PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH...

83
PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOW PARA SANTRI (Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak Tahun 2011/ 2012) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam Oleh TRISNO EKO RIYANTO 072411081 JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Transcript of PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH...

Page 1: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOW

PARA SANTRI

(Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Desa Bintoro

Kecamatan Demak Kabupaten Demak Tahun 2011/ 2012)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)

Dalam Ilmu Ekonomi Islam

Oleh

TRISNO EKO RIYANTO

072411081

JURUSAN EKONOMI ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

2

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 4 (empat) eks

Hal : Naskah Skripsi

An. Sdr Trisno Eko Riyanto

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari’ah

IAIN Walisongo

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan melakukan perbaikan seperlunya

bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudara:

Nama : Trisno Eko Riyanto

NIM : 072411081

Jurusan : Ekonomi Islam

Judul : PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH

FLOW PARA SANTRI. (Studi Kasus Di Koperasi

Pondok Pesantren At-Taslim Desa Bintoro

Kecamatan Demak Kabupaten Demak)

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat

segera di munaqosahkan.

Demikian harap menjadikan maklum

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Djohan Masruhan, MM H. Ahmad Furqon, LC, MA.

NIP. 19510510 198203 1 002 NIP. 19751218 200501 1 002

KEMENTRIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS SYARI’AH Jl. Prof. Dr. Hamka Telp./Fax. (024) 7601291. 7615387 Semarang

50185

Page 3: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

3

Page 4: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

4

ABSTRAK

Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhi

satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha,koperasi

mempunyai tujuan yang utama ialah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

anggota-anggotanya. Dan mengenai koperasi sangat berkaitan dengan ekonomi,

mengingat ekonomi sering kali belum mampu memberikan jawaban-jawaban

yang memuaskan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam menganalisis

dan membangun koperasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran koperasi dalam

mengatur cash flow para santri di Pondok Pesantren At-Taslim, yang diteliti

adalah pondok pesantren At-Taslim. Penelitian ini termasuk jenis penelitian

lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang meneliti obyek di lapangan

untuk mendapatkan data dan gambaran yang jelas dan konkrit tentang hal-hal

yang berhubungan dengan permasalahan yang di teliti. Dan metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif

analisis yaitu sebuah metode analisis dengan mendiskripsikan suatu situasi atau

area populasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat, dengan

teknik pengumpulan data, interview, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peran koperasi dalam mengatur

cash flow para santri di koperasi pondok pesantren At-Taslim adalah ikut serta

dalam pendidika manajemen keuangan para santri, hal tersebut sesuai dengan

tujuan dari didirikannya pondok pesantren At-Taslim yaitu mendidik para santri

dengan ilmu agama dan juga ilmu perekonomian. Diberikannya fasilitas

pembiayaan diluar konsumtif bagi para santri, pembiayaan ini diberikan apabila

ada kekurangan atau keterlambatan pemberian/pengiriman uang dari orang tua.

Pengabilan simpanan dengan syarat menunjukkan kartu tanda anggota pondok

pesantren dan pengurus koperasi menanyakan buat keperluan apa uang tersebut,

apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

mencairkan uangnya. Pemberian/pengiriman uang dari orang tua untuk santri

langsung masuk ketabungan, hal tersebut dilakukan agar orang tua tidak

kecolongan dalam mentasarubkannya. Pengelolaan simpanan para santri menjadi

satu dengan simpanan yang lainnya untuk di putar. Pemberian hibah dari koperasi

langsung di masuk ketabungan, untuk pengambilannya terserah para santri mau di

ambil kapan, dan untuk menjaga keuangan para santri agar tidak boros.

Kata Kunci: Peran Koperasi, Mengatur Cash Flow

Page 5: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

5

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis

menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang

telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-

pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam

referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 30 Desember 2011

Deklarator,

Trisno Eko Riyanto

Nim. 072411081

Page 6: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

6

MOTTO

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.

(QS. Al-Maidah: 2)

Page 7: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

7

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis

persembahkan kepada:

1. Ayah dan Ibunda tercinta (Sururi, dan Hidayah Dien Fatimah) yang telah

memberikan segalanya bagi penulis, terima kasih atas segala kasih sayang

serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putranya. Tiada yang

dapat penulis perbuat untuk membalas kebaikan mereka. Hanya sekuntum

do’a yang dapat penulis berikan. Jazakumullah khoirukum khoirol jaza,’

semoga Allah SWT. membalas amal kebaikan mereka dengan balasan yang

berlipat ganda, Amin.

2. Adik-adikku tercinta Tri Wahyuni dan Robbiatus Shofiyah, yang menjadi

penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan menjalani hidup ini.

3. Para Guru dan Dosen yang senantiasa selalu penulis harapkan barokah

ilmunya.

4. Sahabat-sahabat dan teman-teman Prodi Ekonomi Islam angkatan 2007,

khususnya paket EIB’07 (Ekonomi Islam kelas B angkatan 2007) yang selalu

berbagi dalam suka maupun duka.

5. Teman dekatku yang selalu mensuport serta membantuku.

6. Almamater dan Pengelola Prodi Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN

Walisongo Semarang.

7. Kepada semua pihak yang telah bersedia dengan tulus ikhlas mendo’akan dan

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT selalu

memberi limpahan rahmat dan hidayah serta kesabaran dan ketabahan kepada

semua dalam mengarungi bahtera kehidupan ini.

Page 8: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

8

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih dan maha

penyanyang, yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

“PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOW PARA

SANTRI” (Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Desa

Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak), dengan baik dan lancar,

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung

Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat dan para pengikut beliau.

Kepada semua pihak yang membantu kelancaran dalam penulisan skripsi

ini, penulis hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tinginya, khususnya kepada:

1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang

2. Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Dr. Ali Murtadlo, M.Ag selaku Kajur Ekonomi Islam, serta Bapak Nur

Fatoni, M.Ag selaku Sekjur Ekonomi Islam.

4. Drs. H. Djohan Masruhan, MM, selaku Dosen Pembimbing I, serta H.

Ahmad Furqon, LC, MA, selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap civitas akademika Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang,

para dosen, karyawan beserta staf-stafnya.

6. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan penulis, atas segala

kasih sayang serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putranya.

7. Semua sahabat dan teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan

satu-persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

8. Pihak Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim yang telah memberikan ijin

untuk melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

9

9. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan

skripsi ini.

Teriring do’a semoga Allah SWT membalas kebaikan amal semua pihak

yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, dan mudah–mudahan apa yang

penulis tuangkan dalam skripsi ini dapat menambah informasi dan bermanfaat

bagi semua pihak.

Semarang, 30 Desember 2011

Penulis

Trisno Eko Riyanto

Nim. 072411081

Page 10: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. iv

HALAMAN DEKLARASI .......................................................................... v

HALAMAN MOTTO .................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ viii

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... x

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 9

E. Tinjauan Pustaka .................................................................. 9

F. Metode Penelitian ................................................................. 12

G. Sistematika Penulisan ........................................................... 16

BAB II : KETENTUAN UMUM TENTANG KOPERASI DAN CASH

FLOW

A. Koperasi ................................................................................ 18

1. Pengertian Koperasi Secara Umum .............................. 18

2. Asas, Landasan, Fungsi, Tujuan, Prinsip, dan Manajemen

Koperasi ........................................................................ 19

3. Landasan Hukum Islam Tentang Koperasi ................... 26

4. Koperasi dalam Teori Prinsip Syari’ah ......................... 30

Page 11: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

11

B. Al- Wadi’ah .......................................................................... 32

1. Pengertian Al-Wadi’ah .............................................. 32

2. Dasar Hukum Al-Wadi’ah ......................................... 35

3. Rukun dan Syarat Al-Wadi’ah .................................. 36

4. Hukum Menerima Benda Titipan .............................. 36

C. Koperasi Pondok Pesanteren ................................................ 37

1. Kolektifitas Pondok Pesantren .................................. 37

2. Bidang Usaha Koperasi Pondok Pesantren ............... 45

D. Sisa Hasil Usaha ................................................................... 46

1. Pengertian Sisa Hasil Usaha ...................................... 46

2. Pembagian Sisa Hasil Usaha ..................................... 46

E. Cash Flow ............................................................................. 48

1. Pengertian Cash Flow .............................................. 48

2. Keterbatasan Cash Flow ........................................... 49

3. Manfaat Cash Flow .................................................. 50

4. Langkah-Langkah Penyusunan Cash Flow .............. 50

F. Kewajiban dan Hak Anggota Koperasi ................................ 51

1. Kewajiban Anggota Koperasi.................................... 51

2. Hak Anggota Koperasi .............................................. 51

BAB III : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Letak Geografis Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim...... 53

B. Sejarah Berdirinya Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim . 53

C. Organisasi dan Manajemen Koperasi Pondok Pesantren

At-Taslim .............................................................................. 55

1. Keanggotaan .................................................................... 55

2. Pengurus, Pengawas dan Penasehat ................................ 55

D. Unit-Unit Usaha.................................................................... 55

1. Unit Simpan Pinjam Syari’ah .......................................... 55

2. Unit Usaha Warung Telkom ............................................ 56

3. Unit Usaha Perkayuan ..................................................... 56

Page 12: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

12

4. Unit Usaha Grosir ............................................................ 56

5. Unit Usaha Bengkel dan Sparepart ................................. 57

6. Unit Usaha Warung Serba Ada LPNU (WASERDA

LPNU)…………………………………………………... 57

7. Unit Usaha Depo Isi Ulang Air Minum (DAMIU

QIA)................................................................................ 57

E. Perkembangan Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim ........ 58

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Terhadap Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow

Para Santri (Studi Kasus Di Koperasi Pondok Pesantren At-

Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten

Demak).. ............................................................................... 60

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 64

B. Saran-saran ........................................................................... 65

C. Penutup ................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Akta Pendirian Koperasi.

Lampiran 2 : Struktur Organisasi Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim.

Lampiran 3 : Nama Anggota Dan SHU Simpanan Anggota Koperasi Pondok

Pesantren At-Taslim.

Lampiran 4 : Surat Perjanjian Akad Pinjaman Dan Akad Nadzar.

Lampiran 5 : Neraca Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Tahun 2007-2010.

Lampiran 6 : Laporan Rugi/Laba Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Tahun

2007-2010.

Lampiran 7 : Daftar Perincian SHU Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim

Tahun 2007-2010.

Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Pengantar Wawancara.

Page 14: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

14

MOTO

1. Berlomba-lombalah untuk mencari ilmu, jangan harta yang kita cari, karena

ilmulah yang akan mengatur kita, sedangkan harta kitalah yang mengatur.

2. Jadilah orang yang baik, dan jangan jadi orang yang sekedar kelihatan baik.

3. Teruslah berusaha untuk mencapai cita-cita, pantang menyerah, semangat dan

janganlah mudah putus asa.

4. Tiada pernah suatu kejadian menimpa tanpa ada pelajaran yang dapat kita

ambil darinya.

Page 15: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pondok Pesantren (Ponpes) adalah salah satu lembaga pendidikan

Islam tertua di Indonesia, keberadaan dan perannya dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa telah diakui oleh masyarakat. Dalam perkembangannya

Pondok Pesantren berfungsi sebagai pusat bimbingan dan pengajaran ilmu-

ilmu agama Islam (tafaqquh fi al din) yang telah banyak melahirkan ulama,

tokoh masyarakat dan mubaligh. Seiring dengan laju pembangunan dan

tuntutan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Ponpes

telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan peran dan sekaligus

memberdayakan potensinya bagi kemaslahatan lingkungannya. Salah satu

bentuk adaptasi nyata yang telah dilaksanakan adalah pendirian koperasi di

lingkungan Ponpes dan dikenal dengan sebutan koperasi pondok pesantren

(Kopontren).

Keberadaan gerakan koperasi di kalangan pesantren sebenarnya

bukanlah cerita baru, sebab pendiri koperasi pertama di bumi Nusantara

adalah Patih Wiriatmadja, seorang muslim yang sadar dan menggunakan dana

masjid untuk menggerakan usaha simpan pinjam dalam menolong jama’ah

yang membutuhkan dana. Tumbuhnya gerakan koperasi di kalangan santri

merupakan salah satu bentuk perwujudan dari konsep ta‟awun (saling

Page 16: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

16

menolong), ukhuwah (persaudaraan), tholabul ilmi (menuntut ilmu) dan

berbagai aspek ajaran Islam lainnya.1

Koperasi adalah suatu bentuk kerjasama dalam lapangan perekonomian.

Kerjasama ini diadakan oleh orang-orang yang memiliki kesamaan jenis

kebutuhan hidup mereka. Orang-orang ini bersama-sama mengusahakan

kebutuhan sehari-sehari, yang mereka butuhkan. Untuk mencapai tujuan itu

diperlukan adanya kerjasama yang akan berlangsung terus, oleh sebab itu

dibentuklah suatu perkumpulan sebagai bentuk kerjasama itu.2

Bentuk kerjasama tersebut untuk mewujudkan pembangunan Nasional

yang dilakukan oleh bangsa Indonesia itu sendiri. Pembangunan tersebut

merupakan bentuk pembangunan manusia seutuhnya yang dilakukan

bersama-sama bertujuan untuk mewujudkan Undang-Undang Dasar 1945.

Pemerintah secara tegas menetapkan bahwa dalam rangka pembangunan

nasional dewasa ini, koperasi harus menjadi tulang punggung dan wadah bagi

perekonomian rakyat.

Kebijaksanaan Pemerintah tersebut sesuai dengan isi UUD 1945 pasal

33 ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha

bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Di dalam penjelasan UUD 1945

tersebut diungkapkan bahwa membangun usaha yang sesuai adalah koperasi.3

Oleh karena itu, peran koperasi menjadi penting berkaitan dengan

pelaksanaan tujuan di atas. Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang

1 Azra Azyumardi, Pesantren, Kontinuitas dan Perubahan, dalam Bilik-bilik Pesantren :

Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta: paramadina, 1997, h. 1. 2 Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi, Jakarta: PT. Rineka cipta, 2007,

h. 1. 3 Ibid, h. 9.

Page 17: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

17

dapat mengumpulkan dan membentuk kekuatan ekonomi bersama-sama agar

dapat meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat

sekitar pada umumnya.

Ninik Widiyanti berpendapat bahwa koperasi bersifat terbuka untuk

umum. Setiap orang tanpa memandang golongan, aliran, kepercayaan atau

agama orang itu, dapat diterima sebagai anggota koperasi. Koperasi memang

merupakan salah satu wadah persatuan orang-orang yang miskin dan lemah

ekonominya, untuk bekerjasama memperbaiki nasib dan meningkatkan taraf

hidup mereka.4

Pernyataan ini sesuai dengan asas usaha koperasi pondok pesantren

yang notabennya koperasi yang berlandaskan syari’ah Islam yakni;

berdasarkan konsep gotong royong, dan tidak dimonopoli oleh salah satu

orang pemilik modal. Begitu pula dalam hal keuntungan yang diperoleh

maupun kerugian yang diderita harus dibagi secara sama rata dan

proporsional.

Pada permulaanya kita mengenal 3 (tiga) jenis bentuk koperasi yang

didasarkan pada bidang-bidang usahanya, yaitu koperasi konsumsi, koperasi

produksi, dan koperasi kredit. Selanjutnya terjadi perkembangan usaha yang

juga memerlukan perkembangan struktur organisasi, sehingga penjenisan

koperasi seperti di atas terasa kurang tepat dan perlu dikembangkan pula.

Perkembangan usaha koperasi berlangsung serba cepat dan luas mengikuti

kemajuan ekonomi dan tingkat kepentingan/ kebutuhan para anggotanya, ini

4 Ninik Widiyanti, Koperasi dan Perekonomian Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1989, h. 4.

Page 18: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

18

berarti bahwa usaha-usaha dan pelayanan-pelayanannya telah meningkat,

walaupun demikian gerak organisasinya tetap bertahan dengan kuat pada

sendi-sendi yang khas, yaitu: Mengutamakan kesejahteraan para anggotanya

dengan gerakan cepat dan tepat.5

Sehubungan dengan perkembangan-perkembangan seperti diatas maka

untuk mengusahakan pengelompokan yang lebih jelas tentang fungsi-fungsi

koperasi menurut jenis dan berbagai bidang usahanya, orang-orang banyak

tertarik untuk membagi koperasi sebagai berikut:6 Pertama berdasarkan

fungsi usahanya (koperasi konsumsi, koperasi produksi, koperasi kredit,

koperasi jasa, dan lain-lain), Kedua berdasarkan kelompok orang-orang yang

secara homogen mempunyai kelompok yang sama (koperasi pegawai negeri,

koperasi ABRI, PEPABRI, koperasi nelayan, koperasi petani, koperasi

pelajar/ mahasiswa, koperasi pesantren, dan lain-lain, Ketiga berdasarkan

jenis barang yang diolah atau dijadikan objek kegiatan (koperasi kopra,

koperasi batik, koperasi garam rakyat, koperasi tembakau, koperasi

perikanan/ peternakan, dan lain-lain).

Selanjutnya untuk mendukung terwujudnya iklim yang sehat (kondusif)

dalam pengembangan perkoperasian, pemerintah juga telah mengeluarkan

Undang-Undang No. 5 tahun 1999 tentang pelarangan monopoli dan praktek

persaingan yang tidak sehat. Disamping itu juga didukung dengan berbagai

peraturan, antara lain Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang

pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi, Peraturan

5 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: PT. Rineka cipta, 2005, h. 1.

6 Ibid, h. 3.

Page 19: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

19

Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang modal penyertaan pada koperasi.

Dengan adanya peraturan-peraturan tersebut diharapkan koperasi dapat

berkembang seperti badan usaha yang lain.7

Selain Peraturan Pemerintah tersebut, untuk memacu pemerataan dan

memperluas kesempatan berusaha melalui koperasi, pemerintah

mengeluarkan Instruksi Presiden No. 18 tahun 1998 tentang peningkatan

pembinaan dan pengembangan perkoperasian. Inti dari kebijakan tersebut

adalah masyarakat akan memiliki kemudahan dan kebebasan untuk

mendirikan dan mengembangkan koperasi sesuai dengan potensi, keinginan

dan kemampuannya dalam mengelola potensi ekonomi. Tentu saja setiap

koperasi yang didirikan harus tetap dalam koridor yang menerapkan asas,

prinsip dan semangat murni yang dianut dan dikembangkan oleh koperasi.

Dengan kondisi ini diharapkan akan tumbuh koperasi-koperasi sejati (genuine

co-operatives) bukan koperasi yang direkayasa (pseudo cooperatives) oleh

pemerintah atau siapapun.8

Dalam GBHN 1988 juga menyatakan bahwa koperasi sebagai gerakan

ekonomi rakyat perlu terus didorong pengembangannya dalam rangka

mewujudkan demokrasi ekonomi. Koperasi harus dapat berkembang menjadi

lembaga ekonomi rakyat yang mandiri, yang pertumbuhannya berakar di

dalam masyarakat. Untuk itu perlu lebih ditingkatkan kesadaran, kegairahan

7Pedoman Pembinaan Dan Pengembangan Koperasi Pondok Pesantren, Jakarta: Deartemen

Agama RI, 2003, h. 1. 8 Hendrojogi, Koperasi Asas-asas, Teori Dan Praktik,Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,

2007, h. 342

Page 20: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

20

dan kemampuan masyarakat luas untuk berkoperasi, antara lain melalui

pendidikan, penyuluhan dan pembinaan pengelolaan koperasi.9

Asumsi manusia rasional merupakan dasar dari pemikiran ekonomi,

sehingga setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia yang rasional

akan berprinsip pada prinsip ekonomi yaitu menggunakan sumber yang

terbatas untuk mencapai hasil yang maksimal. Untuk terlaksananya proses

ekonomi dalam sebuah koperasi yang baik maka faktor lain yang sangat

menentukan adalah terciptanya suatu koperasi dengan pengelolaan organisasi

yang lebih efektif.

Terutama dalam koperasi pesantren perlu adanya pengelolaan yang

baik, yang mana dalam kegiatan ekonomi ini santri ikut serta dalam

mengelola proses ekonomi yang sedang berlangsung. Koperasi pondok

pesantren ini memberikan arahan bagi santri dalam kegiatan ekonomi dan

kegiatan itu dijadikan sebagai media pendidikan bagi para santri, tujuannya

untuk memberikan arahan bagi santri tentang cara memilih berbagai alternatif

yang dapat memuaskan kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Yang mana

dengan adanya koperasi pesantren kebutuhan santri dapat terpenuhi dan

koperasi pondok pesantren menyediakan apa yang santri butuhkan tetapi

bukan hanya pihak pesantren saja, koperasi pesantren ini juga memberikan

kebebasan kepada masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan ekonomi

sesuai dengan kebutuhan mereka.

9 Ninik Widiyanti, Koperasi dan Perekonomian Indonesia, Jakarta : Bina Aksara,1989, h. 5

Page 21: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

21

Bila suatu koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan produk

kepada anggotanya dibanding dengan nonkoperasi maka dengan sendirinya

anggota akan bertransaksi dengan koperasi. Demikian halnya dengan koperasi

pondok pesantren, jika koperasi pondok pesantren mempunyai keunggulan

dalam menawarkan alternatif investasi kepada investor, maka investor akan

menanamkan dananya kepada koperasi pondok pesantren. Dengan demikian,

bisa dikatakan bahwa anggota dan masyarakat dapat dianggap sebagai

konsumen potensial atau investor potensial yang sewaktu-waktu dapat ditarik

oleh unit usaha dalam rangka hubungan bisnis.10

Dari jenisnya koperasi pondok pesantren At-Taslim termasuk jenis

koperasi fungsional karena usaha yang di geluti adalah jasa simpan pinjam,

anggotanya terdiri dari santri, alumni dan masyarakat di sekitar pondok

pesantren. Penelitian ini akan membahas tentang peran koperasi dalam

mengatur cash flow para santri.

Karena dulu pernah ada kejadian seorang santri kehilangan uang, untuk

mencegah kejadian tersebut terjadi kembali koperasi bekerja sama dengan

pengurus pondok pesantren untuk mewajibkan para santri menyimpan

uangnya di koperasi, hal tersebut dilakukan agar keamanan uang para santri

dapat terjamin, sebab hampir seluruh santri sekolahnya tidak di dalam

lingkungan pondok pesantren tapi sekolahnya diluar lingkungan pondok

pesantren, kalau di simpan di kamar takutnya nanti bisa hilang atau dicuri

orang, dan menurut ibu Hidayah Dien Fatimah pengurus Koperasi Pegawai

10

Hendar, Ekonomi Koperasi, Jakarta : FE-UI,1999, Cet. Kelima, h. 7

Page 22: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

22

Negeri Kecamatan Guntur berpendapat bahwa pendapatan sisa hasil usaha itu

tergantung pada setoran awalnya, apabila setoran awalnya besar maka

pendapatan sisa hasil usahanya juga besar dan sebaliknya apabila setoran

awalnya kecil maka pendapatan sisa hasil usahanya juga kecil.

Atas dasar pertimbangan yang telah dikemukanan di atas, maka peneliti

memberi judul “Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow Para

Santri” (Studi Kasus di Koperasi Pondok pesantren At-Taslim Desa

Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak).

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka permasalaha yang akan

diteliti adalah:

Bagaimana peran koperasi dalam mengatur cash flow para santri di

koperasi pondok pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak

Kabupaten Demak?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka tujuan yang yang akan

dicapai dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui bagaimana peran koperasi dalam mengatur cash flow

para santri di koperasi pondok pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan

Demak Kabupaten Demak.

Page 23: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

23

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi koperasi pondok pesantren di kabupaten Demak

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai saran dan

pertimbangan bagi pengurus koperasi pondok pesantren dalam menarik

minat anggota untuk menabung dan pemberian sisa hasil usaha (SHU)

demi tercapainya tujuan koperasi yang bersangkutan.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan akan dapat menambah pengetahuan atau

cakrawala berfikir dalam hal wawasan dibidang ekonomi dan

perkoperasian, khususnya koperasi pondok pesantren serta sebagai ajang

ilmiah untuk menerapkan berbagai teori yang diperoleh dibangku kuliah

dalam praktek di lapangan.

3. Bagi pembaca dan almamater

Hasil penelitian ini semoga bermanfaat bagi pembaca dalam

rangka pemenuhan informasi dan referensi atau bahan kajian dalam

menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya perkoperasian pondok

pesantren.

E. Telaah Pustaka

Telah menjadi sebuah ketentuan di dunia akademis, bahwa tidak ada

satupun bentuk karya seseorang yang terputus dari usaha intelektual yang

dilakukan generasi sebelumnya, yang ada adalah kesinambungan pemikiran

Page 24: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

24

dan kemudian dilakukan perubahan yang signifikan. Penulisan ini juga

merupakan mata rantai dari karya-karya ilmiah yang lahir sebelumnya.

Namun sejauh informasi yang penulis ketahui penelaahan terhadap masalah

yang penulis angkat belum pernah penulis temui.

Hal tersebut tercermin dalam hasil penelitian yang relevan dengan

permasalahan penelitian ini, antara lain skripsi-skripsi yang ada kaitannya

dengan tema skripsi penulis diantaranya adalah:

1. Skripsi yang yang ditulis oleh Agus Taufik Ismail yaitu “ pengaruh

partisipasi anggota tehadap sisa hasil usaha di Koperasi Pegawai

Negeri Republik Indonesia (KPRI) Tumbal Kecamatan Ciamis

Kabupaten Ciamis” dalam skripsi ini Menunjukkan adanya pengaruh

yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti. Pengujian dengan

menggunakan analisis ratio, analisis regresi sederhana dengan uji

koefisien korelasi dan uji koefisien determinasi.11

2. Skripsi yang disusun oleh Reni Anggraeni yaitu “ Manfaat Pengelolaan

Koperasi Pesantren Sebagai Media Pendidikan Ekonomi Para Santri

(Studi Komparatif di Koperasi Pondok Pesantren Assalam Sukabumi)”

dalam skripsi ini dijelaskan tentang Pengelolaan Koperasi Pesantren

sangat bermanfaat dan melatih tanggung jawab santri terhadap suatu

pekerjaan, Minat santri dalam mengelola koperasi pesantren sangat baik

11

Agus Taufik Ismail, Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha di Koperasi

Pegawai Negeri Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Semarang, 2007

Page 25: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

25

dan pengelolaan koperasi pesantren yang berkualitas dapat menambah

media pendidikan bagi para santri.12

3. Thesis yang disusun oleh Nur Azizah yaitu “ Pengaruh Modal Terhadap

Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada KPRI Al-Ikhlas MAN

Semarang “ dalam skripsi ini dijelaskan bahwa modal secara nyata

berpengaruh positif terhadap peningkatan perolehan SHU KPRI Al-

Ikhlas MAN I Semarang dengan menggunakan analisis regresi di peroleh

thitung sebesar 3,514 > ttabel (2,00) dengan probabilitas 0,001 < 0,05 yang

berarti ada pengaruh positif perkembangan modal terhadap peningkatan

perolehan SHU anggota KPRI Al Ikhlas MAN I Semarang.13

4. Skripsi yang disusun oleh Galih Tri Purnomo yaitu “Analisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai

Republik Indonesia (KPRI) Di Surakarta” dalam skripsi ini disimpulkan

bahwa modal sendiri mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap besarnya SHU yang diperoleh KPRI, diketahui nilai t statistik

variabel modal sendiri sebesar 2,037214. Modal luar mempunyai

pengaruh yang negatif terhadap besarnya SHU yang diperoleh KPRI,

diketahui nilai t statistik variabel modal luar sebesar -5,385923. Jumlah

anggota tidak mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya SHU yang

diperoleh KPRI. Volume usaha mempunyai pengaruh yang positif

12

Reni Anggraeni yaitu, Manfaat Pengelolaan Koperasi Pesantren Sebagai Media

Pendidikan Ekonomi Para Santri (Studi Komparatif di Koperasi Pondok Pesantren Assalam

Sukabumi), Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008 13

Nur Azizah yaitu, Pengaruh Modal Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada

KPRI Al-Ikhlas MAN Semarang, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2005

Page 26: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

26

terhadap besarnya SHU yang diperoleh KPRI, diketahui nilai t statistik

variabel volume usaha sebesar 4,632199.14

Dari penelaahan di atas, maka dapat jelaslah pokok permasalahan yang

akan penulis kaji dalam penulisan skripsi ini berbeda dengan penulisan atau

penelitian sebelumnya, karena dalam penelitian ini penulis mencoba meneliti

peran koperasi dalam mengatur cash flow para santri di koperasi pondok

pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak.

F. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menggunakan suatu metode

guna memperoleh data-data tertentu sebagai suatu cara pendekatan ilmiah

agar diperoleh suatu hasil yang baik, sehingga dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya.

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

menggunakan metode sebagai berikut :

1. Jenis penelitian

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

research), yaitu suatu penelitian yang meneliti obyek di lapangan untuk

mendapatkan data dan gambaran yang jelas dan konkrit tentang hal-hal

yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.15

14

Galih Tri Purnomo yaitu , Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Surakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret, 2009

15

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 1992, h. 18

Page 27: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

27

Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang peran koperasi

dalam mengatur cash flow para santri di koperasi pondok pesantren At-

Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak.

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif, yakni

penelitian yang bermaksud memahami fenomena-fenomena yang

menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur

analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.16

2. Sumber data

Adapun sumber data dalam penelitian ini, adalah :

a. Sumber data primer

Yaitu sumber data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti

dari sumber pertama.17

Data yang penulis butuhkan adalah data yang

terkait dengan peran koperasi dalam mengatur cash flow para santri

di koperasi pondok pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan

Demak Kabupaten Demak, data ini penulis uraikan di bab III. Data

primer ini sangat menentukan pembahasan skripsi ini adapun data

primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa informasi dari

pengurus koperasi dan anggota koperasi pondok pesantren At-

Taslim.

16

Anselm Straus, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, Surabaya: PT Bina Ilmu offset,

1997, h. 11

19 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995,

h. 84

20 Ibid., h. 85

Page 28: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

28

b. Sumber data sekunder

Yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data.18

Data sekunder yang dibutuhkan dalam

penelitian ini dapat berupa dokumen yang ada pada koperasi pondok

pesantren At-Taslim.

c. Pengumpulan data

Agar diperoleh data yang valid, penulis menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1) Wawancara (Interview)

Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud

untuk mengkonstruksikaan mengenai orang, kejadian, kegiatan

organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan

dua pihak antara pewawancara dengan orang yang

diwawancarai.19

Wawancara ini dilakukan peneliti untuk

memperoleh informasi yang mendalam mengenai peran koperasi

dalam mengatur cash flow para santri di koperasi pondok

pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak

Kabupaten Demak.

2) Observasi

Observasi peneliti gunakan untuk melakukan pengamatan

dan penyelidikan terhadap obyek sebagai instrumen penelitian

18

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung, Alfa Beta, cv,

2011, h. 225 19

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologi ke Arah

Ragam Varian Kontemporer, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007, h. 155

Page 29: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

29

untuk mendapatkan data yang akurat.20

Adapun alat

pengumpulan datanya disebut panduan observasi, yang

digunakan untuk mendapatkan data hasil pengamatan baik

terhadap benda, kondisi, situasi, kegiatan, proses, penampilan

atau tingkah laku yang ada di koperasi pondok pesantren At-

Taslim.21

3) Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya

barang-barang tertulis.22

Dokumentasi ini digunakan untuk

menggali data tentang laporan keuangan, laporan pembagian

sisa hasil usaha, data jumlah anggota, akta pendirian, anggaran

dasar, surat perjanjian akad pinjaman dan akad nadzar koperasi

pondok pesantren At-Taslim.

3. Analisis data

Secara garis besar, analisis yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode deskriptif analisis, yakni sebuah metode analisis

dengan mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi tertentu bersifat

factual secara sistematis dan akurat.23

Deskriptif analisis yaitu

mendeskripsikan pelaksanaan, dalam hal ini difokuskan pada peran

20

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1998, h. 204 21

Sanapiah Faisal, Format-format penelitian sosial, Dasar-dasar dan aplikasi, Jakarta,

CV. Rajawali, 1992, h. 136 22

Suharsimi Arikunto, Op. cit, h. 135 23

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002, hlm. 41

Page 30: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

30

koperasi dalam mengatur cash flow para santri di koperasi pondok

pesantren At-Taslim, analisis ini akan digunakan pada bab IV.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapat gambaran yang mudah dimengerti, maka sebelum

memasuki materi permasalahan, terlebih dahulu akan penulis uraikan tentang

sistematika penulisan yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, telaah pustaka, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: PEMBAHASAN UMUM TENTANG KOPERASI

Bab ini akan membahas tentang pengertian koperasi, koperasi

dalam teori islam dan teori umum, koperasi pondok pesantren, sisa

hasil usaha, cash flow, serta hak dan kewajiban anggota koperasi.

BAB III: GAMBARAN UMUM TENTANG OBJEK PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum koperasi

pondok pesantren At-Taslim, meliputi sejarah koperasi, letak

geografis koperasi, pengurus koperasi, dan struktur organisasi di

koperasi pondok pesantren At-Taslim.

Page 31: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

31

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai Analisis terhadap peran

koperasi dalam mengatur cash flow para santri di koperasi pondok

pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten

Demak.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab terakhir ini berisi kesimpulan, saran-saran dan penutup.

Page 32: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

32

BAB II

PEMBAHASAN UMUM TENTANG KOPERASI

A. Koperasi

1. Pengertian Koperasi secara umum

Secara harfiah kata “koperasi” berasal dari : cooperation (latin), atau

cooperation, atau co-operatie (belanda), dalam bahasa Indonesia diartikan

sebagai: bekerja bersama, atau bekerja sama, atau kerjasama, merupakan

koperasi.24

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

perkoperasian bahwa pengertian koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.25

Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah menciptakan

kesejahteraan para anggotanya. Ini dapat dicapai dengan menyediakan

barang dan jasa yang mereka butuhkan dengan harga murah, menyediakan

fasilitas produksi atau menyediakan dana untuk pinjaman dengan bunga

yang sangat rendah.26

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dan ikut serta

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

24

Sudarsono dan Edilius, Koperasi Dalam Teori Dan Praktek, Jakarta: PT. Renika Cipta,

2005, h. 1. 25

G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005, h.

10 26

Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002, h. 19.

Page 33: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

33

masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan

Undang-Undang dasar 1945.

2. Asas, Landasan, Fungsi, Tujuan, Prinsip, dan Manajemen Koperasi

a. Asas Koperasi

Menurut Undang-Undang No.25/1992, pasal 2 menetapkan

bahwa kekeluargaan sebagai asas koperasi, hal tersebut sejalan dengan

penegasan ayat 1 pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya.27

Hal tersebut juga menurut pedoman penghayatan dan

pengamalan Pancasila bahwa manusia Indonesia memang mengakui

kodrat kemanusiaannya sebagai mahluk pribadi yang mempunyai

potensi, inisiatif, daya kreasi yang harus dikembangkan secara selaras,

serasi, dan seimbang di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan

kesadaran mengenai kodrat manusia seperti itu, maka setiap manusia

Indonesia percaya bahwa dirinya tidak akan dapat berkembang dengan

baik bila ia tidak bekerja sama dengan anggota masyarakat lainnya.

Kesadaran seperti itulah yang kemudian mendorong tumbuhnya

sikap mental yang mengarah kepada semangat kekeluaegaan. Dengan

diangkatnya semangat kekeluargaan sebagai asas koperasi, maka ia

diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pada masing-masung orang

yang terlibat dalam organisasi koperasi, untuk senantiasa bekerja sama

27

Revrisond Baswir, Koperasi Indonesia, Yogyakarta, BPFE, 1997, h. 45

Page 34: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

34

dengan anggota-anggota koperasi lainnya dengan rasa setia kawan yang

tinggi.28

Rasa setia kawan yang tinggi sangatlah penting artinya bagi

perkembangan usaha koperasi, sebab hal tersebut akan mendorong

setiap anggota koperasi untuk merasa sebagai satu keluarga besar yang

senasib dan sepenanggungan dalam memenuhi kebutuhan hajat

hidupnya.

Dalam pengembangan koperasi rasa setia kawan tersebut harus

didukung oleh unsur penting lainnya, yaitu adanya kesadaran akan

harga diri dan kepercayaan pada diri sendiri, ketiga unsur itu, rasa setia

kawan, kesadaran akan harga diri dan kepercayaan pada diri diharapkan

akan saling memperkuat setiap anggota koperasi dalam melakukan

usaha untuk meningkatkan kemakmuran bersama.29

b. Landasan Koperasi

Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992 tentang pokok-pokok

perkoperasian, mengemukakan bahwa landasan idiil koperasi Indonesia

adalah Pancasila, landasan Struktural: UUD 1945 dan landasan

geraknya: Pasal 33 ayat (1) UUD 1945, beserta penjelasannya, landasan

mentalnya: Setia kawan dan kesadaran berpribadi.30

Menurut Panji Anaroga dan Nanik Widiyanti, landasan koperasi

merupakan suatu dasar tempat berpijak yang memungkinkan koperasi

tumbuh dan berdiri kokoh serta berkembang dalam pelaksanaan usaha-

28

Ibid. h. 46 29

Ibid. h. 47 30

Ibid. h. 43

Page 35: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

35

usaha untuk mencapai tujuan dan cita-cita. Koperasi mempunyai tiga

landasan yaitu sebagai berikut:

1) Landasan idiil koperasi berupa pancasila

2) Landasan Struktural koperasi UUD 1945 dan landasan geraknya

pasal 33 ayat UUD 1945 beserta penjelasannya

3) Landasan mentalnya koperasi setia kawan dan kesadaran berpribadi.

Setiakawan merupakan landasan untuk bekerjasama berdasarkan

pada azaz kekeluargaan sedangkan kesadaran pribadi mempunyai

harga diri pada diri sendiri.31

c. Fungsi Koperasi

Fungsi-fungsi koperasi Indonesia tidak dapat dipisahkan dari

situasi dan kondisi, dari latar belakang budaya serta latar belakang

sejarah dan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia yaitu:

1) Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai alat perjuangan rakyat

Indonesia dibidang ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup dan

kedudukan ekonominya serata melaksanakan pasal 33 UUD 1945

serta penjelasannya.

2) Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai alat perjuangan rakyat

Indonesia untuk mewujudkan demokrasi ekonomi nasional

Indonesia.

31

Ibid. h. 44

Page 36: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

36

3) Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai gerakan masyarakat

untuk mensukseskan pembangunan nasional Indonesia serta

menjamin hari esok yang sejahtera dan bahagia.

4) Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai soko guru ekonomi

nasional Indonesia yang menjamin kemajuan serta kemakmuran

bersama rakyat Indonesia.

5) Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai alat pemersatu rakyat

Indonesia yang miskin dan lemah ekonominya untuk mewujudkan

masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan pancasila

dan UUD 1945.32

d. Tujuan Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 koperasi bertujuan memajukan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya

serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan

pada pancasila dan UUD 1945.33

e. Prinsip Koperasi

Menurut UU No. 25 Tahun 1992, prinsip koperasi meliputi: (1)

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, (2) Pengelolaan dilakukan

secara demokratis, (3) Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, (4) Pemberian

32

Ibid. h. 48-49 33

Ibid. h. 47

Page 37: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

37

balas jasa yang terbatas pada modal, (5) Kemandirian, (6) Pendidikan

koperasi, (7) Kerjasama antar koperasi.34

f. Manajemen Koperasi

Manajemen adalah suatu rangkaian tindakan sistematik untuk

mengendalikan dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Fungsi manajemen menurut George R. Terry adalah sebagai

berikut:

1) Perencanaan (planning)

Fungsi ini mengidentifikasi bahwa dalam pengelolaan perlu

ada perencanaan yang cermat untuk dapat mencapai target yang

ditentukan, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek yaitu

pembuatan program-program kegiatan serta sarana yang diperlukan.

2) Pengorganisasian (organizing)

Fungsi ini memfokuskan pada cara agar target yang

dicanangkan dapat dilaksanakan, yaitu dengan menggunakan

wadah/perangkat organisasi yang inti seperti:

a) Membentuk suatu sistem kerja terpadu yang terdiri atas berbagai

lapisan atau kelompok dan jenis tugas yang diperlukan.

b) Memperhatikan rentang kendali.

c) Terjaminnya sinkronisasi dari tiap bagian atau kelompok lapisan

kerja guna mencapai sasaran yang ditetapkan.

34

Sukanto Reksohadiprodjo, Menejemen Koperasi, Yogyakarta: BPFE, 1988, h. 2.

Page 38: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

38

3) Pelaksanaan (actuating)

Suatu gagasan atau konsep, meskipun telah tersedia wadah

yang berupa organisasi dengan uraian tugas dan hirarkinya belum

akan berjalan aktif tanpa dicetuskan mengenai pelaksanaan dari

tugas dalam organisasi tersebut, Terry menyebutkan actuating means

move to action.

4) Pengawasan (controlling)

Untuk meyakinkan para pemilik perusahaan, dalam hal ini para

anggota koperasi, maka rapat anggota perlu membentuk suatu badan

di luar pengurus yang bertugas memantau atau meneliti tentang

pelaksanaan kebijakan yang ditugaskan kepada pengurus.

Prinsip controlling ini harus dijabarkan dalam organisasi

koperasi. Selain controlling tersebut dilakukan oleh pengawas,

pengurus wajib menciptakan suatu sistem pengendali atau bisa

disebut build in control, sistem kerja yang mengandung build in

control ini perlu dijabarkan dalam organisasi.35

Dalam pengelolaan koperasi perlu adanya manajemen koperasi yang

sesuai dengan fungsinya, yaitu fungsi manajemen koperasi yang terdiri

atas fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan

fungsi pengawasan. Kemudian dalam garis besarnya fungsi manajemen

koperasi dapat dibedakan atas:

35

Titik Sartika Partomo, Ekonomi Dan Koperasi, Bogor : Ghalia Indonesia, 2004, cet 2.

h. 66

Page 39: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

39

a) Manajemen operasi

Manajemen operasi adalah salah satu aspek dari manajemen

koperasi yang memusatkan perhatianya terhadap pengelolaan variabel-

variabel kunci yang menentukan tercapainya efisiensi dan efektifitas

kegiatan utama koperasi secara optimal.36

b) Manajemen keuangan

Pusat perhatian manajemen keuangan adalah terhadap pengelolaan

berebagai aspek keuangan suatu usaha sebagai salah satu sumber daya

strategis untuk menjalankan usaha, maka masalah pengelolaan

keuangan ini sangatlah penting bagi kelangsungan hidup koperasi.37

c) Manajemen keuangan

Pada hakikatnya manajemen keuangan adalah mengupayakan

tercapainya keseimbangan antara kebutuhan dana dan penggunaannya.

Pengertian seimbang dalam hal ini adalah keseimbangan antara sisi

aktiva dengan pasiva di neraca, dengan keseimbangan tersebut maka

koperasi dapat di katakana sehat dilihat dari segi liquiditas, solvabilitas,

dan rentabilitas.38

Liquiditas adalah kemampuan untuk menyediakan dana dalam

jumlah yang cukup untuk membiayai semua transaksi usaha koperasi.

Solvabilitas adalah kemampuan dalam memenuhi semua kewajiban

keuangan kepada pihak ketiga, baik utang jangka pendek maupun

jangka panjang. Sedangkan rentabilitas adalah kemampuan dalam

36

Revrisond Baswir, Op.cit. h. 194 37

Ibid. h. 195 38

Ibid. h. 196

Page 40: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

40

menghasilkan keuntungan, baik dengan menggunakan dana eksternal

maupun dengan menggunakan dana internal.39

d) Manajemen pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu proses atau usaha yang

dilakukan koperasi untuk menimbulkan permintaan terhadap barang

dan jasa yang di hasilkan.40

3. Ladasan Hukum Islam Tentang Koperasi

a. Koperasi Melalui Pendekatan Sistem Syari’ah

1) Sistem ekonomi Islam yang integral dan merupakan suatu

kumpulan dari barang-barang atau bagian-bagian yang bekerja

secara bersama-sama sebagai suatu keseluruhan, seperti firman

Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 208 yang bunyinya:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke

dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut

langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu

musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 208)

2) Bagian dari nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam yang mengatur

bidang perekonomian umat yang tidak terpisahkan dari aspek-

aspek lain dari keseluruhan ajaran Islam yang komprehensif dan

integral, seperti firman Allah SWT dalam surat al-Maidah ayat 3

yang bunyinya:

39

Ibid. h. 197 40

Ibid. h. 202

Page 41: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

41

Artinya: pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu

agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-

Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.

(QS. Al-Maidah: 3)

b. Tujuan Sistem Koperasi Syariah

1) Mensejahterakan Ekonomi Anggota sesuai norma dan moral

Islam, sesuai firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 168 yang

bunyinya:

Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik

dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu

mengikuti langkah-langkah syaitan; karena

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata

bagimu. (QS. Al-Baqarah: 168)41

Dan surat al-Maidah ayat 87-88 yang berbunyi:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan

bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

melampaui batas. dan makanlah makanan yang halal

lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan

kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu

beriman kepada-Nya. (QS. Al-Maidah: 87-88)

41

Http//bmt-syari’ah, blogspot. Com/2009/II/ landasan - dasar - system - koperasi-

syari’ah. h. 1

Page 42: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

42

Dan juga surat Al-Jumuah ayat 10 yang bunyinya:

Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah

kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan

ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

(Q.S Al-Jumuah: 13)

2) Persaudaraan dan Keadilan Bersama, sesuai firman Allah SWT

dalam surat al-Hujarat ayat 13 yang berbunyi:

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu

dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan

menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya

orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah

ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Mengenal. (QS. Al-Hujarat: 13)

3) Distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata dan Agama

Islam mentolerir kesenjangan kekayaan dan penghasilan karena

manusia tidak sama dalam hal karakter, kemampuan,

kesungguhan dan bakat. Perbedaan diatas tersebut merupakan

penyebab perbedaan dalam pendapatan dan kekayaan. Hal ini

dapat terlihat pada Al Qur’an surat al-An’am ayat 165 yang

bunyinya:

Page 43: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

43

Artinya: Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa

di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas

sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk

mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.

Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan

Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang. (QS. Al-Hujarat: 165)

4) Kebebasan pribadi dalam kemaslahatan sosial yang didasarkan

pada pengertian bahwa manusia diciptakan hanya untuk tunduk

kepada Allah, hal ini dijelaskan dalam Al Qur’an surat Ar Ra’d

ayat 36 yang bunyinya:

Artinya: Katakanlah "Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk

menyembah Allah dan tidak mempersekutukan

sesuatupun dengan Dia. hanya kepada-Nya aku seru

(manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali" (Q.S

Ar Ra’d: 36).

c. Kaidah Ushul Fiqih Yang Dipakai

1) Kemaslahatan masyarakat lebih besar harus didahulukan dari pada

kemaslahatan individu yang lebih sempit.

2) Meskipun “menghilangkan bahaya kesukaran” dan “mendorong

kemaslahatan” kedua-duanya merupakan tujuan pokok syari’ah,

namun yang pertama harus lebih didahulukan.

3) Kerugian yang lebih besar tidak dapat ditimpakan untuk

menghindari kerugian yang lebih sempit atau kemaslahatan yang

lebih besar tidak dapat dikorbankan untuk mendapatkan

kemaslahatan yang lebih kecil.42

42

Ibid. h. 2

Page 44: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

44

4. Koperasi Dalam Teori Prinsip Syari’ah

a. Pengertian Baitul Mal Wa Tamwil

Dalam prinsip syari’ah koperasi dinamakan baitul mal wa

tamwil (BMT), baitul mal wa tamwil secara harfiyah/ lughowi baitul

mal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti rumah usaha, dari

pengertia tersebut dapat ditarik pengertian yang menyeluruh bahwa

BMT merupakan organisasi bisnis yang juga berperan sosial.43

b. Visi Dan Misi Baitul Mal Wa Tamwil

1) Visi Baitul Mal Wa Tamwil

Mewujudkan lembaga yang profesional dan dapat

meningkatkan kualitas ibadah yang mencakup aspek ritual

peribadatan dan segala aspek kehidupan.

2) Misi Baitul Mal Wa Tamwil

Membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian

Indonesia dan struktur masyarakat madani yang adil

berkemakmuran-berkemajuan, serta makmur-maju berkeadilan

berlandaskan syari’ah dan ridho Allah SWT.44

c. Tujan, Prinsip dan Fungsi Baitul Mal Wa Tamwil

1) Tujuan baitul mal wa tamwil

43

Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Yogyakarta, UII Press, 2004,

h. 126 44

Ibid., h. 127

Page 45: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

45

Tujuan baitul mal wa tamwil adalah meningkatkan kualitas

usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya.45

2) Prinsip Baitul Mal Wa Tamwil

Dalam melaksanakan usahanya BMT berpegang teguh pada

prinsip utama yaitu sebagai berikut:

a) Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

b) Keterpaduan, yakni menggerakan dan mengarahkan etika bisnis

yang dinamis, proaktif, progresif adil dan berakhlaq mulia.

c) Kekeluargaan, yakni mengutamakan kepentingan bersama diatas

kepentingan pribadi.

d) Kebersamaan, yakni kesatuan pola piker, sikap, dan cita-cita antar

semua elemen BMT.

e) Kemandirian, yakni mandiri diatas semua golongan politik.

f) Profesionalime, yakni semangat kerja yang tinggi („amalus

sholihah/ahsnu amala), yakni di landasi dengan dasar keimanan.

g) Istiqomah; konsisten, konsekuen, kontinuitas/ berkelajutan tanpa

henti dan tanpa pernah putus asa.46

3) Fungsi Baitul Mal Wa Tamwil

Dalam rangka untuk mencapai tujuannya, baitul mal wa tamwil

berfungsi:

45

Ibid., h. 128 46

Ibid, h. 130

Page 46: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

46

a) Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong

dan mengembangkan kemampuan potensi ekonomi anggota.

b) Meningkatkan kualitas SDM anggota.

c) Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan anggota

d) Menjadi perantara keuangan (financial inter mediary) antara

agniya sebagai shohibul maal dengan du‟afa sebagai

mudhorib.47

d. Asas dan landasan Baitul Mal Wa Tamwil

Baitul mal wa tamwil (BMT) berasaskan pancasila dan UUD1945

serta berlandaskan prinsip syari’ah islam, keimanan, keterpaduan

(kaffah), kekeluargaan/ koperasi, kebersamaan, kemandirian, serta

profesionalisme.48

B. Al-Wadi’ah

1. Pengertian Al-Wadi‟ah

Secara bahasa al-wadi‟ah memiliki dua makna, yaitu memberikan

harta untuk dijaganya dan penerimaannya (I‟tho‟u al-Mal Liyahfadzahu

wa fi Qobulihi), menurut istilah al-wadi’ah dijelaskan oleh para ulama

sebagai berikut:

47

Ibid, h. 131 48

Ibid, h. 130

Page 47: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

47

a. Menurrut Malikiyah al-wadi‟ah memiliki dua arti, yang pertama ibarah

perwakilan untuk pemeliharaan harta secara mujarad.49

dan yang kedua

ibarah pemindahan pemeliharaan sesuatu yang dimiliki secara mujarad

yang sah dipindahkan kepada penerima titipan.

b. Menurut Hanafiyah al-wadi‟ah berarti al-Ida‟ yaitu ibarah seseorang

menyempurnakan harta kepada yang lain untuk dijaga secara jelas atau

dilalah, dan sesuatu yang ditinggalkan pada orang terpercaya supaya

dijaganya.

c. Menurut Syafi’iyah yang dimaksud dengan al-Wadi‟ah ialah akad yang

dilaksanakan untuk Mengatur sesuatu yang dititipkan.

d. Menurut Hanabilah yang dimaksud dengan al-Wadi‟ah ialah

titipan,perwakilan dalam pemeliharaan sesuatu secara bebas.50

Al-Wadi‟ah juga dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu

pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga

dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.51

Akad berpola al-

Wadiah di bagi menjadi dua yaitu al-Wadi‟ah yad al-amanah dan al-

Wadi‟ah yad adh-dhamanah, pada awalnya al-Wadi‟ah muncul dalam

bentuk yad al-Amanah, yang kemudian dalam perkembangannya

memunculkan yadh-dhamanah (tanagn penanggung). Akad al-Wadi‟ah

yadh-dhamanah ini akhirnya banyak dipergunakan dalam aplikasi

perbankan syari’ah dalam produk-produk pendanaan.

49

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Pustaka, 2002, h. 179 50

Ibid, h. 180 51

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syari‟ah Dari Teori ke Praktek, Jakarta, Gema

Insani, 2009, h. 85

Page 48: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

48

Secara umum al-Wadi‟ah yad amanah (tangan amanah) adalah

titipan murni dari pihak penitip (muwaddi‟) yang mempunyai barang/ asset

kepada pihak penyimpan (mustawda‟) yang diberi amanah/ kepercayaan,

baik individu maupun badan hukum, tempat barang yang dititipkan harus

dijaga dari kerusakan, kerugian, keamanan, dan keutuhannya, dan

dikembalikan kapan saja penyimpan menghendaki.52

Dalam hal ini si

penyimpan tidak bertanggung jawab atas segala kehilangan dan kerusakan

yang terjadi pada titipan selama hal itu bukan akibat dari kelalaian atau

kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara barang titipan.53

Dari prinsip yad al-Amanah (tangan amanah) kemudian

berkembang prinsip al-Wadi‟ah yad adh-dhamanah (tangan penanggung)

yang berarti bahwa pihak penyimpan dana bertanggung jawab atas segala

kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada barang/ asset titipan,54

dan

barang/ asset yang dititipkan seperti simpanan giro, tabungan, dan deposito

berjangka dapat dimanfaatkan oleh pihak bank untuk kepentingan

masyarakat dan kepentingan negara.55

Sebagai konsekuensinya semua keuntungan yang dihasilkan dari

dana titipan tersebut menjadi milik si penerima titipan, dalam hal ini yang

dimaksud si penerima titipan adalah Bank, BMT atau koperasi simpan

pinjam yang menggunakan prinsip syari’ah, dan sebagai imbalannya si

52

Ascarya, Akad & Produk Bank Syari‟ah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h.

42 53

Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,

2003, h. 180 54

Ascarya, op.cit., h. 43 55

Kasmir, op.cit., h. 180

Page 49: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

49

penyimpan mendapat jaminan keamanan terhadap hartanya.56

Dan juga

mendapat fasilitas-fasilitas seperti insentif atau bonus, artinya si penerima

titipan tidak dilarang untuk memberikan jasa atas pemakaian uangnya

berupa insentif atau bonus dengan catatan tanpa perjanjian dimuka atau

terlebih dahulu baik nominal maupun persentasenya dan ini murni

merupakan kebijakan Bank, BMT, atau koperasi simpan pinjam yang

menggunakan prinsip syari’ah sebagai pengguna uang (dana).57

2. Dasar Hukum Al-Wadi’ah

Al-Wadi‟ah adalah amanat bagi orang yang menerima titipan dan ia

wajib mengembalikannya pada waktu pemilik meminta kembali, seperti

firman Allah SWT dalam surat an-Nisa’ ayat 58 yang bunyinya:

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya. (QS. an-Nisa:58).58

Dan surat al-Baqarah ayat 283 yang bunyinya:

Artinya: akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,

Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya

(hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya.

(QS Al-Baqarah: 283).59

Dan hadits nabi juga menyebutkan, diriwayatkan oleh Abu Hurairah

Rasulullah SAW bersabda “sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada

yang berhak menerimanya dan jangan membalas khianat kepada orang

56

Muhammad Syafi’I Antonio, op.cit, h. 87 57

Kasmir, op.cit., h. 181 58

Muhammad Syafi’I Antonio, op.cit., h. 85 59

Hendi Suhendi, op.cit., h. 182

Page 50: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

50

yang telah mengkhianatimu”. (HR Abu Dawud).60

Diriwayatkan juga oleh

Imam Dar al-Quthni dan Aarar bin Syu’aib, dari kakeknya bahwa Nabi

SAW bersabda “siapa saja yang dititipi, Ia tidak berkewajiban

menjamin”, (Riwayat Daruquthni). Dan “tidak ada kewajiban menjami

untuk orang yang diberi amanat”. (Riwayat al-Baihaqi).61

3. Rukun dan Syarat al-Wadi’ah

Menurut Hanafiyah bahwa rukun al-Wadi’ah adalah satu, yaitu ijab

dan qobul, adapun yang lainnya adalah termasuk syarat dan tidak termasuk

rukun. Sedangkan menurut Syafi’iyah bahwa al-Wadi’ah memiliki tiga

rukun, yaitu:

a. Barang yang dititipkan, syarat pada barang yang dititipkan adalah

barang atau benda itu merupakan sesuatu yang dapat dimiliki menurut

syara’.

b. Yang menitipkan dan yang menerima titipan, disyaratkan pada penitip

dan yang menerima titipan sudah baligh, berakal serta syarat-syarat lain

yang sesuai dengan syarat-syarat berwakil.

c. Shigat ijab dan qabul al-Wadi’ah, disyaratkan pada ijab qabul ini

dimengerti oleh kedua belah pihak, baik dengan jelas maupun samar.62

4. Hukum Menerima Benda Titipan

Dijelaskan oleh Sulaiman Rasyid, bahwa hukum menerima benda-

benda titipan ada empat macam yaitu sunat, haram, wajib, dan makruh,

secara lengkap dijelaskan sebagai berikut:

60

Muhammad Syafi’I Antonio, op.cit, h. 86 61

Hendi Suhendi, op.cit, h. 182 62

Ibid., h. 183

Page 51: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

51

a. Sunat, disunatkan menerima titipan bagi orang yang percaya kepada

dirinya bahwa dia sanggup untuk Mengatur benda-benda yang

dititipkan kepadanya.

b. Wajib, diwajibkan menerima benda-benda titipan bagi seseorang yang

percaya bahwa dirinya sanggup menerima dan Mengatur benda-benda

tersebut, sementara tidak ada orang lain yang dapat dipercaya untuk

memelihara benda-benda tersebut.

c. Haram, apabila seseorang tidak kuasa dan tidak sanggup memelihara

benda-benda titipan, maka bagi orang seperti ini diharamkan menerima

benda-benda titipan, sebab dengan menerima benda-benda titipan

berarti memberikan kesempatan (peluang) kepada kerusakan atau

hilangnya benda-benda titipan, sehingga akan menyulitkan pihak yang

menitipkan.

d. Makruh, dimakruhkan menerima benda-benda titipan bagi orang yang

percaya pada dirinya sendiri bahwa dia mampu Mengatur benda-benda

titipan, tetapi dia kurang yakin (ragu) pada kemampuannya.63

C. Koperasi Pondok Pesantren

1. Kolektifitas pondok pesantren

Tujuan koperasi pondok pesantren yang utama adalah memenuhi

kebutuhan hidup anggota-anggotanya, dengan jalan menyelenggarakan

aktivitas ekonomi secara bersama-sama. Kolektifitas (kekuatan koperasi)

63

Ibid., h. 184

Page 52: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

52

adalah modal sosial (social capital) yang menentukan maju mundurnya

sebuah koperasi, maka dari itu harus dijaga dan dipertahankan seoptimal

mungkin agar jangan sampai terjadi perpecahan dalam koperasi. Hal

demikian sesuai dengan yang diajarkan dalam ajaran Islam sebagaimana

dinyatakan dalam surat al-Hasyr ayat 14 berikut:

Artinya: Mereka tidak akan memerangi kamu dalam Keadaan bersatu padu,

kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik

tembok. permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat.

kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah.

yang demikian itu karena Sesungguhnya mereka adalah kaum yang

tidak mengerti. (QS. Al-Hasyr: 14)

Maju mundurnya sebuah koperasi ditentukan oleh seberapa mampu

para anggota mempertahankan kolektivitas itu. Kolektivitas (jama’ah) juga

merupakan anjuran syari’ah sebagaimana dinyatakan dalam surat Ali

Imran ayat 103 yang bunyinya:

Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,

dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat

Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)

bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu

menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang

bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu

Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah

Page 53: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

53

menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat

petunjuk. (QS. Ali Imran: 103)64

Betapa pentingnya kolektivitas itu sehingga dalam ibadah ritual pun

seperti shalat lima waktu, umat muslim diperintahkan untuk

mengerjakannya secara bersama-sama. Kolektivitas adalah modal sosial

yang amat diperlukan untuk mencapai kemajuan.65

Adapun prinsip-prinsip

kolektivitas dalam koperasi yaitu:

a. Keterbukaan, bahwa siapapun bisa menjadi anggota koperasi tanpa

memandang agama, etnis, politik dan perbedaan lainnya. Prinsip ini

adalah perwujudan dari perintah syari’ah agar perbuatan manusia

menjadi rahmat bagi seluruh alam. Hal ini sesuai dengan firman Allah

yang merangkap konsep keseimbangan dasar ekonomi islam, yang

tercantum dalam QS. al Hujarat: 13 yang bunyinya:

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan

kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu

saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling

mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling

taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

lagi Maha Mengenal. (QS al Hujarat: 13)66

Pesan ayat diatas berhubungan dengan prinsip keterbukaan, bahwa

antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya harus saling

64

Abdul Bashith, Islam Dan Manajemen Koperasi, Malang, UIN-Malang Press, 2008, h.

10 65

Ibid. h. 11 66

Ibid. h. 12

Page 54: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

54

mengenal, saling berinteraksi, dan saling bekerja sama. Ini mengisyaratkan

adanya prinsip ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya.67

b. Keadilan, bahwa distribusi manfaat ekonomi dikalangan anggota harus

sesuai dengan intensitas si anggota dalam menggunakan jasa koperasi.

Dengan kata lain, dalam koperasi setiap orang memperoleh hasil

ekonomi sesuai dengan usahanya, bukan berdasarkan proporsi modal

anggota dalam koperasi. Hal ini sesuai firman Allah dalam QS. al-

Ibrahim: 51

Artinya: Agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang

terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha

cepat hisab-Nya. (QS. al-Ibrahim: 51)68

c. Penghormatan terhadap kemanusiaan. Dalam syari’ah, manusia adalah

makhluk paling mulia. Karena itu, kerja sebagai wujud kemanusiaan,

harus lebih dihargai dibanding modal sebagai wujud harta. Dalam

koperasi, prinsip ini diberlakukan dengan cara membatasi keuntungan

dari saham yang ditanam anggota di koperasi. Dengan prinsip ini,

pengaruh harta dibatasi, tetapi tidak dengan pengaruh kerja. Anggota

memperoleh manfaat dari koperasi sebanding dengan kerjanya,

disamping dengan modal yang disimpan di koperasi. Firman Allah

dalam QS. Al-Zumar: 39 dan QS. Al-Insyiqqaq: 6, didalamnya

menerangkan tentang kesejahteraan ekonomi untuk bersama.

67

Ibid. h. 13 68

Ibid. h. 16

Page 55: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

55

Artinya: Katakanlah: "Hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan

keadaanmu, Sesungguhnya aku akan bekerja (pula), Maka

kelak kamu akan mengetahui. (QS. Al-Zumar: 39)

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya kamu telah bekerja dengan

sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, Maka pasti kamu akan

menemui-Nya. (QS. Al-Insyiqqaq: 6)69

d. Otonomi, yaitu anggota mengendalikan sepenuhnya kearah mana dan

bagaimana usaha koperasi diselenggarakan. Otonomi adalah bentuk lain

dari kemerdekaan atau kebebasan. Syari’ah memandang kemerdekaan

atau kebebasan sebagai bagian asasi dalam kehidupan manusia. Ini

tidak terdapat dalam perusahaan kapitalistik, dimana pada umumnya

kebebasan hanya dimiliki majikan, sementara buruh terikat oleh

berbagai peraturan yang wajib dipenuhi, yang tidak jarang peraturan itu

rendahkan derajat kemanusiaan mereka. Allah SWT memberikan

kebebasan kepada manusia itu sendiri, apakah mereka lebih suka

memilih jalan kefasikan atau jalan ketaqwaan, seperti firman Allah

dalam QS. Al-Syams: 8 dan QS. Al-Jin: 14 yang bunyinya:

Artinya: Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan

dan ketakwaannya. (QS. Al-Syams: 8)

Artinya: Dan Sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang taat

dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari

kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, Maka mereka itu

benar-benar telah memilih jalan yang lurus. (QS. Al-Jin: 14)70

e. Kebebasan mengemukakan pendapat atau keinginan. Dalam koperasi

prinsip ini disebut satu orang satu suara. Prinsip ini tidak berarti segala

69

Ibid. h. 17-18 70

Ibid. h. 19

Page 56: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

56

keputusan diambil dengan jalan voting. Justru kecenderungan dalam

koperasi, prinsip satu orang satu suara ini diterapkan melalui

musyawarah mufakat yang melibatkan seluruh anggotanya. Keadaan ini

hanya bisa berlaku jika ada kesetaraan.

f. Pendidikan anggota, yaitu pendidikan untuk menanamkan karakter

positif seperti sifat tekun, pantang menyerah, aktif melakukan inovasi,

solider terhadap sesama, serta karakter lain yang diperlukan untuk

kemajuan, sekaligus pendidikan untuk mengasah wawasan dan keahlian

anggota dalam mengelola koperasiny, seperti firman Allah dalam QS.

Al-Mukmin: 83 dan QS. Al-Mujaadalah: 11 yang berbunyi:

Artinya: Maka tatkala datang kepada mereka Rasul-rasul (yang diutus

kepada) mereka dengan membawa ketarangan-keterangan,

mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada

mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu

mereka perolok-olokkan itu. (QS. Al-Mukmin: 83)

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan

apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan.( QS. Al-Mujaadalah: 11)71

71

Ibid. h. 21

Page 57: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

57

g. Kerjasama aktif antar sesama koperasi. Ikhtiar untuk mencapai

perbaikan ekonomi pasti menghadapi banyak tantangan. Semakin berat

tantangannya akan semakin sulit dihadapi sendirian. Karena itu satu

koperasi harus merapatkan barisan dan mengembangkan kerjasama

yang solid dengan koperasi lainnya. Merapatkan barisan, atau bersatu

dengan pengorganisasian yang baik, adalah prinsip syari’ah yang utama

dalam kehidupan sosial. Syari’ah sama sekali tidak menganjurkan

prinsip yang sebaliknya, yaitu pecah-belah, apalagi persaingan untuk

saling menjatuhkan, namun menganjurkan untuk menjalin persatuan,

seperti firman Allah dalam QS. Yunus: 19 dan QS. Al-Baqarah: 148

yang bunyinya:

Artinya: Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka

berselisih kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah

ada dari Tuhanmu dahulu pastilah telah diberi keputusan di

antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

(QS. Yunus: 19)72

Artinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia

menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam

membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).

Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS.

Al-Baqarah: 148)

72

Ibid. h. 23

Page 58: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

58

Komitmen islam yang demikian mendalam terhadap

persaudaraan dan keadilan menyebabkan konsep kesejahteraan

(falah) bagi semua umat manusia sebagai suatu pokok ajaran islam.

Kesejahteraan ini meliputi kepuasan fisik sebab kedamaian mental

dan kebahagiaan hanya dapat dicapai melalui realisasi yang

seimbang antara kebutuhan materi dan rohani dari personalitas

manusia.73

Ketujuh prinsip koperasi tersebut nyata-nyata merupakan

perwujudan dari syari’ah islam, Undang-undang tentang koperasi

No. 25 tahun 1990 dibangun dari UUD 1945, konstitusi tersebut

memuat akidah ketuhanan yang maha esa yang merupakan landasan

dari ketauhidan. Selain itu juga banyak bukti telah menunjukkan

bahwa kemanfaatan koperasi telah dirasakan masyarakat di berbagai

belahan dunia. Kolektivitas menjadi prinsip dasar yang memberi

banyak keuntungan bagi para anggota koperasi. Secara tegas

keberadaan prinsip tersebut membuat koperasi menjadi sama sekali

berbeda dari lembaga ekonomi berbasis kapitalis.74

2. Bidang Usaha Koperasi Pondok Pesantren

Koperasi pondok pesantren dapat melakukan kegiatan disemua

bidang usaha, sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan anggotanya untuk

meningkatkan kesejahteraan anggotanya sesuai anggaran dasar dan

73

M. Umer Chapra, Islam Dan Pembangunan Ekonomi, Depok: Gema Insani, 2005, h. 7. 74

Abdul Bashith, Op.cit., h. 23

Page 59: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

59

anggaran rumah tangga. Kegiatan usaha yang dapat dikelola oleh koperasi

pondok pesantren antara lain:

a. Unit usaha warung telekomunikasi (sesuai kesepakatan bersama antara

Dirjen Pos dan telekomunikasi dengan Dirjen Kelembagaan Agama

Islam).

b. Unit usaha warung pangan dan toko pangan (sesuai kesepakatan

bersama antara Mentri Negara Urusan Pangan/ Kabulog dengan induk

koperasi pondok pesantren).

c. Unit usaha agrobisnis (sesuai naska kerjasama antara Induk Koperasi

Pondok Pesantren, yayasan pusat pendidikan latihan swadaya

masyarakat, dan pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian,

Departemen Agama, Departemen Koperasi dan PPK dan Departemen

dalam Negeri).

d. Unit usaha perbankan dengan Sistem Syariah Islam (sesuai dengan

kesepakatan bersama antara Mentri Agama, Mentri Koperasi dan PPK,

Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia, tentang

Pemasyarakatan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Di lingkungan

Pondok Pesantren). Antara lain; 1) Unit usaha simpan pinjam. 2) Unit

usaha angkutan. 3) Unit usaha perbengkelan. 4) Unit usaha percetakan.

5) Unit usaha konveksi. 6) Unit usaha lainnya.75

75

Deartemen Agama RI, Pedoman Pembinaan Dan Pengembangan Koperasi Pondok

Pesantren, Jakarta: Departemen Agama RI, 2003, h. 54

Page 60: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

60

D. Sisa Hasil Usaha

1. Pengertian Sisa hasil Usaha

Dalam Undang-undang no. 25/ 1992 pasal 34 ayat (1) menyebukan

bahwa, sisa hasil usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh

di dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan penyusutan, dan biaya-

biaya dari tahun buku yang bersangkutan. Dan dari pasal yang sama ayat

(2) juga menyebutkan bahwa sisa hasil usaha berasal dari usaha yang

diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota.76

2. Pembagian sisa Hasil Usaha (SHU)

Adapun cara dan besarnya pembagian sisa hasi usaha (SHU) di atur

dalam UU. No. 12/1967 yang bunyinya bahwa dan besarnya pembagian

sisa hasi usaha (SHU) diserahkan kepada kesepakatan para anggota

koperasi saat rapat akhir anggota (RAT) yang kemudian dituangkan dalam

AD/ ART koperasi.

Selain itu pendapatan yang diperoleh dari pelayanan anggota dan

pelayanan pihak ketiga harus dipisahkan, karena SHU yang diperoleh dari

pelayanan pihak ketiga itu tidak di bagikan untuk anggota tetapai untuk

cadangan koperasi, dana pengurus, pegawai/ karyawan, pendidikan, sosial,

dan dana pembangunan daerah kerja.77

Dengan demikian pembagian sisa hasil usaha koperasi supaya diatur

sebagai berikut:

76

Sudarsono dan Edilius, op. cit., h. 112 77

Ibid., h. 115

Page 61: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

61

a. Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk

anggota dibagi untuk :

1) Cadangan koperasi.

2) Anggota sebanding dengan jasa yang diberikan.

3) Dana pengurus.

4) Dana pegawai atau karyawan.

5) Dana pendidikan koperasi.

6) Dana sosial

7) Dana pembangunan daerah kerja.

b. Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan bukan

anggota dibagi untuk :

1) Cadangan koperasi

2) Dana pengurus

3) Dana pegawai / karyawan

4) Dana pendidikan

5) Dana sosial

6) Dana pembangunan daerah kerja.78

Dan juga di jelaskan dalam Undang-Undang koperasi Nomor 25 tahun

1992 pasal 5, bahwa pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil

sebanding dengan besarnya jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing

anggota koperasi kepada koperasinya. Artinya, dalam pembagian sisa hasil

usaha koperasi kepada para anggota ini tidak semata-mata melihat besar/

78

Ninik Widiyanti, Manajemen Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 1991. h. 157

Page 62: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

62

kecilnya modal yang dimasukan/ diserahkan anggota koperasi melainkan

harus sebanding atau seimbang dengan transaksi usaha dan partisipasi

modal yang diberikan anggota kepada koperasinya. Penetapan besarnya

pembagian kepada para anggota dan jenis serta besarnya keperluan lain

ditetapkan dalam rapat anggota.79

E. Cash Flow

1. Pengertian Cash Flow

Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar

dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain

adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan

aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.

Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam

mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang

kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu

terbagi menjadi tiga yaitu:

e. Fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif

tanpa ada pengurangan investasi awal.

79

Hendrojogi, Koperasi, Asas-asas, Teori Dan Praktek, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007, h. 343

Page 63: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

63

f. Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko

penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan

relatif cepat.

g. Capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau

perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi

menjadi tiga kelompok yaitu:

a. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang

berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya;

pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal

dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).

b. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas

yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya

umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional

merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash

out flow).

c. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang

berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal

kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

2. Keterbatasan Cash Flow

Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain:

a. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukkan dalam cash

flow hanya yang bersifat tunai.

Page 64: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

64

b. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang

fleksibel.

c. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal

dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk

dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena

manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi

ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi

kewajibanya.

3. Manfaat Cash Flow

Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam

perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement.

Diantaranya:

a. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan

dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan

perubahan kas.

b. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan

datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.

c. Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.

d. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar

kredit yang diberikan kepadanya.

4. Langkah-Langkah Penyusunan Cash Flow

Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow yaitu:

a. Menentukan minimum kas.

Page 65: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

65

b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran.

c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari utang yang dibutuhkan

untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari

pihak ketiga.

d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah

adanya fransaksi financial dan budget kas yang final.80

F. Kewajiban Dan Hak Anggota Koperasi

1. Kewajiban Anggota Koperasi

Sebagaimana ditegaskan di dalam pasal 20 Undang-undang No. 25/

1992, kewajiban-kewajiban anggota koperasi meliputi hal-hal sebagai

berikut:

a. Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi serta

semua keputusan yang telah di sepakati besama dalam rapat anggota.

b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh

koperasi.

c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas

kekeluargaan.81

2. Hak anggota koperasi

Seperti halnya dengan kewajiban anggota, hak anggota koperasi

juga sudah di tetapkan di dalam undang-undang koperasi dan ada pula

80

http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow,

Rabu, 2 Februari 2012, Jam 16.07 WIB 81

Revrisond Baswir, op.cit, h. 129

Page 66: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

66

yang diatur di dalam AD/ ART koperasi. Hak-hak anggota koperasi

meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Hak berbicara dalam rapat anggota untuk mengemukakan usul dan

pendapat.

b. Hak memilih dan di pilih sebagai anggota pengurus, maupun anggota

badan pemeriksa.

c. Hak meminta diadakan rapat anggota koperasi menurut ketentuan-

ketentuan dalam anggaran dasar.

d. Hak mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota dalam

koperasi.82

e. Hak mengawasi jalannya organisasi dan usaha Koperasi menurut

ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar koperasi.83

f. Hak untuk mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi

menurut ketentuan dalam anggaran dasar.84

82

Ninik Widyawati, dan Y.W Sunindhia, Koperasi Dan Perekonomian Indonesia,

Jakarta, PT. Rineka Cipta dan Bina Adiaksara, 2003, h. 121 83

Ibid., h. 122 84

Revrisond Baswir, op.cit., h. 130

Page 67: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

67

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Letak Geografis Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim

Letak kantor koperasi pondok pesantren At-Taslim berada di jantung

kota, tepatnya di sebelah timur pasar Bintoro Desa Bintoro Kecamatan

Demak Kabupaten Demak atau di Jalan Kalijajar No. 9 Bintoro Kecamatan

Demak Kabupaten Demak kode pos 59511 kurang lebih 400 m dari alun-alun

Kabupaten Demak. Letak kantor koperasi pondok pesantren At-Taslim sangat

strategis karena berada dipinggir jalan raya yang mudah dijangkau dengan

semua jenis kendaraan, di samping letaknya berada dijantung kota Demak

koperasi pondok pesantren At-Taslim letaknya juga dekat dengan pasar

tradisional yaitu pasar Bintoro. Hal ini sangatlah membantu jalannya

perekonomian disana. Koperasi pondok pesantren At-Taslim buka setiap hari

mulai dari jam 08.00 sampai jam 16.00 kecuali hari minggu dan hari-hari

besar umat islam libur.

B. Sejarah Berdirinya Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim

Pondok pesantren At-Taslim merupakan Lembaga Pendidikan yang

didirikan oleh Romo KH. Sa’dullah Taslim Al Hafidh sekaligus sebagai

wakif dan putra beliau adalah KH. Muhammad Nurul Huda, MA yang

ditunjuk sebagai nadhir pada tanggal 11 Maret 1986. Di samping bidang

pendidikan keagamaan (Tarbiyyah Diniyyah) yang dikembangkan oleh

Page 68: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

68

pesantren, pondok pesantren At-Taslim juga mengembangkan bidang

pendidikan Ekonomi (Tarbiyyah Iqtishodiyyah) untuk meningkatkan

kesejahteraan para santri dan masyarakat sekitarnya, pendidikan tersebut di

berikan kepada santri sebagai bekal ketrampilan berwira usaha bagi para

santri.

Dalam pengembangan di bidang pendidikan ekonomi, pondok

pesantren mendirikan perkoprasian (Syirkah) dan koperasi tersebut diberi

nama koperasi pondok pesantren At-Taslim, pada awal pendiriannya

koperasi pondok pesantren At-Taslim kegiatan usaha yang didirikan adalah

pertokoan yang menyediakan alat-alat tulis, kitab-kitab dan kebutuhan

sehari-hari bagi santri, koperasi pondok pesantren At-Taslim berdiri pada

tahun 1986 dan sampai sekarang masih aktif, pada awal pendirian koperasi

saham yang di tanamkan sebesar Rp. 5000,- tiap anggota. Karena koperasi

terus mengalami perkembangan dengan baik, pada akhir tahun 1995

tepatnya pada tanggal 6 Desember 1995 koperasi pondok pesantren At-

Taslim resmi terdaftar secara hukum dengan mendapatkan badan hukum

dengan Nomor 125/ BH/ KWK.11/ XII/ 1995.

Berdirinya koperasi pondok pesantren At-Taslim itu tidak terlepas dari

peraturan perkoperasian No. 12 tahun 1967 yang berbunyi bahwa koperasi

Indonesia bekerja sama, bergotong royong berdasarkan persamaan derajat,

hak dan kewajiban, karena hal tersebut sesuai dengan arah dan tujuan

pondok pesantren At-Taslim.85

85

Profil Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim, h. 1

Page 69: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

69

C. Organisasi Dan Manajemen Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim

1. Keanggotaan

Anggota koperasi pondok pesantren At-Taslim terdiri dari para

santri, pengasuh, dewan guru, karyawan, alumni, dan masyarakat di sekitar

pondok pesantren, Alhamdulillah sampai RAT ke- 6 anggota koperasi

pondok pesantren At-Taslim sudah mencapai 358 anggota yaitu 227 laki-

laki dan 131 perempuan.

2. Pengurus, Pengawas, dan Penasehat

Perjalanan koperasi pondok pesantren At-Taslim secara organisasi

di kelola oleh:

Penasehat : KH. Muhammad Nurul Huda, MA

Pengawas : Bapak Rochwan

Bapak Drs. Murman. M

Bapak Yatin Ch.

Ketua : Bapak Karyono

Sekretaris : Bapak Hariri

Bendahara : Bapak Nur Sa’id.86

D. Unit – Unit Usaha

1. Unit Simpan Pinjam Syari’ah

Unit usaha simpan pinjam At-Taslim adalah sebuah lembaga yang

bergerak di bidang keuangan yang berlandaskan pada aturan-aturan

86

Ibid. h. 2

Page 70: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

70

syari’at islam, bertempat di Jl. Kalijajar No. 9 Bintoro Demak yang

dikelola oleh Bapak Nur Sa’id dengan tiga karyawan berasset Rp.

849.439.295,00.

2. Unit Usaha Warung Telkom

Unit usaha yang bergerak di bidang jasa Telekomunikasi

memberikan pelayanan komunikasi kepada masyarakat umum, bertempat

di Jl. Sultan fatah No. 01 Bintoro Demak yang dikelola oleh Bapak Hariri

dengan tiga karyawan berasset Rp. 32.000.000,00, tetapi setelah

banyaknya masyarakat yang mempunyai handpone unit tersebut

mengalami kemunduran dan akhirnya di tutup.

3. Unit Usaha Perkayuan

Unit usaha ini diberi nama mu’awanah bergerak di bidang penjualan

kayu Kalimantan bagi masyarakat umum, usaha ini dikembangkan di dua

tempat, mu’awanah I bertempat di Desa Wonosalam yang dikelola oleh

Bapak Nur Hamid dengan empat karyawan yang memiliki asset sebesar

Rp. 120.000.000,00. Sedangkan mu’awanah II bertempat di Desa Karang

Melati yang dikelola oleh Bapak Ali Efendy dengan empat karyawan yang

mempunyai asset sebesar Rp. 90.000.000,00.

4. Unit Usaha Grosir

Unit usaha ini berlokasi di lantai I kantor pusat koperasi pondok

pesantren At-Taslim di Jl. Kalijajar No. 9 Bintoro Demak yang bergerak di

bidang penjualan kebutuhan sehari-hari (sembako dll) kepada para santri

maupun masyarakat umum dengan harga grosir (bakul), usaha ini dikelola

Page 71: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

71

oleh Bapak Subhan dengan dua karyawan yang berasset sebesar Rp.

90.000.000,00.

5. Unit Usaha Bengkel dan Spareparts

Unit usaha ini bergerak di bidang jasa perbaikan (servis) kendaraan

roda dua (motor) dan roda empat (mobil) dan penjualan onderdil, usaha ini

diberi nama Bintoro Bangkit yang berlokasi di Jl. Raya Demak-Bonang

sebelah makam pahlawan Demak, yang dikelola oleh Bapak S. Riyadi

dengan tiga karyawan, modal yang ditanamkan pada unit usaha ini sebesar

Rp. 32.000.000,00.

6. Unit Usaha Warung Serba Ada Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama

(WASERDA LPNU)

Warung serba ada LPNU Kabupaten Demak adalah mitra usaha

koperasi pondok pesantren At-Taslim yang bertempat di Ruko Bintoro No.

17-18 Kabupaten Demak (depan pasar Bintoro). Lembaga usaha ini

bermodalkan dari saham warga Nadhiyin Kabupaten Demak yang

pengelolanya didukung oleh koperasi pondok pesantren At-Taslim

sebanyak delapan karyawan, modal yang ditanamkan sebesar Rp.

200.000.000,00. Lembaga perekonomian nahdlatul ulama adalah badan

otonom dibawah naungan organisasi nahdlatul ulama yang bergerak di

bidang persoalan ekonomi.

7. Unit Usaha Depo Isi Ulang Air Minum (DAMIU QIA)

Unit ini bergerak di bidang usaha isi ulang dan penjualan air minum

bagi santri dan masyarakat umum, usaha ini di kembangkan di dua tempat

Page 72: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

72

unit usaha yang DAMIU QIA I bertempat di sebelah utara kantor pusat

koperasi pondok pesantren At-Taslim Jl. Kalijajar No. 9 Bintoro Demak

yang di kelola oleh Bapak M. Nasih Syarifudin dengan tiga karyawan

dengan modal yang ditanamkan sebesar Rp. 15.000.000,00. Sedangkan

DAMIU QIA II bertempat di Desa Wonosalam yang dikelola oleh Bapak

Nakhrowi dengan tiga karyawan modal yang di tanamkan juga sebesar Rp.

15.000.000,00, unit usaha ini di buka setiap hari mulai jam 08.00 sampai

jam 21.00 WIB.87

E. Perkembangan Koperasi Pondok Pesantren A-Taslim

Sejak berdirinya koperasi pondok pesantren At-Taslim pada tahun 1986

Alhamdulillah koperasi pondok pesantren At-Taslim terus mengalami

peningkatan walaupun sedikit, yang agak kelihatan terjadi pada tahun 1996

saat membuka unit usaha simpan pinjam yang berprisip syari’ah yaitu prinsip

Nadzar Hibah, karena usaha tersebut tidak hanya untuk para santri tetapi juga

untuk masyarakat umum.

Maksud dari prinsip nadzar hibah adalah pengurus koperasi boleh

menggunakan dana dari anggota untuk kegiatan perekonomian dan

bertanggung jawab atas dana yang di gunakan, dan apabila mendapatkan

keuntungan pengurus bernadzar memberikan hibah kepada anggota, dan

hibah yang di berikan terserah dari pengurus besar kecilnya, prinsip tersebut

hampir sama dengan akad Wadi‟ah yadh dhamanah, yaitu bahwa pihak

87

Ibid. h. 3

Page 73: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

73

penyimpan dana bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kehilangan

yang terjadi pada barang/asset titipan, dan apabila mendapat keuntungan si

penitip atau pemilik dana mendapatkan bonus dari pihak penyimpan dana,

nominal pemberian bonus atas dana yang digunakan itu terserah dari pihak

penyimpan dana, dalam hal ini penyimpan dana adalah bank, BMT dan KSP

yang menggunakan prinsip syari’ah.

Setelah membuka unit usaha simpan pinjam yang berprinsip syari’ah

Alhamdulillah koperasi pondok pesantren At-Taslim bisa membuka unit

usaha yang lain seperti warung TELKOM, perkayuan, grosir, bengkel dan

spareparts, WASERDA (warung serba ada), dan DAMIU QIA (depo air

minum aqua), walaupun perkembangannya kurang begitu pesat jumlah

anggota pada tahun 2009 sudah mencapai 373 orang dengan jumlah asset

yang di miliki koperasi mencapai Rp. 2.183.953.617,00. Dan pada tahun 2010

jumlah anggota 358 orang dan assetnya sebesar Rp. 1.878.874.415,00.

Koperasi pondok pesantren At-Taslim berusaha mengembangkan unit

usahanya sesuai dengan prinsip yang dimiliki koperasi yaitu hari ini harus

lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari pada hari ini yang

didasari dengan kejujuran dan amanah. Dan berbekal semangat kebersamaan

serta adanya dorongan dari pemerintah khususnya kantor koperasi, usaha

kecil dan menengah dan masyarakat sekitar pesantren, dengan secerca

harapan kami akan gapai kebahagiaan dan kesejahteraan bersama.88

88

Bapak Nur Said, Jum’at, 18 November 2011, Jam 10.00

Page 74: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Terhadap Peran Koperasi Dalam Mengatur Cash Flow di

Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak

Kabupaten Demak

Koperasi adalah suatu badan yang mengelola kegiatan usaha.

Pengertian lain dari koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang

perorang atau badan berlandaskan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Kegiatan usaha koperasi, merupakan penjabaran dari Undang Undang Dasar

(UUD) 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 pasal

33 ayat (1), koperasi berkedudukan sebagai sokoguru perekonomian nasional,

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi

ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi

memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut

terbatas, maka untuk mengembangkannya koperasi harus mengutamakan

kepentingan anggota. Dan koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin

untuk menjalankan prinsip-perinsip koperasi serta kaedah-kaedah ekonomi,89

untuk menjalankan hal-hal yang diuraikan di atas maka koperasi memerlukan

anggota, karena apabila suatu koperasi tidak ada anggotanya maka koperasi

89

Http//koperasi&UKM,blogspot.Com/2009/II/peran-koperasi-dalam-perekonomian-

indonesia, h. 1

Page 75: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

75

tidak akan bisa berjalan dengan baik, bisa-bisa koperasi tersebut akan gulung

tikar.

Dari beberapa data yang peneliti peroleh di lapangan khususnya di

koperasi pondok pesantren At-Taslim ternyata peran yang dilakukan koperasi

dalam mengatur cash flow para santri sangatlah bagus, karena yang dilakukan

koperasi dapat melatih para santri untuk menghemat uang dan melatih para

santri agar menggunakan uangnya dalam hal yang penting atau kebutuhan-

kebutuhan yang di perlukan saja untuk sekolah, makan, membeli kitab dan

lain-lain.

Dan juga rata-rata para santri di pondok pesantren At-Taslim masih di

bangku SMA dan SMP kalau mengelola uangnya sendiri dengan baik belum

bisa. Hal tersebut dilakukan karena merujuk pada tujuan dari pendirian

pondok pesantren yaitu mendidik santri-santri ilmu agama dan ilmu

perekonomian agar suatu saat setelah para santri keluar dari pondok dapat

menggunakan ilmu tentang agama dan perekonomian yang santri dapat di

daerah asal para santri, misalnya untuk wira usaha atau yang lainnya.

Di koperasi pondok pesantren At-Taslim peran yang dilakukan dalam

Mengatur cash flow para santri adalah:

1. Ikut serta dalam pendidikan manajemen keuangan para santri.90

Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari di dirikannya pondok pesantren

At-Taslim yaitu mendidik para santri dengan ilmu agama dan ilmu

perekonomian.

90

Wawancara dengan Bapak Karyono (Selasa, 30 januari 2012, Pukul 08.30 WIB),

Bapak Nur Hamid (Selasa, 30 Januari 2012, Pukul 10.30 WIB), Bapak Usman (Kamis, 1 Februari

2012, Pukul 08.30), dan Bapak Noor Said (Kamis, 1 Februari 2012, Pukul 10.00 WIB)

Page 76: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

76

2. Diberikannya fasilitas pembiayaan di luar konsumtif bagi para

santri.91

Fasilitas tersebut diberikan apabila ada kekurangan atau

keterlambatan pemberian/pengiriman uang dari orang tua.

3. Apabila para santri mau mengambil simpanannya dari pihak

koperasi menanyakan untuk keperluan apa uang tersebut dengan

syarat menunjukkan kartu tanda anggota pondok pesantren At-

Taslim, jika uang tersebut akan di gunakan dalam hal konsumtif

atau berhura-hura maka koperasi tidak akan mencairkan uang para

santri.92

4. Pemberian/pengiriman uang dari orang tua untuk para santri

langsung masuk kekoperasi (tabungan) baik bagi santri yang

rumahnya dekat maupun yang jauh.93

5. Pengelolaan simpanan para santri menjadi satu dengan penyimpan

yang lain (alumni maupun masyarakat) untuk diputarkan.94

6. Untuk pemberian hibah dari koperasi langsung di masuk

kesimpanan atau tabungan.95

Untuk pengambilan hibahnya terserah para santri mau

diambil kapan, asalkan di gunakan untuk biaya sekolah maupun

91

Wawancara dengan Bapak Noor Said (Jum’at, 2 Februari 2012, Jam 10.00 WIB) 92

Wawancara dengan Bapak Usman (Kamis, 1 Februari 2012, Pukul 08.30), dan Bapak

Nur Hamid (Selasa, 30 Januari 2012, Pukul 10.30 WIB) 93

Wawancara dengan Bapak Noor Said (Jum’at, 2 Februari 2012, Jam 10.00 WIB), dan

Bapak Karyono (Selasa, 30 januari 2012, Pukul 08.30 WIB) 94

Wawancara dengan Bapak Noor Said, Op.cit. 95

Wawancara dengan Bapak Nur Hamid (Selasa, 30 Januari 2012, Pukul 10.30 WIB),

dan Bapak Noor Said (Jum’at, 2 Februari 2012, Jam 10.00 WIB)

Page 77: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

77

untuk biaya pondok pesantren misalnya untuk membayar SPP

pondok pesantren, makan dan pembelian kitab.

7. Untuk menjaga keuangan para santri agar tidak boros.96

Kalau boleh memberi masukan untuk pengurus koperasi para santri

juga diberikan kesempatan untuk menjadi pengurus koperasi agar dapat

mempraktekkan ilmunya yang diperoleh di pesantren dan untuk daftar

anggota yang khusus santri tolong dipisah walaupun dalam memutarkan uang

simpanannya dijadikan satu dengan anggota yang lain agar apabila lain kali

ada peneliti yang mau minta data tentang berapa jumlah santri yang

menabung dapat langsung di dapat. Kemudian terus dipertahankan dan

ditingkatkan tentang pengelolaan simpanan baik yang dari santri maupun

yang bukan dari santri.

96

Wawancara dengan Bapak Karyono, Op.cit

Page 78: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa uraian yang telah penulis sajikan di bab IV, merupakan

hasil penelitian lapangan yang kemudian dilengkapi dengan dokumen-

dokumen yang ada terhadap peran koperasi dalam mengatur cash flow para

santri di koperasi pondok pesantren At-Taslim. Dengan demikian dapat

penulis simpulkan sebagai berikut:

1. Peran koperasi dalam mengatur cash flow para santri di koperasi pondok

pesantren At-Taslim adalah ikut serta dalam pendidika manajemen

keuangan para santri. Diberikannya fasilitas pembiayaan diluar konsumtif

bagi para santri. Pengabilan simpanan dengan syarat menunjukkan kartu

tanda anggota pondok pesantren dan pengurus koperasi menanyakan buat

keperluan apa uang tersebut, apabila untuk berfoya-foya maka koperasi

tidak akan mencairkan uangnya. Pemberian/pengiriman uang dari orang

tua untuk santri langsung masuk ketabungan. Pengelolaan simpanan para

santri menjadi satu dengan simpanan yang lainnya untuk di putar.

Pemberian hibah dari koperasi langsung di masuk ketabungan, dan untuk

menjaga keuangan para santri agar tidak boros.

Page 79: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

79

B. Saran-saran

Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Untuk koperasi pondok pesantren At-Taslim supaya lebih meningkatkan

koperasi baik di bidang usaha maupun sumber daya manusianya, untuk

prinsip yang di gunakan segera di perjelas dan didaftarkan ke Dinas

Perkoperasian Kabupaten Demak.

2. Bagi masyarakat jangan takut untuk bekerjasama dengan koperasi, karena

dengan bekerjasama dengan koperasi bisa memperbaiki perekonomian

masyarakat dan berbondong-bondonglah mendatangi koperasi dan menjadi

anggotanya.

3. Untuk peneliti selanjutnya, supaya bisa lebih menyempurnakan skripsi ini

dan teruslah berusaha.

C. Penutup

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan kekuatan, hidayah dan taufik-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul: ”PERAN

KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOW PARA SANTRI” (Studi

Kasus di Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan

Demak Kabupaten Demak). Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan

kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya

kelak di hari kiamat.

Page 80: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

80

Penulis menyadari meskipun dalam penulisan skripsi ini telah berusaha

semaksimal mungkin, namun dalam penulisan ini tidak lepas dari kesalahan

dan kekeliruan. Hal itu semata-mata merupakan keterbatasan ilmu dan

kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran

dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak demi perbaikan yang akan

datang untuk mencapai kesempurnaan.

Semoga skripsi ini dapat diterima guna melengkapi syarat-syarat

memperoleh gelar strata 1 (satu). Akhirnya penulis hanya berharap semoga

skripsi ini dapat menambah khazanah keilmuan, bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amiin.

Page 81: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

81

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji dan Ninik Widiyanti Dinamika Koperasi, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2007.

Antonio, Muhammad Syafi’I Bank Syari‟ah Dari Teori ke Praktek, Jakarta:

Gema Insani, 2009.

Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1998.

Ascarya, Akad & Produk Bank Syari‟ah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2007.

Azyumardi, Azra Pesantren, Kontinuitas dan Perubahan, dalam Bilik-bilik

Pesantren : Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta: paramadina, 1997.

Bashith, Abdul Islam Dan Manajemen Koperasi, Malang: UIN-Malang Press,

2008.

Baswir, Revrisond Koperasi Indonesia, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1997.

Bungin, Burhan Metodologi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologi ke

Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007.

Basu, Swastha Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 2002.

Chapra, M. Umer Islam Dan Pembangunan Ekonomi, Depok: Gema Insani,

2005.

Danim, Sudarwan Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002.

DEPAG RI, Pedoman Pembinaan Dan Pengembangan Koperasi Pondok

Pesantren, Jakarta: Departemen Agama RI, 2003.

Faisal, Sanapiah Format-format penelitian sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi,

Jakarta: CV. Rajawali. 1992.

Kartasapoetra, G Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: PT RINEKA CIPTA,

2005.

Hendar, Ekonomi Koperasi, Jakarta : FE-UI. Cet. Kelima, 1999.

Hendrojogi, Koperasi Asas-asas, Teori Dan Praktik, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007.

Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Page 82: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

82

Persada, 2003.

Reksohadiprodjo, Sukanto Menejemen Koperasi, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,

1988.

Ridwan, Muhammad Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Yogyakarta: UII Press,

2004.

Partomo, Titik Sartika Ekonomi Dan Koperasi, Bogor: Ghalia Indonesia, cet 2,

2004.

Sudarsono dan Edilius Koperasi Dalam Teori Dan Praktek, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2005.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung: CV. Alfa

Beta, 2011.

Suhendi, Hendi Fiqh Muamalah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka, 2002.

Suryabrata, Sumadi Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 1992.

Suryabrata, Sumadi Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1995.

Straus, Anselm Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Surabaya: PT Bina Ilmu

Offset, 1997.

UU RI No 25 tahun 1992 pasal 5

Widiyanti, Ninik Koperasi dan Perekonomian Indonesia, Jakarta: Bina Aksara,

1989.

Widiyanti, Ninik Manajemen Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Widyawati, Ninik dan Y.W Sunindhia Koperasi Dan Perekonomian Indonesia,

Jakarta: PT. Rineka Cipta dan Bina Adiaksara, 2003.

Http//bmt-syari’ah, blogspot. Com/2009/II/ landasan - dasar - system - koperasi-

syari’ah.

Page 83: PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOWlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/jtptiain... · apabila untuk berfoya-foya atau untuk hal yang penting maka koperasi tidak akan

83

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Trisno Eko Riyanto

Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 02 Oktober 1988

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Golongan Darah : -

Alamat : Desa Temuroso Rt 05 Rw 04 Kecamatan

Guntur Kabupaten Demak

Riwayat Pendidikan

SDN 1 Temuroso Tahun 2000/2001

SLTP Negeri 1 Guntur Tahun 2003/2004

MAN Semarang 1 Tahun 2007/2008

Organisasi yang pernah diikuti :

Ketua Rebana Nahdlotul Fata Tahun 2010-Sekarang

Sekertaris jamaah mauludiyah putra dukuh perbalan

Seksi humas jamaah manaqibiyah dukuh perbalan,

Seksi futsal UKM Binora

Seksi Rebana UKM JQH.