PERAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN …repository.uinjambi.ac.id/2215/1/UK150182_NUR...

117
PERAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN NASABAH (Studi pada Kantor Cabang Pegadaian Syariah Jambi) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Oleh: NUR JANATUSOLEKHA NIM : UK. 150182 PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM KONSENTRASI PUBLIC RELATION FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of PERAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN …repository.uinjambi.ac.id/2215/1/UK150182_NUR...

  • PERAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN

    PELAYANAN NASABAH

    (Studi pada Kantor Cabang Pegadaian Syariah Jambi)

    SKRIPSI

    Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

    Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam

    Fakultas Dakwah

    Oleh:

    NUR JANATUSOLEKHA

    NIM : UK. 150182

    PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

    KONSENTRASI PUBLIC RELATION

    FAKULTAS DAKWAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    2019

  • 1

  • 2

  • 3

  • 4

    MOTTO

    “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang

    kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang

    tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian

    kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu

    menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah

    Rabbnya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan

    siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang

    berdosa hatinya; dan Allah Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

    (QS. Al-Baqoroh :283).1

    1Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Jakarta: DarusSunnah, 2002),283

  • 5

    ABSTRAK

    Skripsi ini bertujuan untuk membahas Peran Manajemen dalam

    Meningkatkan Pelayanan Nasabah (Studi pada Kantor Cabang Pegadaian Syariah

    Jambi). Latar belakang masalah penelitian ini adalah untuk menjelaskan

    bagaimana Pegadaian Syariah Jambi sebagai sebuah lembaga BUMN yang

    menyandang nama negara penulis ingin mengetahui apa dan bagaimana peran

    yang digunakan Pegadaian Syariah Jambi dalam meningkatkan jumlah nasabah.

    Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya ingin mengupas bagaimana Peran

    Manajemen dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pegadaian Syariah Jambi dan

    ingin juga membahas kendala humas yang dihadapi dalam meningkatkan kegiatan

    pelayanan pada nasabah.

    Metode yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif

    yaitu penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat

    suatu barang atau jasa berupa kejadian atau fenomena atau gejala sosial adalah

    makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi

    suatu pengembangan konsep dan teori.

    Hasil penulisan menemukan bahwa dalam meningkatkan pelayanan yang

    baik, terdapat beberapa cara yaitu membenahi eksternal maupun internalnya

    kemudian melakukan komunikasi yang efektif disemua kegiatan dengan rekan

    kerja, serta menerapkan pelayanan dalam melaksanakan tugas pokok, dan

    fungsinya serta menerapkan kegiatan yang telah di program. Setelah semua

    langkah-langkah tersebut dilakukan, maka terciptalah pelayanan yang baik dan

    ahirnya penulisan merekomendasikan karya ilmiah ini kepada mahasiswa-

    mahasiswi UIN STS Jambi khususnya Jurusan KPI Konsentrasi Public Relation,

    dan staf Pegadaian Syariah Jambi agar dapat memanfaatkan dengan baik serta

    lebih mengetahui tentang ilmu-ilmu Public Relation.

  • 6

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini kupersembahkan kepada

    ayahanda (Wagiman) dan Ibunda (Miswati) yang tercinta

    yang telah memberikan kukasih sayang, doa, nasehat, dan motivasi untuk

    menjadi manusia yang lebih baik lagi kedepannya, serta memberiku dukungan

    dalam keadaan apapun, dan di manapun yang tidak mungkin akan pernah

    terbalaskan. Semoga kalian bangga dengan pencapaianku sampai saat ini. Dan

    juga buat abang-abangku Ismail, Gunawan yang telah memberikan dukungan

    dan semangatnya ataupun lainnya dalam pendidikan adik bungsumu ini, dan

    semoga kelak adikmu ini bisa menjadi orang yang baik dan sabar.

    Terimakasih ku ucapkan kepada Dosen pembimbing Drs. Jamaluddin, M.Ag

    dan Usrial Husein, S.Ag.,MM yang selama ini menuntun dan membimbingku

    dalam menyelesaikan tugas ahirku ini.

    Teruntuk orang yang selalu menemaniku dalam setiap langkahku, Fery Saptama

    Putra terimakasih sudah menjadi salah satu penyemangatku dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    BUAT TEMAN-TEMANKU..

    Public Relation Family angkatan 2015 Asriani, Dini Yulianti, Kholila Delvi,

    Reviani, Edi Dwi Abimayu, Teguh Hidayat, Ahmad Yunas, Firdaus. Dan

    untuk sahabat seperjuangan Siti Marina, Mutoharoh, serta yang lainnya yang

    namanya tidak tertuliskan disini saya mengucapkan banyak terimakasih atas

    partisipasinya dan dukungannya dalam penyelesaian skripsiku ini.

    terimakasih untuk semuanya yang penah tercurah untukku.

  • 7

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya skripsi

    dengan judul “Peran Manajemen dalam Meningkatkan Pelayanan Nasabah (Studi

    pada Kantor Cabang Pegadaian Syariah Jambi)” dapat diselesaikan dengan baik.

    Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

    sang suri teladan umat, yang telah membawa umat manusia kealam yang terang

    benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu pengetahuan.

    Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan.

    Namun, semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan

    pelajaran yang penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan

    motivasi dari berbagai pihak juga penulis dapatkan sehingga skripsi ini dapat

    terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Bapak Drs. Jamaluddin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I yang telah

    memberikan petunjuk dan bimbingan.

    2. Bapak Usrial Husein, S.Ag., MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    memberikan petunjuk dan bimbingan.

    3. Bapak Drs. Sururudin M.Pd selaku ketua prodi Komunikasi Dan Penyiaran

    Islam dan ibu Mardalena S.Ag, M.Ud selaku sekretaris prodi Komunikasi Dan

    Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    4. Bapak Samsu, S.Ag, M.Pd.I, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN

    Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,M.Hum selaku wakil dekan I Fakultas

    Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    6. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA,.Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan

    Thaha Saifuddin Jambi.

    7. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi

    bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi suatuk

    bermanfaatan.

    8. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah

    UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

    9. Kepala perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya serta

    kepala perpustakaan wilayah Jambi.

    10. Staf Pegadaian Syariah Jambi yang telah berperan penting membantu

    penyelesaian skipsi.

  • 8

    11. Teman-teman jurusan Public Relation, teman-teman seperjuangan di kampus

    tercinta dan terimakasih sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan

    kalian, sehingga peneliti dapat terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Peneliti ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

    yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT

    melimpahkan ridha dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita.

    Jambi, 5 Oktober 2019

    Penulis

  • 9

    PEDOMAN TRANSLITERASI2

    A. Alfabet

    Arab Indonesia Arab Indonesia

    ا

    A ط Tj

    ة

    B ظ Zj

    ت

    T ع

    ث

    Th غ Gh

    ج

    J ف F

    ح

    Hj ق Q

    خ

    Kh

    K ك

    د

    D ل L

    ذ

    Dh م M

    ر

    R ن N

    ز

    Z ه H

    ش

    S و W

    ش

    Sh ء

    ص

    Sj ي Y

    ض

    Dj

    B. VokaldanHarkat

    Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

    َا

    A َب a ِاى I

    Aw َاو A َاى U ُا

    2Arifullah Dkk, Panduan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN STS Jambi

    (Muaro Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016). 149.

  • 10

    ِا

    I ُاو u َاى Ay

    C. Ta>’ Marbu>t}ah

    Transliterasi untuk ta>’marbu>t}ah ini adatiga macam:

    1. Ta>’ Marbu>t}ah yang mati atau mendapat harakatsukun, maka

    transliterasinya adalah /h/.

    Arab Indonesia

    صالة

    S}ala>h

    مراة

    Mir‟ a>h

    2. Ta>’ Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan

    dammah, maka transliterasinya adalah /t/.

    Arab Indonesia

    وزارةالتربية

    Wiza>rat al-Tarbiyah

    مراةالسمه

    Mir‟ a>t al-zaman

    3. Ta Marbutah yang berharakat tanwin makatransliterasinya adalah

    /tan/tin/tun/.

    Arab Indonesia

    فجئة

  • 11

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

    NOTA DINAS ....................................................................................................... ii

    SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ...................................... iii

    PENGESAHAN .................................................................................................... iv

    MOTTO .................................................................................................................. v

    ABSTRAK ........................................................................................................... vi

    PEMBAHASAN ................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Permasalahan................................................................................................ 4 C. Batas Masalah .............................................................................................. 4 D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian................................................................. 4 E. Kerangka Teori............................................................................................. 5 F. Metode Penelitian....................................................................................... 14 G. Metode Keabsahan Data ............................................................................ 19 H. Studi Relevan ............................................................................................. 19

    BAB II DESKRIPSI PEGADAIAN SYARIAH JAMBI

    A. Sejarah Umum Pegadaian Syariah Jambi .................................................. 22 B. Letak Geografis Pegadaian Syariah Jambi ................................................. 27 C. Visi Dan Misi Pegadaian Syariah Jambi .................................................... 28 D. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Jambi ........................................... 32 E. Sarana Dan Prasaranan Pegadaian Syariah Jambi ..................................... 37

    BAB III PERAN HUMAS DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN

    NASABAH PEGADAIAN SYARIAH JAMBI

    A. Peran Pelayanan Humas Pegadaian Syariah Jambi .................................... 39 B. Kegiatan Pelayanan Nasabah Pegadaian Syariah Jambi ........................... 45

  • 12

    BAB IV STRATEGI YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGHADAPI

    KENDALA DALAM KEGIATAN PELAYANAN NASABAH

    PEGADAIAN SYARIAH JAMBI

    A. Kendala Dalam Kegiatan Pelayanan Nasabah Pegadaian Syariah Jambi……………………………………………………………………..51

    B. Strategi Yang Digunakan Dalam Pelayanan Nasabah Pegadaian Syariah Jambi .......................................................................................................... 60

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 66 B. Implikasi Penelitian .................................................................................... 67

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    CURRICULUM VITAE

  • 13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena

    perannya sebagai subyek pelaksanaan kebijakan dan kegiatan operasional dalam

    rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan. Untuk meningkatkan

    profesionalisme dan kinerja usahan secara berkelanjutan, program pengembangan

    kualitas sumber daya manusia secara konsisten melalui sistem pengelolaan SDM

    terpadu. Oleh karena itu setiap perusahaan diharapkan dapat meningkatkan

    kemampuan keterampilan, dedikasi dan loyalitas yang tinggi karyawan terhadap

    perusahaan dalam meningkatkan prestasi kerjanya baik dimasa sekarang maupun

    dimasa mendatang.3

    Fungsi public relations/(humas seterusnya) pada perusahaan milik

    pemerintah disebut sebagai hubungan masyarakat. Ardianto menyebutkan humas

    adalah padangan kata dari public relations yang banyak digunakan institusi-

    institusi pemerintahan di Indonesia. Morissan menjelaskan bahwa humas

    merupakan fungsi peran dimana humas memiliki fungsi membantu peran dalam

    menetapkan tujuan yang hendak dicapai serta menyesuaikan diri terhadap

    lingkungan yang berubah.4

    Kegiatan peran humas tidak lepas dari pengukuran kinerja disektor

    pemerintahan sangat terkait dengan konsep akuntanbilitas kinerja berarti bahwa

    organisasi/pemerintah merupakan pendukung dalam sebuah peran humas yang

    ada di organisasi tersebut.5

    Pegadaian merupakan salah satu lembaga perkreditan non perbankan yang

    melayani masyarakat guna untuk mendapatkan dana secara cepat dengan cara

    melalui kredit. Pada kenyataannya pegadaian banyak membantu perekonomian

    3 Achmad Mukarom , “Studi Manajemen”, Tugas Akhir (Bandung: Tinjauan Pelaksanaan

    Pelatihan Karyawan Pada PT. Pegadaian (Persero) Kantor Wilyah X Banduing, 2013),1 4 Elvinaro Ardianto, Handbook Of Public Relations: Pengantar Komprehensif, (Bandung:

    Simbiosa Rekatama Media, 2013), 2. 5 Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

    Manajemen YKPN, 2013), 1.

  • 14

    masyarakat, terutama pada masyarakat yang ekonominya menengah kebawah.

    Sesuai dengan motto pegadaian yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” .

    Pegadaian memiliki kelebihan yakni jika masyarakat membutuhkan dana

    cepat maka masyarakat tidak perlu menjual barang-barangnya, tetapi hanya

    dijadikan jaminan dalam mengajukan kredit. Jika pihak yang mengajukan kredit

    sudah melunasi pinjamannya maka barang yang dijadikan jaminan dapat di ambil

    kembali. Tetapi harus sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh pihak

    pegadaian. Jika dalam waktu yang ditentukan pihak yang mengajukan kredit

    belum bisa melunasinya maka pihak tersebut bisa mengajukan perpanjangan

    waktu, tetapi hanya membayar bungannya saja.

    Pegadaian juga turut melaksanakan dan mendukung kebijakan program

    pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional yaitu dengan

    menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan jaminan benda-benda bergerak.

    Sedangkang benda bergerak tersebut harus sesuai nilai uang yang di pinjam di

    pegadaian tersebut.

    Setiap orang menginginkan jasa pelayanan yang diterima dan yang

    dirasakan sesuai dengan harapannya. Secara umum masyarakat menginginkan

    pelayanan yang sama dari aparatur pemerintah, sebagai warga negara yang

    mempunyai kedudukan yang sama didalam hukum berhak mendapatkan

    pelayanan yang sama. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini telah

    mendorong perkembangan dan peningkatan bidang jasa pelayanan baik yang

    dijalankan oleh pemerintah maupun swasta. Perkembangan sektor jasa layanan

    tersebut tumbuh seiring dengan semangkin meningkatnya tuntutan dan kebutuhan

    publik. Karena tuntutan dan kebutuhan publik yang demikian inilah maka para

    pihak penghasil jasa dorongan untuk meningkatkan kecepatan, kenyamana

    kemudahan dan kesederhanaan dalam pelayanan mereka guna mencapai hasil

    pelayanan yang berkualitas.6

    Masyarakat menghendaki kesegaran pelayanan, sekaligus mampu

    memahami kebutuhan dan keinginan yang terpenuhi dalam waktu yang relatif

    6 T. Mansur, Tesis: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kualitas pelayanan Publik Pada

    Bagian Bina Sosial Setdako lhokseumawe, (Medan, USU, press, 2008), 16.

  • 15

    singkat. Keinginan-keinginan tersebut perlu direspon dan dipenuhi oleh instansi

    yang bergerak dalam bidang jasa, apabila aktifitasnya ingin memiliki citra yang

    baik, untuk pihak manjemen perlu mengevaluasi aspek pelayanan publik yang

    selama ini diberikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang

    dilayani, atau justru sebaliknya masih terdapat kesenjangan antara pelayanan yang

    diberikan dengan pelayanan yang diharapkan masyarakat. Terjadi kesenjangan

    menunjukan adanya kualitas pelayanan yang kurang prima, sehingga berpotensi

    menurunkan kinerja instansi secara keseluruhan.7

    Oleh karena itu pentingnya suatu peran humas guna untuk meningkatkan

    Brand Image Pegadaian Syariah agar masyarakat dapat merasakan keberadaan/

    eksentensi Pegadaian Syariah. Pelayanan yang terdapat di Pegadaian Syariah

    merupakan jasa pelayanan pemberian satuan dilaksanakan oleh perusahaan dalam

    upaya mewujudkan pelaksanaan eksetensi pemerintah di tengah masyarakat yang

    mengalami kesulitan ekonomi.

    Pelayanan prima juga membuat pihak konsumen merasa dirinya

    dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan wajar.8 Karena Pegadaian Syariah

    merupakan perusahaan yang memiliki perlindungan dan pelayanan prima kepada

    masyarakat sebagai pelaksana simpan pinjam. Tugas pokok dan fungsi dari

    Pegadaian Syariah perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar ekstensinya

    dapat dirasakan terutama masyarakat yang merasakan kesulitan ekonomi.

    Pelayanan yang ada di Pegadaian Syariah Jambi saat ini didukung oleh

    kegiatan peran humas dan pelayanan yang menunjang pencapaian tujuan utama

    perusahaan, dari segi penerapan pelayanan sesuai dengan visi dan misi. Banyak

    masyarakat menggunakan kredit pegadaian karena pegadaian sangat membantu

    masyarakat Jambi terutama yang golongan ekonominya menengah ke bawah

    yamg membutuhkan dana cepat untuk mengembangkan usahanya dengan syarat

    yang mudah dan prosedur tidak berbelit-belit, dan lagi pula dengan kredit

    Pegadaian masyarakat tidak harus menjual barang-barangnya hanya saja sebagai

    jaminan.

    7 T. Mansur, Tesis, 17.

    8 Rosady Ruslan, Manajemen Humas, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 279.

  • 16

    Sehubungan dengan hal tersebut sampai saat ini Pegadaian Syariah Jambi,

    saat ini masih terus berupaya untuk mengembangkan usaha bersama masyarakat

    dari lapisan ekonomi menengah kebawah serta tetap berpegang pada azas

    pengabdian, kerakyatan dan solidaritas.

    Berdasarkan uraian diatas peran humas yang dilakukan oleh Pegadaian

    Syariah

    Dengan kinerja layanan pinjaman tersebut humas sangat berperan dalam

    melakukan kegiatan peran serta meningkatkan Pelayanan Pegadaian Syariah

    Jambi. Maka penulis akan membahas ke dalam sebuah proposal skripsi dengan

    judul “Peran Manajemen Dalam Meningkatkan Pelayanan Nasabah” (Studi

    pada kantor cabang Pegadaian Syariah Jambi).

    B. Permasalahan

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah pokok yang diangkat

    sebagai kajian utama penelitian ini adalah: Bagaimana peran manajemen dalam

    meningkatkan pelayanan nasabah pada masyarakat? Untuk itu ada beberapa

    rumusan masalah yang akan diangkat oleh penulisan yaitu sebagai berikut:

    1. Bagaimana peran manajemen yang dilakukan Pegadaian Syariah Jambi untuk

    meningkatkan kegiatan pelayanan nasabah?

    2. Apa kendala manajemen pada Pegadaian Syariah Jambi dalam meningkatkan

    pelayanan pada masyarakat?

    3. Bagaimana strategi manajemen pada Pegadaian Syariah Jambi?

    C. Batasan Masalah

    Agar sesuai dengan tujuan dan untuk menghindari terjadinya

    penyimpangan-penyimpangan serta kemungkinan meluasnya masalah yang

    dibahas dalam penulisan ini, maka diperlukan batasan masalah. Penulisan hanya

    mengadakan penelitian tentang peran humas dalam meningkatkan layanan

    nasabah.

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    a. Untuk mengetahui peran manajemenn yang dilakukan Pegadaian Syariah

    Jambi untuk meningkatkan kegiatan pelayanan nasabah.

  • 17

    b. Untuk mengetahui kendala manajemen pada Pegadaian Syariah Jambi

    dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

    c. Untuk mengetahui strategi manajemen pada Pegadaian Syariah Jambi.

    2. Kegunaan Penelitian

    Adapun manfaat penelitian ini ada dua, kegunaan teoritis dan praktis.

    Kegunaan teoritisnya yaitu:

    a. Menambah pengetahuan tentang peran manajemen dalam meningkatkan

    pelayanan nasabah studi di Pegadaian Syariah Jambi. Agar meningkatnya

    tujuan yang dicapai.

    b. Signifikasi penelitian ini dapat ditunjukkan untuk melakukan kegiatan

    pelayanan Pegadaian Syariah Jambi.

    Kegunaan praktisnya yaitu:

    a. Dapat meningkatkan pengentahuan dan pengalaman penelitian terhadap

    peran manajemen dalam meningkatkan pelayanan nasabah Pegadaian

    Syariah Jambi.

    b. Sebagai konstribusi pemikiran penulisan kepada para pembaca, masyarakat,

    dan semua pihak terhadap hal yang berkenaan dengan melakukan pelayanan

    Pegadaian Syariah Jambi.

    E. Kerangka Teori

    Penelitian ini diikat oleh teori-teori yang saling berkaitan dengan pokok

    permasalahan yang akan diteliti. Lebih spesifik teori-teori yang ada dalam

    cangkupan permasalahan tersebut sebagai berikut:

    1. Peran

    Secara etimologi kata “peranan” berasal dari kata “peran” yang menurut

    kamus besar Bahasa Indonesia berarti: “Perangkat tingkah yang diharapkan

    dimiliki atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa”.

    Peran adalah kelengkapan dari hubungan-hubungan berdasarkan peran yang

    dimiliki oleh orang karena menduduki status-status sosial khusus. Selanjutnya

    dikaitkan bahwa di dalam peranan terdapat dua macam harapan, yaitu: harapan-

    harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban-kewajiban dari

    pemegang peran, dan kedua harapan-harapan dari kedua pemegang peran terhadap

  • 18

    masyarakat atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam

    menjalankan peranannya atau kewajiban-kewajibannya.

    Dalam pandangan David Berry, peranan-peranan dapat dilihat sebagai

    bagian dari struktur masyarakat sehingga struktur masyarakat dapat dilihat sebagai

    pola-pola peranan yang saling berhubungan. Identitas peran, terhadap sikap

    tertentu dan perilaku aktual yang konsisten dengan sebuah peran, dan yang

    menimbulkan identitas peran (role identify). Orang memiliki kemampuan untuk

    berganti peran dengan cepat ketika mereka mengenali terjadinya situasi dan

    tuntutan yang secara jelas membutuhkan perubahan besar.

    Peran menurut Soekanto adalah proses dinamis kedudukan (status). Apabila

    seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia

    menjalankan suatu peranan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang

    satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya.9

    2. Humas

    a. Definisi Humas

    Secara etimologi, humas adalah akronim dari hubungan masyarakat.10

    Secara terminologi, menurut Saidel dan Firdaus, mengatakan bahwa humas adalah

    proses yang terus menerusdari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh good

    will dan pergantian dari publik kedalam dengan mengadakan pernyataan-

    pernyataan.11

    Humas adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan,

    pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut

    aktifitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama melibatkan

    manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu

    manajemen untuk mampu menanggapi opini public. Mendukung manajemen dan

    mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem

    9 Ase Satria, Defiisi Peran & Pengelompokan Peran Menurut Para Ahli, di akses melalui

    alamat http://www.materi belajar.id/2016/01/definisi-peran-dan-pengelompokan-peran.html# 18

    Maret 2019 10

    Anton M. Moelino, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Depdikbu, 1988), 316 11

    Iqra Firdaus, Kiat Hebat Public Relation ala Nabi Muhammad SAW (Yogyakarta:

    Inayah, 2013), 15

  • 19

    peringatan dini dalam mengatisipasi kecendrungan penggunaan penelitian serta

    teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.

    Humas adalah suatu sarana utama untuk diperlukan disebuah perusahaan,

    misal dalam pemasaran atau promosi dan lainnya sebagainya. Humas sangat aktif

    dalam berbaur sosial yakni di lingkungan masyarakat, dan perannya dalam

    komunikasi terhadap masyarakat.12

    Peran humas sangatlah penting dan tugasnya sangat dibutuhkan oleh

    perusahaan dan yang sangat penting sekali yaitu humas harus mampu untuk

    menumbuhkan citra yang baik, menjaga serta mempertahankan citra disuatu

    perusahaan. Maka dari itulah seorang humas mempunyai sikap kreatif, ulet,

    pantang menyerah dan selalu terbuka untuk meneruskan menyehatkan mutu

    profesi dan pengetahuan.13

    Humas adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan

    publiknya. Dengan kata lain, mengatur cara bagaimana menampilkan diri sendiri,

    dan ditampilkan, dalam mempengaruhi cara bagaimana orang berfikir tentang

    kita. Dalam bentuk kerjanya di masyarakat dan disuatu organisasi/perusahaan

    dengan menjalin komunikasi yang baik. Selain itu menciptakan citra positif serta

    mempertinggi nama baik dari suatu kedudukan masyarakat atau nama baik

    perusahaan.14

    Menurut W. Emerson Rock yang dikutip oleh Oemi Abdul Rachman dalam

    buku Dasar-Dasar Public Relations, humas adalah kelanjutan dari proses

    penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang

    disesuaikan dengan kepentingan orang-orang golongan agar orang atau lembaga

    itu memperoleh pelayanan-pelayanan sikap yang disesuikan dengan kepentingan

    orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan

    12

    Broadcasting Public Relation ngetop jadi host dan MC (PT. Crop Circle Crop:

    Yogyakarta, 2011),101. 13

    Widjaja, komunikasi dan humas, 52. 14

    Tony Greener, Kiat Sukses Public Relation dan Pembentukan Citranya, (Jakarta: PT.

    Bumi Aksara, 2003), 3.

  • 20

    dan good will dari mereka guna untuk menjamin adanya pengertian dan

    penghargaan yang sebaik-baiknya.15

    Beberapa definisi di atas, penulisan dapat menganalisa bahwa pengertian

    atau definisi di atas masing-masing mempunyai maksud dan tujuan sama, yaitu

    humas yang memiliki peranan penting bagaimana humas menjaga kesan baik atau

    nama baik sebuah organisasi atau perusahaan dan bagaimana humas berperan

    aktif dalam komunikasi antara organisasinya atau instansinya terhadap masyarakat

    luas sehingga hubungan yang terjalin itu terbina baik secara menimbulkan citra

    positif.

    Humas mempunyai peran yang berbeda dalam setiap organisasi atau

    perusahaan. Sementara menurut Rosady Ruslan di dalam buku “manajemen

    public relations dan media komunikasi”, menyebutkan bahwa peranan dari public

    relations adalah:

    a. Commuication

    Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung mupun tidak

    langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan (spoken person) atau tatap

    muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan

    sekaligus persuader.

    b. Relatioship

    Kemampuan peran public relations/ humas membangun yang positif antara

    lembaga yang diwakilinya dengan internal dan eksternal. Juga, berupaya

    menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan

    toleransi antara kedua belah pihak tersebut.

    c. Bak up management

    Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjukan kegiatan lain, seperti

    manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia dan sebagainya

    untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan perusahaan/

    organisasi.

    d. Good image maker

    15

    Oemi Abdurrachman, Dasar-Dasar Public Relation, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,

    2001), 25.

  • 21

    Menciptakan citra publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan

    sekaligus menjadi tujuan utama bagian aktivis humas dalam melaksanakan

    manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik lembaga/ organisasi

    dan produk yang diwakilinya.16

    b. Tujuan dan Fungsi Humas

    1) Tujuan Humas

    Humas mempunyai ruang lingkup kegiatan yang menyangkut banyak

    manusia (publik, masyarakat, khalayak), baik didalam (Public intern) dan diluar

    (Public ekstern). Humas mempunyai fungsi ganda yaitu keluar memberikan

    informasi kepada khalayak. Organisasi atau instansi atau lembaga mempunyai

    tujuan dan berkehendak untuk mencapai tujuan itu.

    Mengembangkan hubungan yang harmonis dengan pihak lain yakni publik

    (umum, masyarakat). Tujuan humas adalah untuk menciptakan, membina dan

    memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau perusahaan disitu

    pihak dengan publik lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal

    balik Fungsi Humas.

    2) Fungsi Humas

    Humas merupakan salah satu fungsi sebagai unsur pimpinan. Dengan

    demikian fungsinya adalah untuk menumbuhkan hubungan yang baik dan serasi

    antara public intern dan public ekstern (Masyarakat didalam maupun diluar dari

    sebuah perusahaan) dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan

    motivasi dan partisipasi. Penyelenggaraan komunikasi ke dalam maupun ke luar

    berfungsi menyaring, mengelola, menyajikan informasi yang diperlukan sehingga

    sesuai dengan kebutuhan komunikasi dari kelompok sasaran yang dituju.

    Mengelola dan menyaring masukan dari luar menyelenggarakan komunikasi yang

    sehat kepada masyarakat, sehingga mendukung dan menyetujui apa yang

    diharapkan.

    Berbicara mengenai fungsi humas, sebenarnya dapat dijelaskan secara

    sederhana bahwa humas itu pada dasarnya adalah untuk menghubungkan publik

    16

    http://www.thesis.binus.com/2011/12/landasan_teori_humas_public_relations.html

    diakses tanggal 2 januari 2019.

    http://www.thesis.binus.com/2011/12/landasan_teori_humas_public_relations.html

  • 22

    atau pihak yang berkepentingan di dalam atau di luar suatu organisasi. Secara

    praktis, diketahui bila berbicara mengenai fungsi humas itu sendiri, tidaklah akan

    terlepas begitu saja kaitannya dengan kegiatan humas. Karena melalui kegiatan

    humas itu, hal kegiatannya dalam bentuk eksternal maupun internal.

    Humas merupakan fungsi manajemen yang melalui sikap publik,

    menunjukan kebijaksanaan atas dasar kepentingan publik, dan merencanakan serta

    menjalankan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan penerimaan yang

    baik dari publik. Mengenai fungsi dan kegiatan humas yang berbentuk eksternal,

    maka humas secara garis besarnya harus dapat merubah pendapat publik diluar

    suatu instansi atau perubahan dari sekaligus dapat mempengaruhi publik untuk

    mendukung kebijnaksanaan mengenai hal-hal tertentu.17

    3. Pelayanan

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diyatakan pelayanan adalah suatu

    usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain.

    Adapun dalam Oxford, pelayanan didefinisikan sebagai “a system that provides

    something that the public nedds, organized by the government or a private

    company”. Menyimak pengertian tersebut, pelayanan berfungsi sebagai sebuah

    sistem yang menyediakan semua yang dibutuhkan oleh masyarakat.

    Menurut Pasalog pelayanan pada dasarnya didefinisikan sebagai aktifitas

    seseorang, sekelompok dan organisasi baik secara langsung maupun tidak

    langsung untuk memenuhi kebutuhan. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam

    pelayanan terdapat dua aspek yaitu seseorang/organisasi dan pemenuhan

    kebutuhan. Sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang

    pelayanan publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

    dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara dan

    kependuduk atas barang, jasa, dan pelayanan administrasi yang disediakan oleh

    penyelenggaraan pelayanan publik.

    Penyelenggaraan publik surat keputusan menteri pendayagunaan aparatur

    negara no: 63/KEP/M.PAN/7/2003 sebagai berikut: Pelayanan publik adalah

    17

    Ibid, Perusahaan, 18-21

  • 23

    segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara kebutuhan

    penerimaan pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-

    undangan. Menteri pendayagunaan aparatur negara dalam keputusan no.63 tahun

    2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik adalah

    pemberian layanan prima kepada masyarakat aparatur pemerintah sebagai abdi

    masyarakat.18

    Pelayanan yang prima kepada pelanggan merupakan suatu keharusan bila

    kita tidak ingin tergeser dari persaingan dunia bisnis. Perilaku konsumen yang

    sudah semakin cerdas telah menempatkan kualitas pelayanan pada urutan teratas

    mengalahkan kualitas produk/jasa dalam hal pertimbangan untuk

    menggunakan/membeli barang/jasa. Apa lagi saat ini akses keluhan pelanggan

    telah meluas, bila semula hanya pada surat komplain yang dilayankan pada

    perusahaan, saat ini keluhan pelanggan sudah bisa ditulis dimana saja. Mulai surat

    kabar nasional, milis, serta berbagai sosial media yang lain. Tentu saja bila satu

    orang saja pelanggang merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan, berita

    tersebut akan dengan cepat menyebar luas sehingga bisa berakibat fatal bagi

    pengusaha itu sendiri.

    Berikut ini di uraikan pengertian dan definisi pelayanan adalah: menurut

    Muchtar A.F pelayanan adalah suatu sikap yang dapat mengakibatkan rasa puas

    atau tidak puas yang dialami konsumen pada saat terjadinya proses tindakan.

    Susanto & Himawan Wijanarko pelayanan merupakan visualisasi dan perwujudan

    dari peluang yang memungkinkan apa yang kita rasakan sebagai peluang bisa

    turut dinikmati orang lain, dan Qomari Anwar mendefinisikan pelayanan

    merupakan hasil pengembangan dan proses produksi yang saling mendukung.19

    Dari beberapa pendapat diatas bahwa pelayanan adalah usaha melayani

    kebutuhan orang lain atau kegiatan yang ditawarkan organisasi atau perorangan

    kepada konsumen (Costumer/ yang dilayani) yang bersifat tidak berwujud dan

    18

    Darman Syarif, “Teori Pelayanan Publik‟‟ diakses melalui

    http://www.teori.manajemen.dan.ortganisasi.blogspot.com/2015/12/pelayanan_publik.html,

    tanggal 2 Januari. 19

    Carapedia, “Pengertian Layanan” Internet, diakses melalui alamat

    https://carapedia.com/pengertian_layanan_html. Diakses pada tanggal 18 desember 2018.

    http://www.teori.manajemen.dan.ortganisasi.blogspot.com/2015/12/pelayanan_publik.htmlhttps://carapedia.com/pengertian_layanan_html

  • 24

    tidak dimiliki. Adapun pelayanan merupakan kegiatan layanan yang ditawarkan

    oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen (Costumer/ yang dilayani) yang

    bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.20

    Pentinya pelayanan dalam setiap aktivitas apapun tidak dapat bterbantahkan

    bahkan tidak dipungkiri, karena ini dari setiap kegiatan baik secara individu,

    kelompok maupun organisasi adalah bagaimana memberikan pelayanan yang

    sebaik-baiknya, yaitu pelayanan prima, memuaskan, dan bermutu.21 Pelayanan

    secara umum adalah untuk memudahkan dalam memperoleh informasi atau

    dokumen lainnya.22

    a. Tujuan Pelayanan

    1) Memberikan pelayanan yang bermutu tinggi.

    2) Menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan/konsumen agar segera

    membeli barang/jasa yang ditawarkan pada saat itu.

    3) Menumbuhkan kepercayaan pelanggan/konsumen terhadap barang/jasa

    yang ditawarkan.

    4) Menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan yang tidak perlu dikemudian

    hari terhadap produ-sen/penjual.

    5) Menciptakan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

    6) Menjaga agar pelanggan/konsumen merasa diperhatikan segala

    kebutuhannya.

    7) Mempertahankan pelanggan/konsumen agar tetap setia menggunakan

    barang/jasa yang ditawarkan.

    b. Fungsi Pelayanan

    1) Melayani pelanggan dengan ramah, tepat dan cepat.

    2) Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan.

    3) Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha.

    4) Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa yang

    ditawarkan.

    20

    Sutopo Dan Adi Suryanto, Pelayanan Prima, (Jakarta: Lembaga Administrasi Negara,

    2006), 9. 21

    Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kecana Prenada Media Grup, 2010), 27. 22

    Umar, Metode Riset: Pelayanan Konsumen Jas, (Jakarta: Gralia Indonesia, 2003), 7-8.

  • 25

    5) Memenangkan persaingan pasar.

    6) Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan

    (menjadi pelanggan yang loyal).

    7) Memberikan keuntungan kepada perusahaan.23

    4. Nasabah

    Bedasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008

    tentang perbankan syariah, nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank

    syariah, atau unit usaha syariah. Nasabah penyimpanan adalah nasabah yang

    menempatkan dananya di bank syariah atau unit usaha syariah dalam bentuk

    simpanan berdasarkan akad antaran bank syariah atau unit usaha syariah dan

    nasabah yang bersangkutan. Nasabah investor adalah nasabah yang menempatkan

    dananya di bank syariah atau unit syariah dalam bentuk investasi berdasarkan

    akad antara bank syariah atau unit usaha syariah dan nasabah yang bersangkutan.

    Nasabah penerima fasilitas adalah nasabah yang memperoleh fasilitas dana atau

    yang sama dengan itu, berdasarkan prinsip syariah.24

    5. Pegadaian Syariah

    Pegadaian Syariah adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

    menjalankan sistem gadai sesuai dengan islam. Sistem gadai menurut kitab

    Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150 adalah hak yang diperoleh seseorang

    yang mempunyai hak piutang atas sesuatu barang bergerak. Barang bergerak

    tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang atas suatu barang bergerak.

    Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh

    seseorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain atas nama yang

    mempunyai utang.

    Dalam pegadaian syariah sistem gadai atau yang disebut rahn dalam bahasa

    arab ini dijalankan sesuai dengan hukum islam. Kata “rahn” berarti tetap atau

    lama, dengan kata lain juga dapat dikatakan penahanan barang dalam jangka

    waktu tertentu, barang yang memiliki nilai harta ini dijadikan jaminan dalam

    23

    Diakses http://www.fungsidantujuanpelayanan.com tanggal 19 maret 2019 24

    Chandra Syamsurizal, “Pengertian Nasabah”, diakses melalui

    http://pengertiannasabah.blogspot.com/?m=1, tanggal 7 Februari 2019.

    http://www.fungsidantujuanpelayanan.com/http://pengertiannasabah.blogspot.com/?m=1

  • 26

    utang-piutang. Sama seperti lembaga lain yang berlabel syariah, landasan

    pembentukan pegadaian syariah adalah Al-Qur‟an dan Hadist.25

    F. Metode Penelitian

    1. Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriftif

    untuk menjelaskan apa yang terjadi secara lengkap. Pendekatan kualitatif yang

    bersifat deskriftif untuk melihat bagaimana peran humas dalam meningkatkan

    pelayanan nasabah pada Pegadaian Syariah Jambi.

    2. Setting dan Subjek Penelitian

    a. Setting Penelitian

    Setting penelitian di sini adalah Kantor Pegadaian Syariah Jambi yang

    memiliki kegiatan dalam pelayanan gadai dan mengatur sebuah layanan tersebut

    agar tercapainya suatu tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui peran humas

    dalam meningkatkan pelayanan Pegadaian Syariah Jambi tersebut. Sepengetahuan

    penulis belum ada penelitian tentang hal ini.

    b. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini terdiri dari beberapa elemen ataupun komponen yang

    memiliki koordinator dalam mewujudkan pelayanan yang diharapkan. Subjek

    yang diteliti adalah Kantor Penggadaian Syariah Jambi, mengingat subjek yang

    baik adalah subjek yang terlibat aktif cukup mengetahui, memahami, atau

    berkepentingan dengan aktivitas yang akan diteliti, serta memiliki waktu untuk

    memberikan informasi secara benar.26

    Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tehnik

    sampling purposive.27 Untuk menentukan informasi yang didasarkan atas cirri-ciri,

    sifat-sifat atau karakteristik yang merupakan ciri pokok populasi, karena dalam

    hal ini, informan merupakan seseorang yag mengetahui masalah yang diteliti

    secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber yang valid, untuk

    25

    Diakses http://www.ilmudasar.com/2017/09/Pengertian fungsi tujuan rukun dan teknik

    transaksi penggadaian syariah.html tanggal 18 desember 2018 26

    Ariffullah...et.al, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas

    Ushuluddin IAIN STS Jambi, (Jambi:Fakultas Ushuluddin,2016),61. 27

    Sugiono, Metode Penelitan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

    2013),124

    http://www.ilmudasar.com/2017/09/Pengertian%20fungsi

  • 27

    memperoleh informasi yang relevan dan valid, maka diperlukan tehnik

    pengumpulan data dengan tehnik “sampling bola salju” (snowball sampling)28,

    yaitu tehnik penentuan sampel yang mula-mula jumblahnya kecil kemudian

    membesar, atau tehnik mengibaratkan bola salju yang menggeliding semakin

    besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipiih dua orang, tetapi karna

    belum lengkap terhadap data yang diberikan, maka dibutuhkan orang lain yang

    dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan. Begitu,

    seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.

    Sesuai tujuannya, maka pemilihan informan dilakuka secara purposive.

    Tehnik sampling purposive diguakan untuk mengarahkan pengumpulan data

    sesuai dengan kebutuhan melalui penyelesaian dan pemilihan informan yang

    benar-benar menguasai informasi dan permasalahan secara mendalam serta dapat

    dipercaya untuk menjadi sumber data yang tepat, dengan tehnik purposive dan

    snowball sampling akhirnya ditetapkan sampel yang menjadi informan kuci

    sebagai sumber data.

    Adapun subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1) Kepala Unit Operasional Pegadaian Syariah Jambi.

    2) Staf humas Pegadaian Syariah Jambi.

    3) Seketaris Pegadaian Syariah Jambi.

    Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat aktif, cukup

    mengetahui, memahami atau berkepentingan dengan aktifitas yang akan diteliti,

    serta memberikan waktu untuk memberikan informasi secara benar.29

    3. Sumber dan Jenis Data

    a. Sumber Data

    Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari manusia,

    situasi/ peristiwa, dan dokumentasi. Sumber data manusi berbentuk perkataan

    maupun tindakan orang yang bisa memberikan data melalui wawancara. Adapun

    sumber wawancara berupa pertanyaan pada Staff humas Pegadaian Syariah Jambi.

    Sumber data dari suasana/ peristiwa berupa ruangan, suasana, proses pada saat

    28

    Ibid. 125 29

    Ariffullah...et.al, Buku III: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas

    Ushuluddin IAIN STS Jambi, (Jambi:Fakultas Ushuluddin,2016),61.

  • 28

    melakukan kegiatan. Sumber data tersebut merupakan objek yang akan

    diobservasi. Sumber data dokumenter atau berbagai jenis refensi yang menjadikan

    bahan rujukan yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.30

    b. Jenis Data

    Sebagai alat mempelancar dan mempermudah penulisan dalam penelitian ini

    penulis menggunakan dua golongan data yaitu:

    1) Data Primer

    Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara

    melalui narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam memberikan

    informasi yang relevan dan sebenarnya dilapangan.31

    Data yang diambil dari data primer adalah data tentang kegiatan manajemen

    yang dilakukan humas Pegadaian Syariah Jambi untuk meningkatkan kegiatan

    layanan Pegadaian Syariah, kendala yang dihadapi humas Pegadaian Syariah

    Jambi ketika meningkatkan kegiatan pelayanan kepada masyarakat, dan strategi

    yang digunakan untuk menghadapi kendala humas dalam meningkatkan

    pelayanan nasabah Pegadaian Syariah Jambi.

    2) Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang digunakan oleh peneliti, misalnya dari

    dokumen-dokumen, catatan-catatan, laporan-laporan ataupun arsip-arsip resmi,

    secara literatur lainnya yang relevan dalam melengkapi data primer penelitian.

    Jadi sumber data ini berasal dari pihak pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

    Adapun data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    a) Letak Geografis Pegadaian Syariah Jambi.

    b) Visi dan misi Pegadaian Syariah Jambi.

    c) Struktur organisasi Pegadaian Syariah Jambi.

    d) Sarana dan Prasarana Pegadaian Syariah Jambi.

    e) Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

    30

    Arifullah...et.al, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin

    IAIAN STS Jambi, (Jambi: Fakultas Ushuluddin 2016), 61. 31

    Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001),

    62.

  • 29

    4. Metode Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini

    adalah:

    a. Observasi

    Metode observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya

    dapat berkerjaasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh

    melalui observasi. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek

    secara sistematika fenomena yang diselidiki. Kegiatan yang menjadi objek adalah

    peran humas Pegadaian Syariah Jambi.

    Adapun data yang ingin diperoleh melalui metode observasi adalah data

    tentang peran yang dilakukan humas Pegadaian Syariah Jambi untuk

    meningkatkan kegiatan pelayanan Pegadaian Syariah, kendala yang dihadapi

    humas Pegadaian Syariah Jambi ketika meningkatkan kegiatan pelayanan kepada

    masyarakar, dan strategi dari kendala yang digunakan untuk menghadapi kendala

    humas dalam meningkatkan pelayanan nasabah Pegadaian Syariah Jambi.

    b. Wawancara

    Wawancara menurut esterberg merupakan penemuan orang untuk bertukar

    informasi atau ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstribusikan makna

    dalam suatau topik tertentu.32

    Menurut Lexy J. Moloeng didalam bukunya edisi revisi dijelaskan bahwa

    wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan

    oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan terwawancara

    yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.33 Metode wawancara adalah

    tekhnik memperoleh informasi secara langsung melalui permitaan keterangan-

    keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan.

    Data yang ingin diperoleh melalui metode wawancara adalah data tentang

    peran yang dilakukan humas Pegadaian Syariah Jambi untuk meningkatkan

    kegiatan pelayanan Pegadaian Syariah Jambi ketika meningkatkan kegiatan

    32

    Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), 69. 33

    Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: Remaja

    Rosdakarya, 2011), 86.

  • 30

    pelayanan kepada masyarakat, dan strategi dari kendala yang digunakan dalam

    meningkatkan pelayanan nasabah Pegadaian Syariah Jambi.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi

    biasaanya berbentuk tulisan (catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, pertukaran,

    kebijakan), gambar (foto, gambar hidup, seketsa) karya (gambar, patung, film).

    Dokumentasi merupakan studi pelengkap dari observasi dan wawancara.34

    Dalam

    penelitian ini dokumentasi yangdimaksud adalah, foto-foto, buku-buku panduan

    dan berkas-berkas penting lainnya seperti data informasi.

    Data yang ingat diperoleh melalui metode dokumentasi adalah data tentang

    letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, serta sarana dan pransarana,

    Pegadaian Syariah Jambi.

    5. Metode Analisis

    Setelah data terkumpul maka dilakukan suatu analisis melalui data kualitatif

    dengan menggunakan analisis sebagai berikut:

    a. Reduksi Data

    Hasil wawancara, pengamatan dan dokumentasi dipilih dan dipilah mana

    yang tidak, atau mana yang harus digunakan dan mana yang harus dibuang.

    Reduksi data akan memberikan gambaran pengumpulan data selanjutnya, dan

    mencarinya bila diperlukan.

    b. Penarikan Kesimpulan

    Penarikan kesimpulan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan selama

    penelitian berlangsung. Maka yang bermuncul harus diuji kebenarannya dan

    kesesuaian melalui proses pemeriksaan dan keabsahan data sehingga validitasnya

    terjamin. Dalam penarikan kesimpulan awal yang dikemukakan dalam tahap awal,

    didukung oleh data-data yang valid dan konsisten saat penelitian kembali

    kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

    kesimpulan yang kreadibe.

    34

    Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,2013), 82.

  • 31

    G. Metode Keabsahan Data

    Dalam pengujian keabsahan data, metode kualitatif menggunakan beberapa

    macam cara, diantaranya adalah:

    1. Perpanjang Pengamatan

    Dalam perpanjang pengamatan untuk menguji kreadibilitas data penelitian

    ini, sebaiknya difocuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh,

    apakah data yang diperoleh itu setelah dicek kembali kelapangan data sudah benar

    berarti kreadibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.35

    2. Triangulasi

    Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

    data dan berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu dengan

    demikian terdapat triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.

    a. Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara

    mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

    b. Triangulasi tehnik untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara

    mengecek data kepada sumber yang sama dengan tehnik yang berbeda.

    c. Triangulasi waktu untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara

    melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau tehnik lain dalam

    waktu dan situasi yang berbeda.

    3. Diskusi Dengan Teman Sejawat

    Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data penelitian akan melakukan

    penelitian dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima

    benar-benar real dan bukan semata persepsi sepihak dari penelitian atau informen.

    Melalui cara tersebut penelitian mengharapkan mendapatkan sumbangan,

    masukan, dan saran yang berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan

    data.

    H. Studi Relevan

    Dari penelusuran penulis, di perpustakaan, diinternet, dan lain-lain. Penulis

    menemukan ada beberapa dujul karya ilmiah yang berkaitan dengan judul skipsi

    yang penulis lakukan diantaranya adalah:

    35

    Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), 122-123.

  • 32

    Skripsi yang ditulis oleh saudari Karlin Siska dengan judul “Manajemen

    Humas Dalam Meningkatkan Kinerja Layanan Jasa Raharja (Studi pada PT. Jasa

    Raharja Persero Cabang Jambi)”, yang membahas tentang bagaimana seorang

    humas mampu melakukan kinerja dalam menangani layanan jasa raharja yang

    berada di jambi dan lebih fokus kepada kinerja humas PT. Jasa Raharja dalam

    menangani layanan asuransi.36

    Skripsi yang ditulis oleh saudara Cintia Sabrella dengan judul “ Kinerja

    Humas PT. Kawasaki Unggul Dalam Menangani Sengketa Lahan Kelapa Sawit

    (Studi kasus Di Kelurahan Catur Rahayu Kec. Dendang Kab. Tanjung Jabung

    Timur Jambi)”, yang membahas tentang bagaimana seorang humas mampu

    melakukan kinerja dalam menangani kelapa sawit yang berada di tanjung jabung

    timur jambi dan lebih focus kepada kinerjanya humas PT. Kawasaki unggul dalam

    menangani sengketa lahan kelapa sawit.37

    Skripsi yang ditulis oleh M. Lutfi yang berjudul “Pemberdayaan Kinerja

    Staff dalam Meningkatkan Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Tebo Ilir

    Kabupaten Tebo”, dalam penelitian yang dilakukan oleh saudara M. Lutfi

    membahas tentang meningkatkan kinerja karyawan kantor camat dengan cara

    permberdayaan kinerja pelayanan publik guna membangun kualitas karyawan

    tersebut.38

    Sebagaimana terlihat dalam studi relevan di atas bahwa sama-sama

    membahas tentang pelayanan, namun studi relevan ini ada perbedaan tempat yang

    sangat jauh, dan waktu yang cukup lama, yang mana dengan perbedaan waktu dan

    tempat tersebut, tentunya akan berbeda hasil temuannya karena setiap daerah

    tentunya berbeda permasalahan dan berbeda cara penyelesaiannya. Oleh karena

    36

    Karlin Siska, Manajemen Humas Dalam Meningklatkan Kinerja Layanan Jasa Raharja

    (studi pada PT. Jasa Raharja Persero Cabang Jambi), Jurusan Public Relatios Fakultas Dakwah

    Universitas Islam Negeri STS Jambi.

    37

    Cintia Sabrella, “Kinerja Humas PT. Kawasaki Unggul Dalam Menngani Sengketa

    Lahan Kelapa Sawit (studi kasus di Kelurahan Catur Rahayu Kec. Dendang Kab. Tanjung Jabung

    Timur Jambi)”, Jurusan Public Relations Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri STS

    Jambi, 2017. 38

    M. Lutfi, “Pemberdayaan Kinerja Staff Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik di

    Kantor Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo”, Jurusan Public Relations Fakultas Ushuluddin

    Institut Agama Islam Negeri STS Jambi, 2014.

  • 33

    itu, penelitian penulis beda dengan penelitian di atas. Karena penelitian penulis

    hanya lebih terfokus kepada Peran Humas Dalam Meningkatkan Pelayanan

    Nasabah Penggadaian Syariah Jambi saja, di mana penulis akan membahas lebih

    speksifik kegiatan Pelayanan Penggadaian Syariah Jambi. Dengan permasalahan

    ini, Peran Humas Dalam Meningkatkan Pelayanan Nasabah Pengadaian Syariah

    Jambi dan akan dibahas untuk dijadikan objek penelitian.

  • 34

    BAB II

    GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH JAMBI

    A. Sejarah Umum Pegadaian

    1. Sejarah Pegadaian di Indonesia

    Sejarah Pegadaian dimulai pada saat pemerintah Penjajahan Belanda (VOC)

    mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan

    kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada

    tanggal 20 Agustus 1746.39

    Ketika Inggris mengambil alih kekuasan Indonesia dari tangan Belanda

    (1811-1816), Bank Van Leening milik pemerintahan dibubarkan, dan masyarakat

    diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha Pegadaian asal mendapat lisensi dari

    pemerintah daerah setempat (liecentie stelsel). Namun metode tersebut berdampak

    buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang

    dirasakan kurang menguntungkan Pemerintah Inggris yang berkuasa saat itu. Oleh

    karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian

    Pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi

    kepada pemerintah.

    Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap

    dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak

    ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.

    Selanjutnya Pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan

    „cultuur stelsel‟ dimana dalam kajian tentang Pegadaian, saran yang dikemukakan

    adalah sebaiknya kegiatan Pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat

    memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

    Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan

    Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha

    Pegadaian merupakan monopoli pemerintahan dan tanggal 1 April 1901 didirikan

    39

    Mariam Darul Badrulzaman, Bab-Bab Tentang Credietverband, Gadai & Fiduciaa

    (Bandung: Penerbitan Alumni, 1981), 71-22

  • 35

    pegadaian negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1

    April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

    Pada masa pendudukan Jepang, gedung kantor pusat Jawatan Pegadaian

    yang terletak di jalan kramat raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan

    kantor pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke jalan kramat raya 132. Tidak

    banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi

    kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian

    dalam bahasa Jepang disebut „Siji Eigeikyuku‟, pimpinan Jawatan Pegadaian

    dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang

    pribumi yang bernama M. Saubari.

    Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, kantor Jawatan

    Pegadaian sempat pindah ke karang anyar (Kebumen) karena situasi perang yang

    kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa kantor Jawatan

    Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan

    kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola

    oleh pemerintah Republik Indonesia.

    Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai

    Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan

    PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan

    PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi

    Perusahaan Umum (PERUM). Hingga pada tahun 2011, berdasarkan peraturan

    pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011,

    bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

    Sesuai peraturan pemerintah Nomor 51 yang diterbitkan pada 13 Desember 2011

    lalu, status badan hukum perum Pegadaian berubah menjadi PT. Pegadaian.

    Namun perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar diserahkan ke

    pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012. Adanya perubahan bentuk badan

    hukum tersebut sesuai dengan pasal 1 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 51

    Tahun 2011 mengakibatkan:

    a. Seluruh kekayaan, hak dan kewajiban Perum Pegadaian menjadi kekayaan,

    hak dan kewajiban Perusahaan Perseroan (Persero).

  • 36

    b. Seluruh karyawan tetap Perum Pegadaian menjadi karyawan tetap

    Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan perjanjian kerja waktu tindak

    tertentu.

    c. Seluruh karyawan tidak tetap Perum Pegadaian menjadi karyawan tidak

    tetap Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan perjanjian kerja waktu

    tertentu.

    d. Hak dan kewajiban antara Perum Pegadaian dengan karyawan Perum

    Pegadaian menjadi hak dan kewajiban antara Perusahaan Perseroan

    (Persero) dengan karyawan Perusahaan Perseroan (Persero).

    Peningkatan bisnis Gadai Syariah meningkat secara signifikan,

    perkembangan Pegadaian Syariah mengalami peningkatan yang pesat dari tahun-

    ketahun. Berdasarkan pengamatan dilapangan pertumbuhan Pegadaian Syariah

    menunjukan peningkatan yang pesat semenjak pertama kali dirinya Pegadaian

    Syariah yang dioperasikan pada 4 Januari 2003 diunit layanan Gadai Syariah

    Cabang Dewi Sartika, Jakarta Timur. Kantor Pusat Pegadaian di Jakarta dulu

    memiliki 15 Kantor Wilayah (Kanwil), jumlah outlet (Usaha Gadai dan Usaha

    Syariah) yang beroperasi sebanuak 4.456 unit dan Semarang termasuk yang ke 11.

    Demikian prospek Pegadaian Syariah ke depan, cukup cerah.

    2. Sejarah Pegadaian Syariah Jambi

    Pegadaian yang terletak di Jl. Panjaitan, Jambi Kel. Kebun Handil Kec.

    Jelutung merupakan kantor Pegadaian Syariah yang berdiri di kota Jambi. Dalam

    perkembangannya kantor Pegadaian Syariah Jl. Panjaitan, Jambi ini telah tumbuh

    menjadi kantor cabang terbesar di kanwil II padang yang meliputi wilayah

    Sumatra Barat, Riau, Kepri, Jambi, Bengkulu, Lampung dan Sumatra Selatan

    sebelum dimekaran menjadi Kanwil Padang, Pekanbaru dan Palembang pada

    tahun 2010. Majunya Kantor Pegadaian Syariah ini disebabkan lokasi yang lebih

    nyaman dan mudah dikunjungi karena lokasinya yang strategis.

    Kantor Pegadaian Syariah memiliki Halaman Parkir yang cukup luas,

    gudang barang jaminan dengan kapasitas yang memadai, gudang sepeda motor

  • 37

    dengan kapasitas yang cukup memadai juga dan kluis emas solingen dengan

    pengamanan yang berlapis.40

    Seiring berjalannya waktu Pegadaian Syariah Jambi memiliki 10 unit

    layanan pegadaian untuk mempermudah pelanggan melakukan transaksi dengan

    cepat, sehingga pelanggan tidak jauh-jauh datang ke kantor Pegadaian Syariah

    Jambi, unit layanan sebagai berikut:

    UNIT LAYANAN PEGADAIAN SYARIAH JAMBI

    No. Unit Layanan Alamat

    1. Kampong Solok (Bungo) Jl. Bassarudin No. 12

    2. Pasar Baru Bangko Jl. Raden Kadipan

    3. Talang Banjar Jl. Orang Kayo pingai No. 36, Jambi

    4. Kebun Jeruk (Jambi) Jl. Sumantri Brojonegoro, Jambi

    5. Simpang Mayang Jl. Ir. H. Juanda No. 17, Kel. Simp III, Kota

    Baru

    6. Pasar Angso Duo Jl. Sultan Thaha No. 183, Beringin, Jambi

    7. Aston Villa Jl. Lintas Aurduri Komp Perum Aston Villa

    Blok. A, Muaro Jambi

    8. Paal Merah (Jambi) Jl. Ar Saleh, The Hok, Kec. Jambi Selatan

    9. UIN STS Jambi

    (Telanaipura)

    Jl. Arif Rahman Hakim, No. 111, Simpang

    IV Sipin, Kec. Telanapura

    10. Jelutung (Pasar

    Hongkong)

    Jl. Mr Moh Raem No. 27, Kel. Pasar, Kec.

    Pasar Kota

    Table I. Pegadaian Syariah Jambi

    40

    Dokumentasi Pegadaian Syariah Jambi, Pada Tanggal 16 April 2019

  • 38

    3. Dasar Hukum Pegadaian

    Lembaga keuangan di Indonesia terdiri dari atas Bank dan Lembaga

    Keuangan Bukan Bank (LBKK). Lebaga keuangan bukan bank ialah semua badan

    yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak

    langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga

    dan menyalurkannya ke masyarakat, guna membiayai investasi perusahaan-

    perusahaan.41

    Pegadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank di Indonesiayang

    ditunjukan utuk menerima dan menyalurkan kredit berdasarkan hukum gadai.

    Sebelum berubah menjadi Persero, Pegadaian merupakan Badan Usaha Milik

    Negara (BUMN) yang berstatus sebagai Perusahaan Umum, dimana mengenai

    BUMN sendiri diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

    Badan Usaha Milik Negara dan kemudian berubah menjadi Persero yang

    pengaturannya di atur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

    Perseroan Terbatas. Oleh karena lembaga gadai terasa sangat dibutuhkan dan

    perlu ditingkatkan kinerja keuangannya, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51

    Tahun 2011 Tentang Perubahan Status Badan Hukum Perusahaan Umum

    Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Pegadaian dalam

    mmelaksanakan kegiatan-kegiatannya berpedoman pada Anggaran Dasar

    Pegadaian yang termuat dalam akta pendirian Pegadaian Nomor 01 tanggal 01

    April 2012 yang dibuat di hadapan Notaris di Jakarta Selatan yaitu Nanda Fauz

    Iwan, SH. MKn dan telah disahan oeh Mentri Hukum dan Ham berdasarkan Surat

    Keputusan Nomor: AHU-17525.AH.01.01 tahun 2012 tanggal 04 April 2012,

    yang kemudian dirubah terakhir dengan Akta Nomor: 5 tanggal 23 Oktober 2013,

    yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, SH., MKn di Jakarta Selatan. Di

    dalam melaksanakan kegiatan dalam hal gadai, Pegadaian berpedoman pada

    Peraturan Direksi Nomor 5 Tahun 2014 tentang Standard Operating Procedure

    (SOP) Pegadaian Kredit Cepat Aman (KCA) Non Online. Keputusan Direksi

    Nomor 105/US.2.00/2005 tentang PO Pegadaian Krasida, serta peraturan teknis

    41

    C.S.T. Kansil Dan Christine S.T. Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang

    Indonesia, Cet-4 (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 432-25

  • 39

    lainnya. Selain itu dasar hukum yang digunakan dalam gadai oleh Pegadaian juga

    berpedoman pada:

    a. Pasal 1150 sampai dengan 1160 KUHPerdata Buku II.

    b. Pasal 1977 KUHPerdata.

    c. Pasal 548 ayat (1) KUHPerdata.

    d. Pasal 582 KUHPerdata.

    e. Staatblad (Stb) Nomor 81 Tahun 1928 (Pandhuist Reglement).

    Adanya kegiatan gadai yang dilakukan oleh Pegadaian menimbulkan suatu

    hubungan hukum perikatan yang lahir karena perjanjian antara penerima gadai

    yang disini adalah Pegadaian itu sendiri dan juga pemberi gadai yang disini

    merupakan nasabah dari Pegadaian. Hukum yang mengatur tentang perjanjian di

    Indonesia hingga saat ini masih mengacu pada Burgelijke Wetboek (BW) atau

    yang disebut kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).42 Belum ada

    aturan khusus yang mengatur mengenai perjanjian sehingga pengaturan mengenai

    perjanjian saat ini diatur dalam Buku III Bab II tentang Perikatan baik yang lahir

    melalui perjanjian maupun melalui Undang-Undang. Perjanjian sesuai dengan

    pasal 1313 KUHPerdata merupakan suatu perbuatan dengan mana satu orang atau

    lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Beberapa ahli juga

    memberikan definisi mengenai perjanjian. Sudikno Mertokusumo berpendapat

    bahwa perjanjian merupakan hubungan hukum antara dua pihak atau lebih

    berdasarkan kata sepakat atau menimbulkan akibat hukum.43

    Sedangkan menurut

    Abdulkadir Muhammad perjanjian merupakan suatu persetujuan dengan mana dua

    orang atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu hal dalam

    lapangan kekayaan.44

    B. Letak Geografis Pegadaian Syariah Jambi

    Lokasi gedung kantor Pegadaian Syariah Jambi tepatnya terletak di Jalan

    Panjaitan RT. 03 Kelurahan Kebun Handil Kecamatan Jelutung Kota Jambi. Luas

    kantor 16m x 5m, sebelah utara perbatasan dengan toko variasi dan permukiman

    42

    Hapi Saherodji, Pokok-Pokok Hukum Perdata (Jakarta: Aksara Baru, 1980), 90 43

    Sudikno Mertokusumo, Mengenai Hukum (Suatu Pengantar) (Yogyakarta: Liberty,

    1986), 76 44

    Abdulkadir Muhammad, op. cit, Hlm. 20-27

  • 40

    penduduk, sebelah timur perbatasan dengan kantor lurah Kebun Handil, sebelah

    barat perbatasan dengan ruko pasar Kebun Handil dan sebelah selatan

    bersebelahan dengan permukiman penduduk.45

    C. Visi Dan Misi

    1. Visi Pegadaian Syariah Jambi

    “Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu

    menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang

    terbaik untuk masyarakat menengah kebawah”.

    2. Misi Pegadaian Syariah Jambi

    a. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu

    memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk

    mendorong pertumbuhan ekonomi.

    b. Memastikan pemerataaaan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan

    kemudahan dan kenyamanan diseluruh Pegadaian dalam mempersiapkan

    diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.

    c. Membantu pemerintah dalam menigkatkan kesejahteraan masyarakat

    golongan menengah kebawah dan melaklsanakan usaha lain dalam ranga

    optimalisasi sumber daya perusahaan.

    Pegadaian Syariah Jambi, berusaha membantu pemerintah dalam

    meningkatkan kesejahteraan dalam masyarakat menengah kebawah, dan juga

    bertujuan untuk mempertahankan posisi pasar dengan jalan memberikan respon

    terhadap masyarakat luas yang membutuhkan transaksi jasa keuangan yag

    didasarkan pada prinsip keadilan dan bebas dari unsur riba sesuai dengan Al-

    Qur‟an dan Hadits.46

    3. Tugas,Tujuan dan Fungsi Pegadaian Syariah Jambi

    a. Tugas Pokok

    Tugas pokok Pegadaian Syariah Jambi yaitu menyalurkan uang pinjaman

    atas dasar hukum gadai dan usaha-usaha lain yang berhubungan dengan

    tujuan pegadaian atas dasar materi.

    45

    Dokumtasi, Letak Geografis Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019 46

    Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019

  • 41

    b. Tujuan pokok

    Sebagai lembaga keuangan syariah non bank milik pemerintah bertujuan

    untuk menyediakan tempat badan usaha bagi orang-orang yang

    menginginkan prinsip-prinsip syariah bagi masyarakat muslim khususnya da

    pada semua lapisan masyarakat non muslim pada umumnya. Disamping itu

    untuk memenuhi kebutuhan umat akan jasa gadai yang sesuai syariah

    islam.47

    4. Fungsi Pokok Pegadaian Syariah Jambi

    a. Mengelolah penyaluran uang pinjam atas dasar hukum gadai dengan cara

    mudah, aman dan hemat.

    b. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan

    bagi pegadaian syaraiah maupun masyarakat.

    c. Mengelola keuangan perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.

    d. Mengelola organisasi, tata kerja laksana pegadaian syariah.

    e. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelola

    pegadaian syariah.48

    5. Pelayanan Pegadaian Syariah Jambi

    Pegadaian Syariah Jambi “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” Pegadaian

    Syariah Jambi ini datang ditengah-tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat untuk membantu kesulitan dalam hal keuangan, misalnya butuh modal

    krja tapi tabungan kurang, maka Pegadaian Syariah Jambi solusinya. Di

    Pegadaian Syariah Jambi ini tentunya banyak pelayanan yang menguntungkan.

    Salah satunya yaitu Arrum. Pelayanan Arrum ini memudahkan para pengusaha

    mikro dan kecil untuk mendapatkan modal usaha dengan jaminan BPKB.

    Kendaraan yang dijadikan jaminan tetap ditangan pemiliknya sehingga dapat

    digunakan untuk usaha sehari-hari.

    Dan pelayanan Arrum ini dalam pengembalian modalnya menggunakan

    sistem angsuran yang dapat dipilih sendiri angsurannya.

    a. Menambah modal usaha untuk memperbesar skala usaha.

    47

    Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019 48

    Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019

  • 42

    b. Jaminan yang digunakan adalah BPKB.

    c. Prosedur dan syarat yang mudah.

    d. Cepat proses.

    e. Pinjaman mulai 3 jutaan, biaya Ijaroh yang relative ringan dan biaya

    admistrative yang tidak memberatkan.

    f. Jangka waktu pembiayaan fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18, 24 sampai 36

    bulan.

    g. Bebas menentukan pilihan pembayaran.49

    6. Barang yang Bisa di Gadai dan Barang yang Tidak Bisa di Gadaikan

    Barang yang Bisa di Gadaikan:

    a. Barang perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara dan

    batu mulia.

    b. Kendaraan mobil, sepeda motor, becak, bajai, dll.

    c. Barang elektronik camera, video player, televisi, komputer, laptop,

    handphone.

    d. Barang lain yang dianggap bernilai oleh perum pegadaian seperti surat-surat

    berharga baik dalam bentuk saham, maupun surat-surat berharga lainnya.

    Barang yang Tidak Bisa di Gadaikan:

    a. Bintang ternak, karena memerlukan tempat penyimpanan khusus dan

    memerlukan cara pemeliharaan khusus.

    b. Hasil bumi, karena mudah busuk atau susut.

    c. Barang yang amat kotor.

    d. Kendaraan yang sangat besar.

    e. Barang-barang seni yang sulit ditaksir.

    f. Barang yang sangat mudah terbakar.

    g. Senjata api, amunisi dan mesiu.

    h. Barang yang disewabelikan.

    i. Barang milik pemerintah.

    j. Barang ilegal.50

    49

    Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019 50

    Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019

  • 43

    7. Aktivitas Pegadaian Syariah Jambi

    Pegadaian Syariah Jambi merupakan badan usaha milik Negara yang

    bergerak dalam bidang jasa keuangan bukan dengan kegiatan utamanya

    menyalurkan pinjaman kepada masyarakat. Selain itu pegadaian juga dibuka

    dengan maksud untuk melayani dan membantu serta menolong para nasabah yang

    sedang mengalami kesulitan dalam segi ekonomi yang lemah dengan sistem gadai

    syariah.

    Pegadaian Syariah Jambi mempunyai 9 produk utama yaitu:

    a. Rahn (Gadai Syariah)

    Rahn adalah skim pinjaman yang mudah dan praktis untuk memenuhi

    kebutuhan dana bagi masyarakat dengan sistem gadai sesuai syariah dengan

    barang jaminan beberapa emas, perhiasan, berlian, elektronik, dan kendaan

    bermotor.

    b. Mulia (Murabahah Logam untuk Investasi Abadi)

    Mulia memfasilitasi kepemilikan emas batang melalui penjualan logam

    mulia oleh pegadaian kepada masyarakat secara tunai atau angsuran.

    c. Amanah

    Amanah yaitu pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor

    kepada pegawai tetap pada instansi atau perusahaan tertentu atas dasar besarnya

    penghasilan (gaji) dengan pola perikatan jaminan rahn tasjily dan fidusa

    yangdiberikan dalam jangka waktu tertentu dengan pengembalian dilakukan

    secara angsuran.

    d. Multi Payment

    Multi Payment adalah layanan yang diberikan oleh Pegadaian kepada

    pelanggan dan masyarakat luas dalam bentuk fasilitas pembayaran tagihan oleh

    pelanggan dan masyarakat kepada perusahaan/lembaga penerbitan tagihan (billing

    provider) secara online yang dilaksanakan di outlet pegadaian yang ditunjuk.

    e. Remittance

    remittance adalah layanan pengiriman dan penerimaan uang dari dalam dan

    luar negeri dengan biaya kopetitif yang berkerjasama dengan beberapa remittance

    berskala internasional.

  • 44

    f. Tabungan Emas

    Tabungan emas adalah layanan penjualan dan pembelian emas dengan

    fasilitas titipan yang memudahkan masyarakat untuk berinvestasi emas.

    g. Arrum BPKB

    Arrum BPKB adalah pembiayaan syariah untuk pengembangan usaha mikro

    kecil dan menengah (UMKM) dengan jaminan BPKB kendaraan motor/mobil.

    h. Arrum Emas

    Arrum emas adalah salah satu keuntungan orang memilih emas sebagai jenis

    investasinya, karna harga emas tetap tiggi. Selain itu dikemas dengan proses

    mudah dan menggunakan sistem angsuran serta pelunasannya juga murah.

    i. Arrum Haji

    Arrum haji adalah untuk memperoleh tabungan haji yang langsung dapat

    digunakan untuk memperoleh nomor porsi haji.51

    D. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Jambi

    Stuktur Organisasi merupakan tolak ukur dalam suatu lembaga organisasi

    baik lembaga gadai ataupun lembaga lainnya. Organisasi yang baik dapat

    menunjukkan kegiatan yang baik dan juga merupakan pendukung dalam

    pelaksanaan segala program kerja organisasi tersebut. Secara operasional struktur

    organisasi ini sudah mempunyai tugas dan wewenang masing-masing dalam

    menjalankan tugas rutinnya. Struktur Organisasi itu sendiri merupakan suatu

    susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu

    organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk

    mencapai tujuan yang di harapkan dan di inginkan. Struktur Organisasi

    menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu

    dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam

    struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa

    melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di

    kerjakan. Sebagai suatu organisasi gadai, tentunya mengharapkan keharmonisan

    dan kerukunan dalam organisasi tersebut. Namum harapan itu tidaklah mudah

    untuk dapat direalisasikan tampa adanya rasa saling menghormati, menghargai

    51

    Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jambi, 16 April 2019

  • 45

    dan kerjasama yang baik antara staf di Kantor Pegadaian Syariah Jambi tersebut.

    Oleh karena itu, agar harapan tersebut dapat terwujud diperlukan adanya struktur

    organisasi untuk mengaturnya. Pembagian struktur kerja pada masing-masing

    bidang brtujuan memudahkan ruang kerja berdasarkan tugas dan kewajiban serta

    dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab untung menjalin kerjasama yang

    efektif. Tata kerja adalah aturan melaksanakan tugas dan tanggung jawab

    seimbang, sedangkan sistematika hubungan kerja adalah cara pelaksaan tugas dan

    tanggung jawab yang saling terkait dari jajaran tinggi sampai jajaran terendah

    yang berperan sebagai penggerak jalannya kegiatan di Pegadaian Syariah Jambi.

    Untuk mengetahui strukturnya agar lebih jelas mengetahui bagian dan fungsinya

    dapat dilihat pada struktur organisasi berikut.52

    Tabel II. Struktur Organisasi

    Dalam sruktur organisasi Pegadaian Syariah Jambi ini terdapat 11 anggota

    tenaga kerja dan cara kerja mereka juga sangat berbeda-beda. Maka penulis akan

    menjelaskan tentang Deskripsi Jabantan yang sesuai dengan jabatan, wewenang,

    tanggung jawab. Adapun penjelasannya sebagai berikut:53