengan pikiran, akal, ingatan (2) (strukturalisme)

menyimnggung isi kesadaran (3) (Fungsionalisme) menyinggung

perbuatan atau proses (4) (Psikoanalisis) menyinggung ketidaksadaran,

pra-kesadaran (5) Menyinggung proses-proses khusus misalnya kesiagaan,

sikap, implus, dan proses intelektual (6) Menyinggung proses

tersembunyi, yang dipertentangkan dengan proses tebuka (7)

Menyinggung segala sesuatu yang bersumber pada sebagian hasil sebab

musabab mental seperti gangguan mental”.20

Dalam istilah lain H.M Arifin Menyatakan bahwa “arti mental adalah

suatu kekuatan yang abstrak (tidak tampak) serta tidak dapat dilihat oleh

pancaindra tentang wujud dan zatnya, melainkan yang tampak adalah hanya

gejalanya saja dan gejala ini yang mungkin dapat dijadikan sasaran penyelidikan

ilmu jiwa atau lainnya”.21

Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, mengemukakan bahwa mental

sering digunakan sebagai ganti dari kata personality (kepribadian) yang berarti

bahwa mental adalah semua unsur-unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap

(antitude) dan perasaan dalam keseluruhan dan kebulatannya akan menentukan

20

JP. Caplin, (penerjemah: Kartini Kartono), Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: Raja

Grapindo, 2004), Cet. Ke-9, h.297. 21

M. Arifin, Psikologi dan Beberapa Asfek Kehidupan Ruhaniah Manusia, (Jakarta:

Bulan Bintangn, 1997), Cet. Ke-2, h.17.

Page 36: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

25

corak tingkah laku, cara menghadapi suatu hal yang menekan perasaan

mengecewakan, mengembirakan, dan sebagainya.22

Dari penjelasan di atas penulis bisa merumuskan bahwa mental adalah

suatu hal yang berhubungan dengan batin dan watak berupa unsur-unsur jiwa

termasuk pikiran, emosi,sikap dan perasaan yang tidak dapat dilihat oleh

pancaindra, melainkan yang tampak hanya gejalanya saja sebagai corak tingkah

laku.

Kesehatan mental dapat didefinisikan sebagai terwujudnya keharmonisan

yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan

untuk menghadapi problema-problema yang biasa terjadi dan terhindarnya dari

kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).23

Sedangkan menurut Federasi kesehatan mental dunia (word federation for

mental health) pada saat kongres kesehatan mental di London, 1948 merumuskan

pengertian kesehatan mental sebagai sebagai kondisi yang memungkinkan

dayanya perkembangan yang optimal baik secara fisik, intelektual dan emosional,

sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain.24

Kesehatan mental secara terminology menunjuk pada dua maksud yaitu

sebagai disiplin ilmu dan kondisi mental yang normal. Dalam studi ini istilah

kesehatan mental dipakai untuk maksud yang kedua, yakni terwujudnya

keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa serta

22

Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1990), Cet. Ke-4, h. 38-39. 23

Zakiah Deradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung, 1983), h. 13. 24

Moelyono Noto Soedirdjo dan Liptu, Kesehatann Mental konsep dan Penerapannya,

(Malang: UMM Press, 2002), h. 26.

Page 37: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

26

kesanggupan untuk menghadapi problema-problema yang terjadi, serta

terhindarnya dari kegelisahan dan pertimbangan batin.25

Dari uraian mengenai pengertian kesehatan mental di atas maka dapat

dipahami bahwa kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan antara

fungsi-fungsi jiwa dan perkembangan secara optimal baik secara fisik, intelektual

dan emosional sepanjang hal itu sesuai keadaan orang lain dan dapat kesanggupan

untuk menghadapi masalah-masalah serta terhindar dari kegelisahan dan

pertentangan batin.

2. Ciri-Ciri Mental yang Sehat

Orang yang sehat mentalnya adalah orang-orang yang mampu merasakan

kebahagian dalam hidup, karena orang-orang inilah yang dapat merasa bahwa

dirinya berguna, berharga dan mampu menggunakan segala potensi dan bakatnya

semaksimal mungkin, yang membawa kebahagiaan bagi dirinya sendiri dan

orang lain. Di samping itu, ia mampu menyesuaikan diri dalam arti yang luas

(dengan dirinya, orang lain, dan suasana sekitar). Orang-orang inilah yang

terhindar dari kegelisahan dan gangguan jiwa, serta tetap terpelihara moralnya.

Maka orang yang sehat mentalnya, tidak akan merasa ambisius, sombong,

rendah diri dan apatis, tapi ia adalah wajar, menghargai orang lain, merasa

percaya kepada diri sendiri dan selalu gesit. Setiap tindak dan tingkah lakunya,

ditunjukkan untuk mencari kebahagiaan bersama, bukan kesenangan dirinya

sendiri. Kepandaian dan pengetahuan yang dimilikinya digunakan untuk

kemanfaatan dan kebahagiaan bersama. Kekayaan dan kekuasaan yang ada

padanya, bukan untuk bermegah-megahaan dan mencari kesenangan diri sendiri,

tanpa mengindahkan orang lain, akan tetapi digunakannya untuk menolong orang

yang miskin dan melindungi orang yang lemah. Seandainya semua orang sehat

25

Hanna Djumhana Batsaman, Integrasi Psikologi dengan Islam, (Yogyakarta:

Yayasan Insan Kamil, 2001), h. 132.

Page 38: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

27

mentalnya, tidak akan ada penipuan, penyelewengan, pemerasan, pertentangan

dan perkelahian dalam masyarakat, karena mereka menginginkan dan

mengusahakan semua orang dapat merasakan kebahagiaan, aman tentram, saling

mencintai dan tolong-menolong.26

Dalam buku Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental; karya Zakiah

Daradjat menjelaskan kondisi jiwa yang tenang dan tentram dapat digambarkan

dalam tiga bentuk, yaitu:

a. Adanya kemampuan individu dalam menghadapi perubahan dan

persoalan zaman. Misalnya, jika ia terkena musibah itu diserahkan dan

dikembalikan kepada Allah.

b. Kemampuan individu dalam bersabar menghadapi persoalan-persoalan

hidup.

c. Kemampuan individu untuk optimis dan menganggap baik dalam

menempuh kehidupan, sebab setiap ada kesulitan pasti akan datang

kemudahan.27

d. Memiliki sikap batin (Attidude) yang positif terhadap dirinya sendiri.

e. Mampu mengadakan integrasi dengan fungsi-fungsi yang psikis ada.

f. Mampu berotonom terhadap diri sendiri (Mandiri).

g. Memiliki persepsi yang obyektif terhadap realitas yang ada.

h. Mampu menselaraskan kondisi lingkungan dengan diri sendiri.28

3. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental

Unsur-unsur dari kesehatan mental adalah fisik, psikologi, sosial, dan

religius, yang masing-masing unsur tersebut mempengaruhi kesehatan mental.

a) Religius berpengaruh terhadap kesehatan mental, karena orang yang

religius (beribadah, berdoa, dan berdzikir) resiko untuk mengalami

stress, cemas, dan depresi jauh lebih kecil dari pada mereka yang tidak

religius dalam kehidupan sehari-harinya. Orang yang memiliki religius

26

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2002), h. 139-140. 27

Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1970), h. 39-42. 28

Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental. (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1995). h. 13.

Page 39: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

28

tinggi akan dapat mengelola hatinya dengan baik, karena di dalamnya

tertanam keimanan yang kokoh. Contohnya: orang yang sabar, syukur,

tawakal, dan ikhlas akan terhindar dari stress dan depresi.

b) Fisik berpengaruh terhadap kesehatan mental, karena orang dalam

kondisi Fisik terganggu menyebabkan kesehatan mentalnya pun

terganggu. contohnya orang yang sakit kanker merasakan dirinya

lemah dan akan segera mati (neurasthenia). Karena mengingat

semboyan WHO, mensanna incorporesanno, yang artinya, di dalam

tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Jadi ketika tubuhnya sakit,

jiwanya akan merasa lemah tak berdaya.

c) Psikis berpengaruh kepada kesehatan mental, karena kondisi kejiwaan

akan mempengaruhi kondisi mental seseorang.29

Oleh karena itulah

menurut Zakiah Deradjat:

Psikoterapi (perawatan jiwa tidak di tunjukan kepada orang-

orang yang menderita penyakit jiwa saja, akan tetapi lebih banyak

diperlukan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak sakit, akan tetapi

tidak mampuh menghadapi kesukaran-kesukaran hidup sehari-hari dan

tidak pandai menyelsesaikan persoalan-persoalan yang disangka rumit.

Karena kesukaran-kesukaran dan persoalan-persoalan yang tiadak

sesuai itulah yang banyak menghilangkan rasa bahagia.30

Hilangnya perasaan bahagia inilah yang mengganggu

kesehatan mental. Contonya: orang yang pesimis akan merasa kalau

29

Dadang, hawari, Al-Quran: ilmu kedokeran jiwa dan kesehatan jiwa, (Yogyakarta:

Dana Bhakti Prima Yusa, 2004), Cet. Ke-11, Ed. 3 h. 118. 30

Zakiah Daradjat, Agama dan Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung,

1996), Cet. Ke-15, h. 80.

Page 40: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

29

dirinya tidak dapat berbuat apa-apa, dia tidak memiliki keberanian

untuk melakukan atau mencapai sesuatu yang diinginkannya, padahal

sebenarnya dia pun dapat melakukan atau mencapainya, sehingga dia

tidak mampu mencapai kebahagiaan karena dia tidak mencapai apa

yang di inginkannya.

d) Lingkungan berpenggaruh bagi kesehatan mental, karena lingkungan

yang baik dapat mendukung pembentukan mental yang baik pula.

Lingkungan di sini termasuk di dalamnya lingkungan sosial, ekonomi,

politik, budaya, pertahanan dan keamanan. Sebagai salah satu

contonya:

Kegoncangan ekonomi dalam suatu Negara, betul-betul

mengakibatkan kegelisahan orang pada umumnya. Kegoncangan

ekonomi itu sebetulnya bukanlah disebabkan oleh kondisi dan syarat-

syarat ekonomi itu senidir, akan tetapi dikendalikan oleh keadaan

mental orang-orang yang memegang peranan dalam ekonomi dan

pemenrinta. Jika seseorang yang mengendalikan polotik ekonomi dan

pemerintah beserta pedagang-pedagang dan pelaku-pelaku ekonomi itu

sudah semua sehat mentanya, maka Indonesia betul-betul dapat

makmur dan sentosa. Kemakmuran yang merata, bukan makmur

segelintir manusia yang kurang sehat mentalnya.31

Dari contoh tersebut jelas bahwa lingkungan sosial, ekonomi, budaya,

pertahanan dan keamanan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental

manusia.

31

Zakiah Daradzat, Agama dan Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung,

1996) h.86.

Page 41: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

30

D. Lanjut Usia (lanisa)

1) Pengertian Lanjut Usia (lansia)

Lanjut Usia merupakan suatu periode unik dan sulit dalam hidup. Lanjut

usia adalah suatu tahap peralihan dalam arti bahwa baik peria maupun wanita

harus menyesuaikan diri dari pada semakin berkurangnya tenaga fisik dan mental.

Mereka juga harus belajar menerima peranan yang pasif dan mau bergantung

pada orang lain sebagai pengganti dari peranan-peranan kepemimpinan aktif

seperti masa lalu, dalam kalangan keluarga maupun di tempat kerja.32

Setiap orang menyadari bahwa konsekwensi dari putaran generasi tidak

lepas dari kenyataan hidup. Dalam tahap umur yang lanjut ini seseorang akan

beralih pada lanjut usia, yaitu dari usia 70-an menjadi tua renta. Bagi para lansia

permasalahan yang dihadapi adalah penurunan kesehatan baik secara fisik

maupun mental, juga mengalami kesepian. Kesepian ini disebabkan tidak lagi

eratnya hubungan dengan teman-temanserta keharmonisan dari keluarga (khusus

bagi mereka yang di panti) kebosanan serta tidak lagi bekerja karena sudah

pension. Masalah psikologis lainnya adalah rasa tahut, putus asa, berangan-angan

dan teraniaya.33

Yang paling sulit dari semuanya itu ialah bahwa orang-orang uisa

lanjut harus menerima diri mereka, sehingga mereka telah mengisi kehidupan

mereka di waktu lalu, atau masih mengharapkan bebebrapa perubahan di masa

yang akan datang untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang lalu. Mereka

32

William Glandstone, Apakah Mental Anda Sehat, diterjemahkan oleh Jannette M.

lesmana dkk., (Jakarta: PT. Migas Surya Grafindo, 1994), h. 134. 33

Zakiah Darajat, Psikologi Agama Terhadap Status dan Peranan lanjut usia, (Jakarta:

Penyelenggara Dinas Sosial, 1983), h.147.

Page 42: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

31

harus menerima makin mendekatnya dengan kematian hari terakhir dan harus

dapat terus hidup meskipun banyak hal yang member makna pada kehidupan

mereka sewaku masih muda. Para lanjut usia adalah manusia yang secara fisik,

kondisi jiwanya sedikit banyak telah mengalami penurunan.34

Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat

dikategorikan dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan

wajar melalui kesadaran yang mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia

lanjut dalam menyikapi hidupnya cenderung menolak datangnya masa tua,

kelompok ini tidak mau menerima realitas yang ada.35

2) Ciri-Ciri Lanjut Usia (lansia)

Menurut Hurlock terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu :

a) Usia lanjut merupakan periode kemunduran

Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan

faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia.

Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia.

Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang

rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu

akan lama terjadi.

34

William Glandstone, Apakah Mental Anda Sehat, diterjemahkan oleh Jannette M.

lesmana dkk., (Jakarta: PT. Migas Surya Grafindo, 1994), h. 135. 35

Hurlock Elizabeth B, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan

Kehidupan, Erlangga, Jakarta, 1992. H. 439

Page 43: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

32

b) Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas

Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat

dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan

diperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia.

Pendapat-pendapat klise itu seperti: lansia lebih senang mempertahankan

pendapatnya daripada mendengarkan pendapat orang lain.

c) Menua membutuhkan perubahan peran

Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai

mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia

sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan

dari lingkungan.

d) Penyesuaian yang buruk pada lansia

Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia

cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih

memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang

buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk.36

36

Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan

Kehidupan, (Jakarta: Erlangga, 1992). h. 380)

Page 44: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

33

3) Psikologi Perkembangan Lanjut Usia (lansia)

Saat individu memasuki lansia, mulai terlihat gejala penurunan

fisik dan psikologis, perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak

motorik, pencarian makna hidup selanjutnya. Menurut Erikson tahap

dewasa akhir (lansia) memasuki tahap integrity vs despair yaitu

kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya.

Perkembangan psikososial masa dewasa akhir atau lansia ditandai dengan

tiga gejala penting, yaitu:

a) Perkembangan Keintiman

Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan

memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka.

Orang-orang yang tidak dapat menjalin hubungan intim dengan orang

lainakan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini

merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki

masa dewasa akhir.

b) Perkembangan Generatif

Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh

yang dialami individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika

seseorang mendekati usia dewasa akhir, pandangan mereka mengenai

jarak kehidupan cenderung berubah. Mereka tidak lagi memandang

kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-anak, seperti cara anak

muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai memikirkan

Page 45: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

34

mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak orang

yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian

prioritas, menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu

yang masih tersisa.

c) Perkembangan Integritas

Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson

yang terakhir. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan

yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang,

produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan

penyesuaian diri dengan bebrbagai keberhasilan dan kegagalan dalam

kehidupannya. Lawan dari integritas adalah keputusan tertentu dalam

menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap

kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup

menjelang kematian.37

37

Samsunuwiyati, Mari’at. Psikologi Perkembangan, ( Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2005). h. 242-253.

Page 46: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah alat, kegiatan yang secara sistematis,

direncanakan oleh peneliti guna menjawab permasalahan dan berguna bagi

masyarakat dan bagi peneliti itu sendiri.1 Adapun bentuk penelitian ini adalah

diskriptif, karena dalam penelitian ini terdapat melakukan eksplorasi dan

menggambarkan dengan tujuan menerangkan secara jelas terhadap pertanyaan

penelitian yang telah ditentukan sebelum peneliti terjun ke lapangan dan tidak

menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah dalam melaksanakan penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy. J. Moleong, pendekatan

kualit atif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati.2

Melalui pendekatan ini diharapkan permasalahan dan berbagai fenomena

yang dihadapi dalam penelitian ini dapat diungkapkan secara mendalam dan

jelas tentang dinamika dalam pelaksanaan peran bimbingan rohani dalam

memperbaiki kesehatan mental lansia.

1 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet. Ke-1, (Jakarta: Bumi Aksara,

1996), h. 17. 2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007), h. 4.

Page 47: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

36

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah

informan yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan bimbingan rohani

Islam yaitu satu orang pembimbing dan tiga orang warga binaan sosial

(lansia) yang ada di Panti Sosial Tresna Werda Budi Mulia 2

Cengkareng Jakarta Barat.

2. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah peran bimbingan rohani

dalam memperbaiki kesehatan mental itu sendiri.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia 2 Cengkareng yang beralamat di Jalan Cendrawasih X No. 8 Cengkareng

Jakarta Barat. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian mulai tanggal 1 Maret

2013 sampai dengan 1 Mei 2013.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi yaitu kunjungan langsung ke tempat penelitian

serta mengamati warga binaan sosial (lansia) dan kegiatan

Page 48: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

37

bimbingan rohani Islam menggunakan alat indera.3 Dalam

penelitian ini, penulis melakukan dengan cara datang langsung ke

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng Jakarta

Barat untuk memperoleh informasi sehingga data penelitian

didapatkan, mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam selama

satu minggu empat kali yang dilakukan di Panti Sosial Tresna

Werda Budi Mulia 2 Cengkareng.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviwer) yang mengajukan pertannyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a) Wawancara tersetruktur yaitu dimana peneliti ketika

melaksanakan tatap muka dengan responden

menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan

terlebih dahulu.

b) Wawancara bebas atau wawancara tidak terstruktur yaitu

wawancara dimana peneliti menyampaikan pertanyaan

pada responden tidak menggunakan pedoman.

3Suharsimisi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rieneka Cipta, 1996), h. 145.

Page 49: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

38

c) Wawancara kombinasi yaitu apabila kedua wawancara

terstruktur dan wawancara bebas dikombinasikan.4

Wawancara ditujukan pada Bapak Haji Muslim dan tiga

orang warga binaan sosial yang telah mengikuti bimbingan

rohani di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng.

untuk memperkuat dan perlengkap data pada penelitian ini,

wawancara dilakukan secara langsung.

3. Dokumentasi

Data-data yang diperoleh dari lapangan yaitu dengan

jalan mengambil bahan-bahan yang berasal dari data-data

mengenai masalah-masalah yang ada, dan foto-foto semua

kegiatan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Cengkareng, dan dokumentasi lainnya.

E. Teknik Analisa Data

Yang dimaksud dengan tekni analisa data adalah suatu proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diinterprestasikan.5 Menurut Bogdan & Biklen yang dikutip oleh Lexy J.

Moleong mengemukakan bahwa teknik analisa data kualitatif adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milah menjadi bahan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan

4 H.B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi ke2, (Surakarta: Universitas

Sebelas Maret Surakarta, 2006), h. 66-67. 5Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES,

1995), cek ke-1. h. 263.

Page 50: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

39

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memusatkan

apa yang akan diceritakan kepada orang lain.

Teknik yang digunakan penelitian ini disesuaikan dengan tujuan yang

ingin dicapai, yaitu dari data terkumpul kemudian dijelaskan memberi

interpretasi kemudian diambil kesimpulan akhir.

F. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam penelitian skripsi ini adalah

menggunakan “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi)” yang diterbitkan oleh CeQDA (Center For Quality Development and

Assurance) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA tahun 2007.

Page 51: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA

2 CENGKARENG JAKARTA BARAT

A. Profil Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

1. Nama Panti : Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Cengkareng

2. Sekretariat : Jl Cendrawasih X No. 8 RT 006/07,

Cengkareng, Jakarta Barat.

3. Telp/Fak : (021) 5406515

4. Email : [email protected]

B. VISI dan MISI

Visi

Lanjut usia yang sehat aktif dan mandiri.

Misi

1. Mengentaskan lansia terlantar dalam kehidupan yang normatif.

2. Meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas hidup lansia.

3. Meningkatkan keberfungsian sosial lansia.

4. Mengembangkan dan potensi dan memberdayakan lansia.

5. Meningkatkan pelayanan bagi lansia terlantar.

6. Meningkatkan peran serta dirinya, keluarga, masyarakat, dunia

usaha dan lembaga atau instansi yang terkait.

1 Lembaran Pedoman Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng tahun 2012.

Page 52: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

41

C. SEJARAH BERDIRINYA

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng Jakarta Barat

berdiri tahun 1985 dan secara fisik selesai 1988 di atas tanah seluas 14.374 m2

dengan luas bangunan 1.850,88 m2. Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Cengkareng sudah beberapa kali mengalami perubahan nama, yaitu dari Panti

Werdha III Cengkareng sesuai dengan SK Gubernur No. 736 tahun 1996 berubah

menjadi Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Mulia 03 Cengkareng. Dan pada

tahun 2002 sesuai dngan SK Gubernur No. 163 tahun 2002 nama berubah

Menjadi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng.2

D. KEDUDUKAN

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng merupakan unit

pelaksana teknis (UPT) Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.

E. TUGAS

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng mempunyai tugas

menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial bagi usia lanjut

terlantar yang meliputi identifikasidan Asessmen. Perawat, Bimbingan dan

Pelayanan serta Bina lanjut.

F. TUJUAN

Terbinanya tata kehidupan dan penghidupan lanjut usia terlantar sehingga

dapat mempertahankan identitas kepribadian dan memberkan jaminan

kehidupannya dengan diliputi sisia hidup penuh ketentraman lahir dan batin.

2 Lembaran Pedoman Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng tahun 2012.

Page 53: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

42

G. DASAR HUKUM

1. Undang-undang No. 6 tahun 1974 tentang ketentuang-ketentuan pokok

kesejahteraan sosial.

2. Undang-undang No. 13 tahun 1998 tentang lanjut usia.

3. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 41 tahun

2002 tentang Organisasi dan tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekertariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

4. Keputusn Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 41 tahun

2002 tentang Organisasi dan tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekertariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

5. Keputusn Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 163

tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasidan Tata Kerja Unit

Pelaksanaan Teknis di Lingkungan dinas Sosial Provinsi Daerah Ibukota

Jakarta.3

H. SASARAN PELAYANAN

a) Warga Binaan Sosial

1. Lanjut usia terlantar uisa 60 tahun keatas

2. Sehat jasmani dan rohani

3. Penduduk DKI Jakarta

b) Keluarga dan Masyarakat

c) Fasilitas dan Pelayanan

1. Bimbingan Sosial

3 Lembaran Pedoman Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng tahun 2012.

Page 54: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

43

2. Bimbingan Rohani keagamaan

3. Pembinaan Fisik, olahraga, senam kesegaran jasmani

4. Binaan keterampilan

a. Membuat Keset

b. Berkebun

c. Merangkai Bunga

d. Menyulam / Merenda

e. Pemulasaraan jenazah4

I. SARANA DAN PRASARANA

1. Tanah Seluas 14.374 m2

2. Wisma Warga Binaan Sosia 4 Unit

3. Kantor 1 Unit

4. Ruang Kesehatan 1 Unit

5. Ruang Komputer 1 Unit

6. Dapur 1 Unit

7. Masjid 1 Unit

8. Rumah Dinas 5 Unit

9. Pos jaga 1 Unit

10. Aula 1 Unit

11. Ruang identifikasi5 1 Unit

J. KERJA SAMA

1. Polsek

2. Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya

3. Panti Usada Mulia

4. Puskesmas

4 Lembaran Pedoman Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng tahun 2012.

5 Hasil wawancara langsung dengan Ibu Hartati, Seksi Keperawatan PSTW BM 2

Cengkareng Jakarta Barat, Jakarta 3 Mei 2013.

Page 55: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

44

5. Pekerja Sosial Masyarakat

6. Lembaga Pendidikan yang mengirim pelatihan

7. Dinas Pemakaman

8. RSUD Cengkareng 6

K. Persyaratan penerimaan warga binaan sosial

1. Lansia terlantar

2. Laki-laki/Perempuan

3. Umur minimal 60 tahun keatas

4. Penduduk DKI Jakarta

5. Foto copy KTP dan KK yang mengurus

6. Surat keterangan lurah, diketahui camat

7. Surat keterangan berbadan sehat dan tidak mempunyai penyakit

menular

8. Surat rekomendasi dari kantor dinas/suku dinas bina mental

spiritual dan kesejahteraan sosial setempat

9. Membawa materai dua lembar @ Rp. 6000,-

10. Menandatangani surat perjanjian penyerahan penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS)

11. Membawa pas foto ukuran 3x4 sebanyak tiga lembar.7

6 Lembaran Pedoman Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng tahun 2012.

7 Lembaran Pedoman Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng tahun 2012.

Page 56: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

45

STRUKTUR ORGANISASI

PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 CENGKARENG

( PERGUB 57/2011) 8

8 Lembaran Pedoman Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng tahun 2012.

SUB. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA PANTI

Drs. AKMAL TOWE, M.Si

KASUBAG TU

Dra. Hj. MUSLIATI

KASIE PERAWATAN

Drs. AJI PRIBADI

KESIE BIMLUR

Dra. BASARIA R

KASUBAG TU

Dra. Hj. MUSLIATI

Page 57: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

46

BAB V

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Informan

1. Identitas Pembimbing

Bapak Haji Muslim kelahiran 20 Februari 1964. Beliau adalah anak

bungsu dari sepuluh bersaudara yaitu dari pasangan Bapak Sapi’ih dan Ibu

Asiyah. Nama istri Bapak Haji muslim adalah Masripah dan sudah dikaruniai

seorang anak yang bernama Paujan Munawir Kamil.

Bapak Haji Muslim ini dilahirkan dalam keadaan normal tapi ketika

menginjak umur balita terjangkit penyakit cacar ganas sehingga matanya menjadi

buta. Tetapi, meski keadaan pisiknya menjadi tunanetra tidak menghalagi beliau

menempuh pendidikan, itu terbukti ia pernah bersekolah di sekolah dasar dan

sekolah menengah pertama di Sekolah Luar Biasa (SLB) di daerah Lebak Bulus

dan melanjutkan kesekolah Pendidikan Guru Agama (PGA), tidak sampai disitu

hebatnya Bapak Haji Muslim ini bisa menyelesaikan pendidikan terakhir Strata

satu (S1) pada tahun 1986.

Sementara itu Bapak Haji Muslim mulai bergelut di dunia sosial sejak

tahun 1986 yang pertama kali ia di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Cahaya Batin

selama 13 tahun, beliau di PSBN bertugas sebagai guru pijat, guru anatomi dan

pembimbing agama. Sedangkan bekerja di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Page 58: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

47

Mulia 2 Cengkareng sejak tahun 2009 sebagai staf bimbingan rohani untuk para

warga binaan sosial dalam hal ini lansia.1

2. Terbimbing (warga binaan sosial/lansia)

a. Nenek Asmani

Nenek kelahiran 31 Desember 1930 ini berasal dari daerah

Sumatra Barat, beliau adalah anak dari pasangan Bapak Muhammad

Syarif dan Ibu Syarifah. Beliau memiliki anak bernama Hermansyah

yang sekarang kira-kira berumur 45 tahun.

Hobi keseharian Nenek Asmani adalah merajut dan

keterampilannya ini didapatnya ketika masih belajar di sekolah

menengah pertama didaerahnya Sumatera. Tanggal 15 Agustus tahun

2005 adalah awal mula beliau tinggal di Panti Soial Tresna Werdha

Budi Mulia 2 Crngkareng.2

b. Nenek Rubiah

Nenek Rubiah kelahiran 1 Juli tahun 1947, asli dari daerah

Banten, Beliau sebelumnya bekerja sebagai penjual sarung bantal di

pasar, alamatnya Kampung Pinggir Kali RT 01/05 Kelurahan Patia

Kecamatan Patia.

1 Hasil wawancara langsung dengan Bapak Haji Muslim, Pembimbing Rohani PSTW BM

2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 25 April 2013. 2 Hasil wawancara langsung dengan Nenek Asmani, Warga Binaan Sosial PSTW BM 2

CengkarengJakarta Barat, Jakarta 25 April 2013.

Page 59: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

48

Nenek Rubiah ini bingung kemudian ke kantor pos polisi

terminal bus Kalideres karena bingung hidup sendiri setelah suaminya

meninggal dunia. Pada tanggal 19 September 2010 Nenek Rubiah

dikirim oleh polisi ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Cengkareng.3

c. Nenek Ooy Saodah

Ooy Saodah kelahiran 1 Oktober tahun 1945, beliau berasal

dari daerah Sukabumi tetapi sudah lama tinggal di daerah Jakarta yang

tepatnya di daerah jalan Kapuk Muara RT 005/04 Kecamatan

Penjaringan Jakarta Barat. Beliau ini pernah bekerja sebagai buruh

pabrik, sedangkan penidikan yang pernah ditempuh Nenek Saodah

adalah pendidikan sekolah dasar.

Adapun Nenek Saodah ini menyerahkan diri kepada satpol

pamong peraja, apada tanggal 7 Februari 2012. Beliau beralasan

menyerahkan diri karena tidak memiliki anak.4

B. Pelaksanaan Bimbingan Rohani di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia 2 Cengkareng

Dari hasil wawancara penulis dengan pembimbing rohani Islam, warga

binaan sosial (lansia) dan para pengurus di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia 2 Cengkareng Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menemukan bahwa

3 Hasil wawancara langsung dengan Nenek Rubiah, Warga Binaan Sosial PSTW BM 2

CengkarengJakarta Barat, Jakarta 1 Mei 2013. 4 Hasil wawancara langsung dengan Nenek Ooy Saodah, Warga Binaan Sosial PSTW BM

2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 1 Juni 2013.

Page 60: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

49

implementasi peran pembimbing rohani Islam dalam memperbaiki kesehatan

mental lansia tidak lepas oleh beberapa aspek, diantaranya aspek peran dari

seorang pembimbing itu sendiri meliputi aturan yang ada baik secara tertulis

ataupun tidak tertulis, pemahaman para pelaku (pembimbing), jadi tindakan para

pelaku (pembimbing) berdasarkan pemahamannya terhadap aturan. Tindakan

yang dilakukan pembimbing untuk mencapai beberapa fungsi peran itu sendiri

seperti memberikan arah pedoman, bimbingan dan pelajaran kepada yang

dibimbing (lansia) dalam berperilaku dan mengamalkan ajaran. 5

Pelaksanaan bimbingan rohani Islam yang bimbing oleh Bapak Haji

Muslim, dilaksanakan pada jam 08.30 – 10.00 WIB, sebanyak empat kali dalam

seminggu, yaitu pada hari senin ada kegiatan tadarus dan belajar shalawatan

sedangkan selasas, jum’at dan mengaji perorangan dan belajar fiqh, sementara

hari kamis ceramah.

Materi yang disampaikan dalam bimbingan rohani Islam dalam

memperbaiki kesehatan mental lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Cengkareng Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta adalah materi yang berkaitan

dengan dengan masalah kehidupan sehari-hari yaitu seperti masalah fiqh, akhlak,

belajar shalawat dan pembacaan al-Qur’an.6 Materi yang disampaikan diharapkan

dapat bermanfaat dan diamalkan dalam kegiatan sehari-hari, sehingga warga

5 J. Dwi Narwoko, Dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar Dan Terapan,

(Jakarta: Kencana, 2007), Cet Ke-3, h. 158-159. 6 Hasil wawancara langsung dengan Ibu Basaria Ritonga, Kepala seksi Bimbingan dan

Penyaluran PSTW BM 2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 28 Juni 2013.

Page 61: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

50

binaan sosial dapat mengatasi masalah, ketabahan, kesabaran dan tawakal serta

tidak ada rasa putus asa.7

Dalam kegiatan bimbingan pembimbing lebih menekankan pada ibadah

shalat, dzikir dan shalawat yang Insya Allah akan membawa ketenangan,

ketentraman dan kebahagiaan. Sedangkan untuk masalah akhlak lebih ditekankan

pada masalah bagaimana berinteraksi dan menjalin interaksi yang baik dengan

para lansia yang lain karena tidak jarang para lansia bertengkar dengan teman

sekamarnya. Untuk materi ceramah yang disampaikan seperti fiqh, akhlak dan

lain-lain. Sementara untuk berlajar shalawat lebih berfokus agar dapat menjadi

hiburan untuk para lansia karena banyak lansia yang gemar bershalawat. Dan

untuk materi pembacaan al-Qur’an ini bertujuan agar para lansia bisa membaca

dengan baik dan benar agar dapat bermanfaat untuk dipakai dalam ibadah shalat.8

Metode yang digunakan pembimbing rohani adalah metode langsung yaitu

pembimbing melakukan komunikasi langsung (bertatap muka) dengan orang yang

dibimbingnya (lansia).9 Contoh metode langsungnya seperti: ceramah, tanya

jawab atau diskusi dan mengarahkan. Tujuan dari bimbingan dapat dicapai seperti

para lansia dapat memelihara, mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau

yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik terutama dalam hal

keimanannya, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan

7 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan Agama, Cet. Ke-6. h. 10.

8 Hasil wawancara langsung dengan Bapak Haji Muslim, Pembimbing Rohani PSTW BM

2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 27 April 2013. 9 Aunur Rohim, Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta: UII Pers 2001),

Cet. Ke-2. h. 54.

Page 62: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

51

orang lain dan dapat menjalani rutinitas sehari-hari dengan ceria, ketenangan

dalam hatinya dan kebahagiaan baik dunia maupun akhirat.10

Dengan adanya bimbingan rohani Islam yang dilaksanakan di Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng Jakarta Barat dapat membuat para

lansia yang mengikuti bimbingan menjadi bertambahnya ilmu pengetahuan atau

wawasan agama, dapat menyelesaikan problematika permasalahan yang ada,

dapat menggapai kehidupan yang kebahagiaan dunia akhirat, sehingga

terhindarnya dari kerisauan dan terwujudnya ketenangan menghadapi hari tua dan

para lansia dapat memahami ilmu agama dengan baik dan benar serta dapat

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.11

Mengenai hasil pelaksanaan peran bimbingan rohani Islam dan kegiatan

bimbingan yang berlangsung dalam memperbaiki kesehatan mental lansia di Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng memiliki implementasi yang

cukup baik terhadap warga binaan sosial (lansia). Berikut kutipan wawancara

dengan peneliti:

“Perasaan Saya ketika mengikuti pengajian yang diajarkan oleh

Bapak Haji Muslim menjadi lebih tenang dan dapat menerima keadaan

saya di panti”.12

Secara garis besar implementasi peran bimbingan dalam memperbaiki

kesehatan mental lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

ini dilakukan dengan baik dan dapat diterima oleh para lansia, walaupun memang

10

Aunur Rohim, Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta: UII Pers 2001),

Cet. Ke-2. h. 37. 11

Hasil wawancara langsung dengan Ibu Basaria Ritonga, Kepala Seksi Bimbingan dan

Penyaluran PSTW BM 2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 28 Juni 2013. 12

Hasil wawancara langsung dengan Nenek Rubiah, warga binaan sosial PSTW BM 2

CengkarengJakarta Barat, Jakarta 1 Mei 2013.

Page 63: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

52

tidak dipungkiri kalau masih ada kekurangan yang ada pada kegiatan bimbingan

rohani Islam ini.

1. Metode Bimbingan Rohani Islam Dalam Memperbaiki Kesehatan

Mental Lansia

Metode yang digunakan pembimbing rohani Islam dalam

memperbaiki kesehatan mental lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia 2 Cengkareng yaitu metode langsung, merupakan metode yang

dilakukan pembimbing dengan berkomunikasi langsung (bertatap muka)

dengan orang yang dibimbingnya (lansia). baik individu maupun

kelompok, yaitu:

a. Metode Kelompok

Metode bimbingan kelompok yaitu pembimbing melakukan

komunikasi langsung dengan yang dibimbing (lansia) dalam

kelompok. Dalam metode ini, pembimbing rohani Islam memberikan

bimbingan kepada lansia yang berpedoman pada al-Qur’an dan Hadits,

adapun materi yang disampaikan berkaitan dengan fiqh, aqidah dan

akhlak.

Penyampai materi-materi pada metode kelompok dengan

menggunakan bahasa yang baik dan mudah di pahami oleh para

lansia.13

Kondisi latar belakang pendidikan para lansia rata-rata rendah

dan dalam menyampaikan diselingi dengan guyonan bercanda supaya

para lansia tidak jenuh dan dapat dipahami secara maksimal.14

13

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan Agama, Cet. Ke-6. h. 10. 14

Hasil wawancara langsung dengan Bapak Haji Muslim, Pembimbing Rohani PSTW BM

2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 25 April 2013.

Page 64: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

53

b. Metode individu

Metode individu yaitu pembimbing dalam hal ini melakukan

komunikasi langsung secara individu (face to face) dengan pihak yang

dibimbing (lansia). Kegiatan mengaji Qur’an yang dilakukan dengan

pembimbing mengucapkan bunyi salah satu bacaan surat yang dibaca

kemudian lansia mengikuti bacaan tersebut dan kegiatan ini dilakukan

dengan bergantian antara pembimbing dengan satu orang lansia (face

to face), hal ini dimaksudkan agar kegiatan belajar dengan maksimal

seperti maqhroz dan tajwidnya yang jelas.

Dalam kegiatan bimbingan membaca al-Qur’an dirasakan ada

kekurangan dan keterbatasan yang dirasakan oleh lansia yang belum

bisa baca tulis Al-Quran (belum mengenal huruf) dan bila cara

penyampaiannya terlalu cepat.

Kegiatan bimbingan rohani Islam yang dilakukan dengan

metode individual yang kedua adalah dialog tanya jawab yang

dilakukan ini bertujuan agar menambah pengetahuan keagamaan pada

lansia. Kegiatan dialog tanya jawab ini pembimbing memberikan

kebebasan secara terbuka untuk para lansia yang terbimbing untuk

menanyakan hal apa saja yang tidak dipahami, karena pembimbing

sendiri tidak membatasi materi yang ditanyakan. Pertanyaan yang

langsung dilontarkan lansia kepada pembimbing itu langsung di jawab,

karena agar lansia dapat memahami dengan baik dan tidak lupa

terhadap materi yang disampaikan.

Page 65: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

54

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Bimbingan Rohani Islam

Dalam Memperbaiki Kesehatan Mental Lansia

Dalam sebuah kegiatan bimbingan tentunya memiliki sebuah

tujuan untuk lebih baik lagi, tetapi hasil dari tujuan itu tidak lepas dari

pada dua faktor yang dapat mempengaruhinya, yaitu faktor pendukung dan

faktor penghambat. Begitu juga halnya yang terjadi di Panti Sosial Tresna

Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng dalam usaha memperbaiki kesehatan

mental lansia.

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung pelaksanaan bimbingan rohani dalam

memperbaiki kesehatan mental lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia 2 Cengkareng ini tidak lepas dari adanya dukungan dari berbagai

pihak, baik pihak instansi yang menyediakan sarana prasarana seperti

tempat (masjid) dan pembimbing maupun dari pihak terbimbing warga

binaan sosial (lansia) itu sendiri.15

Faktor pendukung lainnya yaitu pembimbing yang memiliki rasa

tanggung jawab yang tinggi, memiliki loyalitas terhadap tugas dan

pekerjaannya.16

Berikut ini hasil kutipan wawancara penulis:

“salah satu faktor pendukung yang menjadi terlaksananya

kegiatan bimbingan rohani ini dengan baik adalah seperti

pembimbing yang memang memiliki kopetensi keahlian

dibidangnya, dan hal ini saya percayakan kepada Bapak Haji

Muslim”.17

15

Hasil wawancara langsung dengan Bapak Haji Muslim, Pembimbing Rohani PSTW BM

2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 30 April 2013. 16

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan Agama, Cet. Ke-6. h. 26. 17

Hasil wawancara langsung dengan Ibu Basaria Ritonga, Kepala Seksi Bimbingan dan

Penyaluran PSTW BM 2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 28 Juni 2013.

Page 66: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

55

Faktor pendukung dalam memberikan materi bimbingan rohani

yang harus diperhatikan oleh pembimbing harus mempunyai dasar-

dasarnya dan landasannya yaitu dalam menyampaikan materi-materi

bimbingannya.18

Faktor pendukung yang kuat baik dari hal keahlian yang dimiliki

pembimbing dalam memberikan materi bimbingan atas dasar dan landasan

al-Qur’an dan Hadits, serta semua pihak seperti kepala seksi bimbingan

penyaluran, dan pihak lain yang dapat bekerjasama dengan baik atau selalu

member dukungan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik.

b. Faktor Penghambat

Sementara faktor penghambat pelaksanaan bimbingan rohani Islam

dalam memperbaiki kesehatan mental lansia di Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Mulia 2 Cengkareng ini bermacam-macam, seperti bentuk peraturan

job description yang belum disahkan atau dibakukan. Berdasarkan kutipan

hasil wawancara penuulis dengan kepala seksi bimbingan dan penyaluran

Ibu Basaria Ritonga yaitu:

“job description bimbingan memang belum dibuat menjadi

ketetapan atau belum dijadikan surat keputusan oleh dinas, jadi

sampai saat ini belum ada catatan yang terdokumentasi,

termonitor, terefaluasi secara tertulis tetapi secara umum saja.

Sementara atas inisiatif Bapak H. Muslim sudah membuat tugas

poko dan fungsi sendiri, sehingga kegiatan bimbingan bisa selalu

terpantau dalam sehari-harinya”.19

18

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan Agama, Cet. Ke-6. h. 10. 19

Hasil wawancara langsung dengan Ibu Basaria Ritonga, Kepala Seksi Bimbingan dan

Penyaluran PSTW BM 2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 28 Juni 2013.

Page 67: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

56

Atas inisiatif faktor penghambat di atas sudah dirtangani dengan

baik oleh Bapak H. Muslim yang memiliki peranan sebagai pembimbing,

yang telah membuat aturan konsep bimbingan.

Faktor penghambat yang kedua yaitu keadaan lansia yang memang

mengalami banyak penurunan baik dari keadaan fisik maupun psikis,

secara tidak langsung pasti menghambat dalam proses belajar seperti susah

menghapal dan sebagai pembimbing harus banyak sabar aja dan bisa

memakluminya.20

Tetapi, faktor penghambat dirasa cukup lemah karena semangat

lansia yang cukup kuat dan pembimbing yang selalu memberikan motivasi

kepada kepada para lansia. Dan kegiatan ini dilakukan dengan sabar oleh

pembimbing, sesuai dengan pernyataan para lansia yang mengikuti

bimbingan.

Dengan demikian atas uraian diatas mengenai faktor pendukung

dan faktor penghambat dari kegiatan bimbingan rohani yang ada di Panti

Sosial Tresna werdha Budi Mulia 2 Cengkareng, dapat disimpulkan bahwa

faktor pendukung cukuplah kuat sementara faktor penghambat cukup

lemah. Sehingga dengan keadaan tersebut maka peran bimingan rohani

dalam memperbaiki kesehatan mental dapat terlaksana dengan baik.

20

Hasil wawancara langsung dengan Bapak Haji Muslim, Pembimbing Rohani PSTW BM

2 CengkarengJakarta Barat, Jakarta 25 April 2013.

Page 68: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

57

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran Pembimbing rohani Islam di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia 2 Cengkareng memiliki berpengaruh yang baik terhadap keadaan

warga binaan sosial (lansia). Peran pembimbing Bapak Haji Muslim yang

menjalankan perannya dengan baik, yang memiliki keahlian dibidangnya

dan kesabaran dalam membimbing warga binaan sosial (lansia), dengan

demikian maka peran pembimbing rohani Islam dalam memperbaiki

kesehatan mental para lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 2

Cengkareng telah berperan dengan baik. Pola pelaksanaannya sangat

bertumpu pada keahlian dan kerativitas pembimbing (single faither). Hal ini

bisa berjalan dengan baik karena faktor pendukung yang sangat kuat, baik

sarana prasana yang ada atau pun dukungan support yang besar dari semua

pihak dan untuk faktor penghambatnya memang ada tapi itu cukup lemah

karena bisa di tangani dan di atasi.

Faktor di atas yang dapat menjadikan terlaksanannya kegiatan

bimbingan menjadi baik dan lancar. Itu terlihat salah satunya bahwa para

lansia dapat memiliki pengetahuan pemahaman lebih baik, yang bisa

langsung diaplikasikan dalam kesehariannya seperti bersholawat, bacaan

shalat dan berzikir. Hal tersebutlah dapat membawa para lansia keadan

kesehatan mental yang baik dan kondisi lansia seperti keadaan dapat

Page 69: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

58

memiliki penilaian yang positif terhadap dirinya sendiri, dapat menerima

keadaannya di panti, dan mampu menselaraskan kondisi lingkungan dengan

diri sendiri.

B. Saran

Sehubungan dengan keterbatasan hasil penelitian, dan setelah

diketahuinya hasil dari peran bimbingan rohani dalam memperbaiki

kesehatan mental. Maka ada beberapa saran yang dapat penulis berikan

yaitu :

1. Pihak instansi Panti Sosial tresna werdha Budi Mulia 2 Cengkareng agar

menambah tenaga kerja pembimbing rohani Islam yang mampu dibidang

keagamaan khususnya dan dalam bidang formal pada umumnya, dan

memiliki loyalitas yang tinggi agar para warga binaan sosial (lansia)

lebih cepat dalam menangkap pelajaran, terlebih untuk warga binaan

yang tidak bisa baca tulis agar bisa dengan budah dalam belajar.

2. Peran pembimbing rohani Islam yang telah dilakukan oleh seorang

pembimbing memang sudah cukup baik tapi semoga bisa menjadi lebih

baik lagi.

3. Pembimbing perlu adanya ekstra kesabaran dalam menghadapi para

lansia di Panti Sosial Tresna werdha Budi Mulia 2 Cengkareng.

4. Diharapkan semua pengurus Panti Sosial Tresna werdha Budi Mulia 2

Cengkareng agar bisa tetap menjaga dukungan atau support yang baik

guna terlaksananya kegiatan bimbingan rohani Islam sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapainya.

Page 70: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

59

5. Para Warga Binaan Sosial (lansia) hendaknya teteap menjaga semangat

dalam mengikuti bimbingan dan mengamalkan segala sesuatu yang

diajarkan dalam kegiatan bimbingan rohani di dalam kehidupan sehari-

hari.

Page 71: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

60

DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaki, Hamdani Bakran.Konseling dan Psikoterapi Islam.Yogyakarta:

Pustaka Baru, 2001.

Arifin,HM.Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan Agama. Jakarta:

Gonden Terayon Perss, 1982.

_ _ _ _, Psikologi dan Beberapa Asfek Kehidupan Ruhaniah Manusia. Jakarta:

Bulan Bintangn, 1997.

Aunur Rohim, Faqih. Bimbingandan Konseling Islam. Yogyakarta:UII Pers, 2001.

Daradjat,Zakiah. Pendidikan AgamadalamPembinaan Mental. Jakarta: Bulan

Bintang, 1990.

_ _ _ _,Agama dan KesehatanMental. Jakarta: Gunung Agung, 1996.

_ _ _ _, Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung, 1983.

Darminta, SJ. Praksis Bimbingan Rohani,Yogyakarta: Konisius, 2006.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, 2002.

Elizabeth B, Hurlock.Psikologi Perkembangan:Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentan Kehidupan.Jakarta:Erlangga, 1992.

Glandstone,William. (penerjemah Jannette M. Lesmana, dkk)Apakah Mental

Anda Sehat.Jakarta: Migas Surya Grafindo, 1994.

Hanna, Djumhana, Batsaman.Integrasi PsikologidenganIslam. Yogyakarta:

Yayasan Insan Kamil, 2001.

Hawari, Dadang. Al-Quran:ilmukedokeran jiwa dan kesehatan jiwa. Yogyakarta:

Dana Bhakti Prima Yusa, 2004.

JP. Caplin, (penerjemah: Kartini Kartono), Kamus Lengkap Psikologi.Jakarta:

Raja Grapindo, 2004.

Lutfi, Muhammad.Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan, (Konseling) Islam.

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Media Center, Kamus Ilmiah Populer. Jakarta: Mitra Press, 2002.

Mu’awanah,RifadanHidayah, Elfi.Bimbingan Konseling Islam Di Sekolah Dasar.

Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Page 72: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

61

Mudzakir, Abdul Mujib dan Jusuf. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2002.

Noto, Soedirdjo dan Liptu,Moelyono. KesehatannMentalkonsep dan

Penerapannya. Malang: UMM Press, 2002.

Poerwadarmita,Wjs. Kamus Modern. Jakarta: Jembatan, 1976.

Samsunuwiyati,Mari’at.Psikologi Perkembangan. Bandung:RemajaRosda Karya,

2005.

Sarwono,Sarlito Wirawan.Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali, 1984.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Walgito, Bimo.Bimbingandan Penyuluhan di sekolah. Yogyakarta: Andi ffset,

1995.

Yusuf,SyamsuldanNurishan,BimbingandanKonseling. Bandung:Remaja

Rosadakarya, 2005.

Page 73: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

BERITA WAWANCARA

Yang diwawancarai : Pembimbing Rohani

Nama : H. Muslim

TTL : 20 Februari 1964

Asal : Jakarta

Hari/Tanggal wawanccara :Kamis, 25 April 2013

Tempat : Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Cengkareng

PERTANYAAN

1. Latarbelakang pembimbing ?

2. Materi apa saja yang diberikan kepada warga binaan sosial?

3. Metode apa yang digunakan dalam menyampaikan materi bimbingan

rohani?

4. Apa kebijakan panti dalam kegiatan bimbingan rohani?

5. Apa yang hendak Bapak capai dalam kegiatan bimbingan rohani ini ?

6. Apakah yang Bapa ketahui tentang Visi dan Misi lembaga?

JAWABAN

1. Nama Saya Muslim Sapi’ih, Saya lahir tanggal 20 februari 2013 dan

pendidikan terakhir Saya di Institute Agama Islam Al-Akidah Jurusan

Pendidikan Anak pada tahun 1986.

Page 74: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

2. Ya materi yang disampaikan yang berhubungan dengan masalah kehidupan

sehari-hari yaitu seperti masalah fiqh, akhlak, belajar bersholawat dan

pembacaan Al-Qur’an.

3. Dalam kegiatam bimbingan saya sih biasa dengan cara cerama, atau

mengajarkan satu orang satu orang sama biasanya saya mengucapkan nanti

Nenek-Nenek ngikutin setelah saya baca, itu cara saya ngajar baca Qur’an dan

belajar Sholawat. Kalo ceramah si biasanya diberi kebebasan Nenek-Nenek

untuk nanya apa aja dan langsung saya jawab biar Nenek-Nenek ga pada lupa.

4. Kalo kebijakan panti si saya rasa dah cukup baik, karena panti sudah

menyediakan gedung, Qur’an dan pembimbing kaya Saya.

5. Kegiatan bimbingan ini bertujuan menurut saya si supaya dapat menjaga Iman

dan Islam Nenek-Nenek agar dalam menjalani hari-hari tuanya dapat memiliki

arahan, nantinya bisa bahagia, bisa ngerti agama sukur-sukur supaya Nenek-

Nenek bisa bertambah dan menguatkan keimanan mereka dan supaya bisa

meninggal dalam keadaan husnul khotimah, kan kesihan kalo meninggalnya

dalam keadaan yang jauh dari agama.

6. Visi dan misi Pati Tresna werda adalah mmeningkatkan pelayanan bagi lansia

agar menjadi lansia yang sehat, aktif, kreatif dan bisa merawat dirinya sendiri

secara baik atau mndiri.

Jakarta, 25 April 2013

Responden intervewer

Page 75: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

(H. Muslim) (Dede Iskandar)

Page 76: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

BERITA WAWANCARA

Yang diwawancarai : Warga Binaan Sosial (lansia)

Nama : Asmani

TTL : Padang, 31 Desember 1930

Asal : Padang

Hari/Tanggal wawancara : 25 April 2013

Tempat : Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Cengkareng

PERTANYAAN

1. Apakah nenek mengikuti bimbingan rohani ini secara rutin ?

2. Apa alasan Nenek mengikuti bimbingan rohani ini?

3. Materi apa yang Nenek dapatkan dalam mengikuti bimbingan rohani?

4. Bagaimana cara pembimbing menyampaikan materi bimbingan rohani?

5. Apa yang Nene rasakan setelah mengikuti bimbingan rohani di Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng?

6. Hambatan apa saja yang timbul saat Nenek mengikuti bimbingan rohani?

JAWABAN

1. Ya nene sering ikut

2. Ya Nenek seneng aja ikut pengajian karena Nenek dari kecil sudah biasa ngaji.

3. Ceramah sama ngaji

4. Cara nyampeinnya enak kaya ceramah gitu

Page 77: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

5. Nenek sangat senang mengikuti pengajian karena bisa belajar ngaji dan dapat

ilmu baru, biar tenang, nambah pengetahuan, ilmu yang kita belum tau nanti

bisa tau kan ceramahnya lain-lain. sama bisa menghilangkan kebosenan kalo

diam terus di dalam wisma.

6. Ga da hambatan buat Nenek kan Nenek dah bisa ngaji, soalnya Bapak nene

juga guru gaji.

Jakarta, 25 April 2013

Responden intervewer

(Asmani) (Dede Iskandar)

Page 78: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

BERITA WAWANCARA

Yang diwawancarai : Warga Binaan Sosial (lansia)

Nama : Ooy Saodah

TTL :1 Oktober 1945

Asal : Sukabumi

Hari/Tanggal wawancara :1 Juni 2013

Tempat : Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Cengkareng

PERTANYAAN

1. Apakah nenek mengikuti bimbingan rohani ini secara rutin ?

2. Apa alasan Nenek mengikuti bimbingan rohani ini?

3. Materi apa yang Nenek dapatkan dalam mengikuti bimbingan rohani?

4. Bagaimana cara pembimbing menyampaikan materi bimbingan rohani?

5. Apa yang Nene rasakan setelah mengikuti bimbingan rohani di Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng?

6. Hambatan apa saja yang timbul saat Nenek mengikuti bimbingan rohani?

JAWABAN

1. Rutin

2. Nenek si seneng ngikutin kegiatan belajar sholawatan, soalnya Nenek

orangnya suka bernyanyi, nanti kalo dah selesai belajar sholawat sama Bapak

H. Muslim, Nenek suka nyanyi sholawat di wisma kan bisa selalu gembira

Page 79: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

3. Meteri belajar sholawat, doa-doa dan mengaji

4. Pa Ustad ngajarnya enak, tapi kalo bilangin belajarnya cepet-cepet jadi

kadang-kadang Nenek agak kesulitan.

5. Senenglah bisa mengisi kegiatan sehari-hari, bisa banyak belajar.

6. Nenek si belom bisa lancer kalo baca Qur’an.

Jakarta, 1 Juni 2013

Responden intervewer

(Ooy Saodah) (Dede Iskandar)

Page 80: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

BERITA WAWANCARA

Yang diwawancarai : Warga Binaan Sosial (lansia)

Nama : Rubiah

TTL :1 Juli 1947

Asal : Pandegelang

Hari/Tanggal wawancara :1 Mei 2013

Tempat : Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2

Cengkareng

PERTANYAAN

1. Apakah nenek mengikuti bimbingan rohani ini secara rutin ?

2. Apa alasan Nenek mengikuti bimbingan rohani ini?

3. Materi apa yang Nenek dapatkan dalam mengikuti bimbingan rohani?

4. Bagaimana cara pembimbing menyampaikan materi bimbingan rohani?

5. Apa yang Nenek rasakan setelah mengikuti bimbingan rohani di Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng?

6. Hambatan apa saja yang timbul saat Nenek mengikuti bimbingan rohani?

JAWABAN

1. Ya rutin

2. Buat belajar

3. ya ceramah, supaya nenek-nenek pada sadar supaya ga pelit supaya ga pada

berwantem, belajar doa-doa buat sholat

Page 81: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

4. cara belajarnya ngenakin sabar kalo ga bisa di tuntun nenek-neneknya, jadinya

nene berani kalo nanya

5. rasanya girang senang dan ga da pikiran apa apa, jadi betah di sinih enak jadi

dapat menerima keadaan saya di panti.

6. hambatan ya namanya baru bbelajar jadi ditalar sedikit-sedikit namanya

belajar kan sya ga bisa baca tulis Saya mah sekolahnya SD juga gak lulus,

tambah-tambah keadaan badan saya dah tua, jalan aja pake tongkat de, yang

penting menurut saya mah ikut ngaji.

Jakarta, 1 Mei 2013

Responden intervewer

(Rubiah) (Dede Iskandar)

Page 82: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

DATA MOBILISASI WARGA BINAAN SOSIAL

PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 CENGKARENG

NO BULAN

AWAL BULAN MASUK KELUAR AKHIR BULAN JUMLAH KET.

L P L P DISALURKAN MELARIKAN DIRI MENINGGAL

L P L P L P L P

1 JANUARI 66 100 16 7 1 3 1 2 81 105 186

2 FEBRUARI 81 105 29 8 2 1 1 2 104 112 216

3 MARET 102 98 15 9 5 3 2 1 2 117 107 224

Page 83: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA SUMATRA

KAMAR BANDA ACEH

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL

MASUK KETERANGAN

1 Safrudin L 60 th Islam Banten 3-8-2010 AKTIP

2 Dano Bin Salkum L 53 th Islam Pemalang 1-1-2010 Sda

3 Amin L 60 th Kristen Jakarta 17-10-2008 Sda

4 Ahmad Sobari L 60 th Islam Bandung 1-3-2011 Sda

5 Mansyur L 65 th Islam Jakarta 20-8-2010 Sda

6 Marsidi L 71 th Islam Madiun 18-3-2010 Sda

7 Slamet L 70 th Islam Sumedang 19-3-2010 Sda

8 Latip L 70 th Islam Jakarta 19-3-2010 Sda

9 Atiam L 62 th Islam Jakarta 5-4-2000 Sda

11 Kardi L 75 th Islam Bugis 1-3-2004 Sda

12 Hamdani L 70 th Islam Bandung 13-12-2011 Sda

Page 84: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA SUMATRA

KAMAR MEDAN

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH

ASAL

TANGGAL

MASUK KETERANGAN

1 Sudirman L 68 th Islam Jakarta 8-10-2010 AKTIP

2 Supendi L 83 th Islam Jakarta 24-11-2010 Sda

3 Kong Hu L 70 th Islam Jakarta 19-3-2010 Sda

4 Edi Susanto L 70 th Katolik Tegal 9-3-2010 Sda

5 Nuridin L 70 th Islam Jakarta 20-8-2010 Sda

6 Joni L 76 th Islam Medan 8 –10-2010 Sda

7 Sahliman L 65 th Islam Purwokerto 26-1-2011 Sda

8 Aseh L 65 th Islam Bogor 7-11-2012 Sda

9 Mulud L 75 th Islam Jakarta 28 – 9- 2010 Sda

11 Sadi L 60 th Islam Ngawi 14-1-2013 Sda

12 Fun Hok Hai L 70 th Budha Sumatra 14 –1-2013 Sda

13 Usman L 84 th Islam Medan 3 –3-2009 Sda

Page 85: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA SUMATRA

KAMAR PADANG

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH

ASAL

TANGGAL

MASUK KETERANGAN

1 Maman L 60 th Islam Jakarta 23-11-2012 AKTIF

2 Jong Bak Siang L 61th Kristen Pontianak 11-4-2011 Sda

3 Agus L 60 th Islam Jember 5-3-2012 Sda

4 Umar L 55 th Islam Jakarta 14-1-2013 Sda

5 Badrudin L 80 th Islam Cirebon 14-1-2013 Sda

6 Hasan L 65 th Islam Ciamis 14 –1-2013 Sda

7 Max Montulalu L 60 th Kristen Bandung 14 –1-2013 Sda

8 Amin L 60 th Kristen Jakarta 14-1-2013 Sda

9 Maskur L 67 th Islam Brebes 13-12-2011 Sda

10 Amin Zafar L 57 th Islam Jakarta 21-2-2013 Sda

11 Agus Sahlal L 55 th Islam Cikampek 26-2-2013 Sda

12 Abdul Halim L 65 th Islam Jakarta 26-2-2013 Sda

Page 86: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA SUMATRA

KAMAR PALEMBANG

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL MASUK KETERANGAN

1 Moh. Yamani L 68 th Islam Surabaya 31-1-2013 AKTIP

2 Herman L 70 th Islam Subang 31-1 -2013 Sda

3 Hemat L 65 th Kristen Siantar Sumut 6-2-2013 Sda

4 Meyson Na Adzim L 83 th Islam Bukit Tinggi 6-2-2013 Sda

5 Rasidi Wijaya L 83 th Islam Bogor 13-2-2013 Sda

6 Tamrin L 65 th Islam Padang 1-2-2013 Sda

7 Siman L 61 th Islam Jakarta 7-9-2013 Sda

8 Tarso L 65 th Islam Jakarta 8-4-2013 Sda

9 Mamo L 70 th Budha Bandung 13-2-2013 Sda

10 Tasmin L 62 th Islam Indramayu 1-9-2013 Sda

11 Yanto L 75 th Islam Ngawi 15-2-2013 Sda

12 Asep L 65 th Islam Indramayu 15-2-2013 Sda

Page 87: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA PULAU JAWA KAMAR BANDUNG

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL

MASUK KETERANGAN

1 Nurjanah P 70 th Islam Balaraja 6-11-2009 AKTIP

2 Nunung P 75 th Islam Purwokerto 3-1-2008 Sda

3 Wakiyah P 83 th Islam Pemalang 15-6-2010 Sda

4 Anah P 65 th Islam Blitar 26-4-2009 Sda

5 Sulastri P 60 th Islam Jateng 15-6-2011 Sda

6 Samiem P 77 th Islam Jateng 22-3-2010 Sda

7 Among/Ani P 58 th Islam Jakarta 6-1-2012 Sda

8 Nurmani P 65 th Islam Pemalang 24-2-2011 Sda

9 Umiyati P 60 th Islam Bogor 24-2-2011 Sda

10 Jumilah P 75 th Islam Jateng 6-9-2007 Sda

11 Latinem P 77 th Islam Madiun 11-3-2001 Sda

12 Sujati P 65 th Islam Pekalongan 15-4-2006 Sda

14 Anonim P 70 th Islam Jakarta 14-1-2013 Sda

Page 88: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA PULAU JAWA KAMAR SURABAYA

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL

MASUK KETERANGAN

1 Siti Rubiyah P 66 th Islam Pandeglang 20-11-2010 AKTIP

2 Wi Yo Lan P 62 th Kristen Lampung 3-1-2012 Sda

3 Linawati P 65 th Islam Jakarta 15-2-2013 Sda

4 Munah P 75 th Islam Brebes 4-3-2004 Sda

5 Sumiyati P 60 th Islam Jateng 11-12-2005 Sda

6 Fatma P 80 th Islam Kerawang 21-12-2005 Sda

7 Titin Sumarni P 70 th Islam Jakarta 26-9-2000 Sda

8 Titin Sutina P 70 th Islam Wonogiri 14-6-2005 Sda

9 Suminah P 75 th Islam Pekalongan 23-9-2000 Sda

10 Asmani P 77 th Islam Padang 15-8-2005 Sda

11 Suhana P 65 th Islam Jakarta 4-2-2013 Sda

12 Sumiyatun P 70 th Islam Pekalongan 29-9-2010 Sda

13 Ong Leng Hoa P 68 th Budha Jakarta 31-1-2013 Sda

Page 89: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA PULAU JAWA KAMAR DKI JAKARTA

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL MASUK KETERANGAN

1 Mimin P 65 th Islam Cirebon 17-3-2010 AKTIP

2 Hj.Saadah P 60 th Islam Brebes 5-3-2011 Sda

3 Tinah P 68 th Islam Jateng 24-2-2011 Sda

4 Ooy Saodah P 60 th Islam Sukabumi 2-6-2012 Sda

5 Juminah P 65 th Islam NTB 22-9-2012 Sda

6 Ngatini P 60 th Islam Malang 26-3-2011 Sda

7 Anita P 65 th Islam Brebes 26-3-2011 Sda

8 Kasiatun P 70 th Islam Jakarta 5-1-2006 Sda

9 Juriah P 70 th Islam Purwokerto 12-10-2007 Sda

10 Ani P 65 th Islam Bogor 24-4-2013 Sda

11 Susana P 60 th Islam Jakarta 27-6-2011 Sda

12 Istiyanah P 75 th Islam Semarang 28-6-2004 Sda

Page 90: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA PULAU JAWA KAMAR SOLO

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL

MASUK KETERANGAN

1 Tugiyem P 68 th Islam Jateng 15-6-2011 AKTIP

2 Sadriah P 70 th Islam Tegal 28-6-2007 Sda

3 Suhaemi P 70 th Islam Bogor 21-7-2009 Sda

4 Suryati P 70 th Kristen Jakarta 30-3-2002 Sda

5 Tariyah P 70 th Islam Semarang 19-12-2011 Sda

6 Sani P 70 th Islam Bogor 7-9-2011 Sda

7 Saripah P 70 th Islam Surabaya 17-10-2011 Sda

8 Vivi P 60 th Kristen Jakarta 5-1-1996 Sda

9 Mulyanah P 70 th Islam Jakarta 24-1-2012 Sda

10 Kasri P 70 th Islam Kudus 21-1-2010 Sda

11 Saribenah P 70 th Islam Bogor 14-9-2011 Sda

12 Mutiah P 68 th Islam Tuban 26-9-2009 Sda

13 Katmi P 68 th Islam Jatim 13-1-2009 Sda

Page 91: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA KALIMANTAN

KAMAR BANJAR MASIN

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL

MASUK KETERANGAN

1 Suratmi P 71 th Kristen Semarang 19-2-2010 AKTIP

2 Emin P 72 th Islam Lampung 9-12-2003 Sda

3 Icih P 65 th Islam Jakarta 16-12-2011 Sda

4 Titin Untin P 80 th Islam Jakarta 26-9-2000 Sda

5 Asmanah P 75 th Islam Jakarta 10-3-2011 Sda

6 Mujinah P 70 th Islam Bumi Ayu 7-5-2002 Sda

7 Siti Mariyam p 85 th Islam Malang 20-10-2004 Sda

8 Apun P 82 th Budha Jakarta 28-1-2010 Sda

9 Raya P 80 th Islam Jakarta 11-2-2009 Sda

10 Mbah Harjo P 80 th Islam Yogyakarta 1-5-2001 Sda

11 Darsini P 75 th Islam Slawi 23-10-2012 Sda

12 Sukatemi P 75 th Islam Banyuwangi 8-2122007 Sda

13 Nurhayati P 80 th Islam Jakarta 11-2-2009 Sda

14 Amoy P 75 th Islam Tanggerang 30-12-2005 Sda

15 Patimah P 75 th Islam Pontianak 20-8-2007 Sda

16 Sukinem P 80 th Islam Kerawang 8-2-2011 Sda

17 Masnah P 70 th Islam Pamanukan 1-8-2009 Sda

Page 92: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA KALIMANTAN

KAMAR PALANGKARAYA

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL MASUK KETERANGAN

1 Sulaeman L 65 th Islam Cirebon 24-6-2012 PASIP

2 Bayong L 70 th Islam Serang 3-5-2005 Sda

3 Jasman L 65 th Kristen Cirebon 25-11-2011 Sda

4 Joni Mulyadi L 65 th Islam Jakarta 1-11-2004 Sda

5 Tatang L 75 th Islam Cirebon 5-5-2009 Sda

6 Syamsuri L 65th

Islam Lampung 16-3-2010 Sda

7 Moh.Soleh L 65th

Islam Indramayu 16-3-2010 Sda

8 Slamet L 66th

Islam Surabaya 3-2-2012 Sda

9 Hamid L 76 th Islam Kuningan 31-11-2007 Sda

10 Dudung Sunarya L 70 th Islam Yogyakarta 23-2-2012 Sda

11 Sawaludin Lubis L 70 th Islam Jakarta 17-4-2012 Sda

12 Zapar L 60 th Islam Lampung 16-3-2010 Sda

13 Sukarjo L 70 th Islam Tasik Malaya 29-7-2006 Sda

14 Muslih L 69 th Islam Salah Tiga 6-5-2012 Sda

15 Sapril L 75 th Islam Padang 13-2-2013 Sda

Page 93: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA KALIMANTAN

KAMAR PONTIANAK

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL

MASUK KETERANGAN

1 Hanjaya L 75 th Kristen Tanggerang 6-11-2008 AKTIP

2 Ambrus L 65 th Islam Padang 23-11-2012 Sda

3 Ali Kandar L 65 th Islam Indramayu 24-1-2012 Sda

4 Ali L 70 th Islam Sulawesi 8-10-2010 Sda

5 Slamet Paino L 70 th Islam Cilacap 28-10-2012 Sda

6 Usman L 65 th Islam Riau 28-11-2012 Sda

7 Edi L 65 th Islam Jakarta 24-2-2011 Sda

8 Daeng Ambo L 70 th Islam Makkasar 4-1-2013 Sda

9 Lo Fok Cong L 68 th Budha Sukabumi 16-6-2013 Sda

10 Lo Foc Jong L 70 th Budha Sukabumi 16-3-2013 Sda

11 Muslih L 69 th Islam Salah Tiga 6-5-2012 Sda

12 Sanusi L 65 th Islam Kalimantan 6-5-2012 Sda

13 Yaman L 70 th Islam Jakarta 23-6-2012 Sda

Page 94: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA KALIMANTAN

KAMAR SAMARINDA

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL

MASUK KETERANGAN

1 Kasrinah P 75 th Islam Semarang 24-2-2010 AKTIP

2 Acen P 65 th Budha Jakarta 28-2-2007 Sda

3 Sri P 80 th Islam Jateng 16-12-2011 Sda

4 Sriyana P 70 th Islam Pekalongan 17-12-2010 Sda

5 Karsiyah P 70 th Islam Cirebon 9-2-2004 Sda

6 Carsinah P 68 th Islam Solo 20-10-2011 Sda

7 Siti Aisyah P 75th Islam Jakarta 20-2-2012 Sda

8 Kartini P 70 th Islam Indramayu 10-10-2007 Sda

9 Jumiati P 70 th Islam Solo 17-3-2011 Sda

10 Riti P 70 th Islam Jakarta 22-12-2009 Sda

11 Khotimah P 83 th Islam Yogyakarta 31-10-2009 Sda

12 Nori P 80 th Kristen Jakarta 26-10-2000 Sda

13 Ny.X P 75 th Islam Jakarta 30-1-2013 Sda

14 Rehana P 65 th Islam Jakarta 6-2-2013 Sda

Page 95: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA PAPUA KAMAR BIAK

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL MASUK KETERANGAN

1 Sutami P 70 th Islam Jakarta 31-1-2013 PASIP

2 Mirna P 68 th Islam Jakarta 31-1-2013 Sda

3 Supiah P 75 th Islam Purwokerto 16-1-2013 Sda

4 Ratna P 75 h Islam Bandung 16-1-2013 Sda

5 Veronika P 46 th Kristen Kalimantan 5-9-2013 Sda

6 Jumatun P 75 th Islam Solo 17-3-2011 Sda

7 Marimah P 65 th Islam Pekalongan 3-10-012 Sda

8 Aam P 60 th Islam Jakarta 3-10-2012 Sda

9 Saenah P 70 th Islam Jakarta 3-10-2012 Sda

10 Casem P 80 th Islam Indramayu 3-10-2012 Sda

11 Isnaeni P 28 th Islam Jakarta 19-12-2012 Sda

12 warsini P 56 th Islam Kuningan 13-2-2013 Sda

13 Marnah P 80 th Islam Jakarta 15-2-2013 Sda

14 Sari Wulan P 60 th Islam Jakarta 15-2-2013 Sda

15 Jaenah P 70 th Islam Bima 15-2-2013 Sda

16 Tanio P 60 th Islam Jakkarta 26-2-2013 Sda

17 Mariam P 70 Islam Jakarta 26-2-2013 Sda

Page 96: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA PAPUA KAMAR FAK-FAK

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL MASUK KETERANGAN

1 Rohman L 70 th Islam Tegal 6-2-2013 PASIP

2 Dedi Buhori L 22 th Islam Sumedang 7-2-2013 Sda

3 Dance L 65 th Protestan Maluku 13-2-2013 Sda

4 Husen L 64 th Islam Jakarta 13-2-2013 Sda

5 Winarno L 60 th Islam Jakarta 15-2-2013 Sda

6 Herman L 60 th Islam Padang 15-2-2013 Sda

7 Rambo L 60 th Kristen Jakarta 15-2-2013 Sda

8 Baeng L 65 th Islam Jakarta 20-2-2013 Sda

9 M.Syarif L 70 th Islam Jakarta 22-2-2013 Sda

10 Junaedi L 65 th Islam Jakarta 22-2-2013 Sda

11 Dedi L 60 th Islam Bandung 26-2-2013 Sda

Page 97: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA PAPUA KAMAR JAYA PURA

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL MASUK KETERANGAN

1 Nani P 65 th Islam Jakarta 26-4-2011 PASIP

2 Sutiani P 70 th Kristen Surabaya 20-4-1991 Sda

3 Surtini P 70 th Islam Solo 23-6-2011 Sda

4 Eren P 61 th Kristen Tanggerang 14-2-2005 Sda

5 Maliah P 77 th Islam Pekalongan 2-4-2012 Sda

6 Een P 65 th Islam Serang 2-11-2009 Sda

7 Yusnah P 70 th Islam Padang 25-5-2012 Sda

8 Yusmiati P 65 th Islam Jakarta 2-6- 2012 Sda

9 Minah P 70 th Islam Bandung 23-9-2000 Sda

10 Emi P 80 th Islam Cirebon 23-9-2009 Sda

11 Maryati P 80 th Islam Jakarta 6-10-2011 Sda

12 Salmeh P 70 th Islam Jakarta 28-11-2012 Sda

13 Ida P 65 th Islam Cirebon 5-5-2009 Sda

14 Tong Wanyin P 71 th - Cirebon 20-2-2012 Sda

15 Djaja P 75 th Kristen Bekasi 11-2-2011 Sda

16 Pungut Yohana P 65 th Islam Jateng 22-3-2013 Sda

17 Suminah P 68 th Islam Jateng 22-3-2013 Sda

18 Ucun P 70 th Islam - - Sda

Page 98: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

Data Warga Binaan Sosial

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

WISMA PAPUA

KAMAR MAROKE

NO NAMA L/P UMUR AGAMA DAERAH ASAL TANGGAL MASUK KETERANGAN

1 Ridwan L 25 th Islam Jakarta 22-11-2012 AKTIP

2 Marsono L 48 th Islam Wonogiri 7-11-2012 Sda

3 Adung L 69 th Islam Jakarta 2-8-2003 Sda

4 Mustangin L 60 th Islam Bekasi 18-7-2009 PASIP

5 Moh.Kasman L 66 th Islam Surabaya 3-1-2012 Sda

6 Karto L 60 th Islam Indramayu 26-3-2012 Sda

7 Budi Chandra L 56 th Budha Medan 15-10-2012 Sda

8 Widodo L 70 th Islam Yogyakarta 9-2-2000 Sda

9 Moh.Nafis L 75 th Islam Jakarta 24-4-2010 Sda

10 Dodo L 70 th Islam Tasik Malaya 29-6-2006 Sda

11 Ahmad Turji L 35 th Islam Cilegon 30-11-2012 Sda

12 Piong L 80 th Islam Jakarta 17-3-2012 Sda

13 Suratmin L 65 th Islam Indramayu 16-3-2010 Sda

14 Alexsander L 56 th Kristen Manado 17-12-2012 Sda

15 Kong Amja L 80 th Islam Jakarta 17-1-2013 Sda

16 Ahmad L 60 th Islam Jakarta 14-1-2013 Sda

17 Efendi L 70 th Islam Jakarta 5-5-2009 Sda

18 Damir L 60 th Islam Jakarta 16-1-2013 Sda

Kristen 20

Buda 8

Page 99: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

FOTO DOKUMENTASI

PEMBIMBING BAPAK H. MUSLIM

KEGIATAN BIMBINGAN ROHANI CERAMAH

Page 100: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

KEGIATAN BIMBINGAN MENGAJI AL-QUR’AN

KEGIATAN BIMBINGAN SHOLAWT KHOSIDAHAN

Page 101: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

KEADAAN LANSIA YANG SEDANG MENGIKUTI BIMBINGAN ROHANI

KEADAAN SETELAH LANSIA MENGIKUTI BIMBINGAN

Page 102: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

PEMBIMBING BAPAK H. MUSLIM DAN DEDE ISKANDAR

Page 103: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

WAWANCARA DENGAN PEMBIMBING BAPAK H. MUSLIM

WAWANCARA DENGAN NENEK RUBIAH

Page 104: PERAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMPERBAIKI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32429/1/DEDE... · Beberapa gangguan psikis yang diderita lansia, di antaranya

\

WAWANCARA DENGAN NENEK ASMANI

WAWANCARA DENGAN NENEK OOY SAODAH