PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf ·...

65
PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA USAHA INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) MEBEL DI KABUPATEN JEPARA SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh Jihhan Riska Andriyanti NIM 7101415023 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Transcript of PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf ·...

Page 1: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM

MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

DAN ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA

USAHA INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM)

MEBEL DI KABUPATEN JEPARA

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Jihhan Riska Andriyanti

NIM 7101415023

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

ii

Page 3: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

iii

Page 4: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

iv

Page 5: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Jika Anda bekerja hanya untuk uang, Anda takkan pernah sukses. Tetapi jika

Anda mencintai apa yang Anda kerjakan dan selalu mengutamakan kepentingan

pelanggan, kesuksesan akan ada di tangan Anda. (Ray Kroc)

Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

Almamaterku Universitas Negeri Semarang

Page 6: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

vi

PRAKATA

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Peran Keunggulan Kompetitif dalam Memoderasi Kemampuan Manajerial dan

Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Usaha Industri Kecil Menengah (IKM) Mebel

di Kabupaten Jepara”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Penyusun menyadari bahwa penyusunan

skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, saran, dan kerjasama dari berbagai

pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penyusun

menyampaikan ucapan terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan

kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi strata satu di

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Heri Yanto, MBA., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberi kesempatan kepada penyusun sehingga dapat

menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik.

3. Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin kepada

penyusun untuk melakukan penelitian.

Page 7: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

vii

4. Dr. Kardoyo, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,

arahan dan motivasi yang sangat bermanfaat kepada penyusun selama

penyusunan skripsi.

5. Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd., Dosen wali yang senantiasa membimbing,

menasehati dan memberikan saran serta masukan kepada penyusun selama

menempuh pendidikan.

6. Dr.Widiyanto, MBA., M.M., Dosen penguji I yang telah memberikan saran

sehingga skripsi ini selesai.

7. Khasan Setiaji, S.Pd., M.Pd., Dosen penguji II yang telah memberikan saran

sehingga skripsi ini selesai.

8. Pengusaha dan pengrajin mebel di Kabupaten Jepara yang telah membantu

menjadi responden dalam penelitian ini.

9. Bapak, Ibu dan keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan semangat

dukungan hingga terselesaikannya skripsi ini.

10. Sahabat dan teman-teman yang sudah banyak memberikan bantuan,

semangat, motivasi dan dukungan hingga terselesaikannya skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi Koperasi A 2015 yang

selalu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Semarang, September 2019

Penyusun

Page 8: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

viii

SARI

Andriyanti, Jihhan Riska. 2019. “Peran Keunggulan Kompetitif Dalam

Memoderasi Kemampuan Manajerial dan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja

Usaha Industri Kecil Menengah (IKM) Mebel di Kabupaten Jepara”. Skripsi.

Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing Dr. Kardoyo, M.Pd.

Kata Kunci: Kemampuan Manajerial, Orientasi Pasar, Keunggulan

Kompetitif, dan Kinerja Usaha.

Industri mebel di Jawa Tengah memiliki potensi yang cukup tinggi untuk

dikembangkan. Jepara merupakan salah satu kabupaten yang memiliki jumlah unit

usaha mebel terbanyak di Jawa Tengah dengan ciri khas nya yaitu seni ukir.

Namun dengan berjalannya waktu, jumlah unit usaha mebel di Jepara mengalami

penurunan di ikuti dengan penurunan jumlah produksi dan penjualan. Penelitian

ini bertujuan untuk menganalisis keunggulan kompetitif dalam memoderasi

kemampuan manajerial dan orientasi pasar terhadap kinerja usaha Industri Kecil

Menengah (IKM) mebel di Kabupaten Jepara.

Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha mebel di Kabupaten Jepara

yang berjumlah 5.403 unit usaha mebel. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling dan

diperoleh sampel sebanyak 98 responden. Metode pengumpulan data dengan

menggunakan metode kuesioner. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik

deskriptif dan moderating regression analysis (MRA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kemampuan

manajerial terhadap kinerja usaha sebesar 4,1%. Ada pengaruh orientasi pasar

terhadap kinerja usaha sebesar 15,3%. Keunggulan kompetitif memoderasi

kemampuan manajerial dan orientasi pasar terhadap kinerja usaha. Adapun

pengaruhnya positif dan signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

kemampuan manajerial terhadap kinerja usaha IKM mebel di Kabupaten Jepara.

Terdapat pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja usaha IKM mebel di

Kabupaten Jepara. Keunggulan kompetitif memoderasi hubungan kemampuan

manajerial dan kinerja usaha IKM mebel di Kabupaten Jepara. Keunggulan

kompetitif memoderasi hubungan orientasi pasar dan kinerja usaha IKM mebel di

Kabupaten Jepara. Saran yang dapat disampaikan yaitu pengusaha mebel

meningkatkan kemampuan manajerialnya dengan cara mengikuti pelatihan teknis

yang diadakan oleh pemerintah maupun forum pengusaha mebel di Kabupaten

Jepara. Pengusaha mencari pangsa pasar yang lebih luas dengan melakukan

kerjasama dengan perusahaan lain, mengikuti pameran atau expo mebel untuk

menambah relasi atau mitra usaha dan perusahaan perlu memiliki keunggulan

kompetitif seperti dalam hal menciptakan keunikan produk (seni ukir modern)

serta pengusaha dapat meningkatkan kreativitasnya seperti mampu mengolah

sampah kayu menjadi barang yang bernilai jual.

Page 9: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

ix

ABSTRACT

Andriyanti, Jihhan Riska. 2019. “The Role of Competitive Advantage in

Moderating Managerial Ability and Market Orientation on the Performance of

Furniture Small and Medium Enterprises (SMEs) in Jepara Regency”. Final

Project. Economics Education Department. Faculty of Economics. Universitas

Negeri Semarang. Advisor: Dr. Kardoyo, M.Pd.

Keywords: Managerial Ability, Market Orientation, Competitive Advantage,

Firm Performance

The furniture industry in Central Java has a high enough potential to be

developed. Jepara is one of the districts that has the largest number of furniture

business units in Central Java with its distinctive characteristic of carving. But

over time, the number of furniture business units in Jepara has decreased,

followed by a decrease in production and sales. This study aims to analyze

competitive advantage in moderating managerial skills and market orientation

towards the performance of furniture Small and Medium Enterprises (SMEs) in

Jepara Regency.

The population in this study was a furniture entrepreneur in Jepara

Regency, totaling 5,403 furniture business units. The sampling technique used in

this study was proportional random sampling and obtained a sample of 98

respondents. Data collection method using the questionnaire method. The data

collected was analyzed with descriptive techniques and moderating regression

analysis (MRA).

The results showed that there was an influence of managerial ability on

business performance by 4.1%. There is an effect of market orientation on

business performance of 15.3%. Competitive advantage moderates managerial

skills and market orientation towards business performance. The positive and

significant effect.

Based on the results of the study it can be concluded that there is an

influence of managerial ability on the business performance of furniture SMIs in

Jepara Regency. There is an influence of market orientation on the performance of

the furniture SMI business in Jepara Regency. Competitive advantage moderates

the relationship between managerial ability and business performance of furniture

SMEs in Jepara Regency. Competitive advantage moderates the relationship

between market orientation and business performance of furniture SMIs in Jepara

Regency. The suggestion that can be delivered is that furniture entrepreneurs

improve their managerial skills by attending technical training organized by the

government and furniture entrepreneurs forums in Jepara Regency. Entrepreneurs

are looking for a wider market share by collaborating with other companies,

attending furniture exhibitions or expos to increase relations or business partners

and companies need to have competitive advantages such as in terms of creating

product uniqueness (modern carving) and entrepreneurs can increase their

creativity such as being able to process wood waste becomes valuable goods.

Page 10: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

PRAKATA ............................................................................................................. vi

SARI ..................................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Identifikasi masalah............................................................................. 11

1.3 Cakupan Masalah ................................................................................ 11

1.4 Perumusan Masalah............................................................................. 12

1.5 Tujuan Penelitan .................................................................................. 12

1.6 Kegunaan Penelitian ............................................................................ 13

1.7 Orisinalitas Penelitian ......................................................................... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ..................... 14

2.1 Teori Resource Based-View (RBV) .................................................... 14

2.2 Teori Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage) .................... 17

2.3 Industri Kecil dan Menengah (IKM) ................................................... 18

2.3.1 Pengertian dan Kriteria IKM ................................................... 18

2.4 Kinerja Usaha ...................................................................................... 19

2.4.1 Pengertian Kinerja Usaha ........................................................ 19

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha ................. 20

2.4.3 Indikator Kinerja Usaha .......................................................... 21

Page 11: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

xi

2.5 Kemampuan Manajerial ...................................................................... 22

2.5.1 Pengertian Kemampuan Manajerial ........................................ 22

2.5.2 Fungsi Manajemen .................................................................. 23

2.5.3 Indikator Kemampuan Manajerial ........................................... 24

2.6 Orientasi Pasar..................................................................................... 25

2.6.1 Pengertian Orientasi Pasar ....................................................... 25

2.6.2 Perbedaan Orientasi Pasar dan Orientasi Penjualan ................ 27

2.6.3 Indikator Orientasi Pasar ......................................................... 28

2.7 Keunggulan Kompetitif ....................................................................... 29

2.7.1 Pengertian Keunggulan Kompetitif ......................................... 30

2.7.2 Indikator Keunggulan Kompetitif ........................................... 30

2.8 Kajian Penelitian Terdahulu ................................................................ 32

2.9 Kerangka Berpikir ............................................................................... 36

2.10 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 43

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ................................................................. 43

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 43

3.2.1 Populasi ................................................................................... 43

3.2.2 Sampel ..................................................................................... 44

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ................................................... 45

3.3 Variabel Penelitian .............................................................................. 46

3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 48

3.5 Uji Instrumen Penelitian...................................................................... 49

3.5.1 Uji Validitas ............................................................................ 49

3.5.2 Uji Reliabilitas ......................................................................... 53

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 54

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ..................................................... 55

3.6.1.1 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Usaha .. 56

3.6.1.2 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kemampuan

Manajerial .................................................................... 56

3.6.1.3 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Orientasi Pasar . 57

Page 12: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

xii

3.6.1.4 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Keunggulan

Kompetitif .................................................................... 57

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 58

3.6.2.1 Uji Normalitas ............................................................. 58

3.6.2.2 Uji Linearitas ............................................................... 59

3.6.2.3 Uji Multikolinearitas.................................................... 59

3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas ................................................ 60

3.6.3 Analisis Variabel Moderasi ..................................................... 60

3.6.4 Uji Hipotesis ............................................................................ 62

3.6.4.1 Uji Pengaruh Langsung (Uji t) .................................... 62

3.6.4.2 Uji Pengaruh Moderating ............................................ 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 64

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 64

4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ..................................................... 64

4.1.1.1 Deskripsi Variabel Kinerja Usaha ............................... 65

4.1.1.2 Deskripsi Variabel Kemampuan Manajerial ............... 68

4.1.1.3 Deskripsi Variabel Orientasi Pasar .............................. 70

4.1.1.4 Deskripsi Variabel Keunggulan Kompetitif ................ 73

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 75

4.1.2.1 Uji Normalitas ............................................................. 75

4.1.2.2 Uji Linearitas ............................................................... 76

4.1.2.3 Uji Multikolinearitas.................................................... 77

4.1.2.4 Uji Heteroskedastisitas ................................................ 78

4.2 Pembahasan ......................................................................................... 85

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 93

5.1 Simpulan.............................................................................................. 93

5.2 Saran ................................................................................................... 93

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 95

LAMPIRAN ......................................................................................................... 100

Page 13: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Perbandingan Jumlah Unit Usaha Mebel di Jawa Tengah Tahun 2018........ 2

1.2 Banyaknya Unit Usaha dan Tenaga Kerja Dirinci Menurut Jenis Industri

Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Jepara ............................................... 3

1.3 Perkembangan Industri Mebel Kabupaten Jepara ......................................... 5

1.4 Penjualan Mebel di Kabupaten Jepara .......................................................... 5

2.1 Perbedaan Orientasi Pasar dengan Orientasi Penjualan .............................. 28

3.1 Populasi Penelitian ...................................................................................... 44

3.2 Jumlah Sampel Penelitian ........................................................................... 46

3.3 Hasil Uji Validitas Kinerja Usaha ............................................................... 50

3.4 Hasil Uji Validitas Kemampuan Manajerial ............................................... 51

3.5 Hasil Uji Validitas Orientasi Pasar ............................................................. 52

3.6 Hasil Uji Validitas Keunggulan Kompetitif ................................................ 53

3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................................. 54

3.8 Jenjang Kriteria Variabel Kinerja Usaha .................................................... 56

3.9 Jenjang Kriteria Variabel Kemampuan Manajerial..................................... 57

3.10 Jenjang Kriteria Variabel Orientasi Pasar ................................................. 57

3.11 Jenjang Kriteria Variabel Keunggulan Kompetitif ................................... 58

4.1 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................................. 64

4.2 Hasil Deskripsi Variabel Kinerja Usaha ..................................................... 65

4.3 Hasil Deskripsi Indikator Pertumbuhan Laba ............................................. 66

4.4 Hasil Deskripsi Indikator Pertumbuhan Penjualan ..................................... 67

4.5 Hasil Deskripsi Indikator Pertumbuhan Aset Tetap ................................... 67

4.6 Hasil Deskripsi Variabel Kemampuan Manajerial ..................................... 68

4.7 Hasil Deskripsi Indikator Kemampuan Teknis ........................................... 69

4.8 Hasil Deskripsi Indikator Keterampilan Manusiawi ................................... 69

4.9 Hasil Deskripsi Indikator Keterampilan Konseptual .................................. 70

4.10 Hasil Deskripsi Variabel Orientasi Pasar .................................................. 71

4.11 Hasil Deskripsi Indikator Orientasi Pelanggan ......................................... 71

Page 14: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

xiv

4.12 Hasil Deskripsi Indikator Orientasi Pesaing ............................................. 72

4.13 Hasil Deskripsi Indikator Koordinasi Antar Fungsi ................................. 72

4.14 Hasil Deskripsi Variabel Keunggulan Kompetitif .................................... 73

4.15 Hasil Deskripsi Indikator Keunikan Produk ............................................. 74

4.16 Hasil Deskripsi Indikator Kualitas Produk ............................................... 74

4.17 Hasil Deskripsi Indikator Harga Kompetitif ............................................. 75

4.18 Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogrov Smirnov Test dengan

Kinerja Usaha sebagai Variabel Dependen ................................................ 76

4.19 Hasil Uji Linearitas dengan Kinerja Usaha sebagai Variabel

Dependen................................................................................................... 77

4.20 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Kinerja Usaha sebagai

Variabel Dependen ..................................................................................... 78

4.21 Hasil Uji Heteroskedastisias dengan Kiinerja Usaha sebagai

Variabel Dependen ..................................................................................... 79

4.22 Hasil Analisis Regresi Kemampuan Manajerial sebagai Variabel

Independen ............................................................................................... 79

4.23 Hasil Analisis Regresi Orientasi Pasar sebagai Variabel Independen ...... 80

4.24 Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) ................................... 82

4.25 Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) ................................... 83

4.26 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ....................................................... 85

Page 15: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Orientasi Pasar ............................................................................................ 26

2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 41

Page 16: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Transkip Hasil Wawancara .......................................................................... 101

2 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Penelitian ..................................................... 102

3 Angket Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................................ 103

4 Daftar Nama Responden Uji Coba Instrumen ............................................. 109

5 Hasil Uji Validitas ........................................................................................ 110

6 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................... 114

7 Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian ..................................................................... 115

8 Kuesioner Penelitian .................................................................................... 116

9 Daftar Nama Responden Penelitian ............................................................. 122

10 Tabulasi Hasil Penelitian............................................................................ 125

11 Analisis Deskriptif ..................................................................................... 137

12 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 143

13 Analisis Variabel Moderasi ........................................................................ 145

14 Surat Izin Penelitian ................................................................................... 148

15 Surat Diizinkan Penelitian ......................................................................... 149

Page 17: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengembangan sektor industri menjadi sangat penting dalam mencapai

target pembangunan yang baik di negara berkembang seperti Indonesia, karena

sektor industri memiliki keterkaitan dengan sektor-sektor lain seperti sektor jasa,

perdagangan, dan sektor transportasi (kemenperin.go.id). Pengembangan yang

optimal akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan

lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah.

Industri memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara,

tidak terkecuali Indonesia. Beberapa sektor industri juga merupakan sumber

utama pendapatan negara, dimana salah satunya adalah industri mebel atau

furniture kayu. Mengingat luasnya potensi hutan yang ada, tidak heran jika

banyak pengrajin mebel yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia. Furniture

Indonesia sendiri mempunyai ciri dan sifat khas yang jarang dimiliki oleh negara-

negara produsen furniture lainnya, salah satunya terletak pada sumber bahan baku

alami yang melimpah, dengan keberagaman corak dan desain yang berciri khas

lokal serta didukung oleh sumber daya manusia dan teknologi yang memadai

(kemendag.go.id). Selain itu, produk mebel Indonesia memiliki nilai keunggulan

pada daya saing dalam diferensiasi maupun harga, diferensiasi pada interior dan

eksterior mebel masih mengandalkan sentuhan seni ukir serta keberagaman jenis

kayu dan serat alam sehingga memberikan kesan desain unik.

Page 18: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

2

Industri sendiri memiliki tujuan menghasilkan serta meningkatkan nilai

guna suatu barang atau jasa, meningkatkan keuntungan dan memperluas lapangan

pekerjaan. Pada era yang penuh dengan persaingan ini, maka sangatlah penting

bagi suatu industri untuk mampu mengembangkan industrinya agar tidak kalah

bersaing dan mampu bertahan untuk melangsungkan usahanya. Industri mebel

telah lama diakui sebagai industri padat karya yang mampu menyerap banyak

tenaga kerja (kemenperin.go.id). Seiring dengan perkembangan pasar industri

mebel kini diarahkan kepada penghasilan produk yang bernilai tinggi, berdaya

saing global dan berwawasan lingkungan.

Industri mebel di Jawa Tengah memiliki potensi yang cukup tinggi untuk

dikembangkan. Selain itu, produksi mebel telah dikenal sejak lama karena

kualitas, seni dan harganya yang kompetitif (kemendag.go.id). Pusat atau sentra

industri furniture di Jawa Tengah adalah Jepara, Semarang, dan Solo. Furniture

yang dihasilkan biasanya terbuat dari kayu padat dan rotan (HIMKI, 2018).

Tabel 1.1

Perbandingan Jumlah Unit Usaha Mebel di Jawa Tengah Tahun 2018

Kabupaten/Kota Jumlah Unit Usaha

Jepara 5.403

Semarang 54

Solo 61

Sumber : Data Sekunder, 2019

Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah unit usaha mebel di

Jawa Tengah yang paling banyak berada di Kabupaten Jepara. Jepara terkenal

menjadi daerah produksi furniture terbesar di Indonesia dengan memiliki ciri khas

nya yaitu seni ukir Jepara. Mebel ukir Jepara tidak hanya dikenal di Indonesia, di

kancah Internasional pun sudah banyak yang mengenal (APKJ, 2019). Mebel

Page 19: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

3

Jepara sendiri merupakan industri kerajinan yang memiliki unit usaha paling

banyak dibandingkan IKM lain yang ada di Kabupaten Jepara. Berikut adalah data

jumlah unit usaha dan tenaga kerja pada industri kecil menengah yang ada di

Kabupaten Jepara.

Tabel 1.2

Banyaknya Unit Usaha dan Tenaga Kerja Dirinci Menurut Jenis Industri

Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Jepara

Jenis Industri Kecil Menengah (IKM) Unit Usaha

(unit)

Tenaga Kerja

(orang)

1. Furniture Kayu 5.403 76.401

2. Kerajinn Rotan 865 4.325

3. Tenun Ikat 715 10.725

4. Monel 396 1.216

5. Gerabah 125 483

6. Genteng 4.256 12.768

7. Rokok Kretek 27 1.167

8. Kerajinan Kayu 1.549 9.983

9. Makanan 2.889 13.647

10. Konveksi 2.007 11.351

11. Bordir 294 1.176

12. Mainan Anak 253 1.265

13. Kerajinan Simping 16 64

14. Kerajinan Kuningan 80 240

15. Gebyok 121 876

Jumlah 18.996 145.687

Sumber : Disperindag Kabupaten Jepara, 2018

Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukkan bahwa industri kecil menengah yang

paling banyak adalah industri furniture kayu yaitu sebanyak 5.403 unit usaha

dengan penyerapan tenaga kerja paling banyak sebesar 76.401 orang. Penyerapan

tenaga kerja pada industri ini memang sangat tinggi dibandingkan dengan industri

kecil menengah yang lain, karena seperti yang kita tahu di Kabupaten Jepara

terkenal sebagai kota ukir dan produsen mebel. Banyak masyarakat yang

Page 20: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

4

membuka usaha mebel, sehingga penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk

industri ini tinggi.

Banyaknya unit usaha mebel di Kabupaten Jepara, menjadikan ketatnya

persaingan pasar bagi para pengusaha mebel Jepara. Mereka harus bersaing

dengan pesaing usaha disekitar lingkungan. Selain itu, mereka juga bersaing

dengan pendatang baru asing yang siap membuka usaha dengan skala besar. Saat

ini, produsen mebel skala kecil menengah mengalami persaingan dengan

pengusaha asing yang memiliki modal yang besar. Mereka melakukan Penanaman

Modal Asing (PMA) yang setiap tahunnya selalu meningkat. Besarnya PMA yang

datang menimbulkan trade off berupa terpinggirkannya pengrajin lokal yang

disebabkan karena para pengusaha asing dengan modal besar tersebut banyak

yang melakukan usaha dari hulu ke hilir (Badan Pengkajian dan Pengembangan

Perdagangan, 2017).

Kinerja usaha akan digunakan untuk melihat apakah tujuan perusahaan

tersebut tercapai atau tidak dan juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi

(Arafah, 2018:8). Kinerja usaha merupakan hasil dari kegiatan pemanfaatan

sumber daya pada usaha yang dapat diukur dengan beragam cara. Sitorus (Dalam

Soendoro, 2010) mengatakan bahwa kualitas kinerja perusahaan yang didukung

oleh pemahaman konsumen dan keunggulan produk menjadi faktor yang dapat

meningkatkan kesuksesan produk terkait dengan penciptaan nilai unggul bagi

konsumen. Untuk penciptaan nilai dan pertumbuhan kinerja perusahaan

tergantung pada responsif perusahaan.

Page 21: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

5

Tabel 1.3

Perkembangan Industri Mebel Jepara

No. Indikator

Perkembangan

Satuan

Indikator

Tahun

2016 2017 2018

1 Tenaga Kerja Orang 77.187 75.641 76.401

2 Jumlah Unit Usaha Unit 5.993 5.873 5.403

Sumber : Disperindag Kabupaten Jepara, 2018

Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa perkembangan industri mebel di

Kabupaten Jepara mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan. Dari tahun 2016

ke 2017, jumlah tenaga kerja dan unit usaha mengalami penurunan. Namun di

tahun 2018 jumlah tenaga kerja mengalami kenaikan meski tidak sebanyak jumlah

tenaga kerja di tahun 2016, sedangkan jumlah unit usaha dari tahun ke tahun

mengalami penurunan. Hal ini menandakan bahwa kinerja usaha IKM mebel di

Kabupaten Jepara mengalami kemunduran.

Tabel 1.4

Penjualan Mebel di Kabupaten Jepara

Tahun Volume Penjualan (Unit/Set) Nilai Penjualan (Rupiah)

2014 2.931.305 1.987.046.836

2015 2.798.164 1.886.139.927

2016 2.484.037 1.691.359.384

Sumber : Disperindag Kabupaten Jepara 2018

Selain di lihat dari tenaga kerja dan jumlah unit usaha yang mengalami

penurunan, Tabel 1.4 menunjukkan penjualan mebel di Kabupaten Jepara

mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dari tahun 2014 ke 2015, volume

penjualan menurun sebesar 4,5% di sertai turunnya nilai penjualan sebesar 5,1%.

Tahun berikutnya dari 2015 ke 2016 mengalami penurunan lagi sebesar 11,2%

untuk volume penjualan dan nilai penjualan sebesar 11,4%. Timbulnya penurunan

yang terjadi menyebabkan masalah-masalah bagi pelaku maupun usaha IKM

Page 22: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

6

mebel. Industri mebel di Kabupaten Jepara memang sudah terkenal baik di dalam

negeri maupun luar negeri. Namun demikian, sebagian industri mebel kecil dan

menengah mengalami kesulitan dalam memasarkan produk dan bersaing dengan

usaha sejenis. Sehingga seiring berjalannya waktu, industri kecil yang tidak

mampu bertahan dalam ketatnya persaingan dagang akan mengalami gulung tikar.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja usaha mebel adalah

kemampuan manajerial. Kemampuan manajerial merupakan faktor utama yang

harus dimiliki pengusaha untuk dapat menjalankan usahanya. Hal ini sesuai

dengan penelitian Anwar (2018:998) yang mengatakan bahwa mayoritas usaha

gagal pada tahap awal mereka terutama karena kurangnya kemampuan sumber

daya manusia. Kemampuan manajerial perusahaan disertai dengan responsif

terhadap peluang baru memiliki potensi untuk secara positif mempengaruhi

kinerja perusahaan (Zacca & Dayan, 2018). Kemampuan manajerial diarahkan

untuk mencapai kesesuaian antara strategi, organisasi, dan lingkungan, merupakan

kunci untuk penjaminan keberhasilan organisasi, Sirmon et al., (Dalam Garces,

2016:305). Hubungan antara kemampuan manajerial dan kinerja perusahaan

didukung oleh bukti yang menghubungkan keberhasilan usaha kecil dengan

kemampuan pemiliknya dan manajer.

Berdasarkan wawancara pada tanggal 9 Mei 2019 dengan bapak Suryadi

sebagai wakil ketua Asosiasi Pengrajin Kayu Jepara (APKJ) sekaligus pengusaha

IKM mebel mengatakan bahwa pengusaha mebel di Kabupaten Jepara sudah

mempunyai kemampuan manajerial yang baik. Para pengusaha mebel sudah

mampu untuk membuat berbagai jenis produk mebel seperti kursi, meja, almari,

Page 23: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

7

dipan, dll dengan kualitas yang bagus. Selain itu para pengusaha juga mempunyai

kemampuan yang baik dalam komunikasi dengan karyawannya sehingga kegiatan

usaha dapat berjalan dengan baik sesuai tujuan perusahaan.

Penelitian yang dilakukan Garces (2016:303) menunjukkan bahwa

pengaruh kemampuan manajerial terhadap kinerja usaha yaitu 4%. Di dukung

oleh penelitian yang dilakukan Zacca dan Dayan (2018) yang berjudul “Linking

Managerial Competence to Small Enterprise Performance Within The Dynamic

Capability Logic“ menunjukkan bahwa masih rendahnya pengaruh kemampuan

manajerial terhadap kinerja usaha sebesar 6% dibandingkan orientasi

kewirausahaan 23%. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti dan Murwatiningsih

(2016:125) yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Manajemen dan Karakteristik

Usaha terhadap Kinerja Usaha UKM Olahan Produk Salak di Kabupaten

Banjarnegara” menunjukkan hasil yang rendah dari variabel kemampuan

manajerial terhadap kinerja usaha sebesar 1,3% dibandingkan variabel

karakteristik usaha sebesar 9,6%. Sedangkan penelitian Nur (2014:8) menyatakan

bahwa variabel kemampuan manajerial berpengaruh tetapi tidak signifikan

terhadap kinerja usaha.

Selain faktor internal kemampuan manajerial, orientasi pasar yang baik

telah diakui sebagai pendorong utama dalam meningkatkan kinerja usaha

(Mamun, 2018:135). Organisasi yang berfokus pada pelanggan dan pasar akan

berusaha mempertahankan dan meningkatkan kemampuan mereka untuk nilai

unggul (Appiah & Amoako, 2016). Orientasi pasar berfokus pada pasar yang

mencakup pelanggan dan faktor yang mempengaruhinya. Indikator orientasi pasar

Page 24: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

8

menurut Wahyudin (2015:80) adalah orientasi pelanggan yaitu kesediaan

perusahaan untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Orientasi

pesaing yaitu kesediaan perusahaan untuk memantau strategi yang diterapkan

pesaing. Informasi pasar yaitu upaya perusahaan untuk menemukan informasi

tentang kondisi pasar.

Berdasakan data dari Disperindag (2019) menunjukkan bahwa jumlah

ekspor dan pesanan lokal mebel dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2018

mengalami peningkatan. Jumlah ekspor mebel dan pesanan lokal pada tahun 2017

sebanyak 4.158.259 bh/set dan pada tahun 2018 sebanyak 4.200.032 bh/set. Hal

ini menunjukan bahwa perusahaan mampu untuk memasarkan produk ke berbagai

daerah hingga ke mancanegara.

Beberapa penelitian yang membahas orientasi pasar menyatakan bahwa

orientasi pasar memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja usaha, dalam hal

berbagai pertumbuhan, penjualan, dan laba (Long, 2013). Orientasi pasar yang

kuat juga menyiratkan tingkat minat yang tinggi untuk menemukan peluang dan

pasar baru, sehingga orientasi pasar memiliki pengaruh yang signifikan (Reijonen

et al., 2014). Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Arafah (2018:8)

yang menyatakan bahwa orientasi pasar dapat secara signifikan meningkatkan

kinerja perusahaan. Penelitian lain yang dilakukan Mamun, dkk (2018:133)

dengan Judul ”Effect of Entrepreneurial and Market Orientation on Consumer

Engagement and Performance of Manufacturing SMEs”, bertujuan untuk menguji

pengaruh orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap keterlibatan

konsumen dan kinerja manufaktur usaha kecil dan menengah (UKM) di bawah

Page 25: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

9

premis teori pandangan berbasis sumber daya (RBV). Hasil penelitian

menunjukkan keterlibatan konsumen adalah yang paling berkontributor penting

(31%), diikuti oleh orientasi kewirausahaan (12,6%) dan orientasi pasar (9,2%).

Sedangkan Buli (2017) dalam penelitiannya yang berjudul, “Entrepreneurial

Orientation, Market Orientation and Performance of SMEs in The Manufacturing

Industry: Evidence From Ethiopian Enterprises” mengatakan hasil dari studi

empiris menunjukkan bahwa keberhasilan dalam kinerja usaha daya saing UKM

manufaktur sangat dipengaruhi oleh orientasi pasar mereka sebesar 12%. Namun,

terdapat reseacrh gap dengan penelitian yang dilakukan oleh Kajalo (2015) dan

Mahmoud (2018) yang menyatakan bahwa orientasi pasar tidak berhubungan

signifikan terhadap kinerja usaha.

Sehubungan dengan beberapa hasil penelitian, menunjukkan bahwa masih

rendahnya pengaruh kedua variabel dalam meningkatkan kinerja usaha, dan masih

adanya perbedaan hasil penelitian antara penelitian yang satu dengan penelitian

yang lain. Oleh karena itu peneliti memberikan variabel moderasi untuk

menjawab masalah perbedaan hasil penelitian tersebut. Variabel moderasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah variabel keunggulan kompetitif. Menurut

Saiman (2015:124) keunggulan kompetitif adalah suatu manfaat yang ada ketika

suatu usaha mempunyai dan menghasilkan produk dan atau jasa yang dilihat dari

pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor. Keunggulan

kompetitif sangat erat hubungannya dengan kinerja usaha. Daya saing sangat

dibutuhkan sebagai salah satu wujud evaluasi dan memotivasi peningkatan kinerja

(Handriani, 2011:20).

Page 26: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

10

Semakin ketat persaingan yang dihadapi, perusahaan harus fleksibel,

kreatif, dan inovatif. Sehingga dalam menghadapi persaingan yang efektif dan

efisien perusahaan dituntut memiliki keunggulan kompetitif yang tidak mudah

ditiru, tahan lama, dan menarik (Paramita, 2015:124). Budaya perusahaan yang

menekankan pentingnya perusahaan memperhatikan pasar (market-oriented) akan

mengarah pada penguatan keunggulan kompetitif perusahaan (Wahyudin,

2015:80). Selain itu sejalan dengan pernyataan Yacob et al., (2017), bahwa

perusahaan yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif akan memiliki

kekuatan untuk bersaing dengan perusahaan lain karena produknya tetap diminati

oleh pelanggan. Hasil studi ini memiliki kesamaan dan memperkuat penelitian

sebelumnya Budiastuti & Versia (2011:286), Tobing et al., (2018) bahwa

keunggulan bersaing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja usaha.

Penelitian Anwar (2018:998) yang berjudul “Networking and new

venture’s performance: mediating role of competitive advantage“ menunjukkan

bahwa keunggulan kompetitif adalah mediator kuat antara jejaring keuangan dan

kinerja usaha, serta antara jaringan bisnis dan kinerja usaha baru. Selain itu,

penelitian Asyhari (2018:123) yang berjudul “Peran Mediasi Keunggulan

Kompetitif Pada Faktor Determinan Kinerja Bisnis UKM di Sentra Tenun Batik

di Jawa Tengah” menunjukkan bahwa kemampuan UKM menciptakan

keunggulan bersaing melalui strategi diferensiasi, durabilitas, imitabilitas, dan

biaya kompetitif terbukti berperan nyata dalam mewujudkan pencapaian kinerja

usaha.

Page 27: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

11

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang melakukan penelitian terkait

kinerja usaha dengan variabel yang mempunyai besaran pengaruh yang berbeda-

beda dan adanya research gap, serta berdasarkan latar belakang yang ada maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peran Keunggulan

Kompetitif Dalam Memoderasi Kemampuan Manajerial dan Orientasi Pasar

Terhadap Kinerja Usaha Industri Kecil Menengah (IKM) Mebel di Kabupaten

Jepara”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi

permasalahan yang ada antara lain :

1. Sektor industri mebel merupakan sektor unggulan di Kabupaten Jepara yang

memiliki ciri khas mebel ukir, namun belum dapat berkembang secara

optimal khususnya bagi pengusaha IKM mebel.

2. Terjadinya penurunan jumlah unit usaha mebel setiap tahunnya dan tenaga

kerja mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan di sektor mebel.

3. Orientasi pasar pengusaha mebel Jepara sudah baik, namun masih harus

bersaing ketat dengan pengusaha mebel di lingkungan sekitar dan para

pendatang baru asing yang siap membuka usaha dengan skala besar.

4. Adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu.

1.3 Cakupan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka peneliti perlu

membuat batasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas masalah yang

akan diteliti dan mendapatkan tingkat kedalaman penelitian secara maksimal.

Page 28: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

12

Cakupan masalah dalam penelitian ini adalah meneliti kinerja usaha IKM mebel

di Kabupaten Jepara. Kemampuan manajerial, orientasi pasar sebagai variabel

independen dan keunggulan kompetitif sebagai variabel moderasi.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat di rumuskan beberapa

permasalahan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh kemampuan manajerial terhadap kinerja usaha IKM mebel

di Kabupaten Jepara?

2. Adakah pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja usaha IKM mebel di

Kabupaten Jepara?

3. Apakah keunggulan kompetitif memoderasi kemampuan manajerial terhadap

kinerja usaha IKM mebel di Kabupaten Jepara?

4. Apakah keunggulan kompetitif memoderasi orientasi pasar terhadap kinerja

usaha IKM mebel di Kabupaten Jepara?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis pengaruh kemampuan manajerial terhadap kinerja usaha IKM

mebel di Kabupaten Jepara.

2. Menganalisis pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja usaha IKM mebel di

Kabupaten Jepara.

3. Menganalisis keunggulan kompetitif dalam memoderasi kemampuan

manajerial terhadap kinerja usaha IKM mebel di Kabupaten Jepara.

4. Menganalisis keunggulan kompetitif dalam memoderasi orientasi pasar

terhadap kinerja usaha IKM mebel di Kabupaten Jepara.

Page 29: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

13

1.6 Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

perkembangan industri mebel di Kabupaten Jepara, memberikan

sumbangan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian

baik secara teoritis maupun praktis.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian di bidang industri

serta dapat digunakan sebagai referensi maupun pembanding untuk

penelitian selanjutnya, baik dalam model, cara analisis maupun hasilnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya

mengembangkan sektor industri di Kabupaten Jepara, khususnya industri mebel

menengah ke bawah. Bagi instansi terkait, dapat menjadi tambahan masukan dan

saran yang bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan

untuk memecahkan masalah serta memberikan informasi dan gambaran kepada

masyarakat maupun peneliti lain sebagai penelitian lebih lanjut.

1.7 Orisinalitas Penelitian

Dalam penelitian ini, beberapa faktor yang menjadi penentu kinerja usaha

yang diteliti adalah kemampuan manajerial, orientasi pasar, dan keunggulan

kompetitif. Orisinalitas penelitian ini adalah memasukkan variabel moderasi

(keunggulan kompetitif) di antara variabel independen (kemampuan manajerial

dan orientasi pasar) dan variabel dependen (kinerja usaha).

Page 30: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Teori Kinerja Resource-Based View (RBV)

Suatu perusahaan pada umumnya akan memiliki kemampuan di atas

kinerja para pesaingnya bila mampu menerapkan konsep Resource-Based View

(RBV). Hal tersebut dikarenakan perusahaan lebih fokus dalam mengidentifikasi

dan mengelola potensi sumber daya yang dimiliki, sehingga memiliki keunggulan

bersaing dalam jangka panjang.

Menurut Barney (1991), teori RBV menyatakan bahwa perusahaan

menggunakan kompetensi termasuk sumber daya berwujud dan tidak berwujud

untuk mengembangkan dan memodifikasi strategi mereka untuk mendapatkan

keunggulan kompetitif yang pada gilirannya menghasilkan kinerja yang unggul di

atas pesaing industri besar. Barney (dalam Arafah, 2018:8) juga menyatakan

bahwa ada hubungan positif yang sangat kuat antara kinerja usaha dan

keunggulan kompetitif. Artinya, semakin kuat keunggulan kompetitif perusahaan,

semakin baik kinerja suatu perusahaan. Sebaliknya, semakin lemah keunggulan

kompetitif yang dimilikinya, semakin buruk kinerja usaha.

Keunggulan kompetitif berkaitan dengan cara perusahaan memilih dan

menerapkan strategi generik ke dalam praktik. Semua bagian yang ada dalam

perusahaan baik dalam bentuk sumber daya maupun kegiatan dapat menjadi

keunggulan kompetitif (Arafah, 2018:8). Teece et al (1997) berpendapat bahwa

peningkatan keunggulan bersaing memungkinkan perusahaan memperoleh kinerja

Page 31: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

15

unggul pada jangka waktu tertentu melalui keunggulan bersaing dari sumber daya

strategis perusahaan.

Pandangan mengenai teori RBV berusaha untuk menjelaskan sumber

keberhasilan organisasi jangka panjang. Pandangan RBV meluas tidak hanya

berkenaan dengan sumber daya (aset) tetapi juga kompetensi organisasi

(Henderson dan Cockburn, 1994). Pandangan berbasis sumber daya atau RBV

telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir untuk lebih menjelaskan

bagaimana sumber daya dan kompetensi memungkinkan perusahaan untuk

mendapatkan kinerja yang baik dari waktu ke waktu. Konsep RBV dimaknai

cukup beragam, tapi pada hakekatnya RBV merupakan suatu pendekatan klasik

dalam manajemen strategis yang berkaitan dengan masalah kompetensi dan

sumber daya perusahaan.

Sumber daya mengacu pada aset atau input yang dimiliki organisasi untuk

melakukan produksi. Sumber daya dapat didefinisikan sebagai faktor tidak

berwujud dan berwujud yang mampu dikendalikan perusahaan (Amit and

Schoemaker 1993:35). Agar memiliki sumber daya beragam dan heterogen,

perusahaan harus mendapatkan dan mengembangkannya. Sumber daya tidak

berwujud termasuk kemampuan dan aset termasuk pengetahuan, keterampilan,

reputasi, dan kemampuan manajerial (Barney, 1991; Hall, 1992). Selain itu, teori

RBV mengungkapkan keyakinan bahwa berbagai sumber daya dalam suatu

organisasi termasuk sumber daya manusia, menghasilkan karakter unik dan

menciptakan keunggulan kompetitif. Selain itu, literatur tentang manajemen

sumber daya (HRM) telah menunjukkan dampak bahwa keterampilan karyawan,

Page 32: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

16

motivasi, kepuasan, dan cara pekerjaan terstruktur, dapat meningkatkan

pertumbuhan perusahaan atau kinerja (Delaney dan Huselid, 1996).

Sedangkan sebuah kompetensi organisasi mengacu pada kompetensi

organisasi untuk melakukan serangkaian tugas yang terkoordinasi, dengan

memanfaatkan sumber daya organisasi untuk mencapai hasil akhir tertentu

(Muharam, 2017). Kompetensi cenderung muncul atau berkembang seiring

berjalannya waktu ketika perusahaan mengambil tindakan untuk membangun

sumber daya strategisnya. Kompetensi itu penting karena merupakan cara yang

dilakukan oleh perusahaan untuk menangkap nilai potensial yang ditawarkan dari

sumber daya yang dimiliki. Kompetensi dibutuhkan untuk menggabungkan,

mengelola, dan mengeksploitasi sumber daya dengan cara memberikan nilai

tambah kepada pelanggan dan menciptakan keunggulan dibandingkan pesaing

(Chi, 1994). Orientasi pasar menjadi bagian penting bagi perusahaan dalam

meningkatkan persaingan global dan perubahan kebutuhan pelanggan. Perusahaan

yang menerapkan orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan

pelanggan. Kelebihan ini dapat digunakan sebagai sumber untuk menciptakan

produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan (Arafah, 2018:9).

Budaya perusahaan yang menekankan pentingnya perusahaan memperhatikan

pasar (market-oriented) akan mengarah pada penguatan keunggulan kompetitif

perusahaan (Wahyudin, 2015:80). Orientasi pasar akan memotivasi karyawan

untuk berinovasi dan meningkatkan kinerja bisnisnya. Untuk memahami

kebutuhan dan keinginan pelanggan terlebih dahulu diawali upaya mencari

informasi dari sumber eksternal dan melakukan akuisisi informasi dan

Page 33: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

17

pengetahuan. Ketika perusahaan memiliki kompetensi memanfaatkan sumber

internal perusahaan dan memanfaatkan peluang eksternal, melakukan kolaborasi

antara perilaku stratejik internal dan lingkungan eksternal, mengkonfigurasi

sumber daya dan proses, maka tercipta produk inovatif yang akan meningkatkan

kinerja bisnisnya (Chang dan Li, 2015). Sehingga orientasi pasar dinilai sebagai

salah satu kompetensi yang berpotensi menciptakan keunggulan kompetitif.

Ketika penekanan utama strategi pemasaran adalah pada penciptaan nilai

bagi pelanggan, pemahaman tentang sumber daya dari perspektif pelanggan

menjadi sangat penting. Pengaruh langsung hubungan antara sumber daya (aset)

dan kompetensi menunjukkan atribut yang diinginkan untuk menjadi titik fokus

RBV.

2.2 Teori Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage)

Teori ini dipopulerkan oleh Porter (1980) yang mengemukakan bahwa

perusahaan harus menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi tawar-

menawar yang kuat (bargaining power) dalam persaingan (Suryana, 2006:169).

Perusahaan kecil memiliki keunggulan kompetitif jika pelanggannya memperoleh

kesan bahwa produk atau jasa lebih baik daripada produk atau jasa pesaing

(Zimmerer, 2008:380).

Daya saing sangat dibutuhkan sebagai salah satu wujud evaluasi dan

memotivasi peningkatan kinerja (Handriani, 2011:20). Keunggulan bersaing akan

bertambah bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki kemampuan inti, yaitu: (1)

merupakan sumber keunggulan kompetitif, (2) memiliki potensial aplikasi yang

luas, dan (3) sukar untuk ditiru oleh pesaing. Selain kemampuan inti, terdapat

Page 34: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

18

pasar, pertautan dengan pelanggan , dan keterikatan dengan saluran pemasaran

(Kotler, 2000:50).

2.3 Industri Kecil dan Menengah (IKM)

2.3.1 Pengertian dan Kriteria IKM

Ada beberapa sumber yang mengkategorikan Industri Kecil Menengah

(IKM) sebagai berikut:

a. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan IKM sebagai berikut:

1) Industri kecil yaitu suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

mengubah barang dasar menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau

barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya,

yang memiliki tenaga kerja sebanyak 5-19 orang.

2) Industri menengah yaitu suatu kegiatan ekonomi yang melakukan

kegiatan mengubah barang dasar menjadi barang jadi/setengah jadi dan

atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi

nilainya, yang memiliki tenaga kerja sebanyak 20-99 orang.

b. Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)

Disperindag mendefinisikan IKM sebagai berikut:

1) Industri kecil adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan

mentah, bahan setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang lebih

tinggi untuk penggunaannya dan memiliki nilai investasi antara

Rp.5.000.000,- sampai Rp.200.000.000,- tidak termasuk tanah dan

bangunan usaha.

Page 35: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

19

2) Industri menengah adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan

mentah, bahan setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang lebih

tinggi untuk penggunaannya dan memiliki nilai investasi antara

Rp.200.000.000,- sampai 10 miliyar, tidak termasuk tanah dan bangunan

usaha.

2.4 Kinerja Usaha

2.4.1 Pengertian Kinerja Usaha

Performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi

kerja. Kinerja memiliki makna lebih luas, bukan hanya sebagai hasil kerja tetapi

bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang

mempunyai hubungan kuat untuk tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen

dan memberikan kontribusi ekonomi, Armstrong dan Baron (dalam Wibowo,

2016:2). Sedangkan menurut Gibson, dkk (dalam Wibowo, 2016:2) menyatakan

bahwa kinerja adalah hasil dari pekerjaan yang berkaitan dengan tujuan organisasi

seperti kualitas, efisiensi dan kriteria lain dari efektivitas. Wibowo (2016:75)

mengatakan bahwa kinerja yang efektif dalam pekerjaan adalah hasil dari

melakukan sesuatu hal yang benar pada waktu yang tepat atau hal yang benar

untuk pekerjaan spesifik pada waktu yang spesifik.

Menurut Ningsih (2018:13) kinerja usaha adalah keberhasilan yang dicapai

oleh seseorang atau kelompok orang selama periode waktu tertentu, dimana

dipengaruhi oleh faktor lingkungan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

Kinerja suatu bisnis akan digunakan untuk melihat apakah perusahaan tersebut

Page 36: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

20

tujuan tercapai atau tidak dan juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi

(Arafah, 2018:8).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja

usaha adalah suatu ukuran prestasi usaha yang dapat dilihat dari keberhasilan nya

dalam mencapai tujuan perusahaan dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi

ke depan.

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha

Pelaksanaan kinerja akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik

yang bersumber dari pekerja sendiri maupun yang bersumber dari organisasi.

Menurut satelite model (dalam Wibowo, 2016:83), kinerja diperoleh dari

terjadinya integrasi dari faktor-faktor yaitu: (a) pengetahuan, (b) sumber daya

bukan manusia, (c) posisi strategis, (d) proses sumber daya manusia, dan (e)

struktur. Adapun penjelasan dari masing-masing faktor sebagai berikut:

a. Faktor pengetahuan meliputi masalah-masalah teknis, administratif, proses

kemanusiaan dan sistem.

b. Sumber daya nonmanusia meliputi peralatan, pabrik, lingkungan kerja,

teknologi, kapital, dan dana yang dapat dipergunakan.

c. Posisi strategis meliputi masalah bisnis atau pasar, kebijakan sosial, sumber

daya manusia, dan perubahan lingkungan.

d. Proses kemanusiaan terdiri dari nilai, sikap, norma, dan interaksi.

e. Struktur mencakup masalah organisasi, sistem manajemen, sistem informasi,

dan fleksibilitas.

Page 37: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

21

Sedangkan menurut Armstrong dan Baron (dalam Wibowo, 2016:84)

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu (a) personal factor,(b) leadership

factor,(c) team factor, (d) system factor, (e) contextual/ situational factor. Adapun

penjelasan dari masing-masing faktor sebagai berikut:

a. Personal factor. Faktor individu berkaitan dengan keahlian, motivasi,

komitmen, dll.

b. Leadership factor. Faktor kepemimpinan berkaitan dengan kualitas dukungan

dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan, manajer, atau ketua kelompok

kerja.

c. Team factor. Faktor kelompok/rekan kerja berkaitan dengan kualitas

dukungan yang diberikan oleh rekan kerja.

d. System factor. Faktor sistem berkaitan dengan sistem/metode kerja yang ada

dan fasilitas yang disediakan oleh organisasi.

e. Contextual/ situational factor. Faktor situasi berkaitan dengan tekanan dan

perubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal.

2.4.3 Indikator Kinerja Usaha

Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam

penilaian kinerja. Menurut Maskur (2017:120) indikator kinerja usaha ada 3 yaitu

(a) pertumbuhan laba, (b) pertumbuhan penjualan, dan (c) pertumbuhan aset tetap.

Adapun penjelasan dari masing-masing indikator sebagai berikut:

a. Pertumbuhan laba. Meningkatnya laba usaha salah satunya di tandai dengan

kenaikan jumlah permintaan dari barang yang dihasilkan. Permintaan dan

Page 38: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

22

penjualan produk yang meningkat dapat mempengaruhi pertumbuhan laba

dan berdampak pada kinerja usaha yang dijalani.

b. Pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan penjualan adalah besaran kenaikan

penjualan yang dicapai perusahaan dari tahun ke tahun.

c. Pertumbuhan aset tetap. Kepemilikan aset sebuah perusahaan akan

berdampak bagi kinerja usaha. Usaha yang memiliki aset pendukung yang

lengkap dalam menghasilkan produk yang berkualitas akan membantu dalam

mengembangkan perusahaan.

Berdasarkan indikator yang dikemukakan Maskur (2017:120) dalam

mengukur hasil kinerja usaha, maka dalam penelitian ini variabel kinerja usaha

menggunakan 3 indikator menurut Maskur (2017:120) yaitu (a) pertumbuhan

laba, (b) pertumbuhan penjualan, dan (c) pertumbuhan aset tetap.

2.5 Kemampuan Manajerial

2.5.1 Pengertian Kemampuan Manajerial

Kemampuan adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan atau

tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap

kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut (Wibowo, 2016:271). Sedangkan

manajerial merupakan kompetensi yang secara spesifik berkaitan dengan

pengelolaan, pengawasan, dan mengembangkan orang (Wibowo, 2016:277).

Kemampuan manajerial terkait dengan kemampuan seseorang dalam kapasitasnya

sebagai manajer untuk mampu melakukan fungsi-fungsi manajemen (Sudarmanto,

2015:143). Kemampuan manajerial merupakan modal utama yang harus dimiliki

Page 39: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

23

oleh seorang pengusaha agar dalam mengelola perusahaan dapat memberikan

hasil yang optimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan manajerial yaitu kemampuan yang dimiliki individu dalam mengelola

perusahaan yang dilandasi dengan keterampilan, pengetahuan, serta fungsi

manajemen yang baik.

2.5.2 Fungsi Manajemen

Terry, Georgy (2001:9) menyatakan manajer dalam melakukan

pekerjaannya harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, yang dinamakan

fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari: planning, organizing, staffing,

motivating, controlling.

a. Perencanaan (planning) : menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai

selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat

mencapai tujuan-tujuan itu.

b. Pengorganisasian (organizing) : mengelompokkan dan menentukan berbagai

kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan itu.

c. Kepegawaian (staffing) : menentukan keperluan sumber daya manusia,

pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.

d. Motivasi (motivating) : mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia

kearah tujuan-tujuan.

Page 40: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

24

e. Pengendalian (controlling) : mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan,

menentukan sebab-sebab penyimpangan dan mengambil tindakan korektif

dimana perlu.

2.5.3 Indikator Kemampuan Manajerial

Menurut Robert L. Katz (dalam Stoner & Wankel, 2003) membagi

kemampuan manajerial menjadi tiga bagian, yaitu : (a) keterampilan teknis, (b)

keterampilan manusiawi, dan (c) keterampilan konseptual. Adapun penjelasan

dari masing-masing indikator sebagai berikut:

a. Keterampilan teknis adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan,

metode, prosedur, teknik dan akal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas

spesifik yang diperoleh lewat pengalaman, pendidikan, dan pelatihan.

b. Keterampilan manusiawi adalah kemampuan untuk bekerja, memahami, dan

memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.

c. Ketrampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan

dan memadukan semua kepentingan dan kegiatan organisasi.

Berdasarkan indikator yang dikemukakan Robert L. Katz dalam mengukur

kemampuan manajerial, maka dalam penelitian ini variabel kemampuan

manajerial menggunakan tiga indikator menurut Robert L. Katz (dalam Stoner &

Wankel, 2003) yaitu (a) keterampilan teknis, (b) keterampilan manusiawi, dan (c)

keterampilan konseptual.

Page 41: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

25

2.6 Orientasi Pasar

2.6.1 Pengertian Orientasi Pasar

Konsep pemasaran adalah sederhana dan secara instuisi merupakan filosofi

yang menarik. Konsep pemasaran mengenal bahwa tidak adanya alasan mengapa

konsumen harus membeli suatu produk yang ditawarkan oleh suatu organisasi,

sekalipun produk pesaing, melainkan mereka akan memilih produk dan jasa mana

yang paling memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Lamb et al, 2001:8).

Perusahaan yang mengadopsi dan mengimplementasikan konsep pemasaran

setuju dengan orientasi pasar. Saat ini, beberapa perusahaan berhasil mencapai

keunggulan bersaingnya dari fokus keluar dan berorientasi ke pasar.

Orientasi pasar menjadi bagian penting bagi perusahaan dalam

meningkatkan persaingan global dan perubahan kebutuhan pelanggan. Memahami

arena persaingan serta kekuatan dan kelemahan para kompetitior merupakan

komponen yang penting dari orientasi pasar (Lamb et al, 2001:9). Orientasi pasar

yang kuat di perusahaan bisa memberikan penawaran dan memberikan kepuasan

yang lebih baik kepada pembeli serta perusahaan akan memperoleh hasil yang

lebih besar atas penawaran yang diberikan (Prapiani, 2014:16). Penekanan utama

dalam orientasi pasar adalah pada penetapan sasaran konsumen strategis dan

pembangunann organisasi yang memfokuskan pada konsumen. Sudut pandang

orientasi pasar adalah memberikan dasar persaingan yang lebih menjanjikan

dalam lingkungan bisnis masa kini daripada organisasi berfokus pada orientasi ke

dalam (Cravens, 1996:22).

Page 42: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

26

Beberapa pakar telah menemukan bahwa perusahaan-perusahaan yang

menganut konsep pemasaran mencapai kinerja yang lebih baik. Sumiati (2015:36)

menyatakan bahwa sebuah perusahaan yang berorientasi pasar adalah perusahaan

yang mengembangkan pemahaman yang lebih baik di keseluruhan organisasi

tentang kebutuhan konsumen sehingga dapat menciptakan consumer value,

mengembangkan yang lebih baik tentang kekuatan dan kelemahan pesaing

sehingga menciptakan strategi pasar.

Narver (1990) menyatakan bahwa orientasi pasar sebagai budaya

organisasi yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan perilaku-perilaku

yang dibutuhkan untuk menciptakan superior value bagi pembeli dan

menghasilkan superior performance bagi perusahaan. Narver (1990:23) menarik

kesimpulan bahwa orientasi pasar terdiri dari tiga komponen perilaku yaitu

orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antar fungsi yang mengarah

pada dua keputusan yaitu long term focus dan profitabilitas. Konsepsi orientasi

pasar digambarkan dalam sebuah equilateral trinangle sebagai berikut:

Gambar 2.1 Konsepsi Orientasi Pasar

Sumber : Narver (1990:23)

Long Term

Profit Focus

Customer Orientation

Competitor

Orientation

Interfungtional

Coordination

Page 43: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

27

Gambar 2.1 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan (profitabilitas dan

fokus jangka panjang) dihasilkan dan ditingkatkan melalui pemusatan perhatian

pada ketiga komponen orientasi pasar (orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan

koordinasi antar fungsi).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

orientasi pasar adalah budaya organisasi yang menerjemahkan konsep pemasaran

dalam memahami kebutuhan pasar, khususnya pelanggan dan memahami area

persaingan melalui informasi tentang pasar.

2.6.2 Perbedaan Orientasi Pasar dengan Orientasi Penjualan

Banyak orang berfikir bahwa pemasaran dan penjualan itu sama, atau

pemasaran sama dengan penjualan dan periklanan. Lamb et al (2001:6)

mengatakan bahwa pemasaran terdiri dari semua aktifitas di atas dan bahkan lebih

dari itu. Perbedaan antara orientasi pasar dan orientasi penjualan sangatlah besar.

Lamb et al (2001:11) membandingkan dua orientasi ini dalam lima karakteristik

sebagai berikut:

Page 44: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

28

Tabel 2.1

Perbedaan Orientasi Pasar dengan Orientasi Penjualan

Sumber: Lamb et al (2001:11)

2.6.3 Indikator Orientasi Pasar

Narver dan Slater (1990:45) menyimpulkan bahwa orientasi pasar

terbentuk dari tiga komponen perilaku, yaitu: (a) orientasi terhadap konsumen, (b)

orientasi terhadap kompetitor/pesaing, dan (c) koordinasi antar fungsi dalam

organisasi. Adapun penjelasan dari masing-masing indikator sebagai berikut:

a. Orientasi konsumen/pelanggan. Orientasi terhadap konsumen atau pelanggan

adalah pemahaman yang cukup tentang pasar target suatu perusahaan dalam

rangka memberikan nilai superior yang berkesinambungan.

b. Orientasi pesaing. Bagaimana organisasi memanfaatkan pengetahuan tentang

strategi, kekuatan dan kelemahan pesaing serta menyebarkan informasi

mengenai perusahaan pesaing.

Fokus

Organisasi Bisnis

Produk

ditujukan ke-

Sasaran

utama

Cara mencapai

sasaran

Orientasi

Pasar

Ke luar,

didasarkan

pada

kebutuhan

dan pilihan

konsumen

Memuaskan

kebutuhan

dan keinginan

konsumen

dan nilai yang

tinggi

Kelompok

orang

tertentu

Laba

melalui

kepuasan

konsumen

Melalui

Koordinas

pemasaran dan

aktivitas antara

fungsi-fungsi

Orientasi

Penjualan

Ke dalam,

didasarkan

pada

keinginan

organisasi

Menjual

produk dan

jasa

Setiap Orang Laba

melalui

volume

penjualan

yang

maksimal

Terutama

melalui promosi

intensif

Page 45: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

29

c. Koordinasi antar fungsi. Kemampuan perusahaan mengumpulkan informasi

dari pelanggan dan informasi pesaing untuk kemudian mampu menyelaraskan

keduanya dalam menentukan strategi yang baru.

Sedangkan menurut Wahyudin (2015:80) orientasi pasar dapat diukur

menggunakan tiga indikator yaitu:

a. Orientasi pelanggan. Kesediaan perusahaan untuk memahami kebutuhan dan

keinginan pelanggannya.

b. Orientasi pesaing. Kesediaan perusahaan untuk memantau strategi yang

diterapkan.

c. Informasi pasar. Upaya perusahaan untuk menemukan informasi tentang

kondisi pasar industri.

Berdasarkan indikator yang dikemukakan menurut beberapa ahli dalam

mengukur orientasi pasar, maka dalam penelitian ini variabel orientasi pasar

menggunakan tiga indikator menurut Narver dan Slater (1990:45) dan Wahyudin

(2015:80) yaitu (a) orientasi pelanggan, (b) orientasi pesaing, dan (c) koordinasi

antar fungsi.

2.7 Keunggulan Kompetitif

Suatu perusahaan dikatakan mempunyai competitive advantage terhadap

lainnya sampai pada tingkatan bahwa pelanggan merasa produk atau jasanya lebih

unggul daripada produk atau jasa perusahaan lainnya. Persaingan bisnis yang

begitu ketat menuntut perusahaan memiliki keunggulan kompetitif untuk bisa

bertahan lama dari para pesaing.

Page 46: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

30

2.7.1 Pengertian Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif adalah suatu manfaat yang ada ketika suatu usaha

mempunyai dan menghasilkan produk dan atau jasa yang dilihat dari pasar

targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor (Saiman, 2015:124).

Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui fokus pada pelanggan, pencapaian

kualitas, integritas dan tanggung jawab, inovasi dan kreativitas, dan produksi

rendah biaya (Saiman, 2015:74). Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong

(2015) keunggulan kompetitif adalah keunggulan pesaing yang diperoleh dengan

menawarkan nilai lebih rendah maupun dengan memberikan manfaat lebih besar

karena harganya lebih tinggi. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif

akan menjadi pemimpin dalam pasarnya serta dapat mencapai laba di atas rata-

rata (Zimmerer, 2008:116).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keunggulan

kompetitif merupakan kemampuan superior perusahaan dalam memenangkan

persaingan dengan menciptakan suatu keunikan/kekhasan usaha, harga yang

berbeda dengan tetap memperhatikan kualitas produk, dan mampu mengerti

kebutuhan pelanggan.

2.7.2 Indikator Keunggulan Kompetitif

Ada beberapa pendapat mengenai indikator yang mengukur keunggulan

kompetitif. Menurut Saiman (2015) indikator keunggulan kompetitif meliputi (a)

harga atau nilai, (b) menyenangkan konsumen, (c) pengalaman konsumen, (d)

atribut produk yang dapat di catat, (e) keistimewaan layanan yang baik. Adapun

penjelasan dari masing-masing indikator sebagai berikut:

Page 47: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

31

a. Harga atau nilai

Mampu menghasilkan produk atau jasa dengan biaya rendah terhadap produk

pesaing. Selain itu juga dapat ditambahkan produk atau jasa memiliki nilai

lebih (kualitas) dari pada pesaing.

b. Menyenangkan konsumen

Menyenangkan konsumen dari berbagai aspek seperti kualitas produk atau

jasa yang bermutu dan memberikan kepuasan.

c. Pengalaman konsumen

Pengusaha harus memberikan pengalaman yang paling menyenangkan atau

memuaskan bagi para pemangku kepentingan, terlebih para konsumen dan

pelanggan. Pengalaman yang baik akan dikenang sepanjang masa, bahkan

sering akan ditularkan kepada konsumen lain dan sebaliknya.

d. Atribut produk yang dapat di catat

Pengusaha harus mencatat atribut produk agar produk atau jasa dapat

ditingkatkan dari atribut sebelumnya. Selain itu baik konsumen maupun para

pegawai mampu mengenali seluruh atribut produk atau jasa kita.

e. Keistimewaan layanan yang baik

Pengusaha harus memberikan pelayanan yang beda dari yang lain agar para

konsumen loyal pada perusahaan kita.

Pendapat lain dari Irfanunnisa dkk, (2013) mengenai indikator yang

digunakan dalam pengukuran keunggulan kompetitif adalah sebagai berikut:

a. Keunikan produk, adalah keunikan produk perusahaan yang memadukan nilai

seni dengan selera pelanggan.

Page 48: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

32

b. Kualitas produk, adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan.

c. Harga kompetitif, adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga

produknya dengan harga umum di pasaran.

Berdasarkan indikator yang dikemukakan menurut beberapa ahli dalam

mengukur keunggulan kompetitif, maka dalam penelitian ini variabel keunggulan

kompetitif menggunakan tiga indikator menurut Irfanunnisa dkk, (2013) yaitu (a)

keunikan produk, (b) kualitas produk, dan (c) harga kompetitif.

2.8 Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai kinerja usaha dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya seperti kemampuan manajerial, orientasi pasar, dan

keunggulan kompetitif telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

Penelitian terdahulu yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

Mamun, dkk (2018:133) dengan judul Effect of Entrepreneurial and

Market Orientation on Consumer Engagement and Performance of

Manufacturing SMEs bertujuan untuk menguji pengaruh orientasi kewirausahaan

dan orientasi pasar terhadap keterlibatan konsumen dan kinerja manufaktur usaha

kecil dan menengah (UKM) di bawah premis teori pandangan berbasis sumber

daya (RBV). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu orientasi

kewirausahaan dan orientasi pasar sedangkan variabel dependen adalah kinerja

manufaktur usaha kecil dan menengah (UKM) dan variabel mediasi yaitu

Page 49: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

33

keterlibatan konsumen. Penelitian ini mengadopsi desain cross-sectional dan data

kuantitatif dikumpulkan dari 360 manufaktur UKM di Semenanjung Malaysia.

UKM dipilih menggunakan metode multi-stage sampling berstrata dari total

37.861 UKM manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi pasar

memiliki efek positif yang signifikan terhadap keterlibatan konsumen. Temuan

juga mengungkapkan mediasi parsial keterlibatan konsumen antara orientasi pasar

terhadap kinerja.

Arafah, W. (2018:8) dengan judul The Influence of Market Orientation

and Product Innovation on the Competitive Advantage and Its Implication toward

Small and Medium Enterprises (UKM) Performance bertujuan untuk menguji

pengaruh orientasi pasar dan inovasi produk terhadap keunggulan kompetitif.

Kemudian pengaruh orientasi pasar, inovasi produk dan keunggulan kompetitif

terhadap kinerja UKM. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu orientasi

pasar dan inovasi produk, sedangkan variabel dependen adalah kinerja UKM dan

variabel mediasi yaitu keunggulan kompetitif. Penelitian ini menggunakan desain

eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi pasar memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif. Orientasi pasar

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM. Keunggulan kompetitif

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM. Variabel dominan yang

mempengaruhi kinerja UKM adalah keunggulan bersaing dengan nilai koefisien

regresi 0,47.

Sreckovic (2018:807) dengan judul The Performance Effect of Network

and Managerial Capabilities of Entrepreneurial Firms bertujuan untuk menguji

Page 50: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

34

pengaruh kemampuan jaringan dan kemampuan manajerial terhadap kinerja

kewirausahaan yang dimoderasi ketidakpastian lingkungan. Variabel independen

dalam penelitian ini yaitu kemampuan jaringan dan kemampuan manajerial

sedangkan variabel dependen adalah kinerja kewirausahaan dan variabel moderasi

yaitu ketidakpastian lingkungan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

yaitu dengan metode kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan

manajerial memiliki efek signifikan dan positif pada kinerja usaha dan

ketidakpastian lingkungan secara positif memoderasi kemampuan manajerial pada

kinerja usaha pengembangan real estat, sedangkan tidak memoderasi pengaruh

kemampuan manajerial pada kinerja usaha arsitektur.

Buli (2017) dengan judul Entrepreneurial Orientation, Market Orientation

and Performance of SMEs in the Manufacturing Industry: Evidence from

Ethiopian Enterprises bertujuan untuk menguji pengaruh orientasi kewirausahaan

dan orientasi pasar terhadap kinerja unggul UKM manufaktur. Variabel

independen dalam penelitian ini yaitu orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar

sedangkan variabel dependen adalah kinerja unggul UKM manufaktur. Metode

analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan

linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi pasar memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja bisnis UKM manufaktur.

Sutapa et al (2017) dengan judul The Role of Market Orientation, Creativy

and Innovation in Creating Competitive Advantages and Creative Industry

Performance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi pasar secara

signifikan mempengaruhi inovasi dan kinerja dan keunggulan kompetitif

Page 51: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

35

berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha.

Thurasamy, dkk (2016) dengan judul The Effect of Market Orientation as

a Mediating Variabel in the Relationship between Entrepreneurial Orientation

and SMEs Performance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi pasar

berhubungan positif terhadap kinerja usaha dan orientasi pasar memediasi

hubungan orientasi kewirausahaan terhadap kinerja usaha.

Kajalo (2015) dengan judul Market Orientation, Entrepreneurial

Orientation and Business Performance Among Small Retailers bertujuan untuk

memahami dan menentukan sejauh mana orientasi pasar dan orientasi

kewirausahaan mempengaruhi kinerja perusahaan secara langsung, dan sejauh

mana orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhubung ke kinerja melalui

kemampuan pemasaran. Model konseptual yang dikembangkan diuji

menggunakan pemodelan persamaan struktural (SEM) menggunakan sampel dari

202 pengecer kecil. Hasil dari model SEM menunjukkan bahwa baik orientasi

pasar dan orientasi kewirausahaan bertindak sebagai dasar untuk meningkatkan

kinerja bisnis di kalangan pengecer kecil. Orientasi pasar tidak berhubungan

signifikan terhadap kinerja.

Setiawan (2013) dengan judul Pengaruh Orientasi Pasar, Budaya

Organisasi, dan Orientasi Kewirausahaan terhadap KinerjaUsaha (Studi pada

Usaha Kecil Pengolahan di Kota Palembang). Hasil penelitian menunjukkan

bahwa orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha.

Setyanti, dkk (2013) dengan judul Innovation Role in Mediating the Effect

of Entrepreneurship Orientation, Management Capabilities and Knowledge

Page 52: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

36

Sharing Toward Business Performance : Study at Batik SMEs in East Java

Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan manajerial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha.

Mahmoud (2018) dengan judul Market Orientation and Business

Performance among SMEs in Ghana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

orientasi pasar tidak berhubungan signifikan terhadap kinerja usaha.

2.9 Kerangka Berpikir

Sugiyono (2016:91) menyatakan bahwa kerangka berpikir yang baik akan

menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Pertautan

antar variabel tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma

penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus

didasarkan pada kerangka berpikir. Berdasarkan teori pendukung, maka kerangka

berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Pengaruh Kemampuan Manajerial terhadap Kinerja Usaha

Kemampuan manajerial merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh

seorang pengusaha agar dalam mengelola perusahaan dapat memberikan hasil

yang optimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Menurut Sudarmanto

(2015:143) kemampuan manajerial terkait dengan kemampuan seseorang dalam

kapasitasnya sebagai manajer untuk mampu melakukan fungsi-fungsi manajemen.

Georgy Terry menyatakan fungsi-fungsi manajemen meliputi : planning,

organizing, actuating, controlling dengan akronim POAC.

Teori RBV menyatakan bahwa sumber daya mengacu pada aset atau input

yang dimiliki organisasi untuk melakukan produksi. Agar memiliki sumber daya

Page 53: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

37

beragam dan heterogen, perusahaan harus mendapatkan dan mengembangkannya.

Sumber daya tidak berwujud termasuk kemampuan dan aset termasuk

pengetahuan, keterampilan, reputasi, dan kemampuan manajerial (Barney, 1991;

Hall, 1992). Selain itu, literatur tentang manajemen sumber daya (HRM) telah

menunjukkan dampak bahwa keterampilan karyawan, motivasi, kepuasan, dan

cara pekerjaan terstruktur, dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan atau

kinerja.

Hubungan antara kemampuan manajerial dan kinerja perusahaan didukung

oleh bukti yang menghubungkan keberhasilan usaha kecil dengan kemampuan

pemiliknya dan manajer. Sreckovic (2018:807) mengatakan kemampuan

manajerial memiliki efek signifikan dan positif pada kinerja usaha. Sejalan

dengan penelitian Garces (2016:303) mengatakan kemampuan manajerial

memiliki pengaruh yang positif meskipun masih rendah dibanding variabel lain.

Di dukung oleh penelitian yang dilakukan Zacca dan Dayan (2018) yang berjudul

“Linking Managerial Competence to Small Enterprise Performance Within The

Dynamic Capability Logic“ menunjukkan bahwa masih rendahnya pengaruh

kemampuan manajerial (6%) terhadap kinerja usaha dibandingkan orientasi

kewirausahaan (23%).

2. Pengaruh Orientasi Pasar terhadap Kinerja Usaha

Orientasi pasar menjadi bagian penting bagi perusahaan dalam

meningkatkan persaingan global dan perubahan kebutuhan pelanggan. Orientasi

pasar yang kuat di perusahaan bisa memberikan penawaran dan memberikan

Page 54: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

38

kepuasan yang lebih baik kepada pembeli serta perusahaan akan memperoleh

hasil yang lebih besar atas penawaran yang diberikan (Prapiani, 2014:16).

Pandangan berbasis sumber daya atau RBV telah berkembang dalam

beberapa tahun terakhir untuk lebih menjelaskan bagaimana sumber daya dan

kompetensi memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan kinerja yang baik dari

waktu ke waktu. Kompetensi cenderung muncul atau berkembang seiring

berjalannya waktu ketika perusahaan mengambil tindakan untuk membangun

sumber daya strategisnya. Kompetensi itu penting karena merupakan cara yang

dilakukan oleh perusahaan untuk menangkap nilai potensial yang ditawarkan dari

sumber daya yang dimiliki. Kompetensi dibutuhkan untuk menggabungkan,

mengelola, dan mengeksploitasi sumber daya dengan cara memberikan nilai

tambah kepada pelanggan dan menciptakan keunggulan dibandingkan pesaing

(Chi, 1994). Nilai tambah pelanggan tersebut dapat di masukkan ke dalam

orientasi pasar. Orientasi pasar menjadi bagian penting bagi perusahaan dalam

meningkatkan persaingan global dan perubahan kebutuhan pelanggan. Perusahaan

yang menerapkan orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan

pelanggan. Orientasi pasar akan memotivasi karyawan untuk berinovasi dan

meningkatkan kinerja bisnisnya.

Beberapa penelitian yang membahas orientasi pasar menyatakan bahwa

orientasi pasar memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja usaha, dalam hal

berbagai pertumbuhan, penjualan, dan laba (Long, 2013). Buli (2017) dalam

penelitiannya,“Entrepreneurial Orientation, Market Orientation and Performance

of SMEs in The Manufacturing Industry: Evidence From Ethiopian Enterprises”

Page 55: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

39

mengatakan hasil dari studi empiris menunjukkan bahwa keberhasilan dalam

kinerja usaha daya saing UKM manufaktur sangat dipengaruhi oleh orientasi

pasar mereka. Di dukung oleh penelitian yang dilakukan Mamun, dkk (2018:133)

dengan Judul ”Effect of Entrepreneurial and Market Orientation on Consumer

Engagement and Performance of Manufacturing SMEs”, menunjukkan adanya

keterlibatan orientasi pasar terhadap kinerja usaha.

3. Keunggulan Kompetitif Memoderasi Kemampuan Manajerial terhadap

Kinerja Usaha

Keunggulan kompetitif adalah suatu manfaat yang ada ketika suatu usaha

mempunyai dan menghasilkan produk dan atau jasa yang dilihat dari pasar

targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor (Saiman, 2015:124).

Menurut Barney (dalam Arafah, 2018:8) ada hubungan positif yang sangat kuat

antara kinerja usaha dan keunggulan kompetitif. Artinya, semakin kuat

keunggulan kompetitif perusahaan, semakin baik kinerja suatu perusahaan.

Sebaliknya, semakin lemah keunggulan kompetitif yang dimilikinya, semakin

buruk kinerja usaha.

Teori RBV mengungkapkan keyakinan bahwa berbagai sumber daya

dalam suatu organisasi termasuk sumber daya manusia, menghasilkan karakter

unik dan menciptakan keunggulan kompetitif. Kemampuan manajerial merupakan

modal utama yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha agar dalam mengelola

perusahaan dapat memberikan hasil yang optimal sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan

pesaing lain, akan memenangkan persaingan pasar. Untuk dapat memiliki

Page 56: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

40

keunggulan kompetitif diperlukan kemampuan lebih dalam mengelola

perusahaan.

4. Keunggulan Kompetitif Memoderasi Orientasi Pasar terhadap Kinerja

Usaha

Keunggulan kompetitif berkaitan dengan cara perusahaan memilih dan

menerapkan strategi generik ke dalam praktik. Semua bagian yang ada dalam

perusahaan baik dalam bentuk sumber daya maupun kompetensi dapat menjadi

keunggulan kompetitif (Arafah, 2018:8).

Sebuah kompetensi organisasi mengacu pada kompetensi organisasi untuk

melakukan serangkaian tugas yang terkoordinasi, dengan memanfaatkan sumber

daya organisasi untuk mencapai hasil akhir tertentu (Muharam, 2017).

Kompetensi itu penting karena merupakan cara yang dilakukan oleh perusahaan

untuk menangkap nilai potensial yang ditawarkan dari sumber daya yang dimiliki.

Ketika perusahaan memiliki kompetensi memanfaatkan sumber internal

perusahaan dan memanfaatkan peluang eksternal, melakukan kolaborasi antara

perilaku strategik internal dan lingkungan eksternal, mengkonfigurasi sumber

daya dan proses, maka tercipta produk inovatif yang akan meningkatkan kinerja

bisnisnya (Chang dan Li, 2015).

Orientasi pasar menjadi bagian penting bagi perusahaan dalam

meningkatkan persaingan global dan perubahan kebutuhan pelanggan. Perusahaan

yang menerapkan orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan

pelanggan. Budaya perusahaan yang menekankan pentingnya perusahaan

memperhatikan pasar (market-oriented) akan mengarah pada penguatan

Page 57: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

41

keunggulan kompetitif perusahaan (Wahyudin, 2015:80). Orientasi pasar akan

memotivasi karyawan untuk berinovasi dan meningkatkan kinerja bisnisnya.

Berdasarkan uraian di atas terdapat variabel independen yaitu kemampuan

manajerial dan orientasi pasar. Variabel dependen yaitu kinerja usaha dan variabel

moderasi yaitu keunggulan kompetitif. Kerangka berpikir penelitian ini dapat

digambarkan seperti berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2.10 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan permasalahan diatas,

maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Kemampuan Manajerial

1. Keterampilan teknis

2. Keterampilan manusiawi

3. Keterampilan konseptual

Orientasi Pasar

1. Orientasi pelanggan

2. Orientasi pesaing

3. Koordinasi antar fungsi

Kinerja Usaha

1. Pertumbuhan laba

2. Pertumbuhan penjualan

3. Pertumbuhan aset tetap

Keunggulan Kompetitif

1. Keunikan produk

2. Kualitas produk

3. Harga kompetitif

Ha 3

Ha 4

Page 58: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

42

1. Ada pengaruh kemampuan manajerial terhadap kinerja usaha IKM mebel di

Kabupaten Jepara

2. Ada pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja usaha IKM mebel di

Kabupaten Jepara

3. Keunggulan kompetitif memoderasi kemampuan manajerial terhadap kinerja

usaha IKM mebel di Kabupaten Jepara

4. Keunggulan kompetitif memoderasi orientasi pasar terhadap kinerja usaha

IKM mebel di Kabupaten Jepara.

Page 59: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

93

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam

bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan manajerial mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka

kinerja usaha IKM mebel di Kabupaten Jepara mengalami peningkatan

sebesar 0,244.

2. Orientasi pasar mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka kinerja

usaha IKM mebel di Kabupaten Jepara mengalami peningkatan sebesar

0,365.

3. Keunggulan kompetitif mampu memoderasi kemampuan manajerial

terhadap kinerja usaha IKM mebel di Kabupaten Jepara sebesar 9%.

4. Keunggulan kompetitif mampu memoderasi orientasi pasar terhadap

kinerja usaha IKM mebel di Kabupaten Jepara sebesar 25,6%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini dapat dituliskan beberapa

saran demi upaya meningkatkan kinerja usaha IKM mebel yaitu sebagai berikut:

1. Supaya kinerja usaha mebel naik, maka pengusaha mebel meningkatkan

kemampuan manajerialnya dengan cara mengikuti pelatihan teknis yang

diadakan oleh pemerintah maupun forum pengusaha mebel di Kabupaten

Jepara.

Page 60: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

94

2. Untuk variabel orientasi pasar supaya kinerja usaha meningkat, maka

pengusaha sebaiknya mencari pangsa pasar yang lebih luas dengan

melakukan kerjasama dengan perusahaan lain, mengikuti pameran atau

expo mebel untuk menambah relasi atau mitra usaha.

3. Untuk meningkatkan kinerja usaha, perusahaan perlu memiliki

keunggulan kompetitif dalam hal kemampuan manajerial seperti

menciptakan keunikan produk (seni ukir modern) dan mengolah sampah

kayu menjadi barang yang bernilai jual.

4. Untuk meningkatkan kinerja usaha, perusahaan perlu memiliki

keunggulan kompetitif dalam hal orientasi pasar seperti mampu menerima

segala permintaan pesanan mebel sesuai dengan yang di harapkan

pelanggan.

Page 61: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

95

DAFTAR PUSTAKA

Amit, R., & Schoemaker, P.J.H. (1993). “Strategic Assets and Organizational

Rent”. Strategic Management Journal. 14, 33-46.

Anwar, M., Atiq U.R., & Syed Z.A.S. (2018). “Networking and New Venture’s

Performance: Mediating Role of Competitive Advantage”. International

Journal of Emerging Markets. 13(5), 998-1025.

Appiah & Amoako. (2016). “The Execution of Marketing Strategies in a

Developing Economy”. African Journal of Economic and Management

Studies. 7(1), 9-29.

Arafah, W., Hendry H., & Hamdy H. (2018). “The Influence of Market

Orientation and Product Innovation on the Competitive Advantage and

Its Implication toward Small and Medium Enterprises (UKM)

Performance”. International Journal of Science and Engineering

Discovery. 4(8), 08-21.

Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis).

Jakarta: Rineka Cipta.

Armstrong, Kotler. (2015). Marketing an Introducing Prentice Hall Twelfth

Edition. England: Pearson Education, Inc.

Asosiasi Pengrajin Kayu Jepara (APKJ). (2018). Jepara.

Astuti, W., & Murwatiningsih. (2016). “Pengaruh Kemampuan Manajemen dan

Karakteristik Usaha Terhadap Kinerja Usaha UKM Olahan Produk Salak

di Kabupaten Banjarnegara”. Management Analysis Journal. 5(2), 123-

127.

Asyhari, Sri, H.P., & Dian, M.K. (2018). “Peran Mediasi Keunggulan Kompetitif

pada Faktor Determinan Kinerja Bisnis UKM di Sentra Tenun Batik di

Jawa Tengah”. Jurnal Siasat Bisnis. 22(2), 111-131.

Badan Pusat Statistik. (2018a). Kabupaten Jepara Dalam Angka 2018.

https://jeparakab.bps.go.id/publication/2018/08/21/21931f0de5b1f015b7

31360d/Kabupaten-jepara-dalam-angka-2018.html. (diakses tanggal 5

April 2019)

--------------------------- (2018b). Kota Semarang Dalam Angka 2018.

https://semarangkota.bps.go.id/publication/2018/08/16/eebfdda3a016d15

bd59c4d78/kota-semarang-dalam-angka-2018.html. (diakses tanggal 5

April 2019)

Page 62: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

96

--------------------------- (2018c). Kota Surakarta Dalam Angka 2018.

https://surakartakota.bps.go.id/publication/2018/08/16/c3a56b56c074228

d1b0e90e0/kota-surakarta-dalam-angka-2018.html. (diakses tanggal 5

April 2019)

Barney, Jay B. (1991). “Firm Resources and Sustained Competitive Advantage”.

Journal of Management. 17(1), 99-120.

Budiastuti, D., & Versia. (2011). “Pengaruh Kapabilitas Terhadap Keunggulan

Kompetitif dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT Adi

Cipta Makassar”. Binus Business Review. 2(1), 286-292.

Buli, Bereket Mamo. (2017). “Entrepreneurial Orientation, Market Orientation

and Performance of SMEs in The Manufacturing Industry: Evidence

From Ethiopian Enterprises”. Management Research Review. 40(3).

Chang, A.C., & Li, P. (2015). “Is Economics Research Replicable? Sixty

Published Papers from Thirteen Journals Say “Usually Not”. Finance

and Economics Discussion Series. pp 83.

Cravens, David W. (1996). Pemasaran Strategis. Jakarta: Erlangga.

Delaney, T.J., & Huselid, M.A. (1996). “The Impact of Human Resource

Management Practices on Perceptions of Organizational Performance”.

The Academy of Management Journal. 39(4), 949-969.

Disperindag Kabupaten Jepara. (2018)

Garcés et al. (2016). “Management Capability and Performance in Spanish

Family Firms”. Academia Revista Latinoamericana de Administración.

29(3), 303-325.

Terry, Georgy R. (2013). Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 21. Semarang: Universitas Diponegoro.

Handriani, Eka. (2010). “Analisis Faktor Daya Saing di Kabupaten Semarang”.

Jurnal Dinamika Manajemen. 2(1), 17-25.

Henderson, R., & Cockburn, I. (1994). “Measuring Competence? Exploring Firm

Effects In Pharmaceutical Research”. Strategic Management Journal.

15, 63-84.

Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI). (2018). Jepara.

Page 63: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

97

Irfanunnisa, Hartanty, & Ratnawati, A. (2013). “Peningkatan Kinerja Pemasaran

Melalui Optimalisasi Keunggulan Bersaing”. EKOBIS. 14(2), 72-89.

Kajalo, S. & Lindblom, A. (2015). “Market Orientation, Entrepreneurial

Orientation and Business Performance Among Small Retailers”.

International Journal of Retail & Distribution Management. 43(7).

https://doi.org/10.1108/IJRDM-04-2014-0044

Kementerian Perindustrian. (2018). Perkembangan Sektor Industri. Jakarta:

kemenperin.go.id

Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran edisi Milinium I. Jakarta: PT.

Prenhallindo.

Lamb et al. (2001). Pemasaran Edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Long, HC. (2013). “Relationship Between Orientation Learning, Market

Orientation, Entrepreneurial Orientation, and Company Performance

Vietnam Marketing Corporate Communication”. Philippines

Management Review. 20, 37-46.

Mamun, Abdullah Al, et al. (2018). “Effect of Entrepreneurial and Market

Orientation on Consumer Engagement and Performance of

Manufacturing SMEs”. Management Research Review. 41(1), 133-147.

Mahmoud, M. A. (2018). “Market Orientation and Business Performance among

SMEs in Ghana”. International Business Research. 4(1), 241-251.

Maskur. (2017). “Pengaruh Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Industri

Kecil Menengah (IKM) Sasirangan di Provinsi Kalimantan Selatan”.

Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen. 4(2), 115-131.

Muharam, D.R. (2017). “Penerapan Konsep Resources-Based View (RBV)

Dalam Upaya Mempertahankan Keunggulan Bersaing Perusahaan”.

Jurnal Ilmu Administrasi. 14(1), 82-95.

Narver, J.C. & Slater, S.F. (1990). “The of Effect Market Orientation on Business

Profitability”. Journal of Marketing. 54(4), 20-35.

Ningsih, Devi Ratna. (2018). “Determinan Kinerja Bisnis Industri Kecil dan

Menengah (IKM) Tenun Ikat Kabupaten Jepara”. Economic Education

Analysis Journal. 3(1), 1-17.

Nur, Nofal. (2014). “Entrepreneurship Orientation, Market Orientation, Business

Strategy, Management Capabilities on Business Performance; Study at

Small and Medium Enterprise Printing in Kendari”. International

Journal of Business and Management Invention. 3(12).

Page 64: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

98

Paramita. (2015). “Pengaruh Kompetensi Individu, Orientasi Kewirausahaan, dan

Pesaing dalam Mencapai Keunggulan Bersaing melalui Kualitas Produk

Studi pada UKM Furniture di Kota Semarang”. DeReMa Jurnal

Manajemen. 10(1), 124-137.

Parnell, J.A., Long, Z. & Lester, D. (2015). “Competitive Strategy, Capabilities

and Uncertainty in Small and Medium Sized Enterprises (SMEs) in

China and the United States”. Management Decision. 53(2), 402-431.

Reijonen et al., (2014). “Are Growth-Oriented SMEs more Likely to Adopt

Market and Brand Orientations?”. Journal of Small Business and

Enterprise Development. 21(2), 250-264.

Saiman, Leonardus. (2015). Kewirausahaan Teori Praktik dan Kasus-Kasus.

Jakarta: Salemba Empat.

Salim, Zamroni & Ernawati M. (2017). Info Komoditi Furnitur. Jakarta: Badan

Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan

Republik Indonesia

Soendoro, H. (2010). “Pengaruh Orientasi Pasar dan Strategik Generic Terhadap

Kinerja Perusahaan Perhotelan dalam Lingkungan Pemasaran yang

Berubah. Studi Empiric pada Industri Hotel Non Bintang di Daerah

Istimewa Yogyakarta”. Jurnal Eksekutif. 3(3).

Sreckovic, Marijana. (2018). “The Performance Effect of Network and

Managerial Capabilities of Entrepreneurial Firms”. Small Bus Econ. 50,

807-824.

Stoner, James A.F., & Wankel, Charles. (2003). Perencanaan dan Pengambilan

Keputusan Dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarmanto. (2015). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Metode Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suryana. (2006). Kewirausahaan (Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju

Sukses). Jakarta: Salemba Empat.

Page 65: PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI …lib.unnes.ac.id/35811/1/7101415023_Optimized.pdf · 2020. 4. 15. · PERAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM MEMODERASI KEMAMPUAN MANAJERIAL

99

Sutapa. (2017). “The Role of Market Orientation, Creativity and Innovation in

Creating Competitive Advantages and Creative Industry Performance”.

Jurnal Dinamika Manajemen. 8(2), 152-166.

Teece D.J., Pisano G., & Amy Shuen. (1997). “Dynamic Capabilities and

Strategic Management”. Strategic Management Journal. 18(7), 509-533.

Trihendradi. (2013). Step by Step IBM SPSS 21 : Analisis Data Statistik.

Yogyakarta: Andi Publisher.

Tobing, D.S.K., Fathorazz, M., & Wulandari, G.A. (2018). “Mapping the

Competitive Advantage of SMEs in East Java, Indonesia”. Jurnal

Dinamika Manajemen, 9(1), 23-32. doi: 10.15294/jdm.v9i1.14649.

Wahyudin, Nanang. (2015). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keunggulan Bersaing Untuk Meningkatkan Kinerja Perguruan Tinggi

Swasta (PTS) pada Sekolah Tinggi dan Akademi di Semarang”. Holistic

Journal of Management Research. 3(2), 77-93.

Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Yacob, S., Octavia, A., Mayrina, & Hasan, H. (2017). “Do Really Social

Commerce Creating For Competitive Advantage On Small Medium

Enterprises (SMEs) Business Performance?: Evidence From Jambi,

Indonesia”. Paper presented at the The Sixth International Conference

on Entrepreneurship and Business Management.

Zacca, Robert & Mumin Dayan. (2018). “Linking Managerial Competence to

Small Enterprise Performance Within the Dynamic Capability Logic”.

Journal of Small Business and Enterprise Development.

Zimmerer, T.W., Norman, M.S., & Dong, W. (2008). Kewirausahaan dan

Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.