Peran Mahasiswa Dalam Menanggulangi Korupsi Di Masa Depan

13
PERAN MAHASISWA DALAM MENANGGULANGI KORUPSI DI MASA DEPAN?? Secara definisi, korupsi adalah suatu tindakan penyalahgunaan waktu, infrastruktur, uang, inventaris, wewenang dan kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu guna menguntungkan bagi seseorang ataupun suatu kelompok tersebut. Korupsi sebenarnya tidak sebatas hanya pada uang saja, melainkanjuga bisa berupa waktu, kekuasaan, infrastruktur, dan inventaris pemerintahan yang tetentunya bertujuan untung memberikan untung bagi pribadi maupun kelompok. Tapi kesemua aspek tersebut tidak mungkin dilakukan salah satunya saja. Karena saling berkaitan dan tidak mungkin dipisahkan dalam tindakan korupsi tersebut. Kita ambil contoh, seorang melakukan korupsi, pada awalnya hanya mangkir dari tugas saja, tapi kemudian dia menggunakan inventaris pemerintahan untuk keperluan dia diluar urusan pekerjaannya yang secara otomatis dia menyalahgnakan kekuasaannya sampai akhrnya dia menilap uang rakyat untuk kepentingannya sendiri. Kalo kita bicara tentang Negara kita tercinta, Indonesia adalah salah satu negara terkorup di dunia, yang menempati urutan ke-3 di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina menurut data ICW. Yang lebih membuat kita miris lagi adalah, dana untuk bantuan bencana alam dan orang miskin ikut masuk ke kantong para manusia laknat ini. benar-benar perbuatan yang sangat terkutuk yang ujung-ujungnya menghancurkan generasi muda dan memiskinkan orang Indonesia saja. Namun anehnya kasus-kasus korupsi yang benar-benar terlihat di depan mata sangat susah dibongkar sehingga kasus-kasus korupsi hanya sebagian yang terungkap, bahkan ada istilah tebang pilih dalam artian kalau membahayakan kedudukan pejabat tertentu kasus tersebut akan dipeti eskan sedangkan bila tidak berbahaya kepada dirinya dan hanya kepada lawan politiknya kasus tersebut akan diusut sampai tuntas. Korupsi itu bagaikan suatu penyakit komplikasi akut yang penyebarannya lebih cepat dan hebat dibandingkan dengan penyakit AIDS sekalipun. Dan penyakit ini jelas memmbutuhkan banyak dokter-spesialis yang ahli untuk menangani dan menananggulangi penyakit tersebut. Salah satunya adalah “Gerakan Mahasiswa”. Karena Mahasiswa adalah “Agent of Change” yang independen dan benar- benar merasakan penderitaan rakyat akibat korupsi itu.

description

peran mahasiswa

Transcript of Peran Mahasiswa Dalam Menanggulangi Korupsi Di Masa Depan

Page 1: Peran Mahasiswa Dalam Menanggulangi Korupsi Di Masa Depan

PERAN MAHASISWA DALAM MENANGGULANGI KORUPSI DI MASA DEPAN??

Secara definisi, korupsi adalah suatu tindakan penyalahgunaan waktu, infrastruktur, uang, inventaris, wewenang dan kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu guna menguntungkan bagi seseorang ataupun suatu kelompok tersebut. Korupsi sebenarnya tidak sebatas hanya pada uang saja, melainkanjuga bisa berupa waktu, kekuasaan, infrastruktur, dan inventaris pemerintahan yang tetentunya bertujuan untung memberikan untung bagi pribadi maupun kelompok. Tapi kesemua aspek tersebut tidak mungkin dilakukan salah satunya saja. Karena saling berkaitan dan tidak mungkin dipisahkan dalam tindakan korupsi tersebut. Kita ambil contoh, seorang melakukan korupsi, pada awalnya hanya mangkir dari tugas saja, tapi kemudian dia menggunakan inventaris pemerintahan untuk keperluan dia diluar urusan pekerjaannya yang secara otomatis dia menyalahgnakan kekuasaannya sampai akhrnya dia menilap uang rakyat untuk kepentingannya sendiri.

Kalo kita bicara tentang Negara kita tercinta, Indonesia adalah salah satu negara terkorup di dunia, yang menempati urutan ke-3 di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina menurut data ICW. Yang lebih membuat kita miris lagi adalah, dana untuk bantuan bencana alam dan orang miskin ikut masuk ke kantong para manusia laknat ini. benar-benar perbuatan yang sangat terkutuk yang ujung-ujungnya menghancurkan generasi muda dan memiskinkan orang Indonesia saja.

Namun anehnya kasus-kasus korupsi yang benar-benar terlihat di depan mata sangat susah dibongkar sehingga kasus-kasus korupsi hanya sebagian yang terungkap, bahkan ada istilah tebang pilih dalam artian kalau membahayakan kedudukan pejabat tertentu kasus tersebut akan dipeti eskan sedangkan bila tidak berbahaya kepada dirinya dan hanya kepada lawan politiknya kasus tersebut akan diusut sampai tuntas.

Korupsi itu bagaikan suatu penyakit komplikasi akut yang penyebarannya lebih cepat dan hebat dibandingkan dengan penyakit AIDS sekalipun. Dan penyakit ini jelas memmbutuhkan banyak dokter-spesialis yang ahli untuk menangani dan menananggulangi penyakit tersebut. Salah satunya adalah “Gerakan Mahasiswa”. Karena Mahasiswa adalah “Agent of Change” yang independen dan benar-benar merasakan penderitaan rakyat akibat korupsi itu.

Coba kita telaah dan ingat lagi sejarah di tahun 1998 dimana hancurnya Era Orde Baru dan lahirnya Reformasi yang merupakan perjuangan keras seluruh masyarakat terutama mahasiswa. Ada sesuatu yang tertinggal dan belum terselesaikan dalam rangka reformasi Indonesia ke arah yang lebih baik. Jika menilik dan mencermati gerakan yang telah digagas oleh angkatan 98, kita akan menemukan bahwa reformasi memiliki 2 agenda besar : 1). Menumbangkan symbol rezim orde baru (Presiden Soeharto), dan 2). Mengisi pos-pos reformasi dengan kekuatan non status Quo untuk mengubah kebijakan arah Indonesia. Dalam implementasinya, tampaknya ada sesuatu yang terlupa dalam analisis mahasiswa saat itu, yakni kekuatan orde baru yang seolah-olah menjadi bersayap ke seluruh elemen pemerintahan setelah simbol mereka tumbang. Bukankah begitu??

Terbukti cengkraman orde baru semakin kokoh ke sektor-sektor penguasaan hajat hidup orang banyak. Korupsi di BUMN menempati peringkat tertinggi jauh meninggalkan peringkat kedua dan ketiganya, DPR/DPRD dan Pemerintah Daerah. Sesuatu yang salah adalah karena kita sendiri melupakan tujuan utama kita dalam menghancurkan Orde Baru dan melahirkan Reformasi. Kita malah sibuk dalam mencari “kursi kosong” yang telah ditinggalkan oleh bandit-bandit OrBa. Belum lagi ditambah aliansi-aliansi strategis terpecah setelah soeharto lengser. Masing-masing elemen gerakan menjadi euforian dan melupakan kekuatan utamanya,

Page 2: Peran Mahasiswa Dalam Menanggulangi Korupsi Di Masa Depan

kesatuan gerak. Kesalahan ini ternyata harus ditebus dengan harga yang mahal, keterpurukan yang semakin menjadi-jadi dalam masyarakat kita. Kapitalis semakin mengurat akar dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Budaya konsumtif dan having fun telah menjadi tren. Sekarang musuh gerakan mahasiswa tidak hanya sebuah Tirani kekuasaan yang tampak, tapi juga yang tidak tampak kini telah menampar kaum idealis. Gerakan mahasiswa kini blur dalam mengambil tindakan. Masing-masing elemen gerakan tidak berada dalam satu strategi yang sama dalam mengisi perbaikan. Kekuatan mahasiswa yang utama, intelektual, idealism, dan kebersamaan perlahan mulai melemah.

Kebersamaan dalam mengusung satu gerakan yang sama harus tercerai berai oleh egoisme dan syahwat gerakan : popularitas jalanan.Ditambah dengan kapasitas internal kaum muda mahasiswa saat ini yang sudah pas-pasan, membuat kita menjadi gagap dalam mengambil tindakan terhadap perbaikan bangsa Indonesia. Kita menjadi tidak percaya diri dan pesimis bahwa mahasiswa mampu mengambil langkah-langkah perbaikan bangsa. Kita juga sudah melupakan sejarah, dimana Moehammad Natsir dalam usia berkisar 21-24 tahun mampu merumuskan perbaikan bangsa dan berdiskusi serius panjang lebar dengan Soekarno selaku presiden Indonesia. Melemahnya budaya diskusi, menulis, berpikir sesuatu untuk perbaikan bangsa telah menjadi ciri kaum muda sekarang. Melihat sesuatu yang salah dalam gerakan mahasiswa, ditambah dengan menurunnya idealisme mahasiswa serta terjangkitnya mahasiswa dengan virus-virus neoliberalisme apakah kita selaku mahasiswa akan tetap diam saja? Bukankah fitrah pemuda sebagai anashir Al Ishlah (Unsur perbaikan)?.

Tentu saja tidak jawabannya! Walaupun dengan kondisi pincang, namun kita harus tetap berjuang. Yang harus kita lakukan sekarang adalah menggenapi kekuatan kita dan perkecil kekurangannya. Semua tindakan kita tidak akan melempem jika kita tidak massif dalam bergerak.Pertama, secara kultural, kita selaku mahasiswa bisa memberikan sebuah pendidikan kepada masyarakat (civic education) yang terlebih dahulu kita para mahasiswa wajib memahami betul apa itu Civic education. Pendidikan yang diberikan terbagi menjadi dua bagian, sektor kejiwaan (erat kaitannya dengan agama) dan sektor intelektual (perubahan pola piker masyarakat). Pendidikan ini akan menjadi acuan bagi masyarakat dalam memilah dan menganalisa kasus korupsi yang terjadi dalam institusi-institusi masyarakat.Kedua, masih bermain secara kultural, jika mahasiswa mampu berartikulasi dalam sebuah gerakan formal (BEM/UKM), tetap mengagendakan pengawalan APBD/APBN dalam rangka terus menjadi pressure group bagi pemerintah. Setidaknya koruptor akan menjadi lebih awas terhadap perilakunya. Namun dalam mengawasi dana APBD ini, mahasiswa tentunya harus tegas dan tidak tebang pilih jika terjadi penyelewengan, dan disertai dengan bukti yang nyata dan akurat dalam mengusut perkara tersebut.Ketiga, jika kita tetap konsisten melakukan gerakan anti korupsi dan mampu bererak masif, membentuk sebuah LSM bisa menjadi kekuatan yang dahsyat. Yang tentu nya LSM tersebut harus besifat Independen dalam bergerak tanpa terpengaruh oleh oknum-oknum bejat yang menyiksa rakyat.Keempat, Mahasiswa harus lebih cerdas dalam menyampaikan aspirasi mereka kepada wakil-wakil keparat masyarakat ini, jangan hanya berkoar-koar dan melakukan tindakan anarkis yang tidak permah di gubris oleh para wakil-wakil bejat itu,bahkan tindakan anarkis itu cenderung merugikan masyarakat dan merusak fasilitas umum juga. Iya kan?? Cara cerdas dalam berdemo itu bisa memanfaatkan kekuatan pers yang pada saat ini lebih berani damn bebas tidak seperti

Page 3: Peran Mahasiswa Dalam Menanggulangi Korupsi Di Masa Depan

pada jaman orde baru bro!! seperti membuat film-film dokumenter tentang  korupsi yang bisa membangkitkan semangat masyarakat dalam memberantas korupsi, atau dengan cara mengadakan diskusi dan kajian tentang korupsi yang disiarkan oleh media massa baik cetak maupun elektronik.Kelima, mahasiswa mengadakan do’a dan dzikir akbar lintas agama secara serentak guna memohon pertolongan kepada Tuhan YME agar dihapuskannya korupsi di bumi pertiwi ini, dan bagi koruptornya diberikan azab yang sangat pedih baik didunia maupun di akhirat. Amin….Keenam, mahasiswa harus membuat badan sendiri yang setatusnya setara dengan komisi pemberantasan korupsi (KPK) dan badan ini bukanlah LSM namun suatu badan resmi seperti KPK, yang bertujuan jelas, membantu KPK dalam menanggulangi korupsi dan membuat citra mahasiswa tidak dipandang sebelah mata oleh pemerintah dan menunjukan bahwa mahasiswa juga ikut berperan penting dalam membangun Reformasi ini.Ketujuh, mahasiswa dilibatkan dalam menentukan APBN dan APBD agar semakin sempitnya peluang para tikus-tikus itu dalam bergerak, misalkan tidak dilibatkan dalam menentukan tersebut, maka pemerintah harus transparan dalam membuat anggaran tersebut serinci-rincinya agar jelas kemana arah dana tersebut disalurkan.Kedelapan, mahasiswa tidak hanya mengawasi kinerja para pejabat saja, tetapi juga harus mengawasi para penegak hokum di Indonesia seperti, pengadilan, kepolisian dan Mahkamah Agung.            Namun mahasiswa sendiri harus konsisten, sabar, bersatu dan gigih dalam pelaksanaan gerakan-gerakan tersebut. Jika mahasiswa itu sendiri plin-plan, sembrono, grasak-grusuk, tindak tegas dan berani otomatis korupsi tidak mungkin hilang bahkan akan bertambah banyaknya tikus-tikus di Negara kita tercinta ini. Tapi, jika mahasiswa telah berjuang semaksimal mungkin namun korupsi tetap saja tidak bisa hilang, maka tinggal kita tunggu saja kehancuran Negara kita. Pasti!!Wallahua’lam bishawab

Bab 1Pendahuluan

A.   Latar Belakang MasalahTindak perilaku korupsi akhir-akhir ramai di perbincangkan, baik di media massa

maupun maupun media cetak. Tindak korupsi ini mayoritas dilakukan oleh para pejabat tinggi negara yang sesungguhnya dipercaya oleh masyarakat luas untuk memajukan kesejahteraan rakyat sekarang malah merugikan negara. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan bagi kelangsungan hidup rakyat yang dipimpin oleh para pejabat yang terbukti melekukan tindak korupsi. Maka dari itu, di sini kami akan membahas tentang korupsi di Indonesia dan upaya untuk memberantasnya.

B.   Rumusan Masalah1.      Apa arti dari korupsi ?2.      Mengapa harus mahasiswa yang memiliki peran dalam memberantas korupsi ?3.      Peran dan upaya apa yang bisa dilakukan oleh mahasiswa?

Page 4: Peran Mahasiswa Dalam Menanggulangi Korupsi Di Masa Depan

C.   Tujuan 1.      Mengetahui arti korupsi.2.      Mengetahui mengapa harus mahasiswa.3.      Mengetahui peran dan upaya yang dilakukan oleh mahasiswa.

Bab 2Pembahasan

Pengertian KorupsiKata korupsi sudah bukan hal yang asing bagi kita. Korupsi berasal dari bahasa latin

Corruptio (Fockema Andreae: 1951) atau Corruptus (Webster Student Dictionary: 1960). Selanjutnya dari bahasa latin itu turun ke dalam bahasa Eropa seperti Inggris: Corruption, Corrupt kemudian dalam bahasa Belanda yaitu Corruptie. Kemudian arti kata korupsi yang telah diterima dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia disimpulkanoleh Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia: Korupsi ialah perbuatan yang buruk seperti pengertian penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan sebagainya (Poerwadarminta : 1976). Sedangkan pengertian korupsi menurut UU No 31 Tahun 1999 jo UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah perbuatan setiap orang baik pemerintahan maupun swasta yang melanggar hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan negara.

Arti harifiah adalah Kebusukan, keburukan, kebejatan, ke tidak jujuran, dapat di suap, Tidak bermoral, penyimpangan dari ke sucian.Menurut perspektif hukum, definisi korupsi di jelaskan dalam 13 pasal ( UU No.31 Tahun 1999 jo. UU No 20 Tahun 2001 ) Merumuskan 30 bentuk / Jenis tindak pidana korupsi, yang di kelompokan SBB :

1. Kerugian keuangan negara2. Suap menyuap3. Penggelapan dalam jabatan4. Pemerasan5. Perbuatan curang6. Benturan kepentingan dalam pengadaan 7. Gratifikasi

Korupsi sudah merebak di hampir seluruh lapisan masyarakat dan sepertinya sudah menjadi sebuah kebudayaan masyarakat Indonesia maka tidak mengherankan apabila negara seringkali mengalami kerugian finansial yang cukup signifikan. Misalnya pada tahun 2006, negara menderita kerugian akibat tindakan korupsi, terutama dalam sektor BUMN sehingga mencapai angka yang cukup mengejutkan yaitu Rp 161 triliun. Angka ini mengalami akselerasi yang cukup cepat karena sebelumnya di tahun 2005 yaitu Rp 125 triliun (data ICW 2006). Akibat tindak kejahatan korupsi ini juga meletakkan Indonesia pada posisi 134 dari 163 negara (yang diurutkan dari negara terbersih sampai ke negara terkorup) dan TI Perception Index Indonesia 2,4. Jumlah kasus juga banyak terjadi, terutama di daerah Barat, Jakarta, Sumatra Selatan dan Bangka Belitung yang mencapai 14-17 kasus per tahun. Banyaknya uang negara

Page 5: Peran Mahasiswa Dalam Menanggulangi Korupsi Di Masa Depan

yang mengalir di kantong-kantong orang-orang tidak bertanggung jawab tentu menimbulkan beberapa dampak menurut Soejono Karni yaitu:

a. Rusaknya sistem tatanan masyarakat.b. Ekonomi biaya tinggi dan sulit melakukan efisiensi.c. Munculnya berbagai masalah sosial di masyarakat.d. Penderitaan sebagian besar masyarakat di sektor ekonomi, administrasi,

            politik, maupun hukum yang pada akhirnya menimbulkan sikap frustasi, ketidak percayaan, apatis terhadap pemerintah yang berdmpak kontraproduktif terhadap pembangunan.             Berdasarkan penjelasan-penjelasan sebelumnya maka sangat penting dalam menangani tindakan korupsi. Maka ada beberapa strategi menurut Hong Kong dengan ICAC-nya dengan pendekatan tiga pilar yaitu:a.       Strategipreventif Upaya pencegahan korupsi melalui perbaikan sistem dan prosedur dengan membangun budaya organisasi yang mengedepankan prinsip-prinsip fairness, transparency, accountability and responsibility yang mampu mendorong setiap individu untuk melaporkan segala bentuk korupsi yang terjadi.b.      Strategi InvestigativeUpaya memerangi korupsi melalui deteksi, investigasi dan penegakan hukum terhadap para pelaku korupsi.c.       Strategi EdukatifUpaya pemberantasan korupsi dengan mendorong masyarakat untuk berperan serta memerangi korupsi dengan sesuai dengan kapasitas dan kewenangan masing-masing maka masyarakat perlu ditanamkan nilai-nilai kejujuran (integrity) serta kebencian terhadap korupsi melalui pesan-pesan moral.

Pentingnya Peran MahasiswaTiga pilar strategi yang dijelaskan di atas pada intinya membutuhkan usaha keras dari

pemerintah dalam memberantas korupsi juga sangat penting dalam melibatkan partisipasi masyarakat/mahasiswa.

Penjelasan sebelumnya telah dipaparkan bahwa pentingnya peran masyarakat dalam memberantas korupsi. Masyarakat yang akan dibahas dalam artikel ini adalah masyarakat intelektual atau kaum terpelajar terutama mahasiswa. Mengapa harus mahasiswa? Karena mahasiwa adalah elemen masyarakat yang paling idealis dan memiliki semangat yang sangat tinggi dalam memperjuangkan sesuatu. Selama ini mahasiswa dipandang bisa cukup signifikan dalam mempengaruhi perubahan kebijakan atau struktur pemerintahan. Di sisi lain mahasiswa juga bisa mempengaruhi lapisan masyarakat lainnya untuk menuntut hak mereka yang selama ini kurang diperhatikan oleh pemerintah. Peran mahasiswa bisa dilihat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan mengenai kebangkitan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda yang mana dipelopori oleh para mahasiswa kedokteran Stovia. Presiden pertama Indonesia, Soekarno sang Proklamator Kemerdekaan RI merupakan tokoh pergerakan dari kalangan mahasiswa.

Page 6: Peran Mahasiswa Dalam Menanggulangi Korupsi Di Masa Depan

Selain itu peristiwa lain yaitu pada tahun 1996, ketika pemerintahan Soekarno mengalami keadaan politik yang tidak kondusif dan memanas kemudian mahasiswa tampil dengan memberikan semangat bagi pelaksanaan Tritura yang akhirnya melahirkan orde baru. Akhirnya, ketika masa orde baru, mahasiswa juga menjadi pelopor dalam perubahan yang kemudian melahirkan reformasi.

Begitulah perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan idealismenya yaitu untuk memperoleh cita-cita dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan di masyarakat. Maka tentunya mahasiswa dituntut utuk benar-benar konsisten atau memegang teguh idelisme mereka. Memang tidak dipungkiri sekarang ini banyak mahasiswa yang sudah luntur idealismenya karena terbuai dengan budaya konsumtif dan hedonisme. Hal tersebuut ternyata membuat mereka semakin berfikir dan bertindak apatis terhadap fenomena yang ada di sekitar mereka dan kecenderungan memikirkan diri mereka sendiri. Padahal perjuangan mahasiswa tidak berhenti begitu saja ada hal lainnya yang menanti untuk diperjuangankan oleh mereka, yaitu dalam melawan dan memberantas korupsi. Bentuk – bentuk peran serta mayarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi menurut UU No. 31 tahun 1999 antara lain adalah SBB :

1. Hak Mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan tindak pidana korupsi

2. Hak untuk memperoleh layanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah tindak pidana korupsi kepada penegak hukum

3. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi

4. Hak memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yg di berikan kepada penegak hukum waktu paling lama 30 hari

5. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum6. Penghargaan pemerintah kepada mayarakat

Upaya Mahasiswa

Faktanya fenomena korupsi selalu tidak berhenti menggrogoti negeri kita, korupsi merupakan kejahatan yang bukan hanya merugikan negara tetapi juga masyarakat. Artinya keadilan dan kesejahteraan masyarakat sudah mulai terancam. Maka saatnya mahasiswa sadar dan bertindak. Adapun upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh mahasiswa adalah:

a.       Menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus.            Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu menanamkan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan korupsi walaupun itu hanya tindakan sederhana, misalnya terlambat datang ke kampus, menitipkan absen kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada para pihak pengurus beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya.

Memang hal tersebut kelihatan sepele tetapi berdampak fatal pada pola pikir dan dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan bahkan yang lebih parah adalah menjadisebuahkarakter. Selain kesadaran pada masing-masing mahasiswa maka mereka juga harus memperhatikan kebijakan internal kampus agar dikritisi sehingga tidak memberikan peluang kepada pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan melalui korupsi. Misalnya ketika penerimaan mahasiswa baru mengenai biaya yang diestimasikan dari pihak kampus kepada calon mahasiswa maka perlu

Page 7: Peran Mahasiswa Dalam Menanggulangi Korupsi Di Masa Depan

bagi mahasiswa untuk mempertanyakan dan menuntut sebuah transparasi dan jaminan yang jelas dan hal lainnya. Jadi posisi mahasiswa di sini adalah sebagai pengontrol kebijakan internal universitas.

Dengan adanya kesadaran serta komitmen dari diri sendiri dan sebagai pihak pengontrol kebijakaninternal kampus maka bisa menekan jumlah pelaku korupsi. Upaya lain untuk menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di lingkungan kampus adalah mahasiswa bisa membuat koperasi atau kantin jujur. Tindakan ini diharapkan agar lebih mengetahui secara jelas signifikansi resiko korupsi di lingkungan kampus.Mahasiswa juga bisa berinisiatif membentuk organisasi atau komunitas intra kampus yang berprinsip pada upaya memberantas tindakan korupsi. Organisasi atau komunitas tersebut diharapkan bisa menjadi wadah mengadakan diskusi atau seminar mengenai bahaya korupsi. Selain itu organisasi atau komunitas ini mampu menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan internal kampus.

Sebagai gambaran, SACW yang baru saja dibentuk pada kabinet KM (semacam BEM) ITB 2006/2007 lalu sudah membuat embrio gerakannya. Tersebar di seluruh wilayah Indonesia, anggota SACW dari UIN Padang sudah mulai mengembangkan sayap. Begitu pula mereka yang berada di UnHalu Sulawesi sudah melakukan investigasi terhadap rektorat mereka yang ternyata memang terjerat kasus korupsi.

b.      Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan korupsi.Upaya mahasiswa ini misalnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai

bahaya melakukan tindakan korupsi karena pada nantinya akan mengancam dan merugikan kehidupan masyarakat sendiri. Serta menghimbau agar masyarakat ikut serta dalam menindaklanjuti (berperan aktif) dalam memberantas tindakan korupsi yang terjadi di sekitar lingkungan mereka. Selain itu, masyarakat dituntut lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dirasa kurang relevan. Maka masyarakat sadar bahwa korupsi memang harus dilawan dan dimusnahkan dengan mengerahkan kekuatan secara massif, artinya bukan hanya pemerintah saja melainakan seluruh lapisan masyarakat.c.       Menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah.

Mahasiswa selain sebagai agen perubahan juga bertindak sebagai agen pengontrol dalam pemerintahan. Kebijakan pemerintah sangat perlu untuk dikontrol dan dikritisi jika dirasa kebijakan tersebut tidak memberikan dampak positif pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan semakin memperburuk kondisi masyarakat. Misalnya dengan melakukan demo untuk menekan pemerintah atau melakukan jajak pendapat untuk memperoleh hasil negosiasi yang terbaik.d.      Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial terkait dengan kepentingan publik.e.       Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.f.       Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga ke tingkat pusat/nasional.g.      Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan peme-rintahan negara dan aspek-aspek hukumnya.h.      Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas.

Page 8: Peran Mahasiswa Dalam Menanggulangi Korupsi Di Masa Depan

PENUTUPa.     KesimpulanDari teori yang telah kami sajikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Korupsi adalah tindakan yang harus diberantas segera karena mengancam keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga perlu peran serta semua lapisan masyarakat. Mahasiswa adalah salah satu bagian masyarakat yang mempunyai pengaruh signifikan dalam memperngarhi kebijakan pemerintah dan menggerakkan lapisan masyarakat yang lain. Sehingga pemberantasan korupsi bisa lebih efektif. Upaya-upaya yang dilakukan mahasiswa adalah menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus, memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan korupsi dan menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah. Maka mahasiwa harus lebih berkomitmen dalam memberantas korupsi supaya upaya mereka berjalan semaksimal mungkin.

Meski demikian, pemberantasan korupsi jangan menajadi “jalan tak ada ujung”, melainkan “jalan itu harus lebih dekat ke ujung tujuan”. Upaya-upaya untuk mengatasi persoalan korupsi dapat ditinjau dari struktur atau sistem sosial, dari segi yuridis, maupun segi etika atau akhlak manusia.

b.     Saran

        Perlu dikaji lebih dalam lagi tentang teori upaya pemberantasan korupsi di Indo-nesia agar mendapat informasi yang lebih akurat.        Diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasi-kannya di dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

http://harissoekamti.blogspot.com/2011/10/makalah-tentang-upaya-upaya.html#ixzz2h2ErTGUQ

Mochtar. 2009. “Efek Treadmill” Pemberantasan Korupsi : Kompas

Risbiyantoro, Mohamad, 2005. Peranan Mahasiswa dalam Memerangi Korupsi, Op cit.

Erica, Peran Gerakan Mahasiswa dalam Pemberantasan Korupsi, dalam http://ericamourissa.ngeblogs.com, 2007Qyonglee. 2008. Mahasiswa dan Korupsi. Dalam http://qyonglee.multiply.com. http://munajathati.wordpress.com/2012/05/19/peran-dan-upaya-mahasiswa-dalam-memberantas-korupsi/Pengertian Dasar-Dasar Korupsi. Dalam http://antikorupsi.org.http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/08/upaya-pemberantasan-korupsi-di-indonesia.html